Anda di halaman 1dari 14

SPESIFIKASI TEKNIS

RENOVASI ATAP GEDUNG PAU KAMPUS UI DEPOK

BAGIAN I - UMUM

Organisasi Proyek
Pemilik Proyek : Adalah Universitas Indonesia C.Q. Direktorat Operasi
dan Pemeliharaan Fasilitas (DOPF)
Perencana : Sub Direktorat Perancangan dan Pemeliharaan Fasilitas
DOPF
Pengawas :Sub Direktorat Pengawasan Pembangunan dan
Pemeliharaan Fasilitas DOPF
Penyedia Jasa : Adalah Badan Usaha penyedia Jasa Konstruksi yang
lulus seleksi, menang pelelangan dan ditunjuk sebagai
pelaksana pekerjaan.

1. Lingkup Pekerjaan

Ruang lingkup pekerjaan:


a. Pekerjaan Persiapan
b. Pekerjaan Arsitektur (Waterproofing, Plafon dan Pengecatan)
c. Pekerjaan Elektrikal

2. Lokasi Pekerjaan

Lokasi pekerjaan di Atap Gedung PAU UI Depok

3. Jaminan Mutu

a. Plafond terpasang dengan rata, kuat tanpa terjadi lengkung atau lendutan,
miring atau bergelombang.
b. Finishing plafond harus rapi, rata tanpa ada belang-belang cat.
c. Naad harus terpasang dengan rapi dan saling siku.
d. Penyedia Jasa Pemborongan wajib memperbaiki atau mengganti terhadap
ketidak sempurnaan hasil pekerjaan di bawah pengarahan pengawas.
e. Didalam pemasangan pertemuan bahan plafond harus lurus, saling tegak lurus
dan siku. Konstruksi penggantung plafond dibuat dengan memperhatikan dan
memperhitungkan faktor kekuatan perletakan lampu, fixtures yang akan
dipasang pada permukaan plafond.

4. Jadwal

Timeline Renovasi Atap Kuncup Gedung PAU


Waktu dalam minggu
No Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pekerjaan Persiapan
2 Pekerjaan Waterproofing
3 Pekerjaan Perbaikan Plafon
4 Pekerjaan Pengecatan
5 Pekerjaan Elektrikal
6 Pembersihan dan Perapihan

BAGIAN II – PELAKSANAAN

Terdiri dari beberapa bagian meliputi :

A. Acuan Pekerjaan
1. Pekerjaan Persiapan
1.1. Persiapan Pelaksanaan
a. Penyedia Jasa sebelum melaksanakan suatu pekerjaan, wajib
mengamankan kondisi exsisting, seperti: bangunan / alat-alat / jaringan
utilitas yang ada, diberi pengamanan yang cukup & kokoh, bila terjadi
kerusakan, maka Penyedia Jasa wajib memperbaikinya bahkan
mengganti dengan yang baru.
b. Dalam upayanya melancarkan pekerjaan, Penyedia Jasa dapat
menggunakan sarana / prasarana yang ada dilokasi atau menggunakan
fasilitas umum lainnya, setelah mendapat ijin tertulis dari pihak terkait,
dan bila telah selesai wajib mengembalikan kepada kondisi semula
dengan baik.
c. Dalam pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa wajib mematuhi ketentuan
yang berlaku, tidak mengganggu layanan yang ada dan / fasilitas umum
lainnya, untuk ini agar mengadakan koordinasi & minta ijin kepada
Pihak Terkait.
d. Mobilisasi material dan alat bantu kerja dengan berat kurang dari 500
kg dapat dilakukan menggunakan lift Gedung, setelah mendapat ijin dan
jam penggunaan lift dari DOPF dan Petugas Keamanan Gedung PAU.
e. Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan tersebut diatas (a-d.),
termasuk kerusakan mekanik dan interior lift akibat kecerobohan dan
kelalaian kerja Penyedia Jasa, menjadi beban Penyedia Jasa, untuk ini
Penyedia Jasa tidak bisa minta tambahan biaya, karena dianggap sudah
mengkaji kondisi proyek sebelum ajukan penawaran.
1.2. Pelaksanaan
a. Penyedia Jasa selambatnya satu minggu sebelumnya / setiap akan
melaksanakan pekerjaan, wajib minta ijin tertulis kepada Pengawas,
dengan disertai: gambar kerja / metoda kerja, contoh bahan / brosur,
jadwal pelaksanaan.
b. Penyedia Jasa wajib membuat gambar kerja yang berisi tentang gambar
detail cara pelaksanaan, untuk dimintakan persetujuan kepada
Pengawas yang sudah disesuaikan dengan kondisi dilapangan.
c. Penyedia Jasa sebelum melaksanakan pekerjaan, wajib
menyampaikan bahan contoh / data teknis barang dan khusus untuk
pekerjaan beton struktur wajib mengajukan “mix design” selambatnya
satu minggu sebelumnya.
d. Pelaksanaan suatu pekerjaan harus sesuai dengan prosedur dari
produsen bahan & alat / instansi terkait / lembaga teknis, termasuk
ketentuan untuk: uji alat / uji material / uji coba / mock up / dan ijin
kerja.
e. Penyedia wajib melampirkan surat dukungan untuk material, alat dan
aplikator untuk pekerjaan waterproofing.
f. Semua biaya yang timbul karena pekerjaan tersebut diatas (a-e), adalah
menjadi beban Penyedia Jasa, untuk ini tidak bisa minta tambah biaya,
karena dianggap dianggap sudah mengkaji kondisi yang ada
sebelumnya.
1.3. Metode Kerja
Penyedia Jasa dalam upayanya untuk mencapai mutu kerja dan untuk
mencapai progres maksimal, sehingga mengadakan suatu kegiatan seperti:
a. pekerjaan pendahuluan / uji coba / peragaan / mockup
b. membuat perhitungan / koreksi / re-engineering / gambar kerja
c. mengadakan tenaga ahli / supervisor khusus/ lembur.
d. mengadakan bahan bantu / barang contoh / alat khusus / alat tambahan.
e. mengadakan uji mutu, sebelum dan sesudah pelaksanaan pekerjaan.
maka biaya yang timbul karenanya, menjadi beban Penyedia Jasa, untuk
ini dianggap sudah mengkaji kondisi lapangan sebelum ajukan penawaran.
1.4. Sarana Kerja
a. Penyedia Jasa wajib memberikan data proyek: pekerja / pelaksana, sub
Penyedia Jasa, peralatan yang dimiliki, termasuk bahan, dan program
kerja.
b. Penyedia Jasa diijinkan membuat bangunan sementara jika diperlukan
untuk: tempat koordinasi kerja, gudang dan pagar sementara, pengaman
area kerja, serta menyiapkan perlengkapan K3, dengan ijin Pengawas.
c. Peralatan utama yang wajib dimiliki oleh perusahaan : scaffolding sesuai
