Anda di halaman 1dari 19

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

PEMATANGAN LAHAN PUSPEMKAB SERANG

1. PEKERJAAN PENDAHULUAN

Pekerjaan Persiapan dilakukan

Pembuatan surat rencana mulai kerja kepada Konsultan Pengawas & Pemilik Proyek. Pada
tahap pra pelaksanaan awal pekerjaan adalah menyiapkan gambar kerja (Soft Drawing) yang
akan diajukan ke Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan pelaksanaan.

 Persetujuan gambar kerja yang diajukan akan digunakan sebagai acuan pelaksanaan
pekerjaan dilapangan.

 Proposal waktu/schedule pelaksanaan pekerjaan

 Membangun Direksi Keet dan Barak Pekerja


Penyiapan Material dan Alat
Pengadaan perlengkapan office

 Melakukan Koordinasi pada aparat pemerintahan setempat dan tokoh adat serta
pemuka agama di wilayah yang akan dilaksanakan pekerjaan pembangunan Jaringan
Irigasi, sosialisasi juga perlu dilakukan kepada warga masyarakat setempat tentang
manfaat dari pekerjaan ini terhadap masyarakat sekitarnya, diharapkan dengan
berjalannya pekerjaan ini dapat memberikan dampak perekonomian yang baik
dikemudian hari.

Pengukuran & Pemasangan Patok Acuan Kerja

 Pelaksanaan pengukuran :
Pekerjaan ini merupakan pembutan titik referensi (Bench Mark), pematokan, penentuan
titik-titik dan penarikan garis ketinggian sebagai referensi, ketetapan letak ketinggian
dimensi dan alignment dan semua bagian yang akan dikerjakan sesuai gambar
rencana, pengukuran digunakan alat Theodolite dan Waterpass.

 Sebelum melaksanakan pekerjaan terlebih dahulu diketahui dan menentukan titik-titik


referensi dilapangan (Bench Mark). Selanjutnya dilakukan penentuan titik-titik dan
perbaikan garis-garis ketinggian sebagai referensi dan pematokan untuk menentukan
lokasi pekerjaan,

 Patok referensi (Bench Mark) ditandai dengan cat dan diletakan pada tempat yang
sudah ditentukan, tidak mudah berubah posisi maupun ketinggian ujung Bench Mark,
kemudian dibuat patok-patok pembantu lainnya guna menunjukan letak bangunan.

Proposal pengajuan material dan alat

 Proposal Pengajuan Peralatan Penggalian dan angkutan (Excavator, Buldozer dan


Dumptruck) yang akan dipasang pada lokasi pekerjaan meliputi :
Kapasitas Alat, Tahun Pembuatan dll.

1
 Pengajuan proposal dilakukan secara bersamaan untuk mendapat persetujuan
sehingga mobilisasi peralatan dapat segera dilaksanakan.

Sistem Pengujian

 Pengujian dilakukan pada tahapan-tahapan pekerjaan yang sudah diselesaikan


pengujian dilakukan atas persetujuan direksi pekerjaan terutama pada pekerjaan
Timbunan tanah yang dipadatkan dilakukan pengujian CBR test.

Sistem Pelaporan

 Rencana kerja yaitu membuat jadwal harian pekerjaan berupa bar chart dari awal
hingga akhir pekerjaan, Graphik dalam jadwal rencana dibuat berdampingan dengan
Graphik Realisasi Pekerjaan sehingga dapat diketahui sejauh mana pekerjaan-
pekerjaan tersebut sudah dilaksanakan.
 Soft Drawing berupa gambar kerja yang menjadi acuan dari pekerjaan-pekerjaan yang
akan dilaksanakan.
 Request-request yang ditujukan kepada konsultan pengawas atas pekerjaan-pekerjaan
yang akan dilaksanaan.
 Material Approval yaitu persetujuan material yang diajukan oleh kontraktor kepada
direksi pekerjaan setelah diperiksa oleh konsultan pengawas.
 Untuk system pelaporan yang digunakan adalah Laporan Harian, Laporan Mingguan,
Laporan Bulanan yang berisi kegiatan-pekerjaan pada masa itu.
 Dokumentasi yaitu berupa foto 3 phase pada saat progress pekerjaan mulai dari 0%,
50% dan 100%.
 Asbuilt Drawing merupakan gambar kerja yang merupakan hasil akhir pekerjaan yang
sudah dilaksanakan oleh kontraktor.

Sistem Keamanan dan Keselamat Kerja


 Sistem Pengawasan Keamanan
Penyedia jasa mengatur sistem pengawasan dan keamanan dengan kapasitas
peralatan dan tenaga yang cukup untuk menghindari kecelakaan terhadap manusia dan
kerusakan barang milik yang bersangkutan. Sistem pengawasan dan organisasinya
harus mendapat persetujuan Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen dan
dilaksanakan sesuai dengan program yang disetujui dengan berpegang pada peraturan
yang berlaku di Indonesia.

I. PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Direksi Keet
Fasilitas lapangan yang mutlak dipergunakan adalah:
- Direksi keet dengan luas 90 m2
- Listrik di area akan menyambung dari PLN setempat sebagai penerangan
kerja dan kebutuhan lainya untuk pekerjaan.
- Untuk Air Kerja kontraktor akan menyediakan air untuk keperluan pekerjaan
dengan membuat sumur pantek lengkap dengan penampung air kap. 1000
liter.

Selain itu akan dibutuhkan fasilitas : Barak kerja, MCK, gudang, laboratorium, bengkel,
dll yang dianggap perlu.

2
Pengurusan ijin–ijin dari instansi yang berwenang untuk site facilities (listrik, telephone,
air bersih) dan penggunaan prasarana milik instansi lain (seperti jalan & trotoar)
merupakan tanggung jawab kontraktor sesuai dengan lampiran gambar.

Barak Pekerja dan Gudang


Bangunan barak pekerja dan gudang dengan luas 60 m2 dibangun di lokasi pekerjaan,
bahan yang digunakan untuk dinding balok kayu klas II, tripleks 4 mm, kaso 5/7, Lantai
adukan semen pasir/rabat, Atap rangka kayu Balok Klas II dan Kaso 5/7 dan penutup
atap Seng Gelombang BJLS 28.
Pintu dan Jendela, Daun Pintu 1 lapis dari rangka kaso 5/7 dan tripleks 4 mm jendela
dari kaca nako.

Pos Jaga Sementara


Pos jaga dibangun pada area masuk lokasi atau sesuai petunjuk direksi pekerjaan luas
pos jaga 4 m2 dibangun dari rangka balok kayu klas II dan kaso 5/7, dinding papan
20/30 dan atap seng BJLS 28.

Papan Nama Proyek.


Dibuat dari bahan rangka kayu kaso 4/6 dan Multipleks 12 mm dengan ukuran 0,9 x 1,2
m’, penulisan papan nama sesuai dengan standard PU dan ditempatkan pada lokasi
yang sudah ditentukan.

2. Administrasi
Mencakup pembuatan :
- Shop drawing/gambar kerja
- As built drawing
- Ijin kerja
- Ijin penggunaan Fasilitas milik Pengguna Jasa
yang diajukan kepada konsultan pengawas /direksi pekerjaan untuk
disetujui.
Pekerjaan persiapan diatas dimulai setelah kontraktor memperoleh ijin dari pemilik
proyek untuk memasuki lapangan.
Selain itu, yang termasuk dalam lingkup pekerjaan sampai dengan sebelum
penyerahan pekerjaan antara lain adalah sebagai berikut :
 Pembuatan foto – foto dan laporan pelaksanaan.
 Penyimpanan barang – barang, material dan barang contoh (sample)
 Pengujian mutu hasil pekerjaan, baik dengan fasilitas laboratorium lapangan
maupun laboratorium lain yang ditunjuk oleh Konsultan Pengawas.

