Anda di halaman 1dari 13

SPESIFIKASI TEKNIS

PA :

KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG, PERUMAHAN DAN KAWASAN


PEMUKIMAN KABUPATEN TABANAN

PEMERINTAH KABUPATEN TABANAN

SATKER/OPD :

DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG, PERUMAHAN DAN KAWASAN


PEMUKIMAN

KABUPATEN TABANAN

NAMA KPA :

KEPALA BIDANG BANGUNAN GEDUNG UNTUK KEGIATAN – KEGIATAN PADA BIDANG


BANGUNAN GEDUNG DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG, PERUMAHAN
DAN KAWASAN PEMUKIMAN KABUPATEN TABANAN

NAMA PEKERJAAN :

PEMBANGUNAN PIASAN DAN GEDONG BRAHMA PURA PUSEH


BALE AGUNG, DESA KEBON PADANGAN KECAMATAN PUPUAN

NAMA KEGIATAN :

PEMELIHARAAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

TAHUN ANGGARAN 2021


SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN KONSTRUKSI
PEMBANGUNAN PIASAN DAN GEDONG BRAHMA PURA PUSEH
BALE AGUNG, DESA KEBON PADANGAN KECAMATAN PUPUAN

I. LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum
1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Perbendaharaan Negara
3) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
4) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
5) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002, tentang
Bangunan Gedung.
6) Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah
7) Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup.
8) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2005
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002
tentang Bangunan Gedung.
9) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 16 Tahun 2018, tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; beserta aturan turunannya.
10) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/PRT/M/2007 tentang
Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan Gedung dan Lingkungan
11) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22/PRT/M/2008 tentang
Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
12) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung
dan Lingkungan.
13) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia nomor
08/PRT/M/2011 tentang Pembagian Klasifikasi dan Sub Klasifikasi
Usaha Jasa Konstruksi dan Turunannya nomor 19/PRT/M/ 2014
14) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 28/PRT/M/2016 tentang
Analisa Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum
15) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2017 tentang
Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan
Lingkungan .
16) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia nomor
07/PRT/M/2019 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa
Konstruksi Melalui Penyedia.
17) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia No. 14/PRT/M/2017 tentang Persyaratan Kemudahan
Bangunan Gedung.
18) Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI nomor 11/KPTS/2000 tentang
Ketentuan Teknis Manajemen Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan
19) Keputusan Direktur Jenderal Perumahan dan Permukiman Departemen
Pemukiman dan Prasarana Wilayah No. 58/KPTS/DM/2002 tentang
Petunjuk Teknis Rencana Tindakan Darurat Kebakaran pada Bangunan
Gedung
20) Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan bahan Bangunan (PUPB NI-3/56)
21) Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI 1971)
22) Peraturan Umum Bahan Nasional (PUBI 1982)
23) Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 5 Tahun 2005, tentang
Persyaratan Arsitektur Bangunan Gedung.
24) Standar pelaksanaan mengacu pada SNI (Standard Nasional Indonesia)
antara lain Pekerjaan Bangunan Gedung
 SNI 03-6481-2000 tentang Sistem Plumbing
 SNI 03-571-2001 tentang Sistem Pengendalian Asap Kendaraan
pada Bangunan Gedung
 SNI 03-6764-2002 tentang Spesifikasi Baja Struktural
 SNI 03-6767-2002 tentang Spesifikasi Umum Sistem Ventilasi
Mekanis dan Sistem Tata Udara sebagai Pengendali Asap
Kebakaran Dalam Bangunan
 SNI 03-6768-2002 tentang Spesifikasi Umum Sistem Pengelolaan
Udara sebagai Pengendali Asap Kebakaran Dalam Bangunan
 SNI 03-6861.1-2002 tentang Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A
(Bahan Bangunan Bukan Logam)
 SNI 03-6861.1-2002 tentang Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian B
(Bahan Bangunan dari Besi/Baja)
 SNI 03-6861.1-2002 tentang Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian
C (Bahan Bangunan dari Logam Bukan Besi)
 SNI 03-1726-2003 tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan
Gempa untuk Bangunan Gedung
 SNI 03-1727-2002 tentang Tata Cara Perencanaan Pembebanan
untuk Bangunan Rumah dan dan Gedung
 SNI 03-2847-2002 tentang Tata Cara Perhitungan Struktur Beton
untuk Bangunan Gedung
 SNI 03-1729-2002 tentang Tata Cara Perencanaan Struktur
Baja untuk Bangunan Gedung

