Anda di halaman 1dari 38

RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)

Dukumen Pengadaan Spesifikasi Teknis

CV. DWI TALENTA DESIGN


RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
Dukumen Pengadaan Spesifikasi Teknis

BAB I
SYARAT UMUM DAN ADMINISTRASI

1. Pekerjaan yang akan dikerjakan adalah Pekerjaan Pembangunan Kamar Operasi Rumah
Sakit H.H Daus Arif Kabupaten Kuala Tungkal.

2. Sumber dana adalah Proyek; APBD Kabupaten Tanjung Jabung Barat


3. Lokasi pekerjaan : Rumah Sakit K.H Daud Arif Kuala Tungkal

4. Jangka Waktu untuk menyelesaikan pekerjaan adalah 150 (serratus lima puluh) hari kalender.
Terhitung sejak Surat Perjanjian Kontrak Kerja ditandatangani. Penyedia barang dan jasa
harus dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang ditetapkan dalam Surat
Perjanjian Kerja.

5. Metode pengadaan ini dilaksanakan dengan metode Pelelangan Umum disesuaikan dengan
standar pengadaan SIPS.

6. Calon Peserta Pengadaan harus memenuhi persyaratan administrasi yang ditetapkan oleh
SIPS.

7. Tatacara Pengadaan Barang dan Jasa pada Proyek Pembangunan Gedung Ruang Operasi
Rumah Sakit H.H Daus Arif Kabupaten Kuala Tungka.

a. Tahapan pengadaan :
Dokumen administrasi dan penawaran ditujukan kepada Proyek Rumah Sakit K.H Daud
Arif Tanjung Jabung Barat
Pemaparan policy dan teknis pengerjaan di Rumah Sakut K.A Daud Arif Tanjung Jabung
Barat
Penyerahan berkas dan presentasi penawaran dari masing-masing vendor yang dihadiri
oleh enduser/pemda, OMS dan SIPS serta diadakan tanya jawab secara detail termasuk
penalty, termin pembayaran dan lain-lain di Kantor Rumah Sakut K.A Daud Arif Tanjung
Jabung Barat
Bersama end-users/pemda, SIPS, OMS memberikan rekemondasi sementara pemenang
Setelah rekomendasi didapat akan dilakukan assesment ke vendor pemenang untuk
melihat reputasi, kemampuan modal dan kecakapan teknis dll.
Akan dikirim bidding analysis form ke Jakarta untuk approval
Akan diterbitkan SPK/surat perjanjian kerja
b. Berkas administrasi yang dibutuhkan (Asli ditunjukkan) :
Surat Pernyataan Minat.
Akta Pendirian Perusahaan dan perubahan
Surat Izin usaha (SBU) sertifikat Badan Usaha yang terdaftar pada asosiasi tertentu,
bidang arsitektural.
SITU/HO

CV. DWI TALENTA DESIGN


RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
Dukumen Pengadaan Spesifikasi Teknis

SIUJK
TDP
Surat Keterangan Fiskal Daerah Tahun 2014/Tanda Bukti pembayaran pajak/NPWP,
SPT tahunan dan bukti pelaporan pajak 3 bulan terakhir.
Surat Pernyataan kebenaran dokumen yang ditandatangani oleh Direktur dan diberi
materai secukupnya..
Surat Pernyataan tidak termasuk dalam Daftar Hitam oleh LPSE yang ditandatangani
oleh Direktur dan diberi materai secukupnya.
Surat Pengukuhan Perusahaan Kena Pajak SPPKP)
Untuk peserta lolos verifikasi berkas administrasi

Penawaran, DED dan RAB, metode pelaksanaan keseluruhan item pekerjaan


Pengalaman pekerjaan sebelumnya terutama di bidang interior.
Struktur Organisasi Perusahaan, Daftar Personil (CV lampirkan), Pengalaman Kerja
Tenaga Teknis dan Pernyataan Tertulis menjadi bagian dari proyek
Daftar Peralatan yang sesuai
Surat Kuasa Direksi jika diwakilkan pada penjelasan pekerjaan yang diberikan materai
secukupnya .
Surat Jaminan / Keterangan bank kecukupan modal untuk menjalankan pekerjaan dari
proyek (bagi pemenang tender).
Pakta Integritas
c. Ketentuan lain penyedia Barang Dan Jasa:
- Dilarang pengalihan sebagian dan atau keseluruhan pekerjaan
- Dokumentasi pelaksanaan pekerjaan Progress 0%, progress 25%, progress 50% dan
Progress 100% dalam bentuk foto ukuran 3R.
Pekerjaan yang dilaksanakan meliputi pengadaan barang-barang, tenaga kerja serta
perlengkapan pengiriman serta instalas partisi,i furniture/mebelair yang diterangkan di
gambar (lampiran spesifikasi teknis) dan Bill Of Quantity. Pelaksanaan dan penyelesaian
secara tepat pada waktunya baik dan lengkap sesuai dengan gambar dan ketentuan–
ketentuan dalam syarat- syarat dan spesifikasi teknis pekerjaan ini.
Pengadaan dimaksud yang telah ditentukan supaya diwujudkan berupa barang –barang
dengan tidak merubah atau mengurangi/menambah jenis dan kontruksi yang telah ditetapkan
dalam lingkup pekerjaan dan sesuai dengan Surat Perjanjian Kerja (Kontrak).

CV. DWI TALENTA DESIGN


RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
Dukumen Pengadaan Spesifikasi Teknis

BAB II

SYARAT –SYARAT / SPESIFIKASI TEKNIS

A. PERSYARATAN TEKNIS UMUM

1. PERATURAN TEKNIS UMUM

Untuk melaksanakan pekerjaan ini digunakan lembar-lembar dan ketentuan


ketentuan dan peraturan seperti tercantum dibawah ini termasuk segala perubahan
- perubahan terkini yakni :

1. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia disingkat PKKI - NI-5.


2. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk gedung 1983.
3. Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia disingkat PUBI-1982.
4. Standard Nasional Indonesia (SNI).

2. PENJELASAN UMUM TENTANG TATA TERTIB PELAKSANAAN

a. Sebelum memulai pelaksanaan, Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa diwajibkan


mempelajari dengan seksama gambar kerja dan RKS Pelaksanaan beserta
Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
b. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa diwajibkan mengukur ulang dan
mengecek ulang seluruh besaran yang ada, kemudian mencocokan hasil
pengukuran dengan gambar kerja dan hasilnya dikoordinasikan dengan Direksi
c. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa diwajibkan melaporkan kepada Direksi setiap
ada perbedaan ukuran diantara gambar-gambar, perbedaan antara gambar
kerja dan RKS untuk mendapatkan keputusan. Tidak dibenarkan sama sekali bagi
Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa memperbaiki sendiri perbedaan tersebut diatas.
Akibat-akibat dari kelalaian Kontraktor/ Penyedia Barang /Jasa dalam hal ini
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa.
d. Daerah area kerja akan diserahkan kepada Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa
(selama pelaksanaan) dalam keadaan seperti diwaktu pemberian kerja dan
dianggap bahwa Kontraktor/Penyedia
Barang/Jasa mengetahui benar-benar mengenai :
1) Letak bagian/area bangunan yang akan dibangun.
2) Batas-batas serta lingkup maupun keadaannya.
3) Keadaan fisik bangunan sesuai dengan gambar.
e. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa wajib menyerahkan hasil
pekerjaannya hingga selesai dan lengkap yaitu membuat (menyuruh membuat)
memasang serta memesan maupun menyediakan bahan- bahan bangunan alatalat
kerja dan pengangkutan, membayar upah kerja dan lain-lain yang bersangkutan
dengan pelaksanaan.
f. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasawajib menyediakan sekurang- kurangnya 1
(satu) salinan gambar-gambar dan RKS ditempat pekerjaan untuk dapat
digunakan setiap saat oleh Pemilik atau Direksi.

CV. DWI TALENTA DESIGN


RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
Dukumen Pengadaan Spesifikasi Teknis

g. Atas perintah Direksi kepada Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa dapat dimintakan


membuat gambar-gambar penjelasan dan perincian bagian-bagian khusus.
Semuanya atas beban Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa. Gambar tersebut
setelah disetujui oleh Direksi , secara tertulis akhirnya menjadi gambar perlengkap
dari gambar-gambar pelaksanaan.
h. Setiap pekerjaan yang akan dimulai pelaksanaannya maupun yang sedang
dilaksanakan, Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa diwajibkan berhubungan dengan
Direksi untuk ikut menyaksikan sejauh tidak ditentukan lain, untuk mendapatkan
pengesahan /persetujuannya.
i. Setiap usul perubahan dari Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa ataupun
persetujuan pengesahan dari Direksi dianggap berlaku sah serta mengikat jika
dilakukan secara tertulis.
j. Semua bahan yang akan dipergunakan untuk pelaksanaan pekerjaan proyek ini
harus benar-benar baru dan diteliti mengenai mutu, ukuran dan lain-lain yang
sesuaikan standard/ peraturan-peraturan yang dipergunakan didalam RKS ini.
Semua bahan-bahan tersebut diatas harus mendapatkan pengesahan/persetujuan
dari Direksi sebelum akan dimulai pelaksanaannya.
k. Pengawasan terus menerus terhadap pelaksanaan penyelesaian/ perapihan,
harus dilakukan oleh tenaga-tenaga dari pihak Kontraktor / Penyedia Barang / Jasa
yang benar-benar ahli.
I. Semua barang-barang yang tidak berguna selama pelaksanaan pembangunan
harus dikeluarkan dari lapangan pekerjaan.
m. Cara-cara menimbun bahan-bahan di lapangan maupun di gudang harus memenuhi
syarat- syarat teknis, dan dapat dipertanggung jawabkan.

3. J AD W AL

Paling lambat 1 (satu) minggu setelah dinyatakan sebagai Pemenang Pelelangan,


Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa diharuskan mengajukan :

1. Jadwal waktu (Time Schedule) pelaksanaan secara terperinci


yang digambarkan
2. Jadwal Pengadaan Tenaga Kerja.
3. Jadwal Pengadaan Bahan.

Bagian-bagian yang disebutkan diatas 1 s/d 3 harus mendapat persetujuan dari Direksi
sebagai dasar/patokan Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa dalam melaksanakan
pekerjaan dan Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa wajib mengikutinya. Kelalaian dalam
memasukan bagian-bagian dimaksud 1 s/d 3 tersebut diatas dapat menyebabkan
pekerjaan menantikan sementara. Akibat dari penghentian sementara ini menjadi
tanggung jawab Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa selu ruhnya.

4. PENGUKURAN

a. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa wajib memberitahukan kepada Direksi bagian


pekerjaan yang akan dimulai, untuk dicek terlebih dahulu ketentuan
ukuranukurannya.

b. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa diwajibkan senantiasa mencocokan


ukuranukuran satu sama lain dalam tiap pekerjaan dan segera melaporkan
secara tertulis kepada Direksi setiap terdapat selisih/perbedaan-perbedaan
ukuran, untuk diberikan keputusan pembetulannya. Tidak ibenarkan
Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa membetulkan sendiri kekeliruan tersebut tanpa
persetujuan Direksi .

CV. DWI TALENTA DESIGN


RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
Dukumen Pengadaan Spesifikasi Teknis
c. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa bertanggung jawab atas tepatnya
pelaksanaan pekerjaan menurut ukuran-ukuran yang ditetapkan dalam gambar
kerja.

CV. DWI TALENTA DESIGN


RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
Dukumen Pengadaan Spesifikasi Teknis

d. Mengingat setiap kesalahan selalu akan mempengaruhi bagian-bagian pekerjaan


selanjutnya, maka ketepatan peil dan ukuran tersebut mutlak perlu diperhatikan
sungguh-sungguh. Kelalaian Kontraktor/Penyedia Barang /Jasa dalam hal ini tidak
akan ditolerir dan Direksi berhak untuk membongkar pekerjaan dan mengganti
dengan yang baru atas biaya Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa.

