Anda di halaman 1dari 53

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK


DINAS PERHUBUNGAN

Alamat : Komplek Perkantoran Pemda Kabupaten Siak Tanjung Agung


SIAK SRI INDRAPURA

KEGIATAN :
PEMBANGUNAN DAN PENERBITAN IZIN PEMBANGUNAN DAN
PENGOPERASIAN PELABUHAN SUNGAI DAN DANAU

SUB KEGIATAN :
PEMBANGUNAN PELABUHAN SUNGAI DAN DANAU

PEKERJAAN :
PEMBANGUNAN DERMAGA BARANG BUKTI KEJAKSAAN

TAHUN ANGGARAN
2024

SPESIFIKASI DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


SPESIFIKASI UMUM

SKPD : Dinas Perhubungan Kabupaten Siak


Kegiatan : Pembangunan dan Penerbitan Izin Pembangunan dan
Pengoperasian Pelabuhan Sungai dan Danau
Sub Kegiatan : Pembangunan Pelabuhan Sungai dan Danau
Pekerjaan : Pembangunan Dermaga Barang Bukti Kejaksaan
Lokasi : Kecamatan Siak Kabupaten Siak
Pagu Dana : Rp. 4.500.000.000,-
HPS : Rp. 4.499.470.000,-
Jangka waktu pelaksanaan : 180 (seratus delapan puluh) Hari Kalender
Sumber Pendanaan : APBD. Kabupaten Siak Tahun Anggaran 2024

A. SYARAT UMUM

PASAL 1
JENIS PEKERJAAN DAN URAIAN PEKERJAAN

1. Jenis Pekerjaan
Adalah Pembangunan Dermaga Barang Bukti Kejaksaan yang bertujuan untuk mempersiapan
Sarana dan Prasarana Tempat Tambatan Kapal Tangkapan.

2. Uraian Pekerjaan
A. PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI
B. PEKERJAAN TRESTLE
C. PEKERJAAN POS JAGA
D. PEKERJAAN KANOPY TRESTLE
E. PEKERJAAN TURAP SHETPILE
F. PEKERJAAN PONTON DAN TIANG DOLPHIN
G. PEKERJAAN PAVING BLOCK JALAN MASUK
H. PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL
I. PEKERJAAN AKHIR
a. melaksanakan Pembangunan Fisik untuk menentukan Kontraktor Pelaksana dalam
melakukan Pekerjaan ini. Kerangka Acuan Kerja harus dipahami dan merupakan
dokumen yang saling mendukung dalam Dokumen Kontrak Pekerjaan fisik.

3. Tenaga kerja
a. Tenaga kerja/tenaga ahli yang cukup memadai dengan jenis pekerjaan yang
dilaksanakan.
b. Alat-alat bantu seperti alat-alat pengangkut dan peralatan lain yang diperlukan dalam
pelaksanaan.
c. Bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk setiap pekerjaan yang akan
dilaksanakan tepat pada waktunya.

PASAL 2
SYARAT-SYARAT UMUM

1. Umum
Persyaratan teknis ini merupakan aturan dan kebutuhan yang harus dipenuhi dalam
pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Secara umum persyaratan ini bisa ditetapkan dan merupakan
kesatuan dengan Persyaratan Teknis Khusus serta bersama-sama dengan dokumen lainnya
merupakan Persyaratan Teknis Pelaksanaan Pekerjaan. Pekerjaan yang dicakup dalam spesifikasi
teknis ini berupa pekerjaan Umum (Mobilisasi & Demobilisasi), pengadaan tiang pancang,
pemacangan, pekerjaan struktur, pekerjaan pembuatan ponton dan kanopy, pekerjaan finishing.
Spesifikasi ini juga mengharuskan penyedia jasa untuk melakukan pematokan dan survei
lapangan yang cukup detail berdasarkan gambar selama periode mobilisasi. Penyedia jasa harus
menyiapkan gambar kerja (shop drawings) untuk diperiksa dan disetujui oleh pengawas
pekerjaan. Penyedia jasa harus melaksanakan semua pekerjaan yang tercakup dalam kontrak
dan memperbaiki cacat mutu sebelum masa kontrak berakhir. Analisa Harga Satuan Pekerjaan
penawaran yang diajukan Penyedia harus mengacu kepada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2023 tentang Analisis Harga Satuan
Pekerjaan Bidang pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

2. Ruang Lingkup Pekerjaan


a. Pekerjaan yang dikerjakan adalah Pembangunan Dermaga Dan Ponton Beserta Fasilitas
lainnya
b. Pekerjaan harus diserahkan oleh Pemborong dalam keadaan selesai, termasuk
menyingkirkan bahan-bahan bekas/sisa pekerjaan dan sebagainya atau hal lain atas
petunjuk dan perundingan pemberi tugas.
c. Kontraktor bertanggung jawab atas fasilitas-fasilitas yang berkepentingan untuk pekerjaan
ini seperti jalan-jalan diproyek, tempat penumpukan tiang pancang, pembersihan areal
ponton, perlindungan terhadap fasilitas-fasilitas yang telah ada seperti pipa air, kabel
telpon, kabel listrik, pipa gas, saluran-saluran umum dan fasilitas-fasilitas lainnya baik yang
berada dilokasi proyek maupun dilokasi yang bersebelahan dengan proyek.
d. Sarana Pekerjaan
Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan pemborong harus menyediakan :
 Tenaga Kerja yang cukup dan terampil untuk setiap bagian pekerjaan
 Peralatan yang baik dan cukup untuk melaksanakan pekerjaan
 Bahan-bahan yang digunakan baik mutunya, cukup jumlahnya dan terjamin
pendistribusiannya sesuai dengan Spesifikasi Teknis yang telah ditetapkan.
e. Cara Pelaksanaan
Pekerjaan dilaksanakan sesuai ketentuan-ketentuan dalam Spesifikasi Teknis.

3. Sarana Pekerjaan
Kontraktor wajib memasukan jadwal kerja, Kontraktor juga wajib memasukan identifikasi dari
tempat kerja, nama, jabatan dan keahlian masing – masing anggota pelaksana pekerjaan, serta
inventarisir peralatan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan ini. Kontraktor wajib
menyediakan tempat penyimpanan bahan/material dilokasi yang aman dari segala kerusakan,
kehilangan dan hal – hal yang dapat menggangu pekerjaan lain. Semua sarana persyaratan kerja,
sehingga kelancaran dan memudahkan kerja dilokasi dapat tercapai.

4. Gambar-Gambar Dokumen
a. Dalam hal terjadi perbedaan dan atau pertentangan dalam gambar – gambar yang ada
dalam Uraian Spesifikasi Pekerjaan ini, maupun pekerjaan yang terjadi akibat keadaan
dilokasi, Kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada Pemberi Tugas secara
tertulis untuk mendapatkan keputusan pelaksanaan di lokasi setelah Pemberi Tugas
berunding terlebih dahulu dengan Kontraktor. Ketentuan tersebut diatas tidak dapat
dijadikan alasan oleh Kontraktor untuk memperpanjang waktu pelaksanaan.
b. Semua ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran jadi dalam keadaan
selesai/terpasang.
c. Mengingat masalah ukuran ini sangat penting, Kontraktor diwajibkan memperhatikan dan
meneliti terlebih dahulu semua ukuran yang tercantum seperti Pemancangan, pembuatan
ponton, dan lain – lainnya sebelum memulai pekerjaan. Bila ada keraguan mengenai ukuran
mana yang akan dipakai dan dijadikan pegangan Kontraktor wajib berkonsultasi terlebih
dahulu dengan Pemberi Tugas.
d. Kontraktor tidak dibenarkan mengubah dan atau mengganti ukuran – ukuran dan Spesifikasi
Teknis yang tercantum didalam dokumen pelaksanaan tanpa sepengetahuan Pemberi
Tugas. Bila hal tersebut terjadi segala akibat yang akan ada menjadi tanggung jawab
Kontraktor baik dari segi biaya maupun waktu.
e. Kontraktor harus menyediakan dengan lengkap masing – masing dua salinan, segala
gambar-gambar Spesifikasi Teknis, agenda, berita acara perubahan dan gambar – gambar
pelaksanaan yang telah disetujui ditempat pekerjaan. Dokumen-dokumen ini harus dapat
dilihat Pemberi Tugas setiap saat sampai dengan serah terima kesatu, Setelah serah terima
kesatu, dokumen – dokumen tersebut akan didokumentasikan oleh Pemberi tugas.
5. Gambar Pelaksanaan Dan Sampel Bahan
a. Gambar – gambar pelaksanaan (shop drawing) adalah gambar – gambar, diagram Ilustrasi,
jadwal brosur atau data yang disiapkan Kontraktor, Supplier atau Produsen yang
menjelaskan bahan-bahan atau sebagian pekerjaan.
b. Sampel Bahan adalah benda – benda yang disediakan Kontraktor untuk menunjukan bahan,
kelengkapan dan kualitas kerja. Ini akan dipakai oleh Pemberi Tugas untuk menilai dahulu.
c. Kontraktor akan memeriksa, menandatangani persetujuan dan menyerahkan dengan segera
semua gambar – gambar pelaksanaan dan sampel-sampel yang diisyaratkan dalam
Dokumen Kontrak.
d. Dengan menyetujui dan menyerahkan gambar – gambar pelaksanaan atau sampel-sampel
dianggap Kontraktor telah meneliti dan menyesuaikan setiap gambar atau sampel tersebut
dengan Dokumen Kontrak.
e. Pemberi Tugas akan memeriksa dan menolak atau menyetujui gambar – gambar
pelaksanaan atau sampel-sampel dalam waktu sesingkat – singkatnya, sehingga tidak
menggangu jalannya pekerjaan.
f. Kontraktor akan melakukan perbaikan – perbaikan yang diminta Pemberi Tugas dan
menyerahkan kembali segala gambar – gambar pelaksanaan dan sampel-sampel sampai
disetujui.
g. Persetujuan Pemberi Tugas terhadap gambar-gambar pelaksanaan dan sampel-sampel,
tidak membebaskan Kontraktor dari tanggung jawabnya atas perbedaan dengan Dokumen
Kontrak, apabila perbedaan tersebut tidak diberitahukan secara tertulis kepada Pemberi
Tugas.
h. Semua pekerjaan yang memerlukan gambar – gambar pelaksanaan atau sampel-sampel
yang harus disetujui Pemberi Tugas tidak boleh dilaksanakan sebelum ada persetujuan
tertulis dari Pemberi Tugas.
i. Gambar – gambar pelaksanaan atau sampel-sampel harus dikirimkan Kontraktor kepada
Pemberi Tugas dalam dua salinan, Pemberi Tugas akan memeriksa dan mencantumkan
tanda – tanda “Telah diperiksa tanpa Perubahan“ atau “ Telah Diperika dengan Perubahan”
Atau “Ditolak”.
j. Sebutan katalog atau barang cetakan, hanya boleh diserahkan apabila menurut Pemberi
Tugas hal-hal yang sudah ditentukan dalam katalog atau barang cetakan tersebut sudah
jelas dan tidak perlu dirubah. Barang cetakan ini juga harus diserahkan dalam dua rangkap
untuk masing – masing jenis dan tidak diperlu dirubah.
k. Sampel-sampel yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis harus dikirimkan kepada Pemberi
Tugas dan di biayai oleh kontraktor.
l. Biaya pengiriman gambar – gambar pelaksanaan, contoh – contoh katalog-katalog kepada
Pemberi Tugas menjadi tanggungan kontraktor.

6. Bahan Baru/Bekas
Kecuali ditetapkan lain secara khusus, maka semua bahan yang dipergunakan dalam / untuk
pekerjaan ini harus merupakan bahan yang baru, penggunaan bahan bekas hanya bisa
diperkenankan dengan izin tertulis dari Kontraktor atas persetujuan Pemberi Tugas.
7. Persetujuan Bahan
a. Untuk menghindarkan penolakan bahan dilapangan, dianjurkan dengan sangat agar
sebelum sesuatu bahan/produk akan dibeli/dipesan/diproduksi, terlebih dahulu dimintakan
persetujuan Pemberi Tugas atas kesesuaian dari bahan/produk tersebut pada persyaratan
teknis, akan diberikan dalam bentuk tertulis yang dilampirkan contoh/brosur dari
bahan/produk yang bersangkutan untuk diserahkan pada Kontraktor di Lapangan.
b. Penolakan bahan dilapangan karena diabaikan procedure diatas sepenuhnya merupakan
tanggung jawab Penyedia Jasa/Supplier, atas nama tidak dapat diberikan pertimbangan
keringanan apapun.
c. Adanya persetujuan tertulis dengan disertai contoh/brosur seperti tersebut diatas tidak
melepaskan tanggung jawab Penyedia Jasa/Supplyer dari kewajibannya dalam perjanjian
kerja ini untuk mengadakan bahan/produk yang sesuai dengan persyaratan, serta tidak
merupakan jaminan akan diterima/disetujuinya seluruh bahan/produk tersebut dilapangan,
sejauh tidak dapat dibuktikan bahwa seluruh bahan/produk tersebut adalah sesuai dengan
contoh/brosur yang telah disetujui.

8. Penyimpanan Bahan
a. Persetujuan atas sesuatu bahan/produk harus dimengerti sebagai perizinan untuk
memasukkan bahan/produk tersebut kedalam lapangan dan penggunaan bahan/produk
tersebut dalam pekerjaan sejauh bahwa keadaannya tidak berubah dari kondisi waktu
persetujuan diberikan.
b. Bahan/produk yang telah dimasukkan ke lapangan harus segera disimpan ditempat dengan
cara/peralatan dalam susunan/tumpukan dan dengan pengkondisian lingkungan dan
dengan accessibilities yang baik, sesuai dengan ketentuan untuk masing-masing
bahan/produk dalam persyaratan yang ditetapkan atau dalam hal dimana persyaratan ini
tidak jelas, sesuai dengan petunjuk Pemberi Tugas.
c. Untuk bahan/produk yang mempunyai umur pemakaian yang tertentu, penyimpanannya
harus dikelompokkan menurut umur pemakaian tersebut, yang mana harus dinyatakan
dengan tanda pengenal dengan ketentuan sebagai berikut :
 Tanda pengenal terbuat dari kaleng atau kertas karton yang tidak akan rusak selama
penggunaannya.
 Ukuran minimal 40 cm dan 60 cm.
 Huruf berukuran minimal setinggi 10 cm dengan warna merah.
 Diletakan ditempat yang mudah terlihat
d. Penyusunan bahan sejenis selama penyimpanan harus diatur sedemikian rupa, sehingga
bahan yang terlebih dahulu masuk akan pula terlebih dahulu dikeluarkan untuk dipakai
dalam pekerjaan seperti :
1. Semen
Semen harus ditempatkan dalam gudang tertutup, kering, tidak mudah rusak dan tidak
bercampur dengan bahan-bahan lain.
2. Armatur
Armatur disimpan dalam tempat tertutup, kering, tidak mudah rusak dan tidak
tercampur dengan bahan – bahan lain serta ditinggikan dari permukaan tanah.
3. Tiang Pancang
Tiang pancang boleh ditumpuk langsung ditanah/pinggir sungai dilokasi yang mudah
diangkat untuk pemancangan, tapi harus ditinggikan dengan menggunakan balok atau
ganjalan.
4. Bahan-bahan Lain
Untuk menyiapkan bahan-bahan lain yang tidak tahan cuaca atau mudah pecah
ditempatkan dalam gudang tertutup.

9. Jenis dan Mutu Bahan


a. Jenis dan Mutu Bahan yang dipakai harus mengutamakan Produksi dalam Negeri sesuai
dengan Keputusan SNI/SK-SNI/SKB/SII yang berlaku dan merupakan Edisi terakhir.
b. Untuk bahan yang mutunya belum diatur dalam standar harus mendapat persetujuan
Pemberi Tugas sebelum dipergunakan.
c. Apabila diminta oleh Pemberi Tugas, Kontraktor harus dapat menunjukkan sertifikat dari
agen/distributor yang menjual atau dari pabrik yang memproduksi bahan tersebut.
d. Sebelum dikirim kelokasi pekerjaan Kontraktor harus menunjukkan sampel dari semua
bahan yang dipesan kepada Pemberi Tugas untuk diperiksa dan diteliti mengenai Jenis,
Mutu dan Sifat penting lain dari bahan tersebut.

10. Material dan Tenaga Kerja


a. Seluruh, peralatan, material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus baru.
b. Seluruh peralatan harus dilaksanakan dengan cara yang benar dan setiap pekerja harus
mempunyai keterampilan yang memuaskan dimana latihan khusus bagi pekerjan sangat
diperlukan dan Kontraktor harus melaksanakannya.

11. Jaminan Pabrik


Produksi harus secara teratur dan terus menerus serta pengiriman bahan-bahan harus dari jenis
yang sesuai seperti disyaratkan.

12. Jaminan Pekerja


Pekerjaan pembuatan ponton dan dermaga ini harus dikerjakan oleh tenaga kerja dan pengawas
yang berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan dari jenis yang diusulkan, sedemikian
sehingga mampu untuk mencapai persyaratan.
Kontraktor harus menyerahkan pernyataan tertulis kepada Engineer untuk menunjukkan bahwa
pekerja yang akan terlibat dalam pekerjaan ini berpengalaman untuk pekerjaan demikian.

13. Persyaratan Lapangan


Kontraktor bertanggung jawab untuk melaksanakan pekerjaan pembuatan ponton dan dermaga
dengan ukuran seperti disyaratkan pada spesifikasi teknis ini dan seperti dinyatakan pada
gambar, seperti yang telah disetujui oleh Pemberi Tugas. Kontraktor harus didukung oleh team
yang dapat dipertanggung jawabkan.
a. Pelaksanaan pekerjaan pembangunan dermaga dan ponton ini harus sesuai dengan
petunjuk "Pemberi Tugas".
b. Urutan pelaksanaan pekerjaan ini dalam satu kelompok harus sesuai dengan petunjuk
"Pemberi Tugas".
c. Bahan-bahan yang rusak atau ditolak, menjadi tanggung jawab Kontraktor dan harus
disingkirkan dari proyek.

14. Perubahan dan Penambahan


a. Setiap perintah perubahan harus mendapat persetujuan tertulis dari Pemberi Tugas.

15. Penyerahan
Sedikitnya 2 (dua) minggu sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus menyerahkan hal-hal
berikut kepada Pemberi Tugas.
a. Data Pabrik :
Data produk dari pabrik tentang bahan-bahan harus diserahkan oleh Kontraktor untuk
disetujui oleh Pemberi Tugas.
b. Sertification :
Semua bahan-bahan yang dikirim ke lokasi proyek harus dilengkapi dengan sertifikat dari
pabrik.
c. Gambar kerja :
Kontraktor harus membuat dan menyerahkan gambar kerja, metoda konstruksi, jadwal
kerja dan daftar perlengkapan kepada Pemberi Tugas untuk mendapat persetujuan.

16. Kondisi Kerja


a. Kontraktor harus mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan untuk mencegah
kerusakan dari bahan-bahan pada waktu pengangkutan, penyimpanan dan pemasangan.
b. Bahan-bahan tersebut harus dirawat dan disimpan sedemikian rupa sehingga tidak terjadi
kerusakan.
c. Bahan-bahan harus ditumpuk pada tumpukan yang sesuai sehingga tidak terjadi kerusakan
pada beton atau pengotoran dari permukaan. Tumpukan harus ditempatkan pada posisi
sesuai dengan petunjuk atau telah disetujui oleh Pemberi Tugas yang ditunjuk.

17. Klausal Disebutkan Kembali


Apabila dalam Dokumen lelang ini ada klausal – klausal yang disebutkan kembali pada butir lain,
maka ini bukan berarti menghilangkan butir tersebut tetapi dengan pengertian lebih
menegaskan masalahnya. Jika terjadi hal yang saling bertentangan antara gambar atau terhadap
spesifikasi teknis maka diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot teknis dan atau
yang mempunyai bobot biaya yang paling tinggi. Pemilik proyek dibebaskan dari hak patent dan
lain – lain untuk segala “claim” atau tuntutan terhadap hak – hak khusus.

18. Perlindungan Terhadap Orang, Harta Benda & Pekerjaan


a. Perlindungan terhadap milik umum.
Kontraktor harus menjaga jalan umum, jalan kecil dan jalan bersih dari alat-alat mesin,
bahan – bahan bangunan dan sebagainya serta memelihara kelancaran lalu lintas, baik bagi
kendaraan maupun pejalan kaki selama kontrak berlangsung.
b. Orang – orang yang tidak berkepentingan.
Kontraktor harus melarang siapapun yang tidak berkepentingan memasuki tempat
pekerjaan dan dengan tegas memberikan perintah kepada ahli tekniknya yang bertugas dan
para penjaga.
c. Perlindungan terhadap bangunan yang ada.
Selama masa-masa pelaksanaan kontrak, Kontraktor bertanggung jawab penuh atas segala
kerusakan bangunan yang ada, utilitas, jalan – jalan, saluran – saluran pembuangan dan
sebagainya ditempat pekerjaan, dan kerusakan – kerusakan sejenis yang disebabkan operasi
operasi Kontraktor dalam arti kata yang luas itu semua harus diperbaiki oleh kontraktor
hingga dapat diterima Pemberi Tugas.
d. Penjagaan dan Perlindungan pekerjaan
Kontraktor bertanggung jawab atas penjagaan, penerangan dan perlindungan terhadap
pekerjaan yang dianggap penting selama pelaksanaan Kontrak, Siang dan malam. Pemberi
tugas tidak bertanggung jawab terhadap Kontraktor, atas kehilangan atau kerusakan bahan
– bahan bangunan atau peralatan atau pekerjaan yang sedang dalam pelaksanaan.
e. Kesejahteraan, Keamanan dan Pertolongan Pertama
Kontraktor harus mengadakan dan memelihara fasilitas kesejahteraan dan Tindakan
pengamanan yang layak untuk melindungi para pekerjan dan tamu yang akan datang ke
lokasi. Fasilitas dan tindakan pengamanan seperti ini diisyaratkan harus memuaskan
Pemberi Tugas dan Juga harus menurut (memenuhi) ketentuan undang – undang yang
berlaku pada waktu itu. Dilokasi Pekerjaan Kontraktor wajib mengadakan perlengkapan
yang cukup untuk pertolongan pertama yang mudah dicapai.
f. Gangguan pada tetangga :
Segala pekerjaan yang menurut Pemberi Tugas mungkin akan menyebabkan adanya
gangguan pada penduduk yang berdekatan, hendaknya dilaksanakan pada waktu – waktu
sebagainya Pemberi Tugas akan menentukannya dan tidak akan ada tambahan penggantian
uang yang akan diberikan kepada Kontraktor sebagai tambahan yang mungkin ia keluarkan.

19. Peraturan Hak Paten


Kontraktor harus melindungi Pemilik (Owner) terhadap semua “Claim“ atau tuntutan biaya atau
kenaikan harga kerena bencana, dalam hubungan dengan merek dagang atau nama produksi,
hak cipta pada semua material dan peralatan yang digunakan dalam proyek ini.

20. Peraturan Teknis Pembangunan Yang Digunakan


a. Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam Spesifikasi Teknis ini,
berlaku dan mengikat ketentuan – ketentuan dibawah ini termasuk segala perubahan dan
tambahannya.
1. Peraturan Presiden 16 tahun 2018 beserta perubahannya dan aturan turunannya.
2. Peraturan Menteri PUPR Nomor 8 Tahun 2023
b. Untuk melaksanakan pekerjaan dalam butir tesebut diatas, berlaku dan mengikat pula :
1. Gambar bestek yang dibuat dan yang sudah disahkan oleh Pemberi Tugas termasuk
juga gambar – gambar detail yang diselesaikan oleh Kontraktor.
2. Rencana Kerja dan Syarat – syarat
3. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
4. Berita Acara Penunjukan.
5. Surat Keputusan Pemimpin Proyek tentang Penunjukan Kontraktor.
6. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
7. Surat Penawaran beserta lampiran – lampirannya.
8. Jadwal Pelaksanaan (Tentative Time Scedulle) yang telah disetujui.
9. Kontrak/Surat Perjanjian Pemborongan

21. Gambar Pelaksanaan (Shop Drawing)


a. Harus selalu dibuat gambar pelaksanaan dari semua komponen struktur berdasarkan disain
yang ada dan harus dimintakan persetujuan tertulis dari Pemberi Tugas.
b. Gambar pelaksanaan ini harus memberikan semua data – data yang diperlukan termasuk
keterangan produk bahan, keterangan pemasangan, data-data tertulis, dan hal-hal lain yang
diperlukan.
c. Kontraktor bertanggung jawab terhadap semua kesalahan – kesalahan detailing fabrikasi
dan ketepatan penyetelan/pemasangan semua bagian pekerjaan.
d. Pekerjaan perubahan dan pekerjaan tambahan di lapangan pada waktu pemasangan yang
diakibatkan oleh kurang teliti atau kelalaian Kontraktor, harus dilakukan atas biaya
Kontraktor.
e. Kontraktor diwajibkan untuk memberikan foto dokumentasi terhadap masing-masing item
pekerjaan yang telah dilakukan dilapangan secara kenyataan, untuk kebutuhan pemeriksaan
di kemudian hari. Gambar – gambar tersebut diserahkan kepada Pemberi Tugas.

22. Dokumentasi (Gambar Terpasang)


a. Kontraktor diwajibkan untuk membuat Dokumentasi berupa foto pekerjaan sesuai dengan
pekerjaan yang telah dilakukan dilapangan secara kenyataan, untuk kebutuhan pemeriksaan
di kemudian hari.
b. Gambar – gambar tersebut diserahkan kepada Pemberi Tugas.
c. Gambar-gambar tersebut berdasarkan hasil evaluasi dari pihak Pemberi Tugas terhadap
pekerjaan yang terpasang (ukuran, bentuk dan sebagainya).
d. Semua biaya/pengukuran akibat butir (1) dan (2) diatas ditanggung oleh pihak Pemborong.

23. Administrasi Lapangan


a. Laporan Dokumentasi
Kontraktor diharuskan membuat dokumentasi kemajuan pekerjaan fisik secara berkala
dalam bentuk potret-potret, diserahkan kepada pemberi tugas sebanyak 3 set :
1. Judul potret, nomor urut dan tanggal serta lokasi pengambilan harus dicantumkan
dikertas potret itu juga.
2. Potret-potret harus menunjukkan keadaan medan dilokasi proyek sebelum
pekerjaan dimulai, pada saat pekerjaan sedang dilaksanakan dan sesudahnya
pekerjaan dinyatakan selesai. Lokasi pengambilan potret pada saat sebelum
pekerjaan dimulai harus sama pada saat pekerjaan sedang dilaksanakan maupun
sesudah pekerjaan dinyatakan selesai. Jumlah lokasi pengambilan potret paling
sedikit 3 (tiga) tempat.
3. Negative film dari potret-potret yang dibuat menjadi milik Pemberi Tugas dan tiap
orang yang ingin mendapatkan cetakan harus dengan persetujuan Pemberi Tugas.

24. Rapat lapangan


Kontraktor diharuskan menghadiri rapat lapangan yang diselenggarakan Pemberi Tugas. Dalam
kesempatan ini Pemborong dapat mengemukakan semua masalah yang dihadapi dilapangan.
Pemecahan persoalan, pembahasan dan jalan keluar yang diputuskan Bersama akan tercantum
dalam notulen rapat dan isinya bersifat mengikat, (Tempat dan Waktu untuk rapat Lapangan)
akan ditentukan dikemudian oleh Pemberi Tugas.

PASAL 3
PERSYARATAN BAHAN

1. Air (Bagian A SK SNI S 04-1989-F, 41)


Air yang dipergunakan tidak boleh mengandung minyak, asam alkali, garam-garam, bahan
organik atau lainnya yang dapat merusak beton. Air yang dipergunakan untuk adukan beton
konstruksi harus sesuai dengan (SNI1971-1990-F).

2. Pasir / Agregat halus (Bagian A, SKSNI S-04-1989-F 6. 1)


a. Pasir yang dipergunakan dapat berupa pasir alam hasil dari disintegrasi alami batuan
atau dapat berupa hasil dari pemecahan batu dari alat mekanis.
b. Agregat harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras. Butir-butir agregat halus
harus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruhpengaruh cuaca,
seperti terik matahari dan hujan.
c. Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5 % (ditentukan terhadap
berat kering) yang diartikan dengan lumpur adalah bagian-bagian yang dapat melalui
ayakan 0, 063 mm. Apabila kadar lumpur melampaui 5 %, maka agregat halus harus
dicuci.
d. Pasir laut tidak boleh dipakai sebagai agregat halus untuk semua mutu beton kecuali
dengan petunjuk-petunjuk dari Lembaga Pemeriksaan bahan-bahan yang diakui.

3. Kerikil / Agregat kasar (Bagian A, SKSNI S-04-1989-F)/Split


a. Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil sebagai hasil yang disentegrasi alami
dari batuan-batuan atau berupa batu pecah yang di peroleh dari pemecahan batu. Pada
umumnya yang dimaksud dengan agregat kasar adalah agregat besar butir lebih 5 mm.
b. Agregat kasar harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori. Agregat yang
mengandung butir-butir pipih hanya dapat dipakai, apabila jumlah butir-butir pipih
tersebut tidak melampaui 20 % dari berat agregat seluruhnya. Butir-butir agregat kasar
harus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh-pengaruh cuaca
seperti terik matahari dan hujan.
c. Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1 % (ditentukan terhadap
berat kering) yang diartikan dengan lumpur adalah bagian-bagian yang dapat melalui
ayakan 0, 063 mm. Apabila kadar lumpur melampaui dari 1 %, maka agregat kasar
harus dicuci.
d. Agregat kasar tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat merusak beton, seperti zat-
zat yang reaktif alkali.
e. Besar butir agregat maksimum tidak boleh lebih dari pada seperlima jarak terkecil
antara bidang-bidang samping dari cetakan, sepertiga dari tebal plat atau tigaperempat
dari jarak bersih minimum diantara batang-batang atau berkas-berkas tulangan.
Penyimpangan dari pembatasan ini diizinkan apabila menurut penilaian pengawas ahli
cara-cara pengecoran beton adalah sedemikian rupa sehingga menjamin tidak
terjadinya sarang-sarang kerikil.

4. Semen (Bagian A SKSNI S-04-1989-F)


a. Semen yang digunakan harus semen yang bermutu tinggi, berat dan volumenya tidak
kurang dari ketentuan yang tercantum pada kantongnya. Pada semennya tidak terjadi
pembatuan atau bongkah-bongkah kecil.
b. Semen untuk konstruksi beton bertulang dipakai jenis-jenis semen yang memenuhi
ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang ditentukan dalam SII0013-81.
c. Pemakaian semen untuk setiap campuran dapat ditentukan dengan ukuran isi atau
berat. Ukuran semen tidak boleh mempunyai kesalahan lebih dari 2, 5%.

5. Bata
a. Bata yang digunakan harus bata yang mempunyai syarat mutu seperti yang ditentukan
dalam SII 0021-78.
b. Bata yang digunakan harus yang sempurna keringnya.
c. Bata yang digunakan harus mempunyai ukuran yang memenuhi persyaratan yang
tercantum dalam PUBI-1980.

6. Baja Tulangan (SII 0136-1984)


a. Baja tulangan untuk penulangan beton yang digunakan harus bebas dari kotoran-
kotoran, lemak, kulit gilingan, karat lepas dan bahan-bahan lain yang dapat mengurangi
daya lekat beton terhadap baja tulangan.
b. Diameter baja tulangan yang digunakan harus sesuai dengan diameter yang ditentukan
dalam gambar-gambar rencana atau gambar detail.
c. Jika ternyata dalam pemeriksaan pengawas, diameter besi dimasukkan tidak sesuai
dengan diameter besi yang akan dipakai, maka pemakaiannya harus dikonsultasikan
terlebih dahulu dengan konsultan pengawas
d. Penyimpangan penggunaan baja tulangan dari ketentuan-ketentuan yang berlaku
dinyatakan tidak dapat diterima.
7. Kayu (SKSNI S-05-1990-F)
a. Kayu yang digunakan harus kayu yang memenuhi persyaratan seperti yang tercantum
dalam Spesifikasi ukuran kayu untuk bangunan.
b. Kayu yang digunakan harus kayu yang berkualitas baik, tidak mempunyai cacat-cacat
seperti mata kayu, celah-celah susut pinggir dan cacat lainnya, tidak boleh
menggunakan hati kayu.
c. Jenis dan ukuran kayu yang dipergunakan antara lain :
• Untuk bouwplank digunakan papan kayu kruing ukuran 2/20 cm.
• Untuk patok digunakan balok kayu kruing ukuran 5/7 cm.
• Untuk mal beton digunakan papan kayu kruing ukuran 2/20 cm.
• Untuk pengunci digunakan balok kayu kruing ukuran 5/7 cm.
• Untuk kuda-kuda digunakan balok-balok kayu ukuran sesuai dengan
gambar rencana.
• Untuk pintu panil digunakan papan kayu kruing, bentuknya sesuai dengan
gambar.
d. Untuk rangka plafond digunakan balok kruing ukuran sebagai berikut :
• Balok Induk …………………. . …… ukuran 5/7 cm
• Balok Pembagi …………………… ukuran 5/7 cm.
• Balok Penggantung ……. ………. ukuran 2/3 cm.

8. Ubin Semen (SNI 0628-1989-A)


Ubin semen harus mempunyai persyaratan seperti yang tercantum dalam Standar Industri
Indonesia, mengenai mutu dan cara uji ubin semen.

