Anda di halaman 1dari 7

Flowchart Pekerjaan

1. Persiapan
Pekerjaan persiapan meliputi pekerjaan mempersiapkan gambar kerja, menentukan
jenis/tipe bekisting yang akan digunakan, jenis dan kebutuhan material yang dibutuhkan
dalam pekerjaan bekisting, termasuk alat-alat yang dibutuhkan. Gambar pelaksanaan
harus menggambarkan :
a. Gambar denah, menggambarkan posisi pile cap terhadap sumbu bangunan lengkap
dengan ukuran pile cap dan diameternya.
b. Gambar potongan harus menginformasikan ukuran, elevasi dan mutu beton yang
dipakai yaitu K-350
c. Gambar pembesian pile cap harus menginformasikan jenis, jumlah dan diameter besi
serta jarak besi baik besi utama maupun besi sengkang.
Semua gambar pelaksanaan harus mengacu pada gambar perencanaan yang berstatus
“for construction”, spesifikasi dan risalah lelang.
2. Pabrikasi Tulangan, Bekisting dan Pekerjaan Pengukuran Pilecap
Langkah kedua dalam kegiatan ini adalah fabrikasi rebar, formwork. Kegiatan ini
meliputi mendatangkan bahan, membuat pola, memotong dan pengaturan panel dan
pembesiaan sesuai dengan rencana. Untuk contoh gambar penulangan dapat dilihat pada
gambar 6.2. di waktu yang sama dikerjakan pekerjaan pengukuran pilecap dan saluran
drainase untuk tangkapan air mengelilingi galian utama.
3. Pemancangan Sheet Pile
Pemancangan sheet pile dilakukan untuk menahan tekanan tanah pada sekeliling area
pilecap dengan menggunakan sheet pile FSP tipe III. Pada setiap pekerjaan pilecap
dilakukan pemancangan sheet pile dengan menggunakan excavibro. Kedalaman sheet
pile yang tertanam adalah 3m dan sebagai penahan tekanan tanah aktif 3m jadi total
panjang sheet pile adalah 6m. Dokumentasi pemancangan sheet pile dapat dilihat pada
gambar 6.5 dibawah ini.
4. Galian Tanah dan Pemasangan Besi Pengikat
Setelah Sheet pile terpasang dengan benar pada posisi yang ditentukan maka dilakukan
penggalian struktur pilecap pada kedalaman yang telah ditentukan menggunakan
excavator. Pada proses penggalian harus dilakukan dengan hati-hati karena ada pondasi
borepile yang sudah terpasang. Galian tanah dilakukan tahap demi tahap seperti di
tunjukkan pada lampiran 1 mengenai tahapan pekerjaan galian struktur.
5. Tes PDA dan PIT
6. Pengukuran dan LC
Menentukan dan menandai posisi koordinat elveasi dan presesi lokasi pilecap oleh
surveyor. Menentukan dan menandai lokasi, elevasi, dan presisi lokasi bekisting dan lean
concrete. Setelah itu memberikan tanda batas area kerja dan pengecoran lantai kerja pile
cap dengan menggunakan beton K-125.
7. Perlakuan Ujung Kepala Tiang Pile
Perawatan kepala tiang akan dilakukan tergantung pada kemajuan penggalian. Kepala
tiang akan dihilangkan dengan menggunakan beton cutter dan manual. Selama
pemotongan, rebar dari tumpukan tiang harus diambil hati-hati untuk menghindari
kerusakan apapun dengan pekerjaan pencabutan formwork. Setelah pemotongan dan
penghapusan, sampah beton harus diangkut dan dibuang ke area pembuangan yang
dilakukan oleh dump truck.
Sebelum dimulainya pemotongan, tim survey akan melakukan pengukuran untuk
menentukan panjang tiang yang akan dipotong. Pemeriksaan silang untuk survey harus
dilakukan untuk hindari kesalahan itu. Kemudian pemotongan kepala tiang akan
dilakukan sesuai dengan gambar konstruksi yang disetujui.
8. Pemasangan Tulangan dan Bekisting Pile Cap
Sebelum dipasang batang tulangan hasil pabrikasi harus dibersihkan dari lumpur,
serpihan yang mudah lepas, dan bahan asing lainnya yang merusak ikatan. Kemuduan
batang tulangan harus di tempatkan pada kedudukan semestinya sehingga tetap kokoh
saat dicor. Batang tulangan harus diikat pada setiap besi/tulangan yang diperkuat. Untuk
detail pemasangan pile cap dapat dilihat di shop drawing pada request yang diajukan.