5. PEMAKAIAN UKURAN

a. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa tetap bertanggung jawab dalam menepati


semua ketentuan yang tercantum dalam Rencana Kerja & Syarat dan gambar-
gambar berikut tambahan dan perubahannya.

b. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa wajib memeriksa kebenaran dari ukuran-ukuran


keseluruhan maupun bagian-bagiannya dan memberitahukan Direksi tentang
setiap perbedaan yang ditemukannya didalam RKS dan gambar-gambar maupun
dalam pelaksanaan. Kontraktor /Penyedia Barang /Jasa baru diijinkan
membetulkan kesalahan gambar dan melaksanakannya setelah ada persetujuan
tertulis dari Direksi Proyek yang ditentukan oleh Pemberi Tugas.

c. Pengambilan ukuran-ukuran yang keliru dalam pelaksanaan, didalam hal apapun


menjadi tanggung jawab Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa. Oleh karena itu
sebelumnya kepadanya diwajibkan mengadakan pemeriksaan menyeluruh
terhadap semua gambar-gambar yang ada.

6. LAPANGAN KERJA

a. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa wajib menyediakan perlengkapan kantor direksi


kelompok Direksi dan alat-alatnya yang nantinya menjadi milik SIPS.

b. Untuk menyimpan bahan-bahan bangunan yang dianggap perlu


Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa harus membuat gudang.

c. Penggunaan bangunan yang ada di lapangan, hanya dilakukan dengan izin dari
Direksi .

7. KEBERSIHAN DAN KETERTIBAN

a. Selama berlangsungnya pembangunan pelaksanaan proyek ini, kebersihan


halaman dan lingkungan terutama jalan-jalan disekitar proyek, kantor, gudang,
los kerja dan bagian dalam bangunan yang dikerjakan harus tetap bersih dan tertib,
bebas dari bahan bekas/puing dan lain-lain. Khusus kebersihan lingkungan
disekitar proyek, yang harus dibersihkan adalah adanya kotoran yang diakibatkan
oleh keluar masuknya kendaraan proyek ini. Kelalaian dalam hal ini dapat
menyebabkan Direksi memberi perintah penghentian seluruh pekerjaan. Akibat
dari hal ini seluruhnya menjadi tanggungan
Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa.

b. Penimbunan bahan-bahan yang ada dalam gudang-gudang maupun yang berada


di halaman bebas harus diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu kelancaran
dan keamanan pekerjaan/umum dan juga agar memudahkan jalannya pemeriksaan
dan penelitian bahan- bahan oleh Direksi maupun oleh SIPS.

CV. DWI TALENTA DESIGN


RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
Dukumen Pengadaan Spesifikasi Teknis

c. Tidak diperkenankan :
1. Pekerjaan menginap ditempat pekerjaan kecuali dengan izin
Direksi .
2. Memasak ditempat bekerja kecuali izin Direksi .
3. Membawa masuk penjual-penjual makanan, buah, minuman, rokok dan
sebagainya ke tempat pekerjaan.
4. Keluar masuk dengan bebas.

8. ALAT-ALAT KERJA DAN ALAT-ALAT PEMBANTU

a. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan alat-alat yang diperlukan


untuk melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara sempurna dan efisien,
misalnya : beton molen, katrol, steger, mesin- mesin dan alat-alat lain yang
diperlukan, untuk pemindahan mesin/ Peralatan Bengkel yang akan dipindahkan.

b. Bila pekerjaan telah selesai, Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa diwajibkan segera


menyingkirkan alat-alat tersebut, pada butir 1 Pasal ini, serta memperbaiki
kerusakan yang diakibatkannya dan membersihkan bekasbekasnya.

c. Disamping harus menyediakan alat-alat yang diperlukan seperti dimaksud pada


butir 1 Pasal ini. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan alat -alat
bantu sehingga dapat bekerja pada kondisi apapun, seperti tenda-tenda untuk
bekerja pada waktu hujan dan lain- lain.

9. PEMBANGKIT TENAGA DAN SUMBER AIR

a. Setiap pembangkit tenaga sementara untuk penerangan pekerjaan, harus


diadakan oleh Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa termasuk pemasangan
sementara kabel-kabel, meteran, upah dan tagihan serta pembersihannya kembali
pada waktu pekerjaan selesai adalah beban
Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa.

b. Air untuk keperluan pekerjaan harus diadakan dan bila memungkinkan didapatkan
dari sumber air yang sudah ada dilokasi pekerjaan tersebut. Kontraktor/Penyedia
Barang/Jasa harus memasang sementara pipa-pipa dan lain-lain pekerjaan untuk
mengalirkan air dan mencabutnya kembalipadawaktu pekerjaan selesai. Biaya
untuk pekerjaan pengadaan air Sementara adalah beban Kontraktor/Penyedia
Barang/Jasa.

c. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa tidak diperbolehkan menyambung dan


menghisap air dari saluran induk dan sebagainya tanpa terlebih dahulu
mendapatkan izin tertulis dari SIPS atau Direksi .

10. IKL AN

Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa tidak diizinkan memasang iklan dalam bentuk apapun


di lapangan kerja atau ditanah yang berdekatan tanpa izin dari SIPS atau Direksi .

11. JALAN MASUK DAN JALAN KELUAR

a. Pemakaian jalan masuk ketempat pekerjaan menjadi tanggung jawab pihak


Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa dan disesuaikan dengan kebutuhan proyek
tersebut.

CV. DWI TALENTA DESIGN


RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
Dukumen Pengadaan Spesifikasi Teknis

b. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa diwajibkan membersihkan kembali jalan


masuk pada waktu penyelesaian, dan memperbaiki segala kerusakan yang
diakibatkannya dan menjadi beban Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa.

12. PERLINDUNGAN TERHADAP RUANGAN LAIN DISEKITARNYA

a. Selama masa pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor/Penyedia


Barang/Jasa bertanggung jawab penuh atas segala kerusakan akibat operasi
pelaksanaan pekerjaan terhadap ruangan yang ada dan lain- lain yang ada
dilapangan pekerjaan dan lingkungan selama hal tersebut diatas tidak termasuk
didalam pekerjaan.

b. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa juga bertanggung jawab atas gangguan


dan pemindahan yang terjadi atas perlengkapan umum seperti saluran
air, telepon, listrik dan sebagainya yang disebabkan oleh operasi
Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa. Segala biaya untuk pemasangan kembali
beserta perbaikan-perbaikannya adalah menjadi beban
Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa.

13. KECELAKAAN DAN KESEHATAN

a. Kecelakaan-kecelakaan yang timbul selama pekerjaan berlangsung menjadi


beban Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa.
b. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa diwajibkan menyediakan kotak PPPK terisi
menurut kebutuhan, lengkap dengan seorang petugas yang telah terlatih dalam
soal-soal mengenai pertolongan pertama.
c. Terhadap kecelakaan-kecelakaan yang timbul akibat bencana alam, segala
pembiayaannya menjadi beban Kontraktor/Penyedia
Barang/Jasa.
d. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa diwajibkan menyediakan alat-alat pemadam
kebakaran jenis ABC (segala jenis api), pasir dalam bak kayu, galah-galah dan lain
sebagainya.
e. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa diwajibkan memperhatikan
kesehatan karyawan-karyawannya.
f. Sejauh tidak disebutkan dalam RKS ini, maka Kontraktor/Penyedia
Barang/Jasa harus mengikuti semua ketentuan umum lainnya yang dikeluarkan
oleh Jawatan Instansi Pemerintah CQ Undang-Undang keselamatan kerja dan lain
sebagainya termasuk semua perubahan- perubahannya yang hingga kini tetap
berlaku.

14. PENGAMANAN

a. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa bertanggung jawab penuh atas segala sesuatu


yang ada di daerahnya ialah mengenai :
1. Kerusakan-kerusakan yang timbul akibat kelalaian/kecerobohan yang disengaja
ataupun tidak.
2. Penggunaan sesuatu yang keliru/salah.
3. Kehilangan-kehilangan bagian alat-alat/bahan-bahan yang ada di
daerahnya.

CV. DWI TALENTA DESIGN


RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
Dukumen Pengadaan Spesifikasi Teknis

b. Terhadap semua kejadian sebagaimana disebut diatas


Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa harus melaporkan kepada Direksi dalam waktu
paling lambat 24 jam untuk diusut dan selesaikan persoalannya lebih lanjut.

c. Untuk mencegah kejadian-kejadian tersebut diatas Kontraktor/Penyedia


Barang/Jasa harus mengadakan pengamanan, antara lain penjagaan, penerangan
malam, pemagaran sementara dan sebagainya.

d. Setiap pekerja harus memakai alat-alat pengaman seperti helm, penggantung


dan lain-lain yang dianggap perlu.

e. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan pengaman dalam


pelaksanaannya, agar supaya keselamatan lingkungan dapat terjamin dengan baik.

15. PENGAWASAN

a. Setiap saat Direksi harus dapat dengan mudah mengawasi, memeriksa dan
menguji setiap bagian pekerjaan, bahan dan peralatan, Kontraktor/penyedia
barang/jasa harus mengadakan fasilitas-fasilitas yang diperlukan.
b. Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetap luput dari
Pengawasan Direksi menjadi tanggung jawab Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa.
Pekerjaan tersebut jika diperlukan harus segera dibuka sebagian atau seluruhnya.
c. Jika Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa perlu melaksanakan pekerjaan diluar jam
kerja normal sehingga diperlukan Pengawasan oleh Direksi, maka segala biaya
untuk itu menjadi beban Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa. Permohonan oleh
Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa untuk mengadakan pemeriksaan tersebut harus
dengan surat disampaikan kepada Direksi Proyek yang ditunjuk oleh Pemberi
Tugas.
d. Wewenang dalam memberikan keputusan yang berada ditangan petugaspetugas
Direksi adalah terbatas pada soal-soal yang jelas tercantum/ dimasukan didalam
gambar - gambar dan RKS dan risalah penjelasan. Penyimpangan dari padanya
haruslah seizin SIPS.

16. PEMERIKSAAN DAN PENYEDIAAN BAHAN DAN BARANG

a. Bila dalam RKS disebutkan nama dan pabrik pembuatan dari suatu bahan dan
barang, maka ini dimaksudkan menunjukan standard minimal mutu/kualitas bahan
dan barang yang digunakan.

b. Setiap barang dan bahan yang ada digunakan harus disampaikan kepada Direksi
oleh Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa untuk mendapatkan persetujuan SIPS.
Waktu penyampaiannya dilaksanakan jauh sebelum pekerjaannya dimulai.

c. Setiap usulan penggunaan nama dan pabrik serta pembuatan dari suatu bahan
dan barang harus mendapat rekomendasi dari Direksi berdasarkan petunjuk dalam
RKS serta gambar-gambar dan risalah penjelasan selanjutnya usulan tersebut
diteruskan untuk mendapatkan perstujuan dari SIPS.

d. Contoh bahan dan barang yang akan digunakan dalam pekerjaan harus
diadakan atas biaya Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa setelah disetujui
oleh SIPS atau Direksi , maka bahan danbarang tersebut seperti diatas yang
akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan nanti.

CV. DWI TALENTA DESIGN


RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
Dukumen Pengadaan Spesifikasi Teknis
e. Contoh bahan dan barang tersebut disimpan oleh Direksi untuk dijadikan dasar
penolakan bila ternyata bahan dan barang yang dipakai tidak sesuai dengan
contoh baik kualitas maupun sifatnya.

f. Dalam pengajuan harga penawaran, Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa harus


sudah memasukan sejauh keperluan biaya untuk pengujian berbagai bahan dan
barang. Tanpa mengingat jumlah tersebut, Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa
tetap bertangung jawab pula atas biaya pengajuan bahan dan barang yang tidak
memenuhi syarat atas perintah SIPS atau Direksi .

17. RENCANA KERJA & SYARAT SERTA GAMBAR KERJA

a. Gambar-gambar detail merupakan bagian-bagian yang tidak terpisahkan pada


RKS ini.
b. Jika terdapat perbedaan-perbedaan antara gambar-gambar dengan RKS,
Kontraktor /Penyedia Barang/ Jasa diwajibkan mengajukan pertanyaan tertulis
kepada Direksi dan Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa ddiwajibkan pula mentaati
dan mengikuti keputusan Direksi Proyek yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas.
c. Ukuran-ukuran yang terdapat dalam gambar yang terbesar dan terakhirlah yang
berlaku, dan ukuran dengan angka adalah yang harus diikuti dari pada ukuran skala
dari gambar-gambar, tapi jika mungkin ukuran ini harus mengambil dari pekerjaan
yang sudah selesai.
d. Jika terdapat kekurangan penjelasan-penjelasan dalam gambar atau diperlukan
gambar tambahan/gambar detail untuk membesarkan gambar-gambar, atau untuk
memungkinkan Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa melaksanakan dan
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan ketentuan, maka Kontraktor/Penyedia
Barang/Jasa harus dapat membuat gambar tersebut dan dibuat 3 (tiga) rangkap
gambar atas biaya Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa.
e. Apabila ada hal-hal yang disebutkan berulang pada gambar-gambar, RKS atau
Dokumen Kontrak lainnya, yang berlainan dan atau penjelasanpenjelasannya
bertentangan, maka ini harus diartikan bukan untuk menghilangkan satu terhadap
yang lain, tetapi untuk lebih menegaskan masalahnya. Kalau hal yang menyangkut
kelainan harus
f. RKS, Daftar Volume Pekerjaan (BQ), gambar serta Berita Acara penjelasan
Pekerjaan adalah bagian yang saling melengkapi satu sama lain dan sesuatu
yang termuat didalamnya bersifat mengikat.

18. PENJELASAN PERBEDAAN DOKUMEN

a. Bila ada perbedaan ukuran dan atau penjelasan-penjelasan atau tidak sesuai
antara gambar yang berlainan bidang/jenisnya, maka pekerjaan tidak boleh
laksanakan dan harus diinformasikan kepada Direksi untuk mendapatkan kepastian
mengenai gambar yang dipergunakan.

CV. DWI TALENTA DESIGN


RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
Dukumen Pengadaan Spesifikasi Teknis

b. Dalam hal terdapat perbedaan antara :


1. Surat Perjanjian/Kontrak.
2. Rencana Kerja danSyarat-syarat (RKS) dan tambahan serta
perubahannya sebagaimana tercantum dalam Berita Acara Rapat Penjelasan
Pekerjaan.
3. Gambar Kerja dan tambahan serta perubahannya sebagaimana tercantum
dalam Berita Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan.
4. Surat Penawaran Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa berikut lampiran-
lampirannya, maka :

1 didahulukan atas 2.
2 didahulukan atas 3.
3 didahulukan atas 4.
Dan kemudian baru 4.

c. Jika suatu pekerjaan tidak terdapat dalam ketentuan uraian rencana kerja dan
syarat-syarat tetapi terdapat dalam gambar kerja, maka yang terakhir tersebut
berlaku penuh. Sedangkan bila terjadi perbedaan ukuran dan material antara
gambar kerja dan gambar kerja yang lebih detail, maka yang digunakan sebagai
patokan adalah pada gambar detail. Apabila dalam pelaksanaan ketentuan
tersebut diatas masih terdapat keragu-raguan, maka akan ditetapkan berdasarkan
nilai teknis yang lebih tinggi.

19. GAMBAR PELAKSANAAN (SHOP DRAWING)

a. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa harus membuat gambar pelaksanaan guna


pelaksanaan dilapangan yang harus dibuat berdasarkan gambar- gambar kerja
dan disampaikan kepada Direksi untuk mendapat persetujuan.

b. Pekerjaan Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa belum dapat dimulai sebelum gambar


pelaksanaan disetujui Direksi .

c. Direksi harus mempunyai waktu yang cukup untuk meneliti gambar pelaksanaan
yang diusulkan oleh Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa.

d. Persetujuan terhadap gambar pelaksanaan bukan berarti


menghilangkan tanggung jawab pihak Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa terhadap
pelaksanaan pekerjaan tersebut. Kelambatan atas proses ini tidak berarti
Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa mendapat perpanjangan waktu pelaksanaan.

e. Gambar tersebut diatas harus dalam rangkap 3 (tiga) dan semua biaya
pembuatannya ditanggung oleh Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa.

20. GAMBAR YANG BERUBAH DARI RENCANA

a. Gambar-gambar yang dapat berubah dengan perintah tertulis Pemilik Proyek


berdasarkan pertimbangan Direksi .
b. Perubahan rancangan ini harus digambarkan sesuai dengan apa ya ng
diperintahkan oleh Pemilik Proyek, yang jelas memperlihatkan perbedaan antara
gambar-gambar dan gambar perubahan rancangan.
c. Gambar tersebut harus diserahkan dalam rangkap 3 (tiga).
d. Gambar perubahan yang disetujui oleh SIPS atau Direksi

CV. DWI TALENTA DESIGN


RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
Dukumen Pengadaan Spesifikasi Teknis

21. GAMBAR YANG SESUAI DENGAN KENYATAAN


a. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa pada akhir pekerjaannya harus membuat
gambar-gambar terakhir sesuai dengan yang terpasang atau yang telah
dilaksanakan (as built drawing/as installed drawing). Gambar yang sesuai
dengan kenyataan tersebut harus disetujui Direksi
.
b. Gambar tersebut harus diserahkan dalam rangkap 3 (tiga)
dan semua biaya pembuatannya ditanggung oleh Kontraktor/Penyedia
Barang/Jasa.

22. KERUSAKAN BAGIAN PEKERJAAN OLEH PELAKSANA/ KONTRAKTOR


/PENYEDIA BARANG/JASA /SUB- KONTRAKTOR/PENYEDIA BARANG/JASA

a. Setiap bagian pekerjaan yang berhubungan dari Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa


satu dengan Kontraktor/PenyediaBarang/Jasa lain, harus selalu dalam koordinasi
yang baik, agar kerusakan dari masing-masing bidang pekerjaannya dapat
dihindari.

b. Bila kerusakan bagian bangunan tidak bisa dihindari Kontraktor/Penyedia


Barang/Jasa yang bersangkutan diwajibkan memperbaiki bagian yang rusak
tersebut seperti keadaan semula dinilai dan disetujui SIPS atau Direksi secara
tertulis.

23. PENYERAHAN PERTAMA

Pada akhirnya pekerjaan menjelang penyerahan pertama :


a. Semua bangunan sementara dibongkar setelah mendapat ijin dari
SIPS atau Direksi .
b. Tiap bagian pekerjaan harus dalam keadaan baik, bersih utuh tanpa cacat.
c. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa diwajibkan menyerahkan kepada
SIPS atau Direksi berupa :
1. 3 (tiga) set gambar "as built drawing" dan seluruh pekerjaan yang
dilaksanakannya termasuk gambar perubahan dari rencana.
2. 3 (tiga) album photo berwarna.
d. Membersihkan atau membuang sisa-sisa bahan, sampah dan lain-lain yang tidak
berguna pada pelaksanaan pembangunan.

24. GUDANG SEMENTARA & PERLENGKAPAN PERSONIL

a. Direksi Keet beserta Kantor Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa ditanggung oleh


Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa diwajibkan
merawat peralatan milik SIPS (bila ada) serta menanggung biaya perawatan
peralatan serta pemakaian listrik selama berlangsungnya pekerjaan.
b. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa wajib mempunyai gudang sementara tempat
penyimpanan. Material harus terlindung dengan baik. Gudang dilengkapi dengan
pintu serta kunci secukupnya. Gudang dibongkar setelah mendapat persetujuan
dari Direksi .
c. Perlengkapan Personil Direksi Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa wajib
menyediakan perlengkapan kerja personil untuk pelaksanaan pekerjaan proyek.

CV. DWI TALENTA DESIGN


RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
Dukumen Pengadaan Spesifikasi Teknis

25. UNSUR PEKERJAAN YANG DISEBUTKAN KEMBALI

Apabila dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis ini ada bagian- bagian/bab-bab
yang menyebutkan kembali setiap unsur pekerjaan pada item/ayat lain, maka ini bukan
berarti menghilangkan item/ayat tersebut tetapi dengan pengertian lebih menegaskan.

26. PENGAMANAN BARANG-BARANG YANG DIADAKAN

a. Selama barang-barang yang diadakan belum terpasang, kontraktor/penyedia


barang wajib mempunyai gudang untuk menampung sementara barang yang
dipesan oleh SIPS sampai dengan bulanAgustus 2014 tanpa adanya tambahan
biaya.

b. Keutuhan dan keamanan barang-barang tersebut belum dipasang masih


menjadi tanggung jawab penyedia barang/jasa.

B. PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN

I. PEKERJAAN PENDAHULUAN

1. Jalan masuk dan konstruksi jalanJalan masuk kehalaman komplek kegiatan ini
melalui jalam umum, kontraktor harus memeliharanya selama pekerjaan
berlangsung.

2. Papan Nama Kegiatan


Kontraktor wajib memasang Papan Nama Kegiatan pada tempat yang terlihat
umum dengan ukuran ditentukan kemudian oleh Konsultan Pengawas dan Pemberi
Tugas.

II. PEKERJAAN TANAH / URUGAN TANAH

1. Ketentuan Umum
a. Sebelum melakukan pekerjaan tanah, pelaksana harus membersihkan daerah
yang akan dikerjakan dari sisa-sisa akan pohon maupun semak-semak serta
segala perintah yang ada dalam daerah kerja kecuali ditentukan oleh pangawas.

b. Pelaksanaan harus menjamin terjaganya keutuhan barang/benda atau bangunan


yang sudah selesai dikerjakan dari segala macam kerusakan dan berhati-hari untuk
tidak mengganggu patok pengukuran atau tanda-tanda lain.

c. Perbaikan kerusakan pada barang. Benda atau bangunan yang harus dijaga akibat
pelaksanaan pekerjaan akan menjadi tanggung jawab pelaksana.

d. Pelaksana harus melakukan pengukuran dan pematokan terlebih dahulu


melaporkannya kepada pengawas, serta meminta ijin untuk memulai pekerjaan.

e. Pemindahan material akibat pembongkaran puing-puing dan semua yang


merintangi pekerjaan harus dilakukan menurut peraturan-peraturan Pemerintah
Daerah Setempat.
CV. DWI TALENTA DESIGN
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
Dukumen Pengadaan Spesifikasi Teknis

2. Lingkup Pekerjaan
Meliputi pekerjaan persiapan, penggalian untuk Pondasi, Saluran air hujan,
Drainase pembuang, pengupasan (cut) untuk perataan tanah dan penimbunan(Fill)
untuk perataan permukaan tanah serta pemadatan dan sesuai dengan peil/elevasi
yang telah ditentukan.

3. Pekerjaan Penggalian
a. Semua galian harus mencapai kedalaman yang disyaratkan dalam gambar
rencana kecuali ditentukan lain oleh pengawas sehubungan dengan keadaan
lapangan dari peil tanah.

b. Pelaksanaan harus merawat tebing galian dan menghindarkan dari


kelongsoran. Untuk itu pelaksana harus membuat penyangga/penahan tanah
jika diperlukan selama masa penggalian, karena stabilitas dari permukaan
tanah selama penggalian merupakan tanggung jawab pelaksana.

c. Semua akar-akar, batang-batang pohon yang terpendam maupun beton atau


tembok/pondasi, pipa—pipa yang tidak terpakai atau halangan-halangan lain
yang dijumpai pada saat penggalian harus dikeluarkan dan dibuang.

d. Pada saat penggalian, pipa-pipa drainase, gas, air bersih dan kabel-kabel yang
masih berfungsi harus diamankan dan dijaga agar jangan sampai rusak atau
cacat, apabila hal tersebut dijumpai, maka pelaksana harus segera
memberitahukan kepada pengawas atau Pemimpin Kegiatan untuk
mendapatkan intruksi lebih lanjut.

e. Apabila terjadi kerusakan-kerusakan pada barang-barang tersebut diatas,


maka pelaksana harus segera memberitahukan kepada pengawas atau
Pemimpin Kegiatan dan Pihak yang berwenang dan segera mengganti semua
kerusakan-kerusakan tersebut atas biaya sendiri.

f. Semua galian harus diperiksa terlebih dahulu oleh pengawas sebelum


melaksanakan pekerjaan selanjutnya, Pelaksana harus mendapat ijin /
persetujuan tertulis dari pengawas.

g. Apabila penggalian dilakukan sampai dibawah level yang tercantum dalam


gambar rencana tanpa instruksi tertulis dari pengawas, maka bagian yang
tergali tersebut harus diisi dengan adukan beton 1 : 3 : 5

4. Pekerjaan pengurugan dan pemadatan tanah.


h. Pelaksana harus mengajukan contoh bahan pengisi yang akan digunakan,
untuk disetujui oleh pengawas, bahan pengisi untuk daerah perkerasan dapat
diambil dari lapangan atau diluar lapangan dan merupakan tanah laterik, tanah
kapur atau tanah pasir yang bebas dari akar-akar pohon yang besarnya lebih
dari 1 cm dan mempunyai CBR lab. Minimal 4.

i. Pengurugan dan pemadatan harus dilaksanakan secara lapis perlapis dan


dipadatkan.
CV. DWI TALENTA DESIGN
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
Dukumen Pengadaan Spesifikasi Teknis

j. Lapisan tanah urug harus dipadatkan sampai mencapai 95 % dari kepadatan


kering maksimum. Pemeriksaan kepadatan dilapangan harus dilaksanakan
untuk setiap hasil pemadatan seluas 100 M2 pada setiap lapis pemadatan.

k. Pelaksana bertanggung jawab atas stabilitas timbunan tanah dan pelaksana


harus mengganti bagian-bagian yang rusak akibat dari kesalahan dan
kelalaian pelaksana atau akibat dari aliran air.

l. Kekurangan atau kelebihan tanah harus ditambah atau disingkirkan dari


tempat-tempat yang akan ditentukan oleh konsultan pengawas.

