Anda di halaman 1dari 12

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

Pekerjaan : PEMBANGUNAN PAGAR GUDANG BEKU TERINTEGRASI


Lokasi : Lampulo - Kota Banda Aceh
Tahun Anggaran : 2017

A. SPESIFIKASI UMUM

1. PETUNJUK DAN URAIAN UMUM


1.1 Dalam Spesifikasi Teknis pekerjaan ini diuraikan tentang lingkup pekerjaan, bahan,
peralatan , peraturan dan tata cara kerja serta lain- lain yang dianggap perlu.
1.2 Pemborong di wajibkan mempelajari seluruh isi bestek dan gambar rencana.
1.3 Pemborong di wajibkan menyesuaikan antara bestek, gambar rencana dengan
kondisi lapangan pekerjaan.
1.4 Bila perbedaan antara gambar rencana dan bestek serta antara gambar rencana,
bestek dengan lapangan, maka kontraktor diwajibkan untuk melapor dan
mengkonsultasi dengan pengawas atau Direksi.
1.5 Bestek dan gambar rencana merupakan suatu kesatuan dengan kontrak yang
merupakan lampiran.

B. RUANG LINGKUP GEDUNG

1. LINGKUP PEKERJAAN
Meliputi pekerjaan :
1.1. Pekerjaan Persiapan
1.2. Pekerjaan Tanah dan Pondasi Menerus
1.3. Pekerjaan Beton Bertulang
1.4. Pekerjaan Pasangan dan Plasteran
1.5. Pekerjaan Relief
1.6. Pekerjaan Pintu
1.7. Pekerjaan Finishing / Cat
1.8 Pekerjaan Lain-Lain

2. PERATURAN TEKNIS BANGUNAN YANG DIGUNAKAN.


Kecuali ditentukan lain dalam syarat teknis ini, berlaku dan mengikat ketentuan-
ketentuan tersebut di bawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya:
2.1. Perpres No. 70 tahun 2012 beserta penjelasannya.
2.2. KeputusanDirjenCipta Karya Departemen Pekerjaan Umum
No.295/KPTS/CK/1997 tanggal 1 April 1997 tentang Pedoman
TeknisPembangunan Bangunan Gedung Negara.
2.3. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI 1991), SK SNI T-15. 1919.03.
2.4. Tata Cara Pengadukan dan Pengecoran Beton SNI 03-3976-1995.
2.5. Peraturan Muatan Indonesia NI. 8 dan Indonesia Loading Code 1987 (SKBI-
1.2.53.1987).

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)


PEMBANGUNAN PAGAR GUDANG BEKU TERINTEGRASI1
2.6. Peraturan Semen Portland Indonesia NI 8 tahun 1972.
2.7. Peraturan Bata Merah Sebagai Bahan Bangunan NI 10.
2.8. Tata Cara Pengecatan Dinding Tembok dengan Cat Emulsi SNI-03-2410-1991.
2.9. Peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah setempat yang
bersangkutan dengan permasalahan bangunan.
Apabila penjelasan dalam Syarat-syarat Teknis tidak sempurna atau belum lengkap
sebagaimana ketentuan dan syarat dalam peraturan diatas, maka Kontraktor wajib mengikuti
ketentuan peraturan-peraturan yang disebutkan di atas.

3. PEKERJAAN PERSIAPAN
3.1. Lingkup Pekerjaan
Meliputi pekerjaan :
3.1.1 Pembersihan lapangan sekeliling bangunan.
3.1.2 Pembongkaran gedung lama bila ada.
3.1.3 Pengukuran dan Pemasangan bouwplank.
3.1.4 Papan Nama Proyek
3.1.5 Pondok Kerja (Sewa).
3.1.6 Pengadaan air dan listrik untuk pelaksanaan pekerjaan.

3.2. Persyaratan Bahan


3.2.1 Untuk Pengukuran bahan-bahan dan peralatan : meteran, water pass serta peralatan
dan patok-patok yang kuat yang diperlukan untuk pengukuran. Semua peralatan ini
harus dimiliki Pemborong dan harus selalu ada apabila sewaktu-waktu memerlukan
pemeriksaan.
3.2.1 Bahan bouwplank dipakai tiang kayu 5/7 cm dan papan ukuran 2/20 cm.
3.2.2 Papan Nama Proyek dipasang harus mengikuti peraturan-peraturan pemerintah
setempat, sepenuhnya menjadi beban Pelaksana.
3.2.3 Untuk menampung air kerja disiapkan drum penampung, air harus memenuhi
kualitas yang ditentukan dalam SK SNI T- 15.1991.03.

