Anda di halaman 1dari 15

SPESIFIKASI TEKNIS

PA:

KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG, PERUMAHAN DAN KAWASAN


PEMUKIMAN KABUPATEN TABANAN

PEMERINTAH KABUPATEN TABANAN

SATKER/OPD :

DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG, PERUMAHAN DAN KAWASAN


PEMUKIMAN

KABUPATEN TABANAN

NAMA KPA :

KEPALA BIDANG BANGUNAN GEDUNG UNTUK KEGIATAN – KEGIATAN PADA BIDANG


BANGUNAN GEDUNG DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG, PERUMAHAN
DAN KAWASAN PEMUKIMAN KABUPATEN TABANAN

NAMA PEKERJAAN :

PEMBANGUNAN BALE KULKUL DI DESA BALE TIMBANG

PADANGAN KECAMATAN PUPUAN

NAMA KEGIATAN :

PEMELIHARAAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

TAHUN ANGGARAN 2021

SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN KONSTRUKSI
PEKERJAAN PEMBANGUNAN BALE KULKUL BANJAR BALE TIMBANG
DESA KEBON PADANGAN KEC. PUPUAN

I. LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum
1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Perbendaharaan Negara
3) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
4) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
5) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002, tentang
Bangunan Gedung.
6) Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah
7) Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup.
8) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2005
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002
tentang Bangunan Gedung.
9) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 16 Tahun 2018, tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; beserta aturan turunannya.
10) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/PRT/M/2007 tentang
Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan Gedung dan Lingkungan
11) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22/PRT/M/2008 tentang
Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
12) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung
dan Lingkungan.
13) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia nomor
08/PRT/M/2011 tentang Pembagian Klasifikasi dan Sub Klasifikasi
Usaha Jasa Konstruksi dan Turunannya nomor 19/PRT/M/ 2014
14) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 28/PRT/M/2016 tentang
Analisa Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum
15) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2017 tentang
Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan
Lingkungan .
16) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia nomor
07/PRT/M/2019 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa
Konstruksi Melalui Penyedia.
17) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia No. 14/PRT/M/2017 tentang Persyaratan Kemudahan
Bangunan Gedung.
18) Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI nomor 11/KPTS/2000 tentang
Ketentuan Teknis Manajemen Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan
19) Keputusan Direktur Jenderal Perumahan dan Permukiman Departemen
Pemukiman dan Prasarana Wilayah No. 58/KPTS/DM/2002 tentang
Petunjuk Teknis Rencana Tindakan Darurat Kebakaran pada Bangunan
Gedung
20) Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan bahan Bangunan (PUPB NI-3/56)
21) Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI 1971)
22) Peraturan Umum Bahan Nasional (PUBI 1982)
23) Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 5 Tahun 2005, tentang
Persyaratan Arsitektur Bangunan Gedung.
24) Standar pelaksanaan mengacu pada SNI (Standard Nasional Indonesia)
antara lain Pekerjaan Bangunan Gedung
 SNI 03-6481-2000 tentang Sistem Plumbing
 SNI 03-571-2001 tentang Sistem Pengendalian Asap Kendaraan
pada Bangunan Gedung
 SNI 03-6764-2002 tentang Spesifikasi Baja Struktural
 SNI 03-6767-2002 tentang Spesifikasi Umum Sistem Ventilasi
Mekanis dan Sistem Tata Udara sebagai Pengendali Asap
Kebakaran Dalam Bangunan
 SNI 03-6768-2002 tentang Spesifikasi Umum Sistem Pengelolaan
Udara sebagai Pengendali Asap Kebakaran Dalam Bangunan
 SNI 03-6861.1-2002 tentang Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A
(Bahan Bangunan Bukan Logam)
 SNI 03-6861.1-2002 tentang Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian B
(Bahan Bangunan dari Besi/Baja)
 SNI 03-6861.1-2002 tentang Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian
C (Bahan Bangunan dari Logam Bukan Besi)
 SNI 03-1726-2003 tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan
Gempa untuk Bangunan Gedung
 SNI 03-1727-2002 tentang Tata Cara Perencanaan Pembebanan
untuk Bangunan Rumah dan dan Gedung
 SNI 03-2847-2002 tentang Tata Cara Perhitungan Struktur Beton
untuk Bangunan Gedung
 SNI 03-1729-2002 tentang Tata Cara Perencanaan Struktur
Baja untuk Bangunan Gedung