5. Pekerjaan Penyelesaian
m. Seluruh daerah kerja termasuk penggalian dan penimbunan harus merupakan
daerah betul-betul seragam dan bebas dari permukaan yang tidak merata.

n. Seluruh lapisan akhir (finish grade) harus benar-benar memenuhi peil yang
dinyatakan dalam gambar, Bila diakibatkan oleh penurunan, timbunan
memerlukan tambahan material yang tidak lebih dari 30 cm, maka bagian atas
timbunan tersebut harus digaruk terlebih dahulu sebelum material timbunan
tambahan dihamparkan, untuk selanjutnya dipadatkan sampai mencapai
elevasi dan sesuai dengan persyaratan teknis lainnya.

o. Seluruh sisa penggalian yang tidak memenuhi syarat untuk bahan


pengisi/timbunan, seluruh puing-puing, reruntuhan dan sampah—sampah
harus segera disingkirkan dari dalam lokasi.

III. PEKERJAAN CERUCUK


a. Pekerjaan persiapan cerucuk
1. Pekerjaan cerucuk bisa dilaksanakan setelah direksi lapangan memeriksa
kondisi tanah dilapangan.

2. Pemancangan cerucuk dilakukan secara manual.

3. Cerucuk yang di pergunakan adalah cerucuk yang berdiameter 20 cm dan


panjang Min 7 M’

4. jarak pemancangan cerucuk 10 cm dari sisi luar batang ke batang yang


lainnya

IV. PEKERJAAN PONDASI

b. Pekerjaan persiapan pondasi


1. Pekerjaan urugan pasir alas pondasi bisa dilaksanakan setelah direksi
lapangan memeriksa kondisi tanah dasar pondasi tersebut.

2. Pasir urugan alas dasar pondasi harus bersih dan dipadatkan dengan tebal
padat 10 cm.

3. Untuk lantai kerja beton bertulang dipakai adukan semen : pasir : kerikil =
1 : 3 : 5. Permukaan lantai kerja harus rata, dengan tebal minimum 5 cm.

CV. DWI TALENTA DESIGN


RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
Dukumen Pengadaan Spesifikasi Teknis

c. Bahan
1. Cement Portland
Cement Portland yang dipakai harus dari jenis I menurut peraturan Semen
Indonesia 1972 (NI – 8) atau British Standard No. 12 tahun 1965. Semen
harus sampai ditempat pekerjaan dalam kondisi baik serta dalam kantong
– kantong semen asli pabrik. Merk semen PC dianjurkan buatan dalam
negeri seperti Semen Gresik, Tiga Roda, Nusantara, Semen Padang dan
lain – lainnya, dengan peraturan Pengawas. Semen harus disimpan dalam
gudang kedap air, berventilasi baik diatas lantai beralaskan papan. Kantong
– kantong semen tidak boleh ditumpuk lebih dari 10 lapis. Penyimpanan
selalu terpisah untuk setiap pengiriman. Pemilihan salah satu Merk Semen
adalah mengikat untuk penyelesaian seluruh kegiatan.

2. Agregat (Pasir dan kerikil)


Agregat halus dan kasar , dapat dipakai agregat alami atau batu pecah dan
memenuhi syarat PBI 1971 (NI – 2) pasal 3.3.3.4 dan 3.5 agregat tidak boleh
mengandung bahan yang dapat merusak beton dan ketahanan tulangan
terhadap karat. Untuk itu kontraktor harus mengajukan contoh – contoh
yang memenuhi syarat dari berbagai sumber (tempat pengambilan) antara
lain tidak boleh menggunakan air laut. Agregat harus disimpan ditempat
yang terpisah dalam tumpukan yang tidak boleh lebih dari 1 (satu) meter,
permukaan yang bersih, padat serta kering dan harus dicegah dari
pengotoran.

3. A i r
Air untuk campuran dan pemeliharaan harus dari air yang bersih dan tidak
mengandung zat – zat yang merusak Adukan Semen. Air tersebut harus
memenuhi persyaratan menurut PBI 1971 (NI – 2) pasal 3.6

V. PEKERJAAN BESI DAN BEKESTING

1. Besi beton harus berkwalitas baik dan betul - betul bulat serta diameternya sesuai
dengan gambar (Bestek);

2. Pemotongan dan pembengkokan dari besi beton dalam keadaan dingin dan
dibentuk sesuai dengan gambar konstruksi. Tidak dibenarkan untuk meluruskan
kembali dari besi beton yang telah dibengkokkan tersebut sesuai dengan
peraturan yang berlaku;
3. Pemasangan besi beton harus seteliti mungkin sesuai dimensi yang dalam
gambar konstruksi, diikat kuat dengan kawat beton dan dengan kait-kait, dapat
tegak lurus dengan dudukan deking (beton tahu) dan disetujui oleh Pengawas.
Sambungan besi beton hanya boleh dilakukan pada daerah / tempat tertentu dan
disambung dengan las atau cara lain yang sudah mendapat persetujuan
Pengawas;
4. Bekesting beton dapat berupa kayu, besi atau bahan lain yang layak dari segi
kwalitas untuk digunakan dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan / izin
Konsultan Pengawas.

CV. DWI TALENTA DESIGN


RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
Dukumen Pengadaan Spesifikasi Teknis

VI. PEKERJAAN BETON BERTULANG

1. Pekerjaan beton yang harus dilaksanakan adalah beton bertulang dengan


campuran 1Pc : 2Ps : 3Krl (setara beton K-200) ) adalah untuk Pekerjaan : Balok
Sloof seperti yang dinyatakan dalam gambar kerja.

2. Pekerjaan beton bertulang dengan campuran 1Pc : 2Ps : 3Krl (setara beton K-
175) adalah untuk : Tiang Beton Teras seperti yang dinyatakan dalam gambar
kerja.

3. Pekerjaan beton bertulang dengan campuran 1Pc : 2Ps : 3Krl (setara beton K-
310) adalah untuk : Kolom Praktis seperti yang dinyatakan dalam gambar kerja.
4. Pekerjaan beton bertulang dengan campuran 1Pc : 2Ps : 3Krl (setara beton K-
250) adalah untuk : Balok Pinggang dan Ring Balok seperti yang dinyatakan
dalam gambar kerja
5. Pengecoran wajib dilaksanakan atas persetujuan Pengawas, setelah diadakan
pemeriksaan pembesian dengan Berita Acara.

6. Pengecoran wajib dilaksanakan sebaik mungkin untuk menjamin beton cukup


kuat, padat dan harus dihindarkan terjadinya cacat pada beton seperti keropos,
sarang - sarang koral yang dapat memperlemah konstruksi beton.

7. Apabila pengecoran akan dihentikan dan akan diteruskan pada berikutnya maka
tempat pemberhentian tersebut harus disetujui oleh Konsultan Pengawas, harus
disesuaikan dengan peraturan yang berlaku dalam peraturan pekerjaan beton.

8. Selama proses pengerasan, beton tidak dibenarkan untuk dibebani, demikian juga
untuk bagian konstruksi lain.

9. Segala sesuatu pekerjaan harus menurut ketentuan PBI 1971.

VII. PEKERJAAN DINDING BATU BATA

1. Pendahuluan
Sebelum pengiriman batu bata, kontraktor harus memberikan contoh batu bata
untuk mendapat persetujuan Direksi. Bilamana pada pengiriman batu bata tidak
sama dengan contohnya / terdapat penyimpangan, maka batu bata akan ditolak.

2. Dinding dari pasangan batu bata 4 lubang dengan perbandingan 1Pc : 4 Ps yang
berkwalitas baik dan mutu harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.

3. Sebelum batu bata dipasang harus direndam terlebih dahulu sampai gelembung
udara tidak terlihat lagi. Batu bata yang dipasang harus utuh, kecuali untuk
sambungan.

4. Untuk semua dinding mulai dari permukaan sloof sampai setinggi 20 cm diatas
pemukaan lantai dalam ruangan digunakan adukan 1Pc : 2Ps. Demikian juga
untuk dinding yang selalu berhubungan dengan air seperti kamar mandi dan WC
mulai permukaan sloof sampai setinggi 1,5 m digunakan adukan 1Pc : 2Ps.
Adukan untuk pasangan lain 1Pc : 4Ps.

CV. DWI TALENTA DESIGN


RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
Dukumen Pengadaan Spesifikasi Teknis

5. Bidang dinding bata ½ batu yang luasnya lebih dari 8 m² harus ditambahkan kolom
dan balok penguat kolom praktis dengan ukuran 13 x 13 cm dengan tulangan
pokok 4 buah diameter 10 mm, beugel diameter 6 – 15 cm. Bagian pasangan
bata yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan beton (kolom, balok,
lisplank beton dan lain-lain) harus diberi stek-stek besi beton diameter 10 mm,
jarak 100 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik / dicor bersamaan
pengecoran beton dan bagian yang tertanam dalam pasangan bata sekurang –
kurangnya 20 cm kecuali ditentukan lain. Ditempat yang akan terdapat pintu,
jendela, lubang ventilasi dan lain-lain, pasangan bata diatas Kozen hendaknya
dipasang tegak (rollag) ditempat yang tepat serta benar, Lubang – lubang untuk
listrik / pipa , Dimana diperlukan pasangan pipa / alat-alat yang ditanam pada
dinding, maka harus dibuat pahatan, Pemasangan pipa listrik / air dilakukan
sebelum dinding diplester, Pemasangan pipa instalasi listrik serta pipa air yang
terpasang pada kolom dilakukan sebelum pengecoran dan diberi tutup pada pipa
agar tidak terjadi penyumbatan pada pipa. Pasangan batu bata untuk dinding
harus dilaksanakan dengan baik, rapi, halus dan benar-benar siku (90), tidak
melengkung (bergelombang).

VIII. PEKERJAAN PLESTERAN

1. Pendahuluan
Persiapan dinding yang akan diplester. Bahan yang digunakan adalah pasir
pasang dan semen portland, semua bahan plesteran harus diaduk dengan mesin
/ tangan sesuai persyaratan Direksi, semen yang masih baik saja yang boleh
dipakai.