9. Cat dan sejenisnya (SNI 1253-1989-A)


a. Cat dan sejenisnya adalah yang berkualitas baik, yang memenuhi persyaratan.
b. Cat dan sejenisnya digunakan adalah hasil dari satu pabrik yang sama dan produksi
dalam negeri.
c. Untuk pekerjaan sandblast dan pekerjaan coating ponton mengunakan jenis bahan yang
tercantum pada analisa harga satuan pekerjaan

10. Kaca Lembaran (SNI 0047-1989-A)


Kaca lembaran yang digunakan harus yang memenuhi persyaratan yang tercantum dalam PUBI-
1980 dan mengenai uji kaca menurut SII 0-189-79. Kaca yang digunakan adalah tebal 5 mm.

11. Penggantung dan Pengunci (SNI 0323-89-A)


a. Alat penggantung dan pengunci yang dipakai adalah yang berkualitas baik, homogen
tidak mudah berkarat dan tidak mudah rusak untuk jangka waktu yang relatif lama.
b. Kunci tanam yang dipakai harus berkualitas baik, kuat tidak mudah berkarat dan tidak
cepat rusak untuk jangka waktu yang relatif lama. Kunci tanam didalam ruangan dipakai
kunci sekali putar. Sedangkan untuk pintu yang berhubungan dengan luar dipakai kunci
dua kali putar.
c. Grendel yang dipakai harus yang berkualitas baik, kuat dan tidak mudah berkarat.
d. Ekspanolet yang dipakai harus berkualitas baik, tidak mudah berkarat dan hendel
penguncinya tidak cepat rusak untuk jangka waktu yang relatif lama.
e. Engsel yang dipakai untuk pintu adalah engsel yang berkualitas baik.
f. Engsel dipakai untuk jendela (engsel peluru) yang berkualitas baik.

12. Alat Instalasi Listrik (SNI 0225-87-D)


a. Alat-alat instalasi yang boleh dipakai harus yang berkualitas baik, sesuai dengan iklim di
Indonesia, harus memenuhi syarat-syarat teknis dan telah diuji oleh Badan Penguji yang
diakui.
b. Alat-alat instalasi yang boleh dipakai untuk ruang / tempat khusus harus sesuai dengan
keadaan tempat dimana instalasi itu dipasang.
c. Alat-alat instalasi seperti kabel (SII-0209-79), stop kontak (SII-0580-81), sakelar (SII-
0578-81), fitting dan sebagainya harus mempunyai tanda-tanda yang jelas mengenai
kemampuan listriknya, seperti tegangan, pemakaian dan kemampuan arusnya. Untuk
kabel listrik yang dipakai harus telah lulus uji / pengetesan LMK dengan tanda stempel
LMK pada kulit kabelnya.
d. Untuk pemakaian lampu-lampu bukan pijar seperti TL dan lain-lain yang dapat
menyebabkan turunnya faktor kerja yang melampaui batas, harus dilengkapi dengan
kondensator.

13. Barang-barang Saniter.


a. Barang-barang saniter yang akan dipakai harus mendapat persetujuan terlebih dahulu
oleh Direksi / Pengawas.
b. Barang-barang saniter yang akan dipakai adalah barang-barang produksi dalam negeri
yang berkualitas baik dan hasil dari pabrik yang sama.

14. Tiang Pancang Dan Plat Baja


a. Tiang pancang/spunpile yang digunakan adalah diameter 30 cm dengan mutu beton K-
600.
b. Plat baja yang digunakan untuk ponton adalah plat baja marine dengan ketebalan 9mm
untuk dinding dan plat 6mm untuk bagian dalam.
c. Melampirkan Surat Perjanjian Kerjasama berupa Dukungan Material Spunpile dan Surat
Pernyataan bermaterai tentang Ketersediaan Materian yang dibutuhkan saat
pelaksanaan pekerjaan dari pabrik atau supplier yang memiliki Sertifikat ISO 9001 ; 2015
; 1SO 14001 ; 2015 dan OHSAS 18001.
15. CCTV
Untuk CCTV harus memenuhi syarat seperti dibawah ini :
a. Hikvision DS-7816NXI-12/S16-CH 1U ACUSENSE 4K NVR
b. TOSHIBA Video S300 2TB
c. HIKVISION DS-2DE4425IW-DE TS 4-INCH 25X POWERED BY DARKFIGHTER IR NETWORK
SPEED DOME 4 MP
d. HIKVISION DS-3E0105P-E/M(B) 4 PORT FAST ETHERNET UNMANAGED POE SWITCH
e. HIKVISION DS-3E0505D-E S PORT GIGABIT UNMANAGED DESKTOP SWITCH
f. Hikvision DS-D5022FN-C FHD Monitor LED 22 Inchi
g. Kabel NYYHY 3x1,5
h. Broco Steker Arde
i. Stop Kontak 2 Hole
j. Stop Kontak 6 Hole
k. HIKVISION DS-1LN6-UU CAT6 UTP NETWORK CABLE
l. Conector RJ 45
m. Tiang CCTV
n. UTP Cable
o. Router
p. Box Panel

16. PJU-TS
a. Persyaratan pabrikan tiang
Pabrikan Tiang Lampu Pemberi Dukungan untuk Pekerjaan Pengadaan dan
Pemasangan tiang lampu jalan harus memberikan jaminan sebagai berikut:
 Jaminan Purna Jual Minimal 2 Tahun (cap dan bermaterai).
 Jaminan Garansi Unit Minimal 2 Tahun (cap dan bermaterai).
 Jaminan Keaslian Barang 100% Baru (cap dan bermaterai).
 Surat Dukungan dari Pabrikan Distributor (cap dan bermaterai).
 Surat Pernyataan Kesanggupan Supply Barang (cap dan bermaterai).
 Spesifikasi Teknis Barang (cap dan ttd).
 Sertifikat SNI (cap dan ttd).
 Brosur Asli (cap dan ttd).
 TKDN (cap dan ttd).

b. Tiang Oktagonal Lengan 1.2 m T. 9 M (include base dan rib plate)


Tiang yang dipergunakan adalah tiang yang berbentuk Oktagonal tinggi 9 meter
dengan diameter tiang bawah 5 inch dan tiang tengah dengan diameter 4 inch
dengan tebal plat 3 mm, Base plate 400 x 400 x 16 mm (sesuai gambar) yang
terbuat dari Finising hot deep galvanis. Tiang tersebut dilas timbul yang rapi dan
bebas dari percikan las. Tiang Oktagonal ini harus memiliki penyambungan yang
rapi, selain itu tiang harus dicat/dimeni dengan rapi dilengkapi dengan tapak besi,
tapak tersebut dikunci dengan menggunakan baut ke pondasi yang telah
selesai dikerjakan.
c. Persyaratan Pabrikan Armatur
Pabrikan / Distributor Lampu PJU Pemberi Dukungan Untuk Pekerjaan
Pengadaan dan Pemasangan Lampu PJU harus memberikan jaminan
sebagai berikut :
 Jaminan Purna Jual Minimal 2 Tahun (cap dan bermaterai).
 Jaminan Garansi Unit Minimal 2 Tahun (cap dan bermaterai).
 Jaminan Keaslian Barang 100% Baru (cap dan bermaterai).
 Surat Dukungan dari Pabrikan Distributor (cap dan bermaterai).
 Surat Pernyataan Kesanggupan Supply Barang (cap dan bermaterai).
 Spesifikasi Teknis Barang (cap dan ttd).
 Surat Pernyataan Kebenaran Dokumen (cap dan bermaterai).
 Hasil uji lampu PJU dari lembaga yang berwenang.
 Sertifikat SNI (cap dan ttd).
 Brosur Asli (cap dan ttd).
 TKDN (cap dan ttd).

d. Spesifikasi Lampu
Lampu jalan yang dilengkapi dengan beberapa komponen :

No Jenis Spesifikasi
1 Lampu a. Jenis : Tenaga Surya All In One
b. Pemakaian Daya : 90 Watt
c. System Efikasi : Minimal 140 lm/watt
d. Tegangan Nominal : Minimal 12 Volt DC
e. Lumen Output System LED : Minimal 8500 Lm
Luminaire
f. Suhu Warna : Minimal 4000 Kelvin
g. Efisiensi Pengisian Daya : >90%
h. Efisiensi Pengendalian : >90%
i. Ingress Proteksi (IP) : IP65
j. Dimming : Lampu dapat diredupkan
minimal 20% sesuai
kebutuhan dlm 2 atau lebih
interval waktu
k.Garansi : Minimal 2 Tahun
l. TKDN : Minimal 40%

Komponen Battery berada pada Rumah (Housing) Lampu dengan spesifikasi sebagai berikut :
No Jenis Spesifikasi
2 Baterai a. Tipe : Absorbed Glass Mat/Lithium
Ion/ Lithium Ferro
Phosphate
b. Kapasitas : Minimal 30 Ah – 12 VDC
c. Jumlah Baterai : 1 Set
d. Garansi : Minimal 2 Tahun

Spesifikasi Rumah Lampu sebagai berikut :

No Jenis Spesifikasi
3 Rumah a. Bahan Rumah Lampu : Alluminium
Lampu Alloy/Alumunium Pressure
Die Cast
b. Ukuran : Disesuaikan dgn kebutuhan
c. Pelindung Lampu : Putih Transparant
d. Posisi : Dipasang di lengan
tiang/dapat ditambahkan
panjang lengan ke badan
jalan
e. Garansi : Minimal 2 Tahun

17. Bahan-bahan lain.


a. Semua bahan-bahan bangunan yang akan dipakai dan belum disebutkan disini akan
ditentukan pada waktu penjelasan pekerjaan atau pada waktu pelaksanaan pekerjaan.
b. Semua bahan-bahan yang dimasukkan untuk dipakai harus ditunjukan terlebih dahulu
kepada pengawas untuk diperiksa guna mendapatkan izin pemakaiannya.
c. Semua bahan-bahan bangunan yang tidak ditunjukan pada pengawas atau ditolak oleh
pengawas tidak dibenarkan pemakaiannya dan harus dibawa keluar lokasi segera
mungkin.
d. Pemakaian bahan-bahan yang tidak sesuai dengan yang ditentukan harus dibongkar dan
kerugian yang ditimbulkannya sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemborong.
e. Tidak tersedianya bahan-bahan bangunan yang akan dipakai dipasaran dengan ini
dinyatakan tidak dapat sebagai alasan terhentinya/tertundanya pelaksanaan pekerjaan.
f. Bahan bahan yang tidak ditentukan dalam spesifikasi ini mengacu pada analisa harga
satuan pekerjaan yang sudah ditetapkan
A. SPESIFIKASI TEKNIS

B. SYARAT KHUSUS

Nama Pekerjaan : Pembangunan Dermaga Barang Bukti Kejaksaan


Kegiatan : Pembangunan dan Penerbitan Izin Pembangunan dan
Pengoperasian Pelabuhan Sungai dan Danau
Sub Kegiatan : Pembangunan Pelabuhan Sungai dan Danau
Lokasi : Kecamatan Siak Kabupaten Siak
Pagu Dana : Rp. 4.500.000.000,-
HPS : Rp. 4.499.470.000,-
Jangka waktu pelaksanaan : 180 (seratus delapan puluh) Hari Kalender terhitung sejak tanggal
dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
Pemeliharaan : 180 (seratus delapan puluh) Hari Kalender
Sumber Pendanaan : APBD. Kabupaten Siak Tahun Anggaran 2024
A. Jangka waktu pelaksanaan dan time schedule pekerjaan

JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

KEGIATAN : Pembangunan dan Penerbitan Izin Pembangunan dan Pengoperasian Pelabuhan Sungai dan Danau
PEKERJAAN : Pembangunan Dermaga Barang Bukti Kejaksaan
LOKASI : Kecamatan Siak
T.ANGGARAN : 2024

WAKTU PELAKSANAAN ( 180 HR )


No. URAIAN BOBOT (%) BULAN 1 BULAN 2 BULAN 3 BULAN KE 4 BULAN KE 5 BULAN 6 KET. PERSEN %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

A. PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI 0.25 % 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 100%

B. PEKERJAAN TRESTLE
I. PEKERJAAN PENDAHULUAN 5.76 % 0.24 0.24 0.24 0.24 0.24 0.24 0.24 0.24 0.24 0.24 0.24 0.24 0.24 0.24 0.24 0.24 0.24 0.24 0.24 0.24 0.24 0.24 0.24 0.24 75%
II. PEKERJAAN STRUKTUR TRESTLE 11.38 % 1.42 1.42 1.42 1.42 1.42 1.42 1.42 1.42
III. PEKERJAAN PONDASI RAMPDOOR DAN OPRIT 2.22 % 0.56 0.56 0.56 0.56

C. PEKERJAAN POS JAGA


I. PEKERJAAN TRESTELE UNTUK POS JAGA 3.31 % 0.83 0.83 0.83 0.83 50%
II. PEKERJAAN RUMAH POS JAGA 3.95 % 0.99 0.99 0.99 0.99

D. PEKERJAAN KANOPY TRESTLE 3.19 % 0.53 0.53 0.53 0.53 0.53 0.53
E. PEKERJAAN TURAP SHEET PILE 4.34 % 1.45 1.45 1.45 25%
F. PEKERJAAN PONTON DAN TIANG DOLPHIN 57.67 % 4.81 4.81 4.81 4.81 4.81 4.81 4.81 4.81 4.81 4.81 4.81 4.81
G. PEKERJAAN PAVING BLOCK JALAN MASUK 4.95 % 0.99 0.99 0.99 0.99 0.99
H. PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL 2.95 % 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49
I. PEKERJAAN AKHIR 0.02 % 0.02 0%

JUMLAH #### % 0.25 1.67 1.67 1.67 3.06 3.06 3.06 8.85 9.45 8.02 8.02 6.08 6.08 6.08 5.55 5.55 5.55 5.06 5.06 1.24 1.24 1.24 1.24 1.27
MINGGUAN 0.25 1.67 1.67 1.67 3.06 3.06 3.06 8.85 9.45 8.02 8.02 6.08 6.08 6.08 5.55 5.55 5.55 5.06 5.06 1.24 1.24 1.24 1.24 1.27
RENCANA
MINGGUAN KUM. 0 0.25 1.92 3.60 5.27 8.33 11.38 14.44 23.29 32.73 40.76 48.78 54.86 60.94 67.02 72.56 78.11 83.66 88.72 93.77 95.01 96.25 97.49 98.73 100.00
MINGGUAN
ACTUAL
MINGGUAN KUM.
MINGGUAN
DEV. (+) (-)
BULANAN
B. Layout Dan Gambar
Existing
C. Daftar Personil Manajerial
Personil manajerial yang dibutuhkan antara lain :

Pengalaman Sertifikat
Tgl. /Bln. /Thn. Jabatan dalam
No. Nama Pendidikan Minimal Kerja Jumlah Kompetensi
Lahir Pekerjaan
(Tahun) Pekerjaan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Ahli Muda Teknik


1. ………………… ………………… S1 Teknik Sipil Pelaksana 2 Tahun 1 Orang
Dermaga

Ahli K3
2. ………………… ………………… S1 Teknik Sipil/Arsitek 3 Tahun 1 Orang Ahli K3 Konstruksi –
Konstruksi/Ahli
Muda / Ahli
Keselamatan
Keselamatan Konstruksi
Konstruksi
Muda

D. Daftar Peralatan utama yang dibutuhkan


Daftar Peralatan utama yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini meliputi :

Jumlah Alat Kapasitas Merk dan Tahun Lokasi Status Bukti


No. Nama Alat Kondisi
Minimal Alat Tipe Pembuatan Sekarang Kepemilikan Pembelian

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

0, 3 - 0, 5
1. Concrete Mixer 2 Unit …………. …………. …………. …………. …………. Invoice
M3
Auto Matic
2. 1 Unit - …………. …………. …………. …………. …………. Invoice
Level/Waterpass

3. Mesin Genset 1 Unit 5 KVA …………. …………. …………. …………. …………. Invoice

Pile Driver +
4. 1 Unit 2,5 Ton …………. …………. …………. …………. …………. Invoice
Hammer

5. Crane + Ponton 1 Unit 10-15 Ton …………. …………. …………. …………. …………. Invoice

PC-200
6. Excavator 1 Unit …………. …………. …………. …………. …………. Invoice
148 HP
Catatan :
1. Melampirkan Surat Perjanjian Kerjasama berupa Dukungan Alat untuk pemasangan tiang
pancang Pile Drive Hammer dengan melampirkan invoice dan SIO (Surat Ijin Operator).
2. Melampirkan Surat Perjanjian Kerjasama berupa Dukungan Alat untuk pemasangan tiang
pancang Crane+Ponton dengan melampirkan invoice dan SIO (Surat Ijin Operator).
3. Melampirkan Surat Perjanjian Kerjasama berupa Dukungan Alat untuk Excavator dengan
melampirkan invoice dan SIO (Surat Ijin Operator).
E. Tabel Penetapan Tingkat Resiko Kerja
DESKRIPSI RISIKO PENILAIAN TINGKAT RISIKO PENILAIAN SISA RISIKO

TINGKAT RISIKO

TINGKAT RISIKO
KEMUNGKINAN

KEMUNGKINAN
KEPARAHAN

KEPARAHAN
NILAI RISIKO

NILAI RISIKO
PERSYARATAN
PENGENDALIAN
NO IDENTIFIKASI BAHAYA JENIS BAHAYA PEMENUHAN PENGENDALIAN AWAL KET.
URAIAN PEKERJAAN LANJUTAN
(Skenario Bahaya) (Tipe Kecelakaan) PERATURAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 PEKERJAAN PERSIAPAN
Mobilisasi dan De-Mobilisasi 1 Terluka akibat peralatan kerja
Pek. Pembersihan Lokasi
Biaya K3 Kontruksi 1 2 2 Kecil

2 PEKERJAAN STRUKTUR TRESTLE


Pengadaan Tiang Pancang Spun Pile dia=300 mm 1 Terluka akibat peralatan kerja 2 3 6 Sedang
Pemancangan Tiang Pancang Spun Pile dia=300 mm 2 Terjepit waktu pemancangan
Penyambungan Tiang Pancang 3 Tertimpa taing pancang
Pekerjaan Pile Cap 60x60x60 4 Tertusuk besi beton
Pek. Beton K-250 5 Iritasi pada kulit akibat beton
Pek. Bekisting 6 Tertusuk paku
Pek. Pembesian

3 PEKERJAAN PONDASI RAMPDOOR


Pengadaan Tiang Pancang Spun Pile dia=300 mm 1 Terluka akibat peralatan kerja 2 3 6 Sedang
Pemancangan Tiang Pancang Spun Pile dia=300 mm 2 Terjepit waktu pemancangan
Penyambungan Tiang Pancang 3 Tertimpa taing pancang
Pek. Beton K-250 4 Tertusuk besi beton
Pek. Bekisting 5 Iritasi pada kulit akibat beton
Pek. Pembesian 6 Tertusuk paku

4 PEKERJAAN OPRIT MASUK TRESTLE


Pengadaan Tiang Pancang Spun Pile dia=300 mm 1 Terluka akibat peralatan kerja 2 3 6 Sedang
Pemancangan Tiang Pancang Spun Pile dia=300 mm 2 Terjepit waktu pemancangan
Penyambungan Tiang Pancang 3 Tertimpa taing pancang
Pek. Beton K-250 4 Tertusuk besi beton
Pek. Bekisting 5 Iritasi pada kulit akibat beton
Pek. Pembesian 6 Tertusuk paku

5 PEKERJAAN POS JAGA


Pengadaan Tiang Pancang Spun Pile dia=300 mm 1 Terluka akibat peralatan kerja 2 3 6 Sedang
Pemancangan Tiang Pancang Spun Pile dia=300 mm 2 Terjepit waktu pemancangan
Penyambungan Tiang Pancang 3 Tertimpa taing pancang
Pek. Beton K-250 4 Tertusuk besi beton
Pek. Bekisting 5 Iritasi pada kulit akibat beton
Pek. Pembesian 6 Tertusuk paku

6 PEKERJAAN STRUKTUR
Pek. Beton K-175 1 Tertusuk besi beton 2 3 6 Sedang
Pek. Bekisting 2 Iritasi pada kulit akibat beton
Pek. Pembesian 3 Tertusuk paku

7 PEK. PASANGAN DINDING BATA DAN PLASTER


Pas. Dinding Bata 1 : 2 1 Sesak pernapasan akibat 2 3 6 Sedang
Pas. Dinding Bata 1 : 4 debu semen
Pek. Plesteran Dinding 1 :4 2 Iritasi pada kulit
Pek. Acian 3 Terluka akibat peralatan
Pek. Afwerking Beton 4 Terjatuh dari ketinggian

8 PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA


Pek. Kusen Pintu Dan Jendela 1 Terluka akibat peralatan 2 3 6 Sedang
Pek. Rangka Jendela Kaca 2 Gangguan pernafasan
Pek. Pintu Panel
Pek. Pintu Km/Wc Fiber
Pek. Pasang Engsel Pintu 4 Inchi
Pek. Pasang Engsel Jendela 3 Inchi
Pek. Pasang Gerendel Jendela
Pek. Pasang Kait Angin
Pek. Pasang Kaca Mati

9 PEKERJAAN PLAFOND
Pek. Pasang Rangka Kayu Plafond Modul 60x120 1 Terluka akibat peralatan 2 3 6 Sedang
Pek. Pasang Plafon Gypsump 2 Terjatuh dari ketinggian
List Plafond Gypsump 3 Tertusuk paku

10 PEKERJAAN ATAP
Pasang Kuda Kuda Baja Ringan 1 Terluka akibat peralatan 2 3 6 Sedang
Pek. Atap Spandek t=0.3mm 2 Terjatuh dari ketinggian
Pek. Pasang Listplang GRC 3 Tertusuk paku
Pek. Pasang Singap GRC
Pek. Pasang Plafond Piri Piri GRC

11 PEKERJAAN KANOPY TRESTLE


Pek. Beton K-175 1 Terluka akibat peralatan 2 3 6 Sedang
Pek. Bekisting 2 Tertusuk paku
Pek. Pembesian 3 Terjatuh dari ketinggian
Pek. Afwerking Kolom 20/20 4 Gangguan pernafasan akibat
Pek. Rangka Kanopy Type A cat
Pek. Gording Kanopy Besi Hollow 40x40x1.8
Pek. Balok Atap Pipa 3" Tebal 2.7mm
Pek. Pasang Atap Spandek t=0,3 mm
Pek. Pagar Kanopy Pipa Besi 2 Inchi
Pek. Tiang Pagar Pipa 3 Inchi Tebal 2.7mm
Pek. Cat Minyak
Pek. Baut Dynabolt M-12
Pek. Cat Tembok Kolom
Pas. Lampu Penerangan Led 18 Watt Philips + Instalasi

12 PEKERJAAN TURAP SHETPILE


Pengadaan Shetpile Type CCSP W.325.1000 1 Terluka akibat peralatan kerja 2 3 6 Sedang
Pemancangan Shetpile Type CCSP W.325.1000 2 Terjepit waktu pemancangan
Pek. Beton K-250 3 Tertimpa taing pancang
Pek. Bekisting 4 Tertusuk besi beton
Pek. Pembesian 5 Iritasi pada kulit akibat beton
6 Tertusuk paku

13 PEKERJAAN PONTON
Pekerjaan Light Sheep Pontoon + Roller 1 Terluka akibat peralatan kerja 2 3 6 Sedang
Pek. Sand Blast 2 Ganguan penglihatan akibat
Pek. Cat (Top Coat) cahaya mesin las
Pek. Rampdor 3 Tertusuk besi
Pek. Balok Memanjang Baja INP 200x90x7.5mm
Pek. Balok Melintang Baja INP 200x90x7.5mm
Pek. Plat Lantai Besi Plat Bunga 3 mm
Pek. Roller Guide Dia. 3 Inchi
Pas. Besi Dia. 12 Untuk Jalan Kaki
Pas. Angkur Untuk Rampdor + Asesories

14 PEKERJAAN PAVING BLOCK JALAN MASUK


Pek. Pemadatan Tanah Semi Mekanis 1 Tertimpa material kerja 1 2 2 Kecil
Pek. Pasir Urug t=5cm 2 Tangan terjepit akibat materia
Pasang Paving Block Tebal 6 cm K-175 kerja
Pek. Pasang Kanstin Trotoar 40x28x15x13 3 Terpapar/terhisap bahan cat
Pek. Pemadatan Dan Pasir Pengisi
Pek. Cat Minyak Kanstin
15 PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL
Tiang Lampu Penerangan Jalan Lengan Tunggal 1 Luka bakar akibat listrik 1 2 2 Kecil
Type Octagonal H : 9 + Lampu 90 Watt (solar cell) 2 Cedera tertimpa material
Armatur PJU Sollar Cell All In One, daya 90 W 3
Pondasi Tiang Lampu
Lampu Sorot HPI 250-400 Watt GE 400
Pasang Lampu Rotary Warning Light 35 Watt Kuning
Pasang CCTV Hikvision (Out Door)
Instalasi Listrik Dari Panel Induk Ke Pos Jaga
Panel + MCB
F. Tabel Penetapan Tingkat Resiko Kerja
Tingkat Risiko pada paket pekerjaan ini ditetapkan sebagai tingkat risiko Sedang Pekerjaan
yang paling beresiko adalah pada Pekerjaan Pemancangan Tiang Pancang

No. Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya

1. Pemancangan Tiang Pancang 1. Tangan terjepit, tertimpa, tali sling putus


pada saat pengangkatan pemancangan
2. Terjatuh kelaut
3. Alat crane terguling
4. Tiang pancang terlepas

Penerapan SMK3
Penerapan Umum
Penerapan secara umum SMK3 pada tahap pelaksanaan pekerjaan ini, antara lain :
a) Apabila terjadi kecelakaan kerja, Penyedia Jasa wajib membuat laporan kecelakaan kerja
kepada PPK, paling lambat 1x24 jam.
b) Dokumentasi hasil pelaksanaan K3 dibuat oleh Penyedia Jasa dan dilaporkan kepada PPK
secara berkala, yang menjadi bagian dari pelaporan pelaksanaan pekerjaan
c) Penyedia Jasa wajib melaksanakan perbaikan dan peningkatan kinerja sesuai hasil
evaluasi K3, dalam rangka menjamin kesesuaian dan efektifitas penerapan K3.
d) Penyedia Jasa bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja, apabila tidak menyelenggarakan K3 sesuai dengan K3;

1. Penerapan pada Pekerja


Setiap pekerja diwajibkan melakukan hal-hal dibawah ini, untuk menunjang penerapan K3.
Hal-hal tersebut, antara lain :
a) Melaksanakan SMK3 disetiap pekerjaan.
b) Memakai alat pelindung diri (APD), berupa:
• Pelindung kepala (helm);
• Pelindung kaki (safety shoes/boot);
• Rompi keselamatan
• Sarung tangan
Penerapan pada Lingkungan kerja
c) Penyedia Jasa berkewajiban terhadap K3 pada lingkungan kerja yang sedang
berlangsung, penerapan tersebut antara lain:
d) Melakukan safety talk setiap sebelum melakukan pekerjaan, memberitahukan resiko
yang terjadi pada setiap pekerjaan yang dilakukan.
e) Memberikan pengawasan terhadap pekerja terkait penerapan K3 pada pekerjaan
konstruksi;
f) Memberikan rambu-rambu peringatan dan peralatan keselamatan seperti safety line terhadap
bahaya yang timbul akibat pekerjaan tertentu;
2. Mata Pembayaran Utama (MPU)

MATA PEMBAYARAN UTAMA

Kegiatan : Pembangunan dan Penerbitan Izin Pembangunan dan Pengoperasian Pelabuhan Sungai dan Danau
Pekerjaan : Pembangunan Dermaga Barang Bukti Kejaksaan
Lokasi : Kecamatan Siak

HARGA JUMLAH
PERSENTASE
NO. URAIAN PEKERJAAN STN VOLUME
SATUAN ( Rp. ) HARGA ( Rp. ) TERHADAP
PEKERJAAN
1 Pek. Pembersihan Lokasi M2 800.00 166,097.36 132,877,888.00 2.95
2 Pengadaan Tiang Pancang Spun Pile dia=300 mm M1 810.00 385,000.00 311,850,000.00 6.93
3 Pemancangan Tiang Pancang Spun Pile dia=300 mm M1 810.00 191,533.54 155,142,167.40 3.45
4 Pek. Beton K-250 M3 32.69 1,864,496.07 60,947,346.77 1.35
5 Pek. Beton K-175 M3 9.37 1,561,867.56 14,637,119.96 0.33
6 Pek. Bekisting Pile Cap M2 67.08 290,070.00 19,457,895.60 0.43
7 Pek. Bekisting Balok M2 75.90 265,457.50 20,148,622.44 0.45
8 Pek. Bekisting Plat Lantai M2 88.50 313,197.50 27,718,699.10 0.62
9 Pek. Bekisting Ring Balok M2 17.14 122,358.50 2,097,224.69 0.05
10 Pek. Bekisting Kolom Praktis M2 21.39 248,297.50 5,311,580.12 0.12
11 Pek. Pembesian Kg 4,838.83 22,665.50 109,674,388.89 2.44
12 Pas. Dinding Bata 1 : 2 M2 4.77 172,189.60 821,344.39 0.02
13 Pas. Dinding Bata 1 : 4 M2 65.94 159,237.10 10,500,094.37 0.23
14 Pek. Plesteran Dinding 1 :4 M2 141.42 103,818.00 14,681,941.56 0.33
15 Pek. Acian M2 141.42 60,885.00 8,610,356.70 0.19
16 Pek. Afwerking Beton M2 45.82 106,499.58 4,879,917.26 0.11
17 Pek. Kusen Pintu Dan Jendela M3 0.28 10,689,250.00 2,973,749.35 0.07
18 Pek. Rangka Jendela Kaca M2 0.47 762,960.00 362,100.82 0.01
19 Pek. Pintu Panel M2 3.36 1,002,100.00 3,367,056.00 0.07
20 Pek. Pintu Km/Wc Fiber Unit 1.00 800,800.00 800,800.00 0.02
21 Pek. Pasang Engsel Pintu 4 Inchi Bh 6.00 122,441.00 734,646.00 0.02
22 Pek. Pasang Engsel Jendela 3 Inchi Bh 8.00 90,420.00 723,360.00 0.02
23 Pek. Pasang Gerendel Jendela Bh 3.00 78,430.00 235,290.00 0.01
24 Pek. Pasang Kait Angin Bh 6.00 54,945.00 329,670.00 0.01
25 Pek. Pasang Kaca Mati M2 3.95 235,763.00 930,698.02 0.02
26 Pek. Pasang Rangka Kayu Plafond Modul 60x120 M2 16.10 183,326.00 2,951,676.93 0.07
27 Pek. Pasang Plafon Gypsump M2 16.10 80,300.00 1,292,886.21 0.03
28 List Plafond Gypsump M1 28.41 28,325.00 804,713.25 0.02
29 Pek. Pasang Plafond Piri Piri GRC M2 20.97 67,206.92 1,409,409.76 0.03
30 Pasang Kuda Kuda Baja Ringan M2 48.04 253,710.60 12,187,648.32 0.27
31 Pek. Atap Spandek t=0.3mm M2 245.54 103,895.00 25,510,170.51 0.57
32 Pek. Pasang Listplang GRC M1 30.72 118,635.00 3,644,467.20 0.08
33 Pek. Pasang Singap GRC M2 0.60 104,049.00 62,720.74 0.00
34 Pek. Cat Lisplang GRC Dengan Cat Minyak M2 159.46 60,577.00 9,659,887.07 0.21
35 Pek. Cat Minyak Besi M2 213.99 71,365.80 15,271,567.54 0.34
36 Pek. Cat Dinding M2 168.08 43,499.50 7,311,426.41 0.16
37 Pek. Pas. Lantai Keramik Teras Unpolished Uk. 60X60 Cm M2 8.76 543,254.80 4,757,553.91 0.11
38 Pek. Pas. Lantai Keramik Ruangan Polished Uk. 60X60 Cm M2 14.22 488,059.06 6,942,054.39 0.15
39 Pek. Pasang Keramik Lantai Km/Wc 25x25 cm M2 1.88 207,306.00 389,092.63 0.01
40 Pek. Keramik Dinding Km/Wc 25x40 cm ( h=1.2 m ) M2 5.74 388,391.36 2,227,812.81 0.05
41 Pas. Kloset Jongkok Unit 1.00 936,617.00 936,617.00 0.02
42 Pas. Kran Air Bh 1.00 101,447.50 101,447.50 0.00
43 Pas. Instalasi Pipa Air Kotor PVC 4 Inchi M1 50.00 199,276.00 9,963,800.00 0.22
44 Pas. Instalasi Pipa Air Bersih PVC 1/2 Inchi M1 150.00 29,694.50 4,454,175.00 0.10
45 Pas. Floordrain Bh 1.00 164,230.00 164,230.00 0.00
46 Pembuatan Septictank Kap. 15 Orang Unit 1.00 13,680,822.55 13,680,822.55 0.30
47 Pemotongan Kepala Tiang Bh 30.00 160,090.86 4,802,725.71 0.11
48 Pengadaan Sheet pile Type CCSP W.325.1000 M1 90.00 1,485,000.00 133,650,000.00 2.97
49 Pemancangan Sheet pile Type CCSP W.325.1000 M1 90.00 344,905.00 31,041,450.00 0.69
50 Pek. Pengadaan Pipa 12 Inchi Tebal 8.3mm M1 288.00 2,933,333.33 844,800,000.00 18.78
51 Pek. Pemancangan Pipa Dholpin 12 Inchi Tebal 8.3mm M1 288.00 198,408.54 57,141,659.52 1.27
52 Pek. Pemadatan Tanah Semi Mekanis M2 320.00 121,550.00 38,896,000.00 0.86
53 Pek. Pasir Urug t=5cm M3 16.00 444,400.00 7,110,400.00 0.16
54 Pasang Paving Block Tebal 6 cm K-175 M2 320.00 215,820.00 69,062,400.00 1.53
55 Pek. Pasang Kanstin Trotoar 40x28x15x13 M1 160.00 314,039.00 50,246,240.00 1.12
56 Pek. Pemadatan Dan Pasir Pengisi M3 6.40 436,787.23 2,795,438.27 0.06
57 Pek. Sand Blast M2 402.90 140,943.00 56,785,934.70 1.26
58 Pek. Cat (Top Coat) M2 402.90 237,560.36 95,713,069.04 2.13
59 Pek. Bekisting M2 22.88 313,197.50 7,165,958.80 0.16
60 Type Octagonal H : 9 + Lampu 90 Watt (solar cell) Unit 2.00 9,523,525.00 19,047,050.00 0.42
61 Armatur PJU Sollar Cell All In One, daya 90 W Unit 2.00 18,639,504.95 37,279,009.90 0.83
62 Pondasi Tiang Lampu Unit 2.00 1,250,119.93 2,500,239.85 0.06
63 Lampu Sorot HPI 250-400 Watt GE 400 Bh 2.00 1,555,899.95 3,111,799.90 0.07
64 Pasang Lampu Rotary Warning Light 35 Watt Kuning Bh 1.00 1,115,899.95 1,115,899.95 0.02
65 Pasang CCTV Hikvision (Out Door) Unit 1.00 42,181,535.00 42,181,535.00 0.94
66 Instalasi Listrik Dari Panel Induk Ke Pos Jaga M1 250.00 48,200.00 12,050,000.00 0.27
67 Panel + MCB Bh 1.00 2,300,000.00 2,300,000.00 0.05
68 Pek. Rubber Fender SR Type DD,Ukuran 100mmx100mmx1000mm Unit 26.00 1,868,299.95 48,575,798.70 1.08
69 Penyambungan Tiang Pancang Buah 60.00 100,485.00 6,029,100.00 0.13
70 Pek. Plat Lantai Besi Plat Bunga 3 mm M2 18.00 585,062.50 10,531,125.00 0.23