Pekerjaan pembersihan dan perataan tapak bangunan sebelum pekerjaan diserahkan


kepada pemilik proyek. Termasuk di dalamnya pembongkaran kantor lapangan, los
kerja, gudang dan fasilitas lainnya yang tidak dipakai lagi.

II. PEKERJAAN PEMATANGAN TANAH


Stripping
Pekerjaan stripping ini meliputi pembongkaran dan pembuangan lapisan tanah
permukaan, tumbuh-tumbuhan dan puing-puing didalam area kerja, dengan tebal
kupasan 20 cm, pelaksanaan stripping menggunakan Buldozer, buangan hasil stripping
ditempatkan pada lokasi yang sudah disetujui direksi pekerjaan.

Pelaksanaan Stripping :

3
a. Segala obyek yang berada di permukaan tanah dan semua pohon, tonggak,
kayu busuk, tunggul, akar, serpihan, tumbuhan lainnya, sampah dan rintangan
rintanganlainnya yang tidak dipertahankan berada di Area pekerjaan, harus
dibersihkan dan atau dibongkar serta dibuang ketempat yang sudah ditentukan.
b. Pada daerah-daerah di bawah timbunan, seluruh tunggul, akar dan material-
material yang tidak berguna harus dibuang sampai kedalaman sekurang-
kurangnya 50 cm di bawah lapisan timbunan yang terbawah.
c. Pada daerah galian, segala tunggul, akar dan material-material yang tidak
berguna harus dibuang dari daerah galian sampai kedalaman sekurang-
kurangnya 50 cm di bawah elevasi subgrade.
d. Pembersihan dan pembongkaran selokan dan konstruksi lainnya hanya
ditentukan sampai kedalaman yang diperlukan oleh pekerjaan penggalian pada
daerah-daerah tersebut.
e. Lubang-lubang akibat pembongkaran akar harus diurug dengan material pasir
urug dan dipadatkan.
f. Secara umum pembuangan lapisan tanah permukaan hanya mencakup lapisan
tanah yang subur bagi tumbuhnya tanaman.
g. Pembuangan lapisan tanah permukaan pada daerah-daerah yang telah
ditentukan harus sampai pada kedalaman sesuai petunjuk Direksi/MK. Hasil
pengupasan tanah bagian atas harus dipisahkan dari material hasil penggalian
lainnya.

Cut to fill ( untuk tanah timbunan area luar kolam )


Pekerjaan Cut & Fill disini untuk meratakan timbunan yang ada diluar kolam, pelaksanaannya
menggunakan Excavator dan Buldozer.

Galian kolam dengan alat berat


Pelaksanakan pekerjaan galian tanah dengan kedalaman 0 s/d 2m dengan tenaga mekanis
(menggunakan Excavator), panjang dan lebar galian disesuaikan dengan ukuran dan
bowplank yang dipasang untuk menentukan kedalaman galian area pematangan tanah,
tanah sisa galian ditempatkan pada sisi lereng yang nantinya akan digunakan sebagai
tanggul, untuk pembuangan s/d 2000 m dilakukan dengan menggunakan Dump Truck. Tanah
ditempatkan pada Dumping Site yang sudah ditentukan oleh Direksi Pekerjaan.

Penggalian dilakukan dengan menggunakan alat berat berupa Excavator maupun tenaga
manusia (manual). Bekas tanah galian dikumpulkan dekat lokasi galian yang kemudian
dibuang ke tempat yang sudah di tentukan. Bila ada genangan air dalam galian maka
penyedia jasa harus menyediakan pompa drainase secukupnya supaya air dapat segera
dipompa ke luar lewat slang fleksibel ke saluran yang ada disekitar lokasi galian. Untuk
menjaga kebersihan di sekitar lokasi proyek akibat galian tanah maka Penyedia Jasa
harus menyediakan mobil tangki air maupun compressor udara dan tenaga orang berikut
peralatan seperti cangkul, sekop, sapu lidi dan pengki.

Persiapan.
- Pastikan lokasi yang akan digali sudah bebas dari rintangan yang dapat
mengganggu kelancaran kerja alat (excavator) maupun truk yang akan mengangkut
material galian ketempat buangan yang telah ditentukan.
- Koordinasikan dengan instansi terkait bila didalam tanah dilokasi yang akan digali
terdapat jaringan / utilitas seperti kabel telepon, pipa PDAM dll.
- Pemasangan patok dan level elevasi galian. Perlu diperhatikan arah aliran air,
sehingga tidak akan terjadi genangan air pada selokan maupun saluran air yang
telah direncanakan /dipasang.

4
- Pasang rambu – rambu lalu lintas dilokasi penggalian dan persiapkan penerangan
yang cukup apabila penggalian dilakukan pada malam hari.

Pelaksanaan.
- Penggalian selokan dan saluran air dilakukan dengan menggunakan alat gali tanah
berupa excavator, dilokasi yang telah ditentukan dan disetujui oleh direksi.
- Penggalian tanah tidah boleh melebihi / melewati batas atau patok yang telah
dipasang.
- Tanah hasil galian dimasukkan dalam bak truk yang telah tersedia untuk
selanjutnya tanah dibuang dilokasi pembuangan yang telah ditentukan.
- Truk pengangkut tanah galian harus dilengkapi dengan terpal penutup bak untuk
menghindari tercecernya tanah disepanjang jalan yang dilalui truk menuju lokasi
buangan.
- Untuk menghindari Idle alat gali (excavator) karena menunggu truk pengangkut
tanah, maka perlu diperhitungan jarak buangan tanah dengan banyaknya truk yang
diperlukan.
- Tanah dasar galian yang telah mencapai elevasi yang telah ditentukan harus
diratakan dan dipadatkan dengan alat pemadat seperti stamper maupun vibro roller
sebelum dilakukan pekerjaan berikutnya. Hal tersebut untuk menghindari
penurunan yang terjadi pada struktur diatasnya.

Lingkup kerja pekerjaan galian tanah :


 membuat patok profil galian yang telah disetujui oleh pengawas lapangan dan
atau direksi sebelum pekerjaan dimulai.
 Pekerjaan galian tanah biasa dilakukan untuk lokasi pekerjaan normalisasi
sungai.
 Galian tanah biasa dilakukan secara mekanis dengan menggunakan excavator.
 Hasil galian yang dapat digunakan kembali (re-use) untuk bahan timbunan
ditempatkan disisi kiri/kanan sungai dan harus disebarkan secara merata serta
diusahakan tidak melampaui batas/profil rencana, kemudian dipadatkan dengan

5
Vibro Roller dan apabila tidak dapat dimasuki Vibro maka pemadatan dilakukan
dengan menggunakan excavator.
 Untuk menjaga galian dari keruntuhan, harus memasang bowplank sesuai
dengan petunjuk pengawas lapangan dan atau direksi.
 Elevasi galian harus sesuai dengan gambar rencana.

Timbunan Urugan tanah ( tanah dari galian kolam ) padat dozer


Timbunan tanah akan digunakan sebagai lapis penopang (capping layer) untuk
meningkatkan daya dukung tanah dasar, juga digunakan di daerah saluran air dan lokasi
serupa dimana bahan yang plastis sulit dipadatkan dengan baik. Timbunan pilihan dapat
juga digunakan untuk stabilisasi lereng atau pekerjaan pelebaran timbunan jika diperlukan
lereng yang lebih curam karena keterbatasan ruangan, dan untuk pekerjaan timbunan
lainnya dimana kekuatan timbunan adalah faktor yang kritis.
Timbunan pilihan di atas tanah rawa akan digunakan untuk melintasi daerah yang rendah
dan selalu tergenang oleh air.

