PEKERJAAN KONSTRUKSI
PEKERJAAN
REHABILITASI DAN RENOVASI PRASARANA
MADRASAH PROVINSI RIAU 1
LOKASI
KAB. KAMPAR, KAB. INDRAGIRI HILIR
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
PRASARANA STRATEGIS
SATUAN KERJA
PELAKSANAAN PRASARANA PERMUKIMAN
PROVINSI RIAU
1. PENDAHULUAN
1.1 Umum
1.1.1 Sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 22/PRT/M/2018 tanggal 14
September 2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara,
Pasal 20 Point (1) dan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2021
Pasal 174, komponen biaya pembangunan Bangunan Gedung Negara
meliputi :
a. Biaya perencanaan teknis;
b. Biaya pelaksanaan konstruksi fisik;
c. Biaya pengawasan teknis; dan
d. Biaya pengelolaan kegiatan
2
Spesifikasi Teknis – Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
TA. 2023-2024
1.2 Dasar Hukum
Pelaksanaan proses pembangunan pekerjaan harus memenuhi peraturan
dan ketentuan yang berlaku, baik di Pusat maupun Daerah, antara lain :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa
Konstruksi;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2023 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2022 tentang Cipta Kerja;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2021 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2016 tentang
Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000
tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi;
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2021 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa
Konstruksi;
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2021 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2017 tentang
Arsitek;
9. Peraturan Presiden Nomor 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan
Bangunan Gedung Negara;
10. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
11. Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2020 tentang Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat;
12. Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pembangunan,
Rehabilitasi, atau Renovasi Pasar Rakyat, Prasarana Perguruan Tinggi,
Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, dan Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah;
13. Peraturan Menteri Peraturan Pekerjaan Umum Nomor 29 Tahun 2006
tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;
14. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan
Lingkungan;
15. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 11
Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor 13 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
16. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 26
Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat Nomor 16 Tahun 2020 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat;
17. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 21
Tahun 2021 tentang Penilaian Kinerja Bangunan Gedung Hijau;
18. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 01
Tahun 2022 tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan
Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
19. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 8
Tahun 2022 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemenuhan Sertifikat Standar
Jasa Konstruksi dalam Rangka Mendukung Kemudahan Perizinan Berusaha
Bagi Pelaku Usaha Jasa Konstruksi;
3
Spesifikasi Teknis – Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
TA. 2023-2024
20. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 02
Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2016 tentang Izin
Mendirikan Bangunan Gedung;
21. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 19
Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Izin Mendirikan Bangunan Gedung
dan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung Melalui Pelayanan Perizinan
Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik;
22. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14
Tahun 2017 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung;
23. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 19
Tahun 2017 tentang Standar Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruksi
Pada Jenjang Jabatan Ahli Untuk Layanan Jasa Konsultansi Konstruksi;
24. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 22
Tahun 2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
25. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 03
Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat Nomor 27 Tahun 2018 tentang Sertifikat Laik
Fungsi Bangunan Gedung;
26. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10
Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi;
27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 22
Tahun 2021 tentang Pendataan Bangunan Gedung;
28. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 07
Tahun 2021 tentang Pencatatan Sumber Daya Material dan Peralatan
Konstruksi;
29. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 09
Tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Konstruksi Berkelanjutan;
30. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 18
Tahun 2021 tentang Standar Pembongkaran Bangunan Gedung;
31. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 7
Tahun 2021 tentang Pencatatan Sumber Daya Material dan Peralatan
Konstruksi;
32. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 1
Tahun 2023 tentang Pedoman Pengawasan Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi yang Dilaksanakan Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten,
dan Kota;
33. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 08
Tahun 2019 tentang Pedoman Pelayanan Perizinan Usaha Jasa Konstruksi
Nasional;
34. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 11 Tahun
2014 tentang Pengelolaan Air Hujan Pada Bangunan Gedung dan
Persilnya;
35. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 24 Tahun
2008 tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung;
36. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24
Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana Untuk Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA);
37. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 713
Tahun 2022 tentang Penetapan Besaran Biaya Sertifikasi Kompetensi Kerja
Konstruksi dan Sertifikasi Badan Usaha Jasa Konstruksi yang dilaksanakan
oleh Lembaga Sertifikasi Bidang Jasa Konstruksi;
38. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 524
Tahun 2022 tentang Besaran Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruksi
Pada Jenjang Jabatan Ahli Untuk Layanan Jasa Konsultansi Konstruksi;
4
Spesifikasi Teknis – Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
TA. 2023-2024
39. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 10 Tahun 2000 tentang
Ketentuan Teknis Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran pada
Bangunan Gedung dan Lingkungan;
40. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 11 Tahun 2000 tentang
Ketentuan Teknis Manajemen Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan;
41. Instruksi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 02
Tahun 2022 tentang Larangan Penggunaan Kendaraan Berdimensi Lebih
dan/atau Bermuatan Lebih pada Penyelenggaraan Jasa Konstruksi;
42. Instruksi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 01
Tahun 2022 tentang Proses Penetapan Pemenang pada Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah dan Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha
di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
43. Instruksi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 04
Tahun 2020 tentang Penggunaan Semen Non Ordinary Portland Cement
pada Pekerjaan Konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat;
44. Instruksi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 02
Tahun 2020 tentang Protokol Pencegahan Penyebaran Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19) dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi;
45. Instruksi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 4 Tahun
2022 tentang Strategi Pencegahan Risiko Penyimpangan dalam Proses
Pengadaan Barang/Jasa Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Tahun 2022-2024;
46. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 2
Tahun 2023 tentang Pengendalian Penggunaan Barang Impor dan/atau
Tenaga Kerja Asing pada Penyediaan Infrastruktur di Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Pola Kerjasama
Pemerintah dengan Badan Usaha;
47. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 12
Tahun 2022 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pemberian Pendapat Kontrak
Kerja Konstruksi yang Bersifat Kompleks dan Pekerjaan Konstruksi
Terintegrasi Rancang dan Bangun di Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat;
48. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 13
Tahun 2019 tentang Penggunaan Baja Tulangan Beton Sesuai dengan
Standar Nasional Indonesia di Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat;
49. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 11
Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis Biaya Penyelenggaraan Sistem
Manajemen Keselamatan Konstruksi;
50. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 15
Tahun 2019 tentang Tata Cara Penjaminan Mutu dan Pengendalian Mutu
Pekerjaan Konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat;
51. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10
Tahun 2022 tentang Panduan Operasional Tertib Penyelenggaraan
Keselamatan Konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat;
52. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 17
Tahun 2022 tentang Pedoman Operasional Tertib Penyelenggaraan
Penunjukan Langsung Permintaan Berulang (Repeat Order) dalam
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat;
53. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 01
Tahun 2022 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Kinerja Bangunan Gedung
Hijau;
54. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 05
Tahun 2022 tentang Perubahan atas Surat Edaran Menteri Pekerjaan
5
Spesifikasi Teknis – Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
TA. 2023-2024
Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 03 Tahun 2022 tentang Pedoman
Perpanjangan Masa Berlaku Sertifikat Keahlian Kerja dan Sertifikat
Keterampilan Kerja Bidang Jasa Konstruksi Serta Proses Sertifikasi
Kompetensi Kerja;
55. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 04
Tahun 2022 tentang Tertib Pelaksanaan Program Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi di Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
56. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 19
Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Tertib Evaluasi Kewajaran
Harga pada Tender Pekerjaan Konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat;
57. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 18
Tahun 2021 tentang Pedoman Operasional Tertib Penyelenggaraan
Persiapan Pemilihan untuk Pengadaan Jasa Konstruksi di Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
58. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 21
Tahun 2021 tentang Tata Cara Pemenuhan Persyaratan Perizinan
Berusaha, Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Kerja Konstruksi, dan
Pemberlakuan Sertifikat Badan Usaha serta Sertifikat Kompetensi Kerja
Konstruksi;
59. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 17
Tahun 2021 tentang Mekanisme Pembayaran Pengadaan Jasa Konstruksi
dalam Penanganan Keadaan Darurat di Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat;
60. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10
Tahun 2021 tentang Tata Cara Pengajuan Lisensi Lembaga Sertifikasi
Badan Usaha, Sertifikasi Kompetensi Kerja Konstruksi, dan Sertifikasi Badan
Usaha;
61. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 02
Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Surat Edaran Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 30 Tahun 2020 tentang Transisi
Layanan Sertifikasi Badan Usaha dan Sertifikasi Kompetensi Kerja Jasa
Konstruksi;
62. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 22
Tahun 2020 tentang Persyaratan Pemilihan dan Evaluasi Dokumen
Penawaran Pengadaan Jasa Konstruksi sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14 Tahun 2022 tentang Standar dan
Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi melalui Penyedia;
63. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 18
Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Tatanan dan Adaptasi Kebiasaan Baru
(New Normal) dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi;
64. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 17
Tahun 2020 tentang Penambahan Persyaratan dalam Pelaksanaan Paket
Tender pada Satu Kesatuan Pekerjaan;
65. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 23
Tahun 2019 tentang Pedoman Pelaksanaan Pemagangan bagi Calon
Tenaga Kerja Konstruksi pada Pekerjaan Konstruksi di Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
66. Surat Edaran Direktorat Jenderal Cipta Karya Nomor 47 Tahun 2020
tentang Petunjuk Teknis Standardisasi Desain dan Penilaian Kerusakan
Sekolah dan Madrasah;
67. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor
12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Melalui Penyedia;
68. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI) 1971;
69. SNI 2847-2019 tentang Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan
Gedung;
6
Spesifikasi Teknis – Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
TA. 2023-2024
70. SNI 1729-2000 tentang Spesifikasi Bangunan Gedung Baja Struktural;
71. SNI 03-1729-2002 tentang Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk
Bangunan Gedung;
72. SNI 03-2847-2002 tentang Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk
Bangunan Gedung;
73. SNI 1726:2019 tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk
Struktur Bangunan Gedung dan Nongedung;
74. SNI 8153-2015 tentang Tata Cara Perencanaan Sistem Plambing;
75. SNI 0225-5-512:2020 tentang Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
2020;
76. Peraturan-Peraturan di Indonesia (Tentang Pengarahan Tenaga Kerja);
77. Standar Teknis, Standar Profesi, SNI dan Peraturan Terkait.
7
Spesifikasi Teknis – Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
TA. 2023-2024
tersebut dapat dilaksanakan secara efektif dan bermanfaat bagi masyarakat
adalah dengan terlebih dahulu melakukan proses identifikasi, verifikasi
lapangan penyiapan pengorganisasian, penyiapan desain dan konstruksi.
3. SASARAN
Sasaran yang ingin dicapai dalam pekerjaan ini adalah terlaksananya pengadaan dan
terbangunnya Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1.
4. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA
1. Nama PPK : Prasarana Strategis
2. Nama Pekerjaan : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah
Provinsi Riau 1
3. Lokasi PPK : Jalan Bakti, Ruko Komplek Perumahan Mutiara Asri
Garden, RT.12/RW.12, Kelurahan Sidomulyo Timur,
Kecamatan Marpoyan Damai
4. Sumber Dana : APBN DIPA Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman
Provinsi Riau Tahun Anggaran 2023-2024.
5. SUMBER PENDANAAN
5.1 Biaya Pelaksanaan Konstruksi
1) Untuk pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi ini, P a g u a n g g a r a n y a n g
disediakan sebesar Rp. 33.328.079.000,00 (Tiga Puluh Tiga Miliar Tiga Ratus
Dua Puluh Delapan Juta Tujuh Puluh Sembilan Ribu Rupiah) termasuk PPN
11%, dibiayai DIPA Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi Riau
Tahun Anggaran 2023-2024 dan mengikuti pedoman dalam Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 22/PRT/M/2018 tanggal 14
September 2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara dan
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2021 yaitu :
a. Biaya Pelaksanaan Konstruksi merupakan biaya paling banyak yang
digunakan untuk membiayai pelaksanaan konstruksi fisik Bangunan
Gedung Negara.
b. Besarnya biaya Pelaksanaan Konstruksi dibebankan pada biaya untuk
komponen konstruksi fisik kegiatan yang bersangkutan.
8
Spesifikasi Teknis – Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
TA. 2023-2024
c. Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian pekerjaan
yang dibuat oleh Satker / PPK Prasarana Strategis dan Kontraktor
Pelaksana Konstruksi.
2) Pembayaran biaya Pelaksanaan Konstruksi dilakukan secara bulanan atau
tahapan tertentu yang didasarkan pada prestasi atau kemajuan pekerjaan
fisik di lapangan (termin).
3) Pembayaran biaya Pelaksanaan Konstruksi dilakukan dengan tahapan :
a. Pelaksanaan konstruksi sampai dengan serah terima pertama (Provisional
Hand Over) pekerjaan konstruksi dibayarkan paling banyak 95%
(sembilan puluh lima per seratus) dari nilai kontrak; dan
b. Masa Pemeliharaan konstruksi sampai dengan serah terima akhir (Final
Hand Over) pekerjaan konstruksi dibayarkan 5% (lima per seratus) dari
nilai kontrak.
4) Tata cara pembayaran biaya pelaksanaan konstruksi mengikuti ketentuan
peraturan perundang-undangan.
7. LINGKUP PEKERJAAN
7.1 Lingkup Kegiatan
Adapun lingkup pekerjaan kegiatan ini adalah sebagai berikut :
1. Nama Kegiatan : Pembangunan, Rehabilitasi dan Renovasi
Madrasah (4253.RBI.003)
2. Nama Pekerjaan : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana
Madrasah Provinsi Riau 1
9
Spesifikasi Teknis – Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
TA. 2023-2024
3. Jenis Pekerjaan : Pekerjaan Konstruksi berupa Rekonstruksi,
Rehabilitasi dan Renovasi
4. Pagu Anggaran : Rp. 33.328.079.000,00
5. Sumber Dana : APBN Murni, Satker Pelaksanaan Prasarana
Permukiman Provinsi Riau TA. 2023-2024
6. Lokasi Pekerjaan : Kab. Kampar, Kab. Indragiri Hilir
7. Bidang / Sub Bidang : Sertifikat Badan Usaha (SBU) Klasifikasi
Bangunan Gedung, Subklasifikasi Jasa
Pelaksana Konstruksi Bangunan Pendidikan
(BG007) – KBLI 2015 atau Konstruksi
Gedung Pendidikan (BG006) – KBLI 2020
8. Kualifikasi : Menengah
9. Jenis Kontrak : Harga Satuan, Multi Years Contract (MYC)
10. Cara Pembayaran : Prestasi Pekerjaan (Termin)
11. Waktu Pelaksanaan : Pekerjaan Fisik : 10 Bulan (300 Hari
Kalender) terhitung sejak terbit SPMK;
Pemeliharaan : 180 Hari Kalender;
12. Uraian Pekerjaan :
1. Pekerjaan Persiapan (Pembongkaran)
2. Pekerjaan Struktur RKB, WC Murid, dan WC Guru
3. Pekerjaan Kuda-Kuda RKB
4. Pekerjaan Pasangan Dinding, Plesteran, Keramik
5. Pekerjaan Kusen Pintu Jendela
6. Pekerjaan Pasangan Atap
7. Pekerjaan Lantai
8. Pekerjaan Pemasangan Instalasi Listrik
9. Pekerjaan Plafond
10. Pekerjaan Pengecatan
11. Pekerjaan Sanitasi
12. Pekerjaan Parkiran Sekolah + Lapangan Upacara
13. Pekerjaan Tangki (Tower + Tangki Air Bersih + Sumur Bor)
14. Pekerjaan Pagar Sekolah
15. Pekerjaan Lain-Lain (Bak Sampah, Gorong-Gorong)
NB : Uraian Pekerjaan diatas bersifat umum, untuk lebih detail bisa dilihat pada
Item Pekerjaan yang ada pada BOQ dan Rencana Kerja dan Syarat.
10
Spesifikasi Teknis – Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
TA. 2023-2024
7. Kerusakan ringan merupakan kerusakan terutama pada komponen
nonstruktural, seperti penutup atap, langit-langit, penutup lantai, dan
dinding pengisi.
8. Kerusakan sedang merupakan kerusakan pada sebagian komponen non-
struktural, dan/atau komponen struktural, seperti struktur atap dan lantai.
9. Kerusakan berat merupakan kerusakan pada sebagian besar komponen
bangunan, baik struktural maupun non-struktural yang apabila setelah
diperbaiki masih dapat berfungsi dengan baik sebagaimana mestinya.
10. Besarnya biaya pemeliharaan tergantung pada fungsi dan klasifikasi
bangunan gedung dan dihitung berdasarkan per m2 (meter persegi)
bangunan gedung.
11. Biaya pemeliharaan ditetapkan paling banyak 2% (dua per seratus) dari
harga standar per m2 (meter persegi) tertinggi tahun berjalan.
12. Apabila tidak ditentukan lain dalam kontrak kerja pelaksanaan konstruksi
Bangunan Gedung Negara, masa pemeliharaan pekerjaan konstruksi paling
sedikit 6 (enam) bulan terhitung sejak serah terima pertama ( Provisional
Hand Over) pekerjaan konstruksi.
13. Masa pemeliharaan pekerjaan konstruksi diakhiri dengan serah terima
akhir (Final Hand Over) pekerjaan konstruksi yang dilampiri dengan berita
acara pelaksanaan pemeliharaan pekerjaan konstruksi.
Pasca Konstruksi
a. Tahapan pembangunan diikuti dengan kegiatan pasca konstruksi;
b. Barang milik negara merupakan barang yang dibeli atau diperoleh atas
beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau berasal dari
perolehan lainnya yang sah;
c. Penetapan status Bangunan Gedung Negara sebagai barang milik negara
dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
tentang barang milik negara atau daerah.
7.2 Kriteria
Kriteria yang dimaksud pada penugasan ini adalah Kontraktor Pelaksana
Konstruksi harus memperhatikan persyaratan – persyaratan sebagai berikut :
1. Persyaratan Umum Pekerjaan
Setiap bagian dari pekerjaan pelaksanaan Konstruksi harus dilaksanakan
secara benar dan tuntas sampai dengan memberi hasil yang telah
ditetapkan dan diterima dengan baik oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
2. Persyaratan Obyektif
Pelaksanaan pekerjaan pengaturan dan pengamanan yang obyektif untuk
kelancaran pelaksanaan, baik yang menyangkut macam, kualitas dan
kuantitas dari setiap bagian pekerjaan.
3. Persyaratan Fungsional
Pekerjaan pelaksanaan konstruksi pada tahap pelaksanaan konstruksi fisik,
baik yang menyangkut waktu, mutu dan biaya pekerjaan harus
dilaksanakan dengan profesionalisme yang tinggi sebagai Pelaksana
Konstruksi.
4. Persyaratan Prosedural
Penyelesaian administratif sehubungan dengan pekerjaan di lapangan,
dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.
11
Spesifikasi Teknis – Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
TA. 2023-2024
9. SPESIFIKASI TEKNIS PELAKSANAAN
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini, segala yang menyangkut permasalahan
persyaratan bahan, pengujian, cara pengukuran untuk pembayaran, dll diatur dalam
Spesifikasi Teknis. Adapun spesifikasi teknis yang digunakan adalah mengacu kepada
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS pelaksanaan pekerjaan dan ketentuan lainnya
terlampir).
Ketentuan Penggunaan Peralatan Yang Diperlukan :
1. Peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan nantinya harus disesuaikan
dengan kebutuhan pekerjaan, dan harus sesuai dengan standarisasi keselamatan
kerja;
2. Penggunaan peralatan untuk item-item pekerjaan khusus harus diketahui dan
disetujui oleh pengawas lapangan dan pemberi tugas;
3. Perletakan dan penyimpanan peralatan harus rapi sehingga tidak mengganggu
di area pekerjaan;
4. Keamanan semua peralatan menjadi tanggung jawab pihak pelaksana
(kontraktor);
12
Spesifikasi Teknis – Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
TA. 2023-2024
4. Rencana Kerja (Time Schedule) harus sudah selesai dibuat oleh Pelaksana/Penyedia
Jasa paling lambat 7 (tujuh) hari kalender setelah Surat Penunjukan Penyedia
Barang/Jasa (SPPBJ) diterima.