Jumlah 2,617,470,971.52 58.17


4. Mata Pembayaran Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK)

HARGA
SATUAN KUANTITA TOTAL HARGA
NO RINCIAN BIAYA PENERAPAN SMKK SATUAN KETERANGAN
UKURAN S (Rp.)
(Rp.)
I II III IV V VI (IV*V) VII
1 Penyiapan dokumen
Pembuatan RKK,
dokumen RKPPL,RMLLP,RMPK:
RKK, RKPPL, RMLLP,
a RMPK Set 1.00 200,000.00 200,000.00 Dalam satu proyek
b Pembuatan prosedur dan instruksi kerja Set 1.00 50,000.00 50,000.00 Khusus prosedur dan instruksi
kerja pada pekerjaan
pemancangan tiang pancang
c Penyusunan pelaporan penerapan SMKK Set 1.00 150,000.00 150,000.00 Dalam satu proyek
A Sub Total Penyiapan
Jumlah
Dokumen RKK,RKPPL,RMLLP,RMPK 400,000.00

2 Sosialisasi, promosi dan pelatihan:


a Induksi Keselamatan Konstruksi (Safety Org 1.00 150,000.00 150,000.00
Induction)
Dalam satu proyek
b Pengarahan Keselamatan Konstruksi (Safety Org 1.00 150,000.00 150,000.00
Briefing)
c Pertemuan keselamatan (Safety Talk dan/atau Org 1.00 150,000.00 150,000.00 Khusus ketika akan melakukan
Tool Box Meeting) pekerjaan pemancangan tiang
pancang
d Patroli keselamatan konstruksi Dalam satu pekerjaan
e Jenis pelatihan menyesuaikan
Pelatihan Keselamatan Konstruksi, antara lain: dengan jenis pekerjaan
1) P3K Org 1.00 300,000.00 300,000.00 pemancangan tiang pancang
2) Perilaku berbasis
keselamatan (Budaya Org
berkeselamatan konstruksi)
3) Dll Org
f Sosialisasi/penyuluhan HIV/AIDS Org Dalam satu proyek
g Simulasi Keselamatan Konstruksi Ls 1.00 250,000.00 250,000.00 Dilakukan simulasi
keselamatan konstruksi pada
pekerjaaan pemancangan tiang
pancang
h Spanduk (Banner) Lb 1.00 50,000.00 50,000.00 Dalam satu proyek
i Poster/leaflet Lb
j Bh 1.00 50,000.00 50,000.00
Papan Informasi Keselamatan konstruksi
B Sub Total Sosialisasi, Promosi dan
Jumlah
Pelatihan 1,100,000.00

3 Alat Pelindung Kerja dan Alat Pelindung Diri:


a APK, antara lain:
1) Penahan Jatuh (safetydeck) Bh 5.00 35,000.00 175,000.00 Penyediaan jumlah dan jenis
2) Tali Keselamatan Set 5.00 250,000.00 1,250,000.00 APK disesuaikan dengan
3) Pembatas area Set 1.00 50,000.00 50,000.00 jumlah pekerjaan
b APD, antara lain:
1) Topi pelindung (Safety Helmet) Bh 5.00 75,000.00 375,000.00 Penyediaan jumlah dan jenis
2) Pelindung mata (Goggles, Spectacles) Bh 5.00 50,000.00 250,000.00 APD disesuaikan dengan
3) Sarung tangan (Safety Gloves) Psg 5.00 25,000.00 125,000.00 jumlah tenaga kerja yang
4) Sepatu keselamatan (Safety Shoes, rubber safety Psg 5.00 150,000.00 750,000.00 terlibat pada pekerjaan
shoes and toe cap) pemancangan tiang pancang
5) Rompi keselamatan (safety vest) Bh 5.00 35,000.00 175,000.00
C Sub Total Alat Pelindung Kerja dan Jumlah
Alat Pelindung Diri 3,150,000.00

4 Asuransi dan perizinan terkait keselamatan konstruksi:


a Asuransi Ls 1.00 3,000,000.00 3,000,000.00 Dalam Satu Proyek
(Construction All Risk/ CAR)
b SILO dan SIO Alat SILO dan SIO wajib dimiliki
oleh setiap alat berat dan
operator yang akan
beroperasi.
D Sub Total Asuransi dan
Jumlah
perizinan 3,000,000.00
5 Personel Keselamatan Konstruksi:
a Ahli K3 konstruksi atau ahli Org 1.00 1,000,000.00 1,000,000.00 Penyediaan personil
keselamatan konstruksi keselamatan konstruksi
b Petugas Keselamatan Konstruksi atau Petugas K3 Org disesuaikan dengan tingkat
Konstruksi, dll. risiko proyek dan juga jenis
pekerjaan pada pekerjaan
pemancangan tiang pancang
E Sub Total Personel
Keselamatan Jumlah
Konstruksi 1,000,000.00
6 Fasilitas sarana, prasarana, dan alat kesehatan:
a Peralatan P3K Set 1.00 350,000.00 350,000.00
Dalam Satu Proyek
b ...................
F Sub Total Fasilitas, sarana dan
Jumlah
prasarana kesehatan
350,000.00
7 Rambu dan Perlengkapan lalu lintas yang diperlukan atau manajemen lalu lintas:
a Rambu petunjuk Bh 1.00 100,000.00 100,000.00
b Rambu larangan Bh
c Rambu peringatan Bh 1.00 100,000.00 100,000.00
Dalam Satu Proyek
d Rambu kewajiban Bh
e Rambu informasi Bh 1.00 100,000.00 100,000.00
f Rambu pekerjaan sementara Bh
G Sub Total Rambu-rambu yang Jumlah 300,000.00
diperlukan

8 Konsultasi dengan Ahli terkait Keselamatan Konstruksi:


a Ahli Geologi, Ahli struktur, dll. OJ/OK 1.00 500,000.00 500,000.00 Pelaksanaan konsultasi
dengan ahli disesuaikan
dengan jenis pekerjaan
pemancangan tiang pancang

H Sub Total Konsultasi dengan Ahli terkait


Jumlah
Keselamatan Konstruksi 500,000.00

9 Kegiatan dan peralatan terkait Pengendalian Risiko Keselamatan Konstruksi:


a Pemeriksa lingkungan kerja Titik Lokasi 1.00 500,000.00 500,000.00
Dalam Satu Proyek
b ...........
I Kegiatan dan peralatan terkait
dengan Pengendalian Risiko Keselamatan Jumlah
Konstruksi: 500,000.00
Total Mata Pembayaran Penerapan SMKK Pekerjaan Pemasangan Tiang Pancang Jumlah (A-I) 10,300,000.00
D. Keluaran/Produk yang dihasilkan
Terlaksananya Pembangunan Dermaga Barang Bukti Kejaksaan Kabupaten Siak dengan baik,
berkualitas dan Fungsional sesuai dengan Spesifikasi Teknis dan Jadwal Pelaksanaan yang telah
ditentukan.

E. Spesifikasi Teknis Pekerjaan


Untuk pelaksanaan pekerjaan yang menyangkut persyaratan bahan, pengujian, cara
pembayaran dan lain-lain diatur dalam Speksifikasi Teknis. Adapun Spesifikasi yang digunakan
adalah mengacu pada Spesifikasi SNI dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor :
28/PRT/M/2016 Tentang Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan.

C. SYARAT TEKNIS

a. Acuan pedoman pekerjaan dan pemakain bahan


Peraturan teknis bangunan yang digunakan dalam pembangunan sekolah adalah peraturan-
peraturan tersebut di bawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya :

1. Tata cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung SNI 03-28472002.
2. Tatacara Perhitungan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung SNI 03-17292002.
3. Peraturan Perencanaan Kayu Struktur SNI-T-02-2003.
4. Tata cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk bangunan gedung, SNI 031726-
2003.
5. Tata cara Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung, SNI-03-
17271989.
6. Peraturan Umum Instalasi Lstrik (PUIL) SNI 04-0225-2000.
7. Peraturan Umum Keselamatan Kerja dari Departemen Tenaga Kerja.
8. Peraturan dan Ketentuan lain yang berlaku di wilayah Indonesia.

b. Pelaksanaan pekerjaan
Peraturan teknis bangunan yang digunakan dalam pembangunan dermaga adalah peraturan-
peraturan tersebut di bawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya :

1. Pekerjaan persiapan.
Pekerjaan persiapan antara lain :

a. Pembersihan lahan; meliputi penebangan pohon (bila ada), pembuangan sampah


dan hal – hal yang tidak diperlukan untuk pekerjaan.
b. Pengukuran lahan; meliputi penentuan batas lokasi dan kemiringan tanah.
c. Penyediaan air kerja : dilakukan untuk menyediakan air untuk pelaksanaan
pekerjaan.
d. Mempersiapkan los/area kerja untuk fabrikasi komponen (misal : kusen, pintu,
rangka besi/baja dan lain – lain).
e. Menyiapkan ruang untuk gudang sebagai tempat penyimpanan bahan material
dan peralatan kerja.
f. Melakukan pengukuran dan pemasangan bouwplank (rambu- rambu).
g. Mempersiapkan format-format untuk mengendalikan, mengevaluasi dan
melaporkan pelaksanaan pekerjaan.
h. Mempersiapkan gambar kerja, RAB, dan jadwal kerja.
i. Membuat dokumentasi pekerjaan mulai tahap awal sampai akhir, baik keseluruhan
hasil pelaksanaan pekerjaan maupun setiap jenis/ masing masing bagian pekerjaan.
j. Mempersiapkan Sistem manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) seperti : alat
pelindung diri, fasilitas sarana, prasarana dan alat kesehehatan beserta rambu K3.

2. Pekerjaan Galian/Urugan
Meliputi penggalian tanah untuk pondasi beton dan pekerjaan lain yang memerlukan
penggalian tanah, dan pengurugan kembali galian disisi pondasi. Penggalian untuk
pondasi dilakukan sampai kedalaman mencapai lapisan tanah cadas/keras atau
sekurang – kurangnya sesuai dengan gambar rencana kerja yang dibuat. Pengurungan
kembali galian yang tebalnya lebih dari 20 cm harus dilaksanakan selapis demi selapis
(setiap lebih kurang 10 cm) dan setiap lapisan harus di padatkan secara manual
sehingga tidak terjadi penurunan tanah yang dapat mengakibatkan kerusakan pada
pondasi, seperti : pondasi patah/putus, pondasi menggantung ataupun kerusakan pada
lantai bangunan.

3. Pekerjaan Pondasi
Pondasi beton yang dibuat harus memenuhi ketentuan mutu beton K 175 atau dengan
campuran 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr dengan syarat dan ketentuan pelaksanaan seperti pada
pekerjaan beton.

a. Lingkup pekerjaan :
Pekerjaan galian, urugan tanah, pekerjaan anti rayap (untuk daerah yang
banyak rayap) dan pembuatan pondasi.

b. Bahan yang digunakan :


c. Bahan yang digunakan antara lain PC/Semen, Pasir beton (Ps), Kerikil/Split (Kr),
Besi beton dan kawat.
d. Penjelasan pekerjaan
• Menyiapkan lantai kerja dan spesi 1 PC : 5 Ps /1 Pc : 3 Ps : 5 Kr setebal
±5 cm.
• Meletakan rangkaian besi beton dengan ukuran baja tulangan minimal
12 mm untuk tulangan utama dan 8 mm untuk begel.
• Cor rangkaian besi beton untuk pondasi dengan campuran 1 Pc
: 2 Ps : 3 Kr.

• Pada lokasi yang tidak ditemukan tanah keras, maka dapat


dibantu/diperkuat dengan cara memasang cerucuk kayu yang dipasang
/dimasukan/ditancapkan sampai mencapai tanah keras.

4. Pekerjaan Beton
Pekerjaan beton meliputi : Sloof, kolom, lantai dan balok. Dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan teknis yang berlaku dengan mempertimbangkan faktor keamanan terhadap
gempa. untuk beton struktural ataupun non struktural seperti kolom praktis setidak -
setidaknya dibuat dengan mutu beton minimal K-175 atau dengan campuran 1PC : 2Ps
: 3Kr dan bata tulangan U-24, dengan ukuran besi tulangan, jumlah, jarak pasang sesuai
dengan ketentuan yang diatur dalam SK SNI T-15. 1991. 03 dan PBI. 1971. Untuk beton
rabat dapat menggunakan campuran 1PC : 2Ps : 5Kr.

a. Lingkup pekerjaan :
Pekerjaan bekisting, pembesian dan pengecoran.

b. Bahan yang digunakan :


Kayu beksting, PC/Semen, pasir beton, besi beton dan kawat ikat bindrat.
Bekisting dibuat dari kayu kelas III dengan ketebalan papan minimal 2 cm atau
multiplek 9 mm, dengan balok – balok penahan dari kayuukuran minimal 4/6
cm atau 5/7 cm dan tiang kayu penyangga dari kayu.

c. Penjelasan Pekerjaan Bekisting :


• Bekisting dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran sloof, balok dan
kolom sesuai dengan gambar perencanaan. Bekisting dibuat secara
kokoh agar bentuk sloof, balok dan kolom tidak berubah dan tetap
pada kedudukannya pada saat dicor.
• Sebelum pengecoran, permukaan bekisting harus bebas dari kotoran
(misalnya sebuk gergaji, potongan kayu, tanah dsb). Permukaan dalam
bekisting sebaiknya dilapisi pelumas agar bekisting mudah dibongkar
tanpa merusak permukaan beton.
• Setelah pengecoran, proses pengerasan beton tidak boleh tergangu
dari benturan benda keras selama minimal 2 x 24 jam.
• Pembongkaran bekisting hanya dapat dilakukan setelah beton
mencapai kekerasan tertentu. Pembongkaran bekisting kolom dapat
dilakukan setelah beton mencapai waktu minimal 7 hari.
d. Penjelasan Pekerjaan pembesian :
• Perakitan besi tulangan sesuai dengan gambar
• Diameter tulangan, jumlah dan jarak pasang sesuai dengan ketentuan
yang diatur dalam SK SNI T-15. 1991. 03 dan PBI 1971.
• Tulangan beton harus diikat dengan kawat beton untuk menjaga
ketebalan selimut beton antara tulangan dan bekistingdipasang beton
tahu (bila diperlukan).
• Setiap sambungan konstruksi (stek) yang direncanakan untuk
dilanjutkan, maka pembesiannya harus dilebhkan minimal 40 xd d
(bentangan).

e. Penjelasan Pekerjaan pengecoran :


• Sebelum pengecoran, bekisting harus dibersihkan dan disiram air
bersih terlebih dahulu. kekentalan beton harus diawasi.
• Pengecoran harus merata, dan cukup padat dengan cara memukul –
mukul bagian luar bekisting 5 s. d 10 kali agar beton dapat mengisi
setiap bagian dari rangka bekisting.