2. Syarat adukan
Kontraktor harus membuat dolak dengan ukuran sesuai persyaratan Direksi untuk
ukuran pasir, semen dan split.
Sebelum pekerjaan plesteran dimulai, batu bata yang akan diplester terlebih
dahulu disiram air sampai merata semua. Batu bata yang akan diplester selalu
basah begitu juga plesteran yang akan di aci, Kontraktor harus membuat
membuat contoh plesteran dari setiap macam plesteran sesuai yang diminta
Direksi, sehingga jenis / macam pekerjaan dapat dicapai, Semua plesteran yang
berhubungan dengan air seperti kamar mandi / WC, pantry dibuat plesteran
trasraam dengan adukan 1Pc : 2 Ps setinggi 150 cm dari peil lantai, dan untuk
Dinding Bata diatas Trasraam menggunakan adukan 1Pc : 4Ps, Dinding bata
diatas plafond yang tidak terlihat diberaben, Plesteran dinding sudah dapat
dimulai apabila atap telah terpasang.

3. Sudut – sudut plesteran


Semua sudut horizontal, luar maupun dalam serta garis tegaknya dalam
pekerjaan plesteran harus dilaksanakan secara sempurna tegak dan siku, sudut
luar hendaknya dibuat agak bulat.

IX. KONSTRUKSI DAN BAHAN ATAP

1. Konstruksi dan Penutup Atap.


a. Konstruksi Kuda – Kuda Menggunakan Rangka Baja Rigan.
b.

CV. DWI TALENTA DESIGN


RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
Dukumen Pengadaan Spesifikasi Teknis

c. ,Penutup atap terbuat dari Bitumin Base Aklirik yang mempunyai lapisan
kedap air dan berkualitas baik.

d. Pemasangan Bubungan ( Nok ) dengan atap BITUMIN Base Aklirik


sejenis dan semerek harus memenuhi ketentuan teknis dan sesuai
dengan petunjuk dari Konsultan Pengawas atau direksi.

2. Macam Pekerjaan.
a. Meliputi penyediaan bahan, tenaga kerja serta alat – alat yang
berhubungan dengan pekerjaan atap.
b.
c. Harus menyediakan kelebihan selama masa pemeliharaan.

3. Syarat – syarat pekerjaan.


a. Memasang Penutup atap harus lurus, rapi sehingga hasilnya baik.
Pola pemasangan seperti petunjuk gambar. Persyaratan
pemasangan penutup atap harus sesuai dengan ketentuan dan cara
pemasangan yang disyaratkan Pabrik.
b. Pemasangan Bubungan harus rapi, lurus dan sesuai dengan
ketentuan.
c. Seluruh Struktur Kerangka harus kuat hubungannya ditahan dengan
baik oleh struktur atap ( Kuda – kuda ) dan dinding, sesuai dalam
ukuran gambar rencana.
d. Kayu – kayu kerangka diserut rata pada sisi – sisinya yang akan
ditempeli bidang triplek. Kerangka kayu harus rata dan datar dari
semua arah dan tidak melengkung.
e. Atap dipakai adalah Atap Bitumin Multi Base Aklirik
f. Untuk pemasangan Talang jurai dan pertemuan atap dengan sopi –
sopi. Pekerjaan ini mengikuti persyaratan yang biasa berlaku,
dibawah talang dipasang rangka dan papan tebal 3cm Pekerjan
Talang Jurai ini harus rapi sehingga pada saat hujan tidak terjadi
kebocoran
g. Pekerjaan lisplank kayu dengan ukuran tebal 2 cm dan lebar 25 cm,
dan ukuran tebal 2 cm dan lebar 15 cm dipasang Berlapis,
menggunakan kayu kelas II disambung dengan menggunakan lidah
sesuai dengan gambar rencana.

X. PEKERJAAN PLAFOND

Bahan - bahan yang dipakai untuk plafond langit - langit harus berkwalitas baik dan
tidak retak maupun pecah, menggunakan Triplek ukuran 3,8 mm, sebelum
dipasangkan terlebih dahulu harus mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas,
Pemasangan struktur plafond disesuaikan dengan gambar kerja, Sisi pinggir / list
plafond dipergunakan list profil ukuran / type sesuai dengan gambar kerja, Rangka
plafond harus dipakukan kedinding dan menggunakan penggantung dari kayu yang
cukup kuat, Bagian tengah kepala nok atau gording yang berada pada jarak 1/3 dari
kaki kuda - kuda (dari ring balok), Bidang rangka plafond yang harus dikaitkan tersebut
tidak boleh kurang dari luas 4 M² bidang plafond.

XI. PEKERJAAN KOZEN, PINTU & JENDELA

1. Pekerjaan Kozen

CV. DWI TALENTA DESIGN


RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
Dukumen Pengadaan Spesifikasi Teknis

a. Semua kozen pintu dan jendela terbuat dari uPVC Polymer yang berkwalitas
baik, tanpa cacat;
b. Ukuran kozen adalah 4 X 8 Cm bersih setelah dibentuk.
c. Kozen - kozen PVC Polimer dengan dimensi 4 x 8 Cm sebelum di pasang harus
diperiksa oleh Pengawas
d. Pada bidang yang terlihat tidak boleh ada lubang bekas penyekatan, penunjang
dan penyiku.
e. Pasangan kozen harus benar - benar sempurna siku serta waterpass. Setelah
kozen-kozen dipasang harus dilindungi dari benturan – benturan;
f. Semua kozen kayu harus diberi anker besi bulat minimum Ø 8mm. Setiap pintu
kozen kayu paling sedikit dipasang 4 buah angker sedangkan jendela 4 buah
angker;
g. Semua kozen pintu kayu harus diberi nook dari besi bulat Ø 12mm dua buah
dan diberi gigi pahatan. Dook harus masuk dalam kayu kozen sekurang -
kurangnya sedalam 3 Cm serta kedalam beton ( Neut ) 8 Cm.

2. Daun pintu dan jendela.


a. Daun pintu terbuat dari uPVC POLIMER (pakai bossing) berkwalitas baik tanpa
cacat.
b. Tebal daun pintu adalah 4 Cm bersih setelah dibentuk.
c. Jendela dari pasangan jendela panil kaca dengan ukuran bingkai tebal 3 Cm
lebar 7 Cm.
d. Pemasangan / penyetelan daun jendela harus baik dan sempurna, celah
sponing merata ialah 2mm tidak berlobang / melengkung.

XII. PEKERJAAN PENGGANTUNG & PENGUNCI

Kunci yang dipakai adalah kunci satu slag dan dua slag type dan merk akan ditentukan
kemudian, Penggantung dan pengunci harus dipasang dengan baik, rapi dan
sempurna, Engsel untuk daun pintu menggunakan engsel nylon ukuran 4 “ terpasang
3 (tiga) buah untuk tiap daun pintu merk ditentukan kemudian, Engsel untuk daun
Jendela menggunakan engsel nylon ukuran 3 “ terpasang 3 (tiga) buah untuk tiap daun
Jendela Semua alat - alat penggantung dan pengunci untuk daun pintu dan jendela
dipergunakan produksi dalam negeri yang berkwalitas baik, Sebelum dipasang,
contohnya harus diperlihatkan terlebih dahulu kepada Konsultan Pengawas.

XIII. PEKERJAAN KACA

Mengadakan bahan, alat pemotong , pembersih / penggosok tepi dan tenaga kerja
untuk pemasangan kaca, Pemasangan kaca pada kozen pintu / jendela. kaca yang
dipakai adalah kaca dengan kwalitas baik dan produksi dalam negeri, Potongan kaca
harus disesuaikan sekoneng rangka, minimal 10 Mm masuk kedalam alur kaca pada
kosen, Setelah kaca terpasang, tidak diperkenankan memberi tanda – tanda dengan
memberikan kapur, tanda harus dibuat dari potongan kertas yang direkatkan dengan
menggunakan lem aci, Untuk memasang kaca pada kozen, daun jendela agar tidak
menimbulkan suara pada waktu menerim getaran diberi dempul, dipergunakan dempul
yang berkwalitas baik dan produksi dalam negeri, Pembersihan akhir dari kaca
menggunakan kain katun yang lunak dengan menggunakan cairan pmbersih kaca,
Kaca yang akan dipasang semua tepi bekas potongan harus digosok hingga tidak
tajam. Kaca yang dipasang harus tertanam rapi dan kokoh pada rangka, terutama

CV. DWI TALENTA DESIGN


RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
Dukumen Pengadaan Spesifikasi Teknis

sudut – sudutnya, Setelah selesai dipasang kaca harus dibersihkan, yang retak atau
yang pecah, maupun yang tergores / cacat harus diganti, Tebal kaca 5 Mm.

XIV. PELAKSANAAN PENGUJIAN

1. Pengujian sistim air bersih dilakukan dua tahap :


Pertama sebelum penyambungan dengan peralatan saniter, pengujian kebocoran
pipa dengan uji tekanan, Pengujian fungsi setelah setelah penyambungan dengan
peralatan saniter. Sebelum dilakukan uji tekanan pipa harus dibilas. Pengujian
dilakukan dengan memberi tekanan sebesar 6 kg.cm² untuk seluruh sistem
pemipaan air bersih. Hasil pemasangan pipa dinyatakan baik apabila selama
minimal 30 menit jarum manometer menunjukkan angka yang konstan.

2. Pengujian sistem air kotor didalam bangunan dilakukan sebagai berikut :


Sebelum pengujian dilakukan , diadakan pembilasan pipa. Pengujian dilakukan
lantai per lantai. Setiap bukaan ditutup rapat kecuali bukaan paling atas yang
kemudian diisi dengan air pengujian tekanan tidak kurang dari 10 m kolom air dan
tidak lebih dari 30 m kolom air dengan lama pengujian minimal 30 menit.
Pemasangan pipa dianggap baik apabila selama waktu pengujian tekanan air pada
bukaan pipa teratas tidak turun, Untuk pengujian ini salah satu bagian sistim
pemipaan dipasang sambungan pipa sehingga tingginya kurang lebih 30 cm diatas
permukaan lantai, setelah selesai pengujian pipa ini dipotong menurut kebutuhan.

3. Pengujian sistim air kotor di luar bangunan.


Pengujian dilakukan dengan cara menutup lubang bak kontrol. Setiap jalur pipa
diantara dua lubang kontrol ditest dengan mengisi air tekan dengan tekanan 3 m
kolom air.

4. Pengujian saniter.
Pengujian saniter yang dipasang diuji dahulu apakah dapat berfungsi dengan baik.

XV. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

1. Untuk pekerjaan ini sejauh tidak ditentukan lain, dipergunakan dasar atau
pedoman dan ketentuan / Peraturan umum mengenai instalasi listrik maupun
ketegangan ( AVE & VDE ) berlaku pula standar / referensi sebagai berikut :
Peraturan Umum Instalasi Listrik ( PUTL ) tahun 1997.

Peraturan menteri PU dan tenaga listrik No. 023/PRI/1987 tentang peraturan


instalasi listrik, Peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh PLN distribusi
setempat. Peraturan / persyaratan yang dikeluarkan oleh dinas keselamatan
kerja (Depnaker). Peraturan / persyaratan dari pabrik pembuat peralatan yang
digunakan. Instalasi Sprinkler otomatif, Juga jadi pedoman standar yang
dikeluarkan oleh Association Of German Standart, Japan Industrial Standart
(JIS) dan International Electrotecnical Commicion (EIC) sepanjang tidak
bertentangan dengan PUIL 1987.

CV. DWI TALENTA DESIGN


RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
Dukumen Pengadaan Spesifikasi Teknis

2. Kecuali peraturan umum kontraktor / instalator wajib mentaati ketentuan -


ketentuan yang dikeluarkan oleh PLN setempat yang berlaku, termasuk segala
perubahan maupun tambahannya.

3. Untuk pekerjaan ini diperlukan instalasi listrik penerangan dengan ketentuan


sebagai berikut :
a. Semua instalasi listrik harus dihilangkan dari pandangan ( ditanam dalam
tembok / dipasang pada langit - langit ).
b. Kabel - kabel yang terletak dalam tembok dimasukkan kedalam pipa union
/ paralon tidak bercelah.
c. Pasangan Fixture adalah sebagai berikut :
Sachelar / Swich dipasang setinggi 150 Cm dari atas lantai atau selama
tidak ditentukan kemudian.
d. Jumlah titik lampu, sachelar, stop kontak dan Stop Kontak AC harus
disesuaikan dengan gambar.

4. Pengujian instalasi listrik.


Semua instalasi listrik harus dihilangkan dari pandangan ( ditanam dalam tembok
/ dipasang pada langit - langit ). Sebelum serah terima, seluruh instalasi dan
perlengkapan harus sudah di uji dengan hasil yang baik, aman dan handal.
Kontraktor bertanggung jawab atas pengadaan alat dan tenaga untuk pengujian
yang akan dilakukan. Pengujian harus disaksikan dan disetujui oleh Konsultan
Perencana dan Konsultan pengawas. Pemberitahuan pelaksanaan pengujian
kepada perencana dan pengawas paling lambat 2 (dua) hari sebelumnya,
Perencana dan Pengawas berhak memerintahkan kepada Kontraktor untuk
melaksanakan pengujian disetiap saat apabila diperlukan aatau pekerjaan sudah
dapat diuji, Pengujian yang harus dilaksanakan :

❖ Pengujian tahanan isolasi.


❖ Pengujian instalasi secara keseluruhan.
❖ Pengujian tahanan pertahanan.

Bilamana terdapat hasil pengujian yang tidak baik, Kontraktor harus segera
memperbaiki. Bila mana pengujian mendapat hasil yang tidak baik setelah 3
(tiga) kali perbaikan, maka Kontraktor berkewajiban membongkarnya dan
memulai pekerjaan tersebut dari awal kembali dengan biaya menjadi tanggung
jawab Kontraktor. Kontraktor / Instalator harus melakukan pengujian ( testing )
dari instalasi listrik pada beban penuh selama 3 X 24 jam secara terus menerus,
semua biaya yang timbul akibat pengujian ini menjadi tanggung jawab kontraktor.

XVI. PEKERJAAN PENGECATAN

1. Lingkup Pekerjaan
Meliputi pekerjaan persiapan dan pelaksanaan pengecatan sesuai dengan gambar rencana,
termasuk pengadaan bahan dan peralatan pembantu.

2. Bahan-bahan

a. Pengertian cat disini meliputi pelapis – pelapis yang dipakai sebagai cat dasar, cat
perantara dan cat akhir.

b. Semua cat yang akan dipakai harus dapat persetujuan Konsultas Pengawas. Untuk cat
tembok, dan cat Kayu dipilih dari produk NIPPON PAINT. Khusus yang terkena air hujan

CV. DWI TALENTA DESIGN


RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
Dukumen Pengadaan Spesifikasi Teknis

langsung dan bagian – bagian lain yang sejenis menggunakan cat setara dengan
NIPPON PAINT wether shield.

c. Plamour dan dempul untuk pekerjaan cat tembok dan cat kayu digunakan merk yang
sama dengan merk cat.

d. Bahan pengencer digunakan dari produk pabrik yang sama dengan bahan yang
diencerkan.

e. Jenis dan merk cat yang digunakan harus disetujui oleh direksi.

3. Macam Pekerjaan
a. Mengecat dengan cat tembok cemua bidang dinding Tembok plesteran seperti
dinyatakan pada gambar.
b. Mengecat dengan cat tembok semua bidang Plafond, dengan warna akan ditentukan
kemudian.
c. Mengecat dengan cat Minyak semua bidang ditentukan dalam Gambar Kerja antara lain
Kozen, Pintu, Jendela dan Lisplank, dengan warna akan ditentukan kemudian.
d. Warna dari semua jenis cat akan di tentukan oleh Konsultan Pengawas.

4. Syarat – syarat pelaksanaan.

a. Cat Tembok.

Bidang yang akan dicat sebelumnya harus dibersihkan dari cat lama yang mengelupas
dengan cara mengerik menggunakan scraf/kape, setelah bersih dan permukaan bebas
dari minyak maupun air maka dilanjutkan dengan mendempul ditempat yang berlubang
sehingga permukaannya rata dan licin untuk kemudian dicat paling sedikit 2 (dua) kali
dengan roller 20 cm sampai baik atau dengan cara yang telah ditentukan oleh pabrik
pembuat cat.

b. C a t Minyak/ Cat Kayu.

Menggunakan sesuai cara petunjuk dari pabrik pembuatnya atau sebelum dilakukan
pekerjaan pengecatan dimulai, Bidang Pengecatan harus kering dari minyak maupun air,
kemudian didempul pada bagian yang berlubang lalu digosok dengan menggunakan
kertas amplas/ Kertas semen sampai halus dan licin, sehingga permukaanya menjadi
rata dan licin baru kemudian dicat minimum 2 (dua) kali.

c. Pelaksanaan pekerjaan cat harus sesuai dengan persyaratan yang tercantum pada PTI
1961.

d. Rencana pengecatan.

pekerjaan

Dinding Plesteran Cat dasar alkali + 2kali Cat Emulsi.

Lisplank Cat dasar + 2 kali cat Emulsi

CV. DWI TALENTA DESIGN


RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
Dukumen Pengadaan Spesifikasi Teknis

Kozen,Pintu dan Jendela Cat dasar alkali + 2kali Cat Emulsi.

XVII. PEKERJAAN PEMBERSIHAN

1. Sebelum penyerahan pertama dilaksanakan, kontraktor harus meneliti semua bagian


pekerjaan dan kalau terdapat bagian pekerjaan yang belum sempurna maka kontraktor harus
segera memperbaikinya dengan penuh tanggung jawab.

2. Pada waktu penyerahan pertama pekerjaan, ruangan harus sudah selesai dibersihkan dari
segala kotoran – kotoran lainnya.

3. Halaman dalam dan luar bagunan harus diberihkan dari segala macam sampah, kotoran
bekas pekerjaan dan kotoran – kotoran lainnya.

4. Kontraktor harus mempunyai tanggung jawab untuk segera menyelesaikan pekerjaan dengan
sebaik – baiknya sehingga memerlukan pekerjaan perbaikan.

5. Setelah penyerahan kedua, semua barang dan peralatan yang menjadi hak atau milik
kontraktor harus segera dipindahkan dan disingkirkan dari lokasi bangunan.

XVIII. DOKUMENTASI

1. Guna melengkapi data – data laporan, kepada kontraktor diwajibkan membuat photo – photo
atas kemajuan pekerjaan mulai dari pelaksanaan pertama serta tiap – tiap bagian pekerjaan
hingga proyek selesai dilaksanakan.

2. Seluruh hasil photo tersebut dicetak dalam rangkap 3 ( tiga ) disusundalam album secara
sistematis atau berurutan bersama laporan harian, mingguan, bulanan, keadaan cuaca
maupun laporan – laporan lainnya dan data – data tersebut diserahkan kepada konsultan
pengawas dan pemimpin bagian proyek untuk dokumentasi.

XIX. HAL – HAL LAIN

1. Kontraktor diwajibkan untuk membuat 1 ( satu ) buah papan nama Kegiatan yang ukuran dan
isinya akan diberitahukan kemudian.

2. Hal – hal lain mengenai perubahan untuk konstruksi, dapat diselesaikan antara kontraktor
dengan pengawas dan pemimpin bagian proyek, dengan cara tidak menyimpang dari
ketentuan – ketentuan yang berlaku.

3. Mengenai segala perizinan sehubungan dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan


merupakan beban kontraktor.

4. Semua syarat – syarat dan ketentuan yang tercantum dalam Rencana Kerja dan Syarat –
syarat ini, termasuk Berita Acara Penjelasan Pekerjaan adalah syah dan mengikat.

CV. DWI TALENTA DESIGN


RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
Dukumen Pengadaan Spesifikasi Teknis

XX. GAMBAR

Terlampir

CV. DWI TALENTA DESIGN


RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
Dukumen Pengadaan Spesifikasi Teknis

RENCANA KERJA DAN SYARAT


Penerima Pekerjaan Mekanical Elektrikal dan Elektronika
Pembangunan Sistem Ruang Operasi dan Cathlabs

PERSYARATAN PEMBANGUNAN SISTEM RUANG OPERASI DAN CATHLABS

A. Persyaratan Khusus

1. Perusahaan memiliki SIUJK (Surat Usaha Ijin Usaha Konstruksi) Pemipaan dalam Gedung
2. Perusahaan memiliki tenaga ahli dalam bidang mekanikal dan elektrikal gas medis , sekurang
kurangnya 1 (satu) orang yang ditunjukan dengan FC KTP, daftar pengalaman , sertifikat
atau surat keterangan ahli dari Lembaga atau institusi yang berkompeten
3. Perusahaan memiliki tenaga ahli dalam bidang permesinan mekanikal dan elektrikal gas
medis , sekurang kurangnya 1 (satu) orang yang ditunjukan dengan FC KTP, daftar
pengalaman , sertifikat atau surat keterangan ahli dari Lembaga atau institusi yang
berkompeten
4. Perusahaan memiliki tenaga ahli dalam bidang K3 Medis / mekanikal dan elektrikal gas
medis , sekurang kurangnya 1 (satu) orang yang ditunjukan dengan FC KTP, daftar
pengalaman , sertifikat atau surat keterangan ahli dari Lembaga atau institusi yang
berkompeten

B. Dinding dan Ceiling (Plafond)

CV. DWI TALENTA DESIGN


RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
Dukumen Pengadaan Spesifikasi Teknis

1. Bahan dinding ruang operasi menggunakan bahan medical insulated panel dengan
ketebalan khusus EPS Thick.50mm, dengan bahan anti bacterial
2.Bahan Ceiling ruang operasi menggunakan bahan medical insulated panel tebal khusus EPS
Thick.75mm, dengan bahan anti bacterial

C. Ruang Operasi dan cathlabs tersistem Integrasi Gas Medis

1. Pembangunan Ruang operasi terintegrasi sistem Gas Medis Oksigen, nitrous oksida (N2O)
, Udara Tekan, Vacum medik dan sekaligus pemasangan outlet gas medis dengan
menggunakan pemipaan tembaga standart gas medis dan system sisa gas buang gas
anestesi (AGSS)
2. Sistem gas medis terintragasi dengan sentral gas medis standart JIS bertype NSV Quick
connect dengan standart Pin Indext yang berbeda dan tingkat safety dengan tiga tahap,
sudut elevasi Oksigen 1800, sudut elevasi N2O 1350, udara Tekan/ Air compress 1200
Vacum 900
3. Sistem Pemipaan gas medis Ruang Operasi meggunakan pipa tembaga dengan kadar 99%
sesuai dengan standart kemenkes yang dibuktikan dengan atau memiliki COO (certifikat of
Original) / LOA (liaison of Assembly) dari perusahaan penerbit /Produksi barang atau
material tersebut.
4. Pipa tembaga dengan jenis gas medis ASTM B 819/ ASTM B 280 medical grade standart
JIS/ BIS/America standart /Australia standart
5. Outlet gas medis dalam ruang operasi bertype Quick connect dengan standart Pin Indext
yang berbeda dan tingkat safety dengan tiga tahap, sudut elevasi Oksigen 1800, sudut
elevasi N2O 1350, udara Tekan/ Air compress 1200 Vacum 900
6. Dalam setiap ruang operasi zona ruangan atau zona fungsional maka instalasi gas medis
harus dilakukan pemasangan Box Valve dan Box Alarm.

D. Ruang Operasi dan cathlabs tersistem Integrasi Gas Medis

1. Semua pemasangan stop contact listrik dalam ruang operasi harus menggunakan casing
stainless stell – EUP
2. Setiap Ruang Operasi harus dilengkapi dengan system Medical isolasi power panel

E. Ruang Operasi dan Cathlabs Tersistem Alat Komunikasi Nurse Call

1. Pembangunan Ruang Operasi harus terintegrasi dengan system komunikasi nurse call, yang
menghubungkan antara ruang operasi dengan nurse station ruang operasi
2. System komunikasi ruang operasi two way communication, standart JIS yang dibuktikan
dengan COO/LOA pabrikan.