3.3. Tata Cata Kerja Pelaksanaan


3.3.1 Pembersihan Lapangan
Pembersihan sekeliling bangunan dan pembongkaran gedung lama meliputi
pembersihan semua tanaman yang tumbuh termasuk pembongkaran akar-akar
pohon yang diseluruh luas site (lokasi pekerjaan), peralatan tanah /pembuatan
terasering jika diperlukan. Untuk pembongkaran gedung ditujukan khusus ruangan
yang terkena bongkaran sesuai dengan gambar bestek, Hasil bongkaran termasuk
diatas dibuang keluar lokasi pekerjaan.
3.3.2 Pengukuran
Penentuan lokasi bangunan atau penentuan duga/patok, bangunan, jalan, land
scaping dan lain-lain
3.3.3 Pemasangan Bouwplank
Tiang Bouwplank harus terpasang kuat, Papan ditekan lurus dan pada sisi atasnya
dipasang waterpass (timbang air) dengan sudut-sudutnya harus siku.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)


PEMBANGUNAN PAGAR GUDANG BEKU TERINTEGRASI2
3.3.4 Pondok Kerja.
Untuk gudang dan bangsal kerja disewa sekitar lokasi pekerjaan. Pengadaan air
untuk melaksanakan pekerjaan.
3.3.5 Pengadaan air dan listrik kerja untuk melaksanakan pekerjaan diambil dari sumber
terdekat, Kebutuhan air dan listrik ini harus disediakan dalam jumlah cukup selama
melaksanakan pekerjaan.

C. SPESIFIKASI TEKNIS

1. PEKERJAAN TANAH GALIAN / URUGAN


1.1 Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan pada pekerjaan sudah harus
diperhatikan jenis tanah yang dijumpai di lapangan seperti : tanah pasir, tanah
gambut, tanah keras (batuan), tanah liat dan lain sebagainya, yaitu :
1.1.1 Galian tanah untuk pekerjaan substruktur (pondasi batu gunung dan pondasi tapak)
1.1.2 Timbunan kembali galian tanah pondasi
1.1.3 Timbunan tanah dan pasir bawah lantai, pondasi termasuk pemadatannya.
1.1.4 Perataan tanah sekeliling bangunan
1.1.5 Urugan tanah diluar bangunan untuk mendapatkan peil lantai yang disyaratkan.

1.2 Persyaratan Bahan


1.2.1 Dasar galian tanah sesuai dengan gambar atau sampai mencapai tanah keras.
1.2.2 Untuk timbunan bekas galian pondasi, digunakan tanah bekas galian pondasi.
1.2.3 Untuk timbunan bawah lantai digunakan tanah dan pasir pasang kualitas baik.
1.2.4 Tanah timbunan dan pasir urugan harus bersih dari kotoran-kotoran dan akar-akar
kayu, serta sampah lainnya.
1.2.5 Pengurugan dengan tanah timbun dilaksanakan lapis demi lapis supaya padat.

1.3 Tata Cara Kerja Pelaksanaan


1.3.1 Sebelum digali pondasi buat tanda sesuai dengan petunjuk gambar.
1.3.2 Kemudian gali tanah dengan menggunakan alat atau sekop dan cangkul hingga
mencapai kedalaman yang telah ditentukan.
1.3.3 Bila keluar air pada lobang galian pondasi harus dipompa keluar dengan
menggunakan mesin pompa air.
1.3.4 Tanah urug ditimbun lapis demi lapis serta dipadatkan dengan Vibrator Stempler.
1.3.5 Bila tanah urug sudah mencapai peil ketinggian yang diinginkan maka tanah
tersebut harus diratakan.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)


PEMBANGUNAN PAGAR GUDANG BEKU TERINTEGRASI3
2. PEKERJAAN PONDASI
2.1 Lingkup Pekerjaan
Meliputi pekerjaan seluruh bangunan, terdiri dari :
2.1.1 Pondasi pasangan batu kali/belah.
2.1.2 Pondasi rollag/ batu bata transram
2.1.3 Pondasi Tapak.

2.2 Persyaratan Bahan


2.2.1 Peraturan yang dipedomani adalah Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI
1991), SK SNI T-15. 1919.03.
2.2.2 Untuk Pekerjaan Pondasi Tapak,Sloof dan Balok dilakukan dengan beton bertulang
Mutu K-200 kg /cm2.
2.2.3 Untuk pasangan batu kali/belah digunakan batu kali/ belah yang berukuran
maksimum 10 cm 15 cm, berwarna abu abu hitam dan tidak berpori.
2.2.4 Untuk pondasi rollag bata/transram digunakan jenis bata merah setempat yang
berkualitas baik.