b. Gambaran Umum
Dalam rangka peningkatan sarana dan prasarana penunjang kenyamanan,
dan kebutuhan di lingkungan Banjar desa baletimbang kebon Padangan ,
maka diperlukan adanya perbaikan dan pembangunan sarana dan prasarana
sesuai yang dibutuhkan. Salah satu fasilitas yang dibutuhkan adalah
Bangunan Piasan dan bale gedong brahma pada Pura puseh baleagung
desa Kebon Padangan.
Guna kelancaran pelaksanaan kegiatan dimaksud, perlu dipersiapkan
program kerja dalam upaya pengendalian seluruh proses pekerjaan,
sehingga dapat berjalan dengan efektif, efisien, tertib dan lancar.
Adapun pelaksanaan pekerjaannya adalah melalui penyedia barang/jasa
sesuai pekerjaan tersebut.

II. MAKSUD DAN TUJUAN


a. Maksud
Pekerjaan Pengadaan Pembangunan Piasan dan gedong brahma Pura
puseh baleagung desa Kebon Padangan
b. Tujuan
Pembangunan Piasan dan Gedong Brahma
III. TARGET / SASARAN
Target sasaran yang ingin dicapai dalam pekerjaan ini adalah :
a. Keluaran (Output)
- Pekerjaan Pembangunan Piasan dan Gedong brahma
b. Hasil (Outcomes)
- Tersedianya bangunan yang dapat dimanfaatkan secara maksimal
c. Kelompok sasaran
Warga desa Bale timbang kebon padangan

IV. NAMA ORGANISASI PELAKSANA PEKERJAAN KONSTRUKSI


a. Pemerintah Daerah Kabupaten Tabanan
b. Unit Kerja : Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan
Kawasan Pemukiman Kabupaten Tabanan
c. PA : Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang,
Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Tabanan
d. Alamat PA : JL. Arjuna No.2, Delod Peken, Kec. Tabanan, Kabupaten
Tabanan
e. KPA : Ir. Kadek Faridatini Suweca

V. SUMBER DANA DAN PERKIARAAN BIAYA


a. Sumber dana yang diperlukan untuk membiayai pengadaan Pekerjaan
Pembangunan Piasan dan gedong brahma yang bersumber dari APBD
Kabupaten Tabanan.
b. Total perkiraan biaya yang diperlukan untuk pengadaan barang adalah Rp.
200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) sudah termasuk pajak dengan rincian :
- Pekerjaan Pembangunan Piasan dan gedong brahma sebesar Rp.
200.000.000,00
c. Jenis Kontrak
Cara Pembayaran : Kontrak Harga Satuan dan Lumpsum
Berdasarkan waktu : Kontrak Tahun Tunggal

VI. RUANG LINGKUP, LOKASI PEKERJAAN, FASILITAS PENUNJANG


a. Ruang lingkup/batasan lingkup pengadaan pekerjaan konstruksi
- Pekerjaan Pembangunan Piasan dan Gedong Brahma
Lokasi pengadaan pekerjaan konstruksi yang akan dilaksanakan di Area
Banjar desa Bale timbang Kebon Padangan
b. Dokumen teknis pelaksanaan pekerjaan
- BoQ dan Spesifikasi Teknis Pekerjaan
VII. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN
a. Rencana Jadwal Persiapan Pengadaan selama 1 bulan
Awal pemilihan penyedia : Januari 2021
Akhir pemilihan penyedia : Pebruari 2021
b. Rencana Jadwal Pelaksanaan Pengadaan selama 1 bulan
Awal pelaksanaan pengadaan : Pebruari 2021
Akhir pelaksanaan pengadaan : April 2021
VIII. TENAGA AHLI/TERAMPIL
Tenaga ahli/terampil yang diperlukan untuk melaksanakan pengadaan pekerjaan
konstruksi

No Tingkat Jabatan dalam Pengalaman Keahlian /


Pendidikan Min. Pekerjaan yg Kerja Min. Keterampilan Min.
Disulkan (Tahun)
1 SMK/STM Pelaksana 1(satu) (SKT)dalam bidang
Pelaksana
Bangunan
Gedung/Pekerjaan
Gedung
2 SMK/STM Petugas K3 1(satu) Petugas K3
Kontruksi Bidang
PU, dibuktikan
dengan surat
keterangan
mengikuti
pelatihan/bimbingan
teknis SMK3
Konstruksi PU
3 SMA/Sederajat Administrasi 1(satu)

Apabila dilaksanakan dengan menggunakan Swakelola Tipe I maka Tenaga Ahli


dalam Swakelola Tipe I tidak boleh melibihi 50% (lima puluh persen) dari jumlah
anggota Tim Pelaksana.

IX. PERALATAN
Peralatan yang diperlukan untuk pelaksnaan/pemasangan/instalasi
fasilitas/lainnya yang menunjang pekerjaan kosntruksi
No Jenis Kapasitas (min.) Jumlah
1 Pickup 1 m3 1 unit
2 Molen 0.35 m3 1 unit
dst.

X. JENIS PEKERJAAN UTAMA


Jenis Pekerjaan utama dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi
No. Jenis Pekerjaan
Pekerjaan Utama
1 Pembangunan Piasan dan gedong brahma

XI. JENIS PEKERJAAN PENDUKUNG PENUNJANG SEMENTARA


Jenis pekerjaan pendukung dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi
No. Jenis Pekerjaan
Pekerjaan Pendukung/ Penu jang / Sementara
1. Pekerjaan persiapan
2. Pekerjaan pembersihan

XII. IDENTIFIKASI BAHAYA/RESIKO K3


Daftar indentifikasi bahaya / resiko K3 dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi
No. Jenis/Tipe Pekerjaan Identifikasi Jenis Bahaya dan
Resiko K3
1. Penyediaan APD
2. Pengawasan selama
pelaksanaan

XIII. KELUARAN / PRODUK YANG DIHASILKAN


Keluaran / Produk yang dihasilkan dari pelaksanaan pengadaan pekerjaan
konstruksi.
a. Satu unit bangunan yang digunankan untuk mendukung komunikasi di desa
Baletimbang

XIV. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN KONSTRUKSI


Spesifikasi teknis pekerjaan konstruksi merupakan pedoman dan syarat dalam
pelaksanaan pekerjaan dengan rincian sebagai berikut :

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN KONSTRUKSI

BAB I
UMUM

Pasal 1. Lingkup Pekerjaan


Lingkup pekerjaan ditetapkan yaitu :
a. Pekerjaan Piasan dan gedong brahma di Pura puseh bale agung
Pasal 2. Jenis Pekerjaan
A. Umum
1. Pemasangan papan nama proyek
2. Pekerjaan pembersihan dan bongkaran
3. Pekerjaan pengukuran dan pemasangan bowplank
B. Penyelenggaraan Keamanan dan Kesehatan Serta Keselamatan
Konstruksi
1. Petugas K3
2. Penyediaan APD
C. Pekerjaan Utama
1. Pekerjaan Galian dan Urugan
2. Pekerjaan Pasangan batu kali dan batako
3. Pekerjaan Pembesian dan Beton
4. Pekerjaan Tempelan batu candi
5. Pekerjaan Bale Piasan dan gedong brahma
6. Pekerjaan finishing
Pasal 3. Jangka Waktu Pelaksanaan
a. Waktu pelaksanaan dimulai setelah penandatanganan SPK dan
SPMK
b. Pelaksanaan berakhir setelah ditandatanganinya berita acara serah
terima pertama (PHO)
c. Masa pemeliharaan hasil pekerjaan berakhir setelah
ditandatanganinya berita acara serah terima kedua (FHO)
Pasal 4. Sistem Pembayaran
a. Pembayaran untuk pekerjaan umum menggunakan harga lumpsum
b. Pembayaran untuk pekerjaan K3 menggunakan harga lumpsum
dan harga satuan
c. Pembayaran untuk pekerjaan utama menggunakan harga satuan
Pasal 5. Spesifikasi Bahan
1. Bahan Pekerjaan Utama
i. Bahan urugan berupa tanah urug dan pasir urug harus
dipilih dari sumber-sumber pengadaan, bebas dari
bahan organik/sampah serta telah memenuhi
persyaratan kualitas
ii. Batako yang digunakan adalah jenis batako padat
dengan mutu yang baik dan mempunyai daya dukung
yang kuat, tidak mudah pecah atau rompal
iii. Agregat halus/pasir harus bebas dari sejumlah cacat
kotoran organik dan tanah, sesuai dengan standar
AASTHO T.21.
iv. Besi tulangan beton kolom digunakan besi ulir Ø10 dan
besi polos Ø8 mm, sesuai standar, tidak karatan, tidak
keropos dan kualitas baik.
v. Besi tulangan beton balok digunakan besi ulir Ø10 dan
besi polos Ø8 mm, sesuai standar, tidak karatan, tidak
keropos dan kualitas baik.
vi. Besi tulangan beton sloof digunakan besi ulir Ø10 dan
besi polos Ø8 mm, sesuai standar, tidak karatan, tidak
keropos dan kualitas baik.
vii. Pasir cor sesuai standar dan kualitas baik
viii. Portland sement menggunakan semen merk gresik
sesuai syarat dan standar yang berlaku.
ix. Kerikil untuk beton rata-rata Ø 2,50 – 3,00 cm yang
bebas dari lumpur dan humus serta kualitas baik.
x. Air untuk pembuatan dan perawatan beton tidak boleh
mengandung minyak, asam, alkali, garam-garam, bahan
organis atau bahan lain yang dapat merusak beton serta
baja tulangan atau jaringan kawat baja.
xi. Kayu 6/12, 4/6 kualitas baik, triplek begesting tebal
8mm,
xii. Semua Struktur menyesuikan dengan gambar

xiii.
Penutup Atap bale kulkul menggunakan genteng kodok
setara godyear
xiv. Bubungan menggunakan nok genteng menyesuikan
xv. Lisplank menggunakan papan kamper . Semua kayu
yang dipakai harus kering, tua, lurus dan tidak
retak/bebas dari cacat dengan kelembaban maksimal 15
% serta memenuhi persyaratan PKKI-NI 5, dengan
ukuran sesuai gambar rencana
2. Bahan Pekerjaan Umum
a. Spanduk / papan nama kegiatan sebagai informasi dan
pemberitahuan umum tentang kegiatan dengan ukuran 80 x
120 cm.
b. Bowplank dari bahan usuk/ papan kayu dari kayu bekisting dan
paku 2”-3”

3. Bahan Pekerjaan K3
a. Penyediaan alat pelindung diri bagi pekerja dan pengelola
kegiatan seperti : masker, helm proyek, sarung tangan, sepatu
proyek yang memenuhi standar sesuai keperluan.
b. Bahan pendukung untuk keperluan pengawasan pelaksanaan
pekerjaan.

BAB II
PERALATAN KONSTRUKSI

Pasal 6. Peralatan Alat Berat


a. Pelaksanaan pekerjaan ini tidak ada yang dikerjakan dengan
menggunakan alat berat.
b. Menggunakan alat angkut bahan dengan truck / ingkel / pickup
sesuai kapasitas keperluan dalam pekerjaan.
Pasal 7. Peralatan Sederhana (manual)
Seluruh pekerjaan ini dikerjakan secara manual dengan peralatan yang
sederhana dalam jumlah sesuai keperluan pekerjaan.
Pasal 8. Penggunaan Peralatan Sederhana (Manual) sesuai standar yang
ditentukan.

BAB III
PROSES DAN METODA PEKERJAAN

Pasal 9. Proses Pekerjaan


a. Setiap pekerjaan harus diawali dengan proses
persiapan.
b. Setiap pekerjaan dapat dikerjakan setelah mendapat ijin dan
persetujuan dari pihak pengawas dan atau pengelola kegiatan.
c. Apabila terdapat perubahan pekerjaan, maka harus mendapat
persetujuan dari pihak pengawas dan atau pengelola kegiatan
terlebih dahulu sebelum pekerjaan dilaksanakan.
d. Sebelum diadakan serah terima hasil pekerjaan wajib dilakukan
tes operasional oleh pihak penyedia bersama pihak pengelola
kegiatan.
Pasal 10. Metode PekerjaanPekerjaan umum terdiri dari :
1. Pekerjaan pasangan papan nama proyek
2. Pekerjaan pembersihan dan bongkaran
3. Pekerjaan pengukuran dan pemasngan bowplank

Metode pekerjaan masing-masing adalah :


I. Pekerjaan papan nama proyek
a. Pembuatan papan nama kegiatan / pekerjaan
dengan ukuran 80 cm x 1,20 cm yang dipasang
sekitar areal kegiatan, mudah terlihat umum dan
pasangan cukup kuat.
II. Pekerjaan pembersihan
a. Pekerjaan pembersihan dan bongkaran pada areal
yang akan dibangun untuk memudahkan proses
pekerjaan sesuai keperluan yang ditentukan dalam
gambar dan BQ.

III. Pekerjaan pengukuran dan pemasangan bowplank


a. Pekerjaan pengukuran dan pemasangan bowplank
untuk menentukan luas bangunan yang akan
dikerjakan.
A. Pekerjaan K3
a. Pekerjaan ini adalah pengendalian dan pengawasan
pelaksanaan pekerjaan agar dapat berjalan lancar, memenuhi
syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan sesuai kontrak yang
telah disepakati bersama.
b. Semua pekerja dan personil kegiatan wajib menggunakan APD
selama ada ditempat pekerjaan selama pelaksanaan, sesuai
batas waktu kontrak.
B. Pekerjaan Utama terdiri dari :
a. Pekerjaan Galian dan Urugan
b. Pekerjaan Pasangan batu kali dan batako
c. Pekerjaan Bale Piasan dan Gedong brahma
d. Pekerjaan pasangan lambresering
e. Pekerjaan stile bali
f. Pengecatan

Metode pekerjaan masing-masing adalah :


I. Pekerjaan galian dan urugan
a. Pekerjaan Galian
- Tentukan, sesuaikan dengan gambar rencana, patok-patok /bowplank. Patok
harus dipasang kuat dengan jarak yang cukup dari rencana galian, sehingga
tidak akan terganggu atau berubah selama pelaksanaan. Patok tersebut juga
sebagai acuan penentuan peil urugan.
- Periksakan hasil pengukuran tersebut kepada direksi. Pekerjaan galian baru
bisa dilakukan setelah mendapat persetujuan dari direksi. Ukuran peil rencana
galian disesuaiakan dengan gambar rencana atau atas petunjuk direksi.
- Jika terjadi kesalahan galian dan urugan sudah terlanjur di kerjakan , maka
kontraktor harus segera memberbaiki/sesui dengan rencana atau sesuai
petunjuk direksi.
- Urugan pasir bawah pondasi dan bawah lantai mempunyai ketebalan minimal
5 cm, pastikan daerah yang akan di urug sudah bersih dan bebas dari kotoran
atau sampah serta batuan. Pemadatan dilaksanakan dengan menggunakan
alat pemadat penggetar dan material urugan terlebih dahulu dihampar merata,
ditimbris serta disiram air secukupnya agar diperoleh hasil pemadatan
maksimum.
II. Pekerjaan pasangan batu kali dan batako
a. Pasangan batako
- Batako digunakan sebagai dinding dan pegangan penguat tempelan batu
candi harus dipasang datar dan diukur dengan waterpass, dengan adukan
campuran mortal yang bagus perbandingan campuran 1 pc : 4 psr, untuk
dinding kedap air, campuran 1 pc : 6 psr, untuk pasangan tembok/dinding
biasa.

- Batako dipasang/disusun selang-seling, dengan jarak/nat 2 cm yang diisi


adonan spesi. dan selalu mengunakan waterpass agar tetap datar, dan
sepat/benang, agar tetap lurus, antara bata di atas dengan yang di bawah
tetap sejajar dan rata.
- Pasangan batu kali sebagai penguat atau penahan urugan tanah atau
pengeresek pada dasar bangunan bale piasan kemudian yang berfungsi
sebagai bataran dari bale piasan
III. Pekerjaan bale Piasan dan gedong brahma :
a. Setelah bataran di kerjakan Pekerjaan bangunan bale piasan tahap
berikutnya di dahului dengan mendirikan tiang tiang (saka) piasan dengan
terlebih dahulu posisi dudukan tiang (sendi) telah tereinstal terlebih dahulu.
Ukuran saka sesuaikan dengan yang ada di gambar
b. Pembuatan struktur rangka atap dan kuda-kuda
- Pembuatan kap dari pada bale piasan, pembuatan kap bale piasan di pasang
setelah tiang berdiri dengan lambag sineb terpasang ukuran lambag sineb
sesuikan dengan gambar dan RAB
- Potongan kayu usuk 4/6 dipasang pada antara pemade dan pemucu dari
konstruksi kap bale kulkul kemudian di jepit dengan apit apit, sistem
penguatan dengan paku atau lem kayu.
c. Pemasangan Genteng
- Genteng yang akan dipasang diperiksa agar bebas dari cacat. Antara
genteng satu dan lainnya harus saling mengunci dengan rapat dan alurnya
lurus.
- Pastikan genteng bertumpu dengan kuat pada reng, terpasang lurus dan rata.
Pada pertemuan dengan bubungan jurai, genteng harus dipotong rapi
menggunakan mesin cirle.
- Ujung akhir genteng keluar minimal 10 cm dari tepi tatap pada lisplank.
d. Pasangan bubungan
- Bubungan harus satu jenis dengan genteng, di bawah bubungan harus diberi
adukan spesi yang cukup tebal dengan campuran 1 pc : 3 psr dan di beri
kawat jaring agar speci tidak pecah/retak, demikian juga sambungan antara
bubungan diberi spesi kemudian diaci

IV. Pekerjaan lambresering :


a. Pemasangan papan lambresering
- Papan lambresering sesuai dengan ukuran yg di tentukan 1/7 dengan takikan
pada sisi kayu yang berpungsi sebagai pegangan bibir papan lambresering agar
saling terkait dengan sistem di paku
- Sebelum di pasang papan lambresering umumnya di cat atau di finising terlebih
dahulu.
- Pemasangan papan lambresering pertemuan antara satu dengan yang lain agar
rapat dan penyambungan di buat di usuk (iga iga)
- Pemasangan kolong (lis plang ) sesuaikan dengan gambar kerja atau sesuai
petunjuk direksi dan pengawas lapangan.