F. Jaminan Kualitas , Garansi dan Servis

1. Perusahaan mampu menyampaikan design ruangan operasi secara utuh dengan dengan
system gas medis yang terintegrasi
2. Perusahaan dalam kaitan dan dengan pekerjaan pembangunan ruang operasi harus mampu
mensuplai Nitrogen Oksida (N2O) dengan menunjukan MSDS dan COA dari Pabrikan dan
volume isi 20 Kg per tabung,
3. Mampu menyediakan 5 (lima) tabung N2O untuk kebutuhan Gas N2O dalam melakukan
tindakan operasi.
4. Perusahaan mampu memberikan brosur dan leaflet leaflet dari produk yang di tawarkan.
5. Perusahaan memberikan referensi telah membanguan ruang operasi sedikitnya 3 rumah sakit
6. Perusahaan telah membangun ruang operasi sedikitnya
6 Ruang Operasi
7. Perusahaan harus bersedia memberikan jaminan pekerjaan selama 120 hari

CV. DWI TALENTA DESIGN


RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
Dukumen Pengadaan Spesifikasi Teknis

8. Perusahaan harus mampu memberikan training dan pelatihan kepada petugas rumah sakit
terkait peralatan dan fasilitas yang telah dipasang dalam pekerjaan /proyek
9. Perusahaan mampu melakukan test uji fungsi dan commissioning selama uji kelayakan
peralatan yang dipasang

G. PENGUJIAN

Semua system /alat kesehatan dalam ruang Operasi twrinetgrasi dengan isolasi power panel
dan harus diuji oleh perusahaan pemegang keagenan peralatan /outlet gas medis , tersebut
dimana perusahaan tersebut harus memberikan surat jaminan atas bekerjanya sistem setelah
ternyata hasil pengujian adalah baik.

H. REFERENSI PRODUK

Peralatan, bahan dan material yang dipergunakan dalam pembangunan ruang operasi harus
memenuhi spesifikasi teknis yang tercantum pada daftar material pada bagian lampiran.
Pemborong tidak diperbolehkan untuk untuk mengajukan alternatif lain kecuali merek yang ada
di daftar material.

CV. DWI TALENTA DESIGN


RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
Dukumen Pengadaan Spesifikasi Teknis

CV. DWI TALENTA DESIGN


RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
Dukumen Pengadaan Spesifikasi Teknis

CV. DWI TALENTA DESIGN


RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
Dukumen Pengadaan Spesifikasi Teknis

RENCANA KERJA DAN SYARAT

Penerima Pekerjaan Mekanical Elektrikal dan Elektronika

Pemasangan Sistem Sentral dan Instalasi Gas Medis

PERALATAN DAN SISTEM GAS MEDIS

BAB I
PERSYARATAN KHUSUS PEKERJAAN INSTALASI SENTRAL GAS MEDIS

- Perusahaan memiliki tenaga ahli dalam bidang mekanikal dan elektrikal gas medis , sekurang
kurangnya 1 (satu) orang yang ditunjukan dengan FC KTP, daftar pengalaman , sertifikat atau
surat keterangan ahli dari Lembaga atau institusi yang berkompeten

- Perusahaan memiliki tenaga ahli dalam bidang permesinan mekanikal dan elektrikal gas medis
, sekurang kurangnya 1 (satu) orang yang ditunjukan dengan FC KTP, daftar pengalaman ,
sertifikat atau surat keterangan ahli dari Lembaga atau institusi yang berkompeten

- Perusahaan memiliki tenaga ahli dalam bidang K3 Medis / mekanikal dan elektrikal gas medis ,
sekurang kurangnya 1 (satu) orang yang ditunjukan dengan FC KTP, daftar pengalaman ,
sertifikat atau surat keterangan ahli dari Lembaga atau institusi yang berkompeten

BAB II
PERALATAN DAN INSTALASI GAS MEDIK.

1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan meliputi pengadaan, pemasangan, penyetelan dan pengujian dari semua peralatan /
material yang disebutkan dalam spesifikasi ini, maupun pengadaan dan pemasangan dari
peralatan / material yang kebetulan tidak tersebutkan, akan tetapi secara umum dianggap perlu
agar dapat diperoleh sistem instalasi Gas Medis yang efisien,aman dan andal, dimana setelah
diuji, dicoba, dan disetel dengan teliti, siap untuk dipakai. Secara garis besarnya, lingkup
pekerjaan Instalasi Gas Medis, tidak terbatas pada item-item sebagai berikut :
a. Pengadaan dan pemasangan Sistem Gas Oxygen (O2) lengkap dengan tangki
silender, Manual Manifold atau Manifold Automatic Change Over,Emergency
Manifold, Alarm System, pemipaan gas, outlet dan kelengkapan standard lainnya.

CV. DWI TALENTA DESIGN


RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
Dukumen Pengadaan Spesifikasi Teknis

b. Pengadaan dan pemasangan Sistem Gas Nitrous Oxide (N2O) lengkap dengan
tangki silender, Manual Manifold atau Manifold Automatic Change Over,Emergency
Manifold, Alarm System, pemipaan gas, outlet dan kelengkapan standard lainnya.
c. c. Pengadaan dan pemasangan Sistem Compressed Air lengkap dengan
Compressor udara, Pendingin udara (After cooler), Tangki udara (Air receiver),
Pengering udara (Air dryer), Filter bakteri (Bacterial filter), Regulator, Alarm
System, Automatic Switch Control, Perpipaan outlet dan kelengkapan standard
lainnya.
d. d. Pengadaan dan pemasangan Sistem Vacuum (Suction) lengkap dengan
Vacuum pump, Vacuum tank, Alarm System, Automatic Switch Control, Perpipaan
outlet dan kelengkapan standard lainnya.
e. Perawatan seluruh sistem gas medis selama 12 Bulan ( 1 tahun)
f. Melakukan pelatihan/Training kepada operator yang di tunjuk oleh pemberi tugas
sekurangkurangnya 10 orang .

2. PEDOMAN TEKNIS DAN INSTALASI


Pedoman dasar teknis yang dipakai pada prinsipnya adalah :
a. Kepmenkes RI No. 4 Tahun 2016 : Tentang Penggunaan Gas Medis pada
Sarana Kesehatan.
b. NFPA-99 : Standard for Health Care Facilities

3. BAHAN/MATERIAL
a. Semua bahan/material yang digunakan/dipasang harus dari jenis material berkualitas terbaik,
dalam keadaan baru (tidak dalam keadaan bekas pakai/rusak/afkir), sesuai dengan mutu dan
standar yang berlaku (SII) atau Standar Internasional seperti JIS atau yang setara.
b. Material pipa untuk instalasi gas medis adalah pipa copper/tembaga dengan kadar 99%,
ASTM B819 /ASTM B280 Medical Gas.
c. Kontraktor bertanggung jawab penuh atas mutu dan kualitas material yang akan dipakai,
setelah mendapatkan persetujuan Pengawas/Konsultan Pemberitugas.
d. Sebelum dilakukan pemasangan – pemasangan, Kontraktor harus menyerahkan contoh-
contoh (sample) dari bahan/material yang akan dipasang kepada Pengawas/ Konsultan
Pemberi Tugas.

4. SPESIFIKASI TEKNIS UMUM


1). Oxygen ( O2)
- Besaran pipa dan kebutuhan harian O2 berdasarkan jumlah outlet yang tersedia yaitu 20
ltr/menit/outlet.
- Panas penguapan (Btu/b) : 91.7
- Titik didih normal F : -297 Kpa : 1.339 kg/m3
- Berat molekur : 32
- Gas Temp. 15oC tek. 100 Kpa : 1.339 kg/m3
- Berat molekul : 32
- Untuk penyimpanan oxygen (02) dipergunakan tabung baja bertekanan : + 150 kg/cm2
dengan kapasitas 6000 liter/tabung.

2). Nitrous Oxide (N20)


- Besaran pipa dan kebutuhan harian N20 berdasarkan jumlah outlet yang tersedia yaitu 20
liter/menit/outlet.
- Untuk menyimpan N20 dipergunakan tabung baja bertekanan 60 – 70 ATM dengan
kapasitas 30 kg/tabung yang dilengkapi dengan safety disk.
- Berat mokekul : 44.013
- Titik didih normal oC : -88,5oC
- Spesifik volume pada 15oC dan 1 atm : 0,545 m3/kg
CV. DWI TALENTA DESIGN
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
Dukumen Pengadaan Spesifikasi Teknis

- Gas pada OoC dan 1 atm : 1.997 kg/m3

3). Medical Compressed air ( Breathing Air )


- Besaran pipa dan kebutuhan harian compressed air didasarkan pada jumlah outlet yaitu 20
liter/menit/outlet.
- Tekanan medical compressed air yang diproses Sentral paling tinggi 10 kg/cm2.

4). Vacuum (Suction)


- Vacuum (suction) yang dipasang harus memiliki optimal pressure 600 mm Hg.

5. SYARAT KUALITAS DAN SPESIFIKASI GAS MEDIS


Syarat-syarat kualitas dan spesifikasi gas medis yang disupplai pada rumah sakit ini harus
memenuhi komposisi sebagai berikut :

a. Oksigen / Oxygen ( O2 )
- Standar keluaran = 4 – 5 kg / cm 2
- Komposisi Unsur :
• Oksigen ( O2 ) = > 99,5 % • Karbon Dioksida (CO2 ) = < 5,0 Vpm
• Karbon Monoksida ( CO ) = < 5,0 Vpm
• Nitrogen ( N2 ) = <100,0 Vpm
• Argon ( Ar ) = < 0,5 Vpm
• Methane ( CH4 ) = < 50,0 Vpm
• Hidrogen ( H2 ) = < 5,0 Vpm
• Nitrogen Oksida ( N2O ) = < 5,0 Vpm
• Moisture ( H2O ) = < 25,0 Vpm

b. Nitrous Oksida / Nitrous Oxide ( N20)


- Standar Keluaran = 4 – 5 kg / cm 2
- Komposisi Unsur
• Nitrous Oksida ( N2O ) = > 99,0 %
• Oksigen (O2 ) = < 0,1 % Nitrogen ( N2 ) = < 0,9 %
• Karbon Monoksida ( CO ) = < 10 Vpm
• Nitric Oxsida/Nitrogen Oksida = < 1 Vpm • Moisture = < 65 Vpm
• Methane = niil

c. Medical Compressed Air ( Breathing Air )


- Standar keluaran = 4 – 5 kg / cm 2
- Komposisi unsur
• Oksigen (O2) = ± 21 %
• Nitrogen (N2) = ± 78 % • Argon (Ar) = ± 1 %
• Carbon dioksida (CO2) = 350 Vpm • Methane (CH4) = < 2 Vpm
• Carbon monoksida (CO) = < 1 Vpm
• Moisture = < 25 Vpm

d. Dalam Sentral Gas Medis di lengkapi :


• 2 ( dua) unit kompressor udara medis
• 2 ( dua) unit pendingin udara
• 1 ( satu ) unit tangki udara
CV. DWI TALENTA DESIGN
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
Dukumen Pengadaan Spesifikasi Teknis

• 2 ( dua ) unit pengering udara


• 2 ( dua ) unit filter udara -2 ( dua) unit filter bakteri
• 1 ( satu ) unit Regulator
• 1 ( satu ) unit valve, drain valve dan valve lainnya .

e. Udara hisap ( medical suction )


- Daya hisap tertinggi di unit pelayanan = ± 600 mm Hg
- Dilengkapi dengan :
• 2 ( dua ) unit vacum pump
• 1 ( satu ) unit tangki vacum
• 1 ( satu ) unit valve, filter udara dan valve lainnya

6. SYARAT DAN KELENGKAPAN TABUNG GAS MEDIS


1). Syarat Tabung Gas Medis :
a. Tabung gas memiliki sertifikat test yang masih berlaku.
b. Kepala tabung memiliki tutup dan segel
c. Kran / valve tabung mempunyai ulir yang baik dan jenis ulir yang berbeda sesuai dengan
jenis gas yaitu :
- Oksigen, ulir dalam
- Nitrogen oksida, ulir luar
- Karbon dioksida, ulir luar
- Udara tekan ulir, dalam
d. Tabung di cat dengan warna yang berbeda sesuai dengan jenis gas yaitu :
- Oksigen, berwarna putih;
- Nitrogen oksida, berwarna biru;
- Karbon dioksida, berwarna hitam;
- Nitrogen, berwarna abu – abu;
- -Udara tekan, berwarna hijau;
- -Vacum (udara hisap), berwarna kuning.
2). Kelengkapan Tabung Gas Medis
Tabung gas medis harus dilengkapi dengan :
a. Tulisan nama jenis gas medis dari bawah keatas dengan warna yang jelas.
b. Diberikan label yang jelas meliputi :
- Nama Perusahaan;
- Nama Gas;
- Kandungan purity; -Volume (isi tabung);
- Tekanan gas;
- Tanggal pengisian; -Nomor Tabung; -Masa uji tabung;

c. stiker tanda “ Hazard “ yang menyebutkan :


- Sifat gas;
- Peringatan – peringatan;
- Pertolongan pertama;
- Nama Produsen.
d. Tanda kepemilikan tabung gas medis.

