Anda di halaman 1dari 24

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU

DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN


ANAK, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KB
Jalan Darma Praja Kel.Gunung Tinggi Kec.Batulicin KodePos 72171
Kabupaten. Tanah Bumbu Kalimantan Selatan

RKS
.
RENCANA KERJA DAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS

Kegiatan :

Pagar Balai KB Kec. Batulicin (DAK FISIK)

Pekerjaan :
PEMBANGUNAN PAGAR BALAI
PKB KECAMATAN BATULICIN
KAB TANAH BUMBU
TAHUN ANGGARAN 2022

Spesifikasi Teknis Perencanaan Pembangunan Kantor Camat Kecamatan Kusan Tengah


Syarat-Syarat Teknis Pe kerjaan Struktural - 1 -
DAFTAR ISI :

RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT TEKNIS

A. PEKERJAAN PERSIAPAN
B. PEKERJAAN PAGAR
I. PEKERJAAN TANAH
II. PEKERJAAN PONDASI
III. PEKERJAAN BETON
IV. PEKERJAAN PENULANGAN/PEMBESIAN
V. PEKERJAAN BEGISTING
VI. PEKERJAAN DINDING DAN PLESTERAN
VII. PEKERJAAN CAT-CATAN
VIII. PEKERJAAN LAIN-LAIN

C. PEKERJAAN PAVING BLOCK DAN HALAMAN


I. PEKERJAAN TANAH
II. PEKERJAAN PASANGAN
III. PEKERJAAN BETON

D. PEKERJAAN KANOPI
I. PEKERJAAN TANAH
II. PEKERJAAN PONDASI
III. PEKERJAAN STRUKTUR BETON
IV. PEKERJAAN ACIAN
V. PEKERJAAN KUDA-KUDA & PENUTUP ATAP
VI. PEKERJAAN CAT-CATAN

Spesifikasi Teknis Pembangunan Kantor Camat Kecamatan Teluk Kepayang


Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Struktural - 2 -
PASAL 1
PENJELASAN UMUM

1. Mendatangkan, pengolahan semua bahan, pengerahan tenaga kerja, mengadakan alat bantu
dan sebagainya, yang pada umumnya langsung atau tidak langsung termasuk dalam usaha
penyelesaian dan penyerahan pekerjaan dalam keadaan sempurna dan lengkap. Disini juga
termasuk pekerjaan atau bagian pekerjaan yang walupun tidak disebut dengan jelas dalam
persyaratan teknis dan gambar-gambar, tetapi masih dalam lingkup pekerjaan yang
dilaksanakan sesuai dengan petunjuk Dereksi dan Konsultan Teknis.
2. Pelaksana harus menyerahkan pekerjaan dengan sempurna dan dalam keadaan selesai,
dimana termasuk pembersihan lokasi pekerjaan dan sebagainya.
3. Untuk keperluan persiapan dan perlengkapan pelaksanaan pekerjaan utama, Pelaksana
a. Mempersiapkan dan membersihkan halaman pekerjaan dari hal-hal yang dapat
menganggu jalannya pekerjaan.
b. Mengadakan hal-hal yang diperlukan pada penunjang pelaksanaan pekerjaan.
4. Pekerjaan harus dilaksanakan sesuai dengan gambar rencana dan apa bila ada perbedaan
antara bestek dan gambar rencana harus dilaporkan kepada Dereksi/Konsultan Teknis.
5. Semua perubahan gambar dan bestek sebelum dilaksanakan harus mendapat persetujuan
terlebih dahulu dari Dereksi/Konsultan Teknis.
6. Sebelum melaksanakan pekerjaan, pelaksana terlebih dalulu melakukan peninjauan lokasi
dan melakukan pengukuran bersama pihak teknis terkait, Dekersi/Konsultan Teknis.
7. Pekerjaan yang dilaksanakan adalah :
“Pagar Balai KB Kec. Batulicin (DAK FISIK)yang dalamnya meliputi pekerjaan
:
a. Pekerjaan Persiapan.
b. Pekerjaan Perawatan, selama jangka waktu pemeliharaan, termasuk pembersihan umum
pada waktu penyerahan pertama, seperti bahan-bahan bangunan yang tidak terpakai,
sampah, kerusakan-kerusakan atau hal-hal yang merupakan akibat dari pekerjaan
pelaksana.
c. Pekerjaan lain yang tercantum ataupun yang dimaksudkan dalam gambar-gambar,
Spesifikasi Teknis serta Berita Acara Penjelasan.
8. Pekerjaan yang harus dikerjakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan didalam Spesifikasi
Teknis, Gambar-gambar yang ada, Berita Acara Penjelasan, perintah Pemimpin proyek/
petunjuk-petunjuk Kosultan Lapangan selama pekerjaan berlangsung.
9. Ukuran-ukuran :
a. Ukuran-ukuran patokan dan ukuran tinggi telah ditetapkan seperti dalam gambar.
b. Jika terdapat pekerjaan antara ukuran yang terdapat didalam gambar utama dengan
ukurann yang terdapat didalam gambar detail, maka yang mengikat adalah ukuran yang
berada di dalam gambar skala besar. Namun kejadian tersebut harus dilaporkan segera
kepada Konsultan Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan yang akan
dilaksanakan.
c. Pengambilan dan Pemakaian ukuran – ukuran yang keliru sebelum dan selama
pelaksanaan pekerjaan ini adalah menjadi tanggung jawab Pelaksana sepenuhnya.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Kantor Camat Kecamatan Teluk Kepayang


Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Struktural - 3 -
d. Sebagai Patokan/Ukuran pokok ± 0.00 diambil petunjuk yang diadakan di lapangan,
yaitu pada ketinggian lantai denah.
e. Penetapan ukuran dan sudut-sudut siku tetap dijaga dan diperhatikan ketelitiannya.

PASAL 2
PERATURAN TEKNIS BANGUNAN YANG DIGUNAKAN

Kecuali ditentukan lain dalam RKS ini, berlaku dan mengikat ketentuan – ketentuan tersebut
dibawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya.
2.1. Peraturan-peraturan umum mengenai pelaksanaan pembangunan di Indonesia atau
Algemenc voor warden voor de uitvoering bijaanneming van openbare werken (AV) 1941
2.2. Peraturan Beton Betulang Indonesia (PBI 1991) SK SNI T-15.1991.03
2.3. Tata cara pengadukkan dan pengercorn beton SNI 03-3976-1995
2.4. Peraturan Muatan Indonesia NI. 8 dan Indonesia Loading Code 1987 (SKBI-1.2.53.1987)
2.5. Ubin semen polos SNI 03-0028-1987
2.6. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKK) NI 5
2.7. Mutu Kayu Bangunan SNI 03-3527-1994
2.8. Peraturan umum Keselamatan Kerja dan Departement Tenaga Kerja
2.9. Peraturan semen Portland Indonesia NI.8 tahun 1972.
2.10. Peraturan Plumbing Indonesia
2.11. Tata cara pengecatan Dinding Tembok dengan Cat Emulsi SNI 03-2410-1991
2.12. Pedoman perencanaan penanggulangan Longsoran SNI 03-1962-1990
2.17 SNI 1729 TATA CARA PERENCANAAN BANGUNAN BAJA
2.18 AVWI PERATURAN UMUM INSTALASI AIR
2.19 1974 PEDOMAN PLUMBING INDONESIA
2.20 Peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan Pemerintah Daerah setempat
yang besangkutan dengan permasalahan bangunan.

Apabila penjelasan dalam RKS tidak sempurna atau belum lengkap sebagaimana ketentuan
dan syarat dalam peraturan di atas, maka pelaksana wajib mengikuti ketentuan peraturan-peraturan
yang disebutkan di atas.
PASAL 3
LOKASI PEKERJAAN

Lokasi Pekerjaan ini berada di Kecamatan Batulicin Kab. Kabupaten Tanah Bumbu
PASAL 4
JENIS DAN MUTU BAHAN

4.1 Semua Bahan yang dipakai harus berkualitas baik


4.2 Semen yang digunakan adalah Portland cement (PC) type 1 dalam kualitas baik, dalam artian
belum membeku atau mengeras
4.3 Bahan batu dipakai batu kali atau batu gunung ukuran 10-20cm, terdiri dari batu keras dengan
permukaan keras tanpa cacat dan retak terbebas dari kotoran lumpur.
4.4 Bahan pasir harus dari butiran alami yang keras dan kandungan lempung atau bahan lolos
saringan No. 200 tidak boleh melebihi dari 6% dari berat pasir
Spesifikasi Teknis Pembangunan Kantor Camat Kecamatan Teluk Kepayang
Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Struktural - 4 -
4.5 Agregat keras/krikil adalah krikil alam dengan butiran yang keras dan bergradasi menerus
dengan diameter maksimum 3cm, butirannya harus bersih dengan kandungan lumpur
maksimum 1% .
4.6 Bahan air harus bebas dari bahan-bahan yang merusak seperti lumpur, asam dan unsur organik.

PASAL 5
PEMBERITAHUAN UNTUK MEMULAI PEKERJAAN

Dalam keadaan apapun tidak dibenarkan untuk memulai pekerjaan yang sifatnya permanen tanpa
terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Direksi atau Konsultan Pengawas.
Pemberitahuan yang lengkap dan jelas harus terlebih dahulu disampaikan kepada Direksi atau
Konsultan Pengawas dan dalam jangka waktu yang cukup, bila dipertimbangkan bahwa perlu
mengadakan penelitian dan pengujian terlebih dahulu atas persiapan pekerjaan tersebut.

PASAL 6
PERINTAH UNTUK PELAKSANAAN

Bila Pemborong tidak berada ditempat pekerjaan dimana Direksi atau Konsultan Pengawas
bermaksud untuk memberikan petunjuk-petunjuknya, maka petunjuk-petunjuk harus diturut dan
dilaksanakan oleh Pelaksana atau orang-orang yang ditunjuk untuk itu oleh Pemborong.

PASAL 7
ADMINISTRASI DAN DOKUMENTASI

7.1 Administrasi
1. Pelaksana wajib menyediakan buku direks dan buku tamu.
2. Membuat request sheet untuk menerima persetujuan direksi/Pengawas tentang kesiapan
untuk melaksanakan suatu pekerjaan.
3. Membuat laporan harian tentang pelaksanaan kegiatan harian pekerjaan.
4. Bila pelaksanaan pekerjaan berlangsung ditemui hal-hal yang melibatkan perubahan
kontrak (addendum) dalam variasi volume pekerjaan, maka pelaksana wajib membuat
perhitungan tambah/kurang dengan memperoleh persetujuan dari pihak pemilik
kegiatan dan hasil perhitungan terlebih dahulu harus diperiksa oleh konsultan
pengawas.
7.2 Dokumentasi
Pelaksana wajib mengambil rekaman pekerjaan pada kondisi 0% (Nol Persen),25%
(Dua lima Persen), 50% (lima puluh persen), 75% (Tujuh Puluh Lima Persen) dan
100% (Seratus Persen)

PASAL 8
PENGUKURAN

Pemborong harus memulai pekerjaan pengukuran dari garis-garis dasar yang telah disetujui oleh
Direksi atau Konsultan Pengawas dan bertanggung jawab penuh atas pengukuran pengukuran
yang dibuatnya.
Spesifikasi Teknis Pembangunan Kantor Camat Kecamatan Teluk Kepayang
Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Struktural - 5 -
Pemborong harus menyediakan semua bahan, peralatan dan tenaga kerja, termasuk juru-juru ukur
(Surveyor) yang dibutuhkan sehubungan dengan pengukuran untuk setiap bagian pekerjaan yang
memerlukannya.
Dasar ukuran tinggi + 0,00 adalah dasar tinggi permukaan lantai bangunan induk, seperti yang
dinyatakan dalam gambar, dan selanjutnya menurut petunjuk Pelaksana, Tinggi lantai ini harus
disesuaikan dengan tinggi lantai saluran yang telah ada/selesai dibangun, sehingga dalam
pekerjaan ini, termasuk pula pekerjaan pengurugan tanah.

PASAL 9
PAPAN NAMA KEGIATAN

Pelaksana harus memasang papan nama kegiatan pada lokasi kegiatan dengan ukuran 120x80 cm2
sebagai papan nama pemberitahuan yang berisikan informasi, Pekerjaan yang dilaksanakan,
Pembiayaan, Janga waktu pelaksanaan, Nama konsultan pengawas, Dan Nama Kontraktor
pelaksana. Papan nama kegiatan ini dipasang sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai dan seluruh
beban yang timbul menjadi beban dan kewajiban pelaksana.

PASAL 10
PEKERJAAN PERSIAPAN

10.1 Pembersihan Tapak Proyek


10.1.1 Lokasi terlebih dahulu harus dibersihkan dan diratakan dapat menggunakan
exsavator, mengingat lokasi tersebut masih hutan (pepohonan dan pehohonan/ tanaman
yang mengganggu di area lokasi).
10.1.2 Sebelum pekerjaan lain dimulai, lokasi harus selalu dijaga, tetap bersih dan tidak
menghambat aktivitas yang lain.
10.2 Pengukuran Tapak Kembali
10.2.1 Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali lokasi
pembangunan dengan dilengkapi keterangan-keterangan mengenai peil ketinggian
lantai, dengan alat-alat yang sudah diakui kebenarannya . Peil 0.00 pada
Perencanaan Pembangunan Pagar Balai PKB Kec. Batulicin Kab. Tanah Bumbu.
Sedangkan ketinggian muka tanah asal (MTA)/ Aspal pada site perencanaan di level
- 1.10 cm dari teras.
10.2.2 Ketidak cocokan yang mungkin terjadi antar gambar dan keadaan lapangan yang
sebenarnya harus segera dilaporkan kepada perencana / konsultan pengawas
dimintakan keputusannya.
10.2.3 Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat-alat
waterpass/theodolit yang ketepatannya dapat dipertanggung jawabkan.
10.2.4 Kontraktor harus menyediakan Theodolit/waterpass beserta petugas yang
melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan perencanaan selalam pelaksanaan
proyek.
10.2.5 Pengukuran sudut siku dengan prisma atau barang secara azas segitiga phytagoras
hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang disetujui oleh perencana /
konsultan pengawas.
10.2.6 Segala pekerjaan pengukuran persiapan termasuk tanggungan kontraktor.
Spesifikasi Teknis Pembangunan Kantor Camat Kecamatan Teluk Kepayang
Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Struktural - 6 -
10.3 Pekerjaan Penyediaan Air & Daya Listrik Untuk Bekerja
10.3.1 Air Untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dengan membuat sumur pompa di
tapak proyek atau disuplai dari luar. Air harus bersih, bebas dari debu, dari Lumpur,
minyak dan bahan-bahan kimia lainnya yang merusak. Penyediaan air harus sesuai
dengan petunjuk dan persetujuan Konsultan Pengawas.
10.3.2 Listrik untuk bekerja harus disediakan kontraktor dan diperoleh dari sambungan
sementara PLN setempat selama masa pembangunan. Penggunaan diesel untuk
pembangkit tenaga listrik hanya diperkenankan untuk penggunaan sementara atas
persetujuan Konsultan Pengawas. Daya listrik juga disediakan untuk suplai kantor
Konsultan Pengawas.
10.4 Penyediaan alat Pemadam Kebakaran
10.4.1 Selama pembangunan berlangsung, Kontraktor wajib menyediakan tabung alat
pemadam kebakaran (fire extinguisher) kapasitas 15 kg minimal 4 tabung lengkap
dengan isinya.
10.4.2 Apabila pelaksanaan pembangunan telah berakhir, maka alat pemadam kebakaran
tersebut menjadi hak milik Pemberi Tugas.
10.5 Drainase Tapak
10.5.1 Dengan mempertimbangkan keadaan topografi/kontur tanah yang ada di tapak,
kontraktor wajib membuat saluran sementara yang berfungsi untuk pembuangan air
yang ada.
10.5.2 Arah aliran ditujukan ke daerah / permukaan yang terendah yang ada di tapak atau
ke saluran yang sudah ada dilingkungan daerah pembuangan.
10.5.3 Pembuatan saluran sementara harus sesuai petunjuk dan persetujuan pengawas.
10.6 Kantor Direksi dan Konsultan Pengawas
10.6.1 Kantor Kontraktor dan Konsultan Pengawas merupakan bangunan dengan
konstruksi rangka kayu, dinding papan multipleks dicat, penutup atap asbes semen
gelombang, lantai papan, diberi pintu / jendela secukupnya untuk pengawasan /
pencahayaan.
10.6.2 Perlengkapan-perlengkapan masing-masing kantor harus disediakan :

Spesifikasi Teknis Pembangunan Kantor Camat Kecamatan Teluk Kepayang


Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Struktural - 7 -
 1 (satu) buah meja rapat ukuran 1.20 x 2.40 M2, dengan 10 (sepuluh) kursi
lipat.
 1 (satu) buah meja tulis ukuran 0.70 x 1.40 M2, dengan 2 (dua) kursi lipat.
 1 (satu) buah meja gambar ukuran A -1, dan sebuah kursi lipat.
 1 (satu) buah lemari ukuran 1.50 x 2.00 x 0.50 M3. Dapat dikunci.
 1 (satu) buah white board ukuran 1.20 x 2.40 M2
 1 (satu) buah rak untuk contoh-contoh material terbuat dari plywood tebal 16
mm’.
10.6.3 Alat-alat yang harus senantiasa di proyek, untuk stiap saat dapat digunakan oleh
direksi lapangan adalah :
 1 (satu) buah alat ukur schuifmaat.
 1 (satu) buah alat ukur optic (theodolith / waterpass)
 1 1 (satu) unit computer.
10.6.4 Bangunan direksi tersebut dengan perlengkapan- perlengkapannya menjadi milik
kontraktor setelah selesai pembangunan.
10.7 Kantor Kontraktor dan Los Kerja
10.7.1 Ukuran luas kantor kontraktor los kerja serta tempat simpan bahan, disesuaikan
dengan kebutuhan kontraktor dengan tidak mengabaikan keamanan dan kebersihan
serta dilengkapi dengan pemadam kebakaran.
10.7.2 Khusus untuk tempat simpan bahan-bahan seperti : pasir, kerikil harus dibuatkan
kotak simpan yang dipagari dinding papan yang cukup rapat, sehingga masing-
masing bahan tidak tercampur.

PASAL 11
PEKERJAAN TANAH/PONDASI

11.1 Pembersihan Lahan


Pembersihan persiapan daerah yang akan dikerjakan :
Semua daerah harus di bersihkan dengan menebang pohon di sekitarnya lalu permukaan
tanah di ratakan dengan alat berat, hasil urugan dan sisa tanah pembersihan harus dipadatkan,
baik urugan yang telah ada maupun terhadap urugan yang baru. Tanah urugan harus bersih
dari sisa-sisa tumbuhan atau bahan-bahan yang dapat menimbulkan pelapukan dikemudian
hari.
11.2 Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank.
a. segala pekerjaan pengukuran ,persiapan termasuk tanggungan kontraktor .
b. kontraktor harus menyediakan alat-alat ukur sepanjang masa pelaksanaan berikut ahli
ukur yang berpengalaman.
 Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali lokasi
pembangunan dengan dilengkapi mengenai peil tanah, letak batas-batas tanah
dengan alat-alat yang ditera kebenarannya oleh Konsultan pengawas.
 Ketidak-cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan yang
sebenarnya harus segera dilaporkan kepada konsultan pengawas untuk dimintakan
keputusannya.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Kantor Camat Kecamatan Teluk Kepayang


Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Struktural - 8 -
 Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat-alat
waterpass / theodolith.
 Kontraktor haris menyediakan theodolith/waterpass beserta petugas yang
melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan konsultan pengawas.
 Pengukur sudut siku-siku dengan prisma atau benang secara azas segitiga
phytaghoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang telah disetujui
oleh konsultan pengawas.
c. Pada papan dasar pelaksanaan (bouwplank) harus dibuat tanda-tanda yang menyatakan
as-as atau level/peil-peil dengan warna yang jelas dan tidak mudah hilang ketika terkena
air hujan.
11.3 Pekerjaan Galian dan Pengurugan Lahan.
a. Sebelum pelaksanaan Pelaksana Pekerjaan/Pemborong harus membuat rencana detail
dari sistem ekskavasi berikut analisa kestabilan galian berdasarkan rencana yang telah
digariskan pada dokumen tender.
b. Kedalaman penggalian harus sesuai dengan peil rencana yang tertera pada gambar
rencana dan dilakukan berdasarkan peil dari Bench Mark yang telah dibuat.
c. Tanah hasil galian harus ditumpuk pada penimbunan sementara pada area penimbunan
sementara yang dinstruksikan oleh Konsultan Pengawas, untuk selanjutnya diangkut
keluar proyek. Pembuangan bekas galian tidak boleh mengotori jalan yang dilalui.
d. Pekerjaan urugan dilakukan pada daerah urugan (fill) sebagai yang tercantum dalam
gambar rencana dan daerah-daerah yang peil permukaan akhir (final grade).
e. Tanah yang dalam keadaan basah, dimana dalam keadaan kering dinyatakan dapat
dipakai, harus dikeringkan lebih dulu sebelum digunakan untuk timbunan.
f. Pengurugan dilakukan lapis demi lapis dan setiap lapis harus dipadatkan sampai
mencapai kepadatan 95% dari kepadatan maximum menurut AASHTO. 99-70 atau
CBR = 6. Lapisan dari material lepas selain dari material batu-batuan, tebal tiap
lapisannya tidak boleh lebih dari 30 cm, dan harus dipadatkan dengan alat mekanis
(compaction equipment). Kadar air pada tanah urugan harus diatur agar dapat dicapai
kepadatan yang maximum.
g. Pekerjaan pengurugan dianggap selesai setelah mendapat persetujuan dari Konsultan
Pengawas.
11.4 Pekerjaan Pondasi Batu Kali
Material
 Semua material untuk pekerjaan pondasi batu kali terdiri dari batu pecah/batu
gunung/batu kali dengan ukuran lebar 60 cm
 Material batu pecah tidak boleh dari batu kapur dan harus keras, tidak mudah retak
atau patah.
Adukan Perekat
 Adukan perekat untuk pasangan pondasi batu kali terdiri dari 1 semen : 4 pasir diukur
dalam takaran volume.
 Semen yang dipakai adalah Portland semen local sesuai item Pasal 4.2 dan pasir yang
dipakai adalah pasir pasang dan harus bersih dari Lumpur dan tanah serta sisa-sisa akar.
 Dimensi serta elevasi dari pasangan pondasi batu kali harus sesuai dengan gambar
rencana.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Kantor Camat Kecamatan Teluk Kepayang


Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Struktural - 9 -
Dasar Pondasi
 Tanah dasar untuk dasar pondasi harus dipadatkan sebelum diberi lapisan pasir urug.
Tebal pasir urug harus sesuai dengan gambar rencana.

11.5 Pekerjaan Sloof Pondasi Batu Kali


 Material untuk sloof pondasi batu kali terdiri dari beton bertulang. Mutu beton dan
penulangan sloof harus sesuai dengan gambar rencana.
 Dimensi serta elevasi dari sloof harus disesuaikan dengan gambar rencana.
 Pasangan dinding bata ringandiatas sloof diperbolehkan setelah beton sloof berumur 7
hari, stek besi beton yang tertanam dipondasi batu kali ke sloof beton dimensi dan
jaraknya sesuai gambar rencana.

PASAL 12
PEKERJAAN BEKISTING & BETON

Bekisting

12.1 Umum Bekisting


12.1.1 Lingkup Pekerjaan
a. Kayu dan baja untuk bekisting beton cor di tempat, lengkap dengan perkuatan
dan angkur-angkur yang diperlukan.
b. Penyediaan angkur-angkur untuk hubungan dengan pekerjaan lain.
12.1.2 Pekerjaan yang berhubungan dengan :
a. Pondasi beton bertulang.
b. Pasangan bata.
c. Elektrikal.
d. Plafond.
12.1.3 Standart Indonesia :
a. Peraturan umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI) 1982, NI-3.
b. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (SKBI) – 1961, NI-5.
c. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI) – 1971, NI-2.
12.1.4 Shop Drawing
a. Dimana diperlukan, menurut Direksi Lapangan atau perencana/pengawas,
pemborong harus membuat Shop Drawing.
b. Siapkan shop drawing tipikal unuk tiap rancangan bekisting yang berbeda,
yang memperhatikan :
- Dimensi.
- Metode kanstruksi.
- Bahan.
- Hubungan dan ikatan-ikatan (ties).
12.2 Bahan / Material
12.2.1 Bekisting Beton Biasa (Non Ekspose)
a. Plywood t = 9 mm atau papan klas II tebal 2cm

Spesifikasi Teknis Pembangunan Kantor Camat Kecamatan Teluk Kepayang


Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Struktural - 10 -
b. Paku, angkur dan sekrup-sekrup, ukuran sesuai dengan keperluan dan cukup
kuat untuk menahan bekisting agar tidak bergerak ketika dilakukan pengecoran.
12.2.2 Syarat-syarat umum bekisting
a. Untuk pekerjaan bekisting kayu klas II, yang berkwalias baik tebal 2 cm dan
tidak boleh dipergunakan untuk 2 (dua) kali pekerjaan bekisting, untuk dak atap
dengan menggunakan plywood tebal 9 mm dimana dasarnya yang kena semen
dikapur dengan gamping atau olie bekas.
b. Tidak mengalami deformasi, Bekisting harus cukup tebal dan terikat kuat.
Kedap air : dengan menutup semua celah dengan tape.
Tahan terhadap getaran vibrator dari luar maupun dari dalam bekisting.
c. Bekisting harus menghasilkan suatu struktur akhir yang mempunyai bentuk,
garis dan dimensi komponen yang sesuai dengan yang ditunjukkan dalam
gambar rencana serta uraian dan syarat-syarat teknis pelaksanaan. Bekisting
harus cukup kokoh sehingga mampu mencegah kebocoran adukan dan gaya
tekan akibat beban-beban yang bekerja pada bekisting.
12.3 . Pelaksanaan
12.3.1 Bekisting-bekisting tidak boleh bocor dan cukup kuat untuk mencegah perpindahan
tempat atau kelongsoran dari penyangga.

Permukaan bekisting harus halus dan rata, tidak boleh ada lekukan, lubang-lubang
atau tidak boleh melendut.
Sambungan-sambungan pada bekisting harus diusahakan lurus dan rata dalam arah
horisontal dan vertikal bila digunakan untuk permukaan yang tidak diplester lagi
(ekspose concrete). Dalam hal kehalusan/ kerataan dari hasil beton cor; pemborong
diwajibkan memakai multiplex dengan ketebalan minimum 3/8” sebagai papan
bekisting.
12.3.2 Tiang penyangga dan anti lendutan (Cumbera).
Tiang-tiang penyangga harus digunakan tiang-tiang besi/baja ataupun kayu dolken
rasamala/sejenis, tidak diperkenankan menggunakan bambu.
Tiang-tiang penyangga yang vertical untuk semua bekisting harus dibuat untuk
memberikan penunjang seperti yang dibutuhkan tanpa adanya kerusakan atau
overstress atau pepindahan tempat pada beberapa bagian konstruksi yang dibebani.
Struktur dari tiang-tiang penyangga harus ditempatkan pada posisi demikian
sehingga konstruksi ini benar-bnar kuat dan kaku untuk menunjang berat sendiri dan
beban-beban yang berada di atasnya selama pelaksanaan, kecuali detail-detail yang
berlainan, pada gambar-gambar, bekisting-bekisting untuk semua SLOOF, BALOK
TENGAH dan pelat lantai dilaksanakan dengan mengikuti anti lendut ke atas
sebagai berikut :
Semua balok centilever dan pelat lantainya 0,4% dari bentang, dihitung dari ujung
bebas.
12.3.3 Baut-baut dan tierod yang diperlukan untuk ikatan-ikatan dalam beton harus diatur
sedemikian sehingga bila bekisting dibongkar kembali, maka semua besi tulangan harus
berada 4 cm dari permukaan beton.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Kantor Camat Kecamatan Teluk Kepayang


Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Struktural - 11 -
Kawat pengikat tidak diizinkan pada beton “expose’ yang akan berhubungan
langsung dengan keadaan alam dimana dapat menimbulkan perubahan warna yang
tidak merata.
Semua bekisting harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menggunakan paku
tanpa merusak beton.
12.3.4 Semua bekisting dibersihkan sebelum dipergunakan kembali. Pekerjaan harus
sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi kemungkinan adanya beton yang
keropos dan lain-lain kerusakan pada beton.
12.3.5 Segera sebelum beton dicor pada beberapa bagian dari bekisting bagian dalam dari
bagian itu harus dibersihkan dari semua material lain, termasuk air.
12.3.6 Tiap-tiap bagian dari bekisting, bagian-bagian yang strukturil harus diperiksa oleh
Direksi segera sebelum beton dicor pada bagian itu.
12.3.7 Pelapisan (coating)/konsultan.
Sebelum pemasangan besi beton bertulang, bekisting yang dipergunakan untuk
beton yang tidak perlu dipelester lagi (expose concrete) harus dilapisi dengan
minyak yang tidak meninggalkan bekas pada beton.
12.3.8 Khusus untuk bekisting-bekisting kolom maka pada tepi bawah kolom harus
dibuatkan pembukaan pada 2 tepi sisi untuk mengeluarkan kotoran-kotoran yang
terdapat pada dasar kolom. Pembukaan ini boleh ditutup setelah diperiksa kebersihan
dasar kolom dan disetujui oleh Direksi Proyek. Hal yang sama harus dikerjakan pada
balok-balok yang tinggi atau dinding beton. Bekisting beton yang biasa (yang perlu
dipelester permukaannya) harus dibasahi dengan seksama sebagai pengganti minyak
sebelum beton dicor.
12.3.9 Bangunan tidak boleh mengalami perubahan bentuk, kerusakan atau pembebanan
yang melebihi beban rencana dengan adanya pembongkaran bekisting pada beton.
Pertanggungan jawab atas keselamatan pada waktu pembongkaran tiap bagian
bekisting atau penyangga berada di Pihak Pemborong.
12.3.10 Waktu minimum untuk pembongkaran bekisting.
Waktu minimum dari saat selesainya pengecoran beton sampai dengan
pembongkaran bekisting dari bagian-bagian struktur harus ditentukan dari percobaan
kubus benda uji yang memberikan kuat desak minimum seperti tercantum pada
daftar atau sebagai berikut:

WAKTU MINIMUM
BAGIAN-BAGIAN STRUKTUR PEMBONGKARAN BEKISTING
(hari)

- Sisi balok dinding 3 hari


- Penyanggah pelat lantai 21 hari
- Penyanggah balok 21 hari

Spesifikasi Teknis Pembangunan Kantor Camat Kecamatan Teluk Kepayang


Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Struktural - 12 -
Beton

12.4 Umum
12.4.1 Lingkup Pekerjaan

a.
Pembesian
 Tulangan besi, lengkap dengan kawat pengikatnya.
 Beton Beton decking (support chairs), bolster, spacer for reinforcing.
b. Pengecoran Beton
 Beton cor ditempat untuk rangka bangunan, lantai dinding pondasi dan
slabs pendukung.
 Slab beton diatas tanah dan pedestrian / side walks.
 Finishing permukaan beton pada dinding kolom dan rabat beton.
12.4.2 Produk beton alternative
Pemakaian / usulan pemakaian produk beton alternative berupa beton siap pakai
(READY MIX CONCRETE) dpat diusulkan kepada Konsultan Pengawas.
12.4.3 Pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan ini antara lain :
a. Bekisting Beton
b. Finishing Beton
c. Pondasi Beton Bertulang
d. Pasangan Bata
e. Struktur Baja
f. Waterproofing
g. Bagian-bagian pekerjaan Mekanikal yang harus dicor dalam beton.
12.4.4 Standar
Standart Indonesia
 PUBI : Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia 1982 (NI-3).
 PBI : Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (NI-3).
 Peraturan Portland Cement Indonesia 1973, NI-8
 PBN : Peraturan Bangunan Indonesia 1978.
12.5 Bahan / Material.
12.5.1 Portland Cement

a. Portland cement yang dipakai type I, bisa menggunakan PC Gersik/PC Tiga


Roda /PC TONA
b. Untuk permukaan beton expose, harus dipakai semerk dengan semen yang
dipakai.
12.5.2 Aggregates
a. Kualitas aggregate harus memenuhi syarat-syarat PBI-1971.
Aggregate kasar harus berupa batu pecah (split) yang mempunyai susunan
gradasi yang baik, cukup syarat kekerasannya dan padat (tidak porous).
Kadar lumpur dari pasir beton tidak boleh melebihi dari 5% berat kering.
b. Dimensi maksimum dari aggregates kasar tidak lebih dari 3,0 cm dan tidak lebih
dari seperempat dimensi beton yang terkecil dari bagian konstruksi yang
bersangkutan.
Spesifikasi Teknis Pembangunan Kantor Camat Kecamatan Teluk Kepayang
Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Struktural - 13 -
c. Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan bebas dari bahan- bahan
organis, lumpur, tanah lempung dan sebagainya.
12.5.3 Pasir beton :
Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari bahan-bahan organik,
lumpur dan sebagainya dan harus memenuhi komposisi butiran serta kekerasan yang
dicantumkan dalam PBI-1971.
12.5.4 Air :
a. Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak,
asam alkali, dan bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat
mengurangi mutu pekerjaan.
b. Apabila dipandang perlu, Konsultan pengawas dapat minta kepada Pemborong
supaya air yang dipakai diperiksa laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi.
12.5.5 Besi Beton
a. Besi beton harus bebas dari karat, sisik dan lain-lain lapisan yang dapat
mengurangi lekatnya pada beton. Ukuran semua diameter tulangan
menggunakan ukuran asli (ukuran dalam gambar adalah ukuran yang
terpasang)
b. Perlengkapan besi beton, meliputi semua peralatan yang diperlukan untuk
mengatur jarak tulangan/besi beton dan mengikat tulangn-tulangn pada
tempatnya.
c. Untuk mendapatkan jaminan akan kualitas besi yang diminta, maka
diwajibkan menyediakan sertifikat SNI dari pabrik dan surat perjanjian
ketersediaan material besi beton dengan distributor berikut surat
penunjukan distributor ,juga harus ada/dimintakan sertifikat dari
laboratorium baik pada saat pemesanan maupun pada saat periodik
minimum masing-masing 2 contoh percobaan (stresstrain) dan
pelengkungan untuk setiap 20 ton besi. Pengetesan dilakukan pada
laboratorium yang disetujui oleh Konsultan pengawas.
12.5.6 Admixture :
a. Pada umumnya dengan pemilihan bahan-bahan yang seksama, cara mencampur
dan mengaduk yang baik dan cara pengecuran yang cermat tidak diperlukan
penggunaan sesuatu admixture.
b. Jika penggunaan admixture masih dianggap perlu, Pemborong diminta terlebih
dahulu mendapatkan persetujuan dari Konsultan pengawas mengenai hal
tersebut.
Untuk itu Pemborong diharapkan memberitahukan nama perdagangan
admixture tersebut dengan keterangn mengenai tujuan, data-data bahan, nama
pabrik produksi, jenis bahan mentah utamanya, cara-cara pemakaiannya, resiko-
resiko dan keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu.
12.5.7 Syarat Penyimpanan Bahan dan Pengiriman
a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Pemborong harus memberikan contoh-contoh
material misalnya : besi, koral, pasir, PC untuk mendapatkan persetujuan dari
perencana/Konsultan pengawas.
b. Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Perencana/Konsultan pengawas, akan
dipakai sebagai standar/pedoman untuk memeriksa/menerima material yang
dikirim oleh Pemborong ke site.
Spesifikasi Teknis Pembangunan Kantor Camat Kecamatan Teluk Kepayang
Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Struktural - 14 -
c. Bahan harus didatangkan ke tempat pekerjan dalam keadaan utuh dan tidak
bercacat.
Beberapa barang tertentu harus masih didalam kotak/kemasan aslinya yang
masih tersegel dan berlabel pabriknya.
d. Bahan harus disimpan ditempat yang terlindung dan tertutup, kering, tidak
lembab dan bersih sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan pabrik.
e. Tempat penyimpanan harus cukup, bahan ditempatkan dan dilindung sesuai
dengan jenisnya.
Pemborong bertanggung jawab terhadap kerusakan selama pengiriman dan
penyimpanan bahan dan apabilan, Pemborong wajib mengganti atas biaya
Pemborong.

12.5.8 Pelaksanaan
12.5.9 Kualitas Beton
a. Kecuali yang ditentukan lain dalam gambar, kualitas mutu beton adalah Camp
1:2:3 (tegangan tekan hancur karakteristik untuk kubus beton ukuran 15x15x15
cm pada usia 28 hari). Evaluasi penentuan karakteristik ini digunakan ketentuan-
ketentuan yang terdapat dalam PBI 1971. Mutu beton K- 150 pada umumnya
digunakan untuk struktur sekunder seperti kolom-kolom praktis dan bagian-
bagian lain yang tidak memikul beban, kecuali ditentukan lain.
b. Pemborong harus memberikan jaminan atas kemampuannya membuat kualitas
beton ini dengan memperhatikan data-data pelaksanaan dilain tempat atau dengn
mengadakan trial-mixes dilaboratorium yang ditunjuk oleh Konsultan
pengawas/membuat mix design.
c. Test selama pekerjaan :
Buat 3 kubus 15cm x 15cm x 15cm dari setiap 15 cm3 atau sebagian dari itu,
atau dari pengecoran setiap hari, pilih yang paling menentukan dari setiap mutu
beton yang berbeda dan dari setiap perencanaan campuran yang dicor.
Buat dan simpan kubus-kubus menurut ASTM C 31.
Test satu kubus pada hari ke-7 dan satu kubus pada hari ke-28 menurut ASTM
C 39. Simpan satu kubus sebagai cadangan untuk test pada hari ke-56 jika test
pada hari ke-28 gagal.
Jika test pada hari ke-28 berhasil, test kubus cadangan untuk menghasilkan
kekuatan rata-rata dari kedua kubus pada hari ke-28.
Sediakan fasilitas pada lokasi proyek untuk menyinpan contoh-contoh yang
diperlukan oleh badan penguji.
d. Pemborong harus membuat laporan tertulis atas data-data kualitas beton yang
dibuat dengan disahkan oleh Konsultan pengawas dan laporan tersebut harus
dilengkapi dengan nilai karakteristiknya. Laporan tertulis tersebut harus disertai
sertifikat dari laboratorium. Penunjukan laboratorium harus dengan persetujuan
Konsultan pengawas.
e. Selama pelaksanaan harus ada pengujian slump, minimum 5cm dan maximum
12,5cm

Spesifikasi Teknis Pembangunan Kantor Camat Kecamatan Teluk Kepayang


Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Struktural - 15 -
(PBI’71 Tabel 4.4.1) sebagai berikut:

Bagian konstruksi

min max

a. Dinding, pelat, pondasi dan pondasi 5 12,5


telapak
b. Pelat, balok, kolom, dam dinding 7,5 12,5

Dalam pengujian slump ini dikecualikan untuk adukan-adukan yang


mempergunakan bahan-bahan pembantu (adhetives).
Contoh : beton diambil tepat sebelum dituangkan kedalam cetakan betin
(bekisting). Cetakan slump dibasahkan dan ditempatkan di atas kayu rata atau
palet baja. Cetakan diisi sampai kurang lebih sepertiganya. Kemudian adukan
tersebut ditusuk-tusuk 25 kali dengan besi diameter 16mm panjang 60cm
dengan ujung yang bulat (seperti peluru). Pengisian dilakukan dengan cara
serupa untuk dua lapisan berikutnya. Setiap lapisan ditusuk-tusuk 25 kali dan
setiap tusukan harus masuk dalam satu lapisan yang dibawahnya. Setelah
atasnya diratakan, maka dbiarkan ½ menit lalu cetakan diangkat perlahan- lahan
dan diukur penurunannya (nilai slumpnya).
f. Pengujian kubus percobaan harus dilakukan di laboratorium yang disetujui oleh
Konsultan pengawas/Perencana.
g. Perawatan kubus percobaan tersebut adalah dalam pasir basah tetapi tidak
tergenang air, selama 7 (tujuh) hari dan selanjutnya dalam udara terbuka.
h. Jika dianggap perlu, maka digunakan juga pembuatan kubus percobaan untuk
umur 7 (tujuh) hari dengan ketentuan bahwa hasilnya tidak boleh kurang dari
65% kekuatan yang diminta pada 28 hari, tanpa additives. Jika hasil kuat tekan
benda-benda uji tidak memberikan kekuatan angka yang diminta, maka harus
dilakukan pengujian beton setempat dengan cara-cara seperti yang ditetapkan
dalam PBI 1971 dengan tidak menambah beban biaya bagi Pemberi Tugas.
i. Pengadukan beton dalam mixer tidak boleh kurang dari 75 detik terhitung
setelah seluruh komponen adukan masuk ke dalam mixer.
j. Penyampaian beton (adukan) dari mixer ke tempat pengecoran harus dilakukan
dengan cara yang tidak mengakibatkan terjadinya pemisahan komponen-
komponen beton.
k. Harus menggunakan fibrator untuk pemadatan beton.
12.5.10 Pengecoran dan pemadatan
a. Tidak ada satu bagian pekerjaan beton yang dapat dicor tanpa persetujuan
tertulis dan pengamatan Direksi dan Pengawas Ahli.
b. Selama pengecoran berlangsung orang lain dilarang berjalan dan berdiri diatas
penulangan. Untuk dapat sampai ketempat-tempat yang sulit dicapai, harus
dipergunakan papan-papan berkaki yang tidak membebani penulangan.
Spesifikasi Teknis Pembangunan Kantor Camat Kecamatan Teluk Kepayang
Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Struktural - 16 -
c. Pengecoran dari satu unit atau bagian dari pekerjaan harus dilaksanakan satu
operasi continous. Bilamana pengecoran dari salah satu bagian harus
diputuskan, tempatnya harus terletak pada construction joint/siar pelaksanaan
yang ditentukan oleh Pengawas Ahli, sebelum pekerjaan yang diputuskan itu
dilanjutkan, maka permukaan yang mengeras itu harus dibersihkan dan dibuat
kasar kemudian diberi saus semen.
d. Untuk pengecoran kolom dan dinding, beton tidak boleh dicurahkan dari
ketinggian lebih dari 1,5m yang mana dimaksudkan untuk menghindari
terjadinya pemisahan bahan (segregasi), sarang kerikil/keropos. Untuk ini harus
dibuat lubang-lubang untuk memasukkan adukan beton yang mana lubang ini
dapat ditutup kembali setelah adukan beton mencapai ketinggian tempat lubang
tersebut.
e. Untuk menghindari rusaknya penulangan plat dan menghindari kotornya
bekisting plat tersebut maka untuk pengecoran balok dan plat lantai harus
dilakukan secara bertahap sbb:
1. Bekisting balok diselesaikan lebih dahulu kemudian setelah pengesahan
pembesian maka pengecoran balok segera dilaksanakan sampai setinggi
batas tepi bawah plat lantai.
2. Kemudian bekisting plt lantai dilaksanakan /diselesaikan dan setelah
pengeshan penbesian plat lantai maka pengecoran dapatdilaksanakan
dimulai dari bidang terjauh dari lokasi beton molen/mesin pengaduk berada.
3. Untuk menghindari rusaknya penbesian plat lantai tersebut harus digunakan
jembatan berkaki.
f. Sebelum pengecoran balok dan pelat, semua kolom struktural harus dicor
terlebih dahulu, tidak boleh ada kolom struktural yang dicor kemudian setelah
balok dan pelatnya.
12.5.11 Siar-siar Konstruksi dan Pembongkaran Bekisting
Pembongkaran acuan dan penetapan siar-siar pelaksanaan, sepanjang tidak
ditentukan lain dalam gambar, harus mengikuti persyaratan dari PBI 1971. Siar- siar
tersebut harus dibasahi lebih dahulu dengan air semen tepat sebelum pengecoran
lanjutan dimulai. Leak siar-siar tersebut harus disetujui oleh Konsultan pengawas.
12.5.12 Penggantian Besi
a. Pemborong harus mengusahakan supaya besi yang dipasang adalah seesuai
dengan apa yang tertera pada gambar.
b. Dalam hal dimana berdasarkan pengalaman Pemborong atau pendapatnya
terhadap kekeliruan atau kekurangan atau perlu penyempurnaan pembesian
yang ada, maka:
1. Pemborong dapat menambah ekstra besi dengan tidak mengurangi
pembesian yang tertera dalam gambar ; Secepatnya hal ini diberitahukan
pada Perencana Konstruksi untuk sekedar informasi.
2. Jika hal tersebut di atas akan dimintakan oleh Pemborong sebagai pekerjaan
lebih, maka penambahan tersebut hanya dapat dilakukan setelah ada
persetujuan tertulis dari Perencana Konstruksi.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Kantor Camat Kecamatan Teluk Kepayang


Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Struktural - 17 -
3.Jika diusulkan perubahan dari jalannya pembesian maka perubahan tersebut
hanya dapat dijalankan dengan persetujuan tertulis dari Perencana
Konstruksi.
Mengajukan usul dalam rangka tersebut diatas adalah merupakan juga
keharusan dari Pemborong.
c. Jika Pemborong tidak berhasil mendapatkan diameter besi yang sesuai dengan
yang ditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan penukaran diameter besi
dengan diameter yang terdekat dengan catatan:
1. Harus ada persetujuan dari Direksi dan Perencana.
2. Jumlah besi pesatuan panjang atau jumlah besi di tempat tersebut tidak
boleh kurang dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini yang dimaksud
adalah jumlah luas).
3. Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan kemampuan penampang
berkurang.
4. Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkankeruwetan pembesian di
tempat tersebut atau di daerah overlapping yang dapat menyulitkan
pembetonan atau penyampaian penggetar.
12.5.13 Perawatan Beton
a. Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, hingga tidak terjadi penguapan
cepat.
b. Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan, harus
diperhatikan.
c. Beton harus dibasahi paling sedikit selama 10 hari setelah pengecoran.
d. Khusus elemen vertikal harus dipakai curing compound.
Tanggung Jawab Pemborong
Pemborong bertanggung jawab penuh atas kualitas konstruksi sesuai ketentuan-
ketentuan di atas dan sesuai dengan gambar-gambar konstruksi yang diberikan.
Adanya atau kehadiran Konsultan pengawas selaku wakil Pemberi Tugas atau
Perencana yang sejauh mungkin melihat/mengawasi/menegur atau memberi nasihat
tidaklah mengurangi tanggung jawab penuh tersebut di atas.
12.5.14 Contoh yang harus disediakan
a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Pemborong harus memberikan contoh
material : split, pasir, besi beton, PC untuk mendapat persetujuan Konsultan
pengawas.
b. Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Konsultan pengawas akan dipakai
sebagai standart/pedoman untuk memeriksa/menerima material yang dikirim
oleh Kontrakor ke lapangan.
c. Pemborong diwajibkan untuk membuat tempat penyimpanan contoh-contoh
yang telah disetujui di bangsal Konsultan pengawas.
12.5.15 Sparing Conduit dan Pipa-pipa
a. Letak dari sparing supaya tidak mengurangi kekuatan struktur.
b. Tempat-tempat dari sparing dilaksanakan sesuai dengan gambar pelaksanaan
dan bila tidak ada dalam gambar, maka pemborong harus mengusulkan dan
minta persetujuan dari Konsultan pengawas.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Kantor Camat Kecamatan Teluk Kepayang


Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Struktural - 18 -
c. Bilamana sparing (pipa, conduit) harus dipasang sebelum pengecoran dan
diperkuat sehingga tidak akan dipindahkan tanpa persetujuan dari Konsultan
pengawas.
d. Semua sparing-sparing (pipa, conduit) harus dipasang sebelum pengecoran dan
diperkuat sehingga tidak akan bergeser pada saat pengecoran beton.
e. Sparing-sparing harus dilindungi sehingga tidak akan terisi beton waktu
pengecoran.
12.5.16 Lain-lain
a. Pada tepi bawah lisplang harus diberi tali air, agar air hujan tidak meranbat dan
merusak plfond didekatnya.
b. Pemborong wajib memiliki buku Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI
1972-NI.2) dan disimpan di kantor lapangan untuk sewaktu-waktu dapat
dipergunakan.