V. Pekerjaan Still Bali


a. Pekerjaan still bali yang dilaksanakan setelah dilaksanakan pekerjaan struktur
pondasi, sloop selesai dan dipersiapkan terlebih dahulu kebersihannya.
- Pelaksanaan pekerjaan still bali menggunakan tempelan batu candi
- Batu candi yang di gunakan ukuran dan ketebalan menyesuikan dengan gambar
dan kebutuhan di lapangan
- Seandainya ada Bekas-bekas semen agar dibersihkan dari permukaan batu alam
atau batu candi sampai bersih benar
- Pekerjaan still bali dapat dilaksanakan dengan baik dan lurus sesuai gambar
rencana
- Pemotongan batu alam menggunakan alat grinda (alat pemotong listrik)
- Hasil finishing bersih dari sisa-sisa adukan semen, cat atau kotoran lainnya.
c. Campuran adonan/spesi atau plesteran
- Pembuatan adonan/campuran semen dengan pasir dengan perbandingan
komposisi campuran sesuai dengan spesifikasi pekerjaan ini semen : pasir adalah
1:6 . Penambahan air untuk adonan harus berdasarkan ratio maksimum air/semen
sekitar 0,65 dan bila diuji adonan tersebut akan mempunyai kuat desak > 50
kg/cm2 pada umur 28 hari.
- Semen dan pasir kering yang telah diukur komposisinya dicampur dalam mixer
( pencampur ) beton, atau menggunakan bak pencampur dan diaduk hingga
menghasilkan campuran yang warnanya merata, kemudian ditambah air yang
cukup dan diaduk selama 5 – 10 menit, sampai didapat suatu adonan dengan
kekentalan yang sesuai standar.
- Adonan/campuran 1pc : 6ps digunakan untuk plesteran dinding. sebelum ditebar
pada dinding batako, hendaknya permukaan bata disiram dengan air sehingga
terbebas dari kotoran dan memberi kesempatan agar udara dalam pori-pori bata
keluar.
- Kemudian dinding pasangan batako, dibuatkan kepala dari plesteran setebal 1 -
2 cm, memanjang dari atas ke bawah dengan lebar 5-7 cm setiap jarak 100 cm.
Setelah plesteran kepala kering, baru diplester adukan spesi diantara kepala dan
diratakan dengan perata dari batang aluminium atau kayu yang lurus dan
permukaan sisinya rata.

V. Pekerjaan Finishing
- Pekerjaan finishing menggunakan plituran sebagai pelindung kayu dari cuaca
- Plitur yang di gunakan setara mowilek
- Permukaan kayu yang di plitur agar di bersihkan terlebih dahulu dengan cara di
amplas sampai permukaan kayu halus dan di setujui oleh direksi atau pengawas
untuk di di lanjutkan di politur.
- Pasangan batu candi agar di coating untuk melindungi batu candi dari cuaca,
lumut dan jamur menggunakan stonkote (setara propan)
BAB IV
PENUTUP

Pasal 11. Penutup


Demikian rencana kerja dan syarat-syarat teknis pekerjaan ini untuk
dapat menjadi acuan dan pedoman dalam pelaksanaan dilapangan.

Tabanan, Januari 2021

Mengetahui / Menetapkan : CV. ADI DESIGN


Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bidang Konsultan Perencana dan Pengawas
Bangunan Gedung
Pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan
Ruang,
Perumahan dan Kawasan
Pemukiman Kabupaten Tabanan

NI NYOMAN TRISTUSINI, ST,


IR. KADEK FARIDATINI SUWECA MT.Ec.Dev
NIP. 19630517 199703 2 002 Direktur

Mengesahkan :
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang,
Perumahan dan Kawasan Pemukiman
Kabupaten Tabanan
Selaku Pengguna anggaran (PA)

I MADE YUDIANA, ST, MT


NIP. 19690619 199803 1 005

Anda mungkin juga menyukai