Disusun Oleh:
2022
SISTEM KONSTRUKSI DAN METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN HOTEL 3 LANTAI
Bottom-Up:
Metode pelaksanaan konstruksi yang dimulai dari bawah kemudian secara bertahap ke atas (mulai dari
penggalian, pelaksanaan pondasi, pekerjaan kolom, balok dan plat hingga elevasi yang direncanakan
(mudah pelaksanaan, murah, konstruksi sementara banyak)
Open cut
Top-Down:
Metode pelaksanaan konstruksi dimana struktur bawah (balok dan plat) dimulai dari atas ke bawah,
selama pelaksanaan didukung oleh tiang baja (Kingpost) yang dipasang bersamasama dengan bored pile
dan dipasang diaphragm wall yang sekaligus sebagai cut off dewatering (reduksi waktu ±20%, mahal).
Berfungsi mendukung plat, balok dan kolom sementara, yang nantinya akan diberikan perkuatan setelah
menjadi kolom permanen
Up-Down:
Metode pelaksanaan konstruksi pengembangan dari metode top down, dimana proses pelaksanaan
bangunan bawah (basement) dilakukan bersamaan dengan proses bangunan atas mulai dilaksanakan
BANGUNAN HOTEL 3 LANTAI
ACUAN PERTURAN :
SNI 1726:2012 tentang Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung
dan non gedung.
SNI 2847:2013 tentang Persyaratan Beton Bertulang Untuk Bangunan Gedung Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 5/PRT/M/2016.
SNI 1726:2012 tentang Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung
dan non gedung.
SNI 2847:2013 tentang Persyaratan Beton Bertulang Untuk Bangunan Gedung Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 5/PRT/M/2016.
Pelaksanaan Pekerjaan
Pelaksaan pekerjaan merupakan perwujudan yang nyata dari rencana-rencana yang dirancang oleh
perencana sesuai dengan keinginan dari pemberi tugas (owner) pada tahap awal. Dalam tahap ini
diperlukan kerja sama dan koordinasi diantara semua pihak yang terkait baik pemilik proyek (owner),
konsultan dan kontraktor.
1. Tinjauan Umum
Pondasi bor pile adalah pondasi yang berfungsi mentransferkan atau menyalurkan beban dari struktur
atas ketanah keras.
Pelaksanaan kerja pondasi bor pile pada proyek pembangunan hotel fave ini dengan cara pengeboran
tanah terlebih dahulu hingga sampai tanah keras dengan kedalaman sepuluh (10) meter. Setelah di bor,
kemudian di pasang tulangan yang sudah di rangkai di tempat titik-titik bor dan kemudian di cor di
tempat.
Pondasi bor pile adalah jenis pondasi dalam karena efektif dipakai untuk tanah permukaan yang daya
dukungnya kurang memadai sehingga membutuhkan kedalaman tertentu untuk mendapatkan tanah
keras. Pondasi bor pile pada proyek pembangunan hotel fave ini adalah berbentuk bundar dengan
panjang 10 meter dan berdiameter 30 cm. Gambar pondasi bor pile dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut
ini.
Gambar 4.1. Pondasi bor pile
Pekerjaan pemotongan dan pembengkokan tulangan dilaksanakan sesuai dengan ukuran dan kebutuhan
yang direncanakan baik bentuk tulangan, diameter tulangan, panjang potongan, dan jumlah tulangan
diusahakan agar baja tulangan dapat seefisien mungkin (sisa potongan sedikit).
Baja tulangan yang telah selesai dipotong dan dibengkokan, dikelompokan sesuai dengan bentuk,
ukuran, dan jenis pemakaiannya, sehingga mempermudah pekerjaan perakitan rangka tulangan pondasi
bor pile. Gambar pembengkokan dan perakitan tulangan dapat dilihat pada Gambar 4.2 dan 4.3 berikut
ini.
3.Pengeboran
Pengeboran pondasi bor pile pada proyek pembangunan hotel fave ini dengan sistem wash boring.
Sistem wash boring adalah tanah dikikis dengan menggunakan mata bor cross bit yang mempunyai daya
tekan ± 200 kg. Pengikisan tanah pada pengeboran sistem wash boring ini dibantu dengan tiupan air
lewat lubang stang bor yang dihasilkan mesin pompa, hal ini menyebabkan tanah yang terkikis terdorong
keluar dari lubang bor. Gambar pengeboran dapat dilihat pada Gambar 4.4 berikut ini.
Rangka baja tulangan yang telah dirakit diangkat dengan bantuan diesel winch dalam posisi tegak lurus
terhadap lubang bor dan diturunkan dengan hati-hati agar tidak terjadi banyak singgungan dengan lubang
bor.
Rangka tulangan pondasi bor pile yang telah dimasukan dalam lubang bor ditahan dengan potongan
tulangan melintang lubang bor. Setelah rangka tulangan pondasi bor pile terpasang, pipa tremi
disambung dan dimasukkan kedalam lubang dengan panjang sesuai kedalaman lubang bor. Gambar
pemasangan rangka tulangan pondasi bor pile dan pipa tremi dapat dilihat pada Gambar 4.5 dan 4.6
berikut ini.
Pengecoran pondasi bor pile pada proyek pembangunan hotel fave ini dilakukan dengan cara:
1. Concrete mixer truk menuangkan langsung adukan beton kedalam corong cor dengan bantuan
papan cor.
2. Corong cor diisi terus-menerus hingga pipa tremi terangkat keatas sampai concrete mixer truk
tidak dapat menuangkan lagi adukan beton kedalam corong cor (± 2 meter dari permukaan
tanah).Gambar pengisian corong cor dapat dilihat pada Gambar 4.8 berikut ini.
Gambar 4.8. pengecoran
3. Setelah concrete mixer truk tidak dapat menuangkan lagi beton ke dalam corong cor, kemudian
adukan beton dituang di dalam bak yang terbuat dari papan dengan ukuran 1m x 1.5m x 0.5m.
4. Setelah beton dituang dalam bak,kemudian pengecoran dilakukan dengan cara manual dengan
menggunakan bantuan ember dan kemudian dituangkan kedalam corong cor.
5. Setelah sambungan pipa tremi 1 terangkat keatas ± 2 meter, maka pengecoran pengisian manual
memakai ember di hentikan. Pipa tremi yang atas di lepas (pipa tremi 1), kemudian corong cor
di pasang ke pipa tremi yang bawah(pipa tremi 2) untuk menuang beton.
6. Pengecoran dilakukan dengan menggunakan bantuan tong. Pekerja berdiri diatas corong cor
sambil menuangkan beton cor memakai tong bantuan sampai selesai pengecoran (naik ± 0.5
meter dari permukaan tanah dasar). Gambar pengecoran pondasi bor pile dapat dilihat pada
Gambar 4.12 berikut ini.
Pile cap adalah konstruksi bangunan yang mengikat antara pondasi, sloof dan kolom. Pile cap berfungsi
menyebarkan beban dari kolom ke pondasi dan di teruskan ke tanah keras. Tulangan pokok pada pile
cap menggunakan tulangan deform diameter 16 mm, sedangkan sengkang menggunakan tulangan polos
dengan diameter 10 mm
Pekerjaan pemotongan dan pembengkokan tulangan dilaksanakan sesuai dengan ukuran dan kebutuhan
yang direncanakan baik bentuk tulangan, diameter tulangan, panjang potongan, dan jumlah tulangan
diusahakan agar baja tulangan dapat seefisien mungkin (sisa potongan sedikit).
Baja tulangan yang telah selesai dipotong dan dibengkokan, dikelompokan sesuai dengan bentuk,
ukuran, dan jenis pemakaiannya, sehingga mempermudah pekerjaan perakitan rangka tulangan pile cap.
Gambar pemotongan dan pembengkokan tulangan pile cap dapat dilihat pada Gambar 4.13 berikut ini.
Penggalian ini betujuan untuk meletakkan pile cap diatas bor pile. Kedalaman yang digali untuk pile cap
berukuran panjang dan lebar 140 cm x 60 cm. Proses penggalian ini dilakukan dengan alat-alat sederhana
seperti cangkul dan sekop. Gambar lubang pile cap dapat dilihat pada Gambar 4.14 berikut ini.
Keterangan gambar:
1 panjang = 140 cm
2 lebar = 60 cm
Setelah pengecoran bor pile selesai tulangan bor pile masih tersisah diatas permukaan tanah. Tulangan
sengaja dilebihkan, agar dapat di sambung dengan tilangan pile cap. Karena sisa tulangan bor pile yang
di perlukan untuk menyambungkan dengan pile cap hanya ± 0.5 meter dari permukaan tanah maka
dilakukan pemangkasan, sehingga menjadi satu kesatuan. Gambar penyambungan sisa tulangan bor pile
dengan pile cap dapat dilihat pada Gambar 4.15 berikut ini.
Gambar.4.15. Penyambungan sisa tulangan bor pile dengan pile cap basemen
Pada proyek pembangunan hotel fave ini bekisting terbuat dari batako. Bekisting dari batako tersebut
dipasang disekeliling daerah pile cap. Gambar bekisting pile cap dapat dilihat pada Gambar 4.16 berikut
ini.
Sebelum pengecoran dilakukan terlebih dahulu segala sesuatunya dipersiapkan seperti alat-alat, bahan,
pembagian tugas dan pembersihan jalannya pekerjaan dasar, agar tidak terganggu, karena pekerjaan
pengecoran ini memerlukan kerja yang cepat. Pengecoran pile cap pada proyek pembangunan hotel fave
ini dilakukan dengan cara penuangan langsung beton dari concrete mixer truk kedalam bekisting pile
cap. Apabila concrete mixer truk tidak dapat menjangkau lokasi pengecoran, maka pengecoran dilakukan
dengan cara estapet dengan bantuan ember. Gambar pengecoran pile cap dapat dilihat pada Gambar 4.17
berikut ini.
.
Sloof adalah struktur bangunan yang terletak diatas fondasi dan berfungsi untuk meratakan beban yang
diterima oleh fondasi.
Pada proyek pembangunan hotel fave ini sloof yang di gunakan adalah berukuran 0.20m x. 0.35m.
Tulangan pokok pada sloof menggunakan tulangan deform diameter 16 mm, sedangkan sengkang
menggunakan tulangan polos dengan diameter 10 mm. Gambar sloof dapat dilihat pada Gambar 4.18
berikut ini.
Pekerjaan pemotongan dan pembengkokan tulangan dilaksanakan sesuai dengan ukuran dan kebutuhan
yang direncanakan baik bentuk tulangan, diameter tulangan, panjang potongan, dan jumlah tulangan
diusahakan agar baja tulangan dapat seefisien mungkin (sisa potongan sedikit).
Baja tulangan yang telah selesai dipotong dan dibengkokan, dikelompokan sesuai dengan bentuk,
ukuran, dan jenis pemakaiannya, sehingga mempermudah pekerjaan perakitan rangka tulangan Sloof.
Rangka tulangan sloof yang sudah di rakit disambungkan dengan rangka tulangan kolom agar menjadi
satu kesatuan. gambar rangka tulangan sloof dengan kolom
1.2.3.4 Pemasangan Bekisting Sloof
Pemasangan bekisting sloof pada proyek pembangunan hotel fave ini terbuat dari papan dan kayu. Fungsi
dari bekisting sloof tersebut adalah untuk menahan adukan beton saat pengecoran berlangsung agar tidak
berserakan ke sampingnya.
Setelah rangka tulangan dan bekisting terpasang, kemudian dilakukan pengecoran sloof. Pengecoran
sloof pada proyek pembangunan hotel fave ini dilakukan dengan cara penuangan langsung beton dari
concrete mixer truk kedalam bekisting sloof. Apabila concrete mixer truk tidak dapat menjangkau lokasi
pengecoran, maka pengecoran dilakukan dengan cara estapet dengan bantuan ember. Gambar
pengecoran sloof dapat dilihat pada Gambar 4.22 berikut ini.
1. UMUM
a. Tujuan Tujuan penulisan ini untuk menjelaskan metode pekerjaan pemasangan bata merah agar ketepatan dan
kualitas pekerjaan dapat terjaga.
b. Lingkup Pekerjaan Metode pekerjaan ini digunakan untuk pekerjaan arsitektur pada proyek The
Terrace Hotel Bali
2. REFERENSI
a. Spesifikasi Teknis Rencana kerja dan syarat-syarat pekerjaan pasangan bata. b. Dokumen PP 1)
Shop Drawing
3. MATERIAL
a. Bata merah (ex. Lokal) b. Semen PC c. Pasir d. Air
4. PERALATAN
a. Meteran b. Benang c. Sendok semen d. Palu e. Waterpass
f. Ember
g. Sekop
h. Tongkat duga
5. PROSEDUR PELAKSANAAN
a. Flowchart Pekerjaan
b. Langkah Kerja
1) Tentukan posisi dinding bata sesuai shop drawing yang telah disetujui.
2) Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan di tempat yang aman dan mudah dijangkau.
3) Ukur panjang dan tebal rata-rata bata untuk dipergunakan sebagai ukuran standar pasangan.
4) Tandai tongkat penduga dengan ukuran tebal rata-rata bata ditambah tebal spesi.
.
5) Buat tanda pada lantai dengan ukuran panjang rata-rata bata ditambah tebal spesi.
6) Rendam bata sampai gelembung udara hilang sebelum digunakan untuk mengurangi penyerapan.
7) Pasang bata kepalaan di sisi samping pasangan, cek tebal spesi dengan tongkat ukur dan ukur
kedatarannya dengan waterpass.
8) Tarik benang ke arah horizontal, lalu hamparkan adukan dengan rata kemudian pasang bata lurus
benang kepalaan. Penarikan benang untuk garis bantu ke arah horizontal dilakukan setiap ± 1 m tinggi
pasangan bata.
9) Cek setiap lapis dengan waterpass sisi tegaknya dan sisi datarnya.
10) Pasang kembali bata kepalaan di atas pasangan yang telah selesai, cek tebal spesi dan datarnya dengan
waterpass.
11) Cek setiap lapis tegak, datar dan tebal spesinya hingga diperoleh lapis yang baik.
12) Ulangi langkah (8) sampai dengan (11) sampai lapis terakhir.
13) Pada daerah pertemuan antara pasangan bata dan kolom maupun kusen, dipasang angkur dengan jarak sekitar 15
pasangan bata. Sementara kolom praktis diperlukan untuk setiap 12 m2 luas dinding pasangan bata untuk
perkuatan.
14) Bersihkan pasangan batu bata dan rapikan dengan menggunakan sendok semen.
Pada pelaksanaannya membuat struktur kolom beton gedung bertingkat itu lebih rumit dan memerlukan
ketelitian tinggi dibandingkan dengan membuat struktur beton rumah biasa. Karena dari fungsinya
sendiri, kolom pada gedung bertingkat akan menampung beban yang lebih besar baik itu beban vertikal,
horizontal dan momen apa saja yang di pikulnya. Selain itu juga, mereka para ahli teknik sipil berusaha
agar biaya yang dikeluarkan bisa seefisien mungkin tanpa mengurangi faktor keamanan. Untuk
membangun rumah biasa, rata – rata tukang sudah mengerti dan hafal mengenai ukuran dan dimensinya.
Hal ini menjadi pembeda di saat berhadapan dengan pembuatan kolom struktur gedung bertingkat,
apalagi dihadapkan pada bangunan yang tidak simetris akibat hasil design sang arsitektur dan pemilik
proyek.
Dalam proses pembuatan kolom gedung pencakar langit, terlebih dahulu dilakukan perencanaan yakni
dimulai dengan perhitungan analisis beban yang bekerja pada kolom, kemudian memperhitungkan
efisiensi biaya yang akan dikeluarkan, dan selanjutnya merekayasa dimensi dari kolom yang akan di
terapkan. Setelah selesai, semua perencanaan tadi dituangkan kedalam gambar kerja, dari sinilah ahli
teknik sipil bekerja extra hati – hati agar segala sesuatu sesuai dengan perhitungan yang telah
direncanakan. Secara umum urutannya adalah sebagai berikut :
Setelah semua data seperti seberapa besar beban yang akan dipikul dari data rencana seperti beban LL
DL dan sebagainya dihitung, selanjutnya para analisis dari teknik sipil akan menghitung seberapa besar
dimensi kolom yang akan dipakai. Di sinilah tugas seorang konsultan perencana bekerja extra, mereka
yang akan menghitung beban apa saja yang bekerja pada kolom. Pekerjaan ini bukannya pekerjaan
mudah pada zaman dahulu, karena para ahli struktur zaman dahulu menghitung secara manual. Berbeda
dengan sekarang ini, ahli teknik sipil dimanjakan dengan keberadaan software penghitung otomatis.
Dimana setelah selesai di scetch dan menginput semua data, maka hasil output pun keluar dengan
sendirinya. Perlu digaris bawahi juga bahwa, biasanya para ahli struktur telah memahami teknik manual
atau dasarnya terlebih dahulu. Setelah paham barulah mereka menggunakan aplikasi penghitung struktur
otomatis seperti yang telah admin sebutkan diatas.
Setelah semua data dihitung dan menghasilkan output yang didapat oleh perencana seperti diatas tadi,
selanjutnya dibuatlah gambar kerja berupa Informasi dimensi kolom, dimensi tulangan dan jenis kuat
tekan beton yang akan dipakai, serta tata letak kolom tersebut. Gambar kerja ini dikonsumsi oleh
pelaksana atau tukang di lapangan. Sebelum itu, gambar kerja ini dibuat menjadi soft drawing oleh
konsultan sehingga lebih mudah di konsumsi oleh pelaksana di lapangan.
Pada masa pelaksanaan pemasangan kolom, tingkat akurasi diperlukan agar tidak keluar dari gambar
rencana diatas. Seorang surveyor melakukan pengukuran agar semua detail dapat tepat pada posisinya.
Artinya kolom dipasang harus sesuai dengan gambar yang telah dikeluarkan oleh konsultan perencana.
Pihak pengawas akan terus mengawasi selama proses pengerjaan agar pekerjaan dapat dilaksanakan dan
diselesaikan dengan baik dan tepat sesuai dengan gambar rencana.
Di lain pihak, pekerja membuat rangkaian pembesian yang terdiri dari tulangan utama dan beugel diikat
secara kokoh, baik itu ditempat atau pun diluar posisi kolom, artinya terkadang rangkaian besi dibuat
langsung di lokasi kolom yang telah ditetapkan atau dirangkai terlebih dahulu diluar lokasi pemasangan.
Semua pekerjaan ini juga harus mengikuti detail yang telah disediakan pada gambar kerja seperti yang
telah dijelaskan diatas tadi. Selanjutnya setelah pembesian berada pada lokasi yang telah ditentukan,
maka dilakukan pemasangan bekisting.
Jenis bekisting yang digunakan pada gedung bertingkat biasanya berupa bekisting bongkar pasang dan
bisa di setel sesuai dimensi kolom, artinya selain dimensi bisa diatur, kelebihan lainnya adalah bila
pekerjaan pemasangan beton pertama telah selesai, maka bekisting yang sama bisa digunakan lagi pada
pekerjaan kolom selanjutnya atau pada lantai di atasnya.
Setelah proses pemasangan bekisting diatas selesai dan sesuai dengan posisinya, selanjutnya proses
pengecoran dilakukan baik itu dengan cara concrete pump atau diangkat dengan bucket tower. Concret
pump biasanya bisa digunakan pada saat kondisi bangunan masih rendah sehingga concrete pump masih
mampu menjangkaunya. Berbeda jika memang tersedia concrete pump yang mampu menjangkau hingga
ketinggian bangunan yang ada. Tetapi biasanya metode yang sering digunakan di Indonesia adalah
dengan menggunakan tower crane. Selama proses penuangan, adukan beton yang masuk kedalam
bekisting dipadatkan dengan cara di pukul atau digetarkan dengan alat.
Pekerjaan membongkar bekisting dilakukan setelah memenuhi persyaratan yang ada, seperti sumur
beton telah tercapai atau kekuatan beton telah terpenuhi. Untuk mencapai kekuatan beton yang
disarankan biasanya dilakukan pencampuran bahan khusus agar proses pencapaian kekuatan dapat
terpenuhi dalam waktu singkat. Sehingga proses pekerjaan membuka bekisting dapat dilakukan dalam
rentang waktu lebih cepat tanpa mengurangi kekuatan kolom itu sendiri. Dengan demikian efisiensi
waktu pelaksanaan dapat dicapai dan pekerjaan bisa diselesaikan tepat waktu, hal ini dapat menghemat
biaya proyek secara signifikan. Semua pekerjaan diatas harus dilakukan dengan tepat dan benar agar
menghasilkan sebuah struktur yang kokoh.
Material semua kusen, daun pintu, dan daun jendela yang digunakan sebagai contoh dalam perhitungan
di posting ini menggunakan jenis kayu kamper samarinda oven dengan finishing melamic gloss warna.
Tahapan pekerjaan yang termasuk dalam pekerjaan pemasangan kusen, daun pintu dan daun jendela, di
antaranya pemasangan kusen kayu kamper 6/12, pemasangan daun pintu panel dan daun jendela,
pemasangan kaca polos 6 mm, pemasangan perlengkapan pintu (engsel, tarikan pintu dan kunci), dan
pemasangan perlengkapan daun jendela (engsel, slot, dan jangka).
DetilKusenPintuP1
Kusen pintu P1 adalah tipe Pintu Panel Dobel (Pintu Kori) yaitu yang berdaun pintu 2 bh dengan
ketebalan 3 cm berdampingan yang terletak di depan ruang tamu berfungsi sebagai pintu utama. Sebagai
contoh kusen pintu P1 ini berbahan balok kayu kamper 6 x 12 cm dengan tinggi 216 cm dan lebar 132
cm
.
Detil Kusen Pintu P2
Kusen pintu P2 adalah tipe Pintu Panel Single dengan ketebalan 3 cm yang digunakan untuk pintu
kamar, pintu dapur, pintu samping, dan pintu belakang. Sebagai contoh kusen pintu P2 ini berbahan
balok kayu kamper 6 x 12 cm dengan tinggi 216 cm dan lebar 92 cm.
Kusen pintu P3 adalah tipe Pintu Panel Single dengan ketebalan 3 cm yang digunakan untuk pintu
kamar mandi (WC). Sebagai contoh kusen pintu P3 ini berbahan balok kayu kamper 6 x 12 cm dengan
tinggi 216 cm dan lebar 72 cm.
Pemasangan ring balk maksimum 4 meter dari sloof, idealnya 3 m - 3,5 m untuk orang indonesia dan
3,5 m - 4,5 meter untuk orang luar negeri. Ukuran ring balk yang biasa digunakan adalah lebar 20 cm
dan tinggi 30 cm atau lebarnya 15 cm dan tingginya 20 cm dengan tulangan pokok (besi beton) 4d -
8mm dan begel d 6 – 15 cm. Ukuran standar tersebut untuk menghasilkan ring balk kokoh sehingga
mampu menjadi struktur lantai atas (akhir) dan tumpuan rangka atap yang kuat.
Selain sebagai penopang tekanan utama dari rangka atap seperti dijelaskan di atas, dengan tinggi 20-
30 cm ring balk juga berfungsi sebagai sirkulasi udara, jika letak dari ring balk terlalu rendah maka
udara yang ada di dalam bangunan akan terasa panas.
RANGKA ATAP
Prosedur Perencanaan
Prosedur perencanaan dapat dianggap terdiri dari dua bagian, desain fungsional dan desain kerangka
kerja struktural. Desain fungsional akan menjamin tercapainya hasil-hasil yang dikehendaki yaitu
yang bersangkut-pautan dengan perencanan dalam pengerjaan dilapangan. Perencanaan kerangka
kerja 4 struktural berarti pemilihan susunan serta ukuran elemen-elemen struktur yang tepat,
sehingga beban layanan bekerja dengan aman. Secara garis besar, prosedur desain secara iteratif
dapat digambarkan sebagai berikut : Perencanaan, Konfigurasi struktur pendahuluan, Penentuan
beban-beban yang harus dipikul, Pemilihan batang pendahuluan, Analisis, Evaluasi, Redesain, dan
Keputusan akhir.
- Analisis Pembebanan mengacu pada SNI 03-1726-2002 tentang Tata Cara Perencaan Ketahanan
Gempa Untuk Bangunan Gedung
- Struktur diasumsikan sebagai struktur simetris dan pengaruh beban hidup terhadap sruktur
diasumsikan penuh pada seluruh betang.
- Struktur dianalisis dengan bantuan Program Aplikasi Komputer (SAP2000 versi.7.42) dengan
ketentuan-ketentuan sebagai berikut : beban mati dan beban hidup yang bekerja pada bidang pelat
atap/lantai dihitung terpisah dan diasumsikan sebagai beban merata eqivalen, pelat atap/lantai
diasumsikan sebagai diagfragma, gaya horizontal akibat gempa dihitung dengan cara statik eqivalen
yang bekerja pada titik pusat massa pada tiap-tiap lantai, persilangan pada bresing type–X tidak
menyatu, dan hubungan tiap-tiap ujung bresing pada pelat buhul diasumsikan sebagai kekangan
sendi
Data Data Perencanaan
Tahap Perencanaan
Adapun tahap tahap yang dilakukan dalam proses perencanaan adalah Verifikasi konfigurasi bentuk
bresing, verifikasi arsitektural, kontrol elemenelemen struktur. Verifikasi konfigurasi dilakukan
sebagai upaya untuk menentukan bentuk bresing yang paling ideal dalam hal ini diasumsikan aman
bila mana faktor strength ratio (SR) dari elemen struktur yang paling maksimum mendekati satu
terjadi pada batang bresing dan diasumsikan ekonomis bilamana bobot bresingnya paling ringan.
Selain faktor kuat dan ekonomis pemilihan tipe konfigurasi bresing juga diupayakan tidak
berpengaruh pada model arsitektur yang akan direncanakan, dimana yang terpenting tidak
mengganggu posisi pintu maupun jendela. Untuk mendapatkan perencanaan pengaku (bresing) yang
kuat dan ekonomis diasumsikan beberapa bentuk konfigurasi bresing sebagai berikut :
1. Kontrol Bresing
2.Perencanaan Sambungan
Untuk menjamin rotasi dapat terjadi pada ujung bresing maka detailing sambungan harus memenuhi
persyaratan berikut: ujung bresing paralel terhadap garis leleh plat buhul, sumbu garis leleh plat buhul
tegak lurus terhadap sumbu bresing, jarak dari ujung bresing ke garis leleh plat buhul sebesar 2 kali tebal
plat buhul (2tg) dan kekuatan las diupayakan lebih besar dari P-leleh pelat buhul bukan hanya lebih besar
dari P-leleh bresing. Agar diperoleh sam.bungan tanpa momen maka hubungan berikut harus terpenuhi:
- tan = eb tan - ec
3.Kontrol Dimensi Balok
Balok direncanakan menerus, tanpa ada sambungan pada tiap-tiap bentangnya, dan pengaruh gaya
ultimit akibat gaya-gaya tak seimbang (Unbalance forces) yang ditinjau adalah sbb;
Kontrol persyaratan gaya akibat gempa yang diamplifikasi oleh System Overstrength Factor (O) :
Pekerjaan Plesteran. Setelah dinding terpasang sampai atas, mulailah melakukan pelapisan penutup
dinding bata. Pelapisan dilakukan dengan diplester untuk dinding dalam. Dinding luar atau batas kavling
biasanya hanya disawut (plesteran tanpa dihaluskan serta tanpa diaci). Sebaiknya saat memulai suatu
pekerjaan plesteran hendaknya dinding batu bata disiram terlebih dahulu dengan air agar plesteran cepat
menempel di dinding. Setelah seluruh dinding diplester, diamkan beberapa hari agar kadar airnya cepat
hilang. Biasanya setelah kadar air seluruhnya telah menguap, plesteran akan terlihat retak-retak kecil.
Pekerjaan plester itu biasanya dilakukan pada bidang dinding dan pada bagian atas pondasi
(trasram/semenram). Pekerjaan trasram untuk mencegah agar kaki tembok tidak mengisap lembab (air)
dari tanah. Adukannya dibuat rapat air yaitu dengan eampuran 1 pc : 2 pasir. Diantara bagian bawah
tembok dengan bagian atas pondasi, sekarang banyak dipasangi balok beton bertulang (sloof) dengan
maksud untuk meratakan beban bangunan yang diterima oleh pondasi yang sekaligus berfungsi sebagai
trasram.
5. Pekerjaan Acian Pekerjaan berikutnya adalah mengaci, untuk menutupi adanya keretakan alami
akibat penguapan. Sebelum pekerjaan acian dimulai, terlebih dahulu lakukan penyiraman agar
acian mudah melekat pada plesteran. Bila pekerjaan acian telah selesai maka perlakuannya sama
dengan pekerjaan plesteran. Acian didiamkan beberapa hari agar kadar airnya mengering. Setelah
terjadi pengeringan, akan timbul secara alami keretakan yang disebut retak-retak rambut. Setelah
proses pengacian selesai, pekerjaan selanjutnya adalah menutupi pari-pari atau retak-retak
rambut. Secara umum arang akan memakai wall sealer (plamur tembak). Plamur tembak
diencerkan dengan air secukupnya. Kemudian diratakan pada permukaan dinding dengan alat
perata. Plamur tembak dapat dijumpai di setiap taka-taka bangunan dengan berbagai merek.
Secara umum bahan ini lebih banyak dipakai di peru mahan perkampungan. Plamur tembak tipe
ini agak sedikit mahal karena pengerjaannya akan banyak memakan waktu sehingga menambah
biaya pelaksanaan. Selain itu, pada waktu akan dilakukan pengecatan, dinding harus diamplas
terlebih dahulu. Di sini banyak dijumpai adanya bilur-bilur bekas guratan alat perata (kape atau
alat perata lainnya) sehingga pengamplasannya juga akan memakan waktu serta banyak memakai
kertas amplas. Bagi mereka yang tetap akan memakai plamur tembok jenis ini ada beberapa cara
yang cukup baik untuk membuat plamur tembok yang lebih murah dan mudah dibuat sendiri.
Cara lain untuk melapisi keretakan acian adalah memakai plamur tembok jenis lainnya yang
disebut under coat (Iapisan dasar). Bahan ini diproduksi oleh pabrik cat terkenal dengan berbagai
merek. Secara teknik pemakai bahan tipe ini akan lebih menguntungkan, karena pelaksanaannya
memakai rol cat dinding. Bahannya harus dibuat seencer mungkin sehingga bidang sasaran akan
jauh lebih banyak. Pengerjaannya pun bisa lebih cepat. Keuntungannya akan dapat menekan
biaya pelaksanaan. Dibuat encer bertujuan agar seluruh bahan tersebut dapat sempurna mengisi
celah-celah retak rambut acian. Bila dibuat kental, akibatnya pada saat mengering bahan tersebut
akan naik ke permukaan celah-celah yang retak. Selain itu, lebih boros pemakaian bahannya.
Jadi, pekerjaan pengamplasan akan lebih lama dan boros kertas amplas serta menambah biaya
pengerjaan
Agar keramik memiliki daya tahan yang baik, tidak hanya direndam, namun adonan
atau campuran dasar keramik dapat mempengaruhi daya rekatnya. Untuk itu, ada beberapa
hal yang harus Anda perhatikan pada saat membuat adonan keramik. Diantaranya adalah
sebagai beriku:
• Perbandingan ideal antara pasir, beton serta semen adalah 1:1:5. Hal ini juga dapat
mempengaruhi ketebalan pasangan keramik.
• Pada saat proses pencampuran adonan pasir dengan semen, gunakan air secukupnya
hingga terbentuk pasta.
• Adonan perlu dibentuk sedemikian rupa agar menjadi sempurna.
Setelah proses pembuatan adonan selesai, sekarang waktunya beralih ke proses
pelaksanaan. Berikut ini adalah langkah-langkah dari cara memasang keramik dinding
yang baik dan benar, yakni:
1. Menyiapkan area kerja
Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan menyiapkan lahan kerja. Sebelumnya,
persiapkan terlebih dahulu benang, meteran ukur, paku serta beton. setelah alat dan
bahan tersebut sudah dipersiapkan, selanjutnya ukurlah dinding rumah Anda yang ingin
dipasangkan dengan keramik.
2. Mengukur dinding
Pengukuran dinding harus dilakukan dengan teliti supaya tidak terjadi kesalahan yang
tidak diinginkan. Dinding yang telah diukur kemudian sisi panjangnya dibagi menjadi
dua agar memiliki lebar yang sama. Pasangan keramik akan dimulai pada posisi tengah,
yakni di titik simetris. Caranya adalah dengan menancapkan paku sebagai tanda dibagian
tersebu Selanjutnya, Anda dapat mengukur tinggi dinding hingga batas yang paling atas.
Hal ini sangat membantu dalam menentukan pasangan keramik yang berada diatas
dinding.
3. Persiapan pemasangan
Apabila proses pengukuran dan pemberian batas telah selesai dilakukan, Anda dapat
melanjutkan dengan proses pemasangan keramik. Proses pemasangan ini akan dilakukan
dari bagian bawah terlebih dahulu. Mengapa demikian? Karena cara ini dianggap paling
mudah dibandingkan memulai dari bagian atas. Tidak hanya itu, pemasangan benang
bagian atas serta bawah ini juga berfungsi sebagai jalur pemasangan keramik, yang
tentunya harus terukur menyesuaikan dengan ketinggian satu keeping keramik.
4. Persiapan pemasangan
Apabila proses pengukuran dan pemberian batas telah selesai dilakukan, Anda dapat
melanjutkan dengan proses pemasangan keramik. Proses pemasangan ini akan dilakukan
dari bagian bawah terlebih dahulu. Mengapa demikian? Karena cara ini dianggap paling
mudah dibandingkan memulai dari bagian atas. Tidak hanya itu, pemasangan benang
bagian atas serta bawah ini juga berfungsi sebagai jalur pemasangan keramik, yang
tentunya harus terukur menyesuaikan dengan ketinggian satu keeping keramik.
5. Merendam keramik
Proses pemasangan tentunya akan membutuhkan adonan semen sebagai perekat keramik
pada dinding rumah. Pembuatan adonan dinding keramik yang baik dan benar sebelumnya
telah diuraikan pada bagian sebelumnya.
Sambil menunggu proses pembuatan adonan, keramik terlebih dahulu di rendam dalam air
bersih selama kurang lebih 2-3 jam. Hal ini ditujukan agar adonan yang menempel pada
permukaan keramik tidak akan dengan cepat mengering. Ini juga merupakan salah satu
tips jitu supaya daya rekat adonan menjadi lebih baik.
6. Persiapan pemasangan
Apabila proses pengukuran dan pemberian batas telah selesai dilakukan, Anda dapat
melanjutkan dengan proses pemasangan keramik. Proses pemasangan ini akan dilakukan
dari bagian bawah terlebih dahulu. Mengapa demikian? Karena cara ini dianggap paling
mudah dibandingkan memulai dari bagian atas. Tidak hanya itu, pemasangan benang
bagian atas serta bawah ini juga berfungsi sebagai jalur pemasangan keramik, yang
tentunya harus terukur menyesuaikan dengan ketinggian satu keeping keramik.
7. Merendam keramik
Proses pemasangan tentunya akan membutuhkan adonan semen sebagai perekat keramik
pada dinding rumah. Pembuatan adonan dinding keramik yang baik dan benar sebelumnya
telah diuraikan pada bagian sebelumnya.
Sambil menunggu proses pembuatan adonan, keramik terlebih dahulu di rendam dalam air
bersih selama kurang lebih 2-3 jam. Hal ini ditujukan agar adonan yang menempel pada
permukaan keramik tidak akan dengan cepat mengering. Ini juga merupakan salah satu
tips jitu supaya daya rekat adonan menjadi lebih baik.
8. Proses pemasangan
Adonan yang telah selesai dapat langsung digunakan untuk proses pemasangan. Caranya
adalah dengan menggambil beberapa keeping keramik dari dalam rendaman. Sebelum
dipasang, keramik tersebut ditiriskan terlebih dahulu. Ingatlah bahwa keramik yangsudah
direndam tersebut tidak boleh terkena sinar matahari agar tidak cepat mengering.
9. Menempel keramik
Keramik yang sudah ditiriskan tersebut kemudian dilapisi dengan adonan semen pada
bagian bawahnya. Ketebalan semen menyesuaikan dengan jarak benang dengan dinding.
Idealnya, ketebalan yang digunakan adalah sekitar 1-1,5 cm. Apabila ketebalannya
melebihi ukuran tersebut, justru dapat mempersulit proses pemasangan.
10. Finishing
Keramik yang sudah dilapisi kemudian ditempelkan pada dinding. Jangan lupa untuk
meratakannya dengan benang, kemudian ditekan menggunakan karet. Ketok permukaan
keramik secara perlahan, hingga keramik rata dengan bagian benang atas dan bawah.
Pekerjaan Plamir dan Cat
Dalam pengecatan dinding meliputi pengecatan dinding exterior (dinding luar) dan
pengecatan dinding interior (dinding dalam). Pengecatan dinding menggunakan bahan
untuk pengecatan Interior menggunakan cat Mowilex AEP dan pengecatan Exterior
menggunakan cat Dulux paint Type Weathersheld dan untuk alat yang digunakan
diantaranya kuas, kape, bak cat, dan amplas..
4. Pastikan sapuan cat di lakukan merata dan pengecatan searah dari atas ke bawah atau
kiri kanan dan lanjutkan arah pengecatan yang sama seluruh area, pengecatan di
lakukan dua lapis atau lebih, pastikan lapisan pertama telah kering.
5. Setelah lapisan warna kering maka finishing dengan cat warna clear, pernish
pelindung sehingga tahan pudar/kusam,anti gores.
1. Persiapkan alat-alat seperti plitur, kuas berukuran 3 inci dan 2 inci, bahan pelarut bisa
solvent atau air, amplas alumunium, kain katun bersih dan kering, gelas plastic.
2. Siapkan material yang akan dilakukan finishing, jika permukaan masih kasar atau
masih banyak lapisan coating yang tertinggal maka amplaslah menggunakan kertas
amplas. Bersihkan debu amplas dengan kain lap, dan pastikan kembali kayu sudah kering
benar, kayu yang tidak kering akan mempercepat pertumbuhan jamur di kemudian hari.
3. Siapkan plitur, perhatikan jumlah bahan pelarut yang digunakan. Bahan campuran
politur adalah air atau thinner tergantung dengan jenisnya. Campurkan plitur dan bahan
pelarutnya di dalam gelas pastik jangan langsung di kaleng. Anda bisa menggunakan
sendok untuk mendapatkan perbandingan campuran bahan dan air. Aduk hingga benar-
benar merata.
Pekerjaan Utilitas
Sistem utilitas bangunan merupakan suatu kelengkapan dari bangunan gedung agar
bangunan gedung tersebut dapat berfungsi secara optimal. Salah atu bagian dari system utilitas
sebuah gedung adalah utilitas plumbing. Pelaksanaan pekerjaan instalasi plumbing ini
dilakukan pada Proyek Kingland Avenue Tower Venetian. Pekerjaan sistem plambing
mencakup pipa aliran air bersih, air kotor, air bekas, ven dan air hujan. Plumbing adalah
teknologi perpipaan dan peralatan untuk menyediakan air bersih dari sumber ke dalam
bangunan, baik dalam hal kualitas, kuantitas dan kontinuitas yang memenuhi syarat dan
membuang air kotor dan air bekas dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemari lingkungan
untuk mencapai kondisi higienis dan kenyamanan yang diinginkan.
MANAJEMEN PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL 3 LANTAI
Rencana kerja dan syarat-syarat adalah segala ketentuan dan informasi yang diperlukan
terutama hal-hal yang tidak dapat dijelaskan dengan gambar-gambar yang harus dipenuhi
oleh kontraktor pada saat akan mengikuti pelelangan maupun pada saat melaksanakan
pekerjaan yang akan dilakukan.
RKS sebagai kelengkapan gambar kerja yang didalamnya memuat uraian tentang :
a. Syarat-syarat umum
b. Syarat-syarat administrasi
c. Syarat-syarat teknis
Setelah selesai, kemudian disahkan oleh DPU Cipta Karya untuk proyek pemerintah dan
Direksi bersama pemberi tugas untuk proyek swasta.
Dalam sebuah RKS ada beberapa hal yang dibahas di dalamnya, antara lain :
BAB Umum
3. Syarat Pembayaran.
BAB Teknis
VOLUME PEKERJAAN
V. PEKERJAAN PLAFOND
5.1. Balok Plafond
5.1.1. Rangka Plafon 207,0075 M2
5.2. Memasang Plafond
5.2.1. Memasang Plafond Gypsum 165,6500 M2
5.2.2. Memasang Lis Plafond 179,9500 M'
V. PEKERJAAN PLAFOND
5.1. Balok Plafond
5.1.1. Rangka Plafon 207,0075 M2 36.913,93 7.641.460,07
7.641.460,07
5.2. Memasang Plafond
5.2.1. Memasang Plafond Gypsum 165,6500 M2 64.214,67 10.637.159,53
5.2.2. Memasang Lis Plafond 179,9500 12.394,20 2.230.336,29
12.867.495,82
VI. PEKERJAAN PLASTERAN
6.1. Plasteran
6.1.1. Plasteran Dinding (1:2) 134,5000 M2 26.166,30 3.519.366,81
6.1.2. Plasteran Dinding (1:4) 780,2350 M2 22.553,96 17.597.388,98
6.1.3. Aian 914,7350 M2 4.837,48 4.425.013,64
25.541.769,43
6.2. Turap Porslen
6.2.1. Pasangan Turap Porslent 47,2160 M2 114.875,64 5.423.968,22
5.423.968,22
HARGA
NO URAIAN SATUAN SATUAN KET
(RUPIAH)
A UPAH:
1 Mandor hari 65.000,00
2 Kepala Tukang hari 55.000,00
3 Tukang hari 45.000,00
4 Pekerja hari 35.000,00
B BAHAN/MATERIAL
1 Air Kerja ls 4.500.000,00
2 Alkali Resisting kg 60.000,00
3 Cat Dasar kg 18.300,00
4 Cat Kayu kg 18.300,00
5 Cat Meni kg 18.300,00
6 Naturtone Cat Tembok kg 14.640,00
7 American Standart Kloset Duduk bh 1.904.000,00
8 Amplas lbr 3.000,00
9 Anti Lumut kg 90.000,00
11 Atap Sakura Roof (2 Susun) m2 51.968,00
12 AW Pipa PVC Ø 1" m 22.400,00
13 AW Pipa PVC Ø 1/2" m 11.200,00
14 AW Pipa PVC Ø 3/4" m 15.680,00
15 AW Pipa PVC Ø 3" m 63.500,00
16 Batu Apung kg 15.000,00
17 Batu Bata bh 225,00
18 Batu Batako 10/20/40 bh 4.000,00
3
19 Batu Kali m 150.000,00
20 Baut Engsel/Teralis dos 7.500,00
21 Baut Ø12-15 bh 1.680,00
22 Baut Ø16-20 bh 2.240,00
23 Belucci Kunci set 112.000,00
24 Besi Polos Ø 10 mm kg 4.384,42
25 Besi Polos Ø 12 mm kg 3.705,54
26 Besi Polos Ø 16 mm kg 3.635,18
27 Besi Polos Ø 8 mm kg 5.221,45
28 Besi Polos Ø 10 mm lnjr 32.462,24
29 Besi Polos Ø 12 mm lnjr 46.720,38
30 Besi Polos Ø 16 mm lnjr 105.752,20
31 Besi Polos Ø 8 mm lnjr 26.464,36
32 Besi Strip kg 5.384,42
33 Diamond Kasar Keramik 20x20 bh 2.440,00
34 Falco Engsel Jendela 3" bh 20.160,00
35 Falco Engsel Pintu 5 " bh 33.600,00
36 Gypsum lbr 61.600,00
37 Hak Angin psg 11.200,00
38 Ikad Keramik 30x30 bh 6.100,00
39 Impra Dempul kg 20.000,00
40 Impresso Keramik 30x30 bh 4.990,91
41 Indocement Semen Warna 50 kg zak 91.500,00
42 Jendela Kaca/Jalusi Miring bh 250.000,00
43 Kaca Bening t = 5 mm m2 95.200,00
44 Kaca Hitam t = 5 mm m2 106.400,00
45 Kawat Bendrad kg 10.750,00
46 Kawat Beton kg 11.200,00
47 Kawat Duri m' 1.400,00
48 Kayau Meranti Papan 3/20 (Kls. 2) m3 784.000,00
49 Kayau Meranti Papan 3/20 (Kls. 2) btg 18.700,00
50 Kayu Meranti Balok 5/7 (Kls. 2) m3 784.000,00
51 Kayu Meranti Balok 5/7 (Kls. 2) btg 10.900,00
52 Kayu Bengkirai Balok (Kls. 1) m3 1.456.000,00
53 Kayu Bengkirai Papan (Kls. 1) m3 1.568.000,00
54 Kayu Bengkirai Balok 5/10 (Kls. 1) btg 29.500,00
55 Kayu Bengkirai Balok 5/7 (Kls. 1) btg 20.500,00
56 Kayu Bengkirai Balok 2/3 (Kls. 1) btg 3.500,00
57 Kayu Bengkirai Balok 8/12 (Kls. 1) btg 54.000,00
58 Kayu Bengkirai Papan 3/20 (Kls. 1) btg 60.500,00
59 Kayu Meranti 4/6 (Kls. I) btg 7.500,00
60 Kayu Ulin Balok (Kls. 1) btg 38.080,00
61 Kayu Meranti Balok (Kls. 1) m3 1.008.000,00
62 Kayu Meranti Papan (Kls. 1) m3 1.064.000,00
63 Kayu Ulin Balok (Kls. 1) m3 1.904.000,00
64 Kayu Ulin Papan (Kls. 1) m3 2.072.000,00
66 Kerikil Beton m3 140.000,00
67 Kia Keramik 40x40 bh 11.183,33
68 Kia Polos Keramik 20x20 bh 2.196,00
69 Kran Air bh 40.000,00
70 Kuas 4" bh 7.840,00
71 Kusen Bengkirai Standar m' 24.000,00
72 Lambersering meranti btg 15.000,00
73 Lexus Westafel bh 952.000,00
74 List Profil m' 10.000,00
75 Lock Wiondow bh 15.000,00
76 Minyak Bekisting lt 10.000,00
77 Nicole Kunci set 78.400,00
78 Nok Surya Roof 100 mm bh 33.600,00
79 Nok Surya Roof 33 mm bh 16.800,00
80 Paku Biasa 2" - 5" kg 9.800,00
81 Paku Sekrup dos 10.000,00
82 Paku Ulin 1" - 5" kg 12.200,00
83 Paragon Plamir kg 8.540,00
84 Pasir Cor m3 130.000,00
3
85 Pasir Pasang m 100.000,00
86 Pasir urug m3 80.000,00
87 Pemasangan Listrik ls 1.500.000,00
88 Perlatan Kecil ls 100.000,00
89 T-Dos (Kontak Hubung Bagi) b 4.500,00
90 Pintu Panel Bengkirai 80-100 x 200 bh 390.000,00
91 Playwood t = 6 mm lbr 56.000,00
92 Playwood t = 9 mm lbr 100.800,00
93 Playwood t =3 mm lbr 39.600,00
94 Pujatex Cat Minyak kg 36.600,00
95 Reservoir/Tangki Air 1200 L bh 952.000,00
96 Rol Cat bh 10.000,00
97 Seng Gelombang BJLS 32 lbr 32.480,00
98 Sirtu m3 125.000,00
99 Talang Air PVC btg 50.400,00
3
100 Tanah Urug m 45.000,00
101 Terali Pengaman m2 100.000,00
102 Toto Kloset Jongkok bh 100.800,00
103 Tonasa Semen Portland 50 kg zak 51.240,00
104 Bak Cuci Stainless bh 257.600,00
105 Tulangan kg 14.308,25
106 Floor Drain Bh 20.000,00
107 Water Drain dan Asesories Bh 85.000,00
108 Pipa PVC Listrik m 7.000,00
109 Saklar Tunggal Bh 15.000,00
110 Kabel NYY 2.5 mm2 m 7.000,00
111 Kabel NYY 1.5 mm2 m 6.500,00
112 Lampu Pijar 20W bh 20.000,00
113 Fitting Lampu bh 10.000,00
114 Inbouw Doss bh 4.500,00
115 Perlengkapan (Isolasi, Paku, Klem, Samb) set 1.000,00
116 Stop Kontak bh 15.000,00
117 Lampu Neon Lengkap bh 35.000,00
118 Box MCB bh 10.000,00
119 Seng Plat 3 x 6 BJLS 28 lbr 28.500,00
120 MCB 6A bh 20.000,00
PEKERJAAN PERSIAPAN
Pembersihan Lapangan
Pasangan Bouwlpank
PEKERJAAN GALIAN
Galian Tanah
PEK. BETON
Pondasi Plat
Kolom
Balok
Plat Beton
Ring Balok
Plafond Gypsum
Acian
PEKERJAAN LANTAI
Urugan Pasir
Kaca Tebal 5 MM
PEKERJAAN PENGECATAN
Pekerjaan Sanitasi
Bak Kontrol
Septictank
Resapan
3. Kurva “S”
Kurva S adalah hasil plot dari Barchart, bertujuan untuk mempermudah melihat kegiatan-
kegiatan yang masuk dalam suatu jangka waktu pengamatan progres pelaksanaan proyek
(Callahan, 1992). Definisi lain, kurva S adalah grafik yang dibuat dengan dumbu vertikal sebagai
nilai kumulatif biaya atau penyelesaian (Progress) kegiatan dan sumbu horizontal sebagai waktu
(Soeharto, 2011).
Kurva S dapat menunjukkan kemampuan proyek berdasarkan kegiatan, waktu, dan bobot
pekerjaan yang dipersentasikan sebagai persentase kumulatif dari seluruh kegiatan proyek.
DETAIL PERENCANAAN HOTEL
➢ Denah Basement
➢ Denah Lantai 1
➢ Denah Lantai 2
https://www.academia.edu/11154200/Metode_Pasangan_Dinding_Bata
https://www.bing.com/images/search?q=desain+hotel+3+lantai&qpvt=desain+hotel+3+lan
tai&FOR M=IQFRML
https://www.academia.edu/9855356/METODE_PELAKSANAAN_BANGUNAN_BERTIN
GKAT_8_Votes
https://constructibuilding.blogspot.com/2016/05/jenis-pekerjaan-pemasangan-kusen-
pintu.html
https://www.pengadaan.web.id/2020/05/pengertian-ring-balk-dan-cara-pasangnya.html
http://repository.polimdo.ac.id/491/1/Tugas%20Akhir%20IWAN%20MULYONO%20full.pd
f
https://123dok.com/document/download/q02xmv3y?page=1
https://hendrica131680.blogspot.com/2019/04/pekerjaan-plesteran-dan-acian.html
https://kontraktorjogja.co.id/panduan-memasang-keramik-dinding/
https://civilstruktur.blogspot.com/2019/06/metode-pelaksanaan-pekerjaan-pengecatan.html
https://library.gunadarma.ac.id/repository/pekerjaan-sistem-utilitas-air-bersih-air-
kotor-dan-air- bekas-pada-unit-loft-c-proyek-apartemen-kingland-avenue-
tower-venetian-di-serpong-tangerang- selatan-ssm
https://www.99.co/id/panduan/utilitas-bangunan
https://jasaarsitekmalang.net/cara-mudah-plester-dinding/
https://stellamariscollege.org/bekisting/
https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/paduraksa/article/view/1830/1799
https://rumahlia.com/tips-trik/cara-plamir-plafon
https://draftstudiorr.com/hotel-dwg/