Persiapan.
- Usahakan penempatan/stok bahan timbunan porous tidak terlalu jauh dari lokasi
rencana pekerjaan dengan susunan yang serapi mungkin sehingga tidak
mengganggu mobilisasi alat saat memasang saluran.
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang timbunan porous sudah bersih dari
sampah organik atau kotoran.
- Pasang patok yang diperlukan sebagai acuan untuk menentukan panjang,lebar dan
ketebaalan timbunan pilihan.
- Pasang rambu – rambu lalu lintas dilokasi saluran yang akan dipasang dan
persiapkan penerangan yang cukup apabila pelaksanaan dilakukan pada malam hari

Pelaksanaan.
- Angkat timbunan tanah dari stok material dengan menggunakan dump truk 8~10 ton
kelokasi pekerjaan.
- Dump material timbunan tanah secara spot-spot untuk memudahkan dalam
meratakan dan menghindari ketebalan yang yang tidak rata.
- Ratakan stok material dengan menggunakan bulldozer
- Padatkan hamparan timbunan tanah dengan menggunakan tandem roller.
- Surveyor akan melakukan tindakan cek ketebalan aggregate dan laboratorium akan
melakukan test kepadatan sebelum lapisan timbunan pil;ihan berikutnya dihampar.
- Sebelum melaksanakan pekerjaan timbunan tanah, semua profil harus dipasang dan
diberi tanda guna kemudahan pelaksanaan pekerjaan dan penyesuaian dimensi
seperti pada gambar kerja.
- Tanah yang digunakan sebagai bahan timbunan dapat diambil dari tanah hasil galian
yang telah disetujui Direksi.
- Permukaan tanah yang akan ditimbun harus dibersihkan dari bahan organis, lumpur,
tanah humus serta plastik.
- Bahan timbunan harus dihamparkan secara merata ke seluruh permukaan yang
sudah disiapkan dan langsung dapat diikuti pemadatan, alat pemadat yang
digunakan jenis Bulldozer.

Timbunan Urugan tanah ( tanah dari luar ) padat dozer.


Timbunan pilihan digunakan sebagai bahan timbunan dibawah perkerasan jalan.
Timbunan pilihan dipadatkan secara lapis-perlapis dengan ketebalan kepadatan
maksimum 20 cm.

6
Persiapan.
- Usahakan penempatan/stok bahan timbunan Pilihan tidak terlalu jauh dari lokasi
rencana pekerjaan dengan susunan yang serapi mungkin sehingga tidak
mengganggu mobilisasi alat saat memasang saluran.
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang timbunan porous sudah bersih dari
sampah organik atau kotoran.
- Pasang patok yang diperlukan sebagai acuan untuk menentukan panjang,lebar dan
ketebaalan timbunan pilihan.
- Pasang rambu – rambu lalu lintas dilokasi saluran yang akan dipasang dan
persiapkan penerangan yang cukup apabila pelaksanaan dilakukan pada malam
hari.

Pelaksanaan.
- Angkat timbunan tanah dari stok material dengan menggunakan dump truk 8~10 ton
kelokasi pekerjaan.
- Dump material timbunan tanah secara spot-spot untuk memudahkan dalam
meratakan dan menghindari ketebalan yang yang tidak rata.
- Ratakan stok material dengan menggunakan bulldozer
- Padatkan hamparan timbunan tanah dengan menggunakan tandem roller.
- Surveyor akan melakukan tindakan cek ketebalan aggregate dan laboratorium akan
melakukan test kepadatan sebelum lapisan timbunan pil;ihan berikutnya dihampar
- Sebelum melaksanakan pekerjaan timbunan tanah, semua profil harus dipasang dan
diberi tanda guna kemudahan pelaksanaan pekerjaan dan penyesuaian dimensi
seperti pada gambar kerja.
- Tanah yang digunakan sebagai bahan timbunan dapat diambil dari tanah hasil galian
yang telah disetujui Direksi.
- Permukaan tanah yang akan ditimbun harus dibersihkan dari bahan organis, lumpur,
tanah humus serta plastik.
- Bahan timbunan harus dihamparkan secara merata ke seluruh permukaan yang
sudah disiapkan dan langsung dapat diikuti pemadatan, alat pemadat yang
digunakan jenis Bulldozer.

Saluran air hujan sementara ( Hanya galian ).


Setelah pekerjaan galian dan timbunan tanah selesai selanjutnya dilakukan pekerjaan
pembuatan parit parit sementara untuk menghindari terjadinya genangan pada lokasi
galian.

III. PEKERJAAN KOLAM


Pekerjaan Galian Tanah Biasa untuk Pondasi.
Pelaksanakan pekerjaan galian tanah dengan kedalaman 0 s/d 2m dengan tenaga Manusia
(Manual), panjang dan lebar galian disesuaikan dengan ukuran dan bowplank yang dipasang
untuk menentukan kedalaman galian pada pondasi, tanah sisa galian diangkut dengan
Gerobak dibuang keluar lokasi pekerjaan, untuk pembuangan s/d 100 m dilakukan dengan
tenaga manusia. Tanah ditempatkan pada Dumping Site yang sudah ditentukan oleh Direksi
Pekerjaan.

Lingkup Pekerjaan :
a. Pekerjaan galian harus memenuhi syarat syarat yang ditentukan dalam gambar
b. Kontraktor harus menjaga supaya tanah dibawah dasar elevasi seperti pada
gambar rencana atau yang ditentukan oleh pengawas tidak terganggu jika

7
terganggu kontraktor harus menggalinya dan mengurug kembali lalu didapatkan
seperti yang telah ditentukan oleh Pengawas.
c. Semua galian harus dilaksanakan sesuai dengan gambar,dan syarat syarat yang
ditentukan menurut keperluan
d. Dasar dari semua galian harus waterpass, bilamana pada dasar setiap galian
masih terdapat akar akar tanaman atau bagian-bagian gembur, maka ini harus
digali keluar sedangkan lubang-lubang yang terjadi diisi kembali dengan pasir
urug yang bermutu baik yang disetujui Pengawas

Urugan pasir dipadatkan t = 10 Cm


Setelah galian tanah untuk pondasi selesai dikerjakan selanjutnya lantai atau dasar galian
diurug dengan pasir urug dengan ketebalan 10 cm dan dipadatkan.

Aanstamping batu kali


Setelah lantai galian diurug dengan pasir kemudian dilanjutkan dengan mengisi lubang galian
dengan batu kosong (Aanstamping) setelah itu celah pasangan batu diisi dengan pasir.

Pondasi batu kali 1PC : 4PS


Pasangan batu kali biasa digunakan sebagai pondasi, dinding penahan tanah, saluran harus
diatur sedemikian rupa sehingga pasangan batu kali tidak mudah retak / patah, perlu
diperhatikan pula campuran adukan yang dipergunakan sebagai bahan pelekat batu kali, pasir
yang digunakan sebagai campuran bahan pelekat harus bersih dari kotoran dan tidak
mengandung lumpur. Pasangan batu kali harus disusun rapat dengan jarak antara pasangan <
2 cm. Bagian – bagian yang berongga harus diisi dengan adukan. Pelaksanaan pasangan batu
kali untuk dinding penahan tanah dengan ketinggian > 1 m harus dilakukan secara bertahap
dengan ketinggian maksimum 100 cm untuk setiap tahapan, hal ini dimaksudkan agar
pasangan batu kali tidak mudah roboh saat pelaksanaan. untuk memudahkan dalam
pelaksanaan.maka bekisting harus dipasang terlebih dahulu sebelum pasangan batu kali
dimulai. Pasangan batu kali untuk saluran dan dinding penahan tanah perlu dipasang pipa
sulingan setiap beberapa meter persegi untuk mengalirkan air yang berada dibelakang
pasangan batu kali. Apabila diperlukan maka permukaan batu disiar dengan menggunakan
adukan dengan campuran 1PC : 4 Ps. atau yang diinstruksikan dalam spesifikasi teknis.

Persiapan.
- Pasang patok dilokasi pasangan batu yang memenuhi garis, ketinggian dan dimensi
yang ditunjukan pada gambar stsu sebagaimana diperintahkan oleh direksi pekerjaan.
- Bersihkan lokasi pasangan batu dari kotoran dan genangan air yang dapat
mempengaruhi mutu pasangan batu.
- Sebelum pemasangan batu harus dibersihkan dari bahan yang merugikan yang dapat
mengurangi kelekatan dengan adukan dan sebelum pemasangan batu harus dibasahi
seluruh permukaannya dan diberikan waktu yang cukup untuk proses penyerapan air
sampai jenuh.

Pelaksanaan.
- Pasang dasar dari pasangan batu dengan adukan mortar paling sedikit setebal 3 em,
adukan mortar harus dikerjakan sedikit demi sedikit sedemikian rupa sehingga
permukaan pasangan batu akan tertanam pada adukan sebelum mengeras.
Selanjutnya pasang batu diatas batu yang telah terpasangn dengan mortar sebagai
bahan pelekat.
- Rongga yang terdapat diantara satu batu dengan lainnya harus diisi dengan adukan
sampai hampir rata dengan permukaan lapisan batu yang terpasang.
- Pasang lubang resapan dengan.pipa diameter 25 mm setiap jarak 2 m atau yang

8
dikehendaki. Pekerjaan harus dimulai dari dasar menuju keatas dan permukaan harus
segera diselesaikan setelah pengerasan awal dari adukan dengan cara menyapu
dengan sapu yang kaku.
- Selama pekerjaan pasangan batu dengan mortar ini berlangsung Coverdam selalu
terpasang dan proses pengeringan harus terus dilakukan agar kelangsungan pekerjaan
tidak terganggu oleh genangan air

Pipa sulingan PVC Ø1,5" + tutup sabut kelapa


Sulingan yang digunakan dari pipa PVC dia. 1 ½” dengan panjang rata rata 60 cm, pipa dipasang
pada celah celah pasangan batu kali, sebelum dipasang pipa sulingan dibalut dengan sabut
kelapa, jarak sulingan sesuai petunjuk direksi pekerjaan atau sesuai gambar kerja.

Bronjong batu kali


Batu Isian
a) Batu bronjong adalah kumpulan batu yang dibentuk sesuai dengan bentuk
bronjong. Batu pengisi tidak boleh lebih kecil dari lubang bronjong. Batu
bronjong harus dipasang setinggi ukuran bronjong dan sepanjang bronjong
sesuai dengan gambar.
b) Batu isian yang digunakan adalah batu keras, permukaan berserat, tahan lama,
tidak rusak oleh air dan cuaca, dengan berat jenis 2,40 t/m . Ukuran batu rata-
rata tidak boleh kecil dari 16 cm. Ukuran batu berbentuk sama dan mempunyai
bidang permukaan yang dapat ditahan oleh jaringan bronjong.
c) Batu yang dipakai untuk pasangan bronjong adalah batu setempat dan batu
yang didatangkan dari lokasi lain.

Kawat
Kawat bronjong adalah bronjong fabrikasi yang terbuat dari kawat Ø 2,70 mm yang mempunyai
flexibilitas tinggi sesuai dengan spesifikasi SNI No.03-0090. Lubang bronjong membentuk segi
enam yang te ah dibuat oleh pabrik dengan tipe uk. 2 x 1 x 0,5 (Heavy Galvanized Ø 2,70 mm)

Beton tumbuk
Beton tumbuk yang dibuat dari adukan beton 1 : 3 : 5 dipasang pada permukaan bagian atas
pasangan pondasi batu kali, sebelum dipasang beton tumbuk sebelumnya permukaan batu kali
dipasang bekisting beton jepit dari kayu kaos 4/6.

Acian Beton tumbuk


Setelah selesai pasang beton tumbuk selanjutnya dilakukan acian permukaan beton, pekerjaan ini
dilakukan setelah adukan beton tumbuk benar benar kering.

Urug tanah kembali bekas galian


- Sebelum melaksanakan pekerjaan timbunan tanah, semua profil harus dipasang dan
diberi tanda guna kemudahan pelaksanaan pekerjaan dan penyesuaian dimensi seperti
pada gambar kerja.
- Tanah yang digunakan sebagai bahan timbunan dapat diambil dari tanah hasil galian
yang telah disetujui Direksi.
- Permukaan tanah yang akan ditimbun harus dibersihkan dari bahan organis, lumpur,
tanah humus serta plastik.
- Bahan timbunan harus dihamparkan secara merata ke seluruh permukaan yang sudah
disiapkan dan langsung dapat diikuti pemadatan, alat pemadat yang digunakan dapat
berupa alat pemadat dari bahan kayu ataupun alat pemadat jenis hand stamper.

9
Buangan tanah bekas galian ke area site
Tanah bekas galian diangkut ke lokasi site dengan menggunakan truk kap. 8 s/d 10 ton, tanah
bekasi galian dimuat kedalam truck menggunakan excavator, selanjutnya truck membuang tanah
ke lokasi site yang sudah ditentukan oleh direksi pekerjaan.

IV. PEKERJAAN BENDUNGAN


A. Pekerjaan dinding pelimpah air
Galian tanah pondasi
Pelaksanakan pekerjaan galian tanah dengan kedalaman 0 s/d 2m dengan tenaga
Manusia (Manual), panjang dan lebar galian disesuaikan dengan ukuran dan bowplank
yang dipasang untuk menentukan kedalaman galian pada pondasi, tanah sisa galian
diangkut dengan Gerobak dibuang keluar lokasi pekerjaan, untuk pembuangan s/d 100 m
dilakukan dengan tenaga manusia. Tanah ditempatkan pada Dumping Site yang sudah
ditentukan oleh Direksi Pekerjaan.

Lingkup Pekerjaan :
a. Pekerjaan galian harus memenuhi syarat syarat yang ditentukan dalam gambar
b. Kontraktor harus menjaga supaya tanah dibawah dasar elevasi seperti pada
gambar rencana atau yang ditentukan oleh pengawas tidak terganggu jika
terganggu kontraktor harus menggalinya dan mengurug kembali lalu didapatkan
seperti yang telah ditentukan oleh Pengawas.
c. Semua galian harus dilaksanakan sesuai dengan gambar,dan syarat syarat yang
ditentukan menurut keperluan
d. Dasar dari semua galian harus waterpass, bilamana pada dasar setiap galian
masih terdapat akar akar tanaman atau bagian-bagian gembur, maka ini harus
digali keluar sedangkan lubang-lubang yang terjadi diisi kembali dengan pasir
urug yang bermutu baik yang disetujui Pengawas

Urugan pasir dipadatkan t = 10 Cm


Setelah galian tanah untuk pondasi selesai dikerjakan selanjutnya lantai atau dasar galian
diurug dengan pasir urug dengan ketebalan 10 cm dan dipadatkan.

Aanstamping batu kali


Setelah lantai galian diurug dengan pasir kemudian dilanjutkan dengan mengisi lubang galian
dengan batu kosong (Aanstamping) setelah itu celah pasangan batu diisi dengan pasir.

Pondasi batu kali 1PC : 4PS


Pasangan batu kali biasa digunakan sebagai pondasi, dinding penahan tanah, saluran harus
diatur sedemikian rupa sehingga pasangan batu kali tidak mudah retak / patah, perlu
diperhatikan pula campuran adukan yang dipergunakan sebagai bahan pelekat batu kali, pasir
yang digunakan sebagai campuran bahan pelekat harus bersih dari kotoran dan tidak
mengandung lumpur. Pasangan batu kali harus disusun rapat dengan jarak antara pasangan <
2 cm. Bagian – bagian yang berongga harus diisi dengan adukan. Pelaksanaan pasangan batu
kali untuk dinding penahan tanah dengan ketinggian > 1 m harus dilakukan secara bertahap
dengan ketinggian maksimum 100 cm untuk setiap tahapan, hal ini dimaksudkan agar
pasangan batu kali tidak mudah roboh saat pelaksanaan. untuk memudahkan dalam
pelaksanaan.maka bekisting harus dipasang terlebih dahulu sebelum pasangan batu kali
dimulai. Pasangan batu kali untuk saluran dan dinding penahan tanah perlu dipasang pipa
sulingan setiap beberapa meter persegi untuk mengalirkan air yang berada dibelakang

10
pasangan batu kali. Apabila diperlukan maka permukaan batu disiar dengan menggunakan
adukan dengan campuran 1PC : 4 Ps. atau yang diinstruksikan dalam spesifikasi teknis.

Persiapan.
- Pasang patok dilokasi pasangan batu yang memenuhi garis, ketinggian dan dimensi
yang ditunjukan pada gambar stsu sebagaimana diperintahkan oleh direksi pekerjaan.
- Bersihkan lokasi pasangan batu dari kotoran dan genangan air yang dapat
mempengaruhi mutu pasangan batu.
- Sebelum pemasangan batu harus dibersihkan dari bahan yang merugikan yang dapat
mengurangi kelekatan dengan adukan dan sebelum pemasangan batu harus dibasahi
seluruh permukaannya dan diberikan waktu yang cukup untuk proses penyerapan air
sampai jenuh.

Pelaksanaan.
- Pasang dasar dari pasangan batu dengan adukan mortar paling sedikit setebal 3 em,
adukan mortar harus dikerjakan sedikit demi sedikit sedemikian rupa sehingga
permukaan pasangan batu akan tertanam pada adukan sebelum mengeras.
Selanjutnya pasang batu diatas batu yang telah terpasangn dengan mortar sebagai
bahan pelekat.
- Rongga yang terdapat diantara satu batu dengan lainnya harus diisi dengan adukan
sampai hampir rata dengan permukaan lapisan batu yang terpasang.
- Pasang lubang resapan dengan.pipa diameter 25 mm setiap jarak 2 m atau yang
dikehendaki. Pekerjaan harus dimulai dari dasar menuju keatas dan permukaan harus
segera diselesaikan setelah pengerasan awal dari adukan dengan cara menyapu
dengan sapu yang kaku.
- Selama pekerjaan pasangan batu dengan mortar ini berlangsung Coverdam selalu
terpasang dan proses pengeringan harus terus dilakukan agar kelangsungan pekerjaan
tidak terganggu oleh genangan air

Urug tanah kembali bekas galian


- Sebelum melaksanakan pekerjaan timbunan tanah, semua profil harus dipasang dan
diberi tanda guna kemudahan pelaksanaan pekerjaan dan penyesuaian dimensi seperti
pada gambar kerja.
- Tanah yang digunakan sebagai bahan timbunan dapat diambil dari tanah hasil galian
yang telah disetujui Direksi.
- Permukaan tanah yang akan ditimbun harus dibersihkan dari bahan organis, lumpur,
tanah humus serta plastik.
- Bahan timbunan harus dihamparkan secara merata ke seluruh permukaan yang sudah
disiapkan dan langsung dapat diikuti pemadatan, alat pemadat yang digunakan dapat
berupa alat pemadat dari bahan kayu ataupun alat pemadat jenis hand stamper.

Dinding Beton mutu K-225 T=120 tanpa tulangan


Beton mutu K. 225 dipasang pada permukaan urugan pasir dibelakang pasangan pondasi batu
kali, sebelum dipasang beton tumbuk sebelumnya permukaan batu kali dipasang bekisting beton
jepit dari kayu kaos 4/6

Buangan tanah bekas galian ke area site


Tanah bekas galian diangkut ke lokasi site dengan menggunakan truk kap. 8 s/d 10 ton, tanah
bekasi galian dimuat kedalam truck menggunakan excavator, selanjutnya truck membuang tanah
ke lokasi site yang sudah ditentukan oleh direksi pekerjaan.

B. Pekerjaan dinding bendungan

11
Pekerjaan Galian Tanah Biasa untuk Pondasi.
Pelaksanakan pekerjaan galian tanah dengan kedalaman 0 s/d 2m dengan tenaga Manusia
(Manual), panjang dan lebar galian disesuaikan dengan ukuran dan bowplank yang
dipasang untuk menentukan kedalaman galian pada pondasi, tanah sisa galian diangkut
dengan Gerobak dibuang keluar lokasi pekerjaan, untuk pembuangan s/d 100 m dilakukan
dengan tenaga manusia. Tanah ditempatkan pada Dumping Site yang sudah ditentukan
oleh Direksi Pekerjaan.

Lingkup Pekerjaan :
a. Pekerjaan galian harus memenuhi syarat syarat yang ditentukan dalam gambar
b. Kontraktor harus menjaga supaya tanah dibawah dasar elevasi seperti pada
gambar rencana atau yang ditentukan oleh pengawas tidak terganggu jika
terganggu kontraktor harus menggalinya dan mengurug kembali lalu didapatkan
seperti yang telah ditentukan oleh Pengawas.
c. Semua galian harus dilaksanakan sesuai dengan gambar,dan syarat syarat yang
ditentukan menurut keperluan
d. Dasar dari semua galian harus waterpass, bilamana pada dasar setiap galian
masih terdapat akar akar tanaman atau bagian-bagian gembur, maka ini harus
digali keluar sedangkan lubang-lubang yang terjadi diisi kembali dengan pasir
urug yang bermutu baik yang disetujui Pengawas

Urugan pasir dipadatkan t = 10 Cm


Setelah galian tanah untuk pondasi selesai dikerjakan selanjutnya lantai atau dasar
galian diurug dengan pasir urug dengan ketebalan 10 cm dan dipadatkan.

Aanstamping batu kali


Setelah lantai galian diurug dengan pasir kemudian dilanjutkan dengan mengisi lubang
galian dengan batu kosong (Aanstamping) setelah itu celah pasangan batu diisi dengan
pasir.

Pondasi batu kali 1PC : 4PS


Pasangan batu kali biasa digunakan sebagai pondasi, dinding penahan tanah, saluran
harus diatur sedemikian rupa sehingga pasangan batu kali tidak mudah retak / patah,
perlu diperhatikan pula campuran adukan yang dipergunakan sebagai bahan pelekat batu
kali, pasir yang digunakan sebagai campuran bahan pelekat harus bersih dari kotoran
dan tidak mengandung lumpur. Pasangan batu kali harus disusun rapat dengan jarak
antara pasangan < 2 cm. Bagian – bagian yang berongga harus diisi dengan adukan.
Pelaksanaan pasangan batu kali untuk dinding penahan tanah dengan ketinggian > 1 m
harus dilakukan secara bertahap dengan ketinggian maksimum 100 cm untuk setiap
tahapan, hal ini dimaksudkan agar pasangan batu kali tidak mudah roboh saat
pelaksanaan. untuk memudahkan dalam pelaksanaan.maka bekisting harus dipasang
terlebih dahulu sebelum pasangan batu kali dimulai. Pasangan batu kali untuk saluran
dan dinding penahan tanah perlu dipasang pipa sulingan setiap beberapa meter persegi
untuk mengalirkan air yang berada dibelakang pasangan batu kali. Apabila diperlukan
maka permukaan batu disiar dengan menggunakan adukan dengan campuran 1PC : 4
Ps. atau yang diinstruksikan dalam spesifikasi teknis.

Persiapan.
- Pasang patok dilokasi pasangan batu yang memenuhi garis, ketinggian dan
dimensi yang ditunjukan pada gambar stsu sebagaimana diperintahkan oleh
direksi pekerjaan.
- Bersihkan lokasi pasangan batu dari kotoran dan genangan air yang dapat

12
mempengaruhi mutu pasangan batu.
- Sebelum pemasangan batu harus dibersihkan dari bahan yang merugikan yang
dapat mengurangi kelekatan dengan adukan dan sebelum pemasangan batu
harus dibasahi seluruh permukaannya dan diberikan waktu yang cukup untuk
proses penyerapan air sampai jenuh.

Pelaksanaan.
- Pasang dasar dari pasangan batu dengan adukan mortar paling sedikit setebal 3
em, adukan mortar harus dikerjakan sedikit demi sedikit sedemikian rupa
sehingga permukaan pasangan batu akan tertanam pada adukan sebelum
mengeras. Selanjutnya pasang batu diatas batu yang telah terpasangn dengan
mortar sebagai bahan pelekat.
- Rongga yang terdapat diantara satu batu dengan lainnya harus diisi dengan
adukan sampai hampir rata dengan permukaan lapisan batu yang terpasang.
- Pasang lubang resapan dengan.pipa diameter 25 mm setiap jarak 2 m atau yang
dikehendaki. Pekerjaan harus dimulai dari dasar menuju keatas dan permukaan
harus segera diselesaikan setelah pengerasan awal dari adukan dengan cara
menyapu dengan sapu yang kaku.
- Selama pekerjaan pasangan batu dengan mortar ini berlangsung Coverdam
selalu terpasang dan proses pengeringan harus terus dilakukan agar
kelangsungan pekerjaan tidak terganggu oleh genangan air

Pipa sulingan PVC Ø1,5" + tutup sabut kelapa


Sulingan yang digunakan dari pipa PVC dia. 1 ½” dengan panjang rata rata 60 cm, pipa
dipasang pada celah celah pasangan batu kali, sebelum dipasang pipa sulingan dibalut
dengan sabut kelapa, jarak sulingan sesuai petunjuk direksi pekerjaan atau sesuai gambar
kerja.

Bronjong batu kali


Batu Isian
a) Batu bronjong adalah kumpulan batu yang dibentuk sesuai dengan bentuk
bronjong. Batu pengisi tidak boleh lebih kecil dari lubang bronjong. Batu
bronjong harus dipasang setinggi ukuran bronjong dan sepanjang bronjong
sesuai dengan gambar.
b) Batu isian yang digunakan adalah batu keras, permukaan berserat, tahan lama,
tidak rusak oleh air dan cuaca, dengan berat jenis 2,40 t/m . Ukuran batu rata-
rata tidak boleh kecil dari 16 cm. Ukuran batu berbentuk sama dan mempunyai
bidang permukaan yang dapat ditahan oleh jaringan bronjong.
c) Batu yang dipakai untuk pasangan bronjong adalah batu setempat dan batu
yang didatangkan dari lokasi lain.

Kawat
Kawat bronjong adalah bronjong fabrikasi yang terbuat dari kawat Ø 2,70 mm yang
mempunyai flexibilitas tinggi sesuai dengan spesifikasi SNI No.03-0090. Lubang bronjong
membentuk segi enam yang te ah dibuat oleh pabrik dengan tipe uk. 2 x 1 x 0,5 (Heavy
Galvanized Ø 2,70 mm)

Beton tumbuk
Beton tumbuk yang dibuat dari adukan beton 1 : 3 : 5 dipasang pada permukaan bagian
atas pasangan pondasi batu kali, sebelum dipasang beton tumbuk sebelumnya permukaan
batu kali dipasang bekisting beton jepit dari kayu kaos 4/6.

13
Acian Beton tumbuk
Setelah selesai pasang beton tumbuk selanjutnya dilakukan acian permukaan beton,
pekerjaan ini dilakukan setelah adukan beton tumbuk benar benar kering.
Beton perkuatan dudukan pintu air
Penyiapan Tempat Kerja
a) Seluruh telapak pondasi, pondasi dan galian untuk pekerjaan beton harus dijaga agar
senatiasa kering dan beton tidak boleh dicor di atas tanah yang berlumpur atau
bersampah atau di dalam air. Atas persetujuan Direksi beton dapat dicor di dalam air
dengan cara dan peralatan khusus untuk menutup kebocoran seperti pada dasar
sumuran atau cofferdam.
b) Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan, tulangan dan benda lain yang harus
dimasukkan ke dalam beton (seperti pipa atau selongsong) harus sudah dipasang dan
diikat kuat sehingga tidak bergeser pada saat pengecoran.

Acuan
a) Acuan dari tanah, bilamana disetujui oleh Direksi Pekerjaan, harus dibentuk dari galian,
dan sisi-sisi samping serta dasarnya harus dipangkas secara manual sesuai dimensi
yang diperlukan. Seluruh kotoran tanah yang lepas harus dibuang sebelum pengecoran
beton.
b) Acuan yang dibuat dapat dari kayu atau baja dengan sambungan dari adukan yang
kedap dan kaku untuk mempertahankan posisi yang diperlukan selama pengecoran,
pemadatan dan perawatan.
c) Kayu yang tidak diserut permukaannya dapat digunakan untuk permukaan akhir struktur
yang tidak terekspos, tetapi kayu yang diserut dengan tebal yang merata harus
digunakan untuk permukaan beton yang terekspos. Seluruh sudut-sudut tajam Acuan
harus dibulatkan.
d) Acuan harus dibuat sedemikian sehingga dapat dibongkar tanpa merusak beton.

Baja Tulangan U-24 dan U-39


Pembengkokan.:
a) Baja yang digunakan U-24 dan U- 39 Ulir menggunakan batang yang pada awalnya
lurus dan bebas dari lekukan-lekukan, bengkokan-bengkokan atau kerusakan. Bila
pembengkokan secara panas di lapangan disetujui oleh Direksi Pekerjaan, tindakan
pengamanan harus diambil untuk menjamin bahwa sifat-sifat fisik baja tidak terlalu
berubah banyak.
b) Batang tulangan dengan diameter 2 cm dan yang lebih besar harus dibengkok-kan
dengan mesin pembengkok

Penempatan dan Pengikatan. :


a) Tuangan harus dibersihkan sesaat sebelum pemasangan untuk menghilangkan kotoran,
lumpur, oli, cat, karat dan kerak, percikan adukan atau lapisan lain yang dapat
mengurangi atau merusak pelekatan dengan beton.
b) Tulangan harus ditempatkan akurat sesuai dengan Gambar dan dengan kebutuhan
selimut beton minimum yang disyaratkan.
c) Batang tulangan harus diikat kencang dengan menggunakan kawat pengikat sehingga
tidak tergeser pada saat pengecoran. Pengelasan tulangan pembagi atau pengikat
(stirrup) terhadap tulangan baja tarik utama tidak diperkenankan.
d) Seluruh tulangan harus disediakan sesuai dengan panjang total yang ditunjukkan pada
Gambar. Penyambungan (splicing) batang tulangan, terkecuali ditunjukkan pada
Gambar, tidak akan diijinkan tanpa persetujuan tertulis dari Direksi Pekerjaan. Setiap
penyambungan yang dapat disetujui harus dibuat sedemikian hingga penyambungan
setiap batang tidak terjadi pada penampang beton yang sama dan harus diletakkan

14
pada titik dengan tegangan tarik minimum
e) Simpul dari kawat pengikat harus diarahkan membelakangi permukaan beton sehingga
tidak akan terekspos.
Pengecoran
a) Segera sebelum pengecoran beton dimulai, acuan harus dibasahi dengan air atau
diolesi minyak di sisi dalamnya dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas.
b) Tidak ada campuran beton yang boleh digunakan bilamana beton tidak dicor sampai
posisi akhir dalam cetakan dalam waktu 1 jam setelah pencampuran, atau dalam waktu
yang lebih pendek sebagaimana yang dapat diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan
berdasarkan pengamatan karakteristik waktu pengerasan (setting time) semen yang
digunakan, kecuali diberikan bahan tambahan (aditif) untuk memperlambat proses
pengerasan (retarder) yang disetujui oleh Direksi.
c) Pengecoran beton harus dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan sambungan
konstruksi (construction joint) yang telah disetujui sebelumnya atau sampai pekerjaan
selesai.
d) Tremi harus kedap air dan mempunyai ukuran yang cukup sehingga memung-kinkan
pengaliran beton. Tremi harus selalu diisi penuh selama pengecoran. Baik Tremi atau
Drop-Bottom-Bucket harus mengalirkan campuran beton di bawah permukaan beton
yang telah dicor sebelumnya.

Pemadatan
a) Beton harus dipadatkan dengan penggetar mekanis dari dalam atau dari luar yang telah
disetujui. Bilamana diperlukan, dan bilamana disetujui oleh Direksi Pekerjaan,
penggetaran harus disertai penusukan secara manual dengan alat yang cocok untuk
menjamin pemadatan yang tepat dan memadai. Penggetar tidak boleh digunakan untuk
memindahkan campuran beton dari satu titik ke titik lain di dalam cetakan.
b) Harus dilakukan tindakan hati-hati pada waktu pemadatan untuk menentukan bahwa
semua sudut dan di antara dan sekitar besi tulangan benar-benar diisi tanpa
pemindahan kerangka penulangan, dan setiap rongga udara dan gelembung udara
terisi.
c) Penggetar harus dibatasi waktu penggunaannya, sehingga menghasilkan pema-datan
yang diperlukan tanpa menyebabkan terjadinya segregasi pada agregat.
d) Setiap alat penggetar mekanis dari dalam harus dimasukkan ke dalam beton basah
secara vertikal sedemikian hingga dapat melakukan penetrasi sampai ke dasar beton
yang baru dicor, dan menghasilkan kepadatan pada seluruh keda-laman pada bagian
tersebut. Alat penggetar kemudian harus ditarik pelan-pelan dan dimasukkan kembali
pada posisi lain lebih dari 30 detik, juga tidak boleh digunakan untuk memindah
campuran beton ke lokasi lain, serta tidak boleh menyentuh tulangan beton.

Pembongkaran Acuan
Seluruh perangkat kawat atau logam yang telah diguna-kan untuk memegang tidak lebih dari
45 cm jaraknya. Alat penggetar tidak boleh berada pada suatu titik cetakan, dan cetakan yang
melewati badan beton, harus dibuang atau dipotong kembali paling sedikit 2,5 cm di bawah
permukaan beton. Tonjolan mortar dan ketidakrataan lainnya yang disebabkan oleh
sambungan cetakan harus dibersihkan.

Perawatan Beton (Curring)


a) Pada lantai, dilakukan penyiraman secara teratur atau penggenangan dengan air
minimal selama 14 hari, atau apabila tidak memungkinkan, dapat pula dilakukan dengan
penutupan dengan karung-karung goni yang dibasahi. Disamping itu dapat juga
dilakukan dengan cara melumuri permukaan dengan bahan kimia tertentu (curing
compund). Untuk beton yang kelewat tebal dan masif (mass concrete) diatasnya

15
dihamparkan pasir dengan tebal + 30 cm, atau ditutup dengan terpal.
b) Pada dinding tegak (kolom), diselimuti dengan karung goni basah, atau
disemprot/disiram dengan air, atau juga dengan menunda pembongkaran bekistingnya.
Pintu air dari Baja dengan sistem Girder Box
Pekerjaan pengadaan dan pemasangan Pintu Intake Stang Tunggal Uk 1,2 x 2 m Standar
dengan Box Girder ini ádalah merupakan kegiatan, mulai dari pengadaan pintu baru serta
pembongkaran pintu lama, dilanjutkan dengan pembuatan pintu baru pada bengkel yang
menpunyai standar brata yang harus diketahui oleh wakil Direksi bahwa legalitas,
bengkel dimaksud adalah betul menpunyai, Standar brata, dan pada saat pemasangan
pintu baru diyakini posisi sponing dan lainnya betul – betul sudah dalam keadaan sempurna
baik sponing maupun bantalan kedudukan stang pintu. Selanjutnya pintu dapat diterima
apabila sudah dilakukan pengetesan (Uji coba) terhadap fungsinya.

Peil Schaal terbuat dari plat yang tahan karat yang dibuat sesuai standar pembuatan Peil
Schaal dengan mutu baik dipasang di hulu bendung yang di tempelkan ke dinding Papan OP
harus dibuat dan dipasang pada Bendung, tiangnya harus dibuat dari kayu klas I dan harus
dipasang pada beton cor kelas K-300. Ukuran, tulisan dan lainlain harus sesuai dengan
gambar pada Standar Perencanaan Irigasi (Tipe dan StandarBangunan Bendung Irigasi) atau
sesuai dengan petunjuk Direksi.
Nomenklatur dibuat pada lokasi bendung untuk memberikan ciri atau tanda pada bangunan
tersebut. Kontraktor terlebih dahulu harus mengajukan desain dan spesifikasi teknis pekerjaan ini
kepada Direksi untuk mendapat persetujuan

Box culvert 60
Saluran terbuka maupun tertutup digunakan untuk mengalirkan air dari badan jalan maupun
trotoar/ pedestrian ke saluran yang lebih besar atau sungai sehingga tidak terjadi genangan air
pada permukaan jalan maupun trotoar. Cara pemasangan saluran yang berbentuk precast
pabrikasi mengunakan alat bantu untuk mengangkat saluran berupa Tackel dan Tripod.

Persiapan.
- Usahakan penempatan/stok saluran dilokasi tidak terlalu jauh dari rencana pekerjaan
saluran dengan susunan yang serapi mungkin sehingga tidak mengganggu mobilisasi
alat saat memasang saluran.
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang saluran sudah terdapat timbunan pasir, wet
lean concrete (lantai kerja) dalam keadaan kering serta cek apakah kemiringan lantai
kerja sudah sesuai dengan rencana kemiringan saluran.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang saluran dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok yang diperlukan sebagai acuan untuk menentukan ketinggian dasar
saluran dan kelurusan saluran. Pemasangan patok dan level perlu diperhatikan arah
aliran air, sehingga tidak akan terjadi genangan air pada selokan maupun saluran air
yang telah direncanakan /dipasang.
- Pasang rambu – rambu lalu lintas dilokasi saluran yang akan dipasang dan persiapkan
penerangan yang cukup apabila pelaksanaan dilakukan pada malam hari.
- Selama pekerjaan pasangan batu dengan mortar ini berlangsung Coverdam selalu
terpasang dan proses pengeringan harus terus dilakukan agar kelangsungan pekerjaan
tidak terganggu oleh genangan air.

Pelaksanaan.
- Angkat saluran terbuka atau tertutup satu per satu dari stok yang tersedia dengan
menggunakan alat bantu berupa tali baja (Selling) yang dikaitkan pada lubang air yang
tersedia pada saluran dan alat pengangkut berupa crane atau sejenisnya.
- Letakkan saluran kedalam galian rencana saluran, dan perhatikan sambungan yang

16
terdapat pada bibir saluran agar saluran saling terkait satu dengan yang lainnya.
- Tutup bagian dalam dan luar sambungan saluran dengan plesteran dan acian.
- Jika plesteran dan acian sudah kering, urug tanah di samping saluran yang terpasang dan
dipadatkan dengan menggunakan stamper.

V. PEKERJAAN DPT
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan DPT Type 1, Type 2 dan Type 3
Pekerjaan Galian Tanah Biasa untuk Pondasi.
Pelaksanakan pekerjaan galian tanah dengan kedalaman 0 s/d 2m dengan tenaga Manusia
(Manual), panjang dan lebar galian disesuaikan dengan ukuran dan bowplank yang dipasang
untuk menentukan kedalaman galian pada pondasi, tanah sisa galian diangkut dengan
Gerobak dibuang keluar lokasi pekerjaan, untuk pembuangan s/d 100 m dilakukan dengan
tenaga manusia. Tanah ditempatkan pada Dumping Site yang sudah ditentukan oleh Direksi
Pekerjaan.

Lingkup Pekerjaan :
e. Pekerjaan galian harus memenuhi syarat syarat yang ditentukan dalam gambar
f. Kontraktor harus menjaga supaya tanah dibawah dasar elevasi seperti pada
gambar rencana atau yang ditentukan oleh pengawas tidak terganggu jika
terganggu kontraktor harus menggalinya dan mengurug kembali lalu didapatkan
seperti yang telah ditentukan oleh Pengawas.
g. Semua galian harus dilaksanakan sesuai dengan gambar,dan syarat syarat yang
ditentukan menurut keperluan
h. Dasar dari semua galian harus waterpass, bilamana pada dasar setiap galian
masih terdapat akar akar tanaman atau bagian-bagian gembur, maka ini harus
digali keluar sedangkan lubang-lubang yang terjadi diisi kembali dengan pasir
urug yang bermutu baik yang disetujui Pengawas

Urugan pasir dipadatkan t = 10 Cm


Setelah galian tanah untuk pondasi selesai dikerjakan selanjutnya lantai atau dasar galian
diurug dengan pasir urug dengan ketebalan 10 cm dan dipadatkan.

Aanstamping batu kali


Setelah lantai galian diurug dengan pasir kemudian dilanjutkan dengan mengisi lubang
galian dengan batu kosong (Aanstamping) setelah itu celah pasangan batu diisi dengan
pasir.

Pondasi batu kali 1PC : 4PS


Pasangan batu kali biasa digunakan sebagai pondasi, dinding penahan tanah, saluran
harus diatur sedemikian rupa sehingga pasangan batu kali tidak mudah retak / patah, perlu
diperhatikan pula campuran adukan yang dipergunakan sebagai bahan pelekat batu kali,
pasir yang digunakan sebagai campuran bahan pelekat harus bersih dari kotoran dan tidak
mengandung lumpur. Pasangan batu kali harus disusun rapat dengan jarak antara
pasangan < 2 cm. Bagian – bagian yang berongga harus diisi dengan adukan.
Pelaksanaan pasangan batu kali untuk dinding penahan tanah dengan ketinggian > 1 m
harus dilakukan secara bertahap dengan ketinggian maksimum 100 cm untuk setiap
tahapan, hal ini dimaksudkan agar pasangan batu kali tidak mudah roboh saat
pelaksanaan. untuk memudahkan dalam pelaksanaan.maka bekisting harus dipasang
terlebih dahulu sebelum pasangan batu kali dimulai. Pasangan batu kali untuk saluran dan
dinding penahan tanah perlu dipasang pipa sulingan setiap beberapa meter persegi untuk
mengalirkan air yang berada dibelakang pasangan batu kali. Apabila diperlukan maka

17
permukaan batu disiar dengan menggunakan adukan dengan campuran 1PC : 4 Ps. atau
yang diinstruksikan dalam spesifikasi teknis.

Persiapan.
- Pasang patok dilokasi pasangan batu yang memenuhi garis, ketinggian dan
dimensi yang ditunjukan pada gambar stsu sebagaimana diperintahkan oleh direksi
pekerjaan.
- Bersihkan lokasi pasangan batu dari kotoran dan genangan air yang dapat
mempengaruhi mutu pasangan batu.
- Sebelum pemasangan batu harus dibersihkan dari bahan yang merugikan yang
dapat mengurangi kelekatan dengan adukan dan sebelum pemasangan batu harus
dibasahi seluruh permukaannya dan diberikan waktu yang cukup untuk proses
penyerapan air sampai jenuh.

Pelaksanaan.
- Pasang dasar dari pasangan batu dengan adukan mortar paling sedikit setebal 3
em, adukan mortar harus dikerjakan sedikit demi sedikit sedemikian rupa sehingga
permukaan pasangan batu akan tertanam pada adukan sebelum mengeras.
Selanjutnya pasang batu diatas batu yang telah terpasangn dengan mortar sebagai
bahan pelekat.
- Rongga yang terdapat diantara satu batu dengan lainnya harus diisi dengan
adukan sampai hampir rata dengan permukaan lapisan batu yang terpasang.
- Pasang lubang resapan dengan.pipa diameter 25 mm setiap jarak 2 m atau yang
dikehendaki. Pekerjaan harus dimulai dari dasar menuju keatas dan permukaan
harus segera diselesaikan setelah pengerasan awal dari adukan dengan cara
menyapu dengan sapu yang kaku.
- Selama pekerjaan pasangan batu dengan mortar ini berlangsung Coverdam selalu
terpasang dan proses pengeringan harus terus dilakukan agar kelangsungan
pekerjaan tidak terganggu oleh genangan air

Pipa sulingan PVC Ø1,5" + tutup sabut kelapa


Sulingan yang digunakan dari pipa PVC dia. 1 ½” dengan panjang rata rata 60 cm, pipa
dipasang pada celah celah pasangan batu kali, sebelum dipasang pipa sulingan dibalut
dengan sabut kelapa, jarak sulingan sesuai petunjuk direksi pekerjaan atau sesuai gambar
kerja.

Urug tanah kembali bekas galian


- Sebelum melaksanakan pekerjaan timbunan tanah, semua profil harus dipasang
dan diberi tanda guna kemudahan pelaksanaan pekerjaan dan penyesuaian
dimensi seperti pada gambar kerja.
- Tanah yang digunakan sebagai bahan timbunan dapat diambil dari tanah hasil
galian yang telah disetujui Direksi.
- Permukaan tanah yang akan ditimbun harus dibersihkan dari bahan organis,
lumpur, tanah humus serta plastik.
- Bahan timbunan harus dihamparkan secara merata ke seluruh permukaan yang
sudah disiapkan dan langsung dapat diikuti pemadatan, alat pemadat yang digunakan
dapat berupa alat pemadat dari bahan kayu ataupun alat pemadat jenis hand stamper

18
Jakarta, 8 Juli 2015
PT. DUTARAYA DINAMETRO

PARLINDUNGAN SITORUS
Direktur Utama

19

Anda mungkin juga menyukai