Anda di halaman 1dari 6

METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN PEMBANGUNAN RUMAH GENSET


Dalam menyelesaikan suatu proyek untuk mencapai tujuan dengan efektif dan efisien, diperlukan
sistem manajemen yang baik. Untuk menerapkan sistem manajemen yang baik, diperlukan
berbagai metode sesuai jenis bangunan yang diselesaikan. Banyak faktor yang mempengaruhi
ketepatan penggunaan peralatan dan pemanfaatan sumber daya di antaranya biaya, waktu, dan
sosial. Untuk mencapai tujuan dengan efektif dan efisien dalam pekerjaan pembangunan rumah
pompa ini, maka diperlukan tahapan pekerjaan sebagai berikut :

A. PEKERJAAN PERSIAPAN
Survey lokasi untuk fasilitas, kantor lapangan/direksi keet dan gudang. Setelah itu melakukan
koordinasi di lokasi pekerjaan dan rapat dengan instansi terkait untuk sosialisasi pelaksanaan
pekerjaan.
1. Pembersihan Lahan
Sebagai langkah awal peleksanaan pekerjaan, Kontraktor membersihkan
lapangan/Lokasi pembangunan dari hal-hal yang dapat merusak pelaksanaan
pembangunan. Penebangan pohon/pembersihan harus tuntas sampai pada akar-akarnya
sehingga tidak merusak struktur tanah.

2. Pengukuran dan Bowplank


Pengukuran ini sangat penting karena merupakan dasar dari pembangunan proyek serta
untuk menentukan volume Mutual Chek Awal (MC-0) dan shop drawing. Pekerjaan
pengukuran dilaksanakan sesuai dengan petunjuk direksi, selanjutnya diaplikasikan
dalam gambar kerja sehingga dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan
pembuatan bowplank sebagai acuan gambar kerja dilapangan.

3. Penyediaan Air Bersih, Sarana Penerangan dan Alat Komunikasi


Penyediaaan air bersih bisa dengan mengambil dari sumber air bersih yang ada di sekitar
lokasi proyek (disediakan owner). Sarana Penerangan jaringan listrik (disediakan owner).,
sedangkan untuk alat komunikasi dengan menggunakan Handy Talky (HT) untuk
mempermudah komunikasi dan koordinasi.

4. Jalan Kerja
Jalan kerja merupakan pekerjaan utama dalam pekerjaan persiapan, pekerjaan ini
merupakan jalan pembuka bagi kelancaran pekerjaan. Akses jalan menuju lokasi kerja

e-mail pusat: dutasalikplk@yahoo.co.id e-mail cabang: dutasalikindonesia@gmail.com


dimaksudkan untuk memudahkan kendaraan keluar masuk area proyek baik itu material
ataupun peralatan kerja sehingga tidak menghambat waktu pelaksanaan pekerjaan.

5. Peralatan K3
Menyiapkan Perlengkapan K3, seperti : sepatu safety, helm proyek, sarung tangan,
masker dll dan juga obat-obatan untuk tindakan P3K.

B. PEKERJAAN TANAH DAN PASIR


Pekerjaan ini meliputi galian pondasi, penimbunan kembali galian pondasi, penimbunan rencana
lantai bangunan, pemadatan sehingga titik peil sesuai dengan gambar rencana.

1. Galian Tanah Pondasi


 Sebelum melaksanakan penggalian, posisi galian dan ukuran seperti tertera dalam
gambar sudah dipastikan benar dan mendapat persetujuan Direksi / Pengawas
lapangan.
 Penggalian tanah pondasi dapat dimulai setelah pemasangan bouwplank dan patok-
patok disetujui Direksi / Pengawas lapangan.
 Untuk mempertahankan kepadatan muka tanah galian, maka lubang yang sudah siap
segera dilanjutkan dengan urugan pasir dan batu kosong.

2. Urugan
Pekerjaan urugan yang dilaksanakan adalah urugan pasir, urugan sirtu dan urugan
kembali bekas tanah galian sesuai dengan gambar kerja.

C. PEKERJAAN BETON
Lingkup pekerjaan beton meliputi penyediaan semua pemasangan pilecap, sloof, balok, plat,
kolom, kolom praktis dan semua komponen-konponenya yang ditunjuk oleh gambar rencana.
Material yang digunakan sesuai dengan spek yang telah ditentukan.
1. Pekerjaan Besi Beton
 Besi Beton yang dipakai yaitu polos U-24 FY=240Mpa), Ulir U-40 (FY=400 Mpa), Hanil
(SNI);
 Ikatan besi beton harus rapih dan kuat, bahan untuk pengikat adalah kawat beton
dengan diameter minimum 1mm.

2. Bekisting
 Sebelum penulangan beton dikerjakan, terlebih dahulu dibuat bekisting ataupun acuan
yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor;
 Bekisting dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan;
 Bahan bekisting dibuat dari kayu/triplek/multiplek;
 Pembukaan bekisting setelah beton berumur minimal 4 hari.

3. Pengecoran Beton
 Beton tidak bertulang/beton tumbuk/ rabat beton dibuat dengan adukan. 1PC : 3 Psr :
5krl dipergunakan untuk lantai kerja, ukuran disesuaikan dengan gambar;

e-mail pusat: dutasalikplk@yahoo.co.id e-mail cabang: dutasalikindonesia@gmail.com


 Pekerjaan konstruksi besi pada bangunan dikerjakan dengan mutu beton K -300 dan
K-175;
 Untuk beton konstruksi dilakukan dengan cara manual;
 Pengecoran beton dapat dilakukan setelah cara pemasangan pembesian disetujui oleh
Direksi Pelaksanaan secara tertulis dan tersedia cukup bahan, peralatan serta tenaga
kerja.

D. PEKERJAAN BAJA
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan, pengangkutan, pemasangan
dan pelayanan yang diperlukan untuk melaksanakan dan membuat konstruksi atap. Pekerjaan
baja dilakukan ketika pekerjaan pengecoran pedestal telah selesai dikerjakan, dan menunggu
umur beton agar bisa dipasangkan kolom baja.

1. Pekerjaan Rangka dan Penutup Atap meliputi pemasangan :


 Rangka Baja WF 200.100.5,5.8
 Plat Baja Penyambung t=10mm
 Gording CNP 125.50.20.2,3
 Treakstang
 Angkur Ø16mm L=400mm”
 Atap Galvalum
 Listplank

2. Lingkup Pekerjaan ;
 Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan seperti dalam gambar;
 Pekerjaan ini meliputi pengadaan, penyetelan dan pemasangan penutup atap;
 Sebelum pelaksanaan dimulai mengadakan pengukuran setempat akan dijadikan gambar
kerja termasuk detailnya;
 Gambar kerja yang telah disetujui oleh pengawas akan menjadi acuan pabrikasi rangka
baja;
 Baja yang telah dipabrikasi terlebih dahulu dicat dasar sebelum dipasang;
 Pemasangan rangka baja akan selalu mengikuti syarat-syarat spesifikasi yang ada
sehingga mutu hasil pemasangan baik.

3. Pengelasan
 Pengelasan konstruksi baja disesuaikan dengan gambar konstruksi dan mengikuti
prosedur yang berlaku;
 Penyambungan bagian-bagian konstruksi baja akan dilakukan dengan las listrik serta
tukang lasnya sudah melalui ujian (test) dan telah memiliki ijazah yang menetapkan
kualifikasi serta jenis pengelasan yang diperkenankan kepadanya.
 Bagian konstruksi yang segera akan di las akan dibersihkan dari bekasbekas cat, karat,
lemak dan kotoran-kotoran lainnya.
 Pengelasan konstruksi baja akan dilakukan setelah diperiksa bahwa hubungan-hubungan
yang akan dilas sudah sesuai dengan ketentuan ketentuan yang berlaku untuk konstruksi
itu.

e-mail pusat: dutasalikplk@yahoo.co.id e-mail cabang: dutasalikindonesia@gmail.com


 Kedudukan konstruksi baja yang segera akan di las akan menjamin situasi yang paling
aman bagi pengelas dan kualitas hasil pengelasan yang dilakukan.
 Pada pekerjaan las, maka sebelum mengadakan las ulangan, baik bekas lapisan
pertama, maupun bidang-bidang benda kerja akan dibersihkan dari kerak (slag) dan
kotoran lainnya.
 Tempat pengelasan dan juga bidang konstruksi yang di las, terlindung dari hujan dan
angin kencang.

4. Lubang – lubang baut.


 Lubang baut untuk baut akan dilaksanakan dengan bor. Lubang baut dibuat lebih besar
2.0 mm dari pada diameter luar baut.
 Pembuatan lubang baut akan dilaksanakan di pabrik dan dikerjakan

5. Pemasangan akhir/ final erection


 Alat-alat untuk pemasangan harus sesuai untuk pekerjaannya dan dalam keadaan baik.
Bila dijumpai bagian-bagian konstruksi yang tidak dapat dipasang atau ditempatkan
sebagaimana mestinya sebagai akibat dari kesalahan pabrikasi atau perubahan bentuk
yang disebabkan penanganan, maka keadaan itu akan segera dilaporkan kepada Direksi/
Konsultan Pengawas disertai usulan cara perbaikannya. Cara perbaikan tersebut harus
mendapat persetujuan dari Direksi / Konsultan Pengawas sebelum dimulainya pekerjaan
tersebut. Perbaikan akan dilakukan dihadapan Direksi / Konsultan Pengawas.
 Meluruskan pelat dan besi siku atas bentuk lainnya akan dilaksanakan dengan cara yang
disetujui. Pekerjaan baja harus kering sebagaimana mestinya.
 Bagian profil baja akan diangkat dengan baik dan ikatan-ikatan sementara akan
digunakan untuk mencegah tegangan-tegangan yang melewati tegangan izin.
 Ikatan-ikatan itu dibiarkan sampai konstruksi selesai. Sambungansambungan sementara
dari baut akan diberikan kepada bagian konstruksi untuk menanhan beban mati, angin
dan tegangan-tegangan selama pembangunan.
 Baut-baut, baut angkar, baut hitam, baut kekuatan tinggi dan lain-lain akan disediakan
dan dipasang sebagaimana mestinya sesuai dengan gambar detail.

E. PEKERJAAN PASANGAN DAN DINDING BATA


1. Pekerjaan Pasangan Bata
 Pekerjaan pasangan bata merah dikerjakan setelah pekerjaan sloof beton.
 Pasangan batu bata pada dinding dengan perekat 1Pc:5Ps. (letak sesuai petunjuk
gambar kerja)
 Sebelum batu bata dipasang, batu bata tersebut direndam dalam air sampai gelembung
udara tidak terlihat lagi.
 Install profil kayu/ besi untuk acuan pada kedua sisi pasangan bata merah yang akan
dipasang, pengukuran bangunan (uitzet) dilakukan secara teliti dan sesuai gambar, check
vertikality profil acuan dengan pendulum (unting-unting).

2. Pekerjaan Plesteran dan Acian


 Pekerjaan plesteran dinding dikerjakan pada permukaan dinding dengan perekat
1Pc:5Ps.
 Pasangan batu bata sebelum diplester dibersihkan dari segala kotoran, dan sebelumnya
terlebih dahulu dinding harus dibasahi dengan air sampai jenuh.
 Plesteran menggunakan jalur-jalur kepala vertikal selebar kurang lebih 15 cm dengan
jarak antara paling besar 100 cm satu sama lain, jalur kepala ini harus benar-benar

e-mail pusat: dutasalikplk@yahoo.co.id e-mail cabang: dutasalikindonesia@gmail.com


vertikal dan datar. Jalur kepala ini merupakan patokan/pedoman untuk plesteran
selanjutnya
 Bidang-bidang yang telah selesai diplester segera dikontrol dengan mistar yang
panjangnya tidak boleh kurang 200 cm.
 Plesteran halus (acian) dapat dilaksanakan sesudah plesteran berumur 8 hari (kering
benar).
 Semua pekerjaan pada plesteran diaci Acian 1pc : 2ps

