Anda di halaman 1dari 9

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEKERJAAN PENGADAAN JASA KONSTRUKSI


PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM BALAI BESAR POM DI SAMARINDA
TAHAP II

Uraian Pendahuluan
1. Latar Bangunan berfungsi untuk pelaksanaan seluruh kegiatan perencanaan,
Belakang monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan secara terintegrasi sesuai dengan
standard sistem manajemen mutu. Laboratorium pengujian merupakan tulang
punggung pengawasan Obat dan Makanan sehingga mempunyai peran
sangat strategis dalam melindungi masyarakat dari Obat dan Makanan yang
berisiko terhadap kesehatan. Untuk itu kegiatan pengujian Obat dan Makanan
harus ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai, khususnya
peralatan laboratorium. Dalam upaya penjaminan mutu Obat dan Makanan
yang beredar, Laboratorium BBPOM di Samarinda perlu menerapkan cara
berlaboratorium yang baik (GLP). Salah satu aspek penunjang dalam
penerapan GLP adalah tersedianya ruangan laboratorium yang memadai.
Saat ini ketersediaan ruangan laboratorium BBPOM di Samarinda belum
memadai sehingga perlu dilakukan penambahan ruangan.
BBPOM Di Samarinda telah memulai pengembangan laboratorium
terhitung tahun 2018 berupa pekerjaan struktur sehingga pada tahun ini akan
dilanjutkan penyelesaian pekerjaan tersebut yang bertujuan untuk memberikan
pelayanan yang lebih optimal guna menunjang pekerjaan dalam rangka
pengawasan produk obat dan makanan yang beresiko terhadap kesehatan.
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat sebagai pedoman bagi pengguna
jasa, panitia lelang dan Pelaksana Pekerjaan dalam melaksanakan tugasnya,
agar dapat tercapai hasil pekerjaan sesuai perencanaan teknis.

2. Maksud dan
Maksud dan tujuan dari kegiatan ini adalah tersedianya gedung
Tujuan
laboratorium yang layak dan aman untuk dalam menjalankan tugas dan
fungsinya. Dengan adanya pengembangan laboratorium yang representatif
dan kebutuhan ruang yang memadai maka kegiatan operasional BBPOM di
Samarinda berjalan semakin baik.

1) Tercapainya hasil konstruksi bangunan sesuai perencanaan dengan baik


3. Sasaran dan diharapkan dapat meningkatkan kinerja Tupoksi BBPOM di
Samarinda.
2) Terselesaikannya konstruksi laboratoirum BBPOM di Samarinda dalam
kurun Tahun Anggaran 2021 sesuai perencanaan dan siap dimanfaatkan.
4. Lokasi Lokasi pekerjaan di Jalan letjen Suprapto No.3 Samarinda
Pekerjaan

5. Sumber Untuk kegiatan Pembangunan Gedung Laboratorium diperlukan biaya Rp


Pendanaan 12.927.443.237,- (dua belas milyar sembilan ratus dua puluh tujuh juta empat
ratus empat puluh tiga ribu dua ratus tiga puluh tujuh rupiah) dengan sumber
pendanaan DIPA BBPOM di Samarinda 2021.

6. Nama dan Nama Pejabat Pembuat Komitmen: Yanti Wijaya, S.Si., Apt.
Organisasi Satuan Kerja: BBPOM di Samarinda
Pejabat
Pembuat
Komitmen

Data Penunjang
Berdasarkan hasil review pekerjaan pembangunan tahap I tahun 2018 telah
terlaksana :
1. Pekerjaan Pondasi dan struktur utama …100 %
2. Pekerjaan pasangan bata, plesteran acian…65%
3. Pekerjaan Fasilitas luar (Pagar)…100%

7. Data Dasar

Eksisting Bangunan Lab. BBPOM di Samarinda (Target Lanjutan 2021)


1. Standar teknis pembangunan gedung harus memenuhi Standar Nasional
Indonesia (SNI) sebagaimana mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Perumahan Rakyat Nomor: 22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan
Bangunan Gedung Negara dan lampirannya.
8. Standar
2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 28/PRT/M/2016 tentang
Teknis
Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum.
3. Spesifikasi teknis dan Gambar rencana pembangunan gedung laboratorium
BBPOM di Samarinda

1. Undang-undang Republik Indonesia No.28 Tahun 2002, tentang


Bangunan Gedung;
2. Undang-undang Republik Indonesia No.26 Tahun 2007, tentang Penataan
Ruang;
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017, tentang Jasa
Konstruksi;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2005 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung;
5. Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
6. Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Peraturan
Presiden No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
7. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
172/PMK.06/2020 Tentang Standar Barang dan Standar Kebutuhan
Barang Milik Negara;
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2008 tentang
pedoman penyediaan dan pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan
9. Referensi
Perkotaan;
Hukum
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 02/PRT/M/2015 tentang
Bangunan Gedung Hijau;
10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 28/PRT/M/2016 tentang
Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum;
11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 14/PRT/M/2017 tentang
Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung;
12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Nomor:
22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
13. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14
Tahun 2020 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi
Melalui Penyedia;
14. Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 2 Tahun 2014 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Samarinda Tahun 2014-2034;
15. Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 8 tahun 2018 tentang
Masterplan Samarinda Smart City;
16. Instruksi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor :
02/IN/M/2020 tentang Protokol Pencegahan Penyebaran Corona Virus
Disease 2019 (covid-19) dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.

Ruang Lingkup

10. Lingkup 10.1. Lingkup Tugas


Pekerjaan A. Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor Pelaksana adalah
berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara, Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor: 22/PRT/M/2018 Tentang Pembangunan Bangunan Gedung
Negara
B. Melaksanakan semua item pekerjaan yang tertera dalam kontrak dengan
mengacu pada gambar rencana dan spesifikasi teknis.
C. Menghadirkan personil yang disyaratkan sesuai usulan penawaran
penyedia selama pelaksanaan konstruksi dilokasi pekerjaan,
D. Menyiapkan peralatan sesuai spesifikasi dan jumlah minimum yang
dipersyaratkan
E. Menyusun dokumen MC-nol sesuai kondisi real lapangan dan RMPK
(Rencana mutu pelaksanaan konstruksi)
F. Menggelar PCM (Pre Award Meeting) setelah diterbitkannya SPPBJ
(ekspos metode pelaksanaan, RMPK, RK3K, dan MC-Nol)
G. Membuat justifikasi teknis jika terjadi perubahan pekerjaan untuk disetujui
tim direksi (pengawas, perencana, dan tim teknis)
H. Membuat dokumen dan Laporan hasil pelaksanaan pekerjaan yaitu :
1) Dokumen RMPK
2) Laporan Harian, Laporan Mingguan, dan Laporan Bulanan
3) Laporan pengujian mutu
4) Laporan hasil pemeriksaan kelaikan fungsi (Commisioning test)
5) Izin pelaksanaan, request sheet, approval material, dan SOP
pelaksanaan konstruksi lainnya
6) Backup data per item pekerjaan sesuai item kontrak
7) Dokumentasi pelaksanaan konstruksi kondisi 0%, 50%, dan 100%
(menggunakan plank)
8) Shop Drawing
9) Asbuilt Drawing
I. Kelengkapan dokumen yang merupakan syarat bagi penyedia dalam
pengajuan pembayaran termin akan diatur dalam syarat-syarat khusus
kontrak.
J. Melakukan pemeliharaan terhadap hasil pekerjaan konstruksi sesuai
ketentuan kontrak

10.2. Tanggung Jawab Kontraktor Pelaksana


A. Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab secara profesional atas hasil
pelaksanaan konstruski sesuai ketentuan Undang-Undang No 2 Tahun
2017 tentang Jasa Konstruksi.
B. Kontraktor pelaksana membuat Surat penjaminan atas kegagalan
bangunan sesuai ketentuan kontrak.
C. Mengembalikan kelebihan pembayaran apabila hasil audit APIP dan/atau
Badan Pemeriksa Keuangan RI menemukan adanya kerugian Negara
pada pelaksanaan kontrak ini.

10.3 Lingkup Kegiatan


A. Pekerjaan Pembangunan Gedung
1) Pekerjaan Site Work
2) Pekerjaan Arsitektur
3) Pekerjaan Mekanikal
4) Pekerjaan Elektrikal
5) Pekerjaan Fasilitas Luar Bangunan (Roof Garden)
11. Jenis Untuk pekerjaan ini digunakan jenis Kontrak Harga Satuan
Kontrak
12. Keluaran A. Pelaksanaan Pembangunan yang dilaksanakan oleh Penyedia jasa
konstruksi harus sesuai dengan kuantitas, kualitas, biaya dan waktu serta
kelengkapan dan kelancaran administrasi, ketepatan pekerjaan yang efisien
sehingga dicapai wujud akhir bangunan dan kelengkapannya yang sesuai
dengan Perencanaan dan ketentuan kontrak, serta dapat diterima dengan
baik oleh Pemberi Tugas.
B. Gedung Negara yang dihasilkan dapat berfungsi dengan baik dan dapat
dipertanggungjawabkan kekuatan strukturnya.

13. Persyaratan A. Kualifikasi Penyedia :


Kualifikasi a. SIUJK Kualifikasi Menengah
penyedia b. SBU BG008 (Bidang Bangunan Gedung Sub Bidang Jasa
dan Pelaksana Konstruksi Bangunan Kesehatan) dan SBU EL010
persyaratan (Bidang Instalasi Mekanikal dan Elektrikal Sub Bidang Jasa
Teknis Pelaksana Konstruksi Instalasi Tenaga Listrik gedung dan)
c. Berpengalaman minimal satu kali mengerjakan bangunan
kesehatan seperti rumah sakit atau laboratorium kesehatan dengan
KD sesuai ketentuan.

B. Daftar Peralatan Utama :

Nama Merk Status


No Kapasitas Jumlah Kondisi Keterang
Peralatan dan Kepemilikan
Utama Tipe an

1 Dump ……….. 3 m3 2 Unit Baik Milik Sendiri/


Truck Sewa
2 Genset ……….. 25 KVA 1 Unit Baik Milik Sendiri/
Sewa
3 Scafolding 50 set Baik Milik Sendiri/
Sewa

Catatan :
Sebelum penerbitan SPBBJ, jika dianggap perlu PPK berhak
melakukan klarifikasi faktual terhadap keberadaan peralatan sesuai
dokumen penawaran.

C. Persyaratan Kualifikasi Personil Managerial :

Jumlah
Pengalaman
Posisi Kualifikasi Sertifikat Orang
Minimal
No Pendidikan Keahlian (Personil)
Penugasan (Tahun)

1 Manajer S1 Arsitektur 4 SKA Ahli 1 orang


Pelaksanaan/ Manajemen
Proyek Proyek -Ahli
Madya (kode
602)
2 Manajer S1 Teknik 4 SKA Ahli 1 orang
Teknik Elektro Teknik Tenaga
Listrik-Ahli
Muda (kode
401)
3 Manajer 4 1 orang
Keuangan
4 Ahki K3 S1 Teknik 4 SKA Ahli K3 1 orang
Konstruksi Konstruksi- Ahli
Muda (kode
603)

D. Dukungan Suply Bahan/Material :


Material berikut dinawah ini merupakan material yang tergolong langkah di
Indonesia mengingat fungsi dan kekhususan peruntukan laboratorium
sehingga untuk menjamin ketersediaan rantai pasok, calon penyedia wajib
memiliki surat dukungan ketersediaan material sesuai speksifikasi dan
kuantitas rencana dari distributor (pernyataan bermaterai) yakni :
1. Dukungan dari distributor untuk pengadaan AC tipe VRV sesuai
spektek dan kuantitas pada BoQ
2. Dukungan dari distributor material MOT/Medical Insulated Panel sesuai
spektek dan kuantitas pada BoQ
3. Dukungan dari distributor Pintu dan jendela Insulated (Design
Curving/tanpa sudutan 90°) sesuai spektek dan kuantitas pada BoQ
4. Dukungan dari distributor material Viny Anti Bakterial sesuai spektek
dan kuantitas pada BoQ
5. Meja Knock down lantai 2 dan lantai 4
6. Dukungan dari distributor material Lift Penumpang sesuai spektek dan
kuantitas pada BoQ
7. Dukungan dari distributor material Genset sesuai spektek dan kuantitas
pada BoQ
8. Dukungan dari distributor material ACP sesuai spektek dan kuantitas
pada BoQ

Dukungan material bukan menjadi syarat tender yang dievaluasi oleh


Pokja, melainkan syarat yang wajib diserahkan dan telah diklarifikasi oleh
PPK sebelum penandatanganan kontrak pada tahapan Pre Award
Meeting/Rapat Persiapan Penunjukan Penyedia untuk memastikan jadwal
mobilisasi material dan jaminan ketersediaan material.

14. Jangka  Jangka waktu pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi diperkirakan selama 6


Waktu (bulan) bulan atau 180 (seratus delapan puluh) hari kalender, terhitung
Penyelesaia sejak terbit SPMK.
n Pekerjaan

Hal-Hal Lain
15. Perserta wajib merencanakan dan melampirkan dokumen terkait Identifikasi
Pengendalia bahaya dan Pengendalian risiko untuk dalam meminimalisir/ mengurangi
n Resiko dan tingkat risiko yang ada sampai tingkat terendah atau sampai tingkatan yang
Tingkat dapat ditolerir. Cara pengendalian risiko dilakukan melalui:
Resiko a. Eliminasi : pengendalian ini dilakukan dengan cara
Keselamatan menghilangkan sumber bahaya (hazard).
Kerja b. Substitusi : mengurangi risiko dari bahaya dengan cara mengganti
proses, mengganti input dengan yang lebih rendah risikonya.
c. Engineering : mengurangi risiko dari bahaya dengan metode
rekayasa teknik pada alat, mesin, infrastruktur, lingkungan, dan atau
bangunan.
d. Administratif : mengurangi risiko bahaya dengan cera melakukan
pembuatan prosedur, aturan, pemasangan rambu (safety sign), tanda
peringatan, training dan seleksi terhadap kontraktor, material serta mesin,
cara pengatasan, penyimpanan dan pelabelan.
e. Alat Pelindung Diri : mengurangi risiko bahaya dengan cara
menggunakan alat perlindungan diri misalnya safety helmet, masker,
sepatu safety, coverall, kacamata keselamatan, dan alat pelindung diri
lainnya yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan.

