Anda di halaman 1dari 3

 Proses Pekerjaan Penulangan

Tulangan utama yang digunakan adalah tulangan ulir dengan D22, sengkang D10.
Proses pekerjaan pembesian dalam proyek ini adalah sebagai berikut:
1. Pembesian atau perakitan tulangan kolom pada tugas ini menggunakan
kolom  precast.
2. Perakitan tulangan kolom dilakukan dengan membaca gambar kerja yang
telah dirancang sebelumnya.
3. Sebelum merakit tulangan kolom, diawali dengan pemotongan dan
pembengkokan besi yang dilakukan dilokasi proyek dilapangan terbuka.
4. Tulangan dan sengkang yang akan dipakai diukur terlebih dahulu lalu
dipotong dan dibentuk sesuai panjang yang diinginkan.
5. Tulangan dan sengkang yang telah dibentuk dibawa ke lokasi pekerjaan
untuk dirakit.
6. Setelah tulangan selesai dirakit, untuk besi tulangan precast diangkut
dengan menggunakan tower crane ke lokasi yang akan dipasang.
 Proses Pekerjaan Bekisting
Bekisting kolom adalah alat bantu sementara yang berfungsi untuk membentuk
beton pada saat pengecoran kolom dilaksanakan, sehingga diperoleh bentuk beton
sesuai dengan perencanaan. Dalam pengerjaan beton, bekisting memegang
peranan penting. Oleh karena itu, bekisting harus dibuat dari bahan yang bermutu
yang sesuai dengan jenis pekerjaan dan perlu direncanakan sedemikian rupa
supaya konstruksi tidak mengalami kerusakan akibat lendutan atau lenturan yang
timbul ketika beton dituang.

Pada tugas ini bekisting kolom yang digunakan diasumsikan menggunakan jenis
PERI GT-24 dengan panjang 4 m buatan Germany yang dirakit langsung di
lapangan terbuka dengan jumlah pekerja untuk satu bekisting adalah dua orang
dan lama perakitan bekisting ini memakan waktu selama 2-3 jam.

Adapun langkah kerja dalam pemasangan bekisting kolom adalah:


1. Bekisting dirakit terlebih dahulu.
2. Melakukan marking posisi kolom sebagai tempat dimana bekisting akan
diletakkan. Jarak marking posisi kolom ini adalah setebal selimut beton
yaitu 4-5 cm.
3. Pasang sepatu kolom dengan marking yang ada.Sepatu kolom ini berfungsi
sebagai penahan posisi tulangan kolom agar tidak berubah posisi pada saat
pengecoran, dan juga berfungsi sebagai penahan bekisting bagian bawah
agar posisi bekisting tidak berubah dan ukuran kolom menjadi benar.
4. Kemudian bekisting diangkat dan dipasang ke kolom dengan
menggunakan tower crane.
5. Tie rod dipasang untuk mengikat mal dan kemudian dikuatkan dengan wing
nut pada bekisting yang telah dipasang sehingga pada saat pengecoran tidak
terjadi kebocoran.
6. Kemudian push pull prop RS dikaitkan dengan steak yang telah dipasang
sebelumnya pada lantai. Fungsi dari push pull prop RS ini sendiri adalah
untuk mengatur ketegakan bagian atas bekisting sekaligus sebagai
penyokong bekisting. Baji kemudian dipasangkan pada setiap kopling, di
mana kopling berfungsi sebagai penyambung brace.
7. Cek vertikalitas bekisting  dengan menggunakan unting-unting atau baji
yang tujuannya untuk mengetahui rata tidaknya bekisting.
8. Sebelum dilakukan pengecoran pastikan bahwa semua benar-benar sudah
siap untuk dicor

 Proses Pekerjaan Pembetonan


Beton yang dipakai dalam pengecoran kolom merupakan ready mix design dengan
mutu beton K-350.
Adapun langkah pengerjaan pengecoran kolom adalah sebagai berikut:
1. Persiapan Pengecoran
Dalam persiapan pengecoran semua bagian-bagian yang akan dicor harus
bersih dan bebas dari kotoran agar terhindar dari kerusakan
beton. Kemudian, bekisting yang telah dirakit diolesi dengan oli bekas.
Ketika bekisting telah dipasang 2 orang pekerja naik ke atas bekisting dan
memasang balok disetiap sisi dengan tebal 5 cm sebagai acuan tebal selimut
beton dan kedalam 10 cm dari atas bekisting.
2. Pelaksanaan Pengecoran
Campuran beton dituangkan dari concrete mixer truck kedalam bucket
cor yang telah dipasangkan selang. Kemudian bucket cor diangkat
menggunakan tower crane ke lantai 6 tempat kolom akan dicor. Pada saat
pengangkatan bucket corditutup/dikunci agar tidak tumpah.
Pada saat pengecoran tutup bucket cordibuka dan beton dituangkan kedalam
bekisting. Penuangan beton dilakukan secara bertahap agar tidak
terjadi segregasi yaitu pemisahan agregat yang dapat mengurangi mutu
beton. Tinggi jatuh penuangan beton tidak boleh terlalu tinggi agar tidak
terjadi segregasi. Jarak penuangan dari bucket ke bekisting kolom berjarak
≤ 1,50 m. Selama proses pengecoran berlangsung, beton dipadatkan dengan
menggunakan vibrator atau bisa juga dipukul-pukul dengan palu karet yang
tujuannya untukmenghilangkan rongga-rongga udara serta untuk mencapai
pemadatan yang maksimal.

Anda mungkin juga menyukai