5. Pekerjaan Rangka Atap dan Penutup Atap Untuk Kanopy Dan Pos Jaga
a. Pekerjaan rangka atap
• Lingkup Pekerjaan
Perakitan tiang dan rangka kuda – kuda menggunakan pipa baja dia. 3
inchi
• Bahan yang digunakan
Pipa baja dengan mutu baja sesuai dengan ketentuan persyaratan
konstruksi yang berlaku dan dijamin oleh produsen.
• Penjelasan pekerjaan
Sambungan kuda – kuda baja menggunakan sambungan las dan untuk
pondasi dengan tiang menggunakan angker baut yang ditanam dalam
pondasi beton. Untuk gording kuda-kuda menggunakan besi hollow
40x40x1,8

• Jika menggunakan baja ringan (truss), maka baja ringan yang digunakan
harus bersal dan dikerjakan oleh pabrikan yang telah memiliki lisensi
dan garansi yang pasti dan jelas. (hitungan struktur, gambar kerja, dan
surat jaminan garansi bermaterai Rp. 10. 000, - minimal selama 10
(sepuluh) tahun harus dilampirkan).

6. Pekerjaan penutup atap


a. Lingkup Pekerjaan
Pemasangan atap

b. Bahan yang digunakan


Atap spandek/longspan 0, 3mm.

c. Penjelasan pekerjaan
• Pemasangan penutup atap disusun dengan rapi dan bertumpu pada
reng.
• Bubungan dipasang dengan bahan yang sama dan tersusun rapi.
• Apabila menggunakan bahan penutup pemasangan dilakukan sesuai
dengan spesifikasi pabrik atau bahan.
• Bubungan dipasang dengan bahan yang sama dengan jenis penutup
atap.
• Untuk penutup atap dari genteng kemiringan dibuat ≥30° – 45 ° sedang
atap seng atau sejenisnya kemiringan ≥ 20°.
• Pemasangan penutup atap harus rapi dan memenuhi syarat – syarat
sehingga tidak berakibat bocor.

7. Pekerjaan Pasangan Dinding dan plesteran


a. Lingkup Pekerjaan
Pasangan dinding, plesteran dan acian

b. Bahan yang digunakan


Batu bata, pasir pasang dan semen/PC.

c. Penjelasan pekerjaan
• Pekerjaan pasangan batu bata untuk dinding dimulai dari sloof sampai
dengan tinggi 100 cm dari permukaan lantai dengan campuran spesi
kedap air (trasraam) dangan campuran 1pc : 2 ps. (untuk Km/Wc)
• Pasangan dinding di atas 100 cm (Untuk Km/Wc) dari permukaan lantai
menggunakan spesi 1 pc : 4 ps untuk dinding yanga lain dimulai dari
atas lantai.
• Batu bata sebelum dipasang harus dibasahi dengan air sehingga dapat
melekat dengan sempurna.
• Batu bata pecah terpasang tidak lebih dari 20 % dari jumlah batu utuh
terpasang.
• Pasangan dinding bata dilaksanakan dengan hubungan verband
siar/nat masing masing lapisan tidak saling bertemu, tegak lurus, siku
dan rata.
• Ketinggian perhari dalam pemasangan dinding bata adalah 1, 5 m,
untuk menjaga kekuatan.
• Bidang dinding yang luasnya lebih besar dari 12 m2 harus ditambahkan
kolom praktis.
• Bagian dinding yang berhubungn dengan pekerjaan beton kolom diberi
penguat stek besi beton diameter 10 mm jarak 40 cm, yang ditanam
lebih dahulu pada bagian pekerjaan beton.
• Pekerjaan plesteran trasram (kedap air) dengan campuran 1 pc : 2 ps
harus dilakukan pada dinding ruangan setinggi 100 cm dari permukaan
lantai (pada dinding Km/Wc).
• Komposisi campuran spesi untuk pasangan dan plesteran biasa
digunakan spesi dengan campuran 1 pc : 4 ps.
• Seluruh permukaan yang akan diplester harus dibasahi dengan air
bersih, baru kemudian diplester dengan rata, halus dan merupakan
satu bidang tegak lurus dan siku.
• Pada bagian luar diberi lapisan acian dengan rata dan halus sehingga
bebas dari keretakan atau cacat – cacat lainnnya.

8. Pekerjaan Kusen, Daun Pintu dan Jendela


a. Semua Kusen Pintu dan Jendela menggunakan Bahan kayu yang tercantum
dalam gambar adalah ukuran bersih, dan dipakai yang bermutu baik.
b. Untuk daun pintu menggunakan pintu berbahan plat besi harus di finishing
dengan rapi.

9. Pekerjaan Penggantung, Pengunci


a. Lingkup pekerjaan penggantung dan pengunci ini meliputi pengadaan
pemasangan engsel, hendel, kunci, grendel dan kait angin untuk daun pintu
termasuk pengadaan tenaga kerja dan peralatan yang dibutuhkan.
b. Untuk semua pintu dipakai engsel.
c. Kunci tanam untuk semua pintu kecuali pintu KM/WC (kecuali pintu besi).
d. Semua material tersebut diatas menggunakan produksi dalam negeri kualitas
baik.
e. Semua bahan penggantung dan pengunci termasuk diatas harus lepas dan
dibungkus aslinya setelah dilakukan penyetelan. Pemasangan terakhir
dilakukan setelah semua pekerjaan finishing kusen dan daun pintu jendela
selesai.
f. Sekrup-sekrup untuk pemasangan alat-alat penggantung dan pengunci harus
dari bahan yang sesuai/cocok dengan yang bersangkutan. Tidak
diperkenankan memasang mati sekrup-sekrup tersebut, cukup member lubang
untuk sekrup.
g. Semua pemasangan alat-alat penggantung dan pengunci dalam keadaan
kokoh, sekrup-sekrup dalam keadaan kencang.
h. Pemasangan alat-alat penggantung dan pengunci tersebut tidak
mengakibatkan perubahan posisi daun pintu/jendela terhadap kusen.
i. Semua kunci dan alat-alat penggantung dapat berfungsi dengan baik.

10. Pekerjaan Kaca


a. Kaca yang digunakan adalah kaca stopsoil tebal 5 mm untuk jendela BV1 kaca 3
mm untuk kaca yang lain
b. Pekerjaan ini memerlukan keahlian dan ketelitian. Karenanya pemborong
wajib menyediakan tenaga kerja dengan kemampuan sesuai dengan yang
disyaratkan.
c. Bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan, dan
diberi tanda untuk mudah diketahui, tanda-tanda tidak boleh menggunakan
kapur atau cat. Tanda-tanda harus dibuat dari potongan kertas yang
direkatkan dengan menggunakan lem aci.
d. Kaca harus terpasang rapi, sisi dan tepi harus lurus dan rata, tidak
diperkenankan retak dan pecah pada tepinya, bebas dari segala noda dan
bekas goresan.
e. Pembersih akhir dari kaca harus menggunakan kain katun yang lunak dengan
menggunakan air yang bersih.

11. Pekerjaan Langit-Langit (plafon)


a. Lingkup pekerjaan, material pengadaan bahan dan penyediaan semua
tenaga kerja, peralatan, bahan-bahan dan pemasangan semua langitlangit
sesuai dengan gambar dan persyaratan.
b. Bahan yang digunakan, Plafon Gypsump t: 9 mm (ruang istirahat dan
penyerahan barang bukti) dan List profil Gypsump dan plafond GRC 4 mm
untuk singap dan piri-piri.
c. Sebelum pekerjaan pemasangan langit-langit dimulai maka pemborong
diwajibkan mengadakan pengecekan/pemeriksaan kembali pekerjaan-
pekerjaan yang erat hubungannya dengan langitlangit ini, untuk ini
diwajibkan adanya kerja sama (koordinator) yang baik dengan sub
pemborong lain yang telah disetujui oleh direksi.
d. Pemasangan boleh dikerjakan setelah pekerjaan dan peralatan yang
terdapat didalam langit-langit (seperti pemipaan, pengkabelan, tray, alat-
alat penggantung plafond dan pekerjaan instalasi lain) sudah siap dan
selesai dikerjakan serta sudah ditest.
e. Pemborong harus memberikan contoh-contoh bahan terlebih dahulu
untuk disetujui dan diparaf Direksi/Arsitek.

12. Pekerjaan Lantai


a. Lingkup Pekerjaan
Pembersihan permukaan lantai yang akan dipasang keramik lantai

b. Bahan yang digunakan


Untuk penutup lantai ruang istirahat, dapur dan ruang penyerahan barang
bukti adalah granit 60cm x 60cm jenis polished (licin). Untuk bagian teras
menggunakan granit ukuran 60cm x 60cm jenis unpolished (kasar).
Pemasangan keramik 25cm x 25cm khusus untuk daerah lantai Km/Wc
dan dinding mengunakan keramik ukuran 25 x 40 cm. Kualitas keramik
menggunakan kualitas I (KW. 1). Bahan yang dipakai untuk pekerjaan ini
adalah granit dan keramik pasir pasang, semen (PC), pasir cor dan semen
warna.

c. Penjelasan pekerjaan
• Diatas lantai diberi adukan 1pc : 4ps setebal 5 cm.
• Pemasangan granit dan keramik menggunakan adukan PC yang
cukup padat agar tidak terjadi rongga udara, dengan terlebih
dahulu merendam keramik dengan air.
• Bidang lantai granit dan keramik harus benar – benar rata, dan
harus dihindari dari injakan selama 3 x 24 jam setelah
pemasangan.
• Lebar nat keramik maksimal 3mm memebntuk garis lurus. Nat
diisi oleh bahan pengisi/nat grouting/semen warna. Pengisian nat
minimal setelag 3 x 24 jam setelah pemasangan keramik.

13. Pekerjaan Pengecatan


Pemilihan warna cat harus mempertimbangkan keserasian dengan lingkungan
yang ada dan faktor kelelahan mata akibat pantulan cahaya yang terang dari
permukaan cat, terutama untuk penggunaan cat didalam ruangan.

a. Lingkup Pekerjaan
Pengecatan dinding, kolom dan plafon (cat tembok)

b. Bahan yang digunakan


Plamir tembok/alkali dan cat air Weather Shield (cat Interior dan eksterior).

c. Penjelasan pekerjaan
• Sebelum dilakukan pengecatan, permukaan dinding harus sudah
halus dan rata, sampai dengan pori – pori permukaan rata.
• Pengecatan dinding dilakukan setelah penutup plafon di pasang.
• Pengecatan dinding harus merata, berwarna sama dan tidak
mengelupas ketika sudah kering.
• Pengecatan pada plafon dimulai dengan membersihkan
permukaan plafon dan memberi plamur secara merata. Setelah
diplamir plafon dicat secara merata dengan warna sama dan tidak
boleh mengelupas setelah kering.
• Khusus untuk cat minyak digunakan pada rangka kanopy, pagar,
listplang GRC, singap GRC

14. Pekerjaan Instalasi Listrik


a. Lingkup Pekerjaan
Seluruh sistem kelistrikan secara lengkap sehingga instalasi dapat bekerja
dengan sempurna dan aman.

b. Bahan yang digunakan


Kabel untuk instalasi berstandar SNI menggunakan ukuran NYM 2 x 1, 5
mm.

c. Penjelasan pekerjaan
• Semua kabel distribusi ditanam dalam tembok dan berada dalam
pipa conduit PVC yang disesuaikan dengan ukuran.
• Tidak diperkenankan ada pencabangan atau sambungan kecuali
pencabangan connectornya menggunakan konduktor dan pada
outlet/kontak penghubung.
• Stop kontak yang dipakai adalah stop kontak satu phase rating 250
volt, yang dipasang rata dinding dan pada ketinggian kurang lebih
150 cm dari permukaan lantai atau pada posisi yang tidak mudah
dijangkau siswa. Sangat disarankan menggunakan stop kontak
yang ada pengaman.
• Saklar bertipe pemasangan rata dinding dengan rating 250 volt,
dapat berupa saklar triple, double dan single. Saklar ditempatkan
dekat pintu dipasang pada ketinggian kurang lebih 150 cm di atas
permukaan lantai.

15. Pekerjaan Instalasi Air bersih dan air kotor


a. Pemasangan instalasi pipa air bersih dan air kotor/ kotoran harus
dikerjakan oleh ahlinya dan disesuaikan dengan gambar rencana.
b. Material yang digunakan adalah setara pipa PVC
AW/Rucika/Wavin/Kw1 dengan ukuran dimensi mulai dari diameter
½”, ¾”, 1”, 2”, 3” dan 4”.

c. Penempatan instalasi pipa ini disesuaikan dengan gambar bestek.


d. Cara pemasangan dan persyaratan teknis lainnya mengikut persyaratan
dan peraturan pemasangan plumbing.
e. Setelah pekerjaan pemsangan ini selesai terlebih dahulu dilakukan
pengetesan yang disaksikan oleh direksi/ konsultan pengawas.
f. Semua instalsi berfungsi dengan baik dan sebagaimana mestinya.
16. Pekerjaan Sanitair
a. Kloset duduk, westafel, bak air feber, floordrain stainless stee, kran air stainless
steel produksi dalam negeri kualitas baik/Kw1.
b. Termasuk dalam pekerjaan pemasangan sanitair ini adalah
penyediaan tenaga kerja, bahan , peralatan dan alat-alat Bantu lainnya yang
digunakan dalam pekerjaan ini hingga tercapai hasil pekerjaan yang bermutu
dan sempurna dalampemakaiannya/operasinya.
c. Semua material harus harus memenuhi ukuran, standar dan mudah didapatkan
di pasaran, kecuali bila ditentukan lain.
d. Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala perlengkapannya,
sesuai dengan yang telah disediakan oleh pabrik untuk masing-masing type
yang dipilih.
e. Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada Direksi atau
Pengawas beserta persyaratan atau pengawas
beserta persyaratan atau ketentuan pabrik untuk mendapatkan
persetujuan. Bahan yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan.
f. Ketinggian dan kostruksi pemasangan harus disesuaikan gambar untuk itu serta
petunjuk-petunjuk dari produsennya dalam brosur. Pemasangan harus baik,
rapi, waterpass dan dibersihkan dari semua kotoran dan noda dan
penyambungan instalasi plumbingnya tidak boleh ada kebocoran-kebocoran.
g. Bentuk, ukuran, motif dan dimensi disesuaikan dengan gambar rencana.

17. Pekerjaan CCTV, Lampu PJU, Lampu Sorot Dan Lampu Rotary
Pemasangan CCTV, Lampu PJU, Lampu Sorot Dan Lampu Rotary harus dilaksanakan
oleh tenaga terampil dibidangnya, untuk spesifikasi bahan atau material yang
digunakan disesuaikan dalam analisa pekerjaan.

18. Pekerjaan Pemancangan Tiang Pancang


Tiang pancang untuk pondasi trestle dipakai tiang pancang jenis spun pile beton
bertulang diameter 30 cm dengan mutu K-600, kedalam pemancangan 27 m.

a. Persyaratan Lapangan
• Kontraktor bertanggung jawab untuk memancang tiang dengan
ukuran dan jumlah seperti disyaratkan pada posisi seperti
dinyatakan pada gambar denah lokasi tiang, seperti yang telah
disetujui oleh Engineer. Kontraktor harus didukung oleh team
supervisi yang dapat dipertanggung jawabkan yang dilengkapi
dengan peralatan yang presisi dan sedikitnya dua orang
memeriksa kelurusan dari setiap tiang selama
pemancangan
• Tiang-tiang pondasi harus dipancang sampai mencapai lapisan
tanah keras atau sesuai dengan petunjuk "pengawas yang
ditunjuk".
• Urutan pemancangan tiang dalam satu kelompok harus sesuai
dengan petunjuk "pengawas yang ditunjuk".
• Tiang-tiang yang rusak atau ditolak, menjadi tanggung jawab
Kontraktor dan harus disingkirkan dari proyek.
• Dalam hal diperlukan penyambung (follower), maka sepenuhnya
menjadi tanggung jawab kontraktor
b. Perubahan dan Penambahan
• Panjang tiang yang sebenarnya boleh dimodifikasi oleh Engineer
setelah percobaan pembebanan tiang dan bilamana kondisi
lapangan mensyaratkan perubahan demikian.
• Setiap perintah perubahan harus mendapat persetujuan tertulis
dari Engineer
c. Penyerahan
Sedikitnya 2 (dua) minggu sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus
menyerahkan hal-hal berikut kepada Engineer.
• Data Pabrik
Data produk dari pabrik tentang tiang harus diserahkan oleh
Kontraktor untuk disetujui oleh Engineer.
• Sertification
Semua tiang pondasi yang dikirim ke proyek harus dilengkapi
dengan sertifikat dari pabrik
• Gambar kerja
• Kontraktor harus membuat dan menyerahkan gambar kerja,
metoda konstruksi, jadwal kerja dan daftar perlengkapan kepada
Engineer untuk mendapat persetujuan.
d. Kondisi Kerja
• Kontraktor harus mengambil tindakan pencegahan yang
diperlukan untuk mencegah kerusakan dari tiang pancang pada
waktu pengangkutan, penyimpanan dan pemancangan.
• Tiang pancang harus dirawat dan disimpan sedemikian rupa
sehingga tidak terjadi tegangan-tegangan yang melebihi rencana.
• Tiang pancang harus ditumpuk pada tumpukan yang sesuai
sehingga tidak terjadi kerusakan pada beton atau pengotoran dari
permukaan. Tumpukan harus ditempatkan pada posisi sesuai
dengan petunjuk (gambar) atau telah disetujui oleh pengawas
yang ditunjuk atau dalam posisi dimana kemungkinan terjadi
tekanan dan deformasi sekecil mungkin.
• Pemberian tanda pada tiang pancang dicantumkan dengan cat
pada tiap interval/jarak 0.5 m. Panjang keseluruhan tiang harus
dicantumkan dengan cat atau bahan lain yang disetujui. Penunjuk
panjang harus diberikan pada interval setiap 1.0 m.
e. Jenis Bahan
• Hasil pabrik yang dapat diterima
Kontraktor harus menyerahkan brosur-brosur dari beberapa
pabrik yang menghasilkan jenis tiang yang sama dengan yang
disyaratkan, untuk dipilih dan disetujui oleh Engineer.
• Bahan-bahan tiang
• Bahan-bahan tiang yang akan dipakai pada pekerjaan ini harus
sesuai dengan persyaratan-persyaratan berikut :
o Dimensi/Ukuran-ukuran
Jenis tiang yang dipakai adalah Tiang Beton Precast
Prestress dengan diameter 40cm dengan mutu beton K-600
seperti ditunjukkan pada gambar-gambar struktur
• Beton
Mutu beton minimum yang dipakai adalah fc' - 41.5 MPa
(Cylinder), yang harus sudah dicapai pada waktu pemancangan.
• Penulangan dan prestressing strands o Prestressing strands harus
"uncoated, bright seven wire, stress relieved 270 ksi "sesuai ASTM
A-416".
o Spiral harus dibentuk dari "cold drawn bright steel wire"
sesuai ASTM A- -24.

Peralatan Pemancangan Sebelum pekerjaan dimulai,


Kotraktor harus mengajukan data lengkap dari peralatan
yang akan dipergunakan, jadwal pemancangan dan
prosedur kerjanya termasuk mesin pancang dan peralatan yang
akan digunakan di lapangan.

o Cara pemancangan yang dipakai harus tidak menyebabkan


kerusakan pada bentuknya. Hammer (pemukul) harus dipilih
yang sesuai untuk type tiang pancang dan sifat dari kekuatan
tiang pancang tersebut. o Kondisi lapangan harus diperiksa
untuk meyakinkan apakah memungkinkan untuk penempatan
peralatan pemancangan, pelaksanaan pemancangan dan
percobaan beban.

f. Bahan-bahan lain yang harus disediakan Penggunaan bahan-bahan khusus


:
Kontraktor harus mendapatkan persetujuan tertulis dalam penggunaan
bahan khusus seperti bahan tambahan, perlengkapan las, pencegah karat
dan semua bahan lain yang tidak disyaratkan disini.

Percobaan-percobaan ataupun biaya tambah lainnya sehubungan dengan


pemakaian dari bahan-bahan tersebut diatas adalah sepenuhnya tanggung
jawab Kontraktor.

g. Proeses Pelaksanaan Pemancangan


Persiapan

a) Seminggu sebelum dimulainya pekerjaan Kontraktor harus


mengajukan usulan mengenai urutan rencana pemancangan
yang harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak akan saling
mengganggu.
b) Metoda pemancangan, perlengkapan, jadwal dan
tahapan/urutan harus mendapat persetujuan dari Engineer.
Persetujuan demikian tidak membebaskan Kontraktor dari
tanggung jawabnya untuk pemancangan tiang yang lancar dan
bermutu tinggi. Semua kerusakan, keterlambatan dan
tambahan biaya yang disebabkan karena pemilihan metode
harus ditanggung oleh
Kontraktor.

c) Pengawas yang ditunjuk dapat meminta perubahan urutan


pemancangan dari waktu ke waktu apabila dianggap perlu.
Untuk perubahan demikian tidak ada biaya tambah.
d) Pemancangan tiang harus dilakukan dalam suatu operasi yang
menerus dan tidak terganggu.
e) Kontraktor harus memancang tiap tiang pancang tepat pada
ordinat yang telah ditentukan pada dokumen pelaksanaan.
Setiap koordinat tiang harus mendapat persetujuan dari
pengawas yang ditunjuk sebelum mulai pemancangan.Tiang
pancang ditempatkan pada posisi yang tepat sesuai dengan
urutan kerja yang telah direncanakan.
f) Kontraktor harus berusaha agar semua perlengkapan siap
pakai untuk menjamin pemancangan tiang tepat pada
lokasinya selama pemancangan.
g) Kontraktor harus mencegah pergeseran/pergerakan dari tiang
yang sudah terpancang selama tiang-tiang selanjutnya
dipancang ataupun karena fasilitas-fasilitas lainnya.
h) Kontraktor tidak diijinkan mendongkrak, atau mencoba untuk
memindahkan atau membentuk tiang-tiang yang terpancang
diluar posisi sebenarnya baik pada waktu maupun setelah
pemancangan

1. Pemancangan Tiang

a. Alat pukul (Hammer) dan penghentian pemancangan tiang.

1. Untuk memancang tiang harus dipakai suatu alat pukul dari jenis
disel (a diesel hammer type). Dalam pemilihan "driving diesel
hammer" haruslah dari berat yang memadai agar tidak merusak
tiang. "Hammer" harus mempunyai persyaratan minimum : berat
ram 3500 kg (Kobe - 35 type).
2. Tiang-tiang harus dipancang sampai mencapai kedalaman yang
ditunjukkan didalam gambar struktur atau dengan final set yang
disetujui dimana tidak lebih dari 20 mm untuk 10 pukulan terakhir.
3. Tiang-tiang harus dipancang secara akurat, pada lokasi yang tepat;
pada garis yang benar baik secara lateral maupun longitudinal
seperti ditunjukkan pada gambar.
4. Toleransi yang diijinkan untuk ketidak tepatan lokasi dan ketidak
kelurusan adalah 75 mm dan 1/80. Tiang-tiang harus diarahkan
selama pemancangan dan bila perlu harus dibantu/diganjal untuk
dapat menjaga posisi yang benar. Apabila ada tiang yang berubah
bentuk atau bengkok, maka tidak boleh dipaksa untuk
meluruskannya kembali kecuali dengan persetujuan tertulis dari
pengawas yang ditunjuk.

b. Test untuk mutu tiang.


Apabila pada waktu pemancangan suatu tiang, jumlah pukulan sangat
tinggi (lebih dari 2000) atau apabila tiang dicurigai retak atau patah,
P.I.T. (Pile Integrated Test) atau test sejenis yang disetujui oleh
Engineer harus dilakukan.

c. Pemeriksaan naiknya kembali suatu tiang akibat pemancangan tiang


didekatnya (heave check)Lakukan suatu "heave check" pada
pemancangan kelompok tiang yang pertama, dan pada kelompok yang
dipilih seperti ditunjukkan pada gambar.
1. Periksa "heave" dengan mengukur panjang dan dengan mencatat
elevasi pada masing-masing tiang segera setelah selesai
pemancangan.
2. Periksa ulang elevasi-elevasi dan panjang setelah semua tiang pada
suatu kelompok selesai dipancang.
3. Bila ujung (tip) tiang mengalami "heave" lebih dari 6 mm dari posisi
asli, tiang tersebut harus dipukul lagi. Bila dijumpai pile heave,
lanjutkan pemeriksaan heave dan lanjutkan pemancangan sampai
pengawas yang ditunjuk menyatakan bahwa pile heave teratasi.

d. Penilaian dari kapasitas daya dukung


Tiang-tiang harus dipancang sampai mencapai "final set" yang diijinkan
oleh pengawas yang ditunjuk. Pengukuran langsung dari set dan
rebound harus memberikan kapasitas tiang yang ekivalen dengan
beban kerja yang disyaratkan.

Set harus ditentukan dilapangan. Set haruslah dibuktikan dengan dua


percobaan. Nilai konstanta yang akan dipakai untuk memodifikasi
rumus akan ditaksir oleh Soil Engineer setelah tiang pertama selesai
dipancang dan setelah grafik rebound/set diperoleh.

e. Posisi-posisi tiang.
Posisi-posisi tiang dan ketidak lurusan harus didata oleh Kontraktor dan
diserahkan kepada pengawas yang ditunjuk pada waktu
berlangsungnya pekerjaan dan persetujuan akhir diberikan oleh
pengawas yang ditunjuk dalam waktu tiga hari sesudah tiang yang
terakhir selesai dipancang. Sampai persetujuan tersebut diberikan, tak
ada perlengkapan yang boleh dipindahkan; kecuali atas resiko
Kontraktor sendiri.
f. Tiang-tiang yang rusak atau salah tempat
Apabila suatu tiang rusak pada waktu pemancangan, percobaan atau
oleh sebab lain atau salah letak atau gagal pada waktu percobaan
beban, Kontraktor disyaratkan untuk mengadakan penambahan tiang
pada posisi yang ditentukan oleh Engineer sedemikian sehingga
akhirnya dihasilkan daya dukung yang sama.

g. Pendataan pemancangan tiang


Kontraktor harus mengambil data dari setiap tiang yang dipancang dan
dilengkapi parap pengawas yang ditunjuk pada masing-masing data,
setiap hari. Pemancangan, set dan rebound dari setiap tiang harus
mengikuti persetujuan Engineer. Data pemancangan setiap tiang harus
diserahkan kepada pengawas yang ditunjuk dan tembusan (copy)nya
harus disimpan oleh Kontraktor.

Data-data laporan harus meliputi hal-hal berikut :

1. Nama proyek
2. Nomor Tiang
3. Tanggal pemancangan
4. Cuaca
5. Set, rebound dan tinggi jatuh (ram height) pada 10 pukulan
terakhir (last ten blow)
6. Dalamnya pemancangan dari level tanah.
7. Level tanah.
8. Panjang tiang.
9. Jenis alat pukul (Hammer Type).
10. Sambungan yang dipakai, jumlah dan jenisnya (kalau ada
sambungan).
11. Waktu/saat mulai dan waktu selesainya pemancangan.
12. Jumlah pukulan dan rata-rata set tiap 0.5 m.
13. Tinggi jatuh yang sebenarnya (actual ram stroke).
14. Semua informasi lain seperti disyaratkan oleh Engineer.
15. Metoda pengukuran set dan rebound harus disetujui oleh
Engineer. Record diatas harus menunjukkan satu seri
pengukuran set selama seluruh proses pemancangan. Apabila
pemancangan suatu tiang dimulai, maka harus dilakukan
sampai selesai dan mencapai set yang disyaratkan (kecuali
waktu penyambungan).

h. Kepala Tiang
1. Setelah pemancangan selesai dilaksanakan Kontraktor wajib
untuk memotong kelebihan panjang tiang pancang sedemikian
rupa sehingga panjang stek tulangan setelah pemotongan
kepala tiang minimum 40 diameter tulangan tiang pancang
terbesar, sebagai pengikat ke-pur (pile cap). Setelah
pemancangan selesai, kontraktor harus segera melanjutkan
dengan memeriksa level dan mencatat posisiposisi tiang secara
detail dan akurat serta membandingkan dengan posisi yang
dicantumkan pada gambar denah tiang. Kontraktor harus
menyediakan surveyor dilapangan untuk pekerjaan tersebut.
2. Stek tulangan tiang setelah pemotongan kepala tiang (panjang
minimum 40 diameter) harus dalam keadaan bersih, lurus dan
baik.
3. Kepala tiang setelah dipotong harus dibersihkan dengan sikat
kawat.
4. Batas pemotongan kepala tiang harus tepat sesuai dengan
petunjuk/gambar
1) Sambungan tiang dan pengelasan
a) Kontraktor atau Pabrik pembuat tiang harus
menyerahkan sistim sambungan tiang untuk
disetujui Engineer sebelum pemasangan di
lapangan.
b) Detail dari sambungan harus terdiri dari :
- Sistim sambungan yang akan dipakai
- Detail pengelasan dan mutu dari bahan
pengelasan
- Prosedur pengelasan
- Kwalifikasi/kecakapan tukang las.
2) Laporan dan pemeriksaan pekerjaan pondasi tiang
Pada waktu selesainya pekerjaan pondasi tiang,
sebuah laporan yang tepat harus segera disiapkan dan
diserahkan rangkap 6 (enam) kepada pengawas yang
ditunjuk. Hal-hal berikut harus termasuk juga di dalam
laporan :

- Ringkasan pekerjaan (sketsa,


metoda, tanggal waktu mengerjakan, dll).
- Laporan tentang pukulan (blows).
- Laporan harian pekerjaan dan laporan
pemeriksaan :
- Waktu yang disyaratkan untuk
pemancangan
- Jumlah pukulan - Kedalaman pemancangan -
Nilai pemancangan akhir.
- Nilai rebound
- Daya dukung akhir yang diijinkan
- Laporan percobaan beban
- Denah (lay out) tiang dan toleransinya
3. Pekerjaan Beton
Pekerjaan beton ini meliputi pekerjaan pile cap 60x60x60, balok memanjang dan
melintang dimensi 20x40 dan plat lantai tebal 13 cm.
Persyaratan Bahan a.
Semen
Semua yang digunakan adalah semen portland lokal yang memenuhi syaratsyarat
dari :

a) Mempunyai sertifikat uji (test sertificate) dari laboratorium yang disetujui


secara tertulis dari Direksi / Pengawas Ahli.
b) Semua yang akan dipakai harus dari satu merk yang sama (tidak
diperkenankan menggunakan bermacam-macam jenis/ merk semen
untuk suatu konstruksi/struktur yang sama), dalam keadaan baru dan
asli, dikirim dalam kantong-kantong semen yang masih disegel dan tidak
pecah.
c) Saat pengangkutan semen harus terlindung dari hujan. Semen harus
diterima dalam sak (kantong) asli dari pabriknya dalam keadaan tertutup
rapat, dan harus disimpan digudang yang cukup ventilasinya dan
diletakkan pada tempat yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai.
Sak-sak semen tersebut tidak boleh ditumpuk sampai tingginya
melampaui 2 m atau maximum 10 sak. Setiap pengiriman baru harus
ditandai dan dipisahkan, dengan maksud agar pemakaian semen
dilakukan menurut urutan pengirimannya.
d) Untuk semen yang diragukan mutunya dan terdapat kerusakan akibat
salah penyimpanan, dianggap sudah rusak, sudah mulai membatu, dapat
ditolak penggunaannya tanpa melalui test lagi. Bahan yang telah ditolak
harus segera dikeluarkan dari lapangan paling lambat dalam waktu 2 x 24
jam atas biaya Pemborong.

b. Aggregat
Semua pemakaian batu pecah (agregat kasar) dan pasir beton, harus memenuhi
syarat-syarat :

a) Bebas dari tanah/tanah liat (tidak bercampur dengan tanah/tanah liat


atau kotoran-kotoran lainnya).
b) Kerikil dan batu pecah (agregat kasar) yang mempunyai ukuran lebih
besar dari 38 mm, untuk penggunaanya harus mendapat persetujuan
tertulis Direksi/ Pengawas Ahli. Gradasi dari agregat-agregat tersebut
secara keseluruhan harus dapat menghasilkan mutu beton yang
diisyaratkan, padat dan mempunyai daya kerja yang baik dengan semen
dan air, dalam proporsi campuran yang akan dipakai.
c) Direksi/ Pengawas Ahli harus meminta kepada Pemborong untuk
mengadakan test kwalitas dari agregat-agregat tersebut dari tempat
penimbunan yang ditunjuk oleh Direksi/ Pengawas Ahli, setiap saat di
laboratorium yang disetujui Direksi/ Pengawas Ahli atas biaya
Pemborong.
d) Apabila ada perubahan sumber dari mana agregat tersebut disupply,
maka Pemborong diwajibkan untuk memberitahukan secara tertulis
kepada Direksi/ Pengawas Ahli.
e) Agregat harus disimpan ditempat yang bersih, yang keras permukaannya
dan dicegah supaya tidak terjadi percampuran dengan tanah dan
terkotori.

c. Air
Air yang digunakan untuk semua pekerjaan-pekerjaan dilapangan adalah air bersih, tidak
berwarna, tidak mengandung bahan-bahan kimia (asam alkali), tulangan, minyak atau
lemak dan memenuhi syarat-syarat Peraturan Beton Indonesia. Air yang mengandung
garam (air laut) sama sekali tidak diperkenankan untuk dipakai.

d. Besi Beton
Semua besi beton yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat :

a) Baru, bebas dari kotoran-kotoran, lapisan minyak/ karat dan tidak cacat
(retakretak, mengelupas, luka dan sebagainya).
b) Dari jenis baja dengan mutu sesuai yang tercantum dalam gambar dan
bahan tersebut dalam segala hal harus memenuhi ketentuanketentuan
Peraturan Beton Indonesia.
c) Mempunyai penampang yang sama rata.
d) Kecuali bila ditentukan lain di dalam gambar maka mutu besi beton yang
digunakan ≤ ø8 mm : BJTP U-28 ( Tulangan Polos ), > ø10 mm : BJTD
U-42 ( Tulangan Ulir ).
e) Pemakaian besi beton dari jenis yang berlainan dari ketentuanketentuan
diatas, harus mendapat persetujuan tertulis Perencana Struktur. Besi
beton harus disupply dari satu sumber (manufacture) dan tidak
dibenarkan untuk mencampur adukan bermacam-macam sumber besi
beton tersebut untuk pekerjaan konstruksi.
f) Sebelum mengadakan pemesanan Pemborong harus mengadakan
pengujian mutu besi beton yang akan dipakai, sesuai dengan petunjuk-
petunjuk dari Direksi/ Pengawas Ahli.
g) Barang percobaan diambil dibawah kesaksian Direksi/ Pengawas Ahli,
berjumlah min.3 (tiga) batang untuk tiap-tiap jenis percobaan, yang
diameternya sama dan panjangnya ± 100 cm.
h) Percobaan mutu besi beton juga akan dilakukan setiap saat bilamana
dipandang perlu oleh Direksi/ Pengawas Ahli.
i) Contoh besi beton yang diambil untuk pengujian tanpa kesaksian Direksi/
Pengawas Ahli tidak diperkenankan sama sekali dan hasil test yang
bersangkutan tidak sah.
j) Semua biaya-biaya percobaan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung
jawab Pemborong.
k) Penggunaan besi beton yang sudah jadi seperti steel wiremesh atau yang
semacam itu, harus mendapat persertujuan tertulis Perencana Struktur.
l) Besi beton harus dilengkapi dengan label yang memuat nomor
pengecoran dan tanggal pembuatan, dilampiri juga dengan sertifikat
pabrik yang sesuai untuk besi tersebut.
m) Besi beton yang tidak memenuhi syarat-syarat karena kwalitasnya tidak
sesuai dengan spesifikasi struktur harus segera dikeluarkan dengan site
setelah menerima instruksi tertulis dari Direksi/ Pengawas Ahli, dalam
waktu 2 x 24 jam atas biaya Pemborong. n)
-
-tiap 50
ton.,maka diambil secara acak 1 (satu) set benda uji yang terdiri dari 3
(tiga) batang untuk uji tarik dan 1 (satu) batang untuk uji lengkung
(panjang maksimum masing –masing batang uji adalah 150cm dan
diambil dari bagian tengah tulangan panjang 12m) untuk setiap mutu,
diameter dan nomor leburan (Heat) yang sama. Setiap kelipatan 25 ton
ditambah 1 (satu) set benda uji , hingga maksimum 3 set benda uji untuk
setiap mutu, diameter dan nomor leburan (heat) yang sama.
Toleransi berat perbatang
e. Kwalitas Beton
a) Kecuali bila ditentukan lain dalam gambar, kualitas beton adalah :
b) Balok menggunakan kuat karakteristik beton rencana dengan f’c = 21,7
MPa (K-250), dengan besi tulangan mutu 420 Mpa, besi sesuai dengan
gambar detail.
c) Plat menggunakan kuat karakteristik beton rencana f’c = 21,7 MPa
(K250), dengan besi tulangan mutu 420 Mpa, besi sesuai dengan gambar
detail.
d) Evaluasi penentuan karakteristik ini digunakan ketentuan-ketentuan yang
terdapat dalam Peraturan Beton Indonesia.
e) Pemborong harus memberikan jaminan atas kemampuannya membuat
kualitas beton ini dengan memperhatikan data-data pengalaman
pelaksanaan di lain tempat dan dengan mengadakan trial-mix di
laboraturium.
f) Selama pelaksanaan harus dibuat benda-benda uji berupa silinder beton
atau kubus beton, menurut ketentuan-ketentuan yang disebut dalam
Peraturan Beton Indonesia mengingat bahwa W/C faktor yang sesuai
disini adalah sekitar 0.520.55 maka pemasukan adukan kedalam cetakan
benda uji dilakukan menurut Peraturan Beton Indonesia tanpa
menggunakan penggetar.
g) Pada masa-masa pembetonan pendahuluan harus dibuat minimum 1
benda uji per 5 m3 beton hingga dengan cepat dapat diperoleh 20 benda
uji yang pertama.
h) Pengambilan benda uji harus dengan periode antara yang disesuaikan
dengan kecepatan pembetonan.
i) Pemborong harus membuat laporan tertulis atas data-data kualitas
beton yang dibuat dengan disahkan oleh Direksi / Pengawas Ahli dan
laporan tersebut harus dilengkapi dengan perhitungan tekanan beton
karakteristiknya. Laporan tertulis tersebut harus disertai sertifikat dari
laboraturium.
j) Setiap akan diadakan pengecoran atau setiap 5 m3, harus dilakukan
pengujian slump (slump test), dengan syarat minimum 8 cm dan
maksimum 12 cm. Cara pengujian sebagai berikut :
k) Contoh beton diambil tepat sebelum dituangkan kedalam cetakan beton
(bekisting). Cetakan slump dibasahkan dan ditempatkan diatas kayu yang
rata atau plat beton. Cetakan diisi sampai kurang lebih sepertiganya.
Kemudian adukan tersebut ditusuk-tusuk 25 kali dengan besi diameter 16
mm panjang 30 cm dengan ujung yang bulat (seperti peluru).
l) Pengisian dilakukan dengan cara serupa untuk dua lapisan berikutnya.
Setiap lapisan ditusuk-tusuk 25 kali dan setiap tusukan harus masuk
dalam satu lapisan yang dibawahnya. Setelah atasnya diratakan, segera
cetakan diangkat perlahan-lahan dan diukur penurunannya
Pekerjaan Ponton
Pada pekerjaan ini kontraktor harus melampirkan

 Rekomendasi untuk galangan kapal komersil dari klasifikasi setempat


 Sertifikat persetujuan pemakaian kawat las
 Sertifikat persetujuan pemakaian bahan plat

1. SPESIFIKASI BAHAN
1.1. Kawat Las (Welding Electrodes)

Standar : Biro Klasifikasi Indonesia atau Ajax Member Class

1.2. Bottom & Base Line


Bottom dan Base Line adalah Konstruksi yang berada pada bagian bawah
(Alas) Pontoon, seluruh plate Bottom diperkuat dengan besi Round Bar
sebagai Base Line guna menghindari terjadinya keretakan pengelasan pada
Konstruksi Alas.

Bottom :
• Tebal Plate : 9 mm, Standar Marine sesuai yang dipersyaratkan oleh
Badan Klasifikasi Indonesi (BKI) atau Ajax Member Class, dilengkapi
dengan masing-masing kode Head Number (HN) Plate.
• Web Frame & Girder : Profile L. 150 x 70 x 6 mm,
Standar Marine, JIS atau ASTM

• Stiffener : Profile L. 50 x 50 x 6 mm, Standar JIS atau ASTM


• Bracket : Tebal 6 mm, Standar Marine, JIS atau ASTM

Base Line :
• Material : Round Bar diameter 1,5 Inchi, Standar Marine sesuai yang
dipersyaratkan oleh Badan Klasifikasi Indonesi (BKI) atau Ajax Member
Class.

1.3. Side Shell


Side Shell adalah Struktur Penguat pada sisi Kiri (Port Side) dan sisi Kanan
(Starboard Side) dari Pontoon.

• Tebal Plate : 9 mm, Standar Marine sesuai yang dipersyaratkan oleh


Badan Klasifikasi Indonesi (BKI) atau Ajax Member Class, dilengkapi
dengan masing-masing kode Head Number (HN) Plate.
• Web Frame : Profile L. 150 x 70 x 6 mm, Standar
Marine, JIS atau ASTM

• Stiffener : Profile L. 50 x 50 x 6 mm, Standar JIS atau ASTM


• Bracket : Tebal 6 mm & 9 mm, Standar Marine, JIS atau
ASTM
1.4. Side Long
Sama halnya dengan Side Shell, Side Long adalah Penguat pada sisi bagian
dalam diantara kedua Sisi Side Shell.

• Tebal Plate : 9 mm, Standar Marine sesuai yang dipersyaratkan oleh


Badan Klasifikasi Indonesi (BKI) atau Ajax Member Class, dilengkapi
dengan masing-masing kode Head Number (HN) Plate.
• Web Frame : Profile L. 150 x 70 x 6 mm, Standar
Marine, JIS atau ASTM

• Stiffener : Profile L. 50 x 50 x 6 mm, Standar JIS atau ASTM


• Bracket : Tebal 6 mm, Standar Marine, JIS atau ASTM

1.5. Deck
Deck adalah Lantai Pontoon yang merupakan struktur penguat bagian atas
dari Pontoon.

• Tebal Plate : 6 mm, Standar Marine sesuai yang dipersyaratkan oleh


Badan Klasifikasi Indonesi (BKI) atau Ajax Member Class, dilengkapi
dengan masing-masing kode Head Number (HN) Plate.
• Web Frame : Profile L. 150 x 70 x 6 mm, Standar
Marine, JIS atau ASTM

• Stiffener : Profile L. 50 x 50 x 6 mm, Standar JIS atau ASTM


• Bracket : Tebal 6 mm, Standar Marine, JIS atau ASTM

1.6. Bulkhead
Bulkhead adalah Konstruksi sekat bagian dalam Pontoon yang merupakan
pembagi ruangan menjadi beberapa Tanki udara (Void Tank). Bulkhead
terbagi atas dua yaitu Sekat Melintang (Trans Bulkhead) dan Sekat
memanjang (Longitudinal Bulkhead).

• Tebal Plate : 6 mm, Standar Marine sesuai yang dipersyaratkan oleh


Badan Klasifikasi Indonesi (BKI) atau Ajax Member Class, dilengkapi
dengan masing-masing kode Head Number (HN) Plate.
• Web Frame : Profile L. 150 x 70 x 6 mm, Standar
Marine, JIS atau ASTM

• Stiffener : Profile L. 50 x 50 x 6 mm, Standar JIS atau ASTM


• Bracket : Tebal 6 mm, Standar Marine, JIS atau ASTM

1.7. Bolder
Bolder adalah Konstruksi Out Fit yang berguna untuk keperluan
Penambatan dari Pontoon ke Kapal atau sebaliknya.

• Tinggi Bolder : 600 mm, Pipa SCH 40, Standar Marine


• Bollard : Round Bar 1,5 Inchi, Standar Marine
• Ordinary : Plate 6 mm, Standar Marine
1.8. Pile Guide
Pile Guide adalah Konstruksi Pengunci antara Pontoon dan Tiang Dolphine,
Pile Guide dilengkapi dengan Roller Guide sebagai Bumper dari manuver
pontoon yang diakibatkan oleh gelombang luar sehingga Permukaan Plate
Pontoon tidak berbenturan secara langsung terhadap Tiang Dolphine.

Dimensi : 825 x 650 x 100 [mm]


Material : Besi UNP Standar SNI
Ordinary : Bracket 6 mm as Drawing, Plate Standar JIS atau
ASTM

• Roller Guide : 4 Units per Dolphine ukuran 2 Inchi x


100, Standar SNI

• Plate Doubler : 9 mm, Standar Marine

1.9. Man Hole


Man Hole adalah Lubang akses bagi orang keluar masuk untuk keperluan
pekerjaan di dalam Tanki Void. Konstruksi Man Hole harus memberikan
kekedapan bagi Tanki Void, karena Karena Tanki Void berfungsi sebagai
ruangan kedap Udara dan Air.

• Dimensi : Man Hole 600 x 400 [mm], Cover Plate 800 x 600 [mm]
• Material : Plate 9 mm Standar Marine
• Ordinary : Ring Plate as Drawing and Bolt Nut M 20 +
Rubber Packing + Flexible Handle.

1.10. Sand Blasting


Sand Blasting adalah Pekerjaan Pembersihan Permukaan Baja, dalam hal
ini adalah Seluruh bagian terluar dari Kasko Pontoon beserta Seluruh
Perlengkapan Out Fitting dengan menggunakan media pasir sand blast yang
disemprotkan dengan tekanan udara yang cukup, sehingga permukaaan
baja menjadi bersih dari Karat, lapisan cat, Minyak yang menempel, dan
oksida lepas.

• Material : Pasir Silika / Pasir Blasting Mesh 30 – 60


• Kekerasan : M-01 / 25 Mikro Meters
• Standar Kebersihan : Level 2 (Sa 2)

1.11. Primer Coat

Primer Coat adalah Cat Dasar yang berfungsi sebagai Anti Corrosive (AC), di
aplikasikan pada seluruh bagian luar Kasko Pontoon beserta seluruh Out
Fitting.

1.12. Top Coat


Top Coat adalah Cat lapisan bagian atas yang berfungsi sebagai Anti Fouling
(AF), diaplikasikan pada permukaan Pontoon yang tercelup air (Wetted
Surface Area).
4. Penutup
a. Harus diperhatikan betul oleh pemborong segala pekerjaan angkutan bahanbahan,
puing puing bekas pekerjaan pembersihan setelah pekerjaan berakhir.
b. Segala peraturan yang tercantum dalam bestek dan gambar-gambar serta risalah
Aanwijzing merupakan lampiran dari Kontrak yang tidak dapat dipisahkan dan
merupakan satu kesatuan untuk hal ini pemborong dianggap mengerti.
c. Tentang lampiran Bill Of Quantity yang diberikan ini hanya ancar-ancar saja.
Pemborong harus tetap menghitung sendiri apabila dalam perhitungan perencanaan
Bill of Quantity dirasakan kurang maka pemborong supaya mengajukan perubahan
pada waktu aanwijizing dan apabila ada perubahan, maka akan dimuat pada risalah
aanwijizing dalam hal ini yang mengikat adalah Gambar dan bestek.
d. Pekerjaan yang nyata-nyata menjadi bagian dari pekerjaan ini yang tidak teruraikan
dan termuat dalam bestek ini, tetapi harus diselenggarakan dan diselesaikan oleh
kontraktor, harus dianggap pekerjaan itu telah diuraikan/ dimuat dalam bestek ini
untuk menuju Penyerahan pekerjaan yang lengkap dan sempurna, sesuai menurut
pertimbangan Direksi.
e. Penyerahan pertama dapat dilaksanakan apabila seluruh bagian pekerjaan sudah
lengkap sesuai dengan spesifikasi, gambar rencana dan memenuhi syaratsyarat
teknis, serta dibuatkan chek list/daftar kekurangan-kekurangan atau cacat yang
akan disempurnakan selama waktu pemeliharaan atau sesuai dengan kontrak.
f. Kontraktor wajib menyerahkan As-Built drawing dan berita acara adendum jika
dalam pelaksanaan nantinya terjadi pekerjaan tambah kurang (CCO).
g. Apabila penyerahan pertama pekerjaan telah didapat diterima, baru dibuatkan
Berita Acara Serah Terima Pertama Pekerjaan.
h. Penyerahan kedua pekerjaan/terakhir dapat dilaksanakan apabila semua pekerjaan
penyempurnaan selama masa pemeliharaan telah dilaksanakan dengan baik dan
sempurna.
i. Hal-hal yang belum tercantum dalam syarat-syarat umum dan khusus ini, akan
ditentukan oleh pengawas lapangan dan direksi.
j. Semua pekerjaan yang tercantum dalam bestek, rencana anggaran biaya, gambar-
gambar serta berita acara aanwijzing pekerjaan ini adalah merupakan kesatuan
pekerjaan yang ditawar dan wajib dilaksanakan dengan sempurna seluruhnya oleh
kontraktor.

Siak Sri Indrapura, Februari 2024


Ditetapkan oleh :
PENGGUNA ANGGARAN
SELAKU PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
DINAS PERHUBUNGAN
KABUPATEN SIAK

Anda mungkin juga menyukai