Untuk pemasangan bekisting pile cap hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai
berikut:
a. Bekisting harus dipasang di titik-titik yang ditentukan oleh surveyor dan pastikan
untuk kelurusan dan bekisting yang dipasang harus memudahkan dalam
pembongkaran. Penyambungan antara panel bekisting dalam posisi horizontal dan
vertikal harus rata untuk menghasilkan bentuk beton yang sesuai.
b. Bekisting yang terpasang menggunakan alat dengan kapasitas cukup untuk
mengambil dari lokasi pengampungan bahan ke lokasi pile cap.
c. Bekisting dipasang diatas lantai kerja.
d. Bekisting yang terpasang harus sesuai dengan panel yang difabrikasi.
e. Antar panel disambung dengan kayu dan pipabaja diameter 1,5
f. Salah satu bekisting panel ditentukan oleh kedalaman beton.
g. Untuk menahan berat beton selama proses pengecoran, bekisting ditahan oleh
separator yang terhubung dengan bekisting dan terikat [ada besi utama.
h. Separator yang dipasang harus dipastikan tidak ada perubahan bentuk (deformasi)
selama proses menuangkan beton.
i. Separator dipasangkan ke bekisting yang ditahan oleh pipa baja.
j. Jarak separator harus disesuaikan dengan lokasi dan kedalaman beton yang
dituangkan.
k. Pastikan semua pembesian sesuai marking dalam baris dan memiliki selimut beton,
serta sudah tersedia “beton decking” yang mencukupi.
l. Setelah bekisting pile cap ditutup, semua alat bantu perkuatan seperti Tie Rod, Form
Tie, pipa baja dan alat bantu lainnya terpasang.
m. Pastikan elevasi dinding bekisting pile cap tidak turun, gunakan bantuan waterpas dan
peralatan.
n. Setelah bekisting dipasang dengan benar, buatlah sipatan (atau ditandai dengan paku)
sampai batas / ketinggian pengecoran didalam dinding bekisting pile cap. Untuk
detail bekisting dapat dilihat di shop drawing pada request yang diajukan.
9. Pengecoran Beton
Pengecoran pile ini menggunakan mutu beton fc’ 29,05 Mpa dan dalam pengambilan
benda uji mengikuti volume pengecoran dengan mengacu pada truck mixer, dan umur
pengetesan benda uji dilakukan pada umur 7 hari (independent)
A. Penuangan beton
Untuk mendapatkan hasil beton yang baik maka cara penuangan harus benar yaitu:
a. Pengecoran harus contuniue sejak pengecoran dimulai sampai mencapai siar
pelaksanaan (sambungan) yang ditetapkan.
b. Beton harus dituang vertikal dan sedekat mungkin dengan bagian yang dicor. Jika
diperlukan meralatan beton, harus dilakukan dengan sekop dan bukan membuat
beton mengalir.
c. Beton tidak dituangkan ke dalam bekisting dengan jarak yang tinggi (maksimum2
m) karena akan mengakibatkan segregasi. Apabila tinggi lebih dari 2m, maka
harus memakai talang/corong/tremi.
d. Pengecoran harus dimulai dari sudut-sudut bekisting dan dari level terendah jika
permukaannya miring.
e. Beton harus dituang pada tumpukan beton sebelum (overlapping) dan bukan jauh
darinya.
f. Beton harus dicor dalam lapisan-lapisan datar, dan tiap lapisan harus dipadatkan
sebelum lapisan dibawahnya mengeras. Untuk pengecoran dinding yang panjang
sekali, dimana cara lapisan-lapisan horizontal akan menyebabkan terjadinga
sambungan dingin (cold joint) pada beton, pengecoran harus dilakukan dengan
ketinggian penuh yang akan membuat kemiringan pada permukaan beton.
g. Beton tidak boleh dicor pada saat hujan lebat tanpa penutup diatasnya, karena air
hujan akan menyebabkan turunnya mutu beton.
B. Pemadatan
Disamping cara penuangan yang benar, cara pemadatan yang benar juga merupakan
factor penting guna mencapai tujuan pembetonan. Cara pemadatan dengan vibrator
yang benar yaitu:
a. Besarnya kepala vibrator harus disesuaikan dengan jenis struktur beton yang akan
dicor dan jarak antar tulangan terkecil.
b. Vibrator harus dapat dimasukkan kedalam jaringan/anyaman besi beton dan harus
diusahakan sedikit mungkin mempertahankan vibrator pada besi. Menggetarkan
besi beton dapat mengakibatkan mutu beton yang jelek, dimana terjadi
pengumpulan pasir disekitar besi, bahkan apabila besi di getarkan terus menerus
akan berakibat lebih kritis karena getaran ini merambat kebeton sampingnya yang
sudah mulai mengeras, sehingga mengakibatkan retak atau terjadinya rongga
antar besi dan beton. Rongga ini akan mengakibatkan bahaya korosi pada
tulangan.
c. Tidak boleh meletakkan kepala vibrator terlalu lama dalam beton karena akan
menyebabkan segregasi dan bleeding terutama untuk beton dengan slump tinggi.
Lama penggetaran cukup antara 10 sampai 15 menit.
d. Kepala vibrator jangan terlalu dekat dengan bekisting, karena apabila bekisting
tergetar akan terbentuk lapisan pasir lepas dan juga dapat merusakkan bekisting.