5. Pelaksana/Penyedia Jasa harus memberikan Rencana Kerja (Time Schedule)
sebanyak 4 (empat) lembar kepada Koordinator Proyek/Pengawas dan 1 (satu)
lembar harus dipasang pada dinding bangsal kerja.
6. Koordinator Proyek/Pengawas Lapangan akan menilai prestasi pekerjaan
Pelaksana/Penyedia Jasa berdasarkan Rencana Kerja (Time Schedule) yang ada.
Ketentuan Gambar Kerja Maupun Gambar Detail Pekerjaan dengan mengacu pada
pekerjaan yang telah dilaksanakan :
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan di lapangan, pelaksana (kontraktor) harus
membuat gambar shop drawing setiap item pekerjaan baik gambar secara umum
maupun gambar detail pekerjaan dengan mengacu pada gambar bestek dan
kondisi di lapangan;
2. Setelah selesai dilaksanakannya pekerjaan, pelaksana kontraktor harus membuat
gambar asbuilt drawing pekerjaan baik gambar secara umum.
1. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan meliputi pengkoordinasian dan mempersiapkan format-
format pengendalian evaluasi pelaksanaan rehabilitasi antara lain :
a. Pekerjaan pembongkaran;
b. Gudang untuk menyimpan bahan material dan peralatan kerja;
c. Tempat kerja untuk melaksanakan pekerjaan persiapan dan perakitan
komponen-komponen bangunan;
d. Fasilitas air bersih (disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi/kondisi
setempat);
e. Mengadakan dokumentasi pekerjaan mulai tahap awal sampai akhir.
2. Pekerjaan Pondasi
Apabila pondasi terdahulu diketahui tidak mampu menyangga struktur atas
bangunan yang tahan gempa maka harus dilakukan perbaikan/peningkatan
kekuatan pondasi. Hal ini dapat dilakukan dengan menambahkan sepatu atau
pondasi beton (foot plate) pada bagian-bagian tertentu yang diperlukan yaitu pada
setiap bagian struktur kolom.
3. Pekerjaan Dinding
Dinding pada umumnya terbuat dari pasangan batu bata, namun pada daerah
tertentu dimungkinkan dapat dibuat dari bahan lain yang terdapat di sekitar lokasi
yang akan dikerjakan, misalnya dari papan kayu atau bahan yang lainnya. Pada
dasarnya apapun bahan/material yang digunakan untuk pembuatan dinding
13
Spesifikasi Teknis – Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
TA. 2023-2024
semaksimal mungkin dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna
ruang tersebut. Di samping itu karena bangunan tersebut digunakan untuk
kegiatan belajar, hendaknya diupayakan dinding dapat meredam suara sehingga
tidak menimbulkan kebisingan yang dapat mengganggu aktivitas pada masing-
masing ruang kelas.
6. Pekerjaan Beton
Pekerjaan beton meliputi sloof, kolom, balok dan ring balok dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan teknis yang berlaku dengan mempertimbangkan faktor
keamanan terhadap gempa. Untuk pekerjaan rehabilitasi agar dilakukan
pemeriksaan dan analisis terhadap kemampuan struktur bangunan yang lama
dalam menahan pengaruh gempa.
14
Spesifikasi Teknis – Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
TA. 2023-2024
fabrikasi unit-unit jendela, pintu, partisi dan lain-lain, profil harus diseleksi
lagi warnanya sehingga dalam tiap unit didapatkan warna yang sama.
4) Bahan yang akan melalui proses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu
dengan seksama sesuai dengan bentuk toleransi, ukuran, ketebalan,
kesikuan, kelengkungan, pewarnaan yang disyaratkan Konsultan pengawas.
5) Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi Rencana Kerja dan
Syarat-Syarat dari pekerjaan UPVC serta memenuhi ketentuan-ketentuan
dari pabrik yang bersangkutan.
6) Konstruksi kusen, daun dan panel UPVC yang dikerjakan seperti yang
ditunjukkan dalam detail gambar termasuk bentuk dan ukurannya.
7) Kusen daun dan panel UPVC eksterior memiliki ketahanan terhadap air /
kebocoran air, tidak terlihat kebocoran signifikan (air masuk ke dalam
interior bangunan sampai tekanan 137 Pa (positip) dalam jangka waktu 15
menit, dengan jumlah air minimum 3,4 lt/m2 min.
8) Nilai deformasi diijinkan maksimum 2 mm.
9) Pekerjaan mesin potong, mesin welding dan lain-lain harus sedemikian rupa
sehingga diperoleh hasil rakitan untuk unit-unit jendela, pintu dan partisi
yang mempunyai toleransi ukuran sebagai berikut : untuk tinggi dan lebar 1
mm, untuk diagonal 2 mm.
10) Accesoris : sekrup dari galvanized kepala tertanam, weather strip dari UPVC,
pengikat alat penggantung yang dihubungkan dengan UPVC harus ditutup
dan dis, sealant yang dipergunakan memiliki ketahanan yang cukup baik,
angkur-angkur untuk rangka/kusen UPVC terbuat dari steel plate tebal 2-3
mm dengan lapisan zink tidak kurang dari 13 mikron sehingga tidak dapat
bergerak/bergeser dan terikat pada pipa galvanis di dalam UPVC.
11) Bahan finishing : treatment untuk permukaan kusen jendela dan pintu yang
bersentuhan dengan bahan alkaline seperti beton, aduk atau plester dan
bahan lainnya harus diberi lapisan finish dari lacquer yang jernih.
15
Spesifikasi Teknis – Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
TA. 2023-2024
berfungsi dalam waktu cukup lama. Setiap daun pintu dipasang 3 (tiga) buah
engsel dan jendela dipasang 2 (dua) buah engsel. Pada daun pintu dipasang
pengunci lengkap dengan handelnya, sedangkan pada daun jendela dipasang
grendel dan hak angin. Kaca yang digunakan harus memiliki permukaan yang
halus dan rata dengan tebal 5mm. Semua pekerjaan harus dilakukan dengan rapi
sehingga pintu dan jendela berfungsi dengan sempurna.
(14 Point diatas bersifat umum dan dapat disesuaikan dengan Rencana Kerja dan
Syarat-Syarat/RKS /Spesifikasi Teknis yang dilampirkan saat proses Tender untuk
paket pekerjaan ini).
Ketentuan Tambahan :
1. Hasil perencanaan konstruksi berupa RAB, Gambar Design, Spesifikasi
Teknis/RKS;
2. Hasil material bongkaran dibuat dalam bentuk Berita Acara dan Dokumentasi;
3. Konstruksi bangunan sekolah/madrasah sesuai spesifikasi teknis dan memenuhi
standar keamanan;
4. Pelaksanaan pekerjaan di dokumentasi dalam bentuk foto dan laporan
pelaksanaan pekerjaan.
10. MONITORING DAN EVALUASI
a. Monitoring pelaksanaan kegiatan Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah
Provinsi Riau 1 dilakukan oleh KPA, PPK, dan staf PPK/Direksi Lapangan yang
ditunjuk;
b. Evaluasi pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan dengan tujuan pelaksanaan dapat
berjalan dengan baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
c. Monitoring dan Evaluasi dimaksudkan juga sebagai bahan pengambilan kebijakan
dalam pengembangan sarana dan prasarana sekolah.
PERSONEL MANAJERIAL
Tingkat Pengalaman
No. Jabatan Personil Jumlah Kualifikasi
Pendidikan Kerja
Manajerial Orang Keahlian/Subklasifikasi
Minimal Minimal
PERSONEL MANAJERIAL
SKK Ahli Madya
Manajemen Proyek
(602) atau Sertifikat
Manajer S1/D4 Teknik Kompetensi Kerja
1. Pelaksanaan / 1 Org Sipil/Teknik 4 Tahun Konstruksi (SKK)
Proyek Arsitektur/Arsitek minimal Jenjang 8 Ahli
Madya Manajemen
Proyek Konstruksi
(MPK.02.005.8)
SKA Ahli Muda Teknik
Bangunan Gedung (201)
atau Sertifikat
S1/D4 Teknik Kompetensi Kerja
2. Manajer Teknik 1 Org 4 Tahun
Sipil Konstruksi (SKK)
minimal Jenjang 7 Ahli
Muda Teknik Bangunan
Gedung (SIP.01.001.7)
Manajer
3. 1 Org S1/D4 Ekonomi 4 Tahun -
Keuangan
SKA Ahli Muda* K3
Konstruksi (603) / K3
Keselamatan
Konstruksi atau
3 Tahun Sertifikat Kompetensi
Kerja Konstruksi (SKK)
minimal Jenjang 7 Ahli
Ahli K3 Muda K3 Konstruksi
Konstruksi / Ahli S1/D4 Teknik (MPK.01.001.7)
4. 1 Org
Keselamatan Sipil SKA Ahli Madya* K3
Konstruksi Konstruksi (603) / K3
Keselamatan
Konstruksi atau
Tanpa
Sertifikat Kompetensi
Pengalaman
Kerja Konstruksi (SKK)
minimal Jenjang 8 Ahli
Madya K3 Konstruksi
(MPK.01.002.8)
Keterangan :
1. *Resiko Keselamatan Sedang, Penyedia Jasa Bisa Memilih Salah Satu;
2. Kualifikasi Usaha Menengah;
3. SKA yang diberikan harus yang masih berlaku dan wajib diperpanjang jika pada saat
pelaksanaan konstruksi telah habis masa berlaku. Perpanjangan SKA harus terbitan LSP
terlisensi yang diakui oleh Kementerian PUPR atau bisa di cek pada website
https://lisensijakon.pu.go.id/lsp/daftar-lsp-lisensi
17
Spesifikasi Teknis – Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
TA. 2023-2024
4. Ijazah S1;
5. Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK) yang masih berlaku dan dikeluarkan oleh LSP
Asosiasi Profesi yang telah disahkan oleh LPJK/LSP (No. Registrasi, Nama dan
Klasifikasi harus jelas).
6. Khusus Sertifikat Kompetensi Kerja (SKA) K3 Konstruksi/Keselamatan Konstruksi
yang masih berlaku dan yang dikeluarkan/diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi
Profesi atau instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan (No. Registrasi, Nama dan Klasifikasi harus jelas).
7. NPWP Pribadi;
8. Bukti Pelunasan Pajak Tahun Terakhir (SPT Tahun 2022) dan capture KSWP;
9. KTP;
10. Tenaga Ahli yang dipersyaratkan Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK) berupa SKA,
maka Perusahaan (Penyedia Jasa Badan Usaha) wajib membuat dan melampirkan
Surat Pernyataan Kepemilikan Kompetensi Kerja yang ditandatangani oleh wakil
sah badan usaha.
Setiap pengalaman kerja yang dicantumkan harus disertai dengan referensi dari
Pejabat Penandatangan Kontrak yang bersangkutan.
Ketentuan Perlem LKPP No.12/2021 yang harus diikuti oleh Penyedia :
a. Sertifikat Kompetensi Kerja untuk personel manajerial yang ditawarkan dalam
dokumen penawaran dibuktikan saat penyerahan lokasi kerja dan personel;
b. Tenaga Kerja Konstruksi selain Personel Manajerial yang bekerja/akan bekerja
pada pekerjaan ini dan belum memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja, maka
Penyedia wajib memastikan dipenuhinya persyaratan sertifikat kompetensi kerja
sepanjang Masa Pelaksanaan;
c. Personel Manajerial yang ditempatkan dan dipekerjakan harus sesuai dengan yang
tercantum dalam Lampiran SKKK;
d. Riwayat Pendidikan bukan hal yang menggugurkan;
e. Pengalaman Kerja yang dihitung adalah pengalaman sesuai dengan
keterampilan/keahlian yang disyaratkan, bukan berdasarkan jabatan yang
disyaratkan;
f. Pengalaman Kerja yang dinilai adalah pengalaman kerja setelah personel lulus
pendidikan minimal sesuai persyaratan untuk memperoleh Sertifikat Kompetensi
Kerja yang disyaratkan.
12. PERALATAN UTAMA
Untuk mencapai hasil yang diharapkan, Pihak Kontraktor Pelaksana Konstruksi
harus menyediakan peralatan utama yang memenuhi ketentuan proyek, baik
ditinjau dari segi kompleksitas lengkap (besaran) proyek maupun tingkat
kompleksitas pekerjaan untuk menjalankan kewajibannya sesuai dengan lingkup
pekerjaan yang tercantum dalam Spesifikasi Teknis ini dan disetujui oleh PEMBERI
TUGAS. Peralatan utama untuk pekerjaan ini, minimal terdiri dari :
No. Nama Alat Kapasitas Jumlat Alat
Minimal
1. Mesin Beton Molen / Concrete Mixer 0,35 m3 3 Unit
2. 4D Levelling Laser Akurasi + 1 3 Unit
mm/7m s.d. +
2mm/10m
3. Tamping Rammer 5 Hp 3 Unit
4. Concrete Vibrator 5 Hp 3 Unit
5. Genset 5 kVA 3 Unit
6. Dump Truck 4-6 m3 3 Unit
18
Spesifikasi Teknis – Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
TA. 2023-2024
c. Sewa, selain menyampaikan surat perjanjian sewa harus disertai dengan bukti
kepemilikan/penguasaan terhadap peralatan dan pemberi sewa.
Peralatan / fasilitas sebagaimana tercantum pada tabel diatas adalah peralatan /
fasilitas minimal yang wajib ditawarkan / diajukan / disediakan oleh peserta tender
dalam mengikuti dan membuat penawaran untuk pekerjaan Rehabilitasi dan
Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1 ini.
15. LAPORAN
Kontraktor Pelaksana Konstruksi diminta untuk menghasilkan dokumen pelaksanaan
konstruksi yang lengkap dan profesional sesuai dengan kebutuhan proyek.
Kelancaran pelaksanaan proyek yang berhubungan dengan pekerjaan Konstruksi
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pelaksana Konstruksi.
19
Spesifikasi Teknis – Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
TA. 2023-2024
5. Laporan pelaksanaan konstruksi yang terdiri atas laporan harian, laporan
mingguan, laporan bulanan (untuk masing-masing laporan tersebut disampaikan
kepada pihak direksi dalam 5 (lima) rangkap);
6. Berita acara pelaksanaan konstruksi yang terdiri atas perubahan pekerjaan,
pekerjaan tambah atau kurang, serah terima pertama (Provisional Hand Over) dan
serah terima akhir (Final Hand Over) dilampiri dengan berita acara pelaksanaan
pemeliharaan pekerjaan konstruksi, pemeriksaan pekerjaan, dan berita acara lain
yang berkaitan dengan pelaksanaan konstruksi fisik;
7. Hasil pemeriksaan kelaikan fungsi (commisioning test);
8. Foto dokumentasi yang diambil pada setiap tahapan kemajuan pelaksanaan
konstruksi fisik (Kondisi 0%, 25%, 50%, 75%, 100%) melalui udara (drone) dan
darat diberbagai sisi/sudut pergedung/massa bangunan;
9. Backup Data Quantity;
10. Dokumen Pelaporan Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) atau
Standar Mutu Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3);
11. Manual operasi dan pemeliharaan bangunan gedung, termasuk pengoperasian
dan pemeliharaan peralatan dan perlengkapan mekanikal, elektrikal, dan
perpipaan (plumbing);
12. Surat penjaminan atas kegagalan bangunan dari penyedia jasa pelaksanaan
konstruksi dan penyedia jasa pengawasan teknis.
Format Laporan Kontraktor Pelaksana mengikuti format pada Permen PUPR Nomor 10
Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi.
Detail isi laporan pelaksanaan Kontraktor Pelaksana sebagai berikut :
1. Laporan Harian, disusun berdasarkan buku harian yang berisi catatan mengenai
rencana dan realisasi pekerjaan harian. Buku harian disusun untuk kepentingan
pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan. Buku Harian paling sedikit
memuat hal-hal sebagai berikut :
a. Kuantitas dan jenis bahan yang ada di lapangan;
b. Penempatan tenaga kerja untuk setiap macam tugas dan keterampilan yang
diperlukan;
c. Jumlah, jenis dan kondisi peralatan yang tersedia;
d. Jumlah volume cadangan bahan bakar yang tersedia untuk peralatan;
e. Taksiran kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan;
f. Jenis dan uraian pekerjaan yang dilaksanakan;
g. Kondisi cuaca antara lain hujan, banjir dan peristiwa-peristiwa alam lainnya
yang berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan;
h. Catatan-catatan yang berkaitan dengan: pelaksanaan, perubahan design,
gambar kerja (shop drawing), spesifikasi teknis, keterlambatan pekerjaan dan
penyebabnya dan lain sebagainya.
Laporan Harian paling sedikit memuat hal-hal sebagai berikut :
a. Capaian pekerjaan untuk setiap jenis pekerjaan dan/atau sub pekerjaan,
pemenuhan kualitas dan kuantitas bahan yang digunakan; daftar peralatan
yang meliputi jenis, jumlah dan kondisi peralatan; serta penempatan tenaga
kerja untuk setiap pekerjaan dan/atau sub pekerjaan;
b. Kondisi cuaca, seperti hujan, banjir dan peristiwa alam lainnya yang
berpengaruh terhadap pelaksanaan pekerjaan;
c. Hambatan dan kendala yang dihadapi berkenaan dengan pelaksanaan
pekerjaan di lapangan serta kondisi khusus lainnya yang berdampak atau
berpotensi berdampak pada pelaksanaan pekerjaan;
d. Informasi Keselamatan Konstruksi, seperti kejadian kecelakaan kerja, catatan
tentang kejadian nyaris terjadi kecelakaan kerja (nearmiss record), dan lain-
lain sebagaimana yang disyaratkan di dalam peraturan;
e. Informasi terkait Keselamatan Konstruksi harus diperiksa oleh Direksi
Teknis/Konsultan Pengawas. Laporan harian Keselamatan Konstruksi dapat
dapat dijadikan satu dalam format Laporan harian atau dapat juga
menggunakan format terpisah;
f. Rencana pelaksanaan pekerjaan di hari berikutnya; dan
20
Spesifikasi Teknis – Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
TA. 2023-2024
g. Catatan-catatan yang berkaitan dengan: pelaksanaan, perubahan desain,
gambar kerja (shop drawing), spesifikasi teknis, kelambatan pekerjaan dan
penyebabnya dan lain sebagainya.
Dalam Laporan Harian harus dapat diperoleh informasi terkait sebab-sebab
terjadinya keterlambatan pelaksanaan pekerjaan, apakah disebabkan karena
kerusakan peralatan, penyedia jasa pekerjaan konstruksi personil / bahan /
peralatan terlambat, atau disebabkan keadaan cuaca buruk. Laporan Harian
tersebut dibuat dalam rangkap 4 (empat), disusun oleh Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi, diperiksa oleh Direksi Teknis/Konsultan Pengawas dan disetujui oleh
Direksi Lapangan/Konsultan MK dengan distribusi sebagai berikut :
1. Asli untuk pimpinan Unit kerja Pelaksana Kegiatan/ Penanggung Jawab
Kegiatan;
2. Lembar ke dua untuk Direksi Lapangan/Konsultan MK;
3. Lembar ke tiga untuk Direksi Teknis/Konsultan Pengawas; dan
4. Lembar ke empat untuk Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi.
2. Laporan Mingguan, disusun dan disampaikan di setiap minggu pada hari Senin di
minggu berikutnya kepada Penanggung Jawab kegiatan setelah mendapat
verifikasi Direksi Teknis/Konsultan Pengawas. Laporan Mingguan paling sedikit
memuat capaian pelaksanaan pekerjaan selama 1 (satu) minggu dan rencana
capaian minggu berikutnya yang disampaikan setiap minggu. Laporan Mingguan
paling sedikit memuat hal-hal sebagai berikut :
a. Rangkuman capaian pekerjaan berupa hasil pembandingan capaian dengan
minggu sebelumnya dan capaian pada minggu berjalan dengan rencana
kegiatan dan sasaran capaian pada minggu berikutnya;
b. Hambatan dan kendala yang dihadapi pada kurun waktu 1 (satu) minggu
beserta tindakan penanggulangan yang telah dilakukan dan potensi kendala
pada minggu berikutnya;
c. Dukungan yang diperlukan dari Pimpinan unit kerja Pelaksana Kegiatan/
Penanggung Jawab Kegiatan, Direksi Teknis/Konsultan Pengawas, dan pihak-
pihak lain yang terkait;
d. Ringkasan permohonan persetujuan atas usulan dan dokumen yang diajukan
beserta statusnya;
e. Ringkasan kegiatan pemeriksaan dan pengujian yang dilakukan;
f. Ringkasan aktivitas dan hasil pengendalian Keselamatan Konstruksi, termasuk
kejadian kecelakaan kerja, catatan tentang kejadian nyaris terjadi kecelakaan
kerja (nearmiss record), dan lain-lain;
g. Dokumen asli persetujuan laporan mingguan dipelihara oleh Unit kerja
Pelaksana Kegiatan/Penanggung Jawab Kegiatan;
h. Laporan mingguan dibuat paling sedikit dalam 3 (tiga) rangkap untuk
didistribusikan kepada :
1. Asli untuk Pimpinan unit kerja Pelaksana Kegiatan/Penanggung Jawab
Kegiatan;
2. Lembar ke dua untuk Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi; dan
3. Lembar ke tiga untuk Direksi Teknis/Konsultan Pengawas.
21
Spesifikasi Teknis – Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
TA. 2023-2024
d. Perubahan kontrak dan perubahan pekerjaan;
e. Masalah dan kendala yang dihadapi, termasuk statusnya, tindakan
penanggulangan yang telah dilakukan dan rencana tindakan selanjutnya;
f. Hambatan dan kendala yang berpotensi terjadi di bulan berikutnya, beserta
rencana pencegahan atau penanggulangan yang akan dilakukan;
g. Status persetujuan atas usulan dan permohonan dokumen; dan
h. Ringkasan aktivitas dan hasil pengendalian Keselamatan Konstruksi, termasuk
kejadian kecelakaan kerja, catatan tentang kejadian nyaris terjadi kecelakaan
kerja (nearmiss record), dan lain-lain.
Laporan Bulanan dibuat paling sedikit dalam 6 (enam) rangkap untuk
didistribusikan kepada :
1. 4 (empat) dokumen untuk Unit kerja Pelaksana Kegiatan/Penanggung Jawab
Kegiatan;
2. 1 (satu) dokumen untuk Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi; dan
3. 1 (satu) dokumen untuk Direksi Teknis/Konsultan Pengawas.
16. PENUTUP
1. Spesifikasi Teknis ini merupakan pedoman dasar atau acuan oleh Kontraktor
Pelaksana Konstruksi dalam melaksanakan pekerjaan sepanjang keluaran akhir
dapat dihasilkan secara optimal dan sesuai dengan yang diharapkan.
2. Format laporan diupayakan mengikuti standar pelaporan yang representatif,
baik jenis kertas, tulisan, maupun sampul minimal mengikuti standar pelaporan
Direktorat Jenderal Cipta Karya dan Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat yang berlaku.
22
Spesifikasi Teknis – Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
TA. 2023-2024
RKS
(Rencana Kerja dan Syarat )
PEKERJAAN
REHABILITASI DAN RENOVASI PRASARANA MADRASAH
PROVINSI RIAU 1
SATUAN KERJA
PELAKSANAAN PRASARANA PERMUKIMAN
PROVINSI RIAU
BAB I
PENJELASAN UMUM
A. PENDAHULUAN
Rencana Kerja dan Syarat (RKS) ini merupakan ketentuan yang harus dibaca
bersama-sama dengan Gambar dan rincian Rencana Anggaran Biaya (RAB), yang
menguraikan semua pekerjaan yang harus dilaksanakan. Istilah pekerjaan
mencakup suplai dan instalasi seluruh peralatan dan material yang harus di
padukan dalam pekerjaan konstruksi yang diperlukan menurut dokumen kontrak,
serta semua tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memasang dan menjalankan
peralatan dan bahan/material.
Spesifikasi untuk pekerjaan yang harus dilaksanakan dan material yang dipakai
harus diterapkan dengan baik pada bagian dimana spesifikasi tersebut ditentukan
ataupun bagian- bagian lain dari pekerjaan. Pekerjaan yang dimaksud dalam
Rencana Kerja dan Syarat ini adalah pembangunan/rehabilitasi yang meliputi
struktur beton bertulang sampai dengan finishing.
B. NAMA PEKERJAAN
C. STANDAR RUJUKAN
1. Selama Pengadaan
2. Selama Pelaksanaan
3. Tanggungjawab Kontraktor
4. Batasan/Peraturan
11) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 31 Tahun
2015 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Pekerjaan Uum
No. 7 Tahun 2011 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan
Konstruksi dan Jasa Konsutansi;
12) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 28 Tahun
2016 tentang Pedoman.Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan
Umum;
13) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 14 Tahun
2017 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung;
14) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 22 Tahun
2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
15) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 8 Tahun 2018 tentang
Petunjuk Operasional Dana Alokasi Khusus Fisik Bidang Pendidikan;
16) Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 441 Tahun 1998 tentang
Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;
17) Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 468 Tahun 1998 tentang
Persyaratan Teknis Aksesibilitas pada Bangunan Umum dan Lingkungan;
22) SNI 1726-2019 Tentang Tata cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk
Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung;
25) SNI 0225 : 2011 tentang Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL 2011);
D. DOKUMEN KONTRAK
Persyaratan teknik pada gambar dan RKS yang harus diikuti adalah :
a. Bila terdapat perbedaan antara gambar rencana dengan gambar detail, maka
gambar detail yang diikuti;
b. Bila skala gambar tidak sesuai dengan angka ukuran, maka ukuran dengan
angka yang diikuti, kecuali bila terjadi kesalahan penulisan angka tersebut
yang jelas akan menyebabkan ketidaksempurnaan/ketidaksesuaian
konstruksi, harus mendapatkan keputusan Konsultan Manajemen Konstruksi
lebih dahulu;
c. Bila tedapat perbedaan antara RKS dan gambar, maka RKS yang diikuti
kecuali bila hal tersebut terjadi karena kesalahan penulisan, yang jelas
mengakibatkan kerusakan/kelemahan konstruksi, harus mendapatkan
keputusan Konsultan Manajemen Konstruksi;
e. Yang dimaksud dengan RKS dan gambar diatas adalah RKS dan gambar
setelah mendapatkan perubahan/penyempurnaan didalam berita acara
penjelasan pekerjaan;
b. Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja serta tenaga ahli yang cakap dan
memadai dengan jenis pekerjaan yang dilaksanakan, serta tidak akan
mempekerjakan orang-orang yang tidak tepat atau tidak terampil untuk jenis-
jenis pekerjaan yang ditugaskan kepadanya. Kontraktor harus selalu menjaga
disiplin dan aturan yang baik diantara pekerja/karyawannya.
e. Shop Drawing (gambar kerja) harus dibuat oleh Kontraktor sebelum suatu
komponen konstruksi dilaksanakan.
g. Persyaratan mutu bahan bangunan secara umum adalah seperti di bawah ini,
sedangkan bahan-bahan bangunan yang belum disebutkan disini akan
Air
Agregat Halus
Agregat halus yang digunakan adalah pasir sungai, berbutir keras, bersih
dari kotoran, lumpur, asam, garam, dan bahan organik lainnya, yang
terdiri atas :
1) Pasir untuk urugan adalah pasir dengan butiran halus, yang lazim
disebut pasir urug;
2) Pasir untuk pasangan adalah pasir dengan ukuran butiran sebagian
terbesar adalah terletak antara 0,075 sampai 1,25 mm yang lazim
dipasarkan disebut pasir pasang;
3) Pasir untuk pekerjaan beton adalah pasir cor yang gradasinya
mendapat rekomendasi dari laboratorium.
Agregat Kasar
Agregat kasar harus terdiri dari butir keras dengan ukuran yang
digunakan tidak boleh lebih dari pada seperlima jarak terkecil antara
bidang-bidang samping dari cetakan, sepertiga dari tebal pelat atau tiga
per empat dari jarak bersih minimum diantara tulangan. Penyimpangan
dari pembatasan ini diizinkan apabila menurut penilaian Manajemen
Konstruksi cara-cara pengecoran beton sedemikian rupa sehingga
menjamin tidak terjadi sarang-sarang kerikil.
A. SITUASI/LOKASI
1. MTsN 1 Indragiri Hilir, Jl. M. Shaleh Thalaha, Kel. Mandah, Kec. Mandah,
Kabupaten Indragiri Hilir (NPSN : 10499020, NSM : 121114040001);
2. MAN 2 Indragiri Hilir, Jl. Pendidikan No. 113, Kel. Kuala Enok, Kec. Enok,
Kabupaten Indragiri Hilir (NPSN : 10310992, NSM : 131114040002);
b. Air bersih untuk keperluan sehari-hari seperti minum, mandi/buang air dan
kebutuhan lain para pekerja. Kualitas air yang disediakan untuk keperluan
tersebut harus cukup terjamin.
1 . P e n j e l a s a n U m u m – h a l 10
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
C. SALURAN PEMBUANGAN
Kontraktor harus membangun kantor dan perlengkapannya, los kerja, gudang dan
halaman kerja (work yard) di dalam halaman pekerjaan, yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan sesuai Kontrak. Kontraktor harus juga menyediakan untuk
pekerja/buruhnya fasilitas sementara (tempat mandi dan peturasan) yang
memadai untuk mandi dan buang air.
Kontraktor bisa menggunakan kembali pagar yang sudah ada dengan melakukan
perbaikan-perbaikan terlebih dahulu bila diperlukan.
Kontraktor wajib membuat dan memasang papan nama proyek di bagian depan
halaman proyek sehingga mudah dilihat umum. Kontraktor tidak diizinkan
menempatkan atau memasang reklame dalam bentuk apapun di halaman dan di
sekitar proyek tanpa izin dari Pengguna Jasa.
1 . P e n j e l a s a n U m u m – h a l 11
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
G. PEMBERSIHAN HALAMAN
a. Peil tanah dan jalan lingkungan /area parkir didalam site + 0.10 mtr dari As
jalan Kawasan;
b. Peil 0,00 Bangunan diambil dari 0.30cm diatas muka tanah. Semua
ukuran ketinggian galian, pondasi, sloof, kusen, langit-langit, dan lain-lain
harus mengambil patokan dari peil 0,00 tersebut.
a. Bouwplank dibuat dari kayu terentang (kayu hutan kelas IV) ukuran minimum
3/20 cm yang utuh dan kering. Bouwplank dipasang dengan tiang-tiang dari
kayu sejenis ukuran 5/7 cm dan dipasang pada setiap jarak satu meter. Papan
harus lurus dan diketam halus pada bagian atasnya;
b. Bouwplank harus benar-benar datar (waterpas) dan tegak lurus. Pengukuran
harus memakai alat ukur yang disetujui Konsultan Manajemen Konstruksi;
c. Bouwplank harus menunjukkan ketinggian 0.00 dan as kolom/dinding.
Letak dan ketinggian permukaan bouwplank harus dijaga dan dipelihara agar
tidak berubah selama pekerjaan berlangsung.
1 . P e n j e l a s a n U m u m – h a l 12
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
2. Dokumentasi Pelaksanaan
1 . P e n j e l a s a n U m u m – h a l 13
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
BAB II
C. Pekerjaan harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang tertera dalam uraian
pekerjaan dan syarat-syarat gambar kerja dan detail gambar konstruksi serta
keputusan Konsultan Manajemen Konstruksi Lapangan.
D. Situasi
I I . P e r s y a r a t a n T e k n i s S t r u k t u r a l – h a l 14
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
Kontraktor harus menyediakan pekerja yang ahli dalam cara-cara pengukuran alat
penyipat datar, slang plastik, alat penyiku, prisma silang, segitiga siku-siku dan alat-
alat penyipat tegak lurus dan peralatan lain yang diperlukan guna ketetapan
pengukuran.
Semua benda dan permukaan seperti pohon akar dan tonjolan serta rintangan-
rintangan bangunan beserta pondasinya dan lain-lain yang berada di dalam batas
daerah pembangunan yang tercantum dalam gambar harus dibersihkan dan
dibongkar kecuali untuk hal-hal di bawah ini :
1) Sisa-sisa pohon yang tidak mengganggu dan akar-akar serta benda-benda yang
tidak mudah rusak yang letaknya minimum ± 1 meter di bawah dasar pondasi.
I I . P e r s y a r a t a n T e k n i s S t r u k t u r a l – h a l 15
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
5) Ketidak cocokan yang mungkin ada dilapangan antara gambar dan kenyataan
harus segera dilaporkan kepada Direksi Lapangan dan Konsultan Manajemen
Konstruksi.
A. Umum
Lingkup pekerjaan galian tanah akan mencakup tetapi tidak terbatas pada:
1) Tahapan untuk mendapatkan peil yang sesuai dengan peil permukaan lantai
yang tertera dalam gambar;
2) Konstruksi Pondasi;
3) Bak septictank;
4) Pekerjaan galian tanah yang nyata-nyata diperlihatkan pada gambar;
5) Pekerjaan seksi lain yang berkaitan;
6) Dasar ukuran tinggi dan ukuran-ukuran pokok;
7) Pengukuran dan papan bangunan.
B. Bahan
C. Pelaksanaan
I I . P e r s y a r a t a n T e k n i s S t r u k t u r a l – h a l 16
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
2) Galian mencakup pemindahan tanah serta batu-batuan dan bahan lain yang
dijumpai dalam pelaksanaan pekerjaan;
3) Galian untuk pondasi harus mempunyai lebar yang cukup untuk
membangun maupun memindahkan rangka/bekisting yang diperlukan, dan
juga untuk mengadakan pembersihan;
4) Jika terdapat air menggenang dalam parit/galian pondasi harus dipompa
keluar, sehingga pada waktu pemasangan pondasi parit/galian pondasi
dalam keadaan kering;
5) Jika terdapat tempat yang gembur pada dasar parit/galian pondasi harus
digali dan ditimbun kembali dengan material yang disetujui oleh Direksi
Lapangan dan Konsultan Manajemen Konstruksi, disiram air dan
dipadatkan;
6) Galian harus mencapai kedalaman seperti tercantum dalam gambar kerja
dan cukup lebar untuk bekerja dengan leluasa;
7) Apabila terjadi kesalahan dalam penggalian tanah untuk dasar pondasi
sehingga dicapai kedalaman yang melebihi apa yang tertera dalam gambar,
maka kelebihan dari pada galian harus diurug kembali dengan material
yang disetujui oleh Direksi Lapangan dan Konsultan Manajemen
Konstruksi/Direksi Lapangan dan Konsultan Manajemen Konstruksi;
8) Biaya akibat pekerjaan tersebut menjadi beban kontraktor;
9) Kalau ternyata dijumpai kondisi yang tak memuaskan pada kedalaman yang
diperlihatkan dalam gambar-gambar, penggalian harus
dilanjutkan/diperbesar atau diubah sampai disetujui oleh Direksi Lapangan
dan Konsultan Manajemen Konstruksi.
Untuk lokasi yang tanahnya lunak atau gambut/rawa harus memakai cerocok dengan
ketentuan sebagai berikut:
I I . P e r s y a r a t a n T e k n i s S t r u k t u r a l – h a l 17
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
A. Persyaratan Beton
1) Campuran Beton
a. Untuk beton mutu BO dipakai campuran yang biasa dipakai untuk
pekerjaan-pekerjaan non struktural dengan perbandingan 1 : 3 : 5 dalam
perbandingan isi;
b. Untuk beton mutu K-250 harus dilakukan pengujian kuat tekan di
lembaga yang dapat dipertanggungjawabkan dengan biaya test
ditanggung oleh Kontraktor.
I I . P e r s y a r a t a n T e k n i s S t r u k t u r a l – h a l 18
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
4) Pemasangan Tulangan
a. Tulangan harus dipasang sedemikian rupa sehingga sebelum dan selama
pengecoran tidak berubah tempatnya;
b. Untuk ketepatan tebal penutup beton, tulangan harus dipasang dengan
penahan jarak yang terbuat dari beton dengan mutu yang sama dengan
mutu yang akan di cor;
c. Membengkok dan meluruskan tulangan untuk beton bertulang harus
dilakukan dalam keadaan dingin. Batang tulangan harus dipotong dan
dibengkokkan sesuai dengan gambar kerja. Bila tidak tercantum dalam
gambar kerja, harus dimintakan persetujuan Direksi terlebih dahulu;
d. Tulangan harus bebas dari kotoran-kotoran dan karat, serta bahan-bahan
lain yang mengurangi daya rekat;
e. Tulangan lengkung tidak boleh menempel pada papan cetakan atau
tumpuan lain. Untuk itu harus dibuat beton tahu (beton decking);
f. Untuk mengatur jarak tulangan tarik dan tulangan tekan pada plat lantai
digunakan cakar ayam;
g. Pertemuan tulangan yang akan dipasang dengan tulangan pada
plat/balok/kolom/pondasi yang sudah dicor harus distek dengan
overlapping.
5) Pengadukan Beton
a. Pengadukan beton pada semua mutu beton kecuali beton mutu B0 harus
dilakukan dengan mesin pengaduk;
b. Selama pengadukan berlangsung, kekentalan adukan beton harus diawasi;
c. Apabila karena sesuatu hal adukan beton tidak memenuhi syarat minimal
seperti terlalu encer karena kesalahan pemberian air pencampur, sudah
I I . P e r s y a r a t a n T e k n i s S t r u k t u r a l – h a l 19
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
7) Selimut Beton
Tebal penutup beton minimum (tidak termasuk plesteran) sesuai dengan yang
tertera di gambar.
8) Perawatan Beton
a. Untuk mencegah pengeringan beton terlalu cepat, paling sedikit beton
selama dua minggu beton harus disiram terus menerus;
b. Selama proses pengerasan, beton tiap hari harus disiram dengan cukup
air.
I I . P e r s y a r a t a n T e k n i s S t r u k t u r a l – h a l 20
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
Waktu Minimum
No . Bagian-Bagian Struktur Pembongkaran Bekisting
(hari)
3 Penyangga Balok 14
I I . P e r s y a r a t a n T e k n i s S t r u k t u r a l – h a l 21
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
b. Pekerjaan beton untuk kolom Pada setiap kolom konntrusi bagian atas dan
bawah dilengkapi dengan pariasi dari beton yang mempunyai bentuk
seperti gambar;
Lantai kerja pondasi adalah beton mutu f’c = 9,8 MPa (K 125),
dengan ketebalan 5 cm;
Air yang digunakan harus bersih, tawar, bebas dari Lumpur, kotoran
organic dan bahan yang dapat merusak pondasi.
I I . P e r s y a r a t a n T e k n i s S t r u k t u r a l – h a l 22
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
Alas pondasi Laju diberi pasir urug yang dipadatkan setebal 5 cm (ukuran
padat) ditimbris dengan disiram air sampai kepadatan maksimum
Lantai kerja pondasi adalah beton cor camp : K 125 (9,8 Mpa) dengan
ketebalan 5 cm
Pondasi batu bata dibuat dengan lebar satu bata dan dipasang dengan
menggunakan adukan campuran 1SP : 4PP
Batu bata paling atas dari pondasi batu bata harus dipasang secara rollag.
Untuk pekerjaan Sloof , Kolom , Balok dan Ring Balok Beton dengan kuat
tekan (f’c) 21,7 MPa, Tulangan menggunakan Besi Ulir (ukuran & jumlah
sesuai gambar) , Sengkang menggunakan Besi Ulir (ukuran dan jarak sesuai
gambar).
1. Syarat Mutu Rangka Baja Ringan dan Bahan Penutup Atap adalah sebagai
berikut :
I I . P e r s y a r a t a n T e k n i s S t r u k t u r a l – h a l 23
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
3. Syarat-syarat Pekerjaan.
Memasang Penutup atap harus lurus, rapi sehingga hasilnya baik. Pola
pemasangan seperti petunjuk gambar. Persyaratan pemasangan penutup
atap harus sesuai dengan ketentuan dan cara pemasangan yang
disyaratkan pabrik.
Untuk pemasangan Talang jurai dan pertemuan atap dengan sopi – sopi.
Pekerjaan ini mengikuti persyaratan yang biasa berlaku, dibawah talang
dipasang rangka. Pekerjan Talang Jurai ini harus rapi sehingga pada saat
hujan tidak terjadi kebocoran.
I I . P e r s y a r a t a n T e k n i s S t r u k t u r a l – h a l 24
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
BAB III
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, peralatan, alat – alat bantu
yang dibutuhkan, bahan dan semua pasangan batu bata pada tempat –
tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja atau disyaratkan dalam
Spesifikasi Teknis ini.
Pekerjaan ini terdiri tetapi tidak terbatas pada hal – hal berikut :
Adukan
Dinding partisi
1. Keterangan.
I I . P e r s y a r a t a n T e k n i s S t r u k t u r a l – h a l 25
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
1. Batu Bata.
Batu bata merah (dari tanah liat) yang dipakai adalah produksi dalam
negeri eks daerah setempat dari kualitas yang baik yang dibakar dengan
baik, warna merah merata, keras dan tidak mudah patah, bersudut
runcing dan rata, tanpa cacat atau mengandung kotoran. Meskipun
ukuran bata yang bisa diperoleh di suatu daerah mungkin tidak sama
dengan ukuran tersebut diatas, harus diusahakan supaya ukuran bata
yang akan dipakai tidak terlalu menyimpang. Kontraktor harus
menunjukkan contoh terlebih dahulu kepada Konsultan Manajemen
Konstruksi Lapangan. Konsultan Manajemen Konstruksi Lapangan
berhak menolak bata dan menyuruh bongkar pasangan bata yang tidak
memenuhi syarat. Bahan-bahan yang ditolak harus segera diangkut
keluar dari tempat pekerjaan.
Adukan terdiri dari semen, pasir dan air dipakai untuk pemasangan
dinding batu bata. Komposisi adukan adalah 1 pc : 4 pasir untuk dinding
biasa, 1 Pc : 2 pasir untuk tasram.
Semen PC yang dipakai adalah produk dalam negeri yang terbaik atau
produk daerah setempat yang mempunyai kualitas standar konstruksi).
I I . P e r s y a r a t a n T e k n i s S t r u k t u r a l – h a l 26
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
Bata yang akan dipasang harus direndam dalam air terlebih dahulu
sampai jenuh.
I I . P e r s y a r a t a n T e k n i s S t r u k t u r a l – h a l 27
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
Bata dipasang tegak lurus dan berada pada garis-garis yang seharusnya
dengan bentang benang yang sipat datar. Kayu penolong harus cukup
kuat dan benar-benar dipasang tegak lurus.
Dinding yang menempel pada kolom beton harus diberi angker besi
setiap jarak 40 cm. Permukaan beton harus dibuat kasar. Pemasangan
bata diatas kusen harus dibuat pasangan rollaag. Pemasangan harus
dijaga kerapihannya, baik dalam arah vertikal maupun horizontal. Sela-
sela disekitar kusen-kusen harus diisi dengan aduk
Pasangan batu bata yang terkena udara terbuka, selama waktu – waktu
hujan lebat harus diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari
tembok.
Siar atau celah antara dinding dengan kolom bangunan, dinding dengan
bukaan dinding atau dinding dengan peralatan, harus ditutup dengan
bahan pengisi celah.
Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan adukan dan plesteran (kasar dan
halus), seperti dinyatakan dalam Gambar Kerja atau disyaratkan dalam
Spesifikasi Teknis ini.
I I . P e r s y a r a t a n T e k n i s S t r u k t u r a l – h a l 28
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
1. Contoh Bahan.
Pasir harus disimpan di atas tanah yang bersih, bebas dari aliran air,
dengan kata lain daerah sekitar penyimpanan dilengkapi saluran
pembuangan yang memadai, dan bebas dari benda – benda asing. Tinggi
penimbunan tidak lebih dari 1200 mm agar tidak berhamburan.
2. Pencampuran.
Umum.
Semua bahan kecuali air harus dicampur dalam kotak pencampur atau
alat pencampur yang disetujui sampai diperoleh campuran yang
merata, untuk kemudian ditambahkan sejumlah air dan pencampuran
dilanjutkan kembali.
I I . P e r s y a r a t a n T e k n i s S t r u k t u r a l – h a l 29
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
Adukan Khusus.
4. Pemasangan.
Kepala plesteran dibuat pada setiap jarak 100 cm, dipasang tegak
dengan menggunakan kepingan kayu lapis tebal 6 mm untuk
patokan kerataan bidang.
I I . P e r s y a r a t a n T e k n i s S t r u k t u r a l – h a l 30
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
6. Pengacian.
I I . P e r s y a r a t a n T e k n i s S t r u k t u r a l – h a l 31
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
2. Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen pintu, jendela UPVC, seperti yang
dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar.
I I . P e r s y a r a t a n T e k n i s S t r u k t u r a l – h a l 32
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
1) Accesssories
2) Bahan finishing
I I . P e r s y a r a t a n T e k n i s S t r u k t u r a l – h a l 33
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
I I . P e r s y a r a t a n T e k n i s S t r u k t u r a l – h a l 34
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
Contoh bahan berikut data teknis bahan yang akan digunakan harus
diserahkan kepada Konsultan Manajemen Konstruksi Lapangan dalam
ukuran dan detail yang dianggap memadai, untuk dapat diuji
kebenarannya terhadap standar atau ketentuan yang disyaratkan.
Bahan kaca tersebut harus disimpan di tempat yang aman dan terlindung
sehingga terhindar dari keretakan, pecah, cacat atau kerusakan lainnya
yang tidak diinginkan.
3.4.4 Bahan-bahan
Kaca Polos.
Kaca polos harus merupakan lembaran kaca bening jenis clear float glass
yang datar dan ketebalannya merata, tanpa cacat dan dari kualitas yang baik
yang memenuhi ketentuan SNI 0047 : 1987 dan SNI 0130 : 1987, Ukuran
dan ketebalan kaca sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.
Cermin.
Cermin harus merupakan jenis clear mirror dengan ketebalan merata, tanpa
cacat dan dari kualitas .
I I . P e r s y a r a t a n T e k n i s S t r u k t u r a l – h a l 35
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
3.4.5.1 Umum.
Persiapan Permukaan.
Pemasangan Cermin.
I I . P e r s y a r a t a n T e k n i s S t r u k t u r a l – h a l 36
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
Semua kaca yang retak, pecah atau kurang baik harus diganti oleh
Kontraktor tanpa tambahan biaya dari Pemilik Proyek.
3.5.3.1 Contoh
Semua alat harus disimpan dalam tempat yang kering dan terlindung
dari kerusakan.
3.5.3.3 Ketidaksesuaian.
I I . P e r s y a r a t a n T e k n i s S t r u k t u r a l – h a l 37
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
3.5.4.1 Umum
Semua bahan harus anti karat untuk semua tempat yang memiliki
nilai kelembapan lebih dari 70%.
Pengunci Pintu.
a. Umum.
Kunci untuk semua pintu luar dan dalam (kecuali pintu kaca
dan pintu KM/WC) harus sama dengan sistem Master Key
model U handle.
I I . P e r s y a r a t a n T e k n i s S t r u k t u r a l – h a l 38
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
Engsel.
Hak Angin.
Pengunci Jendela.
Warna/Lapisan.
3.5.5.1 Umum.
I I . P e r s y a r a t a n T e k n i s S t r u k t u r a l – h a l 39
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
Pada pintu yang terdiri dari dua daun pintu, salah satunya harus
dipasang slot tanam sebagaimana mestinya, kecuali bila
ditentukan lain dalam Gambar Kerja.
I I . P e r s y a r a t a n T e k n i s S t r u k t u r a l – h a l 40
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
3.6.1.2 Bahan-bahan
I I . P e r s y a r a t a n T e k n i s S t r u k t u r a l – h a l 41
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
3.6.2.1 Umum
Lingkup Pekerjaan
3.6.2.2 Bahan
a. Penutup plafond :
c. List plafon :
I I . P e r s y a r a t a n T e k n i s S t r u k t u r a l – h a l 42
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
3.6.2.3 Pelaksanaan
I I . P e r s y a r a t a n T e k n i s S t r u k t u r a l – h a l 43
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
I I . P e r s y a r a t a n T e k n i s S t r u k t u r a l – h a l 44
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
Umum.
Adukan.
Adukan terdiri dari campuran semen dan pasir yang diberi bahan
tambahan penguat dalam jumlah penggunaan sesuai petunjuk
dari pabri pembuat.
I I . P e r s y a r a t a n T e k n i s S t r u k t u r a l – h a l 45
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
Persiapan.
Pemasangan.
Adukan untuk pasangan ubin dinding luar dan bagian lain yang
harus kedap air harus terdiri dari campuran 1 semen, 2 pasir dan
sejumlah bahan tambahan, kecuali bila ditentukan lain dalam
Gambar Kerja.
Ubin yang salah letaknya, cacat atau pecah harus dibongkar dan
diganti.
Ubin mulai dipasang dari salah satu sisi agar pola simetri yang
dikehendaki dapat terbentuk dengan baik.
I I . P e r s y a r a t a n T e k n i s S t r u k t u r a l – h a l 46
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
I I . P e r s y a r a t a n T e k n i s S t r u k t u r a l – h a l 47
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
Bagian ini mencakup semua pekerjaan penutup lantai dalam bangunan dan teras-
teras termasuk plin dan tangga, seperti yang tercantum dalam gambar dan RKS,
meliputi penyediaan bahan, tenaga dan peralatan untuk pekerjaan ini.
Umum.
Ubin harus dari kualitas yang baik dan dari merek yang
memenuhi ketentuan SNI.
I I . P e r s y a r a t a n T e k n i s S t r u k t u r a l – h a l 48
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
Adukan.
I I . P e r s y a r a t a n T e k n i s S t r u k t u r a l – h a l 49
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
Persiapan.
Pemasangan.
Adukan untuk pasangan ubin pada lantai, dan bagian lain yang
harus kedap air harus terdiri dari campuran 1 semen, 2 pasir
dan sejumlah bahan tambahan, kecuali bila ditentukan lain
dalam Gambar Kerja.
Ubin mulai dipasang dari salah satu sisi agar pola simetri yang
dikehendaki dapat terbentuk dengan baik.
I I . P e r s y a r a t a n T e k n i s S t r u k t u r a l – h a l 50
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
I I . P e r s y a r a t a n T e k n i s S t r u k t u r a l – h a l 51
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
Umum.
Ubin harus dari kualitas yang baik dan dari merek yang
dikenal yang memenuhi ketentuan SNI.
Warna : Kuning
I I . P e r s y a r a t a n T e k n i s S t r u k t u r a l – h a l 52
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
Ubin Pemandu.
Adukan.
Persiapan.
Pemasangan.
I I . P e r s y a r a t a n T e k n i s S t r u k t u r a l – h a l 53
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
Ubin mulai dipasang dari salah satu sisi agar pola simetri yang
dikehendaki dapat terbentuk dengan baik.
I I . P e r s y a r a t a n T e k n i s S t r u k t u r a l – h a l 54
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
3.9.1 KETERANGAN
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, tenaga dan semua peralatan yang
diperlukan untuk pekerjaan ini.
Kecuali ditentukan lain, semua permukaan eksterior dan interior harus dicat dengan
standar pengecatan minimal 1 (satu) kali cat dasar dan 2 (dua) kali cat akhir.
Kontraktor harus menyerahkan data teknis/brosur dan kartu warna dari cat yang
akan digunakan, untuk disetujui terlebih dahulu oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi.
Cat yang telah disetujui untuk digunakan harus disimpan di lokasi proyek dalam
kemasan tertutup, bertanda merek dagang dan mencanbtuKonsultan Manajemen
Konstruksian identitas cat yang ada didalamnya, serta harus disetrahkan tidak
kurang 2 (dua) bulan sebelum pekerjaan pengecatan, sehingga cukup dini untuk
memungkinkan waktu pengujian selama 30 (tiga puluh) hari.
I I . P e r s y a r a t a n T e k n i s S t r u k t u r a l – h a l 55
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
Pada saat bahan cat tiba di lokasi, Kontraktor dan Konsultan Manajemen Konstruksi
Lapangan mengambil 1 liter contoh dari setiap takaran yang ada dan diambil secar
acak dari kaleng/kemasan yang masih tertutup. Isi dari kaleng/kemasan contoh
harus diaduk dengan sempurna untuk memperoleh contoh yang benar-benar dapat
mewakili.
Untuk pengujian, Kontraktor harus membuat contoh warna dari cat-cat tersebut di
atas 2 (dua) potongan kayu lapis atau panel semen berserat berukuran 300mm x
300mm untuk masing-masing warna. 1 (satu) contoh disimpan Kontraktor dan 1
(satu) contoh lagi disimpan Konsultan Manajemen Konstruksi Lapangan guna
memberikan kemungkinan untuk pengujian di masa mendatang bila bahan tersebut
ternyata tidak memenuhi syarat setelah dikerjakan.
Biaya pengadaan contoh bahan dan pembuatan contoh warna menjadi tanggung
jawab Kontraktor.
3.9.3.1 Umum.
Cat harus dalam kaleng/kemasan yang masih tertutup patri/segel, dan masih
jelas menunjukkan nama/merek dagang, nomor formula atau Spesifikasi cat,
nomor takaran pabrik, warna, tanggal pembuatan pabrikpetunjuk dari pabrik
dan nama pabrik pembuat, yang semuanya harus masih absah pada saat
pemakaiannya. Semua bahan harus sesuai dengan Spesifikasi yang disyaratkan
pada daftar cat.
Cat dasar yang dipakai dalam pekerjaan ini harus berasal dari satu
pabrik/merek dagang dengan cat akhir yang akan digunakan.
Kuas, Rol, dan Perangkat Pengecatan: harus yang terbaik, bersih dan sesuai
dengan pekerjaan yang dilakukan.
I I . P e r s y a r a t a n T e k n i s S t r u k t u r a l – h a l 56
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
Cat dasar yang digunakan harus sesuai dengan daftar berikut atau setara :
3.9.3.3 Undercoat.
Cat akhir yang digunakan harus sesuai dengan daftar berikut, atau yang setara :
- High quality solvet-based high quality gloss finish untuk permukaan interior
pelesteran dengan cat dasar masonry sealer, kayu dan besi/baja..
Umum.
I I . P e r s y a r a t a n T e k n i s S t r u k t u r a l – h a l 57
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
I I . P e r s y a r a t a n T e k n i s S t r u k t u r a l – h a l 58
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
Permukaan yang sudah dibersihkan, dirawat dan/atau disiapkan untuk dicat harus
mendapatkan lapisan pertama atau cat dasar seperti yang disayaratkan, secepat
mungkin setelah persiapan-persiapan di atas selesai. Harus diperhatikan bahwa hal
ini harus dilakukan sebelum terjadi kerusakan pada permukaan yang sudah
disiapkan di atas.
Umum.
- Permukaan yang sudah dirapikan harus bebas dari aliran punggung cat,
tetesan cat, penonjolan, pelombang, bekas olesan kuas, perbedaan warna dan
tekstur.
I I . P e r s y a r a t a n T e k n i s S t r u k t u r a l – h a l 59
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
Proses Pengecatan.
Cat Akhir : 2 (dua) lapisan high quality solvent-based high quality gloss
finish.
4) Permukaan Besi/Baja.
I I . P e r s y a r a t a n T e k n i s S t r u k t u r a l – h a l 60
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
Cat Akhir : 2 (dua) lapisan high quality solvent-based high quality gloss
finish.
- Ketebalan setiap lapisan cat (dalam keadaan kering) harus sesuai dengan
ketentuan dan/atau standar pabrik pembuat cat yang telah disetujui untuk
digunakan.
- Cat harus diaduk, disaring secara menyeluruh dan juga agar seragam
konsistensinya selama pengecatan.
Metode Pengecatan.
- Cat dasar untuk permukaan papan gipsum deberikan dengan kuas dan
dan lapisan berikutnya boleh dengan kuas atau rol.
- Cat dasar untuk permukaan kayu harus diaplikasikan dengan kuas dan
lapisan berikutnya boleh dengan kuas, rol atau semprotan.
I I . P e r s y a r a t a n T e k n i s S t r u k t u r a l – h a l 61
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
15.1. KETERANGAN
Bagian ini mencakup semua pekerjaan sanitair dan asesoris yang berhubungan
seperti ditunjukkan dalam gambar, meliputi penyediaan bahan, tenaga dan alat
yang diperlukan.
Bagian ini mencakup semua pekerjaan sanitair dan yang berhubungan seperti
ditunjukkan dalam gambar, meliputi penyediaan bahan, tenaga dan alat yang
diperlukan
Bahan porselen, produk dalam negeri lengkap dengan Jet Washer dan
peralatan lain (warna standard).
Wastafel
Keran air
Floor Drain
I I . P e r s y a r a t a n T e k n i s S t r u k t u r a l – h a l 62
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis : Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Riau 1
Barang-barang yang akan dipasang harus benar-benar mulus dan tidak cacat
sedikitpun. Kontraktor harus mengajukan contoh-contoh untuk disetujui oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi.
Semua sambungan harus kedap air dan udara. Bahan penutup sambungan tidak
diizinkan.
Cat, vernis, dempul dan lainnya tidak diizinkan dipasang pada bidang-bidang
pertemuan sambungan sampai semua sambungan dipasang kuat dan diuji.
Bak cuci tangan tipe dinding harus dipasang sedemikian rupa sehingga puncak
bagian luar alat-alat tersebut berada 800mm di atas lantai, kecuali bila
ditunjukkan lain dalam Gambar Kerja.
Bak cuci tangan tipe pemasangan di meja harus dipasang pada ketinggian sesuai
petunjuk dalam Gambar Kerja.
Bak cuci dari bahan stainless steel harus dipasang sedemikian rupa pada
meja/kabinter seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Urinoir harus dipasang sedemikian rupa sehingga puncak tepi bagian depan alat
ini berada 530mm diatas lantai untuk orang dewasa dan 330mm untuk anak-
anak, atau sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.
Sistem penumpu dan penopang harus sesuai dengan rekomendasi dari pabrik
pembuat perlengkaan sanitasi atau sesuai persetujuan Konsultan Manajemen
Konstruksian Lapangan.
Kaca cermin dan tempat alat-alat pada wastafel harus dipasang sipat datar
dan diskrupkan pada dinding. Barang-barang yang akan dipakai harus tidak
I I . P e r s y a r a t a n T e k n i s S t r u k t u r a l – h a l 63