PEKERJAAN :
Konstruksi Gedung 4 (Gedung Tenant), Pembangunan Pilot Plan STP LIPI
Tahap 3
Jl. Raya Bogor KM 47 Cibinong 16912 Bogor Jawa Barat
1. UMUM
Sebelum menjelaskan Spesifikasi Teknis lebih detail satu demi Konstruksi Gedung
4 (Gedung Tenant), Pembangunan Pilot Plan STP LIPI Tahap 3 ini , secara
Global dapat dijelaskan beberapa pekerjaan dimaksud adalah sebagai berikut :
3. MEREK-MEREK DAGANG
Kecuali ditentukan lain, maka nama-nama atau merek-merek dagang dari
bahan yang disebutkan dalam Persyaratan Teknis ini ditujukan untuk maksud-
maksud perbandingan terutama dalam hal mutu, model, bentuk, jenis dan
sebagainya setelah mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
Dalam hal dimana disebutkan 3 (tiga) merek dagang atau lebih untuk jenis
bahan/pekerjaan yang sama, maka Pemborong diharuskan untuk dapat
menyediakan salah satu dari padanya sesuai dengan persetujuan Konsultan
Pengawas dan Owners.
RKS (Spesifikasi Teknis) Gd-4 PUSINOV LIPI TAHAP 3 : 4
7. PENGUKURAN
Pemborong harus memulai pekerjaan pengukuran dari garis-garis dasar
yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas dan bertanggung jawab penuh
atas pengukuran pengukuran yang dibuatnya.
Pemborong harus menyediakan semua bahan, peralatan dan tenaga kerja,
termasuk juru-juru ukur (Surveyor) yang dibutuhkan sehubungan dengan
pengukuran untuk setiap bagian pekerjaan yang memerlukannya.
Hali ini perlu dilakukan karena harus ada Direksi Keet, Pree constructin
meeting, Pemahaman Pekerjaan, Legalisasai Kontrak dan Documentasi
Foto. Mengantur agenda rapat dan Persiapan lain yang menunjang
pekerjaan ini.
a. Lingkup Pekerjaan
Termasuk dalam pekerjaan ini adalah melaksanakan galian tanah sesuai dengan
gambar, yaitu pek Cutt dan Fill untuk reposisi massa bangunan, pek Galian Pondasi
berdiameter 80cm dan Pekerjaaj Galian tangga Entrance, sesuai gambar.
b. Pembersihan
Dalam pembersihan ini semua galian tanah untuk pondasi harus bersih dari material
dan bahan organik yang dapat merusak daya dukung dari pondasi. Sampah-sampah
dan bahan-bahan lain yang tidak akan dipergunakan harus dikumpulkan sesuai jenis
sampahnya dan dianggkut ke Depo sampah terdekat sehingga tidak akan
mengganggu area kerja.
c. Permukaan Tanah
Sebelum memulai suatu penggalian, harus memeriksa permukaan tanah. Jika tidak
sesuai, Kontraktor harus memberitahu secara tertulis kepada Konsultan Pengawas,
jika tidak maka tuntutan atas kesalahan/ ketidaksamaan permukaan tanah menjadi
sepenuhnya tanggung jawab kontraktor.
e. Urugan Kembali
Pengurugan kembali dilakukan setelah pekerjaan pondasi selesai dan pengurugan
kembali juga untuk peninggian peil lantai.
a) Prakonstruksi
b) Agregat :
C) Semen Portland
RKS (Spesifikasi Teknis) Gd-4 PUSINOV LIPI TAHAP 3 : 7
Semen yang dipakai harus dari mutu Klas I seperti disyaratkan dalam
NI–8 Bab 3.3. Pemborong harus mengusahakan agar satu merk semen
saja antar lain Cement Tiga Roda , Indocement atau semen Holcyn
yang dipakai untuk seluruh pekerjaan beton (dan tidak boleh memakai
Produk Cemen Merah Putih). Semen ini harus dibawa ke tempat
pekerjaan masih dalam segel pabrik dan terlindung serta harus
dalam jumlah sesuai dengan urutan urutan pekerjaan.
Penyimpanan semen harus pada tempat kering dan tidak lembab.
D) Besi Beton:
e) Kawat Pengikat
f) Air
Air harus bersih, standar yang dapat diminum dan segar sesuai dengan
persyaratan dalam NI – 2 Bab. 3.6.
g) Papan Bekisting/Multiplex
h) Pelaksanaan
16. Semua perubahan konstruksi harus didukung degan berita acara yang
diketahui oleh para proyektan terkait.
3 Dan untuk sebagian lantai yang lain dipakai Floor Hardener yang
dilapisi Cat Efoxi, Satara Fosrox
4 Keramik Tile yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak
retak, cacat dan bernoda.
5 Adukan pasangan/pengikat dengan aduk campuran 1 pc : 3 pasir
pasang dan ditambah bahan perekat seperti yang disyaratkan
atau dapat pula digunakan acian PC murni dan ditambah bahan
perekat.
6 Bahan Keramik Tile sebelum dipasang harus direndam dalam air
bersih (tidak mengandung asam alkali) sampai jenuh.
7 Keramik Tile yang Rusak, Retak atau Pecah harus diapkir dijauhkan
dari lokasi Kegiatan
8 Hasil pemasangan lantai Keramik Tile harus merupakan bidang
permukaan yang benar-benar rata, tidak bergelombang, dengan
memperhatikan kemiringan didaerah basah dan teras.
9 Pola, arah dan awal pemasangan lantai Keramik Tile harus
sesuai gambar detail atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
Perhatikan lubang instalasi dan drainage/bak kontrol sebelum
pekerjaan dimulai.
10 Jarak antara unit-unit pemasangan Keramik Tile satu sama lain
(siar-siar), harus sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar
yang berpotongan harus membentuk sudut siku yang saling
berpotongan tegak lurus sesamanya.
11 Siar-siar diisi dengan bahan pengisi siar yang bermutu baik, dari
bahan seperti yang telah disyaratkan diatas. Warna sama dengan
keramik yang dipasang.
12 Pemotongan unit-unit Keramik Tile tiles harus menggunakan alat
pemotong khusus sesuai persyaratan dari pabrik.
13 Keramik Tile yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala
macam noda pada permukaan keramik, hingga betul-betul bersih.
14 Keramik Tile yang terpasang harus bebas dari sentuhan/beban
selama 3x24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat dari
pekerjaan lain.
15 Semua bahan, Model dan Ukuran yang akan dipakai harus diajukan
Contoh terlebih dahulu, untuk dapat persetujuan Konsultan
pengawas/owners
16 Konsultan Pengawas/owners dapat menolak bilamana bahan tidak
sesuai dengan spek teknis yang ditentukan.
17 Semua pekerjaan yang telah dilaksanakan bila tidak sesuai spek
teknis dapat dibongkar atas permintaan Konsultan pengawas atau
owners yang didukung dengan berita acara.
RKS (Spesifikasi Teknis) Gd-4 PUSINOV LIPI TAHAP 3 : 12
2. pengendalian pekerjaan
Semua pekerjaan yang disebutkan dalam bab ini harus dikerjakan
sesuai dengan standar spesifikasi dari pabrik.
Bahan-bahan yang harus memenuhi standar antara lain :
a.AA The Aluminium Association
b.AAMA Architectural Aluminium Manufactures Association
c.ASTM American Standard fo Testing Materials.
3. komponen
a. Hot Dip Galvanized Steel / Hollow Aluminium 400 x 400 mm c.a
finished untuk instalasi frame (lihat Bab Pekerjaan Logam).
4. bahan - bahan
a. Bahan
-Bahan : Aluminium Composite
-Tebal : 4 mm
-Berat : 5-6 kg/m2
-Bending strength : 45 – 60 kg/ 5mm
-Heat Deformation : 200 derajat Celcius
-Sound Insulation : 24 – 39 dB
-Finished : Flourocarbond factory finished
RKS (Spesifikasi Teknis) Gd-4 PUSINOV LIPI TAHAP 3 : 15
5. pelaksanaan
a. Pemasangan dilakukan oleh tenaga ahli yang khusus dalam
pekerjaan ini dengan menunjukkan surat keterangan referensi
pekerjaan-pekerjaan yang pernah dikerjakan kepada Direksi
Lapangan untuk mendapatkan persetujuan.
kaca, dan bila pekerjaan kaca pada Alumunium harus di rekat dengan
Cor karet Sylent secara smooth.
4. Semua bahan yang akan dipakai harus diajukan Contoh terlebih
dahulu, untuk dapat persetujuan Konsultan pengawas/owners
5. Konsultan Pengawas/owners dapat menolak bilamana bahan tidak
sesuai dengan spek teknis yang ditentukan.
6. Semua pekerjaan yang telah dilaksanakan bila tidak sesuai spek
teknis dapat dibongkar atas permintaan Konsultan pengawas atau
owners yang didukung dengan berita acara.
7. Kontraktor sebelum memulai Kerja harus membuat Metoda
pelaksanaan dan Shop Drawing untuk mendapatkan ijin pelaksanaan
dari konsultan pengawas
8. Setiap pelaksanaan pekerjaan harus dengan Standar Prosedur Kerja
yang dibuat secara tertulis dan diketahui oleh konsultan pengawas.