Jarak minimal ke bekisting adalah 10 cm
e. Beton tidak boleh digetarkan berulang-ulang pada tempat yang sama karena dapat
mengakibatkan rongga-rongga udara didalam betonnya.
f. Vibrator harus dimasukkan kedalam beton yang belum terpadatkan secara tepat
dan dicabut pelan-pelan. Kecepatan memasukkan vibrator diperlukan agar tidak
sempat terjadi pemadatan awal pada beton lapisan atas sehingga menyulitkan
lolosnya udara dan air yang terperangkap dibawahnya.sedangkan pencabutan
harus dilakukan pelan-pelan untuk memberikan kesempatan vibrator menyalurkan
secara penuh energy pemadatan pada beton. Kecepatan pencabutan berkisar
antara 4 sampai 8 detik.
g. Lapisan beton harus dicor secara rata sejak permulaan untuk memudahkan
pengaturan system pemadatan dengan vibrator.
h. Untuk pengecoran struktur beton yang tinggi dan lebar, tiap lapisan beton yang
paling efisien adalah 50 cm. Apabila tiap lapisan dibuat tebal akan meyulitkan
udara dan air yang terperangkap keluar keatas karena tekanan beton terlalu berat.
Apabila lapisan terlalu tipis, tekanan beton tidak dapat mengimbangi pekerjaan
vibrator.
i. Untuk menyambung lapisan bawah dengan lapisan atas, vibrator harus
dimasukkan sebagian (kira-kira 10 sampai 15 cm) kedalam lapisan dibawahnya
agar tercipta lekatan monolit, padat dan menyatu.
j. Pada pengecoran plat beton yang tipis, vibrator boleh dimasukkan kedalam beton
secara miring. Dalam hal ini vibrator akan menyentuh besi tulangan, tetapi harus
diusahkan sedikit dan secepat mungkin.
10. Perawatan beton
Untuk menjaga agar proses hidrasi beton dapat berlangsung dengan sempurna maka
diperlukan curing untuk menjaga kelembabannya. Lama curing sekitar 7 hari berturut-
turut mulai hari kedua setelah pengecoran. Curing dapat dilakukan dengan cara
menyemprotkan air pada permukaan beton untuk proses peratan beton.
11. Pembongkaran bekisting
Bekisting harus dibongkar perlahan tampa adanya goyangan atau goncangan, setelah
beton cukup mampu menahan beban selama pembongkaran tidak merusak beton.
Pembongkaran harus dilakukan dengan hati-hati dan beton telah mencapai umurnya dan
harus mendapatkan persetujuan dari konsultan.
12. Timbunan kembali galian pile cap
setelah konstruksi pile cap dan kolom tahap 1, pekerjaan pengerukan akan dilakukan
pelepasan tiang penyangga dan sheet pile. Pekerjaan persiapan untuk mengisi ulang
termasuk pengambilan sampel bahan pengurukan, pembersihan area pengurukan dan
penandaan untuk paisan backfill. Pada area yang digali, tanah dikumpulkan pada
stockyard dan akan digunakan sebagai urugan kembali. Tanah yang digali akan
digunakan untuk bahan backfill.
Sebelum pekerjaan pengurukan, bahan pengurukan yang sesuai akan dikirimkan dan
disimpan disite. Dalam hal bahwa beberapa bahan yang tidak cocok seperti material yang
tidak termasuk dalam tanah yang ditebar, harus dibuang dari tanah yang ditimbun.
Pemeriksaan kepadatan tanah kering dilakukan untuk mendapatkan kepadatan optimum.
Setelah itu, timbunan tanah akan dilakukan oleh excavator dan manual. Ketebalan lapisan
untuk timbunan tanah maksimal 150 mm. timbunan tanah harus dipadatkan oleh
pemadatan dorongan atau alat manual lapis demi lapis.
13. Pencabutan sheetpile
Setelah penimbunan kembali sampai top elevasi pilecap, pelepasan dukungan baja akan
dilakukan dengan menggunakan alat penangkat seperti mobile crane. Selama pencabutan
H beam, tali (baja) harus digunakan sehingga mencegah balok H memukul dengan pagar
sementara dan atau/pekerjaan.
Timbunan bekas galian pilecap terus dilakukan sampai mencapai elevasi tanah yang
direncanakan setelah pembongkaran dukungan baja. Timbunan tanah dan pemadatan
akan dilakukan setiap lapisan maksimal 150 mm sampai tanah padat.
Setelah penimbunan kembali, sheetpile akan ditarik keluar dengan menggunakan mesin
sheet piling. Selama penarikan sheetpile, flagman harus memberikan komando untuk
memantau jarak antara peralatan dan kolom beton. Dan jarak dengan pagar sementara
juga harus dipantau oleh petugas sinyal selama aktivitas. Bahan sheet yang ditarik keluar
akan dimobilisasi ke lokasi pekerjaan pilecap berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai