KEGIATAN :
PEMBANGUNAN DAN PENERBITAN IZIN PEMBANGUNAN DAN
PENGOPERASIAN PELABUHAN SUNGAI DAN DANAU
SUB KEGIATAN :
PEMBANGUNAN PELABUHAN SUNGAI DAN DANAU
PEKERJAAN :
PEMBANGUNAN DERMAGA BARANG BUKTI KEJAKSAAN
TAHUN ANGGARAN
2024
A. SYARAT UMUM
PASAL 1
JENIS PEKERJAAN DAN URAIAN PEKERJAAN
1. Jenis Pekerjaan
Adalah Pembangunan Dermaga Barang Bukti Kejaksaan yang bertujuan untuk mempersiapan
Sarana dan Prasarana Tempat Tambatan Kapal Tangkapan.
2. Uraian Pekerjaan
A. PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI
B. PEKERJAAN TRESTLE
C. PEKERJAAN POS JAGA
D. PEKERJAAN KANOPY TRESTLE
E. PEKERJAAN TURAP SHETPILE
F. PEKERJAAN PONTON DAN TIANG DOLPHIN
G. PEKERJAAN PAVING BLOCK JALAN MASUK
H. PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL
I. PEKERJAAN AKHIR
a. melaksanakan Pembangunan Fisik untuk menentukan Kontraktor Pelaksana dalam
melakukan Pekerjaan ini. Kerangka Acuan Kerja harus dipahami dan merupakan
dokumen yang saling mendukung dalam Dokumen Kontrak Pekerjaan fisik.
3. Tenaga kerja
a. Tenaga kerja/tenaga ahli yang cukup memadai dengan jenis pekerjaan yang
dilaksanakan.
b. Alat-alat bantu seperti alat-alat pengangkut dan peralatan lain yang diperlukan dalam
pelaksanaan.
c. Bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk setiap pekerjaan yang akan
dilaksanakan tepat pada waktunya.
PASAL 2
SYARAT-SYARAT UMUM
1. Umum
Persyaratan teknis ini merupakan aturan dan kebutuhan yang harus dipenuhi dalam
pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Secara umum persyaratan ini bisa ditetapkan dan merupakan
kesatuan dengan Persyaratan Teknis Khusus serta bersama-sama dengan dokumen lainnya
merupakan Persyaratan Teknis Pelaksanaan Pekerjaan. Pekerjaan yang dicakup dalam spesifikasi
teknis ini berupa pekerjaan Umum (Mobilisasi & Demobilisasi), pengadaan tiang pancang,
pemacangan, pekerjaan struktur, pekerjaan pembuatan ponton dan kanopy, pekerjaan finishing.
Spesifikasi ini juga mengharuskan penyedia jasa untuk melakukan pematokan dan survei
lapangan yang cukup detail berdasarkan gambar selama periode mobilisasi. Penyedia jasa harus
menyiapkan gambar kerja (shop drawings) untuk diperiksa dan disetujui oleh pengawas
pekerjaan. Penyedia jasa harus melaksanakan semua pekerjaan yang tercakup dalam kontrak
dan memperbaiki cacat mutu sebelum masa kontrak berakhir. Analisa Harga Satuan Pekerjaan
penawaran yang diajukan Penyedia harus mengacu kepada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2023 tentang Analisis Harga Satuan
Pekerjaan Bidang pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
3. Sarana Pekerjaan
Kontraktor wajib memasukan jadwal kerja, Kontraktor juga wajib memasukan identifikasi dari
tempat kerja, nama, jabatan dan keahlian masing – masing anggota pelaksana pekerjaan, serta
inventarisir peralatan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan ini. Kontraktor wajib
menyediakan tempat penyimpanan bahan/material dilokasi yang aman dari segala kerusakan,
kehilangan dan hal – hal yang dapat menggangu pekerjaan lain. Semua sarana persyaratan kerja,
sehingga kelancaran dan memudahkan kerja dilokasi dapat tercapai.
4. Gambar-Gambar Dokumen
a. Dalam hal terjadi perbedaan dan atau pertentangan dalam gambar – gambar yang ada
dalam Uraian Spesifikasi Pekerjaan ini, maupun pekerjaan yang terjadi akibat keadaan
dilokasi, Kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada Pemberi Tugas secara
tertulis untuk mendapatkan keputusan pelaksanaan di lokasi setelah Pemberi Tugas
berunding terlebih dahulu dengan Kontraktor. Ketentuan tersebut diatas tidak dapat
dijadikan alasan oleh Kontraktor untuk memperpanjang waktu pelaksanaan.
b. Semua ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran jadi dalam keadaan
selesai/terpasang.
c. Mengingat masalah ukuran ini sangat penting, Kontraktor diwajibkan memperhatikan dan
meneliti terlebih dahulu semua ukuran yang tercantum seperti Pemancangan, pembuatan
ponton, dan lain – lainnya sebelum memulai pekerjaan. Bila ada keraguan mengenai ukuran
mana yang akan dipakai dan dijadikan pegangan Kontraktor wajib berkonsultasi terlebih
dahulu dengan Pemberi Tugas.
d. Kontraktor tidak dibenarkan mengubah dan atau mengganti ukuran – ukuran dan Spesifikasi
Teknis yang tercantum didalam dokumen pelaksanaan tanpa sepengetahuan Pemberi
Tugas. Bila hal tersebut terjadi segala akibat yang akan ada menjadi tanggung jawab
Kontraktor baik dari segi biaya maupun waktu.
e. Kontraktor harus menyediakan dengan lengkap masing – masing dua salinan, segala
gambar-gambar Spesifikasi Teknis, agenda, berita acara perubahan dan gambar – gambar
pelaksanaan yang telah disetujui ditempat pekerjaan. Dokumen-dokumen ini harus dapat
dilihat Pemberi Tugas setiap saat sampai dengan serah terima kesatu, Setelah serah terima
kesatu, dokumen – dokumen tersebut akan didokumentasikan oleh Pemberi tugas.
5. Gambar Pelaksanaan Dan Sampel Bahan
a. Gambar – gambar pelaksanaan (shop drawing) adalah gambar – gambar, diagram Ilustrasi,
jadwal brosur atau data yang disiapkan Kontraktor, Supplier atau Produsen yang
menjelaskan bahan-bahan atau sebagian pekerjaan.
b. Sampel Bahan adalah benda – benda yang disediakan Kontraktor untuk menunjukan bahan,
kelengkapan dan kualitas kerja. Ini akan dipakai oleh Pemberi Tugas untuk menilai dahulu.
c. Kontraktor akan memeriksa, menandatangani persetujuan dan menyerahkan dengan segera
semua gambar – gambar pelaksanaan dan sampel-sampel yang diisyaratkan dalam
Dokumen Kontrak.
d. Dengan menyetujui dan menyerahkan gambar – gambar pelaksanaan atau sampel-sampel
dianggap Kontraktor telah meneliti dan menyesuaikan setiap gambar atau sampel tersebut
dengan Dokumen Kontrak.
e. Pemberi Tugas akan memeriksa dan menolak atau menyetujui gambar – gambar
pelaksanaan atau sampel-sampel dalam waktu sesingkat – singkatnya, sehingga tidak
menggangu jalannya pekerjaan.
f. Kontraktor akan melakukan perbaikan – perbaikan yang diminta Pemberi Tugas dan
menyerahkan kembali segala gambar – gambar pelaksanaan dan sampel-sampel sampai
disetujui.
g. Persetujuan Pemberi Tugas terhadap gambar-gambar pelaksanaan dan sampel-sampel,
tidak membebaskan Kontraktor dari tanggung jawabnya atas perbedaan dengan Dokumen
Kontrak, apabila perbedaan tersebut tidak diberitahukan secara tertulis kepada Pemberi
Tugas.
h. Semua pekerjaan yang memerlukan gambar – gambar pelaksanaan atau sampel-sampel
yang harus disetujui Pemberi Tugas tidak boleh dilaksanakan sebelum ada persetujuan
tertulis dari Pemberi Tugas.
i. Gambar – gambar pelaksanaan atau sampel-sampel harus dikirimkan Kontraktor kepada
Pemberi Tugas dalam dua salinan, Pemberi Tugas akan memeriksa dan mencantumkan
tanda – tanda “Telah diperiksa tanpa Perubahan“ atau “ Telah Diperika dengan Perubahan”
Atau “Ditolak”.
j. Sebutan katalog atau barang cetakan, hanya boleh diserahkan apabila menurut Pemberi
Tugas hal-hal yang sudah ditentukan dalam katalog atau barang cetakan tersebut sudah
jelas dan tidak perlu dirubah. Barang cetakan ini juga harus diserahkan dalam dua rangkap
untuk masing – masing jenis dan tidak diperlu dirubah.
k. Sampel-sampel yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis harus dikirimkan kepada Pemberi
Tugas dan di biayai oleh kontraktor.
l. Biaya pengiriman gambar – gambar pelaksanaan, contoh – contoh katalog-katalog kepada
Pemberi Tugas menjadi tanggungan kontraktor.
6. Bahan Baru/Bekas
Kecuali ditetapkan lain secara khusus, maka semua bahan yang dipergunakan dalam / untuk
pekerjaan ini harus merupakan bahan yang baru, penggunaan bahan bekas hanya bisa
diperkenankan dengan izin tertulis dari Kontraktor atas persetujuan Pemberi Tugas.
7. Persetujuan Bahan
a. Untuk menghindarkan penolakan bahan dilapangan, dianjurkan dengan sangat agar
sebelum sesuatu bahan/produk akan dibeli/dipesan/diproduksi, terlebih dahulu dimintakan
persetujuan Pemberi Tugas atas kesesuaian dari bahan/produk tersebut pada persyaratan
teknis, akan diberikan dalam bentuk tertulis yang dilampirkan contoh/brosur dari
bahan/produk yang bersangkutan untuk diserahkan pada Kontraktor di Lapangan.
b. Penolakan bahan dilapangan karena diabaikan procedure diatas sepenuhnya merupakan
tanggung jawab Penyedia Jasa/Supplier, atas nama tidak dapat diberikan pertimbangan
keringanan apapun.
c. Adanya persetujuan tertulis dengan disertai contoh/brosur seperti tersebut diatas tidak
melepaskan tanggung jawab Penyedia Jasa/Supplyer dari kewajibannya dalam perjanjian
kerja ini untuk mengadakan bahan/produk yang sesuai dengan persyaratan, serta tidak
merupakan jaminan akan diterima/disetujuinya seluruh bahan/produk tersebut dilapangan,
sejauh tidak dapat dibuktikan bahwa seluruh bahan/produk tersebut adalah sesuai dengan
contoh/brosur yang telah disetujui.
8. Penyimpanan Bahan
a. Persetujuan atas sesuatu bahan/produk harus dimengerti sebagai perizinan untuk
memasukkan bahan/produk tersebut kedalam lapangan dan penggunaan bahan/produk
tersebut dalam pekerjaan sejauh bahwa keadaannya tidak berubah dari kondisi waktu
persetujuan diberikan.
b. Bahan/produk yang telah dimasukkan ke lapangan harus segera disimpan ditempat dengan
cara/peralatan dalam susunan/tumpukan dan dengan pengkondisian lingkungan dan
dengan accessibilities yang baik, sesuai dengan ketentuan untuk masing-masing
bahan/produk dalam persyaratan yang ditetapkan atau dalam hal dimana persyaratan ini
tidak jelas, sesuai dengan petunjuk Pemberi Tugas.
c. Untuk bahan/produk yang mempunyai umur pemakaian yang tertentu, penyimpanannya
harus dikelompokkan menurut umur pemakaian tersebut, yang mana harus dinyatakan
dengan tanda pengenal dengan ketentuan sebagai berikut :
Tanda pengenal terbuat dari kaleng atau kertas karton yang tidak akan rusak selama
penggunaannya.
Ukuran minimal 40 cm dan 60 cm.
Huruf berukuran minimal setinggi 10 cm dengan warna merah.
Diletakan ditempat yang mudah terlihat
d. Penyusunan bahan sejenis selama penyimpanan harus diatur sedemikian rupa, sehingga
bahan yang terlebih dahulu masuk akan pula terlebih dahulu dikeluarkan untuk dipakai
dalam pekerjaan seperti :
1. Semen
Semen harus ditempatkan dalam gudang tertutup, kering, tidak mudah rusak dan tidak
bercampur dengan bahan-bahan lain.
2. Armatur
Armatur disimpan dalam tempat tertutup, kering, tidak mudah rusak dan tidak
tercampur dengan bahan – bahan lain serta ditinggikan dari permukaan tanah.
3. Tiang Pancang
Tiang pancang boleh ditumpuk langsung ditanah/pinggir sungai dilokasi yang mudah
diangkat untuk pemancangan, tapi harus ditinggikan dengan menggunakan balok atau
ganjalan.
4. Bahan-bahan Lain
Untuk menyiapkan bahan-bahan lain yang tidak tahan cuaca atau mudah pecah
ditempatkan dalam gudang tertutup.
15. Penyerahan
Sedikitnya 2 (dua) minggu sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus menyerahkan hal-hal
berikut kepada Pemberi Tugas.
a. Data Pabrik :
Data produk dari pabrik tentang bahan-bahan harus diserahkan oleh Kontraktor untuk
disetujui oleh Pemberi Tugas.
b. Sertification :
Semua bahan-bahan yang dikirim ke lokasi proyek harus dilengkapi dengan sertifikat dari
pabrik.
c. Gambar kerja :
Kontraktor harus membuat dan menyerahkan gambar kerja, metoda konstruksi, jadwal
kerja dan daftar perlengkapan kepada Pemberi Tugas untuk mendapat persetujuan.
PASAL 3
PERSYARATAN BAHAN
5. Bata
a. Bata yang digunakan harus bata yang mempunyai syarat mutu seperti yang ditentukan
dalam SII 0021-78.
b. Bata yang digunakan harus yang sempurna keringnya.
c. Bata yang digunakan harus mempunyai ukuran yang memenuhi persyaratan yang
tercantum dalam PUBI-1980.
16. PJU-TS
a. Persyaratan pabrikan tiang
Pabrikan Tiang Lampu Pemberi Dukungan untuk Pekerjaan Pengadaan dan
Pemasangan tiang lampu jalan harus memberikan jaminan sebagai berikut:
Jaminan Purna Jual Minimal 2 Tahun (cap dan bermaterai).
Jaminan Garansi Unit Minimal 2 Tahun (cap dan bermaterai).
Jaminan Keaslian Barang 100% Baru (cap dan bermaterai).
Surat Dukungan dari Pabrikan Distributor (cap dan bermaterai).
Surat Pernyataan Kesanggupan Supply Barang (cap dan bermaterai).
Spesifikasi Teknis Barang (cap dan ttd).
Sertifikat SNI (cap dan ttd).
Brosur Asli (cap dan ttd).