dengan volume yang dibutuhkan, mesin kompressor minimum kapasitas
10HP/7.5KW motor 3 phase, dan mesin reactor dan sprayer-nya.
1.5. Koordinasi Pelaksanaan
a. Jika Penyedia Jasa menunjuk Sub Penyedia Jasa untuk pengadaan bahan
/ barang / bagian suatu pekerjaan, maka Penyedia Jasa wajib minta ijin
Pengawas.
b. Supplier / Subkon wajib hadir mendampingi Pengawas di lapangan, saat
pekerjaan dilaksanakan / bahan tersebut dipasang.
c. Dalam melaksanakan pekerjaannya, Penyedia Jasa wajib mengadakan
koordinasi dengan Supllier Alat / Penyedia Jasa pekerjaan lain yang
terkait dengan pekerjaan-nya, agar berjalan lancar dan berfungsi
maksimal.
1.6. Penentuan Level dan Ukuran/Posisi Pekerjaan
a. Penyedia Jasa wajib memperhatikan dan mempelajari segala petunjuk
yang tertera dalam Gambar untuk mendapatkan posisi dan kesepakatan
di site bagi setiap bagian pekerjaan.
b. Bila terjadi perbedaan antara Gambar Pelaksanaan dengan keadaan di
lapangan, Penyedia Jasa wajib melaporkan hal tersebut kepada
Pengawas untuk mendapatkan persetujuannnya. Tidak dibenarkan
Penyedia Jasa mengambil tindakan tanpa meminta ijin kepada
Pengawas. Bila sampai terjadi, kekeliruan pemakaian ukuran-ukuran
selama pelaksanaan menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
1.7. Perbedaan Dokumen
a. Mengingat setiap kesalahan maupun ketidaktelitian dalam pelaksanaan
suatu bagian pekerjaan akan mempengaruhi bagian pekerjaan lainnya,
maka dalam hal terdapat ketidak jelasan / perbedaan / keraguan terhadap
Dokumen Pelaksanaan, Penyedia Jasa wajib melaporkan kepada
Pengawas secara tertulis.
b. Perbedaan yang terjadi pada Dokumen Pelaksanaan, ditinjau sebagai
berikut;
• Gambar rencana lebih mengikat daripada BoQ.
• Gambar rencana lebih mengikat daripada RKS.
• Gambar Shop Drawing yang sudah disetujui para pihak lebih
mengikat daripada gambar rencana.
• Risalah rapat lebih mengikat daripada RKS / Gambar.
c. Ketentuan / penjelasan / klausul yang dianggap paling benar dari
perbedaan dan atau keputusan tersebut adalah, yang mempunyai
dampak mutu yang tertinggi dan atau mempunyai dampak biaya / harga
yang tertinggi.
d. Keadaan tersebut di atas tidak dapat dijadikan alasan oleh Penyedia Jasa
untuk memperpanjang waktu pelaksanaan dan mengajukan pekerjaan
tambah.
1.8. Shop Drawing
a. Penyedia Jasa wajib membuat shop drawing/ gambar kerja yang
merupakan gambar detail pelaksanaan yang disesuaikan dengan
keadaan di lapangan.
b. Dalam shop drawing ini harus jelas dicantumkan dan digambarkan
semua data yang diperlukan termasuk pengajuan contoh dari bahan,
keterangan produk, cara pemasangan dan/atau persyaratan khusus
sesuai dengan standar pabrik.
1.9. As-Built Drawing
Penyedia Jasa diharuskan membuat As-Built Drawing sesuai dengan
kondisi pekerjaan yang telah dilaksanakan terakhir dalam jumlah cukup (3
set), 1 ASLI dan 2 Copy serta foto pelaksanaan pekerjaan, saat Serah
Terima Pekerjaan terakhir, berupa hardcopy & soft copy (flashdisk / CD).
1.10. Standar Yang Dipergunakan
Semua pekerjaan yang akan dilaksanakan harus mengikuti peraturan yang
tercantum dalam Standar Nasional Indonesia, Standar Industri Konstruksi
dan Peraturan Nasional yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan, yaitu :
a. Pekerjaan Struktur
• Peraturan Pembangunan Pemerintah
• Peraturan Bangunan Nasional
• Petunjuk-petunjuk, yang diberikan oleh Pengawas.
b. Pekerjaan Elektrikal
• Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011
• Peraturan Depnaker tentang Keselamatan Kerja
• Peraturan dan pedoman lainnya yang berlaku.
1.11. Foto Dokumentasi & Pelaporan
a. Penyedia Jasa diwajibkan membuat foto dokumentasi proyek antara lain
foto-foto kegiatan pada saat progress pekerjaan 0% (sebelum kerja),
20%, 40% dan seterusnya sampai dengan 100%, serta pekerjaan yang
bersifat khusus seperti: galian, pengecoran beton, pekerjaan finishing,
dll.
b. Foto-foto dalam bentuk digital, dicetak berwarna masuk dalam berkas
laporan, dan pada akhir proyek foto-foto digital disatukan dengan file
laporan dan as built drawing kedalam Flashdisk/ CD.
c. Penyedia Jasa diwajibkan membuat cacatan-cacatan berupa “Laporan
Harian” yang memberikan gambaran dan cacatan, mengenai: tahapan
pekerjaan, suatu kejadian, cuaca, keadaan pekerja/ bahan/ alat, dan
cacatan/ perintah Pengawas.
d. Sesuai Laporan Harian, maka Penyedia Jasa membuat “Laporan
Bulanan”.
1.12. Jaminan dan Garansi
a. Jaminan atas Bahan / Barang / Peralatan / Mesin, adalah sebagai berikut:
• Penyedia Jasa bertanggung jawab terhadap kerusakan baik atas
kesalahan pabrik dan / akibat kesalahan bahan dan / akibat kesalahan
pengiriman (delivery), maupun kerusakan dalam pelaksanaan dan
atau kerusakan selama jangka waktu menunggu serah terima
pekerjaan.
• Penyedia Jasa harus memberikan jaminan atas segala hasil
pekerjaannya untuk paling sedikit 1 (satu) tahun terhitung sejak
penyerahan pekerjaan meliputi: kerusakan atas kesalahan pabrik dan/
atas kesalahan pemasangan dan/ atas kesalahan pengiriman dan/
kerusakan atas kesalahan uji coba.
b. Jaminan atas hasil pekerjaan,
• Cara pelaksanaan dan pekerjaan dilakukan dengan wajar dan baik
• Pekerjaan yang diserahkan, hendaknya telah diuji/ test, berupa uji
siram untuk memastikan hasil pekerjaan waterproofing bekerja
dengan baik dan atap sudah bebas dari sumber kebocoran, dapat
digunakan secara optimal sesuai fungsinya, untuk itu Penyedia Jasa
wajib melengkapi segenap komponen / barang, walau dalam RKS /
Gambar tidak disebut secara jelas, tetapi karena tuntutan fungsi /
secara teknis harus ada, maka Penyedia Jasa wajib mengadakannya
tanpa menuntut biaya tambahan.
• Untuk memastikan kualitas dan spesifikasi material sesuai dengan
kontrak, akan dilakukan:
- Pihak Pemberi Pekerjaan menentukan titik yang akan dilakukan
pengambilan mock-up untuk uji sample material terpasang;
- Penyedia melakukan pengujian ke Laboratorium Independen atas
uji sample material terpasang yang diambil oleh pemberi
pekerjaan;
- biaya uji sample material terpasang menjadi beban Penyedia Jasa.
• Ketidak sesuaian pelaksanaan dengan hasil uji Lab dapat digunakan
untuk penerimaan dan penolakan hasil pekerjaan Penyedia Jasa.
c. Klaim atau Tuntutan,
• Pemberi Kerja/ Pemilik, bebas dari segala macam tuntuntan dari
pihak ketiga mengenai pengadaan bahan/ barang yang dipasang,
yaitu seperti adanya tuntutan ganti rugi/ klaim/ restribusi/ royalty
atau atas hak-hak khusus seperti hak patent, lisensi dan sebagainya
• Bila ada hal-hal seperti tersebut diatas, Penyedia Jasa wajib
mengurus dan menyelesaikan segala sesuatu perijinan/ biaya/ lisensi
yang berhubungan dengan hal tersebut atas beban biaya Penyedia
Jasa.
1.13. Asuransi dan Pemeliharaan
a. Penyedia Jasa wajib melindungi bangunan/ sarana exsisting yang ada
disekitar lokasi pekerjaan, termasuk jaringan plumbing/ eletrikal yang
ada baik yang tampak maupun yang tidak tampak (dalam tanah), bila
rusak atau cacat akibat pelaksanaan pekerjaan wajib memperbaiki/
menggantinya dengan yang baik.
b. Penyedia Jasa wajib melindungi dan memelihara pekerjaan yang sudah
selesai dikerjakan, sampai serah terima kedua (final hand over), bila
cacat atau ada yang rusak, Penyedia Jasa wajib untuk membersihkan/
memperbaiki/ mengganti dengan yang lebih baik.
c. Semua beban atau biaya yang terjadi akibat pekerjaan/ jaminan tersebut
diatas menjadi beban Penyedia Jasa dan diangap sudah masuk dalam
penawarannya.
2. Pekerjaan Waterproofing

a. Seng Penutup Atap


• Karpet atap seng yang digunakan dari bahan Seng Alumunium
(Zinkalum) dengan ukuran tebal miniman 0,4mm dan lebar minimal
60cm.
• Permukaan seng yang akan dipasang harus dalam kondisi mulus,
tidak terdapat cacat, tidak penyok, tidak retak, gompel dan lain lain.
• Bentuk dan model seng yang dipasang harus lurus, rata dan rapih
dengan system overlapping yang bagus sehingga terjamin tidak dapat
dimasuki air tampias hujan.
• Lapisan-1 seng dengan lapisan-2 harus disatukan menggunakan
lakban khusus perekat seng/alumunium yang sudah disetujui oleh
Pengawas DOPF.
• Aplikasi foam polyurethane spray hanya dapat dimulai
pelaksanaannya setelah mendapat ijin tertulis dari Kepala Pengawas
DOPF dan inspeksi atas kesiapan lapisan seng yang sudah terpasang
dengan baik, kuat, rata dan rapih.
b. Polyurethane Foam Spray
• Polyurethane Foam Spray yang digunakan harus lolos uji tahan api
(fire resistance) dan disetujui oleh PPK dan Pengawas DOPF
• Memiliki viscositas pada suhu 25oC = 320±80
• Memiliki Specific Gravity pada suhu 25oC = 1,18±0,01
• Memiliki rasio campuran/mixing ratio PPG:Polymeric MDI = 100 :
105
• Memiliki Tack Free Time : 3±1 Seconds
• Memiliki Free Rise Density (FRD) : 28±1 Kg/m3
• Penyedia Jasa wajib mendapatkan bukti dukungan untuk material,
alat dan aplikator dari distribitor/principal produk
• Penyedia Jasa wajib memberikan Garansi produk dan aplikasi untuk
kebocoran atap Full system sampai dengan 5 Tahun sejak Berita
Acara Serah Terima Pekerjaan.
• Untuk memastikan kualitas dan spesifikasi material sesuai dengan
kontrak, maka akan dilakukan:
- Pihak Pemberi Pekerjaan menentukan titik yang akan dilakukan
pengambilan mock-up untuk uji sample material terpasang;
- Penyedia melakukan pengujian ke Laboratorium Independen atas
uji sample material terpasang yang diambil oleh pemberi
pekerjaan;
- biaya uji sample material terpasang menjadi beban Penyedia Jasa.
• Ketidak sesuaian pelaksanaan dengan hasil uji Lab dapat digunakan
untuk penerimaan dan/atau penolakan hasil pekerjaan Penyedia Jasa.
c. Atap Mika / Fibreglass
• Atap Mika yang digunakan adalah atap berbahan Akrilik Mika
dengan ukuran tebal minimal 2mm.
• Bahan yang digunakan adalah bahan fiber Astari Niagara.
• Rangka atap menggunakan bahan yang sama dengan rangka atap
yang terpasang / exsisting, rangka atap diperkuat dengan memasang
½ dari luasan yang ada.
Atap Mika dipasang setelah pemasangan / perkuatan rangka atap
selesai.
d. Bahan-bahan harus didatangkan ke lapangan telah diseleksi, dalam
keadaan baik dan tidak cacat.
e. Penyedia Jasa bertanggung jawab sepenuhnya atas kerusakan,
kehilangan bahan-bahan dalam pengiriman, penyimpanan dan selama
pelaksanaan.
f. Bahan penutup plafond yang menggunakan bahan Kalsiboard tebal 9
mm atau Multiplek 9 mm sesuai material plafon eksisting, bahan panel
Kalsiboard pada umumnya berukuran 120x240cm, Kalsiboard dipasang
secara plat dan merata pada rangka yang sudah siap dipasang,
Kalsiboard dipasang menggunakan skrup apabila dipasang pada rangka
hollow, sedangkan untuk dipasang pada rangka kayu menggunakan
paku khusus Kalsiboard, sambungan antara Kalsiboard harus rata dan
rapih, pada sambungan antara Calsiboard menggunakan nat sesuai
dengan cara atau model pemasangan sebelumnya yang telah terpasang,
lebar nat kurang lebih 5 mm atau sesuai dengan nat yang ada.
g. Pola pemasangan papan calsiboard mengikuti pola yang sudah
terpasang baik ukuran, posisi serta pola pemasangannya.
h. Lingkup pekerjaan meliputi bahan plafond, rangka penggantung, serta
pemasangan rangka penggantung dan bahan plafond pada tempat-
tempat yang sesuai dengan gambar rencana dan daftar pemakaian
bahan.
i. Bahan Penutup Dan Pelaksanaan
1) Calsiboard
a. Bahan : Calsiboard
b. Produk : GRC / Kalsiboard link atau setara
c. Ukuran : 120 x240 cm
d. Tebal : 9 mm atau sesuai material eksisting
j. Bahan cat harus dari kualitas utama dan terbaik, tahan terhadap udara
dan garam, jenisnya harus sesuai dengan bidang permukaan yang akan
diberi lapisan cat. Seluruh bahan harus sesuai dengan standard bahan
yang berlaku di Indonesia.
k. Pengecatan plafond luar, memakai cat khusus anti jamur dan bakteri, ex.
Dulux WeatherShield, Jotun Jotashiled, Royal Weathershield atau
Kingstone Weathershield.
l. Warna cat yang digunakan sesuai dengan warna cat eksisting, Penyedia
Jasa harus menyediakan cat dengan warna dan spesifikasi tersebut serta
harus mendapatkan persetujuan dari pengawas sebelum melakukan
pekerjaan.
3. Pekerjaan Elektrikal
a. Spesifikasi Kap Lampu Plafond
• Material Logam dan Plastik
• Pemasangan menempel dibawah plafond
• Bentuk dan dimensi sesuai atau mendekati sesuai lampu eksisting
• Warna cahaya lampu putih ke kuningan (Warm White)
• Lampu panel LED plafon dengan isi 2 x 20 watt PHILIPS, ukuran
mengikuti ukuran lampu eksisting.

