Anda di halaman 1dari 711

PEMERINTAHAN KABUPATEN TULANG BAWANG

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN


RUANG
Jl. Cemara Komplek Perkantoran Pemda Tulang Bawang- Menggala Telp.
(0726)21425 MENGGALA

SPESIFIKASI TEKNIS

PENATAAN BANGUNAN DAN


LINGKUNGAN

PEKERJAAN

PEMBANGUNAN TAMAN SIMPANG PENAWAR

TAHUN ANGGARAN 2021


SITEPLAN
I. PERSYARATAN TEKNIS

A. UMUM

Data pekerjaan yang dilaksanakan adalah :

Kegiatan : Penataan Bangunan dan Lingkungan

Pekerjaan : Pembangunan Taman Simpang Penawar


Lokasi : Kabupaten Tulang Bawang

Tahun Anggaran : 2021

Waktu Pelaksanaan : 210 (Dua Ratus Sepuluh) Hari Kalender

Persyaratan Teknis Umum ini merupakan persyaratan dari segi teknis yang secara umum
berlaku untuk seluruh bagian pekerjaan dimana persyaratan ini bisa diterapkan untuk
Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Taman Simpang Penawar Kecamatan Banjar Margo
Kabupaten Tulang Bawang.

Pekerjaan Pembangunan Taman Simpang Penawar, meliputi Pekerjaan Site Plan, Pekerjan
Kapal, Pekerjaan Kamar Mandi, Pekerjaan Jembatan Spot Foto, Pekerjaan Spot Foto dan
Pekerjaan Pembuatan Sumur Bor.

I. PEKERJAAN SITE PLAN

A. KETERANGAN UMUM
Pekerjaan Pembangunan Siteplan tersebut secara umum meliputi pekerjaan yang
terdiri dari:
a. Pekerjaan Persiapan, meliputi :
 Mobilisasi Alat dan Bahan
 Penerapan SMKK

b. Pekerjaan Site Plan, meliputi :


 Pekerjaan persiapan
 Pekerjaan galian tanah
 Pekerjaan Lantai dan pasangan
c. Pekerjaan Lain-lain
 Pas. Lampu Jalan
 Pas. Lampu Taman Minimalis + Tiang dan Acc
 Pas. Box Panel Lengkap MCB + dudukan dan otomatis
 Pas. Kabel NYY 3 x 2,5 mm
 Pas. Paralon PVC Dia 1” + Acc
 Pengadaan dan Pemasangan Rumput Gajah Mini

d. Pekerjaan Kolam, meliputi :


 Pekerjaan persiapan
 Pekerjaan galian tanah
 Pekerjaan Lantai dan pasangan
 Pekerjaan Beton Bertulang
 Pekerjaan Instalasi listrik
 Pekerjaan Instalasi Pipa penguras dan peluap/overflow
 Pekerjaan saluran pembuangan

e. Pekerjaan Tulisan Taman :


 Pekerjaan persiapan
 Pekerjaan galian tanah
 Pekerjaan Lantai dan pasangan
 Pekerjaan Beton Bertulang
 Pekerjaan Pengecatan dan finising
 Pekerjaan instalasi listrik

f. Pekerjaan Pemasangan instalasi listrik utama, meliputi :


 Pekerjaan Instalasi Listrik

2.2 SARANA DAN CARA KERJA


a. Penyedia wajib memeriksa kebenaran dari kondisi pekerjaan meninjau tempat
pekerjaan, melakukan pengukuran-pengukuran dan mempertimbangkan
seluruh lingkup pekerjaan yang dibutuhkan untuk penyelesaian dan
kelengkapan dari proyek.
b. Penyedia harus menyediakan tenaga kerja serta tenaga ahli yang cakap dan
memadai dengan jenis pekerjaan yang dilaksanakan, serta tidak akan
mempekerjakan orang-orang yang tidak tepat atau tidak terampil untuk jenis-
jenis pekerjaan yang ditugaskan kepadanya. Penyedia harus selalu menjaga
disiplin dan aturan yang baik diantara pekerja/karyawannya
c. Penyedia harus menyediakan alat-alat kerja dan perlengkapan seperti Alat las
listrik, Alat Potong besi, waterpas, alat-alat pengangkut dan peralatan lain yang
diperlukan untuk pekerjaan ini. Peralatan dan perlengkapan itu harus dalam
kondisi baik.
d. Penyedia wajib mengawasi dan mengatur pekerjaan dengan perhatian penuh
dan menggunakan kemampuan terbaiknya. Penyedia bertanggung jawab
penuh atas seluruh cara pelaksanaan, metode, teknik, urut-urutan dan prosedur,
serta pengaturan semua bagian pekerjaan yang tercantum dalam Kontrak.
e. Shop Drawing (gambar kerja) harus dibuat oleh Penyedia sebelum suatu
komponen konstruksi dilaksanakan.
f. Shop Drawing harus sudah mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas
sebelum pekerjaan yang bersangkutan dilaksanakan.
g. Sebelum penyerahan pekerjaan kesatu, Penyedia Pelaksana sudah harus
menyelesaikan gambar sesuai pelaksanaan jika terjadi perubahan yang diakibatkan
oleh kondisi pekerjaan dilapanganyang terdiri atas :
 Gambar rancangan pelaksanaan yang tidak mengalami perubahan
dalam pelaksanaannya.
 Shop drawing sebagai penjelasan detail maupun yang berupa gambar-
gambar perubahan.
h. Penyelesaian yang dimaksud pada ayat g harus diartikan telah memperoleh
persetujuan Konsultan Pengawas setelah dilakukan pemeriksaan secara teliti.
i. Gambar sesuai pelaksanaan dan buku penggunaan dan pemeliharaan bangunan
merupakan bagian pekerjaan yang harus diserahkan pada saat penyerahan
kesatu, kekurangan dalam hal ini berakibat penyerahan pekerjaan kesatu tidak
dapat dilakukan.
j. Pembenahan/perbaikan kembali yang harus dilaksanakan Penyedia, bila :
 Komponen-komponen pekerjaan pokok yang pada masa pemeliharaan
mengalami kerusakan atau dijumpai kekurang sempurnaan pada
pelaksanaan.
 Komponen-komponen pekerjaan lainnya atau keadaan lingkungan diluar
pekerjaan pokoknya yang mengalami kerusakan akibat pelaksanaan
konstruksi (misalnya jalan, halaman, dan lain sebagainya).
k. Pembenahan lapangan yang berupa pembersihan lokasi dari bahan-bahan sisa-
sisa pelaksanaan termasuk direksikeet harus dilaksanakan sebelum masa
kontrak berakhir.
2.3 PEMBUATAN RENCANA JADUAL PELAKSANAAN
a. Penyedia Pelaksana berkewajiban menyusun dan membuat jadual pelaksanaan
dalam bentuk barchart yang dilengkapi dengan grafik prestasi yang
direncanakan berdasarkan butir-butir komponen pekerjaan sesuai dengan
penawaran.
b. Pembuatan rencana jadual pelaksanaan ini harus diselesaikan oleh Penyedia
Pelaksana selambat-lambatnya 7 hari setelah dimulainya pelaksanaan di lapangan
pekerjaan. Penyelesaian yang dimaksud ini sudah harus dalam arti telah
mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas.
c. Bila selama 7 hari setelah pelaksanaan pekerjaan dimulai, Penyedia Pelaksana belum
menyelesaikan pembuatan jadual pelaksanaan, maka Penyedia Pelaksana harus
dapat menyajikan jadual pelaksanaan sementara minimal untuk 2 minggu pertama
dan 2 minggu kedua dari pelaksanaan pekerjaan.
d. Selama waktu sebelum rencana jadual pelaksanaan disusun, Penyedia Pelaksana
harus melaksanakan pekerjaannya dengan berpedoman pada rencana pelaksanaan
mingguan yang harus dibuat pada saat dimulai pelaksanaan. Jadual
pelaksanaan 2 mingguan ini harus disetujui oleh Konsultan Pengawas.

2.4 KETENTUAN DAN SYARAT-SYARAT BAHAN


a. Penyedia harus menyediakan bahan-bahan bangunan dalam jumlah dan kualitas
yang sesuai dengan lingkup pekerjaan yang dilaksanakan. Sepanjang tidak ada
ketentuan lain dalam RKS ini dan Berita Acara Rapat Penjelasan, maka bahan-
bahan yang dipergunakan maupun syarat-syarat pelaksanaan harus memenuhi
syarat-syarat yang tercantum dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) serta
ketentuan lainnya yang berlaku di Indonesia.
b. Sebelum memulai pekerjaan atau bagian pekerjaan, Pemborong harus
mengajukan contoh bahan yang akan digunakan kepada Konsultan Pengawas
yang akan diajukan kepada PPK dan Konsultan Perencana untuk mendapatkan
persetujuan. Bahan-bahan yang tidak memenuhi ketentuan seperti disyaratkan
atau yang dinyatakan ditolak oleh Konsultan Pengawas tidak boleh digunakan dan
harus segera dikeluarkan dari halaman pekerjaan selambat-lambatnya dalam
waktu 2 x 24 jam.
c. Apabila bahan-bahan yang ditolak oleh Konsultan Pengawas ternyata masih
dipergunakan oleh Penyedia, maka Konsultan Pengawas memerintahkan untuk
membongkar kembali bagian pekerjaan yang menggunakan bahan tersebut. Semua
kerugian akibat pembongkaran tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab
Penyedia.
d. Jika terdapat perselisihan mengenai kualitas bahan yang dipakai, Konsultan
Pengawas berhak meminta kepada Penyedia untuk memeriksakan bahan itu ke
Laboratorium Balai Penelitian Bahan yang resmi dengan biaya Penyedia. Sebelum
ada kepastian hasil pemeriksaan dari Laboratorium, Penyedia tidak diizinkan
untuk melanjutkan bagian- bagian pekerjaan yang menggunakan bahan tersebut.
e. Penyimpanan bahan-bahan harus diatur dan dilaksanakan sedemikian rupa
sehingga tidak mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan dan terhindarnya
bahan-bahan dari kerusakan.
f. Persyaratan mutu bahan bangunan secara umum adalah seperti di bawah ini,
sedangkan bahan-bahan bangunan yang belum disebutkan disini akan
diisyaratkan langsung di dalam pasal-pasal mengenai persyaratan pelaksanaan
komponen konstruksi di belakang.

 Air
Air yang digunakan sebagai media untuk adukan pasangan plesteran, beton
dan penyiraman guna pemeliharaan harus air tawar, tidak mengandung
minyak, garam, asam dan zat organik lainnya yang telah dikatakan
memenuhi syarat, sebagai air untuk keperluan pelaksanaan konstruksi oleh
laboratorium tidak lagi diperlukan rekomendasi laboratorium.
 Semen Portland (PC)
Semen Portland yang digunakan adalah jenis satu harus satu merek untuk
penggunaan dalam pelaksanaan satu satuan komponen bengunan, belum
mengeras sebagai atau keseluruhannya. Penyimpanannya harus dilakukan
dengan cara dan didalam tempat yang memenuhi syarat sebagai air untuk
menjamin kebutuhan kondisi sesuai persyaratan di atas.
 Pasir (Ps)
Pasir yang digunakan adalah pasir sungai, berbutir keras, bersih dari
kotoran, lumpur, asam, garam, dan bahan organik lainnya, yang terdiri atas.
1. Pasir untuk urugan adalah pasir dengan butiran halus, yang lazim
disebut pasir urug.
2. Pasir untuk pasangan adalah pasir dengan ukuran butiran sebagian
terbesar adalah terletak antara 0,075 sampai 1,25 mm yang lazim
dipasarkan disebut pasi pasang
3. Pasir untuk pekerjaan beton adalah pasir cor yang gradasinya
mendapat rekomendasi dari laboratorium.
 Batu Pecah (Split)
Split untuk beton harus menggunakan split dari batu kali hitam pecah, bersih
dan bermutu baik, serta mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai dengan
syarat-syarat yang tercantum dalam PBI 1971.

B. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan Persiapan meliputi pekerjan-pekerjaan yang berkaitan untuk proses persiapan
pekerjaan diantaranya :

1. Mobilisasi Peralatan dan Bahan


Penyedia diharuskan menyediakan mobilisasi dengan menunjukan keterangan dukungan
alat kepada pengawas sehingga dipastikan saat pemindahan bahan dan alat dalam
pelaksanaan pekerjaan pembangunan tugu simpang penawar lanjutan dapat dilaksanakan
sesuai jadwal

2. Penerapan SMKK
Untuk hal –hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan kerja maka Penyedia diwajibkan
menyediakan obat-obatan P3K untuk pertolongan pertama pada kecelakan pekerja. Obat –
obatan itu diantaranya perban, betadine dan perlengkapan lainya yang sesuai dengan
kebutuhan P3K.
Penyedia harus menyediakan tenaga minimal berpendidikan SMA sederajat sebagai tenaga
yang di tunjuk Penyedia dan disetujui oleh Direksi Lapangan/ Pengawas sebagai tenaga
khusus P3K lapangan.
Alat Keselamatan Kerja meliputi penyediaan alat keselamatan sesuai standar SNI yang
berlaku seperti penyediaan Helm, Alas kaki dan Pakaian kerja untuk pekerja dan pelaksana
serta pengawas lapangan.

Penyedia harus menyediakan Tabung Alat Pemadam Kebakaran yang berfungsi dengan baik
didalam lokasi pembangunan. Untuk perlengkapan pencegahan Covid-19 Penyedia harus
menyediakan tempat pencuci tangan, sabun, tisu , Masker pekerja dan tamu, Hand
sanitizer, dan Alat Test Suhu Digital. Menindaklanjuti Instruksi Menteri Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat Nomor : 02/IN/M/2020 Tentang Protokol Pencegahan Penyebaran
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Dalam Penyelenggarakan Jasa Konstruksi maka
pengguna jasa dan penyedia jasa wajib membentuk satgas pencegahan Covid-19 yang
menjadi bagian dari unit keselamatan konstruksi.

C. PEKERJAAN SITE PLAN


Pekerjaan Siteplan meliputi pekerjan-pekerjaan yang berkaitan untuk proses persiapan
pekerjaan diantaranya :

1. PEKERJAAN PERSIAPAN
 Pekerjaan Bowplank
 Syarat dan Bahan
- Penyedia harus melaksanakan pengukuran untuk menentukan batas
bangunan dan penentuan peil + 0,00, dengan disaksikan dan disetujui oleh
Direksi / Pengawas.
- Alat-alat ukur yang dapat dipakai adalah pesawat ukur (Waterpass)
dilengkapi dengan papan / kaso sebagai patok atau profil.
- Bahan yang digunakan untuk bowplank kayu racuk papan dan kaso kls IV,
benang nyilon, paku, meteran dan peralatan tukang lainnya.
 Metode pekerjan:
- Pekerjaan pengkuran dilakukan menggunakan waterpass, pengukuran
dilaksanakan sekaligus membuat bouwplank. Bowplank terbuat dari papan
yang bagian atasnya dipakukan pada patok kayu persegi 5/7 cm yang
tertanam dalam tanah cukup kuat. Untuk menentukan ketinggian papan
bouwplank secara rata bagian atasnya dari papan bowplank harus di
waterpass (horizontal dan siku), sedangkan untuk mengukur dari titik As ke
As antar ruangan digunakan meteran. Setiap titik pengukuran ditandai
dengan paku dan dicat dengan cat merah dan ditulis ukuran pada papan
bouwplank agar mudah di cek kembali. Pemasangan papan bowplank
dilaksanakan pada jarak 1,5 m dari As sekeliling bangunan dan dipakukan
pada patok – patok yang terlebih dahulu ditancapkan kedalam tanah.
 Tenaga
- Manager Pelaksanaan
- Manager Tehnik
- Ahli K3
- Mandor
- Pekerja
 Bahan
- Kaso
- Benang
- Paku

 Peralatan
- Meteran
- Waterpas
- Palu
- Gergaji

2. PEKERJAAN GALIAN TANAH


 Syarat-syarat
Pekerjaan galian dilakukan pada item pekerjaan galian tanah untuk
Pembersihan Dan Perataan Tanah Yang Akan Dijadikan Site Plan yaitu
pada kondisi tanah asli digali untuk Site Plan sesuai dengan gambar
rencana. Galian harus sesuai dengan gambar rencana baik mengenai
ukuran lebar dan kedalaman serta kemiringan untuk mendapatkan
elevasi sesuai rencana.

 Metode Pekerjaan
- Pembersihan Tanah Dan Perataan Tanah harus terlebih dahulu
melakukan pengukuran posisi, lebar Lahan.
- Pembersihan Dan Perataan Tanah untuk Lahan Yang Akan
Dikerjakan.
- Pembersihan Dan Perataan Tanah yang tidak dapat dipakai
sebagai bahan timbunan harus dibuang ke luar areal kerja
- Material dari hasil Pembersihan Dan Perataan Tanah yang akan
digunakan sebagai bahan timbunan harus mendapat persetujuan
dari pengawas.
- Kemudian dilakukan perataan permukaan pondasi sehingga level
permukaan rata dan sama.
 Tenaga
- Manager Pelaksanaan
- Manager Tehnik
- Ahli K3
- Mandor
- Pekerja

 Peralatan
- Excavator
- Dum truck
- Pick Up

 Pekerjaan Urugan Pasir bawah lantai


 Syarat-bahan
- Urugan pasir harus dilaksanakan / dipasang dibawah semua
pekerjaan Lantai minimal setebal 5 cm.
- Sebelum pekerjaan diatasnya dilaksanakan lapisan pasir harus
dipadatkan dengan diberi air dan diratakan.
- Pasir urug yang digunakan harus bersih dari akar-akaran dan
kotoran lainnya.

 Metode Pekerjaan:
Pekerjaan urugan pasir disini adalah bagian dari lantai Penimbunan pasir harus
diperhatikan tinggi urugan dalam gambar.
Cara Pelaksanaan
- Material pasir yang digunakan adalah pasir urug yang telah disetujui oleh
Pengawas.
- Material pasir urug dihampar Dibawah Lantai
- Ukuran dan dimensi ditentukan berdasarkan gambar.

 Tenaga
- Manager Pelaksanaan
- Manager Tehnik
- Ahli K3
- Mandor
- Pekerja

 Bahan
- Kaso
- Benang
- Paku

 Peralatan
- Meteran
- Waterpas
- cangkul
- stemper Jenis Kuda
- skop

3. PEKERJAAN LANTAI DAN PASANGAN


 Pek. Lantai Beton K250 T=10 cm
- Tanah yang akan di jadikan dasar lantai harus di padatkan sehingga
terdapat permukaan yang rata dan untuk memperoleh daya dukung
tanah yang maksimal,dengan menggunaka alat trimbis
- Semen yang digunakan untuk pekerjaan pasangan adalah jenis semen
portland (PC 50 kg/zak) yang beredar di pasaran dan disahkan oleh
Pemerintah dan Instansi yang berwenang dari jenis dan merk yang sama
- Pasir untuk pekerjaan pasangan harus pasir yang halus dengan gradasi
tidak lebih dari diameter 0,35 mm.
- Pasir yang digunakan pasir pasang dan harus bersih dan kadar lumpur
maksimum yang terkandung 5%.
- Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus berkualitas baik
yang sama dengan kualitas dan syarat air minum yaitu tidak merwarna,
tidak berasa dan tidak berbau.
- emua jenis bahan, ukuran dan ketinggian telah ditentukan pada gambar.
- Pemasangan lantai harus dilaksanakan dengan rata / waterpass, rapi dan
tidak bergelombang. Untuk daerah-daerah tertentu,
- Pemasangan lantai dilakukan diatas pasir urug (tebal 5 cm) yang telah
dipadatkan. Pemasangan lantai dilakukan dengan rata dan adukan terisi
padat (tidak boleh terdapat rongga).
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur
 Metode Pekerjaan :
Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan lantai beton.
 Approval material yang akan digunakan.

Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass
untuk menentukan leveling lantai kerja.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat
Pelaksanaan pekerjaan lantai Beton
- Untuk lantai Beton dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk lantai Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 250).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang lantai Beton sudah terdapat urugan pasir
dengan ketebalan yang sesuai rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang lantai Beton dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling lantai kerja yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan
ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m
untuk leveling lantai kerja.
- Tuangkan adukan lantai Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat beton (Vibrator).
- Adukan lantai Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.

 Tenaga
- Pekerja
- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
 Bahan
- pasir
- split
- air.
- semen PC
 Alat
- Truck mixer (readymix)
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- raskam
- benang
- selang air, dll.

 Pek. Pasangan Hamparan Batu Split


- Tanah yang akan di jadikan dasar lantai harus di padatkan sehingga terdapat
permukaan yang rata dan untuk memperoleh daya dukung tanah yang
maksimal,dengan menggunakan alat trimbis
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur
- Penghamparan Batu Split Sesuai Dengan Gambar Rencana.

 Metode Pekerjaan:
pekerjaan Pasangan Hamparan Batu Split disini adalah bagian dari lantai Batu Split
harus diperhatikan tinggi urugan dalam gambar.
Cara Pelaksanaan
- Material Batu Split yang digunakan adalah Batu Split 1/2 atau 2/3 yang
telah disetujui oleh Pengawas.
- Material Batu Split dihampar Sesuai Dengan Gambar Kerja.
- Penghamparan Batu Split Menggunakan Alat Bantu Sekop,Cangkul Dll
- Sebelum Penghamparan Batu Split Terlebih dahulu Diukur. melaksanakan
pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass untuk menentukan leveling
Hamparan Batu Split.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi
warna cat Pelaksanaan pekerjaan Penghamparan Batu Split.
- Ukuran dan dimensi ditentukan berdasarkan gambar Kerja.
 Tenaga
- Mandor
- Tukang
- Kepala Tukang
- Pekerja

 Bahan
- Batu Split

 Alat
- Waterpas
- Stemper
- Cangkul
- Sekop dll.

4. PEKERJAAN LAIN – LAIN


1. Pas. Lampu jalan meliputi Galian tanah, timbunan tanah kembali, urugan pasir,
lantai kerja K-100, pekerjaan beton K-250, pekerjaan pembesian, pekerjaan
bekisting, Pasangan Tiang lampu PJU Type GSP 6 M.
2. Pas. Lampu Taman Philips Minimalis + Tiang dan acc
3. Pas. Box Panel lengkap MCB merk Schneider + dudukan dan otomatinya
4. Pas. Kabel NYY 3 x 2,5 mm Supreme
5. Pas. Paralon PVC Rucika Dia 1” + Acc
6. Pengadaan dan Pemasangan Rumput Gajah Mini, beserta Pupuk dan media
tanahnya.
5. PEKERJAAN KOLAM

 Pekerjaan Persiapan
 Pekerjaan Bowplank
Syarat dan Bahan
- Penyedia harus melaksanakan pengukuran untuk menentukan batas bangunan dan
penentuan peil + 0,00, dengan disaksikan dan disetujui oleh Direksi / Pengawas.
- Alat-alat ukur yang dapat dipakai adalah pesawat ukur (Waterpass) dilengkapi
dengan papan / kaso sebagai patok atau profil.
- Bahan yang digunakan untuk bowplank kayu racuk papan dan kaso kls IV, benang
nyilon, paku, meteran dan peralatan tukang lainnya

Metode Pekerjaan
Pekerjaan pengkuran dilakukan menggunakan waterpass, pengukuran
dilaksanakan sekaligus membuat bouwplank. Bowplank terbuat dari papan yang
bagian atasnya dipakukan pada patok kayu persegi 5/7 cm yang tertanam dalam
tanah cukup kuat. Untuk menentukan ketinggian papan bouwplank secara rata
bagian atasnya dari papan bowplank harus di waterpass (horizontal dan siku),
sedangkan untuk mengukur dari titik As ke As antar ruangan digunakan meteran.
Setiap titik pengukuran ditandai dengan paku dan dicat dengan cat merah dan
ditulis ukuran pada papan bouwplank agar mudah di cek kembali. Pemasangan
papan bowplank dilaksanakan pada jarak 1,5 m dari As sekeliling bangunan dan
dipakukan pada patok – patok yang terlebih dahulu ditancapkan kedalam tanah.

Tenaga
- Manager Pelaksanaan
- Manager Tehnik
- Ahli K3
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Kaso
- Benang
- Paku
Peralatan
- Meteran
- Waterpas
- Palu
- Gergaji

 Pekerjaan galian dan tanah

 Pekerjaan galian tanah


Syarat - syarat
Pekerjaan galian dilakukan pada item pekerjaan galian tanah untuk Kolam pada
kondisi tanah asli digali sesuai dengan gambar rencana. Galian harus sesuai dengan
gambar rencana baik mengenai ukuran lebar dan kedalaman serta kemiringan
untuk mendapatkan elevasi sesuai rencana.
Metode pekerjaan :
Setelah proses bouwlplank selesai, maka dilakukan pekerjaan Galian Tanah dengan
menggunakan alat Bantu. Kita akan melakukan Galian Tanah ini dengan mengikuti
gambar rencana.
4 Cara Pelaksanaan :
- Galian Tanah harus terlebih dahulu melakukan pengukuran posisi, lebar Lahan.
- Galian Tanah yang tidak dapat dipakai sebagai bahan timbunan harus dibuang
ke luar areal kerja
- Material dari hasil Galian Tanah yang akan digunakan sebagai bahan timbunan
harus mendapat persetujuan dari pengawas.
- Kemudian dilakukan perataan permukaan Lantai sehingga level permukaan rata
dan sama.

Tenaga
- Manager Pelaksanaan
- Manager Tehnik
- Ahli K3
- Mandor
- Pekerja

Peralatan
- Excavator
- Dum truck
- Pick Up

 Pekerjaan timbunan tanah kembali/bekas galian


Syarat dan bahan
Pekerjaan timbunan yang dimaksud adalah menimbun tempat-tempat yang telah
ditentukan yang tanahnya berasal dari bekas galian.Timbunan ini dilakukan
disisi kanan kiri Dinding Beton karena setelah pemasangan Dinding Beton selesai
sisi Dinding Beton terdapat celah / lubang bekas galian.

Metode pekerjaan
pekerjaan urugan tanah disini adalah penimbunan kembali bekas galian dan
atau untuk peninggian elevasi bangunan/lantai dengan tanah bekas galian atau
jenis dan kualitas tanah yang tertentu. Material untuk setiap timbunan harus
sesuai dengan kondisi tanah yang telah disetujui oleh Pengawas setelah sampel
tanah tersebut sesuai dengan spesifikasi yang diatur dan disetujui oleh
pengawas. Material urugan bisa menggunakan tanah bekas galian jika kondisi
tanahnya layak untuk material urugan atau material luar yang diambil dari luar
lokasi yang sesuai dengan spesifikasi tanah urugan bila material bekas galian
tidak memenuhi syarat sebagai material urugan.
- Material urugan digunakanyang telah disetujui oleh Pengawas.
- Material urugan dihampar lapis demi lapis dan apabila dibutuhkan disiram air
untuk pemadatan.
- Material timbunan yang dihampar kemudian dipadatkan dengan menggunakan
alat stamper.
- Kepadatan timbunan kemudian ditentukan sesuai spesifikasi yang diinginkan
guna memperoleh hasil pemadatan yang baik
- Ukuran dan dimensi ditentukan berdasarkan gambar.

Tenaga
- Ahli K3
- Mandor
- Pekerja

Peralatan
- Cangkul
- Sekop

 Pekerjaan pasir bawah lantai


Syarat dan bahan
- Urugan pasir harus dilaksanakan / dipasang dibawah pekerjaan Lantai Beton
minimal setebal 5 cm.
- Sebelum pekerjaan diatasnya dilaksanakan lapisan pasir harus dipadatkan
dengan diberi air dan diratakan.
- Pasir urug yang digunakan harus bersih dari akar-akaran dan kotoran lainnya.

Metode Pekerjaan
pekerjaan urugan pasir disini adalah bagian dari lantai Penimbunan pasir harus
diperhatikan tinggi urugan dalam gambar.
- Material pasir yang digunakan adalah pasir urug yang telah disetujui oleh
Pengawas.
- Material pasir urug dihampar Dibawah Lantai
- Ukuran dan dimensi ditentukan berdasarkan gambar.

Tenaga
- Ahli K3
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Pasir Urug

Peralatan
- Waterpas
- Cangkul
- Sekop
- Stemper
 Pekerjaan Lantai dan Pasangan
 Pekerjaan Acian Dinding Beton

Syarat dan bahan


- semua pekerjaan, dinding Beton diaci lihat gambar kerja
- acian harus rata dan tegak lurus
- Acian Beton dikerjakan luar dalam, sebelum diaci Plesteran harus disiram dengan air
hingga kedap.
- Semen yang digunakan untuk pekerjaan pasangan adalah jenis semen portland (PC 50
kg/zak Merk Tiga Roda) yang beredar di pasaran dan disahkan oleh Pemerintah dan
Instansi yang berwenang dari jenis dan merk yang sama
- Dan syarat-syarat lain sama dengan yang digunakan untuk pekerjaan beton.
- Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus berkualitas baik yang sama
dengan kualitas dan syarat air minum yaitu tidak merwarna, tidak berasa dan tidak
berbau

Metode pekerjaan
- Mengajukan Request dan Check list Kepada Direksi
- Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan Dinding Beton sudah kering
(cukup umur).
- Permukaan Dinding Beton sebelum di Acian telebih dahulu disiram air. Untuk
memperoleh hasil Acian yang halus, setelah plesteran diberi lapisan acian semen
pc, permukaan acian sebelum mengering digosok dengan menggunakan kertas
gosok
- Setelah pekerjaan Dinding Beton telah selesai dan telah di cek kebenarannya
maka pekerjaan dilanjutkan dengan pekerjaan Acian.
- Lakukan kuring pada Dinding Beton dengan di siram setiap hari, guna menjaga
penyusutan yang berlebihan.
- Lakukan pengacian dengan komposisi 2 Pc : 3 kapur dengan steel trower dan
ratakan dengan jidar alumunium. Pemakaian kapur juga diperuntungkan untuk
menghindari retak rambut pada permukaan dinding.
- Siram permukaan plesteran/beton sampai dengan jenuh air sebelum pekerjaan
acian.
- Untuk mengurangi pori-pori, gosok permukaan dengan kertas semen.
- Curing permukaan acian minimal 1 kali sehari dalam waktu selama 3 hari
Tenaga
- Mandor
- Tukang
- Kepala Tukang
- Pekerja

Bahan
- Semen pc Tiga Roda
- Air

Peralatan
- Waterpas
- Selang Air
- Jidar
- Benang
- Sendok Semen dll.

 Pekerjaan Geomembrane HDPE HUI_TEX dengan ketebalan 0,5 mm

Syarat dan bahan

- Tanah Dasar Harus Sudah Dipadatkan Menggunakan Vibro/Stemper Agar Hasil Benar –
benar padat.
- Permukaan Tanah Harus Rata Tidak Bergelombang.
- Lembaran GeomembraneDihamparkan Pada Permukaan Tanah .
- Peralatan yang digunakan tidak menyebabkan kerusakan Pada GeomembraneSelama
Pengangkatan,Pengangkutan dan penghamparan.
- Penghamparan Geomembrane Dengan Cara Manual menggunakan tenaga manusia
maka diperlukan penyiapan lahan untuk penggelaran pada yang berdekatan dengan
kolam.
- Pemberat : Kantong Berisi Pasir Atau Yang Semacam Yang Tidak Merusak Karpet
Tambak. Diletakan Diatas Lembaran Karpet Tambak.
- Penghamparan Dan Pemotongan Material GeomembranePermukaannya Harus Rata Dan
Bersih Dari Puing – Puing Yang Tajam Yang Dapat Menyebabkan Kerusakan Pada
Karpet Tambak.
- Geomembrane harus dalam kondisi baru dan dengan kwalitas terbaik

Tenaga
- Mandor
- Tukang
- Kepala Tukang
- Pekerja

Bahan
- Geomembrane(Geomembrane) HDPE HUI_TEX dengan ketebalan 0,5 mm

Peralatan
- Alat Bantu disesuaikan.

 Pekerjaan Beton Bertulang


 Pek. Dinding dan Lantai Beton T = 20 cm
- Pekerjaan Beton K:250

Syarat dan bahan


- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik f’c =
21,7 MPa (K 250) untuk Cor Dinding Beton .
- Pasangan Dinding Beton dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran
maupun bentuk
- Semen yang digunakan adalah sama dengan semen pada syarat pekerjaan
pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)
- Pekerjaan Pembesian

Syarat dan bahan


- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

- Pekerjaan Bekisting

Syarat dan bahan


- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan

Metode Pelaksanaan

 Pekerjaan Beton K:250


- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan
WaterPass untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna
cat Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk Dinding Beton dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Dinding Beton Sesuai Dengan “campuran yang
direncanakan” (MIXDESIGNED). (k 250).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang Dinding Beton dengan ketebalan yang
sesuai rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang Dinding Beton dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling Dinding kerja yang dibutuhkan sebagai pola untuk
menentukan ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan
dengan jarak per 1 m untuk leveling Dinding Beton.
- Tuangkan adukan Dinding Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Dinding Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara
melaksanakan tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).

 Pekerjaan Pembesian

Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan Dinding.
Panjang penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard
pemasangan besi. Sebelum besi Ddinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur kembali
di bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas. Kegiatan
pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan pada pojok dan
pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.

 Pekerjaan Bekisting
- Diasumsikan bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan perkuatan balok
kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat
bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak lurus tidak
miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi
retak.
- Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-250 menggunakan Truck mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).
- Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting ,barulah
dilakukan bekisting dilepasMelepas scafolding/perancah Melepas tripleks/papan
cor Perawatan beton Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari
Menutupi dengan karung basah

Tenaga
- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
Bahan
- pasir
- split
- air
- semen PC MERK TIGA RODA
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- Truck mixer (readymix)
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
- selang air, dll.

 Pekerjaan Instalasi Listrik


 Pas. Lampu Sorot/Tembak + Instalsi dan dudukan
Syarat dan bahan

- Pemborong harus menyiapkan tenaga ahli bidang kelistrikan yang terampil


dalam pemasangan Lampu Sorot/Tembak
- Lampu Sorot /Tembak + Instalsi dan dudukan yang dipasang sesuai dengan
gambar kerja
- Pas. Lampu Sorot/Tembak 250 Watt Merk Philips warna cahaya
Kuning/putih atas persetujuan PPK+ Instalsi dan dudukan
- Lampu Yang Rusak / Putus Tidak Boleh Di Pasang.

Metode pekerjaan

- Marking posisi lampu Sesuai Dengan Gambar Kerja


- Buat dudukan fitting lampu
- Pasang lampu pada dudukan Fitting Lampu
- Sambung ke instalasi/Kabel

Tenaga
- Instalatur Listrik
- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Fitting Lampu
- Lampu Sorot/Tembak 250 Watt Merk Philips
- Isolasi
- Kabel

Peralatan
- Tang
- Obeng dll

 Peke Pekerjaan Instalasi Pipa Penguran dan Peluap/Overflow


 Pipa Instalasi Air 6" Merk Rucika + Acc

Syarat dan bahan


- Pipa – pipa Dia 6” Pipa yang di gunakan dengan kwalitas terbaik merk.
- Jaringan utama pipa di pasang melalui “shaft” yang disediakan ,jaringan
pembagi yang melalui dinding harus tertanam pada/dalam lapisan plesteran
- Jaringan pipa yang tegak lurus dan yang tergantung dalam bangunan di
pasang dengan klem-klem/ angker baut setiap jarak 2 m yang tertanam kuat
pada bangunan.

Metode pekerjaan
- Untuk instalasi air kotor, langsung melalui buangan Kesaluran Air,
mengalir secara gravitasi dari masing-masing Pembuangan .
- Untuk air buangan dibuat dengan kemiringan (± 1 cm) Masing-masing
pipa air kotor & air buangan harus dilengkapi pettrap (saluran leher
angsa).
- Pada pemasangan instalasi air kotor, denah plumbing dan diagram
isometrik yang berguna untuk menentukan jalur-jalur pembuangan
instalasi pipa-pipa yang akan dipasang sesuai dengan gambar kerja dan
isntruksi pengawas.
- Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.
- Tentukan lokasi pembuangan.
- Pasang pipa PVC kelas AW (diameter sesuai gambar kerja) beserta gate
valve, fitting dan accessories lainnya sesuai dengan tanda yang sudah
dibuat.
- Untuk pipa yang melintasi lantai (terutama lantai dasar, maka kedalaman
pipa harus cukup, minimal 50 cm supaya tidak mudah pecah.
- Pipa yang akan disambung,bagian ujungnya harus dibersihkan dengan
ampelas supaya sambungan dapat lengket dengan kuat
- Pipa dipasang dan disambung dengan menggunakan lem perekat pipa
pada tiap sambungan dan tiap pemasangan aksesoris pipa

Tenaga
- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Pipa PVC 6” Merk Rucika
- Fitting PVC (tee, elbow, reducer,socket, flame, dll)
- Material Bantu (lem PVC, sealtape, penggantung, clamp, dll)

Peralatan
• Gergaji besi
• Gerinda Tangan
• Bor Duduk & Bor Tangan
• Gunting
• Kunci Pipa, Kunci Pas
• Tang, obeng dll

 Pas.Kran Air 6" + Acc

Syarat dan bahan

- Kran yang digunakan standar SNI yang ada di pasar/toko,Menggunakan


Kran Air Stenlis.
- Kran-kran tembok di pakai yang berleher panjang dan mempunyai ring
dudukan yang harus di pasang menempel pada dinding.
- Kran-kran harus di pasang pada pipa air bersih dengan
kuat,siku,penempatannya harus sesuai dengan gambar kerja.

Metode pekerjaan
- Semua kan air yang dipakai sesuai dengan spesifikasi teknis.
- Stop keran yang dapat digunakan sesuai dengan spesifikasi
Selanjutnya cara memasang kran air
- Lilitkan seal tape pada drat kran yang akan dipasang. Hal ini untuk mencegah
supaya sambunga tidak bocor saat dialiri air
- Periksalah sambungan kran dari kebocoran dengan mengaliri air pada instalasi
Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
Bahan

- Kran Air 6” + assesoris


- Lem dll.

Peralatan

- Alat bantu

 Pekerjaan Saluran Pembuangan


 Pek. Galian Tanah Manual

Syarat - syarat
Pekerjaan galian dilakukan pada item pekerjaan galian tanah untuk Saluran
Pembuangan pada kondisi tanah asli digali sesuai dengan gambar rencana. Galian
harus sesuai dengan gambar rencana baik mengenai ukuran lebar dan kedalaman
serta kemiringan untuk mendapatkan elevasi sesuai rencana.

Metode pekerjaan

- Setelah proses bouwlplank selesai, maka dilakukan pekerjaan Penggalian tanah


untuk pondasi dengan menggunakan alat manual. Kita akan melakukan
penggalian ini dengan mengikuti gambar rencana.
- Galian tanah harus terlebih dahulu melakukan pengukuran posisi, lebar galian.
- Galian tanah untuk pondasi batu kali menembus tiap pondasi setempat. Galian
pondasi setempat diisi kembali dengan tanah bekas galian setelah bekesting
dibuka. Timbunan galian pedestal dilakukan sampai elevasi dasar rencana galian
pondasi batu kali
- Galian tanah yang tidak dapat dipakai sebagai bahan timbunan harus dibuang ke
luar areal kerja
- Material dari hasil galian yang akan digunakan sebagai bahan timbunan harus
mendapat persetujuan dari pengawas.
- Kemudian dilakukan perataan permukaan pondasi sehingga level permukaan
rata dan sama.
Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Peralatan

- Excavator
- Dump truk
- Pick Up

 Pek. Urugan Pasir Bawah lantai

Syarat - Bahan
- Urugan pasir harus dilaksanakan / dipasang dibawah pekerjaan Lantai minimal
setebal 5 cm.
- Sebelum pekerjaan diatasnya dilaksanakan lapisan pasir harus dipadatkan
dengan diberi air dan diratakan.
- Pasir urug yang digunakan harus bersih dari akar-akaran dan kotoran lainnya.

Metode pekerjaan
- pekerjaan urugan pasir disini adalah bagian dari lantai Penimbunan pasir
harus diperhatikan tinggi urugan dalam gambar.
- Material pasir yang digunakan adalah pasir urug yang telah disetujui oleh
Pengawas.
- Material pasir urug dihampar Dibawah Lantai
- Ukuran dan dimensi ditentukan berdasarkan gambar.

Tenaga

- Mandor
- Pekerja

Bahan

- Pasir Urug

Peralatan

- Waterpas
- Cangkul
- Sekop
- Stemper

 Pas. Batu Kali adk. 1 Pc : 4 Ps


Syarat – Bahan
- semua pekerjaan, peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan untuk pekerjaan
pasangan batu belah menggunakan batu belah hitam.Bentuk dan dimensi sesuai
dengan gambar kerja.
- Batu belah yang digunakan adalah jenis batu belah yang berasal dari gunung
atau dari kali yaitu jenis batu belah hitam.
- Batu belah harus benar-benar padat dan tidak memperlihatkan tanda-tanda
kelapukan.
- Batu karang sama sekali tidak boleh digunakan sebagai pasangan pondasi.
- Semen yang digunakan untuk pekerjaan pasangan adalah jenis semen portland
(PC 50 kg/zak Merk Tiga Roda) yang beredar di pasaran dan disahkan oleh
Pemerintah dan Instansi yang berwenang dari jenis dan merk yang sama
- Pasir untuk pekerjaan pasangan harus pasir yang halus dengan gradasi tidak
lebih dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Dan syarat-syarat lain sama dengan yang digunakan untuk pekerjaan beton.
- Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus berkualitas baik yang sama
dengan kualitas dan syarat air minum yaitu tidak merwarna, tidak berasa dan
titak berbau.

Metode pekerjaan
- Pekerjaan pasangan batu dilaksanakan sesuai dengan ukuran dan bentuk-bentuk
yang ditunjukkan dalam gambar.
- Tiap-tiap batu harus dipasang penuh dengan adukan sehingga semua hubungan
batu melekat satu sama lain dengan sempurna.
- Setiap batu harus dipasang diatas lapisan adukan dan diketok ke tempatnya
hingga teguh.Adukan harus mengisi penuh rongga-rongga antar
batu untuk mendapatkan massa yang kuat dan integral di beberapa sisi luar
dan dalam.
- Batu yang akan dipasang dibasahi dahulu, lalu dibentuk menjadi bidang luar
yang harus sesuai dengan gambar rencana atau petunjuk Ahli.

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan

- Pasir Urug
- Batu Belah
- Semen PC
- Air

Peralatan

- Waterpas
- Benang
- Cangkul
- Sendok Semen
- Selang air
- Ember
- Bak
- Unting-Unting
- Meteran
- Profil

 Pek. Plat Beton penutup T= 15 cm


 Pekerjaan Beton K:250

Syarat – Bahan
- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik f’c = 21,7
MPa (K 250) untuk Cor Plat Beton Penutup.
- Plat Beton Penutup dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran maupun bentuk
Semen yang digunakan adalah sama dengan semen pada syarat pekerjaan
pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak kurang
dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)

 Pekerjaan Pembesian

Syarat – Bahan
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos untuk diameter
sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih dari 12
mm menggunakan jenis besi beton polos dengan mutu baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

 Pekerjaan Begisting

- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV


Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan.

Metode pekerjaan

 Pekerjaan Beton K : 250


- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass
untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat
Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk Plat Penutup Beton dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Plat Penutup Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 250).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang Plat Penutup Beton dengan ketebalan yang
sesuai rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang Plat Penutup Beton dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling Plat Penutup Beton yang dibutuhkan sebagai pola untuk
menentukan ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak
per 1 m untuk leveling l Plat Penutup Beton.
- Tuangkan adukan Plat Penutup Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Plat Penutup Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).

 Pekerjaan Pembesian

Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan Plat Penutup.
Panjang penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard
pemasangan besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur
kembali di bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas.

 Pekerjaan Bekisting

- Diasumsikan bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan perkuatan balok


kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat
bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak lurus tidak
miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi
retak.
- Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-250 menggunakan Truck mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).
- Pelepasan bekisting Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas
bekisting ,barulah dilakukan bekisting dilepasMelepas scafolding/perancah
Melepas tripleks/papan cor.
- Perawatan beton Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari
Menutupi dengan karung basah.

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan

- pasir
- split
- air
- semen PC
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- paku
- kawat
Peralatan

- Concrete mixer (readymix)


- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
- selang air, dll.

6. PEKERJAAN TULISAN TAMAN


 Pekerjaan Bowplank
 Syarat dan Bahan
- Penyedia harus melaksanakan pengukuran untuk menentukan batas
bangunan dan penentuan peil + 0,00, dengan disaksikan dan disetujui oleh
Direksi / Pengawas.
- Alat-alat ukur yang dapat dipakai adalah pesawat ukur (Waterpass)
dilengkapi dengan papan / kaso sebagai patok atau profil.
- Bahan yang digunakan untuk bowplank kayu racuk papan dan kaso kls IV,
benang nyilon, paku, meteran dan peralatan tukang lainnya.
 Metode pekerjan:
- Pekerjaan pengkuran dilakukan menggunakan waterpass, pengukuran
dilaksanakan sekaligus membuat bouwplank. Bowplank terbuat dari papan
yang bagian atasnya dipakukan pada patok kayu persegi 5/7 cm yang
tertanam dalam tanah cukup kuat. Untuk menentukan ketinggian papan
bouwplank secara rata bagian atasnya dari papan bowplank harus di
waterpass (horizontal dan siku), sedangkan untuk mengukur dari titik As ke
As antar ruangan digunakan meteran. Setiap titik pengukuran ditandai
dengan paku dan dicat dengan cat merah dan ditulis ukuran pada papan
bouwplank agar mudah di cek kembali. Pemasangan papan bowplank
dilaksanakan pada jarak 1,5 m dari As sekeliling bangunan dan dipakukan
pada patok – patok yang terlebih dahulu ditancapkan kedalam tanah.
 Tenaga
- Manager Pelaksanaan
- Manager Tehnik
- Ahli K3
- Mandor
- Pekerja

 Bahan
- Kaso
- Benang
- Paku

 Peralatan
- Meteran
- Waterpas
- Palu
- Gergaji

 PEKERJAAN GALIAN TANAH


 Syarat-syarat
Pekerjaan galian dilakukan pada item pekerjaan galian tanah untuk
Pembersihan Dan Perataan Tanah Yang Akan Dijadikan Site Plan yaitu
pada kondisi tanah asli digali untuk Site Plan sesuai dengan gambar
rencana. Galian harus sesuai dengan gambar rencana baik mengenai
ukuran lebar dan kedalaman serta kemiringan untuk mendapatkan
elevasi sesuai rencana.

 Metode Pekerjaan
- Pembersihan Tanah Dan Perataan Tanah harus terlebih dahulu
melakukan pengukuran posisi, lebar Lahan.
- Pembersihan Dan Perataan Tanah untuk Lahan Yang Akan
Dikerjakan.
- Pembersihan Dan Perataan Tanah yang tidak dapat dipakai
sebagai bahan timbunan harus dibuang ke luar areal kerja
- Material dari hasil Pembersihan Dan Perataan Tanah yang akan
digunakan sebagai bahan timbunan harus mendapat persetujuan
dari pengawas.
- Kemudian dilakukan perataan permukaan pondasi sehingga level
permukaan rata dan sama.

 Tenaga
- Manager Pelaksanaan
- Manager Tehnik
- Ahli K3
- Mandor
- Pekerja

 Peralatan
- Excavator
- Dum truck
- Pick Up

 Pekerjaan Urugan Pasir bawah lantai


 Syarat-bahan
- Urugan pasir harus dilaksanakan / dipasang dibawah semua
pekerjaan Lantai minimal setebal 5 cm.
- Sebelum pekerjaan diatasnya dilaksanakan lapisan pasir harus
dipadatkan dengan diberi air dan diratakan.
- Pasir urug yang digunakan harus bersih dari akar-akaran dan
kotoran lainnya.

 Metode Pekerjaan:
Pekerjaan urugan pasir disini adalah bagian dari lantai Penimbunan pasir harus
diperhatikan tinggi urugan dalam gambar.
Cara Pelaksanaan
- Material pasir yang digunakan adalah pasir urug yang telah disetujui oleh
Pengawas.
- Material pasir urug dihampar Dibawah Lantai
- Ukuran dan dimensi ditentukan berdasarkan gambar.

 Tenaga
- Manager Pelaksanaan
- Manager Tehnik
- Ahli K3
- Mandor
- Pekerja

 Bahan
- Kaso
- Benang
- Paku

 Peralatan
- Meteran
- Waterpas
- cangkul
- stemper Jenis Kuda
- skop

 Pas. Batu Kali adk. 1 Pc : 4 Ps


- semua pekerjaan, peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan untuk pekerjaan
pasangan batu belah menggunakan batu belah hitam.Bentuk dan dimensi sesuai
dengan gambar kerja.
- Batu belah yang digunakan adalah jenis batu belah yang berasal dari gunung
atau dari kali yaitu jenis batu belah hitam.
- Batu belah harus benar-benar padat dan tidak memperlihatkan tanda-tanda
kelapukan.
- Batu karang sama sekali tidak boleh digunakan sebagai pasangan pondasi.
- Semen yang digunakan untuk pekerjaan pasangan adalah jenis semen portland
(PC 50 kg/zak Merk Tiga Roda) yang beredar di pasaran dan disahkan oleh
Pemerintah dan Instansi yang berwenang dari jenis dan merk yang sama
- Pasir untuk pekerjaan pasangan harus pasir yang halus dengan gradasi tidak
lebih dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Dan syarat-syarat lain sama dengan yang digunakan untuk pekerjaan beton.
- Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus berkualitas baik yang sama
dengan kualitas dan syarat air minum yaitu tidak merwarna, tidak berasa dan
titak berbau.

Metode pekerjaan :

Pek. Pasangan Pondasi Batu Kali


LINGKUP PEKERJAAN
Bagian Pondasi Batu Belah ini meliputi pengadaan dan pemasangan semua pondasi batu
belah sesuai dengan gambar dan persyaratan disini.

BAHAN - BAHAN
1. Batu Belah
Batu-batu harus keras dengan permukaan kasar tanpa cacat/ retak.dan cara
pengerjaannya harus dilakukan menurut cara terbaik yang dikenal disini.
2. Pasir
Galian pondasi harus diurug dengan pasir setebal 5 cm dan dipadatkan dengan
alat timbris tangan terbuat dari logam atau stamper.
3. Adukan
Adukan yang dipakai terdiri dari campuran 1semen : 4 pasir.

PEMASANGAN
- Pondasi batu belah

Pekerjaan pasangan batu dilaksanakan sesuai dengan ukuran dan bentuk-bentuk


yang ditunjukkan dalam gambar. Tiap-tiap batu harus dipasang penuh dengan adukan
sehingga semua hubungan batu melekat satu sama lain dengan
sempurna.Setiap batu harus dipasang diatas lapisan adukan dan diketok ke tempatnya
hingga teguh.Adukan harus mengisi penuh rongga-rongga antar
batu untuk mendapatkan massa yang kuat dan integral di beberapa sisi luar dan
dalam.Batu yang akan dipasang dibasahi dahulu, lalu dibentuk menjadi bidang luar
yang harus sesuai dengan gambar rencana atau petunjuk Ahli. Anker/ stek
dipasang dengan cara dibungkus campuran batu kali dengan adukan 10
cm sekelilingnya, sedalam 20 cm tiap 1 m' dengan diameter anker/ stek minimum
10 mm. Yang termasuk dalam pekerjaan pondasi batu belah adalah :
 Material batu belah yang keras tidak cacat dan tidak retak.
 Air yang digunakan bersih, tawar dari bahan kimia yang dapat
merusak pondasi, asam kali atau bahan organik.
 Pasir pasang sama seperti syarat pasir beton, kadar lumpur yang boleh
dikandung maksimal 10 % dan mempunyai butiran antara 0 sampai 1
mm

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Pasir Urug
- Batu Belah
- Semen PC Merk Tiga Roda
- Air

Peralatan
- Waterpas
- Benang
- Cangkul
- Sendok Semen
- Selang air
- Ember
- Bak
- Unting-Unting
- Meteran
- Profil
 Pekerjaan Pasangan Dinding ½ Bata adk. 1 Pc : 4 Ps
Syarat – Bahan

- Bagian pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pemasangan untuk semua


pasangan bata seperti yang tertera pada gambar,yaitu pasangan dinding bata
biasa.Pelaksanaan pemasangannya harus benar-benar mengikuti garis-garis
ketinggian dan bentuk-bentuk yang terlihat pada gambar dan disebutkan dalam
spesifikasi ini.
- Batu bata yang digunakan harus baru, terbakar keras dan tidak patah-patah.
- Adukan yang digunakan untuk pasangan bata biasa adalah campuran 1 PC : 4
Pasir.
- Batu bata yang dipakai pada bangunan ini, menggunakan bata yang berkualitas
baik, utuh dan tidak cacat serta bata yang dipakai harus dengan ukuran yang
sama.
- Bata merah sebelum dipasang harus direndam dahulu dalam bak atau drum air,
sampai jenuh yang harus disiapkan di lapangan.
- Pasangan dinding bata merah dipasang sesuai dengan gambar kerja yang sudah
ada dan untuk pasangan tembok bata menggunakan pasangan setengah bata.
- Perekat yang dipergunakan untuk pasangan bata adalah sebagai berikut :
- Untuk pasangan tembok bata biasa menggunakan campuran 1 PC : 4 Ps
- Bata yang mentah, retak/tidak memenuhi syarat dan tetap terpasang agar
dibongkar dan segera digantii dengan bata yang memenuhi syarat tersebut.

Metode pekerjaan :

- Pasangan bata dimulai diatas sloof. Benang bantu ditarik dari profilan/kerangka bantu.
Benang ditarik biasanya pada sisi luar atau sisi dalam pasangan bata.
- Pemasangan bata pada sekat RKB adalah rata as, sedangkan pemasangan atas pada sisi
belakang, sisi depan dan sisi samping adalah rata dalam, artinya kolom tidak terlihat
dari dalam ruangan (kolom hanya terlihat dari luar bangunan).
- Pasangan bata dilaksanakan untuk ketinggian dibawah kusen (sekitar 120 cm di atas
sloof), sampai sekeliling bangunan dan sekat.
- Pemasangan bata selanjutnya dilakukan sampai level bawah balok lintel.
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pasang dinding
½ bata.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
- Persiapan material kerja, antara lain : bata, semen PC, pasir pasang dan air..
- Persiapan alat bantu kerja, antara lain : water pass, meteran, benang, unting-
unting, profil, selang air, sendok semen, dll.
- Pengukuran dengan menggunakan alat ukur waterpass.
- Juru ukur/tukang menentukan dan menandai (marking) lokasi yang akan
dipasang batu bata termasuk titik-titik kolom praktis, as dinding, ketinggian
pasangan, siku ruangan dan ketebalan dinding.
- Pasangan bata biasa dengan menggunakan adukan 1PC : 4Psr.
- Sebelum bata dipasang terlebih dahulu direndam dalam air jenuh, agar air
semen adukan tidak terserap dalam bata yang mana akan mengakibatkan
adukan mudah rontok dan dan pasangan batu bata cukup kuat.
- Buat adukan untuk pasangan dinding bata.
- Pasang profil dan benang serta unting-unting untuk acuan pasangan dinding
bata.
- Pasang dan susun bata pada area yang telah diberi tanda marking dengan
menggunakan perekat adukan.
- Pemasangan bata diikuti dengan pengecoran kolom praktis.
- Cek dan periksa kesikuan/kerataan pasangan bata pada setiap ketinggian 1
m.
- Pekerjaan pasangan bata dihentikan pada ketinggian 1 m, setelah kolom
praktis dicor dan pasangan bata /kuat baru pekerjaan pemasangan bata
dapat dilanjutkan kembali
-
Tenaga

- Mandor
- Tukang
- Kepala Tukang
- Pekerja

Bahan
- Bata
- semen PC Tiga Roda
- pasir pasang
- air

Peralatan
- water pass
- meteran
- benang
- unting-unting
- profil
- selang air
- sendok semen, dll.

 Pekerjaan Plesteran adk. 1 Pc : 4 Ps


Syarat – Bahan

- Semua pekerjaan, dinding bata di plester lihat gambar kerja


- Plesteran harus rata dan tegak lurus dengan ketebalan 1,5 mm.
- Plesteran dinding dikerjakan luar dalam, sebelum diplester didnding bata harus
disiram dengan air hingga kedap.
- Semen yang digunakan untuk pekerjaan pasangan adalah jenis semen portland
(PC 50 kg/zak Merk Tiga Roda) yang beredar di pasaran dan disahkan oleh
Pemerintah dan Instansi yang berwenang dari jenis dan merk yang sama
- Pasir untuk pekerjaan pasangan harus pasir yang halus dengan gradasi tidak
lebih dari diameter 0,35 mm.
- Pasir yang digunakan pasir pasang dan harus bersih dan kadar lumpur
maksimum yang terkandung 5%.
- Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus berkualitas baik yang sama
dengan kualitas dan syarat air minum yaitu tidak merwarna, tidak berasa dan
tidak berbau.
Metode pekerjaan :

- Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pekerjaan dinding dilakukan atau dapat


juga dilakukan sehari setelah dinding dipasang.
- Pasir pasang yang akan digunakan terlebih dahulu di ayak.Hal ini untuk
menghilangkan sampah-sampah yang ada pada pasir.
- Kemudian spesi diaduk sesuai dengan kebutuhan spesi yang diperlukan.
- Pasangan dinding bata terlebih dahulu disiram air
- Dibuat kepala plesteran pada beberapa bagian
- Permukaan dinding diplesteer kemudian diratakan dengan sipatan
- Setelah proses plesteran selesai dilakukan barulah dapat dilakukan proses
pengacian dengan menggunakan campuran semen dan air.
- Apabila sudah kering digosok menggunakan kertas bekas sak semen hingga
halus.
- Peralatan yang digunakan pada pekerjaan ini sama dengan peralatan yang
digunakan pada pekerjaan dinding.
- Perbandingan campuran dan pengetesannya dapat dilaksanakan dalam waktu 1
minggu dan tidak ada penambahan waktu lagi untuk itu.
- Plester/adukan dengan campuran 1Pc:4Ps digunakan pada daerah-daerah
seluruh dinding bata seperti ditunjukkan dalam gambar.
- Plester/adukan harus dicampur dengan bahan“Additive” untuk mencegah
keretakan yang tidak diinginkan dan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan
pengawas

Tenaga

- Mandor
- Tukang
- Kepala Tukang
- Pekerja

Bahan
- semen PC Tiga Roda
- pasir pasang
- air
Peralatan
- Waterpas
- Selang Air
- Jidar
- Benang
- Sendok Semen dll.

 Pekerjaan Acian Dinding


Syarat – Bahan

- Semua pekerjaan, dinding bata diaci lihat gambar kerja acian harus rata dan
tegak lurus
- Acian dinding dikerjakan luar dalam, sebelum diaci Plesteran,Kolom harus
disiram dengan air hingga kedap.
- Semen yang digunakan untuk pekerjaan pasangan adalah jenis semen portland
(PC 50 kg/zak tiga roda) yang beredar di pasaran dan disahkan oleh Pemerintah
dan Instansi yang berwenang dari jenis dan merk yang sama
- Dan syarat-syarat lain sama dengan yang digunakan untuk pekerjaan beton.
- Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus berkualitas baik yang sama
dengan kualitas dan syarat air minum yaitu tidak merwarna, tidak berasa dan
titak berbau.

Metode pekerjaan :

- Pekerjaan acian dilakukan setelah pekerjaan plesteran dilakukan.


- Apabila sudah kering digosok menggunakan kertas bekas sak semen hingga
halus.
- Mengajukan Request dan Check list Kepada Direksi
- Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah kering (cukup
umur).
- Permukaan plesteran sebelum di Acian telebih dahulu disiram air. Untuk
memperoleh hasil Acian yang halus, setelah plesteran diberi lapisan acian semen
pc, permukaan acian sebelum mengering digosok dengan menggunakan kertas
gosok
- Lakukan kuring pada Plesteran dengan di siram setiap hari, guna menjaga
penyusutan yang berlebihan.
- Lakukan pengacian dengan komposisi 2 Pc : 3 kapur dengan steel trower dan
ratakan dengan jidar alumunium. Pemakaian kapur juga diperuntungkan untuk
menghindari retak rambut pada permukaan dinding.
- Siram permukaan plesteran sampai dengan jenuh air sebelum pekerjaan acian.
- Untuk mengurangi pori-pori, gosok permukaan dengan kertas semen.
- Curing permukaan acian minimal 1 kali sehari dalam waktu selama 3 hari

Tenaga
- Mandor
- Tukang
- Kepala Tukang
- Pekerja

Bahan
- Semen pc Tiga Roda
- Air

Peralatan
- Waterpas
- Selang Air
- Jidar
- Benang
- Sendok Semen dll.
 Pekerjaan FONT NAMA TAMAN 1000 BUNGA
Syarat – Bahan

- Meggunakan Bahan Akrilik Dengan Bentuk Dan Ukuran Sesuai Dengan Gambar.
- Tebal Akrilik 5 mm
- Tebal Blok Huruf 15 cm
- Aklirik Yang Cacat/Rusak Tidak Boleh Dipasang/Digunakan
Metode pekerjaan :
- Bahan Akrilik Dibuat Dengan Bentuk Dan Ukuran Sesuai Dengan Gambar.
- Akrilik di lem kusus Dengan Rapi Dan Tidak Ada Cacat
- Pemasangan Fond Nama Di Pasang Sesuai Dengan Gambar kerja.

Tenaga

- Mandor
- Tukang Akrilik
- Kepala Tukang
- Pekerja
Bahan
- Akrilik Warna 5mm
- Lem Aklirik

Peralatan
- Alat bantu dll.

7. PEKERJAAN PASANGAN INSTALASI LISTRIK UTAMA

 Pekerjaan Instalasi Listrik

 Pengadaan dan Pemasangan Tiang Listrik

Syarat – Bahan

- Tiang Listik Beton Dari PLN

Metode pekerjaan

- Pemasangan Tiang Dikerjakan Oleh Tukang Khusus Instalatur Listrik (PLN).


- Pembuatan Lubang Untuk Penanaman Tiang Listrik Pada Titik Yang Telah Ditentukan.
- Penanaman Tiang Kedalam Tanah minimum 1-6 x panjang tiang.
- Pendiri Atau Penegak Tiang Harus Menggunakan Takcle Tiga Lengkap Dengan Katrol.
- Pemasangan Penempatan Tiang Diliat Pada Gambar Kerja.

Tenaga
- Instalatur Listrik (PLN)
- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor

Bahan
- Tiang Beton

Peralatan
- Alat Bantu

 Pengadaan dan Pemasangan KWH 41500 VA


Syarat – Bahan

- Penyambungan daya Listrik Dari PLN.

Metode pekerjaan
- Penyambungan daya Listrik Dari Tiang Listrik PLN
- Dikerjakan Oleh Tukang Khusus Instalatur Listrik (PLN).

Tenaga

- Instalatur Listrik (PLN)


- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor

Bahan
- Kabel Suprame
- KWH 41500 VA

Peralatan
- Alat Bantu
 Pengadaan dan Pemasangan Bok Panel Listrik Induk
Syarat – Bahan

- Pemasangan Box Panel Listrik Induk Harus Dikerjaan Oleh Tenaga Ahli Dibidang
Kelistrikan Yang Terampil Dalam Pemasangan Box Panel Listrik.
- Box Panel Listrik Induk Yang Dipasang Sesuai Dengan Gambar Kerja
- Box Panel Listrik Induk Yang Rusak Tidak Boleh Dipasang.

Metode pekerjaan :
- Pemasangan Box Panel Listrik Induk Harus Dikerjaan Oleh Tenaga Ahli Dibidang
Kelistrikan (PLN) Yang Terampil Dalam Pemasangan Box Panel Listrik.
- Pastikan dudukan Panel Telah Dibuat
- Bor Lubang dynabolt
- Letakkan Panel Diatas Dudukan
- Kencangkan Baut Dynabolt

Tenaga

- Instalatur Listrik (PLN)


- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor

Bahan
- Panel BOX + Asessoris

Peralatan
- Alat Bantu
- Bor Tangan
- Waterpass
- Obeng dll

 Pengadaan dan Pemasangan Bok Panel Listrik 3 Phase


Syarat – Bahan
- Pemasangan Box Panel Listrik 3 Phase Harus Dikerjaan Oleh Tenaga Ahli
Dibidang Kelistrikan Yang Terampil Dalam Pemasangan Box Panel Listrik 3
Phase.
- Box Panel Listrik 3 Phase Yang Dipasang Sesuai Dengan Gambar Kerja
- Box Panel Listrik 3 Phase Yang Rusak Tidak Boleh Dipasang.

Metode pekerjaan :
- Memasang Sepatu Kabel Pada Ujung Kabel SRTN
- Memasang Plat Konduktor Pada Panel Listrik 3 phase Dengan Baut.
- Memasang ujung input kabel R pasang dilubang nomor 1 Pada Panel kwh 3
phase,Sedangkan output kabel R pasang Dilubang nomor dua. Dilanjutkan input
kabel s dilubang nomor 3 dan aoutput kabel S pasang pada lubang nomor 4 .
seperti itu pula dengan kabel T hingga Kabel N.
- Menghubungkan Output Kabel RST yang Berasal Dari KwH meter Dengan MCB
3 Phase.
- Memastikan Output – output terkait dengan baik dengan plat kabel, selanjutnya
diterukan dengan pemasangan panel dalam gedung.

Tenaga
- Instalatur Listrik (PLN)
- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor

Bahan
- Panel BOX + assesoris
- MCB 3 Phase DLL.

Peralatan
- Alat Bantu
- Bor Tangan
- Waterpass
- Obeng dll

 Pengadaan dan Pemasangan Bok Panel Listrik 1 Phase


Syarat – Bahan

- Pemasangan Box Panel Listrik 1 Phase Harus Dikerjaan Oleh Tenaga Ahli
Dibidang Kelistrikan Yang Terampil Dalam Pemasangan Box Panel Listrik 3
Phase.
- Box Panel Listrik 1 Phase Yang Dipasang Sesuai Dengan Gambar Kerja
- Box Panel Listrik 1 Phase Yang Rusak Tidak Boleh Dipasang.

Metode pekerjaan
- Sambungkan Kabel Merah dari meteran PLN Menuju input MCB pembagi.
- Sambungkan Kembali Kabel Merah Dari Output MCB Pembagi Menuju Salah
Satu Input Terminal Pada Saklar.
- Sambungkan Kembali Kabel Berwarna Merah Dari Output Saklar Menuju Salah
Satu Terminal Lampu.
- Instalasi Kabel Netral Gunakan Kabel Berwarna HitaM. Sambungkan Kabel hitam
dari meteran pln lansung menuju terminal lampu Dan Saklar

Tenaga

- Instalatur Listrik (PLN)


- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor

Bahan
- Panel BOX + assesoris
- MCB 1 Phase DLL.

Peralatan
- Alat Bantu
- Bor Tangan
- Waterpass

 Pengadaan dan Pemasangan Kabel NYY 3 x 25


Syarat – Bahan
- kabel yang digunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi persyaratan PUIL / LMK.
Semua kabel / kawat harus baru dan jelas ditandai dengan ukurannya, jenis kabelnya,
nomor dan jenis pintalannya. Kecuali persyaratan lain, konduktor yang dipakai ialah
kabel SM dengan luas penampang yang sesuai dengan Gambar Rencana. Tidak
diperbolehkan adanya splice ataupun sambungan-sambugan kecuali outlet, sambungan
pada kabel harus dibuat secara mekanis dan harus teguh electric dengan cara-cara
Solderlees Conductor dalam membuat Splice, konektor harus dihubungkan pada
konduktor-konduktor dengan baik sehingga semua konduktor tersambung dengan kuat
dan tidak bisa lepas oleh getaran.
- Penyambungan Kabel Instalasi Penerangan. Semua penyambungan kabel harus
dilakukan dalam kotak-kotak penyambungan yang khusus untuk itu (misalnya Juction
Box). Pemborong harus memberikan brosur-brosur mengenai cara-cara penyambungan
yang dinyatakan oleh Pabrik kepada Direksi
- Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi dengan PV / Protolen yang
khusus untuk listrik.
- Kabel-kabel yang disambung sesuai dengan warna-warna atau nama-namanya masing-
masing dan harus diadakan pengetesan tahanan isolasi sebelum dan sesudah
penyambungan dilakukan. Hasil pengetesan harus tertulis dan disaksikan oleh Direksi.
- Setiap saluran kabel dalam bangunan dipergunakan pipa conduit minimum 5/8”
diameternya. Setiap pencabangan ataupun pengambilan keluar harus menggunakan
junction box yang sesuai dan sambungan yang lebih dari satu harus menggunakan
terminal strip didalam junction box. Juction box yang terlihat dipakai juction box
BERKER ex. Jerman, Eropa tutup blank plate stainless steel, type star point.
- Menggunakan kabel NYY 3 x 25 mm SNI.
- Pemborong harus menyiapkan tenaga ahli bidang kelistrikan yang terampil.

Kode warna insulasi kabel harus mengikuti ketentuan PUIL sebagai berikut:
1. Fasa -1 : Merah
2. Fasa -2 : Kuning
3. Fasa -3 : Hitam
4. Netral : Biru
5. Tanah (Ground) : Hijau-Kuning

Metode pekerjaan :
Pemasangan Instalasi kabel listrik

URUTAN PELAKSANAAN INSTALASI INDOOR


1. Masukkan kawat pancingan ke dalam pipa conduit sesuai groupnya
2. Tarik kabel dengan bantuan kawat pancingan tersebut
3. Tandai kabel sesuai group dengan lakban & spidol
4. Sambungan kabel banya boleh pada tee dos dan dengan las dop
5. Merger kabel yang telah terpasang

URUTAN PELAKSANAAN INSTALASI OUTDOOR


1. Marking jalur inscalasi
2. Tandai lokasi tiang lampu
3. Gali jalur yang relah demarking
4. Gelar kabel NYY 3X25 MM sesuai ukuran pada shop drawing sesuai groupnya
5. Timbun dengan pasir
6. Urug galian dengan tanah kembali

METODE PEMASANGAN KABEL


1. Urutan Pelaksanaan
KABEL PADA TRAY
- Pastikan lebar tray cukup untuk jumlah kabel yang akan dipasang
- Potong kabel dengan panjang dilebihkan 1 meter dari kebutuhan
- Tarik kabel satu per satu dengan urutan dari pinggir
- Gunakan kabel ties sebagai pengikat kabel dengan jarak 1 meter
- Kabel siap disambung dengan panel

KABEL PADA LADDER


- Pastikan lebar ladder cukup untuk jumlah kabel yang akan dipasang
- Potong kabel dengan panjang dilebihkan 1 meter dari kebutuhan
- Tarik kabel satu per satu dengan urutan dari
pinggir
- Gunakan tali jika kabel akan dipasang vertikal
- Gunakan kabel ties sebagai pengikat kabel dengan
jarak 1 meterKabel siap disambung dengan panel
Tenaga

- Instalatur Listrik
- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor

Bahan
- Kabel NYY 3 X 25 mm
- Las Dop
- Pipa Coudit

Peralatan
- Tang ampere
- Kabel ties
- Tang, Obeng

 Pengadaan dan Pemasangan Kabel NYY 3 x 4 mm


Syarat – Bahan

- kabel yang digunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi persyaratan PUIL / LMK.
Semua kabel / kawat harus baru dan jelas ditandai dengan ukurannya, jenis kabelnya,
nomor dan jenis pintalannya. Kecuali persyaratan lain, konduktor yang dipakai ialah
kabel SM dengan luas penampang yang sesuai dengan Gambar Rencana. Tidak
diperbolehkan adanya splice ataupun sambungan-sambugan kecuali outlet, sambungan
pada kabel harus dibuat secara mekanis dan harus teguh electric dengan cara-cara
Solderlees Conductor dalam membuat Splice, konektor harus dihubungkan pada
konduktor-konduktor dengan baik sehingga semua konduktor tersambung dengan kuat
dan tidak bisa lepas oleh getaran.
- Penyambungan Kabel Instalasi Penerangan. Semua penyambungan kabel harus
dilakukan dalam kotak-kotak penyambungan yang khusus untuk itu (misalnya Juction
Box). Pemborong harus memberikan brosur-brosur mengenai cara-cara penyambungan
yang dinyatakan oleh Pabrik kepada Direksi
- Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi dengan PV / Protolen yang
khusus untuk listrik.
- Kabel-kabel yang disambung sesuai dengan warna-warna atau nama-namanya masing-
masing dan harus diadakan pengetesan tahanan isolasi sebelum dan sesudah
penyambungan dilakukan. Hasil pengetesan harus tertulis dan disaksikan oleh Direksi.
- Setiap saluran kabel dalam bangunan dipergunakan pipa conduit minimum 5/8”
diameternya. Setiap pencabangan ataupun pengambilan keluar harus menggunakan
junction box yang sesuai dan sambungan yang lebih dari satu harus menggunakan
terminal strip didalam junction box. Juction box yang terlihat dipakai juction box
BERKER ex. Jerman, Eropa tutup blank plate stainless steel, type star point.
- Menggunakan kabel NYY 3 x 4 mm SNI.
- Pemborong harus menyiapkan tenaga ahli bidang kelistrikan yang terampil.

Kode warna insulasi kabel harus mengikuti ketentuan PUIL sebagai berikut:
1. Fasa -1 : Merah
2. Fasa -2 : Kuning
3. Fasa -3 : Hitam
4. Netral : Biru
5. Tanah (Ground) : Hijau-Kuning

Metode pekerjaan :
Pemasangan Instalasi kabel listrik

URUTAN PELAKSANAAN INSTALASI INDOOR


6. Masukkan kawat pancingan ke dalam pipa conduit sesuai groupnya
7. Tarik kabel dengan bantuan kawat pancingan tersebut
8. Tandai kabel sesuai group dengan lakban & spidol
9. Sambungan kabel banya boleh pada tee dos dan dengan las dop
10. Merger kabel yang telah terpasang

URUTAN PELAKSANAAN INSTALASI OUTDOOR


7. Marking jalur inscalasi
8. Tandai lokasi tiang lampu
9. Gali jalur yang relah demarking
10. Gelar kabel NYY 3X4 MM sesuai ukuran pada shop drawing sesuai groupnya
11. Timbun dengan pasir
12. Urug galian dengan tanah kembali

METODE PEMASANGAN KABEL


1. Urutan Pelaksanaan
KABEL PADA TRAY
- Pastikan lebar tray cukup untuk jumlah kabel yang akan dipasang
- Potong kabel dengan panjang dilebihkan 1 meter dari kebutuhan
- Tarik kabel satu per satu dengan urutan dari pinggir
- Gunakan kabel ties sebagai pengikat kabel dengan jarak 1 meter
- Kabel siap disambung dengan panel

KABEL PADA LADDER


- Pastikan lebar ladder cukup untuk jumlah kabel yang akan dipasang
- Potong kabel dengan panjang dilebihkan 1 meter dari kebutuhan
- Tarik kabel satu per satu dengan urutan dari
pinggir
- Gunakan tali jika kabel akan dipasang vertikal
- Gunakan kabel ties sebagai pengikat kabel dengan
jarak 1 meterKabel siap disambung dengan panel

Tenaga

- Instalatur Listrik
- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor

Bahan
- Kabel NYY 3 X 4 mm
- Las Dop
- Pipa Coudit

Peralatan
- Tang ampere
- Kabel ties
- Tang, Obeng

 Pengadaan dan Pemasangan Kabel NYY 3 x 6 mm


Syarat – Bahan

- kabel yang digunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi persyaratan PUIL / LMK.
Semua kabel / kawat harus baru dan jelas ditandai dengan ukurannya, jenis kabelnya,
nomor dan jenis pintalannya. Kecuali persyaratan lain, konduktor yang dipakai ialah
kabel SM dengan luas penampang yang sesuai dengan Gambar Rencana. Tidak
diperbolehkan adanya splice ataupun sambungan-sambugan kecuali outlet, sambungan
pada kabel harus dibuat secara mekanis dan harus teguh electric dengan cara-cara
Solderlees Conductor dalam membuat Splice, konektor harus dihubungkan pada
konduktor-konduktor dengan baik sehingga semua konduktor tersambung dengan kuat
dan tidak bisa lepas oleh getaran.
- Penyambungan Kabel Instalasi Penerangan. Semua penyambungan kabel harus
dilakukan dalam kotak-kotak penyambungan yang khusus untuk itu (misalnya Juction
Box). Pemborong harus memberikan brosur-brosur mengenai cara-cara penyambungan
yang dinyatakan oleh Pabrik kepada Direksi
- Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi dengan PV / Protolen yang
khusus untuk listrik.
- Kabel-kabel yang disambung sesuai dengan warna-warna atau nama-namanya masing-
masing dan harus diadakan pengetesan tahanan isolasi sebelum dan sesudah
penyambungan dilakukan. Hasil pengetesan harus tertulis dan disaksikan oleh Direksi.
- Setiap saluran kabel dalam bangunan dipergunakan pipa conduit minimum 5/8”
diameternya. Setiap pencabangan ataupun pengambilan keluar harus menggunakan
junction box yang sesuai dan sambungan yang lebih dari satu harus menggunakan
terminal strip didalam junction box. Juction box yang terlihat dipakai juction box
BERKER ex. Jerman, Eropa tutup blank plate stainless steel, type star point.
- Menggunakan kabel NYY 3 x 6 mm SNI.
- Pemborong harus menyiapkan tenaga ahli bidang kelistrikan yang terampil.

Kode warna insulasi kabel harus mengikuti ketentuan PUIL sebagai berikut:
1. Fasa -1 : Merah
2. Fasa -2 : Kuning
3. Fasa -3 : Hitam
4. Netral : Biru
5. Tanah (Ground) : Hijau-Kuning

Metode pekerjaan :
Pemasangan Instalasi kabel listrik

URUTAN PELAKSANAAN INSTALASI INDOOR


1. Masukkan kawat pancingan ke dalam pipa conduit sesuai groupnya
2. Tarik kabel dengan bantuan kawat pancingan tersebut
3. Tandai kabel sesuai group dengan lakban & spidol
4. Sambungan kabel banya boleh pada tee dos dan dengan las dop
5. Merger kabel yang telah terpasang

URUTAN PELAKSANAAN INSTALASI OUTDOOR


1. Marking jalur inscalasi
2. Tandai lokasi tiang lampu
3. Gali jalur yang relah demarking
4. Gelar kabel NYY 3X6 MM sesuai ukuran pada shop drawing sesuai groupnya
5. Timbun dengan pasir
6. Urug galian dengan tanah kembali

METODE PEMASANGAN KABEL


1. Urutan Pelaksanaan
KABEL PADA TRAY
- Pastikan lebar tray cukup untuk jumlah kabel yang akan dipasang
- Potong kabel dengan panjang dilebihkan 1 meter dari kebutuhan
- Tarik kabel satu per satu dengan urutan dari pinggir
- Gunakan kabel ties sebagai pengikat kabel dengan jarak 1 meter
- Kabel siap disambung dengan panel

KABEL PADA LADDER


- Pastikan lebar ladder cukup untuk jumlah kabel yang akan dipasang
- Potong kabel dengan panjang dilebihkan 1 meter dari kebutuhan
- Tarik kabel satu per satu dengan urutan dari
pinggir
- Gunakan tali jika kabel akan dipasang vertikal
- Gunakan kabel ties sebagai pengikat kabel dengan
jarak 1 meterKabel siap disambung dengan panel

Tenaga

- Instalatur Listrik
- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor

Bahan
- Kabel NYY 3 X 6 mm
- Las Dop
- Pipa Coudit

Peralatan
- Tang ampere
- Kabel ties
- Tang, Obeng

 Pengadaan dan Pemasangan Kabel NYY 4 x 6 mm


Syarat – Bahan

- kabel yang digunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi persyaratan PUIL / LMK.
Semua kabel / kawat harus baru dan jelas ditandai dengan ukurannya, jenis kabelnya,
nomor dan jenis pintalannya. Kecuali persyaratan lain, konduktor yang dipakai ialah
kabel SM dengan luas penampang yang sesuai dengan Gambar Rencana. Tidak
diperbolehkan adanya splice ataupun sambungan-sambugan kecuali outlet, sambungan
pada kabel harus dibuat secara mekanis dan harus teguh electric dengan cara-cara
Solderlees Conductor dalam membuat Splice, konektor harus dihubungkan pada
konduktor-konduktor dengan baik sehingga semua konduktor tersambung dengan kuat
dan tidak bisa lepas oleh getaran.
- Penyambungan Kabel Instalasi Penerangan. Semua penyambungan kabel harus
dilakukan dalam kotak-kotak penyambungan yang khusus untuk itu (misalnya Juction
Box). Pemborong harus memberikan brosur-brosur mengenai cara-cara penyambungan
yang dinyatakan oleh Pabrik kepada Direksi
- Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi dengan PV / Protolen yang
khusus untuk listrik.
- Kabel-kabel yang disambung sesuai dengan warna-warna atau nama-namanya masing-
masing dan harus diadakan pengetesan tahanan isolasi sebelum dan sesudah
penyambungan dilakukan. Hasil pengetesan harus tertulis dan disaksikan oleh Direksi.
- Setiap saluran kabel dalam bangunan dipergunakan pipa conduit minimum 5/8”
diameternya. Setiap pencabangan ataupun pengambilan keluar harus menggunakan
junction box yang sesuai dan sambungan yang lebih dari satu harus menggunakan
terminal strip didalam junction box. Juction box yang terlihat dipakai juction box
BERKER ex. Jerman, Eropa tutup blank plate stainless steel, type star point.
- Menggunakan kabel NYY 4 x 6 mm SNI.
- Pemborong harus menyiapkan tenaga ahli bidang kelistrikan yang terampil.