TKDN (cap dan ttd).
d. Spesifikasi Lampu
Lampu jalan yang dilengkapi dengan beberapa komponen :
No Jenis Spesifikasi
1 Lampu a. Jenis : Tenaga Surya All In One
b. Pemakaian Daya : 90 Watt
c. System Efikasi : Minimal 140 lm/watt
d. Tegangan Nominal : Minimal 12 Volt DC
e. Lumen Output System LED : Minimal 8500 Lm
Luminaire
f. Suhu Warna : Minimal 4000 Kelvin
g. Efisiensi Pengisian Daya : >90%
h. Efisiensi Pengendalian : >90%
i. Ingress Proteksi (IP) : IP65
j. Dimming : Lampu dapat diredupkan
minimal 20% sesuai
kebutuhan dlm 2 atau lebih
interval waktu
k.Garansi : Minimal 2 Tahun
l. TKDN : Minimal 40%
Komponen Battery berada pada Rumah (Housing) Lampu dengan spesifikasi sebagai berikut :
No Jenis Spesifikasi
2 Baterai a. Tipe : Absorbed Glass Mat/Lithium
Ion/ Lithium Ferro
Phosphate
b. Kapasitas : Minimal 30 Ah – 12 VDC
c. Jumlah Baterai : 1 Set
d. Garansi : Minimal 2 Tahun
No Jenis Spesifikasi
3 Rumah a. Bahan Rumah Lampu : Alluminium
Lampu Alloy/Alumunium Pressure
Die Cast
b. Ukuran : Disesuaikan dgn kebutuhan
c. Pelindung Lampu : Putih Transparant
d. Posisi : Dipasang di lengan
tiang/dapat ditambahkan
panjang lengan ke badan
jalan
e. Garansi : Minimal 2 Tahun
B. SYARAT KHUSUS
KEGIATAN : Pembangunan dan Penerbitan Izin Pembangunan dan Pengoperasian Pelabuhan Sungai dan Danau
PEKERJAAN : Pembangunan Dermaga Barang Bukti Kejaksaan
LOKASI : Kecamatan Siak
T.ANGGARAN : 2024
A. PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI 0.25 % 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 100%
B. PEKERJAAN TRESTLE
I. PEKERJAAN PENDAHULUAN 5.76 % 0.24 0.24 0.24 0.24 0.24 0.24 0.24 0.24 0.24 0.24 0.24 0.24 0.24 0.24 0.24 0.24 0.24 0.24 0.24 0.24 0.24 0.24 0.24 0.24 75%
II. PEKERJAAN STRUKTUR TRESTLE 11.38 % 1.42 1.42 1.42 1.42 1.42 1.42 1.42 1.42
III. PEKERJAAN PONDASI RAMPDOOR DAN OPRIT 2.22 % 0.56 0.56 0.56 0.56
D. PEKERJAAN KANOPY TRESTLE 3.19 % 0.53 0.53 0.53 0.53 0.53 0.53
E. PEKERJAAN TURAP SHEET PILE 4.34 % 1.45 1.45 1.45 25%
F. PEKERJAAN PONTON DAN TIANG DOLPHIN 57.67 % 4.81 4.81 4.81 4.81 4.81 4.81 4.81 4.81 4.81 4.81 4.81 4.81
G. PEKERJAAN PAVING BLOCK JALAN MASUK 4.95 % 0.99 0.99 0.99 0.99 0.99
H. PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL 2.95 % 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49
I. PEKERJAAN AKHIR 0.02 % 0.02 0%
JUMLAH #### % 0.25 1.67 1.67 1.67 3.06 3.06 3.06 8.85 9.45 8.02 8.02 6.08 6.08 6.08 5.55 5.55 5.55 5.06 5.06 1.24 1.24 1.24 1.24 1.27
MINGGUAN 0.25 1.67 1.67 1.67 3.06 3.06 3.06 8.85 9.45 8.02 8.02 6.08 6.08 6.08 5.55 5.55 5.55 5.06 5.06 1.24 1.24 1.24 1.24 1.27
RENCANA
MINGGUAN KUM. 0 0.25 1.92 3.60 5.27 8.33 11.38 14.44 23.29 32.73 40.76 48.78 54.86 60.94 67.02 72.56 78.11 83.66 88.72 93.77 95.01 96.25 97.49 98.73 100.00
MINGGUAN
ACTUAL
MINGGUAN KUM.
MINGGUAN
DEV. (+) (-)
BULANAN
B. Layout Dan Gambar
Existing
C. Daftar Personil Manajerial
Personil manajerial yang dibutuhkan antara lain :
Pengalaman Sertifikat
Tgl. /Bln. /Thn. Jabatan dalam
No. Nama Pendidikan Minimal Kerja Jumlah Kompetensi
Lahir Pekerjaan
(Tahun) Pekerjaan
Ahli K3
2. ………………… ………………… S1 Teknik Sipil/Arsitek 3 Tahun 1 Orang Ahli K3 Konstruksi –
Konstruksi/Ahli
Muda / Ahli
Keselamatan
Keselamatan Konstruksi
Konstruksi
Muda
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
0, 3 - 0, 5
1. Concrete Mixer 2 Unit …………. …………. …………. …………. …………. Invoice
M3
Auto Matic
2. 1 Unit - …………. …………. …………. …………. …………. Invoice
Level/Waterpass
3. Mesin Genset 1 Unit 5 KVA …………. …………. …………. …………. …………. Invoice
Pile Driver +
4. 1 Unit 2,5 Ton …………. …………. …………. …………. …………. Invoice
Hammer
5. Crane + Ponton 1 Unit 10-15 Ton …………. …………. …………. …………. …………. Invoice
PC-200
6. Excavator 1 Unit …………. …………. …………. …………. …………. Invoice
148 HP
Catatan :
1. Melampirkan Surat Perjanjian Kerjasama berupa Dukungan Alat untuk pemasangan tiang
pancang Pile Drive Hammer dengan melampirkan invoice dan SIO (Surat Ijin Operator).
2. Melampirkan Surat Perjanjian Kerjasama berupa Dukungan Alat untuk pemasangan tiang
pancang Crane+Ponton dengan melampirkan invoice dan SIO (Surat Ijin Operator).
3. Melampirkan Surat Perjanjian Kerjasama berupa Dukungan Alat untuk Excavator dengan
melampirkan invoice dan SIO (Surat Ijin Operator).
E. Tabel Penetapan Tingkat Resiko Kerja
DESKRIPSI RISIKO PENILAIAN TINGKAT RISIKO PENILAIAN SISA RISIKO
TINGKAT RISIKO
TINGKAT RISIKO
KEMUNGKINAN
KEMUNGKINAN
KEPARAHAN
KEPARAHAN
NILAI RISIKO
NILAI RISIKO
PERSYARATAN
PENGENDALIAN
NO IDENTIFIKASI BAHAYA JENIS BAHAYA PEMENUHAN PENGENDALIAN AWAL KET.
URAIAN PEKERJAAN LANJUTAN
(Skenario Bahaya) (Tipe Kecelakaan) PERATURAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 PEKERJAAN PERSIAPAN
Mobilisasi dan De-Mobilisasi 1 Terluka akibat peralatan kerja
Pek. Pembersihan Lokasi
Biaya K3 Kontruksi 1 2 2 Kecil
6 PEKERJAAN STRUKTUR
Pek. Beton K-175 1 Tertusuk besi beton 2 3 6 Sedang
Pek. Bekisting 2 Iritasi pada kulit akibat beton
Pek. Pembesian 3 Tertusuk paku
9 PEKERJAAN PLAFOND
Pek. Pasang Rangka Kayu Plafond Modul 60x120 1 Terluka akibat peralatan 2 3 6 Sedang
Pek. Pasang Plafon Gypsump 2 Terjatuh dari ketinggian
List Plafond Gypsump 3 Tertusuk paku
10 PEKERJAAN ATAP
Pasang Kuda Kuda Baja Ringan 1 Terluka akibat peralatan 2 3 6 Sedang
Pek. Atap Spandek t=0.3mm 2 Terjatuh dari ketinggian
Pek. Pasang Listplang GRC 3 Tertusuk paku
Pek. Pasang Singap GRC
Pek. Pasang Plafond Piri Piri GRC
13 PEKERJAAN PONTON
Pekerjaan Light Sheep Pontoon + Roller 1 Terluka akibat peralatan kerja 2 3 6 Sedang
Pek. Sand Blast 2 Ganguan penglihatan akibat
Pek. Cat (Top Coat) cahaya mesin las
Pek. Rampdor 3 Tertusuk besi
Pek. Balok Memanjang Baja INP 200x90x7.5mm
Pek. Balok Melintang Baja INP 200x90x7.5mm
Pek. Plat Lantai Besi Plat Bunga 3 mm
Pek. Roller Guide Dia. 3 Inchi
Pas. Besi Dia. 12 Untuk Jalan Kaki
Pas. Angkur Untuk Rampdor + Asesories
Penerapan SMK3
Penerapan Umum
Penerapan secara umum SMK3 pada tahap pelaksanaan pekerjaan ini, antara lain :
a) Apabila terjadi kecelakaan kerja, Penyedia Jasa wajib membuat laporan kecelakaan kerja
kepada PPK, paling lambat 1x24 jam.