4. Pekerjaan Fiberglass.
• Pekerjaan ini dimaksudkan untuk mendapatkan ketebalan yang lebih
baik dari ketebalan fiberglass eksisting pada 4 (empat) area yang berada
di atap lantai 8,5 Gedung PAU.
• Penyedia Jasa wajib melaksanakan pekerjaan ini dengan spesifikasi
fiber yang sesuai termasuk ketebalannya
• Saat pelaksanaan, pekerja wajib dilindungi dengan APD yang memadai
dan railing yang aman.

B. Instruksi Pekerjaan

a. Penyedia Jasa / Penyedia Jasa harus memahami dan memastikan bahwa


semua Instalasi kabel Listrik yang terpasang di atas plafond sudah
terpasang.
b. Sedapat mungkin dihindari kegiatan bongkar pasang terkait dengan
pekerjaan ME di atas plafond, kegiatan bongkar pasang menjadi tanggung
jawab Penyedia.
c. Semua pekerjaan plafond dipasang harus rata, rapih, dan tidak
bergelombang, sesuai dengan existing yang terpasang. Semua bahan yang
dipasang harus baru, baik, tidak cacat, basah, siku dan tidak melengkung.
Peil ketinggian plafond harus sesuai gambar rencana
d. Sebelum dilakukan pemasangan Penyedia Jasa harus terlebih dahulu
mengajukan shop drawing dan contoh bahan serta perlengkapan untuk
mendapatkan persetujuan direksi.
e. Pemasangan kalsiboard pada rangka kayu menggunakan paku khusus
calsiboard dengan jarak antara paku maksimal 30 cm.
f. Pemasangan Kap Lampu pada rangka plafond, oleh karena itu harus
dipastikan bahwa lokasi pemasangan lampu benar-benar pada rangka
plafond yang kuat menahan berat lampu selain berat material plafond.
g. Posisi Instalasi lampu serta pengkabelan mengikuti posisi kap lampu
sebelumnya yang dibongkar, jika harus dilakukan perbaikan maka harus
disesuaikan dengan instalasi yang telah ada sebelumnya.
h. Jika harus dilakukan penggantian material kabel maka kabel yang baru
minimal harus sama dengan kabel yang lama atau lebih baik kualitasnya.
i. Teknis penyambungan kabel dan instalasi lampu serta kap lampu harus
mendapat persetujuan dari pengawas.
j. Kerusakan kabel listrik lampu exsisting akibat kelalaian pelaksanaan
penyedia jasa, wajib diganti dengan kabel sejenis dengan biaya sepenuhnya
menjadi beban biaya Penyedia Jasa.

BAGIAN III - PELAKSANAAN SMK3L

a. Penyedia jasa wajib mengikuti ketentuan K3 Konstruksi yang berlaku di


lingkungan Universitas Indonesia dan rekomendasi lain yang dikeluarkan
oleh UPT-K3L Universitas Indonesia.
b. Penyedia Jasa wajib memberikan garis batas area kerja sebagai penanda
bagi orang yang akan melintas.
c. Penyedia Jasa wajib memberi tanda rambu-rambu keselamatan kerja.
d. Para pekerja diwajibkan menggunakan alat keselamatan kerja seperti
helm, body harness, sepatu safety, dan sarung tangan, dll.

BAGIAN IV – KEBUTUHAN SUMBER DAYA MANUSIA

a. Pengawas lapangan 1 orang


b. Tukang 2 orang
c. Pekerja 4 orang

BAGIAN V – WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

Waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 90 hari kalender

BAGIAN VI – MASA PEMELIHARAAN

Masa pemeliharaan adalah 1 tahun atau 365 hari setelah BAST.

Mengetahui,
Pejabat Pembuat Komitmen,

Rahmat Aryo Baskoro, SE., MM., CFP ®., CPSp


NUP100120710242506891

Anda mungkin juga menyukai