Pekerjaan Pencegahan Penyebaran Covid 19


 Penyediaan Fasilitas Kesehatan dilapangan sesuai Instruksi Menteri
PUPR No.2 Tahun 2020 tentang Protokol Pencegahan Penyebaran
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dalam Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi dan penerapan protocol kesehatan sesuai SOP Pencegahan
Penyebaran Covid-19.

Rincian tingkat resiko / identifikasi resiko keselamatan kerja untuk


pelaksanaan Pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

No. IDENTIFIKASI RESIKO


KEGIATAN VARIABEL
Pekerjaan Struktur
(rakit Besi, Bekisting, dan Pengecoran)
2 Pekerjaan Balok Latai dan  Tertimpa skafolding
Kolom Praktis  Terjatuh dari perancah
 Terluka akibat alat bar bending
dan bar cuter saat
pemotongan pembesian
 Terluka akibat peralatan
pembuatan bekisting
 Iritasi kulit saat pengecoran
 Mata terkena serpihan besi
dan serbuk kayu saat
perakitan besi dan pembuatan
bekisting

Pekerjaan Arsitektural
1 Pasangan Bata, Plesteran,  Tertimpa susunan bata
Acian  Iritasi kulit saat pembuatan
dan pemasangan mortar
 Terjatuh dari perancah saat
pengerjaan diareal ketinggian
 Mata terkena agregat atau
mortar saat pengerjaan
2 Kusen Allumunium, Kaca, dan  Mata terkena serpihan
ACP allumunium atau kaca saat
perakitan/fabrikasi
 Terjatuh dari perancah saat
pengerjaan diareal ketinggian
 Terluka akibat peralatan
potong dan alat rakit
allumunium dan kaca
 Kejatuhan rangka kusen/acp
saat pengerjaan
3 Lantai Keramik/Granit  Tertimpa jejatuhan keramik
saat pengangkutan dan
pemasangan
 Terluka saat pemotongan
keramik
 Mata terkena serpihan keramik
saat pemotongan
 Iritasi kulit pembuatan dan
pengerjaan mortar
4. Pekerjaan khusus (Panel  Terluka pada saat fabrikasi
Sanwich, Lantai Vinyl, Epoxy) material
 Serpihan terkena mata pada
saat pemasangan
 Iritasi kulit cairan zat kimia
tertentu
5. Plafond  Terhirup tepung gypsum saat
pemotongan dan pemasangan
 Mata terkena serbuk gypsum
 Terjatuh dan tertimpa
perancah saat pemasangan
 Terluka saat pemotongan
rangka plafond maupun
gypsum
4 Pengecetan  Terhirup zat kimia berlebihan
 Mata terkena percikan data
pengadukan dan pelaburan cat

Pekerjaan MEP
1 Pekerjaan Mekanikal dan  Tersengat listrik
Elektrikal sermasuk Lift  Terluka akibat peralatan
instalasi lisrik (alat potong, bor,
dll)
 Terjatuh saat pemasangan
instalatir pada areal ketinggian
2 Pekerjaan Plumbing  Terluka saat pemotongan pipa
 Terjatuh saat pemasangan
instalatir pada areal ketinggian
Penyedia dapat menambahkan identifikasi resiko sesuai item pekerjaan pada
BoQ

16.Alih Jika diperlukan, Penyedia berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan


Pengetahuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personel satuan
kerja PPK berikut sesuai waktu yang dispakati.
17. Masa Berlaku Masa Berlaku penawaran adalah saat pemasukan dokumen penawaran
Penawaran sampai dengan penandatanganan kontrak.

Dibuat di Samarinda tanggal 29 Januari 2021

KEPALA BALAI BESAR POM DI SAMARINDA PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


SELAKU KUASA PENGGUNA ANGGARAN

Drs. Sem Lapik, Apt., M.Sc. Yanti Wijaya, S.Si., Apt.


NIP.196601913 199603 1 001 NIP. 19801023 200501 2 001

Anda mungkin juga menyukai