b. Gambaran Umum
Dalam rangka peningkatan sarana dan prasarana penunjang kenyamanan,
dan kebutuhan di lingkungan Banjar desa bale timbang kebon Padangan ,
maka diperlukan adanya perbaikan dan pembangunan sarana dan prasarana
sesuai yang dibutuhkan. Salah satu fasilitas yang dibutuhkan adalah
Bangunan bale kulkul.
Guna kelancaran pelaksanaan kegiatan dimaksud, perlu dipersiapkan
program kerja dalam upaya pengendalian seluruh proses pekerjaan,
sehingga dapat berjalan dengan efektif, efisien, tertib dan lancar.

Adapun pelaksanaan pekerjaannya adalah melalui penyedia barang/jasa


sesuai pekerjaan tersebut.

II. MAKSUD DAN TUJUAN


a. Maksud
Pekerjaan Pengadaan Pembangunan Bale kulkul
b. Tujuan
Pembangunan bale kulkul

III. TARGET / SASARAN


Target sasaran yang ingin dicapai dalam pekerjaan ini adalah :
a. Keluaran (Output)
- Pekerjaan Pembangunan Bale kulkul
b. Hasil (Outcomes)
- Tersedianya bangunan yang dapat dimanfaatkan secara maksimal
c. Kelompok sasaran
Warga desa Bale timbang kebon padangan

IV. NAMA ORGANISASI PELAKSANA PEKERJAAN KONSTRUKSI


a. Pemerintah Daerah Kabupaten Tabanan
b. Unit Kerja : Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan
Kawasan Pemukiman Kabupaten Tabanan
c. PA : Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang,
Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Tabanan
d. Alamat PA : JL. Arjuna No.2, Delod Peken, Kec. Tabanan, Kabupaten
Tabanan
e. KPA : Ir. Kadek Faridatini Suweca

V. SUMBER DANA DAN PERKIARAAN BIAYA


a. Sumber dana yang diperlukan untuk membiayai pengadaan Pekerjaan
Pembangunan Bale Kulkul yang bersumber dari APBD Kabupaten Tabanan.

b. Total perkiraan biaya yang diperlukan untuk pengadaan barang adalah Rp.
200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) sudah termasuk pajak dengan rincian :
- Pekerjaan Pembangunan Bale Kulkul sebesar Rp. 200.000.000,00

c. Jenis Kontrak
Cara Pembayaran : Kontrak Harga Satuan dan Lumpsum
Berdasarkan waktu : Kontrak Tahun Tunggal

VI. RUANG LINGKUP, LOKASI PEKERJAAN, FASILITAS PENUNJANG


a. Ruang lingkup/batasan lingkup pengadaan pekerjaan konstruksi
- Pekerjaan Pembangunan Bale kulkul

Lokasi pengadaan pekerjaan konstruksi yang akan dilaksanakan di Area


Banjar desa Bale timbang

b. Dokumen teknis pelaksanaan pekerjaan


- BoQ dan Spesifikasi Teknis Pekerjaan

VII. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN


a. Rencana Jadwal Persiapan Pengadaan selama 1 bulan
Awal pemilihan penyedia : Januari 2021
Akhir pemilihan penyedia : Pebruari 2021

b. Rencana Jadwal Pelaksanaan Pengadaan selama 1 bulan


Awal pelaksanaan pengadaan : Pebruari 2021
Akhir pelaksanaan pengadaan : April 2021

VIII. TENAGA AHLI/TERAMPIL


Tenaga ahli/terampil yang diperlukan untuk melaksanakan pengadaan pekerjaan
konstruksi