9. Semua perubahan konstruksi harus didukung degan berita acara yang
diketahui oleh para proyektan terkait
3) Peredam Getaran
a. Semua mesin/peralatan yang menghasilkan getaran harus diberi
landasan atau penggantung peredam getaran (Vibration eliminator)
yang sesuai.
b. Peredam getaran yang digantung harus dipasang peredam getaran
jenis spring/rubber diletakan dan diberi landasan peredam getaran
jenis Kinetic neoprene isolator.
4) Pemasangan Unit AC VRF
a. Condensing Unit
- Condensing unit harus diletakan pada dudukan/fondasi dengan
diberi peredam getaran untuk menjamin tidak terjadinya vibrasi
getaran.
- Tata cara instalasi unit condensing harus mengikuti dan sesuai
dengan rekomendasi pabrik baik dalam hal jarak antar unit dan unit
RKS (Spesifikasi Teknis) Gd-4 PUSINOV LIPI TAHAP 3 : 24
b. Evaporating Unit
- Tiap-tiap Evaporating Unit (Indoor Unit) harus dipasang pada
tempat-tempat yang sesuai dengan gambar perencanaan.
- Sebelum melakukan pemasangan indoor unit, pelaksana pekerjaan
diharuskan melakukan koordinasi dengan pihak
c. Pipa Refrigerant
- Instalasi Pipa Refrigerat harus sesuai dengan Persyaratan Umum
Pemipaan Refrigerant.
- Semua pipa refrigerant harus dikerjakan secara hati-hati dan sebaik
mungkin. Semua bagian-bagian pipa ini harus bersih dari debu dan
kotoran.
- Tipe Pipa Refrigenat harus mengikuti standard ASTM B-88 klass L
yang “dihydrated & sealed” untuk penggunaan dengan Gas
Refrigerant R410a (Ramah Lingkungan).
- Apabila terdapat ketidak sesuaian antara Gambar Perencanaan
dengan peraturan/rekomendasi dari Manufacturer, maka pelaksana
pekerjaan harus melaporkan kepada Direksi untuk mendapatkan
penyelesaian.
- Suction Line :
a. Harus dibuat dengan Total Pressure Drop maksimum 3 Psi.
b. Harus memiliki kecepatan aliran yang cukup untuk
menghantarkan oli ke Comppresor.
c. Harus diisolasi dengan lapisan isolasi yang khusus untuk pipa
Refrigerant.
d. Harus dilapisi dengan Vapor Barrier dari bahan Aluminium Foil,
untuk pemipaan yang langsung terkena sinar matahari.
e. Harus dibuat Suction Line Loop untuk Evaporator yang lokasinya
lebih tinggi dari Compressor.
- Liquid Line :
a. Harus dibuat dengan Total Pressure Drop antara 3 sampai 6 Psi.
b. Refrigerant harus pada tingkat keadaan Sub Cooling pada saat
mencapai 'Refrigerant Control Device'.
c. Sub-Cooling harus diperhitungkan untuk dapat mengatasi Friction
Loss pada pipa dan Vertical Rise.
d. Liquid Line yang berada di luar gedung, atau yang terkena sinar
matahari langsung harus diisolasi seperti Suction Line.
d. Sambungan dan Instalasi Pipa Refrigerant :
- dengan Branzed Joints with Sweat Fitting.
RKS (Spesifikasi Teknis) Gd-4 PUSINOV LIPI TAHAP 3 : 25
3 Semua bahan, dan warna Cat yang akan dipakai harus diajukan
Contoh terlebih dahulu, untuk dapat persetujuan Konsultan
pengawas/owners
4 Konsultan Pengawas/owners dapat menolak bilamana bahan tidak
sesuai dengan spek teknis yang ditentukan.
5 Semua pekerjaan yang telah dilaksanakan bila tidak sesuai spek
teknis dapat dibongkar atau diperbaiki ulang atas permintaan
Konsultan pengawas atau owners yang didukung dengan berita
acara.
6 Kontraktor sebelum memulai Kerja harus membuat Metoda
pelaksanaan dan Shop Drawing untuk mendapatkan ijin
pelaksanaan dari konsultan pengawas
7 Setiap pelaksanaan pekerjaan harus dengan Standar Prosedur
Kerja yang dibuat secara tertulis dan diketahui oleh konsultan
pengawas.
8 Semua perubahan konstruksi harus didukung degan berita acara
yang diketahui oleh para proyektan terkait
Penutup :
Demikian Spesifikasi Teknis ini disusun berdasarkan hasil Optimasi
Kebutuhan dan Optimasi Disain yang disesuaikan dengan ketersediaan
anggaran, dan telah di koordinasikan dengan pihak Owners.
oooooooooooooo OO oooooooooooooo