Kode warna insulasi kabel harus mengikuti ketentuan PUIL sebagai berikut:
1. Fasa -1 : Merah
2. Fasa -2 : Kuning
3. Fasa -3 : Hitam
4. Netral : Biru
5. Tanah (Ground) : Hijau-Kuning

Metode pekerjaan :
Pemasangan Instalasi kabel listrik

URUTAN PELAKSANAAN INSTALASI INDOOR


1. Masukkan kawat pancingan ke dalam pipa conduit sesuai groupnya
2. Tarik kabel dengan bantuan kawat pancingan tersebut
3. Tandai kabel sesuai group dengan lakban & spidol
4. Sambungan kabel banya boleh pada tee dos dan dengan las dop
5. Merger kabel yang telah terpasang

URUTAN PELAKSANAAN INSTALASI OUTDOOR


1. Marking jalur inscalasi
2. Tandai lokasi tiang lampu
3. Gali jalur yang relah demarking
4. Gelar kabel NYY 4X6 MM sesuai ukuran pada shop drawing sesuai groupnya
5. Timbun dengan pasir
6. Urug galian dengan tanah kembali

METODE PEMASANGAN KABEL


1. Urutan Pelaksanaan
KABEL PADA TRAY
- Pastikan lebar tray cukup untuk jumlah kabel yang akan dipasang
- Potong kabel dengan panjang dilebihkan 1 meter dari kebutuhan
- Tarik kabel satu per satu dengan urutan dari pinggir
- Gunakan kabel ties sebagai pengikat kabel dengan jarak 1 meter
- Kabel siap disambung dengan panel

KABEL PADA LADDER


- Pastikan lebar ladder cukup untuk jumlah kabel yang akan dipasang
- Potong kabel dengan panjang dilebihkan 1 meter dari kebutuhan
- Tarik kabel satu per satu dengan urutan dari
pinggir
- Gunakan tali jika kabel akan dipasang vertikal
- Gunakan kabel ties sebagai pengikat kabel dengan
jarak 1 meterKabel siap disambung dengan panel

Tenaga

- Instalatur Listrik
- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor

Bahan
- Kabel NYY 4 X 6 mm
- Las Dop
- Pipa Coudit
Peralatan
- Tang ampere
- Kabel ties
- Tang, Obeng

 Pengadaan dan Pemasangan Paralon PVC 2" + Acc


Syarat – Bahan

- Pipa – pipa PVC Dia 2” dapat diletakan di dalam tanah,dipasang pada kedalaman
minimum 40 cm
- Pipa yang di gunakan dengan kwalitas terbaik.
- Jaringan utama pipa di pasang melalui “shaft” yang disediakan ,jaringan pembagi yang
melalui dinding harus tertanam pada/dalam lapisan plesteran
- Jaringan pipa yang tegak lurus dan yang tergantung dalam bangunan di pasang dengan
klem-klem/ angker baut setiap jarak 2 m yang tertanam kuat pada bangunan.
- Pipa PVC 2” Digunakan Untuk Penutup Kabel Instalasi Listrik.

Metode pekerjaan :
- Pipa – pipa PVC Dia 2” dapat diletakan di dalam tanah,
- Gali Terlebih Dahulu Untuk Pemasangan Pipa Paralon pvc 2” untuk Pemasangan Kabel
NYY
- Kedalaman Minimum 40 cm.
- Rapikan Galian Setelah Pemasangan Pipa PVC 2”

Tenaga

- Pekerja
- Mandor

Bahan
- Pipa Paralon PVC 2”

Peralatan
- Cangkul
- Sekop dll.
PEMERINTAHAN KABUPATEN TULANG
BAWANG DINAS PEKERJAAN UMUM DAN
PENATAAN RUANG
Jl. Cemara Komplek Perkantoran Pemda Tulang Bawang- Menggala Telp.
(0726)21425 MENGGALA

SPESIFIKASI TEKNIS

PENATAAN BANGUNAN DAN


LINGKUNGAN

PEKERJAAN
PEMBANGUNAN TAMAN SIMPANG PENAWAR

TAHUN ANGGARAN 2021


PUJASERA
I. PEKERJAAN PUJASERA
 PEKERJAAN PUJASERA
 KETERANGAN UMUM
Pekerjaan Pembangunan Pujasera tersebut secara umum meliputi pekerjaan yang
terdiri dari:
a. Pekerjaan Persiapan
b. Pekerjaan Galian Tanah
c. Pekerjaan Pondasi dan Pasangan
d. Pekerjaan Beton Bertulang
e. Pekerjaan Atap dan Plafon
f. Pekerjaan Lantai
g. Pekerjaan Pengecatan dan Finising
h. Pekerjaan Instalasi Listrik

A. PEKERJAAN PERSIAPAN

Pekerjaan Pesiapan meliputi:

 PEKERJAAN BOWPLANK

Syarat – Bahan

- Penyedia harus melaksanakan pengukuran untuk menentukan batas bangunan


dan penentuan peil + 0,00, dengan disaksikan dan disetujui oleh Direksi /
Pengawas.
- Alat-alat ukur yang dapat dipakai adalah pesawat ukur (Waterpass) dilengkapi
dengan papan / kaso sebagai patok atau profil.
- Bahan yang digunakan untuk bowplank kayu racuk papan dan kaso kls IV,
benang nyilon, paku, meteran dan peralatan tukang lainnya.

Metode pekerjaan
Pekerjaan pengkuran dilakukan menggunakan waterpass, pengukuran
dilaksanakan sekaligus membuat bouwplank. Bowplank terbuat dari papan yang
bagian atasnya dipakukan pada patok kayu persegi 5/7 cm yang tertanam dalam
tanah cukup kuat. Untuk menentukan ketinggian papan bouwplank secara rata
bagian atasnya dari papan bowplank harus di waterpass (horizontal dan siku),
sedangkan untuk mengukur dari titik As ke As antar ruangan digunakan meteran.
Setiap titik pengukuran ditandai dengan paku dan dicat dengan cat merah dan
ditulis ukuran pada papan bouwplank agar mudah di cek kembali. Pemasangan
papan bowplank dilaksanakan pada jarak 1,5 m dari As sekeliling bangunan dan
dipakukan pada patok – patok yang terlebih dahulu ditancapkan kedalam tanah.

Tenaga

- Manager Pelaksanaan
- Manager Tehnik
- Ahli K3
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Kaso
- Benang
- Paku

Peralatan
- Meteran
- Waterpas
- Palu
- Gergaji

B. PEKERJAAN GALIAN TANAH


 PEKERJAAN GALIAN TANAH PONDASI
Syarat – Bahan

Pekerjaan galian dilakukan pada item pekerjaan galian tanah untuk pondasi,
baik pondasi menerus ataupun setempat yaitu pada kondisi tanah asli digali
untuk dipasangan pondasi sesuai dengan gambar rencana. Galian harus sesuai
dengan gambar rencana baik mengenai ukuran lebar dan kedalaman serta
kemiringan untuk mendapatkan elevasi sesuai rencana.

Metode Pekerjaan :
- Setelah proses bouwlplank selesai, maka dilakukan pekerjaan Pembersihan Dan
Perataan Tanah dengan menggunakan alat manual.
- Pembersihan Dan Perataan Tanah ini dengan mengikuti gambar rencana.
- Pembersihan Tanah Dan Perataan Tanah harus terlebih dahulu melakukan
pengukuran posisi, lebar Lahan.
- Pembersihan Dan Perataan Tanah untuk Lahan Yang Akan Dikerjakan.
- Pembersihan Dan Perataan Tanah yang tidak dapat dipakai sebagai bahan
timbunan harus dibuang ke luar areal kerja
- Material dari hasil Pembersihan Dan Perataan Tanah yang akan digunakan
sebagai bahan timbunan harus mendapat persetujuan dari pengawas.
- Kemudian dilakukan perataan permukaan pondasi sehingga level permukaan
rata dan sama.

Tenaga

- Manager Pelaksanaan
- Manager Tehnik
- Ahli K3
- Mandor
- Pekerja

Peralatan
- Cangkul
- Blancong
- Garpu
- Sekop

 PEKERJAAN TIMBUNAN TANAH KEMBALI/BEKAS GALIAN


Syarat – Bahan

Pekerjaan timbunan yang dimaksud adalah menimbun tempat-tempat yang telah


ditentukan yang tanahnya berasal dari bekas galian.Timbunan ini dilakukan
disisi kanan kiri pondasi karena setelah pemasangan pondasi selesai sisi pondasi
terdapat celah / lubang bekas galian.

Metode pekerjaan :
- Pekerjaan urugan tanah disini adalah penimbunan kembali bekas galian dan
atau untuk peninggian elevasi bangunan/lantai dengan tanah bekas galian atau
jenis dan kualitas tanah yang tertentu.
- Material untuk setiap timbunan harus sesuai dengan kondisi tanah yang telah
disetujui oleh Pengawas setelah sampel tanah tersebut sesuai dengan spesifikasi
yang diatur dan disetujui oleh pengawas.
- Material urugan bisa menggunakan tanah bekas galian jika kondisi tanahnya
layak untuk material urugan atau material luar yang diambil dari luar lokasi
yang sesuai dengan spesifikasi tanah urugan bila material bekas galian tidak
memenuhi syarat sebagai material urugan.

Cara Pelaksanaan
- Material urugan digunakanyang telah disetujui oleh Pengawas.
- Material urugan dihampar lapis demi lapis dan apabila dibutuhkan disiram air
untuk pemadatan.
- Material timbunan yang dihampar kemudian dipadatkan dengan menggunakan
alat stamper.
- Kepadatan timbunan kemudian ditentukan sesuai spesifikasi yang diinginkan
guna memperoleh hasil pemadatan yang baik
- Ukuran dan dimensi ditentukan berdasarkan gambar.

Tenaga

- Mandor
- Pekerja

Peralatan
- Cangkul
- Sekop
- stemper

 PEKERJAAN URUNGAN PASIR BAWAH PONDASI


Syarat – Bahan

- Urugan pasir harus dilaksanakan / dipasang dibawah semua pekerjaan pondasi


minimal setebal 5 cm.
- Sebelum pekerjaan diatasnya dilaksanakan (pondasi) lapisan pasir harus
dipadatkan dengan diberi air dan diratakan.
- Pasir urug yang digunakan harus bersih dari akar-akaran dan kotoran lainnya.

Metode Pekerjaan :
- Pekerjaan urugan pasir disini adalah bagian dari lantai Penimbunan pasir harus
diperhatikan tinggi urugan dalam gambar.
- Material pasir yang digunakan adalah pasir urug yang telah disetujui oleh
Pengawas.
- Material pasir urug dihampar Dibawah Pondasi
- Ukuran dan dimensi ditentukan berdasarkan gambar.

Tenaga

- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Pasir Urug

Peralatan
- Waterpas
- Cangkul
- Sekop
- Stemper
C.PEKERJAAN PONDASI DAN PASANGAN

 Pekerjaan Pasangan Dinding ½ Bata adk. 1 Pc : 4 Ps


Syarat – Bahan

- Bagian pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pemasangan untuk semua


pasangan bata seperti yang tertera pada gambar,yaitu pasangan dinding bata
biasa.Pelaksanaan pemasangannya harus benar-benar mengikuti garis-garis
ketinggian dan bentuk-bentuk yang terlihat pada gambar dan disebutkan dalam
spesifikasi ini.
- Batu bata yang digunakan harus baru, terbakar keras dan tidak patah-patah.
- Adukan yang digunakan untuk pasangan bata biasa adalah campuran 1 PC : 4
Pasir.
- Batu bata yang dipakai pada bangunan ini, menggunakan bata yang berkualitas
baik, utuh dan tidak cacat serta bata yang dipakai harus dengan ukuran yang
sama.
- Bata merah sebelum dipasang harus direndam dahulu dalam bak atau drum air,
sampai jenuh yang harus disiapkan di lapangan.
- Pasangan dinding bata merah dipasang sesuai dengan gambar kerja yang sudah
ada dan untuk pasangan tembok bata menggunakan pasangan setengah bata.
- Perekat yang dipergunakan untuk pasangan bata adalah sebagai berikut :
- Untuk pasangan tembok bata biasa menggunakan campuran 1 PC : 4 Ps
- Bata yang mentah, retak/tidak memenuhi syarat dan tetap terpasang agar
dibongkar dan segera digantii dengan bata yang memenuhi syarat tersebut.

Metode pekerjaan :

- Pasangan bata dimulai diatas sloof. Benang bantu ditarik dari profilan/kerangka bantu.
Benang ditarik biasanya pada sisi luar atau sisi dalam pasangan bata.
- Pemasangan bata pada sekat RKB adalah rata as, sedangkan pemasangan atas pada sisi
belakang, sisi depan dan sisi samping adalah rata dalam, artinya kolom tidak terlihat
dari dalam ruangan (kolom hanya terlihat dari luar bangunan).
- Pasangan bata dilaksanakan untuk ketinggian dibawah kusen (sekitar 120 cm di atas
sloof), sampai sekeliling bangunan dan sekat.
- Pemasangan bata selanjutnya dilakukan sampai level bawah balok lintel.
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pasang dinding
½ bata.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
- Persiapan material kerja, antara lain : bata, semen PC, pasir pasang dan air..
- Persiapan alat bantu kerja, antara lain : water pass, meteran, benang, unting-
unting, profil, selang air, sendok semen, dll.
- Pengukuran dengan menggunakan alat ukur waterpass.
- Juru ukur/tukang menentukan dan menandai (marking) lokasi yang akan
dipasang batu bata termasuk titik-titik kolom praktis, as dinding, ketinggian
pasangan, siku ruangan dan ketebalan dinding.
- Pasangan bata biasa dengan menggunakan adukan 1PC : 4Psr.
- Sebelum bata dipasang terlebih dahulu direndam dalam air jenuh, agar air
semen adukan tidak terserap dalam bata yang mana akan mengakibatkan
adukan mudah rontok dan dan pasangan batu bata cukup kuat.
- Buat adukan untuk pasangan dinding bata.
- Pasang profil dan benang serta unting-unting untuk acuan pasangan dinding
bata.
- Pasang dan susun bata pada area yang telah diberi tanda marking dengan
menggunakan perekat adukan.
- Pemasangan bata diikuti dengan pengecoran kolom praktis.
- Cek dan periksa kesikuan/kerataan pasangan bata pada setiap ketinggian 1
m.
- Pekerjaan pasangan bata dihentikan pada ketinggian 1 m, setelah kolom
praktis dicor dan pasangan bata /kuat baru pekerjaan pemasangan bata
dapat dilanjutkan kembali
-
Tenaga

- Mandor
- Tukang
- Kepala Tukang
- Pekerja
Bahan
- Bata
- semen PC Tiga Roda
- pasir pasang
- air

Peralatan
- water pass
- meteran
- benang
- unting-unting
- profil
- selang air
- sendok semen, dll.

 Pekerjaan Plesteran adk. 1 Pc : 4 Ps


Syarat – Bahan

- Semua pekerjaan, dinding bata di plester lihat gambar kerja


- Plesteran harus rata dan tegak lurus dengan ketebalan 1,5 mm.
- Plesteran dinding dikerjakan luar dalam, sebelum diplester didnding bata harus
disiram dengan air hingga kedap.
- Semen yang digunakan untuk pekerjaan pasangan adalah jenis semen portland
(PC 50 kg/zak Merk Tiga Roda) yang beredar di pasaran dan disahkan oleh
Pemerintah dan Instansi yang berwenang dari jenis dan merk yang sama
- Pasir untuk pekerjaan pasangan harus pasir yang halus dengan gradasi tidak
lebih dari diameter 0,35 mm.
- Pasir yang digunakan pasir pasang dan harus bersih dan kadar lumpur
maksimum yang terkandung 5%.
- Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus berkualitas baik yang sama
dengan kualitas dan syarat air minum yaitu tidak merwarna, tidak berasa dan
tidak berbau.
Metode pekerjaan :

- Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pekerjaan dinding dilakukan atau dapat


juga dilakukan sehari setelah dinding dipasang.
- Pasir pasang yang akan digunakan terlebih dahulu di ayak.Hal ini untuk
menghilangkan sampah-sampah yang ada pada pasir.
- Kemudian spesi diaduk sesuai dengan kebutuhan spesi yang diperlukan.
- Pasangan dinding bata terlebih dahulu disiram air
- Dibuat kepala plesteran pada beberapa bagian
- Permukaan dinding diplesteer kemudian diratakan dengan sipatan
- Setelah proses plesteran selesai dilakukan barulah dapat dilakukan proses
pengacian dengan menggunakan campuran semen dan air.
- Apabila sudah kering digosok menggunakan kertas bekas sak semen hingga
halus.
- Peralatan yang digunakan pada pekerjaan ini sama dengan peralatan yang
digunakan pada pekerjaan dinding.
- Perbandingan campuran dan pengetesannya dapat dilaksanakan dalam waktu 1
minggu dan tidak ada penambahan waktu lagi untuk itu.
- Plester/adukan dengan campuran 1Pc:4Ps digunakan pada daerah-daerah
seluruh dinding bata seperti ditunjukkan dalam gambar.
- Plester/adukan harus dicampur dengan bahan“Additive” untuk mencegah
keretakan yang tidak diinginkan dan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan
pengawas

Tenaga

- Mandor
- Tukang
- Kepala Tukang
- Pekerja

Bahan
- semen PC Tiga Roda
- pasir pasang
- air
Peralatan
- Waterpas
- Selang Air
- Jidar
- Benang
- Sendok Semen dll.

 Pekerjaan Acian Dinding


Syarat – Bahan

- semua pekerjaan, dinding bata diaci lihat gambar kerja acian harus rata dan
tegak lurus
- Acian dinding dikerjakan luar dalam, sebelum diaci Plesteran,Kolom harus
disiram dengan air hingga kedap.
- Semen yang digunakan untuk pekerjaan pasangan adalah jenis semen portland
(PC 50 kg/zak tiga roda) yang beredar di pasaran dan disahkan oleh Pemerintah
dan Instansi yang berwenang dari jenis dan merk yang sama
- Dan syarat-syarat lain sama dengan yang digunakan untuk pekerjaan beton.
- Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus berkualitas baik yang sama
dengan kualitas dan syarat air minum yaitu tidak merwarna, tidak berasa dan
titak berbau.

Metode pekerjaan :

- Pekerjaan acian dilakukan setelah pekerjaan plesteran dilakukan.


- Apabila sudah kering digosok menggunakan kertas bekas sak semen hingga
halus.
- Mengajukan Request dan Check list Kepada Direksi
- Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah kering (cukup
umur).
- Permukaan plesteran sebelum di Acian telebih dahulu disiram air. Untuk
memperoleh hasil Acian yang halus, setelah plesteran diberi lapisan acian semen
pc, permukaan acian sebelum mengering digosok dengan menggunakan kertas
gosok
- Lakukan kuring pada Plesteran dengan di siram setiap hari, guna menjaga
penyusutan yang berlebihan.
- Lakukan pengacian dengan komposisi 2 Pc : 3 kapur dengan steel trower dan
ratakan dengan jidar alumunium. Pemakaian kapur juga diperuntungkan untuk
menghindari retak rambut pada permukaan dinding.
- Siram permukaan plesteran sampai dengan jenuh air sebelum pekerjaan acian.
- Untuk mengurangi pori-pori, gosok permukaan dengan kertas semen.
- Curing permukaan acian minimal 1 kali sehari dalam waktu selama 3 hari
-

Tenaga
- Mandor
- Tukang
- Kepala Tukang
- Pekerja

Bahan
- Semen pc Tiga Roda
- Air

Peralatan
- Waterpas
- Selang Air
- Jidar
- Benang
- Sendok Semen dll.
D.PEKERJAAN BETON BERTULANG

 Pek. Pasangan Pondasi Food Plate


a. Pekerjaan Beton K:250
Syarat – Bahan

- Adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik f’c =


21,7 MPa (K 250) untuk Pondasi Food Plate
- Pasangan Food Plate dibuat sesuai dengan gambar kerja baik ukuran
maupun bentuk.
- Semen yang digunakan adalah sama dengan semen pada syarat pekerjaan
pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)

b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- pasir
- split
- air
- semen PC Tiga Roda
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- Truck Mixer (readymix)
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
- selang air, dll

 Pek. Lantai Kerja K:100

Syarat – Bahan

- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja. bahan-bahan, peralatan dan alat
alat bantu lainnya yang dibutuhkan dalam palaksanaan pekerjaan ini sehingga
diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna
- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik (K 100)
- Pekerjaan lantai kerja ini dilakukan di bawah lapisan pondasi Food Plat dan
finishing lantai pada seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam detail
gambar.
- Semen yang digunakan adalah sama dengan semen pada syarat pekerjaan
pasangan Merk Tiga Roda.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak kurang
dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
Metode pekerjaan :

- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan lantai Kerja.


- Approval material yang akan digunakan.
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan
WaterPass untuk menentukan leveling lantai kerja.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna
cat Pelaksanaan pekerjaan lantai Kerja
- Untuk lantai Kerja dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk lantai Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 100).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang lantai kerja sudah terdapat urugan
pasir dengan ketebalan yang sesuai rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang lantai Beton dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling lantai kerja yang dibutuhkan sebagai pola untuk
menentukan ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan
dengan jarak per 1 m untuk leveling lantai kerja.
- Tuangkan adukan lantai Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat beton (Vibrator).
- Adukan lantai Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara
melaksanakan tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.

Tenaga

- Pekerja
- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor

Bahan
- pasir
- split
- air.
- semen PC Tiga Roda
Peralatan

- Truck Mixer
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- raskam
- benang
- selang air, dll.

1. Pek. Kolom Dia. 30 cm

a. Pekerjaan Beton K:250


Syarat – Bahan

- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik f’c =


21,7 MPa (K 250) untuk Cor Kolom Beton.
- Pasangan kolom Beton dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran maupun
bentuk
- Semen yang digunakan adalah sama dengan semen pada syarat pekerjaan
pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)
b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

c. Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- pasir
- split
- air
- semen PC Tiga Roda
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- Truck Mixer (readymix)
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
- selang air, dll.

 Pek. Pasangan Sloof 15/20


Syarat – Bahan

a. Pekerjaan Beton K:250


- Adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik
f’c = 26,4 MPa (K 250) untuk Cor Sloof 15/20 .
- Pasangan Sloof dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran maupun bentuk
- Semen yang digunakan adalah merk Tiga Roda sama dengan semen pada
syarat pekerjaan pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)
- Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi
dengan karung basah

b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

C. . Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan
Metode pekerjaan :

a. Pekerjaan Beton K : 250

- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass
untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat
Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk sloof dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 250).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang sloof dengan ketebalan yang sesuai rencana
dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang kolom dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling kolom yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan
ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m
untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).

b. Pekerjaan Pembesian
Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan sloof. Panjang
penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard pemasangan
besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur kembali di
bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas. Kegiatan
pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan pada pojok dan
pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.
c. Pekerjaan Bekisting

- Diasumsikan bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan


perkuatan balok kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu
membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi
persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di
cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak
lurus tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak
terjadi retak.

d. Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-250 menggunakan Truck Mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
Bahan
- pasir
- split
- air
- semen PC Tiga Roda
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- Truck Mixer (readymix)
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
selang air, dll.

 Pek. Pasangan Sloof 15/30


Syarat – Bahan

a. Pekerjaan Beton K:250


- Adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik
f’c = 26,4 MPa (K 250) untuk Cor Sloof 15/30 .
- Pasangan Sloof dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran maupun bentuk
- Semen yang digunakan adalah merk Tiga Roda sama dengan semen pada
syarat pekerjaan pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)
- Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi
dengan karung basah

b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

C. . Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan

Metode pekerjaan :

a. Pekerjaan Beton K : 250

- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass
untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat
Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk sloof dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 250).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang sloof dengan ketebalan yang sesuai rencana
dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang kolom dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling kolom yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan
ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m
untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).

b. Pekerjaan Pembesian
Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan sloof. Panjang
penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard pemasangan
besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur kembali di
bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas. Kegiatan
pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan pada pojok dan
pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- Diasumsikan bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan


perkuatan balok kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu
membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi
persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di
cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak
lurus tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak
terjadi retak.

e. Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-250 menggunakan Truck Mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- pasir
- split
- air
- semen PC Tiga Roda
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- Truck Mixer (readymix)
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
selang air, dll.
E.PEKERJAAN PENUTUP ATAP DAN PLAFOND
 Pek. Kuda-Kuda Baja Ringan
Syarat – Bahan

- Kuda-kuda dan rangka atap menggunakan baja Ringan C.75 Taso dengan ketebalan
0.75 mm /sesuai dengan gambar rencana. Bentuk sesuai dengan gambar kerja.
- Setiap bahan memiliki standar SNI pada pemasangan baja ringan.
- Gambar Kuda-Kuda Rangka Atap Baja Ringan Didapat Dari Hasil Desain Dan
Perhitungan Struktur Dari Pabrikasi Rangka Baja,Yang Diajukan Penyedia Pelaksana
Melalui Uji Laboratorium
- Penyedia Pelaksana Wajib Memberikan Data Perhitungan Struktur,SOP DRAWING
(Gambar Kerja) Dan Melampirkan Sertifikat Bahan Baja Ringan Yang Digunakan.
- Baja Ringan Yang Digunakan Memiliki Sertifikat Layak Uji Dari Lembaga Yang
Berkompeten.
- Mampu Memberikan Sertifikat Garansi Minimal 10 Tahun.
- Baja Ringan Yang Digunakan Memiliki Mutu Tinggi.
- Baja Ringan Yang Digunakan Memiliki Kekuatan Tarik Min 550 Mpa.
- Bahan Baja ringan merupakan Pabrikasi, dengan Kuda-kuda dipasang dengan jarak
maksimal 100 cm antar kuda-kuda.

Metode pekerjaan :

Pekerjaan Baja ringan untuk rangka atap ada 4 tahapan yaitu :


- Perencanaan gambar kerja untuk fabrikasi
- Fabrikasi di sekitar site
- Marking posisi racket (kuda – kuda)
- Pemasangan Rangka
- Perencanaan gambar kerja untuk fabrikasi

1. Mekanisme perencanaan dan penggambaran konstruksi baja ringan.


Perencanaan struktur rangka atap berdasarkan beban hidup (angin dll) dan
beban mati (berat keseluruhan komponen atap). Pembuatan gambar kerja
berdasarkan bentuk struktur rangka atap dengan melampirkan analisa struktur
menggunakan program struktur (SAP 2000 dll).

2. Pemahaman gambar .
Pemahaman gambar-gambar / Gambar Pelaksanaan sebelum masuk pabrikasi :
- Denah keseluruhan, ukuran -ukuran total bangunan, jarak dan dimensi
- Detail-detail gambar ( yang terkait dengan tabel baja ringan ):
- Pemasangan bracket Sambungan Baut dan dudukan bracket
- Profil : yang tersedia di pasaran : sesuai dengan perhitunganDalam
gambar detail baja ringan dipakai bahan dengan ukuran yang tersedia
dipasaran untuk mempermudah danmempercepatpemasangan.

Setelah gambar kerja telah di check dan recheck serta disetujui oleh Pimpinan
Teknik untuk dilaksanakan maka dapat segera melaksanakan fabrikasi di site;
dengan selalu diadakan pengawasan dan pengecekan oleh pelaksana. Untuk
pabrikasi rangka/kudakuda yang tipikal, dapat ditimpa dengan rangka/kuda-
kuda yang telah jadi. Sedapat mungkin semua ukuran potongan rangka baja
ringan sudah didaftar dan dipotong serta disusun pada tempat sedemikian rupa
sehingga memudahkan untuk mengambil dan mengirim ke atas. Pemotongan
rangka baja ringan pada posisi atas hanya untuk bahagian yang secara teknis
sulit untuk ditentukan/diperkirakan. Jadi harus mengukur lebih dahulu baru
dipotong. Memeotong rangka baja ringan menggunakan gunting seng.

Cara Pemasangan Bracket Rangka baja Ringan.


- Tandai pada posisi ring balok sisi berlawanan untuk pemasangan kuda-kuda baja
ringan
- Penandaan menggunakan spidol atau kapur pada as bracket
- Bor pada horizontal bracket menembus ring balok sedalam 10 cm diameter bor 12
m
- Lakukan pengeboran pada 4 titik pada horizontal bracke
- Tanamkan dynabolt M12 dengan dalam 10 cm pada keempat lubang yang telah
dibor, tempatkan horizontal bracket pada posisi keempat lubang, kencangkan mur
pada keempat dynabolt
- Lakukan pemasangan racket pada setiap titik rencana pemasangan kuda-kuda,
- Jarak maksimal pemasangan kuda-kuda adalah 125 cm untuk tebal rangka truss 1
mm, untuk rangka setebal 0,75 mm, jarak tiap kuda-kuda adalah 100 cm.

Cara pemasangan rangka baja ringan :


- Dekatkan Ujung rangka baja ringan pada vertikal bracket yang telah dipasang
dengan baik.
- Bor pada pertemuan body rangka baja ringan vertikal bracket dan ujung rangka
menggunakan baut skrup
- Baut skrup pada tiap perletakan bracket sebanyak 4 pcs
- Rangka pertama yang terpasang, diberi skur samping agar tidak rebah. Skur dibuat
dua buah pada sisi/arah berlawanan rebahan rangka.
- Rangka berikutnya dipasang mengikuti cara sebelumnya. Pedoman elevasi dan
verticality rangka senantiasa dikontrol
- Jarak reng sesuai dengan jarak interlocking penutup atap Atap Bitumen Motif Sirap
- Reng dipasang dari posisi atas (nok/rabung) ke arah bawah

- Pasca Pemasangan rangka


1. Pemeriksaan tegaklurus (lot).
2. Pemeriksaan pemasangan /sambungan dan baut dikencangkan (Check Total)
3. Semua sambungan dicheck

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Chanal 0,75 Taso
- Reng 32.45 Taso
- Skup

Peralatan
- Benang/Tali tambang
- Tangga atau scafolding
- Waterpass dan selang waterpass
- Paku beton, spidol atau kapur
- Alat Bantu (balok-balok kayu, dll)
- Bor
 Pek. Pemasangan Penutup Atap Metal Pasir
Syarat – Bahan

- Penutup atap digunakan Penutup metal pasir standart SNI,


- warna Dan motif ditentukan kemudian atas persetujuan dinas dan
pengawas.
- Cara pemasangan dilakukan sesuai petunjuk distributor, untuk tahapan
dan cara pemasangan atap bitumen.
- Atap yang digunakan bergaransi.

Metode pekerjaan :
- Penutup atap digunakan Penutup metal pasir standart SNI,
- Reng terpasang (jarak antar reng ke reng maksimal 40,5 cm dari as reng
ke as reng),
- Pemasangan harus tepat dan rapih sesuai yang disyaratkan oleh pabrik
dan design yang sudah direncanakan sebelumnya.

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Genteng Metal Pasir
- Skup

Peralatan
- Benang/Tali tambang
- Tangga atau scafolding
- Waterpass dan selang waterpass
- Paku beton, spidol atau kapur
- Alat Bantu (balok-balok kayu, dll)
- Bor
 Pek. Nok Bubungan
Syarat – Bahan

- Nok Bubungan Atap Melat yang terbuat dari Atap berbahan dasar metal
dan tipe pasir.
- Setiap bahan memiliki standar SNI pada pemasangan Nok Bubungan atap
Metal
- warna Dan motif ditentukan kemudian atas persetujuan dinas dan
pengawas.
- Cara pemasangan dilakukan sesuai petunjuk distributor, untuk tahapan
dan cara pemasangan Nok Bubungan atap Metal.

Metode pekerjaan :
.
- Pemasangan Harus Tepat Dan Rapi Sesuai Yang Diisyaratkan Oleh Pihak Pabrik
Dan Gambar Kerja.

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Nok Metal Pasir
- Skup

Peralatan
- Benang/Tali tambang
- Tangga atau scafolding
- Waterpass dan selang waterpass
- Paku beton, spidol atau kapur
- Alat Bantu (balok-balok kayu, dll)
- Bor
 Pek.Lisplank
Syarat – Bahan

- Listplank menggunakan GRC/ silica yang merupakan prabrikasi, Listplank


telah banyak dijual ditoko-toko besi setempat.
- Lisplank dipasang dengan waterpass
- Sebelum dipasang sebaiknya listplank dicat terlebih dahulu
- Lisplank GRC yang memiliki corak seperti serat kayu sebaiknya di taru pada
sisi luar pada saat pemasangan

Metode pekerjaan :
- Pemasangan lisplank GRC
- Papan lisplank disekrup pada rangka
- Pada sambungan papan lisplank dibuat sambungan bibir lurus.

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Listplank GRC
- Skup

Peralatan
- Benang/Tali tambang
- Tangga atau scafolding
- Waterpass dan selang waterpass
- Paku beton, spidol atau kapur
- Alat Bantu (balok-balok kayu, dll)
- Bor
 Pek.Plafond PVC
Syarat – Bahan

1) Rangka plafond
- Rangka plafond menggunakan rangka Hollow dengan ukuran hollow 20 x
40 mm dan hollow 40 x 40 mm Galfalum
- Gambar-gambar detail, pemasangan rangka serta langit-langit / plafond
harus sesuai dengan gambar rencana.

2) Pekerjaan langit-langit
Pemasangan langit-langit menggunakan bahan Papan PVC
- Bahan papan PVC harus rata tidak melengkung, tidak cacat / pecah-pecah,
harus sesuai dengan bahan yang sudah ada dengan memberi tahu pengawas
Lapangan.
- PVC harus dipasang kuat pada rangkanya, menggunakan paku skrup 1 cm -
2,5 cm dengan jarak 10 cm
- Skrup harus masuk melebihi permukaan papan PVC.
- Bidang papan PVC satu sama lain harus rata tidak bergelombang
- Bahan plafond menggunakan papan PVC dengan tebal 8 mm
- Ukuran dan bentuk plafond sesuai dengan type yang digunakan adalah type
standard atau sesuai dengan keputusan pihak Direksi atau Pengawas
Lapangan (motif ditentukan kembali).

Metode pekerjaan :
PEMASANGAN RANGKA BESI HOLLOW

- Setelah posisi peil plafond didapatkan, pekerjaan awal adalah pemasangan


rangka hollow pada bagian tepi untuk memperoleh titik tetap plofond.
- Dilanjutkan pemasangan rangka pembagi yang digantung ke plat beton dengan
menggunakan paku beton/penggantung. Perkuatan antara rangka dengan
menggunakan sekrup.
- Penempatan jarak rangka maksimum berjarak 60 cm.
- Setalah semua rangka terpasang, lakukan perataan (leveling) dengan
menggunakan tarikan benang, setelah itu penggantung bisa dimatikan.
Setelah rangka terpasang dengan benar, rata dan kuat serta instalasi ME sudah terpasang
semua, maka lembaran PVC dapat mulai dipasang.

- Untuk PVC, pertemuan diatur secara menyilang.


- Sebelum pemasangan sekrup pastikan bor sekrup disesuaikan benar, sehingga
kepala
- sekrup hanya masuk sedikit kedalam permukaan lembaran PVC.
- Tekan ujung sekrup perlahan ke dalam permukaan lembaran PVCsebelum
- menjalankan mesin bor untuk memasukkan sekrup.
- Sekrup berfungsi sebagai titik perkuatan dipasang pada jarak maksimal 30 cm.
- Setelah lembaran PVC terpasang semua, cek leveling permukaan plafond.

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Hollo 4/4, 2/4 Galfalum
- Papan PVC
- Skup

Peralatan
- Benang/Tali tambang
- Tangga atau scafolding
- Waterpass dan selang waterpass
- Paku beton, spidol atau kapur
- Alat Bantu (balok-balok kayu, dll)
- Bor
 Pek.List Plafond PVC
Syarat – Bahan

- List Plafond dengan PVC yang ada dipasaran/toko


- List PVC sudah ada di toko-toko Plafond PVC terdekat. Dan
- List yang rusak tidak diperbolehkan untuk dipergunakan.
- List dipasang keliling ruangan.

Metode pekerjaan :
- Untuk List Pvc, sambungan antara pertemuan diberi textile tape dan di
compound kemudian digosok dengan ampelas untuk permukaan yang
rata/flat.
- Tutup semua kepala sekrup dengan compound lalu gosok dengan ampelas
halus.
- Setelah plafond selesai terpasang, dilanjutkan dengan pemasangan list
plafond pvc. Untuk List plafond pvc dipasang pada pertemuan antara
dinding.

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- List PVC
- Skup

Peralatan
- Benang/Tali tambang
- Tangga atau scafolding
- Waterpass dan selang waterpass
- Paku beton, spidol atau kapur
- Alat Bantu (balok-balok kayu, dll)
- Bor

F.PEKERJAAN LANTAI
 Pek. Pasangan Lantai Keramik 40 x 40
Syarat – Bahan

- Pekerjaan finishing lantai baru boleh dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan


plafond dan seluruh pemasangan lapisan-lapisan pada dinding selesai
dikerjakan.
- Permukaan yang akan dipasang Keramik harus bersih dan bebas dari
kontaminasi material yang mengandung bahan kimia.
- Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat
dan tidak bernoda.
- Bidang pemasangan harus merupakan bidang yang benar benar rata.
- Jarak antara unit unit pemasangan Keramik yang terpasang (lebar siar siar),
harus sama lebarnya. Siar-siar harus membentuk garis garis sejajar dan lurus
yang sama lebar dan sama dalamnya. Untuk siar siar yang berpotongan
harus membentuk siku dan saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
- Siar siar diisi dengan bahan pengisi siar sesuai ketentuan dalam persyaratan
bahan, dengan warna bahan pengisi sesuai dengan warna bahan yang
dipasangnya.
- Pemotongan unit unit Keramik harus menggunakan alat pemotong khusus
sesuai persyaratan dari pabrik bersangkutan.
- Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda
yang terjadi pada permukaan hingga betul betul bersih.
- Ruang –ruang yang di pasang keramik lihat pada gambar kerja.Keramik yang
digunakan ukuran 40/40 cm KW I SNI MERK ROMAN.
- Semua jenis bahan, bentuk, ukuran dan ketinggian telah ditentukan pada
gambar.
- Pemasangan lantai harus dilaksanakan dengan rata / waterpass, rapi dan
tidak bergelombang. Untuk daerah-daerah tertentu, pemasangan
dilaksanakan dengan kemiringan 1% kearah lubang pembuangan (floor
drain). Pada lantai yang tidak berhubungan dengan dinding / pengakhiran
bebas atau karena perbedaan tinggi dengan lantai lainnya, harus dipasang
ubin pinggul.
- Pemasangan lantai dilakukan diatas pasir urug (tebal 5 cm) yang telah
dipadatkan. Pemasangan lantai dilakukan dengan rata dan adukan terisi
padat (tidak boleh terdapat rongga).
- Semen yang digunakan untuk pekerjaan pasangan adalah jenis semen
portland (PC 50 kg/zak) yang beredar di pasaran dan disahkan oleh
Pemerintah dan Instansi yang berwenang dari jenis dan merk yang sama
- Pasir untuk pekerjaan pasangan harus pasir yang halus dengan gradasi tidak
lebih dari diameter 0,35 mm.
- Pasir yang digunakan pasir pasang dan harus bersih dan kadar lumpur
maksimum yang terkandung 5%.
- Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus berkualitas baik yang
sama dengan kualitas dan syarat air minum yaitu tidak merwarna, tidak
berasa dan tidak berbau.

Metode pekerjaan :
Pelaksanaan Pemasangan Keramik 40/40
- Sebagai patokan pemasangan kita ikuti gambar rencana pemasangan yang telah
dibuat sebelumnya.
- Pemasangan keramik kepalaan yang vertikal dan horizontal dimulai dari tengah
dinding menuju kearah pinggir
- Pasangan keramik bagian pinggir tidak boleh terpadat potongan yang kecil,
harus > ½ tegel keramik
- Pasangan keramik harus mengikuti tarikan benang vertikal dan horizontal yang
waterpas dan benang
- Untuk pasangan baris pertama keramik harus diplot dulu agar sesuai dengan
gambar rencana dan tidak terdapat potongan yang kecil dibagian pinggir
- Tiap baris pasangan Keramik nad –nadnya harus dijamin lurus dan sejajar
- Spesi pasangan harus mempergunakan campuran yang kuat dan kedap air, cara
pemasangannya spesi harus dipasang pada keramik dulu baru ditempelkan
pada dasar dengan cara titekan dan diketok –ketok sampai dengan rata dan
padat
- Pasangan spesi granit harus padat dan rata tidak boleh terdapat bagian yang
kosong
- Sebelum pemasangan dilakukan lantai kerja maupun Keramiknya harus dibasahi
air terlebih dahulu.
- Setelah keramik kepalaan terpasang, untuk pemasangan Keramik selanjutnya
dilakukan tegak lurus kepalaan.
- Untuk mendapatkan permukaan yang rata, pasangan keramik tiap baris harus
ditap (diratakan) dengan jidar panjang dan diraba dengan tangan tiap
sambungan nad keramik
- Nad-nad keramik yang diberi celah, pengisiannya dengan mengoleskan adonan
semen kental atau dengan bahan khusus
- Pertemuan nad keramik pada pojokan harus ketemu dan sudutnya harus siku-
siku dan lurus
- Pertemuan keramik pada pojokan sebaiknya dipinggul (dibulatkan) atau dislep
serong

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Keramik 40/40 SNI MERK ROMAN
- Semen TIGA RODA
- Pasir
- Air
- Semen warna

Peralatan
- Sendok Semen
- Benang
- Waterpass
- Palu karet.
- Alat Bantu (balok-balok kayu, dll)
 Pek. Lantai Rabat Beton K100 T=5 cm
Syarat – Bahan

- Tanah yang akan di jadikan dasar lantai harus di padatkan sehingga terdapat
permukaan yang rata dan untuk memperoleh daya dukung tanah yang
maksimal,dengan menggunaka alat trimbis
- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik (K 100)
- Semen yang digunakan untuk pekerjaan pasangan adalah jenis semen
portland (PC 50 kg/zak Merk Tiga Roda)
- Pasir untuk pekerjaan pasangan harus pasir yang halus dengan gradasi tidak
lebih dari diameter 0,35 mm.
- Pasir yang digunakan pasir pasang dan harus bersih dan kadar lumpur
maksimum yang terkandung 5%.
- Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus berkualitas baik yang
sama dengan kualitas dan syarat air minum yaitu tidak merwarna, tidak
berasa dan tidak berbau.
- Semua jenis bahan, ukuran dan ketinggian telah ditentukan pada gambar.
- Pemasangan lantai harus dilaksanakan dengan rata / waterpass, rapi dan
tidak bergelombang. Untuk daerah-daerah tertentu,
- Pemasangan lantai dilakukan diatas pasir urug (tebal 5 cm) yang telah
dipadatkan. Pemasangan lantai dilakukan dengan rata dan adukan terisi
padat (tidak boleh terdapat rongga).
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur

Metode pekerjaan :

- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan lantai beton.


- Approval material yang akan digunakan.
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan
WaterPass untuk menentukan leveling lantai kerja.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi
warna cat Pelaksanaan pekerjaan lantai Beton
- Sebelum Pengecoran Dilakukan, Lantai Tanah Harus Di ratakan Dan
Dipadatkan Menggunakan Alat Stemper.
- Untuk lantai Beton dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk lantai Beton Sesuai Dengan “campuran yang
direncanakan” (MIXDESIGNED). (k 100).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang lantai Beton sudah terdapat
urugan pasir dengan ketebalan yang sesuai rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang lantai Beton dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling lantai kerja yang dibutuhkan sebagai pola untuk
menentukan ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan
dengan jarak per 1 m untuk leveling lantai kerja.
- Tuangkan adukan lantai Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat beton (Vibrator).
- Adukan lantai Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun
sendok adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan
cara melaksanakan tarikan benang dari patok level satu dengan yang
lainnya.

Tenaga

- Pekerja
- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- pasir
- split
- air.
- semen PC Tiga Roda

Peralatan
- Truck Mixer
- Stemper
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- raskam
- benang
- selang air, dll.

G.PEKERJAAN PENGECATAN DAN FINISING


 Pek. Pengecatan
Syarat – Bahan

- Bahan yang dipergunakan dalam pekerjaan ini adalah cat emulsi Jotun type
Jotashild Colour Extreme atau yang disepakati oleh pihak Direksi dan
Pengawas lapangan. Pekerjaan pengecatan ini dilaksanakan pada seluruh
permukaan Pada Bangunan sesuai gambar kerja
- Sebelum pengecatan terlebih dahulu bidang-bidang tersebut dibersihkan dari
kotoran yang melekat serta dibuat rata dengan cara menggosok dengan
menggunakan kertas gosok/amplas.
- Setelah dalam keadaan bersih, bidang-bidang yang akan dicat diplamir/cat
dasar Jotun
- Setelah plamir benar-benar kering pekerjaan dilanjutkan dengan menggosok
plamir hingga permukaan bidang yang akan dicat benar-benar rata.
- Pekerjaan akhir adalah pengecatan permukaan tersebut dilaksanakan hingga
pekat dan rata.
- Pengecatan akhir berulang kali (2 atau 3 kali) sampai mencapai warna yang
dikehendaki.
- Pekerjaan-pekerjaan pengecatan dilakukan dengan kuas/Roll.
Metode pekerjaan :

- Untuk dinding luar bangunan digunakan Cat Jotun. Dengan lapisan


dasar cat primer berbahandasar alkali resistant sealer.
- Cat luar bangunan tidak boleh di plamur, bila permukaan tidak rata/
bergelombang harus diratakan dengan bahan / semen khusus
- Lapisan pengecatan terdiri dari 1 (satu) lapis alkali resistance sealer atau
cat primer untuk exterior yang dilanjutkan dengan 3 (tiga) lapis
emulsion dengan kekentalan cat sebagai berikut :
Lapis I encer ( tambahan 20 % air )
Lapis II kental
Lapis III encer

- Bersihkan permukaan pengecatan dari debu, kotoran dan bekas percikan


plesteran dengan kain.
- Llindungi bahan-bahan/ pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding
kolom balok yang akan dicat dengan kertas semen/ koran dan lakban.
- Gunakan skrap untuk memperbaiki bagian-bagian permukaan yang
retak & kurang rata dengan pilamur, kemudian tunggu sampai kering.
- Haluskan plamur yang telah kering dengan amplas hingga rata.
- Cek, apakah permukaan dinding sudah rata ?
- Jika permukaan sudah rata, maka lakukan pengecatan dasar dengan alat
rol pada bidang yang luas & dengan kuas untuk bidang yang sempit
(sulit).
- Jika cat dasar tersebut sudah kering, lakukan pengecatan finish yang
pertama.
- Jika cat finish yang pertamasudah kering, lakukan pengecatan finish yang
kedua/ terakhir (jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi).
- Cek apakah pengecatan finish yang kedua/ terakhir itu sudah rata
- Apabila sudah rata, bersihkan cat-cat yang mengotori bahan-bahan/
pekerjaan lain yang seharusnya tidak terrkena cat dengan kain lap.
Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Plamur Jotun
- Cat dinding Merk Jotun Tipe Jotashiled Colour Extreme

Peralatan
- Kertas semen/Koran
- Lakban
- Amplas
- Rol
- Kuas
- Skrap
- Kain lap

H.PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

 Pas. Instalasi Titik Lampu


Syarat – Bahan

1. Pekerjaan Pasang Instalasi Kabel NYM 3 x 2,5 mm


- Galian dan Bobokan, Pemborong harus menutup dan merapikan kembali
setiap galian dan bobokan yang dilakukan pada konstruksi bangunan,
yang disebabkan pekerjaan-pekerjaan instalasi elektrikal. Untuk
menghindari sejauh mungkin pekerjaan pembobokan maka harus telah
dipersiapkan dan dipasang dalam tahap pekerjaan konstruksi.
- kabel yang digunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi persyaratan
PUIL / LMK. Semua kabel / kawat harus baru dan jelas ditandai dengan
ukurannya, jenis kabelnya, nomor dan jenis pintalannya. Kecuali
persyaratan lain, konduktor yang dipakai ialah kabel SM dengan luas
penampang yang sesuai dengan Gambar Rencana.
- Penyambungan Kabel Instalasi Penerangan. Semua penyambungan kabel
harus dilakukan dalam kotak-kotak penyambungan yang khusus untuk
itu (misalnya Juction Box). Pemborong harus memberikan brosur-brosur
mengenai cara-cara penyambungan yang dinyatakan oleh Pabrik kepada
Direksi
- Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi dengan PV /
Protolen yang khusus untuk listrik.
- Kabel-kabel yang disambung sesuai dengan warna-warna atau nama-
namanya masing-masing dan harus diadakan pengetesan tahanan isolasi
sebelum dan sesudah penyambungan dilakukan. Hasil pengetesan harus
tertulis dan disaksikan oleh Direksi.
- Setiap saluran kabel dalam bangunan dipergunakan pipa conduit
minimum 5/8” diameternya. Setiap pencabangan ataupun pengambilan
keluar harus menggunakan junction box yang sesuai dan sambungan
yang lebih dari satu harus menggunakan terminal strip didalam junction
box. Juction box yang terlihat dipakai juction box BERKER ex. Jerman,
Eropa tutup blank plate stainless steel, type star point.
- Pada umunya kabel instalasi penerangan dan instalasi stop kontak harus
kabel inti tembaga dengan insulasi PVC, satu inci atau kabel NYY dan
untuk instalasi bawah tanah menggunakan kabel tuwisteed all
berpenampang 4 x 25 mm (SM) dan kabel tuwisteed all berpenampang 2
x 16 mm (SR).
- Penyedia harus menyiapkan tenaga ahli bidang kelistrikan yang terampil.
- Kode warna insulasi kabel harus mengikuti ketentuan PUIL sebagai
berikut:
1. Fasa -1 : Merah
2. Fasa -2 : Kuning
3. Fasa -3 : Hitam
4. Netral : Biru
5. Tanah (Ground) : Hijau-Kuning
Metode pekerjaan :

 METODE PEMASANGAN KABEL


1. Urutan Pelaksanaan
KABEL PADA TRAY
- Pastikan lebar tray cukup untuk jumlah kabel yang akan dipasang
- Potong kabel dengan panjang dilebihkan 1 meter dari kebutuhan
- Tarik kabel satu per satu dengan urutan dari pinggir
- Gunakan kabel ties sebagai pengikat kabel dengan jarak 1 meter
- Kabel siap disambung dengan panel

KABEL PADA LADDER


- Pastikan lebar ladder cukup untuk jumlah kabel yang akan dipasang
- Potong kabel dengan panjang dilebihkan 1 meter dari kebutuhan
- Tarik kabel satu per satu dengan urutan dari
pinggir
- Gunakan tali jika kabel akan dipasang vertikal
- Gunakan kabel ties sebagai pengikat kabel dengan
jarak 1 meterKabel siap disambung dengan panel

Tenaga

- Instalatur Listrik
- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor

Bahan
- Kabel NYM 3x2,5 mm
- Las Dop
- Pipa Coudit

Peralatan
- Tang ampere
- Kabel ties
- Tang, Obeng

 Pas. Lampu Led 12 Watt


Syarat – Bahan

- Pemborong harus menyiapkan tenaga ahli bidang kelistrikan yang terampil dalam
pemasangan Lampu Downlight
- Lampu Downlight yang dipasang sesuai dengan gambar kerja
- Menggunakan Lampu LED 12 Watt
- Lampu Yang Rusak / Putus Tidak Boleh Di Pasang.

Metode pekerjaan :
- Urutan Pelaksanaan
- Marking posisi lampu Sesuai Dengan Gambar Kerja
- Buat dudukan fitting lampu
- Pasang lampu pada dudukan Fitting Lampu
- Sambung ke instalasi/Kabel

Tenaga

- Instalatur Listrik
- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Fitting Lampu
- Lampu Philips
- Isolasi
- Kabel

Peralatan
- Tang
- Obeng dll
 Pas. Saklar Doubel
Syarat – Bahan

- Jika tidak ditentukan lain, saklar-saklar tersebut bingkainya harus dipasang rata
pada tembok setinggi 150 cm diatas lantai dapat disesuiakan dengan kebutuhan
rungan. Saklar-saklar harus dipasang dalam kotak-kotak dan ring setelannya yang
standard, dilengkapi dengan tutup persegi. Sambungan-sambungan hanya
diperbolehkan antara yang berdekatan.
- Saklar dinding dari type untuk pemasangan rata dinding, type rocker dengan rating
250 V – 10 A, Double gang .

Metode pekerjaan :
- Urutan Pelaksanaan
- Marking jalur konduit pada dinding
- Bobok dinding bata, jangan lupa gunakan cutter
- Pasang konduit dan inbow dos
- Tunggu sampai dinding plester akhir
- Sambungkan saklar, stop kontak dengan instalasinya
- Pasang saklar Double , gunakan waterpass agar rata

Tenaga

- Instalatur Listrik
- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Saklar Double Merk Philips
- Grid switch
- Isolasi
- Kabel
Peralatan
- Tang
- Waterpass
- Obeng dll

 Pas. Saklar Singel


Syarat – Bahan

- Jika tidak ditentukan lain, saklar-saklar tersebut bingkainya harus dipasang rata
pada tembok setinggi 150 cm diatas lantai dapat disesuiakan dengan kebutuhan
rungan. Saklar-saklar harus dipasang dalam kotak-kotak dan ring setelannya yang
standard, dilengkapi dengan tutup persegi. Sambungan-sambungan hanya
diperbolehkan antara yang berdekatan.
- Saklar dinding dari type untuk pemasangan rata dinding, type rocker dengan rating
250 V – 10 A, Singel gang .

Metode pekerjaan :
- Urutan Pelaksanaan
- Marking jalur konduit pada dinding
- Bobok dinding bata, jangan lupa gunakan cutter
- Pasang konduit dan inbow dos
- Tunggu sampai dinding plester akhir
- Sambungkan saklar, stop kontak dengan instalasinya
- Pasang saklar Singel, gunakan waterpass agar rata

Tenaga

- Instalatur Listrik
- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Saklar Singel Merk Philips
- Grid switch
- Isolasi
- Kabel

Peralatan
- Tang
- Waterpass
- Obeng dll

 Pas. Stop kontak

- Stop kontak haruslah dengan type yang memakai earthing contact dengan rating 10
A 250 V, semua pasangan stop kontak dengan tegangan kerja 220 V harus diberi
saluran ketanah (Grounding). Stop kontak harus dipasang rata dari atas dengan
permukaan dinding dengan ketinggian 40 cm dari atas lantai yang sudah jadi atau
sesuai dengan petunjuk Direksi.
- Posisi Stop Kontak Lihat pada gambar kerja .

Metode pekerjaan :
- Urutan Pelaksanaan
- Marking jalur konduit pada dinding
- Bobok dinding bata, jangan lupa gunakan cutter
- Pasang konduit dan inbow dos
- Tunggu sampai dinding plester akhir
- Sambungkan saklar, stop kontak dengan instalasinya
- Pasang Stop Kontak, gunakan waterpass agar rata

Tenaga

- Instalatur Listrik
- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Stop Kontak
- Grid switch
- Isolasi
- Kabel

Peralatan
- Tang
- Waterpass
- Obeng dll

I.PEKERJAAN INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR

 Pipa Intalasi Air Bersih 1/2" + Acc


Syarat – Bahan

- Pipa yang di gunakan dengan kwalitas terbaik MERK RUCIKA.


- Jaringan utama pipa di pasang melalui “shaft” yang disediakan ,jaringan
pembagi yang melalui dinding harus tertanam pada/dalam lapisan plesteran
- Jaringan pipa yang tegak lurus dan yang tergantung dalam bangunan di
pasang dengan klem-klem/ angker baut setiap jarak 2 m yang tertanam kuat
pada bangunan.

Metode pekerjaan :

Untuk instalasi air kotor, langsung melalui buangan Kesaluran Air, mengalir
secara gravitasi dari masing-masing Pembuangan .
Yang perlu diperhatikan dalam pemasangannya adalah :
- Untuk air buangan dibuat dengan kemiringan (± 1 li) Masing-masing
pipa air kotor & air buangan harus dilengkapi pettrap (saluran leher
angsa).
Cara pemasangan pipa :
- Pada pemasangan instalasi air kotor, denah plumbing dan diagram isometrik yang
berguna untuk menentukan jalur-jalur pembuangan instalasi pipa-pipa yang akan
dipasang sesuai dengan gambar kerja dan isntruksi pengawas.
- Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.
- Tentukan lokasi pembuangan.
- Untuk pipa yang melintasi lantai (terutama lantai dasar, maka kedalaman pipa
harus cukup, minimal 50 cm supaya tidak mudah pecah.
- Pipa yang akan disambung,bagian ujungnya harus dibersihkan dengan ampelas
supaya sambungan dapat lengket dengan kuat
- Pipa dipasang dan disambung dengan menggunakan lem perekat pipa pada tiap
sambungan dan tiap pemasangan aksesoris pipa

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Pipa PVC 1/2” MERK RUCIKA
- Fitting PVC (tee, elbow, reducer,socket, flame, dll MERK RUCIKA)
- Material Bantu (lem PVC, sealtape, penggantung, clamp, dll)

Peralatan
- Gergaji besi
- Gerinda Tangan
- Bor Duduk & Bor Tangan
- Gunting
- Kunci Pipa, Kunci Pas
- Tang, obeng dll
 Pipa Intalasi Air Kotor 3" + Acc
Syarat – Bahan

- Pipa yang di gunakan dengan kwalitas terbaik MERK RUCIKA.


- Jaringan utama pipa di pasang melalui “shaft” yang disediakan ,jaringan
pembagi yang melalui dinding harus tertanam pada/dalam lapisan plesteran
- Jaringan pipa yang tegak lurus dan yang tergantung dalam bangunan di
pasang dengan klem-klem/ angker baut setiap jarak 2 m yang tertanam kuat
pada bangunan.

Metode pekerjaan :

Untuk instalasi air kotor, langsung melalui buangan Kesaluran Air, mengalir
secara gravitasi dari masing-masing Pembuangan .
Yang perlu diperhatikan dalam pemasangannya adalah :
- Untuk air buangan dibuat dengan kemiringan (± 1 li) Masing-masing
pipa air kotor & air buangan harus dilengkapi pettrap (saluran leher
angsa).

Cara pemasangan pipa :


- Pada pemasangan instalasi air kotor, denah plumbing dan diagram isometrik yang
berguna untuk menentukan jalur-jalur pembuangan instalasi pipa-pipa yang akan
dipasang sesuai dengan gambar kerja dan isntruksi pengawas.
- Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.
- Tentukan lokasi pembuangan.
- Untuk pipa yang melintasi lantai (terutama lantai dasar, maka kedalaman pipa
harus cukup, minimal 50 cm supaya tidak mudah pecah.
- Pipa yang akan disambung,bagian ujungnya harus dibersihkan dengan ampelas
supaya sambungan dapat lengket dengan kuat
- Pipa dipasang dan disambung dengan menggunakan lem perekat pipa pada tiap
sambungan dan tiap pemasangan aksesoris pipa

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Pipa PVC 3” MERK RUCIKA
- Fitting PVC (tee, elbow, reducer,socket, flame, dll MERK RUCIKA)
- Material Bantu (lem PVC, sealtape, penggantung, clamp, dll)

Peralatan
- Gergaji besi
- Gerinda Tangan
- Bor Duduk & Bor Tangan
- Gunting
- Kunci Pipa, Kunci Pas
- Tang, obeng dll

 Pas.Kran Air 1/2" + Acc

- Kran yang digunakan standar SNI Merk TOTO


- Kran-kran tembok di pakai yang berleher panjang dan mempunyai ring
dudukan yang harus di pasang menempel pada dinding.
- Kran-kran harus di pasang pada pipa air bersih dengan
kuat,siku,penempatannya harus sesuai dengan gambar kerja.

Metode pekerjaan :
- Semua kan air yang dipakai sesuai dengan spesifikasi teknis.
- Ukuran disesuaikan keperluan masing-masing sesuai gambar plumbing dan
brosur alat-alat sanitair. Kran-kran tembok dipakai dengan panjang standard
dan mempunyai ring dudukan yang harus dipasang menempel pada dinding.
Kran-kran yang dipasang dihalaman harus mempunyai ulir sink di ruang saji
dan dapat disambung dengan pipa leher angsa (extention).
- Stop keran yang dapat digunakan sesuai dengan spesifikasi
- Lilitkan seal tape pada drat kran yang akan dipasang. Hal ini untuk mencegah
supaya sambunga tidak bocor saat dialiri air
- Pasang Kran ke pipa searah jarum jam
- Periksalah sambungan kran dari kebocoran dengan mengaliri air pada instalasi

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Kran Air 1/2” MERK TOTO + assesoris
- Lem, Sealtape dll.

Peralatan
- Alat bantu

 Pas. Wastafel Cuci Tangan Model Batu +Asesories

- Wastafel yang digunakan adalah lengkap dengan segala accessorisnya


- Wastafel yang di gunakan wastafel JENIS BATU
- Wastafel dan perlengkapannya yang di pasang adalah yang telah di seleksi
baik,tidak ada bagian yang gompal, retak atau cacat lainya
- Ketinggian dan konstruksi harus sesuai dengan gambar,pemasangan harus
baik,rapi,watee pass dan di bersihkan dari semua kotoran dan noda serta
penyambungan instalasi plumbingnya tidak boleh ada kebocoran-kebocoran.

Metode pekerjaan :
- Sebelum memulai pemasangan, posisi dan letak Wastafel harus sesuai dengan lokasi
yang telah ditentukkan oleh pengawas.
- Instalasi katup flap yang dipasang didasar wastafel untuk menahan kotoran.
- Pekerja memasang saluran buang dibawah wastafel dan disambungkan dengan
instalasi pipa air kotor.
- Cek sambungan keluaran air dari wastafel agar tidak ada kebocoran.
Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Wastafel MODEL BATU+ assesoris
- Lem, Sealtape dll.

Peralatan
- Alat bantu
PEMERINTAHAN KABUPATEN TULANG
BAWANG DINAS PEKERJAAN UMUM DAN
PENATAAN RUANG
Jl. Cemara Komplek Perkantoran Pemda Tulang Bawang- Menggala Telp.
(0726)21425 MENGGALA

SPESIFIKASI TEKNIS

PENATAAN BANGUNAN DAN


LINGKUNGAN

PEKERJAAN
PEMBANGUNAN TAMAN SIMPANG PENAWAR

TAHUN ANGGARAN 2021


KAPAL
I. PEKERJAAN KAPAL
 PEKERJAAN KAPAL
 KETERANGAN UMUM
Pekerjaan Pembangunan Kapal tersebut secara umum meliputi pekerjaan yang terdiri
dari:
a. Pekerjaan Persiapan
b. Pekerjaan Galian Tanah
c. Pekerjaan Pondasi dan Pasangan
d. Pekerjaan Beton Bertulang
e. Pekerjaan Atap dan Plafon
f. Pekerjaan Lantai
g. Pekerjaan Pengecatan dan Finising
h. Pekerjaan Kusen dan Pintu
i. Pekerjaan Instalasi Listrik
j. Pekerjaan Instalasi Air Bersih dan Kotor
k. Pekerjaan Jembatan Penyebrangan

A. PEKERJAAN PERSIAPAN

Pekerjaan Pesiapan meliputi:


 Sewa Skalfolding
Syarat – Bahan

Penyedia diharuskan berkoordinasi dengan Direksi lapangan/pengawas untuk pembuatan


alat bantu penyediaan scaffolding dan alat pendukung lain yang diperlukan oleh Penyedia
harus sesuai jadwal lebih awal sehingga tidak terjadi keterlambatan pada proses pekerjaan.

 Pengadaan Dan Pemasangan Penangkal Petir


Syarat – Syarat

Yang dimaksud dengan sistem penangkal petir dalam pekerjaan ini ialah semua
penyediaan dan pemasangan sistem penangkal petir, termasuk disini air terminal,
penghantar down conductor, electroda pentanahan dan peralatan lainnya seperti yang
ditunjukan dalam gambar rencana.
LINGKUP PEKERJAAN
- Lingkup pekerjaan yang dimaksud adalah pengadaan dan pemasangan instalasi
penangkal petir jenis non radioaktif, termasuk air terminal (batang penerima), down
conductor pentanahan/grounding dan bak kontrolnya serta peralatan lain yang
berkaitan dengannya sebagai suatu sistem keseluruhan maupun bagian-bagiannya
seperti yang tertera pada gambar-gambar maupun yang dispesifikasikan.
- Termasuk didalam pekerjaan ini adalah pengadaan barang/material, instalasi dan
testing terhadap seluruh material,

AIR TERMINAL
- Air terminal haruslah jenis non radioaktif, self powered dan tidak mempunyai bagian-
bagian yang bergerak, dipasang oleh pelaksana yang direkomendasi oleh pabrik
pembuatnya.
- Air terminal harus dari jenis yang mempunyai respon dinamis terhadap terjadinya
down leader dari petir dengan membangkitkan elektron-elektron bebas dan
menyebabkan fotonisasi antar bagian yang ditanahkan dan bagian yang terisolasi. Arus
petir minimum yang bisa mengaktifkan air terminal adalah 1500 A pada impulse 8/20
mikrodetik dan harus mampu menyalurkan seluruh level arus petir yang mungkin
terjadi.
- Radius perlindungan dalam bentuk collective volume dengan radius perlindungan
minimal 70 meter.
- Air terminal harus tidak menimbulkan gangguan gelombang dalam frekuensi radio
(high frequency RFI), kecuali pada saat terjadinya leader dan pada saat terjadinya
sambaran balik (main return strike).
- Bentuk dari air terminal harus sedemikian rupa, sehingga mengurangi kemungkinan
terjadinya pelepasan ion korona pada ujung runcingnya pada kondisi medan statis
guruh.
- Secara keseluruhan air terminal harus terisolasikan dari bangunan yang dilindunginya
pada seluruh kondisi.
- Dilengkapi dengan FRP Support Mast dan Counter Stright.
BATANG PENINGGI
- Sistem penangkal petir dipasang setinggi 1 (satu) meter dari atap bangunan, atau sesuai
dengan rekomendasi pabrik pembuatnya, dan harus di sesuaikan dengan gambar
Rencana.

SALURAN / PENGHANTAR
- Saluran/penghantar haruslah memenuhi test standard IEC 60 – 1 : 1989 dari kabel
high voltage. Saluran penghantar ini mampu mencegah terjadinya side flashing dan
electrification building. Penghantar dari batang peninggi/tiang ke bak kontrol
pentanahan seperti gambar rencana.
- Seluruh saluran penghantar, harus diusahakan tidak ada sambungan baik yang
horizontal maupun yang vertical/jalur menara, dengan kata lain kabel tersebut harus
menerus dan utuh tanpa sambungan.

SAMBUNGAN PADA BAK KONTROL


- Sambungan pada bak kontrol harus menjamin suatu kontak yang baik antar penghantar
yang disambung dan tidak mudah lepas. Sambungan harus diusahakan agar dapat
dibuka untuk keperluan pemeriksaan atau pengetesan tahanan tanah (ground
resistance).

PENAMBAT/KLEM
- Kabel yang turun kebawah vertikal harus diklem agar kuat, lurus dan rapi dan
ditambatkan pada rangka/dinding bangunan.

PENTANAHAN
- Tahanan tanah harus lebih kecil dari 2 Ohm. Ground rod harus terbuat dari
tembaga seperti gambar rencana, ditanamkan kedalam tanah secara vertikal sedalam
minimal 12 (dua belas) meter dan harus mencapai air tanah.

BAK KONTROL
- Pada setiap ground road harus dibuatkan bak pemeriksaan (bak kontrol). Sambungan
dari Down Conductor ke elektroda Pentanahan harus dapat dibuka untuk keperluan
pemeriksaan tahanan tanah. Bak kontrol banyaknya sesuai gambar rencana.
Sambungan/klem penyambungan harus dari bahan tembaga.
PEMASANGAN AIR TERMINAL/PENANGKAL PETIR
- Pemasangan air terminal (head) dipasang sesuai gambar rencana.
- Penyedia harus mempunyai ijin khusus dan berpengalaman dalam pemasangan
penangkal petir dan dibuktikan dengan memberikan daftar proyek proyek yang sudah
pernah dikerjakan.

PENGUJIAN/PENGETESAN
- Untuk mengetahui baik atau tidaknya sistem penangkal petir yang dipasang, maka
harus diadakan pengetesan terhadap instalasinya maupun terhadap sistem
pentanahannya.

Pengetesan yang harus dilakukan :


- Grounding Resistant test :
Ukuran tahanan dari pentanahan dengan mempergunakan metode standard.
- Continuity test :
Penyedia harus memberikan laporan hasil testing tersebut.

METODE PEKERJAAN :
- Head Terminal dipasang diatas dengan ketinggian yang mampu melingkup
perlindungan terhadap sambaran petir untuk seluruh bangunan (minimal 10m dari
tanah).
- Down Conductor (penghantar) sepanjang high rise building dipasang klemp dengan
jarak 1 m
- Kotak sambung dipasang setinggi 2 m dari tanah.
- Kemudian grounding sistem dimasukan ketanah secara vertical, batang tembaga harus
dilindungi terhadap korosi dengan serbuk arang disekitar tembaga.
- Letak titik pertanahan ditentukan berdasarkan gambar. Pipa galvanis 1” ditanam secara
vertical sampai ke dalam tanah hingga nilai resistensinya bila diukur dibawah 5 ohm.
Kemudian pipa dicabut kembali hingga akan meninggalkan lubang. Lubang tersebut
diisi dengan serbu karang dan kemudian grounding system ditanam kembali.
- Terminal pertanahan harus terletak di dalam bak control.
- Tahanan pertanahan harus dicek secara periodic dan nilai tahanan pertanahan
maksimum 5 ohm.

Tenaga
- Instalatur Listrik
- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor

Bahan
- Penangkal Petir + ACC

Peralatan
- Tang ampere
- Kabel ties
- Tang, Obeng
- Alat bantu dll.

 PEKERJAAN BOWPLANK

Syarat – Bahan

- Penyedia harus melaksanakan pengukuran untuk menentukan batas bangunan


dan penentuan peil + 0,00, dengan disaksikan dan disetujui oleh Direksi /
Pengawas.
- Alat-alat ukur yang dapat dipakai adalah pesawat ukur (Waterpass) dilengkapi
dengan papan / kaso sebagai patok atau profil.
- Bahan yang digunakan untuk bowplank kayu racuk papan dan kaso kls IV,
benang nyilon, paku, meteran dan peralatan tukang lainnya.

Metode pekerjaan
Pekerjaan pengkuran dilakukan menggunakan waterpass, pengukuran
dilaksanakan sekaligus membuat bouwplank. Bowplank terbuat dari papan yang
bagian atasnya dipakukan pada patok kayu persegi 5/7 cm yang tertanam dalam
tanah cukup kuat. Untuk menentukan ketinggian papan bouwplank secara rata
bagian atasnya dari papan bowplank harus di waterpass (horizontal dan siku),
sedangkan untuk mengukur dari titik As ke As antar ruangan digunakan meteran.
Setiap titik pengukuran ditandai dengan paku dan dicat dengan cat merah dan
ditulis ukuran pada papan bouwplank agar mudah di cek kembali. Pemasangan
papan bowplank dilaksanakan pada jarak 1,5 m dari As sekeliling bangunan dan
dipakukan pada patok – patok yang terlebih dahulu ditancapkan kedalam tanah.

Tenaga

- Manager Pelaksanaan
- Manager Tehnik
- Ahli K3
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Kaso
- Benang
- Paku

Peralatan
- Meteran
- Waterpas
- Palu
- Gergaji

B. PEKERJAAN GALIAN TANAH


 PEKERJAAN GALIAN TANAH PONDASI
Syarat – Bahan

Pekerjaan galian dilakukan pada item pekerjaan galian tanah untuk pondasi,
baik pondasi menerus ataupun setempat yaitu pada kondisi tanah asli digali
untuk dipasangan pondasi sesuai dengan gambar rencana. Galian harus sesuai
dengan gambar rencana baik mengenai ukuran lebar dan kedalaman serta
kemiringan untuk mendapatkan elevasi sesuai rencana.

Metode Pekerjaan :
- Setelah proses bouwlplank selesai, maka dilakukan pekerjaan Pembersihan Dan
Perataan Tanah dengan menggunakan alat manual.
- Pembersihan Dan Perataan Tanah ini dengan mengikuti gambar rencana.
- Pembersihan Tanah Dan Perataan Tanah harus terlebih dahulu melakukan
pengukuran posisi, lebar Lahan.
- Pembersihan Dan Perataan Tanah untuk Lahan Yang Akan Dikerjakan.
- Pembersihan Dan Perataan Tanah yang tidak dapat dipakai sebagai bahan
timbunan harus dibuang ke luar areal kerja
- Material dari hasil Pembersihan Dan Perataan Tanah yang akan digunakan
sebagai bahan timbunan harus mendapat persetujuan dari pengawas.
- Kemudian dilakukan perataan permukaan pondasi sehingga level permukaan
rata dan sama.

Tenaga

- Manager Pelaksanaan
- Manager Tehnik
- Ahli K3
- Mandor
- Pekerja

Peralatan
- Excavator
- Dum truck
- Pick Up

 PEKERJAAN TIMBUNAN TANAH KEMBALI/BEKAS GALIAN


Syarat – Bahan

Pekerjaan timbunan yang dimaksud adalah menimbun tempat-tempat yang telah


ditentukan yang tanahnya berasal dari bekas galian.Timbunan ini dilakukan
disisi kanan kiri pondasi karena setelah pemasangan pondasi selesai sisi pondasi
terdapat celah / lubang bekas galian.

Metode pekerjaan :
- Pekerjaan urugan tanah disini adalah penimbunan kembali bekas galian dan
atau untuk peninggian elevasi bangunan/lantai dengan tanah bekas galian atau
jenis dan kualitas tanah yang tertentu.
- Material untuk setiap timbunan harus sesuai dengan kondisi tanah yang telah
disetujui oleh Pengawas setelah sampel tanah tersebut sesuai dengan spesifikasi
yang diatur dan disetujui oleh pengawas.
- Material urugan bisa menggunakan tanah bekas galian jika kondisi tanahnya
layak untuk material urugan atau material luar yang diambil dari luar lokasi
yang sesuai dengan spesifikasi tanah urugan bila material bekas galian tidak
memenuhi syarat sebagai material urugan.

Cara Pelaksanaan
- Material urugan digunakanyang telah disetujui oleh Pengawas.
- Material urugan dihampar lapis demi lapis dan apabila dibutuhkan disiram air
untuk pemadatan.
- Material timbunan yang dihampar kemudian dipadatkan dengan menggunakan
alat stamper.
- Kepadatan timbunan kemudian ditentukan sesuai spesifikasi yang diinginkan
guna memperoleh hasil pemadatan yang baik
- Ukuran dan dimensi ditentukan berdasarkan gambar.

Tenaga

- Mandor
- Pekerja

Peralatan
- Cangkul
- Sekop

 PEKERJAAN URUNGAN PASIR BAWAH PONDASI


Syarat – Bahan

- Urugan pasir harus dilaksanakan / dipasang dibawah semua pekerjaan pondasi


minimal setebal 5 cm.
- Sebelum pekerjaan diatasnya dilaksanakan (pondasi) lapisan pasir harus
dipadatkan dengan diberi air dan diratakan.
- Pasir urug yang digunakan harus bersih dari akar-akaran dan kotoran lainnya.

Metode Pekerjaan :
- Pekerjaan urugan pasir disini adalah bagian dari lantai Penimbunan pasir harus
diperhatikan tinggi urugan dalam gambar.
- Material pasir yang digunakan adalah pasir urug yang telah disetujui oleh
Pengawas.
- Material pasir urug dihampar Dibawah Pondasi
- Ukuran dan dimensi ditentukan berdasarkan gambar.

Tenaga

- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Pasir Urug

Peralatan
- Waterpas
- Cangkul
- Sekop
- Stemper
C. PEKERJAAN PONDASI DAN PASANGAN
 PASANGAN DINDING FERROCEMENT
Syarat – Bahan

- Seluruh pekejaan ferocement harus dikerjakan oleh tenaga ahli dengan menunjukan
pekerjaan yang telah dikerjakan pada pekerjaan di tempat lain.
- Ferrocement Adalah Suatu Tipe Dinding Tipis Beton Bertulang Yang Dibuat Dari
Mortar Semen Hidrolis Diberi Tulangan Dengan Kawat Anyam/Kawat Jala (Wiremesh)
Lubah 0,5 inch diameter kawat lebih dari 0.06 mm Yang Menerus Dan Lapisan Yang
Rapat Serta Ukuran Kawat Relatif Kecil.Anyaman Ini Bisa Berasal Dari Logam Atau
Material Lain Yang Tersedia.
- Kehalusan dan komposisi semen 1: 2 dan seharusnya sesuai dengan system anyaman
dan selimut(pembungkus) mortar yang di gunakan dapat juga diberi serat/fiber.
- Ferrocement Dipasang Pada Dinding Sesuai Dengan Gambar Kerja.
- Pekerjaan Ferocement di kerjakan di dalam Site atau Lokasi Pekerjaan.

Metode pekerjaan :

- Ferrocement Dipasang Pada Dinding Sesuai Dengan Gambar Kerja.


- Adukan semen untuk campuran ferocement 1 : 2
- Pembuatan mal atau bentuk sesuai gambar kerja agar pekerjaan presisi.

Tenaga

- Mandor
- Tukang
- Kepala Tukang
- Pekerja

Bahan
- Wiremesh 6m jarak 10 cm
- Semen Tiga Roda
- Kawat ayam diatas 0.06mm
- pasir pasang
- air
Peralatan
- water pass
- meteran
- benang
- unting-unting
- profil
- selang air
- sendok semen, dll.

 PASANGAN DINDING BATA ½ BATA adk. 1Pc : 4Ps


Syarat – Bahan

- Bagian pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pemasangan untuk semua


pasangan bata seperti yang tertera pada gambar,yaitu pasangan dinding bata
biasa.
- Pelaksanaan pemasangannya harus benar-benar mengikuti garis-garis
ketinggian dan bentuk-bentuk yang terlihat pada gambar dan disebutkan dalam
spesifikasi ini.
- Batu bata yang digunakan harus baru, terbakar keras dan tidak patah-patah.
- Adukan yang digunakan untuk pasangan bata biasa adalah campuran 1 PC : 4
Pasir.
- Batu bata yang dipakai pada bangunan ini, menggunakan bata yang berkualitas
baik, utuh dan tidak cacat serta bata yang dipakai harus dengan ukuran yang
sama.
- Bata merah sebelum dipasang harus direndam dahulu dalam bak atau drum air,
sampai jenuh yang harus disiapkan di lapangan.
- Pasangan dinding bata merah dipasang sesuai dengan gambar kerja yang sudah
ada dan untuk pasangan tembok bata menggunakan pasangan setengah bata.
- Perekat yang dipergunakan untuk pasangan bata adalah sebagai berikut :
- Untuk pasangan tembok bata biasa menggunakan campuran 1 PC : 4 Ps

Metode pekerjaan :
- Pasangan bata dimulai diatas sloof. Benang bantu ditarik dari profilan/kerangka bantu.
Benang ditarik biasanya pada sisi luar atau sisi dalam pasangan bata.
- Pemasangan bata pada sekat RKB adalah rata as, sedangkan pemasangan atas pada sisi
belakang, sisi depan dan sisi samping adalah rata dalam, artinya kolom tidak terlihat
dari dalam ruangan (kolom hanya terlihat dari luar bangunan).
- Pasangan bata dilaksanakan untuk ketinggian dibawah kusen (sekitar 120 cm di atas
sloof), sampai sekeliling bangunan dan sekat.
- Pemasangan bata selanjutnya dilakukan sampai level bawah balok lintel.
- Pengukuran dengan menggunakan alat ukur waterpass.
- Juru ukur/tukang menentukan dan menandai (marking) lokasi yang akan dipasang
batu bata termasuk titik-titik kolom praktis, as dinding, ketinggian pasangan, siku
ruangan dan ketebalan dinding.

- Pasangan bata biasa dengan menggunakan adukan 1PC : 4Psr.


- Sebelum bata dipasang terlebih dahulu direndam dalam air jenuh, agar air
semen adukan tidak terserap dalam bata yang mana akan mengakibatkan
adukan mudah rontok dan dan pasangan batu bata cukup kuat.
- Buat adukan untuk pasangan dinding bata.
- Pasang profil dan benang serta unting-unting untuk acuan pasangan dinding
bata.
- Pasang dan susun bata pada area yang telah diberi tanda marking dengan
menggunakan perekat adukan.
- Pemasangan bata diikuti dengan pengecoran kolom praktis.
- Cek dan periksa kesikuan/kerataan pasangan bata pada setiap ketinggian 1
m.
- Pekerjaan pasangan bata dihentikan pada ketinggian 1 m, setelah kolom
praktis dicor dan pasangan bata /kuat baru pekerjaan pemasangan bata
dapat dilanjutkan kembali

Tenaga

- Mandor
- Tukang
- Kepala Tukang
- Pekerja
Bahan
- Bata
- semen PC
- pasir pasang
- air

Peralatan
- water pass
- meteran
- benang
- unting-unting
- profil
- selang air
- sendok semen, dll.

 PEKERJAAN PLESTERAN adk. 1 Pc : 4 Ps


Syarat – Bahan

- Pekerjaan dinding bata di plester lihat gambar kerja


- Plesteran harus rata dan tegak lurus dengan ketebalan 1,5 mm.
- Plesteran dinding dikerjakan luar dalam, sebelum diplester dinding bata
harus disiram dengan air hingga kedap.
- Semen yang digunakan untuk pekerjaan pasangan adalah jenis semen
portland (PC 50 kg/zak Merk Tiga Roda) yang beredar di pasaran dan
disahkan oleh Pemerintah dan Instansi yang berwenang dari jenis dan
merk yang sama.
- Pasir untuk pekerjaan pasangan harus pasir yang halus dengan gradasi
tidak lebih dari diameter 0,35 mm.
- Pasir yang digunakan pasir pasang dan harus bersih dan kadar lumpur
maksimum yang terkandung 5%.

Metode pekerjaan :
- Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pekerjaan dinding dilakukan atau dapat
juga dilakukan sehari setelah dinding dipasang.
- Pasir pasang yang akan digunakan terlebih dahulu di ayak.Hal ini untuk
menghilangkan sampah-sampah yang ada pada pasir.
- Kemudian spesi diaduk sesuai dengan kebutuhan spesi yang diperlukan.
- Pasangan dinding bata terlebih dahulu disiram air
- Dibuat kepala plesteran pada beberapa bagian
- Permukaan dinding diplesteer kemudian diratakan dengan sipatan
- Setelah proses plesteran selesai dilakukan barulah dapat dilakukan proses
pengacian dengan menggunakan campuran semen dan air.
- Apabila sudah kering digosok menggunakan kertas bekas sak semen hingga
halus.
- Peralatan yang digunakan pada pekerjaan ini sama dengan peralatan yang
digunakan pada pekerjaan dinding.
- Perbandingan campuran dan pengetesannya dapat dilaksanakan dalam waktu 1
minggu dan tidak ada penambahan waktu lagi untuk itu.
- Plester/adukan dengan campuran 1Pc:4Ps digunakan pada daerah-daerah
seluruh dinding bata seperti ditunjukkan dalam gambar.
- Plester/adukan harus dicampur dengan bahan“Additive” untuk mencegah
keretakan yang tidak diinginkan dan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan
pengawas

Tenaga

- Mandor
- Tukang
- Kepala Tukang
- Pekerja

Bahan
- semen PC
- pasir pasang
- air

Peralatan
- Waterpas
- Selang Air
- Jidar
- Benang
- Sendok Semen dll.