PASAL 13
PEKERJAAN DINDING DAN PLESTERAN&ACIAN

13.1 PEKERJAAN PEMASANGAN DINDING BATA RINGAN


13.1.1 Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan tersebut meliputi pengadaan tenaga kerja, material – material,
peralatan dan peralatan pendukung yang diperlukan yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan, untuk memperoleh hasil yang memuaskan.
b. Pekerjaan tersebut meliputi :
1) Pemasangan dinding bata ringan AAC Axcel atau setara
2) Pemasangan pondasi bata / rolag bata
3) Pekerjaan lain yang disebutkan dalam gambar kerja dan RAB.
13.1.2 Bahan / Material
a. Bata Ringan AAC Axcel/setara
Bata ringan yang digunakan adalah bata ringan dengan mutu yang baik,
berukuran besar, dengan permukaan yang rata dan sesuai dengan persyaratan
material.
Menyampaikan surat perjanjian ketersediaan bahan/material bata ringan, dari
pabrik/distributor, brosur produk, scan hasil uji daya tekan minimal 3,5 N/mm2
dan hasil uji konduktivitas termal ± 0.16 W/mk.
b. Semen
Semen yang digunakan harus bermutu baik terdiri dari satu jenis merk atau
persetujuan pengawas. Semen yang telah mengeras sebagian atau keseluruhan
tidak dibenarkan untuk digunakan.
(Standart untuk semen PC NI – 8).
c. Pasir
Pasir yang dipakai adalah jenis yang digunakan untuk pemasangan bata dengan
permukaan tajam, keras, bebas dari tanah dan Lumpur, kandungan organic dan
sesuai dengan syarat-syarat pasir. (Standart untuk pasir NI – 3).

Spesifikasi Teknis Pembangunan Kantor Camat Kecamatan Teluk Kepayang


Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Struktural - 19 -
d.Air
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak,
asam alkali dan bahan-bahan lain yang dapat menurunkan mutu pekerjaan.
Apabila dipandang perlu kontraktor dapat memeriksakan air yang dipakai di
Laboratorium Pemeriksaan Bahan yang rwsmi dan sah atas biaya kontraktor.
13.1.3 Pelaksanaan / Persyaratan Pekerjaan
a. Untuk pekerjaan ini, kontraktor harus memperlihatkan secara detail sesuai
aturan, ikatan-ikatan dan hubungan bata ringandengan material lain dan
pelaksanaan pekerjaan harus dengan gambar kerja dan RAB.
b. Sebelum pemasangan, bata ringanharus direndam dalam air bersih samapi
jenuh. Pada saat pemasangan tidak boleh ada air dipermukaan batu bata.
c. Spesi atau campuran perekat :
1) Campuran untuk pemasangan bata ringankedap air menggunakan
perbandingan 1PC : 2 PSR, yang dipakai untuk :
i. Pemasangan pondasi batu bata/rollag
ii. Dinding bata, dengan ketinggian 20 cm dari permukaan lantai
iii. Dinding bata yang berhubungan dengan pas. Keramik KM/WC
maupun dapur.
iv. Pipa – pipa dan reservoir.
2) Untuk seluruh pemasangan bata ringan campuran 1:4 persyaratan terdapat
dalam gambar kerja dan RAB.
3) Pemasangan harus benar-benar diperhatikan, ketebalan spesi kira-kira 1
cm s/d 1.5 cm seluruh kotak horizontal maupun vertilal harus sempurna
dan terisi sepenuhnya.
d. Pemasangan bata ringanharus rapi, sama ketebalannya, lurus dan tegak.
Perencanaan pengikat harus benar-benar diperhatikan selama pelaksanaan
seluruh pekerjaan.
e. Untuk pelaksanaan / pemasangan kolom praktis / kolom-kolom dengan tulangan
:
1) Masing-masing untuk menghubungkan pasangan dinding ½ bata.
2) Pasangan dengan bata ringan ½ batu untuk bagian dalam dan bagian luar
bangunan.
3) Ukuran kolom praktis beton bertulang harus sesuai dengan gambar kerja
dan RAB.
f. Di dalam setiap lubang pintu dan jendela atau lubang-lubang lain harus dipasang
ringbalok, walaupun tidak terdapat dalam gambar kerja dan RAB, begitu pua
untuk bidang dinding yang lebih dan 12 m2 ditambahkan kolom maupun balok
penguat beton bertulang.
g. Pada setiap kotak dinding bata dengan kolom praktis, ring balk maupun
pekerjaan beton lain seperti terdapat dalam gambar kerja dan RAB harus
dilaksanakan dengan angker yang sesuai dengan gambar kerja dan RAB.
h. Seluruh bata ringan yang dipasang pada bagian dasar harus diplester kasar.
i. Pembuatan lubang pada pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian
pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek-stek besi beton diameter 6

Spesifikasi Teknis Pembangunan Kantor Camat Kecamatan Teluk Kepayang


Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Struktural - 20 -
mm jarak 75 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada pekerjaan
beton dan bagian yang ditanam dalam pasangan bata sekurang-kurangnya 30 cm
kecuali ditentukan lain.
j. Selama pemasangan dinding belum selesai kontraktor diharuskan untuk
menjaga dan menghindari kerusakan-kersakan atau bekas-bekas yang
disebabkan oleh material-material lain. Jika pada saat akhir terjadi kerusakan
dan lain-lain, kontraktor harus memperbaiki sampai diterima, disetujui oleh
pengawas lapangan.
Biaya-biaya untuk perbaikan dan lain-lain harus ditanggung kontraktor dan
tidak boleh dituntut sebagai pekerjaan tambahan.

13.2. PEKERJAAN PLESTERAN


13.2.1 Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, material-material, peralatan-
peralatan dan peralatan pendukung yang diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan untuk memperoleh hasil yang memuaskan.
b. Pekerjaan meliputi :
1) Plesteran.
2) Plesteran kedap air.
3) Pasta semen sesuai syarat dalam gambar kerja dan RAB.
13.2.2 Persyaratan Material
a. Semen
Semen yang digunakan harus bermutu baik terdiri dari satu jenis merk atas
persetujuan pengawas. Semen yang telah mengeras sebagian atau keseluruhan
tidak dibenarkan untuk digunakan.
( Standart untuk semen P–C NI – 8 )
b. Pasir
Pasir yang dipakai adalah jenis yang digunakan untuk pemasangan bata dengan
permukaan tajam, keras, bebas dari tanah dan lumpur, kandungan organik dan
sesuai dengan syarat-syarat pasir ( Standart untuk pasir NI-3 )
c. Air
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak,
asam, alkali, dan bahan-bahan lain yang dapat menurunkan mutu pekerjaan.
Apabila dipandang perlu kontraktor dapat memeriksakan air yang dipakai di
Laboratorium Pemeriksaan Bahan yang resmi dan sah atas biaya kontraktor.
13.2.3 Pelaksanaan / Persyaratan Pekerjaan
a. Campuran plesteran adalah campuran dalam sebuah volume.
b. Plesteran
Plesteran adalah campuran antara PC dan pasir yang harus sesuai dengan
campuran spesi dari bata ringan. Jika campuran spesi bata ringan adalah 1 PC :
5 PSR maka campuran plester 1 PC : 4 PSR, begitu juga untuk campuran 1 : 4.
c. Plesteran kedap air
Plesteran kedap air menggunakan campuran 1:2.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Kantor Camat Kecamatan Teluk Kepayang


Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Struktural - 21 -
Plesteran tersebut untuk menutupi seluruh permukaan dinding bata ringandi
bagian luar atau seperti terdapat dalam gambar kerja dan RAB.
d. Pasta semen adalah campuran antara portland cement dan air, yang dibuat untuk
mendapatkan campuran yang homogen.
Plesteran tersebut adalah dilaksanakan setelah pemelesteran lapisan dasar.
e. Semen jenis spesi / plesteran yang disebutkan di atas harus dijaga agar selalu
segar dan tidak kering selama pelaksanaan.
f. Kecuali plesteran kasar, permukaan untuk plesteran harus rata/halus, tidak
berombak, penuh dan padat, tidak berlubang bebas dari kerikil atau material lain
yang menyebabkan kerusakan.
g. Sebelum pekerjaan plesteran untuk permukaan bata ringan dan beton,
permukaan beton harus bersih dari bekas bekisting.
Seluruh lubang-lubang bekas bekisting harus ditutup dengan campuran
plesteran.
h. Plesteran yang halus untuk seluruh permukaan bata ringandan beton harus dicat.
i. Seluruh permukaan yang diselesaikan dengan finishing material untuk lantai
keramik dan lain-lain, permukaan plesteran harus dilengkapi dengan groves
horisontal untuk mendapatkan penggabungan yang sempurna dengan bahan
finishing.
Hal tersebut tidak boleh dilakukan jika finishing akan dilaksanakan dengan cat.
j. Ketebalan plesteran untuk dinding/kolom/permukaan lantai harus sesuai dengan
gambar kerja dan RAB dan atau sesuai dengan peil yang dikehendaki dalam
gambar kerja dan RAB.
Ketebalan plesteran rata-rata adalah 5 mm untuk struktur batu bata, dan 10 mm
untuk struktur beton .
k. 1) Kelembaban plesteran harus dijaga, agar kekeringan terjadi secara alami,
tidak mendadak/tiba-tiba .
Hal tersebut harus dilakukan dengan jalan mengairi permukaan plesteran
jika terlihat kering dan melindungi dari sinar matahari dengan bahan
perlindungan untuk mencegah cepatnya penguapan.
Penyiraman harus dilaksanakan dalam waktu 7 hari setelah plesteran selesai.
Kontraktor harus menyemprot dengan air secara kontinu, 2 kali sehari
sampai jenuh.
Jika terjadi keretakan, kontraktor harus membongkar dan memperbaiki
hingga dapat diterima oleh pengawas lapangan.
2) Beberapa kerusakan harus diperbaiki oleh kontraktor dan tidak dapat
dituntut sebagai pekerjaan tambahan.
3) Tidak diijinkan untuk melakukan pekerjaan finishing sebelum plesteran
mencapai umur lebih dari 2 minggu.
13.3 ACIAN
Pekerjaan acian dilakukan setelah semua pekerjaan plesteran selesei menggunakan semen sesuai
ketentuan dan campuran air, kemudaian di amplas. Kualitas acian harus licin, halus dan tidak
bergelombang atau kasar

Spesifikasi Teknis Pembangunan Kantor Camat Kecamatan Teluk Kepayang


Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Struktural - 22 -
13.4 Peralatan Dan Kekuatan Pekerjaan.
13.4.1 Kontraktor diharuskan untuk mengadakan peralatan– peralatan dan elemen - elemen
pendukung untuk pelaksanaan pekerjaan untuk mendapatkan mutu yang baik.
13.4.2 Persiapan – Persiapan
Sebelum pekerjaan finishing lantai dilaksanakan, kontraktor harus melakukan hal-
hal yang utama sebagai berikut :
13.4.2.1 Kontraktor melakukan pemeriksaan berkaitan dengan pekerjaan lantai
sesuai dengan rencana gambar/perintah-perintah dari pengawas lapangan.
13.4.2.2 Tenaga dan bahan-bahan untuk pekerjaan tersebut harus disetujui oleh
pengawas lapangan sebelum pelaksanaan dan sebelum pelaksanaan pekerjaan,
kontraktor diminta melihat gambar kerja dan RAB.

PASAL 21
PEKERJAAN CAT – CATAN

21.1 Pekerjaan Pengecatan


21.1.1 Pengecatan dinding dilakukan pada bagian luar dan dalam serta pada seluruh detail
yang disebutkan/ ditunjukkan dalam gambar.
21.1.2 Bahan
a. Semua bahan cat yang digunakan adalah : Produk Lokal Merek Jotun atau
setara.
b. Pekerjaan pengecatan meliputi eksterior dan interior, warna ditentukan
kemudian sesuai dengan persetujuan owner.
c. Sifat-sifat umum
 Tahan terhadap pengaruh cuaca
 Tahan terhadap gesekan dan mudah diberslhkan
 Mengurangi Pori-Pori dan tembus uap air
 Tidak berbau
 Daya tutup tinggi
d. Cat yang digunakan berada. dalam kaleng yang masih disegel
dalamkemasan 5 kg, atau 25 kg, tidak pecah atau bocor dan mendapat
persetujuanPemilik Proyek atau Manager Konstruksi. Pengiriman cat
harus disertakan sertifikat dan agen/distributor yang menyatakan bahwa
cat yang dikirim dijamin keasliannya. Pemborong bertanggung jawab,
bahwa warna dan bahan cat adalah tidak palsu dan sesuai dengan RKS,
yang dibuktikan dengan brosur, surat perjanjian ketersedian material cat
dan surat penunjukan distributor dari pabrik serta sertifikat TKDN dari
P3DN Kementerian Perindusterian Republik Indonesia.
Spesifikasi Teknis Pembangunan Kantor Camat Kecamatan Teluk Kepayang
Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Struktural - 23 -
e. Warna
Warna cat pada bangunan disesuaikan dengan gambar rencana

21.1.3 Langkah Pelaksanaan


a. Pekerjaan Persiapan/sebelum pengecatan
 Sebelum pekerjaan pengecatan dilaksanakan, pekerjaan langit-langit
dan lantai telah selesai dikerjakan.
 Sebelum dilakukan pengecatan, dinding dilapisi alkali seseuai merk
cat yang digunakan agar halus lebih maksimal dan baik
Selanjutnya diadakan persiapan sebagai berikut
 Dinding atau bagian yang akan dicat telah selesai dan disetujui oleh
Manager Konstruksi.

 Bagian yang retak-retak, pecah atau kotoran-kotoran yang menempel


dibersihkan.
 Menunggu keringnya dinding atau baglan yang akan dicat karena masih
basah dan lembab.
 Menyiapkan dan mengadakan pengecatan untuk contoh warna
Pemborong harus mengatur waktu sedemikian rupa sehingga. terdapat urutan-urutan
yang tepat mulai dari pekerjaan dasar sampai dengan pengecatan akhir.
Semua pekerjaan pengecatan harus menglkuti petunjuk dari pabrik pembuat cat
tersebut.
b. Pekerjaan Pengecatan
 Pengecatan tembok luar
- Tembok yang akan dicat harus dibersihkan dari kotoran atau cat
eksisting yang telah terkelupas akibat alkali.
- Selanjutnya dilapis tipis dengan plamur
- Pada bagian-bagian dimana banyak reaksi dengan alkali dan rembesan
air harus diberi lapisan wall sealer
- Setelah kering permukaan tersebut diamplas lagi sampai halus
- Kemudlan dicat dengan lapisan pertama
- Bagian-bagian yang masih kurang baik, diberi plamur lagi dan
diamplas halus setelah kering.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Kantor Camat Kecamatan Teluk Kepayang


Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Struktural - 24 -

Anda mungkin juga menyukai