2.3 Tata Cara Kerja Pelaksanaan


2.3.1 Sebelum pondasi dipasang terlebih dahulu diadakan pengukuran-pengkuran dari as
ke as pondasi sesuai dengan gambar konstruksi dan dimintakan persetujuan Direksi
tentang kesempurnaan galian.
2.3.2 Di dasar pondasi diurug dengan pasir pasang setebal 5-10 c, sebagai lantai kerja. Di
atas pasir, dipasang aanstamping, untuk pondasi batu kali/batu belah. Lapisan ini
juga harus dipadatkan, dengan menyiram air di atasnya, sehingga pasir-pasir akan
mengisi rongga-rongga batu kali tersebut. Tebal lapisan dibuat sesuai dengan
gambar detail pondasi.
2.3.3 Beton cor lantai kerja dibuat dengan perbandingan 1 PC : 3 PS : 5 KR dengan tebal
5 10 cm. (atau sesuai gambar bestek)
2.3.4 Untuk tanah berdaya dukung lebih kecil 0,5 kg/cm2, dibawah pondasi
dipasangcerucuk kayu gelam bakau atau sejenisnya yang ditumbuk hingga
mencapai kedalam tanah keras.
2.3.5Untuk pondasi dilaksanakan dengan ukuran sesuai gambar kerja dan gambar detail.
Campuran yang digunakan: Pondasi beton cyclopen dibuat dengan campuran 1 Pc :
3 Ps : 5 Kr yang diisi 30 % batu kali. Pondasi batu kali/belah dipasang dengan
perekat 1 Pc : 3 Ps, Pondasi tapak dibuat sesuai mix design atau mutu beton K-225
kg/ cm2. pondasi batu bata dipasang dengan perekat 1 Pc : 4 Ps dan pada bagian
sisi diplester kasar dengan campuran 1 Pc : 3 Ps.
2.3.6 Angker harus dipasang 12 mm sejauh 0,75 m pada permukaan pasangan batu
gunung.
.
2.3.7Sebelum dilakukan pengecoran beton K200 dibuat job mix design dengan material
yang disetujui direksi. Material-material yang dipakai harus memenuhi standar
sesuai dengan spesifikasi yang disyratkan. Pengecoran menggunakan molen (mixer
on site). Untuk memperoleh hasil yang moonolit saat pengecoran digunkaan
`penggetaran menggunakan vibrator. Pengecoran K200 dilakukan setelah pekerjaan
`pembesian dan bekesting sudah terpasang sesuai dengan gambar dan spesifikasi
dan telah disetujui oleh konsultan pengawas dan direksi.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)


PEMBANGUNAN PAGAR GUDANG BEKU TERINTEGRASI4
3. PEKERJAAN BETON BERTULANG
3.1 Lingkup Pekerjaan
Lingkup Pekerjaan beton antara lain:
3.1.1 Pondasi tapak dan Stik Kolom
3.1.2 Sloof
3.1.3 Kolom Utama
3.1.4 Balok/Ring Balok
3.1.5 Tempat-tempat yang mempergunakan beton bertulang sesuai dengan gambar
rencana.

3.2 Bahan
3.2.1 Semen
Digunakan Portland Cement Type I menurut NI-8 tahun 1972 dan memenuhi S-
400 menurut standar Cement Portland
yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI 8 tahun 1972).
Semen yang sudah mengeras sebagian dan seluruhnya dalam satu zak semen,
tidak diperkenankan pemakaiannya sebagai bahan campuran.
Penyimpanan harus sedemikian rupa sehingga terhindar dari tempat semen yang
lembab agar semen tidak cepat mengeras. Tempat penyimpanan semen harus
ditinggikan 30 cm dan tumpukan yang paling tinggi 2 m. Setiap semen yang
baru masuk harus dipisahkan dengan semen yang telah ada (dengan menerapkan
sistim FIFO) agar pemakaian semen dapat dilakukan menurut urutan pengirim.
3.2.2 Pasir Beton
Pasir beton harus berupa butir butir tajam dan keras, bebasdari bahan-bahan
organik, lumpur dan sejenisnya sertamemenuhi komposisi butir serta kekerasan
sesuai dengansyaratsyarat yang tercantum dalam SK SNI T-15. 1991.03.
3.2.3 Kerikil
Kerikil yang digunakan harus bersih dan bermutu baik, sertamempunyai gradasi
dan kekerasan sesuai yang disyaratkanoleh SK SNI T-15.1991.03
Timbunan kerikil dan pasir harus dipisahkan agar kedua jensmaterial tersebut
tidak tercampur untuk menjamin adukanbeton dengan komposisi material yang
akurat.
3.2.4 Air
Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak,asam alkali, garam,
bahan bahan organik atau bahan bahanlain yang dapat merusak beton atau baja
tulangan. Dalam halini sebaiknya dipakai air bersih yang dapat diminum.
3.2.5 Besi Beton
Besi beton yang digunakan adalah baja lunak dengan mutu fc17,5 Mpa. Daya lekat
baja tulangan harus dijaga dari kotoran,lemak, minyak, karet lepas dan bahan
lainnya.Besi harus disimpan dengan baik, tidak menyentuh tanah dantidak boleh
disimpan pada ruangan terbuka dalam jangka waktupanjang.Membengkokkan dan
meluruskan tulangan harus dilakukandalam keadaan batang dingin. Tulangan harus
dipotong dandibengkokkan sesuai gambar dan harus diminta persetujuanDireksi
terlebih dahulu.Jika pemborong tidak berhasil memperoleh diameter besisesuai
dengan yang ditetapkan dalam gambar, maka dapatdilakukan penukaran dengan
diameter yang terdekat dengancacatan : harus ada persetujuan Direksi. Jumlah besi
persatuan panjang atau jumlah besi ditempat tersebut tidak bolehkurang dari yang
tertera dalam gambar (dalam hal ini yangdimaksud adalah jumlah luas). Biaya

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)


PEMBANGUNAN PAGAR GUDANG BEKU TERINTEGRASI5
tambahan yangdiakibatkan oleh penukaran diameter besi menjadi tanggungjawab
pemborong.
3.2.6 Cetakan dan Acuan
a. Peraturan yang dipedomani adalah peraturan Konstruksi kayu Indonesia (PKK I
61) NI-5, dan pembuatan cetakan dan acuan harus memenuhi ketentuan-
ketentuan didalam SK SNI T-15.1991.03.
b. Kayu yang digunakan digunakan adalah kayu kelas II asalkan cukup kuat dan
lurus.
c. Peil Bekesting harus datar, rata dan tidak berlubang-lubang. Bahan yang
digunakan untuk cetakan dan acuan harus bermutubaik sehingga hasil akhir
konstruksi mempunyai bentuk, ukurandan batas batas yang sesuai dengan yang
ditunjukkan olehgambar rencana dan uraian pekerjaan.
3.2.7 Mutu Beton
a. Mutu beton dibuat dengan adukan 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr
b. Mutu beton untuk pekerjaan yang digunakan adalahberdasar pada Mix Design

3.2.8Beton Tulangan Polos


Pengajuan bar bending schedule ke direksi / pengawas. Perakitan pembesian
dilakukandi lokasi setelah perakitan ini harus diperiksa dan sisetujui oleh konsultan
atau pemilik proyek, sebelum dilakukan pekerjaan pengecoran.

3.3 Tata Cara Kerja Pelaksanaan


3.3.1 Kecuali ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan syarat-syaratini, maka sebagai
pedoman tetap dipakai SK SNI T-15.1991.03.
3.3.2 Pemborong wajib melaporkan secara tertulis pada Direksiapabila ada perbedaan
yang didapat didalam gambar konstruksidan gambar arsitektur.
3.3.3 Adukan Beton.
Pengakuan adukan beton dari tempat pengadukan danpengecoran harus dilakukan
dengan cara yang disetujui olehDireksi, yaitu :
Tidak berakibat pemisahan dan kehilangan bahan-bahan.
Tidak terjadi perbedaan waktu yang menyolok antarapengikatan beton yang
sudah dicor dan yang akan dicor,dan nilai slump untuk berbagai pekerjaan beton
harusmemenuhi SK SNI T 15.1991.03.
3.3.4 Persiapan Pengecoran
Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuantertulis Direksi.
Selama pengecoran berlangsung pekerjadilarang berdiri dan berjalan-jalan diatas
penulangan atau bekisting. Untukdapat sampai ketempat-tempat yang sulit dicapai,
harusdigunakan papan-papan berkaki yang tidak membebanitulangan dan dapat
mempengaruhinya.
3.3.5 Pengecoran Beton
Memberitahuan Direksi Lapangan selambat-lambatnya 24 jam sebelum suatu
pengecoran beton dilaksanakan. Persetujuan Direksi Lapangan untuk mengecor
beton berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan cetakan dan pemasangan besi
serta bukti bahwa Kontraktor dapat melaksanakan pengecoran tanpa gangguan.
Adukan beton tidak boleh dituang bila waktu sejak dicampurnya air pada semen
dan agregat telah mencapai 1 jam dan waktu ini dapat berkurang lagi jika
Direksi Lapangan menganggap perlu berdasarkan kondisi tertentu.
Beton harus dicor sedemikian rupa sehingga menghindari terjadinya pemisahan
material (segregagation) dan perubahan letak tulangan.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)