 PEKERJAAN ACIAN DINDING


Syarat – Bahan

- Pekerjaan dinding bata diaci lihat gambar kerja


- Acian harus rata dan tegak lurus
- Acian dinding dikerjakan luar dalam, sebelum diaci Plesteran,Kolom harus
disiram dengan air hingga kedap.
- Semen yang digunakan untuk pekerjaan pasangan adalah jenis semen portland
(PC 50 kg/zak Merk Tiga Roda) yang beredar di pasaran dan disahkan oleh
Pemerintah dan Instansi yang berwenang dari jenis dan merk yang sama
Dan syarat-syarat lain sama dengan yang digunakan untuk pekerjaan beton.
- Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus berkualitas baik yang sama
dengan kualitas dan syarat air minum yaitu tidak merwarna, tidak berasa dan
titak berbau.

Metode pekerjaan
- Mengajukan Request dan Check list Kepada Direksi
- Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah kering (cukup
umur).
- Permukaan plesteran sebelum di Acian telebih dahulu disiram air. Untuk
memperoleh hasil Acian yang halus, setelah plesteran diberi lapisan acian semen
pc, permukaan acian sebelum mengering digosok dengan menggunakan kertas
gosok
- Lakukan kuring pada Plesteran dengan di siram setiap hari, guna menjaga
penyusutan yang berlebihan.
- Lakukan pengacian dengan komposisi 2 Pc : 3 kapur dengan steel trower dan
ratakan dengan jidar alumunium. Pemakaian kapur juga diperuntungkan untuk
menghindari retak rambut pada permukaan dinding.
- Siram permukaan plesteran sampai dengan jenuh air sebelum pekerjaan acian.
- Untuk mengurangi pori-pori, gosok permukaan dengan kertas semen.
- Curing permukaan acian minimal 1 kali sehari dalam waktu selama 3 hari

Tenaga
- Mandor
- Tukang
- Kepala Tukang
- Pekerja

Bahan
- Semen pc
- Air

Peralatan
- Waterpas
- Selang Air
- Jidar
- Benang
- Sendok Semen dll.

 PEKERJAAN ACIAN KOLOM


Syarat – Bahan

- Pekerjaan Kolom diaci lihat gambar kerja


- Acian harus rata dan tegak lurus
- Acian dikerjakan keliling Kolom, sebelum diaci Kolom harus disiram dengan air
hingga kedap.
- Semen yang digunakan untuk pekerjaan pasangan adalah jenis semen portland
(PC 50 kg/zak Merk Tiga Roda) yang beredar di pasaran dan disahkan oleh
Pemerintah dan Instansi yang berwenang dari jenis dan merk yang sama
Dan syarat-syarat lain sama dengan yang digunakan untuk pekerjaan beton.
- Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus berkualitas baik yang sama
dengan kualitas dan syarat air minum yaitu tidak merwarna, tidak berasa dan
titak berbau.

Metode pekerjaan :
- Mengajukan Request dan Check list Kepada Direksi
- Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan Kolom sudah kering (cukup
umur).
- Permukaan Kolom sebelum di Acian telebih dahulu disiram air. Untuk
memperoleh hasil Acian yang halus, setelah plesteran diberi lapisan acian semen
pc, permukaan acian sebelum mengering digosok dengan menggunakan kertas
gosok
- Lakukan kuring pada Kolom dengan di siram setiap hari, guna menjaga
penyusutan yang berlebihan.
- Lakukan pengacian dengan komposisi 2 Pc : 3 kapur dengan steel trower dan
ratakan dengan jidar alumunium. Pemakaian kapur juga diperuntungkan untuk
menghindari retak rambut pada permukaan dinding.
- Siram permukaan plesteran sampai dengan jenuh air sebelum pekerjaan acian.
- Untuk mengurangi pori-pori, gosok permukaan dengan kertas semen.
- Curing permukaan acian minimal 1 kali sehari dalam waktu selama 3 hari

Tenaga

- Mandor
- Tukang
- Kepala Tukang
- Pekerja

Bahan
- Semen pc
- Air

Peralatan
- Waterpas
- Selang Air
- Jidar
- Benang
- Sendok Semen dll.

 PAS. RAILLING HOLLOW PLAT CUTTING LASER


Syarat – Bahan

- Semua Pekerjaan Pasangan Railing harus di kerjakan sesuai gambar kerja yang
sudah ditentukan.
- Bahan yang di gunakan Untuk Tiang Menggunakan Hollow 4/6 ketebalan 2mm,
- Dan Plat Laser Cutting t = 3 mm menggunakan mesin laser plat kusus.
- Pekerjaan Railling harus di kerjakan oleh tukang Las profesional.
- Hollow Dan Plat Laser Cutting yang di gunakan atau dipasang dalam kualitas
baik tidak cacat atau rusak .
- Pengelasan Ralling dilaksanakan sesuai Dengan Pengelasan SNI.
- Penyedia harus menyediakan tukang las yang berpengalaman dengan hasil
pengalaman yang baik.Permukaan bagian yang akan dilas harus dibersihkan
dari cat, minyak, karat dan bekas-bekas potongan api yang kasar.
- Bekas potongan api harus digrinda dengan rata.
- Kerak bekas pengelasan harus dibersihkan dan disikat.
- Pengecatan Ralling dengan cat jenis duco kualitas baik..
- Pengecatan awal menggunakan cat dasar zingcromat (anti karat) dan
pengecatan akhir berulang kali (2 atau 3 kali) sampai mencapai warna yang
dikehendaki.
- Untuk Warna Pengecatan Ditentukan Pada Saat Pekerjaan Dan Disetujui Oleh
Konsultan Pengawas Dan Pengawas Dinas
- Pekerjaan-pekerjaan pengecatan dilakukan dengan metode Semprot.

Metode pekerjaan :
- Pelaksanaan pekerjaan ralling hollo plat cutting laser harus
menggunakan tenaga ahli yang disyaratkan dan profesional pada
bidangnya
- Melakukan Pengukuran Lebar Dan Tinggi Pada Lokasi Yang Dipasang
Ralling Hollo plat cutting laser
- Potong besi Hollo 4/6 menjadi beberapa bagian sesuat dengan ukuran
dan gambar kerja. Kemudian merangkai besi hollo yang sebelumnya
sudah dipotong tadi menjadi rangkaian hollow sesuai dengan gambar
kerja.
- Penyedia atau Penyedia pelaksana harus mempunyai atau menyewa
peralatan untuk kegiatan lasercutting plat dengan menunjukan surat
dukungan alat;
- Pihak pengawas dan PPK wajib menolak jika dalam pelaksanaan
pekerjaan material ataupun pelaksana pekerjaan tidak sesuai dengan
mutu dan syarat yang telah disyaratkan dan tertuang dalam satu kesatuan
kontrak pekerjaan.
- Bahan yang di gunakan Untuk Tiang Menggunakan Hollow 4/6 Dan Plat
Laser Cutting t = 3 mm
- Pengecatan awal menggunakan cat dasar zingcromat (anti karat) dan
Pengecatan Ornamen (Ralling) dengan kualitas baik.
- Pengecatan akhir berulang kali (2 atau 3 kali) sampai mencapai warna
yang dikehendaki.
- Untuk Warna Pengecatan Ditentukan Pada Saat Pekerjaan Dan Disetujui
Oleh Konsultan Pengawas Dan Pengawas Dinas
- Pekerjaan-pekerjaan pengecatan dilakukan dengan Cat Semprot.
Tenaga

- Mandor
- Tukang khusus allumunium
- Kepala Tukang
- Pekerja

Bahan
- Hollo 4/6
- Plat
- cat

Peralatan
- Alat Las
- Alat bantu Dll.

 PEKERERJAAN PROFIL TEMPAT IMAM


Syarat – Bahan
- Permukaan Yang Akan di Profil Dibersihkan Terlebih dahulu dari Kotoran/debu dan
disiram menggunakan air sebelum di tebar adukan.
- Profilan dikerjakan Pada Ruangan Tempat Imam , sebelum Diprofil Dinding harus
disiram dengan air hingga kedap.
- Pasang Benang untuk bantuan mendapatkan permukaan yang rata
- Semen yang digunakan adalah jenis semen portland (PC 50kg/zak MERK TIGA
RODA) yang beredar di pasaran dan disahkan oleh Pemerintah dan Instansi yang
berwenang dari jenis dan merk yang sama
- Dan syarat-syarat lain sama dengan yang digunakan untuk pekerjaan beton.
- Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus berkualitas baik yang sama
dengan kualitas dan syarat air minum yaitu tidak merwarna, tidak berasa dan titak
berbau
- Bentuk, Motif dan ukuran sesuai dengan gambar kerja.

Metode pekerjaan :
- Permukaan Yang Akan di Buat Pofil Tempat Imam Dibersihkan Terlebih dahulu
dari Kotoran/debu dan disiram menggunakan air sebelum di tebar adukan.
- Profilan dikerjakan Lihat Pada Gambar Kerja, sebelum Dikerjakan Tiang harus
disiram dengan air hingga kedap.
- Pasang Benang untuk bantuan mendapatkan permukaan yang rata .
- Pekerjaan Profil Tiang Dikerjakan Oleh tukang profresional.
- Bentuk, Motif dan ukuran sesuai dengan gambar rencana.

Tenaga
- Mandor
- Tukang
- Kepala Tukang
- Pekerja

Bahan
- Semen pc Tiga Roda
- Air

Peralatan
- Waterpas
- Selang Air
- Benang
- Unting - Unting
- Sendok Semen dll.

 PEKERJAAN PROFIL TIANG

Syarat – Bahan

- Permukaan Yang Akan di Profil Dibersihkan Terlebih dahulu dari Kotoran/debu dan
disiram menggunakan air sebelum di tebar adukan.
- Profilan dikerjakan Pada Tiang – Tiang , sebelum Diprofil Tiang harus disiram
dengan air hingga kedap.
- Pasang Benang untuk bantuan mendapatkan permukaan yang rata
- Semen yang digunakan adalah jenis semen portland (PC 50kg/zak Merk Tiga Roda)
yang beredar di pasaran dan disahkan oleh Pemerintah dan Instansi yang
berwenang dari jenis dan merk yang sama
- Dan syarat-syarat lain sama dengan yang digunakan untuk pekerjaan beton.
- Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus berkualitas baik yang sama
dengan kualitas dan syarat air minum yaitu tidak merwarna, tidak berasa dan titak
berbau
- Bentuk, Motif dan ukuran sesuai dengan gambar rencana.

Metode pekerjaan :
- Permukaan Yang Akan di Buat Pofil Tiang Dibersihkan Terlebih dahulu dari
Kotoran/debu dan disiram menggunakan air sebelum di tebar adukan.
- Profilan dikerjakan Pada Tiang - Tiang , sebelum Dikerjakan Tiang harus disiram
dengan air hingga kedap.
- Pasang Benang untuk bantuan mendapatkan permukaan yang rata .
- Pekerjaan Profil Tiang Dikerjakan Oleh tukang profresional.
- Bentuk, Motif dan ukuran sesuai dengan gambar kerja.
Tenaga
- Mandor
- Tukang
- Kepala Tukang
- Pekerja

Bahan
- Semen pc Tiga Roda
- Air

Peralatan
- Waterpas
- Selang Air
- Benang
- Unting - Unting
- Sendok Semen dll.

 PEKERJAAN PROFIL BETON KUSEN


Syarat – Bahan

- Permukaan Yang Akan di Profil Dibersihkan Terlebih dahulu dari Kotoran/debu dan
disiram menggunakan air sebelum di tebar adukan.
- Profilan Dikerjakan Pada Beton Kusen, sebelum Diprofil Beton Kusen harus disiram
dengan air hingga kedap.
- Pasang Benang untuk bantuan mendapatkan permukaan yang rata
- Semen yang digunakan adalah jenis semen portland (PC 50kg/zak) yang beredar di
pasaran dan disahkan oleh Pemerintah dan Instansi yang berwenang dari jenis dan
merk yang sama
- Dan syarat-syarat lain sama dengan yang digunakan untuk pekerjaan beton.
- Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus berkualitas baik yang sama
dengan kualitas dan syarat air minum yaitu tidak merwarna, tidak berasa dan titak
berbau
- Bentuk, Motif dan ukuran sesuai dengan gambar kerja.

Metode pekerjaan :
- Permukaan Yang Akan di Buat Pofil beton Kusen Dibersihkan Terlebih dahulu
dari Kotoran/debu dan disiram menggunakan air sebelum di tebar adukan.
- Profilan dikerjakan Lihat Pada Gambar Kerja, sebelum Dikerjakan Tiang harus
disiram dengan air hingga kedap.
- Pasang Benang untuk bantuan mendapatkan permukaan yang rata .
- Pekerjaan Profil Tiang Dikerjakan Oleh tukang profresional.
- Bentuk, Motif dan ukuran sesuai dengan gambar rencana.

Tenaga

- Mandor
- Tukang
- Kepala Tukang
- Pekerja

Bahan
- Semen pc Tiga Roda
- Air

Peralatan
- Waterpas
- Selang Air
- Benang
- Unting - Unting
- Sendok Semen dll.

 PEKERJAAN PROFIL LIS DINDING DALAM


Syarat – Bahan

- Permukaan Yang Akan di Profil Dibersihkan Terlebih dahulu dari Kotoran/debu dan
disiram menggunakan air sebelum di tebar adukan.
- Profilan Dikerjakan Pada Dinding Dalam, sebelum Diprofil Dinding harus disiram
dengan air hingga kedap.
- Pasang Benang untuk bantuan mendapatkan permukaan yang rata.
- Semen yang digunakan adalah jenis semen portland (PC 50kg/zak Merk Tiga Roda)
yang beredar di pasaran dan disahkan oleh Pemerintah dan Instansi yang
berwenang dari jenis dan merk yang sama
- Dan syarat-syarat lain sama dengan yang digunakan untuk pekerjaan beton.
- Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus berkualitas baik yang sama
dengan kualitas dan syarat air minum yaitu tidak merwarna, tidak berasa dan titak
berbau.
- Bentuk, Motif dan ukuran sesuai dengan gambar rencana.

Metode pekerjaan :
- Permukaan Yang Akan di Buat Pofil Dinding Dalam Dibersihkan Terlebih dahulu
dari Kotoran/debu dan disiram menggunakan air sebelum di tebar adukan.
- Profilan dikerjakan Lihat Pada Gambar Kerja, sebelum Dikerjakan Tiang harus
disiram dengan air hingga kedap.
- Pasang Benang untuk bantuan mendapatkan permukaan yang rata .
- Pekerjaan Profil Tiang Dikerjakan Oleh tukang profresional.
- Bentuk, Motif dan ukuran sesuai dengan gambar rencana.

Tenaga

- Mandor
- Tukang
- Kepala Tukang
- Pekerja

Bahan
- Semen pc Tiga Roda
- Air

Peralatan
- Waterpas
- Selang Air
- Benang
- Unting - Unting
- Sendok Semen dll.
 Pas. Ornamen Hollo 4/6 (gunungan) + Finising cat
Syarat – Bahan

- Semua Pekerjaan Pasangan Ornamen Hollo (gunungan) harus di kerjakan sesuai


gambar kerja yang sudah ditentukan.
- Bahan yang di gunakan Hollo 4/6 Dengan Kualitas Baik
- Hollo yang di gunakan atau dipasang dalam kualitas baik tidak cacat atau rusak .
- Pengelasan Ralling dilaksanakan sesuai Dengan Pengelasan SNI.
- Penyedia harus menyediakan tukang las yang berpengalaman dengan hasil
pengalaman yang baik.Permukaan bagian yang akan dilas harus dibersihkan dari
cat, minyak, karat dan bekas-bekas potongan api yang kasar.
- Bekas potongan api harus digrinda dengan rata. Kerak bekas pengelasan harus
dibersihkan dan disikat.
- Untuk Warna Pengecatan Ditentukan Pada Saat Pekerjaan Dan Disetujui Oleh
Konsultan Pengawas Dan Pengawas Dinas
- Pengecatan akhir berulang kali (2 atau 3 kali) sampai mencapai warna yang
dikehendaki.
- Pekerjaan-pekerjaan pengecatan dilakukan dengan Cat Semprot.

Metode pekerjaan :
- Rangka Ornamen menggunakan rangka hollow 40 x 60 mm
- Pelaksanaan pekerjaan hollo harus menggunakan tenaga ahli yang
disyaratkan dan profesional pada bidangnya
- Melakukan Pengukuran Lebar Dan Tinggi Pada Lokasi Yang Dipasang Ralling
Hollo.
- Potong besi Hollo 4/6 menjadi beberapa bagian sesuat dengan ukuran dan
gambar kerja. Kemudian merangkai besi hollo yang sebelumnya sudah
dipotong tadi menjadi rangkaian hollow sesuai dengan gambar kerja.
- Bentuk Dan Ukuran Kerangka Hollo Sesuai Dengan Gambar Kerja.

Tenaga

- Mandor
- Tukang
- Kepala Tukang
- Pekerja

Bahan
- Hollo 40x60

Peralatan
- Alat Las
- Alat Bantu Lainya

 Pas. Nama MASJID AR-RAHIM


Syarat – Bahan

- Meggunakan Bahan Plat Stainless Dengan Bentuk Dan Ukuran Sesuai Dengan
Gambar.
- Tebal Plat Plat Stainless 1.2 mm tipe 304
- Tebal Huruf Plat Stainless 5 cm
- Plat Stainless Yang Cacat/Rusak Tidak Boleh Dipasang/Digunakan

Metode pekerjaan :
- Bahan Plat Stainless Dibuat Dengan Bentuk Dan Ukuran Sesuai Dengan Gambar.
- Plat Stainess Di Las Dengan Rapi Dan Tidak Ada Cacat Bekas Las.
- Pemasangan Fond Nama Di Pasang Sesuai Dengan Gambar kerja.

Tenaga

- Mandor
- Tukang Khusus Allumunium
- Kepala Tukang
- Pekerja

Bahan
- Plat Stainless 1.2 mm tipe 304

Peralatan
- Alat Las
- Alat bantu dll.

 Pas. Nama Arab ( AR-RAHIM)


Syarat – Bahan

- Meggunakan Bahan Plat Stainless Dengan Bentuk Dan Ukuran Sesuai Dengan
Gambar.
- Tebal Plat Stainless 1.2 mm tipe 304
- Tebal Huruf Plat Stainless 5 cm
- Plat Stainless Yang Cacat/Rusak Tidak Boleh Dipasang/Digunakan

Metode pekerjaan :
- Bahan Plat Stainless Dibuat Dengan Bentuk Dan Ukuran Sesuai Dengan Gambar.
- Plat Stainess Di Las Dengan Rapi Dan Tidak Ada Cacat Bekas Las.
- Pemasangan Fond Nama Di Pasang Sesuai Dengan Gambar kerja.

Tenaga

- Mandor
- Tukang Khusus Allumunium
- Kepala Tukang
- Pekerja

Bahan
- Plat Stainless 1.2 mm tipe 304

Peralatan
- Alat Las
- Alat bantu dll
 Pas. Nama SAI BUMI NENGAH NYAPPUR
Syarat – Bahan

- Meggunakan Bahan Plat Stainless Dengan Bentuk Dan Ukuran Sesuai Dengan
Gambar.
- Tebal Plat Plat Stainless 1.2 mm 1.2 mm tipe 304
- Tebal Huruf Plat Stainless 35 cm
- Plat Stainless Yang Cacat/Rusak Tidak Boleh Dipasang/Digunakan

Metode pekerjaan :
- Bahan Plat Stainless Dibuat Dengan Bentuk Dan Ukuran Sesuai Dengan Gambar.
- Plat Stainess Di Las Dengan Rapi Dan Tidak Ada Cacat Bekas Las.
- Pemasangan Fond Nama Di Pasang Sesuai Dengan Gambar kerja.

Tenaga

- Mandor
- Tukang Khusus Allumunium
- Kepala Tukang
- Pekerja

Bahan
- Plat Stainless 1.2 mm tipe 304

Peralatan
- Alat Las
- Alat bantu dll
D. PEKERJAAN BETON BERTULANG

 Pek. Pengadaan dan Pemasangan Tiang Bor Pile Beton Dia 60 cm


Syarat – Bahan

1. PENGUKURAN.
- Data mengenai ketinggian dan skema penempatan tiang tercantum dalam gambar.
- Penentuan lokasi dan pekerjaan uitZet tiang dilaksanakan olehPenyedia, Penyedia harus
memelihara semua ketinggian yang ditentukan,termasuk ketinggian dari ujung atas
tiang sebelum tiang dipotong.
- Semua patok harus diperiksa secara teratur untuk menjamin agar kegiatan
pemancangan tiang tidak sampai mengakibatkan patok itu bergerak. Pada Gambar
Kerja, tiap tiang harus diberi nomor.
- Patok-patok reFerensi, BouWplank dan pengukuran. Semua ukuran ketinggian yang
dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan dinyatakan terhadap Datum ±0,00.
- Pemborong harus membuat patok referensi, menara ketinggiannya terhadap Datum
dengan mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Pengawas Konsultan. Penentuan
patok-patok bouwplank dan lain-lain, harus dilakukan dengan peralatan theodolith /
waterpass yang sebelumnya harus diperiksakan/disetujui.
- Ukuran-ukuran dinyatakan dengan metrik, kecuali bila dinyatakan lain
- hasil pengukuran di lapangan harus dapat dikaitkan dengan patok-patok tetap yang
telah ada menurut petunjuk Pengawas / Konsultan dilapangan, dan bila diperlukan
Pemborong harus memasang patok-patok pembantu untuk menentukan ketinggian dan
koordinat lokal. yang harus dipelihara keutuhan letak dan ketinggiannya selama
pekerjaan berlangsung.Sebelum pekerjaan dimulai patok-patok pembantu / bouwplank
harus diperiksa/ disetujui oleh Pengawas/ Konsultan.
- Penyedia harus mengecek titik-titik as tiang pancang sesuai dengan letak titik-titik as
kolom yang akan dilaksanakan.

1. PENGEBORAN
- Setelah lokasi tiang bor yang akan dibuat ditentukan dan disetujui olehPengawas maka
pekerjaan pembuatan tiang bor dapat dimulai. Sebelum pekerjaan ini dimulai Penyedia
sudah harus menyiapkan drilling recordyang bentuk dan isinya sudah disetujui oleh
Pengawas. isi drilling record antara lain tertulis dalam item pekerjaan
- tahap pertama adalah pekerjaan pengeboran. Pekerjaan pengeboran harus dilakukan
dengan mempergunakan rotary drilling machine dengan dilengkapi buckets dan augers
yang sudah memperoleh persetujuan dariPengawas.
- Pengeboran harus dilakukan sampai mencapai lapisan tanah keras yang
disyaratkan,Sesuai Dengan Gambar Kerja. dimana ciri-cirinya ditentukan berdasarkan
hasil Penyelidikan tanah dan kedalamannya bervariasi sekitar 14 18 meter di bawah
muka tanah asli. Pada waktu pengeboran dilakukan harus dilakukan pencatatan
mengenai elevasi dan jenis lapisan lapisan tanah yang dijumpai. Selanjutnya harus
diambil contoh tanah dari setiap elevasi tersebut dan disimpan sedemikian rupa
sehingga sifat asli daritanah tersebut tidak berubah.
- Setelah pengeboran selesai harus dicatat kedalaman yang dicapai.tahapan kedua adalah
pekerjaan pembersihan dasar lubang bor dari longsoran dan lumpur yang terjadi pada
dasar lubang bor. Pekerjaan inimutlak harus dilakukan oleh Penyedia karena longsoran
dan lumpur tersebut dapat mempengaruhi daya dukung serta perilaku dari tiang bor.
- Pembuangan Material Sisa Galian Harus keluarkan Dari Lapangan Pekerjaan Apabila
Menurut Pengawas Material Tersebut Menggangu Kelancaran Pekerjaan. Tempat
Pembuangan Material Ditentukan oleh pengawas.
- Diameter Pengeboran Sesuai Dengan Gambar Kerja.

3.PEMBESIAN
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter yang lebih dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau
Ulir dengan mutu baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.
- Diameter Ukuran Besi Sesuai Dengan Gambar Kerja.

4.PENGECORAN
- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik f’c = 31,2
MPa (K 350) untuk Bor Pile Ø60cm Panjang 12 m
- Sebelum Pengecoran Lubang Pada Borpile Diberi casing sebagai alat bantu
pengecoran yang terbuat dari plat. Guna untuk menahan terjadinya longsor
pada lubang galian.
- Pasangan Bor Pile Ø60cm dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran
maupun bentuk
- Semen yang digunakan adalah sama dengan semen pada syarat pekerjaan
pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)

Tenaga

- Tukang ahli bor


- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
Bahan
- Pasir
- Plat
- Split/kerikil
- air
- semen PC
- Besi Beton ulir/polos
- kawat

Peralatan
- Truck mixer (readymix)
- Mesin Bor
- Pengerak Bor
- Pipa Bor/Rod
- Mata Bor
- Katrol/Diesel winch
- Pompa
- Corong Cor
- Alat Bantu
- meteran
- waterpass

 Pek. Pasangan Pondasi Pile Cap P1


Syarat – Bahan

a. Pekerjaan Beton K:300


- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik f’c = 26,4
MPa (K 300) untuk Cor Pondasi Pile Cap.
- Pasangan Pondasi Pile Cap dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran
maupun bentuk
- Semen yang digunakan adalah Semen Merk tiga roda sama dengan semen
pada syarat pekerjaan pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)

b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

c. Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan

Metode Pekerjaan :

a. Pekerjaan Beton K : 300


Persiapan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan Pondasi Pile
Cap
- Approval material yang akan digunakan.

Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass
untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat
Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk pondasi Pile Cap dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 300).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang Balok gantung dengan ketebalan yang sesuai
rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan ketebalan.
Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).

b. Pekerjaan Pembesian
Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan Pile Cap.
Panjang penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard
pemasangan besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur
kembali di bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas.
Kegiatan pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan pada
pojok dan pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- Bekisting menggunakan bahan dari papan dan perkuatan balok kayu


5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu
membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi
persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di
cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak
lurus tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak
terjadi retak.

d. Proses pengecoran
- Digunakan beton mutu K-300 menggunakan Truck mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).
e.Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting ,barulah
dilakukan bekisting dilepasMelepas scafolding/perancah Melepas tripleks/papan
cor.

f.Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi dengan
karung basah.

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- pasir
- split
- air
- semen PC Tiga Roda
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- Truck mixer (readymix)
- Concrete Pump
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
selang air, dll.

 Pek. Pasangan Pondasi Pile Cap P2


Syarat – Bahan

a. Pekerjaan Beton K:300


- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik f’c = 26,4
MPa (K 300) untuk Cor Pondasi Pile Cap.
- Pasangan Pondasi Pile Cap dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran
maupun bentuk
- Semen yang digunakan adalah Semen Merk tiga roda sama dengan semen
pada syarat pekerjaan pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)

d. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

e. Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan

Metode Pekerjaan :

a. Pekerjaan Beton K : 300


Persiapan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan Pondasi Pile
Cap
- Approval material yang akan digunakan.

Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass
untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat
Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk pondasi Pile Cap dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 300).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang Balok gantung dengan ketebalan yang sesuai
rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan ketebalan.
Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).

b. Pekerjaan Pembesian
Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan Pile Cap.
Panjang penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard
pemasangan besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur
kembali di bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas.
Kegiatan pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan pada
pojok dan pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- Bekisting menggunakan bahan dari papan dan perkuatan balok kayu


5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu
membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi
persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di
cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak
lurus tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak
terjadi retak.
d. Proses pengecoran
- Digunakan beton mutu K-300 menggunakan Truck mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).

e.Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting ,barulah
dilakukan bekisting dilepasMelepas scafolding/perancah Melepas tripleks/papan
cor.

f.Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi dengan
karung basah.

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- pasir
- split
- air
- semen PC Tiga Roda
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- Truck mixer (readymix)
- Concrete Pump
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
selang air, dll.
 Pek. Pasangan Pondasi Pile Cap P3
Syarat – Bahan

a. Pekerjaan Beton K:300


- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik f’c = 26,4
MPa (K 300) untuk Cor Pondasi Pile Cap.
- Pasangan Pondasi Pile Cap dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran
maupun bentuk
- Semen yang digunakan adalah Semen Merk tiga roda sama dengan semen
pada syarat pekerjaan pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)

f. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

g. Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan

Metode Pekerjaan :

a. Pekerjaan Beton K : 300


Persiapan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan Pondasi Pile
Cap
- Approval material yang akan digunakan.
Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass
untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat
Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk pondasi Pile Cap dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 300).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang Balok gantung dengan ketebalan yang sesuai
rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan ketebalan.
Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).

b. Pekerjaan Pembesian
Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan Pile Cap.
Panjang penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard
pemasangan besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur
kembali di bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas.
Kegiatan pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan pada
pojok dan pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- Bekisting menggunakan bahan dari papan dan perkuatan balok kayu


5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu
membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi
persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di
cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak
lurus tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak
terjadi retak.
d. Proses pengecoran
- Digunakan beton mutu K-300 menggunakan Truck mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).

e.Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting ,barulah
dilakukan bekisting dilepasMelepas scafolding/perancah Melepas tripleks/papan
cor.

f.Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi dengan
karung basah.

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- pasir
- split
- air
- semen PC Tiga Roda
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- Truck mixer (readymix)
- Concrete Pump
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
selang air, dll.

 Pek. Pasangan Pondasi Pile Cap P4


Syarat – Bahan

a. Pekerjaan Beton K:300


- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik f’c = 26,4
MPa (K 300) untuk Cor Pondasi Pile Cap.
- Pasangan Pondasi Pile Cap dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran
maupun bentuk
- Semen yang digunakan adalah Semen Merk tiga roda sama dengan semen
pada syarat pekerjaan pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)

h. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

i. Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan

Metode Pekerjaan :

a. Pekerjaan Beton K : 300


Persiapan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan Pondasi Pile
Cap
- Approval material yang akan digunakan.

Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass
untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat
Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk pondasi Pile Cap dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 300).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang Balok gantung dengan ketebalan yang sesuai
rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan ketebalan.
Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).

b. Pekerjaan Pembesian
Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan Pile Cap.
Panjang penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard
pemasangan besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur
kembali di bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas.
Kegiatan pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan pada
pojok dan pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- Bekisting menggunakan bahan dari papan dan perkuatan balok kayu


5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu
membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi
persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di
cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak
lurus tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak
terjadi retak.
d. Proses pengecoran
- Digunakan beton mutu K-300 menggunakan Truck mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).

e.Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting ,barulah
dilakukan bekisting dilepasMelepas scafolding/perancah Melepas tripleks/papan
cor.

f.Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi dengan
karung basah.

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- pasir
- split
- air
- semen PC Tiga Roda
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- Truck mixer (readymix)
- Concrete Pump
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
selang air, dll.

 Pek. Pasangan Pondasi Pile Cap P5


Syarat – Bahan

a. Pekerjaan Beton K:300


- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik f’c = 26,4
MPa (K 300) untuk Cor Pondasi Pile Cap.
- Pasangan Pondasi Pile Cap dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran
maupun bentuk
- Semen yang digunakan adalah Semen Merk tiga roda sama dengan semen
pada syarat pekerjaan pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)

j. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

k. Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan

Metode Pekerjaan :

a. Pekerjaan Beton K : 300


Persiapan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan Pondasi Pile
Cap
- Approval material yang akan digunakan.

Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass
untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat
Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk pondasi Pile Cap dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 300).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang Balok gantung dengan ketebalan yang sesuai
rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan ketebalan.
Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).

b. Pekerjaan Pembesian
Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan Pile Cap.
Panjang penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard
pemasangan besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur
kembali di bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas.
Kegiatan pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan pada
pojok dan pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- Bekisting menggunakan bahan dari papan dan perkuatan balok kayu


5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu
membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi
persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di
cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak
lurus tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak
terjadi retak.
d. Proses pengecoran
- Digunakan beton mutu K-300 menggunakan Truck mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).

e.Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting ,barulah
dilakukan bekisting dilepasMelepas scafolding/perancah Melepas tripleks/papan
cor.

f.Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi dengan
karung basah.
Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- pasir
- split
- air
- semen PC Tiga Roda
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- Truck mixer (readymix)
- Concrete Pump
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
selang air, dll.
 Pek. Pasangan Pondasi Pile Cap P6
Syarat – Bahan

a. Pekerjaan Beton K:300


- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik f’c = 26,4
MPa (K 300) untuk Cor Pondasi Pile Cap.
- Pasangan Pondasi Pile Cap dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran
maupun bentuk
- Semen yang digunakan adalah Semen Merk tiga roda sama dengan semen
pada syarat pekerjaan pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)

l. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

m. Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan

Metode Pekerjaan :

a. Pekerjaan Beton K : 300


Persiapan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan Pondasi Pile
Cap
- Approval material yang akan digunakan.

Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass
untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat
Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk pondasi Pile Cap dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 300).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang Balok gantung dengan ketebalan yang sesuai
rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan ketebalan.
Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).

b. Pekerjaan Pembesian
Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan Pile Cap.
Panjang penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard
pemasangan besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur
kembali di bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas.
Kegiatan pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan pada
pojok dan pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- Bekisting menggunakan bahan dari papan dan perkuatan balok kayu


5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu
membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi
persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di
cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak
lurus tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak
terjadi retak.

d. Proses pengecoran
- Digunakan beton mutu K-300 menggunakan Truck mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).

e.Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting ,barulah
dilakukan bekisting dilepasMelepas scafolding/perancah Melepas tripleks/papan
cor.

f.Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi dengan
karung basah.

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- pasir
- split
- air
- semen PC Tiga Roda
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- Truck mixer (readymix)
- Concrete Pump
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
selang air, dll.

 Pek. Pasangan Pondasi Pile Cap P7


Syarat – Bahan

a. Pekerjaan Beton K:300


- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik f’c = 26,4
MPa (K 300) untuk Cor Pondasi Pile Cap.
- Pasangan Pondasi Pile Cap dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran
maupun bentuk
- Semen yang digunakan adalah Semen Merk tiga roda sama dengan semen
pada syarat pekerjaan pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)

n. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

o. Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan

Metode Pekerjaan :

a. Pekerjaan Beton K : 300


Persiapan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan Pondasi Pile
Cap
- Approval material yang akan digunakan.

Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass
untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat
Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk pondasi Pile Cap dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 300).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang Balok gantung dengan ketebalan yang sesuai
rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan ketebalan.
Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).

b. Pekerjaan Pembesian
Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan Pile Cap.
Panjang penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard
pemasangan besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur
kembali di bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas.
Kegiatan pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan pada
pojok dan pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- Bekisting menggunakan bahan dari papan dan perkuatan balok kayu


5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu
membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi
persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di
cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak
lurus tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak
terjadi retak.
d. Proses pengecoran
- Digunakan beton mutu K-300 menggunakan Truck mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).

e.Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting ,barulah
dilakukan bekisting dilepasMelepas scafolding/perancah Melepas tripleks/papan
cor.

f.Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi dengan
karung basah.

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- pasir
- split
- air
- semen PC Tiga Roda
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- Truck mixer (readymix)
- Concrete Pump
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
selang air, dll.

 Pek. Lantai Kerja K : 100


Syarat – Bahan

- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja. bahan-bahan, peralatan dan alat
alat bantu lainnya yang dibutuhkan dalam palaksanaan pekerjaan ini sehingga
diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna
- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik (K 100)
- Pekerjaan lantai kerja ini dilakukan di bawah lapisan pondasi Food Plat dan
finishing lantai pada seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam detail
gambar.
- Semen yang digunakan adalah sama dengan semen pada syarat pekerjaan
pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak kurang
dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.

Metode pekerjaan :

Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan lantai Kerja.
 Approval material yang akan digunakan.

Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass
untuk menentukan leveling lantai kerja.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat
Pelaksanaan pekerjaan lantai Kerja
- Untuk lantai Kerja dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk lantai Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 100).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang lantai kerja sudah terdapat urugan pasir
dengan ketebalan yang sesuai rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang lantai Beton dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling lantai kerja yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan
ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m
untuk leveling lantai kerja.
- Tuangkan adukan lantai Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat beton (Vibrator).
- Adukan lantai Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.

Tenaga

- Pekerja
- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- pasir
- split
- air.
- semen PC
Peralatan
- Truck mixer
- Concrete Pump
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- raskam
- benang
- selang air, dll.

 Pek. Lantai Beton T= 10 cm


Syarat – Bahan

- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja. bahan-bahan, peralatan dan alat
alat bantu lainnya yang dibutuhkan dalam palaksanaan pekerjaan ini sehingga
diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna
- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik (K 100)
- Pekerjaan lantai kerja ini dilakukan di bawah lapisan pondasi Food Plat dan
finishing lantai pada seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam detail
gambar.
- Semen yang digunakan adalah sama dengan semen pada syarat pekerjaan
pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak kurang
dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.

Metode pekerjaan :
Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan lantai Kerja.
 Approval material yang akan digunakan.

Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass
untuk menentukan leveling lantai kerja.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat
Pelaksanaan pekerjaan lantai Kerja
- Untuk lantai Kerja dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk lantai Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 100).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang lantai kerja sudah terdapat urugan pasir
dengan ketebalan yang sesuai rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang lantai Beton dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling lantai kerja yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan
ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m
untuk leveling lantai kerja.
- Tuangkan adukan lantai Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat beton (Vibrator).
- Adukan lantai Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.

Tenaga

- Pekerja
- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- pasir
- split
- air.
- semen PC

Peralatan
- Truck mixer
- Concrete Pump
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- raskam
- benang
- selang air, dll.

 Pek. Pasangan Sloof 30/50


Syarat – Bahan

a. Pekerjaan Beton K:300


- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik
f’c = 26,4 MPa (K 300) untuk Cor Sloof 30/50 .
- Pasangan Sloof dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran maupun bentuk
- Semen yang digunakan adalah merk Tiga Roda sama dengan semen pada
syarat pekerjaan pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)
b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

C. . Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan

Metode pekerjaan :

a. Pekerjaan Beton K : 300


Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan sloof 30/50
 Approval material yang akan digunakan.

Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass
untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat
Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk sloof dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 300).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang sloof dengan ketebalan yang sesuai rencana
dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang kolom dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling kolom yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan
ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m
untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).
b. Pekerjaan Pembesian
Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan sloof. Panjang
penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard pemasangan
besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur kembali di
bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas. Kegiatan
pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan pada pojok dan
pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- Diasumsikan bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan


perkuatan balok kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu
membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi
persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di
cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak
lurus tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak
terjadi retak.
-
d. Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-300 menggunakan Truck mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).
e. Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting ,barulah
dilakukan bekisting dilepasMelepas scafolding/perancah Melepas tripleks/papan
cor

f. Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi dengan
karung basah

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- pasir
- split
- air
- semen PC Tiga Roda
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- Truck mixer (readymix)
- Concrete Pump
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
selang air, dll.

 Pek. Kolom Dia. 70 cm (K1)


Syarat – Bahan

a. Pekerjaan Beton K:300


- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik
f’c = 26,4 MPa (K 300) untuk Cor Kolom Dia. 70 cm .
- Pasangan Sloof dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran maupun bentuk
- Semen yang digunakan adalah merk Tiga Roda sama dengan semen pada
syarat pekerjaan pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)

b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

C. . Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan

Metode pekerjaan :

a. Pekerjaan Beton K : 300


Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan Kolom Dia. 70 cm
 Approval material yang akan digunakan.

Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass
untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat
Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk sloof dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 300).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang sloof dengan ketebalan yang sesuai rencana
dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang kolom dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling kolom yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan
ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m
untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).

b. Pekerjaan Pembesian
Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan kolom. Panjang
penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard pemasangan
besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur kembali di
bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas. Kegiatan
pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan pada pojok dan
pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- Diasumsikan bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan


perkuatan balok kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu
membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi
persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di
cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak
lurus tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak
terjadi retak.
-
g. Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-300 menggunakan Truck mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).

h. Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting ,barulah
dilakukan bekisting dilepasMelepas scafolding/perancah Melepas tripleks/papan
cor
i. Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi dengan
karung basah

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- pasir
- split
- air
- semen PC Tiga Roda
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- Truck mixer (readymix)
- Concrete Pump
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
selang air, dll.

 Pek. Kolom 40/60 (K2)


Syarat – Bahan

a. Pekerjaan Beton K:300


- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik
f’c = 26,4 MPa (K 300) untuk Cor Kolom 40/60 .
- Pasangan Sloof dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran maupun bentuk
- Semen yang digunakan adalah merk Tiga Roda sama dengan semen pada
syarat pekerjaan pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)

b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

C. . Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan

Metode pekerjaan :

a. Pekerjaan Beton K : 300


Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan Kolom 40/60
 Approval material yang akan digunakan.
Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass
untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat
Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk sloof dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 300).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang sloof dengan ketebalan yang sesuai rencana
dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang kolom dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling kolom yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan
ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m
untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).

b. Pekerjaan Pembesian
Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan kolom. Panjang
penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard pemasangan
besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur kembali di
bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas. Kegiatan
pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan pada pojok dan
pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- Diasumsikan bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan


perkuatan balok kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu
membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi
persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di
cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak
lurus tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak
terjadi retak.
-
j. Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-300 menggunakan Truck mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).

k. Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting ,barulah
dilakukan bekisting dilepasMelepas scafolding/perancah Melepas tripleks/papan
cor

l. Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi dengan
karung basah

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
Bahan
- pasir
- split
- air
- semen PC Tiga Roda
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- Truck mixer (readymix)
- Concrete Pump
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
selang air, dll.

 Pek. Kolom 60/60 (K2A)


Syarat – Bahan

a. Pekerjaan Beton K:300


- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik
f’c = 26,4 MPa (K 300) untuk Cor Kolom 60/60 .
- Pasangan Sloof dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran maupun bentuk
- Semen yang digunakan adalah merk Tiga Roda sama dengan semen pada
syarat pekerjaan pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)

b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

C. . Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan

Metode pekerjaan :
a. Pekerjaan Beton K : 300
Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan Kolom 60/60
 Approval material yang akan digunakan.

Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass
untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat
Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk sloof dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 300).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang sloof dengan ketebalan yang sesuai rencana
dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang kolom dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling kolom yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan
ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m
untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).

b. Pekerjaan Pembesian
Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan kolom. Panjang
penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard pemasangan
besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur kembali di
bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas. Kegiatan
pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan pada pojok dan
pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- Diasumsikan bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan


perkuatan balok kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu
membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi
persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di
cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak
lurus tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak
terjadi retak.
-
m. Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-300 menggunakan Truck mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).

n. Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting ,barulah
dilakukan bekisting dilepasMelepas scafolding/perancah Melepas tripleks/papan
cor

o. Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi dengan
karung basah

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- pasir
- split
- air
- semen PC Tiga Roda
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- Truck mixer (readymix)
- Concrete Pump
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
selang air, dll.

 Pek. Kolom Dia. 60 cm


Syarat – Bahan

a. Pekerjaan Beton K:300


- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik
f’c = 26,4 MPa (K 300) untuk Cor Kolom Dia. 60 cm .
- Pasangan Sloof dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran maupun bentuk
- Semen yang digunakan adalah merk Tiga Roda sama dengan semen pada
syarat pekerjaan pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)

b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

C. . Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan

Metode pekerjaan :

a. Pekerjaan Beton K : 300


Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan Kolom Dia. 60 cm
 Approval material yang akan digunakan.

Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass
untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat
Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk sloof dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 300).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang sloof dengan ketebalan yang sesuai rencana
dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang kolom dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling kolom yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan
ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m
untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).

b. Pekerjaan Pembesian
Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan kolom. Panjang
penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard pemasangan
besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur kembali di
bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas. Kegiatan
pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan pada pojok dan
pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- Diasumsikan bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan


perkuatan balok kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu
membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi
persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di
cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak
lurus tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak
terjadi retak.
-
p. Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-300 menggunakan Truck mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).

q. Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting ,barulah
dilakukan bekisting dilepasMelepas scafolding/perancah Melepas tripleks/papan
cor

r. Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi dengan
karung basah

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- pasir
- split
- air
- semen PC Tiga Roda
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- Truck mixer (readymix)
- Concrete Pump
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
selang air, dll.
 Pek. Balok 30/60 (B1)
Syarat – Bahan

a. Pekerjaan Beton K:300


- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik
f’c = 26,4 MPa (K 300) untuk Balok 30/60 .
- Pasangan Sloof dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran maupun bentuk
- Semen yang digunakan adalah merk Tiga Roda sama dengan semen pada
syarat pekerjaan pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)

b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

C. . Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan

Metode pekerjaan :
a. Pekerjaan Beton K : 300
Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan Kolom Balok 30/60
 Approval material yang akan digunakan.

Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass
untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat
Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk sloof dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 300).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang sloof dengan ketebalan yang sesuai rencana
dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang kolom dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling kolom yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan
ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m
untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).

b. Pekerjaan Pembesian
Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan Balok. Panjang
penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard pemasangan
besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur kembali di
bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas. Kegiatan
pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan pada pojok dan
pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- Diasumsikan bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan


perkuatan balok kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu
membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi
persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di
cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak
lurus tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak
terjadi retak.

s. Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-300 menggunakan Truck mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).

t. Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting ,barulah
dilakukan bekisting dilepasMelepas scafolding/perancah Melepas tripleks/papan
cor

u. Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi dengan
karung basah

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- pasir
- split
- air
- semen PC Tiga Roda
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- Truck mixer (readymix)
- Concrete Pump
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
selang air, dll.

 Pek. Balok 30/60 (B1A)

Syarat – Bahan

a. Pekerjaan Beton K:300


- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik
f’c = 26,4 MPa (K 300) untuk Balok 30/60 .
- Pasangan Sloof dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran maupun bentuk
- Semen yang digunakan adalah merk Tiga Roda sama dengan semen pada
syarat pekerjaan pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)

b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

C. . Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan

Metode pekerjaan :

a. Pekerjaan Beton K : 300


Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan Kolom Balok 30/60
 Approval material yang akan digunakan.

Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass
untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat
Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk sloof dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 300).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang sloof dengan ketebalan yang sesuai rencana
dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang kolom dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling kolom yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan
ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m
untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).

b. Pekerjaan Pembesian
Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan Balok. Panjang
penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard pemasangan
besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur kembali di
bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas. Kegiatan
pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan pada pojok dan
pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- Diasumsikan bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan


perkuatan balok kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu
membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi
persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di
cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak
lurus tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak
terjadi retak.
-
v. Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-300 menggunakan Truck mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).

w. Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting ,barulah
dilakukan bekisting dilepasMelepas scafolding/perancah Melepas tripleks/papan
cor

x. Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi dengan
karung basah

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- pasir
- split
- air
- semen PC Tiga Roda
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- Truck mixer (readymix)
- Concrete Pump
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
selang air, dll.

 Pek. Balok 40/60 (B1B)


Syarat – Bahan

a. Pekerjaan Beton K:300


- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik
f’c = 26,4 MPa (K 300) untuk Balok 40/60 .
- Pasangan Sloof dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran maupun bentuk
- Semen yang digunakan adalah merk Tiga Roda sama dengan semen pada
syarat pekerjaan pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)

b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

C. . Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan

Metode pekerjaan :
a. Pekerjaan Beton K : 300
Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan Kolom Balok 40/60
 Approval material yang akan digunakan.

Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass
untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat
Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk sloof dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 300).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang sloof dengan ketebalan yang sesuai rencana
dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang kolom dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling kolom yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan
ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m
untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).
b. Pekerjaan Pembesian
Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan Balok. Panjang
penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard pemasangan
besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur kembali di
bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas. Kegiatan
pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan pada pojok dan
pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- Diasumsikan bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan


perkuatan balok kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu
membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi
persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di
cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak
lurus tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak
terjadi retak.
-
y. Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-300 menggunakan Truck mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).

z. Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting ,barulah
dilakukan bekisting dilepasMelepas scafolding/perancah Melepas tripleks/papan
cor

aa. Perawatan beton


Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi dengan
karung basah

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- pasir
- split
- air
- semen PC Tiga Roda
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- Truck mixer (readymix)
- Concrete Pump
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
selang air, dll.

 Pek. Balok 20/40 (B3)


Syarat – Bahan

a. Pekerjaan Beton K:300


- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik
f’c = 26,4 MPa (K 300) untuk Balok 20/40 .
- Pasangan Sloof dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran maupun bentuk
- Semen yang digunakan adalah merk Tiga Roda sama dengan semen pada
syarat pekerjaan pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)

b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

C. . Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan

Metode pekerjaan :
a. Pekerjaan Beton K : 300
Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan Kolom Balok 20/40
 Approval material yang akan digunakan.

Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass
untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat
Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk sloof dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 300).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang sloof dengan ketebalan yang sesuai rencana
dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang kolom dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling kolom yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan
ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m
untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).

b. Pekerjaan Pembesian
Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan Balok. Panjang
penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard pemasangan
besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur kembali di
bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas. Kegiatan
pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan pada pojok dan
pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- Diasumsikan bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan


perkuatan balok kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu
membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi
persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di
cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak
lurus tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak
terjadi retak.
-
d. Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-300 menggunakan Truck mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).

e. Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting ,barulah
dilakukan bekisting dilepasMelepas scafolding/perancah Melepas tripleks/papan
cor

f. Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi dengan
karung basah

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
Bahan
- pasir
- split
- air
- semen PC Tiga Roda
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- Truck mixer (readymix)
- Concrete Pump
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
selang air, dll.

 Pek. Plat Beton Tebal = 12 Cm Lantai 1

Syarat – Bahan

a. Pekerjaan Beton K:300


- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik
f’c = 26,4 MPa (K 300) untuk Plat Beton.
- Pasangan Sloof dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran maupun bentuk
- Semen yang digunakan adalah merk Tiga Roda sama dengan semen pada
syarat pekerjaan pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)

b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

C. . Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan

Metode pekerjaan :
a. Pekerjaan Beton K : 300
Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan Plat Beton
 Approval material yang akan digunakan.

Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass
untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat
Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk sloof dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 300).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang sloof dengan ketebalan yang sesuai rencana
dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang kolom dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling kolom yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan
ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m
untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).

b. Pekerjaan Pembesian
Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan Balok. Panjang
penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard pemasangan
besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur kembali di
bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas. Kegiatan
pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan pada pojok dan
pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan perkuatan balok


kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu
membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi
persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di
cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak
lurus tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak
terjadi retak.
-
g. Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-300 menggunakan Truck mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).

h. Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting ,barulah
dilakukan bekisting dilepasMelepas scafolding/perancah Melepas tripleks/papan
cor

i. Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi dengan
karung basah

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- pasir
- split
- air
- semen PC Tiga Roda
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- Truck mixer (readymix)
- Concrete Pump
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
selang air, dll.

 Pek. Kolom 20/60 (K2B)

Syarat – Bahan

a. Pekerjaan Beton K:300


- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik
f’c = 26,4 MPa (K 300) untuk kolom.
- Pasangan Sloof dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran maupun bentuk
- Semen yang digunakan adalah merk Tiga Roda sama dengan semen pada
syarat pekerjaan pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)

b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

C. . Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan

Metode pekerjaan :
a. Pekerjaan Beton K : 300
Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan kolom
 Approval material yang akan digunakan.

Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass
untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat
Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk sloof dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 300).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang sloof dengan ketebalan yang sesuai rencana
dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang kolom dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling kolom yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan
ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m
untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).

b. Pekerjaan Pembesian
Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan kolom. Panjang
penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard pemasangan
besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur kembali di
bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas. Kegiatan
pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan pada pojok dan
pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan perkuatan balok


kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu
membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi
persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di
cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak
lurus tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak
terjadi retak.
-
j. Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-300 menggunakan Truck mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).

k. Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting ,barulah
dilakukan bekisting dilepasMelepas scafolding/perancah Melepas tripleks/papan
cor
l. Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi dengan
karung basah

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- pasir
- split
- air
- semen PC Tiga Roda
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- Truck mixer (readymix)
- Concrete Pump
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
selang air, dll.

 Pek. Kolom 15/40 (K3)

Syarat – Bahan

a. Pekerjaan Beton K:300


- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik
f’c = 26,4 MPa (K 300) untuk kolom.
- Pasangan Sloof dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran maupun bentuk
- Semen yang digunakan adalah merk Tiga Roda sama dengan semen pada
syarat pekerjaan pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)

b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

C. . Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan

Metode pekerjaan :
a. Pekerjaan Beton K : 300
Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan kolom
 Approval material yang akan digunakan.

Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass
untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat
Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk sloof dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 300).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang sloof dengan ketebalan yang sesuai rencana
dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang kolom dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling kolom yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan
ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m
untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).

b. Pekerjaan Pembesian
Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan kolom. Panjang
penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard pemasangan
besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur kembali di
bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas. Kegiatan
pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan pada pojok dan
pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan perkuatan balok


kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu
membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi
persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di
cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak
lurus tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak
terjadi retak.
-
m. Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-300 menggunakan Truck mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).

n. Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting ,barulah
dilakukan bekisting dilepasMelepas scafolding/perancah Melepas tripleks/papan
cor

o. Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi dengan
karung basah

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
Bahan
- pasir
- split
- air
- semen PC Tiga Roda
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- Truck mixer (readymix)
- Concrete Pump
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
selang air, dll.

 Pek. Kolom 60/60 (K1A)

Syarat – Bahan

a. Pekerjaan Beton K:300


- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik
f’c = 26,4 MPa (K 300) untuk kolom.
- Pasangan Sloof dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran maupun bentuk
- Semen yang digunakan adalah merk Tiga Roda sama dengan semen pada
syarat pekerjaan pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)

b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.
C. . Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan

Metode pekerjaan :
a. Pekerjaan Beton K : 300
Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan kolom
 Approval material yang akan digunakan.

Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass
untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat
Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk sloof dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 300).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang sloof dengan ketebalan yang sesuai rencana
dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang kolom dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling kolom yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan
ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m
untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).

b. Pekerjaan Pembesian
Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan kolom. Panjang
penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard pemasangan
besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur kembali di
bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas. Kegiatan
pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan pada pojok dan
pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan perkuatan balok


kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu
membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi
persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di
cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak
lurus tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak
terjadi retak.
-
p. Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-300 menggunakan Truck mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).

q. Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting ,barulah
dilakukan bekisting dilepasMelepas scafolding/perancah Melepas tripleks/papan
cor

r. Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi dengan
karung basah

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- pasir
- split
- air
- semen PC Tiga Roda
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- Truck mixer (readymix)
- Concrete Pump
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
selang air, dll.

 Pek. Kolom Praktis 15/15 (KP)

Syarat – Bahan

a. Pekerjaan Beton K:300


- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik
f’c = 26,4 MPa (K 300) untuk kolom.
- Pasangan Sloof dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran maupun bentuk
- Semen yang digunakan adalah merk Tiga Roda sama dengan semen pada
syarat pekerjaan pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)
b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

C. . Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan

Metode pekerjaan :
a. Pekerjaan Beton K : 300
Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan kolom
 Approval material yang akan digunakan.

Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass
untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat
Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk sloof dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 300).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang sloof dengan ketebalan yang sesuai rencana
dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang kolom dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling kolom yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan
ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m
untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).

b. Pekerjaan Pembesian
Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan kolom. Panjang
penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard pemasangan
besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur kembali di
bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas. Kegiatan
pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan pada pojok dan
pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan perkuatan balok


kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu
membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi
persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di
cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak
lurus tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak
terjadi retak.
-
s. Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-300 menggunakan Truck mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).
t. Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting ,barulah
dilakukan bekisting dilepasMelepas scafolding/perancah Melepas tripleks/papan
cor

u. Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi dengan
karung basah

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- pasir
- split
- air
- semen PC Tiga Roda
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- Truck mixer (readymix)
- Concrete Pump
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
selang air, dll.

 Pek. Balok Ring Balk 40/60 (BS4)

Syarat – Bahan

a. Pekerjaan Beton K:300


- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik
f’c = 26,4 MPa (K 300) untuk balok.
- Pasangan Sloof dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran maupun bentuk
- Semen yang digunakan adalah merk Tiga Roda sama dengan semen pada
syarat pekerjaan pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)

b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

C. . Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan
Metode pekerjaan :
a. Pekerjaan Beton K : 300
Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan balok
 Approval material yang akan digunakan.

Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass
untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat
Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk sloof dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 300).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang sloof dengan ketebalan yang sesuai rencana
dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang kolom dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling kolom yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan
ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m
untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).

b. Pekerjaan Pembesian
Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan balok. Panjang
penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard pemasangan
besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur kembali di
bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas. Kegiatan
pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan pada pojok dan
pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.
c. Pekerjaan Bekisting

- bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan perkuatan balok


kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu
membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi
persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di
cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak
lurus tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak
terjadi retak.
-
d.Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-300 menggunakan Truck mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).

e.Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting ,barulah
dilakukan bekisting dilepasMelepas scafolding/perancah Melepas tripleks/papan
cor

f.Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi dengan
karung basah

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- pasir
- split
- air
- semen PC Tiga Roda
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- Truck mixer (readymix)
- Concrete Pump
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
selang air, dll.

 Pek. Balok Ring Balk 20/30 (RB)

Syarat – Bahan

a. Pekerjaan Beton K:300


- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik
f’c = 26,4 MPa (K 300) untuk balok.
- Pasangan Sloof dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran maupun bentuk
- Semen yang digunakan adalah merk Tiga Roda sama dengan semen pada
syarat pekerjaan pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)

b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

C. . Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan

Metode pekerjaan :
a. Pekerjaan Beton K : 300
Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan balok
 Approval material yang akan digunakan.

Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass
untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat
Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk sloof dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 300).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang sloof dengan ketebalan yang sesuai rencana
dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang kolom dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling kolom yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan
ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m
untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).

b. Pekerjaan Pembesian
Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan balok. Panjang
penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard pemasangan
besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur kembali di
bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas. Kegiatan
pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan pada pojok dan
pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan perkuatan balok


kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu
membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi
persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di
cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak
lurus tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak
terjadi retak.
-
d.Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-300 menggunakan Truck mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).

e.Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting ,barulah
dilakukan bekisting dilepasMelepas scafolding/perancah Melepas tripleks/papan
cor

f.Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi dengan
karung basah

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- pasir
- split
- air
- semen PC Tiga Roda
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- Truck mixer (readymix)
- Concrete Pump
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
selang air, dll.

 Pek. Balok Gantung 30/60 (BS)

Syarat – Bahan

a. Pekerjaan Beton K:300


- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik
f’c = 26,4 MPa (K 300) untuk balok.
- Pasangan Sloof dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran maupun bentuk
- Semen yang digunakan adalah merk Tiga Roda sama dengan semen pada
syarat pekerjaan pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)

b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

C. . Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan

Metode pekerjaan :
a. Pekerjaan Beton K : 300
Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan balok
 Approval material yang akan digunakan.

Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass
untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat
Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk sloof dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 300).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang sloof dengan ketebalan yang sesuai rencana
dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang kolom dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling kolom yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan
ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m
untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).

b. Pekerjaan Pembesian
Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan balok. Panjang
penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard pemasangan
besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur kembali di
bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas. Kegiatan
pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan pada pojok dan
pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan perkuatan balok


kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu
membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi
persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di
cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak
lurus tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak
terjadi retak.
-
d.Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-300 menggunakan Truck mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).

e.Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting ,barulah
dilakukan bekisting dilepasMelepas scafolding/perancah Melepas tripleks/papan
cor

f.Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi dengan
karung basah

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- pasir
- split
- air
- semen PC Tiga Roda
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- Truck mixer (readymix)
- Concrete Pump
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
selang air, dll.

 Pek. Balok Gantung 30/50 (BS)

Syarat – Bahan

a. Pekerjaan Beton K:300


- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik
f’c = 26,4 MPa (K 300) untuk balok.
- Pasangan Sloof dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran maupun bentuk
- Semen yang digunakan adalah merk Tiga Roda sama dengan semen pada
syarat pekerjaan pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)

b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

C. . Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan
Metode pekerjaan :
a. Pekerjaan Beton K : 300
Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan balok
 Approval material yang akan digunakan.

Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass
untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat
Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk sloof dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 300).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang sloof dengan ketebalan yang sesuai rencana
dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang kolom dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling kolom yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan
ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m
untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).

b. Pekerjaan Pembesian
Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan balok. Panjang
penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard pemasangan
besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur kembali di
bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas. Kegiatan
pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan pada pojok dan
pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.
c. Pekerjaan Bekisting

- bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan perkuatan balok


kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu
membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi
persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di
cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak
lurus tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak
terjadi retak.
-
d.Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-300 menggunakan Truck mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).

e.Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting ,barulah
dilakukan bekisting dilepasMelepas scafolding/perancah Melepas tripleks/papan
cor

f.Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi dengan
karung basah

Tenaga
- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- pasir
- split
- air
- semen PC Tiga Roda
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- Truck mixer (readymix)
- Concrete Pump
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
selang air, dll.
 Pek. Ring Balok 15/20

Syarat – Bahan

a. Pekerjaan Beton K:300


- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik
f’c = 26,4 MPa (K 300) untuk balok.
- Pasangan Sloof dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran maupun bentuk
- Semen yang digunakan adalah merk Tiga Roda sama dengan semen pada
syarat pekerjaan pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)

b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

C. . Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan

Metode pekerjaan :
a. Pekerjaan Beton K : 300
Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan balok
 Approval material yang akan digunakan.

Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass
untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat
Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk sloof dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 300).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang sloof dengan ketebalan yang sesuai rencana
dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang kolom dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling kolom yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan
ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m
untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).

b. Pekerjaan Pembesian
Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan balok. Panjang
penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard pemasangan
besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur kembali di
bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas. Kegiatan
pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan pada pojok dan
pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan perkuatan balok


kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu
membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi
persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di
cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak
lurus tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak
terjadi retak.
-
d.Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-300 menggunakan Truck mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).

e.Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting ,barulah
dilakukan bekisting dilepasMelepas scafolding/perancah Melepas tripleks/papan
cor

f.Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi dengan
karung basah

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
Bahan
- pasir
- split
- air
- semen PC Tiga Roda
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- Truck mixer (readymix)
- Concrete Pump
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
selang air, dll.
E. PEKERJAAN ATAP DAN PLAFON
 Pek. Kuda-kuda Baja IWF
Syarat – Bahan

- Kuda-kuda atap menggunakan baja strutur IWF 250.125.6.8, IWF


200.100.5,5.8, IWF 300.150.6,5.9 IWF 400.200.8.13, IWF 350.175.7.11 sesuai
dengan gambar rencana. Bentuk sesuai dengan gambar kerja.
- Seluruh baja yang dipergunakan harus memenuhi SNI FULL atau standar
lainya yang sederajat atau lebih tinggi ( lengkap ). Sebelum mulai dengan
mendatangkan bahan-bahan, Penyedia diwajibkan untuk memberikan
keterangan detail-detail seperlunya mengenai bahan-bahan baja yang akan
dipakai kepada Konsultan MK untuk mendapat persetujuan. Seluruh bahan-
bahan baja ini harus lurus dan tanpa cacat sebelum dikerjakan. Bahan-bahan
baja yang sudah ada cacatnya dan tidak dapat diperbaiki harus diganti / tidak
dipergunakan.
- Semua material untuk konstruksi baja harus menggunakan baja yang baru dan
merupakan "Hot rolled structural steel" dan memenuhi mutu baja ST 37 (PPBBI-
83 ) atau ASTM A 36 atau SS 41 ( JIS. U 3101-1970 ).
- Semua pekerjaan baja harus disimpan rapih dan ditaruh diatas alas papan.
Seluruh pekerjaan baja setelah selesai difabrikasi harus dibersihkan dari karat
dengan mechanical Wire Brush, kecuali untuk bagian-bagian/tempat-tempat
yang sulit dapat digunakan sikat baja kemudian dicat dengan cat primer 1 (satu)
kali dengan cat ICI Green Primer R 540 - 157 dengan ketebalan minimum 35
micron.

Metode pekerjaan :

- Pekerjaan ini meliputi pekerjaan Tiang Baja seperti tercantum dalam gambar,
termasuk penyedian tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan baja dan alat-alat
bantu lainnya yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik.
- Semua material untuk konstruksi baja akan menggunakan baja yang baru dan
merupakan "Hot rolled structural steel" dan memenuhi mutu baja ST 37 (PPBBI-
83 ) atau ASTM A 36 atau SS 41 ( JIS. U 3101-1970 ).
- Sebelum fabrikasi dimulai, Penyedia akan membuat gambar-gambar kerja yang
diperlukan dan mengirim 3 ( tiga ) copy gambar kerja untuk disetujui Pemberi
Tugas. Bilamana disetujui, 1 (satu) set gambar harus dikembalikan kepada
Penyedia untuk dapat dimulai pekerjaan fabrikasinya. Walaupun semua gambar
kerja telah disetujui oleh Pemberi Tugas, tidaklah berarti mengurangi tanggung
jawab Penyedia bilamana terdapat kesalahan atau kekeliruan dalam gambar
kerja tersebut. Dan tanggung jawab atas ketepatan ukuran-ukuran selama
erection tetap ada pada Penyedia. Pengukuran dengan skala dalam gambar tidak
diperkenankan.
- menggunakan baja strutur IWF 250.125.6.8, IWF 200.100.5,5.8, IWF
300.150.6,5.9 IWF 400.200.8.13, IWF 350.175.7.11 sesuai dengan gambar
Kerja.
- Bentuk kuda-kuda harus sesuai dengan gambar kerja.
- Seluruh baja yang dipergunakan harus memenuhi SNI atau standar lainya
yang sederajat atau lebih tinggi ( lengkap ). Sebelum mulai dengan
mendatangkan bahan-bahan, Penyedia diwajibkan untuk memberikan
keterangan detail-detail seperlunya mengenai bahan-bahan baja yang akan
dipakai kepada Konsultan MK untuk mendapat persetujuan. Seluruh bahan-
bahan baja ini harus lurus dan tanpa cacat sebelum dikerjakan. Bahan-bahan
baja yang sudah ada cacatnya dan tidak dapat diperbaiki harus diganti / tidak
dipergunakan.

Tenaga

- Tukang Las Profesional


- Asisten Tukang Las
- Mandor

Bahan
- IWF 250.125.6.8, FULL SNI
- IWF 200.100.5,5.8, FULL SNI
- IWF 300.150.6,5.9, FULL SNI
- IWF 400.200.8.13, FULL SNI
- IWF 350.175.7.11, FULL SNI

Peralatan
- Alat Bantu dll.
 Pek. Gording CNP

Syarat – Bahan

- gording menggunakan baja strutur C 200.75.20.3,2 sesuai dengan gambar


rencana. Bentuk sesuai dengan gambar kerja.
- Seluruh baja yang dipergunakan harus memenuhi SNI FULL atau standar
lainya yang sederajat atau lebih tinggi ( lengkap ). Sebelum mulai dengan
mendatangkan bahan-bahan, Penyedia diwajibkan untuk memberikan
keterangan detail-detail seperlunya mengenai bahan-bahan baja yang akan
dipakai kepada Konsultan MK untuk mendapat persetujuan. Seluruh bahan-
bahan baja ini harus lurus dan tanpa cacat sebelum dikerjakan. Bahan-bahan
baja yang sudah ada cacatnya dan tidak dapat diperbaiki harus diganti / tidak
dipergunakan.
- Semua material untuk konstruksi baja harus menggunakan baja yang baru dan
merupakan "Hot rolled structural steel" dan memenuhi mutu baja ST 37 (PPBBI-
83 ) atau ASTM A 36 atau SS 41 ( JIS. U 3101-1970 ).
- Semua pekerjaan baja harus disimpan rapih dan ditaruh diatas alas papan.
Seluruh pekerjaan baja setelah selesai difabrikasi harus dibersihkan dari karat
dengan mechanical Wire Brush, kecuali untuk bagian-bagian/tempat-tempat
yang sulit dapat digunakan sikat baja kemudian dicat dengan cat primer 1 (satu)
kalidengan cat ICI Green Primer R 540 - 157 dengan ketebalan minimum 30
micron.

Metode pekerjaan :

- Pekerjaan ini meliputi pekerjaan Pemasangan Gording CNP seperti tercantum


dalam gambar, termasuk penyedian tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan baja
dan alat-alat bantu lainnya yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan
dengan baik.
- Semua material untuk konstruksi baja akan menggunakan baja yang baru dan
merupakan "Hot rolled structural steel" dan memenuhi mutu baja ST 37 (PPBBI-
83 ) atau ASTM A 36 atau SS 41 ( JIS. U 3101-1970 ).
- Sebelum fabrikasi dimulai, Penyedia akan membuat gambar-gambar kerja yang
diperlukan dan mengirim 3 ( tiga ) copy gambar kerja untuk disetujui Pemberi
Tugas. Bilamana disetujui, 1 (satu) set gambar harus dikembalikan kepada
Penyedia untuk dapat dimulai pekerjaan fabrikasinya. Walaupun semua gambar
kerja telah disetujui oleh Pemberi Tugas, tidaklah berarti mengurangi tanggung
jawab Penyedia bilamana terdapat kesalahan atau kekeliruan dalam gambar
kerja tersebut. Dan tanggung jawab atas ketepatan ukuran-ukuran selama
erection tetap ada pada Penyedia. Pengukuran dengan skala dalam gambar tidak
diperkenankan.
- Baja Gording C 200.75.20.3,2 sesuai dengan gambar rencana.
- Bentuk sesuai dengan gambar kerja.
- Seluruh baja yang dipergunakan harus memenuhi SNI atau standar lainya
yang sederajat atau lebih tinggi ( lengkap ). Sebelum mulai dengan
mendatangkan bahan-bahan, Penyedia diwajibkan untuk memberikan
keterangan detail-detail seperlunya mengenai bahan-bahan baja yang akan
dipakai kepada Konsultan MK untuk mendapat persetujuan. Seluruh bahan-
bahan baja ini harus lurus dan tanpa cacat sebelum dikerjakan. Bahan-bahan
baja yang sudah ada cacatnya dan tidak dapat diperbaiki harus diganti / tidak
dipergunakan.

Tenaga

- Tukang Las Profesional


- Asisten Tukang Las
- Mandor

Bahan
- Gording C 200.75.20.3,2

Paralatan
- Alat Bantu dll.

 Pelapisan Permukaan Baja Baru dan lt.II (Cat Zincromat)

Syarat – Bahan
- Pengecatan dengan cat Zincromat Anti Karat pada Baja masing-masing setebal
30 micron. Pengecatan akhir ini dilakukan setelah cat primer kedua betul-betul
kering.
- Pengecatan akhir berulang kali (2 atau 3 kali) sampai mencapai warna yang
dikehendaki.
- Pekerjaan-pekerjaan pengecatan dilakukan dengan Cat Semprot/ kuas.

Metode pekerjaan :
- Seluruh Material Baja Harus Dilindungi Dengan Cat Dasar Zincromat Dengan
Tebal Seperti Tertera Pada Speksifikasi Teknis.
- Sebelum Dilakukan Pengecatan Dilakukan Pembersihan Terlebih Dahulu Pada
permukaan Baja Dengan Mekanikal wirebrush.
- Setelah Permukaan Bersih Dilakukan Pengecetan Dengan Menggunakan Cat
Dasar zincromat
- Pengecatan Primer Menggunakan Kuas Sedangkan Finishing Pengecetan
Menggunakan Cat Semprot.

Tenaga
- Tukang Cat
- Mandor

Bahan
- Cat Zincromat

Peralatan
- Cat Semprot/Kuas
- Alat Bantu dll.

 Perakitan Rangka Baja IWF

Syarat – Bahan

- Sebelum fabrikasi dimulai, Penyedia harus membuat gambar-gambar kerja yang


diperlukan dan mengirim 3 ( tiga ) copy gambar kerja untuk disetujui Pemberi
Tugas. Bilamana disetujui, 1 (satu) set gambar akan dikembalikan kepada
Penyedia untuk dapat dimulai pekerjaan fabrikasinya. Walaupun semua gambar
kerja telah disetujui oleh Pemberi Tugas, tidaklah berarti mengurangi tanggung
jawab Penyedia bilamana terdapat kesalahan atau kekeliruan dalam gambar
kerja tersebut. Dan tanggung jawab atas ketepatan ukuran-ukuran selama
erection tetap ada pada Penyedia. Pengukuran dengan skala dalam gambar tidak
diperkenankan.
- Pekerjaan Perakitan baja harus dikerjakan oleh Tukang Ahli dan terampil dengan
menunjukan SKA/SKT Tukang Baja.
- Semua bekas pemotongan besi harus rapih dan rata. Pemotongannya hanya
boleh dilaksanakan dengan brander atau gergaji besi. Pemotongan dengan mesin
las sekali-kali tidak diperkenankan.

Metode pekerjaan :

- Rangkai Baja IWF 250.125.6.8, IWF 200.100.5,5.8, IWF 300.150.6,5.9 IWF


400.200.8.13, IWF 350.175.7.11 Yang Telah Difabrikasi Sebelumnya. Kemudian
Dilakukan Perakitan Terhadap Elemen Rangkaian Struktur Portal Rangka Baja.
Rangka Baja Terlebih Dahulu Ditandai Dengan Penamaan Pada Baja.
- Semua Struktur Baja Yang Telah Difabrikasi Harus Dibedakan Dengan Kode
Yang Jelas Sesuai Bagian Masing” agar Mudah Dikerjakan.
- Potong Baja IWF Sesuai Yang Telah Diberi Tanda, Selanjutnya Rangkai Baja
Sesuai Dengan Gambar Kerja Menggunakan Alat Las.
- Plat-plat Sambungan Dan Bagian Lain Yang DiperlukanUntuk Sambungan –
sambungan Dilapangan Harus Dibaut/Diikat Pada Masing – Masing Bagian.

Tenaga

- Tukang Las Profesional


- Asisten Tukang Las
- Mandor

Bahan
- Kawat Las
- Oksigen
Peralatan
- Alat Las Trafo
- Genset 2 PK
- Mesin Pemotong Besi
- Alat Bantu dll.

 Pengelasan

Syarat – Bahan

- Pengelasan harus dilaksanakan sesuai AWS atau AISC specification, baru dapat
dilaksanakan dengan seijin Pemberi Tugas, dan menggunakan mesin las listrik.
Las yang dipakai adalah harus merk "Kobesteel" atau yang setaraf.
- Penyedia harus menyediakan tukang las yang berpengalaman, Ahli dan Terampil
dengan menunjukan SKA / SKT Tukang Las dengan hasil pengalaman yang baik
dalam melaksanakan konstruksi baja-baja ber tingkat. Permukaan bagian yang
akan dilas harus dibersihkan dari cat, minyak, karat dan bekas-bekas potongan
api yang kasar.
- Bekas potongan api harus digurinda dengan rata. Kerak bekas pengelasan harus
dibersihkan dan disikat.
- Metode pengelasan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak timbul
distorsi pada elemen konstruksi baja yang dilas. Pada pekerjaan las dimana
terjadi banyak lapisan las ( pengelasan lebihdari satu kali ), maka sebelum
dilakukan pengelasan berikutnya lapisan terdahulu harus dibersihkan dahulu
dari kerak- kerak las / slag dan percikan-percikan logam yang ada.
- Tebal las pada sekali pengelasan maximum 7 mm. Lapisan las yang berpori-pori
atau retak atau rusak harus dibuang sama sekali. Bila ditemukan hal-hal yang
meragukan, maka bagian tersebut harus diuji sesuai dengan standard AWS D1.0.
Dan bila ada kerusakan maka segala macam biaya yang menyangkut perbaikan
harus ditanggung oleh Penyedia. Pemeriksaan dengan ultrasonik untuk las dan
teknik serta standard yang dipakai harus sesuai dengan AWS D 1.0. atau harus
sesuai dengan persyaratan ASTM E114 - 75 ; Ultrasonic Contact Examination
or Weldmends : E273-68: Ultrasonic Inspection of Longitudinal and Spiral
Weldsof Welded Pipe and Tubing 1974.
- Cara pemeriksaan dengan "Particle Magnetic" harus sesuai dengan ASTME109.
Cara pemeriksaan dengan "liquid Penetrant" harus sesuai dengan ASTME109.
Semua lokasi pengujian harus dipilih oleh Pemberi Tugas.
- Seluruh biaya yang berhubungan dengan pengujian bahan/las dan sebagainya,
menjadi tanggung jawab Penyedia.

Metode pekerjaan :

- Pengelasan harus dilaksanakan sesuai AWS atau AISC specification, baru dapat
dilaksanakan dengan seijin Pemberi Tugas, dan menggunakan mesin las listrik.
Las yang dipakai adalah harus merk "Kobesteel" atau yang setaraf.
- Bekas potongan api harus digurinda dengan rata. Kerak bekas pengelasan harus
dibersihkan dan disikat.
- Tebal las pada sekali pengelasan maximum 7 mm. Lapisan las yang berpori-pori
atau retak atau rusak harus dibuang sama sekali. Bila ditemukan hal-hal yang
meragukan, maka bagian tersebut harus diuji sesuai dengan standard AWS D1.0.
Dan bila ada kerusakan maka segala macam biaya yang menyangkut perbaikan
harus ditanggung oleh Penyedia. Pemeriksaan dengan ultrasonik untuk las dan
teknik serta standard yang dipakai harus sesuai dengan AWS D 1.0. atau harus
sesuai dengan persyaratan ASTM E114 - 75 ; Ultrasonic Contact Examination
or Weldmends : E273-68: Ultrasonic Inspection of Longitudinal and Spiral
Weldsof Welded Pipe and Tubing 1974.
- Cara pemeriksaan dengan "Particle Magnetic" harus sesuai dengan ASTME109.
Cara pemeriksaan dengan "liquid Penetrant" harus sesuai dengan ASTME109.
Semua lokasi pengujian harus dipilih oleh Pemberi Tugas.

Tenaga
- Tukang Las Profesional (Ber SKT / SKA)
- Asisten Tukang Las
- Mandor

Bahan
- Kawat Las Merk Kobe steel
- Oksigen

Peralatan
- Alat Las Trafo
- Genset 2 PK
- Mesin Pemotong Besi
- Alat Bantu dll.

 Pek. Base Plate PL# 20 mm

Syarat – Bahan

- Meggunakan Bahan Plat Besi Dengan Bentuk Dan Ukuran Sesuai Dengan Gambar.
- Tebal Plat Besi 20 mm
- Plat Besi Yang Cacat/Rusak Tidak Boleh Dipasang/Digunakan
- Plat Besi Dipasang Sesuai Dengan Gambar Kerja.

Metode pekerjaan :
- Base Plate Digunakan Sebagai Simpul Sambungan Stifener.
- Ukuran Plate Dan Ketebalan Serta Titik Lobang Batu Harus Benar Presisi Dengan
Menggunakan Mal/Penggaris Supaya Potongan Lebih Akurat.
- Base Plate Dipotong Dengan Menggunakan Mesin Gerinda Potong.
- Setelah Dipotong Dan Titik baut sudah di tandai selanjutnya siapkan mesin pons bor
kecil dan bor utama untuk membuat lobang baut pada plat.
- Letakkan Base Plate Pada Kolom/Tiang Sesuai Dengan Gambar Kerja

Tenaga

- Tukang las
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
Bahan
- Base Plate

Peralatan

- Tangga atau scafolding


- Waterpass dan selang waterpass
- Paku beton, spidol atau kapur
- Alat Bantu (balok-balok kayu, dll
- Bor

 Pek. Anchor dia.19 P= 50 cm

Syarat – Bahan

- Meggunakan Anchor Besi Dengan Bentuk Dan Ukuran Sesuai Dengan Gambar.
- Menggunakan Besi Dia. 19 Dengan Panjang 50 cm
- Besi Yang Cacat/Rusak Tidak Boleh Dipasang/Digunakan
- Anchor Besi Dipasang Sesuai Dengan Gambar Kerja.

Metode pekerjaan :
- Anchor Dipasang Pada Kolom Sesuai Pada Gambar Kerja
- Lalu Base Plate Dipasangkan Pada Anchor Untuk Dudukan Baja Lalu Di kuatkan
Menggunakan Baut.
- Anhcor Dipasang Pada Saat Pengecoran/ Pekerjaan Kolom
- Anchor Dipasang Tegak Lurus.

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Anchor Dia. 19 mm
- Baut

Peralatan
- Tangga atau scafolding
- Waterpass dan selang waterpass
- Paku beton, spidol atau kapur
- Alat Bantu (balok-balok kayu, dll)

 Pek. Baut dia.16

Syarat – Bahan

- Menggunaka Baut Dia. 16


- Baut Yang Cacat/Rusak Tidak Boleh Dipasang/Digunakan
- Baut Dipasang Sesuai Dengan Gambar Rencana.

Metode pekerjaan :
- Setelah Perakitan IWF Selesai Fabrikasi Penyambungkan Menggunakan Baut Dia. 16
- Baut Digunakan Untuk Menyambung Pada Sambugan Antar baja IWF
- Baut Dikencangkan Menggunakan Kuncii pas.
- Jarak Antar Baut Dapat Dilihat Pada Gambar Kerja
Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
Bahan
- Baut

Peralatan
- Kunci
- Alat Bantu (balok-balok kayu, dll)

 Pek. Ikatan Angin Besi dia. 12

Syarat – Bahan

- Ikatan Angin Bentuk Dan Ukuran Mengikuti Dengan Gambar Kerja.


- Menggunaka Besi Dia. 12 SNI FULL
- Besi Yang Cacat/Rusak Tidak Boleh Dipasang/Digunakan
- Ikatan Angin Dipasang Sesuai Dengan Gambar Kerja.

Metode pekerjaan:
- Setelah Kuda Kuda Selesai Dipasang, Sebelum Gording Dipasang
- Pengaitakan Antar Kuda – Kuda Di Ikat Menggunakan Besi
- Pada Ukung Besi Digunakan Trekstang Untuk Mengencangkan Antar Besi.
- Menggunakan Besi dia. 12. Pada Pemasangan ikatan Angin Dapat Dilihat Pada
Gambar Kerja

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Besi Dia. 12 mm FULL SNI

Peralatan
- Kunci
- Trekstang

 Pek. Pemasangan Penutup Atap Bitumen Motif Sirap

Syarat – Bahan

- Penutup atap digunakan Penutup Single Asphalt Bitumen standart SNI Merk
TAMKO TYPE Victory STD 20 Algae Realif.
- warna Dan motif ditentukan kemudian atas persetujuan dinas dan
pengawas.
- Atap berbahan dasar Bitumen (aspal) yang telah diproses secara
kimiawi (oksidasi) dan dilapisi dengan serat fiber, serta pada bagian
atasnya ditaburi granule (batuan alam) serta mengandung dengan lem
adhesive di permukaan atas dan bawahnya, dimana pada bagian
bawahnya memiliki plastik pelindung untuk melindungi lem
adhesive ini.
- Cara pemasangan dilakukan sesuai petunjuk distributor, untuk tahapan
dan cara pemasangan atap bitumen.
- Atap yang digunakan bergaransi.