No Tingkat Jabatan dalam Pengalaman Keahlian /


Pendidikan Min. Pekerjaan yg Kerja Min. Keterampilan Min.
Disulkan (Tahun)
1 SMK/STM Pelaksana 1(satu) (SKT)dalam bidang
Pelaksana
Bangunan
Gedung/Pekerjaan
Gedung
2 SMK/STM Petugas K3 1(satu) Petugas K3
Kontruksi Bidang
PU, dibuktikan
dengan surat
keterangan
mengikuti
pelatihan/bimbingan
teknis SMK3
Konstruksi PU
3 SMA/Sederajat Administrasi 1(satu)

Apabila dilaksanakan dengan menggunakan Swakelola Tipe I maka Tenaga Ahli


dalam Swakelola Tipe I tidak boleh melibihi 50% (lima puluh persen) dari jumlah
anggota Tim Pelaksana

IX. PERALATAN
Peralatan yang diperlukan untuk pelaksnaan/pemasangan/instalasi
fasilitas/lainnya yang menunjang pekerjaan kosntruksi
No Jenis Kapasitas (min.) Jumlah
1 Pickup 1 m3 1 unit
2 Molen 0.35 m3 1 unit
dst.

X. JENIS PEKERJAAN UTAMA


Jenis Pekerjaan utama dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi
No. Jenis Pekerjaan
Pekerjaan Utama
1 Pembangunan Bale Kulkul

XI. JENIS PEKERJAAN PENDUKUNG PENUNJANG SEMENTARA


Jenis pekerjaan pendukung dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi
No. Jenis Pekerjaan
Pekerjaan Pendukung/ Penu jang / Sementara
1. Pekerjaan persiapan
2. Pekerjaan pembersihan

XII. IDENTIFIKASI BAHAYA/RESIKO K3


Daftar indentifikasi bahaya / resiko K3 dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi

No. Jenis/Tipe Pekerjaan Identifikasi Jenis Bahaya dan


Resiko K3
1. Penyediaan APD
2. Pengawasan selama
pelaksanaan

XIII. KELUARAN / PRODUK YANG DIHASILKAN


Keluaran / Produk yang dihasilkan dari pelaksanaan pengadaan pekerjaan
konstruksi.
a. Satu unit bangunan yang digunankan untuk mendukung komunikasi di desa
Baletimbang

XIV. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN KONSTRUKSI


Spesifikasi teknis pekerjaan konstruksi merupakan pedoman dan syarat dalam
pelaksanaan pekerjaan dengan rincian sebagai berikut :

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN KONSTRUKSI

BAB I
UMUM

Pasal 1. Lingkup Pekerjaan


Lingkup pekerjaan ditetapkan yaitu :
a. Pekerjaan Bale kul kul di desa Baletimbang Kebon padangan kec.
Pupuan

Pasal 2. Jenis Pekerjaan


A. Umum
1. Pemasangan papan nama proyek
2. Pekerjaan pembersihan dan bongkaran
3. Pekerjaan pengukuran dan pemasangan bowplank
B. Penyelenggaraan Keamanan dan Kesehatan Serta Keselamatan
Konstruksi
1. Petugas K3
2. Penyediaan APD
C. Pekerjaan Utama
1. Pekerjaan Galian dan Urugan
2. Pekerjaan Pasangan batu kali dan batako
3. Pekerjaan Pembesian dan Beton
4. Pekerjaan Tempelan batu candi
5. Pekerjaan Bale Kulkul
6. Pekerjaan finishing
Pasal 3. Jangka Waktu Pelaksanaan
a. Waktu pelaksanaan dimulai setelah penandatanganan SPK dan
SPMK
b. Pelaksanaan berakhir setelah ditandatanganinya berita acara serah
terima pertama (PHO)
c. Masa pemeliharaan hasil pekerjaan berakhir setelah
ditandatanganinya berita acara serah terima kedua (FHO)

Pasal 4. Sistem Pembayaran


a. Pembayaran untuk pekerjaan umum menggunakan harga lumpsum
b. Pembayaran untuk pekerjaan K3 menggunakan harga lumpsum
dan harga satuan
c. Pembayaran untuk pekerjaan utama menggunakan harga satuan

Pasal 5. Spesifikasi Bahan


1. Bahan Pekerjaan Utama
i. Bahan urugan berupa tanah urug dan pasir urug harus
dipilih dari sumber-sumber pengadaan, bebas dari
bahan organik/sampah serta telah memenuhi
persyaratan kualitas
ii. Batako yang digunakan adalah jenis batako padat
dengan mutu yang baik dan mempunyai daya dukung
yang kuat, tidak mudah pecah atau rompal
iii. Agregat halus/pasir harus bebas dari sejumlah cacat
kotoran organik dan tanah, sesuai dengan standar
AASTHO T.21.
iv. Besi tulangan beton kolom digunakan besi ulir Ø10 dan
besi polos Ø8 mm, sesuai standar, tidak karatan, tidak
keropos dan kualitas baik.
v. Besi tulangan beton balok digunakan besi ulir Ø10 dan
besi polos Ø8 mm, sesuai standar, tidak karatan, tidak
keropos dan kualitas baik.
vi. Besi tulangan beton sloof digunakan besi ulir Ø10 dan
besi polos Ø8 mm, sesuai standar, tidak karatan, tidak
keropos dan kualitas baik.
vii. Pasir cor sesuai standar dan kualitas baik
viii. Portland sement menggunakan semen merk gresik
sesuai syarat dan standar yang berlaku.
ix. Kerikil untuk beton rata-rata Ø 2,50 – 3,00 cm yang
bebas dari lumpur dan humus serta kualitas baik.
x. Air untuk pembuatan dan perawatan beton tidak boleh
mengandung minyak, asam, alkali, garam-garam, bahan
organis atau bahan lain yang dapat merusak beton serta
baja tulangan atau jaringan kawat baja.
xi. Kayu 6/12, 4/6 kualitas baik, triplek begesting tebal
8mm,
xii. Semua Struktur menyesuikan dengan gambar

xiii. Penutup Atap bale kulkul menggunakan genteng kodok


setara godyear
xiv. Bubungan menggunakan nok genteng menyesuikan
xv. Lisplank menggunakan papan kamper . Semua kayu
yang dipakai harus kering, tua, lurus dan tidak
retak/bebas dari cacat dengan kelembaban maksimal 15
% serta memenuhi persyaratan PKKI-NI 5, dengan
ukuran sesuai gambar rencana

2. Bahan Pekerjaan Umum


a. Spanduk / papan nama kegiatan sebagai informasi dan
pemberitahuan umum tentang kegiatan dengan ukuran 80 x
120 cm.
b. Bowplank dari bahan usuk/ papan kayu dari kayu bekisting dan
paku 2”-3”

3. Bahan Pekerjaan K3
a. Penyediaan alat pelindung diri bagi pekerja dan pengelola
kegiatan seperti : masker, helm proyek, sarung tangan, sepatu
proyek yang memenuhi standar sesuai keperluan.
b. Bahan pendukung untuk keperluan pengawasan pelaksanaan
pekerjaan.

BAB II
PERALATAN KONSTRUKSI

Pasal 6. Peralatan Alat Berat


a. Pelaksanaan pekerjaan ini tidak ada yang dikerjakan dengan
menggunakan alat berat.
b. Menggunakan alat angkut bahan dengan truck / ingkel / pickup
sesuai kapasitas keperluan dalam pekerjaan.

Pasal 7. Peralatan Sederhana (manual)


Seluruh pekerjaan ini dikerjakan secara manual dengan peralatan yang
sederhana dalam jumlah sesuai keperluan pekerjaan.

Pasal 8. Penggunaan Peralatan Sederhana (Manual) sesuai standar yang


ditentukan.

BAB III
PROSES DAN METODA PEKERJAAN

Pasal 9. Proses Pekerjaan


a. Setiap pekerjaan harus diawali dengan proses
persiapan.
b. Setiap pekerjaan dapat dikerjakan setelah mendapat ijin dan
persetujuan dari pihak pengawas dan atau pengelola kegiatan.
c. Apabila terdapat perubahan pekerjaan, maka harus mendapat
persetujuan dari pihak pengawas dan atau pengelola kegiatan
terlebih dahulu sebelum pekerjaan dilaksanakan.
d. Sebelum diadakan serah terima hasil pekerjaan wajib dilakukan
tes operasional oleh pihak penyedia bersama pihak pengelola
kegiatan.

Pasal 10. Metode PekerjaanPekerjaan umum terdiri dari :


1. Pekerjaan pasangan papan nama proyek
2. Pekerjaan pembersihan dan bongkaran
3. Pekerjaan pengukuran dan pemasngan bowplank

Metode pekerjaan masing-masing adalah :


I. Pekerjaan papan nama proyek
a. Pembuatan papan nama kegiatan / pekerjaan
dengan ukuran 80 cm x 1,20 cm yang dipasang
sekitar areal kegiatan, mudah terlihat umum dan
pasangan cukup kuat.

II. Pekerjaan pembersihan


a. Pekerjaan pembersihan dan bongkaran pada areal
yang akan dibangun untuk memudahkan proses
pekerjaan sesuai keperluan yang ditentukan dalam
gambar dan BQ.

III. Pekerjaan pengukuran dan pemasangan bowplank


a. Pekerjaan pengukuran dan pemasangan bowplank
untuk menentukan luas bangunan yang akan
dikerjakan
.
A. Pekerjaan K3
a. Pekerjaan ini adalah pengendalian dan pengawasan
pelaksanaan pekerjaan agar dapat berjalan lancar, memenuhi
syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan sesuai kontrak yang
telah disepakati bersama.
b. Semua pekerja dan personil kegiatan wajib menggunakan APD
selama ada ditempat pekerjaan selama pelaksanaan, sesuai
batas waktu kontrak.

B. Pekerjaan Utama terdiri dari :


a. Pekerjaan Galian dan Urugan
b. Pekerjaan Pasangan batu kali dan batako
c. Pekerjaan Pembesian dan Beton
d. Pekerjaan Tempelan batu candi
e. Pekerjaan Bale Kulkul
f. Pekerjaan finishing
g. Pekerjaan Instalasi Listrik
Metode pekerjaan masing-masing adalah :
I. Pekerjaan galian dan urugan
a. Pekerjaan Galian
- Tentukan, sesuaikan dengan gambar rencana, patok-patok /bowplank. Patok
harus dipasang kuat dengan jarak yang cukup dari rencana galian, sehingga
tidak akan terganggu atau berubah selama pelaksanaan. Patok tersebut juga
sebagai acuan penentuan peil urugan.
- Periksakan hasil pengukuran tersebut kepada direksi. Pekerjaan galian baru
bisa dilakukan setelah mendapat persetujuan dari direksi. Ukuran peil rencana
galian disesuaiakan dengan gambar rencana atau atas petunjuk direksi.
- Jika terjadi kesalahan galian dan urugan sudah terlanjur di kerjakan , maka
kontraktor harus segera memberbaiki/sesui dengan rencana atau sesuai
petunjuk direksi.
- Urugan pasir bawah pondasi dan bawah lantai mempunyai ketebalan minimal
5 cm, pastikan daerah yang akan di urug sudah bersih dan bebas dari kotoran
atau sampah serta batuan. Pemadatan dilaksanakan dengan menggunakan
alat pemadat penggetar dan material urugan terlebih dahulu dihampar merata,
ditimbris serta disiram air secukupnya agar diperoleh hasil pemadatan
maksimum.
II. Pekerjaan pasangan batu kali dan batako
a. Pasangan batako
- Batako digunakan sebagai dinding dan pegangan penguat tempelan batu
candi harus dipasang datar dan diukur dengan waterpass, dengan adukan
campuran mortal yang bagus perbandingan campuran 1 pc : 4 psr, untuk
dinding kedap air, campuran 1 pc : 6 psr, untuk pasangan tembok/dinding
biasa.

