Anda di halaman 1dari 135

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kampung Melayu


Tahun Anggaran 2017
RKS KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

BAB I
KETENTUAN UMUM

PASAL 1
SITUASI

1. Pembangunan Rehab Total Kantor Lurah Kampung Melayu, Jakarta Timur akan
dilaksanakan pada lokasi yang telah ditetapkan di wilayah Jakarta Timur.
2. Calon pemborong wajib meneliti situasi medan, terutama kondisi tanah, sifat dan
luasnya pekerjaan dan halhal lain yang berpengaruh terhadap penawarannya,
disamping ketentuan-ketentuan dalam RKS.
3. Kelalaian dan kurang ketelitian dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk
mengajukan claim
dikemudian hari.

PASAL 2
LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan yang harus dilaksanakan pada lokasi tersebut di atas meliputi :


1. Pekerjaan persiapan dan pembersihan lokasi.
2. Penyediaan sample barang dari material yang akan dipakai.
3. Penyediaan gambar-gambar dan laporan-laporan penunjang pelaksanaan.
4. Pembangunan Rehab Total Kantor Lurah Pondok Kopi Berkonsep Hemat Energi
dan Ramah Lingkunganmeliputi :
a. Pekerjaan struktur sesuai gambar perencanaan
b. Pekerjaan arsitektur sesuai gambar perencanaan
c. Pekerjaan mekanikal/elektrikal sesuai gambar perencanaan
d. Pekerjaan luar bangunan sesuai gambar perencanaan
5. Unsur penunjang lainnya dan segala sesuatu yang nyata-nyata termasuk dalam
pekerjaan ini.

PASAL 3
PEKERJAAN PELAKSANAAN

Untuk menjamin mutu dan kelancaran pekerjaan, Pemborong harus menyediakan:


1. Pelaksana ahli yang mengerti gambar dan cara-cara pelaksanaan.
2. Pelaksana yang trampil dalam bidang pekerjaan.
3. Pompa air mesin pemadat tanah, alat-alat pengukur seperti waterpas, penyekat
tegak dan alat-alat bantu lainnya, diperlukan untuk ketelitian, kerapihan
ketepatan pekerjaan.

1
RKS KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

4. Bahan yang harus sudah ada ditempat menjelang waktu pengerjaan sehingga
tidak akan terjadi kelambatan pelaksanaan dari jadwal yang telah ditentukan.

PASAL 4
UKURAN
1. Satuan Ukur
Semua ukuran tersebut dalam gambar kerja dinyatakan dalam ukuran matrik, kecuali
untuk baut-baut dan sejenisnya dalam inch.
2. Ukuran Penduga
Ukuran penduga adalah induk ukuran darimana semua ketinggian dan kedalaman
diambil, berupa balok sepanjang 200 cm berpenampang 5 x 5 cm dengan semua sisi
diketam rata dimeni 2 kali sepanjang tegak lurus pada tanah bangunan sedalam 100
cm. Ukuran Penduga ini dinyatakan dengan huruf (P) dibuat oleh Pemborong
dibawah pengawasan Direksi dan dipelihara selama pelaksanaan
3. Ukuran pokok lebih kurang ± 0.00 adalah tinggi lantai bangunan induk dalam hal ini
peil Ruang masuk yang ditentukan ± 50 cm dari muka tanah yang telah dimatangkan
Selanjutnya semua ukuran tinggi dalam gambar diambil dari tinggi lantai ± 0.00 ini.

PASAL 5
PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Papan Nama Proyek
a. Kontraktor wajib membuat dan memasang papan nama proyek dengan ukuran
lebar 1.20 m, panjang 2.40 m dari papan multiplek, dilengkapi dengan tulisan
sesuai petunjuk Direksi.
b. Ditanam dalam halaman depan dengan dicor beton adukan 1 pc:2 pc:3 kr. yang
kuat.
2. Izin Mendirikan Bangunan
Kontraktor wajib membayar/mengganti biaya pengurusan IMB kepada konsultan
Perencana selambatlambatnya 3 (tiga) minggu setelah SPK pelaksanaan
dikeluarkan.
3. Papan Bangunan (Bouwplank)
a. Setelah Permukaan tanah yang akan dibangun, bangunan dibersihkan dari
kotoran sampah maupun pohon, baru diizinkan membuat papan bangunan.
b. Papan bangunan dari kayu borneo tebal 2 cm dengan tiang kaso 5/10 jarak tiang
1 meter.
c. Papan bangunan permukaan atasnya ditempatkan setinggi lantai bangunan
induk (peil ± 0.00) dan minimal 2 m dari As Bangunan kearah luar.
d. Papan Bangunan boleh dibongkar sesudah mulai pekerjaan dinding bata.
e. Patok peil beton dibuat dari beton 15 x 15cm.

2
RKS KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

4. Penyediaan Air Kerja


a. Air kerja diadakan dengan membuat sumur pantek ( bila mana tidak ditentukan
dengan cara lain ).
b. Peletakan pompa ditentukan oleh pengawas lapangan.
c. Pompa ini tidak boleh dibongkar dan menjadi milik proyek, pada penyerahan
kedua diserahkan dalam keadaan baik dan berfungsi.
d. Apabila air dilokasi tidak memenuhi persyaratan, maka kontraktor harus
mendapatkannya dengan membeli air yang memenuhi persyaratan.
5. Ketetapan letak bangunan diukur dengan patok yang dipancang kuat-kuat dan papan
terentang dengan ketebalan 2 cm diketam rata pada sisinya. Pemborong harus
menyediakan orang yang ahli dalam cara-cara mengukur. Alat-alat penyipat datar
(theodolit, waterpas) prisma silang harus selalu berada di lapangan.
6. Pembongkaran dan Pembersihan.
a. Semua penghalang dalam batas tanah bangunan yang menghalangi jalannya
pekerjaan harus dibongkar atau dibersihkan dan dipindah dari tanah bangunan,
kecuali hal-hal yang tercantum dalam gambar atau yang ditentukan oleh Pemberi
Tugas. Dilindungi agar tetap utuh. Pelaksanaan pembongkaran harus dilakukan
dengan sebaik-baiknya untuk menghindarkan harta/benda yang berdekatan dari
kerusakan.
b. Kerusakan yang terjadi pada harta/benda intansi atau badan lain atau
perorangan di dalam atau di luar halaman karena alasan pekerjaan-pekerjaan
yang dilakukan harus diperbaiki tanpa penambahan biaya dari Pemberi Tugas.
c. Semua pohon semak, rumput dan tumbuh-tumbuhan lainnya yang ada di daerah
yang harus diurug, harus dihilangkan/dibersihkan yang sebelumnya harus
dikoordinasikan dengan pengawas teknis.
7. Perlindungan Pada Benda-benda yang berfaedah.
a. Semua saluran-saluran yang masih berfungsi, riol, air, listrik atau benda-benda
lain yang berfaedah, harus dilindungi agar tidak rusak, kecuali kalau dinyatakan
untuk dihilangkan. Bila timbul kerusakan harus diperbaiki atau diganti
Pemborong.
b. Daerah tapak bangunan yang letaknya lebih rendah dari pada tinggi tanah
sekelilingnya, harus dilindungi dari erosi yang terjadi, antara lain dengan cara
pembuatan tanggul-tanggul tanah dan selokan sementara.
8. Penebangan Pohon
Kelestarian segala jenis pohon-pohon yang ada di dalam halaman harus dijaga,
sesuai dengan petunjuk yang dinyatakan dalam gambar.

3
RKS KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

PASAL 6
PEMATANGAN LOKASI

1. Galian Pondasi
a. Galian pondasi dibuat sesuai dengan gambar.
b. Tanah bekas galian ditumpuk diluar papan bangunan.
2. Galian Saluran Air Hujan
a. Galian jalur ini dibuat sesuai dengan gambar.
b. Tanah bekas galian dapat dipergunakan menimbun ruangan bangunan
setelah dibersihkan dari sampah yang mengotorinya.
c. Galian semuanya dibuat sesuai dengan gambar.
3. Pemotongan Tanah
a. Pemotongan tanah dilakukan untuk lokasi yang keadaan permukaan
tanahnya lebih tinggi dari peil lantai yang telah ditentukan.
b. Tanah bekas pemotongan ini dibuat dan diratakan dihalaman bangunan yang
rendah. Bila tidak ada halaman yang rendah ditimbun disuatu tempat yang
akan ditentukan kemudian pada waktu pelaksanaan oleh Direksi.
c. Muka Tanah dimana akan didirikan bangunan di atasnya, harus dibentuk
dengan rata menurut garisgaris dan ketinggian yang sudah ditentukan dalam
gambar rencana.

BAB II
SYARAT TEKNIS DAN BAHAN

PASAL 1
RENCANA KERJA PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Rapat Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan
a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, pengguna barang/jasa bersama-sama dengan
penyedia barang/jasa, perencana, pengawas teknis, suku dinas teknis dan
instansi terkait lainnya, terlebih dahulu menyusun rencana pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan surat perjanjian/kontrak.
b. Pengguna barang/jasa harus menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan
kontrak selambatlambatnya 7 (tujuh) hari sejak diterbitkannya SPMK.
c. Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat persiapan pelaksanaan
pekerjaan, adalah :
1. Organisasi kerja.
2. Tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan.
3. Jadwal pelaksanaan pekerjaan.
4. Jadwal pengadaan bahan, mobilisasi peralatan dan personil.

4
RKS KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

5. Penyusunan rencana dan pelaksanaan pemeriksaan lapangan.


6. Pendekatan kepada masyarakat dan.
7. Penyusunan program mutu proyek.

2. Penggunaan Program Mutu


a. Program mutu pengadaan barang/jasa harus disusun oleh penyedia barang/jasa
dan disepakati pengguna barang/jasa pada saat rapat persiapan pelaksanaan
kontrak dan dapat direvisi sesuai dengan kondisi lapangan.
b. Program mutu pengadaan barang/jasa paling tidak berisi :
1) Informasi pengadaan barang/jasa.
2) Organisasi Proyek, pengguna barang/jasa dan penyedia barang.jasa.
3) Jadwal pelaksanaan.
4) Prosedur pelaksanaan pekerjaan.
5) Prosedur instruksi kerja.
6) Pelaksana kerja.

3. Pemeriksaan Bersama
a. Pada tahap awal periode pada pelaksanaan pekerjaan, pengguna barang/jasa
bersama-sama dengan penyedia barang/jasa melakukan pemeriksaan bersama.
b. Untuk pemeriksaan bersama ini, pengguna barang/jasa dapat membentuk panitia
peneliti pelaksanaan kontrak.

PASAL 2
ORGANISASI PELAKSANA LAPANGAN
1. Untuk melaksanakan pekerjaan/proyek sesuai yang ditetapkan dalam surat
perjanjian/ kontrak, penyedia barang/jasa harus membuat organisasi pelaksana
lapangan, dengan pemberian tugas, fungsi, dan wewenang yang jelas tanggung
jawabnya masing-masing.
2. Penempatan personil harus proporsional dan sesuai dengan keahlian bidang
tugasnya masing-masing, sedangkan untuk tenaga-tenaga ahlinya harus memenuhi
ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, sesuai dengan
golongan, bidang dan kualifikasi perusahaan penyedia barang/jasa yang
bersangkutan.
3. Untuk Pelaksanaan Pekerjaan/Proyek penyedia barang/jasa menunjuk penanggung
jawab lapangan (Kepala Proyek), yang dalam penunjukannya terlebih dahulu harus
mendapatkan persetujuan Pengguna Anggaran.

5
RKS KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

4. Penyedia barang/jasa tidak diperkenankan memberikan pekerjaan lain kepada wakil


ataupun para penanggungjawab lapangan, di luar pekerjaan/proyek yang
bersangkutan.
5. Selama jam-jam kerja tenaga ahli/wakilnya atau para penanggung jawab lapangan
harus berada di lapangan pekerjaan kecuali berhalangan/sakit dan Penyedia
barang/jasa harus menunjuk/menempatkan penggantinya apabila yang
bersangkutan berhalangan.
6. Jika ternyata penanggung jawab teknis tersebut tidak memenuhi ketentuan yang
telah ditetapkan, maka Pengguna Anggaran berhak memerintahkan kepada
Penyedia barang/jasa supaya segera mengganti dengan orang lain yang ahli dan
berpengalaman.
PASAL 3
TENAGA KERJA LAPANGAN
1. Penyedia barang/jasa wajib mempekerjakan tenaga kerja trampil dan
berpengalaman, sesuai kealiannya dalam jumlah yang cukup sesuai volume dan
kompleksitas pelaksanaan pekerjaan.
2. Penyedia barang/jasa harus melaksanakan ketertiban, kebersihan, kesehatan dan
keamanan lokasi/pekerjaan, dengan menyediakan fasilitas sarana dan prasarana
memadai.
3. Penyedia barang/jasa harus menyediakan tempat tinggal yang memadai dan tidak
mengganggu lingkungan, untuk para tenaga kerja yang tinggal sesmentara di lokasi
pekerjaan/proyek.
4. Penyediaan tenaga kerja harus dilaporkan kepada pengguna barang/jasa, dalam
bentuk daftar tenaga kerja yang dilampiri identitas diri dan tanda pengenal setiap
tenaga kerja.
PASAL 4
BAHAN DAN PERALATAN
1. Bahan, peralatan dan segala sesuatu yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan sesuai dalam surat perjanjian/kontrak, adalah harus disediakan oleh
penyedia barang/jasa.
2. Bahan/Material yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan, adalah :
a. Sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia.
b. Memenuhi persyaratan teknis yang ditetapkan dalam surat perjanjian/kontrak,
RKS, gambar dan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan. Pengguna
barang/jasa berhak melakukan pengujian dan menolak terhadap bahan dan

6
RKS KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

peralatan yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan apabila ternyata


tidak memenuhi ketentuan dan persyaratan yang ditetapkan.
3. Kontraktor dan sub-Kontraktor diwajibkan menyerahkan barang-barang contoh
(sample) dari material yang akan dipakai/dipasang, untuk mendapat persetujuan dari
Tim Teknis / Konsultan Supervisi/Pemberi Tugas. Barang-barang contoh (sample)
tertentu harus dilampiri dengan tanda bukti sertifikat pengujian dan spesifikasi teknis
dari barang-barang/material-material tersebut.
Untuk barang-barang dan material yang akan didatangkan ke site, maka Kontraktor
dan sub-Kontraktor diwajibkan menyerahkan :
a. Brochure
b. Katalogue
c. Gambar kerja atau shop drawing
d. Sample.
e. Dan hal-hal yang dianggap perlu oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi dan
harus mendapat persetujuan Tim Teknis / Konsultan Supervisi/Pemberi Tugas.
4. Bahan dan peralatan yang ditolak pengguna barang/jasa harus segera disingkirkan
dari lokasi/lapangan proyek, dalam waktu 2 (dua) hari kerja sejak tanggal penolakan
dilakukan.
5. Apabila terdapat bahan dan peralatan yang digunakan/terpasang belum atau telah
mendapat persetujuan, ternyata tidak memenuhi kualifikasi atau spesifikasi teknis
yang dipersyaratkan, maka penyedia barang/jasa wajib mengganti/memperbaik
dengan beban biaya sendiri dan tidak berhak menuntut ganti rugi.
6. Apabila bahan dan peralatan yang akan digunakan ternyata tidak didapat lagi di
pasaran, maka penyedia barang/jasa segera mengajukan bahan dan peralatan
pengganti yang setara dan mendapatkan persetujuan tertulis dari pengguna
barang/jasa. Prosedur penggantian harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
7. Penggantian bahan dan peralatan yang dimaksud pada ayat (5) di atas tidak dapat
dijadikan alasan untuk keterlambatan pekerjaan.
8. Penyediaan dan pengamanan bahan dan peralatan di lokasi/lapangan proyek,
adalah menjadi tanggung jawab penyedia barang/jasa termasuk tempat dan cara
penyimpanannya harus tertib dan tidak mengganggu mobilisasi kerja di lapangan.
9. Pengujian mutu :
Kontraktor dan sub-Kontraktor diwajibkan mengadakan pengujian atas mutu bahan
dan mutu pekerjaan yang telah diselesaikan sesuai dengan kebutuhannya
masingmasing, misalnya :
a. Pengujian mutu beton

7
RKS KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

b. Pengujian kabel-kabel listrik (merger)


c. Pengujian tekanan untuk pipa-pipa (plumbing)
d. Pengujian kebocoran
e. Pengujian bekerjanya mesin-mesin dan peralatan-peralatan lainnya.
Semua biaya-biaya untuk kebutuhan tersebut di atas, ditanggung oleh Kontraktor
dan sub-sub Kontraktor yang bersangkutan.

PASAL 5
MOBILISASI
1. Mobilisasi meliputi :
a. Mendatangkan peralatan-peralatan terkait yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan.
b. Mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah, gedung laboratorium, bengkel,
gudang, dan sebagainya.
c. Mendatangkan personil dan tenaga kerja lapangan.
2. Mobilisasi peralatan terkait dan personil penyedia barang/jasa dapat dilakukan
secara bertahap sesuai dengan kebutuhan.
3. Mobilisasi paling lambat harus sudah dimulai dilaksanakan dalam waktu 30 (tiga
puluh) hari kalender sejak diterbitkan SPMK.

PASAL 6
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Penyedia barang/jasa wajib membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan secara rinci,


yang terdiri dari :
a. Time schedule dalam bentuk bar-chart, dilengkapi dengan perhitungan kemajuan
bobot untuk setiap minggunya.
b. Pada time schedule dilengkapi pula dengan kurva “S”.
c. Untuk pelaksanaan pekerjaan/proyek yang memiliki kompleksitas tinggi harus
dilengkapi dengan network planning.
2. Jangka waktu jadwal pelaksanaan sesuai dengan yang dinyatakan dalam surat
perjanjian/kontrak.
3. Jadwal pelaksanaan pekerjaan dibuat secara lengkap dan menyeluruh mencakup
seluruh jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan, yang dapat menggambarkan antara
rencana dan realisasinya.
4. Jadwal pelaksanaan pekerjaan harus sudah dibuat selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari
kerja setelah penandatanganan surat perjanjian/kontrak, untuk dapat
diperiksa/disetujui oleh pengawas teknis dan disahkan oleh pengguna barang/jasa.

8
RKS KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

5. Jadwal pelaksanaan pekerjaan harus tetap berada di lokasi/lapangan selama masa


pelaksanaan pekerjaan dan salah satunya ditempel di ruangan rapat proyek.

PASAL 7
LAPORAN HASIL PEKERJAAN
1. Laporan Harian
a. Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan,
seluruh aktifitas kegiatan pekerjaan di lapangan dicatat di dalam buku harian
lapangan (BHL) sebagai laporan harian pekerjaan berupa rencana dan realisasi
pekerjaan harian.
b. Buku Harian Lapangan (BHL) berisi :
1. Kuantitas dan macam bahan yang berada di lapangan.
2. Penempatan tenaga kerja untuk tiap dan macam tugasnya.
3. Jumlah, jenis, dan kondisi peralatan.
4. Kuantitas dan kualitas jenis pekerjaan yang dilaksanakan.
5. Keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam lainnya yang
berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan.
6. Catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan.
c. Buku Harian Lapangan (BHL) disiapkan dan disi oleh penyedia barang/jasa, dan
diperiksa oleh pengawas teknis dan dilengkapi catatan instruksi-instruksi dan
petunjuk pelaksanaan yang dianggap perlu dan disetujui oleh pengguna
barang/jasa.
d. Penyedia barang/jasa harus mentaati dan melaksanakan selaku pelaksana
proyek, terhadap instruksi, arahan dan petunjuk yang diberikan Pengawas Teknis
dalam Buku Harian Lapangan (BHL).
e. Jika Penyedia barang/jasa tidak dapat menerima / menyetujui pendapat /
perintah pengawas harus mengajukan keberatan-keberatan secara tertulis dalam
jangka waktu 3 x 24 jam.
f. Penyedia barang/jasa harus memperbaiki atas beban biaya sendiri terhadap
pekerjaan yang tidak memenuhi syarat, tidak sempurna dalam pelaksanaannya
atas kemauan inisiatif sendiri atau yang diperintahkan oleh pengawas teknis
maupun Pemimpin Proyek.
2. Laporan minggguan dibuat setiap minggu yang terdiri dari rangkuman laporan harian
dan berisi hal kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu minggu, serta hal-hal
penting yang perlu dilaporkan.
3. Laporan bulanan dibuat setiap bulan yang terdiri dari rangkuman laporan mingguan
dan berisi hal kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu bulan, serta hal-hal
penting yang perlu dilaporkan.

9
RKS KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

PASAL 8
FOTO PROYEK

1. Untuk merekam kegiatan pelaksanaan proyek, pengguna barang/jasa dengan


menugaskan kepada penyedia barang/jasa, membuat foto-foto dokumentasi untuk
tahapan-tahapan pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
2. Foto proyek dibuat oleh penyedia barang/jasa sesuai petunjuk Pengawas Teknis,
disusun dalam 4 (empat) tahapan disesuaikan dengan tahapan pembayaran
angsuran tetapi tidak termasuk masa pemeliharaan, yaitu sebagai berikut :

Tahap 1 Bobot 0%-25% Pek. Persiapan, Galian, Pondasi dan Pas. Pondasi
Tahap 2 Bobot 25%-50% Pekerjaan Struktur/Kontruksi
Tahap 3 Bobot 50%-75% Pekerjaan Atap dan Finishing
Tahap 4 Bobot 75%-10% Pekerjaan Finishing/Detail/Seluruh Pekerjaan Selesai

3. Foto proyek tiap tahapan tersebut di atas dibuat 5 (lima) set dilampirkan pada saat
pengambilan angsuran sesuai dengan tahapan angsuran, yang masing-masing
adalah untuk :
a. Untuk proyek/pekerjaan yang diawasi oleh konsultan :
1. Satu set untuk Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah Kota
Administrasi yang bersangkutan.
2. Satu set untuk Pengguna Anggaran.
3. Satu set untuk Penyedia Barang/Jasa.
4. Satu set untuk Konsultan selaku Pengawas Teknis.
5. Satu set untuk Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah Provinsi
DKI Jakarta.
b. Untuk proyek/pekerjaan yang diawasi oleh Dinas Perumahan dan Gedung
Pemerintah Daerah Kota Administrasi yang bersangkutan :
1. Satu set untuk Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah Kota
Administrasi yang bersangkutan.
2. Satu set untuk Pengguna Anggaran.
3. Satu set untuk Penyedia Barang/Jasa.
4. Satu set untuk Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah Provinsi
DKI Jakarta.
5. Satu set untuk Kepala Unit/Satuan Kerja yang bersangkutan.
4. Pengambilan titik pandang dari setiap pemotretan harus tetap/sama sesuai dengan
petunjuk Pengawas Teknis atau Pengguna Anggaran.

10
RKS KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

5. Foto setiap tahapan ditempelkan pada album/map dengan keterangan singkat, dan
penempatan dalam album disahkan oleh Pengguna Anggaran, untuk teknis
penempelan/penempatan dalam album ditentukan oleh Pengawas Teknis.
6. Khusus untuk pemotretan pada kondisi keadaan kahar/memaksa force majeure
diambil 3 (tiga) kali.
PASAL 9
PERBEDAAN UKURAN

1. Jika terdapat perbedaan ukuran yang ditulis dengan angka dengan ukuran yang
ditulis dengan skala, maka ukuran yang dipakai adalah ukuran yang ditulis dengan
angka.
2. Jika merasa ragu-ragu tentang ukuran harus segera meminta petunjuk Pengawas
Teknis atau Perencana.

PASAL 10
SARANA PENUNJANG PROYEK

1. Kepada penyedia barang/jasa diwajibkan membuat/mendirikan bangunan sementara


seperti, los kerja bangsal/direksi keet yang cukup luas dan lain-lain yang diperlukan.
Penyedia barang/jasa juga harus menyediakan perlengkapan ruang kerja Pengguna
Anggaran dan Pengawas Teknis, dengan jumlah sesuai kebutuhan.
2. Penempatan sarana bangunan sementara harus dibuatkan perencanaannya oleh
penyedia barang/jasa, serta terlebih dahulu dan mendapatkan persetujuan
Pengguna Anggaran.
3. Sarana penunjang Direksi keet/gudang/bedeng sementara pagar pengaman dan
perlengkapannya serta pompa kerja, adalah merupakan sarana penunjang dalam
pelaksanaan proyek dan merupakan barang yang dipakai habis pada saat setelah
pekerjaan selesai.
4. Pada prinsipnya penyedia barang/jasa harus menyediakan peralatan kerja pembantu
yaitu : air, aliran listrik, pompa air, beton molen, vibrator, alat-alat pemadam
kebakaran, dll.
5. Untuk segala kebutuhan/keperluan penyelesaian pelaksanaan pekerjaan, sekalipun
tidak disebut dan dinyatakan dalam peraturan dan syarat-syarat (RKS) maupun
dalam gambar tetap menjadi tanggung jawab penyedia barang/jasa.
6. Untuk pelaksanaan pekerjaan dimaksud, tanah dan halaman akan diserahkan
kepada penyedia barang/jasa dalam keadaan sedemikian rupa, dengan ketentuan
jika pelaksanaan pekerjaan telah selesai, segala kerusakan yang terjadi di atas
tanah/halaman akibat pelaksanaan seperti kerusakan saluran/got, tanaman dan lain

11
RKS KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

sebagainya harus diperbaiki kembali seperti keadaan semula atas tanggungan


penyedia barang/jasa yang bersangkutan.
7. Setelah penyedia barang/jasa mendapat batas-batas daerah kerja sebagaimana
dimaksud pada ayat (5) pasal ini, maka penyedia barang/jasa harus bertanggung
jawab penuh atas segala sesuatu yang ada di daerahnya meliputi :
a. Kerusakan-kerusakan yang timbul akibat kelalaian/kecerobohan yang disengaja
maupun tidak disengaja.
b. Penggunaan sesuatu yang salah/keliru.
c. Kehilangan-kehilangan.
8. Untuk mencegah kejadian-kejadian tersebut di atas penyedia barang/jasa diizinkan
untuk mengadakan pengamanan pelaksanaan proyek pembangunan setempat,
antara lain penjagaan, penerangan pada malam hari dan sebagainya.
9. Penyedia barang/jasa harus mengerjakan pekerjaan pembersihan yaitu segala
macam kotoran bekas-bekas bongkaran.

PASAL 11
PAPAN NAMA PROYEK

1. Pemasangan papan nama proyek sebagaimana diatur pada pasal ini dipancangkan
di lokasi proyek pada tempat yang mudah dilihat umum.
2. Pemasangan papan nama proyek dilakukan pada saat dimulainya pelaksanaan
pekerjaan dan dicabut kembali setelah mendapat persetujuan Pengguna Anggaran.
3. Petunjuk bentuk papan nama proyek, ukuran, isi dan warnanya diatur dalam Surat
Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 438/2000 tanggal 9 Maret 2000.
4. Bentuk dan ukuran papan nama proyek fisik ditetapkan sebagai berikut :
a. Papan nama proyek dibuat multiplek tbl.6 mm dengan ukuran lebar 240 cm dan
tinggi 175 cm.
b. Papan nama dipasang pada tiang kaso ukuran 5/7 cm dengan ketinggian
disesuaikan kondisi lapangan.
c. Jenis tulisan memakai huruf cetak, tulisan dan garis warna hitam.

12
RKS KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

d.

Logo PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA Logo


Pemda
UNIT : ................................................ Unit
DKI

Nama Kegiatan : .............................................


Perencana : ........................
Kode Rekening : .............................................
Pengawas : ........................
Th. Anggaran : .............................................
Volume : .............................................
Biaya : .............................................
Spesifikasi Umum Proyek :
Nomor SPK : .............................................
..............................................
..............................................
Pelaksana
PT / CV : .............................................
Nomor TDR : .............................................
Mulai : ........................
Kualifikasi : .............................................
Selesai : ........................
Alamat : .............................................

Masyarakat dapat menyampaikan informasi


Direksi : ........................
kepada : ..........................................……….
Telp/Fax : ........................
Telp/Fax : ..........................................……….

PASAL 12
PERUBAHAN PEKERJAAN

1. Pada dasarnya seluruh volume dan item pekerjaan yang tercantum dalam kontrak
harus dilaksanakan. Apabila karena sesuatu hal volume dan atau item pekerjaan
tidak dapat dikerjakan oleh rekanan dengan pertimbangan yang bisa dipertanggung
jawabkan, maka terlebih dahulu harus mendapat persetujuan dari Kepala Unit /
Satuan Kerja yang bersangkutan, Pengawas Teknis dan Perencana Teknik.
2. Persetujuan dimaksud dituangkan dalam Berita Acara Perubahan Pekerjaan yang
dibuat oleh Perencana yang didasarkan atas Berita Acara Peninjauan Lapangan
yang dibuat oleh Pengawas Teknis serta Perencana.
Adapun Berita Acara Perubahan tersebut ditanda tangani bersama rekanan, Unit /
Satuan Kerja, dan Pengawas Teknis serta Perencana.
3. Jika dimungkinkan item atau volume pekerjaan yang telah mendapat persetujuan
untuk tidak dilaksanakan dapat dilakukan pengalihan pekerjaan. Item dan volume
pekerjaan baru ditetapkan bersama dan dituangkan dalam Berita Acara tambah
Kurang dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) di atas.

13
RKS KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

BAB III
SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEKERJAAN STRUKTUR

PASAL 1
URAIAN PEKERJAAN
1. Lingkup Pekerjaan.
a. Pengadaan Bangunan.
Pekerjaan yang dilaksanakan adalah pelaksanaan Pembangunan Rehabilitasi
Rehab Total Kantor Lurah Kampung Melayu, Jakarta Timur yang meliputi antara
lain :
1. Pekerjaan Struktur : Pondasi, sloof, kolom, balok dan plat dak atap lantai 1,
lantai 2, lantai 3,lantai 4 dan atap bangunan.
2. Pekerjaan Arsitektur : Lantai, dinding, kolom praktis, kusen, partisi, plafond
dan finishing/cat.
3. Pekerjaan Mekanikal : AC.
4. Pekerjaan Elektrikal : instalasi listrik.
5. Pekerjaan Plumbing dan Drainase : instalasi air bersih, instalasi air kotor dan
jaringan drainase.
b. Pekerjaan site yang meliputi :
1. Pekerjaan lapangan, mencakup pematangan dan pengurugan, penggalian
tanah dan pengurugan kembali serta perataan tanah.
2. Saluran keliling bangunan keliling lokasi.
3. Pekerjaan Plumbing dan Drainase.
4. Pekerjaan Taman, Pagar, Area Parkir, STP, Grease trap, serta Ground
Reservoir.
2. Cara Pelaksanaan
Pekerjaan harus dilaksanakan dengan penuh keahlian sesuai dengan ketentuan-
ketentuan dalam RKS, gambar rencana, dan penjelasan-penjelasan susulan.

PASAL 2
JENIS, MUTU BAHAN DAN PERUBAHAN PEKERJAAN

1. Kualitas dan kuantitas dari pekerjaan yang termasuk dalam harga kontrak harus
dianggap seperti apa yang tertera dalam gambar dan syarat-syarat.
2. Kekeliruan dalam uraian, kuantitas atau kualitas atau kekurangan bagian-bagian dari
gambar kontrak dan RKS tidak boleh merusak (membatalkan) kontrak ini, tapi
hendaknya diperbaiki dan dianggap suatu perubahan yang dikehendaki oleh
Pemberi Tugas.

14
RKS KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

3. Perubahan Pekerjaan.
a. Pada dasarnya seluruh volume dan item pekerjaan yang tercantum dalam
kontrak harus dilaksanakan. Apabila karena sesuatu hal volume dan atau item
pekerjaan tidak dapat dilaksanakan oleh rekanan dengan pertimbangan yang
bisa dipertanggung jawabkan, maka terlebih dahulu harus mendapat
persetujuan dari Kepala Unit/Satuan Kerja yang bersangkutan, Pengawai Teknik,
Perencana Teknik Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah Provinsi
DKI Jakarta.
b. Persetujuan dimaksud dituangkan dalam Berita Acara Perubahan Pekerjaan
yang dibuat oleh Perencana yang didasarkan atas Berita Acara Peninjauan
Lapangan yang dibuat oleh Pengawas Teknik serta Perencana.
c. Adapun Berita Acara Perubahan tersebut ditandatangani bersama Rekanan,
Unit/Satuan Kerja dan Pengawas Teknik, Perencana dan Dinas Perumahan dan
Gedung Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta.
d. Jika dimungkinkan item dan atau volume pekerjaan yang telah mendapat
persetujuan untuk tidak dilaksanakan dapat dilakukan pengalihan pekerjaan. Item
dan volume pekerjaan baru, ditetapkan bersama serta dituangkan dalam Berita
Acara Tambah Kurang dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
di atas.

PASAL 3
GAMBAR-GAMBAR / PROTOTYPE / CONTOH BARANG 1.

1. Gambar-gambar pelaksanaan untuk seluruh pekerjaan harus ada di lapangan dalam


setiap waktu. Gambargambar tersebut harus dalam keadaan jelas dapat dibaca dan
menunjukkan perubahan-perubahan terakhir.
2. Contoh bahan yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas harus segera disediakan atas
biaya Pemborong, dan contoh-contoh tersebut harus sesuai dengan standar contoh
yang telah disetujui.
3. Bila dalam pelaksanaan dokumen kontrak tidak/kurang lengkap, maka Pemborong
wajib membuat perhitungan-perhitungan (kalkulasi) yang terperinci dan gambar-
gambar pelaksanaan. Kalkulasi dan gambar-gambar tersebut harus diserahkan
dalam rangkap 3 (tiga) untuk diperiksa dan disetujui.
Pemborong wajib menyerahkan kepada Pemberi Tugas hasil perhitungan (kalkulasi),
dan gambar-gambar terakhir yang telah disetujui wajib menyerahkan kepada
Pemberi Tugas hasil perhitungan (kalkulasi),

15
RKS KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

PASAL 4
PEKERJAAN TANAH
1. B a h a n.
Untuk pengurugan didapat dari tanah daerah bangunan setempat atau dari
tempat/sumber diluar tanah bangunan yang bebas dari akar-akar bahan organik,
sampah dan batu-batu yang lebih besar dari 10 cm.

2. Macam dan lingkup pekerjaan.


a. Pekerjaan pembongkaran.
Meliputi pekerjaan pembongkaran dan pemindahan semua jenis sisa bangunan
atau konstruksi, baik diatas maupun dibawah permukaan tanah.
b. Pekerjaan tanah halaman dan tanah untuk struktur.
Meliputi pekerjaan perataan tanah di daerah yang akan didirikan bangunan, jalan
pengerasan, struktur site lainnya dan pertamanan.
c. Penggalian.
Meliputi penggalian tanah untuk :
1) STP
2) Grease Trap
3) Saluran-saluran, dan lain-lain.
d. Pengurugan, meliputi :
1. Pengurugan kembali tanah yang diganti dalam rangka pelaksanaan pekerjaan
struktur sesuai peraturan/persyaratan yang ditentukan.
2. Peninggian untuk pembentukan tanah.
3. Urugan pasir di bawah lantai setebal 10 cm, kecuali ditentukan lain.
e. Pemadatan.
Meliputi pemadatan kembali tanah yang selesai diurug dalam pelaksanaan
pekerjaan kontruksi/struktur dan peninggian untuk pembentukan tanah.
f. Pembentukan muka tanah.
Meliputi pembentukan tanah dimana bangunan akan didirikan dan sekitarnya sesuai
dengan ketinggian menurut gambar rencana.
Catatan :
- Selama pelaksanaan pekerjaan dan masa pemeliharaan harus selalu diadakan
tindakan pengecekan, baik terhadap genangan air atau air yang dapat menyebabkan
terjadinya erosi, pencegahan ini termasuk pembuatan tanggul-tanggul dan parit-parit
sementara, sumur-sumur penampung, pengadaan pompa air dan tindakan yang
dapat dilakukan untuk keperluan tersebut. Termasuk juga pencegahan terhadap
masuknya air hujan atau air dari daerah sekitarnya dan sebagainya.

16
RKS KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

- Pemborong harus menjaga kerusakan semua sarana umum yang masih digunakan
seperti saluran air dan air minum, gas, listrik, dan lain-lain yang dijumpai, bila sampai
terjadi kerusakan maka Pemborong harus memperbaikinya atau bila karena
terdapatnya sarana-sarana itu kelancaran pekerjaan akan terganggu, ia harus
memindahkannya tanpa adanya biaya tambahan
dari Pemberi Tugas.
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Pekerjaan Pembongkaran
1. Pemborong harus menggali dan memindahkan dari lokasi semua sisa
bangunan dan lain-lainnya yang ada, baik di atas maupun di bawah tanah.
2. Semua benda-benda yang ditemukan menjadi milik Proyek.
3. Bila benda-benda tersebut diizinkan untuk dibuang, maka Pemborong harus
membuang semua benda-benda tersebut sesuai dengan peraturan setempat
4. Semua benda dipermukaan seperti humus, pohon, akar dan tonjolan, serta
rintangan-rintangan dan lain-lain yang berada didalam batas daerah
pembangunan yang tercantum dalam gambar, harus dibersihkan atau
dibongkar kecuali untuk hal-hal dibawah ini :
a. Sisa-sisa pohon yang tidak mengganggu dan akar-akar serta benda-
benda yang tidak mudah rusak, letaknya dibawah pondasi minimal 1m.
b. Pembongkaran tiang-tiang, saluran-saluran dan selokan-selokan hanya
sedalam yang diperlukan dalam penggalian ditempat tersebut.
c. Kecuali pada tempat-tempat yang harus digali, lubang-lubang bekas
pepohonan dan lubanglubang lain, harus diurug kembali dengan bahan-
bahan yang baik dan dipadatkan.
5. Kontraktor bertanggung jawab untuk membuang sendiri tanaman-tanaman
dan puing-puing ke tempat yang ditentukan oleh Direksi/Pengawas.
Kontraktor harus melestarikan semua benda-benda yang ditentukan tetap
berada pada tempatnya.
6. Obstacle
a. Kriteria obstacle adalah berupa konstruksi beton, pasangan batu kali,
pasangan dinding tembok, besi-besi tua dan lain-lain bekas konstruksi
bangunan lama, yang cara pembongkarannya memerlukan metoda
khusus dengan menggunakan peralatan yang lebih khusus pula
(misalnya beton breaker, compressor, mesin potong) dibanding dengan
peralatan yang digunakan pada pekerjaan galian tanah.
b. Semua bongkahan dan kotoran dari bekas pembongkaran, konstruksi
eksisting, galian dan lainlain, harus segera dikeluarkan dari tapak dan

17
RKS KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

dibuang ketempat yang ditentukan oleh Direksi. Semua peralatan yang


diperlukan pada paket pekerjaan ini, harus tersedia di lapangan dalam
keadaan siap pakai.
c. Pemborong harus tetap menjaga kebersihan di area pekerjaan dan
sekitarnya yang diakibatkan oleh semua kegiatan pekerjaan ini, serta
menjaga keutuhan terhadap material/barang-barang yang sudah
terpasang (eksisting).
7. Batasan pembongkaran obstacle adalah sebagai berikut :
a. Pada daerah titik pondasi setempat sampai mencapai kedalaman yang
masih memungkinkan, obstacle tersebut bisa dibongkar/digali sesuai
dengan kondisi dan sifat tanah pada daerah tersebut.
b. Pada jalur yang akan dibuat poer dan sloof mulai dari permukaan tanah
eksisting sampai dengan dibawah permukaan dasar urugan pasir dari
konstruksi beton pondasi dan sloof.

b. Pekerjaan Tanah Halaman dan Tanah untuk Struktur


1. Melengkapi dan menyediakan tenaga kerja yang terlatih, peralatan yang
diperlukan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
2. Menyusun rencana kerja secara grafis disertai penjelasan-penjelasan tentang
jenis, kualitas dan kapasitas perkakas yang akan digunakan pada metoda
kerja, cara pengangkatan dan distribusi ke tempat-tempat penimbunan dan
penyimpanan, lokasi gudang-gudang, los kerja, dan sebagainya serta jumlah
tenaga kerja yang digolongkan dalam tingkatan keterampilan.
3. Mengerjakan saluran dan drainase sementara, untuk menjaga erosi,
memperbaiki keadaan tanah bangunan (bila perlu) membentuk permukaan
tanah (grading) menurut garis-garis kedalaman, ketinggian dan kemiringan
sesuai dengan gambar rencana.
4. Sisa-sisa kayu, akar, batu-batuan dan lain-lain harus dibuang sebelum
dilakukan pengupasan lapisan tanah bagian teratas (top soil) pada daerah
yang akan dibangun, pengupasan tersebut minimal 3 m di luar garis
bangunan. Untuk tanah bekas ladang, pengupasan tersebut sedalam 20 cm
sedang untuk tanah bekas sawah, minimal sedalam 30 cm. Tanah hasil
kupasan ini hanya boleh untuk mengurug daerah-daerah di luar bangunan.
5. Bila kondisi tanah sangat jelek atau labil, maka lapisan atas ini harus digali
sampai kedalaman tertentu dan diganti dengan tanah yang baik atau sirtu
(pasir dan batu gunung) atau mengadakan usaha perbaikan tanah.

18
RKS KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

c. Penggalian
1. Tanah humus harus digali dan dipisahkan dari lapisan tanah di bawahnya.
Pengupasan (stripping) dengan kedalaman rata rata 20 cm dan akan
digunakan sebagai lapisan penutup untuk urugan sekeliling bangunan. Jika
tebal tanah humus lebih besar dari 20 cm, seluruh tebal humus harus digali
dan digunakan kembali sebagai urugan lapisan penutup, seperti diuraikan di
atas, dan biaya yang diakibatkan dianggap telah masuk dalam kontrak dan
tidak dapat diajukan sebagai tambahan biaya. Humus dinyatakan sebagai
setiap lapisan tanah yang langsung berada di atas permukaan tanah, dapat
berisi atau berubah warna oleh akar-akar atau bahan-bahan organik lainnya
yang akan mempengaruhi stabilitas dari tiap bangunan yang ada di atas
tanah. Sesudah pembersihan halaman, lapisan atas, tanah liat, tumbuh-
tumbuhan dan lumpur dari akibat air, harus dihilangkan. Bilamana lapisan
tanah humus telah digali dan cocok untuk digunakan sebagai bahan pelapis,
humus tersebut harus dikumpulkan dulu untuk digunakan kembali. Sisa tanah
humus harus diambil dan dibuang keluar halaman. Pembuangan dan
pengangkutan menjadi tanggung jawab Pemborong. Biaya apapun untuk
pembuangan dan pengangkutan dianggap sudah termasuk dalam seluruh
kontrak.
2. Semua penggalian harus dikerjakan sesuai dengan panjang, kedalaman,
kemiringan dan lingkungan yang diperlukan untuk pelaksanaan seperti yang
dinyatakan dalam gambar atau seperti yang diperlukan untuk pemindahan
tanah macam apapun yang ada dan tidak dibutuhkan lagi, dan galian tanah
tersebut akan digunakan baik untuk urugan atau dibuang tergantung instruksi
Pemberi Tugas.
3. Galian tanah dilaksanakan untuk semua pasangan pondasi dan semua
pasangan lainnya di bawah tanah seperti :
Rollag atau sloof, semua saluran-saluran, septic tank dan pembebasan,
penanaman pohon dan lain-lain yang harus dilakukan sesuai rencana
gambar.
4. Galian tanah tidak boleh melebihi kedalaman yang ditentukan dan bila ini
terjadi, pengurugan kembali harus dilakukan dengan tanpa biaya tambahan
dari Pemberi Tugas.
5. Pada bagian-bagian galian yang dianggap mudah longsor, Pemborong harus
mengadakan tindakan pencegahan dengan memasang papan-papan atau
cara lain. Kerusakan-kerusakan yang terjadi akibat longsornya tanah dengan
alasan apapun menjadi tanggungan Pemborong.

19
RKS KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

6. Pengeringan tempat kerja.


Untuk pelaksanaan, tempat kerja terutama galian pondasi harus dalam
keadaan bebas air, untuk itu Pemborong harus menyediakan alat-alat
pengering dalam keadaan siap pakai dengan daya dan jumlah yang bisa
menjamin kelancaran pekerjan.
d. Pekerjaan Urugan
1. Setelah lapisan tanah dikupas, daerah bangunan tersebut harus dipadatkan
hingga mencapai 90 % kepadatan maksimum paling sedikit sedalam 15 cm
sebelum urugan dilaksanakan.
2. Untuk daerah bukan bangunan, sebelum pelaksanaan urugan tanah harus
digiling hingga mencapai 80 % kepadatan maksimum sedalam 15 cm. Untuk
dapat menentukan kadar air optimum dan jumlah gilasan yang dibutuhkan
guna mencapai kepadatan maksimum, harus dilakukan “Pemadatan
Percobaan” dengan bahan timbunan dan perkakas yang akan digunakan.
3. Urugan sirtu harus dilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan tidak melebihi
30 cm, setiap lapis harus dipadatkan dengan hand compactor.
4. Urugan sirtu yang terlalu kering harus dibasahi dulu sebelum-sambil digilas-
dipadatkan.
5. Urugan harus dibersihkan dari tunas tumbuhan-tumbuhan dan segala macam
sampah atau kotoran.
6. Urugan tanah harus dipadatkan dengan mesin pemadat (compactor) dan
tidak dibenarkan hanya menggunakan timbris.
7. Kekurangan atau kelebihan tanah harus ditambah atau disingkirkan.
8. Urugan pasir.
Urugan pasir harus dilaksanakan di bawah semua lantai setebal 10 cm dan
dibawah rabat setebal 10 cm dan di bawah rabat setebal 10 cm kecuali
ditentukan lain dalam gambar. Lapisan pasir harus dipadatkan dengan
disiram air dan diratakan.
e. Pekerjaan Pemadatan
1. Kontraktor harus memperhatikan ketepatan pemadatan bahan-bahan urugan
dan juga memperbaiki kekurangan-kekurangan akibat pemadatan yang tidak
cukup.
2. Kontraktor harus menentukan jenis ukuran dan berat dari alat yang paling
sesuai untuk pemadatan bahan urugan yang ada. Alat-alat pemadatan ini
harus mendapat persetujuan Direksi/Pengawas.

20
RKS KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

3. Pemadatan tanah harus dilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan tiap
lapisan maksimum 30 cm dan dipadatkan sampai mencapai kepadatan kering
maksimum seperti yang ditentukan dalam AASHTO T99.
4. Kontraktor harus mengadakan test/pengujian CBR terhadap bahan urugan
dan hasil pemadatan apabila dikehendaki oleh Direksi dan Konsultan
Pengawas. Biaya pengujian ini menjadi tanggung jawab Kontraktor.
f. Pembentukan Tanah
1. Muka tanah tempat bangunan harus dibentuk menurut garis-garis dan
ketinggian/ kedalaman yang telah ditentukan dalam gambar rencana.
2. Pada pembentukan tanah bertangga, atau bila akibat dari perataan tanah
terjadi suatu talud (tebing) maka harus diusahakan pengamanan pada tebing
yang rawan untuk mencegah terjadinya longsoran dan melimpahnya air
hujan/air tanah ke daerah yang lebih rendah. Dengan kata lain, daerah kerja
harus selalu bebas air.
3. Pada daerah yang akan ditempatkan pelat beton, pengerasan, pembentukan
permukaan akhirnya tidak boleh menyimpang lebih dari 1,5 cm dari
ketinggian yang telah ditetapkan.
4. Daerah yang akan ditanami atau dibiarkan terbuka penyimpangannya tidak
boleh lebih dari 3 cm dari ketinggian yang ditentukan.
5. Untuk pencegah longsor dan erosi harus dibuatkan parit sementara dengan
kemiringan 2 %.
6. Perataaan tanah dilakukan sampai minimal 3 m, dari dinding luar bangunan
yang dilaksanakan, kecuali bila dinyatakan lain dalam gambar (lihat gambar
contour).
g. Pekerjaan Tanah Untuk Pondasi
1. Galian tanah pondasi harus sesuai dengan gambar.
2. Dalam hal kondisi tanah mengandung lumpur atau humus yang cukup dalam,
maka jenis tanah tersebut harus dibuang/dibongkar dan diadakan perbaikan
struktur tanah pondasi.

PASAL 5
PEMBEBANAN GEMPA

Pembebanan lateral diambil dengan menganggap pelat lantai sebagai


diafragma yang kaku untuk masing-masing taraf lantai, hal ini diambil sebagai salah
satu pendekatan dalam perhitungan. Pekerjaan pembangunan Rehabilitasi Total
Kantor Lurah Kampung Melayu, Jakarta Timur ini berada di Zona 3 tanah lunak
dengan percepatan 1 G.

21
RKS KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

Faktor keutamaan (I) gedung ini ditentukan berdasarkan SNI 03-1726-2002 yang
besarnya I=1
Daktilitas penuh (R) untuk gedung ini ditentukan berdasarkan SNI 03-1726-2002
yang besarnya R=8.5
Untuk perencanaan elemen-elemen balok dan kolom mengikuti ketentuan standar
tata cara perencanaan struktur beton untuk bangunan gedung SNI 03-2847-2002,
mengenai kuat perlu. Sesuai SNI 03- 2847-2002 tersebut, pengaruh gempa
dianggap bekerja dalam dua arah sumbu utama secara serempak yaitu 100% gempa
arah utama dikombinasikan dengan 30% gempa arah tegak lurusnya.

PASAL 6
PEKERJAAN PONDASI
1. Bentuk dan Jenis Pondasi :
Bentuk dan ukuran pondasi adalah seperti terlihat pada gambar pelaksanaan.
2. Lingkup pekerjaan ini meliputi pelaksanaan sesuai dengan gambar pada dokumen
kontrak, termasuk pengadaan peralatan, tenaga kerja, tenaga ahli untuk menangani
pekerjaan ini sesuai dengan ketentuanketentuan yang berlaku.

a. Pekerjaan Pondasi Tiang Pancang


1. Spesifikasi Bahan
Tiang pancang yang digunakan adalah jenis precast yang sudah standard dan telah
mempunyai Hak Paten, dari suatu perusahaan yang dapat menjamin kualitas dengan
spesifikasi berikut :
a. Kualitas Beton K 450

22
RKS KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

b. Bentuk penampang Bentuk penampang segi empat 30 x30 cm sesuai gambar


pelaksanaan dengan panjang (L) = 9 m.

c. Mutu baja tulangan adalah  = BJTP 24 untuk besi beton dengan diameter

polos dan D = BJTD 40 untuk besi beton dengan diameter ulir.


d. Persyaratan beton harus memenuhi SNI 03-2847-2002.
e. Umur beton : min- 28 hari (pabrikasi)
f. Teknologi prod. : PMS, JHS atau kualias setara
g. Dan untuk selanjutnya bentuk, macam serta ukuran kontruksi dibawah peil ± 0.00
disesuaikan dengan gambar pelaksanaan.
2. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Pemasangan Tiang pancangharus dilaksanakan oleh Sub Kontraktor Ahli.
b. Didasarkan atas penyelidikan tanah, dianggap bangunan didukung atas tiang-
Tiang pancang yang berkapasitas 75 ton yang dipancangkan kedalam 9 m dan
harus memenuhi kalendering yang diinginkan.
c. Data-data karakteristik dan alat pancang yang akan dipakai harus diberitahukan
kepada Dinas Perumahan dan Gedung Provinsi DKI Jakarta c/q Bidang
Bimbingan Teknik Bangunan Fasilitas Pedidikan (Sub Bidang Konstruksi)
perencana kontruksi minimum 3 minggu sebelum star pemancangan, dengan
disertai usul perhitungan angka kalenderingnya untuk mendapatkan persetujuan.
o Tiang dipancang sampai kedalam yang diinginkan untuk daya pikul yang
telah direncanakan dimana pemberhentian ditentukan dengan ketentuan
kalendering .
o Setiap penyambungan harus menggunakan Joint Plate t = 10 mm dan
ketinggian 50 mm, atau paten penyambungan pabrikan.
o Dalam persyaratan teknis (spesifikasi) ini, daya dukung berarti beban pondasi
tiang pancang yang disebabkan oleh berat sendiri bangunan dan beban
hidup yang sesuai dengan yang dirancangkan.
d. Pengangkatan-pengangkatan tiang pancang harus pada titik angkat yang paling
aman, sehingga tiang-tiang pancang aman dari kemungkinan patah.
e. Setelah titik tiang ditentukan maka diadakan pengetesan mengunakan alat uji tes
pembebanan / PDA (Pile Driving Analisys) yang disaksikan oleh Konsultan
Perencana dan Pengawas. Jumlah titik tiang yang ditest minimal satu (1) titik
f. Hasil pengetesan menghasilkan daya dukung minimal 200 % dari beban dan
dibuat tiga rangkap untuk arsip Kontraktor, Konsultan Pengawas, Pengguna
Anggaran.

23
RKS KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

g. Pondasi tiang harus dipancang tepat pada posisinya maupun permukaannya.


Tiang yang tidak tepat pada tempatnya tidak boleh secara paksa diperbaiki pada
posisi yang seharusnya.
o Posisi tiang adalah pada lokasi seperti yang ditunjukkan pada gambar
struktur. Kontraktor bertanggung jawab untuk posisi tiang yang tepat,
permukaan dan keseluruhannya dan untuk semua peralatan yang diperlukan
untuk ini. Pengukuranpengukuran dilapangan harus dilakukan oleh surveyor
sebelum dan sesudah pekerjaan pemancangan.
o Rangka tiang harus dilot dengan teliti sebelum pemancangan atau member.
Devisi maksimum yang diinginkan harus setiap tiang adalah 75 mm dalam
arah horisontal dan 1 : 100 dalam arah vertikal.
h. Pada saat pemancangan, palu pemukul (jaws) harus berada dalam rol alat
pemancangan untuk menghasilkan tekanan yang diharapkan pada as tiang
pancang tersebut.
i. Untuk menjaga garis pemancang tetap vertikal harus dicek terhadap dua sisi
saling membentuk sudut 90 derajat dengan bantuan masing-masing alat ukur
(Theodolit atau Waterpas).
j. Pemancangan dari tiang-tiang harus berjalan terus (kontinu) sampai tiang
mencapai daya dukung final yang diperlukan (hasil kalendering harus diserahkan
kepada pengawas lapangan untuk menjadi dokumen pelaksanaan).
Pemancangan tidak boleh dihentikan sebelum hasil kalendering memenuhi
syarat walaupun panjang tiang pancang yang telah ditetapkan sudah tercapai.
k. Bagian atas dan semua tiang yang berada disebelah atas dari batas elevasi
pemotongan (setelah pemancangan) harus dipotong menurut permukaan yang
tetap diatas sisi bawah pilecops dengan besi-besi betonnya tetap diteruskan
sampai menurut keperluan seperti yang tertera dalam gambar.
l. Sisa-sisa potongan harus dikeluarkan dari lapangan atau dihancurkan.
m. Tiang-tiang tidak boleh menyimpang atau bergeser lebih dari 5 cm diluar tempat
yang ditentukan dan tidak boleh lebih dari 10 cm jarak tiang satu dengan lainnya.
n. Efek-efek lain selama pelaksanaan pemancangan adalah menjadi tanggung
jawab pemborong.
o. Laporan atas kedudukan nyata dari tiang-tiang pancang harus segera
disampaikan kepada pengawas lapangan untuk diteruskan kepada perencana
kontruksi. Jika satu atau lebih tiang tiang pancang rusak atau tidak memenuhi
ketentuan yang ditetapkan maka tiang-tiang atau tiang extra harus dipancangkan
ditempat yang akan ditentukan kemudian oleh dan biayanya menjadi tanggung
jawab Kontraktor. Tiang-tiang yang tidak memenuhi syarat tersebut dapat

24
RKS KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

dibiarkan ditempat atau dipotong sampai panjang tertentu menurut permintaan


perencana kontruksi.
p. Jika tiang tersebut dicabut dan tidak dipasang kembali satu tiang ditempat yang
sama, maka lubang bekas tiang tersebut harus diisi dengan koral atau pasir yang
biayanya ditanggung oleh kontraktor.
q. Kerusakan tiang pancang pada saat pemancangan adalah menjadi tanggung
jawab pemborong.
r. Untuk menyediakan pemancangan, tiang pancang perlu diadakan perhitungan.
Biaya pelaksanaan pekerjaan percobaan pembebanan (load test) max 50 ton
dengan penggunaan system kean ledge dan prosedur ASTM D1 143-81.Tiang-
tiang pancang harus dibubuhi tanda serta tanggal saat tiang tersebut dicor,titik-
titik angkat yang tercantum pada gambar harus dibubuhi tanda dengan jelas
pada tiang pancang untuk mempermudah perekaan, maka tiang pancang di beri
tanda setiap 1 meter.
3. Data Pemancangan
Data pemancangan dari semua tiang pancang harus di berikan kepada Pengawas
Lapangan dan Perencana Konstruksi secepat mungkin data ini harus disahkan oleh
Pengawas Harian di wilayah setempat (dalam hal ini adalah Konsultan Pengawas).
Data-data ini harus meliputi lokasi yang nyata, panjang tiang pancang yang masuk,
kalendering selama pemancangan, kemiringan dan arah kemiringan serta
pergeseran tiang, hasil loading test. Segala sesuatunya dimaksud untuk evaluasi
secara menyeluruh untuk mengetahui apakah perlu diadakan tiang pancang extra.
4. Gangguan-gangguan
Bilamana ada batu besar atau gangguan-ganguan lainya yang menyulitkan
pemancangan, kontaraktor harus mengusahakan berbagai cara untuk mengatasinya
dengan tanpa tambahan biaya. Jika menurut pertimbangan Pengawas Kontraktor
tidak mungkin lagi mengatasi kesulitan tersebut, maka dapat dimintakan
penambahan tiang pancang extra dan akan di bayarkan sesuai dengan harga satuan
yang telah di tetapkan. Untuk pekerjaan tambahan yang disebabkan berbedanyan
sifatsifat atau keadaan lahan di lapangan dengan yang dapat disimpulkan dari
laporan penyelidikan tadi tidak menjadi tanggung jawab kontaraktor pemancang dan
untuk hal ini perlu diajukan biaya penyelidikan tanah tambahan bila diperlukan.
5. Perkerjaan Tambah /Kurang
a. Seandainya terjadi penambahan/pengurang atas panjang dan jumlah pondasi
Tiang pancangseperti tersebut di atas, maka perlu penambahan/pengurangan
biaya sesuai dengan harga yang telah di tentukan.Panjang tiang mini frangki
seperti dihitung untuk pekerjaan

25
RKS KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

tambah/kurang adalah berdasarkan atas kelipatan panjang 3 m atau 6 m, contoh :


- Apabila L ≤ 9 m (1 ≤ 9 maka di bayar 9 m (6+3)
- Apabila L ≤ 12 m (1 ≤ 12 maka dibayar 12m (6+6)
- Apabila L ≤ 15 m (1 ≤ 15 maka dibayar 15 m ( 6+6+3)
- Apabila L ≤ 18 m (1≤ 18 maka dibayar 18 m (6+6+6)
- Apabila L ≤ 21 m (1≤ 21 maka dibayar 21 m (6+6+6+3)
- Apabila L ≤ 24 m (1≤ 24 maka dibayar 24 m (6+6+6+6)
L = panjang tiang pancang.
b. Apabila ternyata ada pemukul terakhir,pada perhitungan kelendering telah
memenuhi syarat, tetapi tiang pancang masih tersisa (tidak masuk kedalam
tanah ) 3 m dihitung dari atas permukaan tanah asli,maka akan diadakan
pekerjaan tambahan/kurang (atau dialihkan kepekerjaan lain).

6. Syarat-syarat Pembayaran
Uang muka sebesar 50% dari nilai kontrak harus dibayar pada waktu terima SPK
dan sebelum mobilisasi mesin mini franki ke lapangan. Pembayaran kedua 25 % dari
nilai kontrak setelah prestasi mencapai 50 % dari seluruh pekerjaan, pembayaran
selambat-lambatnya 3 hari dari tanggal tagihan.Pembayaran terakhir selesai 25%
dari nilai kontrak ditambah biaya tambahan (apabila ada), pembayaran selambat-
lambatnya 3 hari dari tanggal tagihan.
7. Waktu Pelaksanaan
a. Waktu pelaksanaan 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak pemancangan tiang
pertama di lapangan tidak termasuk waktu load test.
b. Apabila keterlambatan akibat pihak-pihak lain atau hal-hal tak terduga dan force
maeyour,maka perlu diberikan waktu perpanjangan sesuai situasi lapangan yang
diketahui oleh pihak Direksi.
8. Pengukuran Panjang Pancang ke Dalam Pembangunan.
Panjang tiang pancang yang dihitung apabila tidak disebut lain adalah tiang utuh
yang digunakan sampai saat selesai dilaksanakan termasuk bagian-bagian dari tiang
yang menonjol di atas permukaan tanah (jika ada).
9. Pemasangan/Penyambungan Kepala Tiang
Pemasangan atau penyambungan Tiang pancanglebih tinggi atau kurang dari sisi
poor pada waktu pelaksanaan pekerjaan. Akibat tersebut di atas perlu perhitungan
biaya pembongkaran sisa-sisa tiang yang ada di atas permukaan tanah yang telah
ditentukan.

26
RKS KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

c. Perkerjaan Pondasi Strausspall


1. Spesifikasi Bahan
Spesifikasi bahan yang digunakan yaitu mencakup besi, semen, koral/split
dan air harus sesuai dengan yang diisyaratkan dalam pasal pekerjaan beton
bertulang.
2. Syarat-syarat Pelaksanaan.
Pemasangan Pondasi Strausspall yang terbuat dari beton bertulang
dilakukan melalui tahap-tahap.
a. Tentukan titik/patok sesuai yang diinginkan oleh perencana untuk
penempatan beton strausspall atau kolom dengan bambu/dolken.
b. Boring tanah sesuai ukuran dan dalamnya.
c. Menyetel pembesian diperlukan baik diameter strausspall atau
panjangnya. Setelah selesa disetel pembesian itu dimasukkan kedalam
tanah yang sudah diboring dengan tegak lurus, barulah dicor pakai
adukan 1 pc :2 ps : 3 krl.
d. Membuat adukan kering 1 pc : 2 ps : 3 krl dan dimasukkan ke dalam buis
beton.
d. Pekerjaan Pondasi Pasangan Batu Kali
1. Spesifikasi Bahan
a. Bahan untuk Pondasi Batu Kali adalah batu belah kualitas baik dengan
ukuran maksimum 30 cm dan minimum 10 cm.
b. Adukan Pengisi digunakan campuran 1 Pc : 4 Psr, atau sesuai yang
disyaratkan Perencana.
2. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Bentuk dan ukuran pondasi sesuai yang tercantum dalam gambar
rencana atau sesuai dengan petunjuk Perencana .
b. Pada pasangan batu kali ini dasar maupun celah-celah batu kali harus di
isi adukan/perekat.
c. Bila digunakan batu kali atau batu bulat harus di pecah sekurang-
kurangnya mempunyai muka berbentuk pipih.
d. Pasangan pondasi batu kali dikerjakan di atas pasir urug setebal 5 cm –
10 cm padat sesuai dengan gambar rencana.
e. Setiap pertemuan pondasi harus dipasang stek dari besi beton diameter
12-40 D.

27
RKS KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

PASAL 7
PEKERJAAN ACUAN / BEKISTING

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan peralatan, pengangkutan dan
pelaksanaan untuk menyelesaikan semua pekerjaan beton sesuai dengan gambar-
gambar konstruksi, dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan tambahan dari
arsitek dalam uraian dan syarat-syarat pelaksanaannya.
2. Persyaratan Bahan
Bahan acuan yang dipergunakan dapat dalam bentuk : beton, baja, pasangan bata
yang di plester, pemakaian bambu tidak diperbolehkan. Lain-lain bahan yang akan
dipergunakan harus mendapat persetujuan tertulis dari Pengawas Teknis terlebih
dahulu, acuan yang terbuat dari kayu harus menggunakan kayu jenis meranti atau
setara, ukuran kayu yang dipergunakan tergantung dari perencanaan struktur
dengan tebal multiplek minimum 10cm
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Perancangan konstruksinya harus direncanakan untuk dapat menahan beban-
beban, tekanan lateral dan tekanan yang di izinkan seperti tercantum pada
“Recommended Pratice For Concrete Formwork“ ( ACI.347-68 ) dan peninjauan
terhadap beban angin dll, peraturan harus dikontrol terhadap Peraturan
Pembangunan Pemerintah Daerah setempat.
b. Semua ukuran-ukuran penampang Struktur beton yang tercantum dalam gambar
struktur adalah ukuran bersih penampang beton, tidak termasuk plesteran /
finishing.
c. Sebelum memulai pekerjaan, pemborong harus memberikan gambar-gambar
dan perhitungan acuan serta sample bahan yang akan dipakai, untuk disetujui
oleh Pengawas Teknis. Pada dasarnya tiap-tiap bagian bekisting harus
mendapat persetujuan tertulis dari Pengawas Teknis, sebelum bekisting di buat
pada bagian itu.
d. Untuk mempermudah pembukaan bekisting, pelapis cetakan dari merk yang
telah disetujui dapat menggunakan minyak pelumas.
e. Acuan harus direncanakan sedemikian rupa sehingga tidak ada perubahan
bentuk dan cukup kuat menampung beban-beban sementara maupun tetap
sesuai dengan jalannya pengecoran beton.
f. Susunan acuan dengan penunjang-penunjang harus diatur sedemikian rupa
sehingga memungkinkan dilakukannya inspeksi dengan mudah oleh Pengawas
Teknis. Penyusunan harus sedemikian rupa sehingga pada pembongkarannya
tidak menimbulkan kerusakan pada bagian beton yang bersangkutan.

28
RKS KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

g. Cetakan beton harus dibersihkan dari segala kotoran yang melekat seperti
potongan-potongan kayu, kawat, tahi gergaji, tanah dan sebagainya.
h. Acuan harus menghasilkan sebagian konstruksi yang ukuran,
kerataan/kelurusan, elevasi dan posisinya sesuai dengan gambar-gambar
konstruksi.
i. Kayu acuan harus bersih dan dibasahi terlebih dahulu sebelum pengecoran,
harus dihindarkan dari kumpulnya air pada sisi bawah.
j. Cetakkan beton harus dibikin supaya tidak terjadi kebocoran atau hilangnya air
semen selama pengecoran, tetap lurus dan tidak bergoyang.
k. Sebelumnya dengan mendapat persetujuan tertulis dari Pengawas Teknis baut-
baut dan tie rod yang dipergunakan untuk ikatan-ikatan dalam beton harus diatur
sedemikian rupa sehingga bila bekisting di bongkar kembali, maka semua besi
tulangan harus berada dalam permukaan beton.
l. Pada bagian terendah dari bekisting kolom atau dinding harus ada bagian yang
di buka untuk inspeksi dan pembersihan.
m. Setelah pekerjaan di atas selesai pemborong harus meminta persetujuan dari
Pengawas Teknis dan minimum 3 (tiga) hari sebelum pengecoran kepada
Pengawas Teknis.
4. Pembongkaran
a. Pembongkaran dilakukan sesuai dengan peraturan beton Indonesia, dimana
bagian konstruksi yang di bongkar cetakannya harus dapat memikul berat sendiri
dan beban-beban pelaksanaannya.
b. Cetakan bagian konstruksi di bawah in boleh dilepas dalam waktu sebagai
berikut :
1) sisi-sisi balok dan kolom yang tidak dibebani minimal 7 hari .
2) sisi-sisi balok dan kolom yang dibebani minimal 21 hari.
c. Setiap rencana pembongkaran bekisting harus diajukan terlebih dahulu secara
tertulis untuk disetujui oleh Pengawas Teknis.
d. Permukaan beton harus terlihat baik pada saat acuan di buka, tidak
bergelombang, berlubang atau retak-retak dan tidak menunjukan gejala keropos.
e. Apabila setelah cetakan di bongkar ternyata terdapat bagian beton yang keropos
atau cacat, mempengaruhi kekuatan konstruksi tersebut, maka pemborong harus
segera memberitahukan kepada Pengawas Teknis meminta persetujuan tertulis
cara perbaikan pengisian atau pembongkarannya, pemborong tidak
diperbolehkan menutupi atau mengisi bagian beton yang keropos tanpa
mendapat persetujuan secara tertulis dari Pengawas Teknis. Semua resiko yang

29
RKS KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

terjadi akibat pekerjaan tersebut dan biaya-biaya perbaikan, pembongkaran atau


pengisian atau penutupan bagian tersebut menjadi tanggung jawab pemborong.
f. Meskipun hasil pengujian kubus-kubus beton memuaskan, Pengawas Teknis
mempunyai wewenang untuk menolak konstruksi yang cacat seperti berikut :
1. Konstruksi yang keropos dapat mengurangi kekuatan konstruksi.
2. Konstruksi beton yang tidak sesuai dengan ukuran dan bentuk yang
direncanakan atau posisinya tidak sesuai dengan gambar rencana.
3. Konstruksi beton yang tidak tegak lurus atau tidak rata seperti yang telah
direncanakan.
4. Dan cacat-cacat lainnya yang menurut pendapat Konsultan
Perencana/Pengawas Teknis dapat mengurangi kekuatan konstruksi.
5. Alternatif Acuan / Bekisting
Pemborong dapat mengusulkan alternatif jenis acuan yang akan di pakai, dengan
melampirkan brosur/gambar beserta perhitungannya untuk mendapat persetujuan
tertulis dari Pengawas Teknis. Dengan catatan alternatif tersebut tidak merupakan
kerja tambah dan tidak menyebabkan kelambatan dalam pekerjaan.

PASAL 8
PEKERJAAN BETON BERTULANG
1. Syarat Umum
Seluruh pekerjaan struktur beton bertulang harus berpedoman pada peraturan
kontruksi beton yang berlaku.
a. American Concrete Institute (ACI.318M) 2005.
b. Peraturan Perencanaan Tahun Gempa Indonesia untuk Gedung 1983.
c. Pedoman Perencanaan untuk Struktur Beton Bertulang Biasa dan Struktur
Tembok Bertulang untuk Gedung 1983.
d. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia ( PUBI-1982 )- NI-3.
e. Peraturan portland Cement Indonesia 1972 (NI-8).
f. Mutu dan Cara Uji Semen Portland (SII 0013-81).
g. Mutu dan Cara Uji Agregat Beton (SII 0052-80).
h. ASTM C-33 Standard Specification For Cocrete Aggregates.
i. Baja Tulangan Beton ( SII 0136-84).
j. Jaringan Kawat Baja Las untuk Tulangan Beton (SII 0784-83).
k. American Society For Testing and Material (ASTM)
l. Peraturan Pembangunan Nasional 1978
m. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat

30
RKS KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

n. Petunjuk Perencanan Struktur Bangunan untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran


pada Bangunan Rumah dan Gedung (SKBI-2.3.53.1987 UDC :699.81: 624.04)
o. Standar Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung SNI
03-2847-2002 Peraturan-peraturan yang diperlukan tersebut diatas harus
disediakan Pemborong di “Site” sehingga memudahkan apabila hendak
digunakan.

2. Keahlian dan Pertukangan


a. Pemborong harus bertangung jawab terhadap seluruh pekerjaan beton sesuai
dengan ketentuanketentuan yang disyahkan, termasuk kekuatan, toleransi dan
penyelesaian.
b. Khusus untuk pekerjaan beton bertulang yang terletak langsung diatas tanah,harus
dibuatkan lantai kerja dari beton tak bertulang dengan campuran semen : Pasir :
krikil = 1:3:5 setebal minimal 5 cm atau seperti tercantum pada gambar pelaksana.
c. Semua pekerjaan harus dilaksanakan oleh ahli-ahli atau tukang-tukang yang
berpengalaman dan mengerti benar akan pekerajaan.
d. Semua pekerjaan yang dihasilkan harus mempunyai mutu yang sesuai dengan
gambar dan spesifikasi struktur.
e. Apabila Direksi/Pengawas memandang perlu, pemborong dapat meminta nasihat
dari tenaga ahli yang ditunjuk Direksi /Pengawas atas beban pemborong.

3. Persyaratan Bahan
a. Semen
1. Semen yang digunakan adalah semen portland lokal yang memenuhi syarat-
syarat dari :
 Peraturan-peraturan relevan yang tercantum pada pasal ini ayat 2.
 Mempunyai sertifikasi uji (test sertificate) dari laboratoruim yang
disetujui secara tertulis dari Direksi /Pengawas.
2. Semen yang akan dipakai harus dari satu merek yang sama (tidak
diperkenankan menggunakan bermacam-macam jenis/merek semen untuk
suatu konstruksi/struktur yang sama), dalam keadaan baru dan asli, dikirim
dari kantong-kantong semen yang masih disegel dan tidak pecah.
3. Dalam pengangkutan semen harus terlindung dari hujan. Semen diterimakan
dalam zat (kantong) asli dari pabriknya dalam keadaan tertutup rapat, dan
harus disimpan digudang yang cukup ventilasinya dan diletakkan pada
tempat yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Zak-zak semen
tersebut tidak boleh ditumpuk sampai tingginya melampaui 2 m atau

31
RKS KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

maksimum 10 zak. Setiap pengiriman baru harus ditandai dan dipisahkan,


dengan maksud agar pemakaian semen dilakukan menurut urutan
pengirimannya.
4. Untuk semen yang diragukan mutunya dan terdapat kerusakan akibat salah
penyimpanan, dianggap sudah rusak, membatu, dapat ditolak penggunaanya
tanpa melalui test lagi. Bahan yang telah ditolak harus segera dikeluarkan
dari lapangan paling lambat dalam waktu 2x24 jam atas biaya pemborong.
b. Agregat ( Aggregates )
1. Semua pemakaian batu pecah (agregat kasar) dan pasir beton, harus
memenuhi syarat-syarat :
 Peraturan-peraturan relevan yang tercantum pada pasal ini (2).
 Bebas dari tanah liat (tidak bercampur dengan tanah-tanah liat atau
kotoran-kotoran lainnya).
2. Kerikil dan batu pecah ( agregat kasar ) yang mempunyai ukuran lebih besar
dari 38 mm, untuk penggunaanya harus mendapat persetujuan tertulis
Direksi/Pengawas. Gradasi dari agregat-agregat tersebut secara keseluruhan
harus dapat menghasilkan mutu beton yang disyaratkan, padat dan
mempunyai daya kerja yang baik dengan semen dan air, dalam proporsi
campuran yang akan dipakai. Direksi/Pengawas harus meminta kepada
pemborong untuk mengadakan test kwalitas dari agregat-agregat tersebut
dari tempat penimbunan yang ditunjuk oleh Direksi/ Pengawas, setiap saat di
Laboratorium yang disetujui Direksi/Pengawas atas biaya Pemborong.
3. Dalam hal ini adanya perubahan sumber dari mana agregat tersebut
disuplay, maka Pemborong diwajibkan untuk memberitahukan secara tertulis
kepada Direksi/Pengawas.
4. Agregat harus disimpan ditempat yang bersih, yang keras permukannya dan
dicegah supaya tidak terjadi pencampuran dengan tanah dan terkotori.
c. Air
1. Air yang akan dipergunakan untuk semua pekerjaan-pekerjaan dilapangan
adalah air bersih, tidak berwarna, tidak mengandung bahan-bahan kimia (
asam alkali ), tidak mengandung organisme yang dapat memberikan efek
merusak beton/tulangan, minyak atau lemak dan memenuhi syaratsyarat
Peraturan Beton Indonesia serta diuji terlebih dahulu oleh Laboratorium yang
disetujui oleh Direksi /Pengawas.
2. Air yang mengandung garam ( air laut ) sama sekali tidak dipekenankan
untuk dipakai.

32
RKS KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

d. Besi Beton (Steel Bar)


1. Semua beton yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat :
 Peraturan-peraturan relevan yang tercantum pada pasal ini ayat (2 ).
 Baru, bebas dari kotoran-kotoran, lapisan minyak/karat dan tidak
cacat (retak- retak), mengelupas, luka dan sebagainya.
 Dari jenis baja dengan mutu sesuai yang tercantum dalam gambar
dan bahan tersebut dalam segala hal harus memenuhi ketentuan-
ketentuan Peraturan Beton Indonesia.
 Mempunyai penampang yang sama rata.
2. Pemakaian besi beton dari jenis yang berlainan dari ketentuan–ketentuan di
atas, harus mendapat persetujuan tertulis Perencana Struktur. Besi beton
harus disuplay dari sumber (manufacture) dan tidak dibenarkan untuk
mencampur adukan bermacam-macam sumber besi beton tersebut untuk
pekerjaan konstruksi.
3. Sebelum mengadakan pemesanan Pemborong harus mengadakan pengujian
mutu besi beton yang akan dipakai, sesuai dengan petunjuk-petunjuk dari
Direksi/Pengawas, berjumlah minimal 3 (tiga) batang untuk tiap tiap jenis
percobaan,yang diameternya sama dan panjangnya kurang lebih 100 cm.
Percobaan mutu besi beton juga akan dilakukan setiap saat bilamana
dipandang perlu oleh Direksi/Pengawas.
4. Contoh besi beton yang diambil untuk pengujian tanpa kesaksian
Direksi/Pengawas tidak diperkenankan sama sekali dan hasil test yang
bersangkutan tidak sah.
5. Semua biaya-biaya percobaan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab
Pemborong. Pengunaan besi beton yang sudah jadi seperti steel wiremesh
atau yang semacam itu, harus mendapat persetujuan tertulis Perencan
Struktur.
6. Besi beton harus dilengkapi dengan label yang memuat nomor pengecoran
dan tanggal pembuatan, dilampiri juga dengan sertifikat pabrik yang sesuai
untuk besi tersebut.
7. Besi beton yang tidak memenuhi syarat-syarat karena kwalitasnya tidak
sesuai dengan spesifikasi struktur harus dikeluarkan dari site setelah
menerima Instruksi tertulis dari Direksi/Pengawas, dalam waktu 2x24 jam
atas biaya Pemborong.

33
RKS KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

4 Kualitas Beton
a. Kecuali bila ditentukan lain dalam gambar, kualitas beton adalah K-300 (tegangan
tekan hacur karakteristik untuk kubus beton ukuran 15x15x15 cm3 pada usia 28
hari), atau Fc’=25 Mpa (Tegangan tekan hancur karakteristik untuk silinder beton
ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm pada usia 28 hari). Evaluasi penentuan
karakterisrik ini digunakan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam Peraturan
Beton Indonesia. Mutu beton K-175 digunakan pada umumnya untuk kolom-kolom
praktis, pagar, regol dan bagianbagian lain yang tidak memikul beban, kecuali
ditentukan lain.
b. Pemborong harus memberikan jaminan atas kemampuanya membuat kualitas beton
ini dengan memperhatikan data-data pengalaman pelaksanaan di lain tempat dan
dengan mengadakan trial –mix di Laboratorium.
c. Selama pelaksanaan harus dibuat benda-benda uji berupa silinder beton dan kubus
beton, menurut ketentuan-ketentuan yang disebut dalam Peraturan Beton Indonesia
mengingat bahwa W/C faktor yang sesuai disini adalah sekitar 0,25-0,55 maka –
pemasukan adukan kedalam cetakan benda uji dilakukan menurut Peraturan Beton
Indonesia tanpa mengunakan pengetar. Pada masa-masa pembetonan pendahuluan
Harus dibuat min 1 benda uji per 1,5 m3 beton hingga dengan cepat dapat diperoleh
20 benda uji yang pertama .Pengambilan benda uji harus dengan periode antara
yang disesuaikan dengan kecepatan pembetonan.
d. Pemborong harus membuat laporan tertulis atas data-data kualitas beton yang dibuat
dengan disahkan oleh Direksi/Pengawas dan laporan tersebut harus dilengkapi
dengan perhitungan tekanan beton.
e. Laporan tertulis tersebut harus disertai sertifikat dari Laboratorium.
f. Setiap akan diadakan pengecoran atau setiap 5 m3, selama pelaksanaan harus ada
pengujian slump,dengan syarat minimum 5 cm dan maksimum 12 cm. Cara
pengujian slump sebagai berikut :
o Contoh beton diambil tepat sebelum dituangkan kedalam cetakan beton
(bekisting).Cetakan slump dibasahkan dan ditempatkan diatas kayu yang rata
atau plat beton. Cetakan diisi sampai kurang lebih sepertiganya. Kemudian
adukan tersebut ditusuk-tusuk 25 kali dengan besi diameter 16 mm panjang
30 cm dengan ujung yang bulat ( seperti peluru ).
o Pengisian dilakukan dengan cara serupa untuk dua lapisan berikutnya. Setiap
lapisan ditusuktusuk 25 kali dan setiap tusukan harus masuk dalam satu
lapisan yang bawahnya. Setelah atasnya diratakan,segera cetakan diangkat
perlahan –lahan dan diukur penurunanya ( nilai slumpnya).

34
RKS KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

5. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Beton yang digunakan pada proyek ini adalah Beton Ready Mix K-300 untuk beton
struktur utama. Khusus untuk beton kolom praktis, ring balk, pagar dan regol boleh
digunakan Site Mixing dengan mutu K.175.
b. Syarat Khusus untuk Beton Ready Mix.
a. Pada prinsipnya semua persyaratan-persyaratan untuk yang dibuat di lapangan
berlaku juga untuk Beton Ready Mix,baik mengenai persyaratan Material Semen,
Agregat, Air ataupun Admixture,Testing Beton,Slump dan sebagainya.
b. Disyaratkan untuk pemesanan Beton Ready Mix yang sudah terkenal mengenai
Stabilitas mutunya. Kontinuitas penyedianya dan mempunyai/ mengambil
material-material dari tempat tertentu yang tetap dan bermutu baik. Jika mutu
beton yang relatif sangat besar, maka selain mutu beton maka harus
diperhatikan betulbetul tentang kontinuitas pengadaan agar tidak terjadi
hambatan dalam waktu pelaksanaan.
c. Direksi/Pengawas akan menolak setiap Beton Redy Mix yang sudah mengeras
dan mengumpal untuk tidak digunakan dalam pengecoran. Usaha-usaha untuk
menghaluskan/menghancurkan Beton Ready Mix yang sudah mengeras atau
mengumpal sama sekali tidak diperbolehkan.
d. Pemborong harus meminta jaminan tertulis kepada Supplier Beton Ready Mix
jaminan tentang mutu beton yang digunakan. Walaupun demikian ,untuk
mengecheck mutu beton yang dipakai maka baik Pemborong maupun Supplier
Beton Ready Mix masing-masing harus membuat kubus beton percobaan untuk
di Test di Laboratorium yang ditunjuk /disetujui oleh Direksi /Pengawas dan
jumlah silinder atau khusus beton dibuat sesuai dengan Peratuaran Beton
Indonesia.
e. Beton Ready Mix yang tidak memenuhi mutu yang disyaratkan, walaupun
disuplay oleh Perusahaan Beton Ready Mix , tetap merupakan tanggung jawab
sepenuhnya Pemborong.
f. Beton Ready Mix yang sudah melebihi waktu 3 (tiga) jam, yaitu terhitung sejak
dituangkan air kecampur beton kedalam truk ready mix plant/pabrik sampai
selesainya beton ready mix tersebut dituangkan dicor, tidak dapat digunakan
atau dengan perkataan lain akan ditolak. Segala akibat biaya yang ditimbulkan
menjadi beban dan resiko Pemborong.
g. Nilai slump untuk pekerjaan:
Sloof : 8 – 10
Kolom, balok, pelat : 10 – 12

35
RKS KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

Jika beton tidak memenuhi syarat-syarat slump, maka bagian/kelompok adukan


tersebut tidak boleh dipakai.
c. Adukan Beton yang di Buat di Tempat ( Site Mixing )
Adukan beton harus memenuhi syarat-syarat :
1. Semen diukur menurut berat
2. Agregat diukur menurut berat
3. Pasir diukur menurut berat
4. Adukan beton dibuat dengan mengunakan alat pengaduk mesin ( concrete
batching plant ).
5. Jumlah adukan beton tidak boleh melebihi kapasitas mesin pengaduk.
6. Lama pengadukan tidak kurang dari 2 menit sesudah semua bahan barada
dalam mesin pengaduk.
7. Mesin pengaduk yang tidak dipakai lebih dari 30 menit harus dibersihkan lebih
dahulu, sebelum adukan beton yang baru dimulai.
5. Test Kubus Beton ( Pengujian Mutu Beton )
a. Direksi/ Pengawas berhak meminta setiap saat kepada Pemborong untuk
membuat benda uji silinder atau kubus dari adukan beton yang dibuat (dua
sample untuk tiap 5 m3).
b. Untuk benda uji berbentuk silinder,cetakan harus berbentuk silinder dengan
ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm dam memenuhi syarat dalam
Peraturan Beton Indonesia. Untuk benda uji berbentuk kubus. Cetakan harus
berbentuk bujur sangkar dalam segala arah dengan ukuran 15 x 15 x 15 cm
dan memenuhi syarat dalam Peraturan Beton Indonesia.
c. Pengambilan adukan beton, pencetakan beda uji kubus dan curingnya harus
dibawah pengawasan Direksi/Pengawas. Prosedurnya harusmemenuhi syarat-
syarat dalam Peraturan Beton Indonesia.
d. Pengujian,pada umumnya dilakukan sesuai dengan Perturan Beton Indonesia,
termasuk juga pengujianpengujian kekentalan adukan (slump) dan pengujian
tekan (Crushing Test). Jika beton tidak memenuhi syarat-syarat pengujian
slump, maka kelompok adukan yang tidak memenuhi syarat itu tidak boleh
dipakai dan Pemborong harus menyingkirkan dari tempat pekerjaan. Jika
pengujian tekan gagal maka perbaikan-perbaikan atau langkah-langkah yang
diambil harus dilakukan dengan mengikuti prosedur-prosedur Peraturan Beton
Indonesia atas biaya Pemborong.
e. Semua biaya untuk pembuatan dan percobaan benda uji kubus menjadi
tanggung jawab Pemborong.

36
RKS KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

f. Benda uji kubus harus ditandai dengan suatu kode yang menujukkan tanggal
pengecoran, bagian struktur yang bersangkutan dan lain-lain data yang perlu
dicatat.
g. Semua benda uji kubus harus ditest di Laboratorium Beton yang disetujui oleh
Direksi/Pengawas.
h. Laporan Asli (bukan foto copy) hasil Percobaan harus diserahkan kepada
Direksi/ Pengawas dan Perencana Struktur segera sesudah selesai percobaan,
dengan mencantumkan besarnya kekuatan karateristik,deviasi standart
Percobaan/Test kubus beton dilakukan untuk umur-umur beton 3,7 dan 14 hari
dan juga untuk umur beton 28 hari.
i. Apabila dalam pelaksanaan nanti kepadatan bahwa mutu beton yang dibuat
seperti yang ditunjukan oleh benda uji kubusnya gagal memenuhi syarat
spesifikasi, maka Direksi/Pengawas berhak meminta Pemborong supaya
mengadakan percobaan-percobaan non destruktif atau kalau memungkinkan
mengadakan percobaan loading atas biaya Pemborong. Percobaan-percobaan
ini harus memenuhi syarat-syarat dalam Peraturan Beton Indonesia. Apabila
gagal, maka bagian pekerjaan tersebut harus dibongkar dan dibangun baru
sesuai dengan petunjuk Direksi/Pengawas. Semua biaya–biaya untuk
percobaan dan akibat-akibat gagalnya pekerjaan tersebut menjadi tanggung
jawab Pemborong.
7 Pengecoran Beton
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecoran beton pada bagian-bagian
struktur dari pekerjaan beton, Pemborong harus mengajukan
permohonan izin pengecoran tertulis kepada Direksi/Pengawas minimum
3 ( tiga ) hari sebelum tanggal/hari pengecoran.
b. Permohonan izin pengecoran tertulis tersebut hanya boleh diajukan
apabila bagian pekerjaan yang akan dicor tersebut sudah “siap” artinya
Pemborong sudah mempersiapkan bagian pekerjaan tersebut sebaik
mungkin sehingga sesuai dengan gambar dan spesifikasi.
c. Atas pertimbangan khusus Direksi/Pengawas dan pada keadaan-
keadaan khusus misalnya untuk volume pekerjaan yang akan dicor relatif
sedikit/kecil dan sederhana maka izin pengecoran dapat dikeluarkan lebih
awal dari 3 (tiga) hari tesebut.
d. Izin pengecoran tertulis yang sudah dikeluarkan dapat menjadi batal
apabila terjadi salah satu keadaan seperti berikut :
1. Izin pengecoran tertulis telah melewati 7 (tujuh) hari dari tanggal
rencana pengecoran yang disebutkan dalam izin tersebut.

37
RKS KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

2. Kondisi bagian pekerjaan yang akan dicor sudah tidak memenuhi


syarat lagi misalnya tulangan, pembersihan bekisting atau hal-hal lain
yang tidak sesuai gambar-gambar dan spesifikasi. Jika tidak ada
persetujuan dari Direksi/Pengawas,maka Pemborong dapat
diperintahkan untuk menyingkirkan/membongkar beton yang sudah
dicor tanpa persetujuan tertulis dari Direksi/Pengawas atas biaya
Pemborong sendiri.
e. Adukan beton harus secepatnya di bawah ketempat pengecoran dengan
mengunakan cara ( metode ) yang sepraktis mungkin, sehingga tidak
memungkinkan adanya pengendapan aggregat dan tercampurnya
kotoran-kotoran atau bahan lain dari luar. Pengunaan alat-alat
pengangkut mesin haruslah mendapat persetujuan tertulis dari Direksi
/Pengawas, sebelum alat-alat tersebut didatangkan ketempat pekerjaan.
f. Pengecoran beton tidak dibenarkan untuk dimulai sebelum pemasangan
besi beton selesai diperiks dan mendapat persetujuan tertulis dari
Direkis/Pengawas.
g. Sebelum pengecoran dimulai,maka tempat-tempat yang akan dicor
terlebih dahulu harus dibersihkan dari segala kotoran-kotoran ( potongan
kayu, batu, tanah dan lain-lain ) dan basahi dengan air semen.
h. Pengecoran dilakukan selapis demi selapis dan tidak dibenarkan
menuangkan adukan dengan menjatuhkan dari suatu ketinggian lebih dari
1,5 m yang akan meyebabkan pengendapan/pemisaha aggregat.
Pengecoran harus dilakukan secara terus menerus (continue/tanpa
berhenti). Adukan yang tidak dicor (ditinggikan ) dalam waktu lebih dari 15
menit setelah keluar dari mesin adukan beton, dan juga adukan yang
tumpah selama pengangkutan ,tidak diperkenankan untuk dipakai lagi.
8 Pemadatan Beton
a. Beton harus dipadatkan dengan mengunakan vibrator dengan ukuran
yang sesuai selama pengecoran berlangsung dan tidak merusak acuan
maupun posisi /rangkaian tulangan.
b. Pekerjaan beton yang telah selesai harus bebas kropos (huney comb),
yaitu memperlihatkan permukaan yang halus bila cetakan dibuka.
c. Pemborong harus menyiapkan vibrator-vibrator untuk menjamin
pemadatan yang baik. Vibrator yang dipakai harus dengan frekwensi tidak
kurang dari 6000 cycles permenit dan kemampuan memberikan
percepatan 6 g pada beton setelah kontak dengan beton. Pada umumnya
jarum pengetar dimasukkan kedalam adukan kira-kira vertikal, tetapi

38
RKS KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

dalam keadaan-keadaan khusus boleh miring sampai 45°. Selama


penggetaran, jarum tidak boleh digerakan kearah horizontal karena hal ini
akan menyebabkan pemisaahan bahan-bahan. Harus dijaga jarum tidak
mengenai cetakan atau bagian beton yang sudah mulai mengeras
.Karena itu jarum tidak boleh dipasang lebih dekat dari 5 cm dari cetakan
atau dari beton yang sudah mengeras. Juga harus diusahakan agar
tulangan tidak terkena oleh jarum, agar tulangan tidak telepas dari
betonnya dan getaran-getaran tidak merambat kebagian-bagian lain
dimana betonya sudah mulai mengeras. Lapisan yang digetarkan tidak
boleh tebal dari panjang jarum dan pada umumnya tidak boleh lebih tebal
dari 30-50 cm. Berhubung dengan itu, maka pengecoran bagian-bagian
konstruksi yang sangat tebal harus dilakukan lapis demi lapis, sehingga
tiap-tiap lapis dapat dipadatkan dengan baik. Jarum pengetar ditarik dari
adukan beton apabila adukan mulai sampai mengkilap sekitar jarum (air
semen mulai memisahkan diri dari aggregat), yang pada umumnya
tercapai setelah maksimum 30 detik. Penarikan jarum ini tidak boleh
dilakukan terlalu cepat, agar rongga bekas jarum dapat diisi penuh lagi
dengan adukan.
d. Pemborong harus menyediakan paling sedikit 2 vibrator extra/cadangan
untuk masing-masing ukuran yang digunakan, untuk digunakan pada saat
yang lain rusak, sehingga kontinuitas pengecoran beton tetap terjamin.
e. Admixture pada umumnya dengan pemilihan bahan-bahan yang
seksama, cara mencampur dan mengaduk yang baik dan cara
pengecoran yang cermat tidak diperlukan penggunaan suatu admixture.
Jika pengunaan admixture masih dianggap perlu, Pemborong diminta
terlebih dahulu mendapatkan persetujuan tertulis dari Direksi/Pengawas
mengenai hal tersebut . Untuk itu Pemborong diharapkan
memberitahukan nama perdagangan Admixture tersebut dengan
keterangan mengenai tujuan,data-data bahan, nama pabrik produksi,jenis
bahan mentah utamanya, cara-cara pemakaianya resiko–resiko/efek
sampingan dan keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu.
Sebelum pekerjaan dimulai Pemborong harus menyerahkan contoh beton
dengan ukuran 10x10x20 cm3 yang telah mengunakan campuran kedap
air tersebut,contoh tersebut oleh Direksi/Pengawas akan direndam dalam
cairan berwarna selama 2 x24 jam dan setelah itu contoh diangkat dan
dikeringkan. Kemudian contoh tersebut dipatahkan menjadi dua dan
dilihat berapa tebal meresapnya cairan berwarna tersebut kedalam beton.

39
RKS KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

9 Siar Pelaksanaan
1. Posisi dan pengaturan siar pelaksanaan harus sesuai dengan peraturan
beton yang berlaku dan mendapat persetujun tertulis dari
Direksi/Pengawas. Umumnya posisi siar pelaksanaan terletak pada 1/3
bentang tengah dari suatu konstruksi. Bentuk siar pelaksanaan harus
vertikal dan untuk siar pelaksanan yang menahan gaya besar harus
diberikan besi tambahan /dowel yang sesuai untuk menahan gaya geser
tersebut.
2. Sebelum pengecoran beton baru, permukaan dari beton lama supaya
dibersihkan dengan seksama dan dikasarkan. Kotoran-kotoran
disingkirkan dengan air dan menyikat sampai aggregate kasar tampak.
Setelah permukaan siar tersebut bersih “ Calbond “ harus dilapiskan
merata seluruh permukaan.
10 Curing dan Perlindungan Tes Beton
a. Beton harus dilindungi sejauh mungkin terahadap matahari selama
berlangsungnya proses pengerasan,pengeringan oleh angin,hujan atau
aliran air dan secara mekanis atau pengeringan sebelum waktunya.
b. Semua permukaan beton harus dijaga tetap basah terus menerus selama
14 hari. Khusus untuk kolom, maka curing beton dapat dilakukan dengan
cara menutupi dengan karung basah sedangkan untuk lantai selama 7
hari atau menggenangi dengan air pada permukaan beton tersebut.
c. Terutama pada pegecoran beton pada waktu cuaca panas,curing dan
perlindungan atas beton harus lebih diperhatikan. Pemborong
bertanggung jawab atas retaknya beton karena susut akibat kelalaian ini.
11 Besi Tulangan
a. Jenis penulangan.
Batang tulangan besi beton harus terdiri dari baja lunak dan baja sedang
dengan tegangan leleh 2400 kg/cm2 untuk BJTP 24 polos dan 4000
kg/cm2 untuk BJTP 40 ulir. Grade yang dipergunakan adalah ST- 37
dengan katagori U-39
b. Penyambungan tulangan.
Panjang penyambungan harus dilakukan sebagai berikut :
1) Kolom struktur :

 Batang polos minimal 40 D

 Batang ulir minimal 40 D

2) Balok struktur :

40
RKS KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

 Tulangan tarik batang polos minimal 180 cm.

 Tulangan tarik batang ulir minimal 90 cm.

 Tulangan tekan batang polos minimal 120 cm.

 Tulangan tekan batang ulir minimal 60 cm.

Kecuali yang tidak ditentukan di atas dan yang tercantum di dalam


gambar, dalam segala hal tidak boleh kurang dari 60 cm.
c. Penyimpanan.
Tulangan besi beton harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan
tidak boleh disimpan di udara terbuka untuk jangka waktu yang panjang.
d. Pemasangan.
Sebelum beton dicor, tulangan besi beton harus bebas dari minyak,
kotoran, cat, karat lepas, kulit giling, adukan beton yang melekat atau
bahan-bahan lain yang merusak harus dihilangkan dan dibersihkan
dengan kompressor sebelum pengecoran. Semua tulangan harus
dipasang dengan posisi yang tepat hingga tidak dapat berubah atau
bergeser pada waktu adukan ditumbuk-tumbuk atau dipadatkan.
Tulangan besi beton dan penutup beton tingginya harus tepat.
e. Pengujian (testing).
Pada umumnya pengujian untuk tulangan besi beton harus sesuai
dengan PBI - 1971 yaitu yang mempunyai kekuatan leleh minimal 2400
kg/cm2. Jika besi beton tersebut tidak memenuhi ketentuan sebagaimana
tercantum di dalam Uraian dan Syarat-syarat dan Syarat-syarat
Pengujian, maka kelompok yang tidak memenuhi syarat-syarat itu tidak
boleh dipakai, dan Pemborong harus menyingkirkannya dari tempat
pekerjaan.
f. Selimut beton.
Ukuran minimal selimut beton sesuai dengan penggunaannya (tidak
termasuk plesteran), adalah sebagai berikut :
1. Beton yang dicor langsung di atas tanah dan selalu berhubungan
dengan tanah = 75 mm
2. Kolom dan Balok beton = 40 mm.
3. Plat beton = 20 mm.
12. Pembengkokan dan Penyetelan Besi Beton
a. Pembengkokan besi beton harus dilakukan dengan hati-hati dan
teliti/tepat pada posisi pembengkokan sesuai gambar dan tidak

41
RKS KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

menyimpang dari Peraturan Beton Indonesia. Pembengkokan tersebut


harus dilakukan oleh tenaga ahli,dengan mengunakan alat-alat ( Bar
Bender ) sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan cacat patah,
retak-retak dan sebagainya. Semua pembengkokan tulangan harus
dilakukan dalam keadaan dingin dan pemotongan harus dengan bar
Cutter,tidak boleh dengan api.
b. Sebelum penyetelan dan pemasangan besi beton dimulai Pemborong
diwajibkan membuat gambar kerja (Shop Drawing) berupa penjabaran
gambar rencana Pembesian Struktur, rencana kerja pemotongan dan
pembengkokan besi beton (bending schedule) yang diserahkan kepada
Direksi/Pengawas untuk mendapatkan persetujuan tertulis.
c Pemasangan dan penyetelan berdasarkan peil-peil,sesuai dengan gambar
dan harus sudah diperhitungkan mengenai toleransi penurunanya.
d Pasangan selimut beton (beton deeking) harus sesuai dengan gambar
detail standart. Sebagai catatan, pemasangan tulangan-tulangan utama tarik-
tekan penampang, sehingga pemakaian selimut beton yang melebihi
ketentuan tersebut diatas harus mendapat persetujuan tertulis dari Direksi
/Pengawas dan Perencana.
g. Sebelum besi beton dipasang besi beton harus bebas dari kulit besi karat,
lemak, kotoran serta bahanbahan lain yang dapat mengurangi daya lekat.
h. Pemasangan Rangkaian Tulangan yaitu kait-kait, panjang penjangkaran,
overlap, letak sambungan dan lain-lain harus sesuai dengan gambar.
Apabila ada keraguan tentang rangkaian tulangan maka Pemborong
harus memberitahukan kepada Direksi/Pengawas/Perencana Struktur
untuk klasifikasi. Untuk hal itu sebelumnya Pemborong membuat gambar
pembengkokan baja tulangan (bending schedule), diajukan kepada
Direksi/Pengawas untuk mendapat persetujuannya.
i. Penyetelan besi beton harus dilakukan dengan teliti, terpasang pada
kedudukan yang teguh untuk menghindari pemindahan tempat dengan
menggunakan kawat yang berukuran tidak kurang dari 16 gauge atau klip
yang sesuai pada setiap tiga pertemuan. Pembesian harus ditunjang
dengan beton atau penunjang besi, spacers atau besi penggantung
seperti yang ditunjuk pada gambar atau dicantumkan pada spesifikasi ini.
Penunjang-penunjang metal tidak boleh diletakan berhubungan dengan
bekisting.
j. Ikatan kawat harus dimasukkan dalam penampang beton, sehingga tidak
menonjol kepermukaan beton.

42
RKS KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

k. Sengkang-sengkang harus diikat pada tulangan utama dan jaraknya


harus sesuai dengan gambar.
l. Precast Mortal Spacing Block harus digunakan untuk menahan jarak dan
yang tepat pada tulangan dan minimum mempunyai kekuatan beton yang
sama dengan beton yang dicor.
m. Sebelum pengecoran semua penulangan harus betul-betul bersih dari
semua kotoran-kotoran.
13. Pengganti Besi
a) Pemborong harus mengusahakan supaya besi yang dipasang adalah sesuai dengan
apa yang tertera pada gambar.
b) Dalam hal ini dimana berdasarkan pengalaman Pemborong atau pendapatnya
terdapat kekeliruan atau kekurangan atau perlu penyempurnaan pembesian yang
ada maka :
1. Pemborong dapat menambah extra besi dengan tidak mengurangi pembesian
yang tersedia dalam gambar. Usulan pengganti tersebut harus segara
dikonfirmasikan pada perencana.
2. Jika hal tersebut diatas akan dimintakan oleh Pemborong sebagai pekerjaan
lebih, maka penambahan tersebut hanya dapat dilakukan setelah ada
persetujuan tertulis dari Perencanaan Konstruksi.
3. Jika diusulkan perubahan dari rangkaian pembesian maka perubahan tersebut
hanya dapat dijalankan dengan persetujuan tertulis dari Perencana Konstruksi.
4. Mengajukan usul dalam rangka tersebut diatas adalah merupakan juga
keharusan dari Pemborong.
5. Jika Pemborong tidak Berhasil Mendapatkan diameter besi yang sesuai dengan
yang ditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan penukaran diameter besi
dengan yang terdekat dengan catatan :
1) Harus ada pesetujuan tertulis dari Direksi/Pengawas.
2) Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi ditempat tersebut tidak boleh
kurang dari yang
6. tertera dalam gambar (dalam hal ini yang diamaksud adalah jumlah luas).
Khusus untuk balok induk, jumlah luas penampang besi pada tumpuan juga tidak
boleh lebih besar jauh dari pembesian aslinya.
7. Pengganti tersebut tidak boleh mengakibatkan keruwetan pembesian ditempat
tersebut atau didaerah overlapping yang dapat menyulitkan pembetonan atau
penyampaian penggetar. Tidak ada pekerjaan tambahan dan tambahan waktu
pelaksanaan

43
RKS KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

14. Pemasangan Alat-alat di Dalam Beton


a. Pemborong tidak dibenarkan untuk membobok, membuat lubang atau memotong
konstruksi beton yang sudah jadi tanpa sepengetahuan dan ijin tertulis dari
Perencana Struktur.
b. Ukuran dan pembuatan lubang, pemasangan alat-alat di dalam beton, pemasangan
sparing dan sebagainya, harus sesuai gambar atau menurut petunjuk –petunjuk
Direksi/Pengawas.
c. Perkuatan pada lubang-lubang beton untuk keperluan pekerjaan Mekanikal dan
Elektrikal yang akan di buat kemudian oleh Perencana Struktur tetap menjadi beban
Pemborong.

15. Kolom Praktis dan Ring Balok untuk Dinding

a. Setiap dinding yang bertemu dengan kolom harus diadakan penjangkaran dengan
jarak antara 60 cm, panjang jangkar minimum 60 cm dibagian dimana yang tertanam
dalam bata 30 cm dan berdiameter 8 mm.
b. Tiap luas dinding yang lebih besar dari 9 m2 dan tingginya lebih besar atau sama
dengan 3 m harus diberi kolom-kolom praktis/ring balok, dengan ukuran 13 cm x 13
cm Tulangan kolom praktis/ring balok adalah 4 diameter 12 mm dengan sengkang
diameter 8 mm jarak 20 cm.
c. Untuk lisplank bata dan dinding-dinding lainya yang tingginya > 3 m harus diberi
kolom praktis setiap jarak 3 m dan bagian atasnya diberikan ring balok. Ukuran dan
Tulangan kolom praktis dan ring balok seperti pada butir 2.

16. Tanggung Jawab Kontraktor


Kontraktor bertanggung jawab penuh atas kualitas konstruksi sesuai dengan
ketentuan-ketentuan diatas, sesuai dengan gambar-gambar konstruksi yang
diberikan. Hadir atau tidaknya direksi pengawas selaku wakil bowheer atau
perencana, yang sejauh mungkin tidak melihat/mengawasi/menegur, maka
kontraktor tetap bertanggung jawab penuh terhadap hasil kualitas pekerjaan.

44
RKS KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

PASAL 8
PEKERJAAN BETON TIDAK BERTULANG

1. Spesifikasi Bahan
a. Air
Air yang digunakan harus air bersih yang memenuhi syarat untuk diminum (air
minum), dan semua biaya untuk mendapatkan air bersih sepenuhnya menjadi
tanggung jawab kontraktor.
b. Batu Split / Koral.
Batu split/koral yang digunakan harus yang bersih dan bermutu baik serta
mempunyai gradasi serta kekerasan sesuai dengan syarat-syarat yang
tercantum dalam SNI 03-2487-2002.
c. Pasir
Pasir beton harus bersih dan bebas dari bahan-bahan organis, lumpur dan
sejenis-jenisnya dan juga memenuhi komposisi butir serta kekerasan sesuai
dengan syarat-syarat yang tercantum dalam PBI 1971. Pasir laut tidak
diperbolehkan untuk dipakai.
d. Semen Semen yang digunakan Portland Cement jenis I menurut NI-8 1965 atau
type 1 menurut ASTM C.150 dan memenuhi S.400 menurut Standard Cement
Portland yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (N.C.8-172). Semen
yang rusak tidak diperbolehkan dipakai.

2. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Permukaan tanah yang akan dilapisi beton tumbuk harus rata dan diperkeras.
b. Setelah permukaan rata dan keras kemudian digelar pasir urug dengan
ketebalan minimal 10 cm.
c. Beton tumbuk digelar dengan ketebalan minimal 7 cm.

45
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Arsitektur Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kampung
Melayu Tahun Anggaran 2017

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR

DAFTAR ISI

BAB I : PEKERJAAN PASANGAN

BAB II : PEKERJAAN PENYELESAIAN LANGIT-LANGIT

BAB III : PEKERJAAN PENYELESAIAN LANTAI

BAB IV : PEKERJAAN PENYELESAIAN DINDING, PARTISI DAN BETON EXPOSED

BAB V : PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA

BAB VI : PEKERJAAN PENGECATAN

BAB VII : PEKERJAAN SANITARY FIXTURES

BAB VIII : PEKERJAAN RAILING TANGGA

BAB IX : PEKERJAAN ATAP

BAB X : PEKERJAAN TAPAK

BAB XI : PEKERJAAN LAIN-LAIN

dx

1 |
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Arsitektur Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kampung
Melayu Tahun Anggaran 2017

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Model list plafond gypsum yang direkomendasikan

Gambar 2 : Granit Roman tipe dStriato Perla GT 1262011R polished uk. (120x60) cm

Gambar 3 : Granit Roman tipe dStriato Grigio GT 1262012R polished uk. (120x60) cm

Gambar 4 : Hospital skirting uk.(8x30) cm

Gambar 5 : Granit Roman tipe dRinjani Grigio unpolished

Gambar 6 : Pola pasangan andesit bakar

Gambar 7 : Keramik lantai kamar mandi Roman tipe blink white 30 gol.B

Gambar 8 : Steptile Roma dStriato Grigio BGTB2012

Gambar 9 : Granit tipe Indian Black Pearl

Gambar 10 : Roman tipe Blink White gol.B uk. (30x60) cm

Gambar 11 : Roman tipe Inserto Belezza Gol.D ukuran (30x60) cm

Gambar 12 : List keramik Roman tipe Listello Ultima Gold ukuran (5x30) cm

Gambar 13 : Contoh pola dan warna wallpaper

Gambar 14 : Dulux Pale Tendril

Gambar 15 : Dulux Dove

Gambar 16 : Dulux Cement

Gambar 17 : Dulux Harold

Gambar 18 : Tempat sampah stainless steel model swing kapsul

2 |
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Arsitektur Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kampung
Melayu Tahun Anggaran 2017

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR

BAB I : PEKERJAAN PASANGAN

PASAL 01 : PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA MERAH

1.1. Lingkup Pekerjaan.

Lingkup pekerjaan mencakup hal-hal mengenai semua pekerjaan pemasangan bata seperti tertera dalam gambar
rencana. Termasuk penyediaan bahan, tenaga pekerja, pelaksanaan pekerjaan dan perapihan.

1.2. Spesifikasi Bahan dan Persyaratannya.

a. Batu bata merah.

i. Batu bata yang digunakan harus baru/tidak cacat. Terbuat dari tanah yang baik sesuai dengan
persyaratan-persyaratan dalam SH-0285-84 dengan ukuran (5x11x22) cm.

ii. Ukuran batu bata merah harus seragam.

iii. Pelaksana wajib memberikan contoh material pada Perencana/Pengawas/PemberiTugas untuk


dimintakan persetujuannya.

iv. Apabila bahan-bahan yang datang dianggap tidak memenuhi syarat, maka Konsultan Pengawas maupun
Perencana berhak menolak bahan-bahan tersebut dan Kontraktor Pelaksana wajib untuk segera mengeluarkan
dari lokasi pembangunan serta menggantinya dengan yang baru sesuai spesifikasi yang telah ditentukan.

b. Semen portland

i. Semen portland yang digunakan harus memiliki mutu yang baik dengan kualitas sama dengan semen portland
yang digunakan untuk konstruksi beton, tidak keras, tidak mengandung butiran dan tidak menunjukkan gejala
membatu. Kualitas semen ini mengacu pada SKSNI-1991.

ii. Pemakaian semen dalam satu adukan tidak diperkenankan lebih dari satu merk. Pelaksana wajib memberikan
contoh material pada Perencana/Pengawas/Pemberi Tugas untuk dimintakan persetujuannya.

iii. Semen yang datang di proyek, harus disimpan di dalam gudang yang lantainya kering dan minimum 30 cm
lebih tinggi dari permukaan tanah di sekitarnya. Penyimpanan semen tidak boleh lebih dari 1 bulan untuk
menghindari agar semen tidak membatu.

iv. Bilamana pada pembukaan kantong, ternyata ditemukan semen yang sudah lembab dan menunjukkan gejala
membatu, maka semen tersebut tidak boleh dipergunakan dan harus segera dikeluarkan dari lokasi
pembangunan.

c. Pasir pasang

i. Pasir yang digunakan harus bersih, bebas dari segala macam kotoran baik dari bahan organis, alkalis, lumpur,
tanah, garam/basa dan sebagainya, sesuai dengan syarat-syarat dalam PBI 1971.

3 |
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Arsitektur Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kampung
Melayu Tahun Anggaran 2017

1.3. Teknis Pelaksanaan.

a. Pemasangan bata harus dipasang rata tegak dan lajur penariknya diukur dengan tiang lot atau waterpass sehingga
baik horizontal dan vertikal akan rata.

b. Pola ikatan pasangan harus terjalin baik dengan pola zig-zag (berselang-seling dengan perbedaan separuh panjang)
diseluruh pekerjaan.

c. Kontraktor harus mengerjakan pengukuran bangunan (uit-zet) serta letak-Ietak dinding yang akan dilaksanakan
secara teliti dan sesuai dengan gambar.

d. Pengakhiran pekerjaan pasangan bata dalam setiap harinya harus dibuat bertangga menurun dan tidak tegak
bergigi, untuk menghindari retak dinding dikemudian hari.

e. Pekerjaan pasangan menggunakan alat bantu waterpass ( horizontal ) menggunakan benang dan harus selalu diteliti
kerataannya. Pemasangan benang pasangan dibawahnya tidak boleh lebih dari 30 cm.

f. Setiap pemasangan tidak boleh lebih dari ketinggian 100 cm hingga mencapai kondisi adukan mengeras sempurna,
pekerjaan pasangan dapat dilanjutkan.

g. Pada semua pasangan setengah batu, satu sama lain harus terdapat pengikatan yang sempurna. Lapisan yang satu
dengan lapisan yang diatasnya harus dipasang secara zig-zag ( berselang-seling dengan perbedaan separuh
panjang )

h. Sebelum pemasangan, batu bata merah harus direndam dalan air terlebih dahulu.

i. Pada proses pemasangan dinding bata, agar telah diperhitungkan adanya fasilitas conduit/sparing yang harus
tertanam dalam pasangan batu bata merah.

j. Pekerjaan pemasangan pipa dan/atau alat-alat yang ditanam di dalam dinding, maka harus dibuat pahatan dengan
kedalaman yang cukup pada pasangan dinding sebelum diplester. Pahatan tersebut setelah dipasangnya pipa/alat-
alat, harus ditutup dengan adukan plesteran yang dilaksanakan secara sempurna, dikerjakan bersama-sama dengan
plesteran seluruh dinding.

k. Untuk lebar pahatan lebih dari 7 cm sebelum diplester harus dipasang kawat ayam dipakukan pada dinding, untuk
menghindari keretakan dikemudian hari.

l. Setiap luas dinding maximal 12 m2 harus diberi penguat kolom praktis dan balok. Semua pertemuan tegak lurus
harus benar-benar bersudut 90 derajat.

m. Bersihkan permukaan dari debu, minyak atau kotoran lain yang dapat mengganggu efektifitas perekatan.

n. Apabila di dalam pasangan ternyata terdapat pasangan bata yang cacat atau sempurna, Pelaksana wajib untuk
menggantinya.

o. Sesudah pasangan bata selesai dikerjakan, dan sudah kering baru pekerjaan plesteran dimulai.

p. Sebagai langkah perlindungan terhadap hasil pekerjaan, seluruh lajur batu bata merah yang belum selesai
pengerjaannya dalam satu hari jam kerja, harus ditutupi dengan kertas semen atau dengan cara-cara lain yang
disetujui oleh Pengawas.

q. Untuk dinding-dinding yang sudah kering (berumur 6 jam keatas), harus disiram dengan air bersih setiap hari saat
memulai pekerjaan.

4 |
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Arsitektur Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kampung
Melayu Tahun Anggaran 2017

PASAL 02 : PEKERJAAN PLESTERAN

2.1. Lingkup Pekerjaan

Meliputi penyediaan bahan plesteran, penyiapan dinding/bidang yang akan diplester, serta pelaksanaan pekerjaan
plesteran itu sendiri sesuai dengan yang tertera dalam gambar rencana. Seluruh dinding pasangan bata baik yang
terlihat ataupun tidak terlihat harus tetap diplester.

2.2. Spesifikasi Bahan dan Persyaratannya

Persyaratan pekerjaan plesteran beserta bahan-bahannya harus sesuai dan menuruti persyaratan pada NI-2 dan NI-8.
Semen dan pasir, persyaratannya seperti tertera pada Pasal 01. Air yang digunakan harus bersih dan bebas dari segala
macam campuran atau larutan minyak, asam, garam/basa dan bahan organis lainnya.

Jenis Plesteran yang Digunakan :

a. Plesteran dinding kedap air (trassram).

Menggunakan adukan semen dan pasir pasang dengan ketentuan ;

i. Adukan 1 PC : 2 PS digunakan untuk pasangan bata dalam tanah dari sloof s/d 20 cm diatas lantai dan
pasangan bata untuk toilet dari lantai sampai ketinggian 1,5 m.

ii. Adukan 1 PC : 3 PC digunakan untuk : pasangan seluruh dinding luar yang tidak terlindungi overstek.

b. Plesteran dinding biasa.

Adukan semen dan pasir pasangnya mengikuti ketentuan ;

i. Adukan 1 PC : 4 PS untuk plesteran dari sloof sampai 20 cm diatas lantai dan untuk area toilet dari lantai
sampai ketinggian dinding 1,5 m.

Persiapan Dinding yang akan Diplester :

a. Semua siar dipermukaan dinding dikerok sedalam ± 1 cm agar bahan plesteran dapat lebih merekat.

b. Permukaan bidang yang akan diplester harus dibersihkan dan disiram air sebelum bahan plester dimulai
(permukaan dinding harus basah pada waktu diplester).

c. Semua bidang plesteran harus dijaga kelembabannya selama seminggu sejak penempelan plesterannya (dengan
jalan menyiramnya dengan air).

d. Untuk pekerjaan plesteran pada dinding beton, bidang beton itu harus dikasarkan dahulu sebelum pekerjaan
plesteran dimulai.

5 |
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Arsitektur Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kampung
Melayu Tahun Anggaran 2017

2.3. Teknis Pelaksanaan.

Pada pelaksanaan pekerjaan plesteran harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Adukan Plesteran.

i. Semua bahan plesteran harus diaduk dengan mesin atau dengan tangan sesuai persyaratan Konsultan
Pengawas, Perencana atau Pemberi Tugas. Apabila dipandang perlu dan sesuai dengan rencana,
Pelaksana diperkenankan menggunakan bahan-bahan lain sebagai campuran dengan sepengetahuan dan
persetujuan Pengawas dan Perencana.

ii. Hanya semen yang baik yang boleh dipergunakan .

iii. Jaga kekentalan campuran, tutup sambungan antar blok yang tidak merata dengan adukan agar tidak
terlihat lobang-Iobang yang trdapat pada dinding sebelum plesteran dipasang.

iv. Plesteran menggunakan adukan yang sama dengan adukan untuk pasangan.

b. Contoh-contoh.

i. Pelaksana harus membuat contoh-contoh bidang plesteran dari setiap macam pekerjaan plesteran sesuai
dengan yang diminta, sehingga jenis/macam pekerjaan tersebut dapat diterima oleh Perencana/Pemberi
Tugas. Dan untuk seterusnya semua pekerjaan plesteran harus sama dengan contoh yang dibuat. Untuk
dapat mencapai tebal plesteran yang rata, sebaiknya diadakan pemeriksaan secara silang oleh Pelaksana
dengan menggunakan garisan panjang yang digerakkan secara vertikal dan horizontal (silang) dan atau
dengan alat bantu lainnya. Tebal plesteran harus diukur supaya mendapatkan ketebalan yang sama pada
kedua muka dinding dan hasil akhir dari dinding tembok setelah diplester adalah 15 cm kecuali ditentukan
lain. Setelah itu baru diadakan pengacian.

c. Sudut-sudut Plesteran.

i. Semua sudut vertikal dan horizontal, luar dan dalam harus dilaksanakan secara sempurna, tegak dan siku.

ii. Untuk pengakhiran sudut plesteran , hendaknya dibuat dengan sudut tumpul.

d. Perbaikan Bidang Plesteran

i. Bilamana terdapat bidang plesteran yang berombak (tidak rata) harus diperbaiki secara sempurna. Bagian-
bagian yang akan diperbaiki hendaknya dibobok secara teratur (dibuat bobokan yang berbentuk segi empat)
dan plesteran baru harus rata dengan sekitarnya.

e. Nat Plesteran (grouting)

i. Nat-nat harus dibuat sesuai dengan gambar rencana.

ii. Pembuatan nat harus lurus dan rata baik horizontal maupun vertikal, dan kedalamannya harus sama.

iii. Pembuatan nat harus menggunakan list kayu (sesuai ukuran nat) dan tali untuk mengukur keturusan
horizontal/vertikal agar rapi.

6 |
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Arsitektur Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kampung
Melayu Tahun Anggaran 2017

BAB II : PEKERJAAN PENYELESAIAN LANGIT-LANGIT

PASAL 01 : PEKERJAAN PEMASANGAN RANGKA DAN PENUTUP LANGIT-LANGIT

1.1. Lingkup Pekerjaan

Meliputi pemasangan rangka penguat dan pekerjaan pemasangan penutup langit-langit. Termasuk penyediaan bahan,
tenaga pekerja, pelaksanaan pekerjaan dan perapihan

1.2. Spesifikasi Bahan dan Persyaratannya

Bahan rangka penguat yang digunakan adalah hollow galvalume dengan ketebalan 3 mm. Sebelum pemasangan,
Kontraktor Pelaksana wajib menyerahkan shop drawing dan contoh bahan kepada Perencana dan Pengawas kemudian
mendapatkan pengesahan dari Pemberi Tugas. Bila ditemukan spesifikasi berbeda dari ketentuan ini, maka
Pengawas/Perencana/Pemberi Tugas berhak menolaknya dan Kontraktor Pelaksana wajib segera mengganti sesuai
spesifikasi.

1.3. Teknis Pelaksanaan

a. Rangka harus dipasang pada beton diatasnya dengan menggunakan ram set dan terpasang kuat pada plat beton
atau tulangan.

b. Lay-out pemasangannya harus memperhitungkan adanya instalasi dan fixtures MEP yang terdapat dalam plafond.

c. Jarak maksimal antar rangka adalah 60 cm.

d. Pemasangan harus rata.

e. Sebelum memulai pemasangan, Kontraktor Pelaksana harus menyediakan atau menentukan bench mark sebagai
pedoman ketinggian peil plafond sesuai gambar rencana dan disetujui oleh Pengawas.

f. Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab penuh atas ketetapan pedoman tersebut diatas.

PASAL 02 : PEKERJAAN PEMASANGAN PENUTUP LANGIT-LANGIT

2.1. Lingkup Pekerjaan

Meliputi pemasangan penutup langit-langit/plafond termasuk penyediaan bahan, tenaga pekerja, pelaksanaan pekerjaan
dan perapihan

2.1. Spesifikasi Bahan dan Persyaratannya

Bahan penutup langit-langit yang digunakan adalah :

a. Gypsum Board dengan ketebalan 9 mm

7 |
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Arsitektur Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kampung
Melayu Tahun Anggaran 2017

Persyaratan : Merupakan produksi dalam negeri dengan kualitas terbaik, utuh dan tidak cacat.

Rekomendasi : Ex.Jayaboard, Elephant, KNAUF

Finishing : Dicat 3 lapis warna Putih dengan teknik pengecatan sesuai tertuang pada Bab Pengecatan dokumen
ini.

b. GRC Board ketebalan 6 mm

Persyaratan : Merupakan produksi dalam negeri dengan kualitas terbaik, utuh dan tidak cacat.

Rekomendasi : Ex.Jayaboard, Elephant, KNAUF

Finishing : Dicat 3 lapis warna Putih dengan teknik pengecatan sesuai tertuang pada Bab Pengecatan dokumen
ini.

2.2. Teknis Pelaksanaan

a. Panel yang akan dipasang harus bebas dari cacat dan/atau kerusakan.

b. Pemasangan harus lurus, rata air dan rapi.

c. Sebelum memulai pemasangan, Kontraktor Pelaksana harus menyediakan atau menentukan bench mark sebagai
pedoman ketinggian peil plafond sesuai gambar rencana dan disetujui oleh Pengawas.

d. Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab penuh atas ketetapan pedoman tersebut diatas.

PASAL 03 : PEKERJAAN PEMASANGAN LIST LANGIT-LANGIT

3.1. Lingkup Pekerjaan

Meliputi pemasangan list plafond sepanjang pertemuan dinding dengan penutup langit-langit termasuk dinding-dinding
partisi dan kolom sesuai gambar rencana. Terkait juga dengan penyediaan bahan, tenaga pekerja, pelaksanaan
pekerjaan dan perapihan

3.2. Spesifikasi Bahan dan Persyaratannya

Material yang digunakan adalah list plafond berbahan gypsum dengan dimensi 10/10 cm. Bentuk profilan adalah model
minimalis custom. Model lain dimungkinkan untuk diajukan namun harus mendekati model yang direkomendasikan.
Sebelum pekerjaan, Kontraktor Pelaksana wajib menunjukkan contoh material kepada Perencana dan Pengawas serta
mendapat pengesahan dari Pemberi Tugas.

8 |
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Arsitektur Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kampung
Melayu Tahun Anggaran 2017

Rekomendasi model list plafond :

Gambar 1. Model list plafond gypsum yang direkomendasikan

3.3. Teknis Pelaksanaan

a. Sebelum memulai pemasangan, Kontraktor Pelaksana harus menyediakan atau menentukan bench mark sebagai
pedoman ketinggian peil plafond sesuai gambar rencana dan disetujui oleh Pengawas.

b. Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab penuh atas ketetapan pedoman tersebut diatas.

c. Pemasangan harus lurus jalur dinding dan rapi.

d. Setelah pemasangan, dilakukan pengecatan dengan ketentuan sesuai SNI. Warna cat adalah warna putih atau
mengikuti warna cat penutup langit-langit.

PASAL 04 : PEKERJAAN LANGIT-LANGIT BETON EXPOSED

4.1. Lingkup Pekerjaan

Meliputi pekerjaan langit-langit dibawah bordes tangga untuk ruang tertentu sesuai gambar rencana.

4.2. Spesifikasi Bahan dan Persyaratannya

Menggunakan cat khusus pelapis beton exposed dengan ketentuan sesuai SNI dan telah disetujui oleh Perencana serta
Pemberi Tugas.

4.3. Teknis Pelaksanaan

a. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor Pelaksana harus menyediakan/menentukan bagian langit-langit yang akan
dicat

c. Sebelum memulai pemasangan, Kontraktor Pelaksana harus menyediakan atau menentukan bagian-bagian langit-
langit yang akan dicat setelah sebelumnya melakukan pembersihan terlebih dahulu pada bidang yang akan dicat.
Pengecatan menggunakan bahan khusus sesuai dengan ketentuan.

9 |
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Arsitektur Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kampung
Melayu Tahun Anggaran 2017

BAB III : PEKERJAAN PENYELESAIAN LANTAI

PASAL 01 : PEKERJAAN PEMASANGAN LANTAI KERAMIK DAN GRANIT/HOMOGENEOUS TILE

1.1. Lingkup Pekerjaan

Meliputi pemasangan keramik dan granit/homogeneous tile sebagai finishing pekerjaan lantai termasuk plint. Mencakup
lantai ruangan-ruangan interior, kamar mandi, tangga dan eksterior bangunan. Terkait juga dengan penyediaan bahan,
tenaga pekerja, pelaksanaan pekerjaan dan perapihan

1.2. Spesifikasi Bahan dan Persyaratannya

Bahan/material yang digunakan adalah :

a. Ruangan interior/in door, menggunakan granit/homogeneous tile dengan spesifikasi bahan ;

Granit polished ukuran (120x60) cm dengan dua (2) jenis golongan warna , gelap/tua dan terang/muda serta masih
dalam satu koridor gradasi warna. Produk yang direkomendasikan adalah setara Roman, Essenza, Granito, dan se-
bagainya. Sebagai contoh adalah Granit Roman tipe dStriato Perla GT 1262011R polished dan tipe dStriato Grigio
GT 1262012R polished, semua dalam ukuran (120x60) cm. Sedangkan plint lantai yang digunakan adalah model
hospital skirting ukuran (8x30) cm berwarna putih atau warna yang sama dengan granit lantai, produk setara Roman.
Pemasangan plint ini meliputi seluruh pertemuan lantai dengan dinding atau sesuai gambar rencana.

Contoh visualisasi model granit dan plint lantai seperti pada gambar berikut ; :

Gambar 2. Granit Roman tipe dStriato Perla GT 1262011R polished uk. (120x60) cm

Gambar 3. Granit Roman tipe dStriato Grigio GT 1262012R polished uk. (120x60) cm

10 |
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Arsitektur Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kampung
Melayu Tahun Anggaran 2017

Gambar 4. Hospital skirting uk.(8x30) cm

b. Ruangan Eksterior/out door, mencakup area teras entrance, teras samping, teras belakang dan balkon.

Spesifikasi bahan ;

Granit unpolished, bertekstur kasar, anti selip, dengan ukuran (120x60) cm berwarna gelap/tua. Produk yang direk-
omendasikan adalah setara produk Roman, Essenza, Granito dan sebagainya. Sebagai contoh : Granit Roman tipe
dRinjani Grigio unpolished. Plint lantai ruangan eksterior meliputi garis pertemuan dinding area luar/eksterior dengan
lantai serta sisi luar teras sesuai gambar rencana. Plint lantai ini menggunakan potongan granit yang sama dengan
granit teras tersebut., berukuran (10x60) cm.

Contoh visualisai granit untuk teras (termasuk plint) adalah sebagai berikut :

Gambar 5. Granit Roman tipe dRinjani Grigio unpolished

Pada batas pertemuan lantai entrance/out door dengan lantai in door ruang PTSP, dipisahkan menggunakan list al-
uminium anodized dengan ukuran (100x1x0,02) mm.

Untuk penutup lantai pada akses difabel/ramp pada area entrance bangunan, menggunakan pasangan batu alam
andesit bakar susun acak/random dengan penyelesaian lapis coating khusus batu alam andesit. Area ramp ini
menggunakan plint potongan granit teras seperti disebut diatas. Contoh visualisasi model dan pola pasangan andesit
bakar ramp difabel adalah sebagai berikut :

11 |
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Arsitektur Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kampung
Melayu Tahun Anggaran 2017

Gambar 6. Pola pasangan andesit bakar

c. Ruangan Kamar Mandi, ruang wudhu dan ruang janitor, spesifikasi bahan pelapis lantai;

Menggunakan Keramik unpolished khusus kamar mandi, bertekstur kasar, anti selip, dengan ukuran (30x30) cm
berwarna terang/muda. Produk yang direkomendasikan adalah keramik setara Roman, Platinum, Milan, dan se-
bagainya. Sebagai contoh adalah keramik Roman tipe blink white 30 gol.B ukuran (30x30) cm.

Contoh visualisasi keramik :

Gambar 7. Keramik lantai kamar mandi Roman tipe blink white 30 gol.B

d. Area Tangga, menggunakan lembar granit sesuai dengan granit yang digunakan pada lantai utama. Produk yang
direkomendasikan adalah setara Roman, Essenza, Granito, dan sebagainya. Sebagai contoh : Granit Roman steptile
tipe dStriato Grigio BGTB2012 ukuran (120x30) cm pada sisi antrede tangga. Untuk sisi optrede dan area bordes
tangga, menggunakan pasangan granit serupa dengan granit pada lantai utama. Contoh visualisasi steptile Roman
adalah sebagai berikut :

Gambar 8. Steptile Roma dStriato Grigio BGTB2012

12 |
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Arsitektur Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kampung
Melayu Tahun Anggaran 2017

e. Bahan perekat keramik. Menggunakan bahan perekat berbentuk bubuk warna sesuai warna keramik itu sendiri
dengan kekuatan geser 5.4 kg/cm2 sesuai dengan yang telah ditentukan oleh pabrik.

f. Bahan pengisi nat keramik. Menggunakan jenis grout dari bahan dasar campur semen, synthetic resins dan bahan-
bahan additive berkualitas baik, setara Afagrout/Laticrete. Warna mengikuti warna keramik.

g. Water proofing. Menggunakan water proofing liquid berkualitas terbaik pada seluruh permukaan beton area basah.

1.3. Teknis Pelaksanaan

a. Sebelum pelaksanaan, Kontraktor Pelaksana wajib meneliti dan mengukur level peil lantai dan kemiringannya,
sesuai gambar rencana.

b. Kontraktor Pelaksana wajib menyiapkan gambar-gambar shop drawing terkait lantai dan telah disetujui oleh
Perencana serta Pengawas untuk mendapatkan pengesahan dari Pemberi Tugas.

c. Pelaksanaan pekerjaan ini dapat dimulai setelah semua pekerjaan dinding dan langit-langit selesai dikerjakan dan
telah disetujui oleh Pengawas.

d. Untuk lantai dasar, pekerjaan pemadatan tanah, pengujiannya dan pekerjaan vapour-barier serta rabat beton harus
sudah selesai dikerjakan.

e. Lapisan water proofing harus dilakukan pada area-area basah (toilet, janitor, dsb) dan harus sudah selesai sempurna
sebelum memulai pekerjaan pemasangan lantai.

f. Kontraktor Pelaksana wajib memberikan contoh material terlebih dahulu sebelum melaksanakan pekerjaan. Contoh
tersebut harus mendapat persetujuan Perencana, Pengawas dan mendapat pengesahan dari Pemberi Tugas.

g. Pembersihan harus dilakukan terlebih dahulu pada area yang hendak dilakukan pemasangan keramik.

h. Pemasangan lantai harus rata air dan nat yang terjadi harus saling tegak lurus dengan maksimum jarak nat yang
terjadi adalah 2 mm, untuk selanjutnya nat diisi dengan bahan pengisi yang telah ditentukan, secara penuh, rata dan
tidak boleh berongga/keropos.

i. Pemotongan keramik/granit harus dilakukan dengan alat masinal yang baik dan mampu menghasilkan potongan
yang presisi, lurus dan rapi.

j. Material yang retak, pecah atau rusak tidak boleh digunakan.

k. Permukaan yang sudah selesai dipasang harus segera dibersihkan dari sisa bahan perekat dan pengisi nat
kemudian dijaga kebersihan dan keawetannya dengan menutup permukaan menggunakan bahan-bahan yang
bersifat lunak seperti ; kardus, plastik, dan lain sebagainya.

l. Hasil akhir pekerjaan harus mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas untuk dapat di kalim selesai sempurna.

m. Pemasangan hospital skirting ;

- Perhatikan level lantai dengan seksama, pastikan kelurusan, kerataan ataupun sudut sesuai gambar rencana

- Pasang plint dengan panduan tarikan dua (2) benang

- Bila merosot atau terlalu naik, buat patokan 50-50 mm

- Panjang plint lurus 30 cm, toleransi standarnya minus 1-2 mm


13 |
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Arsitektur Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kampung
Melayu Tahun Anggaran 2017

- Isi nat dengan MU 408. Nat dibuat rata, jangan cekung dan segera bersihkan sisa-sisa pengisi nat setelah
selesai.

PASAL 02 : LANTAI BETON SCREED DENGAN WATER PROOFING

2.1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan pemasangan bahan/material untuk lantai beton dengan water proofing yang meliputi alat-alat bantu dan
kelengkapan lainnya.

2.2. Spesifikasi Bahan dan Persyaratannya

Untuk mencapai ketinggian lantai seperti tertera pada gambar rencana, digunakan adukan dari campuran l PC :2PP :
3KRL dengan persyaratan sebagai berikut :

a. Semen : sesuai spesifikasi dan persyaratan yang tertera pada BAB I pasal o1.1.2.b

b. Pasir : sesuai spesifikasi dan persyaratan yang tertera pada BAB I pasal o1.1.2.c

c. Koral : menggunakan batu pecah (split) ukuran 2/3 cm

d. Air : Air yang digunakan harus bersih dan bebas dari segala macam campuran atau larutan
minyak, asam, garam/basa dan bahan organis lainnya.

e. Water proofing : menggunakan jenis non toxic cementateous water proofing yang diaplikasikan pada sisi atas
lantai sebelum beton screed . Water proofing yang digunakan berwarna clear/transparan.

2.3. Teknis Pelaksanaan

Permukaan yang akan dikerjakan harus terlebih dahulu dibersihkan dari kotoran-kotoran, minyak, garam/basa serta
partikel-partikel lepas lain. Pekerjaan water proofing dilakukan terlebih dahulu kemudian pekerjaan beton screed dapat
dilaksanakan. Hal ini bertujuan agar bahan water proofing tersebut meresap /berpenestrasi terhadap beton screed dan
membentuk kristal yang menyumbat pori-pori beton screed untuk menahan tekanan air yang terjadi. Campuran harus
sesuai dengan rekomendasi pabrik pembuatnya.

14 |
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Arsitektur Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kampung
Melayu Tahun Anggaran 2017

BAB IV : PEKERJAAN PENYELESAIAN DINDING, PARTISI DAN KOLOM EXPOSED

PASAL 01 : PEKERJAAN PEMASANGAN GRANIT PADA DINDING FACADE DAN KOLOM EXPOSED

1.1. Lingkup Pekerjaan

Meliputi pengadaan material, pekerjan, pemasangan, perapihan dan penyelesaian pekerjaan pasang granit pada dinding
facade bangunan dan bagian-bagian ruang tertentu sesuai gambar.

1.2. Spesifikasi Bahan dan Persyaratannya

Material yang digunakan adalah lempeng granit hitam polished dengan bintik/urat warna emas setara tipe Indian black
pearl polished dengan persyaratan, material harus dalam kondisi sempurna tanpa cacat dan siap pasang. Pemotongan
dapat dilakukan di lokasi proyek atau sudah terpotong dari pabrik sesuai ukuran-ukuran yang dibutuhkan dan tertera
dalam gambar rencana. Kontraktor Pelaksana wajib menyerahkan contoh material sebelum memulai pekerjaan. Contoh
ini harus mendapat persetujuan dari Perencana, Pengawas dan pengesahan dari Pemberi Tugas. Material yang tidak
sesuai spesifikasi berhak ditolak oleh Perencana/Pemberi Tugas dan Kontraktor Pelaksana wajib segera mengganti
dengan material yang sesuai spesifikasi.

Visualisasi material adalah sebagai berikut :

Gambar 9. Granit tipe Indian Black Pearl

1.3. Teknis Pelaksanaan

a. Kontraktor Pelaksana wajib menyiapkan gambar-gambar shop drawing dan disetujui oleh Perencana serta Pengawas
untuk kemudian mendapatkan pengesahan dari Pemberi Tugas.

b. Kontraktor Pelaksana wajib memberikan contoh material terlebih dahulu sebelum melaksanakan pekerjaan. Contoh
tersebut harus mendapat persetujuan Perencana, Pengawas dan mendapat pengesahan dari Pemberi Tugas.

c. Pemasangan pada dinding harus rata air dan nat yang terjadi harus saling tegak lurus dengan jarak nat yang terjadi
maksimal adalah 2 mm, untuk selanjutnya nat diisi dengan bahan pengisi yang telah ditentukan, secara penuh, rata
dan tidak boleh berongga/keropos. Warna nat sesuai warna granit.

15 |
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Arsitektur Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kampung
Melayu Tahun Anggaran 2017

d. Pemotongan bila dilakukan di lokasi proyek, harus menggunakan alat masinal yang baik dan mampu menghasilkan
potongan yang presisi, lurus dan rapi.

e. Material yang retak, pecah atau rusak tidak boleh digunakan.

f. Permukaan yang sudah selesai dipasang harus segera dibersihkan dari sisa bahan perekat dan pengisi nat kemudian
dijaga kebersihannya.

g. Hasil akhir pekerjaan harus mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas untuk dapat di klaim selesai sempurna.

PASAL 02 : PEKERJAAN PEMASANGAN KERAMIK DINDING

2.1. Lingkup Pekerjaan

Meliputi pengadaan material, pekerjan, pemasangan, perapihan dan penyelesaian pekerjaan pasang keramik dinding
pada area kamar mandi dan janitor serta meja washtafel dan meja pantry sesuai gambar rencana.

2.2. Spesifikasi Bahan dan Persyaratannya

a. Dinding kamar mandi, menggunakan material keramik ukuran (30x60) cm setara produk Roman, Platinum, Milan,
dan sebagainya. Sebagai contoh : keramik Roman tipe Blink White gol.B dan keramik Roman tipe Inserto Belezza
gol.D ukuran (30x60), pola pasang sesuai gambar rencana. Keramik harus baru dan sempurna tanpa ada cacat.
Dalam pemasangannya, diselingi pemasangan list keramik dengan posisi sesuai gambar rencana. List keramik ini
menggunakan produk dari merk yang sama dengan keramik kamar mandi, sebagai contoh adalah Roman tipe
Listello Ultima Gold ukuran (5x30) cm. Pemilihan model dan warna keramik ini harus merupakan kombinasi yang
tepat dan mendapat persetujuan dari Perencana/Pemberi Tugas. Contoh visualisasi model keramik yang digunakan
pada dinding adalah sebagai berikut ;

Gambar 10. Roman tipe Blink White gol.B uk. (30x60) cm

Gambar 11. Roman tipe Inserto Belezza Gol.D ukuran (30x60) cm

16 |
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Arsitektur Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kampung
Melayu Tahun Anggaran 2017

Gambar 12. List keramik Roman tipe Listello Ultima Gold ukuran (5x30) cm

b. Dinding janitor, meja washtafel dan meja pantry, dipasang keramik dengan spesifikasi sama seperti spesifikasi
keramik dinding kamar mandi namun tanpa kombinasi kecuali ditunjukkan lain pada gambar rencana.

2.3. Teknis Pelaksanaan

a. Kontraktor Pelaksana wajib menyiapkan gambar-gambar shop drawing dan telah disetujui oleh Perencana serta
Pengawas untuk mendapatkan pengesahan dari Pemberi Tugas.

b. Kontraktor Pelaksana wajib memberikan contoh material terlebih dahulu sebelum melaksanakan pekerjaan. Contoh
tersebut harus mendapat persetujuan Perencana, Pengawas dan mendapat pengesahan dari Pemberi Tugas.

c. Pemasangan pada dinding harus rata air dan nat yang terjadi harus saling tegak lurus dengan jarak nat yang terjadi
maksimal adalah 5 mm, untuk selanjutnya nat diisi dengan bahan pengisi yang telah ditentukan, secara penuh, rata
dan tidak boleh berongga/keropos. Warna nat sesuai warna keramik.

d. Pemotongan keramik harus menggunakan alat masinal yang baik dan mampu menghasilkan potongan yang presisi,
lurus dan rapi.

e. Keramik yang gagal potong sehingga retak, pecah atau rusak tidak boleh digunakan.

f. Permukaan yang sudah selesai dipasang harus segera dibersihkan dari sisa bahan perekat dan pengisi nat
kemudian dijaga kebersihannya.

g. Hasil akhir pekerjaan harus mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas untuk dapat di kalim selesai sempurna.

PASAL 03 : PEKERJAAN DINDING PARTISI

3.1. Lingkup Pekerjaan

Meliputi pengadaan material, pekerjan, pemasangan, perapihan dan penyelesaian pekerjaan dinding partisi pembatas
ruang sesuai yang ditunjukkan dalam gambar rencana.

3.2. Spesifikasi Bahan dan Persyaratannya

a. Gypsum Board dengan ketebalan 9 mm

Persyaratan : Merupakan produksi dalam negeri dengan kualitas terbaik, utuh dan tidak cacat.

Rekomendasi : Ex.Jayaboard, Elephant, KNAUF

Finishing : Dicat 3 lapis warna sesuai warna dinding interior. Pada bagian lain, penyelesaian pekerjaan
adalah lapis wallpaper sesuai gambar rencana.

b. GRC Board ketebalan 6 mm


17 |
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Arsitektur Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kampung
Melayu Tahun Anggaran 2017

Persyaratan : Merupakan produksi dalam negeri dengan kualitas terbaik, utuh dan tidak cacat.

Rekomendasi : Ex.Jayaboard, Elephant, KNAUF

Finishing : Dicat 3 lapis warna sesuai warna dinding interior

c. Rangka hollow galvalume sebagai tulangan/penguat didalamnya. Memiliki ketebalan 3 mm dan dipasang rangkap
(double) baik untuk partisi gypsum maupun GRC.

3.3. Teknis Pelaksanaan

a. Panel yang akan dipasang harus bebas dari cacat dan/atau kerusakan.

b. Pemasangan harus lurus, rata air dan rapi.

c. Pemasangan dinding partisi gypsum maupun GRC board, menggunakan rangka hollow sebagai penguat.

d. Rangka harus terlebih dahulu terpasang dengan kuat, lurus dan benar tata letaknya sesuai gambar, kemudian
pekerjaan pemasangan partisi gypsum maupun GRC board baru dapat dilakukan

e. Sambungan antar panel harus direkat dengan bahan khusus sesuai ketentuan, kemudian dipastikan rata tanpa
gelombang.

f. Pekerjaan penyelesaian dengan menggunakan cat sesuai ketentuan dan pelapis wallpaper sesuai ketentuan pula,
baru dapat dilakukan setelah dipastikan permukaan dinding partisi rata, benar dan rapi.

g. Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab penuh atas ketetapan pedoman tersebut diatas.

PASAL 04 : PEKERJAAN DINDING DEKORASI PANEL GRC KRAWANGAN

4.1. Lingkup Pekerjaan.

Meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan dan alat agar pekerjaan dapat terlaksana dengan rapi. Penggunaan panel
dinding krawangan dalam pekerjaan ini adalah pada dinding luar dan kolom tertentu/pada bagian lain seperti yang
ditunjukkan pada gambar.

4.2. Spesifikasi Bahan dan Persyaratannya

a. Material yang digunakan adalah fiber semen produksi pabrik dengan ketebalan 10-12 mm berbentuk panel
(100x200)cm atau menurut produksi pabrik dan telah diperhitungkan oleh tenaga ahli produsen sehingga desain,
dimensi, ketebalan dan jaraknya sesuai dengan gambar rencana.

b. Permukaan luar harus halus dan bebas dari cacat sebelum dan sesudah pemasangan hingga siap dicat.

c. Penyambungan panel dengan rangkanya ataupun dengan panel hanya dilakukan pada nat-nat yang telah
disediakan.

18 |
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Arsitektur Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kampung
Melayu Tahun Anggaran 2017

4.3. Teknis Pelaksanaan.

a. Pelaksana harus membuat gambar kerja/shop drawing desain terkait, selambat-lambatnya 7 hari sebelum memulai
pekerjaan.

b. Pelaksana wajib memberikan contoh material pada Konsultan Pengawas/Perencana/Pemberi Tugas untuk
dimintakan persetujuannya sebelum memulai pekerjaan.

c. Apabila bahan-bahan yang datang dianggap tidak memenuhi syarat oleh Konsultan Pengawas/Perencana/Pemberi
Tugas, maka Konsultan Manajemen Konstruksi / Perencana / Pemberi Tugas berhak menolak bahan-bahan tersebut
dan Kontraktor wajib untuk segera mengeluarkan dari lokasi pembangunan dan menggantikan yang baru ( yang
telah disetujui ).

d. Pemasangan pelengkap, back up material dan lain-lain harus mengikuti ketentuan yang dipersyaratkan oleh pabrik.

e. Setelah terpasang dengan benar, kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan pengecatan, warna sesuai gambar.
Persyaratan pekerjaan pengecatan seperti yang tertera pada pasal pengecatan.

PASAL 05 : PEKERJAAN PEMASANGAN WALLPAPER

5.1. Lingkup Pekerjaan.

Meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan dan alat agar pekerjaan dapat terlaksana dengan rapi. Pemasangan wallpaper
dilakukan pada ruangan-ruangan interior/in door tertentu sesuai gambar rencana.

5.2. Spesifikasi Bahan dan Persyaratannya

Bahan/material yang digunakan adalah wallpaper produksi dalam negeri dengan kualitas terbaik. Warna wallpaper
adalah warna terang/muda dengan pola geometri/linear berulang sederhana cenderung minimalis. Wallpaper harus
dipasang pada permukaan yang benar-benar rata, untuk itu pemeriksaan awal kondisi lapangan dan pembersihan
adalah wajib dilakukan oleh Kontraktor Pelaksana. Contoh wallpaper yang direkomendasikan adalah sebagai berikut ;

Gambar 13. Contoh pola dan warna wallpaper

19 |
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Arsitektur Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kampung
Melayu Tahun Anggaran 2017

5.3. Teknis Pelaksanaan

a. Sebelum pekerjaan, Kontraktor Pelaksana harus memeriksa dengan teliti gambar rencana untuk menentukan bidang
dinding yang akan dipasang wallpaper.

b. Kontraktor Pelaksana harus memberikan contoh material terpasang skala 1:1 dalam dimensi minimal (1x1) m dan
mendapatkan persetujuan dari Perencana, Pengawas serta pengesahan dari Pemberi Tugas.

c. Sebelum pelaksanaan. Kontraktor Pelaksana dengan didampingi Pengawas untuk mendapatkan persetujuan, wajib
memastikan bidang permukaan dinding, baik dinding bata finish aci, maupun dinding partisi gypsum board, dalam
keadaan bersih dan benar-benar rata hingga siap dipasang wallpaper.

d. Pemasangan wallpaper harus benar-benar lurus dan saling tegak lurus antar pertemuan sisinya hingga didapati hasil
pekerjaan yang benar-benar rapi dan benar.

e. Setelah pemasangan, Kontraktor Pelaksana wajib menjaga kebersihan dan keawetan wallpaper terpasang hingga
waktu yang telah ditentukan dalam penyelesaian keseluruhan proyek.

f. Segala kerusakan yang terjadi, wajib diganti baru oleh Kontraktor Pelaksana dan biaya yang terjadi adalah
tanggungan Kontraktor Pelaksana.

20 |
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Arsitektur Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kampung
Melayu Tahun Anggaran 2017

BAB V : PEKERJAAN PlNTU DAN JENDELA

PASAL 01 : PEKERJAAN KUSEN/FRAME ALUMINIUM

1.1. Lingkup Pekerjaan

Meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan–bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan
sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna. Pekerjaan ini meliputi seluruh bagian dalam dan luar,
kusen dan rangka pintu, serta jendela seperti yang tertera dalam gambar rencana.

1.2. Spesifikasi Bahan dan Persyaratannya

Bahan/material yang digunakan adalah bahan Aluminium Framing system, setara Aluminium Extrusi sesuai SII Extrusi
0695-82 dan Alloy A6063-T5 Extrusi denagn kualitas produk setara Alexindo. Profil Kusen sesuai gambar dengan
spesifikasi ;

- Tebal : 3 mm

- Lebar Profil : 4”

- Pewarnaan : white coated, ketebalan coating minimal 22 Micron. Nilai Deformasi diijinkan maksimal 2 mm.

Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-syarat dari pekerjaan aluminium serta memenuhi
ketentuan-ketentuan dari pabrik yang bersangkutan. Konstruksi kusen aluminium yang dikerjakan seperti yang
ditunjukkan dalam detail gambar termasuk bentuk dan ukurannya.

Bahan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu sesuai dengan bentuk toleransi ukuran, ketebalan,
kesikuan, kelengkungan dan pewarnaan yang dipersyaratkan. Untuk keseragaman warna, disyaratkan sebelum proses
fabrikasi warna profil-profil harus diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu fabrikasi unit-unit jendela dan pintu,
profil harus diseleksi ulang sehingga dalam tiap unit didapatkan warna yang sama.

Pekerjaan mesin potong, mesin punch, drill, harus rapi, akurat dan presisi sehingga diperoleh hasil yang bermutu tinggi
ketika dirangkai sebagai jendela dan pintu yang mempunyai toleransi ukuran sebagai berikut :

- Untuk tinggi dan lebar : 1 mm

- Untuk diagonal : 2 mm

1.3 . Teknis Pelaksanaan

a. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor Pelaksana diwajibkan membuat shop drawing dan mendapatkan
persetujuan Perencana, Pengawas serta disahkan oleh Pemberi Tugas.

b. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor Pelaksana harus meneliti ulang gambar-gambar rencana dan kondisi
dilapangan, ukuran dan peil bukaan.

21 |
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Arsitektur Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kampung
Melayu Tahun Anggaran 2017

c. Kontraktor Pelaksana diharuskan memberi contoh material terpasang (mock-up) skala 1:1 untuk semua detail
sambungan dan profil Aluminium yang berhubungan dengan sistem kontruksi bahan lain.

d. Proses fabrikasi harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai.

e. Semua frame/kusen dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan dan
hasilnya dapat dipertanggung-jawabkan.

f. Pemotongan Aluminium hendaknya dijauhkan dari material besi untuk menghindarkan penempelan debu besi pada
permukaannya. Disarankan untuk mengerjakannya pada tempat yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan
kerusakan pada permukaannya.

g. Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti karat sedemikian rupa sehingga hair line dari
setiap sambungan harus kedap air, celah antara kaca dan kusen aluminium harus ditutup dengan sealant pada sisi
dalam dan dengan menggunakan karet pada sisi luar.

h. Toleransi pemasangan kusen Aluminium disatu sisi dinding adalah 10-25 mm yang kemudian diisi dengan beton
ringan atau grout.

i. Sekeliling tepi kusen yang terlihat berbatasan dengan dinding agar diberi sealant supaya kedap air dan suara.

j. Penyimpanan/penimbunan material di lokasi pekerjaan harus ditempatkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara
yang baik.

k. Bentuk/pola dan ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi.

l. Harus menggunakan sekrup berbahan anti karat dan mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas dan
Perencana, serta tidak boleh meninggalkan bekas dan cacat pada permukaan pintu jendela terpasang.

PASAL 05 : PEKERJAAN PINTU JENDELA DAN KACA

5.1. Lingkup Umum

Meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan–bahan, peralatan, perlengkapan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan
pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang baik dan sesuai. Pekerjaan ini meliputi seluruh bagian dalam dan
luar daun pintu, daun jendela beserta kaca sesuai gambar rencana.

5.2. Spesifikasi Bahan dan Persyaratannya

5.2.1. Daun Pintu Jendela

a. Daun pintu masuk utama (PJU, sesuai gambar),

menggunakan pintu kaca frameless tipe swing door dengan kaca jenis tempered clear ketebalan 12 mm. Bagian
jendela, menggunaka kaca stopsol tebal 8 mm dengan warna dark grey dan warna clear, sesuai gambar.

b. Daun pintu rangka aluminium+kaca (PJ1-PJ5 dan P1, sesuai gambar),

menggunakan rangka aluminium dengan spesifikasi dan persyaratan aluminium seperti tertera pada BAB IV Pasal
1.1.2. Model buka : swing, beberapa dilengkapi door closer sesuai gambar. Kaca yang digunakan pada pintu dan
jendela adalah kaca sandblast dengan ketebalan 5 mm kecuali PJ 1, menggunakan kaca sandblast 5 mm untuk
pintu, kaca stopsol 8 mm clear untuk jendela dan stopsol dark grey 8 mm pada sisi ventilasi, sesuai gambar.

22 |
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Arsitektur Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kampung
Melayu Tahun Anggaran 2017

c. Daun pintu double teakwood dengan rangka kayu kamper super, seluruh sisi dilapis HPL produk dalam negeri
dengan spesifikasi warna : putih licin/halus, model minimalis sesuai gambar (P2, P2A-B, sesuai gambar).

Model buka : swing. Semua pekerjaan kayu harus mengacu pada standar pekerjaan kayu PUBI 1982, SKBI
4.3.53.1987, SII 0404-80, NI-5 4.3.53.1987, SII 0404-80 dan NI-5.

d. Daun pintu kamar mandi, menggunakan pintu spandrell produk lokal berkualitas terbaik dengan spesifikasi : warna
putih semi doff.

d. Daun pintu lemari double plywoord rangka kayu kamper super lapis HPL sesuai point 5.2.1.b. dengan model buka
geser/sliding untuk PL 1 sesuai gambar, dan swing/ayun untuk PL 2 sesuai gambar.

e. Pintu shaft menggunakan material besi termasuk kusen (PB1, sesuai gambar). Spesifikasi bahan :

i. Produk : dalam negeri berkualitas terbaik

ii. Tipe : normal (tanpa jendela pengintai)

iii. Bentuk : sesuai gambar

iv. Finishing : cat duco warna putih (termasuk frame)

v. Fire rating : 2 jam

Dengan persyaratan :

vi. Hot-rolled steel sheets dan strips : commercial quality carboon steel, pickled dan oiled, sesuai dengan ASTM A
569 (ASTM 569 M) bebas dari bersisik, bintik-bintik, dan kerusakan permukaan.

vii. Cold-rolled steel sheets : commercial quality rata, carboon steel, sesuai dengan ASTM A 366 (ASTM A 366 M).

viii. Galvanized steel sheets : zinc-coated carboon steel sheets pada commercial quality, sesuai ASTM A 526
(ASTM A 526 M) dan ASTM A 525 dengan A 60 atau E 60 (ASTM A 525 M dengan Z 180 atau 2F 180 dengan
penunjukan coating, mill phosphatized.

ix. Support dan anchors : fabrikasi tidak kurang dari 0,06 inch (1,5 mm) tebal lembaran baja. Setelah fabrikasi,
unit-unit lembaran di-galvanized untuk pemakaian dinding dinding exterior, sesuai dengan ASTM A 153,class B.

x. Inserts. Bolts, dan Fasteners : merupakan unit standar manufaktur.

5.2.2. Daun Jendela

Material daun jendela adalah aluminium dengan spesifikasi dan persyaratan seperti tertera pada BAB IV Pasal 1.1.2.
Tipe yang digunakan adalah Casement Window Opening Out. Penyambungan panel dengan rangkanya ataupun
dengan panel , hanya dilakukan pada nat-nat yang telah disediakan. Ketebalan profil minimal 1.8 mm, joint stacking
setebal 6-8 mm. Profil memiliki dimensi (35x50) mm dan ketahanan terhadap beban angin 40 kg/m.

5.2.3. Kaca

Menggunakan kaca produksi dalam negeri setara produk Asahi Mas jenis :

a. Flat stopsol Reflektif Onlien Glass warna clear dan dark grey sesuai gambar, ketebalan 8 mm. Digunakan pada
ruang-ruang yang berbatasan dengan luar bangunan.

23 |
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Arsitektur Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kampung
Melayu Tahun Anggaran 2017

b. Kaca buram (kaca es) untuk bouvenlicht (BV1, sesuai gambar),ketebalan 5 mm .

c. Kaca sandblast ketebalan 5 mm, untuk ruang-ruang sisi dalam bangunan/interior.

5.2.4. Perlengkapan Pintu Jendela

Meliputi pengadaan dan pemasangan perlengkapan pintu seperti : engsel, kunci, handle, gerendel, hak angin, stopper,
door closer dan perlengkapan lain yang diperlukan sesuai dengan gambar rencana atau daftar pemakaian bahan,
termasuk penyediaan peralatan bantu. Produk yang digunakan adalah produksi lokal/dalam negeri dengan kualitas
terbaik.

5.3. Teknis Pelaksanaan

a. Sebelum pemasangan alat perlengkapan pintu dan jendela, Kontraktor Pelaksana harus meneliti kembali mengenai
ketetapan sudut siku dan kelurusan kusen atau partisi. untuk selanjutnya menyetel daun pintu/jendela sesuai dengan
persyaratan.

b. Kontraktor Pelaksana harus membuat shop drawing dan mendapat persetujuan Pengawas dan Perencana serta
pengesahan dari Pemberi Tugas.

c. Jarak antara kusen/lantai dengan daun pintu/jendela aluminium tidak boleh lebih dari 2 mm, daun harus terpasang
siku dan tidak bersentuhan baik dengan kusen/lantai maupun sesama daun pintu (untuk pintu ganda).

d. Alat penggantung pintu harus dipasang pada jarak tidak lebih dari 28 cm (as) dibawah ambang kusen atas dan 35
cm (as) di atas lantai, sedang lainnya dipasang pada tengah engsel atas dan bawah.

e. Pegangan (handle) pintu dipasang pada jarak 100 cm dari permukaan lantai dan pemasangannya harus sedemikian
rupa sehingga mudah digunakan, rapi dan kuat, tidak mudah rusak serta sesuai dengan fungsinya.

f. Pemasangan door closer, floor hinge dan aksesoris lain harus sesuai dengan petunjuk pabrik atas persetujuan
Pengawas, dengan hasil yang baik, rapi dan kuat.

g. Pemasangan harus dilakukan tenaga yang ahli dan berpengalaman serta mendapat rekomendasi dari pabrik yang
disetujui oleh Pengawas. Kontraktor Pelaksana harus menentukan “Bench Mark” dan “Line offset Mark” sebagai
pedoman dan sesuai gambar rencana. Pemasangan formika, HPL harus menggunakan lapisan tripleks 4mm
sebagai penguat, dan penyelesaian tepi keliling daun pintu menggunakan kayu t .7-10 mm untuk pintu lapis
teakwood dan formika.

h. Rubber strip dipasang dengan menggunakan perekat dan dibantu oleh sekrup dengan kepala terbenam yang
dipasang kuat pada rangka pintu.

i. Semua sekrup/fischer harus berbahan anti karat, ditunjukkan dan mendapat persetujuan Pengawas, Perencana
dan Pemberi Tugas.

j. Untuk Pintu Besi, lembaran baja stretcher level tidak kurang dari tebal 0,0478 inch (1,2 mm).

k. Setelah selesai pemasangan, pelindung profil harus segera dibersihkan & Kontraktor Pelaksana wajib menjaga
kebersihan dan keawetan material terpasang. Kerusakan/cacat yg terjadi menjadi tanggung jawab Pemborong
dan harus segera diganti/diperbaiki dengan beban biaya ditanggung oleh Kontraktor Pelaksana sendiri.

24 |
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Arsitektur Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kampung
Melayu Tahun Anggaran 2017

BAB VI : PEKERJAAN PENGECATAN

PASAL 01 : PEKERJAAN PENGECATAN

1.1. Lingkup Pekerjaan

Meliputi semua pekerjaan pengecatan sisi dalam (interior) maupun sisi luar (eksterior) bangunan, termasuk langit-langit
dan pelengkapan bangunan lainnya. Terkait juga akan penyediaan material, tenaga serta perlengkapan pendukung lain
demi mendapatkan hasil kerja yang baik, benar dan sesuai perencanaan.

1.2. Spesifikasi Bahan dan Persyaratannya

1.2.1. Spesifikasi Bahan

Warna cat yang digunakan ada dua (2) jenis, yaitu warna terang/muda dan warna gelap/tua, dengan spesifikasi sebagai
berikut :

a. Warna terang/muda ;

i. Warna putih.

Menggunakan jenis cat setara produk Dulux. Untuk penggunaan disisi luar bangunan/eksterior, menggunakan
cat khusus eksterior/fungus resistant atau setara Dulux Weathershield. Lokasi penggunaan sesuai gambar.

ii. Warna krem/coklat susu/coklat gradasi muda.

Menggunakan jenis cat setara Dulux Weathershield, contoh : Dulux tipe Pale Tendril. Lokasi penggunaan
adalah disisi luar bangunan/eksterior atau sesuai gambar rencana. Contoh warna adalah sebagai berikut ;

Gambar 14. Dulux Pale Tendril

iii. Warna abu-abu muda.

Menggunakan jenis cat setara Dulux, contoh : Dulux tipe Dove. Lokasi penggunaan adalah ruang-ruang sisi
dalam bangunan/interior sesuai gambar. Contoh warna ;

25 |
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Arsitektur Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kampung
Melayu Tahun Anggaran 2017

Gambar 15. Dulux Dove

b. Warna gelap/tua.

i. Warna coklat dengan gradasi diatas warna krem point 1.2.1.a.ii.

Menggunakan jenis cat setara Dulux Weathershield, contoh : Dulux tipe Cement. Lokasi penggunaan di sisi luar
bangunan/eksterior sesuai gambar. Contoh warna adalah sebagai berikut ;

Gambar 16. Dulux Cement

ii. Warna coklat tua kemerahan.

Menggunakan jenis cat setara Dulux Weathershield, contoh : Dulux tipe Harold. Lokasi penggunaan pada sisi
luar bangunan/eksterior sesuai gambar. Contoh warna adalah sebagai berikut ;

Gambar 17. Dulux Harold

26 |
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Arsitektur Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kampung
Melayu Tahun Anggaran 2017

1.2.2. Persyaratan Teknis

a. Semua pekerjaan mengacu pada standar : NI-3, NI-4. Produk yang digunakan harus diproduksi oleh perusahaan
yang memiliki reputasi baik dan pengalaman yang sukses.

b. Produk cat yang digunakan adalah cat setara produk Dulux Weathershield untuk cat eksterior dan setara Dulux untuk
cat bidang interior termasuk langit-langit. Kriteria cat adalah sebagai berikut ;

i. Cat interior : menggunakan cat jenis acrylic emulsion

ii. Cat eksterior : menggunakan cat jenis wheathershield fungus resistance atau elastomeric

Pengecatan dilakukan tiga (3) lapis.

c. Kontraktor Pelaksana harus menyediakan sample/mock-up sedikitnya seluas 2 m2 baik untuk pengecatan interior
maupun eksterior segera sebelum pelaksanaan, untuk tujuan-tujuan testing, sample harus disimpan dalam kondisi
aman dan utuh.

d. Kontraktor Pelaksana harus menunjukkan contoh cat yang akan digunakan sebelum pekerjaan dimulai dan
mendapatkan persetujuan dari Pengawas,Perencana serta pengesahan oleh Pemberi Tugas.

e. Contoh kemasan harus diperlihatkan kepada Pengawas/Perencana dan semua cat yang digunakan harus sesuai
dengan sample yang disetujui dan disuplai dalam kemasan asli dari pabrik.

f. Produk dikirim dalam keadaan tertutup dan terkemas dari pabrik, tanpa cacat, pecah.

g. Simpan semua kemasan diatas peninggian lantai dan tempat yang kering.

h. Setelah pekerjaan selesai, kontraktor harus mengirim extra stock sebanyak 5% dari tiap-tiap warna, tipe, dan
keterangan- keterangan cat yang digunakan dalam bekerja. Pengemasan harus tertutup rapat dan tertera jelas
label dengan isi dan lokasi digunakan. Tidak ada extra pembayaran terhadap extra stock ini.

1.3. Teknis Pelaksanaan

a. Sebelum pekerjaan pengecatan dimulai yaitu setelah dinding batu bata diplester dan diaci dengan baik, dinding
harus ditunggu sampai betul-betul kering sekurang-kurangnya 2 (dua) minggu (untuk memperoleh hasil pengecatan
yang baik).

b. Setelah dinding bata tersebut kering, dinding lalu dibersihkan dan lubang-lubang pada dinding diisi dan diratakan
seluruhnya dengan plamur / filler.

c. Setelah plamur / filler kering, permukaan dinding lalu diamplas hingga halus, licin dan rata, kemudian dibersihkan
debunya.

d. Setelah itu dimulai pemberian lapisan-lapisan cat alkali resistance sealer (1 lapis) kemudian baru diadakan
pengecatan lapis berikutnya sesuai dengan petunjuk pabriknya

e. Pengecatan dilakukan tiga (3) lapis atau sampai kondisi sempurna dan disetujui oleh Pengawas, Perencana dan
Pemberi Tugas.

f. Apabila terdapat retak-retak pada bidang cat harus diperbaiki dengan plamur, diamplas kemudian dicat kembali
sampai baik.

27 |
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Arsitektur Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kampung
Melayu Tahun Anggaran 2017

g. Pemborong harus menyediakan cat cadangan (extra stock) untuk keperluan maintenance dan diserahkan kepada
Pemberi Tugas.

h. Semua cat harus diterapkan dengan metode yang benar dan dengan campuran yang baik selama pengecatan.
Pengecatan harus memberikan bagian yang rata. Interval masa 4 hari harus diberikan diantara aplikasi pengecatan
atau sesuai petunjuk tertulis dari pabrik.

i. Lembaran pembersih dengan jumlah yang cukup harus selalu ada di tangan selama proses pengecatan.

i. Tidak boleh ada cat yang diterapkan dan menjadi terkondensasi atau lembab secara struktural pada permukaan,
debu atau bahan-bahan lain sebelum aplikasi pengecatan.

j. Tidak boleh ada bagian eksterior atau cat yang terekspose terbawa oleh kondisi cuaca yang merugikan seperti
temperatur yang ekstrern, hujan, angin, dan lain-lain.

k. Pada pengecatan langit-langit, siapkan dan lakukan 1 lapisan Plaster Cement Base untuk sambungan-sambungan
dan finishing cat minimum 3 lapisan. Sebelum pengecatan dimulai permukaan, sambungan-sambungan, kepala-
kepala paku, sisi-sisi dan pojok-pojok harus diberi Plaster Cement Base sehingga menjadi rata dan halus. Setelah i
tu berilah paper tape pada tengah-tengah sambungan sehingga menutup bagian base cement tadi. Biarkan base
cement mengering paling tidak dalam 1 jam sebelum dilakukan pengecatan. Lakukan pengecatan dan bila
masih belum rata permukaannya lakukan cara-cara diatas sampai 3 kali.

28 |
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Arsitektur Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kampung
Melayu Tahun Anggaran 2017

BAB VII PEKERJAAN SANITARY FIXTURES

PASAL 01 : PEKERJAAN SANITARY

1.1. Lingkup Pekerjaan

Meliputi penyediaan bahan-bahan, tenaga kerja dan peralatan untuk melakukan pekerjaan pemasangan perlengkapan
sanitary pada toilet, pantry dan tempat-tempat lain sesuai yang tertera pada gambar rencana.

1.2. Spesifikasi Bahan dan Persyaratannya

Syarat material yang digunakan adalah produk TOTO atau setara, merupakan produk yang baru/bukan bekas, dan
tidak terdapat cacat. Spesifikasi material adalah sebagai berikut ;

- Monoblok/Kloset duduk : Setara Toto CW637J/SW637JP lengkap dengan aksesorisnya

- Washtafel : Setara TOTO LW 660 CJ lengkap dengan aksesorisnya

- Floor drain : Setara TOTO TX1BN

- Kitchen zink : Setara TOTO, bahan stainless steel, type double

- Kran kitchen : Setara TOTO TX603KCS

- Kran dinding : Setara TOTO T23B13

- Shower spray : Setara TOTO TX423SMCR

- Kran washtafel : Setara TOTO TX 101 LB

- Cermin washtafel : Kaca cermin tebal 5 mm dengan permukaan yang rata

- Handle-grab bar : Dari material stainless steel setara TOTO TX 701

Khusus pada unit Kamar Mandi Rg.Lurah (lantai 3, sesuai gambar), selain item diatas, juga ditambahkan aksesoris ;

- Soap holder : Setara TOTO TX706AE

- Tumbler holder : Setara TOTO TX707AE

- Shower set : Setara TOTO TX471SP

- Glass shelf : Setara TOTO TX705AES

- Towel Bar : Setara TOTO TX726AE

Contoh model/visualisasi dari item-item tersebut diatas dapat dilihat pada website www.toto.co.id sebagai bahan
referensi.

29 |
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Arsitektur Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kampung
Melayu Tahun Anggaran 2017

1.3. Teknis Pelaksanaan

a. Pelaksana harus mendapat persetujuan mengenai cara, waktu dan tempat pemasangan perlengkapan Sanitair.

b. Setiap pekerjaan pemasangan Fixtures harus memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan
instalasi mekanikal dan elektrikal .

c. Sebelum pemasangan dimulai, Pelaksana harus menyesuaikan barang/material dengan gambar rencana dan
meminta persetujuan dari Perencana, Pengawas dan disahkan oleh pemberi tugas.

d. Kontraktor Pelaksana agar menunjukkan contoh material yang akan digunakan sebelm pemasangan dan
mendapat persetujuan Perencana, Pengawas serta pengesahan dari Pemberi Tugas.

e. Semua pemasangan harus sesuai petunjuk pabrik pembuat material bersangkutan.

f. Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab terhadap material yang telah dipasang. Kerusakan yang terjadi setelah
pemasangan harus diganti serupa material semula dan biaya atas tanggungan Kontraktor Pelaksana sendiri.

30 |
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Arsitektur Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kampung
Melayu Tahun Anggaran 2017

BAB VIII : PEKERJAAN RAILING TANGGA

PASAL 01 : PEKERJAAN RAILING TANGGA DAN BALKON

1.1. Lingkup Pekerjaan

Meliputi penyediaan bahan-bahan, tenaga kerja dan peralatan untuk melakukan pekerjaan pemasangan railing tangga
sesuai dengan yang tertera pada gambar rencana.

1.2. Spesifikasi Bahan dan Persyaratannya

Besi hollow ukuran (20x40x2) mm, (60x40x2) mm dan ukuran (40x40x2) mm. Tiang dan besi plat (80x4) mm, finish cat
besi warna putih semi doff setara warna frame aluminium Pintu Jendela. Penyambungan besi menggunakan las. Motif
disesuaikan dengan gambar rencana. Handrail tangga dari bahan kayu kamper super dibentuk profil, finish plitur clear
sesuai gambar.

Railing balkon menggunakan besi hollow ukuran (60x40x2) mm sebagai tiang dan sebagai pengisi adalah ukuran
(40x40x2) mm dipasang sejajar/horizontal berjarak 8 cm tiap batangnya, sesuai gambar. Penyelesaian dicat besi
warna putih semi doff.

1.3. Teknis Pelaksanaan

a. Sebelum pemasangan dimulai, Pelaksana harus menyesuaikan material dengan gambar rencana, meliputi ukuran,
pola dan warna, untuk selanjutnya mendapatkan persetujuan dari Perencana/Pengawas.

b. Pekerjaan las ;

- Semua pengelasan harus dilakukan menggunakan metal-ore

- Listrik sesuai dengan AWS D1.1 ‘’American Welding Societ D1.1 Structural Welding Code-skel’’.

- Panjang pengelasan harus penuh pada setiap sisi penyambungan.

- Kualitas untuk pekerjaan las sama dengan kualitas prosedur pengelasan dan operator pengelasan sesuai
dengan ketentuan AWS ‘’Qualification’’.

- Bengkel pengelasan dan peralatan harus dapat diterima secara baku oleh Pengawas.

- Ketebalan sambungan las adalah 4 mm dan harus kondisi las penuh (tidak diperkenankan menggunakan las
titik).

31 |
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Arsitektur Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kampung
Melayu Tahun Anggaran 2017

BAB IX : PEKERJAAN ATAP

PASAL 01 : PEKERJAAN ATAP CANOPY ENTRANCE

1.1. Lingkup Pekerjaan

Meliputi pengadaan (pembuatan dan pemasangan) satu modul atap canopy entrance sesuai dengan gambar rencana,
termasuk penyediaan bahan dan peralatan bantu kerja yang tepat.

1.2. Spesifikasi Bahan dan Persyaratannya

Material yang digunakan adalah baja profil dan sebagai penutupnya menggunakan kaca tempered tebal 12 mm.
Penggunaan jenis baja sesuai dengan perhitungan dan spesifikasi pada bagian pembahasan Struktur.

1.3. Teknis Pelaksanaan

Pekerjaan harus dilakukan oleh tenaga-tenaga yang berpengalaman sehingga atap dapat terpasang rapi dan benar
dalam segala aspek. Teknis pemasangan dan penyelesaian detail-detail yang belum jelas dalam gambar, harus dibu-
atkan shop drawing terlebih dahulu oleh Pelaksana dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku sesuai standart Pabrik
yang memproduksinya. Rangka baja atap canopy diselesaikan dengan cat zincromate lapis cat besi warna putih semi
doff. Setelah terpasang, pekerjaan pemasangan penutup atap dari material kaca tempered dengan ketebalan 12 mm
baru dapat dilakukan.

PASAL 02 : PEKERJAAN ATAP BETON

2.1. Lingkup Pekerjaan

Meliputi penyiapan bagian yang akan dipasang, pembuatan atap beton sesuai dengan gambar rencana dan ketentuan-
ketentuan pekerjaan beton yang disyaratkan disiplin ilmu Struktur dalam buku persyaratan ini dan penyelesaian
permukaannya termasuk penyediaan material serta peralatan pembantu.

2.2. Spesifikasi Bahan dan Persyaratannya

Atap beton : Seperti disyaratkan pada Bab Persyaratan Teknis Pekerjaan Struktur.

Water proofing : Menggunakan pelapis waterproof jenis liquid produksi lokal dengan kualitas terbaik.

2.3. Teknis Pelaksanaan

Pekerjaan atap beton harus mengikuti persyaratan yang tersebut dalam Bab Pekerjaan Struktur. Pekerjaan pelapis
kedap air mengacu pada pembahasan terkait sebelumnya pada dokumen ini. Water stop dipasang pada semua bagi-
an-bagian yang disyaratkan. Letak titik pemasangan roof drain mengikuti gambar rencana. Pada saat pengecoran,
water stop harus dalam keadaan bersih, bebas dari segala macam kotoran, minyak, cat dan lemak.

32 |
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Arsitektur Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kampung
Melayu Tahun Anggaran 2017

PASAL 03 : PEKERJAAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN / GALVALUM

3.1 Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan rangka atap baja ringan adalah pekerjaan pembuatan dan pemasangan struktur atap berupa rangka batang
yang telah dilapisi lapisan anti karat. Rangka batang berbentuk segitiga,trapesium dan persegi panjang yang terdiri dari :
 Rangka utama atas (top chord)
 Rangka utama bawah (bottom chord)
 Rangka pengisi (web). Seluruh rangka tersebut disambung menggunakan baut menakik sendiri (self drilling screw)
dengan jumlah yang cukup.
 Rangka reng (batten) langsung dipasang diatas struktur rangka atap utama dengan jarak sesuai dengan ukuran jarak
genteng.
Pekerjaan rangka atap baja ringan meliputi:
 Pengukuran bentang bangunan sebelum dilakukan fabrikasi
 Pekerjaan pambuatan kuda-kuda dikerjakan di Workshop permanen (Fabrikasi),
 Pengiriman kuda-kuda dan bahan lain yang terkait ke lokasi proyek
 Penyediaan tenaga kerja beserta alat/bahan lain yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan
 Pekerjaan pemasangan seluruh rangka atap kuda-kuda meliputi struktur rangka kuda-kuda (truss), balok tembok (top
plate/murplat), reng, sekur overhang, ikatan angin dan bracing (ikatan pengaku)
 Pemasangan jurai dalam (valley gutter)
Pekerjaan rangka atap baja ringan tidak meliputi:
 Pemasangan penutup atap
 Pemasangan kap finishing atap
 Talang selain jurai dalam
 Accesories atap

3.2. Persyaratan Material Rangka Atap


Material struktur rangka atap
Properti mekanikal baja (Steel mechanical properties)
 Baja Mutu Tinggi G 550
 Kekuatan Leleh Minimum 550 Mpa
 Tegangan Maksimum 550 Mpa
33 |
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Arsitektur Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kampung
Melayu Tahun Anggaran 2017

 Modulus Elastisitas 200.000 Mpa


 Modulus geser 80.000 Mpa

Lapisan anti karat :


Material baja harus dilapisi perlindungan terhadap serangan korosi, dua jenis lapisan anti karat (coating):
Galvanised (Z220)
 Pelapisan Galvanised
 Jenis Hot-dip zinc
 Kelas Z22
 katebalan pelapisan 220 gr/m2
 komposisi 95% zinc, 5% bahan campuran Galvalume (AZ100)
 Pelapisan Zinc-Aluminium
 Jenis Hot-dip-allumunium-zinc
 Kelas AZ100
• katebalan pelapisan 100 gr/m2
• komposisi 55% alumunium, 43,5% zinc dan 1,5% silicon.

Multigrip ( MG )

Konektor antara kuda-kuda baja ringan dengan murplat (top plate) berfungsi untuk menahan gaya lateral tiga arah,
standart teknis sebagai berikut:
• Galvabond Z275
• Yield Strength 250 MPa
• Design Tensile Strength 150 MPa

34 |
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Arsitektur Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kampung
Melayu Tahun Anggaran 2017

Brace System (bracing)


 BOTTOM CHORD BRACING, Pengaku/ikatan pada batang tarik bawah (bottom chord) pada kuda-kuda baja ringan.
 LATERAL TIE BRACING, Pengaku/bracing antara web pada kuda-kuda baja ringan,sekaligus berfungsi untuk
mengurangi tekuk lokal (buckling) pada batang tekan (web),standar teknis mengacu pada desain struktur kuda-kuda
tersebut.
 DIAGONAL WEB BRACING (IKATAN ANGIN), Pengaku/bracing diagonal antara web pada kuda-kuda baja ringan
dengan bentuk yang sama dan letak berdampingan.
 STRAP BRACE (PITA BAJA), Yaitu pengaku /ikatan pada top chord dan bottom chord kuda-kuda baja ringan, Untuk
kebutuhan strap brace berdasarkan perhitungan desain struktur.

 Talang Jurai Dalam (Valley Gutter), Pertemuan dua bidang atap yang membentuk sudut tertentu, pada pertemuan
sisi dalam harus manggunakan talang dalam (Valley Gutter) untuk mengalirkan air hujan. Ketebalan material jurai
dalam minimal 0,45 mm dengan detail profil seperti gambar diatas.

Alat Sambung (Screw)

Baut menakik sendiri (self drilling screw) digunakan sebagai alat sambung antar elemen rangka atap yang digunakan
untuk fabrikasi dan instalasi, spesifikasi screw sebagai berikut:
 Kelas Ketahanan Korosi Minimum Kelas 2
 Panjang (termasuk kepala baut) 16mm
 Kepadatan Alur 16 alur/inci
 Diameter Bahan dengan alur 4,80 mm
 Diameter Bahan tanpa alur 3,80 mm
Kekuatan Mekanikal
 Gaya geser satu baut 5,10 KN
 Gaya aksial 8,60 KN
 Gaya Torsi 6,90 KN

35 |
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Arsitektur Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kampung
Melayu Tahun Anggaran 2017

Persyaratan Pra-Konstruksi
1. Kontraktor wajib memberikan pemaparan produk sebelum pelaksanaan pemasangan rangka atap baja ringan, sesuai
dengan RKS (Rencana Kerja dan Syarat) .
2. Produk yang dipaparkan sesuai dengan surat dukungan dan brosur yang dilampirkan pada dokumen tender.
3. Kontraktor wajib menyerahkan gambar kerja yang lengkap berserta detail dan bertanggung jawab terhadap semua
ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar kerja. Dalam hal ini meliputi dimensi profil, panjang profil dan jumlah
alat sambung pada setiap titik buhul.
4. Perubahan bahan/detail karena alasan apapun harus diajukan ke Konsultan Pengawas, Konsultan Perencana dan
Pihak DIreksi untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis.
5. Eleman utama rangka kuda-kuda (truss) dilakukan fabrikasi diworkshop permanen dengan menggunakan alat bantu
mesin JIG yang menjamin keakurasian hasil perakitan (fabrikasi)
6. Kontraktor wajib menyediakan surat keterangan keahlian tenaga dari Fabrikan penyedia jasa Rangka Atap Baja
ringan,
7. Kontraktor wajib menyertakan hasil uji lab dari bahan baja ringan dari badan akreditasi nasional (instansi yang
berwenang sesuai dengan kompetensinya).
Persyaratan Pelaksanaan
1. Pembuatan dan pemasangan kuda-kuda dan bahan lain terkait, harus dilaksanakan sesuai gambar dan desain yang
telah dihitung dengan aplikasi khusus perhitungan baja ringan sesuai dengan standar perhitungan mengacu pada
standar peraturan yang berkompeten.
2. Semua detail dan konektor harus dipasang sesuai dengan gambar kerja.
3. Perakitan kuda-kuda harus dilakukan di workshop permanen dengan menggunakan mesin rakit (Jig) dan
pemasangan sekrup dilakukan dengan mesin screw driver yang dilengkapi dengan kontrol torsi.
4. Pihak kontraktor harus menyiapkan semua struktur balok penopang dengan kondisi rata air (waterpas level) untuk
dudukan kuda-kuda sesuai dengan desain sistem rangka atap.
5. Pihak kontraktor harus menjamin kekuatan dan ketahanan semua struktur yang dipakai untuk tumpuan kuda-kuda.
Berkenaan dengan hal itu, pihak konsultan ataupun tenaga ahli berhak meminta informasi mengenai reaksi-reaksi
perletakan kuda-kuda.
6. Pihak kontraktor bersedia menyediakan minimal 8 (delapan) buah genteng yang akan dipakai sebagai penutup atap,
agar pihak penyedia konstruksi baja ringan dapat memasang reng dengan jarak yang setepat mungkin, dan
penyediaan genteng tersebut sudah harus ada pada saat kuda-kuda tiba dilokasi proyek.
7. Jaminan Struktural
 Jaminan yang dimaksud di sini adalah jika terjadi deformasi yang melebihi ketentuan maupun keruntuhan yang
terjadi pada struktur rangka atap Baja Ringan, meliputi kuda-kuda, pengaku-pengaku dan reng.
 Kekuatan struktur Baja Ringan dijamin dengan kondisi sesuai dengan Peraturan Pembebanan Indonesia dan
mengacu pada persyaratan-persyaratan seperti yang tercantum pada “Cold formed code for structural
steel”(Australian Standard/New Zealand Standard 4600:1996) dengan desain kekuatan strukural
berdasarkan ”Dead and live loads Combination (Australian Standard 1170.1 Part 1) & “Wind load”(Australian
Standard 1170.2 Part 2) dan menggunakan sekrup berdasarkan ketentuan “Screws-self drilling-for the building
and construction industries”(Australian Standard 3566).

36 |
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Arsitektur Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kampung
Melayu Tahun Anggaran 2017

PASAL 04 : PEKERJAAN PENUTUP ATAP

3.1. Lingkup Pekerjaan

Termasuk material, tenaga kerja dan peralatan. Penyediaan bahan penutup atap persediaan 2% untuk pemeliharaan.
Alat bantu dari pabrik yang bersangkutan.

3.2. Spesifikasi Bahan dan Persyaratannya

Bahan penutup atap yang digunakan adalah genteng bitumen berwarna hitam glossy. Produk yang direkomendasikan
adalah setara produksi Onduline, Bitutech, Cisangkan, dan sebagainya. Produk genteng ini harus bergaransi paling
tidak selama 15 tahun. Bentuk genteng harus tanpa cacat atau mengandung kotoran, kedap air, baru, bentuknya
teratur, tidak bengkok/melintir ke berbagai arah, presisi dan kaitannya cocok satu sama lain. Bagian terkait lain seperti ;
nok genteng dan apron flashing, harus khusus dari produk yang sama dengan badan gentengnya, begitupun
warnanya. Sebelum pemasangan, Pelaksana harus menyerahkan contoh dari bahan genteng tersebut, untuk
mendapatkan persetujuan Pengawas dan Perencana/Pemberi Tugas

3.3. Teknis Pelaksanaan

Secara keseluruhan, hal yang harus diperhatikan adalah ;

a. Tata cara pemasangan sesuai rekomendasi Pabrik pembuatnya.

b. Jarak antar reng 32cm.

c. Pemasangan dilakukan oleh tenaga terlatih disertai supervisi dari pihak Pabrikan secara berkala.

Tahapan pemasangan :

Pemasangan Atap Genteng Bitumen ;

a. Pastikan kemiringan kuda-kuda atap adalah minimal 15 derajat atau sesuai gambar.

b. Pastikan jarak antar reng adalah 27 cm untuk reng pertama (paling bawah setelah listplank), selanjutnya ada-
lah 32cm.

c. Selama pemasangan atap agar tidak menginjak atap yang telah terpasang kecuali menggunakan tangga
konstruksi, papan bidang kerja atau menginjak pada bagian lembaran atap yang bersentuhan dengan reng.
Dilarang menginjak pada bidang lembaran diantara reng.

d. Pemasangan lembaran dimulai dari sisi paling bawah dari bidang atap, dengan jarak overhang maksimal ada-
lah 5 cm dari listplank.

e. Penyekrupan menggunakan sekrup anti karat dengan warna yang sesuai dengan lembar atap. Penyekrupan
dilakukan pada setiap gelombang diantara dua gelombang interlock pada lembaran atap.

f. Urutan penyekrupan dimulai dari gelombang sisi bawah pertama dan kelima, dilanjutkan dengan gelombang
kedua sampai dengan keempat. Gelombang keenam digunakan untuk overlap dengan lembaran atap selan-
jutnya. Gelombang sisi atas digunakan untuk overlap dengan lembaran atap diatasnya.

37 |
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Arsitektur Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kampung
Melayu Tahun Anggaran 2017

g. Pemasangan lembaran atap dengan pola pasangan bata. Baris pertama pemasangan menggunakan lem-
baran atap utuh. Baris kedua dari bawah dimulai dengan menggunakan lembaran atap yang dipotong men-
jadi dua. Baris ketiga, kelima dan seterusnya seperti pemasangan pada baris pertama. Baris keempat, kee-
nam dan seterusnya seperti pemasangan pada baris kedua.

Pemasangan Penutup Listplang Samping ;

a. Pemasangan penutup listplang samping dengan menggunakan aksesoris dari Pabrikan yang sama.

b. Penyekrupan pada setiap gelombang reng dan pada listplank dengan jumlah yang sama.

Pemasangan Nok ;

a. Nok menggunakan aksesoris dari Pabrikan yang sama termasuk warna yang sama pula.

b. Penyekrupan pada nok di setiap gelombang yang bersentuhan dengan gelombang genteng selanjutnya.

PASAL 04 : PEKERJAAN LIST PLANK GRC

4.1. Lingkup Pekerjaan

Meliputi pekerjaan pengadaan, pemasangan dan penyelesaian serta pemeliharaan setelah pemasangan material list
plank sekeliling atap utama sesuai gambar rencana.

4.2. Spesifikasi Bahan dan Persyaratannya

List plank bahan dasar GRC standart dan list plank bahan GRC khusus motif gigi balang sebagai ornament khas Betawi
sesuai gambar. Penyelesaian dicat warna putih dengan teknis pengecatan seperti tertera dalam Bab Pengecatan
dokumen ini.

4.3. Teknis Pelaksaan

a. Bentuk dan ukuran listplank harus sesuai dengan yang ditentukan dalam gambar dan memiliki kualitas yang baik.

b. Bahan listplank dari GRC, semen fiber yang tahan lapuk.

c. Sekrup tahan korosi ukuran 2’’ (5 cm), ukuran minimal 4 cm.

d. Bahan yang akan terpasang harus mendapatkan persetujuan Perencana/Pengawas.

e. Posisi dan lokasi pemasangan listplank harus sesuai dengan gambar serta harus rapih.

f. Penyambungan listplank harus dikerjakan dengan lurus, rapih tidak boleh bergelombang sehingga listplank GRC
terlihat utuh dengan sambungan menggunakan polyurerthan.

g. Finishing listplank GRC disesuaikan dengan yang ditentukan dalam gambar.

h. Pasangan listplank tanpa cacat.

i. Bentuk listplank lurus dan tidak melengkung.

j. Pemasangan tersusun rapih, kuat dan kokoh.

38 |
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Arsitektur Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kampung
Melayu Tahun Anggaran 2017

k. Hasil penyambungan listplank diupayakan tidak tampak bergaris ( rapat dan rata).

l. Bentuk dan dimensi dekorasi gigi balang hanrus menyesuaikan dengan gambar rencana. Sediakan contoh material
untuk mendapatkan persetujuan Pengawas dan Perencana.

39 |
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Arsitektur Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kampung
Melayu Tahun Anggaran 2017

BAB X : PEKERJAAN TAPAK

PASAL 01 : PEKERJAAN DINDING PAGAR KELILING

1.1. Lingkup Pekerjaan

Meliputi persiapan, pengukuran kembali bagian-bagian yang akan dipasang, serta pemasangan dinding pemisah la-
han mengelilingi tapak keseluruhan sesuai gambar rencana. Ketinggian pagar adalah 2 meter dari level ground pada
sisi lahan yang berbatasan dengan lahan lain dan 1.1 meter pada sisi lahan bagian depan, sesuai gambar rencana.

1.2. Spesifikasi Bahan dan Persyaratannya

a. Pasangan dinding bata merah ukuran (5x11x25) cm, seragam. Sebelum dipasang, harus dalam keadaan bersih dan
utuh.
b. Semen yang datang di proyek, harus disimpan di dalam gudang yang lantainya kering dan minimum 30 cm lebih
tinggi dari permukaan tanah di sekitarnya. Penyimpanan semen tidak boleh lebih dari 1 bulan untuk menghindari
agar semen tidak membatu. Bilamana pada setiap pembukaan kantong, ternyata semennya sudah lembab dan
menunjukkan gejala membatu, maka semen tersebut tidak boleh dipergunakan dan harus segera dikeluarkan dari
lokasi pembangunan.
c. Penyelesaian dicat dengan menggunakan cat dinding eksterior setara Dulux Weathershield dengan warna sesuai
yang diterangkan pada gambar.

1.3. Teknis Pelaksanaan


a. Pemasangan bata harus dipasang rata tegak dan pada lajur penariknya diukur dengan lot atau waterpass sehingga
baik horizontal dan vertikal, akan rata. Pola ikatan pasangan bata harus terjalin baik dengan pola zig-zag (berselang-
selang dengan perbedaan separuh badan) di seluruh pekerjaan.
b. Permukaan dinding yang akan diplester, disyaratkan harus bersih dan tidak mengandung minyak. Dinding, lantai
atap yang akan diplester, berusia tidak kurang dari dua (2) minggu. Bidang yang akan diplester harus
disiram/dibasahi air sebelum pekerjaan plesteran dimulai.
c. Bidang plesteran dibagi-bagi dengan kepala plesteran yang dipasangi klos-klos sementara dari bambu atau kayu.
d. Untuk pekerjaan plesteran pada dinding beton, bidang beton itu harus dikasarkan terlebih dahulu sebelum pekerjaan
plesteran dilakukan.
e. Apabila pengerasan tidak dilakukan , permukaan beton dibersihkan dan dilabur dengan air semen kemudian segera
diplester.
f. Plesteran yang tidak sempurna, bergelombang, retak-retak, tidak tegak lurus, dan hal yang dapat terlihat tidak sesuai
dengan estetika arsitektural, harus diperbaiki segera dengan benar.
g. Setelah pekerjaan plesteran selesai dan mulai mengeras, permukaan plesteran dijaga kelembapannya dengan jalan
meyiramkan air, selama seminggu.
h. Ketebalan plesteran semua dinding luar dan dalam rata-rata adalah 15 mm dihitung dari permukaan dasar sampai
dengan lapisan rapih (acian) dari plesteran.
i. Untuk plesteran di permukaan beton, ketebalan rata-rata 2 cm, kecuali dinyatakan lain dalam Rencana Kerja dan
Syarat-syarat Teknis buku ini.

40 |
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Arsitektur Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kampung
Melayu Tahun Anggaran 2017

j. Bagian yang akan dicat harus sudah disiapkan dengan baik. Dinding sudah diaci halus dan rata, untuk selanjutnya
bidang yang akan dicat diberi plamur dan diampelas sampai didapat permukaan yang halus dan rata serta tidak
bergelombang dan berpori. Pengawas wajib mengawasi dengan benar dan memberi persetujuan setelahnya untuk
melakukan tahap pekerjaan berikutnya. Pengecatan dasar/filler coat dapat dilakukan dengan menggunakan roller
sampai didapat permukaan yang merata dan tidak bergelombang sesudah lewat dari 12 jam. Pengecatan akhir
dapat dilakukan setelah bidang yang akan dilapis filler coat dinyatakan baik oleh Pengawas. Pengecatan dilakukan
minimal tiga (3) kali dan pengerjaannya dapat dilakukan dengan menggunakan roller sampai didapat permukaan
yang mempunyai warna dan texture merata sesuai dengan yang ditentukan.

PASAL 02 : PEKERJAAN PAGAR BESI LIPAT PEMBATAS LAHAN

2.1. Lingkup Pekerjaan

Meliputi penyiapan dan pengukuran kembali bagian-bagian yang akan dipasang, difabrikasi dan
pemasangan/penyetelan dilapangan.

2.2. Spesifikasi Bahan dan Persyaratannya

Menggunakan bahan utama Besi hollow dimensi (40x40) mm, (60x40) mm dengan pola bentuk pagar dan dekorasi
Logo DKI pada bagian tertentu sesuai gambar rencana. Finishing dengan cat besi warna hitam semi doff/matte dan
untuk Logo DKI dicat kesulurhan warna emas/gold, sesuai gambar rencana.

2.3. Teknis Pelaksanaan

Pelaksana harus mengukur kembali bagian-bagian yang akan dipasang dan membuat gambar sesuai dengan ukuran
yang ada dilapangan dan berpedoman kepada gambar rencana. Gambar harus disetujui terlebih dahulu oleh
Perencana dan Pengawas sebagai pedoman pelaksanaan. Penentuan jalur pagar disesuaikan dengan gambar
rencana. Pekerjaan fabrikasi pagar besi dilakukan dibengkel khusus besi secara modular dengan ukuran tertentu
untuk kemudahan pengangkutan. Pengecatan besi pagar mengikuti aturan cat besi yaitu membersihkan permukaan
besi dari karat dan dilapisi cat dasar meni besi secara merata, setelah cat meni kering lalu dilapis dengan cat dasar
pertama cat minyak khusus besi yang seluruh proses pengecatan dilakukan dibengkel. Setelah pemasangan pagar
ditapak halaman selesai, lalu dilalukan pengecatan finishing dengan warna seperti yang telah ditentukan.
Pemasangan pagar harus benar-benar kuat, rapi dan bersih serta berpedoman pada yang telah ditentukan. Setiap
kerusakan atau cacat yang terjadi akan menjadi tanggung jawab Pelaksana dan harus segera diperbaiki/diganti atas
biaya dari Pelaksana.

PASAL 03 : PEKERJAAN TIANG BENDERA

3.1. Lingkup Pekerjaan

Meliputi pengadaan, pembuatan dan pemasangan perlengkapan tiang bendera kantor. Letak, dimensi dan posisi
seperti tertuang dalam gambar rencana.

41 |
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Arsitektur Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kampung
Melayu Tahun Anggaran 2017

3.2. Spesifikasi Bahan dan Persyaratannya

Pipa besi galvanize dia. 1.5”, 3 “ dan 4 “. Cat besi warna putih kualitas terbaik beserta kelengkapannya. Dinding bata
sebagai dudukan tiang bendera sesuai gambar rencana. Pondasi beton dan pasangan keramik pada dasar dudukan
tiang bendera sesuai gambar.

3.3. Teknis Pelasanaan

Sebelum pembuatan/fabrikasi, Pelaksana harus meneliti dan mengukur kembali serta memastikan letak/posisi tiang
bendera sesuai gambar rencana, disesuaikan dengan kondisi lapangan. Terdapat tiang listrik eksisting pada lahan
tepat pada posisi rencana penempatan tiang bendera sebagai elemen baru pada tapak. Pemindahannya, termasuk
perizinan dan sebagainya yang berkaitan diatur kemudian dan agar Pelaksana berkoordinasi dengan Pemberi Tugas
serta hasil koordinasi tersebut diketahui oleh Pengawas/Perencana. Persyaratan pekerjaan pondasi, teknis sambun-
gan las, pengecatan dan hal lain yang bersangkutan, agar meniliti kembali Bab sebelumnya yang membahas peker-
jaan terkait. Koordinasikan dan dapatkan persetujuan dari Pengawas dan Perencana sebelum memulai pekerjaan.

PASAL 04 : PEKERJAAN PAVING BLOCK DAN KANSTIN

4.1. Lingkup Pekerjaan

Meliputi pengadaan dan pemasangan paving block/interlocking block beserta kanstin dengan bentuk, ukuran dan
warna sesuai gambar rencana dan disetujui oleh Perencana/Pengawas.

4.2. Spesifikasi Bahan dan Persyaratannya

Paving/interlocking block dan kanstin termasuk elemen-elemen pelengkapnya. Material menggunakan produk
Conblock Indonesia dengan ukuran (20x20) cm, ketebalan 6 cm. Warna abu-abu (clear)

4.3. Teknis Pelaksanaan

Sebelum memulai pekerjaan, Pelaksana harus meneliti dan mengukur kembali serta memastikan letak/posisi
pemasangan paving/interlocking block dan kanstin sesuai gambar rencana.

Pelaksana wajib memberi contoh bahan :

- Contoh bahan paving/interlocking block, pasir, sub grade dan base course yang akan dipakai untuk melakukan
testing pekerjaan.

- Penolakan/persetujuan merupakan hak Perencana, Pengawas dan Pemberi Tugas.

- Spesifikasi teknik dari Pabrik dan shop drawing, termasuk detail-detail dan potongan lapisan-lapisan yang akan
dipakai guna menunjukan rencana pasangan sesuai gambar rencana harus ditunjukkan terlebih dahulu kepada
Perencana/Pengawas.

- Mock-up pemasangan biasa, pola dan warna-warna tertentu sesuai gambar rencana, serta pemasangan
pada area- area tertentu yang dianggap penting oleh Perencana/Pemberi Tugas.

42 |
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Arsitektur Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kampung
Melayu Tahun Anggaran 2017

Produk harus disimpan pada tempat yang terhindar dari kemungkinan patah, pecah, rompal, maupun bentuk-bentuk
kerusakan lainnya. Teknis pemasangan sesuai standar Pabrik pembuatnya. Sebelum paving/interlocking block
dipasang, kontraktor harus mempersiapkan hal-hal berikut :

a. Sub base harus dipadatkan dengan baik untuk mendapatkan CBR 90% sesuai standar Departemen PU.

b. Sub base harus memiliki kemiringan 2,5% ke arah yang sesuai dengan rencana pada gambar, kecuali kalau
dispesifikasikan berbeda .

c. Kanstin (Curb), grill dan manhole, selokan, culvert dari semua instalasi bawah tanah harus diselesaikan terlebih
dahulu sebelum paving / interlocking block dipasang.

d. Semua peralatan yang dibutuhkan untuk pemasangan ini harus sudah tersedia seperti compactor, plat vibrator
kapasitas maksimum 1,5 ton tapi tidak kurang dari 1,0 ton , mesin pemotong, papan dan balok panjang 3 m,
penghalus permukaan pasir (sand base), benang, sikat penyapu, kereta (cart) dan perlengkapan-perlengkapan lain
yang dibentukkan.

e. Sub -base course harus merupakan pasir halus (fine sand clean sound) dengan kadar lumpur lebih dari 3%.

f. Pasir harus disebar dalam 2 lapisan, lapisan pertama adalah pemadatan dari ketebalan 4 cm menjadi 3 cm dan
lapisan kedua ditebarkan dengan ketebalan 3 cm sesuai dengan level dan tidak dipadatkan, dan tidak boleh ada
lalu-lintas yang melewatinya.

Tahap pemasangan ;

a. Paving /lnterlocking Block harus dipasang dengan membentuk sudut 45° dengan pola seperti sirip dengan
sambungan maksimum 5 mm.

b. Kecuali bila disebutkan berbeda dari spesifikasi dalam gambar, permukaan profil diagonal interlocking block minimum
2,5% dengan toleransi faktor 10mm.

c. Dalam setiap 3m permukaan, deviasi yang diijinkan tidak boleh lebih dari 8 mm dan perbedaan ketinggian dari setiap
block tidak boleh lebih dari 2mm.

d. Block kunci harus diatur sepanjang kanstin untuk menghindari pemotongan dari interlocking block.

Pemotongan dan kapasitas ;

a. Sambungan interlocking block dengan kanstin harus diset dengan block kunci yang dipotong dengan mesin
pemotong spesial.

b. Paving harus seluruhnya dipadatkan dengan peralatan plate vibrator yang memiliki 0,3 - 0,5 m2 plate dengan gaya
sentrifugal 1,6 - 2,0 ton.

c. Pemadatan harus dilakukan sebanyak 3 kali sebelum sambungan diisi dengan pasir dengan partikel maksimum
1mm, disikat dan diratakan dengan vibrator sebanyak 3 kali, pemadatan menggunakan roller.

d. Plate vibrator tidak boleh digunakan pada jarak 3 meter dari lokasi kanstin yang belum dicor atau interlocking block
yang belum terkunci.

e. Area yang dipadatkan tidak boleh digunakan untuk lalu-lintas orang lewat sampai seluruh block terpasang / terkunci.

43 |
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Arsitektur Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kampung
Melayu Tahun Anggaran 2017

Pembersihan dan perlindungan ;

a. Pekerjaan yang sudah selesai harus dibersihkan dari adukan dan bekas-bekas minyak.

b. Tutuplah area dari lalu-lintas orang dan pekerjaan-pekerjaan lain selama pemasangan paling tidak selama 3 (tiga)
hari setelah selesainya pekerjaan.

c. Paving/interlocking block yang sudah terpasang harus dilindungi dengan lembaran plywood.

PASAL 05 : PEKERJAAN TAMAN

5.1. Lingkup Pekerjaan

Meliputi pengadaan dan pemasangan rumput dan vegetasi lain pada area hijau tapak sesuai gambar rencana dan
disetujui oleh Perencana/Pengawas.

5.2. Spesifikasi Bahan dan Persyaratannya

Rumput gajah mini, termasuk pupuk kandang dan kelengkapan lainnya yang terkait. Tanaman-tanaman pelengkap
dengan jenis sesuai gambar rencana.

5.3. Teknis Pelaksanaan

Sebelum memulai pekerjaan, Pelaksana harus meneliti dan mengukur kembali serta memastikan letak/posisi
pemasangan rumput dan tanaman-tanaman pendukung sesuai gambar rencana. Pekerjaan harus dilakukan oleh
tenaga-tenaga yang berpengalaman dan mengacu pada gambar rencana. Sebelum memulai pekerjaan, gambar
rencana lay-out dan spesifikasi tanaman agar dibuat terlebih dahulu dan mendapatkan persetujuan dari
Pengawas/Perencana.

PASAL 06 : PEKERJAAN PASANG BATU PIJAKAN/STEPPING STONE

5.1. Lingkup Pekerjaan

Meliputi pengadaan dan pemasangan batu pijakan/stepping stone pada tapak sebagai akses sirkulasi sesuai gambar
rencana.

5.2. Spesifikasi Bahan dan Persyaratannya

Batu pijakan/stepping stone yang digunakan adalah batu pijakan jenis koral sikat pancawarna produksi lokal dengan
lokasi penempatan sesuai gambar rencana.

Batu pijakan harus merupakan material yang baru/bukan bekas, memiliki ukuran (40x40) cm dengan tingkat akurasi
yang tinggi. Pelaksana diharuskan memberi material contoh untuk ditunjukkan dan mendapat persetujuan dari
Pengawas dan Perencana/Pemberi Tugas.

44 |
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Arsitektur Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kampung
Melayu Tahun Anggaran 2017

5.3. Teknis Pelaksanaan

Sebelum memulai pekerjaan, Pelaksana harus meneliti dan memastikan jumlah serta letak/posisi menyesuaikan
dengan apa yang tertera dalam gambar rencana. Persetujuan/pengesahan dari Pengawas, Perencana/Pemberi
Tugas dibutuhkan sebelum pekerjaan dilaksanakan.

45 |
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Arsitektur Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kampung
Melayu Tahun Anggaran 2017

BAB XI : PEKERJAAN LAIN-LAIN

PASAL 01 : PEKERJAAN PEMBUATAN MEJA KONTER

1.1. Lingkup Pekerjaan

Meliputi pengadaan (pembuatan dan pemasangan) satu modul furniture melekat sebagai Counter Pelayanan Terpadu
termasuk kelengkapannya sesuai dengan gambar rencana, termasuk penyediaan bahan dan peralatan bantu kerja
yang tepat.

1.2. Spesifikasi Bahan dan Persyaratannya

Menggunakan material utama plywood tebal 12 mm dengan dilapis HPL/formika warna light brown urat kayu natural
dan ditambah pasangan lapisan kaca clear 8 mm pada table top dengan penjepit kaca serta list kanal aluminium
sesuai gambar rencana. Laci keyboard computer menggunakan rel metal khusus.

1.3. Teknis Pelaksanaan

Sebelum pembuatan/fabrikasi Counter dibengkel, Pelaksana harus meneliti dan mengukur kembali bagian-bagian
yang akan dipasang counter serta mengajukan gambar shop drawing untuk disetujui oleh Perencana/Pengawas .
Pekerjaan fabrikasi harus menggunakan alat elektrik-masinal yang baik, dilakukan oleh tukang furniture yang handal,
menggunakan material kualitas satu termasuk penggunaan Lem Kayu kualitas satu, serta semua detail pertemuan
HPL harus diselesaikan dengan edging list yang rapi . Setelah unit Counter selesai dibuat, dilakukan pemasangan di
lapangan dengan penyesuaian presisi letak, kemudian dilakukan pemasangan panil kaca serta merapikan hubungan
sambungan sudut HPL (perbaikan edging)

PASAL 02 : PEKERJAAN PEMBUATAN BACKDROP

2.1. Lingkup Pekerjaan

Meliputi pengadaan, pembuatan dan pemasangan modul furniture melekat panel dinding termasuk kelengkapannya
sesuai dengan gambar rencana, termasuk penyediaan bahan dan peralatan bantu kerja yang tepat.

2.2. Spesifikasi Bahan dan Persyaratannya

Menggunakan material utama plywood tebal 12 mm dengan dilapis HPL/formika warna light brown urat kayu natural
dan dark brown urat kayu natural. Kemudian ditambah dengan pemasangan huruf timbul stainless steel mirror sesuai
gambar rencana.

2.3. Teknis Pelaksanaan

Sebelum fabrikasi, Pelaksana meneliti dan mengukur kembali bagian-bagian yang akan dipasang backdrop serta
mengajukan shop drawing untuk disetujui oleh Perencana/Pengawas. Pekerjaan fabrikasi harus menggunakan alat
elektrik-masinal yang baik, dilakukan oleh tukang furniture yang handal, menggunakan material kualitas satu termasuk

46 |
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Arsitektur Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kampung
Melayu Tahun Anggaran 2017

penggunaan Lem Kayu kualitas satu, serta semua detail pertemuan HPL harus diselesaikan dengan edging list yang
rapi . Setelah selesai dibuat, dilakukan pemasangan dilapangan dengan penyesuaian presisi letak, kemudian
dilakukan pemasangan huruf timbul stainless steel serta merapikan hubungan sambungan sudut HPL (perbaikan
edging)

PASAL 03 : PEKERJAAN PEMBUATAN PODIUM

3.1. Lingkup Pekerjaan

Meliputi pengadaan, pembuatan dan pemasangan satu modul furniture podium kayu termasuk kelengkapannya
sesuai dengan gambar rencana, serta penyediaan bahan dan peralatan bantu kerja yang tepat.

3.2. Spesifikasi Bahan dan Persyaratannya

Plywood tebal 12 mm dan balok kayu kamper super. Finish lapis HPL/Formika warna putih. Logo DKI bahan stainless
steel mirror terpasang dibagian depan podium.

3.3. Teknis Pelaksanaan

Sebelum fabrikasi, Pelaksana meneliti dan mengukur kembali bagian-bagian yang akan dibuat podium serta
mengajukan shop drawing untuk disetujui oleh Perencana dan Pengawas. Pekerjaan fabrikasi harus menggunakan alat
elektrik-masinal yang baik, dilakukan oleh tukang furniture yang handal serta menggunakan material kualitas satu.

PASAL 04 : PEKERJAAN PEMASANGAN HURUF DAN LOGO STAINLESS STEEL

4.1. Lingkup Pekerjaan

Meliputi pengadaan, pembuatan dan pemasangan perlengkapan Nama Bangunan Kantor dan Logo Utama (Logo DKI),
termasuk juga pada backdrop interior Ruang PTS dan podium Ruang Aula. Letak, dimensi dan posisi seperti tertuang
dalam gambar rencana. Semua material yang akan digunakan terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan dari
Pengawas dan Perencana.

4.2. Spesifikasi Bahan dan Persyaratannya

Blok Huruf menggunakan bahan dasar stainless steel dengan variasi ukuran dan ketebalan sesuai gambar rencana
atau menurut perhitungan produsen berdasar gambar rencana. Angkur (fischer) minimal dua (2) titik setiap hurufnya
ke dinding. Sedangkan profil Logo, menggunakan bahan dasar stainless steel dengan warna sesuai Logo DKI. Di-
mensi dan ketebalan sesuai gambar rencana atau menurut perhitungan produsen berdasar gambar rencana.

4.3. Teknis Pelaksanaan

Sebelum pembuatan/fabrikasi Modul Huruf stainlees steel, Kontraktor Pelaksana harus meneliti dan mengukur
kembali bidang dinding yang akan dipasang Nama Kantor Kelurahan dan Logo serta mengajukan gambar shop
drawing untuk disetujui oleh Pengawas dan pihak pemberi tugas. Pekerjaan fabrikasi harus menggunakan alat elektrik

47 |
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Arsitektur Perencanaan Rehab Total Kantor Lurah Kampung
Melayu Tahun Anggaran 2017

masinal yang baik, dilakukan oleh tukang welder/reklame berpengalaman yang handal, menggunakan material
kualitas klas satu termasuk penggunaan Fischer. Seluruh kegiatan pembuatan huruf stainlees dilakukan di bengkel
kerja produsen, dan baru dilakukan pemasangan dilapangan (Kit) setelah semua huruf dibuat. Pemasangan Huruf
Nama Kantor diatur sedemikian rupa sehingga hasil pekerjaan akan baik, rapi dan benar.

PASAL 05 : PEKERJAAN PENGADAAN TEMPAT SAMPAH

5.1. Lingkup Pekerjaan

Meliputi pengadaan tempat sampah dengan jumlah dan penempatan pada area-area tertentu sesuai gambar.

5.2. Spesifikasi Bahan dan Persyaratannya

Tempat sampah berbahan stainless steel dengan model swing kapsul dengan kisaran ukuran (90x30x65) cm. Terma-
suk pemasangan sticker logo DKI dan tanda khusus lainnya. Persyaratan tempat sampah ini adalah ;

a. Bahan utama stainless steel dengan kualitas terbaik.

b. Sticker terbuat dari bahan yang tahan cuaca sehingga tidak rusak atau pudar bila ditempatkan di luar bangunan
(out door use)

Contoh visualisasi model tempat sampah adalah sebagai berikut ;

Gambar 18. Tempat sampah stainless steel model swing kapsul

5.3. Teknis Pelaksanaan

a. Kontraktor Pelaksana harus meminta contoh bahan stainless steel dan sticker dari pabrik pembuat tempat
sampah untuk kemudian menujukkan kepada Pengawas dan Perencana serta mendapatkan persetujuan
atas pengadaannya.

b. Kontrak Pelaksana diwajibkan meminta garansi tertulis dari pabrik pembuat tempat sampah dan
menunjukkan kepada Pengawas dan Perencana untuk kemudian diserahkan kepada Pemberi Tugas.

c. Jumlah dan lokasi penempatan tempat sampah sesuai gambar.

48 |
PERENCANAAN REHAB TOTAL KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS MEKANIKAL DAN ELETRIKAL

KETENTUAN TEKNIS PEKERJAAN ELEKTRIKAL

PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK & SPESIFIKASI TEKNIS

1. Pekerjaan Sistem Listrik


A. Penjelasan Umum
Pekerjaan-pekerjaan yang tercakup dalam bidang keahlian pekerjaan sistem Elektrikal ini, meliputi:
Penyediaan seluruh pekerjaan sistem listrik (sesuai gambar) sehingga dapat beroperasi secara baik dan
sempurna;
a. Gambar-gambar, Spesifikasi teknis dan Bill of Quantity (BQ) adalah merupakan bagian yang saling
melengkapi dan sesuatu yang tercantum didalam gambar dan spesifikasi teknis ini bersifat mengikat;
b. Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang dilaksanakan dan dikerjakan oleh Penyedia Jasa/Pemborong
maupun Instalatur haruslah oleh Badan atau Institusi yang dapat dipercaya, mempunyai reputasi kerja
baik dan memiliki pekerja-pekerja yang cakap, berpengalaman dalam bidangnya serta perusahaan
tersebut terdaftar sebagai instalatir resmi PLN, memegang Sertifikasi Penanggung Jawab Teknik (SPJT)
golongan (D) dari AKLI dan Surat Ijin Usaha Penunjang Tenaga Listrik (SIUPTL) dari Departemen
Pertambangan dan Energi golongan (D) bidang pemasangan konstruksi yang masih berlaku untuk tahun
terakhir berjalan dan Penyedia Jasa/Pemborong dapat bekerja sama dengan kepemilikan sertifikasi
tersebut.
c. Seluruh pekerjaan instalasi listrik harus dikerjakan sesuai SNI 04-0225-2000 "Persyaratan Umum
Instalasi Listrik” di Indonesia edisi terakhir tahun 2000 (PUIL tahun 2000), SNI 04-7019-2004 ”Sistem
pasokan daya listrik darurat menggunakan energi tersimpan” dan Peraturan PLN (SPLN)" sebagai
petunjuk dan juga peraturan yang berlaku pada daerah setempat dan standar-standar/kode-kode lainnya
yang diakui (VDE, DIN);
d. Penyedia Jasa/Pemborong harus menempatkan Pengawas yaitu seorang atau lebih sarjana teknik yang
dianggap ahli sebagai wakil dari perusahaan yang dapat memberikan keputusan-keputusan perihal
kegiatan proyek ini, apabila sewaktu-waktu diperlukan;
B. Gambar-gambar

a. Gambar-gambar rencana yang termasuk lingkup pekerjaan instalasi listrik dalam Dokumen Tender
ini adalah gambar-gambar dengan nomor kode gambar EE;
b. Penyedia Jasa/Pemborong wajib memeriksa design terhadap kemungkinan kesalahan/ketidak
cocokan, baik dari segi besaran-besaran listriknya maupun pemasangan dan lain-lain. Jika
ditemukan hal-hal yang kurang berkenan perihal diatas harus diajukan dalam bentuk tertulis atau
gambar pada waktu penjelasan tender/aanwijzing. Sebelum pekerjaan diserahkan seluruhnya
ataupun secara bertahap, Penyedia Jasa/Pemborong wajib menyerahkan kepada MK sebanyak
4 (empat) set gambar yang disebut " As Built Drawings " yaitu gambar dari semua material,
PERENCANAAN REHAB TOTAL KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS MEKANIKAL DAN ELETRIKAL

peralatan dan instalasi sistem listrik yang terpasang, (1 set kalkir, 3 set blueprint dan 1 set shop
copy dalam bentuk Compact Disk);
c. Gambar listrik menunjukkan keseluruhan besaran dan jumlahnya serta persyaratan dari keperluan
instalasi sesuai kondisinya atau pelaksanaan di lapangan;
d. Gambar-gambar Arsitektur dan Struktur berkaitan dengan kontruksi dan detail akhir dari proyek
menjadi acuan, sedangkan gambar-gambar lainnya harus berkaitan dengan kontruksi dan detail yang
berhubungan dengan masing-masing pekerjaan. Penyedia Jasa/Pemborong harus melengkapi
seluruh keperluan lebih lanjut seperti "Shop Drawings" dan gambar-gambar detail lainnya setiap akan
memulai pekerjaannya;
C. Klausal yang disebutkan kembali
Apabila ada hal-hal yang disebutkan kembali pada bagian/bab/gambar yang lain maka hal ini harus
diartikan bukan untuk menghilangkan satu terhadap yang lain tetapi untuk lebih menegaskan masalahnya. Kalau
terjadi hal yang saling bertentangan antara gambar dan spesifikasi teknis maupun Bill Of Quantity (BQ), maka
yang diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot teknis dan atau yang mempunyai bobot
biaya yang paling tinggi;
D. Koordinasi pekerjaan
Untuk kelancaran pekerjaan ini Penyedia Jasa/Pemborong harus mengadakan koordinasi dengan
seluruh bagian seperti; Arsitek, Struktur dan yang terlibat didalam kegiatan proyek ini. Seluruh aktivitas yang
menyangkut bagian pekerjaan instalasi listrik di dalam proyek ini harus dikoordinasikan terlebih dahulu agar
gangguan dan konflik satu dengan lainnya dapat dihindarkan, termasuk melokalisasi/memperinci setiap
pekerjaan sampai dengan detail untuk mendapat persetujuan ACS, MK dan Perencana;
E. Daftar Material
Pada waktu mengajukan penawaran, Penyedia Jasa/Pemborong harus menyertakan, melampirkan
"Daftar Material" yang lebih dahulu diperinci dari seluruh bahan yang akan dipasangkan pada proyek ini,
dan harus disebutkan pabrik, merk, manufacturer, type, lengkap dengan brosur/katalog;
Daftar pengajuan material ini adalah mengikat dan harus diajukan lengkap tidak boleh sebagian-sebagian untuk
diperiksa dan disetujui Pemilik, MK dan Perencana;
F. Nama Pabrik / Merk yang ditentukan
Apabila dalam spesifikasi teknis ini disebutkan nama pabrik/merk dari satu jenis bahan/komponen
tertentu maka Penyedia Jasa/Pemborong wajib menawarkan dan memasangkan sesuai dengan yang
ditentukan; Jadi tidak ada alasan bagi Penyedia Jasa/Pemborong pada waktu pemasangan menyatakan
barang tersebut sudah tidak diproduksi lagi ataupun sukar didapat dipasaran. Untuk barang-barang yang
harus diimport, Penyedia Jasa/Pemborong setelah ditunjuk sebagai pemenang harus segera memesannya
pada keagenan di Indonesia;
PERENCANAAN REHAB TOTAL KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS MEKANIKAL DAN ELETRIKAL

G. Shop Drawings
Setelah persetujuan dan penetapan pemenang lelang, Penyedia Jasa/Pemborong diharuskan
menyerahkan” Shop Drawings” untuk disetujui Owner, MK dan Perencana. Shop drawings harus diberi catatan
yang menyatakan bahwa apa yang dianjurkan sudah sesuai dengan spesifikasi teknis dan kondisi ruangan yang
disediakan untuk penempatan peralatan;
Data untuk setiap sistem harus menunjukkan pemasangan yang lengkap dari seluruh koordinasi juga
komponen untuk peninjauan keseluruhan yang sebenarnya dari keseluruhan sistem, penyerahan sebagian-
sebagian dari penggambaran tidak akan diperhatikan.

H. Gambar terlaksana yang sebenarnya (As Built Drawings)


Penyedia Jasa/Pemborong harus menyerahkan 1 (satu) set “As Built Drawings” yang terdiri dari; 1
(satu) set gambar transparant / kalkir, 4 (empat) set gambar cetak biru serta 1 (satu) set dalam bentuk elektronik
file (CD); As built drawings adalah gambar terlaksana, lengkap untuk seluruh instalasi terpasang pada proyek
ini, berikut gambar-gambar potongan, gambar detail dan diserahkan 2 (dua) minggu setelah Serah Terima
Pertama. As built drawings harus dapat menunjukkan lokasi dan posisi yang tepat dari seluruh bagian-
bagian referensi dari instalasi yang digunakan seperti; as kolom, dinding, struktur, panel-panel, branch
mark, jalan, jalur-jalur listrik, pipa-pipa air dengan ukuran letak instalasi dan lain-lain sebagainya yang
diperlukan;
Penyedia Jasa/Pemborong harus menunjukkan 1 (satu) set gambar cetak biru dari gambar kontrak
terhadap dimensi-dimensi, pengembangan dan revisi-revisi yang terjadi selama pelaksanaan pekerjaan; Pada
setiap lembar gambar ”As Built Drawings” harus dicantumkan :
a. Nama Proyek,
b. Nama Pemilik,
c. Nama Konsultan Perencana,
d. Nama Konsultan Pengawas,
e. Nama Penyedia Jasa/Pemborong,
f. Judul gambar,
g. Nama gambar,
h. Nomor lembar dan jumlah lembar gambar,
i. Tanggal, bulan, tahun pembuatan.

I. Substitusi
- Produk yang disebutkan nama pabriknya
Material, peralatan, perkakas, accessories yang disebutkan nama pabriknya harus menjelaskan
produk, teknis, kondisi penggunaan sesuai spesifikasi teknis atau Penyedia Jasa/Pemborong dapat
PERENCANAAN REHAB TOTAL KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS MEKANIKAL DAN ELETRIKAL

mengajukan produk pengganti yang setara, disertai data-data yang lengkap untuk mendapatkan persetujuan
Owner, MK dan Perencana sebelum pemesanan jika disetujui.
- Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya
Material, peralatan, perkakas, accessories dan produk-produk yang tidak disebutkan nama pabriknya
dalam spesifikasi teknis, adalah merupakan kewajiban Penyedia Jasa/Pemborong untuk mengajukan secara
tertulis nama Negara dari Pabrik asal peralatan, katalog yang menguraikan data secara benar, lengkap
bahwa produk-produk yang dipergunakan dalam proyek ini adalah sesuai dengan spesifikasi teknis serta
kondisi proyek; Produk/material yang diusulkan oleh Penyedia Jasa/Pemborong adalah produk/material
sesuai spesifikasi teknis dan merupakan kewajiban yang harus dipenuhi.
J. Contoh Material
Penyedia Jasa/Pemborong harus menyerahkan contoh-contoh dari seluruh material untuk mendapatkan
persetujuan dari Owner, MK dan Perencana sebelumnya. Seluruh biaya pengadaan contoh material ditanggung
atau atas biaya Penyedia Jasa/Pemborong. Contoh- contoh tersebut (mock-up) harus dimasukkan paling lambat
14 (empat belas) hari kerja, terhitung setelah dikeluarkannya SPK.
K. Proteksi
Seluruh material dan peralatan harus dengan sebenarnya diproteksi secara memadai oleh Penyedia
Jasa/Pemborong, sebelum atau selama pengerjaan dan sesudah selesainya pekerjaan instalasi (dalam masa
garansi); Material dan peralatan yang mengalami kerusakan sebagai akibat dari pemasangan yang ceroboh dan
sistem proteksi yang kurang memadai tidak dapat diterima untuk instalasi proyek ini.
L. Akses dan bukaan
Penyedia Jasa/Pemborong harus menyediakan akses dan bukaan untuk instalasi dan pemeliharaan dari
instalasi listrik, Akses dan bukaan yang terdapat pada konstruksi bangunan seperti dinding-dinding, langit-langit
dan seterusnya harus dilengkapi dengan fasilitas penutup yang tepat bagi permukaan peralatan. Penutup harus
dapat dilepaskan dan dipindahkan tanpa mengakibatkan kerusakan pada permukaan yang berdekatan.
M. Pengecatan
Apabila peralatan-peralatan sudah dicat dari pabrik dan tambahan pengecatan di lapangan tidak di
spesifikasikan maka seluruh permukaan yang cacat harus diperbaiki atau dilakukan pengecatan kembali untuk
memperoleh hasil pengecatan yang sempurna. Apabila peralatan belum dicat dari pabrik, Penyedia
Jasa/Pemborong bertanggung jawab atas hasil pengecatan tersebut. Seluruh rangka, penutup, cover plate
dan pintu panel listrik harus diberi cat dasar atau prime coat dan diberi pelapis cat akhir (finishing paint). Cat
akhir ini dengan warna sementara ditentukan "crem" Khusus pengecatan yang dikerjakan dengan cara atau
proses "stove ennameled" untuk lampu dan untuk panel listrik harus dibuat tahan karat dengan cara "galvanized
cadmium plating" atau dengan "zinc chromatic primer " harus dicat dengan cat bakar dan dikerjakan dipabrik.
PERENCANAAN REHAB TOTAL KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS MEKANIKAL DAN ELETRIKAL

N. Pengetesan
Penyedia Jasa/Pemborong harus melakukan seluruh pengetesan dan melakukan percobaan seperti
operasional sesungguhnya secara tepat dari seluruh sistem. Peralatan, material dan cara bekerjanya peralatan
yang mengalami kerusakan/cacat/salah dan harus diganti/dibetulkan dan percobaan diulangi; Seluruh pekerjaan
pengkabelan, instalasi "keur" harus dilakukan oleh Penyedia Jasa/Pemborong dan pelaksana bertanggung
jawab untuk memperoleh persetujuan dari PT.PLN (Persero) untuk pemasangan sistem jaringan listrik dan
seluruh biaya ditanggung oleh Penyedia Jasa/Pemborong pekerjaan ini;
O. Kebersihan
Penyedia Jasa/Pemborong harus membersihkan seluruh kotoran/sampah dan sisa-sisa material
yang tidak terpakai yang diakibatkan oleh pekerjaannya dan harus diselesaikan tiap bagian dari instalasi secara
teratur serta rapih dan dikoordinasikan bersama Penyedia Jasa/Pemborong lain atas persetujuan MK;
P. Built in Insert, Sleeves dan Perlengkapannya
Penyedia Jasa/pemborong harus melengkapi built in insert, sleeves dan perlengkapan lainnya bagi
keperluan pekerjaan instalasi dalam beton atau pekerjaan konstruksi;
Q. Manual book, Instruksi, dukungan pabrik, suku cadang dan garansi
Penyedia Jasa/Pemborong harus melengkapi buku petunjuk (manual instruction) tentang cara-cara
mengoperasikannya, cara-cara pemeliharaan peralatan, dan cara penanggulangan peralatan jika mengalami
gangguan, serta bahasa instruksi untuk seluruh bagian peralatan yang dibuat dalam bahasa Inggris dan
Indonesia. Penyedia Jasa/Pemborong harus membuat surat pernyataan tentang ketersediaan suku cadang
seluruh peralatan-peralatan yang digunakan serta jaminan peralatan yang mudah diperoleh minimal selama 10
(satu) tahun. Seluruh peralatan harus disiapkan kartu garansinya dimana garansi tersebut berlaku untuk seluruh
peralatan dan seluruh sistem selama 1 (satu) tahun;
R. Kelengkapan Instalasi
Dalam spesifikasi teknis ini maupun di dalam penggambaran untuk suatu sistem atau suatu perangkat
peralatan listrik, dimaksudkan adalah sebagai suatu sistem yang dapat beroperasi dengan baik sedemikian
rupa sehingga apabila ada bagian atau komponen dari sistem instalasi yang tidak disebutkan di dalam
spesifikasi teknis ini maupun pada gambar, maka ini berarti Penyedia Jasa/Pemborong harus mengadakan dan
menjamin bahwa sistem dan instalasi yang merupakan bagian pekerjaannya bekerja dengan baik.
S. Training di Lokasi
Penyedia Jasa/Pemborong wajib mendidik operator di lokasi atau orang -orang
yang ditunjuk User untuk menjalankan, mengoperasikan, melakukan pengujian dan maintenance
seperlunya terhadap instalasi, dan segala biaya yang timbul adalah menjadi tanggungan Penyedia
Jasa/Pemborong dan sudah termasuk dalam penawarannya
PERENCANAAN REHAB TOTAL KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS MEKANIKAL DAN ELETRIKAL

T. Testing and Commissioning


Pengujian dan pengetesan diikuti oleh minimal 2 (dua) Staff Tim Teknis dan Perencana. Penyedia
Jasa/Pemborong diwajibkan membuat dan mengajukan secara rinci perihal kegiatan Testing and Commisioning
(termasuk didalamnya materi pengetesan) yang sesuai dengan rekomendasi Pabrik/Agen Tunggal dan yang
dipersyaratkan ACS, MK dan Perencana serta dilengkapi dengan schedule pelaksanaan. Program dan waktu
pengujian diajukan 1 (satu) bulan sebelum pelaksanaan pengujian untuk mendapat persetujuan pengawas.
Hasil pengujian dituangkan dalam Berita Acara Testing dan Commisioning untuk menjadi lampiran dalam proses
Serah Terima pekerjaan;

2. Lingkup Pekerjaan
Dari data lisan yang kami dapatkan dari pemberi tugas bahwa persediaan daya listrik (sesuai dengan standard
PLN). Lingkup pekerjaan system dan instalasi listrik ini meliputi dan tidak terbatas seperti yang disebutkan namun
merupakan satu kesatuan dari bagian instalasi listrik secara keseluruhan hingga berfungsi dengan baik, antara
lain disebutkan:
a. Pengadaan dan pemasangan Panel Utama dan Panel Penerangan (PP), dan Panel Ac (P- AC)
b. Pengadaan dan pemasangan kabel Power distribusi (NYFGbY, NYY);
c. Pengadaan dan pemasangan instalasi penerangan dalam dan luar bangunan serta general purpose outlet /
stop kontak;
d. Pengadaan dan pemasangan Fixtures dan Armatures penerangan lengkap dengan komponen dan
accessoriesnya.
e. Pengadaan dan pemasangan kabel rack (rack cables) lengkap penggantung, bracket/support dan lain-lain;
F. Pengadaan dan pemasangan sistem pentanahan (grounding system) sesuai gambar rencana.
f. Membuat as built drawings, dokumentasi / foto-foto selama pelaksanaan proyek melakukan masa
pemeliharaan, memberikan garansi/jaminan terhadap seluruh peralatan dan instalasi listrik
g. Testing and commissioning seluruh peralatan dan instalasi listrik;
h. Menyiapkan dan membuat Standard Operational and Procedure (SOP).
PERENCANAAN REHAB TOTAL KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS MEKANIKAL DAN ELETRIKAL

3. Peralatan Utama
A. Panel Tegangan Utama
a. Konstruksi Panel
 Kabinet
Seluruh kabinet harus dibuat dari plat baja dengan tebal minimum 2 mm. Kabinet untuk "panel board"
mempunyai ukuran proporsionil yang dipersyaratkan untuk panel board, besar kabinet sesuai dengan
ukuran pada gambar rencana atau menurut kebutuhan, sehingga untuk jumlah dan ukuran kabel yang
dipakai tidak terlalu penuh / padat.
Frame/rangka panel harus digrounding/ditanahkan dan pada kabinet harus ada cara-cara yang
baik
untuk memasang, mendukung dan melakukan penyetelan "panel board" serta tutupnya. Kabinet dan kabel-
kabel "trough feeder" harus diatur sedemikian rupa sehingga ada saluran dengan lebar tidak kurang
dari 10 cm untuk branch circuit panel board. Setiap kabinet harus dilengkapi dengan kunci, untuk satu
kabinet disediakan minimal 2 (dua) buah anak kunci, sistem master key. Panel distribusi utama sesuai
yang tertera pada gambar rencana, kecuali ditunjukkan lain. Seluruh assembly termasuk housing, busbar,
alat-alat pelindung kabinet harus direncanakan, dibuat dan bilamana perlu dicoba agar sesuai dengan yang
dipersyaratkan. Kabinet/Panel distribusi utama harus dari jenis Indoor type terbuat dari plat baja tebal
minimum 2mm. Konstruksi terbuat dari rangka baja dengan struktur kaku (rigid), yang dapat
mempertahankan konstruksinya oleh karena strees mekanis pada waktu hubung singkat. Rangka
kabinet/panel secara lengkap dibungkus pada bagian bawah, atas dan sisinya dengan plat-plat penutup
dan harus cukup louvers untuk ventilasi dan sekaligus mengatasi kenaikan suhu dari sumber bagian-bagian
yang mengalirkan arus dan bagian-bagian yang bertegangan sesuai dengan persyaratan SNI / PUIL-2000
/ LMK/ VDE khususnya untuk peralatan yang tertutup.
 Finishing
Seluruh kabinet/panel harus dicat dengan warna abu-abu/yang disetujui oleh, Perencana/MK
dan semua kabinet/panel, pintu-pintu untuk panel listrik, harus dibuat tahan karat dengan cara
"galvanized cadmium planting" atau dengan "zinc chromatic primer". Selain yang disebutkan diatas,
kabinet/panel harus dilapisi dengan lapisan anti karat pada bagian tertentu, antara lain:
- Bagian dalam dari boxes dan
pintu,
- Bagian luar dari boxes yang digalvanisir atau cadmium planting tak perlu dicat kalau seluruhnya
terpendam, dan jika dipakai zinc chromate primer harus dicat dengan cat bakar, powder coating di
pabrik;
PERENCANAAN REHAB TOTAL KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS MEKANIKAL DAN ELETRIKAL

 Pemasangan Panel
Pemasangan panel dilakukan sedemikian rupa sehingga setiap peralatan dalam panel
(komponen panel) dengan mudah masih dapat dijangkau, tergantung dari pada macam/tipe panel.
Jika pada pelaksanaan dibutuhkan alas/pondasi/penumpu dan mungkin penggantung maka
Penyedia Jasa/Pemborong harus menyediakannya dan memasangnya sekalipun tidak tertera pada
gambar rencana;
 Papan Nama
Seluruh kabinet/panel, panel kontrol, panel listrik, pemutus daya (CB), saklar, dan bagian-bagian
lainnya dari peralatan, jika tidak disebutkan, harus dibuatkan papan nama untuk
mengindikasi/mengindentifikasi/ penggunaan nama alat tersebut .
 Busbar / Rel
Busbar dari bahan tembaga yang lapisan luarnya dilapisi dengan lapisan perak dengan ukuran sesuai
dengan kemampuan arus 150% dari arus beban terpasang yang ukurannya disesuaikan dengan
aturan PUIL (daftar no. 630-DI-D4/PUIL-2000). Seluruh busbar/rel harus dicat dan dipegang oleh
bahan isolator dengan kuat (rigid) pada kerangka panel. Warna cat busbar/rel sesuai dengan yang
disebutkan pada PUIL. Bahan cat yang dipersyaratkan harus tahan sampai pada temperatur 75°C,
yaitu:
a. Phasa dengan warna merah, kuning, hitam
b. Netral dengan warna biru,
c. Ground dengan warna hijau - kuning.
Busbar disusun dan dipegang oleh isolator dengan baik untuk sistem 3 ø, 4 kawat seperti
ditunjuk dalam gambar rencana. Setiap panel harus mempunyai bus netral yang diisolir terhadap tanah
dan sebuah bus pentanahan yang telanjang diklem dengan kuat pada frame dan panel, standar
pentanahan panel maximum 2 Ohm (Ω). Gambar-gambar pelaksanaan (shop drawings) harus
menunjukkan ukuran-ukuran dari bus-bus dan susunannya. Ukuran dari bus harus ukuran
sepanjang panel dan disediakan cara-cara untuk penyambungan dikemudian hari (pengembangan).
 Terminal dan Mur-baut
Seluruh terminal cabang harus diberi lapisan tembaga (ver-tin) dan disekrup dengan menggunakan
mur- baut ring dari bahan tembaga atau mur-baut yang diberi nikel (atau stainless) dengan ring
tembaga;
 Cadangan/Penyambungan dikemudian hari
Bila dalam gambar dinyatakan adanya cadangan maka ruangan-ruangan tersebut harus
dilengkapi dengan busbar, klem-klem pemasangan, pendukung dan sebagainya, untuk peralatan
yang dipasang dikemudian hari dapat berupa equipment busbar, panel baru, Switch, Circuit Breaker
dan lain-lain.
PERENCANAAN REHAB TOTAL KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS MEKANIKAL DAN ELETRIKAL

 Alat-alat ukur
Setiap panel utama harus dilengkapi alat ukur / Power Metering System atau Multi Fuctional
Power Meter, berfungsi untuk:
a. Mengukur arus, tegangan, daya active, daya reactive dan apparent power, power factor,
harmonic distortion dan ditampilkan pada display adalah Volt, Amps dan Frequensi.
b. Electrically isolated current inputs.
c. Dilengkapi dengan trafo arus 5A – 500 A dalam 5 Steps dan Voltage menggunakan alat ukur
type "moving iron vane type" dengan scale sirkular, flush atau semi flush, dalam kotak tahan
getaran, dengan skala linier dan ketelitian 1,5%. Posisi saklar putar untuk Voltmeter (Voltmeter
Selector Switch) harus ditandai dengan jelas,
 Kabel-kabel Pengontrol
Kabel pengontrol dari panel-panel harus dipasangkan di pabrik/bengkel secara lengkap serta
dibundel dan dilindungi terhadap kerusakan mekanis. Ukuran minimum kabel kontrol adalah 1,5mm² dari
type 600 Volt.

 Merk Pabrik
Seluruh peralatan pengaman harus diusahakan buatan satu pabrik, dan untuk peralatan-peralatan sejenis
harus dapat saling dipindahkan dan ditukar tempatnya pada frame;
 Peralatan pengamanan pemutus Day
Peralatan pengaman adalah pemutus daya dengan rumah tuangan, thermal dan magnetis trip dengan
breaking capacity yang cukup (sesuai beban). Circuit Breaker kapasitas sesuai dengan gambar harus dari
type Moulded Case Circuit Breaker (MCCB) dan MCB sebagai pembagi , Panel harus dilengkapi dengan
Relay pengaman terhadap kesalahan hubungan ketanah (earthing/ground fault relay) dan juga Surge
Arrester yang merupakan pengaman gangguan terhadap petir;
 Pilot lamp
Seluruh tutup muka panel dilengkapi dengan : Pilot lamp, untuk menyatakan adanya tegangan R, S dan T.
Pengadaan dan pemasangan Pilot lamp yang disebutkan diatas merupakan keharusan, biarpun pada
gambar-gambar Panel tidak diterakan. Warna-warna untuk pilot lamp :
- Untuk phasa R : warna merah
- Untuk phasa S : warna kuning
- Untuk phasa T : warna biru
 Moulded Case Circuit Breaker

Insulation Rating : 380 V


Dilengkapi dengan : Thermal release dan electromagnetic
over current release
Rating Arus In : sesuai gambar rencana
PERENCANAAN REHAB TOTAL KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS MEKANIKAL DAN ELETRIKAL

Rated Breaking Cap. : sesuai gambar,


 Lampu Indikator
Tubular lamp, jenis lampu pijar 5 Watt, diameter 54mm Warna : merah, kuning, biru;
 Push Button
Panel mounting, double On-1, Off-0, dan seluruh push button dilengkapi dengan lampu indikator untuk
menyatakan sistem On atau Off;
 Selector Switch
Dari type rotary switch untuk switching. Rated voltage 380 Volt AC insulation 660 V;
 Buku Petunjuk (Manual) dan Instruksi
Penyedia Jasa/Pemborong harus melengkapi buku petunjuk (manual) pemeliharaan dan manual cara
pengoperasian serta instruksi untuk seluruh bagian peralatan harus dalam bahasa Inggris dan
Indonesia,

 Training
Penyedia Jasa/Pemborong berkewajiban untuk memberi penjelasan perihal sistem dan peralatan yang
terpasang, mendidik Operator atau Tim Engineering untuk menjalankan, mengoperasikan pengujian dan
maintenance seperlunya terhadap sistem dan instalasi yang terpasang;

B. Kabel Tuvur
a. Penjelasan Umum
Spesifikasi ini menjelaskan persyaratan untuk kabel tegangan rendah yang harus memenuhi persyaratan
kemampuan melakukan arus pada temperatur 35°C, temperatur maximum kabel dalam keadaan berbeban
tidak boleh melebihi 70°C dan temperatur maksimum kabel untuk arus hubung singkat tidak boleh lebih dari
250°C.
 Konstruksi kabel jenis NYFGbY dan NYY
Kabel harus terdiri atas :
 Dua atau empat penghantar yang terbuat dari kawat tembaga pilin atau tembaga "compacted"
yang dipilin;
 Lapisan isolasi bahan PVC pada setiap penghantar phasa maupun penghantar netral;
 Lapisan pengendap yang tahan air dikelilingi urat-urat penghantar phasa dan pengisi
ruangan diantara kawat phasa;
 Lapisan pengendap kedua di luar lapisan pengendap diatas;
 Pelindung dari pita bahan diatas lapisan pengendap kedua sesuai dengan persyaratan
IEC (NYFGbY);
 Diluar lapisan pelindung pipa baja diberi lapisan plastik sebagai pelindung
PERENCANAAN REHAB TOTAL KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS MEKANIKAL DAN ELETRIKAL

 Penandaan / Warna
Warna permukaan kabel sebagai tanda-tanda untuk setiap kawat adalah :
Phasa : Merah netral : Biru Kuning : Hitam

 Ketentuan untuk pemasangan kabel


- Seluruh ujung kabel harus diberi sepatu kabel dengan bahan tembaga;
- Sepatu kabel yang berukuran 70mm² atau lebih harus menggunakan alat press hydraulic
yang kemudian disolder dengan timah pateri;
- Kabel feeder didalam ruangan harus terpasang rapih pada rack kabel atau trench tanpa
dilindungi pipa;
- Kabel feeder yang dipasangkan didalam trench harus mempergunakan bracket/support dari besi
siku tiap jarak 500mm;
Pada kedua ujung kabel harus diberi tanda yang jelas dan tidak mudah lepas untuk
mengidentifikasi arah beban;
- Kabel didalam Shaft harus terpasang rapih pada rack kabel type Ladder tanpa dilindungi pipa
di ikatkan dengan menggunakan kabel ties;
- Setiap belokan kabel harus diperhatikan radiusnya, minimal R= 40 D dimana D adalah diameter
kabel tersebut;
- Setiap ujung kabel yang akan diconnect pada panel atau peralatan harus diberi kelebihan
panjang secukupnya untuk menghindari kemungkinan pergeseran alat-alat tersebut;
- Kabel yang dipasangkan dihalaman (outdoor), instalasi harus terpasang pada kedalaman minimal
600mm dibawah permukaan tanah, kondisi kabel diletakkan pada lapisan pasir dan kemudian
lapisan paling atas diberi pelindung batu beton diatasnya sebagai tanda jika ada penggalian tanah;
- Untuk pemasangan kabel yang akan dilalui kendaraan, instalasi dipasang pada kedalaman minimal
800mm dibawah permukaan dan dilengkapi dengan pipa pelindung kabel.

 Pengujian kabel
Seluruh kabel feeder utama harus ditest tegangan dan tahanan isolasi serta memenuhi persyaratan
PT.PLN/LMK dan PUIL Tahun 2000;
PERENCANAAN REHAB TOTAL KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS MEKANIKAL DAN ELETRIKAL

C. Fixtures, Armatures Dan Instalasi


a) Fixtures dan Armatures
 Armatures Lampu Lampu IRM 2 x 18 Watt a.
a. Armatures Lampu IRM 2 x 18 Watt.
b. Housing : bahan plat besi tebal 0,6mm (cat powder coating) cara pembuatan harus dengan mesin,
peralatan lampu built in
c. Semua komponen listrik, berada didalam rumahan/housing (built in), konstruksi rumahan harus kuat,
kokoh dan rigid serta dibuat sedemikian rupa agar mudah dapat dibuka atau dilepas untuk
perbaikan/penggantian komponen yang berada didalamnya
d. Seluruh rumahan harus dilapisi dengan cat dasar dikeringkan pada suhu tertentu serta diberi
lapisan cat akhir warna putih
e. Pengecatan dengan cara "stove enamelled/bake enamelled" (cat bakar) dan seluruh armatures harus
lengkap dengan rangka, dudukan serta gantungannya;

 Armatures lampu Baret TL Ring 20 Watt


Armature merupakan jenis baret kotak dengan tutup acrilyc yang memiliki Ingress Protection memenuhi
standar IEC-598; Untuk control quality seluruh kelengkapan surat keaslian barang dari pabrikan
 Komponen Lampu Lampu IRM 2 x 18 Watt
Untuk Armature lampu type Lampu IRM 2 x 18 Watt lampu baret 20 Watt ,tertutup acrilic, menggunakan ballast
leak proof, mempunyai temperature kerja rendah, noise-less, low loss dan untuk lampu TL dengan 2 (dua)
lampu menggunakan "twin lamp ballast" 2 (dua) ballast (anti stroboscopic).
Rated tegangan 220 Volt, rugi-rugi/losses ballast tidak lebih besar dari

- IRM 20 Watt, losses maximum 7,0 Watt

- IRM 28 Watt, losses maximum 8,5 Watt dan Ballast harus dilengkapi dengan connection terminal.
Lamp Holder dan Starter Holder (Sochets) Lamp holder dan starter holder dari material white plastic,
unobtrusive dan touchproof, anti vibration contact, rating lock lamp holder type dengan atau tanpa
starter socket yang disesuaikan dengan rumahan lampu,

 Starter
 Starter untuk lamp fluorescent mempunyai reliability, terbuat dari high quality white polycarbonate, rating
starter disesuaikan dengan rating lampu TL yang digunakan,
 Capacitor
Sebagai kompensasi rugi-rugi pada lampu dan mendapatkan cos φ 0.95.
PERENCANAAN REHAB TOTAL KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS MEKANIKAL DAN ELETRIKAL

 Lampu Down Light


Housing allumunium cylinder, reflector sand blasting brown dengan ketebalan 0,5mm dibagian dalam,
dilengkapi dengan fitting diaphragm
D. Penjelasan Umum
Seluruh kabel yang dipergunakan untuk pekerjaan instalasi listrik ini harus memenuhi persyaratan PUIL-
2000/LMK, kabel/wiring harus baru (brand new) dan harus jelas ditandai mengenai ukurannya, jenis
kabelnya, nomor dan jenis pintalannya. Kabel dengan penampang 6mm² ke atas haruslah terbuat secara dipilin
(stranded), dan untuk pekerjaan
Instalasi penerangan tidak boleh menggunakan kabel dengan penampang lebih kecil dari 2,5mm² kecuali
untuk pemakaian remote control.Kecuali dipersyaratan lain, konduktor yang dipakai ialah dari type : Untuk instalasi
penerangan menggunakan kabel jenis NYY, dan semua instalasi penerangan dan stop kontak menggunakan
system 3 core dimana core yang ketiga merupakan jaringan pentanahan, dan sistem pentanahan disatukan di
dalam panel; Semua kabel instalasi dalam bangunan harus berada di dalam konduit PVC super high impact
yang disesuaikan dengan ukurannya, dan konduit yang diletakkan diatas cable tray, cable trench, kabel rack harus
diklem/diikatkan menggunakan cable ties. Flexible conduit dengan bahan yang sama untuk menghubungkan
instalasi ke masing-masing fixture lampu.

 "Splice"/ Pencabangan
Tidak diperkenankan adanya "splice" ataupun sambungan-sambungan baik dalam feeder maupun cabang-
cabang kecuali pada kabel instalasi penerangan dan stop kontak Sambungan pada kabel dibuat secara
mekanis dan harus teguh secara electris dengan cara-cara "solderless connector". Jenis kabel tegangan,
jenis "compression atau soldered".
Pada saat membuat "splice", konektor harus dihubungkan pada konduktor dengan baik, sedemikian rupa
sehingga semua konduktor tersambung dan tidak ada kabel-kabel telanjang yang kelihatan dan tidak dapat
lepas hanya karena getaran. Seluruh sambungan kabel baik di dalam junction box, panel ataupun tempat
lainnya harus mempergunakan connector yang terbuat dari tembaga yang diisolasi dengan porselein atau
bakelite ataupun PVC yang diameternya sesuai diameter kabel;
 Bahan Isolasi
Seluruh bahan isolasi untuk splice, connection dan lain-lain seperti karet, PVC, asbes, gelas, tape
sintetis, resin, splice case, compostion dan lain-lain bahan tertentu harus dipasang memakai cara yang
disetujui menurut anjuran perwakilan Pemerintah dan atau Manufacturer.
 Saluran penghantar dalam bangunan
Untuk instalasi penerangan di daerah yang menggunakan ceiling gantung, saluran penghantar (conduit)
dipasang diatas rak kabel dan digantung tersendiri diatas ceiling. Untuk instalasi saluran penghantar di luar
bangunan, dipergunakan saluran beton atau konduit ø 2” Galvanized Steel Pipe (GSP) medium class
BS.1387-67 atau sesuai dimensi kabel namun wajib dipertimbangkan adanya penghawaan untuk kabel sebesar
20%. Untuk saluran beton harus dilengkapi dengan ’hand-hole’ untuk belokan-belokan (pekerjaan beton sesuai
dengan PBI NI.2-1971). Setiap saluran kabel dalam bangunan dinding menggunakan pipa konduit, Konduit
PVC minimum ø 25mm untuk instalasi penerangan dan stop kontak, dimana setiap pencabangan
ataupun pengambilan saluran ke luar harus menggunakan junction box yang sesuai, dan sambungan yang
lebih dari satu harus menggunakan terminal strip di dalam junction box; Ujung pipa kabel yang masuk dalam
panel dan junction box harus dilengkapi dengan "Socket/ lock nut", sehingga pipa tidak mudah tercabut dari
panel.Bila tidak ditentukan lain, maka setiap kabel yang berada pada ketinggian muka lantai sampai dengan
2000mm harus dimasukkan kedalam pipa dan pipa (konduit) harus diklem ke bangunan pada setiap jarak
500mm;
PERENCANAAN REHAB TOTAL KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS MEKANIKAL DAN ELETRIKAL

E. Instalasi Sakelar Dan Stop Kontak (Power Outlet)


a. Sakelar-sakelar
Sakelar-sakelar harus dari jenis rocker mekanisme dengan rating 10 A/ 250 V, sakelar pada umumnya
dipasang inbow kecuali disebutkan lain pada gambar. Jika tidak ditentukan lain, sakelar-sakelar tersebut
bingkainya harus dipasang rata pada tembok pada ketinggian 150 cm diatas lantai yang sudah selesai kecuali
ditentukan lain oleh MK. Sakelar-sakelar tersebut harus dipasang dalam kotak-kotak dan ring, (standar).
Sambungan-sambungan hanya diperbolehkan antara kotak-kotak yang berdekatan.
b. Stop Kontak (Power Outlet)
Stop kontak haruslah dengan tipe yang memakai earthing contact dengan rating 10 A, 16 A, 25 A,
250 V AC; Semua pemasangan stop kontak dengan tegangan kerja 220 V harus diberi saluran ke tanah
(grounding). Stop kontak harus dipasang rata dengan permukaan dinding dengan ketinggian 30 cm dari atas
lantai yang sudah selesai atau wall duct outlet sesuai gambar rencana atau petunjuk MK.

c. Instalasi Fixtures Penerangan


Fixture penerangan harus dari jenis yang tertera dalam gambar, dibuat dari bahan yang sesuai dan
bentuknya harus menarik dan pekerjaannya harus rapih dan baik, tebal plat baja yang dipakai untuk housing
fixture minimum 0,6 mm (termasuk cat powder coating). Penyedia Jasa/Pemborong harus menyediakan
contoh-contoh dari semua fixture yang akan dipasang kepada Perencana/MK untuk disetujui.
 Kabel - kabel untuk Fixture
Kecuali ditunjuk atau dipersyaratkan lain, kabel-kabel untuk "fixture" harus ditutup asbestos dan
tahan panas. Tidak boleh ada kabel yang lebih kecil dari 2,5 mm², kawat-kawat harus dilindungi dengan
"tape" atau "tubing" disemua tempat dimana mungkin ada abrasi. Safety untuk pengkabelan didalam rumah
lampu pada product yang disampaikan oleh pemborong harus mengacu kepada peraturan international
mengenai ”safety regulation” IEC 598, Insulation Class, IP dan hal tersebut termaktub dalam surat
”factory compliance”); Semua kabel-kabel harus disembunyikan dalam konstruksi armature kecuali dimana
diperlukan penggantungan rantai atau kalau pemasangan/ perencanaan fixture menunjuk lain. Tidak boleh
ada sambungan kabel dalam suatu armature dan penggantungan dan harus terus menerus utuh mulai dari
kotak sambung ke terminal-terminal khusus pada armature-armature lampu. Saluran-saluran kabel harus
tidak tajam dan dilindungi sehingga tidak merusak kabel.
 Lampu-lampu penerangan
Semua fixture harus dilengkapi dengan lampu-lampu dan dipasang sesuai dengan persyaratan
dan gambar. Semua lampu fluorescent atau lampu lainnya yang memerlukan perbaikan factor daya
harus dilengkapi dengan capacitor. Dalam spesifikasi ini besarnya "microfarad" (mf) dari kapasitor untuk
setiap lampu tidak terlalu ditekankan karena yang dibutuhkan adalah hasil akhir dari power factor
menjadi sekurang-kurangnya
0,95; Untuk memastikan keaslian merk pada sistem yang ada didalam fixture penerangan (rumah
lampu), lampu dan komponen (termasuk instalasi wiring didalam fixture) dalam satu-kesatuan merek.
Penyedia Jasa/Pemborong wajib melampirkan surat garansi keaslian keseluruhan sistem dalam satu
surat garansi pabrikan dan surat jaminan mutu dari supplier pembuat produk;
 Kualitas dari Fixture Penerangan
Untuk memastikan kehandalan suatu fixture penerangan, setiap Penyedia Jasa/Pemborong (supplier)
diwajibkan untuk menyediakan contoh perhitungan, pada contoh area (sampling area) yang mampu
PERENCANAAN REHAB TOTAL KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS MEKANIKAL DAN ELETRIKAL

menampilkan “isolie contour” dari penyebaran / distribusi cahaya, Kurva fotomtrik dengan informasi L.O.R
(Light Output Ratio). Berupa DLOR, ULOR & TLOR. Fixture-fixture indoor (general lightings), tingkat
kesilauan system akan di indikasikan oleh nilai UGR–Unified Glare Rating (mereferensi terhadap ketentuan
CIE baik dalam hal standar dan formula rumusannya); Supplier yang akan memasukkan fixtures harus
mampu memperlihatkan derajat kesilauan yang terjadi dalam suatu system pencahayaan, Skala dimulai
dari 10 (unnoticeable) ke 30 (unbearable);

4. Sistem
Pentanahan
A. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan yang tercakup dalam pekerjaan sistem pentanahan pada bangunan dan
proteksi terhadap peralatan gedung, meliputi :
a. Pengadaan dan pemasangan sistem pentanahan body (tegangan sentuh) terhadap seluruh
peralatan listrik yang terbuat dari metal, yaitu : LVMDP, SDP, PP, Panel Penerangan dan lain-lain.
b. Sistem pentanahan (grounding system) maksimal 2 Ohm
(Ω).
B. Standar dan Kode-kode yang diberlakukan
Sistem pentanahan yang dilaksanakan pada proyek ini harus berdasarkan standar-standar dan kode-
kode yang berlaku, antara lain :
a. British Standard, BS.CP.1013 mengenai pentanahan,
b. Underwriters Laboratories Standard UL.467, standar untuk Safety On Grounding dan Bounding
Equipment,
c. Dan lain-lain standar yang berlaku di Indonesia,

C. Pentanahan
a. Penyedia Jasa/Pemborong harus melaksanakan pekerjaan pentanahan sesuai gambar rencana.
b. Sistem pentanahan menggunakan beberapa Elektroda Rods/Earth Rod dan satu sama lain saling
dihubungkan sehingga membentuk hubungan secara Mash.
c. Penyedia Jasa/Pemborong harus memperhatikan kondisi tahanan, jenis tanah yang ada agar didapatkan
satu sistem pentanahan yang baik.
d. Pekerjaan dan alat bantu setiap penyambungan/pencabangan dari konduktor harus menggunakan

"Cadweld Connection" atau dapat menggunakan klem penyambung sistem jepit dengan gigi banyak dan
harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut : Bahan klem harus dari bahan yang telah di Galvanized atau di
Treatment dengan bahan tertentu sehingga tidak akan berproses apabila kontak dengan jenis metal yang lain,
BC pada titik/tempat penyambungan harus di "tinned". Tempat penyambungan setelah selesai disambung,
dibungkus dengan bahan tertentu, misalnya sejenis epoxy dan lain sebagainya, Bila ada terminasi yang
menggunakan terminal jenis sepatu kabel maka harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut : Sepatu kabel yang
digunakan harus mempunyai minimum 2 (dua) lubang baut, terbuat dari bahan anti karat dan telah di treatment
agar tidak akan berproses bila kontak dengan jenis metal lainnya,
PERENCANAAN REHAB TOTAL KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS MEKANIKAL DAN ELETRIKAL

5. Daftar Material / Standar / Merk yang direkomendasikan :

Uraian Peralatan Spesifikasi Teknis Setara

PANEL UTAMA:
Type Tebal minimal 2mm, dilapisi bahan anti Schneider/MG,Inti
karat/korosi. muara,simetri
Plate
Epoxy resin paint, standar
Pabrik.
Ditentukan kemudian CB, MCCB,
MCB dan Contactor, Alat ukur, Relay,
Cat / W a r n a MG, ABB,
Busbar, CT dan lain-lain.
Komponen Panel : GE, AEG,
RACK KABEL
Material Plate baja; Type Ladder or Tray, Interack, AIS,
processing Hot Rolled Steel Sheet Elpro,
JIS.G 3131
Tebal plate Minimum 2mm, proses pabrikan
Electro Galvanized Mild Steel,
Hot dip galvanized
ASTM A.386 – BS.No.729
(BS.729) or Powder Coating
Finishing Oven baked Painting.
KONDUIT PVC High Impact included EGA, Ginde,
T-Does, Elbow dan accessories Clipsal.
FIXTURES / ARMATURES
Housing Lamp :
Type lampu TL Open type, Down Light, Interlite, Philips
Baret persegi, Dust proof, Artolite
Plate minimum 0,6mm, finishing Philips,
Cat 0,7mm
Komponen lampu : Powder coating, anti corrosive (karat),
a. T u b e buatan pabrik tanpa las/ solder.
Lampu Fluorescent gas Discharge tube
b. Ballast type/standar warna putih type TLD 84. Philips,

c. F i t t i n g s
Electronic Ballast Polycarbonite putih Philips, Sace
d. Starter Philips,
Polycarbonite putih
PERENCANAAN REHAB TOTAL KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS MEKANIKAL DAN ELETRIKAL

STOP KONTAK, SAKLAR Type Standard, Rating 10 A/ MK, Hager,


DAN GRID SWITCH 16 A, 220 Volt AC, Legrand, Berker,
Type Deluxe, Back plate Panasonic
Polycarbonite, Colour.
Grid Switch bahan Back plate
Stainless Steel (SS) atau
ditetapkan kemudian.

PEKERJAAN INSTALASI PENANGKAL PETIR & SPESIFIKASI TEKNIK.

1. Instalasi Penangkal Petir


A. Penjelasan Umum

Pekerjaan yang tercakup dalam bidang keahlian pekerjaan sistem dan Instalasi Penangkal Petir meliputi
Penyediaan seluruh pekerjaan sistem dan Instalasi Penangkal Petir jenis Confensional ,sehingga
dapat memproteksi bangunan dari kemungkinan samberan petir.

B. Gambar-gambar
a. Gambar-gambar rencana yang termasuk lingkup pekerjaan Instalasi Penangkal Petir dalam Dokumen
Tender ini adalah gambar-gambar dengan nomor kode gambar EP.
b. Penyedia Jasa/Pemborong wajib memeriksa design terhadap kemungkinan kesalahan/ketidak
cocokan, baik dari segi cara pemasangan maupun kemungkinan yang perlu ditambahkan. Jika
ditemukan hal-hal yang kurang berkenan perihal diatas harus diajukan dalam bentuk tertulis atau
gambar pada waktu penjelasan tender/aanwijzing.
Sebelum pekerjaan diserahkan seluruhnya ataupun secara bertahap, Penyedia Jasa/Pemborong wajib
menyerahkan kepada MK gambar yang disebut "As Built Drawings" yaitu gambar dari semua material,
peralatan dan instalasi sistem listrik yang terpasang sesuai lingkup pekerjaan Penyedia
Jasa/Pemborong.

c. Gambar-gambar Arsitektur dan Struktur berkaitan dengan kontruksi dan detail akhir dari proyek menjadi
acuan, sedangkan gambar-gambar lainnya harus berkaitan dengan kontruksi dan detail yang
berhubungan dengan masing-masing pekerjaan. Penyedia Jasa/Pemborong harus melengkapi seluruh
keperluan lebih lanjut seperti "Shop Drawings" dan gambar-gambar detail lainnya setiap akan memulai
pekerjaannya.

C. Klausal yang disebutkan kembali


Apabila ada hal-hal yang disebutkan kembali pada bagian/bab/gambar yang lain maka hal ini harus
diartikan bukan untuk menghilangkan satu terhadap yang lain tetapi untuk lebih menegaskan masalahnya.
PERENCANAAN REHAB TOTAL KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS MEKANIKAL DAN ELETRIKAL

Kalau terjadi hal yang saling bertentangan antara gambar dan spesifikasi teknis maupun Bill Of Quantity
(BQ), maka yang diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot teknis dan atau yang
mempunyai bobot biaya yang paling tinggi.

D. Koordinasi pekerjaan
Untuk kelancaran pekerjaan ini Penyedia Jasa/Pemborong harus mengadakan koordinasi dengan seluruh
bagian seperti; Arsitek, Struktur dan yang terlibat didalam kegiatan proyek ini.

E. Material dan "Workmanship"


Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus dalam kondisi baru (brand
new)
dan material sesuai untuk digunakan pada iklim
tropis.
Seluruh pekerjaan dilaksanakan dengan cara yang benar dan setiap pekerja harus mempunyai
keterampilan dibidangnya. Dimana latihan khusus bagi pekerja adalah tanggung jawab Penyedia
Jasa/Pemborong, melengkapi sertifikat yang SAH untuk setiap personal ahli, yang menyatakan bahwa
personal tersebut telah mengikuti latihan-latihan khusus ataupun mempunyai pengalaman-pengalaman
khusus dalam bidang keahlian masing-masing.

F. Daftar Material
Pada waktu mengajukan penawaran, Penyedia Jasa/Pemborong harus menyertakan, melampirkan
"Daftar Material" yang lebih dahulu diperinci dari seluruh bahan yang akan dipasangkan pada proyek ini,
dan harus disebutkan pabrik, merk, manufacturer, type, lengkap dengan brosur/katalog.
Daftar pengajuan material ini adalah mengikat dan harus diajukan lengkap tidak boleh sebagian-sebagian
untuk diperiksa dan disetujui oleh MK dan Perencana.
G. Nama Pabrik / Merk yang ditentukan
Apabila dalam spesifikasi teknis ini disebutkan nama pabrik/merk dari satu jenis bahan/komponen
tertentu maka Penyedia Jasa/Pemborong wajib menawarkan dan memasangkan sesuai dengan yang
ditentukan.
H. Shop Drawings

Setelah persetujuan dan penetapan pemenang lelang, Penyedia Jasa/Pemborong diharuskan


menyerahkan ”Shop Drawings” untuk disetujui , MK dan Perencana. Shop drawings harus diberi catatan
yang menyatakan bahwa apa yang dianjurkan sudah sesuai dengan spesifikasi teknis dan kondisi
ruangan yang disediakan untuk penempatan peralatan. Data untuk setiap sistem harus menunjukkan
pemasangan yang lengkap dari seluruh koordinasi juga komponen untuk peninjauan keseluruhan yang
PERENCANAAN REHAB TOTAL KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS MEKANIKAL DAN ELETRIKAL

sebenarnya dari keseluruhan sistem, penyerahan sebagian- sebagian dari penggambaran tidak akan
diperhatikan.

I. Gambar terlaksana yang sebenarnya (As Built Drawings)


Penyedia Jasa/Pemborong harus menyerahkan 1 (satu) set “As Built Drawings” yang terdiri dari; 1
(satu) set gambar transfarant / kalkir, 4 (empat) set gambar cetak biru serta 1 (satu) set dalam bentuk
elektronik file (CD). As built drawings adalah gambar terlaksana, lengkap untuk seluruh instalasi terpasang
pada proyek ini, berikut gambar-gambar potongan, gambar detail dan diserahkan 2 (dua) minggu setelah
Serah Terima Pertama. As Built Drawings harus dapat menunjukkan lokasi dan posisi yang tepat
dari seluruh bagian-bagian referensi dari instalasi yang digunakan seperti; As Kolom, dinding, struktur,
panel-panel, branch mark, jalan, jalur-jalur listrik, pipa-pipa air dengan ukuran letak instalasi dan lain-lain
sebagainya yang diperlukan. Penyedia Jasa/Pemborong harus menunjukkan 1 (satu) Set gambar
cetak biru dari gambar kontrak terhadap dimensi-dimensi, pengembangan dan revisi-revisi yang terjadi
selama pelaksanaan pekerjaan.
Pada setiap lembar gambar ”As Built Drawings” harus dicantumkan :
- Nama Proyek,
- Nama Pemilik,
- Nama Konsultan Perencana,
- Nama Konsultan Pengawas,
- Nama Penyedia Jasa/Pemborong,
- Judul gambar,
- Nama gambar,
- Nomor lembar dan jumlah lembar gambar, dan
- Tanggal, bulan, tahun pembuatan.

J. Contoh Material
Penyedia Jasa/Pemborong harus menyerahkan contoh-contoh dari seluruh material untuk mendapatkan
persetujuan dari MK dan Perencana sebelumnya. Seluruh biaya pengadaan contoh material ditanggung atau
atas biaya Penyedia Jasa/Pemborong. Contoh- contoh tersebut (mock-up) harus dimasukkan paling lambat 14
(empat belas) hari kerja, terhitung setelah dikeluarkannya SPK.
K. Proteksi
Seluruh material dan peralatan harus dengan sebenarnya diproteksi secara memadai oleh Penyedia
Jasa/Pemborong, sebelum atau selama pengerjaan dan sesudah selesainya pekerjaan instalasi (dalam
masa garansi). Material dan peralatan yang mengalami kerusakan sebagai akibat dari pemasangan yang
ceroboh dan sistem proteksi yang kurang memadai tidak dapat diterima untuk instalasi proyek ini.
L. Pengetesan
PERENCANAAN REHAB TOTAL KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS MEKANIKAL DAN ELETRIKAL

Penyedia Jasa/Pemborong harus melakukan seluruh pekerjaan pengetesan dan pengujian untuk grounding
system dan dibuat laporannya setelah dilakukan test dilapangan.
M. Kebersihan
Penyedia Jasa/Pemborong harus membersihkan seluruh kotoran/sampah dan sisa-sisa material yang tidak
terpakai yang diakibatkan oleh pekerjaannya dan harus diselesaikan tiap bagian dari instalasi secara teratur
serta rapih dan dikoordinasikan bersama Penyedia Jasa/Pemborong lain atas persetujuan MK.
N. Built in Insert, Sleeves dan Perlengkapannya
Penyedia Jasa/pemborong harus melengkapi built in insert sleeves dan perlengkapan lainnya bagi keperluan
pekerjaan instalasi dalam beton atau pekerjaan konstruksi.
O. Kelengkapan Instalasi
Dalam spesifikasi teknis ini maupun di dalam penggambaran untuk suatu sistem atau suatu perangkat
peralatan listrik, dimaksudkan adalah sebagai suatu sistem yang dapat beroperasi dengan baik sedemikian rupa
sehingga apabila ada bagian atau komponen dari sistem Instalasi Penangkal Petir yang tidak disebutkan
di dalam spesifikasi teknis ini maupun pada gambar, maka ini berarti Penyedia Jasa/Pemborong harus
mengadakan dan menjamin bahwa sistem dan instalasi yang merupakan bagian pekerjaannya yang dapat
bekerja dengan baik.

P. Testing and Commissioning


Pengujian dan pengetesan yang dilaksanakan di-ikuti oleh tim engineering Aerowisata, Perencana dan MK.
Hasil pengujian dituangkan dalam Berita Acara Testing dan Commisioning untuk menjadi lampiran dalam proses
Serah Terima pekerjaan.
2. Spesifikasi Teknis Khusus Instalasi Penangkal Petir
A. Penjelasan lingkup pekerjaa
Lingkup pekerjaan sistem dan instalasi Penangkal Petir meliputi dan tidak terbatas seperti yang disebutkan,
namun merupakan bagian dari sistem dan instalasi serta sistem proteksi ( External) terhadap adanya
kemungkinan terjadinya samberan petir pada peralatan Listrik, Elektronika dan bangunan, antara lain
diuraikan :
a. Pengadaan, penyediaan dan pemasangan terminal sistem dan instalasi penangkal Petir
b. Pengadaan, penyediaan dan pemasangan konduktor lengkap dengan bracket / support dan peralatan
bantu yang diperlukan.
c. Pengadaan, penyediaan serta pemasangan sistem pentanahan dan atau grounding system maksimal 2
Ohm (Ω).
B. Ketentuan teknis pekerjaan
Pekerjaan penangkal petir yang dimaksudkan dalam spesifikasi teknis ini adalah system convensional
yang dapat melindungi bangunan dari kemungkinan samberan petir. System dan instalasi penangkal petir yang
digunakan sebagai penerima (air terminal), termasuk down conductor, system pentanahan atau grounding
PERENCANAAN REHAB TOTAL KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS MEKANIKAL DAN ELETRIKAL

system, lengkap bak kontrol serta proteksi internal peralatan dari kemungkinan impuls petir dapat masuk
seperti pada saluran power supply listrik, saluran dari antenna pemancar, saluran komunikasi/telepon atau
pada seluruh daerah yang memungkinkan rambatan impuls petir dapat masuk.

C. Peralatan, system dan instalasi Penangkal Petir


a. Air terminal harus tidak menimbulkan gangguan gelombang dalam frequensi radio (High Frequency RFI)
kecuali pada saat proses terjadinya leader atau pada saat terjadinya samberan balik (main return strike).
Bentuk dari air terminal dianjurkan dengan ujung tumpul sehungga dapat mengurangi kemungkinan
terjadinya pelepasan ion korona pada ujung tumpulnya pada saat kondisi medan statis guruh. Air terminal
tidak korosi pada atmosfir normal dan harus terisolasikan dari bangunan yang di lindungi pada seluruh
kondisi. Air terminal harus telah lulus uji sesuai standar IEC dan PLN Litbang serta dibuktikan
dengan melampirkan foto copy hasil Test.
b. Protector Head memiliki perijinan dari Depnaker-RI dan sertifikat uji sesuai IEC dan PLN Litbang.
c. Memiliki hasil pengujian Diagnostic Electric Test tahunan.
d. Garansi unit minimal selama 3 (tiga) tahun.

D. Down Conductor
a. Penghantar Down Conductor menggunakan High Voltage Shielded Cable (HVSC).
b. Bentuk High Voltage Shielded Cable (HVSC) terdiri dari 5 (lima) bagian yaitu; plastik filter, penghantar
stranded copper sehingga didapat ø 50mm², material isolator dari bahan X2PE, outer copper screen
conductor dan PVC outer sheat dengan penampang kabel total ± 37 mm.
c. Electrical characteristic; DC Resistance of conductor 0,387 Ohm/km, DC Resistance of sreen 0,448
Ohm/km, Insulation resistance minimum adalah 7,5 Ohm/km.

E. Grounding / Elektroda Tanah


a. Electroda tanah tipe Rod masip minimal ø 5/8” steel core copper clod earth rod atau bahan tembaga
murni berlapis timah, panjang satu batang minimal 3000mm.
b. Coupling dan driven mempergunakan bahan yang sama dengan elektroda tanah atau galvanized steel.
c. Panjang elektroda tanah yang ditanam/dipendam minimal 12 meter dengan tahanan pentanahan
maximum 2 Ohm (Ω).

F. Persyaratan pemasangan Instalasi Penangkal Petir


Pemasangan Protector Head harus mengikuti persyaratan yang ditentukan oleh produsen pembuat
(pabrikan), PUIL-2000/LMK, PUIPP, kondisi bangunan, perhitungan tinggi tiang penyangga disesuaikan
dengan area (luas) cakupan perlindungan yang direncanakan (coverage area). Protector head (terminal)
harus dipasang pada ujung batang peninggi yang kuat, kaku/rigid dan dapat dilepas dari batang peninggi
bila diperlukan untuk pemeriksaan dan perbaikan. Protector head harus disanggah pipa Galvanized Steel Pipe
(GSP) medium class BS.1387-1985 minimum dia.65mm, yang cukup kuat dan dapat berdiri dengan kokoh,
tegak lurus pada ketinggian tertentu sesuai gambar rencana. Bak kontrol terbuat dari bahan beton mutu
PERENCANAAN REHAB TOTAL KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS MEKANIKAL DAN ELETRIKAL

K.225-U.24 atau perbandingan 1 M³ beton = 175 kg baja (PBI.NI-2, tahun 1971), ukuran 400mm x 400mm
x 400mm dan diberi tutup dari bahan beton yang dapat dibuka/tutup, didalamnya diberi lapisan kerikil setinggi
200mm, diameter kerikil 3cm sesuai gambar rencana.
G. Persyaratan pengujian Instalasi
Pengujian dan atau pengetesan Instalasi harus dilakukan untuk mengetahui baik atau tidaknya sistem
pentanahan agar dapat dipakai sebagai jaminan. Pengujian dilakukan dengan metode yang dikeluarkan oleh
PLN/LMK, PUIL 2000 atau Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir (PUIPP). Pengujian harus dilakukan dengan
cara:” Grounding resistent test”, dimana tahanan pentanahan diukur dengan menggunakan” metode standar dan
Continuity test”. Penyedia Jasa/Pemborong harus membuat laporan teknis dan tertulis perihal pengujian ini untuk
pengurusan sertifikasi dari instansi terkait, DepNaker - RI.
H. Persyaratan Bahan dan Peralatan
a. Bahan dan Peralatan
Untuk material-material dan peralatan yang disebutkan di bawah ini, menjadi kewajiban Penyedia
Jasa/Pemborong untuk menjamin bahwa barang-barang tersebut adalah mutu terbaik dan baru (brand new)
dengan jalan menunjukkan surat order pengiriman dari dealer/agen/pabrik. Minimal material dan peralatan yang
harus diadakan dan termasuk dalam lingkup pekerjaan ini serta merupakan kelengkapan dari suatu bagian
pekerjaan Instalasi Penangkal Petir

b. Daftar Material / Standar / Merk yang direkomendasikan :

No. Uraian Peralatan Spesifikasi Teknis Setara

1. PENANGKAL PETIR Convensional , Prevection, Zeuz,


Air terminal High Voltage Shielded Cable Gentkurn, Thomas
Conductor (HVSC)
Cooper rod, Spitzen, minimal
pada kedalaman 12 meter,

Tahanan pentanahan maksimal


Grounding system 2 Ohm (Ω).
PERENCANAAN REHAB TOTAL KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS MEKANIKAL DAN ELETRIKAL

PEKERJAAN INSTALASI TELEPON & SPESIFIKASI TEKNIS

1. Pekerjaan Instalasi Telepon


A. Persyaratan Umum
Persyaratan umum dan persyaratan khusus, termasuk instruksi kepada peserta pelelangan atau pemborong
yang akan mengerjakan pekerjaan, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari isian uraian pekerjaan
dan persyaratan pelaksanaan ini. Spesifikasi teknis ini menjelaskan tentang uraian dan syarat-syarat dalam hal
penyediaan dan pemasangan semua peralatan serta bekerjanya semua instalasi sistem telepon, baik yang
terpasang dibangunan dan diluar bangunan, seperti yang tertera pada gambar-gambar atau pada bagian lain
dari spesifikasi teknis ini.

B. Gambar-gambar
a. Gambar-gambar rencana yang termasuk lingkup pekerjaan instalasi telepon dalam Dokumen Tender ini
adalah gambar-gambar dengan nomor kode gambar ET.
b. Pemborong wajib memeriksa design terhadap kemungkinan kesalahan /ketidakcocokan baik dari segi
besaran-besaran listriknya maupun pema-sangan dan lain-lain.

c. Hal-hal diatas harus diajukan dalam bentuk tertulis atau gambar-gambar pada waktu penjelasan tender/
aanwyzing.
d. Sebelum pekerjaan diserahkan seluruhnya ataupun secara bertahap, Pemborong wajib menyerahkan kepada
MK 3 ( tiga ) set gambar yang disebut "as built drawing" yaitu gambar dari semua material dan instalasi sistem
telepon.
e. Untuk instalasi sistem telepon, pemborong harus menyiapkan gambar-gambar instalasi yang diperlukan untuk
diperiksa dan diserahkan (keur) oleh yang berwenang.

C. Standard/ Peraturan

Semua material maupun instalasi dalam pekerjaan ini harus memenuhi, sebagai berikut :
a. Peraturan yang dikeluarkan oleh pihak PT (Persero) TELKOM yang menyangkut lingkup pekerjaan ini.
b. Peraturan mengenai keselamatan kerja (Depnaker)

c. Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000.


d. Ketentuan-ketentuan/ Aturan yang dikeluarkan oleh pihak Pemilik.
e. Ketentuan-ketentuan international/ Negara-negara lain sejauh tidak bertentangan dengan peraturan
yang berlaku di negara Republik Indonesia, antara lain : CCITT dan lain-lain.
PERENCANAAN REHAB TOTAL KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS MEKANIKAL DAN ELETRIKAL

D. Daftar Material dan Jaminan


Pada waktu mengajukan penawaran, pemborong harus menyertakan/ melampirkan "Daftar Material" dari
semua bahan yang akan dipasang pada proyek ini nanti, dan yang sesuai dengan dipersyaratkan dalam
spesifikasi. Bila dinyatakan sebagai pemenang, maka pemborong harus memberikan surat pernyataan dari Agen
Tunggal (Prinsipal) dari merk peralatan yang ditawarkannya yang menyatakan barang yang ditawarkan adalah
100% baru, dari model mutakhir pembuatan tahun terakhir dan asli dari negara pembuat dan bersedia
menjamin pelayanan purna-jual. Dalam daftar material ini harus disebut pabrik, merk, dan type lengkap disertai
brosur/ katalog. Apabila pada waktu memasukan penawaran tidak menyertakan/ mengajukan brosur/ katalog
atau tidak lengkap, maka hal ini mempengaruhi penilaian. Merk dan Type dari material yang diajukan pada
daftar material tersebut, pemborong harus sudah memeriksa dan yakin bahwa dalam kurun waktu proyek,
material tersebut dapat diperoleh.tidak ada alasan dikemudian hari bahwa material tidak dapat diperoleh
dipasaran/ agen. Untuk hal ini MK atau Pengawas akan menentukan merk/ type lain dengan spesifikasi minimal
sama dan dengan resiko ditanggung oleh Pemborong.

E. Nama Pabrik / Merk Yang Ditentukan


Apabila pada spesifikasi teknis ini disebutkan nama pabrik/merk dari satu jenis bahan, maka Pemborong
wajib menawarkan dan memasang sesuai dengan yang ditentukan. Apabila pada saat pemasangan bahan/merk
tersebut tidak/ sukar diperoleh, maka MK/pengawas akan menunjuk merk lain tapi dengan spesifikasi yang sama
dan setara.

F. Contoh Bahan
a. Untuk bahan yang disebutkan dibawah ini, Pemborong wajib memperlihatkan contoh bahannya sebelum
pemasangan, kepada MK/ Pengawas untuk disetujui.
b. Apabila dianggap perlu oleh Pemilik, MK/ Pengawas dan hal ini memungkin-kan, maka Pemborong wajib
memperlihatkan contoh material yang lain sesuai spesifikasi pada MK.
c. Kwalitas listrik dan teknis, merk/ pabrik, besar fisik dan kwalitas estetika, dari contoh material/ bahan maupun
instalasi yang telah disetujui adalah mengikat.
d. Biaya pengadaan contoh material adalah menjadi tanggungan Pemborong, contoh bahan atau material harus
diserahkan kepada Pengawas/MK 14 (empat belas) hari kalender setelah Surat Perintah Kerja dikeluarkan.

G. Klausal yang disebutkan kembali


Apabila dalam dokumen Tender ini ada Klausal-klausal yang disebutkan pada item/ ayat lain, maka ini bukan
berarti menghilangkan item tersebut tetapi dengan pengertian lebih menegaskan masalahnya. Kalau terjadi hal
yang saling bertentangan antar gambar atau terhadap spesifikasi, maka yang diambil sebagai patokan adalah
yang mempunyai bobot teknis dan atau yang mempunyai bobot biaya yang paling tinggi. Proyek dibebaskan
PERENCANAAN REHAB TOTAL KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS MEKANIKAL DAN ELETRIKAL

dari patent dan lain-lain untuk segala macam pengadaan bahan dan cara pemasangan, claim atau tuntutan
terhadap hak-hak khusus seperti patent dan lain-lain.

H. Koordinasi
Pada waktu pengadaan material dan pemasangan, Pemborong instalasi telepon wajib mengadakan
koordinasi dengan bagian-bagian pekerjaan /Pemborong lain atas petunjuk Perencana dan Pengawas/MK.
Apabila ada item pekerjaan oleh pemborong lain, maka pemborong wajib meyiapkan/ menyerahkan bahan-
bahan tersebut dan penjelasan untuk pema-sangan. Selama pemasangan oleh pemborong lain, maka menjadi
kewajiban Pemborong telepon untuk hadir dan memberi petunjuk bersama Perencana dan Pengawas/MK,
sehingga hasilnya akan sesuai dengan kebutuhan instalasi. Dalam melaksanakan pekerjan Pemborong
diwajibkan untuk mengadakan koordinasi dengan pemborong lainnya atas petunjuk Manajamen Konstruksi.
I. Gambar Kerja/ Shop Drawing
Setiap pelaksanaan sebelum pemasangan instalasi atau pengadaan material, Pemborong Wajib
mengajukan pada Perencana dan Pengawas/MK untuk disetujui gambar kerja/ shop drawing 4 (empat) set,
paling lambat 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Kerja (SPK)
J. Instruksi Pemakaian, Operasi Peralatan dan cara-cara pemeliharaan
Pemborong wajib menyerahkan kepada pemilik, 1 (satu) bulan sebelum serah terima, sebanyak 3
(tiga) set instalasi/ manual untuk menjalankannya, meng-gunakan/ mengoperasikan dan pemeliharaan/
maintenance semua per-alatan. Juga termasuk pemborong harus mendidik orang-orang, untuk menjalankan
dan pemeliharaan alat-alat tersebut. Segala ongkos-ongkos tersebut adalah menjadi tanggungan pemborong.

2. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan yang diuraikan di bawah ini adalah pengadaan, pemasangan, uji coba, perijinan
baik secara fisik, sistem maupun administratif sebagai suatu sistem komunikasi telepon yang memiliki features
lengkap, yang berfungsi dan beroperasi dengan baik.
Secara umum disebutkan butir demi butir yang termasuk didalam lingkup pekerjaan ini adalah pengurusan,
pengadaan, pemasangan, uji coba yang mencakup dan diuraikan antara lain sebagai berikut.
a. Pengadaan dan Pemasangan box Telkom
b. Saluran/ jaringan kabel BOX /TB yang berada di bangunan.
c. Instalasi Telepon lengkap kabel, konduit, outlet pada ruangan unit lain-lain.
d. Melakukan supervisi, commisioning, pengetesan dan uji coba sehingga sistem telepon ini mulai dari
kabel jaringan luar, Distribution Box, Terminal Box, Kabel didalam bangunan sampai ke pesawat telepon,
dapat berfungsi dengan benar dan baik untuk selanjutnya dapat diserahkan kepada pemilik bangunan.
e. Pengurusan administratif, izin, uji type dan pengujian instalasi dari pihak Perumtel serta penyambungan
sistem telepon yang dipasang ini ke jaringan/ saluran Perumtel.
PERENCANAAN REHAB TOTAL KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS MEKANIKAL DAN ELETRIKAL

f. Melaksanakan masa pemeliharaan selama 6 bulan, termasuk penyediaan suku cadang.


g. Melaksanakan masa garansi yang tertera di dalam kontrak pekerjaan
h. Menyerahkan dokumentasi, "as built drawing", informasi, manual, drawing/ diagrams, parts list,
administration dan maintenance service dan lain-lain.
i. Membantu pengurusan dan pengadaan saluran sambungan Perumtel sebanyak saluran dari Perumtel.

3. PENYEBUTAN DAN BATASAN


Pemborong yang disertakan didalam lelang ini adalah pemborong-pemborong yang telah mempunyai
pengalaman di beberapa bangunan dengan nilai baik. Hal-hal yang diuraikan/ digambarkan pada lingkup pekerjaan
ini dan pada bagian-bagian lain daripada dokumen pelelangan tidaklah terbatas pada penulisan harfiah/ gambar
kerja saja, semua harus diartikan secara lengkap, terpasang dan berfungsi. Bila ada komponen atau bagian yang
dari suatu item/ peralatan yang diuraikan, maka diartikan disini bahwa komponen bagian harus diadakan
sedemikian rupa sehingga item/ peralatan tersebut dapat dipasang dan berfungsi dengan baik. dicontohkan item:
pemasangan kabel didalam bangunan. Untuk item ini maka dengan sendirinya minimal akan terdiri atas
antara lain : Kabel, Rak kabel biladiperlukan, klem, terminal/ terminasi, pemasangan, pengetesan, uji-coba dan
lain-lain.

4. SPESIFIKASI TEKNIS KHUSUS


1. Pemasangan :
a. Umum :
Semua material yang didalam pengirimannya dalam keadaan terbungkus apabila bungkus/ kolinya
akan dibuka, maka harus dilakukan secara hati-hati dan rapih. Material harus dihindari dari air, debu dan
kemungkinan kerusakan lainnya. Finishing tambahan dan penyiapan ruangan harus sesuai persyaratan/
requirement peralatan harus disiapkan oleh pemborong.
b. Accessories
Peralatan Utama:
- Harus mengikuti ‘instalation instruction’dari pihak manufacturer
- Penyetelan dapat dilakukan melalui “adjusting screw atau dengan cara lainnya.
- Pemasangan kabel2 harus sesuai dengan penomoran yang telah ditentukan.
Bok Telkom
- Box Telkom dipasang di luar dioning gedung atau menempel didinding luar.
- Penyambungan kabel ke terminal ataupun jumpers harus menggunakan alat penyambung
(connection tool )yang khusus untuk jenis sorderles connetion terminals type.
Pesawat Telepon :
- Dipasang pada outlet terminal yang telah ada pada tempat/ lokasi yang akan ditentukan pemilik
pada saat pemasangan.
- Mencoba operasi/ bekerjanya pesawat Telepon.
PERENCANAAN REHAB TOTAL KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS MEKANIKAL DAN ELETRIKAL

5. Commissioning Secara Menyeluruh


a. Setelah seluruh sistem terpasang dan testing, maka perlu diperlukan commisioning /trial run.
b. Commisioning terhadap seluruh fasilitas dan performance sistem telepon yang dipasang.

6. Daftar Material
a. Untuk semua material yang ditawarkan, maka Penyedia Jasa/Pemborong wajib mengisi daftar material
yang menyebutkan merk, type dan kelas lengkap dengan brosur /katalog yang dilampirkan pada waktu
lelang.
b. Tabel daftar material ini diutamakan untuk komponen-komponen yang berupa barang-barang produksi
pabrik atau assembling.
c. Tabel daftar material dibawah ini apabila dianggap perlu oleh pemborong dapat saja dirubah
atau ditambahkan atau lebih diperinci pokok-pokoknya harus diisi terutama mutlak diisi merk dan
type.
d. Apabila ada pokok dalam tabel ini yang tidak dapat atau sulit diisi dapat saja tidak diisi namun
perlu diketahui bahwa pengisian tabel ini ikut menjadi bahan peninjauan. Daftar material ini wajib diisi
dan disertakan dalam penawaran.

7. Daftar Material / Standar yang direkomendasikan :


No. Uraian Peralatan Setara

1. Outlet Telepon MK, Clipsal, HAGER ( Type Lux,)

2. Kabel Telepon Supreme, Sinar Ewindo (export), Voksel,

3. Konduit Ega, Clipsal, GVisi

4 Pesawat telephon Panasonic ,NEC, VTI

Persyaratan Teknis System Telepon ini saling melengkapi dan berkaitan dengan Gambar
Perencanaan dan Bill Of Quantity ,sehingga keseluruhan dokumen tersebut merupakan suatu
kesatuan yang tak terpisahkan untuk digunakan sebagai acuan dalam tujuan mencapai hasil
kerja yang maksimal.
Sistem Telepon dalam proyek ini menggunakan system PABX Hibrida ,yang diperuntukan
bagi fungsi Hotel/Perkantoran . Dalam pelaksanaan pekerjaannya ,harus memperhatikan efektifitas
penempatan dan instalasinya ,sehingga sebelum menentukan penempatan titik keluaran /outlet yang
akurat ,perlu berkoordinasi dengan pihak perencana interior .
PERENCANAAN REHAB TOTAL KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS MEKANIKAL DAN ELETRIKAL

PEKERJAAN INTALASI AIR CONDITIONER DAN VENTILASI UDARA

1. Umum
Pekerjaan mekenikal intalasi AC ini harusd dilaksanakan oleh intalatir AC yang telah berpengalaman dalam
pemasangan intalasi AC dan mempunyai tenaga ahli yang sesuai dengan bidangnya Semua ini harus di buktikan
dengan surat-surat/referensi. Pelaksanaan pekerjaan intalasi AC ini di samping rencana kerja dan syarat-syarat
berlaku ketentuan- ketentuan sebagai berikut.
a. Dalam pemakaian bahan, baik kapasitas, kualitas dan cara-cara pemasangan harus sesuai: SMACNA,
ASHRAE, ARI, NFPA, ASTM, ASME, dan lain-lain.
b. Peraturan-peraturan dan persyaratan-persyaratan yang dikeluarkan oleh pabrik yang membuat peralatan-
peralatan yang akan dipakai.
c. Peratuaran persyaratan yang dikerluarkan oleh Dinas / Pemerintah Setempat.

Semua gambar-gambar kerja atau shop Drawing yang di buat oleh kontraktor instalatir, sebelum dilaksanakan
terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan konsultan Pengawas.
2. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini hanya meliputi dari pemasangan instalasi AC itu saja sendiri, sedangkan pengadaan merupakan
item pekerjaan diluar lingkup dari pekerjaan saat ini. Lingkup pekerjaan yang di laksanakan: Pekerjaan instalasi
AC
3. Persyaratan bahan dan speksipikasi teknis.
Semua pengawatan Control maupun motor stater adalah pegawatan pabrik (factory wiring) didalam motor panel
yang weather proof dan terdiri dari control fuse, positin (on-off, pump down) selector swit, hing and low pressure
cut out, low chille water temperature safety, low oil pressure protection untuk masing-masing compressor dan fan
motor circuit bereaker, on-off switch,thermostat untuk supply retrun chilled water dari type multi stage dan solid
stage yang mudah di atur.
4. Cara pelaksanaan
a. System
1) System Instalasi AC untuk bangunan merupakan system Pararel, dengan mengunakan unit rencana
penempatan AC yang satu dengan lainnya.
2) Dengan mengunakan system AC tersebut maka pengoprasian unit AC dapat dilakukan secara tersendiri,
tanpa harus menghidupkan peralatan lain yang tidak berhubungan dengan ruangan yang bersangkutan.
3) Udara dingin yang dihasilkan setiap unit AC akan ditribusikan setiap unit AC akan didistribusikan melealui
saluran udara (ducting) yang di bentuk dari lembaran baja lapis seng (galvanized iron sheet) dengan lapisan
isolasi panas dan vapour barrier disisi luarnya.
PERENCANAAN REHAB TOTAL KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS MEKANIKAL DAN ELETRIKAL

4) Udara dingin tersebut akan disebarkan secara merata keseluruh ruangan menggunakan suplai air grille yang
terpasang pada plafond.
5) Udara segar dari luar bangunan akan di berikan kae dalam system AC dengan cara mengambil lansung dari
luar udara.
6) Toilet dan pantry/dapur akan dilengkapi dengan system ventilasi dengan cara membuang udara (exhaust)
dari dalam runagan langsung keluar gedung.
7) Udara pengganti akan di ambil dari udara dingin yang ada diruang di dekatnya, melalui grille pada pintu
menuju ruangan Pantry/dapur dan toilet. Dengan demikian, udara didalam Pantry dan toilet akan disirkilasi
dengan baik.

b. Ducting
1) Kontraktor AC harus menyediakan semua material untuk pekerjaan ducting dan membuat serta memasang
ducting sesuai dengan gambar rencana, lengkap dengan pengantung dan penyangga.
2) Material untuk pekerjaan ducting adalah galvanized steel lembar baja lapis seng, mempunyai S II dan di buat
secara proses lock-foming ducting udara di bentuk dari bahan tersebut di atas sesuai dengan setandar
SMACNA (USA).
3) Setiap percabangan harus diberi tambahan penggantung dan setiap ujung ducting harus mempunyai
penggantung sendiri.
4) Penggantung harus di cat akhir dengan cat besi warna putih dengan cat dasar meni.

c. Garansi Intalasi
a. Kontraktor AC harus menjamin penyuplaian dari peralatan (part) bilamana diperlukan.
b. Selama masa garansi alat-alat yang rusak yang disebabkan dari mutu barang/mesin, Kontraktor
AC. c. Lamanya masa garansi untuk peralatan/mesin adalah 12 bulan.
d. Intalasi ducting, pipa dan lain-lain adalah 12 bulan.
PERENCANAAN REHAB TOTAL KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS MEKANIKAL DAN ELETRIKAL

TABEL SPESIFIKASI

NO DESKRIPSI/MATERIAL SETARA
I ELEKTRIKAL
1 Lampu/Armature Interlite,Artolite atau Setara
2 Komponen lampu
- Ballast Phillips atau Setara,Osram,May &Christe
- Tubee Phillips atau Setara,Osram,May &Christe
- Fitting Phillips atau Setara,Osram,May &Christe
- Capasitor Phillips atau Setara,Osram,May &Christe
- Stater Phillips atau Setara,Osram,May &Christe

3 Saklar,Stop Kontak MK,National/Panasonic,Merten


4 Kabel Power NYY,NYFGBY Supreme,Kabelindo,Kabel metal,Tranka
5 Kabel Instalasi NYA,NYM Supreme,Kabelindo,Kabel metal,Tranka
6 Panel Daya & Panel Penerangan
- Housing EGA,DUTA,TRIAS,INDUSTIRA
- MCCB,MCB MG,ABB,Moeller
- Kontaktor TELEMEKANIK atau Setara

7 Telepon (PABX) Siemens,Phillips


8 Pipa Konduit EGA.Clipsal
9 Rak kabel Interack,METOSU
PERENCANAAN REHAB TOTAL KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS MEKANIKAL DAN ELETRIKAL

KETENTUAN TEKNIS PEKERJAAN PLUMBING

PEKERJAAN PLUMBING

1. Ketentuan Umum
a. Lingkup Pekerjaan
Spesifikasi ini mencakup kebutuhan untuk pelaksanaan pekerjaan plumbing, sebagaimana yang ditunjukkan
pada gambar rencana yang terdiri dari, tetapi tidak terbatas pada :
1) Pengadaan dan pemasangan pompa-pompa air bersih.
2) Pengadaan dan Pemasangan peralatan Tanki Septik.
3) Pengadaan dan pemasangan Tandon Air Bersih. (Roof Tank)
4) Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi air bersih, air kotor, air bekas ;Vent dan air hujan.
Sesuai dengan gambar rencana dan buku spesifikasi ini.
5) Pengadaan dan pemasangan peralatan-peralatan carbon dan sand filter air.
6) Pengetesan dan pengujian dari seluruh instalasi plambing yang terpasang.
7) Pengadaan masa pemeliharaan selama waktu yang ditentukan oleh Pemberi Tugas (3 bulan).
8) Pembuatan soft drawing bagi instalasi yang akan dipasang dan pembuatan As built drawing bagi
instalasi yang telah terpasang.
b. Koordinasi
1) Gambar-gambar rencana melingkupi tata letak tersebut umum dari peralatan, pemipaan, gambar-
gambar detail dan lain-lain.
Pemborong harus memodifikasi tata letak tersebut sebagaimana yang dibutuhkan untuk mendapatkan
pemasangan yang sempurna dari peralatan tersebut.
2) Setiap pekerjaan yang disebutkan dalam spesifikasi ini, tapi tidak ditunjukkan dalam gambar atau
sebaliknya, harus dilengkapi dan dipasang sebagaimana layaknya, tanpa adanya biaya tambah .Semua
pekerjaan galian dan penimbunan yang ada sehubungan dengan pekerjaan plumbing baik untuk ukuran
dan kesesuaian gambar pelaksanaan merupakan tanggung jawab Pemborong Plambing. Semua
pekerjaan pembuatan dudukan / pondasi untuk pompa / mesin dilakukan oleh Pemborong Plambing,
termasuk pembuatan tali air disekitar pondasi pompa. Semua penarikan pipa air bersih yang tidak
tercantum dalam gambar-gambar dan spesifikasi dilakukan oleh pihak lain, Pemborong plambing harus
berkoordinasi dan memberikan data-data, ukuran dan gambar-gambar kepada pihak lainnya yang
mengerjakannya. Dalam hal dimana ada lebih dari satu Pemborong dengan tingkat prioritas tanggung
jawab yang sama dan bagian pekerjaannya terletak berdampingan, maka masing-masing pemborong
wajib melakukan perapihan pada bagian pekerjaannya serta melindungi bagian pekerjaan Pemborong lain,
sedemikian rupa sehingga tidak cacat akibat pelaksanaan pekerjaan menurut bagiannya.
PERENCANAAN REHAB TOTAL KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS MEKANIKAL DAN ELETRIKAL

c. Pengajuan-pengajuan
Sebelum melaksanakan pekerjaan, Pemborong harus mengajukan :
1) Daftar Material dari seluruh komponen peralatan yang akan dipasang.
2) Shop drawing yang menunjukkan secara terinci pekerjaan-pekerjaan / pemasangan peralatan dan
pemipaan, penyambungan dengan pekerjaan-pekerjaan lain atau pekerjaan-pekerjaan yang sulit
dilaksanakan. Ataupun perubahan/modifikasi yang diusulkan terhadap gambar rencana.
3) Prosedur pemasangan yang dikeluarkan oleh pabrik (jika ada) dari peralatan-peralatan yang akan
dipasang.
4) Contoh-contoh material (brosur-brosur untuk peralatan-peralatan yang besar) dari material / peralatan
yang akan dipasang.
d. Review
Direksi Pengawas akan memeriksa (mereview) pengajuan-pengajuan dari Pemborong dan memberi
komentar atas hal tersebut.
Pemborong harus memofifikasi / merevisi pengajuannya sesuai dengan komentar Direksi Pengawas,
sampai didapat persetujuan dari Direksi.
e. Standard dan Kode
Kecuali ditentukan lain dalam gambar rencana, maka pada pekerjaan ini berlaku peraturan-peraturan
sebagai berikut :
1) Standard Normalisasi Indonesia (SNI)
2) Peraturan Badan Pemadam Kebakaran setempat.
3) Ketentuan pencegahan dan penanggulangan kebakaran pada bangunan gedung – Departemen PU.
4) National Fire Protection Association (NFPA) 13 dan 14.
5) Pedoman Plambing Indonesia.
f. Gambar Instalasi Terpasang dan Petunjuk Operasi
1) Apabila pekerjaan telah selesai dilaksanakan dan telah serah terima pertama. Pemborong wajib
menyerahkan gambar-gambar instalasi terpasang sebanyak 3 set cetak biru dan 1 set transparan.
2) Pemborong juga berkewajiban untuk menyerahkan 3 set petunjuk operasi dan perawatan / maintenance
dari system yang dipasang.

2. Sistem
a. Air Bersih
Sumber air untuk proyek ini adalah dari air sumur/tanah yang langsung dipompa menuju roof
tank. Sebelum didistribusikan air dari roof tank di filter melalui carbon dan sand filter.
Selanjutnya dengan menggunakan pompa booster package, air bersih salurkan ke jaringan unit
fixture.
PERENCANAAN REHAB TOTAL KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS MEKANIKAL DAN ELETRIKAL

Suatu keadaan dimana Pemborong tidak mungkin menghasilkan kualitas pengerjaan yang terbaik, Pemborong
wajib memberitahukan secara tertulis kepada Pengawas dan mengajukan saran-saran perbaikan /
perubahan.
Apabila hal ini tidak dilakukan, Pemborong tetap bertanggung jawab atas kerugian-kerugian yang mungkin
ditimbulkan.

b. Sistem Pembuangan Air Kotor dan Air Buangan


1) Air Kotor dan Buangan.
Diadakan pemisahan antara air kotor, buangan dari klosed / WC dan air buangan dari urinoir dengan air
bekas dari Wastafel atau floor drain. Pengumpulan digunakan sistem bercabang yang berupa pipa-pipa
horizontal kemudian disalurkan ke tanki septic dan drainase.

2) Pipa Ventilasi.
Untuk pipa ventilasi dipasang bersatu dengan dinding. Pada ujung pipa ventilasi dipasang vent cup.
Instalasi harus rapi tidak bocor dan untuk sistem maupun layoutnya bisa dilihat pada gambar
perencanaan.

3. Persyaratan Teknis Khusus Pemipaan


a. Pemipaan
1) Untuk Pipa – pipa jaringan/Instalasi sistem air bersih digunakan pipa-pipa besi tergalvanisir (Galvanized
Iron Pipe / GIP) kelas B dengan serie 150 dan harus memenuhi persyaratan BS 1387 – 1967 atau
standard-standard lainnya yang disetujui oleh Pemilik Proyek / Perencana / MK.
2) Khusus pipa cabang air Kotor, dan air buangan pada digunakan uPVC class AW type plain End / TS
End.
3) Untuk Pipa cabang jaringan air kotor / air bekas, pipa ventilasi, pencabangan digunakan pipa uPVC type
AW, sesuai standard SNI, JIS.
Pemborong harus dapat memberikan jaminan produk (Guarante of Product) terhadap pemakaian pipa,
tenaga supervisor pabrik (product) dan sistem pemasangannya yang dilakukan oleh pengawasan pabrik.
4) Pipa air hujan termasuk elbow, dari instalasi vertikal sampai belokan di lantai dasar menggunakan pipa
PVC-AW.
b. Peralatan Pemipaan
KATUP-KATUP
1) Gate Valve
Digunakan tipe bronze body non rising stem screwed bonnet solid wedge disk screwed end untuk
valve sampai dengan Diameter 50 mm dan bisa digunakan tipe Butterfly untuk diameter 12 s/d 25
mm.
PERENCANAAN REHAB TOTAL KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS MEKANIKAL DAN ELETRIKAL

Digunakan tipe flanged atau lugged body stainless steel disk stainless steel shaft hand wheel
operated with position indicator untuk valve lebih besar dari 50 mm dengan body material cast iron
untuk tekanan 150 psi.
2) Check Valve :
Digunakan material bronze body swing type Y Pattern screwed cup metal
disk screwed end untuk valve sampai dengan diameter 50 mm.
Digunakan material swing silent type dengan stainless steel disk dengan body material cast
iron untuk tekanan 150 psi dan carbon steel untuk tekanan 300 psi.

3) Strainer
Digunakan tipe bronze body screwed cap stainless steel mess end untuk strainer sampai dengan
diameter 50 mm.Digunakan Y Pattern stainless steel perforated screen bolted bonnet flanged end
untuk strainer lebih besar dari diameter 50 mm.
4) Flexible Connection / Joint
Digunakan flexible connection / Joint model double sphere dengan material Neoprene Rubber
yang dapat menahan tekanan sampai 10 kg / cm2. Tekanan kerja katup untuk peralatan pompa
distribusi adalah minimal 80 psi Tekanan kerja valve-valve untuk pipa-pipa distribusi selain tersebut
diatas bisa dipakai katup dengan tekanan kerja 80 psi.
4. Syarat-Syarat Pemasangan
a. Umum
1) Penetapan lokasi dari peralatan sanitair, fixture-fixture floor drain dan roof drain, pipa-pipa
cabang harus diperiksa sesuai dengan gambar-gambar perencanaan mekanikal dan arsitektur, dan
disesuaikan dengan dimensi yang diberikan oleh pabrik pembuatnya.
2) Pelaksanaan pemasangan harus direncanakan dengan baik dan semua pembongkaran bagian-bagian
bangunan yang lainnya hanya boleh dilakukan setelah ada izin tertulis dari Pengawas. Pemborong
bertanggung jawab atas Pembobokan / penambalan tanpa tambahan biaya.
3) Pada setiap cabang utama pipa air bersih yang disambungkan ke pipa tegak pada shaft untuk setiap
lantai, harus dilengkapi dengan katup-katup untuk mengisolir setiap cabang dari keseluruhan
sistem agar dapat dilakukan perbaikan-perbaikan yang perlu untuk fixture pada lantai tersebut tanpa
mengganggu pelayanan air pada lantai-lantai yang lain.
4) Pemborong bertanggung jawab atas penyediaan data lokasi pemasangan yang tepat. Pemasangan
pada konstruksi bangunan yang dicor dengan beton dilaksanakan oleh Pemborong struktur atas
petunjuk Pemborong plambing.
5) Insert (tempat penyekrupan) harus ditanam dengan baik dalam dinding atau lantai dan rata dengan
permukaan akhir (finish) dari dinding atau lantai tersebut dan setelah alat-alat tersebut terpasang insert
harus tidak tampak.
PERENCANAAN REHAB TOTAL KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS MEKANIKAL DAN ELETRIKAL

6) Apabila digunakan baut tembus (though bolt) harus dipasang plat penahan pada sisi yang lain
dari dinding atau lantai tersebut.
7) Galian pipa-pipa dalam tanah harus dibuat dengan kedalaman dan kemiringan yang tepat.
8) Dasar lubang galian harus cukup stabil dan rata sehingga seluruh panjang pipa terletak / tertumpu
dengan baik.
9) Untuk pipa-pipa air bersih dan air baku yang terlihat (expose) harus diberi lapisan (cat) finish dengan
warna yang ditentukan kemudian oleh Direksi.
10) Pipa yang ditanam dalam tanah harus diberi lapisan pasir kurang lebih 10 cm disekelilingnya. Jenis
pasir adalah pasir urug yang bebas dari
batu.
11) Selama pemasangan berkala, Pemborong harus menutup setiap ujung pipa yang terbuka untuk
mencegah masuknya tanah, debu, kotoran dan lain-lain.
12) Semua sambungan/cabang pipa pembuangan air kotor (sanitair) harus dibuat dengan cabang Y, pipa
mendatar untuk air kotor & air hujan memiliki kemiringan minimal 1 %.
13) Pipa-pipa pembuangan air hujan dari bangunan disambungkan ke saluran utama diluar bangunan
dengan bak kontrol (junction box) dari
beton.
14) “Roughing in” untuk pipa dan fixtures harus dibuat bersama-sama dengan pelaksanaan konstruksi
bangunannnya.
Pemborong harus memberikan informasi kepada Pemborong Struktur tentang posisi lubang pipa
pada
dinding dan lantai, dan apabila diperlukan semua pipa dan fitting yang harus ditanam dalam beton
harus dibersihkan benar-benar dan bebas dari karat dan cat.
15) Semua sambungan yang menghubungkan pipa-pipa dengan diameter yang berbeda harus
menggunakan “Reducing Fitting”. Sedapat mungkin harus digunakan belokan-belokan dari jensi “Long
Radius”, “Short Radius” hanya boleh digunakan apabila kondisi setempat tidak memungkinkan
digunakan belokan jenis long radius dan Pemborong harus memberitahukan hal ini kepada Pengawas.
Fitting dan alat-alat lain yang akan menimbulkan tahanan aliran yang tidak wajar tidak boleh digunakan.
16) Pipa-pipa tidak boleh menembus kolom, kaki kolom, kepala kolom, ataupun balok, tanpa
pendapatkan izin tertulis dari Pemberi Tugas atau Pengawas.
17) Sleeves untuk pipa-pipa harus dipasang dengan baik setiap kali pipa tersebut menembus konstruksi
beton.
18) Sleeves harus mempunyai ukuran yang cukup dengan ketebalan minimal 0,2 cm dan memberikan
kelonggaran kira-kira 1 cm pada masing-masing sisi diluar pipa ataupun isolasinya.
19) Sleeves untuk dinding dibuat dari pipa baja.
PERENCANAAN REHAB TOTAL KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS MEKANIKAL DAN ELETRIKAL

20) Untuk pipa-pipa yang menembus konstruksi bangunan yang mempunyai lapisan kedap air
(water proofing) harus dari jenis “Flashing Sleeves”. Flens dari sleeves tersebut harus menjadi satu
atau diberi klem yang akan mengikat “Flashing Sleeves”.
21) Rongga antara pipa dan sleeves harus kedap air, karena akan diisi dengan gasket atau media lain yang
secara umum
dipakai.
22) Semua pia harus diikat / ditetapkan dengan kuat pada penggantung atau angker yang harus
cukup kokoh (rigid).
Pipa-pipa tersebut harus ditumpu untuk menjaga agar tidak berubah tempatnya, inklinasinya
harus tetap, untuk mencegah timbulnya getaran, dan harus sedemikian rupa sehingga masih
memungkinkah konstruksi dan expansi pipa oleh perubahan temperatur.
23) Pipa horizontal harus digantung dengan penggantung yang dapat diatur (adjustable) dengan
jarak antara penggantung tidak lebih dari 3 meter.
24) Pemborong harus mengajukan konstruksi dari penggantung untuk disetujui oleh Pengawas.
Penggantung yang terbuat dari kawat, rantai, strap ataupun perforated strip tidak boleh
digunakan.
25) Penggantung atau penumpu pipa harus disekrupkan (terikat) pada konstruksi bangunan dengan insert
yang dipasang pada waktu pengecoran beton atau pembobokan, atau dengan baut tembok (Ramset
Bolt).

26) Pipa vertikal harus ditumpu dengan klem (Clamp atau Collar), paling jauh dengan jarak antara dua lantai
(tingkat).
27) Penggantung / penumpu pipa dan peralatan logam lainnya yang akan tertutup oleh tembok atau bagian
bangunan lainnya harus dilapisi terlebih dahulu dengan cat menie atau cat penahan karat, jenis Zinc
Chromate yang dilaksanakan dalam 2 bagian (2 lapis).

b. Pemasangan Peralatan Utama


1) Sebelum unit-unit pompa dipasang pada lokasi yang telah ditentukan, Pemborong diwajibkan untuk
membuat gambar shop drawing yang menunjukkan dalam penempatan, rincian pemasangan,
potongan- potongan gambar, shop drawing tersebut harus dimintakan persetujuannya kepada
Pengawas dan Perencana.
2) Seluruh unit pompa harus dipasang pada dudukan / pondasi dan diberi peredam getaran pada bagian
baseplate pompa.
3) Penempatan antara motor dan pompa harus dijaga agar betul-betul segaris sehingga dapat
memperkecil proses keausan dan getaran yang ditimbulkan akibat dari perputaran motor pompa.
4) Pada masing-masing fondasi pondasi pompa harus dibuatkan tali air untuk menampung drainase dari
tetesan-tetesan yang mungkin timbul dari pompa.
PERENCANAAN REHAB TOTAL KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS MEKANIKAL DAN ELETRIKAL

5) Pemasangan pengkabelan dari Panel Pompa ke tiap-tiap unit pompa harus menggunakan konduit jenis
high impact.
6) Pemborong harus membuat pemipaan dari pompa penguras sampai ke saluran pembuangan.

c. Instalasi Pemipaan
1) Sistem Penyambungan Pipa
 Pipa Air Bersih
Digunakan sambungan ulir / screwed atau las untuk pipa berdiameter 65 mm kebawah dan
menggunakan sambungan flanged untuk diameter pipa 75 mm keatas dari bahan yang sesuai
dengan jenis bahan pipanya. Pembuatan ulir harus dengan peralatan tap dan dilas
berpresisi tinggi (bermesin) pada sambungan ulir yang sering kali dibuka harus dipasang
water mour. Sambungan flanged dilakukan pada setiap belokan dan pada setiap dua batang
pipa pada pipa lurus. Untuk memperkuat terhadap kebocoran, penyambungan pipa dengan ulir
harus terlebih dulu diberi lapisan red lead cement atau pintalan khusus dari asbes. Untuk
sambungan flanged harus dilengkapi rubbber set / ring, seal dari karet secara homogen.

 Pipa Air Kotor / Buangan, Ventilasi dan Air Hujan


Digunakan sistem lem / solvent cement untuk pengikatnya terutama untuk pipa-pipa
cabang atau pipa yang berdiameter kecil, khusus instalasi air kotor/buangan dan pipa
ventilasi.
Sistem Penyambungan uPVC harus memenuhi standard JWWA S 101–1967, dimana
untuk ukuran nominal pipa 50 mm kebawah menggunakan solvent cement dan untuk pipa 65
mm keatas menggunakan solvent cement joint. Khususnya untuk pemakaian di lapangan
(site) jumlah maupun takaran solvent cement harus memenuhi standard.
2) Penggantung / Penumpu Pipa
Semua pipa harus diikat/ditetapkan dan dibaut dengan kuat lengkap dengan penggantung
atau angker yang kokoh (rigid), agar inklinasinya tetap, untuk mencegah timbulnya getaran. Standard yang
dipersyaratkan harus buatan pabrik (lokal standard) dengan ketelitian tinggi sesuai gambar rencana. Pipa
horizontal harus digantung dengan penggantung yang dapat diatur dengan jarak maksimum tidak lebih
dari 250 cm.
Pipa-pipa yang menembus dinding harus diberikan Sleeve dengan rongga 1 mm. Rongga pipa
karena adanya sleeve harus diberi bahan khusus rubber seal yang elastis. Untuk mencegah getaran pada
penggantung harus dipakai dudukan terbuat dari karet getas. Pemasangan pipa harus rata dan rapih, serta
rigid baik untuk pipa horizontal maupun untuk sistem pemipaan vertikal. Penggantung tau penumpu pipa
adalah standard product dan harus disekrup / terikat pada konstruksi bangunan dengan angker yang
dipasang pada waktu pengecoran beton atau dengan ramset. Pipa-pipa vertikal harus ditumpu dengan
bahan kayu jati serta klem (Clamp) dan dibuat dengan jarak tidak lebih dari 250 cm untuk setiap klem.
PERENCANAAN REHAB TOTAL KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS MEKANIKAL DAN ELETRIKAL

3) Pemasangan Fixtures, Fitting dan sebagainya


Semua fixtures harus dipasang dengan baik dan didalamnya bebas dari kotoran yang akan
mengganggu aliran atau kebersihan air, dan harus terpasang dengan kokoh (Rigid) ditempatnya dengan
tumpuan yang mantap. Semua fixtures, fitting, pipa-pipa air dilaksanakan harus rapi tidak mengganggu
waktu pemasangan
pemasangan/dinding porselent dan sebagainya dan Pemborong dari Main Kontraktor dan Sub Kontraktor
bertanggung jawab untuk melengkapi komponen tersebut didalam kelengkapan jaringan instalasi plumbing.
Untuk pipa-pipa yang tekanan airnya tinggi/pipa induk, dipasang balok-balok dari beton dengan
campuran yang kuat (K.225) dan dipasang setiap ada sambungan pipa, tee, elbow, valve dan sebagainya.

5. Pengujian Dan Disinfeksi


a. Pengujian Sistem Pembuangan
1) Seluruh sistem pembuangan air harus mempunyai lubang-lubang yang dapat ditutup (plugged)
agar seluruh sistem tersebut dapat diisi dengan air sampai lubang “Vent” tertinggi.
2) Sistem tersebut harus dapat menahan air yang diisikan seperti tersebut diatas, minimal selama 1 (satu)
jam dan penurunan air selama waktu tersebut tidak lebih dari 10 cm.
3) Apabila Pengawas menginginkan pengujian lain disamping pengujian diatas, Pemborong
harus melakukannya tanpa tambahan biaya dan menjadi tanggungan Pemborong.
b. Pengujian Instalasi Sistem Distribusi Air Bersih
1) Sebelum dilakukan pengujian terhadap pemipaan ke seluruh jaringan distribusi air bersih, Pemborong
diwajibkan untuk melakukan pengujian secara parsial terhadap peralatan utama (pompa-pompa,
panel listrik dan panel kontrol, pressure tank dll), Pengujian yang harus dilakukan minimum antara
lain:
a. Debit aliran air
b. Putaran pompa
c. Tekanan pompa
d. Arus kerja motor
e. Cut in / cut off Pressure Tank.
Hasil pengujian ini harus dicatat dan dilaporkan kepada Pengawas / MK untuk diminta persetujuannya.

2) Bersama-sama Pengawas / MK, Pemilik Proyek dan Perencana, Pemborong diwajibkan untuk
melakukan pengujian terhadap performasi peralatan utama dengan sistem yang telah difungsikan
secara penuh. Pengujian ini meliputi:
 Kapasitas pompa
 Arus Kerja Motor
 Kerja Pressure Tank.
PERENCANAAN REHAB TOTAL KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS MEKANIKAL DAN ELETRIKAL

 Tekanan air pada fixture terjauh dan lain-lain.


Hasil pengujian ini harus dicatat dan dilaporkan kepada Pengawas / MK untuk dimintakan
persetujuannya.

3) Setelah Bidang Ruangan Dalam menjadi Tidak Rata (Roughing In) selesai dipasang dan sebelum
memasang fixture-fixture, seluruh sistem distribusi air bersih dan air kotor harus diuji dengan tekanan
hidrostatik sebesar satu setengah kali tekanan kerjanya (working pressure) dengan tekanan 12 kg /
cm2 atau 12 atm untuk seluruh sistem distribusi air bersih sedangkan untuk seluruh sistem distribusi
air kotor dengan tekanan 8 kg / cm2 atau 8 atm dan dibiarkan dalam kondisi ini selama paling kurang
12 (dua belas) jam tanpa mengalami kebocoran pada distribusi pipa dan tekanan tersebut tidak
berubah.
4) Sebelum dilakukan pengujian maka dilakukan Pengglontoran air pada seluruh sistem distribusi
air bersih dan air kotor atau yang disebut dengan sistem Flushing.
c. Kerusakan dan Kegagalan Uji
Apabila pada waktu pemeriksaan atau pengujian ternyata ada kerusakan atau kegagalan dari suatu bagian
dari instalasi atau bahan dari instalasi, maka Pemborong harus mengganti bagian atau bahan yang rusak
atau gagal tersebut dan pemeriksaan / pengujian dilakukan lagi sampai memuaskan Pengawas.

d. Disinfeksi
1) Pemborong harus melaksanakan pembilasan dan desinfeksi dari seluruh instalasi air sebelum
diserahkan kepada Pemberi Tugas.
2) Desinfeksi dilakukan dengan memasukkan larutan “Chlorine” ke dalam sistem pipa, dengan cara /
metode yang disetujui Pemberi Tugas. Dosis chlorine adalah sebesar 50 ppm (Parts per Million).
3) Setelah 16 jam, seluruh sistem pipa tersebut harus dibilas dengan air bersih, sehingga kadar chlorine
menjadi tidak lebih dari 0,2 ppm.
4) Semua katup dalam sistem pipa yang sedang mengalami proses desinfeksi tersebut harus dibuka dan
ditutup beberapa kali selama jangka waktu 16 jam.
6. Pengecatan
a. Semua pipa dilapisi tahan isolasi anti karat bahan sintetik (densil tape).
b. Untuk pipa-pipa dalam plafon agar mudah dikenali diberikan tanda / warna cat pada setiap jarak 4 m
dengan arah aliran pada pipa-pipa induk begitu pula pipa-pipa pada shaft dimana terletak pintu pemeriksaan
standark merek cat yang digunakan minimal product ICI atau Dana Paint.
c. Sebagai Patokan dipakai warna cat sebagai berikut :
1) Untuk Jaringan pipa air bersih dipakai warna biru tua.
2) Untuk Pipa air Kotor dipakai warna hijau.
3) Pipa air buangan atau drain dipakai warna abu - abu
PERENCANAAN REHAB TOTAL KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS MEKANIKAL DAN ELETRIKAL

4) Untuk pipa-pipa exposed tanda-tanda berupa arah panah, arah aliran diluar pipa dipakai warna arah
panah putih Atau ditentukan lain oleh Pemilik Proyek / MK.

7. Spesifikasi Teknis Peralatan Utama


a. Peralatan Utama Sistem Air Bersih
1) Pompa Jetpum
Type Pompa : Standart Jetpum
Kapasitas : 40 liter/menit.
Head Pompa : 35 m.
Putaran Pompa : 1450 rpm.
Daya Pompa : 400 W.
Jumlah : 1 Set
Dalam operasinya, sudah termasuk peralatan-peralatan kontrol antara lain : Pressure Switch, Pressure
Gauge, Pressure Tank, Pump Control, dan accessories lainnya.

2) Pompa transper
Type Pompa : Jetpum
Kapasitas : 40 liter/menit.
Head Pompa : 40 m.
Putaran Pompa : 1450 rpm.
Daya Pompa : 250 W.
Jumlah : 1 unit
Dalam operasinya, sudah termasuk peralatan-peralatan kontrol antara lain : Pressure Switch, Pressure
Gauge, Pressure Tank, Pump Control, dan accessories lainnya.

3) Tandon Atas /Roof Tank


Tandon atas dibagi dalam 2 wing berdasarkan posisi utama toilet yang ada. Dimana masing- masing
tandon menganut spesifikasi sebagai berikut :
Type : Pre-Fabricated Module
Kapasitas : 1000 liter.
Material : Plat Dak Beton
Material Tandon : Serat Kaca/ Fiber Glass
Jumlah : 2 Set
Posisi Tandon Atas disesuaikan dengan kondisi lapangan yang terbaik.
PERENCANAAN REHAB TOTAL KANTOR LURAH KAMPUNG MELAYU

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS MEKANIKAL DAN ELETRIKAL

b. Peralatan Utama Sistem Pembuangan Air Kotor dan Buangan


SEPTIC TANK BIOTEK
Type : Septic Tank Biotek
Kapasitas : 5 m³
Material Lantai Kerja : Beton.
Jumlah : 1 unit
Tangki ini harus dapat menahan beban minimal 2 (dua) kali berat kapasitas isi air. Konstruksinya harus
berupa modul yang pejal.
Standard Kelengkapan Tanki Septik minimal antara lain : Man Hole, Pipa Ventilasi, Lubang pipa peluap
dan drain, dudukan Reservoir dari bahan aluminium dan accessoris lainnya.

8. Pekerjaan Elektrikal Untuk Plambing


a. Lingkup Pekerjaan
Secara Umum pekerjaan ini adalah Starter Motor dan sistem kontrol yang meliputi pekerjaan-pekerjaan
sebagai berikut
1) Pengadaan dan pemasangan panel starter tegangan rendah.
2) Pengadaan dan pemasangan kabel sistem pengindera muka air yang (water level control)
dihubungkan dengan starter pompa.
3) Pengadaan dan pemasangan kabel daya dari starter motor ke box terminal motor.
4) Pengadaan dan pemasangan kabel kontrol :
Dari pusat kontrol detector permukaan air ke panel starter motor.
Dari remote starter ke panel starter motor.
5) Pekerjaan-pekerjaan lainnya yang menunjang pekerjaan-pekerjaan tersebut diatas.

b. Standard dan Peraturan


Seluruh pekerjaan listrik harus dilaksanakan mengikuti standard dalam PUIL terbitan terakhir

d. Bahan dan Tenaga Pelaksana

Semua bahan yang akan dipasang harus baru, dalam keadaan baik dan sesuai dengan yang dimaksud

dalam spesifikasi. Pemborong harus menempatkan di lapangan secara full time seorang koordinator

yang ahli dalam bidang listrik. Berpengalaman dalam pekerjaan yang serupa dan dapat mewakili
Pemborong dengan predikat baik. Tenaga Pelaksana lainnya harus sudah berpengalaman dan sudah biasa
menangani pekerjaan instalasi listrik dengan baik, aman dan rapih.

Anda mungkin juga menyukai