Metode pekerjaan :
- Penutup atap digunakan Penutup Single Asphalt Bitumen standart SNI
Merk TAMKO TYPE Victory STD 20 Algae Realif,
- Reng terpasang (jarak antar reng ke reng maksimal 40,5 cm dari as reng
ke as reng),
- kemudian Lapisan Pertama dipasang Multipleks / Plywood. Tebal
Multipleks minimal 9mm, di screw di atas reng. Multipleks dipasang dari
bawah ke atas. Untuk pemasangan awal Multiplek harus maju 10 cm dari
lisplank. Untuk bagian bawah Multipleks / Plywood (pertemuan antara
multipleks dengan lisplank) dipasang Flashing berbentuk U, fungsinya
melindungi Multipleks dari air hujan. Untuk multipleks yang bertemu
dengan dinding sopi-sopi, dipasang flashing dinding berbentuk Z.
- Pemasangan harus tepat dan rapih sesuai yang disyaratkan oleh pabrik
dan design yang sudah direncanakan sebelumnya.
- Setelah Multipleks terpasang, kemudian dipasang pelapis underlayer.
- Untuk kemiringan Atap lebih dari 15 derajat s/d 90 derajat dipasang
Underlayer dari bahan geotextile atau dari bahan seperti kertas amplas
diatas Multipleks / Plywood, fungsinya untuk mengurangi kelembapan di
Multiplek. Underlayer berbentuk Roll ( 1 Roll dimensi 1 m x 20 m)
dipasang dengan cara di gelar diatas Multipleks. Overlap antar underlayer
10 cm.
- Untuk kemiringan 1 derajat s/d 15 derajat dipasang Underlayer
Waterproofing membrane jenis torching /bakar dengan ketebalan membran
minimal 2 mm. Waterproofing dipasang dengan cara dibakar dibagian bawah
membran, overlap antar membran 10 cm di screw).Pemasangan harus tepat
dan rapih sesuai yang disyaratkan oleh pabrik dan design yang sudah
direncanakan sebelumnya.

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Bitumen Motif Sirap
- Multipleks / Plywood 9mm Full SNI
- Skup

Peralatan
- Benang/Tali tambang
- Tangga atau scafolding
- Waterpass dan selang waterpass
- Paku beton, spidol atau kapur
- Alat Bantu (balok-balok kayu, dll)
- Bor.
 Pek. Lisplank

Syarat – Bahan

- Listplank menggunakan GRC/ silica yang merupakan prabrikasi, Listplank


telah banyak dijual ditoko-toko besi setempat.
- Lisplank dipasang dengan waterpass
- Sebelum dipasang sebaiknya listplank dicat terlebih dahulu
- Lisplank GRC yang memiliki corak seperti serat kayu sebaiknya di taru pada
sisi luar pada saat pemasangan
- Material Lisplank harus di setujui oleh Pengawas dan PPK

Metode pekerjaan :
- Pemasangan lisplank GRC
- Papan lisplank disekrup pada rangka
- Pada sambungan papan lisplank dibuat sambungan bibir lurus.

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Listplank GRC
- Skup

Peralatan
- Benang/Tali tambang
- Tangga atau scafolding
- Waterpass dan selang waterpass
- Paku beton, spidol atau kapur
- Alat Bantu (balok-balok kayu, dll)
- Bor

 Pek. Rangka Hollo Plafon Gypsum

Syarat – Bahan

- Rangka Plafond gypsum menggunakan kerangka hollow 40 x 40 mm


Galfalum FULL SNI.
- Rangka Plafond dibuat ukuran 60 x 60 cm.
- Rangka Plafond diberi gantungan untuk mengatur agar plafond waterpass.

Metode pekerjaan ;

- Setelah posisi peil plafond didapatkan, pekerjaan awal adalah pemasangan


rangka hollow pada bagian tepi untuk memperoleh titik tetap plofond.
- Dilanjutkan pemasangan rangka pembagi yang digantung ke plat beton dengan
menggunakan paku beton/penggantung. Perkuatan antara rangka dengan
menggunakan sekrup.
- Penempatan jarak rangka maksimum berjarak 60 cm.
- Setalah semua rangka terpasang, lakukan perataan (leveling) dengan
menggunakan tarikan benang, setelah itu penggantung bisa dimatikan.

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Hollo 40 x 40 mm Galfalum FULL SNI.
- Skup

Peralatan
- Benang/Tali tambang
- Tangga atau scafolding
- Waterpass dan selang waterpass
- Paku beton, spidol atau kapur
- Alat Bantu (balok-balok kayu, dll)
- Bor

 Pek. Plafon Gypsum

Syarat – Bahan

- Bahan menggunakan gypsum Jenis Board Merk Jaya Board 9 mm SNI, lihat
pada rab atau gambar kerja
- gypsum dipasang ngeblok/lembaran.
- Gypsum Yang Rusak atau Cacat Tidak Boleh Di Pasang
- Pemasangan gypsum menggunakan skrup dengan jarak maksimal 10 cm.
- Permukaan akhir plafond gymsum harus rata dan rapih tertutup compound
pada scrup dan sambungan.

Metode Pekerjaan :
- Sebelum pemasangan sekrup pastikan bor sekrup disesuaikan benar, sehingga
kepala sekrup hanya masuk sedikit kedalam permukaan lembaran gypsum.
- Tekan ujung sekrup perlahan ke dalam permukaan lembaran gypsum sebelum
menjalankan mesin bor untuk memasukkan sekrup.
- Sekrup berfungsi sebagai titik perkuatan dipasang pada jarak maksimal 30 cm.
- Setelah lembaran Gypsum terpasang semua, cek leveling permukaan plafond.
- Sambungan Plafon harus tertutup dengan textile tape dan compound gypsum
- Seluruh scrup pada permukaan gypsum harus tertutup kompound

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
Bahan
- Gypsum Board Merk Jaya Board 9 mm SNI
- textile tape
- compound
- Skup

Peralatan
- Benang/Tali tambang
- Tangga atau scafolding
- Waterpass dan selang waterpass
- Paku beton, spidol atau kapur
- Alat Bantu (balok-balok kayu, dll)
- Bor

 List Plafond Gypsum

Syarat – Bahan

- List Plafond dengan gypsum yang ada dipasaran/toko


- List gypsum sudah ada di toko-toko Plafond gypsum terdekat.
- List yang rusak tidak diperbolehkan untuk dipergunakan.
- Model motif list gypsum harus mendapatkan persetujuan pengawas dan PPK
- Sebelum di pasang penyedia harus mengajukan model motif list gypsum
untuk mendapatkan persetujuan pengawas dan PPK
- List dipasang Sesuai Dengan Kerja.
Metode pekerjaan :
- Untuk List Gypsum, sambungan antara pertemuan diberi textile tape dan di
compound kemudian digosok dengan ampelas untuk permukaan yang
rata/flat.
- Tutup semua kepala sekrup dengan compound lalu gosok dengan ampelas
halus.
- Setelah plafond selesai terpasang, dilanjutkan dengan pemasangan list
plafond Gysum Untuk List plafond Gypsum dipasang pada pertemuan antara
dinding.

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- List Gypsum
- Skup

Peralatan
- Benang/Tali tambang
- Tangga atau scafolding
- Waterpass dan selang waterpass
- Paku beton, spidol atau kapur
- Alat Bantu (balok-balok kayu, dll)
- Bor
 Pek.Plafond PVC

Syarat – Bahan

1) Rangka plafond
- Rangka plafond menggunakan rangka Hollow dengan ukuran hollow 20 x
40 mm dan hollow 40 x 40 mm Galfalum Full SNI
- Gambar-gambar detail, pemasangan rangka serta langit-langit / plafond
harus sesuai dengan gambar kerja.

2) Pekerjaan langit-langit
Pemasangan langit-langit menggunakan bahan Papan PVC
- Bahan papan PVC harus rata tidak melengkung, tidak cacat / pecah-pecah,
harus sesuai dengan bahan yang sudah ada dengan memberi tahu pengawas
Lapangan.
- PVC harus dipasang kuat pada rangkanya, menggunakan paku skrup 1 cm -
2,5 cm dengan jarak 10 cm
- Skrup harus masuk melebihi permukaan papan PVC.
- Bidang papan PVC satu sama lain harus rata tidak bergelombang
- Bahan plafond menggunakan papan PVC dengan tebal 8 mm Full SNI
- Ukuran dan bentuk plafond sesuai dengan type yang digunakan adalah type
standard atau sesuai dengan keputusan pihak Direksi atau Pengawas
Lapangan (motif ditentukan kembali).

Metode pekerjaan ;
1) PEMASANGAN RANGKA BESI HOLLOW

- Setelah posisi peil plafond didapatkan, pekerjaan awal adalah pemasangan


rangka hollow pada bagian tepi untuk memperoleh titik tetap plafond.
- Dilanjutkan pemasangan rangka pembagi yang digantung ke plat beton dengan
menggunakan paku beton/penggantung. Perkuatan antara rangka dengan
menggunakan sekrup.
- Penempatan jarak rangka maksimum berjarak 60 cm.
- Setalah semua rangka terpasang, lakukan perataan (leveling) dengan
menggunakan tarikan benang, setelah itu penggantung bisa dimatikan.
Setelah rangka terpasang dengan benar, rata dan kuat serta instalasi ME sudah terpasang
semua, maka lembaran PVC dapat mulai dipasang.

- Untuk PVC, pertemuan diatur secara menyilang.


- Sebelum pemasangan sekrup pastikan bor sekrup disesuaikan benar, sehingga
kepala
- sekrup hanya masuk sedikit kedalam permukaan lembaran PVC.
- Tekan ujung sekrup perlahan ke dalam permukaan lembaran PVCsebelum
- menjalankan mesin bor untuk memasukkan sekrup.
- Sekrup berfungsi sebagai titik perkuatan dipasang pada jarak maksimal 30 cm.
- Setelah lembaran PVC terpasang semua, cek leveling permukaan plafond.

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Hollo 4/4, 2/4 Galfalum Full SNI
- Papan PVC
- Skup

Peralatan
- Benang/Tali tambang
- Tangga atau scafolding
- Waterpass dan selang waterpass
- Paku beton, spidol atau kapur
- Alat Bantu (balok-balok kayu, dll)
- Bor
 List Plafond PVC

Syarat – Bahan

- List Plafond dengan PVC yang ada dipasaran/toko


- List yang rusak tidak diperbolehkan untuk dipergunakan.
- List dipasang keliling ruangan.

Metode pekerjaan :
- Tutup semua kepala sekrup dengan compound lalu gosok dengan ampelas
halus.
- Setelah plafond selesai terpasang, dilanjutkan dengan pemasangan list
plafond pvc. Untuk List plafond pvc dipasang pada pertemuan antara
dinding.
- Pasang list plafon sesuai gambar kerja

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- List PVC
- Skup

Peralatan
- Benang/Tali tambang
- Tangga atau scafolding
- Waterpass dan selang waterpass
- Paku beton, spidol atau kapur
- Alat Bantu (balok-balok kayu, dll)
- Bor
F.PEKERJAAN LANTAI
 Pek. Lantai Granit Tile uk. 60x60 (D) Lantai 2
Syarat – Bahan

- Pekerjaan finishing lantai baru boleh dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan


plafond dan seluruh pemasangan lapisan-lapisan pada dinding selesai
dikerjakan.
- Permukaan yang akan dipasang Granit harus bersih dan bebas dari kontaminasi
material yang mengandung bahan kimia.
- Granit yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat dan
tidak bernoda.
- Bidang pemasangan harus merupakan bidang yang benar benar rata.
- Jarak antara unit unit pemasangan Granit yang terpasang (lebar siar siar), harus
sama lebarnya. Siar-siar harus membentuk garis garis sejajar dan lurus yang
sama lebar dan sama dalamnya. Untuk siar siar yang berpotongan harus
membentuk siku dan saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
- Siar siar diisi dengan bahan pengisi siar sesuai ketentuan dalam persyaratan
bahan, dengan warna bahan pengisi sesuai dengan warna bahan yang
dipasangnya.
- Pemotongan unit unit Granit harus menggunakan alat pemotong khusus sesuai
persyaratan dari pabrik bersangkutan.
- Granit yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda yang
terjadi pada permukaan hingga betul betul bersih.
- Ruang –ruang yang di pasang Granit lihat pada gambar kerja.
- Granit yang digunakan Granit Tile ukuran 60 x 60 dengan KW I SNI.
- Semua jenis bahan, bentuk, ukuran dan ketinggian telah ditentukan pada
gambar.
- Pemasangan lantai harus dilaksanakan dengan rata / waterpass, rapi dan tidak
bergelombang. Untuk daerah-daerah tertentu, pemasangan dilaksanakan dengan
kemiringan 1% kearah lubang pembuangan (floor drain). Pada lantai yang tidak
berhubungan dengan dinding / pengakhiran bebas atau karena perbedaan
tinggi dengan lantai lainnya, harus dipasang ubin pinggul.
- Pemasangan lantai dilakukan diatas pasir urug (tebal 5 cm) yang telah
dipadatkan. Pemasangan lantai dilakukan dengan rata dan adukan terisi padat
(tidak boleh terdapat rongga).
- Semen yang digunakan untuk pekerjaan pasangan adalah jenis semen portland
(PC 50 kg/zak Merk Tiga Roda) yang beredar di pasaran dan disahkan oleh
Pemerintah dan Instansi yang berwenang dari jenis dan merk yang sama
- Pasir untuk pekerjaan pasangan harus pasir yang halus dengan gradasi tidak
lebih dari diameter 0,35 mm.
- Pasir yang digunakan pasir pasang dan harus bersih dan kadar lumpur
maksimum yang terkandung 5%.
- Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus berkualitas baik yang sama
dengan kualitas dan syarat air minum yaitu tidak merwarna, tidak berasa dan
tidak berbau.

Metode pekerjaan :

- Sebagai patokan pemasangan kita ikuti gambar kerja pemasangan yang telah
dibuat sebelumnya.
- Pemasangan Lantai Granit Tile kepalaan yang vertikal dan horizontal dimulai
dari tengah dinding menuju kearah pinggir
- Pasangan Lantai Granit Tile bagian pinggir tidak boleh terpadat potongan yang
kecil, harus > ½ tegel Granit
- Pasangan Granit Tile harus mengikuti tarikan benang vertikal dan horizontal
yang waterpas dan benang
- Untuk pasangan baris pertama Granit harus diplot dulu agar sesuai dengan
gambar rencana dan tidak terdapat potongan yang kecil dibagian pinggir
- Tiap baris pasangan Granit nad –nadnya harus dijamin lurus dan sejajar
- Spesi pasangan harus mempergunakan campuran yang kuat dan kedap air, cara
pemasangannya spesi harus dipasang pada Granit dulu baru ditempelkan pada
dasar dengan cara titekan dan diketok –ketok sampai dengan rata dan padat
- Pasangan spesi granit harus padat dan rata tidak boleh terdapat bagian yang
kosong
- Sebelum pemasangan dilakukan lantai kerja maupun Granit Tile nya harus
dibasahi air terlebih dahulu.
- Setelah Granit Tile kepalaan terpasang, untuk pemasangan Granit Tile
selanjutnya dilakukan tegak lurus kepalaan.
- Untuk mendapatkan permukaan yang rata, pasangan Granit Tile tiap baris harus
ditap (diratakan) dengan jidar panjang dan diraba dengan tangan tiap
sambungan nad keramik
- Nad-nad Granit Tile yang diberi celah, pengisiannya dengan mengoleskan
adonan semen kental atau dengan bahan khusus
- Pertemuan nad Granit Tile pada pojokan harus ketemu dan sudutnya harus siku-
siku dan lurus
- Pertemuan Granit Tile pada pojokan sebaiknya dipinggul (dibulatkan) atau
dislep serong

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Granit Tile uk. 60x60
- Semen Merk Tiga Roda
- Pasir
- Air
- Semen warna

Peralatan
- Sendok Semen
- Benang
- Waterpass
- Palu karet.
- Alat Bantu (balok-balok kayu, dll)
 Pek. Dinding Granit ukuran 60x60 Lantai 2

Syarat – Bahan

- Pemasangan dinding Granit 60x60 dilakukan setelah alas dari dinding Granit
sudah selesai dengan baik .
- Ruang –ruang yang di pasang Granit lihat pada gambar kerja. Granit yang
digunakan ukuran 60x60 dengan KW I SNI.
- Pada permukaan dinding beton atau bata merah yang ada, Granit dapat
langsung diletakkan, dengan menggunakan perekat adukan semen di atas,
sehingga mendapatkan ketebalan dinding seperti tertera pada gambar.
- Ketebalan minimum 8 mm atau sesuai dengan standard pabrik, pola
pemasangan sesuai gambar.
- Granit dipasang rapi dengan siar dan nat sama besar dan setiap pemasanganya
harus selalu di waterpass. menggunakan campuran 1 Pc : 4 Ps
- Pemotongan Granit harus menggunakan alat potong khusus ,sesuai petunjuk
pabrik.
- Bidang dinding Granit harus benar benar rata, dan garis garis siar siar harus
benar benar lurus.
- Granit yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda noda
yang melekat.
- Sebelum Ganit dipasang, Granit terlebih dahulu harus direndam air sampai
jenuh,
- Pemasangan harus dilaksanakan dengan rata / waterpass, rapi dan tidak
bergelombang.
- Semen yang digunakan untuk pekerjaan pasangan adalah jenis semen portland
(PC 50 kg/zak Merk Tiga Roda) yang beredar di pasaran dan disahkan oleh
Pemerintah dan Instansi yang berwenang dari jenis dan merk yang sama
- Pasir untuk pekerjaan pasangan harus pasir yang halus dengan gradasi tidak
lebih dari diameter 0,35 mm.
- Pasir yang digunakan pasir pasang dan harus bersih dan kadar lumpur
maksimum yang terkandung 5%.
- Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus berkualitas baik yang sama
dengan kualitas dan syarat air minum yaitu tidak merwarna, tidak berasa dan
tidak berbau.
-
Metode pekerjaan :

Pelaksanaan Pemasangan Dinding Granit ukuran 60x60


- Sebagai patokan pemasangan kita ikuti gambar rencana pemasangan yang telah
dibuat sebelumnya.
- Pemasangan Granit kepalaan yang vertikal dan horizontal dimulai dari tengah
dinding menuju kearah pinggir
- Pasangan Granit bagian pinggir tidak boleh terpadat potongan yang kecil, harus
> ½ tegel Granit
- Pasangan Granit harus mengikuti tarikan benang vertikal dan horizontal yang
waterpas dan benang
- Untuk pasangan baris pertama Granit harus diplot dulu agar sesuai dengan
gambar rencana dan tidak terdapat potongan yang kecil dibagian pinggir
- Tiap baris pasangan Granit nad –nadnya harus dijamin lurus dan sejajar
- Spesi pasangan harus mempergunakan campuran yang kuat dan kedap air, cara
pemasangannya spesi harus dipasang pada Granit dulu baru ditempelkan pada
dasar dengan cara titekan dan diketok –ketok sampai dengan rata dan padat
- Pasangan spesi granit harus padat dan rata tidak boleh terdapat bagian yang
kosong
- Sebelum pemasangan dilakukan lantai kerja maupun Granit nya harus dibasahi
air terlebih dahulu.
- Setelah Granit kepalaan terpasang, untuk pemasangan Granit selanjutnya
dilakukan tegak lurus kepalaan.
- Untuk mendapatkan permukaan yang rata, pasangan Granit tiap baris harus
ditap (diratakan) dengan jidar panjang dan diraba dengan tangan tiap
sambungan nad keramik
- Nad-nad Granit yang diberi celah, pengisiannya dengan mengoleskan adonan
semen kental atau dengan bahan khusus
- Pertemuan nad Granit pada pojokan harus ketemu dan sudutnya harus siku-siku
dan lurus
- Pertemuan Granit pada pojokan sebaiknya dipinggul (dibulatkan) atau dislep
serong
Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Granit 60x60
- Semen Merk Tiga Roda
- Pasir
- Air
- Semen warna

Peralatan
- Sendok Semen
- Benang
- Waterpass
- Palu karet.
- Alat Bantu (balok-balok kayu, dll)

 Pek. Aci (Mortar) / Beton Ekspose (B) Lantai 1

Syarat – Bahan

- acian harus rata Dan Rapi Tidak Bergelombang.


- Acian dikerjakan Pada Permukaan Beton, sebelum diaci Beton harus disiram
dengan air hingga kedap.
- Semen yang digunakan untuk pekerjaan adalah jenis semen Mortar (Merk MU
200).
- Dan syarat-syarat lain sama dengan yang digunakan untuk pekerjaan beton.
- Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus berkualitas baik yang sama
dengan kualitas dan syarat air minum yaitu tidak merwarna, tidak berasa dan
titak berbau.
Metode pekerjaan :

- Mengajukan Request dan Check list Kepada Direksi


- Aci Mortar / Beton Ekspose dapat dilaksanakan setelah permukaan Beton sudah kering
(cukup umur).
- Permukaan plesteran/Beton sebelum di Aci Mortar / Beton Ekspose telebih dahulu
disiram air. Untuk memperoleh hasil Aci Mortar / Beton Ekspose yang halus, setelah
plesteran diberi lapisan acian semen Mortar, permukaan acian sebelum mengering
digosok dengan menggunakan kertas gosok

Setelah pekerjaan plesteran/Beton telah selesai dan telah di cek kebenarannya maka
pekerjaan dilanjutkan dengan pekerjaan Aci Mortar / Beton Ekspose.
Tahapan pekerjaan :
- Lakukan kuring pada Beton dengan di siram setiap hari, guna menjaga penyusutan yang
berlebihan.
- Lakukan pengacian dengan komposisi 2 Pc : 3 kapur dengan steel trower dan ratakan
dengan jidar alumunium. Pemakaian kapur juga diperuntungkan untuk menghindari
retak rambut pada permukaan dinding.
- Siram permukaan plesteran/beton sampai dengan jenuh air sebelum pekerjaan acian.
- Untuk mengurangi pori-pori, gosok permukaan dengan kertas semen.
- Curing permukaan acian minimal 1 kali sehari dalam waktu selama 3hari

Tenaga

- Mandor
- Tukang
- Kepala Tukang
- Pekerja

Bahan
- Semen Mortar Merk MU 200
- Air

Peralatan
- Waterpas
- Selang Air
- Jidar
- Benang.
- Sendok Semen dll.

 Pek. Aci (Mortar) / Beton Ekspose (B) Lantai 2


Syarat – Bahan

- acian harus rata Dan Rapi Tidak Bergelombang.


- Acian dikerjakan Pada Permukaan Beton, sebelum diaci Beton harus disiram
dengan air hingga kedap.
- Semen yang digunakan untuk pekerjaan adalah jenis semen Mortar (Merk MU
200).
- Dan syarat-syarat lain sama dengan yang digunakan untuk pekerjaan beton.
- Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus berkualitas baik yang sama
dengan kualitas dan syarat air minum yaitu tidak merwarna, tidak berasa dan
titak berbau.

Metode pekerjaan :

- Mengajukan Request dan Check list Kepada Direksi


- Aci Mortar / Beton Ekspose dapat dilaksanakan setelah permukaan Beton sudah kering
(cukup umur).
- Permukaan plesteran/Beton sebelum di Aci Mortar / Beton Ekspose telebih dahulu
disiram air. Untuk memperoleh hasil Aci Mortar / Beton Ekspose yang halus, setelah
plesteran diberi lapisan acian semen Mortar, permukaan acian sebelum mengering
digosok dengan menggunakan kertas gosok

Setelah pekerjaan plesteran/Beton telah selesai dan telah di cek kebenarannya maka
pekerjaan dilanjutkan dengan pekerjaan Aci Mortar / Beton Ekspose.
Tahapan pekerjaan :
- Lakukan kuring pada Beton dengan di siram setiap hari, guna menjaga penyusutan yang
berlebihan.
- Lakukan pengacian dengan komposisi 2 Pc : 3 kapur dengan steel trower dan ratakan
dengan jidar alumunium. Pemakaian kapur juga diperuntungkan untuk menghindari
retak rambut pada permukaan dinding.
- Siram permukaan plesteran/beton sampai dengan jenuh air sebelum pekerjaan acian.
- Untuk mengurangi pori-pori, gosok permukaan dengan kertas semen.
- Curing permukaan acian minimal 1 kali sehari dalam waktu selama 3hari

Tenaga

- Mandor
- Tukang
- Kepala Tukang
- Pekerja

Bahan
- Semen Mortar Merk MU 200
- Air

Peralatan
- Waterpas
- Selang Air
- Jidar
- Benang.
- Sendok Semen dll.

1. Pek. Aci (Mortar) / Beton Ekspose Dak Plafon Lantai 1


Syarat – Bahan

- acian harus rata Dan Rapi Tidak Bergelombang.


- Acian dikerjakan Pada Permukaan Beton, sebelum diaci Beton harus disiram
dengan air hingga kedap.
- Semen yang digunakan untuk pekerjaan adalah jenis semen Mortar (Merk MU
200).
- Dan syarat-syarat lain sama dengan yang digunakan untuk pekerjaan beton.
- Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus berkualitas baik yang sama
dengan kualitas dan syarat air minum yaitu tidak merwarna, tidak berasa dan
titak berbau.

Metode pekerjaan :

- Mengajukan Request dan Check list Kepada Direksi


- Aci Mortar / Beton Ekspose dapat dilaksanakan setelah permukaan Beton sudah kering
(cukup umur).
- Permukaan plesteran/Beton sebelum di Aci Mortar / Beton Ekspose telebih dahulu
disiram air. Untuk memperoleh hasil Aci Mortar / Beton Ekspose yang halus, setelah
plesteran diberi lapisan acian semen Mortar, permukaan acian sebelum mengering
digosok dengan menggunakan kertas gosok

Setelah pekerjaan plesteran/Beton telah selesai dan telah di cek kebenarannya maka
pekerjaan dilanjutkan dengan pekerjaan Aci Mortar / Beton Ekspose.
Tahapan pekerjaan :
- Lakukan kuring pada Beton dengan di siram setiap hari, guna menjaga penyusutan yang
berlebihan.
- Lakukan pengacian dengan komposisi 2 Pc : 3 kapur dengan steel trower dan ratakan
dengan jidar alumunium. Pemakaian kapur juga diperuntungkan untuk menghindari
retak rambut pada permukaan dinding.
- Siram permukaan plesteran/beton sampai dengan jenuh air sebelum pekerjaan acian.
- Untuk mengurangi pori-pori, gosok permukaan dengan kertas semen.
- Curing permukaan acian minimal 1 kali sehari dalam waktu selama 3hari

Tenaga

- Mandor
- Tukang
- Kepala Tukang
- Pekerja

Bahan
- Semen Mortar Merk MU 200
- Air

Peralatan
- Waterpas
- Selang Air
- Jidar
- Benang.
- Sendok Semen dll.

G.PEKERJAAN PENGECATAN DAN FINISING

 Pek.Pengecetan Dinding, Kolom,Balok dan Plafon Gypsum dengan cat Dinding

Syarat – Bahan

- Bahan yang dipergunakan dalam pekerjaan ini adalah cat emulsi Merk Jotun
atau yang disepakati oleh pihak Direksi dan Pengawas lapangan. Pekerjaan
pengecatan ini dilaksanakan pada seluruh permukaan Dinding,Kolom Dan
Balok Pada Bangunan.
- Sebelum pengecatan pada Dinding,Kolom Dan Balok terlebih dahulu bidang-
bidang tersebut dibersihkan dari kotoran yang melekat serta dibuat rata
dengan cara menggosok dengan menggunakan kertas gosok/amplas.
- Setelah dalam keadaan bersih, bidang-bidang yang akan dicat diplamir/cat
dasar Merk Jotun
- Setelah plamir benar-benar kering pekerjaan dilanjutkan dengan menggosok
plamir hingga permukaan bidang yang akan dicat benar-benar rata.
- Pekerjaan akhir adalah pengecatan permukaan tersebut dilaksanakan hingga
pekat dan rata.
- Pengecatan akhir berulang kali (2 atau 3 kali) sampai mencapai warna yang
dikehendaki.
- Pekerjaan-pekerjaan pengecatan dilakukan dengan kuas/Roll.
Metode pekerjaan :

Pekerjaan pengecatan dilakukan setelah pekerjaan struktur dan ME selesai


dilakukan Bahan :

Dinding dalam.
- Untuk dinding-dinding Dan kolom dalam bangunan digunakan cat Merk
Jotun Cat ini tidak mengandung bahan-bahan tambahan yang
membahayakan lingkungan dan kesehatan penghuni, dengan lapisan
dasar Alkali Resistance Sealer warna harus mendapatkan persetujuan dari
pengawas dan PPK
- Plamur yang digunakan adalah plamur tembok dan plamer wall Putty
kualitas SNI

Dinding Luar.
- Untuk dinding luar bangunan digunakan Cat Merk Jotun Jotashild Colour
Extreme . Dengan lapisan dasar cat primer berbahan dasar alkali resistant
sealer.
- Cat luar bangunan tidak boleh di plamur, bila permukaan tidak rata/
bergelombang harus diratakan dengan bahan / semen khusus

S y a r at Pe laksanaan
Pekerjaan dinding
1. Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh
plesteran kolom dan balok dan/atau bagian-bagian lain yang ditentukan
gambar.
2. Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisal plamur dan plat baja tipis
dan lapisan plamur dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang
yang rata.
3.. Lapisan pengecatan dinding kolom balok dalam terdiri dari 1 (satu) lapis
alkali resistance sealer atau cat primer untuk exterior yang dilanjutkan
dengan 3 (tiga) lapis emulsion dengan kekentalan cat sebagai berikut :
- Lapis I encer ( tambahan 20 % air )
- Lapis II kental
- Lapis III encer
Pelaksanaan :
- Bersihkan permukaan dinding kolom balok dari debu, kotoran dan bekas percikan
plesteran dengan kain.
- Llindungi bahan-bahan/ pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding kolom
balok yang akan dicat dengan kertas semen/ koran dan lakban.
- Gunakan skrap untuk memperbaiki bagian-bagian dinding kolom blok yang retak &
kurang rata dengan pilamur, kemudian tunggu sampai kering.
- Haluskan plamur yang telah kering dengan amplas hingga rata.
- Cek, apakah permukaan dinding sudah rata ?
- Jika permukaan sudah rata, maka lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada
bidang yang luas & dengan kuas untuk bidang yang sempit (sulit).
- Jika cat dasar tersebut sudah kering, lakukan pengecatan finish yang pertama.
- Jika cat finish yang pertamasudah kering, lakukan pengecatan finish yang kedua/
terakhir (jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi).
- Cek apakah pengecatan finish yang kedua/ terakhir itu sudah rata
- Apabila sudah rata, bersihkan cat-cat yang mengotori bahan-bahan/ pekerjaan lain
yang seharusnya tidak terrkena cat dengan kain lap.

d. Hasil akhir :
hasil akhir pengecatan dinding yang baik adalah sebagai berikut:
- Permukaan rata
- Tidak mengenai bidang lain
- Tidak mengelupas

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Plamur
- Cat dinding Merk Jotun Jotashild Colour Extreme

Peralatan
- Kertas semen/Koran
- Lakban
- Amplas
- Rol
- Kuas
- Skrap
- Kain lap

 Pek. Pengecatan Kayu

Syarat – Bahan

- kayu Kusen yang akan dicat harus sudah bersih dari kotoran dan debu
dengan cara di amplas.
- Kayu Kusen pada Bagian-bagian yang masih kurang baik diberi dempul
/plamir lagi dan diamplas halus setelah kering.
- Setelah dicat permukaan tersebut diamplas lagi dengan amplas halus.
- Kemudian dicat dengan lapisan pertama dengan campuran Thineer.
- Pengecer Cat menggunakan Thiner. Tidak dibenarkan menggunakan minyak
cat atau minyak tanah.
- Bagian-bagian yang masih kurang baik diberi plamir lagi dan diamplas halus
setelah kering.
- Pengecatan akhir berulang kali (2 atau 3 kali) sampai mencapai warna yang
dikehendaki.
- Pekerjaan-pekerjaan pengecatan dilakukan dengan Speed Kompresor.

Metode Pekerjaan

- kayu Kusen yang akan dicat harus sudah bersih dari kotoran dan debu.
- Kayu Kusen pada Bagian-bagian yang masih kurang baik diberi dempul /plamir lagi
dan diamplas halus setelah kering.
- Setelah dicat permukaan tersebut diamplas lagi dengan amplas halus.
- Kemudian dicat dengan lapisan pertama dengan campuran Thineer.
- Pengecer Cat menggunakan Thiner. Tidak dibenarkan menggunakan minyak cat atau
minyak tanah.
- Bagian-bagian yang masih kurang baik diberi plamir lagi dan diamplas halus setelah
kering.
- Pengecatan berulang kali (2 atau 3 kali) sampai mencapai warna yang dikehendaki.
- Proses pengecatan terakhir adalah coating pernis
- Pekerjaan-pekerjaan pengecatan dilakukan dengan Speed Kompresor

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Plamur PROPAN
- Cat Kayu Plitur PROPAN Melamin
- Pernis Coating PROPAN Melamin

Peralatan
- Kertas semen/Koran
- Lakban
- Amplas
- Kompresor
- Sprey/speed
- Skrap
- Kain lap
H.PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA

 Pek. Kusen Kayu Kelas I

Syarat – Bahan

- Kusen dibuat dari Kayu Kelas I” Jenis Merbau Oven


- Kusen Kayu harus dipastikan tidak ada cacat dan rusak ataupun pecah
- Kusen yang Di gunakan Mengunakan Kayu kelas I, Ukuran 6 x 12, maka
semua kusen harus sesuai bentuk dan ukurannya.
- Pemasangan kusen baru dapat dilakukan setelah didadakan pemeriksaan /
persetujuan dari Direksi dan Pengawas.
- Bidang permukaan kusen yang dipasang harus rata dan waterpass,
pembongkaran pekerjaan akibat pemasangan kusen yang tidak baik menjadi
resiko Pemborong.
- Bentuk dan ukuran sesuai dengan gambar kerja.
- Posisi kusen mengikuti gambar kerja dan ukuran lihat pada gambar kerja.

Metode pekerjaan :

- Siapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan mudah
dijangkau
- Rentangkan benang berjarak separuh dari tebal kusen terhadap as
bouwplank untuk menentukan kedudukan kusen.
- Pasang angker pada kusen secukupnya.
- Dirikan kusen dan tentukan tinggi kedudukan kusen pintu yaitu 2 meter dari
tinggi bouwplank.
- Setel kedudukan kusen pintu sehingga berdiri tegak dengan menggunakan
unting-unting.
- Pasang skur sehingga kedudukannya stabil dan kokoh.
- Pasang patok untuk diikat bersama dengan skur sehingga kedudukan
menjadi kokoh.
- Cek kembali kedudukan kusen pintu, apakah sudah sesuai pada tempatnya,
ketinggian dan ketegakan dari kusen.
- Bersihkan tempat sekelilingnya.

Tenaga

- Tukang Kayu
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Kayu Kelas I Jenis Merbau Oven
- Paku

Peralatan
- Palu
- Unting – Unting
- Waterpass
- Alat bantu, dll

 Pas. Daun Pintu Kayu Klas I

Syarat – Bahan

- Daun pintu menggunakan papan panel dengan ketebalan 4 cm.


- Daun Pintu dibuat dari Kayu Kelas I” Jenis Merbau Oven
- Setiap daun pintu terdapat 5 buah engsel yang dipasang sesuai dengan
kebutuhan dilapangan.
- Pasangan kunci 2 x putar dipasang berikut dengan halldel.
- Papan kayu kls 1 yang Cacat tidak diperbolehkan digunakan
- Papan kayu dibuat sesuai dengan gambar kerja baik ukuran maupun
bentuknya.
- Papan disugu atau diketam rata, sehingga Rapat tidak bergelombang dan
rata.
- Panel pintu harus oven dan tidak boleh lengsung akibat cuaca
- Seluruh pekerjaan daun pintu harus dikerjakan oleh tenaga ahli

Metode pekerjaan :

- Pintu terdiri dari kusen atau gawang dan daun pintu.


- Kusen dipasang tetap atau mati di dalam tembok, sedang daunnya
digantungkan pada kusen dengan menggunakan engsel sehingga dapat
berputar pada engsel, berputar ke kiri atau ke kanan.

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan

- Kayu Panel Kelas I


- Paku

Peralatan

- Palu
- Unting – Unting
- Waterpass

 Pas. Daun Jendela Kayu Klas I

Syarat – Bahan

- Daun Jendela menggunakan papan panel dengan ketebalan 3.5 cm.


- Daun Pintu dibuat dari Kayu Kelas I” Jenis Merbau Oven
- Setiap daun Daun Jendela terdapat 3 buah engsel yang dipasang sesuai
dengan kebutuhan dilapangan.
- Papan kayu kls 1 yang Cacat tidak diperbolehkan digunakan
- Papan kayu dibuat sesuai dengan gambar kerja baik ukur an maupun
bentunya.
- Papan disugu atau diketam rata, sehingga Rapat tidak bergelombang dan rata

Metode pekerjaan :

- Seperti halnya pintu, jendela terdiri atas kusen atau gawang dan daun
jendela.
- Kusen dipasang tetap atau mati di dalam tembok, sedang daunnya
digantungkan pada kusen dengan menggunakan engsel sehingga dapat
berputar pada engsel, berputar horizontal (ke kiri danke kanan) atau
berputar ertikal (ke atas dan ke bawah)
- Namun, ada jenis jendela yang tetap atau mati, biasa disebut jendela mati
engan tujuanuntuk penerangan. Kedudukan daun jendela pada saat ditutup
melekat dengan sponing pada kusen jendela.

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan

- Kayu Panel Kelas I Merbau Oven


- Paku

Peralatan

- Palu
- Unting – Unting
- Waterpass
 Pas. Engsel Pintu

Syarat – Bahan

- Setiap Daun Pintu dipasang engsel pintu masing – masing 5 bh


- Untuk Pemasangan engsel pintu, daun pintu dibagi tiga yaitu atas, tengah
dan bawah diusahakan pemasangan pada engsel yang atas .
- Kunci dipasang jangan sampai sulit dibuka atau di tutup
- Merk : Dekson
- Tipe : ESS EL 5X3X3MM 4 BB SSS
- Ball Bearing = 4 BB
- Tipe Stainless Steel

Metode pekerjaan :

- Tentukan jumlah pasangan engsel (sesuai dengan tinggi pintu dan ketentuan
gambar kerja)
- Tandai titik – titik pemasangan dengan menggunakan pensil.
- Berdirikan pintu, dan dalam keadaan yang rata seimbang, tandai juga pasangan
engsel pada bagian kusen tempat akan digantungkannya daun pintu serta
pasang kaso kamper kering sebagai penguat engsel.
- Kencangkan dengan menggunakan skrup semua perangkat keras engsel, dan
pastikan bahwa posisi engsel telah rapi dan benar.
- Tambahkan pin terakhir yang melekat pada bagian engsel pintu ke bagian
dinding, dan pastikan bahwa pintu dapat terbuka dan tertutup dengan bebas.
- Sebagai langkah terakhir, lumasi engsel dengan pelumas.
- Hasil pekerjaan harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan

- Engsel Pintu 5 Inch


- Merk : Dekson
- Tipe : ESS EL 5X3X3MM 4 BB SSS
- Ball Bearing = 4 BB
- Tipe Stainless Steel
- Paku skrup

Peralatan

- Palu
- Bor
- Waterpass
- Obeng dll.

 Pas. Engsel Jendela

Syarat – Bahan

- Setiap Daun Jendela dipasang engsel Jendela masing – masing 3 bh


- Untuk Pemasangan engsel Jendela, daun Jendela dibagi Dua yaitu Samping
Kanan Dan Samping kiri,
- Engsel Jendela 4 Inch
- Merk : Dekson
- Tipe : ESS EL 4X3X3MM 4 BB SSS
- Ball Bearing = 4 BB
- Tipe Stainless Steel
Metode pekerjaan :

- Tentukan jumlah pasangan engsel Engsel Jendela ketentuan gambar kerja


- Tandai titik – titik pemasangan dengan menggunakan pensil.
- Berdirikan pintu, dan dalam keadaan yang rata seimbang, tandai juga pasangan
engsel pada bagian kusen tempat akan digantungkannya daun Jendela serta
pasang kaso kamper kering sebagai penguat engsel.
- Kencangkan dengan menggunakan skrup semua perangkat keras engsel, dan
pastikan bahwa posisi engsel telah rapi dan benar.
- Tambahkan pin terakhir yang melekat pada bagian engsel Jendela ke bagian
dinding, dan pastikan bahwa Jendela dapat terbuka dan tertutup dengan bebas.
- Sebagai langkah terakhir, lumasi engsel dengan pelumas.
- Hasil pekerjaan harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan

- Paku skrup
- Engsel Jendela 4 Inch
- Merk : Dekson
- Tipe : ESS EL 4X3X3MM 4 BB SSS
- Ball Bearing = 4 BB
- Tipe Stainless Steel

Peralatan
- Palu
- Bor
- Waterpass
- Obeng dll.

 Pas. Kunci Pintu + Handle Batang


Syarat – Bahan

- Setiap Daun Pintu dipasang kunci 2 x putar dengan kwalitas terbaik.


- Pemasangan Kunci daun pintu disesuikan ketingiannya.
- Kunci dipasang jangan sampai sulit dibuka atau di tutup karena biasanya
pemasangan kunci terlalu kepinggi/tepi.
- Handlae pintu jenis batang untuk model harus mendapatkan persetujuan
dari pengawas dan PPK

Metode pekerjaan :

- Mengukur ketinggian kunci pintu dan handle


- Menandai pada bagian mana akan dipasangnya Kunci pintu Untuk menandai
pintu gunakan dengan pensil ataupun bolpoin agar tidak mudah hilang dan bisa
terlihat saat akan dilubangi dengan bor.
- selanjutnya yakni dengan melakukan pengeboran pada bagian pintu yang sudah
ditandai sebelumnya. Setelah dirasa cukup dan pas anda bisa mengebor pada
bagian yang sudah ditandai guna memasang pengait (baut) untuk memasangkan
handle pintu pada pintu menandai pada bagian mana akan dipasangnya handle
pintu.
- Buat poros untuk memperlebar lubang bekas pengeboran pada proses
sebelumnya. Ulangi proses pengeboran ini di sisi lain dari pintu. Fungsi lubang
ini nanti adalah untuk menentukan di mana pegangan / Kunci pintu akan
disisipkan dan diaplikasikan.
- Buat lubang pada bagian samping pintu dengan cara mengebornya setelah
memberikan tanda yang tepat dan benar sehingga bisa pas pada tempat yang
seharusnya.
- memasukkan pengait dari pegangan pintu ke dalam lubang yang telah di bor
pada sisi samping pintu. Gunakan pensil atau bolpoin untuk menandai dan
menggambar di sekitar cover depan. Tandai dengan pola yang jelas agar tidak
terjadi kesalahan-kesalahan yang dapat merusak bagian-bagian dari pintu anda.
- Gunakan pahat tajam dan palu pahat untuk membuat lubang pengait. Lakukan
pahatan secara perlahan-lahan, hati-hati, dan lakukan dengan teliti agar tidak
merusak bagian-bagian dari pintu itu sendiri. Pahat sesuai pol yang sudah
ditentukan, sehingga pada saat proses pemasangan pengait tidak kelebaran
ataupun kekecilan.
- Apabila lubang pengait sudah rapi, memasukkan pengait pada lubang tersebut
yang ada di sisi pintu / cover depannya. Pastikan pengait sudah terpasang dan
duduk dengan pas di lubang pengait agar pengaitnya tidak mudah lepas. Pasang
baut pada sisi atas dan bawah pada bagian lubang yang sudah ada
- Untuk membuat pelat pada pintu, tutup pintu terlebih dahulu untuk menandai
kusen dengan memanfaatkan pengait yang sebelumnya sudah dipasang. Setelah
dirasa cukup anda bisa memasang pelatnya. Pastikan terpasang dengan baik agar
tidak mudah lepas. Pasang baut pada sisi atas dan bawah pada bagian lubang
yang sudah ada..
- Masukkan dua sekrup ke dalam ke dalam lubang kecil pintu yang sebelumnya
sudah di bor dan masukkan baut ke dalam lubang yang lebih besar. Kemudian
masukkan dan pasang handle pintu ke dalam lubang yang sudah dibuat.
Masukkan sekrup pada lubang yang sudah ada. Kencangkan sekrup dan baut
agar handle pintu terpasang dengan baik dan kencang.

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Kunci Pintu Stainless
- Handle Pintu jenis Batang ( model persetujuan pengawas dan ppk )
- Merk Dekson
- Type Pelor SES 40 mm Stainless SUS 304
- Paku skrup

Peralatan
- Palu
- Bor
- Waterpass
- Obeng dll.

 Pas.Grendel Jendela

Syarat – Bahan

- Setiap Daun Jendela kupu – kupu dipasang grendel tanam masing – masing 1
bh

Metode pekerjaan :
- Mengukur ketinggian slot Grendel yang akan dipasang pada daun Jendela
- Ukur dan beri tanda dengan pensil tempat pemasangan slot Grendel Jendela.
- Melakukan pemahatan pada tempat pemasangan Grendel Jendela yang sudah
ditandai. Lakukan pahatan secara perlahan-lahan, hati-hati, dan lakukan dengan
teliti agar tidak merusak bagian-bagian dari pintu itu sendiri. Pahat sesuai pola
yang sudah ditentukan, sehingga pada saat proses pemasangan grendel tidak
kelebaran ataupun kekecilan.
- Apabila tempat pemasangan grandel sudah rapi, kemudian memasukkan slot
grendel pada lubang tempat pemasangan slot Grendel tanam. Pasang baut pada
sisi atas dan bawah pada bagian lubang yang sudah ada.

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Grendel Jendela
- Paku skrup

Peralatan
- Palu
- Bor
- Waterpass
- Obeng dll.

 Pas. Kait Angin


Syarat – Bahan

- Setiap Daun Jendela kupu – kupu dipasang Kait Angin Masing – Masing 2
Buah.

Metode pekerjan :
- Tentukan jumlah pasangan Kait Angin Jendela ketentuan gambar kerja
- Tandai titik – titik pemasangan dengan menggunakan pensil.
- Berdirikan pintu, dan dalam keadaan yang rata seimbang, tandai juga pasangan
Kait Angin pada bagian kusen tempat akan digantungkannya daun Jendela
- Kencangkan dengan menggunakan skrup semua perangkat keras Kait Angin,
dan pastikan bahwa posisi Kait Angin telah rapi dan benar.
- Sebagai langkah terakhir, lumasi engsel dengan pelumas.
- Hasil pekerjaan harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
Bahan
- Kait Angin Jendela
- Paku skrup

Peralatan
- Palu
- Bor
- Waterpass
- Obeng dll.

 Pas.Kaca 8 mm
Syarat – Bahan

- semua kaca yang digunakan kualitas baik, flat glass, bening dan tidak
bergelombang serta dapat menahan angin
- kaca 8 mm digunakan untuk jendela kaca mati, pintu kaca sesuai dengan
gambar kerja,
- Pemasangan kaca harus tepat masuk kedalam rangkanya setiap pemasangan
kaca harus diberi list didempul dan difinish rapi dan tidak menimbulkan
bunyi bila ditiup angin.
- Kaca dipasang sedemikian rupa sehingga tidak bocor, tertanam rapi dan
kokoh, kaca yang telah terpasang harus dibersihkan dan dilap. Kaca yang
retak atau ada goresan harus diganti.

Metode pekerjaan :

- Kaca dipotong menurut ukuran kusen dengan kelonggaran cukup, sehingga pada
waktu kaca berkembang tidak pecah.
- Pasangkan lembaran kaca dengan hati-hati, gunakan selembar karton atau kain
untuk memegang kaca.
- Pasang karet/silicon list kaca dan sealent untuk pengunci/pengikat agar kaca
melekat kuat.
- Setelah selesai dipasang, kaca dibersihkan dan yang sudutnya retak/pecah atau
tergores harus diganti

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Kaca 8 mm
- Merk ASAHI

Peralatan
- Alat Pemotong Kaca
- Alat Bantu dll.

I.PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

A. Pekerjaan Instalasi Listrik Lantai 1

 Pas. Instalasi Titik Lampu


Syarat – Bahan

1. Pekerjaan Pasang Instalasi Kabel NYM 3 x 2,5 mm


- Galian dan Bobokan, Pemborong harus menutup dan merapikan kembali
setiap galian dan bobokan yang dilakukan pada konstruksi bangunan,
yang disebabkan pekerjaan-pekerjaan instalasi elektrikal. Untuk
menghindari sejauh mungkin pekerjaan pembobokan maka harus telah
dipersiapkan dan dipasang dalam tahap pekerjaan konstruksi.
- kabel yang digunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi persyaratan
PUIL / LMK. Semua kabel / kawat harus baru dan jelas ditandai dengan
ukurannya, jenis kabelnya, nomor dan jenis pintalannya. Kecuali
persyaratan lain, konduktor yang dipakai ialah kabel SM dengan luas
penampang yang sesuai dengan Gambar Rencana.
- Penyambungan Kabel Instalasi Penerangan. Semua penyambungan kabel
harus dilakukan dalam kotak-kotak penyambungan yang khusus untuk
itu (misalnya Juction Box). Pemborong harus memberikan brosur-brosur
mengenai cara-cara penyambungan yang dinyatakan oleh Pabrik kepada
Direksi
- Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi dengan PV /
Protolen yang khusus untuk listrik.
- Kabel-kabel yang disambung sesuai dengan warna-warna atau nama-
namanya masing-masing dan harus diadakan pengetesan tahanan isolasi
sebelum dan sesudah penyambungan dilakukan. Hasil pengetesan harus
tertulis dan disaksikan oleh Direksi.
- Setiap saluran kabel dalam bangunan dipergunakan pipa conduit
minimum 5/8” diameternya. Setiap pencabangan ataupun pengambilan
keluar harus menggunakan junction box yang sesuai dan sambungan
yang lebih dari satu harus menggunakan terminal strip didalam junction
box. Juction box yang terlihat dipakai juction box BERKER ex. Jerman,
Eropa tutup blank plate stainless steel, type star point.
- Pada umunya kabel instalasi penerangan dan instalasi stop kontak harus
kabel inti tembaga dengan insulasi PVC, satu inci atau kabel NYY dan
untuk instalasi bawah tanah menggunakan kabel tuwisteed all
berpenampang 4 x 25 mm (SM) dan kabel tuwisteed all berpenampang 2
x 16 mm (SR).
- Penyedia harus menyiapkan tenaga ahli bidang kelistrikan yang terampil.
- Kode warna insulasi kabel harus mengikuti ketentuan PUIL sebagai
berikut:
1. Fasa -1 : Merah
2. Fasa -2 : Kuning
3. Fasa -3 : Hitam
4. Netral : Biru
5. Tanah (Ground) : Hijau-Kuning
Metode pekerjaan :
 Pemasangan Instalasi kabel listrik

 URUTAN PELAKSANAAN INSTALASI INDOOR


- Masukkan kawat pancingan ke dalam pipa conduit sesuai groupnya
- Tarik kabel dengan bantuan kawat pancingan tersebut
- Tandai kabel sesuai group dengan lakban & spidol
- Sambungan kabel banya boleh pada tee dos dan dengan las dop
- Merger kabel yang telah terpasang

 URUTAN PELAKSANAAN INSTALASI OUTDOOR


- Marking jalur inscalasi
- Tandai lokasi tiang lampu
- Gali jalur yang relah demarking
- Gelar kabel NYM 3x2,5 mm2 sesuai ukuran pada shop drawing sesuai
groupnya
- Timbun dengan pasir
- Urug galian dengan tanah kembali

 METODE PEMASANGAN KABEL


1. Urutan Pelaksanaan
KABEL PADA TRAY
- Pastikan lebar tray cukup untuk jumlah kabel yang akan dipasang
- Potong kabel dengan panjang dilebihkan 1 meter dari kebutuhan
- Tarik kabel satu per satu dengan urutan dari pinggir
- Gunakan kabel ties sebagai pengikat kabel dengan jarak 1 meter
- Kabel siap disambung dengan panel

KABEL PADA LADDER


- Pastikan lebar ladder cukup untuk jumlah kabel yang akan dipasang
- Potong kabel dengan panjang dilebihkan 1 meter dari kebutuhan
- Tarik kabel satu per satu dengan urutan dari
pinggir
- Gunakan tali jika kabel akan dipasang vertikal
- Gunakan kabel ties sebagai pengikat kabel dengan
jarak 1 meterKabel siap disambung dengan panel

Tenaga

- Instalatur Listrik
- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor

Bahan
- Kabel NYM 3x2,5 mm2
- Las Dop
- Pipa Coudit

Peralatan
- Tang ampere
- Kabel ties
- Tang, Obeng

 Pas. Lampu Downlight


Syarat – Bahan

- Pemborong harus menyiapkan tenaga ahli bidang kelistrikan yang terampil dalam
pemasangan Lampu Downlight
- Lampu Downlight yang dipasang sesuai dengan gambar kerja
- Menggunakan Lampu Downlight LED 9 Watt
- Lampu Yang Rusak / Putus Tidak Boleh Di Pasang.

Metode pekerjaan :
- Urutan Pelaksanaan
- Marking posisi lampu Sesuai Dengan Gambar Kerja
- Buat dudukan fitting lampu
- Pasang lampu pada dudukan Fitting Lampu
- Sambung ke instalasi/Kabel

Tenaga

- Instalatur Listrik
- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Fitting Lampu
- Lampu Downlight Philips
- Isolasi
- Kabel

Peralatan
- Tang
- Obeng dll

 Pas. Lampu Tanam Lantai 4,5 Watt


Syarat – Bahan

- Pemborong harus menyiapkan tenaga ahli bidang kelistrikan yang terampil


dalam pemasangan Lampu Tanam
- Lampu Tanam yang dipasang sesuai dengan gambar kerja
- Menggunakan Lampu Tanam 4,5 Watt
- Lampu Yang Rusak / Putus Tidak Boleh Di Pasang.
- Lampu Merk Philips

Metode pekerjaan :
- Marking posisi lampu Sesuai Dengan Gambar Kerja
- Buat dudukan fitting lampu
- Pasang lampu pada dudukan Fitting Lampu
- Sambung ke instalasi/Kabel
Tenaga

- Instalatur Listrik
- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Fitting Lampu
- Lampu Merk Philips
- Isolasi
- Kabel

Peralatan
- Tang
- Obeng dll

 Pas. Lampu Dinding 4,5 Watt


Syarat – Bahan

- Pemborong harus menyiapkan tenaga ahli bidang kelistrikan yang terampil dalam
pemasangan Lampu Dinding
- Lampu Dinding yang dipasang sesuai dengan gambar kerja
- Menggunakan Lampu Dinding 4,5 Watt
- Lampu Yang Rusak / Putus Tidak Boleh Di Pasang.
- Lampu Merk Philips

Metode pekerjaan :
- Marking posisi lampu Sesuai Dengan Gambar Kerja
- Buat dudukan fitting lampu
- Pasang lampu pada dudukan Fitting Lampu
- Sambung ke instalasi/Kabel
Tenaga

- Instalatur Listrik
- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Fitting Lampu
- Lampu Merk Philips
- Isolasi
- Kabel

Peralatan
- Tang
- Obeng dll

 Pas. Lampu Spot diatas air 3 Watt


Syarat – Bahan

- Pemborong harus menyiapkan tenaga ahli bidang kelistrikan yang terampil dalam
pemasangan Lampu Spot
- Lampu Spot yang dipasang sesuai dengan gambar kerja
- Menggunakan Lampu Spot 3 Watt
- Lampu Yang Rusak / Putus Tidak Boleh Di Pasang.

Metode pekerjaan :

- Marking posisi lampu Sesuai Dengan Gambar Kerja


- Buat dudukan fitting lampu
- Pasang lampu pada dudukan Fitting Lampu
- Sambung ke instalasi/Kabel
Tenaga

- Instalatur Listrik
- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Fitting Lampu
- Lampu Merk Philips
- Isolasi
- Kabel

Peralatan
- Tang

 Pas. Saklar Doubel


Syarat – Bahan

- Jika tidak ditentukan lain, saklar-saklar tersebut bingkainya harus dipasang rata
pada tembok setinggi 150 cm diatas lantai dapat disesuiakan dengan kebutuhan
rungan. Saklar-saklar harus dipasang dalam kotak-kotak dan ring setelannya yang
standard, dilengkapi dengan tutup persegi. Sambungan-sambungan hanya
diperbolehkan antara yang berdekatan.
- Saklar dinding dari type untuk pemasangan rata dinding, type rocker dengan rating
250 V – 10 A, Double gang .

Metode pekerjaan :
- Urutan Pelaksanaan
- Marking jalur konduit pada dinding
- Bobok dinding bata, jangan lupa gunakan cutter
- Pasang konduit dan inbow dos
- Tunggu sampai dinding plester akhir
- Sambungkan saklar, stop kontak dengan instalasinya
- Pasang saklar Double , gunakan waterpass agar rata

Tenaga

- Instalatur Listrik
- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Saklar Double Merk Philips
- Grid switch
- Isolasi
- Kabel

Peralatan
- Tang
- Waterpass
- Obeng dll

 Pas. Saklar Tripel


Syarat – Bahan

- Jika tidak ditentukan lain, saklar-saklar tersebut bingkainya harus dipasang rata
pada tembok setinggi 150 cm diatas lantai dapat disesuiakan dengan kebutuhan
rungan. Saklar-saklar harus dipasang dalam kotak-kotak dan ring setelannya yang
standard, dilengkapi dengan tutup persegi. Sambungan-sambungan hanya
diperbolehkan antara yang berdekatan.
- Saklar dinding dari type untuk pemasangan rata dinding, type rocker dengan rating
250 V – 10 A, Tripel gang .
Metode pekerjaan :
- Urutan Pelaksanaan
- Marking jalur konduit pada dinding
- Bobok dinding bata, jangan lupa gunakan cutter
- Pasang konduit dan inbow dos
- Tunggu sampai dinding plester akhir
- Sambungkan saklar, stop kontak dengan instalasinya
- Pasang saklar Tripel, gunakan waterpass agar rata

Tenaga

- Instalatur Listrik
- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Saklar Tripel Merk Philips
- Grid switch
- Isolasi
- Kabel

Peralatan
- Tang
- Waterpass
- Obeng dll

 Pas. Saklar Singel


Syarat – Bahan

- Jika tidak ditentukan lain, saklar-saklar tersebut bingkainya harus dipasang rata
pada tembok setinggi 150 cm diatas lantai dapat disesuiakan dengan kebutuhan
rungan. Saklar-saklar harus dipasang dalam kotak-kotak dan ring setelannya yang
standard, dilengkapi dengan tutup persegi. Sambungan-sambungan hanya
diperbolehkan antara yang berdekatan.
- Saklar dinding dari type untuk pemasangan rata dinding, type rocker dengan rating
250 V – 10 A, Singel gang .

Metode pekerjaan :
- Urutan Pelaksanaan
- Marking jalur konduit pada dinding
- Bobok dinding bata, jangan lupa gunakan cutter
- Pasang konduit dan inbow dos
- Tunggu sampai dinding plester akhir
- Sambungkan saklar, stop kontak dengan instalasinya
- Pasang saklar Singel, gunakan waterpass agar rata

Tenaga

- Instalatur Listrik
- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Saklar Singel Merk Philips
- Grid switch
- Isolasi
- Kabel

Peralatan
- Tang
- Waterpass
- Obeng dll
 Pas. Stop kontak

- Stop kontak haruslah dengan type yang memakai earthing contact dengan rating 10
A 250 V, semua pasangan stop kontak dengan tegangan kerja 220 V harus diberi
saluran ketanah (Grounding). Stop kontak harus dipasang rata dari atas dengan
permukaan dinding dengan ketinggian 40 cm dari atas lantai yang sudah jadi atau
sesuai dengan petunjuk Direksi.
- Posisi Stop Kontak Lihat pada gambar kerja .

Metode pekerjaan :
- Urutan Pelaksanaan
- Marking jalur konduit pada dinding
- Bobok dinding bata, jangan lupa gunakan cutter
- Pasang konduit dan inbow dos
- Tunggu sampai dinding plester akhir
- Sambungkan saklar, stop kontak dengan instalasinya
- Pasang Stop Kontak, gunakan waterpass agar rata

Tenaga

- Instalatur Listrik
- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Stop Kontak
- Grid switch
- Isolasi
- Kabel

Peralatan
- Tang
- Waterpass
- Obeng dll

B. Pekerjaan Instalasi Listrik Lantai 2

 Pas. Instalasi Titik Lampu


Syarat – Bahan

1. Pekerjaan Pasang Instalasi Kabel NYM 3 x 2,5 mm


- Galian dan Bobokan, Pemborong harus menutup dan merapikan kembali
setiap galian dan bobokan yang dilakukan pada konstruksi bangunan,
yang disebabkan pekerjaan-pekerjaan instalasi elektrikal. Untuk
menghindari sejauh mungkin pekerjaan pembobokan maka harus telah
dipersiapkan dan dipasang dalam tahap pekerjaan konstruksi.
- kabel yang digunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi persyaratan
PUIL / LMK. Semua kabel / kawat harus baru dan jelas ditandai dengan
ukurannya, jenis kabelnya, nomor dan jenis pintalannya. Kecuali
persyaratan lain, konduktor yang dipakai ialah kabel SM dengan luas
penampang yang sesuai dengan Gambar Rencana.
- Penyambungan Kabel Instalasi Penerangan. Semua penyambungan kabel
harus dilakukan dalam kotak-kotak penyambungan yang khusus untuk
itu (misalnya Juction Box). Pemborong harus memberikan brosur-brosur
mengenai cara-cara penyambungan yang dinyatakan oleh Pabrik kepada
Direksi
- Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi dengan PV /
Protolen yang khusus untuk listrik.
- Kabel-kabel yang disambung sesuai dengan warna-warna atau nama-
namanya masing-masing dan harus diadakan pengetesan tahanan isolasi
sebelum dan sesudah penyambungan dilakukan. Hasil pengetesan harus
tertulis dan disaksikan oleh Direksi.
- Setiap saluran kabel dalam bangunan dipergunakan pipa conduit
minimum 5/8” diameternya. Setiap pencabangan ataupun pengambilan
keluar harus menggunakan junction box yang sesuai dan sambungan
yang lebih dari satu harus menggunakan terminal strip didalam junction
box. Juction box yang terlihat dipakai juction box BERKER ex. Jerman,
Eropa tutup blank plate stainless steel, type star point.
- Pada umunya kabel instalasi penerangan dan instalasi stop kontak harus
kabel inti tembaga dengan insulasi PVC, satu inci atau kabel NYY dan
untuk instalasi bawah tanah menggunakan kabel tuwisteed all
berpenampang 4 x 25 mm (SM) dan kabel tuwisteed all berpenampang 2
x 16 mm (SR).
- Penyedia harus menyiapkan tenaga ahli bidang kelistrikan yang terampil.
- Kode warna insulasi kabel harus mengikuti ketentuan PUIL sebagai
berikut:
1. Fasa -1 : Merah
2. Fasa -2 : Kuning
3. Fasa -3 : Hitam
4. Netral : Biru
5. Tanah (Ground) : Hijau-Kuning

Metode pekerjaan :
 Pemasangan Instalasi kabel listrik

 URUTAN PELAKSANAAN INSTALASI INDOOR


- Masukkan kawat pancingan ke dalam pipa conduit sesuai groupnya
- Tarik kabel dengan bantuan kawat pancingan tersebut
- Tandai kabel sesuai group dengan lakban & spidol
- Sambungan kabel banya boleh pada tee dos dan dengan las dop
- Merger kabel yang telah terpasang

 URUTAN PELAKSANAAN INSTALASI OUTDOOR


- Marking jalur inscalasi
- Tandai lokasi tiang lampu
- Gali jalur yang relah demarking
- Gelar kabel NYM 3x2,5 mm2 sesuai ukuran pada shop drawing sesuai
groupnya
- Timbun dengan pasir
- Urug galian dengan tanah kembali

 METODE PEMASANGAN KABEL


1. Urutan Pelaksanaan
KABEL PADA TRAY
- Pastikan lebar tray cukup untuk jumlah kabel yang akan dipasang
- Potong kabel dengan panjang dilebihkan 1 meter dari kebutuhan
- Tarik kabel satu per satu dengan urutan dari pinggir
- Gunakan kabel ties sebagai pengikat kabel dengan jarak 1 meter
- Kabel siap disambung dengan panel

KABEL PADA LADDER


- Pastikan lebar ladder cukup untuk jumlah kabel yang akan dipasang
- Potong kabel dengan panjang dilebihkan 1 meter dari kebutuhan
- Tarik kabel satu per satu dengan urutan dari
pinggir
- Gunakan tali jika kabel akan dipasang vertikal
- Gunakan kabel ties sebagai pengikat kabel dengan
jarak 1 meterKabel siap disambung dengan panel

Tenaga

- Instalatur Listrik
- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor

Bahan
- Kabel NYM 3x2,5 mm2
- Las Dop
- Pipa Coudit

Peralatan
- Tang ampere
- Kabel ties
- Tang, Obeng

 Pas. Lampu Downlight


Syarat – Bahan

- Pemborong harus menyiapkan tenaga ahli bidang kelistrikan yang terampil dalam
pemasangan Lampu Downlight
- Lampu Downlight yang dipasang sesuai dengan gambar kerja
- Menggunakan Lampu Downlight LED 9 Watt
- Lampu Yang Rusak / Putus Tidak Boleh Di Pasang.

Metode pekerjaan :
- Urutan Pelaksanaan
- Marking posisi lampu Sesuai Dengan Gambar Kerja
- Buat dudukan fitting lampu
- Pasang lampu pada dudukan Fitting Lampu
- Sambung ke instalasi/Kabel

Tenaga

- Instalatur Listrik
- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Fitting Lampu
- Lampu Downlight Philips
- Isolasi
- Kabel

Peralatan
- Tang
- Obeng dll

 Pas. Lampu Tanam Lantai 4,5 Watt


Syarat – Bahan

- Pemborong harus menyiapkan tenaga ahli bidang kelistrikan yang terampil


dalam pemasangan Lampu Tanam
- Lampu Tanam yang dipasang sesuai dengan gambar kerja
- Menggunakan Lampu Tanam 4,5 Watt
- Lampu Yang Rusak / Putus Tidak Boleh Di Pasang.
- Lampu Merk Philips

Metode pekerjaan :
- Marking posisi lampu Sesuai Dengan Gambar Kerja
- Buat dudukan fitting lampu
- Pasang lampu pada dudukan Fitting Lampu
- Sambung ke instalasi/Kabel

Tenaga

- Instalatur Listrik
- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Fitting Lampu
- Lampu Merk Philips
- Isolasi
- Kabel

Peralatan
- Tang
- Obeng dll
 Pas. Lampu Dinding 4,5 Watt
Syarat – Bahan

- Pemborong harus menyiapkan tenaga ahli bidang kelistrikan yang terampil dalam
pemasangan Lampu Dinding
- Lampu Dinding yang dipasang sesuai dengan gambar kerja
- Menggunakan Lampu Dinding 4,5 Watt
- Lampu Yang Rusak / Putus Tidak Boleh Di Pasang.
- Lampu Merk Philips

Metode pekerjaan :
- Marking posisi lampu Sesuai Dengan Gambar Kerja
- Buat dudukan fitting lampu
- Pasang lampu pada dudukan Fitting Lampu
- Sambung ke instalasi/Kabel

Tenaga

- Instalatur Listrik
- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Fitting Lampu
- Lampu Merk Philips
- Isolasi
- Kabel

Peralatan
- Tang
- Obeng dll
 Pas. Saklar Doubel
Syarat – Bahan

- Jika tidak ditentukan lain, saklar-saklar tersebut bingkainya harus dipasang rata
pada tembok setinggi 150 cm diatas lantai dapat disesuiakan dengan kebutuhan
rungan. Saklar-saklar harus dipasang dalam kotak-kotak dan ring setelannya yang
standard, dilengkapi dengan tutup persegi. Sambungan-sambungan hanya
diperbolehkan antara yang berdekatan.
- Saklar dinding dari type untuk pemasangan rata dinding, type rocker dengan rating
250 V – 10 A, Double gang .

Metode pekerjaan :
- Urutan Pelaksanaan
- Marking jalur konduit pada dinding
- Bobok dinding bata, jangan lupa gunakan cutter
- Pasang konduit dan inbow dos
- Tunggu sampai dinding plester akhir
- Sambungkan saklar, stop kontak dengan instalasinya
- Pasang saklar Double , gunakan waterpass agar rata

Tenaga

- Instalatur Listrik
- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Saklar Double Merk Philips
- Grid switch
- Isolasi
- Kabel

Peralatan
- Tang
- Waterpass
- Obeng dll

 Pas. Saklar Tripel


Syarat – Bahan

- Jika tidak ditentukan lain, saklar-saklar tersebut bingkainya harus dipasang rata
pada tembok setinggi 150 cm diatas lantai dapat disesuiakan dengan kebutuhan
rungan. Saklar-saklar harus dipasang dalam kotak-kotak dan ring setelannya yang
standard, dilengkapi dengan tutup persegi. Sambungan-sambungan hanya
diperbolehkan antara yang berdekatan.
- Saklar dinding dari type untuk pemasangan rata dinding, type rocker dengan rating
250 V – 10 A, Tripel gang .

Metode pekerjaan :
- Urutan Pelaksanaan
- Marking jalur konduit pada dinding
- Bobok dinding bata, jangan lupa gunakan cutter
- Pasang konduit dan inbow dos
- Tunggu sampai dinding plester akhir
- Sambungkan saklar, stop kontak dengan instalasinya
- Pasang saklar Tripel, gunakan waterpass agar rata

Tenaga

- Instalatur Listrik
- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor
- Pekerja
Bahan
- Saklar Tripel Merk Philips
- Grid switch
- Isolasi
- Kabel

Peralatan
- Tang
- Waterpass
- Obeng dll

 Pas. Saklar Singel


Syarat – Bahan

- Jika tidak ditentukan lain, saklar-saklar tersebut bingkainya harus dipasang rata
pada tembok setinggi 150 cm diatas lantai dapat disesuiakan dengan kebutuhan
rungan. Saklar-saklar harus dipasang dalam kotak-kotak dan ring setelannya yang
standard, dilengkapi dengan tutup persegi. Sambungan-sambungan hanya
diperbolehkan antara yang berdekatan.
- Saklar dinding dari type untuk pemasangan rata dinding, type rocker dengan rating
250 V – 10 A, Singel gang .

Metode pekerjaan :
- Urutan Pelaksanaan
- Marking jalur konduit pada dinding
- Bobok dinding bata, jangan lupa gunakan cutter
- Pasang konduit dan inbow dos
- Tunggu sampai dinding plester akhir
- Sambungkan saklar, stop kontak dengan instalasinya
- Pasang saklar Singel, gunakan waterpass agar rata

Tenaga

- Instalatur Listrik
- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Saklar Singel Merk Philips
- Grid switch
- Isolasi
- Kabel

Peralatan
- Tang
- Waterpass
- Obeng dll

 Pas. Stop kontak

Syarat – Bahan

- Stop kontak haruslah dengan type yang memakai earthing contact dengan rating 10
A 250 V, semua pasangan stop kontak dengan tegangan kerja 220 V harus diberi
saluran ketanah (Grounding). Stop kontak harus dipasang rata dari atas dengan
permukaan dinding dengan ketinggian 40 cm dari atas lantai yang sudah jadi atau
sesuai dengan petunjuk Direksi.
- Posisi Stop Kontak Lihat pada gambar kerja .

Metode pekerjaan :
- Urutan Pelaksanaan
- Marking jalur konduit pada dinding
- Bobok dinding bata, jangan lupa gunakan cutter
- Pasang konduit dan inbow dos
- Tunggu sampai dinding plester akhir
- Sambungkan saklar, stop kontak dengan instalasinya
- Pasang Stop Kontak, gunakan waterpass agar rata
Tenaga

- Instalatur Listrik
- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Stop Kontak
- Grid switch
- Isolasi
- Kabel

Peralatan
- Tang
- Waterpass
- Obeng dll

J.PEKERJAAN INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR

 Pipa Intalasi Air Kotor 2" + Acc


Syarat – Bahan

- Pipa – pipa Dia 2” dapat diletakan di dalam Dinding ,dipasang Menuju Atap
Dak Beton guna Untuk Saluran Air Hujan.
- Pipa yang di gunakan dengan kwalitas terbaik MERK RUCIKA.
- Jaringan utama pipa di pasang melalui “shaft” yang disediakan ,jaringan
pembagi yang melalui dinding harus tertanam pada/dalam lapisan plesteran
- Jaringan pipa yang tegak lurus dan yang tergantung dalam bangunan di
pasang dengan klem-klem/ angker baut setiap jarak 2 m yang tertanam kuat
pada bangunan.

Metode pekerjaan :

Untuk instalasi air kotor, langsung melalui buangan Kesaluran Air, mengalir
secara gravitasi dari masing-masing Pembuangan .
Yang perlu diperhatikan dalam pemasangannya adalah :
• Untuk air buangan dibuat dengan kemiringan (± 1 li) Masing-masing
pipa air kotor & air buangan harus dilengkapi pettrap (saluran leher
angsa).

Cara pemasangan pipa :


- Pada pemasangan instalasi air kotor, denah plumbing dan diagram isometrik yang
berguna untuk menentukan jalur-jalur pembuangan instalasi pipa-pipa yang akan
dipasang sesuai dengan gambar kerja dan isntruksi pengawas.
- Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.
- Tentukan lokasi pembuangan.
- Untuk pipa yang melintasi lantai (terutama lantai dasar, maka kedalaman pipa
harus cukup, minimal 50 cm supaya tidak mudah pecah.
- Pipa yang akan disambung,bagian ujungnya harus dibersihkan dengan ampelas
supaya sambungan dapat lengket dengan kuat
- Pipa dipasang dan disambung dengan menggunakan lem perekat pipa pada tiap
sambungan dan tiap pemasangan aksesoris pipa

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Pipa PVC 2” MERK RUCIKA
- Fitting PVC (tee, elbow, reducer,socket, flame, dll MERK RUCIKA)
- Material Bantu (lem PVC, sealtape, penggantung, clamp, dll)

Peralatan
• Gergaji besi
• Gerinda Tangan
• Bor Duduk & Bor Tangan
• Gunting
• Kunci Pipa, Kunci Pas
• Tang, obeng dll

 Pas.Floor drain + Asesories


Syarat – Bahan

- Floordrain yang digunakan standar SNI, STAINLESS


- Floor drain di pasang di tempat – tempat sesuai dengan gambar kerja.
- Floor drain yang di pasang telah di seleksi dengan baik ,tanpa cacat dan telah di
setujui oleh pemilik pekerjaan.
- Pada tempat – tempat yang telah di pasang floor drain, penututp lantai harus di
lubangi dengan rapih,menggunkan pahat kecil dengan bentuk dan ukuran
sesuai dengan ukuran floor drain tersebut.
- Hubungan saringan metal dengan beton/lantai menggunakan perekat beton
kedap air.
- Setelah floor drain terpasang,pasangan harus rapi waterpass,di bersihkan dari
noda-noda semen dan tidak ada kebocoran.

Metode Pekerjaan :

- Floor drain dan Clean out yang digunakan adalah metal verchroom, lobang dia.
2" dilengkapi dengan siphon dan penutup berengsel untuk floor drain dan
depverchron dengan draad untuk clean out.
- Floor drain dipasang ditempat-tempat sesuai gambar untuk itu. Floor drain yang
dipasang telah diseleksi baik, tanpa cacat dan disetujui Supervisi/Pengawas.
2.Hubungan pipa metal dengan beton/lantai menggunakan perekat beton kedap
air Embeco dan pada lapis teratas setebal 5 mm diisi dengan lem Araldit.
- Marking posisi floor drain mengikuti pola finishing lantai, pasang socket drat
pada outlet pipa air bekas I kotor untuk sambungan floor drain terhadap pipa
pembuangan air bekas / kotor.
- Pasang floor drain sesuai dengan level finshing lantai.
- Periksa / cek kerataan dan posisi floor drain tersebut dengan menggunakan
waterpas.

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Floor drain+ assesoris Stainless

Peralatan
- Alat bantu

 PEKERJAAN JEMBATAN PENYEBRANGAN


 Pekerjaan Galian Tanah

 PEKERJAAN GALIAN TANAH PONDASI


Syarat – Bahan

Pekerjaan galian dilakukan pada item pekerjaan galian tanah untuk pondasi, baik
pondasi menerus ataupun setempat dan saluran air hujan yaitu pada kondisi tanah asli
digali untuk dipasangan pondasi sesuai dengan gambar rencana. Galian harus sesuai
dengan gambar rencana baik mengenai ukuran lebar dan kedalaman serta kemiringan
untuk mendapatkan elevasi sesuai rencana.

Metode pekerjaan :

- Setelah proses bouwlplank selesai, maka dilakukan pekerjaan Penggalian tanah


untuk pondasi dengan menggunakan alat manual. Kita akan melakukan
penggalian ini dengan mengikuti gambar rencana.
- Galian tanah harus terlebih dahulu melakukan pengukuran posisi, lebar galian.
- Galian tanah untuk pondasi batu kali menembus tiap pondasi setempat.
- Galian pondasi setempat diisi kembali dengan tanah bekas galian setelah
bekesting dibuka.
- Galian tanah yang tidak dapat dipakai sebagai bahan timbunan harus dibuang ke
luar areal kerja
- Material dari hasil galian yang akan digunakan sebagai bahan timbunan harus
mendapat persetujuan dari pengawas.
- Kemudian dilakukan perataan permukaan pondasi sehingga level permukaan
rata dan sama.

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Peralatan
- Cangkul
- Blancong
- Garpu
- Sekop

 PEKERJAAN TIMBUNAN TANAH KEMBALI/BEKAS GALIAN


Syarat – Bahan
Pekerjaan timbunan yang dimaksud adalah menimbun tempat-tempat yang telah
ditentukan yang tanahnya berasal dari bekas galian.Timbunan ini dilakukan disisi kanan
kiri pondasi karena setelah pemasangan pondasi selesai sisi pondasi terdapat celah /
lubang bekas galian.

Metode pekerjaan :

Pekerjaan urugan tanah disini adalah penimbunan kembali bekas galian Pondasi
Footplat dan atau untuk peninggian elevasi bangunan/lantai dengan tanah bekas galian
atau jenis dan kualitas tanah yang tertentu. Material untuk setiap timbunan harus sesuai
dengan kondisi tanah yang telah disetujui oleh Pengawas setelah sampel tanah tersebut
sesuai dengan spesifikasi yang diatur dan disetujui oleh pengawas. Material urugan bisa
menggunakan tanah bekas galian jika kondisi tanahnya layak untuk material urugan
atau material luar yang diambil dari luar lokasi yang sesuai dengan spesifikasi tanah
urugan bila material bekas galian tidak memenuhi syarat sebagai material urugan.

Cara Pelaksanaan
- Material urugan digunakanyang telah disetujui oleh Pengawas.
- Material urugan dihampar lapis demi lapis dan apabila dibutuhkan
disiram air untuk pemadatan.
- Material timbunan yang dihampar kemudian dipadatkan dengan
menggunakan alat stamper.
- Kepadatan timbunan kemudian ditentukan sesuai spesifikasi yang
diinginkan guna memperoleh hasil pemadatan yang baik
- Ukuran dan dimensi ditentukan berdasarkan gambar.

Tenaga

- Mandor
- Pekerja

Peralatan

- Cangkul
- Sekop

 PEKERJAAN URUNGAN PASIR BAWAH PONDASI


Syarat – Bahan

- Urugan pasir harus dilaksanakan / dipasang dibawah semua pekerjaan pondasi


minimal setebal 5 cm.
- Sebelum pekerjaan diatasnya dilaksanakan (pondasi) lapisan pasir harus
dipadatkan dengan diberi air dan diratakan.
- Pasir urug yang digunakan harus bersih dari akar-akaran dan kotoran lainnya.

Metode pekerjaan :

- Pekerjaan urugan pasir disini adalah bagian dari bawah Pondasi Penimbunan
pasir harus diperhatikan tinggi urugan dalam gambar.
- Material pasir yang digunakan adalah pasir urug yang telah disetujui oleh
Pengawas.
- Material pasir urug dihampar Dibawah Pondasi
- Ukuran dan dimensi ditentukan berdasarkan gambar.

Tenaga

- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Pasir Urug

Peralatan
- Waterpas
- Cangkul
- Sekop
 PEKERJAAN LANTAI DAN PASANGAN
1. Pek. Lantai Aci (Mortar) / Beton Ekspose
Syarat – Bahan

- Acian harus rata Dan Rapi Tidak Bergelombang.


- Acian dikerjakan Pada Permukaan Beton, sebelum diaci Beton harus disiram
dengan air hingga kedap.
- Semen yang digunakan untuk pekerjaan adalah jenis semen Mortar (Merk MU
200).
- Dan syarat-syarat lain sama dengan yang digunakan untuk pekerjaan beton.
- Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus berkualitas baik yang sama
dengan kualitas dan syarat air minum yaitu tidak merwarna, tidak berasa dan
titak berbau.

Metode pekerjaan :

- Mengajukan Request dan Check list Kepada Direksi


- Aci Mortar / Beton Ekspose dapat dilaksanakan setelah permukaan Beton sudah
kering (cukup umur).
- Permukaan plesteran/Beton sebelum di Aci Mortar / Beton Ekspose telebih
dahulu disiram air. Untuk memperoleh hasil Aci Mortar / Beton Ekspose yang
halus, setelah plesteran diberi lapisan acian semen Mortar, permukaan acian
sebelum mengering digosok dengan menggunakan kertas gosok.

- Setelah pekerjaan plesteran/Beton telah selesai dan telah di cek kebenarannya


maka pekerjaan dilanjutkan dengan pekerjaan Aci Mortar / Beton Ekspose.
- Lakukan kuring pada Beton dengan di siram setiap hari, guna menjaga
penyusutan yang berlebihan.
- Lakukan pengacian dengan komposisi 2 Pc : 3 kapur dengan steel trower dan
ratakan dengan jidar alumunium. Pemakaian kapur juga diperuntungkan untuk
menghindari retak rambut pada permukaan dinding.
- Siram permukaan plesteran/beton sampai dengan jenuh air sebelum pekerjaan
acian.
- Untuk mengurangi pori-pori, gosok permukaan dengan kertas semen.
- Curing permukaan acian minimal 1 kali sehari dalam waktu selama 3hari

Tenaga

- Mandor
- Tukang
- Kepala Tukang
- Pekerja

Bahan
- Semen Mortar Merk MU 200
- Air

Peralatan
- Waterpas
- Selang Air
- Jidar
- Benang.
- Sendok Semen dll.