F. PEKERJAAN LANTAI
Tahapan pekerjaan lantai floor hardener :
 Untuk mendapatkan permukaan yang rata maka pelaksanaan pengecoran harus
dilakukan dengan mengikuti relat yang telah disiapkan;
 Menggunakan jidar dari bahan yang kuat dan kaku (aluminium box).
 Penaburan dimulai pada saat beton dalam keadaan plastis (bebas dari genangan air
beton) yaitu ± 1 – 2 jam dari saat pengecoran.
 Penaburan awal menggunakan sekitar 2/3 bagian dari dosis ditaburkan secara merata
pada seluruh permukaan dan dibiarkan sampai meresap pada permukaan, setelah itu
diratakan secara manual.
 Bila permukaan telah cukup keras dan kuat menahan beban mesin trowel maka finishing
akhir dilaksanakan dengan menggunakan mesin trowel.
 Finishing akhir pada bagian tepi kolom, tepi dinding dan bagian pinggir dilakukan dengan
cara manual yaitu dengan roskam kayu/besi sampai didapat permukaan yang halus dan
rata.

G. PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA


1. Kusen Aluminium
 Kusen aluminium yang digunakan dari bahan aluminium pabrikan sesuai dengan
spesifikasi yang ditentukan (memakai Alexindo/setara)
 Bentuk profil sesuai gambar rencana yang disetujui oleh direksi.

Cara Pelaksanaan
 Sebelum memulai pelaksanaan Kontraktor meneliti gambar-gambar dan kondisi
dilapangan (ukuran dan peil lubang dan membuat contoh jadi untuk semua detail

e-mail pusat: dutasalikplk@yahoo.co.id e-mail cabang: dutasalikindonesia@gmail.com


sambungan dan profil alumunium yang berhubungan dengan sistem konstruksi bahan
lain).
 Prioritas proses fabrikasi, harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai, dengan membuat
lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk Konsultan Pengawas meliputi gambar
denah, lokasi, merk, kualitas, bentuk dan ukuran.Tipe pintu dan jendela yang terpasang
harus sesuai daftar tipe yang tertera dalam Gambar Kerja dengan memperhatikan
ukuran-ukuran, bentuk profil, material, detail, arah bukaan, perlengkapan pintu dan
jendela, dan lain-lain dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar
hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.
 Pemotongan alumunium hendaknya dijauhkan dari material besi untukmenghindarkan
penempelan debu besi pada permukaannya. Didasarkan untuk mengerjakannya pada
tempat yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan kerusakan pada permukaannya.
 Celah antara kaca dan sistem kusen alumunium harus ditutup oleh sealant.
 Sekeliling tepi kusen yang terlihat berbatasan dengan dinding agar diberi sealant
supayakedap air dan kedap udara.

2. Pekerjaan Pemasangan Kaca


 Menggunakan kaca tebal 5mm
 Sebelum pemasangan kaca, semua rangka pemegang sudah terpasang sesuai dengan
Gambar Kerja dan persyaratan pekerjaan untuk bahan rangka pemegang tersebut.
 Pemasangan kaca pada rangka pemegang harus sedemikian rupa sehingga tidak bocor
(watertight) dan harus sesuai dengan persyaratan pemasangan yang dikeluarkan oleh
pabrik.
 Tepi kaca pada sambungan atau antara kaca dengan rangka pemegangnya harus diberi
sealant atau dempul khusus untuk menutupi celah dengan rangka seperti yang
disyaratkan dalam Gambar Kerja. Tidak diperkenankan sealant mengenai kaca terpasang
lebih dari 0,5 cm dari batas garis sambungan dengan kaca
3. Assesoris
Pekerjaan ini meliputi pengadaan, pemasangan, pengamanan dan perawatan dari seluruh
alat-alat yang dipasang pada daun pintu dan pada daun jendela serta seluruh detail yang
disebutkan / ditentukan dalam gambar. Pekerjaan ini dilakukan secara terpadu dengan
pekerjaan kusen, pintu dan jendela.

Surabya, 08 Maret 2019


PT. DUTA SALIK

Sulamno
Direktur

e-mail pusat: dutasalikplk@yahoo.co.id e-mail cabang: dutasalikindonesia@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai