Anda di halaman 1dari 3

METODE PELAKSANAAN

Kegiatan : PELAKSANAAN PERKUATAN TEBING ( TURAP BETON )


Pekerjaan : TURAP BETON SUNGAI BAKAU BESAR LAUT KABUPATEN
MEMPAWAH
Lokasi : Kab. Mempawah
Tahun Anggaran : 2018

I. PEKERJAAN PERSIAPAN

Pekerjaan Persiapan meliputi kegiatan-kegiatan :

a. Pekerjaan Pengukuran
Sebelum memulai suatu pekerjaan, maka harus dilakukan pekerjaan pengukuran yang bertujuan
untuk menentukan rencana daerah kerja. Pengukuran dilaksanakan untuk mengetahui elevasi
tanah daerah tersebut serta dimensi dari pekerjaan yang akan dilaksanakan nantinya. Jika
menurut Direksi keadaan di lapangan mengalami perubahan pada pengukuran perencanaan,
maka akan dilakukan pengukuran ulang (uitzet) sebelum pekerjaan dimulai, serta memeriksa
seluruh titik yang akan digunakan dalam pengukuran pekerjaan yang nantinya akan dituangkan
ke dalam gambar kerja.

b. Mobilisasi
Mobilsasi adalah proses pengiriman peralatan ke lokasi pekerjaan sesuai dengan kebutuhan
sebagaimana yang disyaratkan pada daftar peralatan yang telah disampaikan dalam Dokumen
Penawaran.

c. Papan Nama Proyek


Papan Nama Proyek dibuat dan diletakkan di lokasi pekerjaan pada tempat yang strategis agar
mudah dibaca, yang isinya meliputi nama pekerjaan, jenis pekerjaan, waktu pelaksanaan, biaya,
nama pelaksana, dan informasi lainnya yang dianggap perlu untuk dicantumkan.

II. PEKERJAAN TURAP BETON

1. Tiang Pancang dan Papan Turap

a. Pengadaan Sheet Pile dan Tiang Pancang


Sheet Pile dan Tiang Pancang merupakan material pabrikasi yang didatangkan dalam keadaan siap
pakai. Proses pemesanan Sheet Pile dan Tiang Pancang dilakukan diawal jadual pelaksanaan
mengingat proses pemesanan hingga tibanya material di lokasi memerlukan waktu yangcukup
lama. Jenis Sheet Pile yang kami usulkan adalah sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan
Untuk angkutan Sheet Pile dan Tiang Pancang hingga tiba di lokasi dilakukan secara estafet. Dari
pabrik menuju ke pelabuhan di Jakarta, Sheet Pile dan Tiang Pancang

b. Perancah Kerja
Perancah kerja berfungsi sebagai jalur akses para pekerja disepanjang jalur konstruksi turap
beton dibuat dari kayu cerucuk ø 8/10 cm – 4 m. Perancah ini juga berfungsi sebagai perancah
bekesting untuk pekerjaan balok penutup. Setelah pekerjaan selesai, seluruh perancah kerja harus
dibongkar.

c. Pemancangan Sheet Pile dan Tiang Pancang


Setelah Sheet Pile dan Tiang Pancang sampai di lokasi, maka pekerjaan pemancangan dapat segera
dilakukan. Pelaksanaan pemancangan Sheet Pile dilakukan dari atas Ponton kapasitas 500 ton
dengan menggunakan Vibro Hammer Generator kapasitas 3,5 ton dan Crawler Crane kapasitas
40 ton sebagai leadernya. Adapun untuk Tiang pancang, pelaksanaan pemancangan dilakukan
dari atas Ponton kapasitas 500 ton dengan menggunakan Pile Hammer kapasitas 2,5 ton.
Dalam pelaksanaannya, yang dipancang terlebih dahulu adalah Sheet Pile. Untuk menghasilkan
pasangan Sheet Pile yang lurus dan rapih, pemancangan dilaksanakan dengan bantuan guider
berupa 2 batang besi atau baja WF yang dipasang sejajar dengan arah pemancangan dan antara
kedua batang besi atau baja WF tersebut diberi jarak setebal Sheet Pile, sehingga kepingan Sheet
Pile dapat disisipkan pada jarak antara tersebut ketika pelaksanaan pemancangan.
Pekerjaan pemancangan dilanjutkan dengan memancang Tiang pancang pada titik-titik tertentu
sesuai gambar rencana. Pola pemancangan bisa tegak lurus atau dengan kemiringan tertentu
disesuaikan dengan gambar rencana. Pada setiap titik pemancangan Tiang pancang dipancangkan
2 batang Spun Ple dengan jenis top dan bottom. Setelah Tiang pancang Bottom dipancang,
dilakukan penyambungan dengan Tiang pancang Top dengan cara pengelasan pada flangenya
dengan menggunakan welding set. Pelaksanaan pengelasan ini dilakukan dari atas ponton. Setelah
pengelasan selesai dilaksanakan, proses pemancangan dilanjutkan kembali hingga permukaan
Tiang pancang Top mencapai elevasi yang disyaratkan.
Pada saat proses pekerjaan pemancangan berlangsung, pada bagian kepala Sheet Pile dan Square
Pile dilapisi atau dilindungi untuk menghindari atau meminimalkan kerusakan pada saat
tumbukan terjadi. Pekerjaan pemancangan akan dihentikan apabila kedalaman yang diisyaratkan
telah tercapai secara teknis.

2. Balok Penutup
a. Cetakan Beton
Cetakan beton untuk balok penutup terbuat dari papan kayu klas II dan kayu kasau 5/7 cm
dengan bentuk atau ukuran sesuai gambar rencana. Cetakan beton dipasang dibagian atas
konstruksi turap dan diletakkan diatas perancah kerja yang telah ada dengan elevasi yang telah
ditentukan pada gambar rencana.

b. Pembesian
Pembesian balok penutup menggunakan besi ulir dan polos dilaksanakan dalam cetakan beton yang
telah dibuat dengan pola pembesian serta dimensi sesuai dengan yang telah ditetapkan pada gambar
kerja.

c. Beton K225
Setelah cetakan beton dan pembesian siap, dilaksanakan pekerjaan pengecoran balok penutup
dengan menggunakan beton mutu K250. Untuk pengadukan beton digunakan Concrete Mixer
kapasitas 0.25 m3, dan untuk pemadatan beton digunakan Concrete Vibrator.
Pelaksanaan pengecoran beton dilaksanakan sebaik mungkin sehingga dapat menghasilkan
bentuk yang baik dan rapih (tidak ada keropos) ketika bekesting dibuka.

IV. PEKERJAAN PENUTUP


Pekerjaan penutup adalah sebagai berikut:
a. Demobilisasi
Kegiatan demobilisasi adalah untuk mengirim kembali peralatan dan personil dari lokasi proyek
ke tempat semula.

b. Perawatan/Pemeliharaan Pekerjaan Selama Masa Pemeliharaan


Jika pada hasil akhir dari pekerjaan terdapat berbagai kerusakan, maka hal tersebut dapat diperbaiki
pada masa pemeliharaan pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai