Untuk Pekerjaan
I. LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum
1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Perbendaharaan Negara
3) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
4) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
5) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002, tentang
Bangunan Gedung.
6) Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah
7) Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup.
8) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2021 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.
9) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 12 Tahun 2021, tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah; beserta aturan turunannya.
10) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman
Umum Rencana Tata Bangunan Gedung dan Lingkungan
11) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22/PRT/M/2008 tentang Pedoman
Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
12) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2008 tentang Persyaratan
Teknis Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.
13) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia nomor 08/PRT/M/2011
tentang Pembagian Klasifikasi dan Sub Klasifikasi Usaha Jasa Konstruksi dan
Turunannya nomor 19/PRT/M/ 2014
14) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 1 tahun 2022 tentang Analisa Harga
Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum
15) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2017 tentang Pedoman
Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan .
16) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia nomor 07/PRT/M/2019
tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia.
17) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia No.
14/PRT/M/2017 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung.
18) Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI nomor 11/KPTS/2000 tentang Ketentuan
Teknis Manajemen Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan
19) Keputusan Direktur Jenderal Perumahan dan Permukiman Departemen Permukiman
dan Prasarana Wilayah No. 58/KPTS/DM/2002 tentang Petunjuk Teknis Rencana
Tindakan Darurat Kebakaran pada Bangunan Gedung
20) Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan bahan Bangunan (PUPB NI-3/56)
21) Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI 1971)
22) Peraturan Umum Bahan Nasional (PUBI 1982)
23) Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 5 Tahun 2005, tentang Persyaratan Arsitektur
Bangunan Gedung.
24) Standar pelaksanaan mengacu pada SNI (Standard Nasional Indonesia) antara lain
Pekerjaan Bangunan Gedung
SNI 03-6481-2000 tentang Sistem Plumbing
SNI 03-571-2001 tentang Sistem Pengendalian Asap Kendaraan pada
Bangunan Gedung
SNI 03-6764-2002 tentang Spesifikasi Baja Struktural
SNI 03-6767-2002 tentang Spesifikasi Umum Sistem Ventilasi Mekanis
dan Sistem Tata Udara sebagai Pengendali Asap Kebakaran Dalam
Bangunan
SNI 03-6768-2002 tentang Spesifikasi Umum Sistem Pengelolaan Udara
sebagai Pengendali Asap Kebakaran Dalam Bangunan
SNI 03-6861.1-2002 tentang Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A
(Bahan Bangunan Bukan Logam)
SNI 03-6861.1-2002 tentang Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian B (Bahan
Bangunan dari Besi/Baja)
SNI 03-6861.1-2002 tentang Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian C (Bahan
Bangunan dari Logam Bukan Besi)
SNI 03-1726-2003 tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk
Bangunan Gedung
SNI 03-1727-2002 tentang Tata Cara Perencanaan Pembebanan untuk
Bangunan Rumah dan dan Gedung
SNI 03-2847-2002 tentang Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk
Bangunan Gedung
SNI 03-1729-2002 tentang Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk
Bangunan Gedung
25) Instruksi Gubernur Bali Nomor 8551 tahun 2020 tanggal 1 April 2020 tentang
Penguatan Pencegahan dan Penanganan Covid-19 di Bali
26) Surat Sekretaris Daerah Kabupaten Tabanan selaku Ketua Harian Gugus Tugas
Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tabanan Nomor DES/44/V/Gugus
Tugas/2020 tanggal 08 Juni 2020 perihal percepatan penanganan dampak Covid-19
di kabupaten Tabanan.
b. Gambaran Umum
Dalam rangka mewujudkan Program Pengelolaan Pendidikan Sekolah Menengah
Pertama dasar yang efektif dan efisien, serta memadai dan representatif, merupakan
pertimbangan yang kuat menentukan Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas SMPN 5
Kediri yang dapat memenuhi fungsi dan pemanfaatan secara optimal, tata letak dan
arsitektural serta memberikontribusi positif bagi masyarakat di Kabupaten Tabanan.
Adapun pelaksanaan pekerjaannya adalah melalui penyedia barang/jasa sesuai
pekerjaan tersebut.
b. Total Pembiayaan pekerjaan sebesar Rp. 200.000.000,00 (Dua Ratus Juta Rupiah)
c. Jenis Kontrak
Cara Pembayaran : Kontrak Harga Satuan dan Lumpsum
Berdasarkan waktu : Kontrak Tahun Tunggal
A. Umum
1. Pemasangan papan nama proyek
2. Pekerjaan Pembongkaran genteng, usuk, reng dan plafond
1. Petugas K3
2. Penyediaan APD
C. Pekerjaan Utama :
- Pekerjaan Kap atap
- Pekerjaan Lantai dan plafond
- Pekerjaan Penggantug dan pengunci
- Pekerjaan Finishing
- Pekerjaan Listrik
3. Bahan Pekerjaan K3
a. Penyediaan alat pelindung diri bagi pekerja dan pengelola kegiatan seperti :
masker, helm proyek, sepatu karet dan baju rompi yang memenuhi standar
sesuai keperluan.
b. Bahan pendukung untuk keperluan pengawasan pelaksanaan pekerjaan.
c. Perlengkapan dan pelayanan lalu lintas harus disediakan untuk
mengendalikan dan melindungi karyawan Penyedia Jasa, Direksi pekerjaan,
dan pengguna jalan yang melalui daerah konstruksi, termasuk lokasi sumber
bahan dan rute pengangkutan.
d. Rambu–rambu lalu lintas yang diperlukan dan perlengkapan lalu lintas
lainnya harus disediakan, sepanjang lokasi kegiatan pada setiap saat selama
periode pelaksanaan.
e. Semua pengaturan lalu lintas yang disediakan dan dipasang harus
f. dikaji oleh Direksi pekerjaan agar sesuai dengan ukuran, lokasi, reflektifitas
(daya pantul), visibilitas (daya penglihatan), kecocokan, dan penggunaan
yang sebagaimana mestinya.
g. Apabila dirasa perlu, Penyedia diharapkan untuk dapat
h. berkoordinasi dengan pihak berwajib / Instansi lainnya terkait dengan
pengaturan lalu lintas di lokasi pekerjaan.
i. Membuat, menerapkan dan memelihara prosedur untuk identifikasi
j. bahaya, penilaian risiko dan pengendaliannya secara berkesinambungan
sesuai dengan Rencana K3 Kontrak (RK3K) yang telah disetujui oleh Direksi.
k. Peralatan P3K harus tersedia di tempat kerja.
l. Penyedia Jasa bertanggung jawab untuk menyediakan alat pelindung diri bagi
pekerjanya dengan ketentuan:
- Seluruh pekerja dan personil lainnya yang terlibat harus dilatih cara
penggunaan alat pelindung diri dan harus memahami alasan
penggunaannya.
- Jika dipandang tidak praktis untuk melindungi bagian atas dan jika ada
resiko terluka dari objek jatuh, maka Penyedia Jasa menyediakan helm
pelindung dan seluruh personil yang terlibat di lapangan harus
menggunakannya.
- Perlindungan mata harus digunakan jika terdapat kemungkinan kerusakan
mata akibat pekerjaan las, atau dari serpihan material seperti potongan
gergaji kayu, atau potongan beton.
- Sepatu yang digunakan harus mampu melindungi kaki pekerja.
- Gunakan sepatu dengan ujung besi di bagian jari kaki.
- Pelindung kebisingan harus digunakan jika tingkat kebisingan tinggi.
- Sarung tangan akan diperlukan pada beberapa pekerjaan.
- Perlindungan pernafasan harus disediakan untuk pekerja yang terekspos
pada bahaya seperti asbes, asap dan debu kimia.
BAB II
PERALATAN KONSTRUKSI
BAB III
PROSES DAN METODE PEKERJAAN
A. Pekerjaan K3
a.Pekerjaan ini adalah pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan agar dapat
berjalan lancar, memenuhi syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan sesuai
kontrak yang telah disepakati bersama.
b. Semua pekerja dan personil kegiatan wajib menggunakan APD selama ada
ditempat pekerjaan selama pelaksanaan, sesuai batas waktu kontrak.