2. Pas. Ralling Hollo Galvanis


Syarat – Bahan

- Semua Pekerjaan Pasangan Ralling harus di kerjakan sesuai gambar kerja yang sudah
ditentukan.
- Bahan yang di gunakan Untuk Menggunakan Hollo Galvanis 4/4 Dan Hollo Galvanis
2/4 Full SNI
- Pekerjaan Pasangan Railing harus di kerjakan oleh tukang Las profesional.
- Hollow yang di gunakan atau dipasang dalam kualitas baik tidak cacat atau rusak .
- Pengelasan Pasangan Ralling dilaksanakan sesuai Dengan Pengelasan SNI.
- Penyedia harus menyediakan tukang las yang berpengalaman dengan hasil pengalaman
yang baik.Permukaan bagian yang akan dilas harus dibersihkan dari cat, minyak, karat
dan bekas-bekas potongan api yang kasar.
- Bekas potongan api harus digrinda dengan rata. Kerak bekas pengelasan harus
dibersihkan dan disikat.
- Pengecatan Pasangan Ralling dengan cat kualitas baik..
- Pengecatan akhir berulang kali (2 atau 3 kali) sampai mencapai warna yang
dikehendaki.
- Untuk Warna Pengecatan Ditentukan Pada Saat Pekerjaan Dan Disetujui Oleh Konsultan
Pengawas Dan Pengawas Dinas
- Pekerjaan-pekerjaan pengecatan dilakukan dengan Cat Semprot.

Metode Pekerjaan :

- Pelaksanaan pekerjaan ralling hollo harus menggunakan tenaga ahli yang disyaratkan
dan profesional pada bidangnya
- Melakukan Pengukuran Lebar Dan Tinggi Pada Lokasi Yang Dipasang Ralling Hollo plat
cutting laser
- Potong besi Hollo 2/4 Dan 4/4 menjadi beberapa bagian sesuat dengan ukuran dan
gambar kerja. Kemudian merangkai besi hollo yang sebelumnya sudah dipotong tadi
menjadi rangkaian hollow sesuai dengan gambar kerja.
- Penyedia atau Penyedia pelaksana harus mempunyai atau menyewa peralatan untuk
kegiatan lasercutting plat dengan menunjukan surat dukungan alat;
- Pihak pengawas dan PPK wajib menolak jika dalam pelaksanaan pekerjaan material
ataupun pelaksana pekerjaan tidak sesuai dengan mutu dan syarat yang telah
disyaratkan dan tertuang dalam satu kesatuan kontrak pekerjaan.
- Pekerjaan-pekerjaan pengecatan Finishing dilakukan dengan Cat Semprot.

Tenaga

- Mandor
- Tukang khusus alumunium
- Kepala Tukang
- Pekerja

Bahan

- Hollo 4/4
- Hollo 2/4
Peralatan
- Alat Las
- Alat bantu Dll.

 PEKERJAAN BETON BERTULANG

1. Pek. Pondasi foot plat P1

a.Pekerjaan Beton K:300


- Adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik f’c = 26,4
MPa (K 300) untuk Cor Pondasi Footplat.
- Pasangan Pondasi Footplat dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran
maupun bentuk
- Semen yang digunakan adalah sama dengan semen pada syarat pekerjaan
pasangan Merk Tiga Roda.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)

b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi SNI beton polos untuk diameter
sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih dari 12
mm menggunakan jenis besi beton polos/Ulir dengan mutu baja minimal
U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

c. Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan.
Metode pekerjaan :

a. Pekerjaan Beton K : 300

- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass
untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat
Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk Pondasi Foodplate dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 300).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang Footplat dengan ketebalan yang sesuai
rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang Pondasi Foodplat dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling kolom yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan
ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m
untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).

b. Pekerjaan Pembesian
Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan Pondasi
Foodplate. Panjang penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti
standard pemasangan besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi
diukur kembali di bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian
di atas. Kegiatan pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan
pada pojok dan pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- Bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan perkuatan balok kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat
bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak lurus tidak
miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi
retak.
- Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-300 menggunakan Truck mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- pasir
- split
- air
- semen PC Merk Tiga Roda
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku
Peralatan
- Truck mixer (readymix)
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
- selang air, dll.

2. Pek. Sloof 20/25 Bawah

a.Pekerjaan Beton K:300


- Adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik f’c = 26,4
MPa (K 300) untuk Sloof 20/25.
- Pasangan sloof dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran maupun bentuk
- Semen yang digunakan adalah sama dengan semen pada syarat pekerjaan
pasangan Merk Tiga Roda.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)
a. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi SNI beton polos untuk diameter
sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih dari 12
mm menggunakan jenis besi beton polos/Ulir dengan mutu baja minimal
U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

b. Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan.

Metode pekerjaan :

a. Pekerjaan Beton K : 300

- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass
untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat
Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk Pondasi Foodplate dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 300).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang Footplat dengan ketebalan yang sesuai
rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang Pondasi Foodplat dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling kolom yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan
ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m
untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).

b. Pekerjaan Pembesian
Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan Pondasi
Foodplate. Panjang penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti
standard pemasangan besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi
diukur kembali di bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian
di atas. Kegiatan pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan
pada pojok dan pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- Bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan perkuatan balok kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat
bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak lurus tidak
miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi
retak.
- Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-300 menggunakan Truck mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- pasir
- split
- air
- semen PC Merk Tiga Roda
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- Truck mixer (readymix)
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
- selang air, dll.

3. Pek. Balok Gantung 20/30

a.Pekerjaan Beton K:300


- Adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik f’c = 26,4
MPa (K 300) untuk balok gantung.
- Pasangan balok dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran maupun bentuk
- Semen yang digunakan adalah sama dengan semen pada syarat pekerjaan
pasangan Merk Tiga Roda.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)

a. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi SNI beton polos untuk diameter
sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih dari 12
mm menggunakan jenis besi beton polos/Ulir dengan mutu baja minimal
U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

b. Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan.

Metode pekerjaan :

a. Pekerjaan Beton K : 300

- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass
untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat
Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk Pondasi Foodplate dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 300).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang Footplat dengan ketebalan yang sesuai
rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang Pondasi Foodplat dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling kolom yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan
ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m
untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).
b. Pekerjaan Pembesian
Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan Pondasi
Foodplate. Panjang penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti
standard pemasangan besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi
diukur kembali di bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian
di atas. Kegiatan pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan
pada pojok dan pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- Bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan perkuatan balok kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat
bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak lurus tidak
miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi
retak.
- Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-300 menggunakan Truck mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
Bahan
- pasir
- split
- air
- semen PC Merk Tiga Roda
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- Truck mixer (readymix)
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
- selang air, dll.

4. Pek. Plat Beton Jembatan


a.Pekerjaan Beton K:300
- Adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik f’c = 26,4
MPa (K 300) untuk plat beton.
- Pasangan balok dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran maupun bentuk
- Semen yang digunakan adalah sama dengan semen pada syarat pekerjaan
pasangan Merk Tiga Roda.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)

a. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi SNI beton polos untuk diameter
sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih dari 12
mm menggunakan jenis besi beton polos/Ulir dengan mutu baja minimal
U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

b. Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan.

Metode pekerjaan :

a. Pekerjaan Beton K : 300

- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass
untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat
Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk Pondasi Foodplate dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 300).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang Footplat dengan ketebalan yang sesuai
rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang Pondasi Foodplat dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling kolom yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan
ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m
untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).

b. Pekerjaan Pembesian
Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan Pondasi
Foodplate. Panjang penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti
standard pemasangan besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi
diukur kembali di bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian
di atas. Kegiatan pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan
pada pojok dan pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- Bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan perkuatan balok kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat
bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak lurus tidak
miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi
retak.
- Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-300 menggunakan Truck mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- pasir
- split
- air
- semen PC Merk Tiga Roda
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- Truck mixer (readymix)
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
- selang air, dll.
PEMERINTAHAN KABUPATEN TULANG
BAWANG DINAS PEKERJAAN UMUM DAN
PENATAAN RUANG
Jl. Cemara Komplek Perkantoran Pemda Tulang Bawang- Menggala Telp.
(0726)21425 MENGGALA

SPESIFIKASI TEKNIS

PENATAAN BANGUNAN DAN


LINGKUNGAN

PEKERJAAN
PEMBANGUNAN TAMAN SIMPANG PENAWAR

TAHUN ANGGARAN 2021


UMKM
I. PEKERJAAN UMKM
 PEKERJAAN UMKM
 KETERANGAN UMUM
Pekerjaan Pembangunan UMKM tersebut secara umum meliputi pekerjaan yang
terdiri dari:
a. Pekerjaan Persiapan
b. Pekerjaan Galian Tanah
c. Pekerjaan Pondasi dan Pasangan
d. Pekerjaan Beton Bertulang
e. Pekerjaan Atap dan Plafon
f. Pekerjaan Lantai
g. Pekerjaan Pengecatan dan Finising
h. Pekerjaan Kusen Pintu Jendela Almunium
i. Pekerjaan Instalasi Listrik
j. Pekerjaan Instalasi Air Bersih dan Kotor

A. PEKERJAAN PERSIAPAN

Pekerjaan Pesiapan meliputi:

 PEKERJAAN BOWPLANK

Syarat – Bahan

- Penyedia harus melaksanakan pengukuran untuk menentukan batas bangunan


dan penentuan peil + 0,00, dengan disaksikan dan disetujui oleh Direksi /
Pengawas.
- Alat-alat ukur yang dapat dipakai adalah pesawat ukur (Waterpass) dilengkapi
dengan papan / kaso sebagai patok atau profil.
- Bahan yang digunakan untuk bowplank kayu racuk papan dan kaso kls IV,
benang nyilon, paku, meteran dan peralatan tukang lainnya.

Metode pekerjaan
Pekerjaan pengkuran dilakukan menggunakan waterpass, pengukuran
dilaksanakan sekaligus membuat bouwplank. Bowplank terbuat dari papan yang
bagian atasnya dipakukan pada patok kayu persegi 5/7 cm yang tertanam dalam
tanah cukup kuat. Untuk menentukan ketinggian papan bouwplank secara rata
bagian atasnya dari papan bowplank harus di waterpass (horizontal dan siku),
sedangkan untuk mengukur dari titik As ke As antar ruangan digunakan meteran.
Setiap titik pengukuran ditandai dengan paku dan dicat dengan cat merah dan
ditulis ukuran pada papan bouwplank agar mudah di cek kembali. Pemasangan
papan bowplank dilaksanakan pada jarak 1,5 m dari As sekeliling bangunan dan
dipakukan pada patok – patok yang terlebih dahulu ditancapkan kedalam tanah.

Tenaga

- Manager Pelaksanaan
- Manager Tehnik
- Ahli K3
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Kaso
- Benang
- Paku

Peralatan
- Meteran
- Waterpas
- Palu
- Gergaji

B. PEKERJAAN GALIAN TANAH


 PEKERJAAN GALIAN TANAH PONDASI
Syarat – Bahan

Pekerjaan galian dilakukan pada item pekerjaan galian tanah untuk pondasi,
baik pondasi menerus ataupun setempat yaitu pada kondisi tanah asli digali
untuk dipasangan pondasi sesuai dengan gambar rencana. Galian harus sesuai
dengan gambar rencana baik mengenai ukuran lebar dan kedalaman serta
kemiringan untuk mendapatkan elevasi sesuai rencana.

Metode Pekerjaan :
- Setelah proses bouwlplank selesai, maka dilakukan pekerjaan Pembersihan Dan
Perataan Tanah dengan menggunakan alat manual.
- Pembersihan Dan Perataan Tanah ini dengan mengikuti gambar rencana.
- Pembersihan Tanah Dan Perataan Tanah harus terlebih dahulu melakukan
pengukuran posisi, lebar Lahan.
- Pembersihan Dan Perataan Tanah untuk Lahan Yang Akan Dikerjakan.
- Pembersihan Dan Perataan Tanah yang tidak dapat dipakai sebagai bahan
timbunan harus dibuang ke luar areal kerja
- Material dari hasil Pembersihan Dan Perataan Tanah yang akan digunakan
sebagai bahan timbunan harus mendapat persetujuan dari pengawas.
- Kemudian dilakukan perataan permukaan pondasi sehingga level permukaan
rata dan sama.

Tenaga

- Manager Pelaksanaan
- Manager Tehnik
- Ahli K3
- Mandor
- Pekerja

Peralatan
- Cangkul
- Blancong
- Garpu
- Sekop

 PEKERJAAN TIMBUNAN TANAH KEMBALI


Syarat – Bahan

Pekerjaan timbunan yang dimaksud adalah menimbun tempat-tempat yang telah


ditentukan yang tanahnya berasal dari bekas galian.Timbunan ini dilakukan
disisi kanan kiri pondasi karena setelah pemasangan pondasi selesai sisi pondasi
terdapat celah / lubang bekas galian.

Metode pekerjaan :
- Pekerjaan urugan tanah disini adalah penimbunan kembali bekas galian dan
atau untuk peninggian elevasi bangunan/lantai dengan tanah bekas galian atau
jenis dan kualitas tanah yang tertentu.
- Material untuk setiap timbunan harus sesuai dengan kondisi tanah yang telah
disetujui oleh Pengawas setelah sampel tanah tersebut sesuai dengan spesifikasi
yang diatur dan disetujui oleh pengawas.
- Material urugan bisa menggunakan tanah bekas galian jika kondisi tanahnya
layak untuk material urugan atau material luar yang diambil dari luar lokasi
yang sesuai dengan spesifikasi tanah urugan bila material bekas galian tidak
memenuhi syarat sebagai material urugan.

Cara Pelaksanaan
- Material urugan digunakanyang telah disetujui oleh Pengawas.
- Material urugan dihampar lapis demi lapis dan apabila dibutuhkan disiram air
untuk pemadatan.
- Material timbunan yang dihampar kemudian dipadatkan dengan menggunakan
alat stamper.
- Kepadatan timbunan kemudian ditentukan sesuai spesifikasi yang diinginkan
guna memperoleh hasil pemadatan yang baik
- Ukuran dan dimensi ditentukan berdasarkan gambar.

Tenaga

- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Tanah Urug

Peralatan

- Cangkul
- Sekop
- stemper
 PEKERJAAN URUNGAN PASIR BAWAH PONDASI DAN LANTAI
Syarat – Bahan

- Urugan pasir harus dilaksanakan / dipasang dibawah semua pekerjaan pondasi


minimal setebal 5 cm.
- Sebelum pekerjaan diatasnya dilaksanakan (pondasi) lapisan pasir harus
dipadatkan dengan diberi air dan diratakan.
- Pasir urug yang digunakan harus bersih dari akar-akaran dan kotoran lainnya.

Metode Pekerjaan :
- Pekerjaan urugan pasir disini adalah bagian dari lantai Penimbunan pasir harus
diperhatikan tinggi urugan dalam gambar.
- Material pasir yang digunakan adalah pasir urug yang telah disetujui oleh
Pengawas.
- Material pasir urug dihampar Dibawah Pondasi
- Ukuran dan dimensi ditentukan berdasarkan gambar.

Tenaga

- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Pasir Urug

Peralatan
- Waterpas
- Cangkul
- Sekop
- Stemper

 TIMBUNAN TANAH PENINGGIAN LANTAI


Syarat – Bahan

Pekerjaan timbunan untuk peninggian lantai yang dimaksud adalah menimbun


tempat-tempat yang telah ditentukan yang tanahnya berasal dari luar lokasi atau
bekas galian setempat.
Metode pekerjaan :
- Pekerjaan urugan tanah disini adalah penimbunan untuk peninggian elevasi
bangunan/lantai dengan tanah bekas galian atau jenis dan kualitas tanah yang
tertentu.
- Material untuk setiap timbunan harus sesuai dengan kondisi tanah yang telah
disetujui oleh Pengawas setelah sampel tanah tersebut sesuai dengan spesifikasi
yang diatur dan disetujui oleh pengawas.
- Material urugan bisa menggunakan tanah bekas galian jika kondisi tanahnya
layak untuk material urugan atau material luar yang diambil dari luar lokasi
yang sesuai dengan spesifikasi tanah urugan bila material bekas galian tidak
memenuhi syarat sebagai material urugan.

Cara Pelaksanaan
- Material urugan digunakanyang telah disetujui oleh Pengawas.
- Material urugan dihampar lapis demi lapis dan apabila dibutuhkan disiram air
untuk pemadatan.
- Material timbunan yang dihampar kemudian dipadatkan dengan menggunakan
alat stamper.
- Kepadatan timbunan kemudian ditentukan sesuai spesifikasi yang diinginkan
guna memperoleh hasil pemadatan yang baik
- Ukuran dan dimensi ditentukan berdasarkan gambar.

Tenaga

- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Tanah Urug

Peralatan

- Cangkul
- Sekop
- Stemper
C.PEKERJAAN PONDASI DAN PASANGAN

 Pas. Batu Kali adk. 1 Pc : 4 Ps


- semua pekerjaan, peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan untuk pekerjaan
pasangan batu belah menggunakan batu belah hitam.Bentuk dan dimensi sesuai
dengan gambar kerja.
- Batu belah yang digunakan adalah jenis batu belah yang berasal dari gunung
atau dari kali yaitu jenis batu belah hitam.
- Batu belah harus benar-benar padat dan tidak memperlihatkan tanda-tanda
kelapukan.
- Batu karang sama sekali tidak boleh digunakan sebagai pasangan pondasi.
- Semen yang digunakan untuk pekerjaan pasangan adalah jenis semen portland
(PC 50 kg/zak Merk Tiga Roda) yang beredar di pasaran dan disahkan oleh
Pemerintah dan Instansi yang berwenang dari jenis dan merk yang sama
- Pasir untuk pekerjaan pasangan harus pasir yang halus dengan gradasi tidak
lebih dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Dan syarat-syarat lain sama dengan yang digunakan untuk pekerjaan beton.
- Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus berkualitas baik yang sama
dengan kualitas dan syarat air minum yaitu tidak merwarna, tidak berasa dan
titak berbau.

Metode pekerjaan :

Pek. Pasangan Pondasi Batu Kali


LINGKUP PEKERJAAN
Bagian Pondasi Batu Belah ini meliputi pengadaan dan pemasangan semua pondasi batu
belah sesuai dengan gambar dan persyaratan disini.

BAHAN - BAHAN
1. Batu Belah
Batu-batu harus keras dengan permukaan kasar tanpa cacat/ retak.dan cara
pengerjaannya harus dilakukan menurut cara terbaik yang dikenal disini.
2. Pasir
Galian pondasi harus diurug dengan pasir setebal 5 cm dan dipadatkan dengan
alat timbris tangan terbuat dari logam atau stamper.
3. Adukan
Adukan yang dipakai terdiri dari campuran 1semen : 4 pasir.

PEMASANGAN
- Pondasi batu belah

Pekerjaan pasangan batu dilaksanakan sesuai dengan ukuran dan bentuk-bentuk


yang ditunjukkan dalam gambar. Tiap-tiap batu harus dipasang penuh dengan adukan
sehingga semua hubungan batu melekat satu sama lain dengan
sempurna.Setiap batu harus dipasang diatas lapisan adukan dan diketok ke tempatnya
hingga teguh.Adukan harus mengisi penuh rongga-rongga antar
batu untuk mendapatkan massa yang kuat dan integral di beberapa sisi luar dan
dalam.Batu yang akan dipasang dibasahi dahulu, lalu dibentuk menjadi bidang luar
yang harus sesuai dengan gambar rencana atau petunjuk Ahli. Anker/ stek
dipasang dengan cara dibungkus campuran batu kali dengan adukan 10
cm sekelilingnya, sedalam 20 cm tiap 1 m' dengan diameter anker/ stek minimum
10 mm. Yang termasuk dalam pekerjaan pondasi batu belah adalah :
 Material batu belah yang keras tidak cacat dan tidak retak.
 Air yang digunakan bersih, tawar dari bahan kimia yang dapat
merusak pondasi, asam kali atau bahan organik.
 Pasir pasang sama seperti syarat pasir beton, kadar lumpur yang boleh
dikandung maksimal 10 % dan mempunyai butiran antara 0 sampai 1
mm

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Pasir Urug
- Batu Belah
- Semen PC Merk Tiga Roda
- Air
Peralatan
- Waterpas
- Benang
- Cangkul
- Sendok Semen
- Selang air
- Ember
- Bak
- Unting-Unting
- Meteran
- Profil

 Pekerjaan Pasangan Dinding ½ Bata adk. 1 Pc : 4 Ps


Syarat – Bahan

- Bagian pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pemasangan untuk semua


pasangan bata seperti yang tertera pada gambar,yaitu pasangan dinding bata
biasa.Pelaksanaan pemasangannya harus benar-benar mengikuti garis-garis
ketinggian dan bentuk-bentuk yang terlihat pada gambar dan disebutkan dalam
spesifikasi ini.
- Batu bata yang digunakan harus baru, terbakar keras dan tidak patah-patah.
- Adukan yang digunakan untuk pasangan bata biasa adalah campuran 1 PC : 4
Pasir.
- Batu bata yang dipakai pada bangunan ini, menggunakan bata yang berkualitas
baik, utuh dan tidak cacat serta bata yang dipakai harus dengan ukuran yang
sama.
- Bata merah sebelum dipasang harus direndam dahulu dalam bak atau drum air,
sampai jenuh yang harus disiapkan di lapangan.
- Pasangan dinding bata merah dipasang sesuai dengan gambar kerja yang sudah
ada dan untuk pasangan tembok bata menggunakan pasangan setengah bata.
- Perekat yang dipergunakan untuk pasangan bata adalah sebagai berikut :
- Untuk pasangan tembok bata biasa menggunakan campuran 1 PC : 4 Ps
- Bata yang mentah, retak/tidak memenuhi syarat dan tetap terpasang agar
dibongkar dan segera digantii dengan bata yang memenuhi syarat tersebut.

Metode pekerjaan :

- Pasangan bata dimulai diatas sloof. Benang bantu ditarik dari profilan/kerangka bantu.
Benang ditarik biasanya pada sisi luar atau sisi dalam pasangan bata.
- Pemasangan bata pada sekat RKB adalah rata as, sedangkan pemasangan atas pada sisi
belakang, sisi depan dan sisi samping adalah rata dalam, artinya kolom tidak terlihat
dari dalam ruangan (kolom hanya terlihat dari luar bangunan).
- Pasangan bata dilaksanakan untuk ketinggian dibawah kusen (sekitar 120 cm di atas
sloof), sampai sekeliling bangunan dan sekat.
- Pemasangan bata selanjutnya dilakukan sampai level bawah balok lintel.

- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pasang dinding


½ bata.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
- Persiapan material kerja, antara lain : bata, semen PC, pasir pasang dan air..
- Persiapan alat bantu kerja, antara lain : water pass, meteran, benang, unting-
unting, profil, selang air, sendok semen, dll.
- Pengukuran dengan menggunakan alat ukur waterpass.
- Juru ukur/tukang menentukan dan menandai (marking) lokasi yang akan
dipasang batu bata termasuk titik-titik kolom praktis, as dinding, ketinggian
pasangan, siku ruangan dan ketebalan dinding.
- Pasangan bata biasa dengan menggunakan adukan 1PC : 4Psr.
- Sebelum bata dipasang terlebih dahulu direndam dalam air jenuh, agar air
semen adukan tidak terserap dalam bata yang mana akan mengakibatkan
adukan mudah rontok dan dan pasangan batu bata cukup kuat.
- Buat adukan untuk pasangan dinding bata.
- Pasang profil dan benang serta unting-unting untuk acuan pasangan dinding
bata.
- Pasang dan susun bata pada area yang telah diberi tanda marking dengan
menggunakan perekat adukan.
- Pemasangan bata diikuti dengan pengecoran kolom praktis.
- Cek dan periksa kesikuan/kerataan pasangan bata pada setiap ketinggian 1
m.
- Pekerjaan pasangan bata dihentikan pada ketinggian 1 m, setelah kolom
praktis dicor dan pasangan bata /kuat baru pekerjaan pemasangan bata
dapat dilanjutkan kembali
-
Tenaga

- Mandor
- Tukang
- Kepala Tukang
- Pekerja

Bahan
- Bata
- semen PC Tiga Roda
- pasir pasang
- air

Peralatan
- water pass
- meteran
- benang
- unting-unting
- profil
- selang air
- sendok semen, dll.

 Pekerjaan Plesteran adk. 1 Pc : 4 Ps


Syarat – Bahan

- Semua pekerjaan, dinding bata di plester lihat gambar kerja


- Plesteran harus rata dan tegak lurus dengan ketebalan 1,5 mm.
- Plesteran dinding dikerjakan luar dalam, sebelum diplester didnding bata harus
disiram dengan air hingga kedap.
- Semen yang digunakan untuk pekerjaan pasangan adalah jenis semen portland
(PC 50 kg/zak Merk Tiga Roda) yang beredar di pasaran dan disahkan oleh
Pemerintah dan Instansi yang berwenang dari jenis dan merk yang sama
- Pasir untuk pekerjaan pasangan harus pasir yang halus dengan gradasi tidak
lebih dari diameter 0,35 mm.
- Pasir yang digunakan pasir pasang dan harus bersih dan kadar lumpur
maksimum yang terkandung 5%.
- Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus berkualitas baik yang sama
dengan kualitas dan syarat air minum yaitu tidak merwarna, tidak berasa dan
tidak berbau.

Metode pekerjaan :

- Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pekerjaan dinding dilakukan atau dapat


juga dilakukan sehari setelah dinding dipasang.
- Pasir pasang yang akan digunakan terlebih dahulu di ayak.Hal ini untuk
menghilangkan sampah-sampah yang ada pada pasir.
- Kemudian spesi diaduk sesuai dengan kebutuhan spesi yang diperlukan.
- Pasangan dinding bata terlebih dahulu disiram air
- Dibuat kepala plesteran pada beberapa bagian
- Permukaan dinding diplesteer kemudian diratakan dengan sipatan
- Setelah proses plesteran selesai dilakukan barulah dapat dilakukan proses
pengacian dengan menggunakan campuran semen dan air.
- Apabila sudah kering digosok menggunakan kertas bekas sak semen hingga
halus.
- Peralatan yang digunakan pada pekerjaan ini sama dengan peralatan yang
digunakan pada pekerjaan dinding.
- Perbandingan campuran dan pengetesannya dapat dilaksanakan dalam waktu 1
minggu dan tidak ada penambahan waktu lagi untuk itu.
- Plester/adukan dengan campuran 1Pc:4Ps digunakan pada daerah-daerah
seluruh dinding bata seperti ditunjukkan dalam gambar.
- Plester/adukan harus dicampur dengan bahan“Additive” untuk mencegah
keretakan yang tidak diinginkan dan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan
pengawas

Tenaga

- Mandor
- Tukang
- Kepala Tukang
- Pekerja

Bahan
- semen PC Tiga Roda
- pasir pasang
- air
Peralatan
- Waterpas
- Selang Air
- Jidar
- Benang
- Sendok Semen dll.

 Pekerjaan Acian Dinding


Syarat – Bahan

- Semua pekerjaan, dinding bata diaci lihat gambar kerja acian harus rata dan
tegak lurus
- Acian dinding dikerjakan luar dalam, sebelum diaci Plesteran,Kolom harus
disiram dengan air hingga kedap.
- Semen yang digunakan untuk pekerjaan pasangan adalah jenis semen portland
(PC 50 kg/zak tiga roda) yang beredar di pasaran dan disahkan oleh Pemerintah
dan Instansi yang berwenang dari jenis dan merk yang sama
- Dan syarat-syarat lain sama dengan yang digunakan untuk pekerjaan beton.
- Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus berkualitas baik yang sama
dengan kualitas dan syarat air minum yaitu tidak merwarna, tidak berasa dan
titak berbau.

Metode pekerjaan :

- Pekerjaan acian dilakukan setelah pekerjaan plesteran dilakukan.


- Apabila sudah kering digosok menggunakan kertas bekas sak semen hingga
halus.
- Mengajukan Request dan Check list Kepada Direksi
- Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah kering (cukup
umur).
- Permukaan plesteran sebelum di Acian telebih dahulu disiram air. Untuk
memperoleh hasil Acian yang halus, setelah plesteran diberi lapisan acian semen
pc, permukaan acian sebelum mengering digosok dengan menggunakan kertas
gosok
- Lakukan kuring pada Plesteran dengan di siram setiap hari, guna menjaga
penyusutan yang berlebihan.
- Lakukan pengacian dengan komposisi 2 Pc : 3 kapur dengan steel trower dan
ratakan dengan jidar alumunium. Pemakaian kapur juga diperuntungkan untuk
menghindari retak rambut pada permukaan dinding.
- Siram permukaan plesteran sampai dengan jenuh air sebelum pekerjaan acian.
- Untuk mengurangi pori-pori, gosok permukaan dengan kertas semen.
- Curing permukaan acian minimal 1 kali sehari dalam waktu selama 3 hari

Tenaga
- Mandor
- Tukang
- Kepala Tukang
- Pekerja

Bahan
- Semen pc Tiga Roda
- Air

Peralatan
- Waterpas
- Selang Air
- Jidar
- Benang
- Sendok Semen dll.

C.PEKERJAAN BETON BERTULANG

 Pek. Pasangan Pondasi Food Plate


a. Pekerjaan Beton K:250
Syarat – Bahan

- Adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik f’c =


21,7 MPa (K 250) untuk Pondasi Food Plate
- Pasangan Food Plate dibuat sesuai dengan gambar kerja baik ukuran
maupun bentuk.
- Semen yang digunakan adalah sama dengan semen pada syarat pekerjaan
pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)

b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- pasir
- split
- air
- semen PC Tiga Roda
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- Truck Mixer (readymix)
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
- selang air, dll

 Pek. Lantai Kerja K:100

Syarat – Bahan

- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja. bahan-bahan, peralatan dan alat
alat bantu lainnya yang dibutuhkan dalam palaksanaan pekerjaan ini sehingga
diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna
- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik (K 100)
- Pekerjaan lantai kerja ini dilakukan di bawah lapisan pondasi Food Plat dan
finishing lantai pada seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam detail
gambar.
- Semen yang digunakan adalah sama dengan semen pada syarat pekerjaan
pasangan Merk Tiga Roda.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak kurang
dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.

Metode pekerjaan :

- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan lantai Kerja.


- Approval material yang akan digunakan.
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan
WaterPass untuk menentukan leveling lantai kerja.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna
cat Pelaksanaan pekerjaan lantai Kerja
- Untuk lantai Kerja dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk lantai Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 100).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang lantai kerja sudah terdapat urugan
pasir dengan ketebalan yang sesuai rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang lantai Beton dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling lantai kerja yang dibutuhkan sebagai pola untuk
menentukan ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan
dengan jarak per 1 m untuk leveling lantai kerja.
- Tuangkan adukan lantai Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat beton (Vibrator).
- Adukan lantai Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara
melaksanakan tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.

Tenaga

- Pekerja
- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor

Bahan
- pasir
- split
- air.
- semen PC Tiga Roda

Peralatan

- Truck Mixer
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- raskam
- benang
- selang air, dll.

 Pek. Pasangan Sloof 15/20


Syarat – Bahan

a. Pekerjaan Beton K:250


- Adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik
f’c = 26,4 MPa (K 250) untuk Cor Sloof 15/20 .
- Pasangan Sloof dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran maupun bentuk
- Semen yang digunakan adalah merk Tiga Roda sama dengan semen pada
syarat pekerjaan pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)
- Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi
dengan karung basah

b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

C. . Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan

Metode pekerjaan :

a. Pekerjaan Beton K : 250

- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass
untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat
Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk sloof dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 250).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang sloof dengan ketebalan yang sesuai rencana
dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang kolom dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling kolom yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan
ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m
untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).
b. Pekerjaan Pembesian
Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan sloof. Panjang
penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard pemasangan
besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur kembali di
bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas. Kegiatan
pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan pada pojok dan
pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- Diasumsikan bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan perkuatan balok


kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat bekisting,
jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak lurus tidak
miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi retak.

d. Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-250 menggunakan Truck Mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- pasir
- split
- air
- semen PC Tiga Roda
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- Truck Mixer (readymix)
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
selang air, dll.

 Pek. Kolom Dia. 25 cm

a. Pekerjaan Beton K:250


Syarat – Bahan

- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik f’c =


21,7 MPa (K 250) untuk Cor Kolom Beton.
- Pasangan kolom Beton dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran maupun
bentuk
- Semen yang digunakan adalah sama dengan semen pada syarat pekerjaan
pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)

b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

c. Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- pasir
- split
- air
- semen PC Tiga Roda
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- Truck Mixer (readymix)
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
- selang air, dll.

 Pek. Kolom Praktis 12/12


a. Pekerjaan Beton K:250
- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik
f’c = 21,7 MPa (K 250) untuk Cor Kolom Praktis 12/12.
- Pasangan Kolom Praktis dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran
maupun bentuk
- Semen yang digunakan adalah sama dengan semen pada syarat pekerjaan
pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)

b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.
c. Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan.

Metode pekerjaan :

a. Pekerjaan Beton K : 250


Persiapan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan kolom Praktis 12/12
- Approval material yang akan digunakan.

Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass
untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat
Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk kolom dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 250).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang kolom dengan ketebalan yang sesuai
rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang kolom dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling kolom yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan
ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m
untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).

b. Pekerjaan Pembesian
Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan kolom. Panjang
penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard pemasangan
besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur kembali di
bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas. Kegiatan
pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan pada pojok dan
pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- Bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan perkuatan balok kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat
bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak lurus tidak
miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi
retak.
- Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-250 menggunakan Truck Mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).
- Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting ,barulah
dilakukan bekisting dilepasMelepas scafolding/perancah Melepas tripleks/papan
cor

- Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi dengan
karung basah

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- pasir
- split
- air
- semen PC
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- Truck Mixer (readymix)
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
- selang air, dll.

 Pek. Balok Gantung 15/20

a. Pekerjaan Beton K:250


- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik
f’c = 21,7 MPa (K 250) untuk Cor Balok Gantung 15/20.
- Pasangan Balok Gantung dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran
maupun bentuk
- Semen yang digunakan adalah sama dengan semen pada syarat pekerjaan
pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)

b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

c. Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan

Metode pekerjaan :
a. Pekerjaan Beton K : 250
Persiapan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan Balok Gantung
15/20
- Approval material yang akan digunakan.

Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass
untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat
Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk Balok Gantung dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 250).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang Balok Gantung dengan ketebalan yang sesuai
rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang Balok Gantung dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan ketebalan.
Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).

b. Pekerjaan Pembesian
Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan Balok Gantung.
Panjang penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard
pemasangan besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur
kembali di bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas.
Kegiatan pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan pada
pojok dan pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.
c. Pekerjaan Bekisting

- Diasumsikan bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan perkuatan balok


kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat
bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak lurus tidak
miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi
retak.
- Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-250 menggunakan Truck Mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).

- Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting ,barulah
dilakukan bekisting dilepasMelepas scafolding/perancah Melepas tripleks/papan
cor

- Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi dengan
karung basah

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- pasir
- split
- air
- semen PC
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- Truck Mixer (readymix)
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
- selang air, dll.

 Pek. Ring Balok 10/15

a. Pekerjaan Beton K:250


- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik
f’c = 21,7 MPa (K 250) untuk Cor Ring Balok 10/15.
- Pasangan Ring Balok dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran maupun
bentuk
- Semen yang digunakan adalah sama dengan semen pada syarat pekerjaan
pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)

b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

c. Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan

Metode pekerjaan :

a. Pekerjaan Beton K : 250


Persiapan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan Ring Balok 10/15
- Approval material yang akan digunakan.

Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass
untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat
Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk ring Balok Gantung dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 250).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang Balok Gantung dengan ketebalan yang sesuai
rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang Balok Gantung dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan ketebalan.
Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).

b. Pekerjaan Pembesian
Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan Ring Balk.
Panjang penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard
pemasangan besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur
kembali di bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas.
Kegiatan pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan pada
pojok dan pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- Diasumsikan bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan perkuatan balok


kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat
bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak lurus tidak
miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor.
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit.
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi
retak.
- Proses pengecoran
- Digunakan beton mutu K-250 menggunakan Truck Mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran.
- Pengetokan pada keliling luar bekisting.
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).

- Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting ,barulah
dilakukan bekisting dilepasMelepas scafolding/perancah Melepas tripleks/papan
cor

- Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi dengan
karung basah

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan

- pasir
- split
- air
- semen PC Tiga Roda
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- Truck Mixer (readymix)
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
- selang air, dll.

 Pek. Cor Plat Beton Dak Cuci Piring T:10 cm


a. Pekerjaan Beton K:250
- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik
f’c = 21,7 MPa (K 250) untuk Cor Plat Beton.
- Pasangan Cor Plat Beton dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran
maupun bentuk
- Semen yang digunakan adalah sama dengan semen pada syarat pekerjaan
pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)
b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

C. Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan

Metode pekeraan :

a. Pekerjaan Beton K : 250


Persiapan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan Cor Plat Beton
- Approval material yang akan digunakan.

Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass
untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat
Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk Plat Beton dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 250).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang di cor plat beton dengan ketebalan yang
sesuai rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan ketebalan.
Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).

b. Pekerjaan Pembesian
Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan plat beton.
Panjang penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard
pemasangan besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur
kembali di bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas.
Kegiatan pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan pada
pojok dan pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- Diasumsikan bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan


perkuatan balok kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu
membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi
persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di
cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak
lurus tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak
terjadi retak.
- Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-250 menggunakan Truck Mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).

- Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting ,barulah
dilakukan bekisting dilepasMelepas scafolding/perancah Melepas tripleks/papan
cor

- Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi dengan
karung basah

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- pasir
- split
- air
- semen PC Tiga Roda
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- Truck Mixer (readymix)
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
selang air, dll.

E.PEKERJAAN PENUTUP ATAP DAN PLAFOND


 Pek. Kuda-Kuda Baja Ringan
Syarat – Bahan

- Kuda-kuda dan rangka atap menggunakan baja Ringan C.75 Taso dengan ketebalan
0.75 mm /sesuai dengan gambar rencana. Bentuk sesuai dengan gambar kerja.
- Setiap bahan memiliki standar SNI pada pemasangan baja ringan.
- Gambar Kuda-Kuda Rangka Atap Baja Ringan Didapat Dari Hasil Desain Dan
Perhitungan Struktur Dari Pabrikasi Rangka Baja,Yang Diajukan Penyedia Pelaksana
Melalui Uji Laboratorium
- Penyedia Pelaksana Wajib Memberikan Data Perhitungan Struktur,SOP DRAWING
(Gambar Kerja) Dan Melampirkan Sertifikat Bahan Baja Ringan Yang Digunakan.
- Baja Ringan Yang Digunakan Memiliki Sertifikat Layak Uji Dari Lembaga Yang
Berkompeten.
- Mampu Memberikan Sertifikat Garansi Minimal 10 Tahun.
- Baja Ringan Yang Digunakan Memiliki Mutu Tinggi.
- Baja Ringan Yang Digunakan Memiliki Kekuatan Tarik Min 550 Mpa.
- Bahan Baja ringan merupakan Pabrikasi, dengan Kuda-kuda dipasang dengan jarak
maksimal 100 cm antar kuda-kuda.

Metode pekerjaan :

Pekerjaan Baja ringan untuk rangka atap ada 4 tahapan yaitu :


- Perencanaan gambar kerja untuk fabrikasi
- Fabrikasi di sekitar site
- Marking posisi racket (kuda – kuda)
- Pemasangan Rangka
- Perencanaan gambar kerja untuk fabrikasi

1. Mekanisme perencanaan dan penggambaran konstruksi baja ringan.


Perencanaan struktur rangka atap berdasarkan beban hidup (angin dll) dan
beban mati (berat keseluruhan komponen atap). Pembuatan gambar kerja
berdasarkan bentuk struktur rangka atap dengan melampirkan analisa struktur
menggunakan program struktur (SAP 2000 dll).

2. Pemahaman gambar .
Pemahaman gambar-gambar / Gambar Pelaksanaan sebelum masuk pabrikasi :
- Denah keseluruhan, ukuran -ukuran total bangunan, jarak dan dimensi
- Detail-detail gambar ( yang terkait dengan tabel baja ringan ):
- Pemasangan bracket Sambungan Baut dan dudukan bracket
- Profil : yang tersedia di pasaran : sesuai dengan perhitunganDalam
gambar detail baja ringan dipakai bahan dengan ukuran yang tersedia
dipasaran untuk mempermudah danmempercepatpemasangan.

Setelah gambar kerja telah di check dan recheck serta disetujui oleh Pimpinan
Teknik untuk dilaksanakan maka dapat segera melaksanakan fabrikasi di site;
dengan selalu diadakan pengawasan dan pengecekan oleh pelaksana. Untuk
pabrikasi rangka/kudakuda yang tipikal, dapat ditimpa dengan rangka/kuda-
kuda yang telah jadi. Sedapat mungkin semua ukuran potongan rangka baja
ringan sudah didaftar dan dipotong serta disusun pada tempat sedemikian rupa
sehingga memudahkan untuk mengambil dan mengirim ke atas. Pemotongan
rangka baja ringan pada posisi atas hanya untuk bahagian yang secara teknis
sulit untuk ditentukan/diperkirakan. Jadi harus mengukur lebih dahulu baru
dipotong. Memeotong rangka baja ringan menggunakan gunting seng.

Cara Pemasangan Bracket Rangka baja Ringan.


- Tandai pada posisi ring balok sisi berlawanan untuk pemasangan kuda-kuda baja
ringan
- Penandaan menggunakan spidol atau kapur pada as bracket
- Bor pada horizontal bracket menembus ring balok sedalam 10 cm diameter bor 12
m
- Lakukan pengeboran pada 4 titik pada horizontal bracke
- Tanamkan dynabolt M12 dengan dalam 10 cm pada keempat lubang yang telah
dibor, tempatkan horizontal bracket pada posisi keempat lubang, kencangkan mur
pada keempat dynabolt
- Lakukan pemasangan racket pada setiap titik rencana pemasangan kuda-kuda,
- Jarak maksimal pemasangan kuda-kuda adalah 125 cm untuk tebal rangka truss 1
mm, untuk rangka setebal 0,75 mm, jarak tiap kuda-kuda adalah 100 cm.

Cara pemasangan rangka baja ringan :


- Dekatkan Ujung rangka baja ringan pada vertikal bracket yang telah dipasang
dengan baik.
- Bor pada pertemuan body rangka baja ringan vertikal bracket dan ujung rangka
menggunakan baut skrup
- Baut skrup pada tiap perletakan bracket sebanyak 4 pcs
- Rangka pertama yang terpasang, diberi skur samping agar tidak rebah. Skur dibuat
dua buah pada sisi/arah berlawanan rebahan rangka.
- Rangka berikutnya dipasang mengikuti cara sebelumnya. Pedoman elevasi dan
verticality rangka senantiasa dikontrol
- Jarak reng sesuai dengan jarak interlocking penutup atap Atap Bitumen Motif Sirap
- Reng dipasang dari posisi atas (nok/rabung) ke arah bawah

- Pasca Pemasangan rangka


1. Pemeriksaan tegaklurus (lot).
2. Pemeriksaan pemasangan /sambungan dan baut dikencangkan (Check Total)
3. Semua sambungan dicheck

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Chanal 0,75 Taso
- Reng 32.45 Taso
- Skup

Peralatan
- Benang/Tali tambang
- Tangga atau scafolding
- Waterpass dan selang waterpass
- Paku beton, spidol atau kapur
- Alat Bantu (balok-balok kayu, dll)
- Bor
 Pek. Pemasangan Penutup Atap Metal Pasir
Syarat – Bahan

- Penutup atap digunakan Penutup metal pasir standart SNI,


- warna Dan motif ditentukan kemudian atas persetujuan dinas dan
pengawas.
- Cara pemasangan dilakukan sesuai petunjuk distributor, untuk tahapan
dan cara pemasangan atap bitumen.
- Atap yang digunakan bergaransi.

Metode pekerjaan :
- Penutup atap digunakan Penutup metal pasir standart SNI,
- Reng terpasang (jarak antar reng ke reng maksimal 40,5 cm dari as reng
ke as reng),
- Pemasangan harus tepat dan rapih sesuai yang disyaratkan oleh pabrik
dan design yang sudah direncanakan sebelumnya.

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Genteng Metal Pasir
- Skup

Peralatan
- Benang/Tali tambang
- Tangga atau scafolding
- Waterpass dan selang waterpass
- Paku beton, spidol atau kapur
- Alat Bantu (balok-balok kayu, dll)
- Bor
 Pek. Nok Bubungan Metal Pasir
Syarat – Bahan

- Nok Bubungan Atap Melat yang terbuat dari Atap berbahan dasar metal
dan tipe pasir.
- Setiap bahan memiliki standar SNI pada pemasangan Nok Bubungan atap
Metal
- warna Dan motif ditentukan kemudian atas persetujuan dinas dan
pengawas.
- Cara pemasangan dilakukan sesuai petunjuk distributor, untuk tahapan
dan cara pemasangan Nok Bubungan atap Metal.

Metode pekerjaan :
.
- Pemasangan Harus Tepat Dan Rapi Sesuai Yang Diisyaratkan Oleh Pihak Pabrik
Dan Gambar Kerja.

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Nok Metal Pasir
- Skup

Peralatan
- Benang/Tali tambang
- Tangga atau scafolding
- Waterpass dan selang waterpass
- Paku beton, spidol atau kapur
- Alat Bantu (balok-balok kayu, dll)
- Bor

 Pek.Lisplank
Syarat – Bahan

- Listplank menggunakan GRC/ silica yang merupakan prabrikasi, Listplank


telah banyak dijual ditoko-toko besi setempat.
- Lisplank dipasang dengan waterpass
- Sebelum dipasang sebaiknya listplank dicat terlebih dahulu
- Lisplank GRC yang memiliki corak seperti serat kayu sebaiknya di taru pada
sisi luar pada saat pemasangan

Metode pekerjaan :
- Pemasangan lisplank GRC
- Papan lisplank disekrup pada rangka
- Pada sambungan papan lisplank dibuat sambungan bibir lurus.

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Listplank GRC
- Skup

Peralatan
- Benang/Tali tambang
- Tangga atau scafolding
- Waterpass dan selang waterpass
- Paku beton, spidol atau kapur
- Alat Bantu (balok-balok kayu, dll)
- Bor

F.PEKERJAAN LANTAI

 Pek. Aci (Mortar) / Beton Ekspose


Syarat – Bahan

- Acian harus rata Dan Rapi Tidak Bergelombang.


- Acian dikerjakan Pada Permukaan Beton, sebelum diaci Beton harus disiram
dengan air hingga kedap.
- Semen yang digunakan untuk pekerjaan adalah jenis semen Mortar (40
kg/zak) yang beredar di pasaran dan disahkan oleh Pemerintah dan Instansi
yang berwenang dari jenis dan merk yang sama
- Dan syarat-syarat lain sama dengan yang digunakan untuk pekerjaan beton.
- Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus berkualitas baik yang
sama dengan kualitas dan syarat air minum yaitu tidak merwarna, tidak
berasa dan titak berbau.

Metode pekerjaan :

- Mengajukan Request dan Check list Kepada Direksi


- Aci Mortar / Beton Ekspose dapat dilaksanakan setelah permukaan Beton sudah kering
(cukup umur).
- Permukaan plesteran/Beton sebelum di Aci Mortar / Beton Ekspose telebih dahulu
disiram air. Untuk memperoleh hasil Aci Mortar / Beton Ekspose yang halus, setelah
plesteran diberi lapisan acian semen Mortar, permukaan acian sebelum mengering
digosok dengan menggunakan kertas gosok
- Lakukan kuring pada Beton dengan di siram setiap hari, guna menjaga penyusutan yang
berlebihan.
- Lakukan pengacian dengan komposisi 2 Pc : 3 kapur dengan steel trower dan ratakan
dengan jidar alumunium. Pemakaian kapur juga diperuntungkan untuk menghindari
retak rambut pada permukaan dinding.
- Siram permukaan plesteran/beton sampai dengan jenuh air sebelum pekerjaan acian.
- Untuk mengurangi pori-pori, gosok permukaan dengan kertas semen.
- Curing permukaan acian minimal 1 kali sehari dalam waktu selama 3hari

Tenaga

- Mandor
- Tukang
- Kepala Tukang
- Pekerja

Bahan
- Semen Mortar
- Air

Peralatan
- Waterpas
- Selang Air
- Jidar
- Benang
- Sendok Semen dll.

 Pek. Lantai Beton K250 T= 5 cm


Syarat – Bahan

- Tanah yang akan di jadikan dasar lantai harus di padatkan sehingga terdapat
permukaan yang rata dan untuk memperoleh daya dukung tanah yang
maksimal,dengan menggunaka alat trimbis
- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik (K 250)
- Semen yang digunakan untuk pekerjaan pasangan adalah jenis semen
portland (PC 50 kg/zak) yang beredar di pasaran dan disahkan oleh
Pemerintah dan Instansi yang berwenang dari jenis dan merk yang sama
- Pasir untuk pekerjaan pasangan harus pasir yang halus dengan gradasi tidak
lebih dari diameter 0,35 mm.
- Pasir yang digunakan pasir pasang dan harus bersih dan kadar lumpur
maksimum yang terkandung 5%.
- Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus berkualitas baik yang
sama dengan kualitas dan syarat air minum yaitu tidak merwarna, tidak
berasa dan tidak berbau.
- Semua jenis bahan, ukuran dan ketinggian telah ditentukan pada gambar.
- Pemasangan lantai harus dilaksanakan dengan rata / waterpass, rapi dan
tidak bergelombang. Untuk daerah-daerah tertentu,
- Pemasangan lantai dilakukan diatas pasir urug (tebal 5 cm) yang telah
dipadatkan. Pemasangan lantai dilakukan dengan rata dan adukan terisi
padat (tidak boleh terdapat rongga).
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur

Metode pekerjaan :
Persiapan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan lantai beton.
- Approval material yang akan digunakan.

Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan
WaterPass untuk menentukan leveling lantai kerja.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi
warna cat Pelaksanaan pekerjaan lantai Beton
- Sebelum Pengecoran Dilakukan, Lantai Tanah Harus Di ratakan Dan
Dipadatkan Menggunakan Alat Stemper.
- Untuk lantai Beton dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk lantai Beton Sesuai Dengan “campuran yang
direncanakan” (MIXDESIGNED). (k 250).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang lantai Beton sudah terdapat
urugan pasir dengan ketebalan yang sesuai rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang lantai Beton dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling lantai kerja yang dibutuhkan sebagai pola untuk
menentukan ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan
dengan jarak per 1 m untuk leveling lantai kerja.
- Tuangkan adukan lantai Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat beton (Vibrator).
- Adukan lantai Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun
sendok adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan
cara melaksanakan tarikan benang dari patok level satu dengan yang
lainnya.

Tenaga

- Pekerja
- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- pasir
- split
- air.
- semen PC Tiga Roda

Peralatan
- Truck Mixer
- Stemper
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- raskam
- benang
- selang air, dll.

G.PENGECATAN DAN FINISING

 Pek.Pengecetan Dinding Dan Kolom


Syarat – Bahan

- Bahan yang dipergunakan dalam pekerjaan ini adalah cat emulsi Jotun atau
yang disepakati oleh pihak Direksi dan Pengawas lapangan. Pekerjaan
pengecatan ini dilaksanakan pada seluruh permukaan Dinding Pada
Bangunan.
- Sebelum pengecatan pada Dinding terlebih dahulu bidang-bidang tersebut
dibersihkan dari kotoran yang melekat serta dibuat rata dengan cara
menggosok dengan menggunakan kertas gosok/amplas.
- Setelah dalam keadaan bersih, bidang-bidang yang akan dicat diplamir/cat
dasar Jotun
- Setelah plamir benar-benar kering pekerjaan dilanjutkan dengan menggosok
plamir hingga permukaan bidang yang akan dicat benar-benar rata.
- Pekerjaan akhir adalah pengecatan permukaan tersebut dilaksanakan hingga
pekat dan rata.
- Pengecatan akhir berulang kali (2 atau 3 kali) sampai mencapai warna yang
dikehendaki.
- Pekerjaan-pekerjaan pengecatan dilakukan dengan kuas/Roll.

Metode pekerjaan :

Pekerjaan pengecatan dilakukan setelah pekerjaan struktur dan ME selesai


dilakukan Bahan :

Dinding dalam.
- Untuk dinding-dinding Dan kolom dalam bangunan digunakan cat Jotun
Cat ini tidak mengandung bahan-bahan tambahan yang membahayakan
lingkungan dan kesehatan penghuni, dengan lapisan dasar Alkali
Resistance Sealer warna ditentukan Perencana.
- Plamur yang digunakan adalah plamur tembok dan plamer wall Putty
kualitas

Dinding Luar.
- Untuk dinding luar bangunan digunakan Cat Jotun. Dengan lapisan
dasar cat primer berbahandasar alkali resistant sealer.
- Cat luar bangunan tidak boleh di plamur, bila permukaan tidak rata/
bergelombang harus diratakan dengan bahan / semen khusus

S y a r at Pe laksanaan
Pekerjaan dinding
1. Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh
plesteran kolom dan balok dan/atau bagian-bagian lain yang ditentukan
gambar.
2. Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisal plamur dan plat baja tipis
dan lapisan plamur dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang
yang rata.
3.. Lapisan pengecatan dinding kolom balok dalam terdiri dari 1 (satu) lapis
alkali resistance sealer atau cat primer untuk exterior yang dilanjutkan
dengan 3 (tiga) lapis emulsion dengan kekentalan cat sebagai berikut :
- Lapis I encer ( tambahan 20 % air )
- Lapis II kental
- Lapis III encer

Pelaksanaan :
- Bersihkan permukaan dinding kolom balok dari debu, kotoran dan bekas percikan
plesteran dengan kain.
- Llindungi bahan-bahan/ pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding kolom
balok yang akan dicat dengan kertas semen/ koran dan lakban.
- Gunakan skrap untuk memperbaiki bagian-bagian dinding kolom blok yang retak &
kurang rata dengan pilamur, kemudian tunggu sampai kering.
- Haluskan plamur yang telah kering dengan amplas hingga rata.
- Cek, apakah permukaan dinding sudah rata ?
- Jika permukaan sudah rata, maka lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada
bidang yang luas & dengan kuas untuk bidang yang sempit (sulit).
- Jika cat dasar tersebut sudah kering, lakukan pengecatan finish yang pertama.
- Jika cat finish yang pertamasudah kering, lakukan pengecatan finish yang kedua/
terakhir (jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi).
- Cek apakah pengecatan finish yang kedua/ terakhir itu sudah rata
- Apabila sudah rata, bersihkan cat-cat yang mengotori bahan-bahan/ pekerjaan lain
yang seharusnya tidak terrkena cat dengan kain lap.

d. Hasil akhir :
hasil akhir pengecatan dinding yang baik adalah sebagai berikut:
- Permukaan rata
- Tidak mengenai bidang lain
- Tidak mengelupas

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Plamur
- Cat dinding (jotun jotashild Colour Extreme)

Peralatan
- Kertas semen/Koran
- Lakban
- Amplas
- Rol
- Kuas
- Skrap
- Kain lap

 Pek. Pengecatan Kayu


Syarat – Bahan

- Kayu Kusen yang akan dicat harus sudah bersih dari kotoran dan debu.
- Kayu Kusen pada Bagian-bagian yang masih kurang baik diberi dempul
/plamir lagi dan diamplas halus setelah kering.
- Setelah dicat permukaan tersebut diamplas lagi dengan amplas halus.
- Kemudian dicat dengan lapisan pertama dengan campuran Thineer.
- Pengecer Cat menggunakan Thiner. Tidak dibenarkan menggunakan minyak
cat atau minyak tanah.
- Bagian-bagian yang masih kurang baik diberi plamir lagi dan diamplas halus
setelah kering.
- Pengecatan akhir berulang kali (2 atau 3 kali) sampai mencapai warna yang
dikehendaki.
- Pekerjaan-pekerjaan pengecatan dilakukan dengan Kain Kasa/Speed, Kuas.

- kayu Kusen yang akan dicat harus sudah bersih dari kotoran dan debu.
- Kayu Kusen pada Bagian-bagian yang masih kurang baik diberi dempul
/plamir lagi dan diamplas halus setelah kering.
- Setelah dicat permukaan tersebut diamplas lagi dengan amplas halus.
- Kemudian dicat dengan lapisan pertama dengan campuran Thineer.
- Pengecer Cat menggunakan Thiner. Tidak dibenarkan menggunakan minyak
cat atau minyak tanah.
- Bagian-bagian yang masih kurang baik diberi plamir lagi dan diamplas halus
setelah kering.
- Pengecatan akhir berulang kali (2 atau 3 kali) sampai mencapai warna yang
dikehendaki.
- Pekerjaan-pekerjaan pengecatan dilakukan dengan Kain Kasa/Speed
Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan

- Plamur
- Cat Kayu Plitur

Peralatan

- Kertas semen/Koran
- Lakban
- Amplas
- Rol
- Kuas
- Skrap
- Kain lap

 Pek. Pengecatan Plafon Triplek dengan Cat Kayu


Syarat – Bahan

- Plafond Triplek yang akan dicat harus sudah bersih dari kotoran dan debu.
- Plafond Tripek pada Bagian-bagian yang masih kurang baik diberi dempul
/plamir lagi dan diamplas halus setelah kering.
- Kemudian dicat dengan lapisan pertama dengan campuran Thineer.
- Pengecer Cat menggunakan Thiner. Tidak dibenarkan menggunakan minyak
cat atau minyak tanah.
- Bagian-bagian yang masih kurang baik diberi plamir lagi dan diamplas halus
setelah kering.
- Pengecatan akhir berulang kali (2 atau 3 kali) sampai mencapai warna yang
dikehendaki.
- Pekerjaan-pekerjaan pengecatan dilakukan dengan Kain Kasa/Speed, Kuas.

Metode pekerjaan :

- Bersihkan permukaan Plafond Triplek Dari kotoran dan bekas percikan plesteran
dengan kain.
- Lindungi bahan-bahan/ pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding kolom
balok Gording yang akan dicat dengan kertas semen/ koran dan lakban.
- Haluskan plamur yang telah kering dengan amplas hingga rata.
- Jika permukaan sudah rata, maka lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada
bidang yang luas & dengan kuas untuk bidang yang sempit (sulit).
- Jika cat dasar tersebut sudah kering, lakukan pengecatan finish yang pertama.
- Jika cat finish yang pertamasudah kering, lakukan pengecatan finish yang kedua/
terakhir (jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi).
- Cek apakah pengecatan finish yang kedua/ terakhir itu sudah rata
- Apabila sudah rata, bersihkan cat-cat yang mengotori bahan-bahan/ pekerjaan lain
yang seharusnya tidak terrkena cat dengan kain lap.

d. Hasil akhir :
hasil akhir pengecatan dinding yang baik adalah sebagai berikut:
- Permukaan rata
- Tidak mengenai bidang lain
- Tidak mengelupas

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
Bahan
- Plamur
- Cat Kayu Plitur

Peralatan
- Kertas semen/Koran
- Lakban
- Amplas
- Rol
- Kuas
- Skrap
- Kain lap

G.PEKERJAAN KUSEN PINTU JENDELA

 Pek. Pintu Folding gate


Syarat – Bahan

- Setiap pengelasan anchor harus ke besi beton bangunan diperkenankan


menggunakan dyna bolt.
- Setiap pemasangan anchor harus secara menyilang
- Anchor tiang harus berada pada titik masing masing engsel
- Anchor bawah berjarak setidaknya 60 cm
- Anchor atas minimal 3 tempa atau lebih tergantung lebar pintu
- Sambungan balok atas dan balok bawah ke swingan harus benar benar rapat
agar lager pintu bias lewat secara mudah
- Folding Gate bebahan dasar plat baja
- Posisi dan ukuran harus sesuai dengan gambar.

Metode pekerjaan ;

- Pertama pasanglah tiang kanan dan kiri terlebih dahulu Di Dynobolt agar
tidak miring dan sesuai dengan ukuran pada plong pintu
- Kemudian buka bagian lengan swing, masukan pintu melewati lengan swing
tersebut. Pintu harus diletakan pada bagian tengah lalu posisinya dilebarkan
- Buka tutup pintu folding harus benar-benar rata sehingga dapat terbuka
dengan mudah.

Tenaga

- Tukang Las
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Folding gate
- Dynobolt

Peralatan
- Alat Las
- Bor
- Alat Bantu dll.

 Pek. Kusen Kayu Kelas II


Syarat – Bahan

- Kusen dibuat dari Kayu Kelas II”


- Kusen yang Di gunakan Mengunakan Kayu kelas II, Ukuran 6 x 12, maka
semua kusen harus sesuai bentuk dan ukurannya. Pemasangan kusen baru
dapat dilakukan setelah didadakan pemeriksaan / persetujuan dari Direksi
dan Pengawas.
- Bidang permukaan kusen yang dipasang harus rata dan waterpass,
pembongkaran pekerjaan akibat pemasangan kusen yang tidak baik menjadi
resiko Pemborong.
- Bentuk dan ukuran sesuai dengan gambar rencana
- Posisi kusen mengikuti gambar kerja dan ukuran lihat pada gambar kerja.
Metode pekerjaan :
- Siapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan mudah
dijangkau
- Rentangkan benang berjarak separuh dari tebal kusen terhadap as
bouwplank untuk menentukan kedudukan kusen.
- Pasang angker pada kusen secukupnya.
- Dirikan kusen dan tentukan tinggi kedudukan kusen pintu yaitu 2 meter dari
tinggi bouwplank.
- Setel kedudukan kusen pintu sehingga berdiri tegak dengan menggunakan
unting-unting.
- Pasang skur sehingga kedudukannya stabil dan kokoh.
- Pasang patok untuk diikat bersama dengan skur sehingga kedudukan
menjadi kokoh.
- Cek kembali kedudukan kusen pintu, apakah sudah sesuai pada tempatnya,
ketinggian dan ketegakan dari kusen.
- Bersihkan tempat sekelilingnya.

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Kayu Kelas II
- Paku

Peralatan
- Palu
- Unting – Unting
- Waterpass
 Pas. Daun Pintu Kayu Klas II
Syarat – Bahan

- Daun pintu menggunakan papan panel dengan ketebalan 3.5 cm.


- Setiap daun pintu terdapat 3 buah engsel yang dipasang sesuai dengan
kebutuhan dilapangan.
- Pasangan kunci 2 x putar dipasang berikut dengan halldel.
- Papan kayu kls 2 yang Cacat tidak diperbolehkan digunakan
- Papan kayu dibuat sesuai dengan gambar kerja baik ukur an maupun
bentunya.
- Papan disugu atau diketam rata, sehingga Rapat tidak bergelombang dan
rata.

Metode pekerjaan :
- Pintu terdiri dari kusen atau gawang dan daun pintu.
- Kusen dipasang tetap atau mati di dalam tembok, sedang daunnya
digantungkan pada kusen dengan menggunakan engsel sehingga dapat
berputar pada engsel, berputar ke kiri atau ke kanan.
- Namun, daun pintu ada yang tidak berputar pada engsel, melainkan bergeser
di depan kusennya. Pintu tersebur dinamakan dengan pintu geser.
Kedudukan daun pintu pada saat ditutup melekat dengan sponing pada
kusen pintu, kecuali pada bagian bawah, kedudukannya dibuat beberapa cm
di atas lantai.

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Kayu Panel Kelas II
- Paku
Peralatan
- Palu
- Unting – Unting
- Waterpass

 Pas. Daun Jendela Kayu Klas II


Syarat – Bahan

- Daun Jendela menggunakan papan panel dengan ketebalan 3.5 cm.


- Setiap daun Daun Jendela terdapat 3 buah engsel yang dipasang sesuai
dengan kebutuhan dilapangan.
- Papan kayu kls 2 yang Cacat tidak diperbolehkan digunakan
- Papan kayu dibuat sesuai dengan gambar kerja baik ukur an maupun
bentunya.
- Papan disugu atau diketam rata, sehingga Rapat tidak bergelombang dan rata

Metode pekerjaan :

- Seperti halnya pintu, jendela terdiri atas kusen atau gawang dan daun
jendela.
- Kusen dipasang tetap atau mati di dalam tembok, sedang daunnya
digantungkan pada kusen dengan menggunakan engsel sehingga dapat
berputar pada engsel, berputar horizontal (ke kiri danke kanan) atau
berputar ertikal (ke atas dan ke bawah)

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
Bahan
- Kayu Panel Kelas II
- Paku

Peralatan
- Palu
- Unting – Unting
- Waterpass

 Pas. Engsel Pintu


Syarat – Bahan

- Setiap Daun Pintu dipasang engsel pintu masing – masing 3 bh Dan Untuk
Boven/Fentilasi 2 Buah
- Untuk Pemasangan engsel pintu, daun pintu dibagi tiga yaitu atas, tengah
dan bawah diusahakan pemasngan pada engsel yang atas .
- Kunci dipasang jangan sampai sulit dibuka atau di tutup karena biasanya
pemasangan kunci terlalu kepinggi/tepi
- Engsel Tebal 3 mm Warna Stainless

Metode pekerjaan :

- Tentukan jumlah pasangan engsel (sesuai dengan tinggi pintu dan ketentuan
gambar kerja)
- Tandai titik – titik pemasangan dengan menggunakan pensil.
- Berdirikan pintu, dan dalam keadaan yang rata seimbang, tandai juga pasangan
engsel pada bagian kusen tempat akan digantungkannya daun pintu serta pasang
kaso kamper kering sebagai penguat engsel.
- Kencangkan dengan menggunakan skrup semua perangkat keras engsel, dan
pastikan bahwa posisi engsel telah rapi dan benar.
- Tambahkan pin terakhir yang melekat pada bagian engsel pintu ke bagian dinding,
dan pastikan bahwa pintu dapat terbuka dan tertutup dengan bebas.
- Sebagai langkah terakhir, lumasi engsel dengan pelumas.
- Hasil pekerjaan harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.
Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan

- Engsel Pintu Stainlees Merk Dekson


- Paku skrup

Peralatan

- Palu
- Bor
- Waterpass
- Obeng dll.

 Pas. Engsel Jendela


Syarat – Bahan

- Setiap Daun Jendela dipasang engsel Jendela masing – masing 3 bh Dan


Untuk Boven/Fentilasi 2 Buah
- Untuk Pemasangan engsel Jendela, daun Jendela dibagi Dua yaitu Samping
Kanan Dan Samping kiri,
- Engsel Tebal 3 mm Warna Stainless

Metode pekerjaan :

- Tentukan jumlah pasangan engsel Engsel Jendela ketentuan gambar kerja


- Tandai titik – titik pemasangan dengan menggunakan pensil.
- Berdirikan pintu, dan dalam keadaan yang rata seimbang, tandai juga pasangan
engsel pada bagian kusen tempat akan digantungkannya daun Jendela serta pasang
kaso kamper kering sebagai penguat engsel.
- Kencangkan dengan menggunakan skrup semua perangkat keras engsel, dan
pastikan bahwa posisi engsel telah rapi dan benar.
- Tambahkan pin terakhir yang melekat pada bagian engsel Jendela ke bagian
dinding, dan pastikan bahwa Jendela dapat terbuka dan tertutup dengan bebas.
- Sebagai langkah terakhir, lumasi engsel dengan pelumas.
- Hasil pekerjaan harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan

- Engsel jendela Stainlees


- Paku skrup

Peralatan

- Palu
- Bor
- Waterpass
- Obeng dll.

 Pas. Kunci Pintu


Syarat – Bahan

- Setiap Daun Pintu dipasang kunci 2 x putar dengan kwalitas terbaik.


- Pemasangan Kunci daun pintu disesuikan ketingiannya.
- Kunci dipasang jangan sampai sulit dibuka atau di tutup karena biasanya
pemasangan kunci terlalu kepinggi/tepi.

Metode pekerjaan :

- Mengukur ketinggian kunci pintu


- Menandai pada bagian mana akan dipasangnya Kunci pintu Untuk menandai
pintu gunakan dengan pensil ataupun bolpoin agar tidak mudah hilang dan bisa
terlihat saat akan dilubangi dengan bor.
- selanjutnya yakni dengan melakukan pengeboran pada bagian pintu yang sudah
ditandai sebelumnya. Setelah dirasa cukup dan pas anda bisa mengebor pada
bagian yang sudah ditandai guna memasang pengait (baut) untuk memasangkan
handle pintu pada pintu menandai pada bagian mana akan dipasangnya handle
pintu.
- Buat poros untuk memperlebar lubang bekas pengeboran pada proses
sebelumnya. Ulangi proses pengeboran ini di sisi lain dari pintu. Fungsi lubang
ini nanti adalah untuk menentukan di mana pegangan / Kunci pintu akan
disisipkan dan diaplikasikan.
- Buat lubang pada bagian samping pintu dengan cara mengebornya setelah
memberikan tanda yang tepat dan benar sehingga bisa pas pada tempat yang
seharusnya.
- memasukkan pengait dari pegangan pintu ke dalam lubang yang telah di bor
pada sisi samping pintu. Gunakan pensil atau bolpoin untuk menandai dan
menggambar di sekitar cover depan. Tandai dengan pola yang jelas agar tidak
terjadi kesalahan-kesalahan yang dapat merusak bagian-bagian dari pintu anda.
- Gunakan pahat tajam dan palu pahat untuk membuat lubang pengait. Lakukan
pahatan secara perlahan-lahan, hati-hati, dan lakukan dengan teliti agar tidak
merusak bagian-bagian dari pintu itu sendiri. Pahat sesuai pol yang sudah
ditentukan, sehingga pada saat proses pemasangan pengait tidak kelebaran
ataupun kekecilan.
- Apabila lubang pengait sudah rapi, memasukkan pengait pada lubang tersebut
yang ada di sisi pintu / cover depannya. Pastikan pengait sudah terpasang dan
duduk dengan pas di lubang pengait agar pengaitnya tidak mudah lepas. Pasang
baut pada sisi atas dan bawah pada bagian lubang yang sudah ada
- Untuk membuat pelat pada pintu, tutup pintu terlebih dahulu untuk menandai
kusen dengan memanfaatkan pengait yang sebelumnya sudah dipasang. Setelah
dirasa cukup anda bisa memasang pelatnya. Pastikan terpasang dengan baik agar
tidak mudah lepas. Pasang baut pada sisi atas dan bawah pada bagian lubang
yang sudah ada..
- Masukkan dua sekrup ke dalam ke dalam lubang kecil pintu yang sebelumnya
sudah di bor dan masukkan baut ke dalam lubang yang lebih besar. Kemudian
masukkan dan pasang handle pintu ke dalam lubang yang sudah dibuat.
Masukkan sekrup pada lubang yang sudah ada. Kencangkan sekrup dan baut
agar handle pintu terpasang dengan baik dan kencang.

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Kunci Pintu Stainless Merk Dekson
- Paku skrup

Peralatan
- Palu
- Bor
- Waterpass
- Obeng dll.

 Pas.Grendel Jendela
Syarat – Bahan

- Setiap Daun Jendela kupu – kupu dipasang grendel tanam masing –


masing 1 bh
Metode pekerjaan :

- Mengukur ketinggian slot Grendel yang akan dipasang pada daun Jendela
- Ukur dan beri tanda dengan pensil tempat pemasangan slot Grendel Jendela.
- Melakukan pemahatan pada tempat pemasangan Grendel Jendela yang sudah
ditandai. Lakukan pahatan secara perlahan-lahan, hati-hati, dan lakukan dengan
teliti agar tidak merusak bagian-bagian dari pintu itu sendiri. Pahat sesuai pola
yang sudah ditentukan, sehingga pada saat proses pemasangan grendel tidak
kelebaran ataupun kekecilan.
- Apabila tempat pemasangan grandel sudah rapi, kemudian memasukkan slot
grendel pada lubang tempat pemasangan slot Grendel tanam. Pasang baut pada
sisi atas dan bawah pada bagian lubang yang sudah ada.

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Grendel Jendela
- Paku skrup

Peralatan
- Palu
- Bor
- Waterpass
- Obeng dll.

 Pas. Kait Angin


Syarat – Bahan

- Setiap Daun Jendela kupu – kupu dipasang Kait Angin Masing –


Masing 2 Buah.
Metode pekerjan :

- Tentukan jumlah pasangan Kait Angin Jendela ketentuan gambar kerja


- Tandai titik – titik pemasangan dengan menggunakan pensil.
- Berdirikan pintu, dan dalam keadaan yang rata seimbang, tandai juga pasangan Kait
Angin pada bagian kusen tempat akan digantungkannya daun Jendela
- Kencangkan dengan menggunakan skrup semua perangkat keras Kait Angin, dan
pastikan bahwa posisi Kait Angin telah rapi dan benar.
- Sebagai langkah terakhir, lumasi engsel dengan pelumas.
- Hasil pekerjaan harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Kait Angin Jendela
- Paku skrup

Peralatan

- Palu
- Bor
- Waterpass
- Obeng dll.

 Pas.Kaca 5 mm
Syarat – Bahan

- Semua kaca yang digunakan kualitas baik, flat glass, bening dan tidak
bergelombang serta dapat menahan angin
- kaca 5 mm digunakan untuk jendela kaca mati, pintu kaca sesuai dengan
gambar kerja,
- Pemasangan kaca harus tepat masuk kedalam rangkanya setiap pemasangan
kaca harus diberi list didempul dan difinish rapi dan tidak menimbulkan
bunyi bila ditiup angin.
- Kaca dipasang sedemikian rupa sehingga tidak bocor, tertanam rapi dan
kokoh, kaca yang telah terpasang harus dibersihkan dan dilap. Kaca yang
retak atau ada goresan harus diganti.

Metode pekerjaan :

- Kaca dipotong menurut ukuran kusen dengan kelonggaran cukup, sehingga


pada waktu kaca berkembang tidak pecah.
- Pasangkan lembaran kaca dengan hati-hati, gunakan selembar karton atau
kain untuk memegang kaca.
- Pasang karet/silicon list kaca dan sealent untuk pengunci/pengikat agar
kaca melekat kuat.
- Setelah selesai dipasang, kaca dibersihkan dan yang sudutnya retak/pecah
atau tergores harus diganti

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan

- Kaca 5 mm

Peralatan

- Alat Pemotong Kaca


- Alat Bantu dll.
 Roster Kayu + Cat
Syarat – Bahan

- Roster Kayu dibuat dari Kayu yang digunakan adalah jenis kayu tipe II .
- Bidang permukaan Roster yang dipasang harus rata dan waterpass,.
- Bentuk dan ukuran sesuai dengan gambar rencana
- Posisi Roster mengikuti gambar kerja dan ukuran lihat pada gambar kerja.

Metode pekerjaan

- Siapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan mudah
dijangkau
- Rentangkan benang berjarak separuh dari tebal Roster terhadap as
bouwplank untuk menentukan kedudukan kusen.
- Dirikan Roster dan tentukan tinggi kedudukan Roster yaitu 2 meter dari
tinggi bouwplank.
- Setel kedudukan Roster sehingga berdiri tegak dengan menggunakan
unting-unting.

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Roster Kayu
- Cat Kayu Melamik

Peralatan
- Unting – Unting
- Waterpass
H.PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

 Pas. Instalasi Titik Lampu


Syarat – Bahan

1. Pekerjaan Pasang Instalasi Kabel NYM 3 x 2,5 mm


- Galian dan Bobokan, Pemborong harus menutup dan merapikan kembali
setiap galian dan bobokan yang dilakukan pada konstruksi bangunan,
yang disebabkan pekerjaan-pekerjaan instalasi elektrikal. Untuk
menghindari sejauh mungkin pekerjaan pembobokan maka harus telah
dipersiapkan dan dipasang dalam tahap pekerjaan konstruksi.
- kabel yang digunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi persyaratan
PUIL / LMK. Semua kabel / kawat harus baru dan jelas ditandai dengan
ukurannya, jenis kabelnya, nomor dan jenis pintalannya. Kecuali
persyaratan lain, konduktor yang dipakai ialah kabel SM dengan luas
penampang yang sesuai dengan Gambar Rencana.
- Penyambungan Kabel Instalasi Penerangan. Semua penyambungan kabel
harus dilakukan dalam kotak-kotak penyambungan yang khusus untuk
itu (misalnya Juction Box). Pemborong harus memberikan brosur-brosur
mengenai cara-cara penyambungan yang dinyatakan oleh Pabrik kepada
Direksi
- Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi dengan PV /
Protolen yang khusus untuk listrik.
- Kabel-kabel yang disambung sesuai dengan warna-warna atau nama-
namanya masing-masing dan harus diadakan pengetesan tahanan isolasi
sebelum dan sesudah penyambungan dilakukan. Hasil pengetesan harus
tertulis dan disaksikan oleh Direksi.
- Setiap saluran kabel dalam bangunan dipergunakan pipa conduit
minimum 5/8” diameternya. Setiap pencabangan ataupun pengambilan
keluar harus menggunakan junction box yang sesuai dan sambungan
yang lebih dari satu harus menggunakan terminal strip didalam junction
box. Juction box yang terlihat dipakai juction box BERKER ex. Jerman,
Eropa tutup blank plate stainless steel, type star point.
- Pada umunya kabel instalasi penerangan dan instalasi stop kontak harus
kabel inti tembaga dengan insulasi PVC, satu inci atau kabel NYY dan
untuk instalasi bawah tanah menggunakan kabel tuwisteed all
berpenampang 4 x 25 mm (SM) dan kabel tuwisteed all berpenampang 2
x 16 mm (SR).
- Penyedia harus menyiapkan tenaga ahli bidang kelistrikan yang terampil.
- Kode warna insulasi kabel harus mengikuti ketentuan PUIL sebagai
berikut:
1. Fasa -1 : Merah
2. Fasa -2 : Kuning
3. Fasa -3 : Hitam
4. Netral : Biru
5. Tanah (Ground) : Hijau-Kuning

Metode pekerjaan :

 METODE PEMASANGAN KABEL


1. Urutan Pelaksanaan
KABEL PADA TRAY
- Pastikan lebar tray cukup untuk jumlah kabel yang akan dipasang
- Potong kabel dengan panjang dilebihkan 1 meter dari kebutuhan
- Tarik kabel satu per satu dengan urutan dari pinggir
- Gunakan kabel ties sebagai pengikat kabel dengan jarak 1 meter
- Kabel siap disambung dengan panel

KABEL PADA LADDER


- Pastikan lebar ladder cukup untuk jumlah kabel yang akan dipasang
- Potong kabel dengan panjang dilebihkan 1 meter dari kebutuhan
- Tarik kabel satu per satu dengan urutan dari
pinggir
- Gunakan tali jika kabel akan dipasang vertikal
- Gunakan kabel ties sebagai pengikat kabel dengan
jarak 1 meterKabel siap disambung dengan panel

Tenaga

- Instalatur Listrik
- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor

Bahan
- Kabel NYM 3x2,5 mm
- Las Dop
- Pipa Coudit

Peralatan
- Tang ampere
- Kabel ties
- Tang, Obeng

 Pas. Lampu Led 9 Watt


Syarat – Bahan

- Pemborong harus menyiapkan tenaga ahli bidang kelistrikan yang terampil dalam
pemasangan Lampu Downlight
- Lampu Downlight yang dipasang sesuai dengan gambar kerja
- Menggunakan Lampu LED 12 Watt
- Lampu Yang Rusak / Putus Tidak Boleh Di Pasang.

Metode pekerjaan :
- Urutan Pelaksanaan
- Marking posisi lampu Sesuai Dengan Gambar Kerja
- Buat dudukan fitting lampu
- Pasang lampu pada dudukan Fitting Lampu
- Sambung ke instalasi/Kabel

Tenaga

- Instalatur Listrik
- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor
- Pekerja
Bahan
- Fitting Lampu
- Lampu Philips
- Isolasi
- Kabel

Peralatan
- Tang
- Obeng dll

 Pas. Saklar Doubel


Syarat – Bahan

- Jika tidak ditentukan lain, saklar-saklar tersebut bingkainya harus dipasang rata
pada tembok setinggi 150 cm diatas lantai dapat disesuiakan dengan kebutuhan
rungan. Saklar-saklar harus dipasang dalam kotak-kotak dan ring setelannya yang
standard, dilengkapi dengan tutup persegi. Sambungan-sambungan hanya
diperbolehkan antara yang berdekatan.
- Saklar dinding dari type untuk pemasangan rata dinding, type rocker dengan rating
250 V – 10 A, Double gang .

Metode pekerjaan :
- Urutan Pelaksanaan
- Marking jalur konduit pada dinding
- Bobok dinding bata, jangan lupa gunakan cutter
- Pasang konduit dan inbow dos
- Tunggu sampai dinding plester akhir
- Sambungkan saklar, stop kontak dengan instalasinya
- Pasang saklar Double , gunakan waterpass agar rata

Tenaga

- Instalatur Listrik
- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Saklar Double Merk Philips
- Grid switch
- Isolasi
- Kabel

Peralatan
- Tang
- Waterpass
- Obeng dll

 Pas. Saklar Singel


Syarat – Bahan

- Jika tidak ditentukan lain, saklar-saklar tersebut bingkainya harus dipasang rata
pada tembok setinggi 150 cm diatas lantai dapat disesuiakan dengan kebutuhan
rungan. Saklar-saklar harus dipasang dalam kotak-kotak dan ring setelannya yang
standard, dilengkapi dengan tutup persegi. Sambungan-sambungan hanya
diperbolehkan antara yang berdekatan.
- Saklar dinding dari type untuk pemasangan rata dinding, type rocker dengan rating
250 V – 10 A, Singel gang .

Metode pekerjaan :
- Urutan Pelaksanaan
- Marking jalur konduit pada dinding
- Bobok dinding bata, jangan lupa gunakan cutter
- Pasang konduit dan inbow dos
- Tunggu sampai dinding plester akhir
- Sambungkan saklar, stop kontak dengan instalasinya
- Pasang saklar Singel, gunakan waterpass agar rata

Tenaga
- Instalatur Listrik
- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Saklar Singel Merk Philips
- Grid switch
- Isolasi
- Kabel

Peralatan
- Tang
- Waterpass
- Obeng dll

 Pas. Stop kontak

- Stop kontak haruslah dengan type yang memakai earthing contact dengan rating 10
A 250 V, semua pasangan stop kontak dengan tegangan kerja 220 V harus diberi
saluran ketanah (Grounding). Stop kontak harus dipasang rata dari atas dengan
permukaan dinding dengan ketinggian 40 cm dari atas lantai yang sudah jadi atau
sesuai dengan petunjuk Direksi.
- Posisi Stop Kontak Lihat pada gambar kerja .

Metode pekerjaan :
- Urutan Pelaksanaan
- Marking jalur konduit pada dinding
- Bobok dinding bata, jangan lupa gunakan cutter
- Pasang konduit dan inbow dos
- Tunggu sampai dinding plester akhir
- Sambungkan saklar, stop kontak dengan instalasinya
- Pasang Stop Kontak, gunakan waterpass agar rata
Tenaga

- Instalatur Listrik
- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Stop Kontak
- Grid switch
- Isolasi
- Kabel

Peralatan
- Tang
- Waterpass
- Obeng dll

I. PEKERJAAN INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR


 Pipa Intalasi Air Kotor 3" + Acc
Syarat – Bahan

- Pipa yang di gunakan dengan kwalitas terbaik MERK RUCIKA.


- Jaringan utama pipa di pasang melalui “shaft” yang disediakan ,jaringan
pembagi yang melalui dinding harus tertanam pada/dalam lapisan plesteran
- Jaringan pipa yang tegak lurus dan yang tergantung dalam bangunan di
pasang dengan klem-klem/ angker baut setiap jarak 2 m yang tertanam kuat
pada bangunan.

Metode pekerjaan :

Untuk instalasi air kotor, langsung melalui buangan Kesaluran Air, mengalir
secara gravitasi dari masing-masing Pembuangan .
Yang perlu diperhatikan dalam pemasangannya adalah :
- Untuk air buangan dibuat dengan kemiringan (± 1 li) Masing-masing
pipa air kotor & air buangan harus dilengkapi pettrap (saluran leher
angsa).

Cara pemasangan pipa :


- Pada pemasangan instalasi air kotor, denah plumbing dan diagram isometrik yang
berguna untuk menentukan jalur-jalur pembuangan instalasi pipa-pipa yang akan
dipasang sesuai dengan gambar kerja dan isntruksi pengawas.
- Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.
- Tentukan lokasi pembuangan.
- Untuk pipa yang melintasi lantai (terutama lantai dasar, maka kedalaman pipa
harus cukup, minimal 50 cm supaya tidak mudah pecah.
- Pipa yang akan disambung,bagian ujungnya harus dibersihkan dengan ampelas
supaya sambungan dapat lengket dengan kuat
- Pipa dipasang dan disambung dengan menggunakan lem perekat pipa pada tiap
sambungan dan tiap pemasangan aksesoris pipa

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Pipa PVC 3” MERK RUCIKA
- Fitting PVC (tee, elbow, reducer,socket, flame, dll MERK RUCIKA)
- Material Bantu (lem PVC, sealtape, penggantung, clamp, dll)

Peralatan
- Gergaji besi
- Gerinda Tangan
- Bor Duduk & Bor Tangan
- Gunting
- Kunci Pipa, Kunci Pas
- Tang, obeng dll
 Pipa Intalasi Air Bersih 1/2" + Acc
Syarat – Bahan

- Pipa yang di gunakan dengan kwalitas terbaik MERK RUCIKA.


- Jaringan utama pipa di pasang melalui “shaft” yang disediakan ,jaringan
pembagi yang melalui dinding harus tertanam pada/dalam lapisan plesteran
- Jaringan pipa yang tegak lurus dan yang tergantung dalam bangunan di
pasang dengan klem-klem/ angker baut setiap jarak 2 m yang tertanam kuat
pada bangunan.

Metode pekerjaan :

Untuk instalasi air kotor, langsung melalui buangan Kesaluran Air, mengalir
secara gravitasi dari masing-masing Pembuangan .
Yang perlu diperhatikan dalam pemasangannya adalah :
- Untuk air buangan dibuat dengan kemiringan (± 1 li) Masing-masing
pipa air kotor & air buangan harus dilengkapi pettrap (saluran leher
angsa).
Cara pemasangan pipa :
- Pada pemasangan instalasi air kotor, denah plumbing dan diagram isometrik yang
berguna untuk menentukan jalur-jalur pembuangan instalasi pipa-pipa yang akan
dipasang sesuai dengan gambar kerja dan isntruksi pengawas.
- Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.
- Tentukan lokasi pembuangan.
- Untuk pipa yang melintasi lantai (terutama lantai dasar, maka kedalaman pipa
harus cukup, minimal 50 cm supaya tidak mudah pecah.
- Pipa yang akan disambung,bagian ujungnya harus dibersihkan dengan ampelas
supaya sambungan dapat lengket dengan kuat
- Pipa dipasang dan disambung dengan menggunakan lem perekat pipa pada tiap
sambungan dan tiap pemasangan aksesoris pipa

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Pipa PVC 1/2” MERK RUCIKA
- Fitting PVC (tee, elbow, reducer,socket, flame, dll MERK RUCIKA
- Material Bantu (lem PVC, sealtape, penggantung, clamp, dll)

Peralatan
- Gergaji besi
- Gerinda Tangan
- Bor Duduk & Bor Tangan
- Gunting
- Kunci Pipa, Kunci Pas
- Tang, obeng dll

 Pipa Intalasi Air Bersih 1" + Acc


Syarat – Bahan

- Pipa yang di gunakan dengan kwalitas terbaik MERK RUCIKA.


- Jaringan utama pipa di pasang melalui “shaft” yang disediakan ,jaringan
pembagi yang melalui dinding harus tertanam pada/dalam lapisan plesteran
- Jaringan pipa yang tegak lurus dan yang tergantung dalam bangunan di
pasang dengan klem-klem/ angker baut setiap jarak 2 m yang tertanam kuat
pada bangunan.

Metode pekerjaan :

Untuk instalasi air kotor, langsung melalui buangan Kesaluran Air, mengalir secara gravitasi
dari masing-masing Pembuangan .
Yang perlu diperhatikan dalam pemasangannya adalah :
- Untuk air buangan dibuat dengan kemiringan (± 1 li) Masing-masing pipa air kotor &
air buangan harus dilengkapi pettrap (saluran leher angsa).
Cara pemasangan pipa :
- Pada pemasangan instalasi air kotor, denah plumbing dan diagram isometrik yang
berguna untuk menentukan jalur-jalur pembuangan instalasi pipa-pipa yang akan
dipasang sesuai dengan gambar kerja dan isntruksi pengawas.
- Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.
- Tentukan lokasi pembuangan.
- Untuk pipa yang melintasi lantai (terutama lantai dasar, maka kedalaman pipa
harus cukup, minimal 50 cm supaya tidak mudah pecah.
- Pipa yang akan disambung,bagian ujungnya harus dibersihkan dengan ampelas
supaya sambungan dapat lengket dengan kuat
- Pipa dipasang dan disambung dengan menggunakan lem perekat pipa pada tiap
sambungan dan tiap pemasangan aksesoris pipa

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Pipa PVC 1/2” MERK RUCIKA
- Fitting PVC (tee, elbow, reducer,socket, flame, dll MERK RUCIKA
- Material Bantu (lem PVC, sealtape, penggantung, clamp, dll)

Peralatan
- Gergaji besi
- Gerinda Tangan
- Bor Duduk & Bor Tangan
- Gunting
- Kunci Pipa, Kunci Pas
- Tang, obeng dll

 Pas.Kran Air 1/2" + Acc


- Kran yang digunakan standar SNI Merk TOTO
- Kran-kran tembok di pakai yang berleher panjang dan mempunyai ring
dudukan yang harus di pasang menempel pada dinding.
- Kran-kran harus di pasang pada pipa air bersih dengan
kuat,siku,penempatannya harus sesuai dengan gambar kerja.

Metode pekerjaan :

- Semua kan air yang dipakai sesuai dengan spesifikasi teknis.


- Ukuran disesuaikan keperluan masing-masing sesuai gambar plumbing dan
brosur alat-alat sanitair. Kran-kran tembok dipakai dengan panjang standard
dan mempunyai ring dudukan yang harus dipasang menempel pada dinding.
Kran-kran yang dipasang dihalaman harus mempunyai ulir sink di ruang saji
dan dapat disambung dengan pipa leher angsa (extention).
- Stop keran yang dapat digunakan sesuai dengan spesifikasi
- Lilitkan seal tape pada drat kran yang akan dipasang. Hal ini untuk mencegah
supaya sambunga tidak bocor saat dialiri air
- Pasang Kran ke pipa searah jarum jam
- Periksalah sambungan kran dari kebocoran dengan mengaliri air pada instalasi

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Kran Air 1/2” MERK TOTO + assesoris
- Lem, Sealtape dll.

Peralatan
- Alat bantu

 Pas. Wastafel Cuci Piring +Asesories


Syarat – Bahan

- Wastafel yang digunakan adalah lengkap dengan segala accessorisnya seperti


tercantum dalam brosurnya.
- Wastafel yang di gunakan wastafel stainless satu lubang.
- Wastafel dan perlengkapannya yang di pasang adalah yang telah di seleksi
baik,tidak ada bagian yang gompal, retak atau cacat lainya
- Ketinggian dan konstruksi harus sesuai dengan gambar,pemasangan harus
baik,rapi,watee pass dan di bersihkan dari semua kotoran dan noda serta
penyambungan instalasi plumbingnya tidak boleh ada kebocoran-kebocoran.

Metode pekerjaan :

- Sebelum memulai pemasangan, posisi dan letak bak cuci piring harus sesuai dengan
lokasi yang telah ditentukkan oleh pengawas.
- Pekerja memasang bak cuci piring stainlessteel dengan adukan semen untuk
merakatkan dengan meja dapur,
- Instalasi katup flap yang dipasang didasar bak cuci piring untuk menahan kotoran.
- Pekerja memasang saluran buang dibawah bak cuci piring dan disambungkan
dengan instalasi pipa air kotor.
- Cek sambungan keluaran air dari bak cuci piring agar tidak ada kebocoran.

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Wastafel cuci piring stainless + assesoris
- Lem, Sealtape dll.

Peralatan
- Alat bantu
PEMERINTAHAN KABUPATEN TULANG
BAWANG DINAS PEKERJAAN UMUM DAN
PENATAAN RUANG
Jl. Cemara Komplek Perkantoran Pemda Tulang Bawang- Menggala Telp.
(0726)21425 MENGGALA

SPESIFIKASI TEKNIS

PENATAAN BANGUNAN DAN


LINGKUNGAN

PEKERJAAN
PEMBANGUNAN TAMAN SIMPANG PENAWAR

TAHUN ANGGARAN 2021


KAMAR MANDI
I. PEKERJAAN KAMAR MANDI
 PEKERJAAN KAMAR MANDI
 KETERANGAN UMUM
Pekerjaan Pembangunan Kamar Mandi tersebut secara umum meliputi pekerjaan
yang terdiri dari:
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Galian Tanah
3. Pekerjaan Pondasi dan Pasangan
4. Pekerjaan Beton Bertulang
5. Pekerjaan Atap dan Plafon
6. Pekerjaan Lantai
7. Pekerjaan Kusen Pintu Jendela Almunium
8. Pekerjaan Instalasi Listrik
9. Pekerjaan Instalasi Air Bersih dan Kotor

Pembangunan Tower Air secara umum meliputi pekerjaan yang terdiri dari:
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Galian Tanah
3. Pekerjaan Pondasi dan Pasangan
4. Pekerjaan Beton Bertulang
5. Pekerjaan Lantai
6. Pekerjaan Pengecatan dan Finising
7. Pekerjaan kusen pintu dan jendela
8. Pekerjaan Instalasi Listrik

Pembangunan Sumur Bor secara umum meliputi pekerjaan yang terdiri dari:
1. Pekerjaan Pengeboran
2. Pengadaan dan Pemasangan Pompa

 PEKERJAAN KAMAR MANDI MELIPUTI


A. PEKERJAAN PERSIAPAN

Pekerjaan Pesiapan meliputi:

 PEKERJAAN BOWPLANK

Syarat – Bahan
- Penyedia harus melaksanakan pengukuran untuk menentukan batas bangunan
dan penentuan peil + 0,00, dengan disaksikan dan disetujui oleh Direksi /
Pengawas.
- Alat-alat ukur yang dapat dipakai adalah pesawat ukur (Waterpass) dilengkapi
dengan papan / kaso sebagai patok atau profil.
- Bahan yang digunakan untuk bowplank kayu racuk papan dan kaso kls IV,
benang nyilon, paku, meteran dan peralatan tukang lainnya.

Metode pekerjaan

Pekerjaan pengkuran dilakukan menggunakan waterpass, pengukuran


dilaksanakan sekaligus membuat bouwplank. Bowplank terbuat dari papan yang
bagian atasnya dipakukan pada patok kayu persegi 5/7 cm yang tertanam dalam
tanah cukup kuat. Untuk menentukan ketinggian papan bouwplank secara rata
bagian atasnya dari papan bowplank harus di waterpass (horizontal dan siku),
sedangkan untuk mengukur dari titik As ke As antar ruangan digunakan meteran.
Setiap titik pengukuran ditandai dengan paku dan dicat dengan cat merah dan
ditulis ukuran pada papan bouwplank agar mudah di cek kembali. Pemasangan
papan bowplank dilaksanakan pada jarak 1,5 m dari As sekeliling bangunan dan
dipakukan pada patok – patok yang terlebih dahulu ditancapkan kedalam tanah.

Tenaga

- Manager Pelaksanaan
- Manager Tehnik
- Ahli K3
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Kaso
- Benang
- Paku

Peralatan
- Meteran
- Waterpas
- Palu
- Gergaji

B. PEKERJAAN GALIAN TANAH


 PEKERJAAN GALIAN TANAH PONDASI
Syarat – Bahan

Pekerjaan galian dilakukan pada item pekerjaan galian tanah untuk pondasi,
baik pondasi menerus ataupun setempat yaitu pada kondisi tanah asli digali
untuk dipasangan pondasi sesuai dengan gambar rencana. Galian harus sesuai
dengan gambar rencana baik mengenai ukuran lebar dan kedalaman serta
kemiringan untuk mendapatkan elevasi sesuai rencana.

Metode Pekerjaan :
- Setelah proses bouwlplank selesai, maka dilakukan pekerjaan Pembersihan Dan
Perataan Tanah dengan menggunakan alat manual.
- Pembersihan Dan Perataan Tanah ini dengan mengikuti gambar rencana.
- Pembersihan Tanah Dan Perataan Tanah harus terlebih dahulu melakukan
pengukuran posisi, lebar Lahan.
- Pembersihan Dan Perataan Tanah untuk Lahan Yang Akan Dikerjakan.
- Pembersihan Dan Perataan Tanah yang tidak dapat dipakai sebagai bahan
timbunan harus dibuang ke luar areal kerja
- Material dari hasil Pembersihan Dan Perataan Tanah yang akan digunakan
sebagai bahan timbunan harus mendapat persetujuan dari pengawas.
- Kemudian dilakukan perataan permukaan pondasi sehingga level permukaan
rata dan sama.

Tenaga

- Manager Pelaksanaan
- Manager Tehnik
- Ahli K3
- Mandor
- Pekerja

Peralatan
- Cangkul
- Blancong
- Garpu
- Sekop

 PEKERJAAN TIMBUNAN TANAH KEMBALI


Syarat – Bahan

Pekerjaan timbunan yang dimaksud adalah menimbun tempat-tempat yang telah


ditentukan yang tanahnya berasal dari bekas galian.Timbunan ini dilakukan
disisi kanan kiri pondasi karena setelah pemasangan pondasi selesai sisi pondasi
terdapat celah / lubang bekas galian.

Metode pekerjaan :
- Pekerjaan urugan tanah disini adalah penimbunan kembali bekas galian dan
atau untuk peninggian elevasi bangunan/lantai dengan tanah bekas galian atau
jenis dan kualitas tanah yang tertentu.
- Material untuk setiap timbunan harus sesuai dengan kondisi tanah yang telah
disetujui oleh Pengawas setelah sampel tanah tersebut sesuai dengan spesifikasi
yang diatur dan disetujui oleh pengawas.
- Material urugan bisa menggunakan tanah bekas galian jika kondisi tanahnya
layak untuk material urugan atau material luar yang diambil dari luar lokasi
yang sesuai dengan spesifikasi tanah urugan bila material bekas galian tidak
memenuhi syarat sebagai material urugan.

Cara Pelaksanaan
- Material urugan digunakanyang telah disetujui oleh Pengawas.
- Material urugan dihampar lapis demi lapis dan apabila dibutuhkan disiram air
untuk pemadatan.
- Material timbunan yang dihampar kemudian dipadatkan dengan menggunakan
alat stamper.
- Kepadatan timbunan kemudian ditentukan sesuai spesifikasi yang diinginkan
guna memperoleh hasil pemadatan yang baik
- Ukuran dan dimensi ditentukan berdasarkan gambar.
Tenaga

- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Tanah Urug

Peralatan

- Cangkul
- Sekop
- stemper

 PEKERJAAN URUNGAN PASIR BAWAH PONDASI DAN LANTAI


Syarat – Bahan

- Urugan pasir harus dilaksanakan / dipasang dibawah semua pekerjaan pondasi


minimal setebal 5 cm.
- Sebelum pekerjaan diatasnya dilaksanakan (pondasi) lapisan pasir harus
dipadatkan dengan diberi air dan diratakan.
- Pasir urug yang digunakan harus bersih dari akar-akaran dan kotoran lainnya.

Metode Pekerjaan :
- Pekerjaan urugan pasir disini adalah bagian dari lantai Penimbunan pasir harus
diperhatikan tinggi urugan dalam gambar.
- Material pasir yang digunakan adalah pasir urug yang telah disetujui oleh
Pengawas.
- Material pasir urug dihampar Dibawah Pondasi
- Ukuran dan dimensi ditentukan berdasarkan gambar.

Tenaga

- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Pasir Urug

Peralatan
- Waterpas
- Cangkul
- Sekop
- Stemper

 TIMBUNAN TANAH PENINGGIAN LANTAI


Syarat – Bahan

Pekerjaan timbunan untuk peninggian lantai yang dimaksud adalah menimbun


tempat-tempat yang telah ditentukan yang tanahnya berasal dari luar lokasi atau
bekas galian setempat.

Metode pekerjaan :
- Pekerjaan urugan tanah disini adalah penimbunan untuk peninggian elevasi
bangunan/lantai dengan tanah bekas galian atau jenis dan kualitas tanah yang
tertentu.
- Material untuk setiap timbunan harus sesuai dengan kondisi tanah yang telah
disetujui oleh Pengawas setelah sampel tanah tersebut sesuai dengan spesifikasi
yang diatur dan disetujui oleh pengawas.
- Material urugan bisa menggunakan tanah bekas galian jika kondisi tanahnya
layak untuk material urugan atau material luar yang diambil dari luar lokasi
yang sesuai dengan spesifikasi tanah urugan bila material bekas galian tidak
memenuhi syarat sebagai material urugan.

Cara Pelaksanaan
- Material urugan digunakanyang telah disetujui oleh Pengawas.
- Material urugan dihampar lapis demi lapis dan apabila dibutuhkan disiram air
untuk pemadatan.
- Material timbunan yang dihampar kemudian dipadatkan dengan menggunakan
alat stamper.
- Kepadatan timbunan kemudian ditentukan sesuai spesifikasi yang diinginkan
guna memperoleh hasil pemadatan yang baik
- Ukuran dan dimensi ditentukan berdasarkan gambar.
Tenaga

- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Tanah Urug

Peralatan

- Cangkul
- Sekop
- Stemper

C.PEKERJAAN PONDASI DAN PASANGAN

 Pas. Batu Kali adk. 1 Pc : 4 Ps


- semua pekerjaan, peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan untuk pekerjaan
pasangan batu belah menggunakan batu belah hitam.Bentuk dan dimensi sesuai
dengan gambar kerja.
- Batu belah yang digunakan adalah jenis batu belah yang berasal dari gunung
atau dari kali yaitu jenis batu belah hitam.
- Batu belah harus benar-benar padat dan tidak memperlihatkan tanda-tanda
kelapukan.
- Batu karang sama sekali tidak boleh digunakan sebagai pasangan pondasi.
- Semen yang digunakan untuk pekerjaan pasangan adalah jenis semen portland
(PC 50 kg/zak Merk Tiga Roda) yang beredar di pasaran dan disahkan oleh
Pemerintah dan Instansi yang berwenang dari jenis dan merk yang sama
- Pasir untuk pekerjaan pasangan harus pasir yang halus dengan gradasi tidak
lebih dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Dan syarat-syarat lain sama dengan yang digunakan untuk pekerjaan beton.
- Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus berkualitas baik yang sama
dengan kualitas dan syarat air minum yaitu tidak merwarna, tidak berasa dan
tidak berbau.
Metode pekerjaan :

Pek. Pasangan Pondasi Batu Kali


LINGKUP PEKERJAAN
Bagian Pondasi Batu Belah ini meliputi pengadaan dan pemasangan semua pondasi batu
belah sesuai dengan gambar dan persyaratan disini.

BAHAN - BAHAN
1. Batu Belah
Batu-batu harus keras dengan permukaan kasar tanpa cacat/ retak.dan cara
pengerjaannya harus dilakukan menurut cara terbaik yang dikenal disini.
2. Pasir
Galian pondasi harus diurug dengan pasir setebal 5 cm dan dipadatkan dengan alat
timbris tangan terbuat dari logam atau stamper.
3. Adukan
Adukan yang dipakai terdiri dari campuran 1semen : 4 pasir.

PEMASANGAN
- Pondasi batu belah

Pekerjaan pasangan batu dilaksanakan sesuai dengan ukuran dan bentuk-bentuk


yang ditunjukkan dalam gambar. Tiap-tiap batu harus dipasang penuh dengan adukan
sehingga semua hubungan batu melekat satu sama lain dengan
sempurna.Setiap batu harus dipasang diatas lapisan adukan dan diketok ke tempatnya
hingga teguh.Adukan harus mengisi penuh rongga-rongga antar
batu untuk mendapatkan massa yang kuat dan integral di beberapa sisi luar dan
dalam.Batu yang akan dipasang dibasahi dahulu, lalu dibentuk menjadi bidang luar
yang harus sesuai dengan gambar rencana atau petunjuk Ahli. Anker/ stek
dipasang dengan cara dibungkus campuran batu kali dengan adukan 10
cm sekelilingnya, sedalam 20 cm tiap 1 m' dengan diameter anker/ stek minimum
10 mm. Yang termasuk dalam pekerjaan pondasi batu belah adalah :
- Material batu belah yang keras tidak cacat dan tidak retak.
- Air yang digunakan bersih, tawar dari bahan kimia yang dapat merusak
pondasi, asam kali atau bahan organik.
- Pasir pasang sama seperti syarat pasir beton, kadar lumpur yang boleh
dikandung maksimal 10 % dan mempunyai butiran antara 0 sampai 1 mm
Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Pasir Urug
- Batu Belah
- Semen PC Merk Tiga Roda
- Air

Peralatan
- Waterpas
- Benang
- Cangkul
- Sendok Semen
- Selang air
- Ember
- Bak
- Unting-Unting
- Meteran
- Profil

 Pekerjaan Pasangan Dinding ½ Bata adk. 1 Pc : 4 Ps


Syarat – Bahan

- Bagian pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pemasangan untuk semua


pasangan bata seperti yang tertera pada gambar,yaitu pasangan dinding bata
biasa.Pelaksanaan pemasangannya harus benar-benar mengikuti garis-garis
ketinggian dan bentuk-bentuk yang terlihat pada gambar dan disebutkan dalam
spesifikasi ini.
- Batu bata yang digunakan harus baru, terbakar keras dan tidak patah-patah.
- Adukan yang digunakan untuk pasangan bata biasa adalah campuran 1 PC : 4
Pasir.
- Batu bata yang dipakai pada bangunan ini, menggunakan bata yang berkualitas
baik, utuh dan tidak cacat serta bata yang dipakai harus dengan ukuran yang
sama.
- Bata merah sebelum dipasang harus direndam dahulu dalam bak atau drum air,
sampai jenuh yang harus disiapkan di lapangan.
- Pasangan dinding bata merah dipasang sesuai dengan gambar kerja yang sudah
ada dan untuk pasangan tembok bata menggunakan pasangan setengah bata.
- Perekat yang dipergunakan untuk pasangan bata adalah sebagai berikut :
- Untuk pasangan tembok bata biasa menggunakan campuran 1 PC : 4 Ps
- Bata yang mentah, retak/tidak memenuhi syarat dan tetap terpasang agar
dibongkar dan segera digantii dengan bata yang memenuhi syarat tersebut.

Metode pekerjaan :

- Pasangan bata dimulai diatas sloof. Benang bantu ditarik dari profilan/kerangka bantu.
Benang ditarik biasanya pada sisi luar atau sisi dalam pasangan bata.
- Pemasangan bata pada sekat RKB adalah rata as, sedangkan pemasangan atas pada sisi
belakang, sisi depan dan sisi samping adalah rata dalam, artinya kolom tidak terlihat
dari dalam ruangan (kolom hanya terlihat dari luar bangunan).
- Pasangan bata dilaksanakan untuk ketinggian dibawah kusen (sekitar 120 cm di atas
sloof), sampai sekeliling bangunan dan sekat.
- Pemasangan bata selanjutnya dilakukan sampai level bawah balok lintel.

- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pasang dinding


½ bata.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
- Persiapan material kerja, antara lain : bata, semen PC, pasir pasang dan air..
- Persiapan alat bantu kerja, antara lain : water pass, meteran, benang, unting-
unting, profil, selang air, sendok semen, dll.
- Pengukuran dengan menggunakan alat ukur waterpass.
- Juru ukur/tukang menentukan dan menandai (marking) lokasi yang akan
dipasang batu bata termasuk titik-titik kolom praktis, as dinding, ketinggian
pasangan, siku ruangan dan ketebalan dinding.
- Pasangan bata biasa dengan menggunakan adukan 1PC : 4Psr.
- Sebelum bata dipasang terlebih dahulu direndam dalam air jenuh, agar air
semen adukan tidak terserap dalam bata yang mana akan mengakibatkan
adukan mudah rontok dan dan pasangan batu bata cukup kuat.
- Buat adukan untuk pasangan dinding bata.
- Pasang profil dan benang serta unting-unting untuk acuan pasangan dinding
bata.
- Pasang dan susun bata pada area yang telah diberi tanda marking dengan
menggunakan perekat adukan.
- Pemasangan bata diikuti dengan pengecoran kolom praktis.
- Cek dan periksa kesikuan/kerataan pasangan bata pada setiap ketinggian 1
m.
- Pekerjaan pasangan bata dihentikan pada ketinggian 1 m, setelah kolom
praktis dicor dan pasangan bata /kuat baru pekerjaan pemasangan bata
dapat dilanjutkan kembali
-
Tenaga

- Mandor
- Tukang
- Kepala Tukang
- Pekerja

Bahan
- Bata
- semen PC Tiga Roda
- pasir pasang
- air

Peralatan
- water pass
- meteran
- benang
- unting-unting
- profil
- selang air
- sendok semen, dll.

 Pekerjaan Plesteran adk. 1 Pc : 4 Ps


Syarat – Bahan

- Semua pekerjaan, dinding bata di plester lihat gambar kerja


- Plesteran harus rata dan tegak lurus dengan ketebalan 1,5 mm.
- Plesteran dinding dikerjakan luar dalam, sebelum diplester didnding bata harus
disiram dengan air hingga kedap.
- Semen yang digunakan untuk pekerjaan pasangan adalah jenis semen portland
(PC 50 kg/zak Merk Tiga Roda) yang beredar di pasaran dan disahkan oleh
Pemerintah dan Instansi yang berwenang dari jenis dan merk yang sama
- Pasir untuk pekerjaan pasangan harus pasir yang halus dengan gradasi tidak
lebih dari diameter 0,35 mm.
- Pasir yang digunakan pasir pasang dan harus bersih dan kadar lumpur
maksimum yang terkandung 5%.
- Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus berkualitas baik yang sama
dengan kualitas dan syarat air minum yaitu tidak merwarna, tidak berasa dan
tidak berbau.

Metode pekerjaan :

- Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pekerjaan dinding dilakukan atau dapat


juga dilakukan sehari setelah dinding dipasang.
- Pasir pasang yang akan digunakan terlebih dahulu di ayak.Hal ini untuk
menghilangkan sampah-sampah yang ada pada pasir.
- Kemudian spesi diaduk sesuai dengan kebutuhan spesi yang diperlukan.
- Pasangan dinding bata terlebih dahulu disiram air
- Dibuat kepala plesteran pada beberapa bagian
- Permukaan dinding diplesteer kemudian diratakan dengan sipatan
- Setelah proses plesteran selesai dilakukan barulah dapat dilakukan proses
pengacian dengan menggunakan campuran semen dan air.
- Apabila sudah kering digosok menggunakan kertas bekas sak semen hingga
halus.
- Peralatan yang digunakan pada pekerjaan ini sama dengan peralatan yang
digunakan pada pekerjaan dinding.
- Perbandingan campuran dan pengetesannya dapat dilaksanakan dalam waktu 1
minggu dan tidak ada penambahan waktu lagi untuk itu.
- Plester/adukan dengan campuran 1Pc:4Ps digunakan pada daerah-daerah
seluruh dinding bata seperti ditunjukkan dalam gambar.
- Plester/adukan harus dicampur dengan bahan“Additive” untuk mencegah
keretakan yang tidak diinginkan dan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan
pengawas

Tenaga

- Mandor
- Tukang
- Kepala Tukang
- Pekerja

Bahan
- semen PC Tiga Roda
- pasir pasang
- air
Peralatan
- Waterpas
- Selang Air
- Jidar
- Benang
- Sendok Semen dll.

 Pekerjaan Acian Dinding


Syarat – Bahan
- Semua pekerjaan, dinding bata diaci lihat gambar kerja acian harus rata dan
tegak lurus
- Acian dinding dikerjakan luar dalam, sebelum diaci Plesteran,Kolom harus
disiram dengan air hingga kedap.
- Semen yang digunakan untuk pekerjaan pasangan adalah jenis Semen MU 200
yang beredar di pasaran dan disahkan oleh Pemerintah dan Instansi yang
berwenang dari jenis dan merk yang sama
- Dan syarat-syarat lain sama dengan yang digunakan untuk pekerjaan beton.
- Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus berkualitas baik yang sama
dengan kualitas dan syarat air minum yaitu tidak merwarna, tidak berasa dan
titak berbau.

Metode pekerjaan :

- Pekerjaan acian dilakukan setelah pekerjaan plesteran dilakukan.


- Apabila sudah kering digosok menggunakan kertas bekas sak semen hingga
halus.
- Mengajukan Request dan Check list Kepada Direksi
- Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah kering (cukup
umur).
- Permukaan plesteran sebelum di Acian telebih dahulu disiram air. Untuk
memperoleh hasil Acian yang halus, setelah plesteran diberi lapisan acian semen
pc, permukaan acian sebelum mengering digosok dengan menggunakan kertas
gosok
- Lakukan kuring pada Plesteran dengan di siram setiap hari, guna menjaga
penyusutan yang berlebihan.
- Lakukan pengacian dengan komposisi 2 Pc : 3 kapur dengan steel trower dan
ratakan dengan jidar alumunium. Pemakaian kapur juga diperuntungkan untuk
menghindari retak rambut pada permukaan dinding.
- Siram permukaan plesteran sampai dengan jenuh air sebelum pekerjaan acian.
- Untuk mengurangi pori-pori, gosok permukaan dengan kertas semen.
- Curing permukaan acian minimal 1 kali sehari dalam waktu selama 3 hari

Tenaga
- Mandor
- Tukang
- Kepala Tukang
- Pekerja

Bahan
- Semen MU 200
- Air

Peralatan
- Waterpas
- Selang Air
- Jidar
- Benang
- Sendok Semen dll.

C. PEKERJAAN BETON BERTULANG

 Pek. Pasangan Pondasi Food Plate


a. Pekerjaan Beton K:250
Syarat – Bahan

- Adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik f’c =


21,7 MPa (K 250) untuk Pondasi Food Plate
- Pasangan Food Plate dibuat sesuai dengan gambar kerja baik ukuran
maupun bentuk.
- Semen yang digunakan adalah sama dengan semen pada syarat pekerjaan
pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)
b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
Bahan
- pasir
- split
- air
- semen PC Tiga Roda
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- truck mixer (readymix)
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
- selang air, dll

 Pek. Lantai Kerja K:100

Syarat – Bahan

- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja. bahan-bahan, peralatan dan alat
alat bantu lainnya yang dibutuhkan dalam palaksanaan pekerjaan ini sehingga
diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna
- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik (K 100)
- Pekerjaan lantai kerja ini dilakukan di bawah lapisan pondasi Food Plat dan
finishing lantai pada seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam detail
gambar.
- Semen yang digunakan adalah sama dengan semen pada syarat pekerjaan
pasangan Merk Tiga Roda.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak kurang
dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.

Metode pekerjaan :

- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan lantai Kerja.


- Approval material yang akan digunakan.
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan
WaterPass untuk menentukan leveling lantai kerja.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna
cat Pelaksanaan pekerjaan lantai Kerja
- Untuk lantai Kerja dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk lantai Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 100).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang lantai kerja sudah terdapat urugan
pasir dengan ketebalan yang sesuai rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang lantai Beton dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling lantai kerja yang dibutuhkan sebagai pola untuk
menentukan ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan
dengan jarak per 1 m untuk leveling lantai kerja.
- Tuangkan adukan lantai Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat beton (Vibrator).
- Adukan lantai Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara
melaksanakan tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.

Tenaga

- Pekerja
- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor

Bahan
- pasir
- split
- air.
- semen PC Tiga Roda

Peralatan

- truck mixer
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- raskam
- benang
- selang air, dll.
 Pek. Pasangan Sloof 20/30
Syarat – Bahan

a. Pekerjaan Beton K:250


- Adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik
f’c = 26,4 MPa (K 250) untuk Cor Sloof 20/30 .
- Pasangan Sloof dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran maupun bentuk
- Semen yang digunakan adalah merk Tiga Roda sama dengan semen pada
syarat pekerjaan pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)
- Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi
dengan karung basah

b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.
C. . Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan

Metode pekerjaan :

a. Pekerjaan Beton K : 250

- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass
untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat
Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk sloof dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 250).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang sloof dengan ketebalan yang sesuai rencana
dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang kolom dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling kolom yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan
ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m
untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).

b. Pekerjaan Pembesian
Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan sloof. Panjang
penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard pemasangan
besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur kembali di
bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas. Kegiatan
pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan pada pojok dan
pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- Diasumsikan bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan


perkuatan balok kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu
membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi
persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di
cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak
lurus tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak
terjadi retak.
d. Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-250 menggunakan truck mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- pasir
- split
- air
- semen PC Tiga Roda
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- truck mixer (readymix)
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
selang air, dll.

 Pek. Kolom 15 / 40 cm

a. Pekerjaan Beton K:250


Syarat – Bahan

- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik f’c =


21,7 MPa (K 250) untuk Cor Kolom Beton.
- Pasangan kolom Beton dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran maupun
bentuk
- Semen yang digunakan adalah sama dengan semen pada syarat pekerjaan
pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)

b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

c. Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan
Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- pasir
- split
- air
- semen PC Tiga Roda
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- truck mixer (readymix)
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
- selang air, dll.
 Pek. Kolom Praktis 12/12
a. Pekerjaan Beton K:250
- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik
f’c = 21,7 MPa (K 250) untuk Cor Kolom Praktis 12/12.
- Pasangan Kolom Praktis dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran
maupun bentuk
- Semen yang digunakan adalah sama dengan semen pada syarat pekerjaan
pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)

b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.
c. Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan.

Metode pekerjaan :

a. Pekerjaan Beton K : 250


Persiapan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan kolom Praktis 12/12
- Approval material yang akan digunakan.

Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass
untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat
Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk kolom dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 250).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang kolom dengan ketebalan yang sesuai
rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang kolom dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling kolom yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan
ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m
untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).

b. Pekerjaan Pembesian
Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan kolom. Panjang
penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard pemasangan
besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur kembali di
bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas. Kegiatan
pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan pada pojok dan
pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- Bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan perkuatan balok kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat
bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak lurus tidak
miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi
retak.
- Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-250 menggunakan truck mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).

- Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting ,barulah
dilakukan bekisting dilepasMelepas scafolding/perancah Melepas tripleks/papan
cor

- Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi dengan
karung basah

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- pasir
- split
- air
- semen PC
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- truck mixer (readymix)
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
- selang air, dll.

 Pek. Ring Balok 15/20

a. Pekerjaan Beton K:250


- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik
f’c = 21,7 MPa (K 250) untuk Cor Ring Balok 15/20.
- Pasangan Ring Balok dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran maupun
bentuk
- Semen yang digunakan adalah sama dengan semen pada syarat pekerjaan
pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)
b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

c. Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan

Metode pekerjaan :

a. Pekerjaan Beton K : 250


Persiapan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan Ring Balok 15/20
- Approval material yang akan digunakan.

Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass
untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat
Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk ring Balok Gantung dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 250).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang Balok Gantung dengan ketebalan yang sesuai
rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang Balok Gantung dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan ketebalan.
Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).
b. Pekerjaan Pembesian
Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan Ring Balk.
Panjang penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard
pemasangan besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur
kembali di bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas.
Kegiatan pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan pada
pojok dan pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- Diasumsikan bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan perkuatan balok


kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat
bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak lurus tidak
miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor.
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit.
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi
retak.
- Proses pengecoran
- Digunakan beton mutu K-250 menggunakan truck mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran.
- Pengetokan pada keliling luar bekisting.
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).
- Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting ,barulah
dilakukan bekisting dilepasMelepas scafolding/perancah Melepas tripleks/papan
cor

- Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi dengan
karung basah
Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan

- pasir
- split
- air
- semen PC Tiga Roda
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- truck mixer (readymix)
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
- selang air, dll.
 Pek. Balok 15/30

a. Pekerjaan Beton K:250


- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik
f’c = 21,7 MPa (K 250) untuk Cor Balok 15/30.
- Pasangan Ring Balok dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran maupun
bentuk
- Semen yang digunakan adalah sama dengan semen pada syarat pekerjaan
pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)

b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

c. Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan

Metode pekerjaan :

a. Pekerjaan Beton K : 250


Persiapan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan Balok 15/30
- Approval material yang akan digunakan.

Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass
untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat
Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk ring Balok Gantung dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 250).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang Balok Gantung dengan ketebalan yang sesuai
rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang Balok Gantung dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan ketebalan.
Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).

b. Pekerjaan Pembesian

Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan Balk. Panjang
penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard pemasangan
besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur kembali di
bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas. Kegiatan
pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan pada pojok dan
pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- Diasumsikan bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan perkuatan balok


kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat
bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak lurus tidak
miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor.
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit.
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi
retak.
- Proses pengecoran
- Digunakan beton mutu K-250 menggunakan truck mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran.
- Pengetokan pada keliling luar bekisting.
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).

- Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting ,barulah
dilakukan bekisting dilepasMelepas scafolding/perancah Melepas tripleks/papan
cor

- Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi dengan
karung basah

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan

- pasir
- split
- air
- semen PC Tiga Roda
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- truck mixer (readymix)
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
- selang air, dll.

 Pek. Plat Dak Tebal 15 cm

a. Pekerjaan Beton K:250


- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik
f’c = 21,7 MPa (K 250) untuk Cor Plat Beton.
- Pasangan Cor Plat Beton dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran
maupun bentuk
- Semen yang digunakan adalah sama dengan semen pada syarat pekerjaan
pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)

b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

C. Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan

Metode pekeraan :

a. Pekerjaan Beton K : 250


Persiapan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan Cor Plat Beton
- Approval material yang akan digunakan.

Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass
untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat
Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk Plat Beton dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 250).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang di cor plat beton dengan ketebalan yang
sesuai rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan ketebalan.
Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).

b. Pekerjaan Pembesian
Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan plat beton.
Panjang penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard
pemasangan besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur
kembali di bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas.
Kegiatan pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan pada
pojok dan pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- Diasumsikan bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan


perkuatan balok kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu
membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi
persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di
cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak
lurus tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak
terjadi retak.
- Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-250 menggunakan truck mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).

- Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting ,barulah
dilakukan bekisting dilepasMelepas scafolding/perancah Melepas tripleks/papan
cor

- Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi dengan
karung basah

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- pasir
- split
- air
- semen PC Tiga Roda
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- truck mixer (readymix)
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
selang air, dll.

E.PEKERJAAN PENUTUP ATAP DAN PLAFOND

 Pekerjaan Plafon Acian (Mortar)/beton Expose


Syarat – Bahan

- Semua pekerjaan, plafon diaci lihat gambar kerja acian harus rata
- Acian plafon beton dikerjakan luar dalam
- Semen yang digunakan untuk pekerjaan pasangan adalah jenis Semen MU 200
yang beredar di pasaran dan disahkan oleh Pemerintah dan Instansi yang
berwenang dari jenis dan merk yang sama
- Dan syarat-syarat lain sama dengan yang digunakan untuk pekerjaan beton.
- Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus berkualitas baik yang sama
dengan kualitas dan syarat air minum yaitu tidak merwarna, tidak berasa dan
titak berbau.

Metode pekerjaan :

- Pekerjaan acian dilakukan setelah pekerjaan pengecoran selesai dan beton sudah
kering.
- Apabila sudah kering digosok menggunakan kertas bekas sak semen hingga
halus.
- Mengajukan Request dan Check list Kepada Direksi
- Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan beton sudah kering (cukup umur).
- Permukaan beton sebelum di Acian telebih dahulu disiram air. Untuk
memperoleh hasil Acian yang halus
- Untuk mengurangi pori-pori, gosok permukaan dengan kertas semen.

Tenaga
- Mandor
- Tukang
- Kepala Tukang
- Pekerja

Bahan
- Semen MU 200
- Air

Peralatan
- Waterpas
- Selang Air
- Jidar
- Benang
- Sendok Semen dll.

F.PEKERJAAN LANTAI

 Pek. Aci (Mortar) / Beton Ekspose


Syarat – Bahan

- Acian harus rata Dan Rapi Tidak Bergelombang.


- Acian dikerjakan Pada Permukaan Beton, sebelum diaci Beton harus disiram
dengan air hingga kedap.
- Semen yang digunakan untuk pekerjaan adalah jenis semen Mortar (40
kg/zak) yang beredar di pasaran dan disahkan oleh Pemerintah dan Instansi
yang berwenang dari jenis dan merk yang sama
- Dan syarat-syarat lain sama dengan yang digunakan untuk pekerjaan beton.
- Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus berkualitas baik yang
sama dengan kualitas dan syarat air minum yaitu tidak merwarna, tidak
berasa dan titak berbau.

Metode pekerjaan :

- Mengajukan Request dan Check list Kepada Direksi


- Aci Mortar / Beton Ekspose dapat dilaksanakan setelah permukaan Beton sudah kering
(cukup umur).
- Permukaan plesteran/Beton sebelum di Aci Mortar / Beton Ekspose telebih dahulu
disiram air. Untuk memperoleh hasil Aci Mortar / Beton Ekspose yang halus, setelah
plesteran diberi lapisan acian semen Mortar, permukaan acian sebelum mengering
digosok dengan menggunakan kertas gosok
- Lakukan kuring pada Beton dengan di siram setiap hari, guna menjaga penyusutan yang
berlebihan.
- Siram permukaan plesteran/beton sampai dengan jenuh air sebelum pekerjaan acian.
- Untuk mengurangi pori-pori, gosok permukaan dengan kertas semen.
- Curing permukaan acian minimal 1 kali sehari dalam waktu selama 3hari

Tenaga

- Mandor
- Tukang
- Kepala Tukang
- Pekerja

Bahan
- Semen Mortar MU 200
- Air

Peralatan
- Waterpas
- Selang Air
- Jidar
- Benang
- Sendok Semen dll.

 Pek. Lantai Beton K250 T= 10 cm


Syarat – Bahan

- Tanah yang akan di jadikan dasar lantai harus di padatkan sehingga terdapat
permukaan yang rata dan untuk memperoleh daya dukung tanah yang
maksimal,dengan menggunaka alat trimbis
- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik (K 250)
- Semen yang digunakan untuk pekerjaan pasangan adalah jenis semen
portland (PC 50 kg/zak Merk Tiga Roda) yang beredar di pasaran dan
disahkan oleh Pemerintah dan Instansi yang berwenang dari jenis dan merk
yang sama
- Pasir untuk pekerjaan pasangan harus pasir yang halus dengan gradasi tidak
lebih dari diameter 0,35 mm.
- Pasir yang digunakan pasir pasang dan harus bersih dan kadar lumpur
maksimum yang terkandung 5%.
- Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus berkualitas baik yang
sama dengan kualitas dan syarat air minum yaitu tidak merwarna, tidak
berasa dan tidak berbau.
- Semua jenis bahan, ukuran dan ketinggian telah ditentukan pada gambar.
- Pemasangan lantai harus dilaksanakan dengan rata / waterpass, rapi dan
tidak bergelombang. Untuk daerah-daerah tertentu,
- Pemasangan lantai dilakukan diatas pasir urug (tebal 5 cm) yang telah
dipadatkan. Pemasangan lantai dilakukan dengan rata dan adukan terisi
padat (tidak boleh terdapat rongga).
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur

Metode pekerjaan :
Persiapan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan lantai beton.
- Approval material yang akan digunakan.

Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan
WaterPass untuk menentukan leveling lantai kerja.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi
warna cat Pelaksanaan pekerjaan lantai Beton
- Sebelum Pengecoran Dilakukan, Lantai Tanah Harus Di ratakan Dan
Dipadatkan Menggunakan Alat Stemper.
- Untuk lantai Beton dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk lantai Beton Sesuai Dengan “campuran yang
direncanakan” (MIXDESIGNED). (k 250).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang lantai Beton sudah terdapat
urugan pasir dengan ketebalan yang sesuai rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang lantai Beton dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling lantai kerja yang dibutuhkan sebagai pola untuk
menentukan ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan
dengan jarak per 1 m untuk leveling lantai kerja.
- Tuangkan adukan lantai Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat beton (Vibrator).
- Adukan lantai Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun
sendok adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan
cara melaksanakan tarikan benang dari patok level satu dengan yang
lainnya.

Tenaga

- Pekerja
- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- pasir
- split
- air.
- semen PC Tiga Roda

Peralatan
- truck mixer
- Stemper
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- raskam
- benang
- selang air, dll.

G.PEKERJAAN KUSEN PINTU JENDELA

 Pas. Pintu UPVC (KM/WC) Umum + Acc


Syarat – Bahan

- Pelaksana posisi Pintu dan jumlah Pintu pelaksana dapat melihat pada
gambar kerja
- Kusen dan daun pintu dibuat dari Alumunium UPVC yang dipasang Sesuai
Pada Gambar.
- Kusen yang Di gunakan Mengunakan Alumunium, maka semua kusen harus
sesuai bentuk dan ukurannya. Pemasangan kusen baru dapat dilakukan
setelah diadakan pemeriksaan / persetujuan dari Direksi dan Pengawas.
- Bidang permukaan kusen yang dipasang harus rata dan waterpass,.
- Bentuk dan ukuran sesuai dengan gambar rencana
- Posisi kusen mengikuti gambar kerja dan ukuran lihat pada gambar kerja.

Metode Pekerjaan :
- Setelah semua bahan dan alat telah di persiapkan. Maka dapat dimulai dengan
tahapan pemasangan pintu UPVC berikut ini:
- Persiapkan lubang pada dinding batu bata sesuai dengan ukuran kusen yang
akan di pasang. Lubang tersebut berukuran 1cm lebih besar dari pada kusen
pintu sebagai tempat untuk sealent atausemen.
- Pasangkan kusen pintu pada lubang tersebut dan atur posisinya agardiperoleh
kusen yang tegak lurus terhadap dinding menggunakanbaji.
- Buat lobang untuk tempat skrup melalui lobang pada kusen dengan
menggunakan bor tembok. Setelah itu masukkan Fischer ke dalamlobang bor
dan ambil obeng untukmengencangkannya
- Persiapkan pintu UPVC alumunium. Selama daun pintu belum terpasang dengan
baik, jangan lepaskan isolasi dari bawaan daun pintu dan kaca. Hal tersebut
dilakukan agar selama proses pemasangan tidak terjadi goresan sehingga
mengurangi keindahan kusen atau daun pintu.
- Masukkan rangkaian pintu atau jendela yang akan dipasang ke dalamlubang
kusen. Kemudian, pasang semua asesoris seperti engsel, roda, handle, dan yang
lainnya.
- Finishing dilakukan menggunakan mortar, sealant untuk menutupi celah pada
dinding bata. Pengisian dilakukan sampai tertutup semua celah antara dinding
dankusen.

Tenaga

- Tukang Alumunium
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Kusen UPVC
- Skrup
- Dynobold
- Daun UPVC
- Asesoris pintu UPVC
- Sealent

Peralatan
- Bor
- Waterpass
- Unting-Unting dll.

 Pas. Pintu UPVC (KM/WC) Disabilitas + Acc


Syarat – Bahan

- Pelaksana posisi Pintu dan jumlah Pintu pelaksana dapat melihat pada
gambar kerja
- Kusen dan daun pintu dibuat dari Alumunium UPVC yang dipasang Sesuai
Pada Gambar.
- Kusen yang Di gunakan Mengunakan Alumunium, maka semua kusen harus
sesuai bentuk dan ukurannya. Pemasangan kusen baru dapat dilakukan
setelah diadakan pemeriksaan / persetujuan dari Direksi dan Pengawas.
- Bidang permukaan kusen yang dipasang harus rata dan waterpass,.
- Bentuk dan ukuran sesuai dengan gambar rencana
- Posisi kusen mengikuti gambar kerja dan ukuran lihat pada gambar kerja

Metode pekerjaan :

Setelah semua bahan dan alat telah di persiapkan. Maka dapat dimulai dengan tahapan
pemasangan pintu UPVC berikut ini:
- Persiapkan lubang pada dinding batu bata sesuai dengan ukuran kusen yang
akan di pasang. Lubang tersebut berukuran 1cm lebih besar dari pada kusen
pintu sebagai tempat untuk sealent atausemen.
- Pasangkan kusen pintu pada lubang tersebut dan atur posisinya agardiperoleh
kusen yang tegak lurus terhadap dinding menggunakanbaji.
- Buat lobang untuk tempat skrup melalui lobang pada kusen dengan
menggunakan bor tembok. Setelah itu masukkan Fischer ke dalamlobang bor
dan ambil obeng untukmengencangkannya
- Persiapkan pintu UPVC alumunium. Selama daun pintu belum terpasang dengan
baik, jangan lepaskan isolasi dari bawaan daun pintu dan kaca. Hal tersebut
dilakukan agar selama proses pemasangan tidak terjadi goresan sehingga
mengurangi keindahan kusen atau daun pintu.
- Masukkan rangkaian pintu atau jendela yang akan dipasang ke dalamlubang
kusen. Kemudian, pasang semua asesoris seperti engsel, roda, handle, dan yang
lainnya.
- Finishing dilakukan menggunakan mortar, sealant untuk menutupi celah pada
dinding bata. Pengisian dilakukan sampai tertutup semua celah antara dinding
dan kusen.

Tenaga

- Tukang Alumunium
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
Bahan
- Kusen UPVC
- Skrup
- Dynobold
- Daun UPVC
- Asesoris Pintu UPVC
- Sealent

Peralatan
- Bor
- Waterpass
- Unting-Unting dll.

H.PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

 Pas. Instalasi Titik Lampu


Syarat – Bahan

1. Pekerjaan Pasang Instalasi Kabel NYM 3 x 2,5 mm


- Galian dan Bobokan, Penyedia harus menutup dan merapikan kembali setiap galian
dan bobokan yang dilakukan pada konstruksi bangunan, yang disebabkan pekerjaan-
pekerjaan instalasi elektrikal. Untuk menghindari sejauh mungkin pekerjaan
pembobokan maka harus telah dipersiapkan dan dipasang dalam tahap pekerjaan
konstruksi.
- kabel yang digunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi persyaratan PUIL /
LMK. Semua kabel / kawat harus baru dan jelas ditandai dengan ukurannya, jenis
kabelnya, nomor dan jenis pintalannya. Kecuali persyaratan lain, konduktor yang
dipakai ialah kabel SM dengan luas penampang yang sesuai dengan Gambar
Rencana.
- Penyambungan Kabel Instalasi Penerangan. Semua penyambungan kabel harus
dilakukan dalam kotak-kotak penyambungan yang khusus untuk itu (misalnya
Juction Box). Penyedia harus memberikan brosur-brosur mengenai cara-cara
penyambungan yang dinyatakan oleh Pabrik kepada Direksi
- Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi dengan PV / Protolen yang
khusus untuk listrik.
- Kabel-kabel yang disambung sesuai dengan warna-warna atau nama-namanya
masing-masing dan harus diadakan pengetesan tahanan isolasi sebelum dan sesudah
penyambungan dilakukan. Hasil pengetesan harus tertulis dan disaksikan oleh
Direksi.
- Setiap saluran kabel dalam bangunan dipergunakan pipa conduit minimum 5/8”
diameternya. Setiap pencabangan ataupun pengambilan keluar harus menggunakan
junction box yang sesuai dan sambungan yang lebih dari satu harus menggunakan
terminal strip didalam junction box. Juction box yang terlihat dipakai juction box
BERKER ex. Jerman, Eropa tutup blank plate stainless steel, type star point.
- Pada umunya kabel instalasi penerangan dan instalasi stop kontak harus kabel inti
tembaga dengan insulasi PVC, satu inci atau kabel NYY dan untuk instalasi bawah
tanah menggunakan kabel tuwisteed all berpenampang 4 x 25 mm (SM) dan kabel
tuwisteed all berpenampang 2 x 16 mm (SR).
- Penyedia harus menyiapkan tenaga ahli bidang kelistrikan yang terampil.
- Kode warna insulasi kabel harus mengikuti ketentuan PUIL sebagai berikut:
1. Fasa -1 : Merah
2. Fasa -2 : Kuning
3. Fasa -3 : Hitam
4. Netral : Biru
5. Tanah (Ground) : Hijau-Kuning
Metode pekerjaan :

 METODE PEMASANGAN KABEL


1. Urutan Pelaksanaan
KABEL PADA TRAY
- Pastikan lebar tray cukup untuk jumlah kabel yang akan dipasang
- Potong kabel dengan panjang dilebihkan 1 meter dari kebutuhan
- Tarik kabel satu per satu dengan urutan dari pinggir
- Gunakan kabel ties sebagai pengikat kabel dengan jarak 1 meter
- Kabel siap disambung dengan panel

KABEL PADA LADDER


- Pastikan lebar ladder cukup untuk jumlah kabel yang akan dipasang
- Potong kabel dengan panjang dilebihkan 1 meter dari kebutuhan
- Tarik kabel satu per satu dengan urutan dari
pinggir
- Gunakan tali jika kabel akan dipasang vertikal
- Gunakan kabel ties sebagai pengikat kabel dengan
jarak 1 meterKabel siap disambung dengan panel

Tenaga

- Instalatur Listrik
- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor

Bahan
- Kabel NYM 3x2,5 mm
- Las Dop
- Pipa Coudit

Peralatan
- Tang ampere
- Kabel ties
- Tang, Obeng

 Pas. Lampu Led 15 Watt


Syarat – Bahan

- Penyedia harus menyiapkan tenaga ahli bidang kelistrikan yang terampil dalam
pemasangan Lampu Downlight
- Lampu Downlight yang dipasang sesuai dengan gambar kerja
- Menggunakan Lampu LED 15 Watt
- Lampu Yang Rusak / Putus Tidak Boleh Di Pasang.

Metode pekerjaan :
- Urutan Pelaksanaan
- Marking posisi lampu Sesuai Dengan Gambar Kerja
- Buat dudukan fitting lampu
- Pasang lampu pada dudukan Fitting Lampu
- Sambung ke instalasi/Kabel

Tenaga

- Instalatur Listrik
- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Fitting Lampu
- Lampu Philips
- Isolasi
- Kabel

Peralatan
- Tang
- Obeng dll
 Pas. Saklar Doubel
Syarat – Bahan

- Jika tidak ditentukan lain, saklar-saklar tersebut bingkainya harus dipasang rata
pada tembok setinggi 150 cm diatas lantai dapat disesuiakan dengan kebutuhan
rungan. Saklar-saklar harus dipasang dalam kotak-kotak dan ring setelannya yang
standard, dilengkapi dengan tutup persegi. Sambungan-sambungan hanya
diperbolehkan antara yang berdekatan.
- Saklar dinding dari type untuk pemasangan rata dinding, type rocker dengan rating
250 V – 10 A, Double gang .

Metode pekerjaan :
- Urutan Pelaksanaan
- Marking jalur konduit pada dinding
- Bobok dinding bata, jangan lupa gunakan cutter
- Pasang konduit dan inbow dos
- Tunggu sampai dinding plester akhir
- Sambungkan saklar, stop kontak dengan instalasinya
- Pasang saklar Double , gunakan waterpass agar rata

Tenaga

- Instalatur Listrik
- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Saklar Double Merk Panasonic
- Grid switch
- Isolasi
- Kabel

Peralatan
- Tang
- Waterpass
- Obeng dll

 Pas. Saklar Singel


Syarat – Bahan

- Jika tidak ditentukan lain, saklar-saklar tersebut bingkainya harus dipasang rata
pada tembok setinggi 150 cm diatas lantai dapat disesuiakan dengan kebutuhan
rungan. Saklar-saklar harus dipasang dalam kotak-kotak dan ring setelannya yang
standard, dilengkapi dengan tutup persegi. Sambungan-sambungan hanya
diperbolehkan antara yang berdekatan.
- Saklar dinding dari type untuk pemasangan rata dinding, type rocker dengan rating
250 V – 10 A, Singel gang .

Metode pekerjaan :
- Urutan Pelaksanaan
- Marking jalur konduit pada dinding
- Bobok dinding bata, jangan lupa gunakan cutter
- Pasang konduit dan inbow dos
- Tunggu sampai dinding plester akhir
- Sambungkan saklar, stop kontak dengan instalasinya
- Pasang saklar Singel, gunakan waterpass agar rata

Tenaga

- Instalatur Listrik
- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Saklar Singel Merk Panasonic
- Grid switch
- Isolasi
- Kabel

Peralatan
- Tang
- Waterpass
- Obeng dll

I. PEKERJAAN INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR

 Pipa Instalasi Air Hujan 2" + Acc


Syarat – Bahan

- Pipa – pipa Dia 2” dapat diletakan di dalam Dinding ,dipasang Menuju Atap
Dak Beton guna Untuk Saluran Air Hujan.
- Pipa yang di gunakan dengan kwalitas terbaik.
- Jaringan utama pipa di pasang melalui “shaft” yang disediakan ,jaringan
pembagi yang melalui dinding harus tertanam pada/dalam lapisan plesteran
- Jaringan pipa yang tegak lurus dan yang tergantung dalam bangunan di
pasang dengan klem-klem/ angker baut setiap jarak 2 m yang tertanam kuat
pada bangunan.

Metode pekerjaan:

- Untuk instalasi air kotor, biasanya langsung melalui buangan Kesaluran Air,
mengalir secara gravitasi dari masing-masing Pembuangan .

Yang perlu diperhatikan dalam pemasangannya adalah :

- Untuk air buangan dibuat dengan kemiringan (± 1 li) Masing-masing pipa


air kotor & air buangan harus dilengkapi pettrap (saluran leher angsa).

Cara pemasangan pipa :

- Pada Saat Pengecoran Kolom Pipa 2” Dimasukan Pada Kolom


- Pada pemasangan instalasi air kotor, denah plumbing dan diagram isometrik yang
berguna untuk menentukan jalur-jalur pembuangan instalasi pipa-pipa yang akan
dipasang sesuai dengan gambar kerja dan isntruksi pengawas.
- Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.
- Tentukan lokasi pembuangan.
- Pasang pipa PVC kelas AW (diameter sesuai gambar kerja) beserta gate valve, fitting
dan accessories lainnya sesuai dengan tanda yang sudah dibuat.
- Pipa yang akan disambung,bagian ujungnya harus dibersihkan dengan ampelas
supaya sambungan dapat lengket dengan kuat
- Pipa dipasang dan disambung dengan menggunakan lem perekat pipa pada tiap
sambungan dan tiap pemasangan aksesoris pipa

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Pipa PVC 2” Merk RUCIKA
- Fitting PVC (tee, elbow, reducer,socket, flame, dll) MERK RUCIKA
- Material Bantu (lem PVC, sealtape, penggantung, clamp, dll)

Peralatan
- Gergaji besi
- Gerinda Tangan
- Bor Duduk & Bor Tangan
- Gunting
- Kunci Pipa, Kunci Pas
- Tang, obeng dll

 Pipa Instalasi Air kotor padat 4" + Acc


Syarat – Bahan
- Pipa – pipa Dia 4” dapat diletakan di dalam tanah,dipasang pada kedalaman
minimum 40 cm,
- Instalasi Air Kotor Padat 4” Guna Untuk Pembuangan Saluran Kloset Duduk,
Kloset Jongkok.
- Pipa yang di gunakan dengan kwalitas terbaik.
- Jaringan utama pipa di pasang melalui “shaft” yang disediakan ,jaringan
pembagi yang melalui dinding harus tertanam pada/dalam lapisan plesteran
- Jaringan pipa yang tegak lurus dan yang tergantung dalam bangunan di
pasang dengan klem-klem/ angker baut setiap jarak 2 m yang tertanam kuat
pada bangunan.

METODE PEKERJAAN :

Yang perlu diperhatikan dalam pemasangannya adalah :

- Untuk air buangan dibuat dengan kemiringan (± 1 li) Masing-masing pipa


air kotor & air buangan harus dilengkapi pettrap (saluran leher angsa).

Cara pemasangan pipa :

- Pada pemasangan instalasi air kotor, denah plumbing dan diagram isometrik yang
berguna untuk menentukan jalur-jalur pembuangan instalasi pipa-pipa yang akan
dipasang sesuai dengan gambar kerja dan isntruksi pengawas.
- Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.
- Tentukan lokasi pembuangan.
- Pasang pipa PVC kelas AW (diameter sesuai gambar kerja) beserta gate valve, fitting
dan accessories lainnya sesuai dengan tanda yang sudah dibuat.
- Untuk pipa yang melintasi lantai (terutama lantai dasar, maka kedalaman pipa
harus cukup, minimal 50 cm supaya tidak mudah pecah.
- Pipa yang akan disambung,bagian ujungnya harus dibersihkan dengan ampelas
supaya sambungan dapat lengket dengan kuat
- Pipa dipasang dan disambung dengan menggunakan lem perekat pipa pada tiap
sambungan dan tiap pemasangan aksesoris pipa

Tenaga
- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Pipa PVC 4” Merk Rucika
- Fitting PVC (tee, elbow, reducer,socket, flame, dll) Merk Rucika
- Material Bantu (lem PVC, sealtape, penggantung, clamp, dll)

Peralatan
- Gergaji besi
- Gerinda Tangan
- Bor Duduk & Bor Tangan
- Gunting
- Kunci Pipa, Kunci Pas
- Tang, obeng dll

 Pipa Instalasi Air kotor padat 6" + Acc


Syarat – Bahan

- Pipa – pipa Dia 6” dapat diletakan di dalam tanah,dipasang pada kedalaman


minimum 40 cm,
- Instalasi Air Kotor Padat 6” Guna Untuk Pembuangan Dari saluran
pemuangan pipa 4” ke Septictank
- Pipa yang di gunakan dengan kwalitas terbaik Merk Rucika.
- Jaringan utama pipa di pasang melalui “shaft” yang disediakan ,jaringan
pembagi yang melalui dinding harus tertanam pada/dalam lapisan plesteran
- Jaringan pipa yang tegak lurus dan yang tergantung dalam bangunan di
pasang dengan klem-klem/ angker baut setiap jarak 2 m yang tertanam kuat
pada bangunan.

METODE PEKERJAAN :
Yang perlu diperhatikan dalam pemasangannya adalah :
- Untuk air buangan dibuat dengan kemiringan (± 1 li) Masing-masing pipa
air kotor & air buangan harus dilengkapi pettrap (saluran leher angsa).

Cara pemasangan pipa :


- Pada pemasangan instalasi air kotor, denah plumbing dan diagram isometrik yang
berguna untuk menentukan jalur-jalur pembuangan instalasi pipa-pipa yang akan
dipasang sesuai dengan gambar kerja dan isntruksi pengawas.
- Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.
- Tentukan lokasi pembuangan.
- Pasang pipa PVC (diameter sesuai gambar kerja) beserta gate valve, fitting dan
accessories lainnya sesuai dengan tanda yang sudah dibuat.
- Untuk pipa yang melintasi lantai (terutama lantai dasar, maka kedalaman pipa
harus cukup, minimal 50 cm supaya tidak mudah pecah.
- Pipa yang akan disambung,bagian ujungnya harus dibersihkan dengan ampelas
supaya sambungan dapat lengket dengan kuat
- Pipa dipasang dan disambung dengan menggunakan lem perekat pipa pada tiap
sambungan dan tiap pemasangan aksesoris pipa

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Pipa PVC 6” Merk Rucika
- Fitting PVC (tee, elbow, reducer,socket, flame, dll) Merk Rucika
- Material Bantu (lem PVC, sealtape, penggantung, clamp, dll)

Peralatan
- Gergaji besi
- Gerinda Tangan
- Bor Duduk & Bor Tangan
- Gunting
- Kunci Pipa, Kunci Pas
- Tang, obeng dll

 Pipa Instalasi Air kotor 4" + Acc


Syarat – Bahan

- Pipa – pipa Dia 4” dapat diletakan di dalam tanah,dipasang pada kedalaman


minimum 40 cm,
- Instalasi Air Kotor 4” Guna Untuk Pembuangan Salura Floor Drain, Urinoir,
Dan Wastafel.
- Pipa yang di gunakan dengan kwalitas terbaik.
- Jaringan utama pipa di pasang melalui “shaft” yang disediakan ,jaringan
pembagi yang melalui dinding harus tertanam pada/dalam lapisan plesteran
- Jaringan pipa yang tegak lurus dan yang tergantung dalam bangunan di
pasang dengan klem-klem/ angker baut setiap jarak 2 m yang tertanam kuat
pada bangunan.

METODE PEKERJAAN :

Yang perlu diperhatikan dalam pemasangannya adalah :


- Untuk air buangan dibuat dengan kemiringan (± 1 li) Masing-masing pipa
air kotor & air buangan harus dilengkapi pettrap (saluran leher angsa).

Cara pemasangan pipa :


- Pada pemasangan instalasi air kotor, denah plumbing dan diagram isometrik yang
berguna untuk menentukan jalur-jalur pembuangan instalasi pipa-pipa yang akan
dipasang sesuai dengan gambar kerja dan isntruksi pengawas.
- Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.
- Tentukan lokasi pembuangan.
- Pasang pipa PVC (diameter sesuai gambar kerja) beserta gate valve, fitting dan
accessories lainnya sesuai dengan tanda yang sudah dibuat.
- Untuk pipa yang melintasi lantai (terutama lantai dasar, maka kedalaman pipa
harus cukup, minimal 50 cm supaya tidak mudah pecah.
- Pipa yang akan disambung,bagian ujungnya harus dibersihkan dengan ampelas
supaya sambungan dapat lengket dengan kuat
- Pipa dipasang dan disambung dengan menggunakan lem perekat pipa pada tiap
sambungan dan tiap pemasangan aksesoris pipa

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Pipa PVC 4” Merk Rucika
- Fitting PVC (tee, elbow, reducer,socket, flame, dll) Merk Rucika
- Material Bantu (lem PVC, sealtape, penggantung, clamp, dll)

Peralatan
- Gergaji besi
- Gerinda Tangan
- Bor Duduk & Bor Tangan
- Gunting
- Kunci Pipa, Kunci Pas
- Tang, obeng dll

 Pipa Instalasi Air kotor 6" + Acc


Syarat – Bahan

- Pipa – pipa Dia 6” dapat diletakan di dalam tanah,dipasang pada kedalaman


minimum 40 cm,
- Instalasi Air Kotor 6” Guna Untuk Pembuangan Dari saluran pemuangan
pipa 4” ke bak kontrol.
- Pipa yang di gunakan dengan kwalitas terbaik.
- Jaringan utama pipa di pasang melalui “shaft” yang disediakan ,jaringan
pembagi yang melalui dinding harus tertanam pada/dalam lapisan plesteran
- Jaringan pipa yang tegak lurus dan yang tergantung dalam bangunan di
pasang dengan klem-klem/ angker baut setiap jarak 2 m yang tertanam kuat
pada bangunan.

METODE PEKERJAAN :

Yang perlu diperhatikan dalam pemasangannya adalah :

- Untuk air buangan dibuat dengan kemiringan (± 1 li) Masing-masing


pipa air kotor & air buangan harus dilengkapi pettrap (saluran leher
angsa).

Cara pemasangan pipa :


- Pada pemasangan instalasi air kotor, denah plumbing dan diagram isometrik yang
berguna untuk menentukan jalur-jalur pembuangan instalasi pipa-pipa yang akan
dipasang sesuai dengan gambar kerja dan isntruksi pengawas.
- Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.
- Tentukan lokasi pembuangan.
- Pasang pipa PVC kelas AW (diameter sesuai gambar kerja) beserta gate valve, fitting
dan accessories lainnya sesuai dengan tanda yang sudah dibuat.
- Untuk pipa yang melintasi lantai (terutama lantai dasar, maka kedalaman pipa
harus cukup, minimal 50 cm supaya tidak mudah pecah.
- Pipa yang akan disambung,bagian ujungnya harus dibersihkan dengan ampelas
supaya sambungan dapat lengket dengan kuat
- Pipa dipasang dan disambung dengan menggunakan lem perekat pipa pada tiap
sambungan dan tiap pemasangan aksesoris pipa

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
Bahan
- Pipa PVC 6” Merk Rucika
- Fitting PVC (tee, elbow, reducer,socket, flame, dll) Merk Rucika
- Material Bantu (lem PVC, sealtape, penggantung, clamp, dll)

Peralatan

- Gergaji besi
- Gerinda Tangan
- Bor Duduk & Bor Tangan
- Gunting
- Kunci Pipa, Kunci Pas
- Tang, obeng dll

 Pipa Instalasi Air Bersih 1" + Acc


Syarat – Bahan

- Pipa – pipa Dia 1” dapat diletakan di dalam Dinding ,dipasang Menuju Ke


Kran Air.
- Pipa yang di gunakan dengan kwalitas terbaik.
- Jaringan utama pipa di pasang melalui “shaft” yang disediakan ,jaringan
pembagi yang melalui dinding harus tertanam pada/dalam lapisan plesteran
- Jaringan pipa yang tegak lurus dan yang tergantung dalam bangunan di
pasang dengan klem-klem/ angker baut setiap jarak 2 m yang tertanam kuat
pada bangunan.

Metode pekerjaan :

Yang dimaksud Instalasi air bersih disini adalah :


1. Sarana pipa untuk menyalurkan air bersih dari sumber air bersih pada lokasi
pekerjaan
2. Sarana pipa dari reservoir ke tiap-tiap titik pemakaian (kran, fixtures sanitary)

Urutan Pelaksanaan :
1. Pemasangan Pipa Indoor:
- Marking jalur pipa sesuai shop drawing dan koordinasikan dengan jalur
pekerjaan lain seperti jalur pipa AC, Air Kotor, dll.
- Potong pipa sesuai ukuran kebutuhan.
- Pasang gantungan maupun support pipa sesuai hasil marking.
- Gunakan benang dan water pass untuk mengukur ke-lurusan pipa.
- Lakukan pekerjaan pengecatan untuk daerah sam-bungan pipa
- Lakukan tets tekan pipa dengan tekanan sesuai spesifikasi yang berlaku.
- Untuk pemasangan pipa di dinding, harus dikoor-dinasikan dahulu dengan
pekerjaan keramik (arsitek) dan sanitary.
- Lakukan test tekan ulang jika pipa di dinding telah terpasang.

2. Pemasangan Pipa Outdoor:


- Marking jalur pipa.
- Gali jalur pipa dengan kedalaman sesuai elevasinya.
- Sambung pipa di atas galian.
- Lakukan test tekan pipa dengan tekanan sesuai spesifikasi teknis yang berlaku.
- Beri lapisan pasir pada dasar galian.
- Turunkan pipa ke dalam galian.
- Lapis kembali galian dengan pasir.
- Urug galian.

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan

- Pipa PVC 1” Merk Rucika


- Fitting PVC (tee, elbow, reducer,socket, flame, dll) Merk Rucika
- Material Bantu (lem PVC, sealtape, penggantung, clamp, dll)
Peralatan

- Gergaji besi
- Gerinda Tangan
- Bor Duduk & Bor Tangan
- Gunting
- Kunci Pipa, Kunci Pas
- Tang, obeng dll

 Pipa Instalasi Air Bersih 2" + Acc


Syarat – Bahan

- Pipa – pipa Dia 2” dapat diletakan di atas Dak Atap Dan Di Dalam Tanah
Dengan Kedalaman 40 cm ,dipasang Menuju Ke Pipa 1”. guna Untuk
Pembagi Air Dari Sumur Bor Ke pipa 1”.
- Pipa yang di gunakan dengan kwalitas terbaik.
- Jaringan utama pipa di pasang melalui “shaft” yang disediakan ,jaringan
pembagi yang melalui dinding harus tertanam pada/dalam lapisan plesteran
- Jaringan pipa yang tegak lurus dan yang tergantung dalam bangunan di
pasang dengan klem-klem/ angker baut setiap jarak 2 m yang tertanam kuat
pada bangunan.

Metode pekerjaan :

Yang dimaksud Instalasi air bersih disini adalah :


1. Sarana pipa untuk menyalurkan air bersih dari sumber air bersih pada lokasi
pekerjaan
2. Sarana pipa dari reservoir ke tiap-tiap titik pemakaian (kran, fixtures sanitary).

Urutan Pelaksanaan :

1. Pemasangan Pipa Indoor:


- Marking jalur pipa sesuai shop drawing dan koordinasikan dengan jalur
pekerjaan lain seperti jalur pipa AC, Air Kotor, dll.
- Potong pipa sesuai ukuran kebutuhan.
- Pasang gantungan maupun support pipa sesuai hasil marking.
- Gunakan benang dan water pass untuk mengukur ke-lurusan pipa.
- Lakukan pekerjaan pengecatan untuk daerah sam-bungan pipa
- Lakukan tets tekan pipa dengan tekanan sesuai spesifikasi yang berlaku.
- Untuk pemasangan pipa di dinding, harus dikoor-dinasikan dahulu dengan
pekerjaan keramik (arsitek) dan sanitary.
- Lakukan test tekan ulang jika pipa di dinding telah terpasang.

2. Pemasangan Pipa Outdoor:


- Marking jalur pipa.
- Gali jalur pipa dengan kedalaman sesuai elevasinya.
- Sambung pipa di atas galian.
- Lakukan test tekan pipa dengan tekanan sesuai spesifikasi teknis yang berlaku.
- Beri lapisan pasir pada dasar galian.
- Turunkan pipa ke dalam galian.
- Lapis kembali galian dengan pasir.
- Urug galian.

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan

- Pipa PVC 2” Merk Rucika


- Fitting PVC (tee, elbow, reducer,socket, flame, dll) Merk Rucika
- Material Bantu (lem PVC, sealtape, penggantung, clamp, dll)

Peralatan

- Gergaji besi
- Gerinda Tangan
- Bor Duduk & Bor Tangan
- Gunting
- Kunci Pipa, Kunci Pas
- Tang, obeng dll

 Pipa Instalasi Air Bersih 1/2" + Acc


Syarat – Bahan

- Pipa – pipa Dia 1/2” dapat diletakan di atas Dak Atap Dan Di Dalam Tanah
Dengan Kedalaman 40 cm ,dipasang Menuju Ke kran air”.”.
- Pipa yang di gunakan dengan kwalitas terbaik.
- Jaringan utama pipa di pasang melalui “shaft” yang disediakan ,jaringan
pembagi yang melalui dinding harus tertanam pada/dalam lapisan plesteran
- Jaringan pipa yang tegak lurus dan yang tergantung dalam bangunan di
pasang dengan klem-klem/ angker baut setiap jarak 2 m yang tertanam kuat
pada bangunan.

Metode pekerjaan :

Yang dimaksud Instalasi air bersih disini adalah :


1. Sarana pipa untuk menyalurkan air bersih dari sumber air bersih pada lokasi
pekerjaan
2. Sarana pipa dari reservoir ke tiap-tiap titik pemakaian (kran, fixtures sanitary)

Urutan Pelaksanaan :

1. Pemasangan Pipa Indoor:


- Marking jalur pipa sesuai shop drawing dan koordinasikan dengan jalur
pekerjaan lain seperti jalur pipa AC, Air Kotor, dll.
- Potong pipa sesuai ukuran kebutuhan.
- Pasang gantungan maupun support pipa sesuai hasil marking.
- Gunakan benang dan water pass untuk mengukur ke-lurusan pipa.
- Lakukan pekerjaan pengecatan untuk daerah sam-bungan pipa
- Lakukan tets tekan pipa dengan tekanan sesuai spesifikasi yang berlaku.
- Untuk pemasangan pipa di dinding, harus dikoor-dinasikan dahulu dengan
pekerjaan keramik (arsitek) dan sanitary.
- Lakukan test tekan ulang jika pipa di dinding telah terpasang.

2. Pemasangan Pipa Outdoor:


- Marking jalur pipa.
- Gali jalur pipa dengan kedalaman sesuai elevasinya.
- Sambung pipa di atas galian.
- Lakukan test tekan pipa dengan tekanan sesuai spesifikasi teknis yang berlaku.
- Beri lapisan pasir pada dasar galian.
- Turunkan pipa ke dalam galian.
- Lapis kembali galian dengan pasir.
- Urug galian.

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Pipa PVC 1/2” Merk Rucika
- Fitting PVC (tee, elbow, reducer,socket, flame, dll) Merk Rucika
- Material Bantu (lem PVC, sealtape, penggantung, clamp, dll)

Peralatan
- Gergaji besi
- Gerinda Tangan
- Bor Duduk & Bor Tangan
- Gunting
- Kunci Pipa, Kunci Pas
- Tang, obeng dll
 Pas.Kran Air 1/2" + Acc
Syarat – Bahan

- Kran yang digunakan standar SNI yang ada di pasar/toko,Menggunakan


Kran Air Stenlis.
- Kran-kran tembok di pakai yang berleher panjang dan mempunyai ring
dudukan yang harus di pasang menempel pada dinding.
- Kran-kran harus di pasang pada pipa air bersih dengan
kuat,siku,penempatannya harus sesuai dengan gambar kerja.

Metode Pekerjaan :

- Semua kan air yang dipakai sesuai dengan spesifikasi teknis.


- Ukuran disesuaikan keperluan masing-masing sesuai gambar plumbing
dan brosur alat-alat sanitair. Kran-kran tembok dipakai dengan panjang
standard dan mempunyai ring dudukan yang harus dipasang menempel
pada dinding. Kran-kran yang dipasang dihalaman harus mempunyai
ulir sink di ruang saji dan dapat disambung dengan pipa leher angsa
(extention).
- Stop keran yang dapat digunakan sesuai dengan spesifikasi

Selanjutnya cara memasang kran air

- Lilitkan seal tape pada drat kran yang akan dipasang. Hal ini untuk
mencegah supaya sambunga tidak bocor saat dialiri air
- Pasang Kran ke pipa searah jarum jam
- Periksalah sambungan kran dari kebocoran dengan mengaliri air pada
instalasi

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
Bahan
- Kran Air 1/2” + assesoris Stainless
- Lem, Sealtape dll.

Peralatan
- Alat bantu

 Pas. Sower
Syarat – Bahan

- Kran Sower yang digunakan standar SNI yang ada di pasar/toko,


- Kran Sower di pakai yang berleher panjang dan mempunyai ring dudukan
yang harus di pasang menempel pada dinding.
- Kran-kran harus di pasang pada pipa air bersih dengan
kuat,siku,penempatannya harus sesuai dengan gambar kerja.

Metode Pekerjaan :

- Semua Sower yang dipakai sesuai dengan spesifikasi teknis.


- Ukuran disesuaikan keperluan masing-masing sesuai gambar plumbing dan
brosur alat-alat sanitair. Kran-kran tembok dipakai dengan panjang standard
dan mempunyai ring dudukan yang harus dipasang menempel pada dinding.
Kran-kran yang dipasang dihalaman harus mempunyai ulir sink di ruang saji
dan dapat disambung dengan pipa leher angsa (extention).
- Sower yang dapat digunakan sesuai dengan spesifikasi

Selanjutnya cara memasang Sower

- Lilitkan seal tape pada drat kran yang akan dipasang. Hal ini untuk
mencegah supaya sambunga tidak bocor saat dialiri air
- Pasang Kran ke pipa searah jarum jam
- Periksalah sambungan kran sower dari kebocoran dengan mengaliri
air pada instalasi
Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Kran sower + assesoris Stainless
- Lem, Sealtape dll.

Peralatan
- Alat bantu

 Pas.Floor drain + Asesories


Syarat – Bahan

- Floordrain yang digunakan standar SNI yang ada di pasar/toko


- Floor drain di pasang di tempat – tempat sesuai dengan gambar kerja.
- Floor drain yang di pasang telah di seleksi dengan baik ,tanpa cacat dan telah di
setujui oleh pemilik pekerjaan.
- Pada tempat – tempat yang telah di pasang floor drain, penututp lantai harus di
lubangi dengan rapih,menggunkan pahat kecil dengan bentuk dan ukuran
sesuai dengan ukuran floor drain tersebut.
- Hubungan saringan metal dengan beton/lantai menggunakan perekat beton
kedap air.
- Setelah floor drain terpasang,pasangan harus rapi waterpass,di bersihkan dari
noda-noda semen dan tidak ada kebocoran.

Metode Pekerjaan :

Floor drain dan Clean out yang digunakan adalah metal verchroom, lobang dia.
2" dilengkapi dengan siphon dan penutup berengsel untuk floor drain dan
depverchron dengan draad untuk clean out.
1.Floor drain dipasang ditempat-tempat sesuai gambar untuk itu. Floor drain
yang dipasang telah diseleksi baik, tanpa cacat dan disetujui
Supervisi/Pengawas.
2.Hubungan pipa metal dengan beton/lantai menggunakan perekat beton kedap
air Embeco dan pada lapis teratas setebal 5 mm diisi dengan lem Araldit.

- Marking posisi floor drain mengikuti pola finishing lantai, pasang socket drat
pada outlet pipa air bekas I kotor untuk sambungan floor drain terhadap pipa
pembuangan air bekas / kotor.
- Pasang floor drain sesuai dengan level finshing lantai.
- Periksa / cek kerataan dan posisi floor drain tersebut dengan menggunakan
waterpas.

