Anda di halaman 1dari 9

SPESIFIKASI UMUM

PEKERJAAN
PEMBANGUNAN JALAN COR BETON UPT. MAJURIA
KECAMATAN BANYUASIN II

I. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah lingkup kegiatan Pembangunan Kawasan


Transmigrasi dengan pekerjaan Pembangunan Cor Jalan di UPT. Majuria Kecamatan
Banyuasin II, uraian pekerjaan sebagai berikut ;
1. Pekerjaan Umum
2. Pekerjaan Perkerasan Perbutir
3. Pekerjaan Pekerjaan akhir/Finishing.

II. URAIAN UMUM

Pemberian pekerjaan meliputi, mendatangkan (levaransir), pengelola, pengangkutan,


pengarahan tenaga kerja, langsung atau tidak langsung dalam penyelesaian pekerjaan
dengan baik dan menyerahkan pekerjaan dengan sempurna dan lengkap, juga disini
dimaksud pekerjaan-pekerjaan atau bagian-bagian pekerjaan yang walaupun tidak jelas
disebutkan dalam bentuk atau gambar, tetapi masih berada dalam ruang lingkup
pekerjaan bedasarkan kebiasaan yang berlaku dalam bidang pembangunan haruslah
dilaksanakan sesuai dengan petunjuk direksi atau beban pemborong.
Lapangan pekerjaan berada dalam keadaan pada waktu penawaran, termasuk segala
sesuatunya, yang termasuk didalamnya pembersihan lapangan dan sebagainya.
Oleh pemborong pekerjaan haruslah diserahkan dengan sempurna dalam keadaan
selesai, dimana termasuk didalamnya pembersihan lapangan dan sebagainya.

III. TATA TERTIB

Sebelum memulai dan berlangsungnya pekerjaan, pemborong diwajibkan untuk


memasang tanda-tanda pengaman dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Pengamanan lalu lintas dibuat dari papan 3 cm dicat dasar kuning dan tulisan warna
hitam.

1|Page
2. Dan pada malam hari dimana ada tempat-tempat penimbunan bahan/material, harus
dipasang lampu penerang.
3. Penempatan bahan-bahan dan alat-alat harus diusahakan sedapat mungkin tidak
mengganggu lalu lintas umum.
4. Apabila terjadi kecelakaan yang disebabkan oleh kelalaian pemborong untuk
pengamanan seperti yang diuraikan diatas, maka sepenuhnya menjadi tanggung
jawab pihak pemborong.
5. Pemasukan dan penempatan material untuk kebutuhan dalam pelaksanaan harus
diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu dan menimbulkan hal-hal yang tidak
diinginkan.
6. Bahan-bahan dan berkas bongkahan yang ridak dipakai lagi harus segera
dibersihkan dan dibuang keluar lokasi pembangunan.
7. Pemasangan dan pembokaran peranca/steiger,agar diatur dan dihindari dari
kemungkinan timbulnya kecelakan terhadap tenaga kerja.

IV. PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Pekerjaan yang dimaksud adalah mempersiapkan semua bahan/material, tenaga


kerja, peralatan dan saran lain yang diperlukan dalam proyek.
2. Khusus untuk bahan-bahan/material yang dianggap sulit didapat dipasaran daerah
setempat, sebaiknya harus dilakukan pemesanan jauh-jauh hari, sehingga waktu
pelaksanaan tidak akan mengalami kesulitan.
3. Mempelajari gambar-gambar pelaksanaan yang sudah menjadi dokumen, dan bila
terdapat terjadi perbedaan dalam pelaksanaan, pemborong harus dengan segera
melapor kepada direksi untuk diteruskan kepada perencanaan dan selanjutnya oleh
perencanaan dibuat gambar-gambar perubahan/penyesuaian.
4. Setelah dikeluarkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), pembororng selambat-
lambatnya 14 (empat belas) hari harus segera memulai pelaksanaan pekerjan.
5. Seluruh pekerjaan persiapan ini direncanakan selesai pada minggu pertama.

V. PELAKSANAAN

1. Gambar-gambar
a. Pemborong harus membuat sendiri perubahan gambar (revisi) bila mana pada
saat pelaksanaan pekerjaan terjadi perubahan-perubahan.
b. Gambar perubahaan itu harus disahkan oleh direksi sebelum dipakai untuk
pedoman.

2|Page
2. Ukuran-ukuran
a. Pemborong harus memeriksa dan meneliti ulang ukuran-ukuran satu sama lain
yang tertera dalam gambar dan meyesuaikan keadaan di lapangan.
b. Pemborong harus memberitahukan kepada direksi, bila mana terdapat hal-hal
yang tidak cocok, juga setiap dimulai sesuatu bagian pekerjaan, terlebih dahulu
harus memberitahukan kepada direksi.
c. Segala akibat kelalaian pemborong dalam melaksanakan ketelitian ukuran ini
menjadi tanggung jawab pemborong.

3. Walaupun dalam bestek ini penggunaan bahan dan pekerjaan tidak semua
diungkapkan, oleh pemborong haruslah diartikan sedemikian rupa seolah-olah
perkataan itu benar-benar tercantum dalam pertelaan tersebut, hal ini jelaslah
termasuk dalam pekerjaan yang diborong dan merupakan perlengkapan/kesatuan
dari unit-unit pekerjaan dan merupakan bagian-bagian yang tidak terpisahkan dalam
satu kesatuan jumlah borongan pekerjaan sesuai dengan gambar dan bestek yang
dilengkapi dengan notulen rapat, pemberian pentunjuk dan penjelasan dengan
semua penambahaan serta pengurangan dalam arti seluas-luasnya.
Pekerjaan ini harus dilakukan pemborong, agar penyelesaiannya/pelaksanaannya
pada umumnya menurut pertimbsngan direksi dapat dicapai secara sempurna. Baik
dalam memuaskan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang belaku dan tercantum
dalam AV.

VI. UKURAN POKOK

1. Ukuran tinggi ditentukan dalam gambar, pemborong wajib memeriksa semua ukuran-
ukuran tersebut dalam bagian-bagian tertentu dari bagian yang tidak dibuat ditempat
pekerjaan sesuai dengan ukuran yang berlaku didalam gambar.
2. Peil/titik duga
Sebagai peil/titik duga (0,00) akan dilakukuan pada waktu pelaksanaan dengan
berpedoman pada muka jalan. Ukuran tinggi dan ukuran-ukuran dalam akan
ditentukan dalam ukuran pokok ini. Pengukuran harus dilakukan dengan secara teliti
dan sesuai dengan ukuran menurut gambar atau menurut petunjuk direksi.

VII. PERSIAPAN LOKASI

1. Uraian umum
pekerjaaan meliputi pengadaan tenaga kerja dan peralatan yang akan digunakan
untuk pekerjaan ini.

3|Page
2. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah perataan dan pemadatan badan jalan
termsuk pembuangan puing-puing bahan yang mudah lapuk dibuang keluar dari
lokasi pekerjaan.

a. Pelaksanaan Pohon-pohon dan tanaman liar lainnya beserta akar-akarnya yang


mengganggu jalannya pelaksanaan pekerjaan harus ditebang dan dibuang keluar
dari lokasi pekerjaan.
b. Bekas bongkaran harus dibuang keluar lokasi sehingga lokasi pekerjaan benar-
benar bersih dari segala macam kotoran.

VIII. PEKERJAAN TANAH DAN PASIR

1. Pelaksanaan Galian Tanah


a. Setelah dilaksanakan pengukuran dan telah dilakukan/ditentukan titik-titik/peil
kemudian dilakukan penggalian tanah.
b. Galian tanah harus terhindar dari genangan air dan bilamana perlu harus
disediakan pompa air/pompa lumpur.
c. Tanah bekas galian, pembuangannya harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak
mengganggu pelaksanaan pekerjaan lainnya.
d. Akar-akar yang terdapat dalam lubang galian harus digali keluar dan galian
tersebut harus ditimbun dengan pasir yang dipadatkan.
e. Seluruh tanah humus bekas galian harus diangkat dan dibuang keluar lokasi.

2. Timbunan Tanah
a. Penimbunan dilaksanakan lapis demi lapis/tahap demi tahap dan setiap tahapan
tidak boleh melebihin ketebalan 20 cm, dan dipadatkan oleh mesin pemadat atau
stemper, kepadatan tanah harus memenuhi standar AASHO (90%).
b. Tanah untuk timbunan harus dibersihkan dari segala macam kotoran seperti sisa-
sisa jasa, bagian-bagian gembur/jelek serta tanah humus.
c. Sebelum melakukan kegiatan tersebut, terlebih dahulu meminta saran dan
petunjuk kepada direksi untuk mendapatkan persetujuhan, serta tidak terjadi
hambatan dalam segala segi pelaksanaan.

3. Pekerjaan Pasir
a. Uraian umum
Pekerjaan meliputi pengadaan bahan material, tenaga kerja dan peralatan.

4|Page
b. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud adalah penimbuanan pasir yang dilaksanakan sesuai
dengan gambar.

c. Pelaksanan
1) Urugan pasir dilaksanakan dibawah sepanjang ris batu bata, dan tempat-
tempat lain yang sesuai dengan gambar.
2) Timbunan tanah kembali pada galian tanah pondasi.
3) Pasir yang digunakan adalah pasir urug yang bersih dan bebas dari segala
kotoran.
4) Penimbunan dibawah beton cor jalan sesuai dengan gambar.
5) Tebal lapisan penimbunan harus sesuai dengan ukuran yang tercantum dalam
gambar untuk masing-masing pekerjaan adalah 10 cm.
6) Sebelum melaksanakan pekerjaan tersebut diatas terlebih dahulu meminta
persetujuhan direksi.

IX. PEKERJAAN RIS BATU BATA

1. Ris batu bata ½ bata ad. 1 Pc : 4 Psr, digunakan untuk Ris sepanjang sisi beton cor
jalan, dan tempat-tempat lain yang ditentukan sesuai dengan gambar.
2. Plesteran Ris batu bata plesteran brafen tebal 15 mm sepanjang sisi luar Ris.
3. Pelaksanaan
a. Galian ris harus benar-benar rata dan waterpass bersih dari segala macam
kotoran.
b. Sebelum pelaksanan pasangan ris batu bata, terlebih dahulu lapisan tanah
humus harus dibuang kemudian ditutup dan dipadatkan dengan pasir urug.
c. Pasir yang digunakan adalah pasir urug dan batu kerikil yang maksimum
berdiameter 2 cm.

X. PEKERJAAN LAPISAN PERKERASAN PERBUTIR JALAN

1. Pekerjaan jalan cor beton


a. Pekerjaan tanah
b. Pekerjaan lapisan pasir
c. Lapisan plastic filler
d. Pekerjaan beton
e. Pekerjaan pasangan wiremesh

5|Page
2. Pekerjaan tanah
a. Sesuai dengan pail pail yang ditetapkan dalam gambar, harus diadakan
penggalian perataan dan atau pengurugan untuk badan jalan serta
pembongkaran bahan-bahan yang mudah rusak atau lapuk seperti akar kayu.
b. Badan jalan yang terlampu tidak rata atau ada lubang-lubang yang dalam harus
diisi dengan tanah keras atau pasir urug dan dipadatkan sampai rata setinggi pail
yang ditentukan dalam gambar.
c. Tanah dasar badan jalan harus diratakan dan dipadatkan hingga mencapai
kepadatan kering 95%, California Bearing Ratio (CBR) 5%.

3. Lapisan pasir
a. Bilamana terdapat kesulitan dalam pelaksanaan sehingga diinginkan perubahan-
perubahan yang menyangkut segi perencanaan, pelakanan lapangan wajib
memberitahu terlebih dahulu kepada direksi.
b. Direksi berhak merubah atau membatalkan pekerjaan bilamana pelaksanan
pekerjaan tidak sesuai dengan gambar kerja dan RKS.
c. Pemakaian bahan-bahan harus memenuhi kualitas laboraturium, seperti semen
dan air kerja yang dipakai.
d. Direksi berhak meneliti ukuran maupun mutu dari bahan, seperti koral, pasir, besi
beton dan lain-lain.

4. Plastic Filler
a. Lingup Pekerjaan
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar, dengan hasil yang
baik dan rapi.
b. Syarat-syarat bahan
Plastik Filler t. 0,2 mm warna hitam, dibentang sepanjang dan selebar badan
jalan cor beton dipasang setalah urugan pasir benar-benar padat dan rata.

5. Beton jalan
a. Lingkup Pekerjaan
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar, dengan hasil yang
baik dan rapi.
b. Bahan bahan untuk adukan beton/ketentuan-ketentuan
1) Portland Cement

6|Page
2) Pasir pasang/beton
3) Split / koral beton
4) Penyimpanan/penimbunan dan split harus dipisahkan satu dengan yang
lainhingga dapat dijamin kedua bahan tersebut tidak tercampur untuk
mendapatkan perbandingan adukan beton yang tepat sesuai dengan mutu
yang ditentukan
5) Air yang digunakan adalah air yang tidak mengandung asam yang terlalu
tinggi dan tidak mengandung lumpur
6) Besi tulangan yang digunakan adalah besi wiremesh ukuran M5

c. Syarat-syarat pelaksanaan
1) Kualitas pekerjaan
Kualitas beton yang digunakan f’c = 14,5 MPa K-175 tebal 12 cm dan harus
memenuhi ketentan-ketentuan lain sesuai dengan peraturan Beton Bertulang
1971 (PBI-1971).
2) Pembesian
Pembuatan tulangan untuk batang batang yang lurus atau pembengkokan,
sambungan dan kait kait dan pembuatan sengkang-sengkang harus sesuai
dengan persyaratan yang tercantum pada PBI 1971.
3) Pemasangan tulangan (wiremesh M5) harus sesuai dengan gambar
konstruksi.
4) Tulangan beton digunakan wiremesh ukuran M5 dengan jarak sengkang 15 –
15 cm.
5) Besi wiremesh yang tidak memenuhi persyaratan segera dikeluarkan dari
lapangan pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada perintah dai pemberi
pekerjaan atau supervise pekerjaan.

d. Pengecoran beton
1) Cara pengadukan harus menggunakan beton mollen
2) Takaran untuk semen, pasir dan split harus disetujui terlebih dahulu oleh
pemberi pekerjaan atau pengawas pekerjaan (supervise)
3) Pengecoran harus dilakukan sebaik mungkin dengan menggunakan alat
penggetar atau stek besi untuk menjamin beton cukup padat dan harus
terhindar dari cacat pada beton seperti keropos dan rongga split tidak
senyawa dengan semen yang dapat memperlemah konstruksi beton

7|Page
4) Apa bila pengecoran beton akan diberhentikan dan diteruskan pada hari
berikutnya maka tempat perhentian tersebut harus disetujui oleh pemberi
pekerjaan atau pengawas

e. Contoh bahan
1) Sebelum pelaksanaan pekerjaan penyedia jasa harus memberikan contoh-
contoh material antara lain besi weirmesh, pasir, split/koral dan semen untuk
mendapatkan persetujuan dari pemberi tugas / konsultan pengawas.
2) Contoh-contoh yang telah disetujui oleh konsultan pengawas akan dipakai
sebagai standart atau pedoman untuk memeriksa / menerima material yang
dikirim oleh pihak penyedia jasa ke site.

f. Syarat-syarat pengiriman dan penyimpanan


1) Bahan harus didatangkan ke tempat pekerjaan dalam keadaan utuh tidak
berkurang atau cacat
2) Untuk bahan dalam kemasan seperti semen harus dalam keadaan utuh dan
bersegel dan berlebel pabrikan
3) Bahan harus disimpan dan terlindung dari cuaca lembab dan hujan, serta
diletakkan diatas falet atau ganjal kayu agar bahan tidak menyentuh langsung
permukaan tanah
4) Penyedia jasa harus bertanggung jawab terhadap kelancaran dalam
pengiriman bahan termasuk dalam penyimpanannya

g. Syarat-syarat pengemanan pekerjaan


1) Beton yang telah dituangkan atau cor dihindarkan dari benturan benda keras
selama 3 X 24 jam setelah pengecoran.
2) Beton harus dilindungi dari kemungkinan cacat yang diakibatkan dari
pekerjaan-pekerjaan lain.
3) Bila terjadi kerusakan penyedia wajib untuk memperbaiki dengan tidak
mengurangi kualitas pekerjaan, seluruh biaya perbaikan menjadi tanggung
jawab penyedia.
4) Bagian beton setelah dicor selama dalam pengerasan harus selalu dibasahi
dengan air terus menerus selama 1 (satu) minggu (sesuai dengan ketentuan
dalam peraturan PBI 1979).

8|Page
Table Perbandingan Pemakaian Bahan

Air Agregat
Jumlah bahan Semen Pasir
(Liter) Kasar
(Kg) (Kg)
(Kg)
Per m³ dibulatkan s.d 5 kg 326 200 760 1029

Untuk peraktek lapangan 0,12 50 (1 20 9 146


m³ zak)

XI. PENUTUP

Hal-hal lain yang belum dicantumkan/diuraikan dalam rencana kerja dan syarat-syarat
teknis ini akan ditentukan dalam rapat pemberian petunjuk dan penjelasan pekerjaan
(aanwijzing) dan selanjutnya akan dibuat berita acara dan notulen rapat sebagai satu
kesatuan yang tidak terpisahkan dari dokumen ini.

Pangkalan Balai, April 2017

Mengetahui Ditetapkan
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Pejabat Pembuat Komitmen
Transmigrasi Kegiatan PKP2Trans Disnakertrans
Kabupaten Banyuasin Kabupaten Banyuasin

Ir. M. SYAHRIAL, M.T. TAMSIL


NIP. 19660611 199003 1005 NIP. 19591207 198202 1002

9|Page

Anda mungkin juga menyukai