Anda di halaman 1dari 16

URAIAN PEKERJAAN

Untuk Pekerjaan

REHABILITASI RUANG KELAS SMPN 5 KEDIRI

Pemerintah Daerah : Pemerintah Kabupaten Tabanan


Unit Kerja : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan
Jenis Pengadaan : Pekerjaan Konstruksi

Tahun Anggaran 2023


REHABILITASI RUANG KELAS SMPN 5 KEDIRI

I. LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum
1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Perbendaharaan Negara
3) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
4) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
5) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002, tentang
Bangunan Gedung.
6) Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah
7) Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup.
8) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2021 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.
9) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 12 Tahun 2021, tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah; beserta aturan turunannya.
10) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman
Umum Rencana Tata Bangunan Gedung dan Lingkungan
11) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22/PRT/M/2008 tentang Pedoman
Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
12) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2008 tentang Persyaratan
Teknis Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.
13) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia nomor 08/PRT/M/2011
tentang Pembagian Klasifikasi dan Sub Klasifikasi Usaha Jasa Konstruksi dan
Turunannya nomor 19/PRT/M/ 2014
14) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 1 tahun 2022 tentang Analisa Harga
Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum
15) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2017 tentang Pedoman
Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan .
16) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia nomor 07/PRT/M/2019
tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia.
17) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia No.
14/PRT/M/2017 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung.
18) Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI nomor 11/KPTS/2000 tentang Ketentuan
Teknis Manajemen Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan
19) Keputusan Direktur Jenderal Perumahan dan Permukiman Departemen Permukiman
dan Prasarana Wilayah No. 58/KPTS/DM/2002 tentang Petunjuk Teknis Rencana
Tindakan Darurat Kebakaran pada Bangunan Gedung
20) Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan bahan Bangunan (PUPB NI-3/56)
21) Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI 1971)
22) Peraturan Umum Bahan Nasional (PUBI 1982)
23) Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 5 Tahun 2005, tentang Persyaratan Arsitektur
Bangunan Gedung.
24) Standar pelaksanaan mengacu pada SNI (Standard Nasional Indonesia) antara lain
Pekerjaan Bangunan Gedung
 SNI 03-6481-2000 tentang Sistem Plumbing
 SNI 03-571-2001 tentang Sistem Pengendalian Asap Kendaraan pada
Bangunan Gedung
 SNI 03-6764-2002 tentang Spesifikasi Baja Struktural
 SNI 03-6767-2002 tentang Spesifikasi Umum Sistem Ventilasi Mekanis
dan Sistem Tata Udara sebagai Pengendali Asap Kebakaran Dalam
Bangunan
 SNI 03-6768-2002 tentang Spesifikasi Umum Sistem Pengelolaan Udara
sebagai Pengendali Asap Kebakaran Dalam Bangunan
 SNI 03-6861.1-2002 tentang Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A
(Bahan Bangunan Bukan Logam)
 SNI 03-6861.1-2002 tentang Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian B (Bahan
Bangunan dari Besi/Baja)
 SNI 03-6861.1-2002 tentang Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian C (Bahan
Bangunan dari Logam Bukan Besi)
 SNI 03-1726-2003 tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk
Bangunan Gedung
 SNI 03-1727-2002 tentang Tata Cara Perencanaan Pembebanan untuk
Bangunan Rumah dan dan Gedung
 SNI 03-2847-2002 tentang Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk
Bangunan Gedung
 SNI 03-1729-2002 tentang Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk
Bangunan Gedung
25) Instruksi Gubernur Bali Nomor 8551 tahun 2020 tanggal 1 April 2020 tentang
Penguatan Pencegahan dan Penanganan Covid-19 di Bali
26) Surat Sekretaris Daerah Kabupaten Tabanan selaku Ketua Harian Gugus Tugas
Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tabanan Nomor DES/44/V/Gugus
Tugas/2020 tanggal 08 Juni 2020 perihal percepatan penanganan dampak Covid-19
di kabupaten Tabanan.

b. Gambaran Umum
Dalam rangka mewujudkan Program Pengelolaan Pendidikan Sekolah Menengah
Pertama dasar yang efektif dan efisien, serta memadai dan representatif, merupakan
pertimbangan yang kuat menentukan Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas SMPN 5
Kediri yang dapat memenuhi fungsi dan pemanfaatan secara optimal, tata letak dan
arsitektural serta memberikontribusi positif bagi masyarakat di Kabupaten Tabanan.
Adapun pelaksanaan pekerjaannya adalah melalui penyedia barang/jasa sesuai
pekerjaan tersebut.

II. MAKSUD DAN TUJUAN


a. Maksud
Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas SMPN 5 Kediri yang dilaksanakan mempunyai
maksud untuk dapat meningkatkan kontribusi positif bagi Pemerintah Daerah secara
umum di Kabupaten Tabanan dan secara khusus di bidang Pelayanan Masyarakat.
b. Tujuan
Tercapainya Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas SMPN 5 Kediri, sesuai dengan
Dokumen Kontrak baik dari segi kualitas, kuantitas serta tepat waktu dan biaya yang
telah ditentukan.

III. TARGET / SASARAN


Target sasaran yang ingin dicapai dalam pekerjaan ini adalah :
a. Keluaran (Output)
- Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas SMPN 5 Kediri.
b. Hasil (Outcomes)
- Meningkatkan kontribusi positif bagi masyarakat secara umum di Kabupaten Tabanan
dan secara khusus di bidang Pendidikan masyarakat.

IV. NAMA ORGANISASI PELAKSANA PEKERJAAN KONSTRUKSI


Pemerintah Daerah Kabupaten Tabanan
Unit Kerja : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan
PA : I Gusti Putu Darma Utama, AP,M.Si
Alamat PA :Jalan Pahlawan Nomor 19 Telp (0361)810796 – Tabanan

V. SUMBER DANA DAN PERKIRAAN BIAYA


a. Sumber dana yang diperlukan untuk membiayai pengadaan Pekerjaan Rehabilitasi
Ruang Kelas SMPN 5 Kediri, yang bersumber dari Dana PAD

b. Total Pembiayaan pekerjaan sebesar Rp. 200.000.000,00 (Dua Ratus Juta Rupiah)

c. Jenis Kontrak
Cara Pembayaran : Kontrak Harga Satuan dan Lumpsum
Berdasarkan waktu : Kontrak Tahun Tunggal

VI. RUANG LINGKUP, LOKASI PEKERJAAN


- Ruang lingkup/batasan lingkup pengadaan pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas
SMPN 5 Kediri yang dilaksanakan sesuai dengan BOQ (Bill Of Quantity) yang
telah ditetapkan dan menjadi acuan dalam penawaran Pekerjaan Persiapan

NO NAMA PEKERJAAN LOKASI


1 Rehabilitasi Ruang Kelas SMPN 5 Kediri Kabupaten
Tabanan

VII. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN


a. Rencana Jadwal Pelaksanaan Pengadaan :
Terhitung 60 (Enam puluh) hari kalender setelah penandatanganan SPK dan SPMK

VIII. TENAGA AHLI/TERAMPIL


Tenaga ahli/terampil yang diperlukan untuk melaksanakan pengadaan pekerjaan
konstruksi
No Tingkat Jabatan dalam Pengalaman Keahlian/ Keterampilan
Pendidikan Pekerjaan yg Kerja
Disulkan
1 Pelaksana 1 (satu) Tahun (SKT) dalam bidang Pelaksana
Bangunan Gedung/Pekerjaan
Gedung ( TS 051)
2 Petugas K3 0 (nol) Petugas K3 Kontruksi bidang
PU, dibuktikan dengan surat
keterangan mengikuti
pelatihan/bimbingan teknis
SMK3 Kontruksi PU
IX. PERALATAN
Peralatan yang diperlukan untuk pelaksnaan/pemasangan/instalasi fasilitas/lainnya yang
menunjang pekerjaan konstruksi :
A. PERALATAN UTAMA
No Jenis Kapasitas (min.) Jumlah
1 Molen / Concreat Mixer 0.35 m3 1 unit
2 Truk 7 m3 1 unit

X. JENIS PEKERJAAN UTAMA


Jenis Pekerjaan utama dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi
No. Jenis Pekerjaan
Pekerjaan Utama
1 Pekerjaan Kap Atap
2 Pekerjaan Lantai dan Plafond
3 Pekerjaan Pengantung dan Pengunci
4 Pekerjaan Finishing
5 Pekerjaan Listrik

XI. JENIS PEKERJAAN PENDUKUNG PENUNJANG SEMENTARA


Jenis pekerjaan pendukung dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi
No. Jenis Pekerjaan
Pekerjaan Pendukung/ Penunjang / Sementara
1. Pemasangan papan nama proyek
2. Pekerjaan Pembongkaran genteng, usuk, reng dan plafond

XII. IDENTIFIKASI BAHAYA/RESIKO K3


Daftar indentifikasi bahaya / resiko K3 dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi
No. Jenis/Tipe Pekerjaan Identifikasi Jenis Bahaya dan
Resiko K3

1 Pekerjaan Penutup Lantai - Cedera terjepit, tergores, terpukul


- Terkena alat pemotong
- Terkena pecahan keramik
2 Pekerjaan Plafond - Terjatuh dari ketinggian
- Tersengat aliran listrik
- Cedera terjepit, tergores, terpukul
3 Pekerjaan Listrik - Terjatuh dari ketinggian
- Tersengat aliran listrik
4 Pekerjaan Kayu - Cedera terjepit, tergores, terpukul

5 Pekerjaan Pengecatan/Finishing - Terjatuh dari ketinggian


- Mata terkena cat

XIII. KELUARAN / PRODUK YANG DIHASILKAN


Keluaran / Produk yang dihasilkan dari pelaksanaan pengadaan pekerjaan konstruksi
Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas SMPN 5 Kediri dengan Luasan Lantai 225 m2
Meliputi :
- Pekerjaan Arsitektur
- Pekerjaan Struktur
- Pekerjaan MEP
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN KONSTRUKSI
Spesifikasi teknis pekerjaan konstruksi merupakan pedoman dan syarat dalam
pelaksanaan pekerjaan dengan rincian sebagai berikut :
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN KONSTRUKSI
BAB I. UMUM

Pasal 1. Lingkup Pekerjaan


Lingkup pekerjaan ditetapkan yaitu :
Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas SMPN 5 Kediri

Pasal 2. Jenis Pekerjaan

A. Umum
1. Pemasangan papan nama proyek
2. Pekerjaan Pembongkaran genteng, usuk, reng dan plafond

B. Penyelenggaraan Keamanan dan Kesehatan Serta Keselamatan Konstruksi

1. Petugas K3
2. Penyediaan APD

C. Pekerjaan Utama :
- Pekerjaan Kap atap
- Pekerjaan Lantai dan plafond
- Pekerjaan Penggantug dan pengunci
- Pekerjaan Finishing
- Pekerjaan Listrik

Pasal 3. Spesifikasi Bahan


1. Bahan Pekerjaan Utama
a. Agregat halus/pasir harus bebas dari sejumlah cacat kotoran organik dan tanah,
sesuai dengan standar AASTHO T.21.
b. Pasir cor sesuai standar dan kualitas baik
c. Portland sement menggunakan semen merk gresik sesuai syarat dan standar yang
berlaku.
d. Air untuk pembuatan dan perawatan beton tidak boleh mengandung minyak, asam,
alkali, garam-garam, bahan organis atau bahan lain yang dapat merusak beton serta
baja tulangan atau jaringan kawat baja.
e. Bahan rangka plafond menggunakan usuk kayu lokal 4x6 cm dengan kualitas yang
baik dan sesuai standar yang ada.
f. Bahan plafond menggunakan kasiboard 4.5 mm dengan kualitas yang baik dan sesuai
dengan standar yang ada.
g. Bahan lantai ukuran 30 x 30 cm merk asia tile untuk didalam ruangan, lokasi
pemasangan keramik yang digunakan sesuai yang ditunjukan dalam detail gambar.
h. Kabel yang digunakan untuk Instalasi penerangan haruslah kabel dengan mutu
standard S-PLN, atau yang setara supreme jenis kabel NYM 3x2 , menggunakan
conduite 5/8”, percabangan kabel gunakan T doos/ junction box, sambungan
dilakukan dengan sistem puntir, ditutup dengan rasdop plastik setara 3 M
i. Pekerjaan Kayu
j. Pekerjaan kuda – kuda konvensional, usuk 4x6 cm, dan reng 2x3 cm menggunakan
kayu kruing dengan kualitas yang baik dan sesuai standar
k. Bahan gedeg kulit menggunakan bambu dengan kualitas yang baik dan tidak rapuh
l. List plank menggunakan conwood 2 in 1 dengan kualitas yang baik
m. Bahan penutup atap menggunakan genteng kodok lestari dengan kualitas yang baik
dan tidak mengalami retak atau cacat
n. Bahan bubungan mengunakan genteng kodok lestari dengan kualitas yang baik dan
tidak mengalami retak atau cacat
o. Bahan ikut cedelu dan murda menggunakan paras ukir dengan kualitas yang baik.
p. Kunci pintu dan handle menggunakan merk solid
r. Engsel, kait angin, grendel menggunakan merk paori
s. Saklar dan Stop Kontak yang digunakan yang mempunyai kemampuan diatas 10
ampere (250 volt) setara Broco dan dipasang terlindung dari cuaca, tempat nya
disesuaikan menurut gambar. Embudus menggunakan type MK. Pemasangan saklar
dan stop kontak ke embodus dengan sistem bout sekrup.
t. Lampu yang digunakan adalah lampu LED 5 watt setara Philips dan lampu LED 14
watt setara philips dengan kualitas yang baik.
u. Cat plafond dan dinding menggunakan cat Vinilex dengan kualitas yang baik dan
sesuai dengan standar. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus memenuhi
persyaratan dalam PUBI 1982 pasal 54, NI-4. BS no. 3900-1970, AS k-41 dan sesuai
ketentuan teknis dari pabrik yang bersangkutan
v. Cat mowilek yang digunakan sesuai syarat dan standar yang berlaku
w. Cat waterproofing yang digunakan cat merk nodrop sesuai syarat dan standar yang
berlaku.
x. Cat coating yang digunakan merk propan sesuai syarat dan standar yang berlaku
y. Pekerjaan cat KCA menggunakan cat dengan kualitas yang baik dan sesuai standar
z. Cat kusen menggunakan cat kayu emco dengan kualitas yang baik dan sesuai dengan
standar. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan dalam
PUBI 1982 pasal 54, NI-4. BS no. 3900-1970, AS k-41 dan sesuai ketentuan teknis
dari pabrik yang bersangkutan

2. Bahan Pekerjaan Umum


- Spanduk / papan nama kegiatan sebagai informasi dan pemberitahuan umum
tentang kegiatan dengan ukuran 80 x 120 cm.

3. Bahan Pekerjaan K3
a. Penyediaan alat pelindung diri bagi pekerja dan pengelola kegiatan seperti :
masker, helm proyek, sepatu karet dan baju rompi yang memenuhi standar
sesuai keperluan.
b. Bahan pendukung untuk keperluan pengawasan pelaksanaan pekerjaan.
c. Perlengkapan dan pelayanan lalu lintas harus disediakan untuk
mengendalikan dan melindungi karyawan Penyedia Jasa, Direksi pekerjaan,
dan pengguna jalan yang melalui daerah konstruksi, termasuk lokasi sumber
bahan dan rute pengangkutan.
d. Rambu–rambu lalu lintas yang diperlukan dan perlengkapan lalu lintas
lainnya harus disediakan, sepanjang lokasi kegiatan pada setiap saat selama
periode pelaksanaan.
e. Semua pengaturan lalu lintas yang disediakan dan dipasang harus
f. dikaji oleh Direksi pekerjaan agar sesuai dengan ukuran, lokasi, reflektifitas
(daya pantul), visibilitas (daya penglihatan), kecocokan, dan penggunaan
yang sebagaimana mestinya.
g. Apabila dirasa perlu, Penyedia diharapkan untuk dapat
h. berkoordinasi dengan pihak berwajib / Instansi lainnya terkait dengan
pengaturan lalu lintas di lokasi pekerjaan.
i. Membuat, menerapkan dan memelihara prosedur untuk identifikasi
j. bahaya, penilaian risiko dan pengendaliannya secara berkesinambungan
sesuai dengan Rencana K3 Kontrak (RK3K) yang telah disetujui oleh Direksi.
k. Peralatan P3K harus tersedia di tempat kerja.
l. Penyedia Jasa bertanggung jawab untuk menyediakan alat pelindung diri bagi
pekerjanya dengan ketentuan:
- Seluruh pekerja dan personil lainnya yang terlibat harus dilatih cara
penggunaan alat pelindung diri dan harus memahami alasan
penggunaannya.
- Jika dipandang tidak praktis untuk melindungi bagian atas dan jika ada
resiko terluka dari objek jatuh, maka Penyedia Jasa menyediakan helm
pelindung dan seluruh personil yang terlibat di lapangan harus
menggunakannya.
- Perlindungan mata harus digunakan jika terdapat kemungkinan kerusakan
mata akibat pekerjaan las, atau dari serpihan material seperti potongan
gergaji kayu, atau potongan beton.
- Sepatu yang digunakan harus mampu melindungi kaki pekerja.
- Gunakan sepatu dengan ujung besi di bagian jari kaki.
- Pelindung kebisingan harus digunakan jika tingkat kebisingan tinggi.
- Sarung tangan akan diperlukan pada beberapa pekerjaan.
- Perlindungan pernafasan harus disediakan untuk pekerja yang terekspos
pada bahaya seperti asbes, asap dan debu kimia.
BAB II
PERALATAN KONSTRUKSI

Pasal 6. Peralatan Alat Berat


a. Pelaksanaan pekerjaan ini tidak ada yang dikerjakan dengan menggunakan alat
berat.
b. Menggunakan alat angkut bahan dengan truck / ingkel / pickup sesuai kapasitas
keperluan dalam pekerjaan.
Pasal 7. Peralatan Sederhana (manual)
Seluruh pekerjaan ini dikerjakan secara manual dengan peralatan yang sederhana
dalam jumlah sesuai keperluan pekerjaan.
Pasal 8. Penggunaan Peralatan Sederhana (Manual) sesuai standar yang ditentukan.

BAB III
PROSES DAN METODE PEKERJAAN

Pasal 9. Proses Pekerjaan


a. Setiap pekerjaan harus diawali dengan proses persiapan.
b. Pekerjaan Pembongkaran genteng, usuk, reng dan plafond
c. Setiap pekerjaan dapat dikerjakan setelah mendapat ijin dan persetujuan dari
pihak pengawas dan atau pengelola kegiatan.
d. Apabila terdapat perubahan pekerjaan, maka harus mendapat persetujuan dari
pihak pengawas dan atau pengelola kegiatan terlebih dahulu sebelum pekerjaan
dilaksanakan.
e. Semua perubahan pekerjaan baik pekerjaan kurang maupun pekerjaan tambah
harus dilengkapi berita acara perubahan / pengalihan pekerjaan yang dibuat
bersama pihak penyedia dan pengelola kegiatan.
f. Sebelum diadakan serah terima hasil pekerjaan wajib dilakukan tes operasional
oleh pihak penyedia bersama pihak pengelola kegiatan.

Pasal 10. Metode Pekerjaan umum terdiri dari :


1. Pekerjaan pasangan papan nama proyek
2. Pekerjaan Pembongkaran genteng, usuk, reng dan plafond
3. Metode pekerjaan masing-masing adalah :
I. Pekerjaan papan nama proyek
a. Pembuatan papan nama kegiatan / pekerjaan dengan ukuran 80 cm x 1,20
cm yang dipasang sekitar areal kegiatan, mudah terlihat umum dan
pasangan cukup kuat.
II. Pekerjaan Pembongkaran genteng, usuk, reng dan plafond

A. Pekerjaan K3
a.Pekerjaan ini adalah pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan agar dapat
berjalan lancar, memenuhi syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan sesuai
kontrak yang telah disepakati bersama.
b. Semua pekerja dan personil kegiatan wajib menggunakan APD selama ada
ditempat pekerjaan selama pelaksanaan, sesuai batas waktu kontrak.

B. Pekerjaan Utama terdiri dari :


- Pekerjaan Kap atap
- Pekerjaan Plafond
- Pekerjaan Penggantung dan pengunci
- Pekerjaan Finishing
- Pekerjaan Listrik

Metode pekerjaan masing-masing adalah :

I. Pekerjaan Pasangan Kap Atap


a.Pekerjaan Pasangan Kuda – Kuda Konvensional Kayu Kruing
- Kontraktor/Sub kontraktor harus mengukur ulang bangunan untuk mendapatkan
ukuran riil di lapangan untuk menghindari kemungkinan kesalahan ukuran dan
dituangkan dalam gambar – gambar pelaksanaan (shop drawing).
- Pabrikasi seperti pemotongan balok kuda-kuda dapat dilakukan di luar dari lokasi
kegiatan dalam rangka effisiensi teknis dan waktu dengan pemberitahuan secara
tertulis terlebih dahulu baik kepada Pengguna Jasa maupun kepada Direksi Teknis.
- Seluruh batang-batang rangka atap harus dipotong secara presisi sesuai ukuran di
lapangan yang didapat.
- Penyambungan lurus antar balok dilakukan dengan menggunakan sambungan bibir
miring, dengan penempatan sambungan ¼ dari bentangan ke tiang penyangga /
tumpuan balok dan diperkuat dengan bout jarak 5 cm atau disesuaikan dengan
gambar rencana.
- Pemasangan usuk dengan membagi rata bentangan balok (lambang) menjadi bagian
yang sama sebagai tempat bertumpunya usuk, dan pada ujung atas usuk bertumpu
pada bidang balok nok ( dedeleg )
- Pemasangan Reng dilakukan setelah dilakukan pemasangan usuk kayu kruing,
Pemasangan reng harus dibuat rata, tegak lurus dengan rangka atap serta berjarak
yang sama antara satu reng dengan reng lainnya.
- Ukuran jarak reng ditentukan di lapangan disesuaikan dengan bahan genteng yang
akan dipasang.
- Seluruh bidang atap dari rangka atap yang dipasang harus merupakan bidang yang
rata dan tidak bergelombang sehingga pemasangan reng dapat dilaksanakan dengan
baik.
- Pemasangan rangka atap keseluruhannya harus merupakan sistem kesatuan yang
saling berkait.
b. Pekerjaan Pasangan List Plank Conwood 2 in 1
- Lisplank dipasang setelah semua usuk terpasang dengan baik.
- Bentuk serta ukuran papan lisplank sesuai dengan gambar kerja.
- Listplank dipasang sedemikian rupa pada ujung usuk, diperkuat dengan skrup.
Sambungan antara papan lisplank kalau memungkinkan menggunakan sambungan
ekor burung.
- Hasil yang diharapkan, listplank terpasang kuat, lurus, tidak bergelombang, rapi
terutama pada pertemuan sudut atap
c. Pekerjaan Pemasangan Genteng
- Genteng yang akan dipasang diperiksa agar bebas dari cacat /retak. Antara genteng
satu dan lainnya harus saling mengunci dengan rapat dan alurnya lurus.
- Pastikan genteng bertumpu dengan kuat pada reng, terpasang lurus dan rata. Pada
pertemuan dengan bubungan jurai, genteng harus dipotong rapi menggunakan mesin
cirle.
- Ujung akhir genteng keluar minimal 10 cm dari tepi tatap pada lisplank
d. Pekerjaan Pemasngan Bubungan
- Bubungan harus satu jenis dengan genteng, di bawah bubungan harus diberi adukan
spesi yang cukup tebal dengan campuran 1 pc : 3 psr dan di beri kawat jaring agar
speci tidak pecah/retak, demikian juga sambungan antara bubungan diberi spesi
kemudian diaci.
e. Pekerjaan Pasangan Ikut Celedu dan Murda
- Ikut Celedu dan Murda dipasang di atas bubungan dengan menggunakan adukan
spesi yang cukup dan diaci.

II. Pekerjaan lantai dan plafond :


a. Pekerjaan pemasangan keramik
- Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat dan tidak
ternoda . Ukuran Keramik yang digunakan : Ukuran 30 x 30 cm merk Asia Tile
- Bidang pemasangan harus merupakan bidang yang benar – benar rata.
- Jarak antara unit – unit pemasangan keramik yang terpasang ( lebar siar – siar ), harus
sama lebar maksimal 3 mm dan kedalam maksimum 2 mm, atau sesuai detail gambar
serta petunjuk Konsultan Pengawas, yang membentuk garis – garis sejajar dan lurus
yang sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar – siar yang berpotongan harus
membentuk sudut siku dan saling berpotong tegak lurus sesamanya.
- Bahan perekat dan siar – siar dari bahan grouting sesuai ketentuan persyaratan, warna
bahan perekat /pengisi sesuai dengan warna keramik yang dipasangnya.
- Pemotongan untuk keramik harus menggunakan alat pemotong keramik khusus
sesuai persyaratan dari pabrik yang bersangkutan.
- Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda pada
permukaan keramik, hingga betul – betul bersih.
- Sebelum kermik dipasang, terlebih dahulu unit – unit keramik direndam dalam air
sampai jenuh.
- Pinggulan pasangan keramik bila dilakukan, harus dikerjakan dengan alat gurinda,
sehingga diperoleh hasil pekerjaan yang teratur, siku dan memperoleh bentuk tepian
yang sempurna.
- Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari pengaruh pekerjaan lain selama 3 x
24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat pada permukaannya.
b. Pekerjaan pemasangan rangka plafond
- Rangka langit-langit dari rangka kayu lokal dengan kreteria rangka 4x6 cm seperti
yang disebutkan dan ditunjukkan dalam gambar rencana termasuk pekerjaan
penggantung rangka plafond tergantung kuat pada dinding atau rangka atap/kap yang
ada.
- Rangka langit-langit dipasang setelah sisi bagian bawah diratakan, pemasangan
sesuai dengan pola yang ditunjukkan/disebutkan dalam gambar dengan
memperhatikan modul pemasangan penutup langit-langit yang dipasangnya.
- Bidang pemasangan bagian rangka langit-langit harus rata (waterpas), tidak cembung,
kaku dan kuat, kecuali bila dinyatakan lain, misal permukaan merupakan bidang
miring/tegak sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.
c. Pekerjaan pemasangan langit – langit kalsiborad 4,5 mm dengan nat
- Bahan penutup langit-langit adalah kalsiborad 4,5 mm dengan nat dengan mutu bahan
seperti yang telah dipersyaratkan atau sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.
- Jarak pemasangan antara unit - unit penutup langit - langit dibuat dengan nat atau
sesuai yang ditunjukkan dalam gambar. Pertemuan antara bidang langit-langit dan
dinding
- Hasil pemasangan penutup langit-langit harus rata, tidak melendut.

III. Pekerjaan penggantung dan pengunci


a. Pekerjaan penggantung dan pengunci
- Semua peralatan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang
terlebih dahulu diserahkan contoh-contohnya kepada Direksi/Konsultan Pengawas
untuk mendapatkan persetujuan pengajuan/penyerahan bila diperlukan disertai
brosur/spesifikasi dari pabrik yang bersangkutan.
- Engsel atas dipasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari sisi atas pintu ke bawah. Engsel
bawah dipasang tidak lebih dari 32 cm (as) dari permukaan lantai ke atas. Engsel
tengah dipasang di tengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
- Untuk pintu toilet, jarak tersebut diambil dari sisi atas dan sisi bawah daun pintu
sama.
- Penarik pintu ( handle ) Merk solid dipasang 100 cm ( as ) dari permukaan lantai
setempat.
- Engsel merk paori sebaiknya terbuat dari bahan yang tahan karat dan cukup kuat.
- Kunci Pintu Menggunakan Merk solid.

IV. Pekerjaan Finishing :


a. Pengecatan dinding dan plafond
- Sebelum pengecatan dimulai, permukaan bidang pengecatan harus rata, kering dan
bersih dari segala kotoran, minyak dan debu.
- Dinding dalam (interior) siap dicat setelah dilapisi alkali primer terlebih dahulu, tidak
menggunakan plamur tembok. Sebelum dilapisi alkali primer, permukaan pengecatan
harus bebas dari retak-retak dan lubang – lubang yang terjadi akibat pelaksanaan dan
setelah disetujui Konsultan Pengawas.
- Pengecatan dinding luar (exterior) tidak menggunakan plamur, bidang pengecatan
tembok luar siap dicat setelah dilakukan pekerjaan acian selesai dan telah mengalami
pengeringan selama 3 (tiga) hari, atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
- Selanjutnya pengecatan dilakukan dengan menggunakan roller. Untuk permukaan
dimana pemakaian roller tidak memungkinkan, dipakai kuas yang baik / halus.
- Setiap kali lapisan cat dilaksanakan harus dihindarkan terjadinya sentuhan benda-
benda dan pengaruh pekerjaan-pekerjaan sekelilingnya selama 2 jam
b. Pengecatan Waterproofing
- Permukaan beton yang dilapisi dengan bahan water proofing harus bersih dari debu,
minyak , bebas dari keretakan struktur dan waterproofing additive agent.
- Pengeringan diperlukan waktu minimum 5 hari untuk dapat dilakukan test kebocoran.
Test kebocoran dilakukan selama minimal 24 jam berturut – turut.
- Kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan bahan – bahan yang disimpan, baik
sebelum atau selama pelaksanaan, kalau terdapat kerusakan yang bukan karena
tindakan Pemilik.
c. Pekerjaan pengecatan mowilek
- Sebelum pengecatan dimulai, permukaan bidang pengecatan harus rata, kering dan
bersih dari segala kotoran, minyak dan debu
- Selanjutnya pengecatan dilakukan dengan kuas atau spon supaya rapi dan merata.
Setiap kali lapisan cat dilaksanakan harus dihindarkan terjadinya sentuhan benda-
benda dan pengaruh pekerjaan-pekerjaan sekelilingnya selama 2 jam
d. Pekerjaan pengecatan bidang kayu
- Sebelum pengecatan dimulai, permukaan bidang pengecatan harus rata, kering dan
bersih dari segala kotoran, minyak dan debu
- Selanjutnya pengecatan dilakukan dengan kuas atau spon supaya rapi dan merata.
Setiap kali lapisan cat dilaksanakan harus dihindarkan terjadinya sentuhan benda-
benda dan pengaruh pekerjaan-pekerjaan sekelilingnya selama 2 jam
V. Pekerjaan instalasi elektrikal terdiri dari :
a. Pekerjaan pemasangan instalasi titik lampu, saklar dan stop kontak
- Kabel yang digunakan untuk Instalasi penerangan haruslah kabel dengan mutu
standard S-PLN, atau yang Merk supreme dan disetujui direksi, jenis kabel NYM
3x2 , dan 2x1. menggunakan conduite 5/8”, percabangan kabel gunakan T doos/
junction box, sambungan dilakukan dengan sistem puntir, ditutup dengan rasdop
plastik setara 3 M.
Pasangan titik lampu, Saklar disesuaikan dengan rencana atau atas permintaan
Direksi. Saklar merk Broco dan Stop kontak Dengan Merk Broco dipasang rapi/tidak
miring menggunakan bout sekrup dengan embodus.
b. Lampu : Semua Lampu memakai philif, pemasangan Lampu ini siap menyala dan
penempatan sesuai gambar Rencana.
- Kontraktor wajib melaksanakan pembersihan akhir terhadap lokasi pekerjaan

i. Spesifikasi Jabatan Kerja Konstruksi


- Adapun spesifikasi jabatan kerja konstruksi yang diperlukan dalam menunjang
kegiatan konstruksi adalah sebagai berikut.
a. Pelaksana adalah seseorang yang diberikan tugas untuk melaksanakan pekerjaan
konstruksi bangunan gedung sesuai denga perencanaan yang diberikan. Uraian
singkat pekerjaan antara lain.
- Melaksanakan persiapan lapangan sesuai lingkup pekerjaan
- Mengadakan bimbingan teknis pada mitra kerja.
- Melaksanakan pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas SMPN 5 Kediri sesuai
dengan shop drawing spesifikasi teknik metode kerja dan K3.
- Melakukan pemeriksaan dan memproses berita acara kemajuan fisik
pekerjaan sub kontraktor/mandor.
- Melakukan koordinasi kegiatan pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
b. Petugas K3 adalah memiliki kompetensi membuat dan menyusun program dan
perencanaan keselamatan kerja proyek konstruksi dan melakukan pengawasan
atas penerapan sistem, program dan perencanaan keselamatan dan kesehatan
kerja dalam pelaksanaan proyek konstruksi. Uraian singkat pekerjaan antara lain
adalah.
- Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan terkait K3
Konstruksi.
- Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi.
- Merencanakan dan menyusun program K3.
- Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3.
- Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan program,
prosedur kerja dan instruksi kerja K3.
- Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan pedoman
teknis K3 konstruksi.
- Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis K3,
jika diperlukan.
- Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta
keadaan darurat.

ii. Pelaksanaan Pencegahan COVID-19 di lapangan :


- Penyedia Jasa memasang poster (flyers) baik digital maupun fisik tentang
himbauan/anjuran pencegahan COVID-19 untuk disebarluaskan atau dipasang di
tempat-tempat strategis di lokasi proyek;
- Penyedia Jasa bersama petugas medis harus menyampaikan penjelasan, anjuran,
kampanye, promosi teknik pencegahan COVID- 19 dalam setiap kegiatan
penyuluhan K3 pagi hari (safety morning talk);
- Petugas medis bersama para Satuan Pengaman (Security Staff) melaksanakan
pengukuran suhu tubuh kepada seluruh pekerja, dan karyawan setiap pagi dan
sore;
- Penyedia Jasa melarang orang (seluruh pekerja dan tamu) yang terindikasi
memiliki suhu tubuh ≥ 38 (tiga puluh delapan) derajat celcius datang ke lokasi
pekerjaan;
- Apabila ditemukan pekerja di lapangan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP)
COVID-19, pekerjaan harus diberhentikan sementara oleh Pengguna Jasa
dan/atau Penyedia Jasa p aling sedikit 14 (empat belas) hari kerja.
- Petugas Medis dibantu Satuan Pengaman (Security Staff) melakukan evakuasi
dan penyemprotan disinfektan pada seluruh tempat, fasilitas dan peralatan kerja;
dan
- Penghentian sementara dilakukan hingga proses evakuasi dan penyemprotan
disinfektan, serta pelaksanaan pemeriksaan kesehatan dan isolasi tenaga kerja
yang pernah melakukan kontak fisik dengan tenaga kerja yang terpapar telah
selesai.
BAB IV
PENUTUP

Pasal 11. Penutup


Demikian rencana kerja dan syarat-syarat teknis pekerjaan ini untuk dapat
menjadi acuan dan pedoman dalam pelaksanaan dilapangan.

Anda mungkin juga menyukai