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Floor drain+ assesoris Stainless

Peralatan
- Alat bantu

 Pas. Kloset duduk + Asesories


Syarat – Bahan

- Kloset beserta kelengkapannya yang di pasang adalah yang telah di seleksi


dengan baik,tidak ada bagian yang gompal,retak atau cacat lainnya dan disetujui
oleh direksi lapangan.
- Untuk dudukan dasar kloset di pakai papan jenis kayu yang sederajat,tebal 3cm
dan telah di celup dalam larutan pengawet tahan air,dibentuk seperti dasar
kloset.kloset disekrup pada papan tersebut dengan sekrup kuningan.
Metode pelaksanaan ;
Kloset adalah tempat buang air besar, dipasang di dalam kamar kecil. Adapun langkah-
langkah pemasangan kloset duduk adalah sebagai berikut :
- Sebagai langkah dalah mempersiap kan lubang pengeluaran atau saluran feset
kearah septictank Gunakan pipa PVC Jenis AW dengan ukuran 4 Inchi, gunakan
kualitas standar, misalnya Wavin atau GGG. Sebenarnya pemasangan pipa-pipa
ini harus telah disiapkan semenjak pembuatan pondasi Bangunan. Jika belum
terpakai, tutup ujungnya dengan kantong plastik yang kuat dan tahan lama.
- Menentukan posisi kloset yang telah di tetapkan dalam gambar denah
- Hal penting yang harus diperhatikan adalah posisi pipa pada bagian kloset harus
lebih tinggi dari septic tank, sehingga kotoran cepat mengalir ke tempat
peresapannya.
- Sebaiknya letakkan kloset pada sebelah kiri bak penampungan air,sehingga
mudah ketika istinja’.Sedia kan ruangan sebesar 80 cm persegi untuk menaruh
kloset duduk. Ukuran ini dapat lebih besar sesuai dengan ketersediaan ruang
kamar mandi dan kenyamanan seseorang yang akan menggunakanWC.
- Pemasangan kloset duduk dapat dilakukan setelah pemasangan keramik lantai
kamar mandi atau sebelumnya.Dua versi ini silakan Anda pilih mana yang
lebihmudah.
- Posisi lubang pipa dapat diletakkan di bagian depan atau bawah kloset, atau
belakang. Semua arah dapat digunakan

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Closet Duduk + Assesoris Merk TOTO

Peralatan
- Alat bantu
 Pasangan Kloset Jongkok Perselen
Syarat – Bahan

- Kloset jongkok yang di pasang adalah yang telah di seleksi dengan baik. Tidak
ada bagian yang rusak atau cacat dan telah di setujui oleh pemilik pekerjaan.
- Kloset jongkok di pasang pada lantai kamar mandi atau toilet yang di naikan
10-20 cm atau sesuai dengan gambar kerja

Metode pekerjaan :

- Sebagai langkah awal adalah mempersiapkan lubang pengeluaran atau saluran


feset kearah septictank Gunakan pipa PVC dengan ukuran 4 Inchi,. Sebenarnya
pemasangan pipa-pipa ini harus telah disiapkan semenjak pembuatan pondasi,
Jika belum terpakai, tutup ujungnya dengan kantong plastik yang kuat dan tahan
lama.
- Menentukan posisi kloset yang telah di tetapkan dalam gambar denah,
- Hal penting yang harus diperhatikan adalah posisi pipa pada bagian kloset harus
lebih tinggi dari septic tank, sehingga kotoran cepat mengalir ke tempat
peresapannya. Untuk kloset jongkok posisinya harus lebih tinggi dari lantai
kamar mandi atau keramik.
- Pasang batu bata sebagai penopang dan dinding bagian bawah kloset. Gunakan
adukan pasir dan semen 3 : 1. Susun batu bata dengan rapat pada bagian pinggir
atau dinding. Buat lekukan berbentuk kotak dengan ukuran lebih kecil dari
kloset sebagai penampung ke arah lubang pipa. Dinding lubang ini harus
diplester dengan adukan semen dan pasir 1 : 2, kemudian diaci agar tidak terjadi
rembesan ke pori-poritanah.
- Posisi lubang pipa dapat diletakkan di bagian depan atau bawah kloset, atau
belakang. Semua arah dapat digunakan.
- Pasang keramik terlebih dahulu agar terbentuk corak keramik yang baik.
Kemudian letakkan kloset di atasnya menggunakan aci atau adukan 1: 2. Pada
bagian pinggir atau tepi kloset di tutup dengannaad.
- Kelebihan pemasangan kloset setelah proses pasang keramik adalah Anda tidak
perlu lagi menggunakanwaterpas sebagai peratanya. Dengan catatan pasangan
keramik sudah datar, atau jika pun miring sedikit, usahakan ke arah depan, dan
kanan kiri rata. Jika pemasangan kloset jongkok dilakukan sebelum memasang
keramik, Anda harus menggunakan waterpas untuk mengukur sifatdatarnya.

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Closet Jongkok + Assesoris Merk TOTO
- Bata
- Semen Tiga Roda
- Pasir
- Air

Peralatan
- Sendok Semen
- Benang
- Waterpass
- Alat bantu

 Pas. Wastafel Cuci Tangan +Asesories


Syarat – Bahan

- Wastafel yang digunakan adalah lengkap dengan segala accessorisnya seperti


tercantum dalam brosurnya,warna putih,kecuali ditentukan lain.
- Wastafel dan perlengkapannya yang di pasang adalah yang telah di seleksi
baik,tidak ada bagian yang gompal, retak atau cacat lainya
- Ketinggian dan konstruksi harus sesuai dengan gambar,pemasangan harus
baik,rapi,wateerpass dan di bersihkan dari semua kotoran dan noda serta
penyambungan instalasi plumbingnya tidak boleh ada kebocoran-kebocoran.
Metode pekerjaan :
- Sebelum memulai pemasangan, posisi dan letak Wastafel cuci tangan harus sesuai
dengan lokasi yang telah ditentukkan oleh pengawas.
- pekerja memasang Wastafel Cuci tangan dengan Sesuai Yang Terdapat Pada Brosur
- Instalasi katup flap yang dipasang didasar Wastafel Cuci Tangan untuk menahan
kotoran.
- Pekerja memasang saluran buang disambungkan dengan instalasi pipa air kotor.
- Cek sambungan keluaran air dari Wastafel Cuci tangan agar tidak ada kebocoran.

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan

- Wastafel Cuci Tangan + Assesoris MERK TOTO

Peralatan

- Obeng dll.
- Alat bantu

 Pas. Urinoir +Asesories


Syarat – Bahan

- Urinoir berikut kelengkapannya yang di gunakan adalah semutu dengan type-


type merk dalam negeri, warna standar putih, kecuali di tentukan lain.
- Urinoir yang di pasang adalah urinoir yang telah di seleksi dengan baik tidak ada
bagian – bagian yang gompal, retak dan cacat-cacat lainya.
- Pemasangan urinoir pada tembok menggunakan baut ficher atau ramset dengan
baut kuningan atau stainless steel dengan ukuran yang cukup untuk menahan
beban seberat 15kg tiap baut
- Setelah urinoir dipasang, letak dan ketinggian pemasangan harus sesuai dengan
gambar. Baik waterpassnya semua celah-celah yang mungkin ada antara dinding
dengan urinoir di tutup dengan semen dan lain-lainnya di bersihkan dengan
sempurna. Sambungan instalasi pumblingnya harus baik, tidak ada kebocoran
air.

Metode pekerjaan :

- Sebelum memulai pemasangan, posisi dan letak Urinoir harus sesuai dengan lokasi yang
telah ditentukkan oleh pengawas.
- pekerja memasang Urinoir dengan Sesuai Yang Terdapat Pada Brosur
- Instalasi katup flap yang dipasang didasar Urinoir untuk menahan kotoran.
- Pekerja memasang saluran buang disambungkan dengan instalasi pipa air kotor.
- Cek sambungan keluaran air dari Urinoir agar tidak ada kebocoran.

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Urinoir + Assesoris

Peralatan
- Obeng dll.
- Alat bantu

 Pas. Saluran Air Pembuangan Wudu


Syarat – Bahan
- Saluran air Pembuangan wudu terdiri atas selokan yang terbuat Batu Bata
dengan pasangan trasram yang dibuat dari pasangan trasram,
- Persyaratan pelaksanaan mulai dari galian, pasangan batu Bata trasram,
plesteran dan lain-lian.
- Pemasangan harus dilaksanakan dengan rata / waterpass, rapi dan tidak
bergelombang. Untuk daerah-daerah tertentu,

Metode Pekerjaan :

- Areal sekeliling bangunan dibuatkan saluran drainase terbuka dari bahan bata saluran
tinggi 20 cm.
- saluran Pinggiran bangunan yang akan dibuatkan drainase digali sesuai elevasi dan
kemiringan rencana drainase.
- Urugan pasir dipadatkan digelar pada dasar galian, lalu diberi adukan berentuk dasar
cekung sebagai dasar pemasangan drainase.
- Pemasangan drainase pasangan ½ bata mengacu kepada benang yang ditarik dari patok
bouwplank pada ujung-ujung galian.
- Dasar pemasangan bata diletakkan pada dasar spesi lantai kerja berbentuk cekung tadi
dan ditekan sesuai tanda/marking elevasi.
- Pasangan bata kemudian di plaster dan di aci.

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Bata
- Semen
- Pasir
- Air
Peralatan
- Sendok Semen
- Benang
- Waterpass
- Selang Air
- Cangkul
- Alat bantu dll

 Pek. Pasangan Sepitenk dan resapan lengkap


Syarat – Bahan

- Septictank dibuat dar beton bertulang menurut gambar kerja, beton yang harus
di pakai adlah abeton kedap air, sesuai dengan spesifikasi
- Bagian atas dari septictank di beri penutup dari beton bertulang, Di beri tempat
untuk pemeriksaan yang di tutup dengan beton plat yang di beri pengangkat,
dan di beri pipa hawa dai pipa besi diameter 2”
- Bentuk, ukuran septicktank dan kedalamannya di buat sesuai dengan gambar
kerja.
- Setelah septictank jadi,di pasang pipa limpahan tidan berluang sepanjang 2 m
kemudian di sambung dengan pipa rembesan dari pipa tanah liat bakar
sepanjang minimum 4 m dan bagian bawah dari pipa rembesan di beri lapisan
ijuk,pasir,batu kali belah sesuai gambar kerja.

Metode Pekerjaan :

- Septictank dibangun Sesuai Dengan Gambar Kerja


- Galian tanah sesuai dengan ukuran dan kedalaman rencana septictank.
- Pada dasar galian septictank digelar pasir urug dan lantai kerja beton.
- Dinding septictank dari pasangan bata diplester.
- Disamping Septictank dibuatkan rembesan air kotor limpahan dari septictank.
- Tutup Septictank dari bahan beton bertulang yang diberi cover yang dapat
dibuka. PVC 4” dihubungkan dari kolset ke septictank.
- Sedangkan untuk rembesan, dipasang pipa PVC 4” dari septictank. Ijuk dipasang
pada rembesan yang ditahan oleh urugan kerikil 3-5 cm.
Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Bata
- Semen
- Pasir
- Air
- Split

Peralatan

- Sendok Semen
- Benang
- Waterpass
- Selang Air
- Cangkul
- Alat bantu dll

 Pek. Bak Kontrol 30x30


Syarat – Bahan

- Bak Kontrol dibuat dar beton bertulang menurut gambar kerja, beton yang harus
di pakai adlah beton kedap air, sesuai dengan spesifikasi
- Bagian atas dari Bak Kontrol di beri penutup dari Gril Besi, Di beri tempat untuk
pemeriksaan yang di tutup dengan beton plat yang di beri pengangkat
- Bentuk, ukuran septicktank dan kedalamannya di buat sesuai dengan gambar
kerja.

Metode Pekerjaan :

- Bak Kontrol dibangun Sesuai Dengan Gambar Kerja


- . Galian tanah sesuai dengan ukuran dan kedalaman rencana Bak Kontrol.
- Pada dasar galian Bak Kontrol digelar pasir urug dan lantai kerja beton.
- Dinding Bak Kontrol dari pasangan bata diplester.
- Disamping Bak Kontrol dibuatkan rembesan air kotor limpahan dari Air Kotor
- Tutup Bak Kontrol dari bahan beton bertulang yang diberi cover yang dapat
dibuka. PVC 4” dihubungkan dari kolset ke septictank.
- Sedangkan untuk rembesan, dipasang pipa PVC 4” dari septictank. Ijuk dipasang
pada rembesan yang ditahan oleh urugan kerikil 3-5 cm.

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan

- Bata
- Semen
- Pasir
- Air
- Split
Peralatan

- Sendok Semen
- Benang
- Waterpass
- Selang Air
- Cangkul
- Alat bantu dll

 Tandon Air Fiber 5000 Ltr


Syarat – Bahan

- Water toren penampung fiber yang di gunakan berkapasitas 5000 L Kwalitas SNI
Terbaik MERK PENGUIN
II.PEKERJAAN TOWER AIR

A. PEKERJAAN PERSIAPAN
 Pekerjaan Bowplank
Syarat – Bahan

- Penyedia harus melaksanakan pengukuran untuk menentukan batas bangunan


dan penentuan peil + 0,00, dengan disaksikan dan disetujui oleh Direksi /
Pengawas.
- Alat-alat ukur yang dapat dipakai adalah pesawat ukur (Waterpass) dilengkapi
dengan papan / kaso sebagai patok atau profil.
- Bahan yang digunakan untuk bowplank kayu racuk papan dan kaso kls IV,
benang nyilon, paku, meteran dan peralatan tukang lainnya.

Metode pekerjaan :

Pekerjaan pengkuran dilakukan menggunakan waterpass, pengukuran


dilaksanakan sekaligus membuat bouwplank. Bowplank terbuat dari papan yang
bagian atasnya dipakukan pada patok kayu persegi 5/7 cm yang tertanam dalam
tanah cukup kuat. Untuk menentukan ketinggian papan bouwplank secara rata
bagian atasnya dari papan bowplank harus di waterpass (horizontal dan siku),
sedangkan untuk mengukur dari titik As ke As antar ruangan digunakan meteran.
Setiap titik pengukuran ditandai dengan paku dan dicat dengan cat merah dan
ditulis ukuran pada papan bouwplank agar mudah di cek kembali. Pemasangan
papan bowplank dilaksanakan pada jarak 1,5 m dari As sekeliling bangunan dan
dipakukan pada patok – patok yang terlebih dahulu ditancapkan kedalam tanah.

Tenaga

- Manager Pelaksanaan
- Manager Tehnik
- Ahli K3
- Mandor
- Pekerja
Bahan
- Kaso
- Benang
- Paku

Peralatan
- Meteran
- Waterpas
- Palu
- Gergaji

B.PEKERJAAN GALIAN TANAH


 PEKERJAAN GALIAN TANAH PONDASI
Syarat – Bahan

Pekerjaan galian dilakukan pada item pekerjaan galian tanah untuk pondasi,
baik pondasi menerus ataupun setempat yaitu pada kondisi tanah asli digali
untuk dipasangan pondasi sesuai dengan gambar rencana. Galian harus sesuai
dengan gambar rencana baik mengenai ukuran lebar dan kedalaman serta
kemiringan untuk mendapatkan elevasi sesuai rencana.

Metode Pekerjaan :
- Setelah proses bouwlplank selesai, maka dilakukan pekerjaan Pembersihan Dan
Perataan Tanah dengan menggunakan alat manual.
- Pembersihan Dan Perataan Tanah ini dengan mengikuti gambar rencana.
- Pembersihan Tanah Dan Perataan Tanah harus terlebih dahulu melakukan
pengukuran posisi, lebar Lahan.
- Pembersihan Dan Perataan Tanah untuk Lahan Yang Akan Dikerjakan.
- Pembersihan Dan Perataan Tanah yang tidak dapat dipakai sebagai bahan
timbunan harus dibuang ke luar areal kerja
- Material dari hasil Pembersihan Dan Perataan Tanah yang akan digunakan
sebagai bahan timbunan harus mendapat persetujuan dari pengawas.
- Kemudian dilakukan perataan permukaan pondasi sehingga level permukaan
rata dan sama.
Tenaga

- Manager Pelaksanaan
- Manager Tehnik
- Ahli K3
- Mandor
- Pekerja

Peralatan
- Cangkul
- Blancong
- Garpu
- Sekop

 PEKERJAAN TIMBUNAN TANAH KEMBALI


Syarat – Bahan

Pekerjaan timbunan yang dimaksud adalah menimbun tempat-tempat yang telah


ditentukan yang tanahnya berasal dari bekas galian.Timbunan ini dilakukan
disisi kanan kiri pondasi karena setelah pemasangan pondasi selesai sisi pondasi
terdapat celah / lubang bekas galian.

Metode pekerjaan :
- Pekerjaan urugan tanah disini adalah penimbunan kembali bekas galian dan
atau untuk peninggian elevasi bangunan/lantai dengan tanah bekas galian atau
jenis dan kualitas tanah yang tertentu.
- Material untuk setiap timbunan harus sesuai dengan kondisi tanah yang telah
disetujui oleh Pengawas setelah sampel tanah tersebut sesuai dengan spesifikasi
yang diatur dan disetujui oleh pengawas.
- Material urugan bisa menggunakan tanah bekas galian jika kondisi tanahnya
layak untuk material urugan atau material luar yang diambil dari luar lokasi
yang sesuai dengan spesifikasi tanah urugan bila material bekas galian tidak
memenuhi syarat sebagai material urugan.

Cara Pelaksanaan
- Material urugan digunakanyang telah disetujui oleh Pengawas.
- Material urugan dihampar lapis demi lapis dan apabila dibutuhkan disiram air
untuk pemadatan.
- Material timbunan yang dihampar kemudian dipadatkan dengan menggunakan
alat stamper.
- Kepadatan timbunan kemudian ditentukan sesuai spesifikasi yang diinginkan
guna memperoleh hasil pemadatan yang baik
- Ukuran dan dimensi ditentukan berdasarkan gambar.

Tenaga

- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Tanah Urug

Peralatan

- Cangkul
- Sekop
- stemper

 PEKERJAAN URUNGAN PASIR BAWAH PONDASI DAN LANTAI


Syarat – Bahan

- Urugan pasir harus dilaksanakan / dipasang dibawah semua pekerjaan pondasi


minimal setebal 5 cm.
- Sebelum pekerjaan diatasnya dilaksanakan (pondasi) lapisan pasir harus
dipadatkan dengan diberi air dan diratakan.
- Pasir urug yang digunakan harus bersih dari akar-akaran dan kotoran lainnya.

Metode Pekerjaan :

- Pekerjaan urugan pasir disini adalah bagian dari lantai Penimbunan pasir harus
diperhatikan tinggi urugan dalam gambar.
- Material pasir yang digunakan adalah pasir urug yang telah disetujui oleh
Pengawas.
- Material pasir urug dihampar Dibawah Pondasi
- Ukuran dan dimensi ditentukan berdasarkan gambar.

Tenaga

- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Pasir Urug

Peralatan
- Waterpas
- Cangkul
- Sekop
- Stemper

 TIMBUNAN TANAH PENINGGIAN LANTAI


Syarat – Bahan

Pekerjaan timbunan untuk peninggian lantai yang dimaksud adalah menimbun


tempat-tempat yang telah ditentukan yang tanahnya berasal dari luar lokasi atau
bekas galian setempat.

Metode pekerjaan :

- Pekerjaan urugan tanah disini adalah penimbunan untuk peninggian elevasi


bangunan/lantai dengan tanah bekas galian atau jenis dan kualitas tanah yang
tertentu.
- Material untuk setiap timbunan harus sesuai dengan kondisi tanah yang telah
disetujui oleh Pengawas setelah sampel tanah tersebut sesuai dengan spesifikasi
yang diatur dan disetujui oleh pengawas.
- Material urugan bisa menggunakan tanah bekas galian jika kondisi tanahnya
layak untuk material urugan atau material luar yang diambil dari luar lokasi
yang sesuai dengan spesifikasi tanah urugan bila material bekas galian tidak
memenuhi syarat sebagai material urugan.

Cara Pelaksanaan

- Material urugan digunakanyang telah disetujui oleh Pengawas.


- Material urugan dihampar lapis demi lapis dan apabila dibutuhkan disiram air
untuk pemadatan.
- Material timbunan yang dihampar kemudian dipadatkan dengan menggunakan
alat stamper.
- Kepadatan timbunan kemudian ditentukan sesuai spesifikasi yang diinginkan
guna memperoleh hasil pemadatan yang baik
- Ukuran dan dimensi ditentukan berdasarkan gambar.

Tenaga

- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Tanah Urug

Peralatan

- Cangkul
- Sekop
- Stemper

C.PEKERJAAN PONDASI DAN PASANGAN

 Pas. Batu Kali adk. 1 Pc : 4 Ps


Syarat – Bahan

- semua pekerjaan, peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan untuk pekerjaan


pasangan batu belah menggunakan batu belah hitam.Bentuk dan dimensi sesuai
dengan gambar kerja.
- Batu belah yang digunakan adalah jenis batu belah yang berasal dari gunung
atau dari kali yaitu jenis batu belah hitam.
- Batu belah harus benar-benar padat dan tidak memperlihatkan tanda-tanda
kelapukan.
- Batu karang sama sekali tidak boleh digunakan sebagai pasangan pondasi.
- Semen yang digunakan untuk pekerjaan pasangan adalah jenis semen portland
(PC 50 kg/zak Merk Tiga Roda) yang beredar di pasaran dan disahkan oleh
Pemerintah dan Instansi yang berwenang dari jenis dan merk yang sama
- Pasir untuk pekerjaan pasangan harus pasir yang halus dengan gradasi tidak
lebih dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Dan syarat-syarat lain sama dengan yang digunakan untuk pekerjaan beton.
- Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus berkualitas baik yang sama
dengan kualitas dan syarat air minum yaitu tidak merwarna, tidak berasa dan
titak berbau.

Metode pekerjaan :

Pek. Pasangan Pondasi Batu Kali


LINGKUP PEKERJAAN
Bagian Pondasi Batu Belah ini meliputi pengadaan dan pemasangan semua pondasi batu
belah sesuai dengan gambar dan persyaratan disini.

BAHAN - BAHAN
1. Batu Belah
Batu-batu harus keras dengan permukaan kasar tanpa cacat/ retak.dan cara
pengerjaannya harus dilakukan menurut cara terbaik yang dikenal disini.
2. Pasir
Galian pondasi harus diurug dengan pasir setebal 5 cm dan dipadatkan dengan
alat timbris tangan terbuat dari logam atau stamper.
3. Adukan
Adukan yang dipakai terdiri dari campuran 1semen : 4 pasir.

PEMASANGAN
- Pondasi batu belah
Pekerjaan pasangan batu dilaksanakan sesuai dengan ukuran dan bentuk-bentuk
yang ditunjukkan dalam gambar. Tiap-tiap batu harus dipasang penuh dengan adukan
sehingga semua hubungan batu melekat satu sama lain dengan
sempurna.Setiap batu harus dipasang diatas lapisan adukan dan diketok ke
tempatnya hingga teguh.Adukan harus mengisi penuh rongga-rongga antar
batu untuk mendapatkan massa yang kuat dan integral di beberapa sisi luar dan
dalam.Batu yang akan dipasang dibasahi dahulu, lalu dibentuk menjadi bidang luar
yang harus sesuai dengan gambar rencana atau petunjuk Ahli. Anker/ stek
dipasang dengan cara dibungkus campuran batu kali dengan adukan 10
cm sekelilingnya, sedalam 20 cm tiap 1 m' dengan diameter anker/ stek minimum
10 mm.

Yang termasuk dalam pekerjaan pondasi batu belah adalah :


- Material batu belah yang keras tidak cacat dan tidak retak.
- Air yang digunakan bersih, tawar dari bahan kimia yang dapat merusak
pondasi, asam kali atau bahan organik.
- Pasir pasang sama seperti syarat pasir beton, kadar lumpur yang boleh
dikandung maksimal 10 % dan mempunyai butiran antara 0 sampai 1 mm

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Pasir Urug
- Batu Belah
- Semen PC Merk Tiga Roda
- Air

Peralatan
- Waterpas
- Benang
- Cangkul
- Sendok Semen
- Selang air
- Ember
- Bak
- Unting-Unting
- Meteran
- Profil

 Pekerjaan Pasangan Dinding ½ Bata adk. 1 Pc : 4 Ps


Syarat – Bahan

- Bagian pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pemasangan untuk semua


pasangan bata seperti yang tertera pada gambar,yaitu pasangan dinding bata
biasa.Pelaksanaan pemasangannya harus benar-benar mengikuti garis-garis
ketinggian dan bentuk-bentuk yang terlihat pada gambar dan disebutkan dalam
spesifikasi ini.
- Batu bata yang digunakan harus baru, terbakar keras dan tidak patah-patah.
- Adukan yang digunakan untuk pasangan bata biasa adalah campuran 1 PC : 4
Pasir.
- Batu bata yang dipakai pada bangunan ini, menggunakan bata yang berkualitas
baik, utuh dan tidak cacat serta bata yang dipakai harus dengan ukuran yang
sama.
- Bata merah sebelum dipasang harus direndam dahulu dalam bak atau drum air,
sampai jenuh yang harus disiapkan di lapangan.
- Pasangan dinding bata merah dipasang sesuai dengan gambar kerja yang sudah
ada dan untuk pasangan tembok bata menggunakan pasangan setengah bata.
- Perekat yang dipergunakan untuk pasangan bata adalah sebagai berikut :
- Untuk pasangan tembok bata biasa menggunakan campuran 1 PC : 4 Ps
- Bata yang mentah, retak/tidak memenuhi syarat dan tetap terpasang agar
dibongkar dan segera digantii dengan bata yang memenuhi syarat tersebut.

Metode pekerjaan :

- Pasangan bata dimulai diatas sloof. Benang bantu ditarik dari profilan/kerangka bantu.
Benang ditarik biasanya pada sisi luar atau sisi dalam pasangan bata.
- Pemasangan bata pada sekat RKB adalah rata as, sedangkan pemasangan atas pada sisi
belakang, sisi depan dan sisi samping adalah rata dalam, artinya kolom tidak terlihat
dari dalam ruangan (kolom hanya terlihat dari luar bangunan).
- Pasangan bata dilaksanakan untuk ketinggian dibawah kusen (sekitar 120 cm di atas
sloof), sampai sekeliling bangunan dan sekat.
- Pemasangan bata selanjutnya dilakukan sampai level bawah balok lintel.

- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pasang dinding


½ bata.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
- Persiapan material kerja, antara lain : bata, semen PC, pasir pasang dan air..
- Persiapan alat bantu kerja, antara lain : water pass, meteran, benang, unting-
unting, profil, selang air, sendok semen, dll.
- Pengukuran dengan menggunakan alat ukur waterpass.
- Juru ukur/tukang menentukan dan menandai (marking) lokasi yang akan
dipasang batu bata termasuk titik-titik kolom praktis, as dinding, ketinggian
pasangan, siku ruangan dan ketebalan dinding.
- Pasangan bata biasa dengan menggunakan adukan 1PC : 4Psr.
- Sebelum bata dipasang terlebih dahulu direndam dalam air jenuh, agar air
semen adukan tidak terserap dalam bata yang mana akan mengakibatkan
adukan mudah rontok dan dan pasangan batu bata cukup kuat.
- Buat adukan untuk pasangan dinding bata.
- Pasang profil dan benang serta unting-unting untuk acuan pasangan dinding
bata.
- Pasang dan susun bata pada area yang telah diberi tanda marking dengan
menggunakan perekat adukan.
- Pemasangan bata diikuti dengan pengecoran kolom praktis.
- Cek dan periksa kesikuan/kerataan pasangan bata pada setiap ketinggian 1
m.
- Pekerjaan pasangan bata dihentikan pada ketinggian 1 m, setelah kolom
praktis dicor dan pasangan bata /kuat baru pekerjaan pemasangan bata
dapat dilanjutkan kembali
Tenaga

- Mandor
- Tukang
- Kepala Tukang
- Pekerja

Bahan
- Bata
- semen PC Tiga Roda
- pasir pasang
- air

Peralatan
- water pass
- meteran
- benang
- unting-unting
- profil
- selang air
- sendok semen, dll.

 Pekerjaan Plesteran adk. 1 Pc : 4 Ps


Syarat – Bahan

- Semua pekerjaan, dinding bata di plester lihat gambar kerja


- Plesteran harus rata dan tegak lurus dengan ketebalan 1,5 mm.
- Plesteran dinding dikerjakan luar dalam, sebelum diplester didnding bata harus
disiram dengan air hingga kedap.
- Semen yang digunakan untuk pekerjaan pasangan adalah jenis semen portland
(PC 50 kg/zak Merk Tiga Roda) yang beredar di pasaran dan disahkan oleh
Pemerintah dan Instansi yang berwenang dari jenis dan merk yang sama
- Pasir untuk pekerjaan pasangan harus pasir yang halus dengan gradasi tidak
lebih dari diameter 0,35 mm.
- Pasir yang digunakan pasir pasang dan harus bersih dan kadar lumpur
maksimum yang terkandung 5%.
- Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus berkualitas baik yang sama
dengan kualitas dan syarat air minum yaitu tidak merwarna, tidak berasa dan
tidak berbau.

Metode pekerjaan :

- Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pekerjaan dinding dilakukan atau dapat


juga dilakukan sehari setelah dinding dipasang.
- Pasir pasang yang akan digunakan terlebih dahulu di ayak.Hal ini untuk
menghilangkan sampah-sampah yang ada pada pasir.
- Kemudian spesi diaduk sesuai dengan kebutuhan spesi yang diperlukan.
- Pasangan dinding bata terlebih dahulu disiram air
- Dibuat kepala plesteran pada beberapa bagian
- Permukaan dinding diplesteer kemudian diratakan dengan sipatan
- Setelah proses plesteran selesai dilakukan barulah dapat dilakukan proses
pengacian dengan menggunakan campuran semen dan air.
- Apabila sudah kering digosok menggunakan kertas bekas sak semen hingga
halus.
- Peralatan yang digunakan pada pekerjaan ini sama dengan peralatan yang
digunakan pada pekerjaan dinding.
- Perbandingan campuran dan pengetesannya dapat dilaksanakan dalam waktu 1
minggu dan tidak ada penambahan waktu lagi untuk itu.
- Plester/adukan dengan campuran 1Pc:4Ps digunakan pada daerah-daerah
seluruh dinding bata seperti ditunjukkan dalam gambar.
- Plester/adukan harus dicampur dengan bahan“Additive” untuk mencegah
keretakan yang tidak diinginkan dan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan
pengawas

Tenaga

- Mandor
- Tukang
- Kepala Tukang
- Pekerja

Bahan
- semen PC Tiga Roda
- pasir pasang
- air
Peralatan
- Waterpas
- Selang Air
- Jidar
- Benang
- Sendok Semen dll.

 Pekerjaan Acian Dinding


Syarat – Bahan

- Semua pekerjaan, dinding bata diaci lihat gambar kerja acian harus rata dan
tegak lurus
- Acian dinding dikerjakan luar dalam, sebelum diaci Plesteran,Kolom harus
disiram dengan air hingga kedap.
- Semen yang digunakan untuk pekerjaan pasangan adalah semen Merk Tiga Roda
yang beredar di pasaran dan disahkan oleh Pemerintah dan Instansi yang
berwenang dari jenis dan merk yang sama
- Dan syarat-syarat lain sama dengan yang digunakan untuk pekerjaan beton.
- Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus berkualitas baik yang sama
dengan kualitas dan syarat air minum yaitu tidak merwarna, tidak berasa dan
titak berbau.

Metode pekerjaan :

- Pekerjaan acian dilakukan setelah pekerjaan plesteran dilakukan.


- Apabila sudah kering digosok menggunakan kertas bekas sak semen hingga
halus.
- Mengajukan Request dan Check list Kepada Direksi
- Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah kering (cukup
umur).
- Permukaan plesteran sebelum di Acian telebih dahulu disiram air. Untuk
memperoleh hasil Acian yang halus, setelah plesteran diberi lapisan acian semen
pc, permukaan acian sebelum mengering digosok dengan menggunakan kertas
gosok
- Lakukan kuring pada Plesteran dengan di siram setiap hari, guna menjaga
penyusutan yang berlebihan.
- Lakukan pengacian dengan komposisi 2 Pc : 3 kapur dengan steel trower dan
ratakan dengan jidar alumunium. Pemakaian kapur juga diperuntungkan untuk
menghindari retak rambut pada permukaan dinding.
- Siram permukaan plesteran sampai dengan jenuh air sebelum pekerjaan acian.
- Untuk mengurangi pori-pori, gosok permukaan dengan kertas semen.
- Curing permukaan acian minimal 1 kali sehari dalam waktu selama 3 hari

Tenaga
- Mandor
- Tukang
- Kepala Tukang
- Pekerja

Bahan
- Semen Tiga Roda
- Air

Peralatan
- Waterpas
- Selang Air
- Jidar
- Benang
- Sendok Semen dll.

 Pekerjaan Acian Kolom


Syarat – Bahan
- Semua pekerjaan, dinding bata diaci lihat gambar kerja acian harus rata dan
tegak lurus
- Acian Kolom dikerjakan luar sebelum diaci Plesteran Kolom harus disiram
dengan air hingga kedap.
- Semen yang digunakan untuk pekerjaan pasangan adalah semen Merk Tiga Roda
yang beredar di pasaran dan disahkan oleh Pemerintah dan Instansi yang
berwenang dari jenis dan merk yang sama
- Dan syarat-syarat lain sama dengan yang digunakan untuk pekerjaan beton.
- Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus berkualitas baik yang sama
dengan kualitas dan syarat air minum yaitu tidak merwarna, tidak berasa dan
titak berbau.

Metode pekerjaan :

- Pekerjaan acian dilakukan setelah pekerjaan plesteran dilakukan.


- Apabila sudah kering digosok menggunakan kertas bekas sak semen hingga
halus.
- Mengajukan Request dan Check list Kepada Direksi
- Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah kering (cukup
umur).
- Permukaan plesteran sebelum di Acian telebih dahulu disiram air. Untuk
memperoleh hasil Acian yang halus, setelah plesteran diberi lapisan acian semen
pc, permukaan acian sebelum mengering digosok dengan menggunakan kertas
gosok
- Lakukan kuring pada Plesteran dengan di siram setiap hari, guna menjaga
penyusutan yang berlebihan.
- Lakukan pengacian dengan komposisi 2 Pc : 3 kapur dengan steel trower dan
ratakan dengan jidar alumunium. Pemakaian kapur juga diperuntungkan untuk
menghindari retak rambut pada permukaan dinding.
- Siram permukaan plesteran sampai dengan jenuh air sebelum pekerjaan acian.
- Untuk mengurangi pori-pori, gosok permukaan dengan kertas semen.
- Curing permukaan acian minimal 1 kali sehari dalam waktu selama 3 hari

Tenaga
- Mandor
- Tukang
- Kepala Tukang
- Pekerja

Bahan
- Semen Tiga Roda
- Air

Peralatan
- Waterpas
- Selang Air
- Jidar

D.PEKERJAAN BETON BERTULANG


 Pek. Pasangan Pondasi Food Plate

a. Pekerjaan Beton K:250


Syarat – Bahan

- Adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik f’c =


21,7 MPa (K 250) untuk Pondasi Food Plate
- Pasangan Food Plate dibuat sesuai dengan gambar kerja baik ukuran
maupun bentuk.
- Semen yang digunakan adalah sama dengan semen pada syarat pekerjaan
pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)
b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- pasir
- split
- air
- semen PC Tiga Roda
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- truck mixer (readymix)
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
- selang air, dll

 Pek. Lantai Kerja K:100

Syarat – Bahan

- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja. bahan-bahan, peralatan dan alat
alat bantu lainnya yang dibutuhkan dalam palaksanaan pekerjaan ini sehingga
diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna
- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik (K 100)
- Pekerjaan lantai kerja ini dilakukan di bawah lapisan pondasi Food Plat dan
finishing lantai pada seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam detail
gambar.
- Semen yang digunakan adalah sama dengan semen pada syarat pekerjaan
pasangan Merk Tiga Roda.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak kurang
dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.

Metode pekerjaan :

- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan lantai Kerja.


- Approval material yang akan digunakan.
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan
WaterPass untuk menentukan leveling lantai kerja.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna
cat Pelaksanaan pekerjaan lantai Kerja
- Untuk lantai Kerja dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk lantai Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 100).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang lantai kerja sudah terdapat urugan
pasir dengan ketebalan yang sesuai rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang lantai Beton dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling lantai kerja yang dibutuhkan sebagai pola untuk
menentukan ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan
dengan jarak per 1 m untuk leveling lantai kerja.
- Tuangkan adukan lantai Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat beton (Vibrator).
- Adukan lantai Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara
melaksanakan tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
Tenaga

- Pekerja
- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor

Bahan
- pasir
- split
- air.
- semen PC Tiga Roda

Peralatan

- truck mixer
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- raskam
- benang
- selang air, dll.

 Pek. Pasangan Sloof 15/20


Syarat – Bahan

a. Pekerjaan Beton K:250


- Adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik
f’c = 26,4 MPa (K 250) untuk Cor Sloof 15/20 .
- Pasangan Sloof dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran maupun bentuk
- Semen yang digunakan adalah merk Tiga Roda sama dengan semen pada
syarat pekerjaan pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)
- Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi
dengan karung basah

b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.
C. . Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan

Metode pekerjaan :

a. Pekerjaan Beton K : 250

- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass
untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat
Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk sloof dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 250).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang sloof dengan ketebalan yang sesuai rencana
dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang kolom dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling kolom yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan
ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m
untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).

b. Pekerjaan Pembesian
Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan sloof. Panjang
penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard pemasangan
besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur kembali di
bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas. Kegiatan
pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan pada pojok dan
pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- Diasumsikan bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan perkuatan balok


kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat bekisting,
jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak lurus tidak
miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi retak.

e. Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-250 menggunakan truck mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- pasir
- split
- air
- semen PC Tiga Roda
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- truck mixer (readymix)
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
selang air, dll.

 Pek. Kolom 35 / 35 cm

d. Pekerjaan Beton K:250


Syarat – Bahan

- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik f’c =


21,7 MPa (K 250) untuk Cor Kolom Beton.
- Pasangan kolom Beton dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran maupun
bentuk
- Semen yang digunakan adalah sama dengan semen pada syarat pekerjaan
pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)

e. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

f. Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- pasir
- split
- air
- semen PC Tiga Roda
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- truck mixer (readymix)
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
- selang air, dll.

 Pek. Kolom Praktis 12/12


a. Pekerjaan Beton K:250
- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik
f’c = 21,7 MPa (K 250) untuk Cor Kolom Praktis 12/12.
- Pasangan Kolom Praktis dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran
maupun bentuk
- Semen yang digunakan adalah sama dengan semen pada syarat pekerjaan
pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)

b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.
c. Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan.

Metode pekerjaan :

a. Pekerjaan Beton K : 250


Persiapan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan kolom Praktis 12/12
- Approval material yang akan digunakan.

Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass
untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat
Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk kolom dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 250).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang kolom dengan ketebalan yang sesuai
rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang kolom dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling kolom yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan
ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m
untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).

b. Pekerjaan Pembesian
Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan kolom. Panjang
penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard pemasangan
besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur kembali di
bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas. Kegiatan
pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan pada pojok dan
pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- Bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan perkuatan balok kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat
bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak lurus tidak
miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi
retak.
- Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-250 menggunakan truck mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).
- Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting ,barulah
dilakukan bekisting dilepasMelepas scafolding/perancah Melepas tripleks/papan
cor

- Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi dengan
karung basah

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- pasir
- split
- air
- semen PC
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- truck mixer (readymix)
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
- selang air, dll.

 Pek. Ring Balok 15/20

a. Pekerjaan Beton K:250


- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik
f’c = 21,7 MPa (K 250) untuk Cor Ring Balok 15/20.
- Pasangan Ring Balok dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran maupun
bentuk
- Semen yang digunakan adalah sama dengan semen pada syarat pekerjaan
pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)

b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

c. Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan
Metode pekerjaan :

a. Pekerjaan Beton K : 250


Persiapan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan Ring Balok 15/20
- Approval material yang akan digunakan.

Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass
untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat
Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk ring Balok Gantung dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 250).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang Balok Gantung dengan ketebalan yang sesuai
rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang Balok Gantung dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan ketebalan.
Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).

b. Pekerjaan Pembesian
Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan Ring Balk.
Panjang penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard
pemasangan besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur
kembali di bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas.
Kegiatan pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan pada
pojok dan pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.
c. Pekerjaan Bekisting

- Diasumsikan bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan perkuatan balok


kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat
bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak lurus tidak
miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor.
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit.
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi
retak.
- Proses pengecoran
- Digunakan beton mutu K-250 menggunakan truck mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran.
- Pengetokan pada keliling luar bekisting.
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).

- Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting ,barulah
dilakukan bekisting dilepasMelepas scafolding/perancah Melepas tripleks/papan
cor

- Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi dengan
karung basah

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
Bahan

- pasir
- split
- air
- semen PC Tiga Roda
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- truck mixer (readymix)
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
- selang air, dll.

 Pek. Balok 15/30

a. Pekerjaan Beton K:250


- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik
f’c = 21,7 MPa (K 250) untuk Cor Balok 15/30.
- Pasangan Ring Balok dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran maupun
bentuk
- Semen yang digunakan adalah sama dengan semen pada syarat pekerjaan
pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)

b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

c. Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan

Metode pekerjaan :

a. Pekerjaan Beton K : 250


Persiapan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan Balok 15/30
- Approval material yang akan digunakan.

Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass
untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat
Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk ring Balok Gantung dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 250).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang Balok Gantung dengan ketebalan yang sesuai
rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang Balok Gantung dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan ketebalan.
Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).

c. Pekerjaan Pembesian

Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan Balk. Panjang
penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard pemasangan
besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur kembali di
bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas. Kegiatan
pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan pada pojok dan
pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- Diasumsikan bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan perkuatan balok


kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat
bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak lurus tidak
miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor.
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit.
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi
retak.
- Proses pengecoran
- Digunakan beton mutu K-250 menggunakan truck mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran.
- Pengetokan pada keliling luar bekisting.
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).

- Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting ,barulah
dilakukan bekisting dilepasMelepas scafolding/perancah Melepas tripleks/papan
cor

- Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi dengan
karung basah

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan

- pasir
- split
- air
- semen PC Tiga Roda
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- truck mixer (readymix)
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
- selang air, dll.

 Pek. Balok 20/40

a. Pekerjaan Beton K:250


- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik
f’c = 21,7 MPa (K 250) untuk Cor Balok 20/40.
- Pasangan Balok dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran maupun bentuk
- Semen yang digunakan adalah sama dengan semen pada syarat pekerjaan
pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)
b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

c. Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan

Metode pekerjaan :

a. Pekerjaan Beton K : 250


Persiapan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan Balok 15/30
- Approval material yang akan digunakan.

Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass
untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat
Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk ring Balok Gantung dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 250).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang Balok Gantung dengan ketebalan yang sesuai
rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang Balok Gantung dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan ketebalan.
Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).
d. Pekerjaan Pembesian

Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan Balk. Panjang
penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard pemasangan
besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur kembali di
bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas. Kegiatan
pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan pada pojok dan
pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- Diasumsikan bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan perkuatan balok


kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat
bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak lurus tidak
miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor.
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit.
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi
retak.
- Proses pengecoran
- Digunakan beton mutu K-250 menggunakan truck mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran.
- Pengetokan pada keliling luar bekisting.
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).

- Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting ,barulah
dilakukan bekisting dilepasMelepas scafolding/perancah Melepas tripleks/papan
cor

- Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi dengan
karung basah

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan

- pasir
- split
- air
- semen PC Tiga Roda
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- truck mixer (readymix)
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
- selang air, dll.

 Pek. Plat Dak Tebal 15 cm

a. Pekerjaan Beton K:250


- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik
f’c = 21,7 MPa (K 250) untuk Cor Plat Beton.
- Pasangan Cor Plat Beton dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran
maupun bentuk
- Semen yang digunakan adalah sama dengan semen pada syarat pekerjaan
pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)

b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

C. Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan

Metode pekeraan :

a. Pekerjaan Beton K : 250


Persiapan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan Cor Plat Beton
- Approval material yang akan digunakan.
Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass
untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat
Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk Plat Beton dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 250).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang di cor plat beton dengan ketebalan yang
sesuai rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan ketebalan.
Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).

b. Pekerjaan Pembesian
Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan plat beton.
Panjang penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard
pemasangan besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur
kembali di bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas.
Kegiatan pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan pada
pojok dan pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- Diasumsikan bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan


perkuatan balok kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu
membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi
persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di
cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak
lurus tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak
terjadi retak.
- Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-250 menggunakan truck mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).

- Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting ,barulah
dilakukan bekisting dilepasMelepas scafolding/perancah Melepas tripleks/papan
cor

- Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi dengan
karung basah

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- pasir
- split
- air
- semen PC Tiga Roda
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan
- truck mixer (readymix)
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
selang air, dll.

E.PEKERJAAN LANTAI

 Pek. Lantai Beton K250 T= 10 cm


Syarat – Bahan

- Tanah yang akan di jadikan dasar lantai harus di padatkan sehingga terdapat
permukaan yang rata dan untuk memperoleh daya dukung tanah yang
maksimal,dengan menggunaka alat trimbis
- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik (K 250)
- Semen yang digunakan untuk pekerjaan pasangan adalah jenis semen
portland (PC 50 kg/zak Merk Tiga Roda) yang beredar di pasaran dan
disahkan oleh Pemerintah dan Instansi yang berwenang dari jenis dan merk
yang sama
- Pasir untuk pekerjaan pasangan harus pasir yang halus dengan gradasi tidak
lebih dari diameter 0,35 mm.
- Pasir yang digunakan pasir pasang dan harus bersih dan kadar lumpur
maksimum yang terkandung 5%.
- Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus berkualitas baik yang
sama dengan kualitas dan syarat air minum yaitu tidak merwarna, tidak
berasa dan tidak berbau.
- Semua jenis bahan, ukuran dan ketinggian telah ditentukan pada gambar.
- Pemasangan lantai harus dilaksanakan dengan rata / waterpass, rapi dan
tidak bergelombang. Untuk daerah-daerah tertentu,
- Pemasangan lantai dilakukan diatas pasir urug (tebal 5 cm) yang telah
dipadatkan. Pemasangan lantai dilakukan dengan rata dan adukan terisi
padat (tidak boleh terdapat rongga).
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur

Metode pekerjaan :

Persiapan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan lantai beton.
- Approval material yang akan digunakan.

Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan
WaterPass untuk menentukan leveling lantai kerja.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi
warna cat Pelaksanaan pekerjaan lantai Beton
- Sebelum Pengecoran Dilakukan, Lantai Tanah Harus Di ratakan Dan
Dipadatkan Menggunakan Alat Stemper.
- Untuk lantai Beton dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk lantai Beton Sesuai Dengan “campuran yang
direncanakan” (MIXDESIGNED). (k 250).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang lantai Beton sudah terdapat
urugan pasir dengan ketebalan yang sesuai rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang lantai Beton dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling lantai kerja yang dibutuhkan sebagai pola untuk
menentukan ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan
dengan jarak per 1 m untuk leveling lantai kerja.
- Tuangkan adukan lantai Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat beton (Vibrator).
- Adukan lantai Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun
sendok adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan
cara melaksanakan tarikan benang dari patok level satu dengan yang
lainnya.

Tenaga

- Pekerja
- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- pasir
- split
- air.
- semen PC Tiga Roda

Peralatan
- truck mixer
- Stemper
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- raskam
- benang
- selang air, dll.

F.PEKERJAAN PENGECATAN DAN FINISING

 Pek.Pengecetan Dinding
Syarat – Bahan

- Bahan yang dipergunakan dalam pekerjaan ini adalah cat emulsi Jotun atau
yang disepakati oleh pihak Direksi dan Pengawas lapangan. Pekerjaan
pengecatan ini dilaksanakan pada seluruh permukaan Dinding Pada
Bangunan.
- Sebelum pengecatan pada Dinding terlebih dahulu bidang-bidang tersebut
dibersihkan dari kotoran yang melekat serta dibuat rata dengan cara
menggosok dengan menggunakan kertas gosok/amplas.
- Setelah dalam keadaan bersih, bidang-bidang yang akan dicat diplamir/cat
dasar Jotun
- Setelah plamir benar-benar kering pekerjaan dilanjutkan dengan menggosok
plamir hingga permukaan bidang yang akan dicat benar-benar rata.
- Pekerjaan akhir adalah pengecatan permukaan tersebut dilaksanakan hingga
pekat dan rata.
- Pengecatan akhir berulang kali (2 atau 3 kali) sampai mencapai warna yang
dikehendaki.
- Pekerjaan-pekerjaan pengecatan dilakukan dengan kuas/Roll.

Metode pekerjaan :
Pekerjaan pengecatan dilakukan setelah pekerjaan struktur dan ME selesai
dilakukan Bahan :

Dinding dalam.
- Untuk dinding-dinding Dan kolom dalam bangunan digunakan cat Jotun
Cat ini tidak mengandung bahan-bahan tambahan yang membahayakan
lingkungan dan kesehatan penghuni, dengan lapisan dasar Alkali
Resistance Sealer warna ditentukan Perencana.
- Plamur yang digunakan adalah plamur tembok dan plamer wall Putty
kualitas

Dinding Luar.
- Untuk dinding luar bangunan digunakan Cat Jotun. Dengan lapisan
dasar cat primer berbahandasar alkali resistant sealer.
- Cat luar bangunan tidak boleh di plamur, bila permukaan tidak rata/
bergelombang harus diratakan dengan bahan / semen khusus

S y a r at Pe laksanaan
Pekerjaan dinding
1. Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh
plesteran kolom dan balok dan/atau bagian-bagian lain yang ditentukan
gambar.
2. Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisal plamur dan plat baja tipis
dan lapisan plamur dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang
yang rata.
3.. Lapisan pengecatan dinding kolom balok dalam terdiri dari 1 (satu) lapis
alkali resistance sealer atau cat primer untuk exterior yang dilanjutkan
dengan 3 (tiga) lapis emulsion dengan kekentalan cat sebagai berikut :
- Lapis I encer ( tambahan 20 % air )
- Lapis II kental
- Lapis III encer

Pelaksanaan :
- Bersihkan permukaan dinding kolom balok dari debu, kotoran dan bekas percikan
plesteran dengan kain.
- Llindungi bahan-bahan/ pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding kolom
balok yang akan dicat dengan kertas semen/ koran dan lakban.
- Gunakan skrap untuk memperbaiki bagian-bagian dinding kolom blok yang retak &
kurang rata dengan pilamur, kemudian tunggu sampai kering.
- Haluskan plamur yang telah kering dengan amplas hingga rata.
- Cek, apakah permukaan dinding sudah rata ?
- Jika permukaan sudah rata, maka lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada
bidang yang luas & dengan kuas untuk bidang yang sempit (sulit).
- Jika cat dasar tersebut sudah kering, lakukan pengecatan finish yang pertama.
- Jika cat finish yang pertamasudah kering, lakukan pengecatan finish yang kedua/
terakhir (jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi).
- Cek apakah pengecatan finish yang kedua/ terakhir itu sudah rata
- Apabila sudah rata, bersihkan cat-cat yang mengotori bahan-bahan/ pekerjaan lain
yang seharusnya tidak terrkena cat dengan kain lap.

d. Hasil akhir :
hasil akhir pengecatan dinding yang baik adalah sebagai berikut:
Permukaan rata
Tidak mengenai bidang lain
Tidak mengelupas

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Plamur
- Cat dinding (jotun jotashild Colour Extreme)
Peralatan
- Kertas semen/Koran
- Lakban
- Amplas
- Rol
- Kuas
- Skrap
- Kain lap
F.PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA
 Pas. Pintu Besi
Syarat – Bahan

- Pintu yang Di gunakan Mengunakan pintu besi Degan Ketebalan 1.2, maka harus
sesuai bentuk dan ukurannya. Pemasangan pintubaru dapat dilakukan setelah
diadakan pemeriksaan / persetujuan dari Direksi dan Pengawas.
- Bidang permukaan pintu yang dipasang harus rata dan waterpass, pembongkaran
pekerjaan akibat pemasangan pintu yang tidak baik menjadi resiko Penyedia.
- Bentuk dan ukuran sesuai dengan gambar rencana
- Posisi kusen mengikuti gambar kerja dan ukuran lihat pada gambar kerja.
- Pintu Terbuat Dari Besi Yang Kerangka Sambunganya Dilas Secara Merata.
- Kusen Pintu Terbuat Dari CNP yang Setaiap Bagian Pertemuan nya Dilas ukuran
sesuai pada gambar.
- Daun pintu mengunakan plat hitam dan ukuran nya sesuai pada gambar.
- Kerangka pintu mengunakan kerangka hollow untuk memperkuat pasangan plat
dan dilas keplat.
- Pasang kunci dan asesoris lain nya sesuai pada gambar.
- Kemudian finishing chat besi.

Metode pekerjaan :
Setelah semua bahan dan alat telah di persiapkan. Maka dapat dimulai dengan tahapan
pemasangan pintu Besi berikut ini:
- Persiapkan lubang pada dinding batu bata sesuai dengan ukuran kusen yang akan di
pasang. Lubang tersebut berukuran 1cm lebih besar dari pada kusen pintu sebagai
tempat untuk sealent ataus emen.
- Pasangkan kusen pintu pada lubang tersebut dan atur posisinya agardiperoleh kusen
yang tegak lurus terhadap dinding menggunakanbaji.
- Buat lobang untuk tempat Dynabolt melalui lobang pada kusen dengan menggunakan
bor tembok. Setelah itu masukkan Fischer ke dalam lobang bor dan ambil obeng
untukmengencangkannya
- Masukkan rangkaian pintu Besi yang akan dipasang ke dalam lubang kusen. Kemudian,
pasang semua asesoris seperti engsel, roda, handle, dan yang lainnya.
- Finishing dilakukan menggunakan mortar, sealant untuk menutupi celah pada dinding
bata. Pengisian dilakukan sampai tertutup semua celah antara dinding dan kusen.

Tenaga

- Tukang Besi
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Pintu Besi
- Skrup
- Dynobold

Peralatan
- Bor
- Alat las
- Waterpass
- Unting-Unting dll.

 Pas.Roster beton
Syarat – Bahan

- Roster Beton dibuat dari beton yang digunakan adalah jenis semen portland .
- Bidang permukaan Roster yang dipasang harus rata dan waterpass,.
- Bentuk dan ukuran sesuai dengan gambar rencana
- Posisi Roster mengikuti gambar kerja dan ukuran lihat pada gambar kerja.

Metode pekerjaan
- Siapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan mudah
dijangkau
- Rentangkan benang berjarak separuh dari tebal Roster terhadap as
bouwplank untuk menentukan kedudukan kusen.
- Dirikan Roster dan tentukan tinggi kedudukan Roster yaitu 2 meter dari
tinggi bouwplank.
- Setel kedudukan Roster sehingga berdiri tegak dengan menggunakan
unting-unting.

Tenaga

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Roster Beton

Peralatan
- Unting – Unting
- Waterpass

G.PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

 Pas. Instalasi Titik Lampu


Syarat – Bahan

1. Pekerjaan Pasang Instalasi Kabel NYM 3 x 2,5 mm


- Galian dan Bobokan, Penyedia harus menutup dan merapikan kembali
setiap galian dan bobokan yang dilakukan pada konstruksi bangunan,
yang disebabkan pekerjaan-pekerjaan instalasi elektrikal. Untuk
menghindari sejauh mungkin pekerjaan pembobokan maka harus telah
dipersiapkan dan dipasang dalam tahap pekerjaan konstruksi.
- kabel yang digunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi persyaratan
PUIL / LMK. Semua kabel / kawat harus baru dan jelas ditandai dengan
ukurannya, jenis kabelnya, nomor dan jenis pintalannya. Kecuali
persyaratan lain, konduktor yang dipakai ialah kabel SM dengan luas
penampang yang sesuai dengan Gambar Rencana.
- Penyambungan Kabel Instalasi Penerangan. Semua penyambungan kabel
harus dilakukan dalam kotak-kotak penyambungan yang khusus untuk
itu (misalnya Juction Box). Penyedia harus memberikan brosur-brosur
mengenai cara-cara penyambungan yang dinyatakan oleh Pabrik kepada
Direksi
- Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi dengan PV /
Protolen yang khusus untuk listrik.
- Kabel-kabel yang disambung sesuai dengan warna-warna atau nama-
namanya masing-masing dan harus diadakan pengetesan tahanan isolasi
sebelum dan sesudah penyambungan dilakukan. Hasil pengetesan harus
tertulis dan disaksikan oleh Direksi.
- Setiap saluran kabel dalam bangunan dipergunakan pipa conduit
minimum 5/8” diameternya. Setiap pencabangan ataupun pengambilan
keluar harus menggunakan junction box yang sesuai dan sambungan
yang lebih dari satu harus menggunakan terminal strip didalam junction
box. Juction box yang terlihat dipakai juction box BERKER ex. Jerman,
Eropa tutup blank plate stainless steel, type star point.
- Pada umunya kabel instalasi penerangan dan instalasi stop kontak harus
kabel inti tembaga dengan insulasi PVC, satu inci atau kabel NYY dan
untuk instalasi bawah tanah menggunakan kabel tuwisteed all
berpenampang 4 x 25 mm (SM) dan kabel tuwisteed all berpenampang 2
x 16 mm (SR).
- Penyedia harus menyiapkan tenaga ahli bidang kelistrikan yang terampil.
- Kode warna insulasi kabel harus mengikuti ketentuan PUIL sebagai
berikut:
1. Fasa -1 : Merah
2. Fasa -2 : Kuning
3. Fasa -3 : Hitam
4. Netral : Biru
5. Tanah (Ground) : Hijau-Kuning

Metode pekerjaan :

METODE PEMASANGAN KABEL


1. Urutan Pelaksanaan
KABEL PADA TRAY
- Pastikan lebar tray cukup untuk jumlah kabel yang akan dipasang
- Potong kabel dengan panjang dilebihkan 1 meter dari kebutuhan
- Tarik kabel satu per satu dengan urutan dari pinggir
- Gunakan kabel ties sebagai pengikat kabel dengan jarak 1 meter
- Kabel siap disambung dengan panel

KABEL PADA LADDER


- Pastikan lebar ladder cukup untuk jumlah kabel yang akan dipasang
- Potong kabel dengan panjang dilebihkan 1 meter dari kebutuhan
- Tarik kabel satu per satu dengan urutan dari
pinggir
- Gunakan tali jika kabel akan dipasang vertikal
- Gunakan kabel ties sebagai pengikat kabel dengan
jarak 1 meterKabel siap disambung dengan panel

Tenaga

- Instalatur Listrik
- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor

Bahan
- Kabel NYM 3x2,5 mm
- Las Dop
- Pipa Coudit

Peralatan
- Tang ampere
- Kabel ties
- Tang, Obeng

 Pas. Lampu Led 9 Watt


Syarat – Bahan

- Penyedia harus menyiapkan tenaga ahli bidang kelistrikan yang terampil dalam
pemasangan Lampu Downlight
- Lampu Downlight yang dipasang sesuai dengan gambar kerja
- Menggunakan Lampu LED 9 Watt
- Lampu Yang Rusak / Putus Tidak Boleh Di Pasang.

Metode pekerjaan :
- Urutan Pelaksanaan
- Marking posisi lampu Sesuai Dengan Gambar Kerja
- Buat dudukan fitting lampu
- Pasang lampu pada dudukan Fitting Lampu
- Sambung ke instalasi/Kabel

Tenaga

- Instalatur Listrik
- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Fitting Lampu
- Lampu Philips
- Isolasi
- Kabel

Peralatan
- Tang
- Obeng dll
 Pas. Saklar Singel
Syarat – Bahan

- Jika tidak ditentukan lain, saklar-saklar tersebut bingkainya harus dipasang rata
pada tembok setinggi 150 cm diatas lantai dapat disesuiakan dengan kebutuhan
rungan. Saklar-saklar harus dipasang dalam kotak-kotak dan ring setelannya yang
standard, dilengkapi dengan tutup persegi. Sambungan-sambungan hanya
diperbolehkan antara yang berdekatan.
- Saklar dinding dari type untuk pemasangan rata dinding, type rocker dengan rating
250 V – 10 A, Singel gang .

Metode pekerjaan :
- Urutan Pelaksanaan
- Marking jalur konduit pada dinding
- Bobok dinding bata, jangan lupa gunakan cutter
- Pasang konduit dan inbow dos
- Tunggu sampai dinding plester akhir
- Sambungkan saklar, stop kontak dengan instalasinya
- Pasang saklar Singel, gunakan waterpass agar rata

Tenaga

- Instalatur Listrik
- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor
- Pekerja

Bahan
- Saklar Singel Merk Panasonic
- Grid switch
- Isolasi
- Kabel
Peralatan
- Tang
- Waterpass
- Obeng dll

 PEKERJAAN SUMUR BOR MELIPUTI


I. Pekerjaan Pengeboran

 Pekerjaan Pengeboran Sumur (Sampai Keluar Air) Termasuk Pengadaan Bentonit dan
Lain-Lain
Pengeboran dengan Kedalaman Dari 0 m s.d. 30 m, Dari 30 m s.d. 60 m, Dari 60 m s.d.
90 m .

- Titik pengeboran harus sudah siap dan telah disetujui oleh semua pihak.
- Semua peralatan dan material disiapkan di dekat lokasi titik pemboran yang sudah
ditentukan.
- Material/Alat yang digunakan harus berada dalam kondisi baik.
- Alat bor ditentukan sesuai dengan kedalaman dan diameter lubang bor yang
direncanakan
- Peralatan bor yang digunakan harus berada dalamkondisi baik. Peralatan bor yang
digunakan terdiridari:
1) Motor pompa minimum 3PK;
2) Mata bor untuk lapisan tanah biasa sampai dengan tanah cadas dengan diameter
antara 2–6 inchi;
3) Pipa bor dengan diameter antara ¾ - 1½ inchi;
4) Selang hisap, selang hantar dan saringan.
- Pelaksanaan pengeboran dilakukan oleh ahli pengeboran dan dibantu oleh tenaga
pendukung.
- Buat kolam penampung air berukuran panjang 0,75m ; lebar 0,75m dan dalam 0,50m
di dekat lokasi;
- Gali lubang untuk memulai pengeboran dengan linggis sedalam 0,25m dan diameter
0,30m; Buat kolam pengendapan dengan ukuran panjang 0,50m; lebar 0,50m dan
dalam 0,40m untuk pemeriksaan lapisan tanah yang dibor;
- Buat saluran dengan lebar 0,25m dan dalam 0,25m yang menghubungkan lubang
pemboran dengan kolam pengendapan dan menghubungkan kolam pengendapan
dengan kolam penampung;
- Isi kolam penampung dengan air sampai penuh;
- Alat bor dipersiapkan sebagai berikut:
1) Sambungkan salah satu ujung pipa bor dengan mata bor tanah biasa,
2) Sambungkan salah satu ujung slang hantar dengan swivel head dan ujung yang lain
disambungkan pada motor pompa
3) Pasang salah satu ujung slang hisap pada motor pompa sedang ujung lain
disambungkan dengan motor pompa;
4) Pasang salah satu ujung slang hisap pada motor pompa sedang ujung lain
pasangkan pada saringan dan masukkan ke dalam kolampenampung;
5) Masukkan rangkaian pipa bor ke dalam lubang pendahuluan, dan siapkan bangku
dekat lubang bor;
6) Periksa dan isi dahulu dengan air, oli dan bahan bakar motor pompa sebelum
dihidupkan;
7) Periksa bahan bakar motor pemutar bor.

Metode Pekerjaan :
- Tentukan Ukuran Mata Bor (Bit) Yang Akan Digunakan.
- Mata Bor Disambungkan Dengan Pipa Bor. Pipa Bor Bagian Atas Disambungkan Dengan
Bagian Bawah Water Swivel (Kili-Kili Air) Dan Aliran Keluar (Outlet) Dari Pompa Air
Dihubungkan Pada Bagian Atas Water Swivel Dengan Mengunakan Selang.
- Pompa Air Dihidupkan Dan Air Mengalir Melalui Swivel Masuk Kedalam Pipa Atau
Stang Bor Dan Menyemprot Kedalam Lobang Bor Melalui Celah – Celah Mata Bor.
- Dengan Bantuan Tekanan Air Dan Sambil Memutar Pipa Bor Atau Tangkai Bor Sesuai
Dengan Jarum Jam , Maka Pipa Bor Akan Mauk Ke Dalam Tanah Dengan Mudah.
Putarannya Jangan Berlawanan Arah Jarum Jam, Batang Pipa Akan Terlepas Dari
Sambungan Antar Stang. Karena Searah Ulir Membuka Sambungan Batang Pipa Atau
Juga Terlepas Mata Bor Dari Tangkai Bor,
- Jika Pipa Bor Sudah Masuk Kedalam Tanah Sehingga Tersisa Kurang Lebih 40cm, Pompa
Dimatikan Dan Sanbungan Antar Pipa Bor Dan Swivel Dilepas.
- Sambungan Pipa Bor Yang Baru Dengan Ujung Atas Yang Lama. Sebelumnya Pasang
Dulu Swivel Di Batang Pipa Bor Yang Baru Yang Akan Disambungkan Ke Pipa Bor Yang
Tertanam (Masuk).
- Lakukan Hingga Kedalaman Yang Direncanakan Sesuai Dengan Gambar. Jika Telah
Tercapai Dan Telah Menemukan Sumber Air Bersih, Cabut Pipa Bor Dengan Hati – Hati
Dan Dilepas Satu Persatu
Tenaga yang digunakan
- Tukang Bor
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
Peralatan Yang Digunakan
- Alat Alat Perlengkapan PengeBoran.

 Pekerjaan Pembesaran Lubang/Reaming uji Produksi dia. 6" Termasuk Bentonit dan
Lain-Lain
Pengeboran dengan Kedalaman Dari 0 m s.d. 30 m, Dari 30 m s.d. 60 m, Dari 60 m s.d.
90 m.

- Pelebaran lobang (reaming) Yang dimaksud dengan reaming adalah memperbesar


lubang bor sesuai dengan diameter konstruksi pipa casing dan saringan (screen) yang
direncanakan. Hal-hal yang diamati dalam tahap pekerjan reaming adalah sama seperti
pada tahap pekerjaan pilot hole, hanya pada pekerjaan reaming cutting (formasi lapisan
tanah) tidak perlu diambil lagi. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah masuknya
konstruksi pipa casing dan saringan (screen) serta masuknya penyetoran kerikil
pembalut (gravel pack). Pelebaran lubang bordilaksanakan dengan mengunakan
reaming bit atau three cutter hole openerdengan diameter yang sesuai dan dilengkapi
dengan pilot bit sebagai alatbantu lubang berdiameter sama dengan lubang yang
dilebarkan. Hal inidimaksudkan supaya ketegak lurusan pelebaran lubang sama dengan
lubang penuntun.
Tenaga yang digunakan
- Tukang Bor
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
Peralatan Yang Digunakan
- Alat Alat Perlengkapan PengeBoran.

 Pengadaan Instalasi Pipa-pipa

- Pipa casing 6” (merk rucika)


Pipa casing Pada Lubang Bor Sangat Tergantung Pada Jenis Tanah Tempat Pengeboran
Dilakukan
1. Untuk Jenis Tanah Yang Stabil Atau Kuat, Dimana Tanah Tidak Mudah Runtuh, Maka
Pipa Dapat Dipasang Setelah Pengeboran Selesai.
2. Jika Tanah Tidak Stabil Dan Mudah Runtuh, Pipa Dipasang Bersamaan Dengan
Kemajuan Pengeboran.
- Pemasangan Pipa 2” (merk rucika) + Assesoris
- Stop Kran (merk rucika)

 Pengadaan Gravel, Grouting, Penyemenan, dll


- Gravel Pack
Penyetoran kerikil pembalut (Gravel Pack) Pengadaan dan pengisian "gravel pack" uk
rata sebanyak 1,6 m3. Maksud dan tujuan penyetoran kerikil pembalut (gravel pack)
adalah untuk menyaring masuknya air dari formasi lapisan akuifer kedalam saringan
(screen) dan mencegah masuknya partikel kecil seperti pasir ke dalam lubang saringan
(screen). Adapun cara penyetoran kerikil pembalut (gravel pack) adalah dibarengi
dengan sirkulasi (spulling) air yang encer supaya kerikil pembalut (gravel pack) dapat
tersusun dengan sempurna pada rongga antara konstruksi pipa casing dengan dinding
lubang bor. 5.
- Pondasi Penjepit Pipa Jambang (Rabat adk 1:3:5)
- Pompa Uji termasuk Stop Draw Test Long Period Test Recovery
- Besi Penahan Pipa + Dudukan

II. Pengadaan/ Pemasangan Pompa dan Titik daya api

 Pengadaan dan Pemasangan Pompa Submersible Deep Well H = 80 m ; Q = 9 lt/det


MODEL 4 SYK 8 – 24T (SS)(merk York)

 Pemasangan Kabel NYYHY 3 x 4 mm Supreme


 kabel yang digunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi persyaratan PUIL / LMK.
Semua kabel / kawat harus baru dan jelas ditandai dengan ukurannya, jenis kabelnya,
nomor dan jenis pintalannya. Kecuali persyaratan lain, konduktor yang dipakai ialah
kabel SM dengan luas penampang yang sesuai dengan Gambar Rencana. Tidak
diperbolehkan adanya splice ataupun sambungan-sambugan kecuali outlet, sambungan
pada kabel harus dibuat secara mekanis dan harus teguh electric dengan cara-cara
Solderlees Conductor dalam membuat Splice, konektor harus dihubungkan pada
konduktor-konduktor dengan baik sehingga semua konduktor tersambung dengan kuat
dan tidak bisa lepas oleh getaran.
 Penyambungan Kabel Instalasi Penerangan. Semua penyambungan kabel harus
dilakukan dalam kotak-kotak penyambungan yang khusus untuk itu (misalnya Juction
Box). Pemborong harus memberikan brosur-brosur mengenai cara-cara penyambungan
yang dinyatakan oleh Pabrik kepada Direksi
 Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi dengan PV / Protolen yang
khusus untuk listrik.
 Kabel-kabel yang disambung sesuai dengan warna-warna atau nama-namanya masing-
masing dan harus diadakan pengetesan tahanan isolasi sebelum dan sesudah
penyambungan dilakukan. Hasil pengetesan harus tertulis dan disaksikan oleh Direksi.
 Setiap saluran kabel dalam bangunan dipergunakan pipa conduit minimum 5/8”
diameternya. Setiap pencabangan ataupun pengambilan keluar harus menggunakan
junction box yang sesuai dan sambungan yang lebih dari satu harus menggunakan
terminal strip didalam junction box. Juction box yang terlihat dipakai juction box
BERKER ex. Jerman, Eropa tutup blank plate stainless steel, type star point.
 Menggunakan kabel NYYHY 3 x 4 mm Supreme .
 Pemborong harus menyiapkan tenaga ahli bidang kelistrikan yang terampil.

Kode warna insulasi kabel harus mengikuti ketentuan PUIL sebagai berikut:
1. Fasa -1 : Merah
2. Fasa -2 : Kuning
3. Fasa -3 : Hitam
4. Netral : Biru
5. Tanah (Ground) : Hijau-Kuning

3. Tali Tambang
Tali Tambang Digunakan Untuk Mengikat Pompa Submersible Pada Saat Memasukan Pompa.

4. Pengadaan dan Pemasangan Control Box Pompa Submersible


 Pemasangan Control Box Harus Dikerjaan Oleh Tenaga Ahli Dibidang Kelistrikan Yang
Terampil Dalam Pemasangan Control Box.
 Pastikan dudukan Panel Telah Dibuat
 Bor Lubang dynabolt
 Letakkan Panel Diatas Dudukan
 Kencangkan Baut Dynabolt
PEMERINTAHAN KABUPATEN TULANG BAWANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN
RUANG
Jl. Cemara Komplek Perkantoran Pemda Tulang Bawang- Menggala Telp.
(0726)21425 MENGGALA

SPESIFIKASI TEKNIS

PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

PEKERJAAN

PEMBANGUNAN TAMAN SIMPANG PENAWAR

TAHUN ANGGARAN 2021


JEMBATAN SPOT
FOTO
I. PERSYARATAN TEKNIS

A. UMUM

Data pekerjaan yang dilaksanakan adalah :

Kegiatan : Penataan Bangunan dan Lingkungan

Pekerjaan : Pembangunan Taman Simpang Penawar


Lokasi : Kabupaten Tulang Bawang

Tahun Anggaran : 2021

Waktu Pelaksanaan : 210 (Dua Ratus Sepuluh) Hari Kalender

Persyaratan Teknis Umum ini merupakan persyaratan dari segi teknis yang secara umum
berlaku untuk seluruh bagian pekerjaan dimana persyaratan ini bisa diterapkan untuk
Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Taman Simpang Penawar Kecamatan Banjar Margo
Kabupaten Tulang Bawang.

Pekerjaan Pembangunan Taman Simpang Penawar, meliputi Pekerjaan Spot foto, Pekerjan
Kapal, Pekerjaan Kamar Mandi, Pekerjaan Jembatan Spot foto, Pekerjaan Spot foto dan
Pekerjaan Pembuatan Sumur Bor.

I. PEKERJAAN JEMBATAN SPOT FOTO

A. KETERANGAN UMUM
Pekerjaan Jembatan Spot foto tersebut secara umum meliputi pekerjaan yang terdiri
dari:
a. Pekerjaan Persiapan, meliputi :
 Pemasangan Bouplank

b. Pekerjaan Galian Tanah, meliputi :


 Pekerjaan Galian Tanah Pondasi
 Pekerjaan Timbunan Tanah Kembali
 Pekerjaan Urugan Pasir Bawah Pondasi
c. Pekerjaan Lantai dan Pasangan, meliputi :
 Pekerjaan Aci (mortar) ekspose MU-200
 Pekerjaan Acian (bawah)
 Pekerjaan Ralling Hollow (4/6 ; 4/4 dam 4/2) Galvanis dan Finishing Cat
(merk Duco)

d. Pekerjaan Beton Bertulang, meliputi :


 Pekerjaan Pondasi foot plat P1 & Kolom
 Pekerjaan Balok Gantung 20/30
 Pekerjaan Cor Plat Beton Jembatan T = 15 cm

e. Pekerjaan Pemasangan instalasi listrik, meliputi :


 Pekerjaan Instalasi Titik Lampu
 Pekerjaan Pasangan Lampu Tanam 4,5 watt (merk Philips)

2.2 SARANA DAN CARA KERJA


a. Penyedia wajib memeriksa kebenaran dari kondisi pekerjaan meninjau tempat
pekerjaan, melakukan pengukuran-pengukuran dan mempertimbangkan
seluruh lingkup pekerjaan yang dibutuhkan untuk penyelesaian dan
kelengkapan dari proyek.
b. Penyedia harus menyediakan tenaga kerja serta tenaga ahli yang cakap dan
memadai dengan jenis pekerjaan yang dilaksanakan, serta tidak akan
mempekerjakan orang-orang yang tidak tepat atau tidak terampil untuk jenis-
jenis pekerjaan yang ditugaskan kepadanya. Penyedia harus selalu menjaga
disiplin dan aturan yang baik diantara pekerja/karyawannya
c. Penyedia harus menyediakan alat-alat kerja dan perlengkapan seperti Alat las
listrik, Alat Potong besi, waterpas, alat-alat pengangkut dan peralatan lain yang
diperlukan untuk pekerjaan ini. Peralatan dan perlengkapan itu harus dalam
kondisi baik.
d. Penyedia wajib mengawasi dan mengatur pekerjaan dengan perhatian penuh
dan menggunakan kemampuan terbaiknya. Penyedia bertanggung jawab
penuh atas seluruh cara pelaksanaan, metode, teknik, urut-urutan dan prosedur,
serta pengaturan semua bagian pekerjaan yang tercantum dalam Kontrak.
e. Shop Drawing (gambar kerja) harus dibuat oleh Penyedia sebelum suatu
komponen konstruksi dilaksanakan.
f. Shop Drawing harus sudah mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas
sebelum pekerjaan yang bersangkutan dilaksanakan.
g. Sebelum penyerahan pekerjaan kesatu, Penyedia Pelaksana sudah harus
menyelesaikan gambar sesuai pelaksanaan jika terjadi perubahan yang diakibatkan
oleh kondisi pekerjaan dilapanganyang terdiri atas :
 Gambar rancangan pelaksanaan yang tidak mengalami perubahan
dalam pelaksanaannya.
 Shop drawing sebagai penjelasan detail maupun yang berupa gambar-
gambar perubahan.
h. Penyelesaian yang dimaksud pada ayat g harus diartikan telah memperoleh
persetujuan Konsultan Pengawas setelah dilakukan pemeriksaan secara teliti.
i. Gambar sesuai pelaksanaan dan buku penggunaan dan pemeliharaan bangunan
merupakan bagian pekerjaan yang harus diserahkan pada saat penyerahan
kesatu, kekurangan dalam hal ini berakibat penyerahan pekerjaan kesatu tidak
dapat dilakukan.
j. Pembenahan/perbaikan kembali yang harus dilaksanakan Penyedia, bila :
 Komponen-komponen pekerjaan pokok yang pada masa pemeliharaan
mengalami kerusakan atau dijumpai kekurang sempurnaan pada
pelaksanaan.
 Komponen-komponen pekerjaan lainnya atau keadaan lingkungan diluar
pekerjaan pokoknya yang mengalami kerusakan akibat pelaksanaan
konstruksi (misalnya jalan, halaman, dan lain sebagainya).
k. Pembenahan lapangan yang berupa pembersihan lokasi dari bahan-bahan sisa-
sisa pelaksanaan termasuk direksikeet harus dilaksanakan sebelum masa
kontrak berakhir.

2.3 PEMBUATAN RENCANA JADUAL PELAKSANAAN


a. Penyedia Pelaksana berkewajiban menyusun dan membuat jadual pelaksanaan
dalam bentuk barchart yang dilengkapi dengan grafik prestasi yang
direncanakan berdasarkan butir-butir komponen pekerjaan sesuai dengan
penawaran.
b. Pembuatan rencana jadual pelaksanaan ini harus diselesaikan oleh Penyedia
Pelaksana selambat-lambatnya 7 hari setelah dimulainya pelaksanaan di lapangan
pekerjaan. Penyelesaian yang dimaksud ini sudah harus dalam arti telah
mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas.
c. Bila selama 7 hari setelah pelaksanaan pekerjaan dimulai, Penyedia Pelaksana belum
menyelesaikan pembuatan jadual pelaksanaan, maka Penyedia Pelaksana harus
dapat menyajikan jadual pelaksanaan sementara minimal untuk 2 minggu pertama
dan 2 minggu kedua dari pelaksanaan pekerjaan.
d. Selama waktu sebelum rencana jadual pelaksanaan disusun, Penyedia Pelaksana
harus melaksanakan pekerjaannya dengan berpedoman pada rencana pelaksanaan
mingguan yang harus dibuat pada saat dimulai pelaksanaan. Jadual
pelaksanaan 2 mingguan ini harus disetujui oleh Konsultan Pengawas.

2.4 KETENTUAN DAN SYARAT-SYARAT BAHAN


a. Penyedia harus menyediakan bahan-bahan bangunan dalam jumlah dan kualitas
yang sesuai dengan lingkup pekerjaan yang dilaksanakan. Sepanjang tidak ada
ketentuan lain dalam RKS ini dan Berita Acara Rapat Penjelasan, maka bahan-
bahan yang dipergunakan maupun syarat-syarat pelaksanaan harus memenuhi
syarat-syarat yang tercantum dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) serta
ketentuan lainnya yang berlaku di Indonesia.
b. Sebelum memulai pekerjaan atau bagian pekerjaan, Penyedia harus mengajukan
contoh bahan yang akan digunakan kepada Konsultan Pengawas yang akan
diajukan kepada PPK dan Konsultan Perencana untuk mendapatkan persetujuan.
Bahan-bahan yang tidak memenuhi ketentuan seperti disyaratkan atau yang
dinyatakan ditolak oleh Konsultan Pengawas tidak boleh digunakan dan harus
segera dikeluarkan dari halaman pekerjaan selambat-lambatnya dalam waktu 2 x
24 jam.
c. Apabila bahan-bahan yang ditolak oleh Konsultan Pengawas ternyata masih
dipergunakan oleh Penyedia, maka Konsultan Pengawas memerintahkan untuk
membongkar kembali bagian pekerjaan yang menggunakan bahan tersebut. Semua
kerugian akibat pembongkaran tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab
Penyedia.
d. Jika terdapat perselisihan mengenai kualitas bahan yang dipakai, Konsultan
Pengawas berhak meminta kepada Penyedia untuk memeriksakan bahan itu ke
Laboratorium Balai Penelitian Bahan yang resmi dengan biaya Penyedia. Sebelum
ada kepastian hasil pemeriksaan dari Laboratorium, Penyedia tidak diizinkan
untuk melanjutkan bagian- bagian pekerjaan yang menggunakan bahan tersebut.
e. Penyimpanan bahan-bahan harus diatur dan dilaksanakan sedemikian rupa
sehingga tidak mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan dan terhindarnya
bahan-bahan dari kerusakan.
f. Persyaratan mutu bahan bangunan secara umum adalah seperti di bawah ini,
sedangkan bahan-bahan bangunan yang belum disebutkan disini akan
diisyaratkan langsung di dalam pasal-pasal mengenai persyaratan pelaksanaan
komponen konstruksi di belakang.

 Air
Air yang digunakan sebagai media untuk adukan pasangan plesteran, beton
dan penyiraman guna pemeliharaan harus air tawar, tidak mengandung
minyak, garam, asam dan zat organik lainnya yang telah dikatakan
memenuhi syarat, sebagai air untuk keperluan pelaksanaan konstruksi oleh
laboratorium tidak lagi diperlukan rekomendasi laboratorium.
 Semen Portland (PC)
Semen Portland yang digunakan adalah merk Tiga Roda untuk penggunaan
dalam pelaksanaan satu satuan komponen bengunan, belum mengeras
sebagai atau keseluruhannya. Penyimpanannya harus dilakukan dengan
cara dan didalam tempat yang memenuhi syarat sebagai air untuk
menjamin kebutuhan kondisi sesuai persyaratan di atas.
 Pasir (Ps)
Pasir yang digunakan adalah pasir sungai, berbutir keras, bersih dari
kotoran, lumpur, asam, garam, dan bahan organik lainnya, yang terdiri atas.
1. Pasir untuk urugan adalah pasir dengan butiran halus, yang lazim
disebut pasir urug.
2. Pasir untuk pasangan adalah pasir dengan ukuran butiran sebagian
terbesar adalah terletak antara 0,075 sampai 1,25 mm yang lazim
dipasarkan disebut pasi pasang
3. Pasir untuk pekerjaan beton adalah pasir cor yang gradasinya
mendapat rekomendasi dari laboratorium.
 Batu Pecah (Split)
Split untuk beton harus menggunakan split dari batu kali hitam pecah, bersih
dan bermutu baik, serta mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai dengan
syarat-syarat yang tercantum dalam PBI 1971.

B. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan Persiapan meliputi pekerjan-pekerjaan yang berkaitan untuk proses persiapan
pekerjaan diantaranya :

1. Mobilisasi Peralatan dan Bahan


Penyedia diharuskan menyediakan mobilisasi dengan menunjukan keterangan dukungan
alat kepada pengawas sehingga dipastikan saat pemindahan bahan dan alat dalam
pelaksanaan pekerjaan pembangunan tugu simpang penawar lanjutan dapat dilaksanakan
sesuai jadwal

2. Penerapan SMKK
Untuk hal –hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan kerja maka Penyedia diwajibkan
menyediakan obat-obatan P3K untuk pertolongan pertama pada kecelakan pekerja. Obat –
obatan itu diantaranya perban, betadine dan perlengkapan lainya yang sesuai dengan
kebutuhan P3K.
Penyedia harus menyediakan tenaga minimal berpendidikan SMA sederajat sebagai tenaga
yang di tunjuk Penyedia dan disetujui oleh Direksi Lapangan/ Pengawas sebagai tenaga
khusus P3K lapangan.
Alat Keselamatan Kerja meliputi penyediaan alat keselamatan sesuai standar SNI yang
berlaku seperti penyediaan Helm, Alas kaki dan Pakaian kerja untuk pekerja dan pelaksana
serta pengawas lapangan.

Penyedia harus menyediakan Tabung Alat Pemadam Kebakaran yang berfungsi dengan baik
didalam lokasi pembangunan. Untuk perlengkapan pencegahan Covid-19 Penyedia harus
menyediakan tempat pencuci tangan, sabun, tisu , Masker pekerja dan tamu, Hand
sanitizer, dan Alat Test Suhu Digital. Menindaklanjuti Instruksi Menteri Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat Nomor : 02/IN/M/2020 Tentang Protokol Pencegahan Penyebaran
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Dalam Penyelenggarakan Jasa Konstruksi maka
pengguna jasa dan penyedia jasa wajib membentuk satgas pencegahan Covid-19 yang
menjadi bagian dari unit keselamatan konstruksi.

C. PEKERJAAN JEMBATAN SPOT FOTO


Pekerjaan Jembatan Spot foto meliputi pekerjan-pekerjaan yang berkaitan untuk proses
persiapan pekerjaan diantaranya :

1. PEKERJAAN PERSIAPAN
 Pekerjaan Bowplank
 Syarat dan Bahan
- Penyedia harus melaksanakan pengukuran untuk menentukan batas
bangunan dan penentuan peil + 0,00, dengan disaksikan dan disetujui oleh
Direksi / Pengawas.
- Alat-alat ukur yang dapat dipakai adalah pesawat ukur (Waterpass)
dilengkapi dengan papan / kaso sebagai patok atau profil.
- Bahan yang digunakan untuk bowplank kayu racuk papan dan kaso kls IV,
benang nyilon, paku, meteran dan peralatan tukang lainnya.
 Metode pekerjan:
- Pekerjaan pengkuran dilakukan menggunakan waterpass, pengukuran
dilaksanakan sekaligus membuat bouwplank. Bowplank terbuat dari papan
yang bagian atasnya dipakukan pada patok kayu persegi 5/7 cm yang
tertanam dalam tanah cukup kuat. Untuk menentukan ketinggian papan
bouwplank secara rata bagian atasnya dari papan bowplank harus di
waterpass (horizontal dan siku), sedangkan untuk mengukur dari titik As ke
As antar ruangan digunakan meteran. Setiap titik pengukuran ditandai
dengan paku dan dicat dengan cat merah dan ditulis ukuran pada papan
bouwplank agar mudah di cek kembali. Pemasangan papan bowplank
dilaksanakan pada jarak 1,5 m dari As sekeliling bangunan dan dipakukan
pada patok – patok yang terlebih dahulu ditancapkan kedalam tanah.
 Tenaga
- Manager Pelaksanaan
- Manager Tehnik
- Ahli K3
- Mandor
- Pekerja

 Bahan
- Kaso
- Benang
- Paku

 Peralatan
- Meteran
- Waterpas
- Palu
- Gergaji
2. PEKERJAAN GALIAN TANAH
 Pekerjaan Galian Tanah Pondasi
 Syarat-syarat
Pekerjaan galian dilakukan pada item pekerjaan galian tanah untuk
Pembersihan Dan Perataan Tanah Yang Akan Dijadikan Jembatan Spot
foto yaitu pada kondisi tanah asli digali untuk Spot foto sesuai dengan
gambar rencana. Galian harus sesuai dengan gambar rencana baik
mengenai ukuran lebar dan kedalaman serta kemiringan untuk
mendapatkan elevasi sesuai rencana.

 Metode Pekerjaan
- Pembersihan Tanah Dan Perataan Tanah harus terlebih dahulu
melakukan pengukuran posisi, lebar Lahan.
- Pembersihan Dan Perataan Tanah untuk Lahan Yang Akan
Dikerjakan.
- Pembersihan Dan Perataan Tanah yang tidak dapat dipakai
sebagai bahan timbunan harus dibuang ke luar areal kerja
- Material dari hasil Pembersihan Dan Perataan Tanah yang akan
digunakan sebagai bahan timbunan harus mendapat persetujuan
dari pengawas.
- Kemudian dilakukan perataan permukaan pondasi sehingga level
permukaan rata dan sama.

 Tenaga
- Manager Pelaksanaan
- Manager Tehnik
- Ahli K3
- Mandor
- Pekerja

 Peralatan
- Excavator
- Dum truck
- Pick Up
 Pekerjaan Timbunan Tanah Kembali
 Syarat-syarat
Pekerjaan timbunan yang dimaksud adalah menimbun tempat-
tempat yang telah ditentukan yang tanahnya berasal dari bekas
galian.Timbunan ini dilakukan disisi kanan kiri pondasi karena
setelah pemasangan pondasi selesai sisi pondasi terdapat celah /
lubang bekas galian.
 Metode Pekerjaan
Pekerjaan urugan tanah disini adalah penimbunan kembali bekas
galian Pondasi Footplat dan atau untuk peninggian elevasi
bangunan/lantai dengan tanah bekas galian atau jenis dan kualitas
tanah yang tertentu. Material untuk setiap timbunan harus sesuai
dengan kondisi tanah yang telah disetujui oleh Pengawas setelah
sampel tanah tersebut sesuai dengan spesifikasi yang diatur dan
disetujui oleh pengawas. Material urugan bisa menggunakan tanah
bekas galian jika kondisi tanahnya layak untuk material urugan atau
material luar yang diambil dari luar lokasi yang sesuai dengan
spesifikasi tanah urugan bila material bekas galian tidak memenuhi
syarat sebagai material urugan.
- Material urugan digunakanyang telah disetujui oleh Pengawas.
- Material urugan dihampar lapis demi lapis dan apabila
dibutuhkan disiram air untuk pemadatan.
- Material timbunan yang dihampar kemudian dipadatkan dengan
menggunakan alat stamper.
- Kepadatan timbunan kemudian ditentukan sesuai spesifikasi yang
diinginkan guna memperoleh hasil pemadatan yang baik
- Ukuran dan dimensi ditentukan berdasarkan gambar.
- Pekerjaan urugan kembali dilaksanakan umumnya setelah
dilakukan pekerjaan sloof.
 Tenaga
- Manager Pelaksanaan
- Manager Tehnik
- Ahli K3
- Mandor
- Pekerja
 Peralatan
- Cangkul
- Skop

 Pekerjaan Urugan Pasir bawah lantai


 Syarat-bahan
- Urugan pasir harus dilaksanakan / dipasang dibawah semua
pekerjaan Lantai minimal setebal 5 cm.
- Sebelum pekerjaan diatasnya dilaksanakan lapisan pasir harus
dipadatkan dengan diberi air dan diratakan.
- Pasir urug yang digunakan harus bersih dari akar-akaran dan
kotoran lainnya.

 Metode Pekerjaan:
Pekerjaan urugan pasir disini adalah bagian dari lantai
Penimbunan pasir harus diperhatikan tinggi urugan dalam
gambar.
Cara Pelaksanaan
- Material pasir yang digunakan adalah pasir urug yang telah
disetujui oleh Pengawas.
- Material pasir urug dihampar Dibawah Lantai
- Ukuran dan dimensi ditentukan berdasarkan gambar.
 Tenaga
- Manager Pelaksanaan
- Manager Tehnik
- Ahli K3
- Mandor
- Pekerja
 Bahan
- Kaso
- Benang
- Paku
 Peralatan
- Meteran
- Waterpas
- cangkul
- stemper
- skop

3. PEKERJAAN LANTAI DAN PASANGAN


 Pek. Aci (Mortar) MU-200
- Acian harus rata dan rapih tidak bergelombang.
- Acian dikerjakan Pada Permukaan Beton, sebelum diaci Beton harus disiram
dengan air hingga kedap.
- Semen yang digunakan untuk pekerjaan adalah jenis semen Mortar (MU-
200) yang beredar di pasaran dan disahkan oleh Pemerintah dan Instansi
yang berwenang dari jenis dan merk yang sama
- Dan syarat-syarat lain sama dengan yang digunakan untuk pekerjaan beton.
- Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus berkualitas baik yang
sama dengan kualitas dan syarat air minum yaitu tidak merwarna, tidak
berasa dan titak berbau
 Metode Pekerjaan :
- Mengajukan Request dan Check list Kepada Direksi
- Aci Mortar MU-200 dapat dilaksanakan setelah permukaan Beton sudah
kering (cukup umur).
- Permukaan plesteran/beton sebelum di Aci Mortar MU-200 telebih dahulu
disiram air. Untuk memperoleh hasil Aci Mortar MU-200 yang halus,
setelah plesteran diberi lapisan acian semen Mortar, permukaan acian
sebelum mengering digosok dengan menggunakan kertas gosok
Setelah pekerjaan plesteran/Beton telah selesai dan telah di cek kebenarannya
maka pekerjaan dilanjutkan dengan pekerjaan Aci Mortar MU-200.
 Tahapan pekerjaan :
- Lakukan curing pada Beton dengan di siram setiap hari, guna menjaga
penyusutan yang berlebihan.
- Lakukan pengacian dengan komposisi 2 Pc : 3 kapur dengan steel trower
dan ratakan dengan jidar alumunium. Pemakaian kapur juga
diperuntungkan untuk menghindari retak rambut pada permukaan dinding.
- Siram permukaan plesteran/beton sampai dengan jenuh air sebelum
pekerjaan acian.
- Untuk mengurangi pori-pori, gosok permukaan dengan kertas semen.
- Curing permukaan acian minimal 1 kali sehari dalam waktu selama 3 hari

 Tenaga yang digunakan :


- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
 Bahan yang dgunakan :
- Semen Mortar (MU-200)
- air.
 Alat yang digunakan :
- Waterpas
- Selang Air
- Jidar
- Benang
- Sendok Semen dll.

 Pek. Acian (Bawah)


- Acian harus rata Dan Rapi Tidak Bergelombang.
- Acian dikerjakan Pada Permukaan Beton, sebelum diaci Beton harus disiram
dengan air hingga kedap.
- Semen yang digunakan untuk pekerjaan adalah jenis semen Mortar (MU-
200) yang beredar di pasaran dan disahkan oleh Pemerintah dan Instansi
yang berwenang dari jenis dan merk yang sama
- Dan syarat-syarat lain sama dengan yang digunakan untuk pekerjaan beton.
- Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus berkualitas baik yang
sama dengan kualitas dan syarat air minum yaitu tidak merwarna, tidak
berasa dan titak berbau

 Metode Pekerjaan:
- Mengajukan Request dan Check list Kepada Direksi
- Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan Beton sudah kering (cukup
umur).
- Permukaan Beton sebelum di Acian telebih dahulu disiram air. Untuk
memperoleh hasil Acian yang halus, setelah plesteran diberi lapisan acian
semen pc, permukaan acian sebelum mengering digosok dengan
menggunakan kertas gosok

 Cara Pelaksanaan
Setelah pekerjaan plesteran/Beton telah selesai dan telah di cek
kebenarannya maka pekerjaan dilanjutkan dengan pekerjaan Acian.

 Tahapan pekerjaan :
- Lakukan curing pada Beton dengan di siram setiap hari, guna menjaga
penyusutan yang berlebihan.
- Lakukan pengacian dengan komposisi 2 Pc : 3 kapur dengan steel trower
dan ratakan dengan jidar alumunium. Pemakaian kapur juga
diperuntungkan untuk menghindari retak rambut pada permukaan dinding.
- Siram permukaan plesteran/beton sampai dengan jenuh air sebelum
pekerjaan acian.
- Untuk mengurangi pori-pori, gosok permukaan dengan kertas semen.
- Curing permukaan acian minimal 1 kali sehari dalam waktu selama 3 hari

 Tenaga yang digunakan :


- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
 Bahan yang dgunakan :
- Semen Mortar (MU-200)
- air.
 Alat yang digunakan :
- Waterpas
- Selang Air
- Jidar
- Benang
- Sendok Semen dll.
 Pek. Pasangan Ralling Hollow (4/6 ; 4/4 dan 4/2) Galvanis + finishing cat
(merk Duco)
- Semua Pekerjaan Pasangan Ralling Hollo Galvanis harus di kerjakan sesuai
gambar kerja yang sudah ditentukan.
- Bahan yang di gunakan Hollo 4/6 ; 4/4 & 2/4
- Pekerjaan Ralling Hollo Galvanis harus di kerjakan oleh tukang Las
profesional.
- Ralling Hollo Galvanis yang di gunakan atau dipasang dalam kualitas baik
tidak cacat atau rusak .
- Pengelasan Ralling Hollo Galvanis dilaksanakan sesuai Dengan Pengelasan
SNI.
- Kontraktor harus menyediakan tukang las yang berpengalaman dengan hasil
pengalaman yang baik.Permukaan bagian yang akan dilas harus dibersihkan
dari cat, minyak, karat dan bekas-bekas potongan api yang kasar.
- Bekas potongan api harus digrinda dengan rata. Kerak bekas pengelasan harus
dibersihkan dan disikat.
- Pengecatan Ralling Hollo Galvanis dengan cat kualitas baik (merk duco).
- Pengecatan akhir berulang kali (2 atau 3 kali) sampai mencapai warna yang
dikehendaki.
- Untuk Warna Pengecatan Ditentukan Pada Saat Pekerjaan Dan Disetujui Oleh
Konsultan Pengawas Dan Pengawas Dinas
- Pekerjaan-pekerjaan pengecatan dilakukan dengan Cat Semprot (merk duco).

 Metode Pekerjaan:
- Pelaksanaan pekerjaan ralling hollo harus menggunakan tenaga ahli yang
disyaratkan dan profesional pada bidangnya
- Melakukan Pengukuran Lebar Dan Tinggi Pada Lokasi Yang Dipasang Ralling
Hollo plat cutting laser
- Potong besi Hollo 2/4 Dan 4/4 menjadi beberapa bagian sesuat dengan
ukuran dan gambar kerja. Kemudian merangkai besi hollo yang sebelumnya
sudah dipotong tadi menjadi rangkaian hollow sesuai dengan gambar kerja.
- Penyedia atau kontraktor pelaksana harus mempunyai atau menyewa
peralatan untuk kegiatan lasercutting plat dengan menunjukan surat
dukungan alat;
- Pihak pengawas dan PPK wajib menolak jika dalam pelaksanaan pekerjaan
material ataupun pelaksana pekerjaan tidak sesuai dengan mutu dan syarat
yang telah disyaratkan dan tertuang dalam satu kesatuan kontrak pekerjaan.
- Pekerjaan-pekerjaan pengecatan Finishing dilakukan dengan Cat Semprot.

 Tenaga yang digunakan :


- Tukang khusus allumunium
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
 Bahan yang dgunakan :
- Hollow 4/6 Galvanis
- Hollow 4/4 Galvanis
- Hollow 4/2 Galvanis
 Alat yang digunakan :
- Alat Las
- Alat Bantu dll

4. PEKERJAAN BETON BERTULANG


1. Pek. Pondasi foot plat P1
a. Pekerjaan Beton K:250
- Adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik f’c = 21,7
MPa (K 250) untuk Cor Pondasi Beton.
- Pasangan Pondasi Footplat dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran
maupun bentuk
- Semen yang digunakan adalah sama dengan semen pada syarat pekerjaan
pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).
b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.
c. Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan
Metode Pekerjaan :
a. Pekerjaan Beton K : 250
Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan Pondasi
Foodplat
 Approval material yang akan digunakan.
Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran
Dan WaterPass untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang
diberi warna cat Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk Balok gantung dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang
direncanakan” (MIXDESIGNED). (k 250).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang Balok gantung dengan
ketebalan yang sesuai rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling yang dibutuhkan sebagai pola untuk
menentukan ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat
kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun
sendok adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan
dengan cara melaksanakan tarikan benang dari patok level satu
dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).

b. Pekerjaan Pembesian
Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan
Foodplate. Panjang penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok
mengikuti standard pemasangan besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan,
terlebih dahulu setiap besi diukur kembali di bawah, agar tidak terlalu
banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas. Kegiatan pembesian
yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan pada pojok
dan pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- Diasumsikan bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan


perkuatan balok kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu
membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi
persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di
cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak
lurus tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak
terjadi retak.
Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-250 menggunakan truck mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu
pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).
Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting
,barulah dilakukan bekisting dilepas. Melepas scafolding/perancah Melepas
tripleks/papan cor
Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi
dengan karung basah

Tenaga yang di gunakan


- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
Bahan Yang Digunakan
- pasir
- split
- air
- semen PC
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku
Peralatan Yang Digunakan
- truck mixer (readymix)
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang, selang air, dll.

2. Pek. Balok Gantung 20/30

a. Pekerjaan Beton K:250


- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik f’c = 21,7
MPa (K 250) untuk Cor Balok Gantung Beton.
- Pasangan Balok Gantung dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran maupun
bentuk
- Semen yang digunakan adalah sama dengan semen pada syarat pekerjaan
pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)

- Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.
- Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan
Metode Pekerjaan :
a. Pekerjaan Beton K : 250
Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan Balok
Gantung 20/30
 Approval material yang akan digunakan.

Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan
Meteran Dan WaterPass untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang
diberi warna cat Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk Balok gantung dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang
direncanakan” (MIXDESIGNED). (k 250).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang Balok gantung dengan
ketebalan yang sesuai rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling yang dibutuhkan sebagai pola untuk
menentukan ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat
kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun
sendok adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan
dengan cara melaksanakan tarikan benang dari patok level satu
dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).

b. Pekerjaan Pembesian
Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan
balok gantung. Panjang penyaluran pemasangan besi untuk bahagian
pojok mengikuti standard pemasangan besi. Sebelum besi Dinding
dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur kembali di bawah, agar
tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas. Kegiatan
pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan
pada pojok dan pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- Diasumsikan bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan


perkuatan balok kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu
membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus
memenuhi persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan
di cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar
tegak lurus tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar
tidak terjadi retak.
Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-250 menggunakan truck mixer
(Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu
pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).
Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting
,barulah dilakukan bekisting dilepasMelepas scafolding/perancah
Melepas tripleks/papan cor

Perawatan beton

Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi
dengan karung basah

Tenaga yang di gunakan


- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
Bahan Yang Digunakan
- pasir
- split
- air
- semen PC
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku
Peralatan Yang Digunakan
- truck mixer (readymix)
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
selang air, dll.

3. Pek. Plat Beton Jembatan T = 15 cm

a. Pekerjaan Beton K:250


- Adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik f’c =
21,7 MPa (K 250) untuk Cor Plat Beton.
- Pasangan Plat Beton dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran maupun
bentuk
- Semen yang digunakan adalah sama dengan semen pada syarat pekerjaan
pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)

b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

C. Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan
Metode pekerjaan :
a. Pekerjaan Beton K : 250
Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan Cor Plat
Beton
 Approval material yang akan digunakan.
Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran
Dan WaterPass untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi
warna cat Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk Plat Beton dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 250).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang di cor plat beton dengan
ketebalan yang sesuai rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling yang dibutuhkan sebagai pola untuk
menentukan ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan
dengan jarak per 1 m untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara
melaksanakan tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).

b. Pekerjaan Pembesian
Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan plat
beton. Panjang penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti
standard pemasangan besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan, terlebih dahulu
setiap besi diukur kembali di bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan
pembenahan pembesian di atas. Kegiatan pembesian yang dilakukan di atas
hanyalah pekerjaan penyambungan pada pojok dan pelurusan pemasangan
besi.menggunakan besi ulir/polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- Diasumsikan bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan


perkuatan balok kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu
membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi
persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di
cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak
lurus tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak
terjadi retak.
Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-250 menggunakan truck mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu
pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).
Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting
,barulah dilakukan bekisting dilepasMelepas scafolding/perancah Melepas
tripleks/papan cor

Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi
dengan karung basah
Tenaga yang di gunakan
- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
Bahan Yang Digunakan
- pasir
- split
- air
- semen PC
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku
Peralatan Yang Digunakan
- truck mixer (readymix)
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang, selang air, dll.

 Pekerjaan Instalasi Listrik


1. Pas. Instalasi Titik Lampu
1. Pekerjaan Pasang Instalasi Kabel NYM 3 x 2,5 mm (merk supreme)
a. Galian dan Bobokan, Penyedia harus menutup dan merapikan kembali
setiap
b. Galian dan bobokan yang dilakukan pada konstruksi bangunan, yang
disebabkan pekerjaan-pekerjaan instalasi elektrikal. Untuk
menghindari sejauh mungkin pekerjaan pembobokan maka harus
telah dipersiapkan dan dipasang dalam tahap pekerjaan konstruksi.
c. Kabel yang digunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi
persyaratan PUIL / LMK. Semua kabel / kawat harus baru dan jelas
ditandai dengan ukurannya, jenis kabelnya, nomor dan jenis
pintalannya. Kecuali persyaratan lain, konduktor yang dipakai ialah
kabel SM dengan luas penampang yang sesuai dengan Gambar
Rencana. Tidak diperbolehkan adanya splice ataupun sambungan-
sambugan kecuali outlet, sambungan pada kabel harus dibuat secara
mekanis dan harus teguh electric dengan cara-cara Solderlees
Conductor dalam membuat Splice, konektor harus dihubungkan pada
konduktor-konduktor dengan baik sehingga semua konduktor
tersambung dengan kuat dan tidak bisa lepas oleh getaran.
d. Penyambungan Kabel Instalasi Penerangan. Semua penyambungan
kabel harus dilakukan dalam kotak-kotak penyambungan yang khusus
untuk itu (misalnya Juction Box). Penyedia harus memberikan brosur-
brosur mengenai cara-cara penyambungan yang dinyatakan oleh
Pabrik kepada Direksi
e. Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi dengan PV /
Protolen yang khusus untuk listrik.
f. Kabel-kabel yang disambung sesuai dengan warna-warna atau nama-
namanya masing-masing dan harus diadakan pengetesan tahanan
isolasi sebelum dan sesudah penyambungan dilakukan. Hasil
pengetesan harus tertulis dan disaksikan oleh Direksi.
g. Setiap saluran kabel dalam bangunan dipergunakan pipa conduit
minimum 5/8” diameternya. Setiap pencabangan ataupun
pengambilan keluar harus menggunakan junction box yang sesuai dan
sambungan yang lebih dari satu harus menggunakan terminal strip
didalam junction box. Juction box yang terlihat dipakai juction box
BERKER ex. Jerman, Eropa tutup blank plate stainless steel, type star
point.
h. Pada umunya kabel instalasi penerangan dan instalasi stop kontak
harus kabel inti tembaga dengan insulasi PVC, satu inci atau kabel NYY
dan untuk instalasi bawah tanah menggunakan kabel tuwisteed all
berpenampang 4 x 25 mm (SM) dan kabel tuwisteed all
berpenampang 2 x 16 mm (SR).Kode warna insulasi kabel harus
mengikuti ketentuan PUIL sebagai berikut:
- Fasa -1 : Merah
- Fasa -2 : Kuning
- Fasa -3 : Hitam
- Netral : Biru
- Tanah (Ground) : Hijau-Kuning
i. Penyedia harus menyiapkan tenaga ahli bidang kelistrikan yang terampil.

Metode pekerjaan :
Pemasangan Instalasi kabel listrik

URUTAN PELAKSANAAN INSTALASI INDOOR


- Masukkan kawat pancingan ke dalam pipa conduit sesuai groupnya
- Tarik kabel dengan bantuan kawat pancingan tersebut
- Tandai kabel sesuai group dengan lakban & spidol
- Sambungan kabel banya boleh pada tee dos dan dengan las dop
- Merger kabel yang telah terpasang

URUTAN PELAKSANAAN INSTALASI OUTDOOR


- Marking jalur inscalasi
- Tandai lokasi tiang lampu
- Gali jalur yang relah demarking
- Gelar kabel NYM 3x2,5 mm2 sesuai ukuran pada shop drawing sesuai
groupnya
- Timbun dengan pasir
- Urug galian dengan tanah kembali

METODE PEMASANGAN KABEL


1. Urutan Pelaksanaan
KABEL PADA TRAY
- Pastikan lebar tray cukup untuk jumlah kabel yang akan dipasang
- Potong kabel dengan panjang dilebihkan 1 meter dari kebutuhan
- Tarik kabel satu per satu dengan urutan dari pinggir
- Gunakan kabel ties sebagai pengikat kabel dengan jarak 1 meter
- Kabel siap disambung dengan panel

KABEL PADA LADDER


- Pastikan lebar ladder cukup untuk jumlah kabel yang akan dipasang
- Potong kabel dengan panjang dilebihkan 1 meter dari kebutuhan
- Tarik kabel satu per satu dengan urutan dari pinggir
- Gunakan tali jika kabel akan dipasang vertikal
- Gunakan kabel ties sebagai pengikat kabel dengan
jarak 1 meterKabel siap disambung dengan panel

Tenaga yang di gunakan


- Instalatur Listrik
- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor
Bahan Yang Digunakan
- Kabel NYM 3x2,5 mm2
- Las Dop
- Pipa Coudit
Peralatan Yang Digunakan
- Tang ampere
- Kabel ties
- Tang, Obeng
2. Pas. Lampu Lantai Tanam
- Penyedia harus menyiapkan tenaga ahli bidang kelistrikan yang terampil
dalam pemasangan Lampu Tanam
- Lampu Tanam yang dipasang sesuai dengan gambar kerja
- Menggunakan Lampu Tanam 4,5 Watt (merk philips)
- Lampu Yang Rusak / Putus Tidak Boleh Di Pasang.
Metode pekerjaan :
- Urutan Pelaksanaan
- Marking posisi lampu Sesuai Dengan Gambar Kerja
- Buat dudukan fitting lampu
- Pasang lampu pada dudukan Fitting Lampu
- Sambung ke instalasi/Kabel
Tenaga yang digunakan
- Instalatur Listrik
- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor
- Pekerja
Bahan Yang Digunakan
- Fitting Lampu
- Lampu led
- Isolasi
- Kabel
Peralatan Yang Digunakan
- Tang
- Obeng dll
PEMERINTAHAN KABUPATEN TULANG BAWANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN
RUANG
Jl. Cemara Komplek Perkantoran Pemda Tulang Bawang- Menggala Telp.
(0726)21425 MENGGALA

SPESIFIKASI TEKNIS

PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

PEKERJAAN

PEMBANGUNAN TAMAN SIMPANG PENAWAR

TAHUN ANGGARAN 2021


JEMBATAN
BASTEK SPOT
FOTO
I. PERSYARATAN TEKNIS

A. UMUM

Data pekerjaan yang dilaksanakan adalah :

Kegiatan : Penataan Bangunan dan Lingkungan

Pekerjaan : Pembangunan Taman Simpang Penawar


Lokasi : Kabupaten Tulang Bawang

Tahun Anggaran : 2021

Waktu Pelaksanaan : 210 (Dua Ratus Sepuluh) Hari Kalender

Persyaratan Teknis Umum ini merupakan persyaratan dari segi teknis yang secara umum
berlaku untuk seluruh bagian pekerjaan dimana persyaratan ini bisa diterapkan untuk
Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Taman Simpang Penawar Kecamatan Banjar Margo
Kabupaten Tulang Bawang.

Pekerjaan Pembangunan Taman Simpang Penawar, meliputi Pekerjaan Bastek spot foto,
Pekerjan Kapal, Pekerjaan Kamar Mandi, Pekerjaan Jembatan Bastek spot foto, Pekerjaan
Bastek spot foto dan Pekerjaan Pembuatan Sumur Bor.

I. PEKERJAAN JEMBATAN BASTEK SPOT FOTO

A. KETERANGAN UMUM
Pekerjaan Jembatan Bastek spot foto tersebut secara umum meliputi pekerjaan yang
terdiri dari:
a. Pekerjaan Persiapan, meliputi :
 Pemasangan Bouplank

b. Pekerjaan Galian Tanah, meliputi :


 Pekerjaan Galian Tanah Pondasi
 Pekerjaan Timbunan Tanah Kembali
 Pekerjaan Urugan Pasir Bawah Pondasi
c. Pekerjaan Lantai dan Pasangan, meliputi :
 Pekerjaan Aci (mortar) ekspose MU-200
 Pekerjaan Acian (bawah)
 Pekerjaan Ralling Hollow (4/6 ; 4/4 dam 4/2) Galvanis dan Finishing Cat
(merk Duco)
 Pekerjaan Tali Air

d. Pekerjaan Beton Bertulang, meliputi :


 Pekerjaan Pondasi foot plat P1 & Kolom
 Pekerjaan Balok Gantung 20/30
 Pekerjaan Balok Gantung 20/40
 Pekerjaan Balok Gantung 15/30
 Pekerjaan Cor Plat Beton Jembatan T = 15 cm

e. Pekerjaan Pemasangan instalasi listrik, meliputi :


 Pekerjaan Instalasi Titik Lampu
 Pekerjaan Pasangan Lampu Tanam 4,5 watt (merk Philips)

2.2 SARANA DAN CARA KERJA


a. Penyedia wajib memeriksa kebenaran dari kondisi pekerjaan meninjau tempat
pekerjaan, melakukan pengukuran-pengukuran dan mempertimbangkan
seluruh lingkup pekerjaan yang dibutuhkan untuk penyelesaian dan
kelengkapan dari proyek.
b. Penyedia harus menyediakan tenaga kerja serta tenaga ahli yang cakap dan
memadai dengan jenis pekerjaan yang dilaksanakan, serta tidak akan
mempekerjakan orang-orang yang tidak tepat atau tidak terampil untuk jenis-
jenis pekerjaan yang ditugaskan kepadanya. Penyedia harus selalu menjaga
disiplin dan aturan yang baik diantara pekerja/karyawannya
c. Penyedia harus menyediakan alat-alat kerja dan perlengkapan seperti Alat las
listrik, Alat Potong besi, waterpas, alat-alat pengangkut dan peralatan lain yang
diperlukan untuk pekerjaan ini. Peralatan dan perlengkapan itu harus dalam
kondisi baik.
d. Penyedia wajib mengawasi dan mengatur pekerjaan dengan perhatian penuh
dan menggunakan kemampuan terbaiknya. Penyedia bertanggung jawab
penuh atas seluruh cara pelaksanaan, metode, teknik, urut-urutan dan prosedur,
serta pengaturan semua bagian pekerjaan yang tercantum dalam Kontrak.
e. Shop Drawing (gambar kerja) harus dibuat oleh Penyedia sebelum suatu
komponen konstruksi dilaksanakan.
f. Shop Drawing harus sudah mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas
sebelum pekerjaan yang bersangkutan dilaksanakan.
g. Sebelum penyerahan pekerjaan kesatu, Penyedia Pelaksana sudah harus
menyelesaikan gambar sesuai pelaksanaan jika terjadi perubahan yang diakibatkan
oleh kondisi pekerjaan dilapanganyang terdiri atas :
 Gambar rancangan pelaksanaan yang tidak mengalami perubahan
dalam pelaksanaannya.
 Shop drawing sebagai penjelasan detail maupun yang berupa gambar-
gambar perubahan.
h. Penyelesaian yang dimaksud pada ayat g harus diartikan telah memperoleh
persetujuan Konsultan Pengawas setelah dilakukan pemeriksaan secara teliti.
i. Gambar sesuai pelaksanaan dan buku penggunaan dan pemeliharaan bangunan
merupakan bagian pekerjaan yang harus diserahkan pada saat penyerahan
kesatu, kekurangan dalam hal ini berakibat penyerahan pekerjaan kesatu tidak
dapat dilakukan.
j. Pembenahan/perbaikan kembali yang harus dilaksanakan Penyedia, bila :
 Komponen-komponen pekerjaan pokok yang pada masa pemeliharaan
mengalami kerusakan atau dijumpai kekurang sempurnaan pada
pelaksanaan.
 Komponen-komponen pekerjaan lainnya atau keadaan lingkungan diluar
pekerjaan pokoknya yang mengalami kerusakan akibat pelaksanaan
konstruksi (misalnya jalan, halaman, dan lain sebagainya).
k. Pembenahan lapangan yang berupa pembersihan lokasi dari bahan-bahan sisa-
sisa pelaksanaan termasuk direksikeet harus dilaksanakan sebelum masa
kontrak berakhir.

2.3 PEMBUATAN RENCANA JADUAL PELAKSANAAN


a. Penyedia Pelaksana berkewajiban menyusun dan membuat jadual pelaksanaan
dalam bentuk barchart yang dilengkapi dengan grafik prestasi yang
direncanakan berdasarkan butir-butir komponen pekerjaan sesuai dengan
penawaran.
b. Pembuatan rencana jadual pelaksanaan ini harus diselesaikan oleh Penyedia
Pelaksana selambat-lambatnya 7 hari setelah dimulainya pelaksanaan di lapangan
pekerjaan. Penyelesaian yang dimaksud ini sudah harus dalam arti telah
mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas.
c. Bila selama 7 hari setelah pelaksanaan pekerjaan dimulai, Penyedia Pelaksana belum
menyelesaikan pembuatan jadual pelaksanaan, maka Penyedia Pelaksana harus
dapat menyajikan jadual pelaksanaan sementara minimal untuk 2 minggu pertama
dan 2 minggu kedua dari pelaksanaan pekerjaan.
d. Selama waktu sebelum rencana jadual pelaksanaan disusun, Penyedia Pelaksana
harus melaksanakan pekerjaannya dengan berpedoman pada rencana pelaksanaan
mingguan yang harus dibuat pada saat dimulai pelaksanaan. Jadual
pelaksanaan 2 mingguan ini harus disetujui oleh Konsultan Pengawas.

2.4 KETENTUAN DAN SYARAT-SYARAT BAHAN


a. Penyedia harus menyediakan bahan-bahan bangunan dalam jumlah dan kualitas
yang sesuai dengan lingkup pekerjaan yang dilaksanakan. Sepanjang tidak ada
ketentuan lain dalam RKS ini dan Berita Acara Rapat Penjelasan, maka bahan-
bahan yang dipergunakan maupun syarat-syarat pelaksanaan harus memenuhi
syarat-syarat yang tercantum dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) serta
ketentuan lainnya yang berlaku di Indonesia.
b. Sebelum memulai pekerjaan atau bagian pekerjaan, Penyedia harus mengajukan
contoh bahan yang akan digunakan kepada Konsultan Pengawas yang akan
diajukan kepada PPK dan Konsultan Perencana untuk mendapatkan persetujuan.
Bahan-bahan yang tidak memenuhi ketentuan seperti disyaratkan atau yang
dinyatakan ditolak oleh Konsultan Pengawas tidak boleh digunakan dan harus
segera dikeluarkan dari halaman pekerjaan selambat-lambatnya dalam waktu 2 x
24 jam.
c. Apabila bahan-bahan yang ditolak oleh Konsultan Pengawas ternyata masih
dipergunakan oleh Penyedia, maka Konsultan Pengawas memerintahkan untuk
membongkar kembali bagian pekerjaan yang menggunakan bahan tersebut. Semua
kerugian akibat pembongkaran tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab
Penyedia.
d. Jika terdapat perselisihan mengenai kualitas bahan yang dipakai, Konsultan
Pengawas berhak meminta kepada Penyedia untuk memeriksakan bahan itu ke
Laboratorium Balai Penelitian Bahan yang resmi dengan biaya Penyedia. Sebelum
ada kepastian hasil pemeriksaan dari Laboratorium, Penyedia tidak diizinkan
untuk melanjutkan bagian- bagian pekerjaan yang menggunakan bahan tersebut.
e. Penyimpanan bahan-bahan harus diatur dan dilaksanakan sedemikian rupa
sehingga tidak mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan dan terhindarnya
bahan-bahan dari kerusakan.
f. Persyaratan mutu bahan bangunan secara umum adalah seperti di bawah ini,
sedangkan bahan-bahan bangunan yang belum disebutkan disini akan
diisyaratkan langsung di dalam pasal-pasal mengenai persyaratan pelaksanaan
komponen konstruksi di belakang.

 Air
Air yang digunakan sebagai media untuk adukan pasangan plesteran, beton
dan penyiraman guna pemeliharaan harus air tawar, tidak mengandung
minyak, garam, asam dan zat organik lainnya yang telah dikatakan
memenuhi syarat, sebagai air untuk keperluan pelaksanaan konstruksi oleh
laboratorium tidak lagi diperlukan rekomendasi laboratorium.
 Semen Portland (PC)
Semen Portland yang digunakan adalah merk Tiga Roda untuk penggunaan
dalam pelaksanaan satu satuan komponen bengunan, belum mengeras
sebagai atau keseluruhannya. Penyimpanannya harus dilakukan dengan
cara dan didalam tempat yang memenuhi syarat sebagai air untuk
menjamin kebutuhan kondisi sesuai persyaratan di atas.
 Pasir (Ps)
Pasir yang digunakan adalah pasir sungai, berbutir keras, bersih dari
kotoran, lumpur, asam, garam, dan bahan organik lainnya, yang terdiri atas.
1. Pasir untuk urugan adalah pasir dengan butiran halus, yang lazim
disebut pasir urug.
2. Pasir untuk pasangan adalah pasir dengan ukuran butiran sebagian
terbesar adalah terletak antara 0,075 sampai 1,25 mm yang lazim
dipasarkan disebut pasi pasang
3. Pasir untuk pekerjaan beton adalah pasir cor yang gradasinya
mendapat rekomendasi dari laboratorium.
 Batu Pecah (Split)
Split untuk beton harus menggunakan split dari batu kali hitam pecah, bersih
dan bermutu baik, serta mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai dengan
syarat-syarat yang tercantum dalam PBI 1971.

B. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan Persiapan meliputi pekerjan-pekerjaan yang berkaitan untuk proses persiapan
pekerjaan diantaranya :
1. Mobilisasi Peralatan dan Bahan
Penyedia diharuskan menyediakan mobilisasi dengan menunjukan keterangan dukungan
alat kepada pengawas sehingga dipastikan saat pemindahan bahan dan alat dalam
pelaksanaan pekerjaan pembangunan tugu simpang penawar lanjutan dapat dilaksanakan
sesuai jadwal

2. Penerapan SMKK
Untuk hal –hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan kerja maka Penyedia diwajibkan
menyediakan obat-obatan P3K untuk pertolongan pertama pada kecelakan pekerja. Obat –
obatan itu diantaranya perban, betadine dan perlengkapan lainya yang sesuai dengan
kebutuhan P3K.
Penyedia harus menyediakan tenaga minimal berpendidikan SMA sederajat sebagai tenaga
yang di tunjuk Penyedia dan disetujui oleh Direksi Lapangan/ Pengawas sebagai tenaga
khusus P3K lapangan.
Alat Keselamatan Kerja meliputi penyediaan alat keselamatan sesuai standar SNI yang
berlaku seperti penyediaan Helm, Alas kaki dan Pakaian kerja untuk pekerja dan pelaksana
serta pengawas lapangan.

Penyedia harus menyediakan Tabung Alat Pemadam Kebakaran yang berfungsi dengan baik
didalam lokasi pembangunan. Untuk perlengkapan pencegahan Covid-19 Penyedia harus
menyediakan tempat pencuci tangan, sabun, tisu , Masker pekerja dan tamu, Hand
sanitizer, dan Alat Test Suhu Digital. Menindaklanjuti Instruksi Menteri Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat Nomor : 02/IN/M/2020 Tentang Protokol Pencegahan Penyebaran
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Dalam Penyelenggarakan Jasa Konstruksi maka
pengguna jasa dan penyedia jasa wajib membentuk satgas pencegahan Covid-19 yang
menjadi bagian dari unit keselamatan konstruksi.

C. PEKERJAAN JEMBATAN BASTEK SPOT FOTO


Pekerjaan Jembatan Bastek spot foto meliputi pekerjan-pekerjaan yang berkaitan untuk
proses persiapan pekerjaan diantaranya :

1. PEKERJAAN PERSIAPAN
 Pekerjaan Bowplank
 Syarat dan Bahan
- Penyedia harus melaksanakan pengukuran untuk menentukan batas
bangunan dan penentuan peil + 0,00, dengan disaksikan dan disetujui oleh
Direksi / Pengawas.
- Alat-alat ukur yang dapat dipakai adalah pesawat ukur (Waterpass)
dilengkapi dengan papan / kaso sebagai patok atau profil.
- Bahan yang digunakan untuk bowplank kayu racuk papan dan kaso kls IV,
benang nyilon, paku, meteran dan peralatan tukang lainnya.
 Metode pekerjan:
- Pekerjaan pengkuran dilakukan menggunakan waterpass, pengukuran
dilaksanakan sekaligus membuat bouwplank. Bowplank terbuat dari papan
yang bagian atasnya dipakukan pada patok kayu persegi 5/7 cm yang
tertanam dalam tanah cukup kuat. Untuk menentukan ketinggian papan
bouwplank secara rata bagian atasnya dari papan bowplank harus di
waterpass (horizontal dan siku), sedangkan untuk mengukur dari titik As ke
As antar ruangan digunakan meteran. Setiap titik pengukuran ditandai
dengan paku dan dicat dengan cat merah dan ditulis ukuran pada papan
bouwplank agar mudah di cek kembali. Pemasangan papan bowplank
dilaksanakan pada jarak 1,5 m dari As sekeliling bangunan dan dipakukan
pada patok – patok yang terlebih dahulu ditancapkan kedalam tanah.
 Tenaga
- Manager Pelaksanaan
- Manager Tehnik
- Ahli K3
- Mandor
- Pekerja

 Bahan
- Kaso
- Benang
- Paku

 Peralatan
- Meteran
- Waterpas
- Palu
- Gergaji

2. PEKERJAAN GALIAN TANAH


 Pekerjaan Galian Tanah Pondasi
 Syarat-syarat
Pekerjaan galian dilakukan pada item pekerjaan galian tanah untuk
Pembersihan Dan Perataan Tanah Yang Akan Dijadikan Jembatan Bastek
spot foto yaitu pada kondisi tanah asli digali untuk Bastek spot foto sesuai
dengan gambar rencana. Galian harus sesuai dengan gambar rencana
baik mengenai ukuran lebar dan kedalaman serta kemiringan untuk
mendapatkan elevasi sesuai rencana.

 Metode Pekerjaan
- Pembersihan Tanah Dan Perataan Tanah harus terlebih dahulu
melakukan pengukuran posisi, lebar Lahan.
- Pembersihan Dan Perataan Tanah untuk Lahan Yang Akan
Dikerjakan.
- Pembersihan Dan Perataan Tanah yang tidak dapat dipakai
sebagai bahan timbunan harus dibuang ke luar areal kerja
- Material dari hasil Pembersihan Dan Perataan Tanah yang akan
digunakan sebagai bahan timbunan harus mendapat persetujuan
dari pengawas.
- Kemudian dilakukan perataan permukaan pondasi sehingga level
permukaan rata dan sama.

 Tenaga
- Manager Pelaksanaan
- Manager Tehnik
- Ahli K3
- Mandor
- Pekerja
 Peralatan
- Excavator
- Dum truck
- Pick Up

 Pekerjaan Timbunan Tanah Kembali


 Syarat-syarat
Pekerjaan timbunan yang dimaksud adalah menimbun tempat-
tempat yang telah ditentukan yang tanahnya berasal dari bekas
galian.Timbunan ini dilakukan disisi kanan kiri pondasi karena
setelah pemasangan pondasi selesai sisi pondasi terdapat celah /
lubang bekas galian.
 Metode Pekerjaan
Pekerjaan urugan tanah disini adalah penimbunan kembali bekas
galian Pondasi Footplat dan atau untuk peninggian elevasi
bangunan/lantai dengan tanah bekas galian atau jenis dan kualitas
tanah yang tertentu. Material untuk setiap timbunan harus sesuai
dengan kondisi tanah yang telah disetujui oleh Pengawas setelah
sampel tanah tersebut sesuai dengan spesifikasi yang diatur dan
disetujui oleh pengawas. Material urugan bisa menggunakan tanah
bekas galian jika kondisi tanahnya layak untuk material urugan atau
material luar yang diambil dari luar lokasi yang sesuai dengan
spesifikasi tanah urugan bila material bekas galian tidak memenuhi
syarat sebagai material urugan.
- Material urugan digunakanyang telah disetujui oleh Pengawas.
- Material urugan dihampar lapis demi lapis dan apabila
dibutuhkan disiram air untuk pemadatan.
- Material timbunan yang dihampar kemudian dipadatkan dengan
menggunakan alat stamper.
- Kepadatan timbunan kemudian ditentukan sesuai spesifikasi yang
diinginkan guna memperoleh hasil pemadatan yang baik
- Ukuran dan dimensi ditentukan berdasarkan gambar.
- Pekerjaan urugan kembali dilaksanakan umumnya setelah
dilakukan pekerjaan sloof.
 Tenaga
- Manager Pelaksanaan
- Manager Tehnik
- Ahli K3
- Mandor
- Pekerja

 Peralatan
- Cangkul
- Skop

 Pekerjaan Urugan Pasir bawah lantai


 Syarat-bahan
- Urugan pasir harus dilaksanakan / dipasang dibawah semua
pekerjaan Lantai minimal setebal 5 cm.
- Sebelum pekerjaan diatasnya dilaksanakan lapisan pasir harus
dipadatkan dengan diberi air dan diratakan.
- Pasir urug yang digunakan harus bersih dari akar-akaran dan
kotoran lainnya.

 Metode Pekerjaan:
Pekerjaan urugan pasir disini adalah bagian dari lantai
Penimbunan pasir harus diperhatikan tinggi urugan dalam
gambar.
Cara Pelaksanaan
- Material pasir yang digunakan adalah pasir urug yang telah
disetujui oleh Pengawas.
- Material pasir urug dihampar Dibawah Lantai
- Ukuran dan dimensi ditentukan berdasarkan gambar.
 Tenaga
- Manager Pelaksanaan
- Manager Tehnik
- Ahli K3
- Mandor
- Pekerja
 Bahan
- Kaso
- Benang
- Paku
 Peralatan
- Meteran
- Waterpas
- cangkul
- stemper
- skop

3. PEKERJAAN LANTAI DAN PASANGAN


 Pek. Aci (Mortar) MU-200
- Acian harus rata dan rapih tidak bergelombang.
- Acian dikerjakan Pada Permukaan Beton, sebelum diaci Beton harus disiram
dengan air hingga kedap.
- Semen yang digunakan untuk pekerjaan adalah jenis semen Mortar (MU-
200) yang beredar di pasaran dan disahkan oleh Pemerintah dan Instansi
yang berwenang dari jenis dan merk yang sama
- Dan syarat-syarat lain sama dengan yang digunakan untuk pekerjaan beton.
- Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus berkualitas baik yang
sama dengan kualitas dan syarat air minum yaitu tidak merwarna, tidak
berasa dan titak berbau
 Metode Pekerjaan :
- Mengajukan Request dan Check list Kepada Direksi
- Aci Mortar MU-200 dapat dilaksanakan setelah permukaan Beton sudah
kering (cukup umur).
- Permukaan plesteran/beton sebelum di Aci Mortar MU-200 telebih dahulu
disiram air. Untuk memperoleh hasil Aci Mortar MU-200 yang halus,
setelah plesteran diberi lapisan acian semen Mortar, permukaan acian
sebelum mengering digosok dengan menggunakan kertas gosok
Setelah pekerjaan plesteran/Beton telah selesai dan telah di cek kebenarannya
maka pekerjaan dilanjutkan dengan pekerjaan Aci Mortar MU-200.
 Tahapan pekerjaan :
- Lakukan curing pada Beton dengan di siram setiap hari, guna menjaga
penyusutan yang berlebihan.
- Lakukan pengacian dengan komposisi 2 Pc : 3 kapur dengan steel trower
dan ratakan dengan jidar alumunium. Pemakaian kapur juga
diperuntungkan untuk menghindari retak rambut pada permukaan dinding.
- Siram permukaan plesteran/beton sampai dengan jenuh air sebelum
pekerjaan acian.
- Untuk mengurangi pori-pori, gosok permukaan dengan kertas semen.
- Curing permukaan acian minimal 1 kali sehari dalam waktu selama 3 hari

 Tenaga yang digunakan :


- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
 Bahan yang dgunakan :
- Semen Mortar (MU-200)
- air.
 Alat yang digunakan :
- Waterpas
- Selang Air
- Jidar
- Benang
- Sendok Semen dll.

 Pek. Acian (Bawah)


- Acian harus rata Dan Rapi Tidak Bergelombang.
- Acian dikerjakan Pada Permukaan Beton, sebelum diaci Beton harus disiram
dengan air hingga kedap.
- Semen yang digunakan untuk pekerjaan adalah jenis semen Mortar (MU-
200) yang beredar di pasaran dan disahkan oleh Pemerintah dan Instansi
yang berwenang dari jenis dan merk yang sama
- Dan syarat-syarat lain sama dengan yang digunakan untuk pekerjaan beton.
- Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus berkualitas baik yang
sama dengan kualitas dan syarat air minum yaitu tidak merwarna, tidak
berasa dan titak berbau
 Metode Pekerjaan:
- Mengajukan Request dan Check list Kepada Direksi
- Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan Beton sudah kering (cukup
umur).
- Permukaan Beton sebelum di Acian telebih dahulu disiram air. Untuk
memperoleh hasil Acian yang halus, setelah plesteran diberi lapisan acian
semen pc, permukaan acian sebelum mengering digosok dengan
menggunakan kertas gosok

 Cara Pelaksanaan
Setelah pekerjaan plesteran/Beton telah selesai dan telah di cek
kebenarannya maka pekerjaan dilanjutkan dengan pekerjaan Acian.

 Tahapan pekerjaan :
- Lakukan curing pada Beton dengan di siram setiap hari, guna menjaga
penyusutan yang berlebihan.
- Lakukan pengacian dengan komposisi 2 Pc : 3 kapur dengan steel trower
dan ratakan dengan jidar alumunium. Pemakaian kapur juga
diperuntungkan untuk menghindari retak rambut pada permukaan dinding.
- Siram permukaan plesteran/beton sampai dengan jenuh air sebelum
pekerjaan acian.
- Untuk mengurangi pori-pori, gosok permukaan dengan kertas semen.
- Curing permukaan acian minimal 1 kali sehari dalam waktu selama 3 hari

 Tenaga yang digunakan :


- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
 Bahan yang dgunakan :
- Semen Mortar (MU-200)
- air.
 Alat yang digunakan :
- Waterpas
- Selang Air
- Jidar
- Benang
- Sendok Semen dll.

 Pek. Pasangan Ralling Hollow (4/6 ; 4/4 dan 4/2) Galvanis + finishing cat
(merk Duco)
- Semua Pekerjaan Pasangan Ralling Hollo Galvanis harus di kerjakan sesuai
gambar kerja yang sudah ditentukan.
- Bahan yang di gunakan Hollo 4/6 ; 4/4 & 2/4
- Pekerjaan Ralling Hollo Galvanis harus di kerjakan oleh tukang Las
profesional.
- Ralling Hollo Galvanis yang di gunakan atau dipasang dalam kualitas baik
tidak cacat atau rusak .
- Pengelasan Ralling Hollo Galvanis dilaksanakan sesuai Dengan Pengelasan
SNI.
- Kontraktor harus menyediakan tukang las yang berpengalaman dengan hasil
pengalaman yang baik.Permukaan bagian yang akan dilas harus dibersihkan
dari cat, minyak, karat dan bekas-bekas potongan api yang kasar.
- Bekas potongan api harus digrinda dengan rata. Kerak bekas pengelasan harus
dibersihkan dan disikat.
- Pengecatan Ralling Hollo Galvanis dengan cat kualitas baik (merk duco).
- Pengecatan akhir berulang kali (2 atau 3 kali) sampai mencapai warna yang
dikehendaki.
- Untuk Warna Pengecatan Ditentukan Pada Saat Pekerjaan Dan Disetujui Oleh
Konsultan Pengawas Dan Pengawas Dinas
- Pekerjaan-pekerjaan pengecatan dilakukan dengan Cat Semprot (merk duco).

 Metode Pekerjaan:
- Pelaksanaan pekerjaan ralling hollo harus menggunakan tenaga ahli yang
disyaratkan dan profesional pada bidangnya
- Melakukan Pengukuran Lebar Dan Tinggi Pada Lokasi Yang Dipasang Ralling
Hollo plat cutting laser
- Potong besi Hollo 2/4 Dan 4/4 menjadi beberapa bagian sesuat dengan
ukuran dan gambar kerja. Kemudian merangkai besi hollo yang sebelumnya
sudah dipotong tadi menjadi rangkaian hollow sesuai dengan gambar kerja.
- Penyedia atau kontraktor pelaksana harus mempunyai atau menyewa
peralatan untuk kegiatan lasercutting plat dengan menunjukan surat
dukungan alat;
- Pihak pengawas dan PPK wajib menolak jika dalam pelaksanaan pekerjaan
material ataupun pelaksana pekerjaan tidak sesuai dengan mutu dan syarat
yang telah disyaratkan dan tertuang dalam satu kesatuan kontrak pekerjaan.
- Pekerjaan-pekerjaan pengecatan Finishing dilakukan dengan Cat Semprot.

 Tenaga yang digunakan :


- Tukang khusus allumunium
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
 Bahan yang dgunakan :
- Hollow 4/6 Galvanis
- Hollow 4/4 Galvanis
- Hollow 4/2 Galvanis
 Alat yang digunakan :
- Alat Las
- Alat Bantu dll

 Pek. Tali Air


- Pekerjaan Tali Air Dibuat Sesuai Dengan Gamabr Kerja
- Bentuk Dan Ukuran Tali Air Sesuai Dengan Gambar Kerja
- Tali Air Dibuat Pada Saat Pengecoran Lantai Beton, Menggunakan Jidar, Atau
Alat Bantu Lainya,
- Tali Air Di Buat Kemiringan Sesuai Dengan Gambar kerja agar air dapat
mengalir kearah pembungan.
Tenaga yang di gunakan
- Mandor
- Tukang
- Kepala Tukang
- Pekerja
Peralatan Yang Digunakan
- Alat bantu Dll.

4. PEKERJAAN BETON BERTULANG


1. Pek. Pondasi foot plat P1
a. Pekerjaan Beton K:250
- Adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik f’c = 21,7
MPa (K 250) untuk Cor Pondasi Beton.
- Pasangan Pondasi Footplat dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran
maupun bentuk
- Semen yang digunakan adalah sama dengan semen pada syarat pekerjaan
pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).

b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.
c. Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan
Metode Pekerjaan :
a. Pekerjaan Beton K : 250
Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan Pondasi
Foodplat
 Approval material yang akan digunakan.
Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran
Dan WaterPass untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang
diberi warna cat Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk Balok gantung dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang
direncanakan” (MIXDESIGNED). (k 250).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang Balok gantung dengan
ketebalan yang sesuai rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling yang dibutuhkan sebagai pola untuk
menentukan ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat
kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun
sendok adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan
dengan cara melaksanakan tarikan benang dari patok level satu
dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).

b. Pekerjaan Pembesian
Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan
Foodplate. Panjang penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok
mengikuti standard pemasangan besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan,
terlebih dahulu setiap besi diukur kembali di bawah, agar tidak terlalu
banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas. Kegiatan pembesian
yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan pada pojok
dan pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- Diasumsikan bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan


perkuatan balok kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu
membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi
persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di
cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak
lurus tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak
terjadi retak.
Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-250 menggunakan truck mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu
pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).
Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting
,barulah dilakukan bekisting dilepas. Melepas scafolding/perancah Melepas
tripleks/papan cor

Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi
dengan karung basah

Tenaga yang di gunakan


- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
Bahan Yang Digunakan
- pasir
- split
- air
- semen PC
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku
Peralatan Yang Digunakan
- truck mixer (readymix)
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang, selang air, dll.

2. Pek. Balok Gantung 20/30

a. Pekerjaan Beton K:250


- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik f’c = 21,7
MPa (K 250) untuk Cor Balok Gantung Beton.
- Pasangan Balok Gantung dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran maupun
bentuk
- Semen yang digunakan adalah sama dengan semen pada syarat pekerjaan
pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)

- Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.
- Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan
Metode Pekerjaan :
a. Pekerjaan Beton K : 250
Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan Balok
Gantung 20/30
 Approval material yang akan digunakan.

Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan
Meteran Dan WaterPass untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang
diberi warna cat Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk Balok gantung dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang
direncanakan” (MIXDESIGNED). (k 250).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang Balok gantung dengan
ketebalan yang sesuai rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling yang dibutuhkan sebagai pola untuk
menentukan ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat
kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun
sendok adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan
dengan cara melaksanakan tarikan benang dari patok level satu
dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).

b. Pekerjaan Pembesian
Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan
balok gantung. Panjang penyaluran pemasangan besi untuk bahagian
pojok mengikuti standard pemasangan besi. Sebelum besi Dinding
dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur kembali di bawah, agar
tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas. Kegiatan
pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan
pada pojok dan pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- Diasumsikan bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan


perkuatan balok kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu
membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus
memenuhi persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan
di cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar
tegak lurus tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar
tidak terjadi retak.
Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-250 menggunakan truck mixer
(Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu
pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).
Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting
,barulah dilakukan bekisting dilepasMelepas scafolding/perancah
Melepas tripleks/papan cor

Perawatan beton

Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi
dengan karung basah

Tenaga yang di gunakan


- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
Bahan Yang Digunakan
- pasir
- split
- air
- semen PC
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan Yang Digunakan


- truck mixer (readymix)
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
selang air, dll.

3. Pek. Balok Gantung 20/40

a. Pekerjaan Beton K:250


- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik f’c = 21,7
MPa (K 250) untuk Cor Balok Gantung Beton.
- Pasangan Balok Gantung dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran maupun
bentuk
- Semen yang digunakan adalah sama dengan semen pada syarat pekerjaan
pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)

- Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.
- Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan
Metode Pekerjaan :
a. Pekerjaan Beton K : 250
Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan Balok
Gantung 20/30
 Approval material yang akan digunakan.

Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan
Meteran Dan WaterPass untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang
diberi warna cat Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk Balok gantung dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang
direncanakan” (MIXDESIGNED). (k 250).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang Balok gantung dengan
ketebalan yang sesuai rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling yang dibutuhkan sebagai pola untuk
menentukan ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat
kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun
sendok adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan
dengan cara melaksanakan tarikan benang dari patok level satu
dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).

b. Pekerjaan Pembesian
Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan
balok gantung. Panjang penyaluran pemasangan besi untuk bahagian
pojok mengikuti standard pemasangan besi. Sebelum besi Dinding
dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur kembali di bawah, agar
tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas. Kegiatan
pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan
pada pojok dan pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- Diasumsikan bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan


perkuatan balok kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu
membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus
memenuhi persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan
di cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar
tegak lurus tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar
tidak terjadi retak.
Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-250 menggunakan truck mixer
(Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu
pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).
Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting
,barulah dilakukan bekisting dilepasMelepas scafolding/perancah
Melepas tripleks/papan cor

Perawatan beton

Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi
dengan karung basah

Tenaga yang digunakan


- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
Bahan Yang Digunakan
- pasir
- split
- air
- semen PC
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan Yang Digunakan


- truck mixer (readymix)
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
selang air, dll.

4. Pek. Balok Gantung 15/30

a. Pekerjaan Beton K:250


- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik f’c = 21,7
MPa (K 250) untuk Cor Balok Gantung Beton.
- Pasangan Balok Gantung dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran maupun
bentuk
- Semen yang digunakan adalah sama dengan semen pada syarat pekerjaan
pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)

- Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.
- Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan
Metode Pekerjaan :
a. Pekerjaan Beton K : 250
Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan Balok
Gantung 20/30
 Approval material yang akan digunakan.

Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan
Meteran Dan WaterPass untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang
diberi warna cat Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk Balok gantung dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang
direncanakan” (MIXDESIGNED). (k 250).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang Balok gantung dengan
ketebalan yang sesuai rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling yang dibutuhkan sebagai pola untuk
menentukan ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat
kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun
sendok adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan
dengan cara melaksanakan tarikan benang dari patok level satu
dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).

b. Pekerjaan Pembesian
Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan
balok gantung. Panjang penyaluran pemasangan besi untuk bahagian
pojok mengikuti standard pemasangan besi. Sebelum besi Dinding
dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur kembali di bawah, agar
tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas. Kegiatan
pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan
pada pojok dan pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- Diasumsikan bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan


perkuatan balok kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu
membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus
memenuhi persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan
di cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar
tegak lurus tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar
tidak terjadi retak.
Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-250 menggunakan truck mixer
(Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu
pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).
Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting
,barulah dilakukan bekisting dilepasMelepas scafolding/perancah
Melepas tripleks/papan cor

Perawatan beton

Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi
dengan karung basah

Tenaga yang digunakan


- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
Bahan Yang Digunakan
- pasir
- split
- air
- semen PC
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan Yang Digunakan


- truck mixer (readymix)
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
selang air, dll.

5. Pek. Plat Beton Jembatan T = 15 cm

a. Pekerjaan Beton K:250


- Adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik f’c =
21,7 MPa (K 250) untuk Cor Plat Beton.
- Pasangan Plat Beton dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran maupun
bentuk
- Semen yang digunakan adalah sama dengan semen pada syarat pekerjaan
pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak
kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai
dengan 2/3 cm dengan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator)

b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak dan
mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar
tidak boleh dipakai, semua batang tulangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan
bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam
pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis besi beton polos atau Ulir untuk
diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk diameter yang lebih
dari 12 mm menggunakan jenis besi beton polos atau Ulir dengan mutu
baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, cat, minyak, dan bahan lain yang mengurangi daya lekat
terhadap beton.

C. Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas IV
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan
yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang
yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan
Metode pekerjaan :
a. Pekerjaan Beton K : 250
Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan Cor Plat
Beton
 Approval material yang akan digunakan.
Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran
Dan WaterPass untuk menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi
warna cat Pelaksanaan pekerjaan cor Beton
- Untuk Plat Beton dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
(MIXDESIGNED). (k 250).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang di cor plat beton dengan
ketebalan yang sesuai rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling yang dibutuhkan sebagai pola untuk
menentukan ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan
dengan jarak per 1 m untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara
melaksanakan tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton (Vibrator).

b. Pekerjaan Pembesian
Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan plat
beton. Panjang penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti
standard pemasangan besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan, terlebih dahulu
setiap besi diukur kembali di bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan
pembenahan pembesian di atas. Kegiatan pembesian yang dilakukan di atas
hanyalah pekerjaan penyambungan pada pojok dan pelurusan pemasangan
besi.menggunakan besi ulir/polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- Diasumsikan bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan


perkuatan balok kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu
membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi
persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di
cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak
lurus tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak
terjadi retak.
Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-250 menggunakan truck mixer (Readymix).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu
pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton (Vibrator).
Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting
,barulah dilakukan bekisting dilepasMelepas scafolding/perancah Melepas
tripleks/papan cor

Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi
dengan karung basah

Tenaga yang di gunakan


- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
Bahan Yang Digunakan
- pasir
- split
- air
- semen PC
- Besi Beton ulir/polos
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku
Peralatan Yang Digunakan
- truck mixer (readymix)
- vibrator
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang, selang air, dll.

 Pekerjaan Instalasi Listrik


1. Pas. Instalasi Titik Lampu
1. Pekerjaan Pasang Instalasi Kabel NYM 3 x 2,5 mm (merk supreme)
a. Galian dan Bobokan, Penyedia harus menutup dan merapikan kembali
setiap
b. Galian dan bobokan yang dilakukan pada konstruksi bangunan, yang
disebabkan pekerjaan-pekerjaan instalasi elektrikal. Untuk
menghindari sejauh mungkin pekerjaan pembobokan maka harus
telah dipersiapkan dan dipasang dalam tahap pekerjaan konstruksi.
c. Kabel yang digunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi
persyaratan PUIL / LMK. Semua kabel / kawat harus baru dan jelas
ditandai dengan ukurannya, jenis kabelnya, nomor dan jenis
pintalannya. Kecuali persyaratan lain, konduktor yang dipakai ialah
kabel SM dengan luas penampang yang sesuai dengan Gambar
Rencana. Tidak diperbolehkan adanya splice ataupun sambungan-
sambugan kecuali outlet, sambungan pada kabel harus dibuat secara
mekanis dan harus teguh electric dengan cara-cara Solderlees
Conductor dalam membuat Splice, konektor harus dihubungkan pada
konduktor-konduktor dengan baik sehingga semua konduktor
tersambung dengan kuat dan tidak bisa lepas oleh getaran.
d. Penyambungan Kabel Instalasi Penerangan. Semua penyambungan
kabel harus dilakukan dalam kotak-kotak penyambungan yang khusus
untuk itu (misalnya Juction Box). Penyedia harus memberikan brosur-
brosur mengenai cara-cara penyambungan yang dinyatakan oleh
Pabrik kepada Direksi
e. Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi dengan PV /
Protolen yang khusus untuk listrik.
f. Kabel-kabel yang disambung sesuai dengan warna-warna atau nama-
namanya masing-masing dan harus diadakan pengetesan tahanan
isolasi sebelum dan sesudah penyambungan dilakukan. Hasil
pengetesan harus tertulis dan disaksikan oleh Direksi.
g. Setiap saluran kabel dalam bangunan dipergunakan pipa conduit
minimum 5/8” diameternya. Setiap pencabangan ataupun
pengambilan keluar harus menggunakan junction box yang sesuai dan
sambungan yang lebih dari satu harus menggunakan terminal strip
didalam junction box. Juction box yang terlihat dipakai juction box
BERKER ex. Jerman, Eropa tutup blank plate stainless steel, type star
point.
h. Pada umunya kabel instalasi penerangan dan instalasi stop kontak
harus kabel inti tembaga dengan insulasi PVC, satu inci atau kabel NYY
dan untuk instalasi bawah tanah menggunakan kabel tuwisteed all
berpenampang 4 x 25 mm (SM) dan kabel tuwisteed all
berpenampang 2 x 16 mm (SR).Kode warna insulasi kabel harus
mengikuti ketentuan PUIL sebagai berikut:
- Fasa -1 : Merah
- Fasa -2 : Kuning
- Fasa -3 : Hitam
- Netral : Biru
- Tanah (Ground) : Hijau-Kuning
i. Penyedia harus menyiapkan tenaga ahli bidang kelistrikan yang terampil.

Metode pekerjaan :
Pemasangan Instalasi kabel listrik

URUTAN PELAKSANAAN INSTALASI INDOOR


- Masukkan kawat pancingan ke dalam pipa conduit sesuai groupnya
- Tarik kabel dengan bantuan kawat pancingan tersebut
- Tandai kabel sesuai group dengan lakban & spidol
- Sambungan kabel banya boleh pada tee dos dan dengan las dop
- Merger kabel yang telah terpasang

URUTAN PELAKSANAAN INSTALASI OUTDOOR


- Marking jalur inscalasi
- Tandai lokasi tiang lampu
- Gali jalur yang relah demarking
- Gelar kabel NYM 3x2,5 mm2 sesuai ukuran pada shop drawing sesuai
groupnya
- Timbun dengan pasir
- Urug galian dengan tanah kembali

METODE PEMASANGAN KABEL


1. Urutan Pelaksanaan
KABEL PADA TRAY
- Pastikan lebar tray cukup untuk jumlah kabel yang akan dipasang
- Potong kabel dengan panjang dilebihkan 1 meter dari kebutuhan
- Tarik kabel satu per satu dengan urutan dari pinggir
- Gunakan kabel ties sebagai pengikat kabel dengan jarak 1 meter
- Kabel siap disambung dengan panel

KABEL PADA LADDER


- Pastikan lebar ladder cukup untuk jumlah kabel yang akan dipasang
- Potong kabel dengan panjang dilebihkan 1 meter dari kebutuhan
- Tarik kabel satu per satu dengan urutan dari pinggir
- Gunakan tali jika kabel akan dipasang vertikal
- Gunakan kabel ties sebagai pengikat kabel dengan
jarak 1 meterKabel siap disambung dengan panel

Tenaga yang di gunakan


- Instalatur Listrik
- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor
Bahan Yang Digunakan
- Kabel NYM 3x2,5 mm2
- Las Dop
- Pipa Coudit
Peralatan Yang Digunakan
- Tang ampere
- Kabel ties
- Tang, Obeng
2. Pas. Lampu Lantai Tanam
- Penyedia harus menyiapkan tenaga ahli bidang kelistrikan yang terampil
dalam pemasangan Lampu Tanam
- Lampu Tanam yang dipasang sesuai dengan gambar kerja
- Menggunakan Lampu Tanam 4,5 Watt (merk philips)
- Lampu Yang Rusak / Putus Tidak Boleh Di Pasang.
Metode pekerjaan :
- Urutan Pelaksanaan
- Marking posisi lampu Sesuai Dengan Gambar Kerja
- Buat dudukan fitting lampu
- Pasang lampu pada dudukan Fitting Lampu
- Sambung ke instalasi/Kabel
Tenaga yang digunakan
- Instalatur Listrik
- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor
- Pekerja
Bahan Yang Digunakan
- Fitting Lampu
- Lampu led
- Isolasi
- Kabel
Peralatan Yang Digunakan
- Tang
- Obeng dll
PEMERINTAHAN KABUPATEN TULANG
BAWANG DINAS PEKERJAAN UMUM DAN
PENATAAN RUANG
Jl. Cemara Komplek Perkantoran Pemda Tulang Bawang- Menggala Telp.
(0726)21425 MENGGALA

SPESIFIKASI TEKNIS

PENATAAN BANGUNAN DAN


LINGKUNGAN

PEKERJAAN
PEMBANGUNAN TAMAN SIMPANG PENAWAR

TAHUN ANGGARAN 2021


SUMUR BOR
I. PEKERJAAN SUMUR BOR
 PEKERJAAN SUMUR BOR
 KETERANGAN UMUM

Pembangunan Sumur Bor secara umum meliputi pekerjaan yang terdiri dari:
1. Pekerjaan Pengeboran
2. Pengadaan dan Pemasangan Pompa dan Titik Daya Api

 PEKERJAAN SUMUR BOR MELIPUTI


I. Pekerjaan Pengeboran

 Pekerjaan Pengeboran Sumur (Sampai Keluar Air) Termasuk Pengadaan Bentonit dan
Lain-Lain
Pengeboran dengan Kedalaman Dari 0 m s.d. 30 m, Dari 30 m s.d. 60 m, Dari 60 m s.d.
90 m , Dari 90 m s.d. 120 m, Dari 120 m s.d. 150 m

- Titik pengeboran harus sudah siap dan telah disetujui oleh semua pihak.
- Semua peralatan dan material disiapkan di dekat lokasi titik pemboran yang sudah
ditentukan.
- Material/Alat yang digunakan harus berada dalam kondisi baik.
- Alat bor ditentukan sesuai dengan kedalaman dan diameter lubang bor yang
direncanakan
- Peralatan bor yang digunakan harus berada dalamkondisi baik. Peralatan bor yang
digunakan terdiridari:
1) Motor pompa minimum 3PK;
2) Mata bor untuk lapisan tanah biasa sampai dengan tanah cadas dengan diameter
antara 2–6 inchi;
3) Pipa bor dengan diameter antara ¾ - 1½ inchi;
4) Selang hisap, selang hantar dan saringan.
- Pelaksanaan pengeboran dilakukan oleh ahli pengeboran dan dibantu oleh tenaga
pendukung.
- Buat kolam penampung air berukuran panjang 0,75m ; lebar 0,75m dan dalam 0,50m
di dekat lokasi;
- Gali lubang untuk memulai pengeboran dengan linggis sedalam 0,25m dan diameter
0,30m; Buat kolam pengendapan dengan ukuran panjang 0,50m; lebar 0,50m dan
dalam 0,40m untuk pemeriksaan lapisan tanah yang dibor;
- Buat saluran dengan lebar 0,25m dan dalam 0,25m yang menghubungkan lubang
pemboran dengan kolam pengendapan dan menghubungkan kolam pengendapan
dengan kolam penampung;
- Isi kolam penampung dengan air sampai penuh;
- Alat bor dipersiapkan sebagai berikut:
1) Sambungkan salah satu ujung pipa bor dengan mata bor tanah biasa,
2) Sambungkan salah satu ujung slang hantar dengan swivel head dan ujung yang lain
disambungkan pada motor pompa
3) Pasang salah satu ujung slang hisap pada motor pompa sedang ujung lain
disambungkan dengan motor pompa;
4) Pasang salah satu ujung slang hisap pada motor pompa sedang ujung lain
pasangkan pada saringan dan masukkan ke dalam kolampenampung;
5) Masukkan rangkaian pipa bor ke dalam lubang pendahuluan, dan siapkan bangku
dekat lubang bor;
6) Periksa dan isi dahulu dengan air, oli dan bahan bakar motor pompa sebelum
dihidupkan;
7) Periksa bahan bakar motor pemutar bor.

Metode Pekerjaan :
- Tentukan Ukuran Mata Bor (Bit) Yang Akan Digunakan.
- Mata Bor Disambungkan Dengan Pipa Bor. Pipa Bor Bagian Atas Disambungkan Dengan
Bagian Bawah Water Swivel (Kili-Kili Air) Dan Aliran Keluar (Outlet) Dari Pompa Air
Dihubungkan Pada Bagian Atas Water Swivel Dengan Mengunakan Selang.
- Pompa Air Dihidupkan Dan Air Mengalir Melalui Swivel Masuk Kedalam Pipa Atau
Stang Bor Dan Menyemprot Kedalam Lobang Bor Melalui Celah – Celah Mata Bor.
- Dengan Bantuan Tekanan Air Dan Sambil Memutar Pipa Bor Atau Tangkai Bor Sesuai
Dengan Jarum Jam , Maka Pipa Bor Akan Mauk Ke Dalam Tanah Dengan Mudah.
Putarannya Jangan Berlawanan Arah Jarum Jam, Batang Pipa Akan Terlepas Dari
Sambungan Antar Stang. Karena Searah Ulir Membuka Sambungan Batang Pipa Atau
Juga Terlepas Mata Bor Dari Tangkai Bor,
- Jika Pipa Bor Sudah Masuk Kedalam Tanah Sehingga Tersisa Kurang Lebih 40cm, Pompa
Dimatikan Dan Sanbungan Antar Pipa Bor Dan Swivel Dilepas.
- Sambungan Pipa Bor Yang Baru Dengan Ujung Atas Yang Lama. Sebelumnya Pasang
Dulu Swivel Di Batang Pipa Bor Yang Baru Yang Akan Disambungkan Ke Pipa Bor Yang
Tertanam (Masuk).
- Lakukan Hingga Kedalaman Yang Direncanakan Sesuai Dengan Gambar. Jika Telah
Tercapai Dan Telah Menemukan Sumber Air Bersih, Cabut Pipa Bor Dengan Hati – Hati
Dan Dilepas Satu Persatu

Tenaga yang digunakan


- Tukang Bor
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
Peralatan Yang Digunakan
- Alat Alat Perlengkapan PengeBoran.

 Pekerjaan Pembesaran Lubang/Reaming uji Produksi dia. 6" Termasuk Bentonit dan
Lain-Lain
Pengeboran dengan Kedalaman Dari 0 m s.d. 30 m, Dari 30 m s.d. 60 m, Dari 60 m s.d.
90 m , Dari 90 m s.d. 120 m, Dari 120 m s.d. 150 m

- Pelebaran lobang (reaming) Yang dimaksud dengan reaming adalah memperbesar


lubang bor sesuai dengan diameter konstruksi pipa casing dan saringan (screen) yang
direncanakan. Hal-hal yang diamati dalam tahap pekerjan reaming adalah sama seperti
pada tahap pekerjaan pilot hole, hanya pada pekerjaan reaming cutting (formasi lapisan
tanah) tidak perlu diambil lagi. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah masuknya
konstruksi pipa casing dan saringan (screen) serta masuknya penyetoran kerikil
pembalut (gravel pack). Pelebaran lubang bordilaksanakan dengan mengunakan
reaming bit atau three cutter hole openerdengan diameter yang sesuai dan dilengkapi
dengan pilot bit sebagai alatbantu lubang berdiameter sama dengan lubang yang
dilebarkan. Hal inidimaksudkan supaya ketegak lurusan pelebaran lubang sama dengan
lubang penuntun.
Tenaga yang digunakan
- Tukang Bor
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
Peralatan Yang Digunakan
- Alat Alat Perlengkapan PengeBoran.

 Pengadaan Instalasi Pipa-pipa

- Pipa casing 8” (merk rucika)


Pipa casing Pada Lubang Bor Sangat Tergantung Pada Jenis Tanah Tempat Pengeboran
Dilakukan
1. Untuk Jenis Tanah Yang Stabil Atau Kuat, Dimana Tanah Tidak Mudah Runtuh, Maka
Pipa Dapat Dipasang Setelah Pengeboran Selesai.
2. Jika Tanah Tidak Stabil Dan Mudah Runtuh, Pipa Dipasang Bersamaan Dengan
Kemajuan Pengeboran.
- Pemasangan Pipa 2,5” (merk rucika) + Assesoris
- Stop Kran (merk rucika)

 Pengadaan Gravel, Grouting, Penyemenan, dll


- Gravel Pack
Penyetoran kerikil pembalut (Gravel Pack) Pengadaan dan pengisian "gravel pack" uk
rata sebanyak 1,6 m3. Maksud dan tujuan penyetoran kerikil pembalut (gravel pack)
adalah untuk menyaring masuknya air dari formasi lapisan akuifer kedalam saringan
(screen) dan mencegah masuknya partikel kecil seperti pasir ke dalam lubang saringan
(screen). Adapun cara penyetoran kerikil pembalut (gravel pack) adalah dibarengi
dengan sirkulasi (spulling) air yang encer supaya kerikil pembalut (gravel pack) dapat
tersusun dengan sempurna pada rongga antara konstruksi pipa casing dengan dinding
lubang bor. 5.
- Pondasi Penjepit Pipa Jambang (Rabat adk 1:3:5)
- Pompa Uji termasuk Stop Draw Test Long Period Test Recovery
- Besi Penahan Pipa + Dudukan

II. Pengadaan/ Pemasangan Pompa dan Titik daya api

1. Pengadaan dan Pemasangan Pompa Submersible Deep Well H = 95 m ; Q = 10


lt/det (merk Franklin Type 30SR15F65-1263)
2. Pemasangan Kabel NYYHY 3 x 4 mm Supreme
 kabel yang digunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi persyaratan PUIL / LMK.
Semua kabel / kawat harus baru dan jelas ditandai dengan ukurannya, jenis kabelnya,
nomor dan jenis pintalannya. Kecuali persyaratan lain, konduktor yang dipakai ialah
kabel SM dengan luas penampang yang sesuai dengan Gambar Rencana. Tidak
diperbolehkan adanya splice ataupun sambungan-sambugan kecuali outlet, sambungan
pada kabel harus dibuat secara mekanis dan harus teguh electric dengan cara-cara
Solderlees Conductor dalam membuat Splice, konektor harus dihubungkan pada
konduktor-konduktor dengan baik sehingga semua konduktor tersambung dengan kuat
dan tidak bisa lepas oleh getaran.
 Penyambungan Kabel Instalasi Penerangan. Semua penyambungan kabel harus
dilakukan dalam kotak-kotak penyambungan yang khusus untuk itu (misalnya Juction
Box). Pemborong harus memberikan brosur-brosur mengenai cara-cara penyambungan
yang dinyatakan oleh Pabrik kepada Direksi
 Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi dengan PV / Protolen yang
khusus untuk listrik.
 Kabel-kabel yang disambung sesuai dengan warna-warna atau nama-namanya masing-
masing dan harus diadakan pengetesan tahanan isolasi sebelum dan sesudah
penyambungan dilakukan. Hasil pengetesan harus tertulis dan disaksikan oleh Direksi.
 Setiap saluran kabel dalam bangunan dipergunakan pipa conduit minimum 5/8”
diameternya. Setiap pencabangan ataupun pengambilan keluar harus menggunakan
junction box yang sesuai dan sambungan yang lebih dari satu harus menggunakan
terminal strip didalam junction box. Juction box yang terlihat dipakai juction box
BERKER ex. Jerman, Eropa tutup blank plate stainless steel, type star point.
 Menggunakan kabel NYYHY 3 x 4 mm Supreme .
 Pemborong harus menyiapkan tenaga ahli bidang kelistrikan yang terampil.

Kode warna insulasi kabel harus mengikuti ketentuan PUIL sebagai berikut:
1. Fasa -1 : Merah
2. Fasa -2 : Kuning
3. Fasa -3 : Hitam
4. Netral : Biru
5. Tanah (Ground) : Hijau-Kuning

3. Tali Tambang
Tali Tambang Digunakan Untuk Mengikat Pompa Submersible Pada Saat Memasukan Pompa.
4. Pengadaan dan Pemasangan Control Box Pompa Submersible
 Pemasangan Control Box Harus Dikerjaan Oleh Tenaga Ahli Dibidang Kelistrikan Yang
Terampil Dalam Pemasangan Control Box.
 Pastikan dudukan Panel Telah Dibuat
 Bor Lubang dynabolt
 Letakkan Panel Diatas Dudukan
 Kencangkan Baut Dynabolt
RENCANA PELAKSANAAN PEKERJAAN
No. Uraian Pekerjaan BULAN I BULAN II BULAN III BULAN IV BULAN V BULAN VI BULAN VII

MGG I MGG II MGG III MGG IV MGG I MGG II MGG III MGG IV MGG I MGG II MGG III MGG IV MGG I MGG II MGG III MGG IV MGG I MGG II MGG III MGG IV MGG I MGG II MGG III MGG IV MGG I MGG II MGG III MGG IV

I PEKERJAAN SITE PLAN

II PEKERJAAN PUJASERA

III PEKERJAAN KAPAL

IV PEKERJAAN UMKM

V PEKERJAAN KAMAR MANDI

VI PEKERJAAN JEMBATAN SPOT FOTO

VII PEKERJAAN BASTEK SPOT FOTO

VIII PEKERJAAN PEMBUATAN SUMUR BOR

Anda mungkin juga menyukai