Pasal 1
URAIAN UMUM DAN LINGKUP PEKERJAAN
Spesifikasi teknis ini merupakan ketentuan yang harus di baca dan dimengerti
bersama – sama dengan gambar-gambar rencana, yang keduanya menguraikan tentang
pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pemborong. Identitas pekerjaan seperti peta lokasi,
tempat pekerjaan dilaksanakan dijelaskan dalam gambar rencana. Dalam uraian ini
disebutkan detail dari spesifikasi teknis untuk Pembangunan Rumah Toko (Ruko) di kawasan
Kel. Pasar Lama, Kecamatan Banjar Barat – Banjarmasin kal-Sel. Pengerjaannya akan
diselenggarakan secara hati-hati dan efisien, disesuaikan dengan Spesifikasi Teknis ini dan
dengan petunjuk-petunjuk yang sudah di uraikan.
Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Ruko ini meliputi :
PEKERJAAN BANGUNAN UTAMA :
I. Pekerjaan Persiapan
II. Pekerjaan Tanah dan Pondasi
III. Pekerjaan Pasangan dan Plesteran
IV. Pekerjaan Pintu, Jendela dan Pengunci
V. Pekerjaan Beton
VI. Pekerjaan Lantai dan Dinding
VII. Pekerjaan Rangka dan Penutup Atap.
VIII. Pekerjaan Finishing
IX. Pekerjaan Elektrikal
X. Pekerjaan Plumbing
Pasal 2
PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan persiapan meliputi :
2.1 Pembersihan Lapangan dan Pembongkaran:
Halaman/lapangan kerja terutama dimana lokasi tempat bangunan harus dibersihkan
terlebih dahulu.
2.5 Situasi
1. Lokasi/ tempat pekerjaan yang akan dilaksanakan di Kecamatan Banjar Barat, Kel.
Pasar lama Banjarmasin Kal-Sel.
2. Lapangan pembangunan akan diserahkan kepada pelaksana sebagaimana adanya
untuk itu para calon pemborong wajib meneliti situasi medan, terutama kondisi
tanah yang akan dikerjakan, sifat dan luasnya pekerjaan dan hal lain yang
berpengaruh terhadap harga penawaran.
3. Kelalaian dan kekurang telitian dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk
Claim dikemudian hari.
Pasal 3
PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI
3.1 Pekerjaan Galian
3.1.1 Pekerjaan Persiapan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan – bahan , alat – alat dan
pengangkutan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua “ pekerjaan tanah “
seperti yang disyaratkan dalam gambar rencana dan spesifikasi ini.
b. Meliputi pembersihan areal galian, galian tanah , urugan dan pemadatan tanah utuk
bangunan seperti yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk
Direksi/Pengawas.
3.1.2 Syarat – syarat Pelaksanaan
a. Pekerjaan Pembersihan
1. Seluruh areal galian dan bangunan dibersihkan dari semua belukar/semak, sampah
yang tertanam dan material lain yang tidak diinginkan berada dalam daerah yang
akan dikerjakan, harus dihilangkan, ditimbun dan kemudian dibakar atau dibuang
dengan cara – cara yang disetujui oleh Pengawas.
2. Semua sisa – sisa tanaman seperti akar – akar, rumput – rumput dan sebagainya,
harus dihilangkan/dibuang keluar site yang merupakan tanggungan pemborong.
3. Semua daerah urugan, harus dipadatkan, baik urugan yang telah ada maupun
terhadap urugan yang baru. Tanah urugan harus bersih dari sisa – sisa tumbuhan
atau bahan – bahan yang dapat menimbulkan pelapukan dikemudian hari.
Pasal 4
PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN
a. Bahan
1. Semua bata merah yang digunakan harus dari mutu klas I, padat, keras, benar
ukurannya, mempunyai ujung persegi dan harus sesuai dengan gambar kerja.
2. Semua bata merah yang dipergunakan sebaiknya berasal dari satu tempat. Bata
merah yang akan digunakan dengan ukuran yang mendapat persetujuan Direksi.
3. Bahan-bahan seperti pasir, semen dan air adukan pasangan bata merah mengikuti
ketentuan peraturan pekerjaan beton.
b. Pemasangan.
1. Sebelum dipasang, bata merah harus dibersihkan terlebih dahulu sampai bebas dari
kotoran.
2. Secara umum, bata dipasang dengan adukan (1 SP : 4 PP).
3. Pasangan bata merah dilakukan secara bertahap dan setiap hari tingginya tidak
lebih dari 100 cm atau 5 lapisan bata merah, yang diikuti dengan cor kolom praktis.
4. Pembuatan lubang steger pada pasangan bata merah sama sekali tidak dibenarkan.
5. Semua angker, pipa dan peralatan lainnya harus dipasang bersamaan dengan
pasangan bata merah.
6. Setelah bata merah terpasang, adukan, nat/siar harus dibersihkan dengan sapu lidi
dan kemudian disiram dengan air.
7. Hasil dari pasangan bata merah adalah sesuai dengan gambar kerja. Kerugian
akibat kesalahan pemasangan bata merah, sepenuhnya menjadi tanggungan
Pemborong.
4.2 Pekerjaan Plesteran Dinding
a. Persyaratan Bahan
1. Semen Portland yang digunakan harus dari satu produk, mutu I dan yang
disetujui Direksi pengawas serta memenuhi syarat – syarat yang ditentukan
dalam NI – 8 dan PUBI Tahun 1982.
2. Pasir harus memenuhi NI – 3 pasal 14 dan PUBI 1982
3. Air harus memenuhi NI – 3 pasal 10
4. Campuran (aggregat) untuk plester harus dipilih yang benar-benar bersih dan
bebas dari segala macam kotoran, harus bersih dan melalui ayakan Ø 1,6 – 2,0
mm.
b. Syarat – syarat Pelaksanaan
1. Seluruh plesteran dinding batu bata dengan adukan campuran 1 SP : 4 PP,
kecuali pada dinding batu bata trasraam / rapat air.
2. Untuk dinding batu bata trasraam / rapat air diplester dengan aduk campuran
1 PC : 3 pasir.
3. Pasir yang digunakan harus diayak terlebih dahulu dengan mata ayakan seperti
yang dipersyaratkan.
4. Material lain yang tidak terdapat dalam persyaratan di atas tetapi dibutuhkan
untuk penyelesiaan / penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus bermutu
baik dari jenisnya dan disetujui Pengawas.
5. Semen Portland yang dikirim ke site harus dalam keadaan tertutup atau dalam
kantong yang masih disegel dan berlabel pabriknya, bertuliskan type dan
tingkatannya, dalam keadaan utuh dan tidak ada cacat.
6. Semen harus disimpan ditempat yang kering, berventilasi baik, terlindung,
bersih. Tempat penyimpanan bahan harus cukup menampung kebutuhan
bahan, dilindungi sesuai dengan jenisnya seperti yang disyaratkan dari pabrik.
7. Semua bahan sebelum digunakan harus ditunjukan kepada Direksi Pengawas
untuk mendapatkan persetujuan, lengkap dengan ketentuan / persyaratan dari
pabrik yang bersangkutan. Material yang tidak disetujui harus diganti dengan
material yang lain yang mutunya sesuai dengan persyaratan tanpa biaya
tambahan.
8. Sebelum memulai pekerjaan, Pemborong diharuskan memeriksa site yang
telah disiapkan apakah sudah memenuhi persyaratan untuk dimulainya
pekerjaan.
9. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar, spesifikasi dan lainnya,
Pemborong harus segera melaporkan kepada Direksi/Pengawas. Pemborong
tidak diperkenankan melakukan pekerjaan ditempat tersebut sebelum
kelainan / perbedaan diselesaikan.
10. Tebal Plesteran 1,5 cm dengan hasil ketebalan diding finish 15 cm atau sesuai
yang ditunjukan dalam detail gambar. Ketebalan plesteran yang melebihi 2 cm
harus diberi kawat ayam untuk membantu dan memperkuat daya lekat
plesteran, pada bagian pekerjaan yang diijinkan Direksi Pengawas.
11. Pertemuan plesteran dengan jenis pekerjaan lain ( kosen dan lain sebagainya) ,
dibuat naat (tali air ) lebar minimal 7 mm dalam 5 mm, pada bagian pekerjaan
yang diijinkan Pengawas.
12. Plestean halus ( acian ) digunakan campuran PC dan air sampai mendapatkan
campuran yang homogen. Acian dikerjakan sesudah plesteran berumur 8 hari (
kering betul ).
13. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar
tidak terlalu tiba – tiba, dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali
terlihat kering dan melindungi dari terik panas matahari langsung dengan
bahan penutup yang bias mencegah penyerapan air secara cepat.
14. Pemborong wajib / mengulang / mengganti bila ada kerusakan yang terjadi
selama masa pelaksanaan ( dan masa garansi ), atas biaya Pemborong selama
kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik / Pemakai.
4.3 Pekerjaan Acian
a. Bahan
Bahan – bahan seperti pasir halus, semen, mill tembok dan air adukan mengikuti
ketentuan yang digunakan dalam pekerjaan beton.
b. Pelaksanaan
1. Lakukan pekerjaan acian setelah plesteran/beton berumur 7 hari.
2. Pastikan bahwa kondisi plesteran rata, lurus pada bagian sudut dan siap untuk
diaci.
3. Lakukan pembasahan/penyiraman dengan air terhadap plesteran/beton/bidang
yang akan diaci.
4. Tebal acian tidak boleh lebih dari 3 mm.
5. Gunakan jidar aluminium untuk meratakan acian.
6. Setelah acian setengah kering gunakan kasut kecil untuk merapikan dan
menghaluskan acian secara merata dan tidak bergelombang.
7. Bidang acian harus tetap dibasahi dengan air minimal dalam waktu 7 hari, dan
setelah itu acian baru dikeringkan.
8. Setelah acian benar – benar kering dan atas persetujuan Direksi/Pengawas
pekerjaan, pekerjaan pengecatan/plamiran baru dapat dilaksanakan.
Pasal 5
PEKERJAAN KUSEN, PINTU, JENDELA DAN PENGUNCI
5.1 KUSEN
Kusen dipasang sebelum tembok dikerjakan / sebagian tembok dikerjakan.
Bahan–bahan meliputi :
1. Kusen, Ram Menggunakan Kayu Ulin
2. Daun pintu Panil Menggunakan Kayu lanan
3. Daun Jendela menggunakan Kayu lanan
5.1.1 Bahan-bahan diatas, harus memenuhi persyaratan meliputi :
a. Bebas dari cacat dan mata kayu
b. Lurus dan tidak lapuk
c. Kering dan kuat
d. Tidak bergetah
e. Alur/urat-urat kayu rapi
Pemborong harus menyampaikan secara tertulis bahwa bahan – bahan kayu yang akan
digunakan sudah melalui test yang diadakan di pabrik atau lembaga pengujian bahan lainnya
dengan disertai sertifikat pengujian.
Pekerjaan kusen, daun pintu dan jendela, kayu tersebut harus diketam rapi dan diprofil
yang sama. Kusen, daun pintu dan daun jendela dibuat rapi, tidak baling dan siku pada sudut-
sudutnya. Ukuran kayu yang digunakan :
Pasal 7
PEKERJAAN LANTAI, DINDING DAN PLIN
7.1 Persyaratan Bahan
a. Bahan yang digunakan keramik buatan dalam negeri yang bermutu baik dan yang
disetujui Pengawas.
b. Warna akan ditentukan kemudian, untuk masing – masing warna harus seragam,
warna yang tidak seragam akan ditolak.
c. Tebal bahan minimal 8 mm finishing berglazuur, kekuatan lentur 250 kg / cm
mutu tingkat I ( satu ).
d. Bahan perekat dan pengisi siar dari grouting berwarna, jenis sesuai yang disetujui
Direksi Pengawas.
7.2 Ukuran dan pemasangan :
a. Bahan lantai keramik ukuran 40 x 40 cm produk setara Asia Tile KW 1, dipasang
pada lokasi yang ditunjukan dalam detail gambar.
b. Keramik ukuran 30 x 30 cm anti slip produk setara Asia Tile, dipasang pada lantai
dan KM/WC
c. Keramik ukuran 25 x 25 cm produk setara Asia Tile, dipasang pada dinding
KM/WC.
d. Pengendalian pekerjaan keramik ini harus sesuai dengan peraturan – peraturan
ASTM, NI – 19, PUBI 1982 pasal 31 dan SII – 0023- 81.
e. Semen Portland harus memenuhi NI –8, pasir harus memenuhi PUBI 1982 pasal
11 dan air harus memenuhi syarat – syarat yang ditentukan dalam PUBI 1982
pasal 9.
7.3 Syarat – syarat Pelaksanaan
a. Bahan – bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus
diserahkan contoh – contohnya ( minimum 3 contoh bahan dari 3 jenis produk
yang berlainan ) kepada Pengawas.
b. Sebelum pekerjaan dimulai, Pemborong diwajibkan membuat shop drawing dari
pola keramik yang disetujui Direksi Pengawas.
c. Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat dan
tidak ternoda.
d. Bidang pemasangan harus merupakan bidang yang benar – benar rata.
e. Jarak antara unit – unit pemasangan keramik yang terpasang ( siar – siar ), harus
sama lebar maksimum 3 mm dan kedalaman maksimum 2 mm, atau sesuai detail
gambar serta petunjuk Pengawas, yang membentuk garis – garis sejajar dan lurus
yang sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar – siar yang berpotongan harus
membentuk sudut siku dan saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
f. Bahan perekat dan siar – siar dari bahan grouting sesuai ketentuan persyaratan,
warna bahan perekat / pengisi sesuai dengan warna keramik yang dipasangnya.
g. Pemotongan unit – unit keramik haus menggunakan alat pemotong keramik
khusus sesuai persyaratan dari dari pabrik yang bersangkutan.
h. Keramik yang sudah dipasang, terlebih dahulu unit – unit keramik direndam
dalam air sampai jenuh.
i. Pinggulan pasangan keramik bila dilakukan harus dikerjakan dengan alat gerinda,
sehingga diperoleh hasil pengerjaan yang teratur, siku dan memperoleh bentuk
tepian yang sempurna. Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari pengaruh
pekerjaan lain selama 3 x 24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat pada
permukaannya.
Pasal 8
PEKERJAAN RANGKA ATAP
8.1 Persyaratan Bahan
a. Kuda-kuda Galvalume 0.75 merk taso
b. Reng Galvalume o.45 merk Taso
c. Profil harus sudah mempunyai sertifikat ISO 9001-2008 dan SNI 04096-2007
d. Type screw / mur dan baut menggunakan self drilling screw (SDS).
8.2 Syarat - syarat Pelaksanaan.
a. Konstruksi baja ringan harus dikerjakan oleh tenaga Profesional atau tenaga kerja
yang sudah bersertifikat pada konstruksi baja, dengan menunjukkan sertifikat
resmi. b. Konstruksi baja ringan dirancang hanya berupa system struktur kuda
kuda langsung diikuti dengan reng dari baja tanpa gording dan kaso / usuk.
b. Semua penggunaan aksesories seperti baut reng, baut lisplank dan dinabold Ø 10
65 harus memakai pedoman dari pabrik yang memproduksi baja ringan.
c. Untuk menghindari salah potong material, pengerjaan atau pemotongan dilakukan
di lapangan agar sesuai dengan ukuran yang ada dilapangan.
d. Sebelum dilakukan pemasangan baja, semua bahan ditest pembebanan terlebih
dahulu dan dilaporkan kepada direksi.
e. Sebelum pemasangan agar menunjukkan perhitungan struktur dan shop drawing
kepada direksi / konsultan pengawas.
Pasal 9
PEKERJAAN PENUTUP ATAP
9.1 Persyaratan Bahan
a. Bahan atap genteng metal setara sakura roof
b. Bahan bubungan yang sama dengan bahan genteng penutup atap yang digunakan /
dipasang sesuai yang ditunjukan dalam gambar detail, dipasang dengan adukan 1 PC :
3 pasir.
9.2 Syarat – syarat Pelaksanaan
a. Bahan – bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan
contoh – contohnya kepada Direksi Pengawas untuk mendapatkan Persetujuannya.
b. Sebelum dikerjakan, semua hbahan harus ditunjukan kepada Direksi/Pengawas untuk
mendapat persetujuan. Material yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya
tambahan.
c. Jika dipandang perlu diadakan penukaran / penggantian maka bahan – bahan
penggantian harus disetujui Pengawas yang berdasarkan contoh yang diajukan
Pemborong.
d. Kecuali peralatan / bahan yang tampak pada gambar, Pemborong tidak diperkenankan
untuk memasang bahan lain tanpa persetujuan Pengawas.
e. Pemborong tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu tempat bila ada kelainan
perbedaan di tempat itu, sebel;um kelalaian / perbedaan tersebut terselesaikan.
f. Pemborong wajib memperbaiki / mengulangi / mengganti bila ada kerusakan yang
terjadi selama masa pelaksanaan dan massa garansi, atas biaya Pemborong, selama
kerusakan tersebut bukan disebabkan oleh tindakan Pemberi Tugas.
g. Hasil pemasangan genteng harus merupakan suatu bidang yang rata, landai dengan
kemiringan sesuai detail gambar, jalur – jalur genteng harus lurus, rapih dan tidak
bocor /tampyas.
Pasal 10
PEKERJAAN LISTPLANK KAYU
Pasal 11
PEKERJAAN CAT
X.1 Persyaratan Bahan
a. Bahan : Dari produk setara merk VINILEX
b. Warna : Akan ditentukan kemudian
c. Bahan Plamuur : ICI Acrylic Wallfiller A 931-49001 atau setara disetujui Pengawas.
d. Cat dasar : Cat dasar digunakan ICI Alkali Resisting Primer A – 931/1050.
e. Kapasitas/daya sebar : Maksimal 8 m2/Kg
f. Pengencer : Air bersih maksimum 20%
g. Pengeringan : Minimum setelah 2 jam lapis berikutnya dapat dilakukan.
h. Sistem Pengecatan : Minimal dilakukan 2 lapis
i. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus memnuhi persyaratan dalam PUBI 1982 pasal
54, NI-4. BS no. 3900-1970, AS k-41 dan sesuai ketentuan teknis dari pabrik yang
bersangkutan.
X.2 Syarat – syarat Pelaksanaan
a. Bahan – bahan yang dipergunakan, sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan
contoh – contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Pengawas.
b. Pemborong harus menyerahkan 2 copy ketentuan dan persyaratan teknis operatip dari
pabrik dan contoh percobaan warna cat kepada Pengawas.
c. Sebelum pengecatan dimulai, permukaan bidang pengecatan harus rata, kering dan bersih
dari segala kotoran, minyak dan debu.
d. Plafond siap dicat setelah diplamur terlebih dahulu. Sebelum plafond diplamur,
permukaan pengecatan harus bebas dari retak-retak dan lubang – lubang yang terjadi
akibat pelaksanaan dan setelah disetujui Pengawas.
e. Lapisan plamuur dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang rata.
f. Sesudah selama 3 (tiga) hari plamuran dilakukan dan percobaan warna sudah disetujui
Pengawas, bidang plamuur diamplas dengan amplas besi yang halus No.00, kemudian
dibersihkan dengan bulu ayam sampai bersih.
g. Selanjutnya plafond dicat dengan menggunakan roller. Untuk permukaan dimana
pemakaian roller tidak memungkinkan, dipakai kuas yang baik / halus.
h. Setiap kali lapisan cat dilaksanakan harus dihindarkan terjadinya sentuhan bendabenda
dan pengaruh pekerjaan-pekerjaan sekelilingnya selama 2 jam.
Pasal 12
PEKERJAAN ELEKTRIKAL DAN MEKANIKAL
Pasal 13
PEKERJAAN SANITAIR
13.1 Persyaratan Bahan
a. Closet Jongkok : Digunakan merk setara INA, warna akan ditentukan kemudian.
Pemasangan harus dengan persetujuan Pengawas.
b. Tempat Sabun : Digunakan merk setara INA, warna akan ditentukan kemudian.
Pemasangan harus dengan persetujuan Pengawas
c. Semua material harus memenuhi ukuran, standar dan mudah didapat di pasaran, kecuali
bila ditentukan lain.
d. Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala perlengkapannya, sesuai
standar / peralatan dari pabrik yang bersangkutan.
13.2 Syarat – syarat Pelaksanaan
a. Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukan kepada Direksi/Pengawas beserta
persyaratan / ketentuan pabrik untuk mendapatkan persetujuan. Bahan yang tidak
disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan. Jika dipandang perlu diadakan
penukaran / penggantian bahan pengganti harus disetujui Pengawas berdasarkan
contoh yang diajukan Pemborong.
b. Sebelum pemasangan dimulai, Pemborong harus meneliti gambar – gambar yang
ada dan kondisi di lapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan, cara
pemasangan dan detail – detail sesuai gambar .
c. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara RAB dengan gambar, gambar dengan
spesifikasi dan sebagainya, maka Pemborong harus segera melaporkannya kepada
Pengawas.
d. Pemborong tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat bila ada kelainan /
perbedaan ditempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan. Selama pelaksanaan
harus selalu diadakan pengujian / pemeriksaan untuk kesempurnaan hasil pekerjaan.
e. Pemborong wajib memperbaiki / mengurangi / mengganti bila ada kerusakan yang
terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Pemborong, selama
kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Pemberi Tugas.
f. Pelaksanaan pemasangan harus menghasilkan pekerjaan yang sempurna, rapi dan
lancar dipergunakan / air tidak macet.
g. Membuat beberapa unit resapan air pada lingkungan sekitar lokasi pekerjaan, disain
pada resapan air akan ditentukan kemudian.
h. Pemborong wajib melaksanakan pembersihan akhir terhadap lokasi pekerjaan.
Pasal 14
PENUTUP
Pemborong wajib membuat as built drawing dan setelah pembangunan selesai 100% ,
semua sampah dan bahan-bahan yang tidak berguna harus dibersihkan. Untuk biaya upacara
bangunan yang telah selesai dikerjakan ditanggung oleh Pemborong dengan klasifikasi
maksimal tingkat madya, tanpa memasukan nilainya dalam penawaran. Apabila pada uraian
dan syarat-syarat pekerjaaan, atau hal-hal lain yang berkaitan dengan kegiatan ini belum
disebutkan namun hal tersebut secara teknis menuntut harus dikerjakan yang sama sekali
tidak bisa ditiadakan, maka hal-hal tersebut menjadi tanggung jawab Pemborong.