PEMBANGUNAN PAGAR GUDANG BEKU TERINTEGRASI6
Semua pengecoran bagian dasar kontruksi beton menyentuh tanah harus diberi
lantai kerja setebal 5 cm agar menjadi duduknya tulangan dengan baik dan untuk
menghindari penyerapan air semen oleh tanah.
3.3.6 Pemeliharaan Mutu Beton
Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak kehilangan kelembaban untuk
paling sedikit 14 (empat belas) hari. Untuk keperluan tersebut harus ditempatkan
cara sebagai berikut :
Dipergunakan karung karung goni yang senantiasa basah sebagai penutup
beton pada saat proses curing.
Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti terjadi keropos, permukaan tidak
mengikuti bentuk yang diinginkan, munculnya besi tulangan pada permukaan
beton, yang lain-lain tidak memenuhi syarat, harus dibongkar lagi sebagian atau
seluruhnya menurut perintah Direksi. Untuk selanjutnya diganti atau diperbaiki
segera atas resiko pemborong.

3.3.7 Benda-benda yang Tertanam dalam Beton


Semua anker, baut-baut, pipa, dan sebagainya yang diperlukan tertanam dalam
beton harus terikat dengan baik pada cetakan sebelum beton di cor.
Benda-benda tersebut di atas harus dalam keadaan bersih dari karat dan kotoran
lain pada waktu beton di cor.
Baut-baut anker harus dipasang dalam posisi yang akurat dan diikat pada tempat
dengan menggunakan template.
3.3.8 Pembukaan Bekesting
Cetakan beton dapat dibongkar dengan persetujuan tertulis dari Direksi
Lapangan atau jika umur beton melampaui waktu sebagai berikut:
- Bagian sisi Tapak24 jam.
- Bagian Balok 48 Jam
- Balok tanpa beban konstruksi 7 hari
- Balok dengan beban konstruksi 21 hari
Dengan persetujuan Direksi Lapangan cetakan beton dapat dibongkar lebih awal
asal benda uji yang kondisi perawatannya sama dengan beton sebenarnya telah
mencapai kekuatan 90 % dari kekuatan pada umur 28 hari. Segala izin yang
diberikan oleh Direksi Lapangan sekali-kali tidak boleh menjadi bahan untuk
mengurangi/membebaskan tanggung jawab kontraktor dari adanya kerusakan-
kerusakan yang timbul akibat pembongkaran cetakan tersebut. Pembongkaran
cetakan beton harus dilaksanakan dengan hati-hati sedemikian rupa sehingga
tidak menyebabkan cacat pada permukaan beton, tetap dihasilkan sudut-sudut
yang tajam dan tidak pecah.
Berkas cetakan beton untuk bagian-bagian konstruksi yang terpendam dalam
tanah harus dicabut dan dibersihkan sebelum dilaksanakan pengurugan tanah
kembali.
Bekesting bagian konstruksi yang memikul beban pelaksanaan lantai diatasnya
tidak boleh dibongkar sebelum beton lantai diatasnya tersebut mencapai 75 %
dari kekuatan umur 28 hari dan lantai itu sendiri sudah mencapai kekuatan 75 %
dari kekuatan umur 28 hari.
Semua beton yang tampak dalam pandangan, pertemuan dua bidang harus tajam
dan harus di bidang-bidangnya. Segera setelah cetakan dibuka dan beton masih
relatif segar semua bidang-bidangnya harus dipahat sedangkan lekukan serta
lubang-lubang harus diisi dengan adukan satu semen dan satu pasir. Sebelum
pelaksanaan pekerjaan tersebut di atas harus dibasahi secara menyeluruh. Semua
bagian-bagian atau permukaan yang kasar harus digosok dengan batu

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)