- Batako dipasang/disusun selang-seling, dengan jarak/nat 2 cm yang diisi


adonan spesi. dan selalu mengunakan waterpass agar tetap datar, dan
sepat/benang, agar tetap lurus, antara bata di atas dengan yang di bawah
tetap sejajar dan rata.
- Pasangan batu kali sebagai penguat atau penahan urugan tanah atau
pengeresek pada dasar bangunan bale kulkul

III. Pekerjaan beton terdiri dari :


a. Pekerjaan beton kolom,beton balok,beton sloof dan beton plat lantai dudukan
bale kulkul
- untuk pekerjaan beton yang dicampur dilapangan dengan menggunakan
mesin pencampur /beton mixer (molen), waktu pencampuran tidak boleh
kurang dari 1,5 menit, untuk mesin kapasitas 0,3 m3. Apabila kontraktor
menggunakan campuran beton siap pakai (Ready Mix Concrete), diwajibkan
untuk menunjukkan kepada direksi hasil test beton yang sudah memenuhi
syarat mutu beton yang diinginkan dan digaransi/dijamin oleh produsen ready
mix atas mutu beton yang akan dihasilkan.
- Beton untuk pekerjaan nonstruktur seperti beton rabat pencampuran bisa
menggunakan cara lain yang disetujui oleh direksi dapat menggunakan
pengaduk dengan tenaga manusia/tangan jika volumenya kecil. Pencampuran
dilakukan diatas bak pencampur yang permukaannya keras, bersih dan kedap
air.
- Pengangkutan ke tempat pengecoran campuran beton harus dilaksanakan
hati-hati dan efisien. Pengangkutan dan penempatan dengan menggunakan
peluncur miring harus disetujui direksi teknik.Penuangan beton hanya bisa
dilakukan setelah pekerjaan acuan, dan persiapan lainnya telah diselesai
sesuai dengan persyaratan spesifikasi dan telah diperiksa serta disejui oleh
direksi. Paling sedikit 24 jam sebelum rencana penuangan direksi teknik harus
sudah diberi tahu terlebih dahulu.
- Pengecoran harus dilaksanakan sebagai satu pekerjaan yang terus menerus
tanpa penghentian sampai akhir yang disiapkan, dan tinggi penuangan ke
tempat pengecoran tidak boleh lebih dari 1,5 meter.
- Beton harus dipadatkan dengan mesin penggetar(concrete vibrator) di dalam.
Alat penggetar dimasukkan kedalam adukan beton sejajar dengan sumbu
memanjang, dan digetarkan selama 3 menit pada setiap lokasi berjarak
masing-masing 45 cm (PBI 1971).
- Pada lokasi tertentu jika disetujui oleh direksi menggunakan pemadatan
manual, harus menggunakan tongkat memadat dirojok kedalam campuran
beton, dibantu dengan alat pemukul, pemukulan dilakukan pada sisi luar
acuan dan dilakuan bersamaan dengan merojok tongkat ke dalam beton.
- Jumlah penggetar yang diperlukan ditentukan dengan volume beton yang
dicor setiap jam, dengan persyaratan minimum dua penggetar untuk beton 4
meter kubik. Selama pengecoran beton harus dilindungi dari hujan, panas terik
matahari dan kotoran, hal tersebut selalu dijaga sampai acuan beton siap di
bongkar.
- Perawatan dan Penyelesaian Beton
Untuk menjamin pengerasan dan hidrasi, beton harus dirawat dengan penutup
atau selimut rawatan yang harus direndam dalam air untuk jangka waktu
sedikitnya 3 hari.
- Acuan baru boleh di bongkar apabila beton telah cukup kaku dan kuat serta
telah mendapat persetujuan direksi. Acuan yang didukung oleh penyokong
atau perancah tidak boleh dibongkar sampai beton meraih sedikitnya 60%
kekuatan rencana, sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan PBI 1971.
Kerusakan permukaan beton akibat pembongkaran acuan harus segera
diperbaiki hingga disetujui oleh direksi.
- Pemeriksaan akhir
Pada umumnya pekerjaan beton tersebut dapat diterima setelah berumur 28
hari asalkan semua cara serta spesifikasi dan petunjuk direksi telah dipenuhi.
Apabila ternyata terjadi kesalahan dan kerusakan terhadap pekerjaan tersebut
dan memerlukan perbaikan atau harus dibongkar agar sesuai dengan
spesifikasi dan petunjuk direksi teknik maka, kontraktor bertanggung jawab
melakukan perbaikan dan biaya ditanggung oleh kontraktor.

b. Pekerjaan Bekisting
- begisting harus dari bahan yang disetujui, siap pakai, cocok untuk jenis dan
letak pekerjaan beton serta memenuhi persyaratan :
- Acuan fabrikasi dapat dari bahan kayu atau baja dengan sambungan kedap
terhadap adonan, permukaan harus rata, halus dan bebas dari kotoran, tidak
menyerap/mengurangi kadar air beton atau diolesi dengan minyak mineral anti
karat sebelum digunakan.agar kuat menahan desakan beton acuan perlu
diberi penguat. Kayu/papan begisting yang tidak diserut hanya dapat
digunakan pada struktur beton dibawah lantai dasar, atas persetujuan direksi.
- Penguatan acuan terdiri dari bout/klem atau bahan lain untuk mencegah
merenggangnya acuan setelah diberi campuran beton dan acuan harus dibuat
sedemikian sehingga dapat dibongkar tanpa merusak permukaan beton.
c. Pekerjaan Besi Beton
- Besi beton yang dimaksud adalah besi beton untuk tulangan pokok dan besi
beton untuk beugel.Pekerjaan pembesian meliputi pengadaan, pemotongan,
pembengkokan, penempatan batang tulangan.Jika mutu baja yang diragukan
direksi dapat meminta baja tersebut untuk diuji.
- Besi beton harus dalam keadaan bersih, bebas karat dan minyak. Jenis,
jumlah dan diameter baja untuk tulangan pokok pada beton struktur harus
sesuai dengan gambar rencana atau atas petunjuk Direksi dan mengikuti
peraturan PBI 1971, demikian juga untuk besi beugel, diameter minimal 8 mm.
- Fabrikasi baja tulangan harus pada tempat yang bersih dan aman, tulangan
baja dipotong dengan panjang menurut ukuran yang
diperlukan.Pembengkokan untuk baja tulangan paling sedikit 5 kali diameter
untuk U.24, atau 6,5 kali untuk mutu yang lebih tinggi.
- Batang tulangan harus diikat bersama beugel dengan menggunakan kawat
ikat dari baja. Apabila diperlukan penyambungan tulangan maka panjang
lewatan (lapped splice) harus minium 40 kali diameter tulangan pokok dan
harus dilengkapi dengan kait.
- Penyambungan dengan pengelasan tidak diijinkan kecuali diijinkan oleh
direksi secara tertulis.
- Baja tulangan yang telah siap di pasang pada acuan beton diberi beton
tahu/decking setebal 2,5 cm diantara sisi luar besi dan dinding dalam acuan,
untuk menjamin bahwa setelah pengecoran, besi beton mempunyai selimut
beton setebal ± 2,5 cm.

IV. Pekerjaan kap dan atap terdiri dari :


a. Pembuatan struktur rangka atap dan kuda-kuda
- Pembuatan kap dari pada bale kul kul, pembuatan kap bale kul kul ini karena
dimensi dan ukuranya tidak trlalu besar biasanya sistem pemasangannya
sistem pemasangan sudah jadi artinya semua sudah di seting di bengkel
- Potongan kayu usuk 4/6 dipasang pada antara pemade dan pemucu dari
konstruksi kap bale kulkul kemudian di jepit dengan apit apit, sistem
penguatan dengan paku atau lem kayu.
b. Pemasangan Genteng
- Genteng yang akan dipasang diperiksa agar bebas dari cacat. Antara
genteng satu dan lainnya harus saling mengunci dengan rapat dan alurnya
lurus.
- Pastikan genteng bertumpu dengan kuat pada reng, terpasang lurus dan rata.
Pada pertemuan dengan bubungan jurai, genteng harus dipotong rapi
menggunakan mesin cirle.
- Ujung akhir genteng keluar minimal 10 cm dari tepi tatap pada lisplank.
c. Pasangan bubungan
- Bubungan harus satu jenis dengan genteng, di bawah bubungan harus diberi
adukan spesi yang cukup tebal dengan campuran 1 pc : 3 psr dan di beri
kawat jaring agar speci tidak pecah/retak, demikian juga sambungan antara
bubungan diberi spesi kemudian diaci

V. Pekerjaan lambresering dari :


a. Pemasangan papan lambresering
- Papan lambresering sesuai dengan ukuran yg di tentukan 1/7 dengan takikan
pada sisi kayu yang berpungsi sebagai pegangan bibir papan lambresering agar
saling terkait dengan sistem di paku
- Sebelum di pasang papan lambresering umumnya di cat atau di finising terlebih
dahulu.
- Pemasangan papan lambresering pertemuan antara satu dengan yang lain agar
rapat dan penyambungan di buat di usuk (iga iga)
- Pemasangan kolong (lis plang ) sesuaikan dengan gambar kerja atau sesuai
petunjuk direksi dan pengawas lapangan.
b. Pekerjaan Still Bali
- Pekerjaan still bali yang dilaksanakan setelah dilaksanakan pekerjaan struktur
pondasi, sloop selesai dan dipersiapkan terlebih dahulu kebersihannya.
- Pelaksanaan pekerjaan still bali menggunakan tempelan batu candi
- Batu candi yang di gunakan ukuran dan ketebalan menyesuikan dengan gambar
dan kebutuhan di lapangan
- Seandainya ada Bekas-bekas semen agar dibersihkan dari permukaan batu alam
atau batu candi sampai bersih benar
- Pekerjaan still bali dapat dilaksanakan dengan baik dan lurus sesuai gambar
rencana
- Pemotongan batu alam menggunakan alat grinda (alat pemotong listrik)
- Hasil finishing bersih dari sisa-sisa adukan semen, cat atau kotoran lainnya.

c. Campuran adonan/spesi atau plesteran


- Pembuatan adonan/campuran semen dengan pasir dengan perbandingan
komposisi campuran sesuai dengan spesifikasi pekerjaan ini semen : pasir adalah
1:6 . Penambahan air untuk adonan harus berdasarkan ratio maksimum air/semen
sekitar 0,65 dan bila diuji adonan tersebut akan mempunyai kuat desak > 50
kg/cm2 pada umur 28 hari.
- Semen dan pasir kering yang telah diukur komposisinya dicampur dalam mixer
( pencampur ) beton, atau menggunakan bak pencampur dan diaduk hingga
menghasilkan campuran yang warnanya merata, kemudian ditambah air yang
cukup dan diaduk selama 5 – 10 menit, sampai didapat suatu adonan dengan
kekentalan yang sesuai standar.
- Adonan/campuran 1pc : 6ps digunakan untuk plesteran dinding. sebelum ditebar
pada dinding batako, hendaknya permukaan bata disiram dengan air sehingga
terbebas dari kotoran dan memberi kesempatan agar udara dalam pori-pori bata
keluar.
- Kemudian dinding pasangan batako, dibuatkan kepala dari plesteran setebal 1 -
2 cm, memanjang dari atas ke bawah dengan lebar 5-7 cm setiap jarak 100 cm.
Setelah plesteran kepala kering, baru diplester adukan spesi diantara kepala dan
diratakan dengan perata dari batang aluminium atau kayu yang lurus dan
permukaan sisinya rata.
BAB IV
PENUTUP

Pasal 11. Penutup


Demikian rencana kerja dan syarat-syarat teknis pekerjaan ini untuk
dapat menjadi acuan dan pedoman dalam pelaksanaan dilapangan.

Tabanan, Januari 2021

Mengetahui / Menetapkan : CV. ADI DESIGN


Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bidang Konsultan Perencana dan Pengawas
Bangunan Gedung
Pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan
Ruang,
Perumahan dan Kawasan
Pemukiman Kabupaten Tabanan

NI NYOMAN TRISTUSINI, ST,


IR. KADEK FARIDATINI SUWECA MT.Ec.Dev
NIP. 19630517 199703 2 002 Direktur

Mengesahkan :
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang,
Perumahan dan Kawasan Pemukiman
Kabupaten Tabanan
Selaku Pengguna anggaran (PA)

I MADE YUDIANA, ST, MT


NIP. 19690619 199803 1 005

Anda mungkin juga menyukai