3). Alat Penunjang Pengoperasian


- 1 ( satu ) buah slang ( tubing );
- 1 ( satu ) buah masker ( nasal );
- 1 ( satu ) buah kunci regulator dan kunci tabung;
- 1 ( satu ) buah dorongan ( trolley ).

4). Syarat-syarat Penyimpanan


a. Tabung-tabung gas medis harus disimpan berdiri, dipasang penutup kran dan dilengkapi
tali pengaman untuk menghindari jatuh pada saat terjadi goncangan .

CV. DWI TALENTA DESIGN


RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
Dukumen Pengadaan Spesifikasi Teknis

b. Lokasi penyimpanan harus khusus dan masing – masing gas medis dibedakan tempatnya
.
c. Penyimpanan tabung gas medis isi dan tabung gas medis kosong dipisahkan, untuk
memudahkan pemeriksaan dan penggantian.
d. Lokasi penyimpanan diusahakan jauh dari sumber panas, listrik dan oli atau sejenisnya .
e. Gas medis yang sudah cukup lama disimpan agar dilakukan uji / test kepada produsen,
untuk mengetahui kondisi gas medis tersebut.

7. SYARAT-SYARAT PEMASANGAN
1). Setiap jaringan saluran gas medis di lengkapi dengan:
- 1 (satu) unit kran induk (main valve) dipasang pada sentral gas medis.
- 1 (satu) unit kran distribusi (distribution valve) dipasang pada tiap bagian pemakaian.
- Sekurangnya 1 (satu) unit kran pembagi (zone valve) dipasang sesuai dengan pembagian
instalasi.
- Sekurangnya 1 (satu) unit kran darurat (emergency valve) dipasang pada ruang bedah.
- 1 (satu) unit pressure gauge induk dipasang pada sentral.
- 1 (satu) unit pressure gauge ditiap jalur distribusi utama.
2). Seluruh system Gas Medis harus dilengkapi dengan alarm.
3). Seluruh Sistem Gas Medis harus dilengkapi dengan grounding.
4). Pada ruang sentral gas medis di pasang lampu peringatan yang dapat dibaca dengan jelas
yaitu :
- Sentral Gas Medis;
- Yang tidak berkepentingan dilarang masuk;
- Dilarang merokok;
- Jauhkan dari panas dan oli.
5). Seluruh IGM harus dilakukan test kebocoran.
6). Setiap tabung perpipaan dan out let diberi warna sesuai dengan ketentuan.
7). Instalasi / perpipaan di dalam tembok harus dilapisi pipa PVC.
8). Kelengkapan Sentral Gas Medis
- Dipasang alat pemadam kebakaran;
- Dipasang sekat / pemisah antara jenis-jenis gas yang ada dan dilengkapi dengan pintu;
- Dipasang rambu bahaya dan alarm;
- Disediakan tool kit khusus dan tidak dicampur dengan peralatan lain;
- Dipasang alat komunikasi.
9). Penataan Ruang Sentral Gas Medis
- Harus diatur penempatan tabung – tabung kosong dan tabung berisi;
- Dilarang menyimpan barang – barang selain untuk keperluan penanganan gas pada
ruangan penyimpanan gas dan sentral gas;
- Apabila tabung tidak dipergunakan atau tidak disambungkan ke instalasi perpipaan gas
medis, kran induk harus selalu tertutup, walaupun tabung dalam keadaan kosong;
- Lokasi ruang gas medis mudah dijangkau transportasi untuk pengiriman dan pengambilan
tabung;.
- Harus aman / jauh dari kegiatan yang memungkinkan terjadinya ledakan / kebakaran;
- Jauh dari sumber panas oli dan sejenisnya;
- Disediakan ruang operator/ petugas dan dilengkapi fasilitas kamar mandi / WC;
- Ukuran Ruangan gas medis; Luas ruangan disesuaikan dengan jumlah dan jenis gas
medis yang dipergunakan dan memperhatikan kelonggaran bergerak bagi operator /
petugas pada saat penggantian / pemindahan tabung dan kegiatan pemeliharaan;
- Bangunan Ruangan gas medis harus memenuhi persyaratan : - Konstruksi beton
permanen; - Penerangan yang memadai; - Sirkulasi udara yang cukup
- Diupayakan jangan sampai ada tabung yang jatuh / roboh.

10). Persyaratan Bahan dan Pemasangan Pipa Gas Medis


a. Pipa yang dipergunakan harus terbuat dari tembaga dengan kadar ± 99 % ( sembilan
puluh sembilan persen ) atau stainless steel , yang dinyatakan dengan sertifikat bahan.
b. Pipa yang akan dipasang harus bersih.
CV. DWI TALENTA DESIGN
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
Dukumen Pengadaan Spesifikasi Teknis

c. Pipa gas medis harus diberi warna sesuai dengan gas medis yang dialirkan.
d. Pipa gas medis harus memenuhi keamanan terhadap struktur dan utilitas dari bangunan
unit sarana pelayanan kesehatan.
b. Ukuran pipa disesuaikan dengan kebutuhan / desain yang benar.
c. Penyambungan pipa harus dilas dengan menggunakan kawat las perak , agar
sambungan pipa rapat sempurna dan tahan lama, Gas yang dipergunakan adalah
campuran oksigen, Acetyline dan pada proses pengelasan harus dialiri gas Nitrogen.
d. Pemasangan instalasi pipa diatas plafon harus dilengkapi dudukan dan gantungan yang
diikat kuat pada dak beton.
e. Pemotongan pipa harus menggunakan cutter pipa (tidak boleh digergaji)
f. Jarak dudukan / penempatan satu dengan lainnya rata – rata 1 (satu ) meter, baik vertikal
maupun horizontal.
g. Pemasangan instalasi pipa gas medis harus dalam dinding dan dilindungi pipa PVC.
h. Diberikan tanda / stiker jenis gas dan arah aliran gas dalam pipa.
i. Seluruh jaringan instalasi pipa gas medis dilengkapi : a). 1 (satu) unit kran induk dipasang
di ruang sentral; b). 1 (satu) unit kran distribusi dipasang di tiap lantai; c). Kran pembagi
(Zone Valve) sesuai kebutuhan; d). Kran darurat sesuai kebutuhan, dipasang diruang
bedah.

11). Persyaratan Pemasangan Outlet Gas Medis


a. Wall Outlet dan Bedhead
- Wall Outlet adalah Outlet gas medis jenis wall outlet dipasang / ditanam pada dinding
dengan ketinggian antara 140 s/d 150 Cm diatas lantai.
- Bed head adalah Assesories / interior design yang di pasang pada bagian atas bed pasien
diatas kepala pasien dengan ketinggian 140 s/d 150 cm di atas Lantai.
- Bedhead untuk meletakkan pemasangan Gas medis, Nurse call, saklar lampu, stop
kontak listrik dan lampu baca.
- Outlet gas medis standart JIS bertype Quick connect dengan standart Pin Indext yang
berbeda dan tingkat safety dengan tiga tahap,
> sudut elevasi Oksigen (O2) 1800,
> sudut elevasi Dinitrogen Oksida (N2O) 1350,
> Sudut elevasi udara Tekan/ Air compress (Aair Comp) 1200
> Sudut Elevasi Vacum (Vac) 900
- Bila digunakan untuk melayani 1 (satu) Bed, maka diletakkan di sebelah kanan Bed dan
bila digunakan untuk melayani 2 (dua) Bed maka Wall Outlet diletakkan ditengah –
tengah 2 (dua) Bed tersebut.
- Untuk pemakaian di kamar Operasi, Wall Outlet dipasang di dinding dekat dengan bagian
kepala pasien pada meja operasi.
- Untuk pemakaian di bagian lain Wall Outlet dipasang pada dinding yang berdekatan
dengan peralatan kedokteran yang digunakan.
b. Pipa yang akan dipasang harus bersih.
Dipasang pada plafon dan dekat dengan titik pemakaian, biasanya dekat dengan bagaian
kepala dari tempat tidur pasien pada Ruangan New Born Room dan Premature Room,
Overhead Outlet dipasang diatas tempat tidur bayi.
c. Ceiling Column
Penempatan / pemasangan Ceiling Column sama dengan Overhead Outlet, berhubung alat
ini memiliki beban yang cukup berat ± 100 Kg, maka harus digantung pada konstruksi plafon
yang kuat menahan beban tersebut.

d. Pemasangan Out let pada ruang operasi / bedah maupun peralatan harus berfungsi secara
otomatis, Out let akan tertutup rapat pada saat tidak terpakai dan terbuka apabila telah
disambungkan dengan alat penyalur gas medis.

e. Urutan pemasangan Out let gas medis harus tetap, yaitu


- Oksigen;
- Nitrous oxyde;
CV. DWI TALENTA DESIGN
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
Dukumen Pengadaan Spesifikasi Teknis

- Udara tekan;/ Air compress


- Udara hisap/ Vacum medik

f. Pemasangan setiap out let gas medis diberi nama gas, warna yang berbeda, sesuai dengan
acuan warna tabung dalam kemenkes no 4 tahun 2016 dan aturan yang berlaku.

BAB III
FASILITAS PENDUKUNG SUPLAI GAS MEDIS

A. PERSYARATAN SUPLAI GAS MEDIS


1. Perusahaan dalam kaitan dan dengan pekerjaan instalasi gas medis harus mampu
mensuplai oksigen dengan dengan Purity 99,95% yang ditunjukan dengan MSDS dan COA
dari Pabrikan
2. Perusahaan bersedia memberikan pinjaman tabung oksigen sebanyak 25 (dua Puluh lima
)tabung untuk kapasitas per tabung 6 meter kubik yang dilengkapi dengan sertifikat bejana
tekan / surat keterangan tekanan aman dari pabrikan Produksi tabung oksigen.
3. Perusahaan mampu menyediakan tangki oksigen berkapasitas 1500 galon atau +/- 6000 m3
untuk suplai kebutuhan oksigen cair.
4. Perusahaan dalam kaitan dan dengan pekerjaan instalasi gas medis harus mampu
mensuplai oksigen dengan dengan Purity 99,95% yang ditunjukan dengan MSDS dan COA
dari Pabrikan
5. Perusahaan mampu memberikan brosur dan leaflet leaflet dari produk yang di tawarkan.

B. PENGUJIAN
Semua peralatan dalam Sistem Gas Medis ini harus diuji oleh perusahaan pemegang
keagenan peralatan tersebut dimana perusahaan tersebut harus memberikan surat jaminan
atas bekerjanya sistem setelah ternyata hasil pengujian adalah baik.

C. REFERENSI PRODUK
Peralatan, bahan dan material yang dipergunakan harus memenuhi spesifikasi teknis
Pemasangan Instalasi Gas Medis yang tercantum pada daftar material pada bagian lampiran.
Pemborong tidak diperbolehkan untuk untuk mengajukan alternatif lain kecuali merek yang ada
di daftar material.

BAB III
PENUTUP

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) dilaksanakan sesuai dengan Berita Acara dan kontrak
yang disepakati bersama.
Pekerjaan yang termasuk pekerjaan Rekanan tetapi tidak diuraikan dalam Rencana Kerja dan
Syarat-syarat (RKS) ini harus dilaksanakan oleh rekanan sesuai dengan gambar pelaksanaan
supaya mencapai penyelesaian pekerjaan dengan hasil yang lebih baik.

CV. DWI TALENTA DESIGN

Anda mungkin juga menyukai