PEMBANGUNAN PAGAR GUDANG BEKU TERINTEGRASI7
karburandum dengan air dan ditinggalkan dalam warna yang merata.
Penggosokan hanya diperlukan pada permukaan yang kasar akibat cetakan atau
tetesan air semen.
Permukaan lantai beton harus mempunyai permukaan bentuk fisik yang rata dan
halus. Menaburkan semen kering pada permukaan beton dengan maksud
menyerap kelebihan air tidak dibenarkan sama sekali.
3.3.9 Beton Ready Mix (Beton Siap Curah)
Penggunaan beton Ready Mix oleh Kontraktor Pelaksana harus disetujui oleh
Konsultan Supervisi.
Kontraktor Pelaksana tetap diwajibkan untuk menyerahkan Job Mix Disain
kepada Konsultan Supervisi terhadap semua mutu beton structural yang
menggunakan Beton Ready Mix.
Job Mix Disain harus disetujui oleh Konsultan Supervisi sebelum digunakan.
Kualitas beton yang dihasilkan oleh Batching Plant tetap menjadi tanggung
jawab Kontraktor Pelaksana.

4. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLASTERAN


4.1 Lingkup Pekerjaan
4.1.1 Pasangan batu bata
Pemasangan dinding bata merah setebal bata dilakukan pada seluruh dinding
bangunan, seperti tertera dalam gambar dan dijelaskan dalam gambar detail.

4.2 Persyaratan Bahan


4.2.1 Batu Bata
Mutu bata yang digunakan dari jenis klas I menurut NI 10 dengan bentuk standar
batu bata adalah prisma empat persegi panjang bersudut siku-siku dan tajam,
permukaannya rata dan tidak menampakkan adanya retak-retak yang merugikan.
Bata merah dibuat dari tanah liat dengan atau campuran bahan lainnya, yang
dibakar pada suhu cukup tinggi hingga tidak hancur bila terendam air.
4.2.2 Pasir
Harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras, butir-butir harus bersifat masif,
artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan
hujan. Kadar lumpur tidak boleh melebihi 3 % berat pasir.
4.2.3 Semen
Untuk persyaratan kedua bahan tersebut, mengikuti persyaratan yang telah
digariskan pada pasal beton bertulang. Semen Portland (PC) Tipe I seperti yang
disyaratkan (SNI) No. 5-2049-1994 dan ASTM C.150-84.
4.2.4 Air
Air bersih, bebas dari minyak-minyak, asam alkali dan barang-barang organik
lainnya (PUBI-1982).

4.3 Tata Cara Kerja Pelaksanaan


4.3.1 Mengacu pada ketentuan PT T-03-2000-C ( Tata Cara Pengerjaan Pasangan dan
Plesteran Dinding
4.3.2 Pekerjaan dinding mempunyai dua macam pasangan, yaitu :
Pasang kedap air (1 Pc : 2 Ps)
Semua pasangan bata dimulai diatas sloof sampai setinggi 20 cm diatas lantai.
. Pasangan adukan 1 Pc : 4 Ps berada diatas pasangan kedap air tersebut.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)


PEMBANGUNAN PAGAR GUDANG BEKU TERINTEGRASI8
4.3.3 Persyaratan Adukan
Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk di dalam bak kayu yang
memenuhi syarat. Mencampur semen dengan pasir harus dalam keadaan kering
yang kemudian diberi air sampai didapat campuran yang plastis. Adukan yang telah
mengering akibat tidak habis digunakan sebelumnya, tidak boleh dicampur lagi
dengan adukan yang baru.
4.3.4 Pengukuran (Uit-zet) harus dilakukan oleh Kontraktor secara teliti dan sesuai
gambar, dengan syarat :
Semua pasangan dinding harus rata (horizontal) dan pengukuran arus dilakukan
dengan benang.
Pengukuran pasangan benang antara, satu kali menaikkan benang tidak boleh
melebihi 30 cm, dari pasangan bata yang telah selesai.
4.3.5 Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata diatas harus berbeda setengah tebal
bata. Potongan bata setengah tidak dibenarkan digunakan ditengah pasangan bata
kecuali pasangan bata sudut.
4.3.6 Pengakhiran sambungan pada satu hari kerja harus dibuat bertangga menurun dan
tidak tegak bergigi untuk menghindari retak dikemudian hari. Pada tempat-tempat
tertentu sesuai gambar diberi kolom-kolom praktis yang ukurannya disesuaikan
dengan tebal dinding.
4.3.7 Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa yang ditanam didalam dinding, harus dibuat
pahatan secukupnya pada pasangan bata (sebelum diplester). Pahatan tersebut
setelah dipasang pipa / alat, harus ditutup dengan adukan plester yang dilaksanakan
secara sempurna, dikerjakan bersama-sama dengan plesteran seluruh bidang
tembok.
4.3.8 Dalam mendirikan dinding yang kena udara terbuka, selama waktu hujan lebat
harus diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok dengan sesuatu
penutup yang sesuai (plastik). Dinding yang telah terpasang harus diberi
perawatan/curing dengan cara membasahinya secara terusmenerus paling sedikit 7
hari setelah pemasangannya.

5. PEKERJAAN PLESTERAN
5.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan plesteran/acian dilakukan pada seluruh pasangan bata, beton bertulang.

5.2 Persyaratan Bahan


Bahan pasir, semen dan air mengikuti persyaratan yang telah digariskan dalam
pasal beton bertulang.

5.3 Tata Cara Kerja Pelaksanaan


5.3.1 Mengacu pada ketentuan PT T-03-2000-C ( Tata Cara Pengerjaan Pasangan dan
Plesteran Dinding
5.3.2 Sebelum plesteran dilakukan, maka :
Dinding dibersihkan dari semua kotoran
Dinding dibasahi dengan air
Semua siar permukaan dinding batu bata dikorek sedalam 0,5 cm.
Permukaan beton yang akan diplester dibuat kasar agar bahan plesteran dapat
merekat dengan baik.
5.3.3 Adukan plesteran pasangan bata kedap air dipakai campuran 1 Pc : 2 Ps, sedangkan
plesteran bata lainnya dipergunakan campuran 1 Pc : 4 Ps.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)


PEMBANGUNAN PAGAR GUDANG BEKU TERINTEGRASI9
5.3.4 Ketebalan plesteran pada suatu bidang permukaan harus sama tebalnya dan tidak
diperbolehkan plesteran yang terlalu tipis dan terlalu tebal. Ketebalan yang
diperbolehkan berkisar antara 1 cm sampai 1,5 cm. Untuk mencapai tebal plester
yang rata sebaiknya diadakan pemeriksaan secara silang dengan menggunakan
mistar kayu panjang yang digerakkan secara horizontal dan vertikal.
5.3.5 Bilamana terdapat bidang plesteran yang bergelombang/tidak rata harus diusahakan
memperbaikinya secara keseluruhan, bidang-bidang yang harus diperbaiki
hendaknya dibongkar secara teratur (dibuat bongkaran berbentuk segi empat) dan
plesteran baru harus rata dengan sekitarnya.
5.3.6 Semua bidang plesteran harus dipelihara kelembabannya selama seminggu sejak
permulaan plesteran (proses curing).
5.3.7 Pekerjaan plesteran baru boleh dilaksanakan setelah pekerjaan penutup atap selesai
dipasang dan setelah pipa pipa listrik selesai dipasang.

6. PEKERJAAN PENGECATAN
6.1 Lingkup Pekerjaan
6.1.1 Cat tembok untuk dinding yang diplester.
6.1.2 Cat tembok untuk bidang bidang beton.

6.2 Bahan bahan yang digunakan harus berkualitas baik, seperti


6.2.1 Cat tembok merk Vinylex setara
6.2.2 Residu dengan kualitas baik dan tidak luntur.
6.2.3 Plamur dinding sekualitas RJ.

6.3 Tata Cara Kerja Pelaksanaan


6.3.1 Pengecatan dinding harus dilakukan menurut proses sebagaiberikut :
Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata danhalus, setelah itu dilap
dengan kain basah hingga bersih.
Pekerjaan cat tembok harus menghasilkan warna meratasama dan tidak
terdapat belang-belang atau noda-nodapengelupas.
6.3.2 Warna yang digunakanDitentukan oleh Pemberi Tugas.

7. PEKERJAAN CERUCUK.
7.1 Lingkup Pekerjaan
Pemasangan cerucuk dilakukan dibawah pondasi tapak terdiri dari :
71.1 Pasang/tanam cerucuk pada pondasi bawah tapak dan dipastikan berada satu
rangkaian dengan pondasi beton bertulang tapak.

7.2 Bahan yang digunakan


7.2.1 Kayu Dolken dengan ukuran diameter 8cm s/d 10cm.
7.2.2 Panjang kayu Dolken minimal 4M., dengan sedikit tua/keras
7.2.3 Pemasangan kayu Dolkendipastikan dengan jumlah yang sesuai dengan gambar
kerja/bastek, kerusakan-kerusakan atau cacat yang terjadi karena tidak
mengindahkan spefisikasi ini menjadi tanggung jawab kontraktor.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)


PEMBANGUNAN PAGAR GUDANG BEKU TERINTEGRASI10
Tata Cara Kerja Pelaksanaan
7.3.1 Tanamkan cerucuk kayu dolken dengan cara diruncingkan dulu bawah agar dapat
dengan mudah menembus tanah.
7.3.2 Setelah terbenam sampai batas ukuran yang diinginkan, diatas disisakan dengan
ukuran untuk terikat dengan bangunan diatasnya.
7.3.3 Dipastikan pada saat menanamkan kayu cerucuk dolken, tidak ada yang patah,
agar dapat bertahan sesuai yang diinginkan.

8. PEKERJAAN RELIEF.
8.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan relief dilakukan pada bidang arsitektural pasangan bata dan acian /relief
pada sinding atau bidang yang tertera pada gambar kerja.
8.1.1 Pekerjaan relief dipastikan pekerjaan yang mempunyai keahlian tersendiri agar
terlihat hasil yang sempurna.

8.2 Bahan yang digunakan


8.2.1 Semen portland kelas I.
8.2.2 Air yang bersih dan jernih.
8.2.3 Wadah yang bersih tidak bencampur dari kotoran apapundipastikan dengan jumlah
yang sesuai dengan gambar kerja/bastek, kerusakan-kerusakan atau cacat yang
terjadi karena tidak mengindahkan spefisikasi ini menjadi tanggung jawab
kontraktor.

Tata Cara Kerja Pelaksanaan


8.3.1 Campurkan semen kelas I dengan air yang bersih dan jernih secukupnya pada
wadah yang telah tersedia.
8.3.2 Setelah bercampur dengan baik dan sempurna dengan waktu yang sesuai maka
oleskan pada bidang-bidang yang dikenhendaki.sesuai dengan gambar kerja.
8.3.3 Bidang yang akan direlief harus bersih tidak boleh bercampur dari kotoran apapun
agar dapat lengket dan meresap pada bidangnya, agar dapat bertahan sesuai yang
diinginkan.

9. PEKERJAAN LAIN-LAIN
Pada pekerjaan ini diharapkan kontraktor harus membuat job mix design dan hasil
pengujian beton bertulang, agar kwalitas dari pekerjaan tersebut dapat sesuai dengan
yang diharapkan yang tertuang pada rencana syarat-syarat kerja dan atau rencana
anggaran biaya.

10. PENUTUP
a. Sebelum pekerjaan diserah terimakan, kontraktor diwajibkanmembongkar gudang,
bangsal-bangsal kerja, membersihkanbahan-bahan bangunan, kotoran-kotoran
bekas yang ada dalamlokasi bangunan, sehingga pada saat serah terima
dilaksanakanbangunan dalam keadaan bersih dan rapi.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)


PEMBANGUNAN PAGAR GUDANG BEKU TERINTEGRASI11
b. Untuk lain-lain pekerjaan maupun persyaratan yang belum dantidak tercantum
dalam Syarat-Syarat Teknis ini serta tidakdijelaskan dalam rapat Penjelasan
Pekerjaan, maka bagian-bagiantersebut harus dilaksanakan sesuai dengan gambar
bestek atauinstruksi.
c. Pemborong membuat opname photografi sebanyak 3 (tiga) lembar pada saat belum
dimulai, sedang dalam pelaksanaan dan setelah selesai pekerjaan, pada pandangan
yang sama 4 (empat) arah muka, belakang, samping kiri dan samping kanan. Selain
itu laporan harian serta semua Berita acara yang diperlukan.

d. Tepi-tepi pekerjaan pagar dan tepi-tepi batu gunung harus ditimbun dengan tanah
yang baik dengan slope 2,5 % kemudian dipadatkan untuk keperluan shoulder
sesuai ``gambar dan shoulder tersebut yang baik.

e. Perubahan gambar rencana sesuai dengan kondisi pelaksanaan pekerjaan


dilapangan harus dibuat gambar As Build Drawing untuk mendapatkan persetujuan
pekerjaan dari Direksi

Banda Aceh Juli 2017


PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
PROGRAM PENGUATAN DAYA SAING PRODUK
KELAUTAN DAN PERIKANAN

ABDUS SYAKUR, S.Pi, M.Si


Nip. 19740712 200502 1 001

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)


PEMBANGUNAN PAGAR GUDANG BEKU TERINTEGRASI12

Anda mungkin juga menyukai