b) Dokumentasi hasil pelaksanaan K3 dibuat oleh Penyedia Jasa dan dilaporkan kepada PPK
secara berkala, yang menjadi bagian dari pelaporan pelaksanaan pekerjaan
c) Penyedia Jasa wajib melaksanakan perbaikan dan peningkatan kinerja sesuai hasil
evaluasi K3, dalam rangka menjamin kesesuaian dan efektifitas penerapan K3.
d) Penyedia Jasa bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja, apabila tidak menyelenggarakan K3 sesuai dengan K3;
Kegiatan : Pembangunan dan Penerbitan Izin Pembangunan dan Pengoperasian Pelabuhan Sungai dan Danau
Pekerjaan : Pembangunan Dermaga Barang Bukti Kejaksaan
Lokasi : Kecamatan Siak
HARGA JUMLAH
PERSENTASE
NO. URAIAN PEKERJAAN STN VOLUME
SATUAN ( Rp. ) HARGA ( Rp. ) TERHADAP
PEKERJAAN
1 Pek. Pembersihan Lokasi M2 800.00 166,097.36 132,877,888.00 2.95
2 Pengadaan Tiang Pancang Spun Pile dia=300 mm M1 810.00 385,000.00 311,850,000.00 6.93
3 Pemancangan Tiang Pancang Spun Pile dia=300 mm M1 810.00 191,533.54 155,142,167.40 3.45
4 Pek. Beton K-250 M3 32.69 1,864,496.07 60,947,346.77 1.35
5 Pek. Beton K-175 M3 9.37 1,561,867.56 14,637,119.96 0.33
6 Pek. Bekisting Pile Cap M2 67.08 290,070.00 19,457,895.60 0.43
7 Pek. Bekisting Balok M2 75.90 265,457.50 20,148,622.44 0.45
8 Pek. Bekisting Plat Lantai M2 88.50 313,197.50 27,718,699.10 0.62
9 Pek. Bekisting Ring Balok M2 17.14 122,358.50 2,097,224.69 0.05
10 Pek. Bekisting Kolom Praktis M2 21.39 248,297.50 5,311,580.12 0.12
11 Pek. Pembesian Kg 4,838.83 22,665.50 109,674,388.89 2.44
12 Pas. Dinding Bata 1 : 2 M2 4.77 172,189.60 821,344.39 0.02
13 Pas. Dinding Bata 1 : 4 M2 65.94 159,237.10 10,500,094.37 0.23
14 Pek. Plesteran Dinding 1 :4 M2 141.42 103,818.00 14,681,941.56 0.33
15 Pek. Acian M2 141.42 60,885.00 8,610,356.70 0.19
16 Pek. Afwerking Beton M2 45.82 106,499.58 4,879,917.26 0.11
17 Pek. Kusen Pintu Dan Jendela M3 0.28 10,689,250.00 2,973,749.35 0.07
18 Pek. Rangka Jendela Kaca M2 0.47 762,960.00 362,100.82 0.01
19 Pek. Pintu Panel M2 3.36 1,002,100.00 3,367,056.00 0.07
20 Pek. Pintu Km/Wc Fiber Unit 1.00 800,800.00 800,800.00 0.02
21 Pek. Pasang Engsel Pintu 4 Inchi Bh 6.00 122,441.00 734,646.00 0.02
22 Pek. Pasang Engsel Jendela 3 Inchi Bh 8.00 90,420.00 723,360.00 0.02
23 Pek. Pasang Gerendel Jendela Bh 3.00 78,430.00 235,290.00 0.01
24 Pek. Pasang Kait Angin Bh 6.00 54,945.00 329,670.00 0.01
25 Pek. Pasang Kaca Mati M2 3.95 235,763.00 930,698.02 0.02
26 Pek. Pasang Rangka Kayu Plafond Modul 60x120 M2 16.10 183,326.00 2,951,676.93 0.07
27 Pek. Pasang Plafon Gypsump M2 16.10 80,300.00 1,292,886.21 0.03
28 List Plafond Gypsump M1 28.41 28,325.00 804,713.25 0.02
29 Pek. Pasang Plafond Piri Piri GRC M2 20.97 67,206.92 1,409,409.76 0.03
30 Pasang Kuda Kuda Baja Ringan M2 48.04 253,710.60 12,187,648.32 0.27
31 Pek. Atap Spandek t=0.3mm M2 245.54 103,895.00 25,510,170.51 0.57
32 Pek. Pasang Listplang GRC M1 30.72 118,635.00 3,644,467.20 0.08
33 Pek. Pasang Singap GRC M2 0.60 104,049.00 62,720.74 0.00
34 Pek. Cat Lisplang GRC Dengan Cat Minyak M2 159.46 60,577.00 9,659,887.07 0.21
35 Pek. Cat Minyak Besi M2 213.99 71,365.80 15,271,567.54 0.34
36 Pek. Cat Dinding M2 168.08 43,499.50 7,311,426.41 0.16
37 Pek. Pas. Lantai Keramik Teras Unpolished Uk. 60X60 Cm M2 8.76 543,254.80 4,757,553.91 0.11
38 Pek. Pas. Lantai Keramik Ruangan Polished Uk. 60X60 Cm M2 14.22 488,059.06 6,942,054.39 0.15
39 Pek. Pasang Keramik Lantai Km/Wc 25x25 cm M2 1.88 207,306.00 389,092.63 0.01
40 Pek. Keramik Dinding Km/Wc 25x40 cm ( h=1.2 m ) M2 5.74 388,391.36 2,227,812.81 0.05
41 Pas. Kloset Jongkok Unit 1.00 936,617.00 936,617.00 0.02
42 Pas. Kran Air Bh 1.00 101,447.50 101,447.50 0.00
43 Pas. Instalasi Pipa Air Kotor PVC 4 Inchi M1 50.00 199,276.00 9,963,800.00 0.22
44 Pas. Instalasi Pipa Air Bersih PVC 1/2 Inchi M1 150.00 29,694.50 4,454,175.00 0.10
45 Pas. Floordrain Bh 1.00 164,230.00 164,230.00 0.00
46 Pembuatan Septictank Kap. 15 Orang Unit 1.00 13,680,822.55 13,680,822.55 0.30
47 Pemotongan Kepala Tiang Bh 30.00 160,090.86 4,802,725.71 0.11
48 Pengadaan Sheet pile Type CCSP W.325.1000 M1 90.00 1,485,000.00 133,650,000.00 2.97
49 Pemancangan Sheet pile Type CCSP W.325.1000 M1 90.00 344,905.00 31,041,450.00 0.69
50 Pek. Pengadaan Pipa 12 Inchi Tebal 8.3mm M1 288.00 2,933,333.33 844,800,000.00 18.78
51 Pek. Pemancangan Pipa Dholpin 12 Inchi Tebal 8.3mm M1 288.00 198,408.54 57,141,659.52 1.27
52 Pek. Pemadatan Tanah Semi Mekanis M2 320.00 121,550.00 38,896,000.00 0.86
53 Pek. Pasir Urug t=5cm M3 16.00 444,400.00 7,110,400.00 0.16
54 Pasang Paving Block Tebal 6 cm K-175 M2 320.00 215,820.00 69,062,400.00 1.53
55 Pek. Pasang Kanstin Trotoar 40x28x15x13 M1 160.00 314,039.00 50,246,240.00 1.12
56 Pek. Pemadatan Dan Pasir Pengisi M3 6.40 436,787.23 2,795,438.27 0.06
57 Pek. Sand Blast M2 402.90 140,943.00 56,785,934.70 1.26
58 Pek. Cat (Top Coat) M2 402.90 237,560.36 95,713,069.04 2.13
59 Pek. Bekisting M2 22.88 313,197.50 7,165,958.80 0.16
60 Type Octagonal H : 9 + Lampu 90 Watt (solar cell) Unit 2.00 9,523,525.00 19,047,050.00 0.42
61 Armatur PJU Sollar Cell All In One, daya 90 W Unit 2.00 18,639,504.95 37,279,009.90 0.83
62 Pondasi Tiang Lampu Unit 2.00 1,250,119.93 2,500,239.85 0.06
63 Lampu Sorot HPI 250-400 Watt GE 400 Bh 2.00 1,555,899.95 3,111,799.90 0.07
64 Pasang Lampu Rotary Warning Light 35 Watt Kuning Bh 1.00 1,115,899.95 1,115,899.95 0.02
65 Pasang CCTV Hikvision (Out Door) Unit 1.00 42,181,535.00 42,181,535.00 0.94
66 Instalasi Listrik Dari Panel Induk Ke Pos Jaga M1 250.00 48,200.00 12,050,000.00 0.27
67 Panel + MCB Bh 1.00 2,300,000.00 2,300,000.00 0.05
68 Pek. Rubber Fender SR Type DD,Ukuran 100mmx100mmx1000mm Unit 26.00 1,868,299.95 48,575,798.70 1.08
69 Penyambungan Tiang Pancang Buah 60.00 100,485.00 6,029,100.00 0.13
70 Pek. Plat Lantai Besi Plat Bunga 3 mm M2 18.00 585,062.50 10,531,125.00 0.23
HARGA
SATUAN KUANTITA TOTAL HARGA
NO RINCIAN BIAYA PENERAPAN SMKK SATUAN KETERANGAN
UKURAN S (Rp.)
(Rp.)
I II III IV V VI (IV*V) VII
1 Penyiapan dokumen
Pembuatan RKK,
dokumen RKPPL,RMLLP,RMPK:
RKK, RKPPL, RMLLP,
a RMPK Set 1.00 200,000.00 200,000.00 Dalam satu proyek
b Pembuatan prosedur dan instruksi kerja Set 1.00 50,000.00 50,000.00 Khusus prosedur dan instruksi
kerja pada pekerjaan
pemancangan tiang pancang
c Penyusunan pelaporan penerapan SMKK Set 1.00 150,000.00 150,000.00 Dalam satu proyek
A Sub Total Penyiapan
Jumlah
Dokumen RKK,RKPPL,RMLLP,RMPK 400,000.00
C. SYARAT TEKNIS
1. Tata cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung SNI 03-28472002.
2. Tatacara Perhitungan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung SNI 03-17292002.
3. Peraturan Perencanaan Kayu Struktur SNI-T-02-2003.
4. Tata cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk bangunan gedung, SNI 031726-
2003.
5. Tata cara Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung, SNI-03-
17271989.
6. Peraturan Umum Instalasi Lstrik (PUIL) SNI 04-0225-2000.
7. Peraturan Umum Keselamatan Kerja dari Departemen Tenaga Kerja.
8. Peraturan dan Ketentuan lain yang berlaku di wilayah Indonesia.
b. Pelaksanaan pekerjaan
Peraturan teknis bangunan yang digunakan dalam pembangunan dermaga adalah peraturan-
peraturan tersebut di bawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya :
1. Pekerjaan persiapan.
Pekerjaan persiapan antara lain :
2. Pekerjaan Galian/Urugan
Meliputi penggalian tanah untuk pondasi beton dan pekerjaan lain yang memerlukan
penggalian tanah, dan pengurugan kembali galian disisi pondasi. Penggalian untuk
pondasi dilakukan sampai kedalaman mencapai lapisan tanah cadas/keras atau
sekurang – kurangnya sesuai dengan gambar rencana kerja yang dibuat. Pengurungan
kembali galian yang tebalnya lebih dari 20 cm harus dilaksanakan selapis demi selapis
(setiap lebih kurang 10 cm) dan setiap lapisan harus di padatkan secara manual
sehingga tidak terjadi penurunan tanah yang dapat mengakibatkan kerusakan pada
pondasi, seperti : pondasi patah/putus, pondasi menggantung ataupun kerusakan pada
lantai bangunan.
3. Pekerjaan Pondasi
Pondasi beton yang dibuat harus memenuhi ketentuan mutu beton K 175 atau dengan
campuran 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr dengan syarat dan ketentuan pelaksanaan seperti pada
pekerjaan beton.
a. Lingkup pekerjaan :
Pekerjaan galian, urugan tanah, pekerjaan anti rayap (untuk daerah yang
banyak rayap) dan pembuatan pondasi.
4. Pekerjaan Beton
Pekerjaan beton meliputi : Sloof, kolom, lantai dan balok. Dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan teknis yang berlaku dengan mempertimbangkan faktor keamanan terhadap
gempa. untuk beton struktural ataupun non struktural seperti kolom praktis setidak -
setidaknya dibuat dengan mutu beton minimal K-175 atau dengan campuran 1PC : 2Ps
: 3Kr dan bata tulangan U-24, dengan ukuran besi tulangan, jumlah, jarak pasang sesuai
dengan ketentuan yang diatur dalam SK SNI T-15. 1991. 03 dan PBI. 1971. Untuk beton
rabat dapat menggunakan campuran 1PC : 2Ps : 5Kr.
a. Lingkup pekerjaan :
Pekerjaan bekisting, pembesian dan pengecoran.
5. Pekerjaan Rangka Atap dan Penutup Atap Untuk Kanopy Dan Pos Jaga
a. Pekerjaan rangka atap
• Lingkup Pekerjaan
Perakitan tiang dan rangka kuda – kuda menggunakan pipa baja dia. 3
inchi
• Bahan yang digunakan
Pipa baja dengan mutu baja sesuai dengan ketentuan persyaratan
konstruksi yang berlaku dan dijamin oleh produsen.
• Penjelasan pekerjaan
Sambungan kuda – kuda baja menggunakan sambungan las dan untuk
pondasi dengan tiang menggunakan angker baut yang ditanam dalam
pondasi beton. Untuk gording kuda-kuda menggunakan besi hollow
40x40x1,8
• Jika menggunakan baja ringan (truss), maka baja ringan yang digunakan
harus bersal dan dikerjakan oleh pabrikan yang telah memiliki lisensi
dan garansi yang pasti dan jelas. (hitungan struktur, gambar kerja, dan
surat jaminan garansi bermaterai Rp. 10. 000, - minimal selama 10
(sepuluh) tahun harus dilampirkan).
c. Penjelasan pekerjaan
• Pemasangan penutup atap disusun dengan rapi dan bertumpu pada
reng.
• Bubungan dipasang dengan bahan yang sama dan tersusun rapi.
• Apabila menggunakan bahan penutup pemasangan dilakukan sesuai
dengan spesifikasi pabrik atau bahan.
• Bubungan dipasang dengan bahan yang sama dengan jenis penutup
atap.
• Untuk penutup atap dari genteng kemiringan dibuat ≥30° – 45 ° sedang
atap seng atau sejenisnya kemiringan ≥ 20°.
• Pemasangan penutup atap harus rapi dan memenuhi syarat – syarat
sehingga tidak berakibat bocor.
c. Penjelasan pekerjaan
• Pekerjaan pasangan batu bata untuk dinding dimulai dari sloof sampai
dengan tinggi 100 cm dari permukaan lantai dengan campuran spesi
kedap air (trasraam) dangan campuran 1pc : 2 ps. (untuk Km/Wc)
• Pasangan dinding di atas 100 cm (Untuk Km/Wc) dari permukaan lantai
menggunakan spesi 1 pc : 4 ps untuk dinding yanga lain dimulai dari
atas lantai.
• Batu bata sebelum dipasang harus dibasahi dengan air sehingga dapat
melekat dengan sempurna.
• Batu bata pecah terpasang tidak lebih dari 20 % dari jumlah batu utuh
terpasang.
• Pasangan dinding bata dilaksanakan dengan hubungan verband
siar/nat masing masing lapisan tidak saling bertemu, tegak lurus, siku
dan rata.
• Ketinggian perhari dalam pemasangan dinding bata adalah 1, 5 m,
untuk menjaga kekuatan.
• Bidang dinding yang luasnya lebih besar dari 12 m2 harus ditambahkan
kolom praktis.
• Bagian dinding yang berhubungn dengan pekerjaan beton kolom diberi
penguat stek besi beton diameter 10 mm jarak 40 cm, yang ditanam
lebih dahulu pada bagian pekerjaan beton.
• Pekerjaan plesteran trasram (kedap air) dengan campuran 1 pc : 2 ps
harus dilakukan pada dinding ruangan setinggi 100 cm dari permukaan
lantai (pada dinding Km/Wc).
• Komposisi campuran spesi untuk pasangan dan plesteran biasa
digunakan spesi dengan campuran 1 pc : 4 ps.
• Seluruh permukaan yang akan diplester harus dibasahi dengan air
bersih, baru kemudian diplester dengan rata, halus dan merupakan
satu bidang tegak lurus dan siku.
• Pada bagian luar diberi lapisan acian dengan rata dan halus sehingga
bebas dari keretakan atau cacat – cacat lainnnya.
c. Penjelasan pekerjaan
• Diatas lantai diberi adukan 1pc : 4ps setebal 5 cm.
• Pemasangan granit dan keramik menggunakan adukan PC yang
cukup padat agar tidak terjadi rongga udara, dengan terlebih
dahulu merendam keramik dengan air.
• Bidang lantai granit dan keramik harus benar – benar rata, dan
harus dihindari dari injakan selama 3 x 24 jam setelah
pemasangan.
• Lebar nat keramik maksimal 3mm memebntuk garis lurus. Nat
diisi oleh bahan pengisi/nat grouting/semen warna. Pengisian nat
minimal setelag 3 x 24 jam setelah pemasangan keramik.
a. Lingkup Pekerjaan
Pengecatan dinding, kolom dan plafon (cat tembok)
c. Penjelasan pekerjaan
• Sebelum dilakukan pengecatan, permukaan dinding harus sudah
halus dan rata, sampai dengan pori – pori permukaan rata.
• Pengecatan dinding dilakukan setelah penutup plafon di pasang.
• Pengecatan dinding harus merata, berwarna sama dan tidak
mengelupas ketika sudah kering.
• Pengecatan pada plafon dimulai dengan membersihkan
permukaan plafon dan memberi plamur secara merata. Setelah
diplamir plafon dicat secara merata dengan warna sama dan tidak
boleh mengelupas setelah kering.
• Khusus untuk cat minyak digunakan pada rangka kanopy, pagar,
listplang GRC, singap GRC
c. Penjelasan pekerjaan
• Semua kabel distribusi ditanam dalam tembok dan berada dalam
pipa conduit PVC yang disesuaikan dengan ukuran.
• Tidak diperkenankan ada pencabangan atau sambungan kecuali
pencabangan connectornya menggunakan konduktor dan pada
outlet/kontak penghubung.
• Stop kontak yang dipakai adalah stop kontak satu phase rating 250
volt, yang dipasang rata dinding dan pada ketinggian kurang lebih
150 cm dari permukaan lantai atau pada posisi yang tidak mudah
dijangkau siswa. Sangat disarankan menggunakan stop kontak
yang ada pengaman.
• Saklar bertipe pemasangan rata dinding dengan rating 250 volt,
dapat berupa saklar triple, double dan single. Saklar ditempatkan
dekat pintu dipasang pada ketinggian kurang lebih 150 cm di atas
permukaan lantai.
17. Pekerjaan CCTV, Lampu PJU, Lampu Sorot Dan Lampu Rotary
Pemasangan CCTV, Lampu PJU, Lampu Sorot Dan Lampu Rotary harus dilaksanakan
oleh tenaga terampil dibidangnya, untuk spesifikasi bahan atau material yang
digunakan disesuaikan dalam analisa pekerjaan.
a. Persyaratan Lapangan
• Kontraktor bertanggung jawab untuk memancang tiang dengan
ukuran dan jumlah seperti disyaratkan pada posisi seperti
dinyatakan pada gambar denah lokasi tiang, seperti yang telah
disetujui oleh Engineer. Kontraktor harus didukung oleh team
supervisi yang dapat dipertanggung jawabkan yang dilengkapi
dengan peralatan yang presisi dan sedikitnya dua orang
memeriksa kelurusan dari setiap tiang selama
pemancangan
• Tiang-tiang pondasi harus dipancang sampai mencapai lapisan
tanah keras atau sesuai dengan petunjuk "pengawas yang
ditunjuk".
• Urutan pemancangan tiang dalam satu kelompok harus sesuai
dengan petunjuk "pengawas yang ditunjuk".
• Tiang-tiang yang rusak atau ditolak, menjadi tanggung jawab
Kontraktor dan harus disingkirkan dari proyek.
• Dalam hal diperlukan penyambung (follower), maka sepenuhnya
menjadi tanggung jawab kontraktor
b. Perubahan dan Penambahan
• Panjang tiang yang sebenarnya boleh dimodifikasi oleh Engineer
setelah percobaan pembebanan tiang dan bilamana kondisi
lapangan mensyaratkan perubahan demikian.
• Setiap perintah perubahan harus mendapat persetujuan tertulis
dari Engineer
c. Penyerahan
Sedikitnya 2 (dua) minggu sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus
menyerahkan hal-hal berikut kepada Engineer.
• Data Pabrik
Data produk dari pabrik tentang tiang harus diserahkan oleh
Kontraktor untuk disetujui oleh Engineer.
• Sertification
Semua tiang pondasi yang dikirim ke proyek harus dilengkapi
dengan sertifikat dari pabrik
• Gambar kerja
• Kontraktor harus membuat dan menyerahkan gambar kerja,
metoda konstruksi, jadwal kerja dan daftar perlengkapan kepada
Engineer untuk mendapat persetujuan.
d. Kondisi Kerja
• Kontraktor harus mengambil tindakan pencegahan yang
diperlukan untuk mencegah kerusakan dari tiang pancang pada
waktu pengangkutan, penyimpanan dan pemancangan.
• Tiang pancang harus dirawat dan disimpan sedemikian rupa
sehingga tidak terjadi tegangan-tegangan yang melebihi rencana.
• Tiang pancang harus ditumpuk pada tumpukan yang sesuai
sehingga tidak terjadi kerusakan pada beton atau pengotoran dari
permukaan. Tumpukan harus ditempatkan pada posisi sesuai
dengan petunjuk (gambar) atau telah disetujui oleh pengawas
yang ditunjuk atau dalam posisi dimana kemungkinan terjadi
tekanan dan deformasi sekecil mungkin.
• Pemberian tanda pada tiang pancang dicantumkan dengan cat
pada tiap interval/jarak 0.5 m. Panjang keseluruhan tiang harus
dicantumkan dengan cat atau bahan lain yang disetujui. Penunjuk
panjang harus diberikan pada interval setiap 1.0 m.
e. Jenis Bahan
• Hasil pabrik yang dapat diterima
Kontraktor harus menyerahkan brosur-brosur dari beberapa
pabrik yang menghasilkan jenis tiang yang sama dengan yang
disyaratkan, untuk dipilih dan disetujui oleh Engineer.
• Bahan-bahan tiang
• Bahan-bahan tiang yang akan dipakai pada pekerjaan ini harus
sesuai dengan persyaratan-persyaratan berikut :
o Dimensi/Ukuran-ukuran
Jenis tiang yang dipakai adalah Tiang Beton Precast
Prestress dengan diameter 40cm dengan mutu beton K-600
seperti ditunjukkan pada gambar-gambar struktur
• Beton
Mutu beton minimum yang dipakai adalah fc' - 41.5 MPa
(Cylinder), yang harus sudah dicapai pada waktu pemancangan.
• Penulangan dan prestressing strands o Prestressing strands harus
"uncoated, bright seven wire, stress relieved 270 ksi "sesuai ASTM
A-416".
o Spiral harus dibentuk dari "cold drawn bright steel wire"
sesuai ASTM A- -24.
1. Pemancangan Tiang
1. Untuk memancang tiang harus dipakai suatu alat pukul dari jenis
disel (a diesel hammer type). Dalam pemilihan "driving diesel
hammer" haruslah dari berat yang memadai agar tidak merusak
tiang. "Hammer" harus mempunyai persyaratan minimum : berat
ram 3500 kg (Kobe - 35 type).
2. Tiang-tiang harus dipancang sampai mencapai kedalaman yang
ditunjukkan didalam gambar struktur atau dengan final set yang
disetujui dimana tidak lebih dari 20 mm untuk 10 pukulan terakhir.
3. Tiang-tiang harus dipancang secara akurat, pada lokasi yang tepat;
pada garis yang benar baik secara lateral maupun longitudinal
seperti ditunjukkan pada gambar.
4. Toleransi yang diijinkan untuk ketidak tepatan lokasi dan ketidak
kelurusan adalah 75 mm dan 1/80. Tiang-tiang harus diarahkan
selama pemancangan dan bila perlu harus dibantu/diganjal untuk
dapat menjaga posisi yang benar. Apabila ada tiang yang berubah
bentuk atau bengkok, maka tidak boleh dipaksa untuk
meluruskannya kembali kecuali dengan persetujuan tertulis dari
pengawas yang ditunjuk.
e. Posisi-posisi tiang.
Posisi-posisi tiang dan ketidak lurusan harus didata oleh Kontraktor dan
diserahkan kepada pengawas yang ditunjuk pada waktu
berlangsungnya pekerjaan dan persetujuan akhir diberikan oleh
pengawas yang ditunjuk dalam waktu tiga hari sesudah tiang yang
terakhir selesai dipancang. Sampai persetujuan tersebut diberikan, tak
ada perlengkapan yang boleh dipindahkan; kecuali atas resiko
Kontraktor sendiri.
f. Tiang-tiang yang rusak atau salah tempat
Apabila suatu tiang rusak pada waktu pemancangan, percobaan atau
oleh sebab lain atau salah letak atau gagal pada waktu percobaan
beban, Kontraktor disyaratkan untuk mengadakan penambahan tiang
pada posisi yang ditentukan oleh Engineer sedemikian sehingga
akhirnya dihasilkan daya dukung yang sama.
1. Nama proyek
2. Nomor Tiang
3. Tanggal pemancangan
4. Cuaca
5. Set, rebound dan tinggi jatuh (ram height) pada 10 pukulan
terakhir (last ten blow)
6. Dalamnya pemancangan dari level tanah.
7. Level tanah.
8. Panjang tiang.
9. Jenis alat pukul (Hammer Type).
10. Sambungan yang dipakai, jumlah dan jenisnya (kalau ada
sambungan).
11. Waktu/saat mulai dan waktu selesainya pemancangan.
12. Jumlah pukulan dan rata-rata set tiap 0.5 m.
13. Tinggi jatuh yang sebenarnya (actual ram stroke).
14. Semua informasi lain seperti disyaratkan oleh Engineer.
15. Metoda pengukuran set dan rebound harus disetujui oleh
Engineer. Record diatas harus menunjukkan satu seri
pengukuran set selama seluruh proses pemancangan. Apabila
pemancangan suatu tiang dimulai, maka harus dilakukan
sampai selesai dan mencapai set yang disyaratkan (kecuali
waktu penyambungan).
h. Kepala Tiang
1. Setelah pemancangan selesai dilaksanakan Kontraktor wajib
untuk memotong kelebihan panjang tiang pancang sedemikian
rupa sehingga panjang stek tulangan setelah pemotongan
kepala tiang minimum 40 diameter tulangan tiang pancang
terbesar, sebagai pengikat ke-pur (pile cap). Setelah
pemancangan selesai, kontraktor harus segera melanjutkan
dengan memeriksa level dan mencatat posisiposisi tiang secara
detail dan akurat serta membandingkan dengan posisi yang
dicantumkan pada gambar denah tiang. Kontraktor harus
menyediakan surveyor dilapangan untuk pekerjaan tersebut.
2. Stek tulangan tiang setelah pemotongan kepala tiang (panjang
minimum 40 diameter) harus dalam keadaan bersih, lurus dan
baik.
3. Kepala tiang setelah dipotong harus dibersihkan dengan sikat
kawat.
4. Batas pemotongan kepala tiang harus tepat sesuai dengan
petunjuk/gambar
1) Sambungan tiang dan pengelasan
a) Kontraktor atau Pabrik pembuat tiang harus
menyerahkan sistim sambungan tiang untuk
disetujui Engineer sebelum pemasangan di
lapangan.
b) Detail dari sambungan harus terdiri dari :
- Sistim sambungan yang akan dipakai
- Detail pengelasan dan mutu dari bahan
pengelasan
- Prosedur pengelasan
- Kwalifikasi/kecakapan tukang las.
2) Laporan dan pemeriksaan pekerjaan pondasi tiang
Pada waktu selesainya pekerjaan pondasi tiang,
sebuah laporan yang tepat harus segera disiapkan dan
diserahkan rangkap 6 (enam) kepada pengawas yang
ditunjuk. Hal-hal berikut harus termasuk juga di dalam
laporan :
b. Aggregat
Semua pemakaian batu pecah (agregat kasar) dan pasir beton, harus memenuhi
syarat-syarat :
c. Air
Air yang digunakan untuk semua pekerjaan-pekerjaan dilapangan adalah air bersih, tidak
berwarna, tidak mengandung bahan-bahan kimia (asam alkali), tulangan, minyak atau
lemak dan memenuhi syarat-syarat Peraturan Beton Indonesia. Air yang mengandung
garam (air laut) sama sekali tidak diperkenankan untuk dipakai.
d. Besi Beton
Semua besi beton yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat :
a) Baru, bebas dari kotoran-kotoran, lapisan minyak/ karat dan tidak cacat
(retakretak, mengelupas, luka dan sebagainya).
b) Dari jenis baja dengan mutu sesuai yang tercantum dalam gambar dan
bahan tersebut dalam segala hal harus memenuhi ketentuanketentuan
Peraturan Beton Indonesia.
c) Mempunyai penampang yang sama rata.
d) Kecuali bila ditentukan lain di dalam gambar maka mutu besi beton yang
digunakan ≤ ø8 mm : BJTP U-28 ( Tulangan Polos ), > ø10 mm : BJTD
U-42 ( Tulangan Ulir ).
e) Pemakaian besi beton dari jenis yang berlainan dari ketentuanketentuan
diatas, harus mendapat persetujuan tertulis Perencana Struktur. Besi
beton harus disupply dari satu sumber (manufacture) dan tidak
dibenarkan untuk mencampur adukan bermacam-macam sumber besi
beton tersebut untuk pekerjaan konstruksi.
f) Sebelum mengadakan pemesanan Pemborong harus mengadakan
pengujian mutu besi beton yang akan dipakai, sesuai dengan petunjuk-
petunjuk dari Direksi/ Pengawas Ahli.
g) Barang percobaan diambil dibawah kesaksian Direksi/ Pengawas Ahli,
berjumlah min.3 (tiga) batang untuk tiap-tiap jenis percobaan, yang
diameternya sama dan panjangnya ± 100 cm.
h) Percobaan mutu besi beton juga akan dilakukan setiap saat bilamana
dipandang perlu oleh Direksi/ Pengawas Ahli.
i) Contoh besi beton yang diambil untuk pengujian tanpa kesaksian Direksi/
Pengawas Ahli tidak diperkenankan sama sekali dan hasil test yang
bersangkutan tidak sah.
j) Semua biaya-biaya percobaan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung
jawab Pemborong.
k) Penggunaan besi beton yang sudah jadi seperti steel wiremesh atau yang
semacam itu, harus mendapat persertujuan tertulis Perencana Struktur.
l) Besi beton harus dilengkapi dengan label yang memuat nomor
pengecoran dan tanggal pembuatan, dilampiri juga dengan sertifikat
pabrik yang sesuai untuk besi tersebut.
m) Besi beton yang tidak memenuhi syarat-syarat karena kwalitasnya tidak
sesuai dengan spesifikasi struktur harus segera dikeluarkan dengan site
setelah menerima instruksi tertulis dari Direksi/ Pengawas Ahli, dalam
waktu 2 x 24 jam atas biaya Pemborong. n)
-
-tiap 50
ton.,maka diambil secara acak 1 (satu) set benda uji yang terdiri dari 3
(tiga) batang untuk uji tarik dan 1 (satu) batang untuk uji lengkung
(panjang maksimum masing –masing batang uji adalah 150cm dan
diambil dari bagian tengah tulangan panjang 12m) untuk setiap mutu,
diameter dan nomor leburan (Heat) yang sama. Setiap kelipatan 25 ton
ditambah 1 (satu) set benda uji , hingga maksimum 3 set benda uji untuk
setiap mutu, diameter dan nomor leburan (heat) yang sama.
Toleransi berat perbatang
e. Kwalitas Beton
a) Kecuali bila ditentukan lain dalam gambar, kualitas beton adalah :
b) Balok menggunakan kuat karakteristik beton rencana dengan f’c = 21,7
MPa (K-250), dengan besi tulangan mutu 420 Mpa, besi sesuai dengan
gambar detail.
c) Plat menggunakan kuat karakteristik beton rencana f’c = 21,7 MPa
(K250), dengan besi tulangan mutu 420 Mpa, besi sesuai dengan gambar
detail.
d) Evaluasi penentuan karakteristik ini digunakan ketentuan-ketentuan yang
terdapat dalam Peraturan Beton Indonesia.
e) Pemborong harus memberikan jaminan atas kemampuannya membuat
kualitas beton ini dengan memperhatikan data-data pengalaman
pelaksanaan di lain tempat dan dengan mengadakan trial-mix di
laboraturium.
f) Selama pelaksanaan harus dibuat benda-benda uji berupa silinder beton
atau kubus beton, menurut ketentuan-ketentuan yang disebut dalam
Peraturan Beton Indonesia mengingat bahwa W/C faktor yang sesuai
disini adalah sekitar 0.520.55 maka pemasukan adukan kedalam cetakan
benda uji dilakukan menurut Peraturan Beton Indonesia tanpa
menggunakan penggetar.
g) Pada masa-masa pembetonan pendahuluan harus dibuat minimum 1
benda uji per 5 m3 beton hingga dengan cepat dapat diperoleh 20 benda
uji yang pertama.
h) Pengambilan benda uji harus dengan periode antara yang disesuaikan
dengan kecepatan pembetonan.
i) Pemborong harus membuat laporan tertulis atas data-data kualitas
beton yang dibuat dengan disahkan oleh Direksi / Pengawas Ahli dan
laporan tersebut harus dilengkapi dengan perhitungan tekanan beton
karakteristiknya. Laporan tertulis tersebut harus disertai sertifikat dari
laboraturium.
j) Setiap akan diadakan pengecoran atau setiap 5 m3, harus dilakukan
pengujian slump (slump test), dengan syarat minimum 8 cm dan
maksimum 12 cm. Cara pengujian sebagai berikut :
k) Contoh beton diambil tepat sebelum dituangkan kedalam cetakan beton
(bekisting). Cetakan slump dibasahkan dan ditempatkan diatas kayu yang
rata atau plat beton. Cetakan diisi sampai kurang lebih sepertiganya.
Kemudian adukan tersebut ditusuk-tusuk 25 kali dengan besi diameter 16
mm panjang 30 cm dengan ujung yang bulat (seperti peluru).
l) Pengisian dilakukan dengan cara serupa untuk dua lapisan berikutnya.
Setiap lapisan ditusuk-tusuk 25 kali dan setiap tusukan harus masuk
dalam satu lapisan yang dibawahnya. Setelah atasnya diratakan, segera
cetakan diangkat perlahan-lahan dan diukur penurunannya
Pekerjaan Ponton
Pada pekerjaan ini kontraktor harus melampirkan
1. SPESIFIKASI BAHAN
1.1. Kawat Las (Welding Electrodes)
Bottom :
• Tebal Plate : 9 mm, Standar Marine sesuai yang dipersyaratkan oleh
Badan Klasifikasi Indonesi (BKI) atau Ajax Member Class, dilengkapi
dengan masing-masing kode Head Number (HN) Plate.
• Web Frame & Girder : Profile L. 150 x 70 x 6 mm,
Standar Marine, JIS atau ASTM
Base Line :
• Material : Round Bar diameter 1,5 Inchi, Standar Marine sesuai yang
dipersyaratkan oleh Badan Klasifikasi Indonesi (BKI) atau Ajax Member
Class.
1.5. Deck
Deck adalah Lantai Pontoon yang merupakan struktur penguat bagian atas
dari Pontoon.
1.6. Bulkhead
Bulkhead adalah Konstruksi sekat bagian dalam Pontoon yang merupakan
pembagi ruangan menjadi beberapa Tanki udara (Void Tank). Bulkhead
terbagi atas dua yaitu Sekat Melintang (Trans Bulkhead) dan Sekat
memanjang (Longitudinal Bulkhead).
1.7. Bolder
Bolder adalah Konstruksi Out Fit yang berguna untuk keperluan
Penambatan dari Pontoon ke Kapal atau sebaliknya.
• Dimensi : Man Hole 600 x 400 [mm], Cover Plate 800 x 600 [mm]
• Material : Plate 9 mm Standar Marine
• Ordinary : Ring Plate as Drawing and Bolt Nut M 20 +
Rubber Packing + Flexible Handle.
Primer Coat adalah Cat Dasar yang berfungsi sebagai Anti Corrosive (AC), di
aplikasikan pada seluruh bagian luar Kasko Pontoon beserta seluruh Out
Fitting.