Anda di halaman 1dari 13

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

JASA KONSULTANSI PENGAWASAN REVITALISASI KANTOR


BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BONTANG
TAHUN ANGGARAN 2020

Uraian Pendahuluan
1. Latar Belakang Pada setiap Pengadaan Bangunan Pemerintah pada setiap
prosesnya dilalui beberapa tahapan yakni tahap Persiapan,
Penyusunan Master Plan, Penyusunan Gambar Kerja (Detail
Engineer Design), pelaksanaan konstruksi fisik dan pengawasan
yang masing-masing perlu ditangani oleh tenaga-tenaga yang
profesional dan ahli di bidangnya dalam melaksanakan pekerjaan
tersebut.

Konsultan Pengawas berfungsi melaksanakan pengendalian


Pelaksanaan Konstruksi, memberikan penjelasan lapangan serta
saran penyelesaian terhadap persoalan perencanaan yang timbul
selama tahap konstruksi (pengawasan).

Kegiatan Konsultan Pengawas meliputi pengendalian waktu, biaya,


pencapaian sasaran fisik (kuantitas dan kualitas) dan tertib
administrasi di dalam pembangunan bangunan gedung negara,
mulai dari tahap persiapan sampai dengan Final Hand Over (FHO)
pekerjaan pelaksanaan konstruksi.

Secara kontraktual Konsultan Pengawas bertanggung jawab


kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Dalam kegiatan
operasionalnya Konsultan Pengawas akan mendapatkan bantuan
bimbingan dan arahan dalam menentukan pekerjaan pengendalian
dan pengawasan dari pengelola proyek yang terdiri dari Pengelola
Keuangan serta Pengelola Teknis yang dibentuk oleh Pejabat
Pembuat Komitmen dan bertanggung jawab kepada Pejabat
Pembuat Komitmen.

2. Maksud dan Maksud


Tujuan Maksud diadakannya pengawasan pada pekerjaan Revitalisasi
Kantor BPS Kota Bontang adalah hasil pelaksanaan pekerjaan
fisik yang optimal yaitu kualitas dan kuantitas bangunan yang
dapat dipertanggung jawabkan secara teknis serta waktu
pelaksanaan yang optimal, memenuhi jadwal.

Tujuan

Tujuan dari pekerjaan Pengawasan Revitalisasi Kantor BPS Kota


Bontang, yaitu :
a. Agar kualitas bangunan yang dihasilkan dapat memenuhi
standart mutu dan kekuatan. Hal ini mengingat fungsi kontrol dari
konsultan pengawas (supervisi) merupakan tugas utama yang
tidak dapat diabaikan sehingga dalam pelaksanaan selalu
mengacu pada ketentuan–ketentuan yang berlaku yang
menyangkut : mutu, bahan, alat bantu dan lain– lain.

b. Agar mencapai kuantitas bangunan yang dilaksanakan dan dapat


terpenuhi secara optimal, tanpa harus mengurangi jumlah /
standart–standart yang sudah digariskan sehingga tidak
menyalahi ketentuan serta volume yang diharapkan dalam
rencana kerja. Dengan jumlah kuantitas volume yang ditentukan
sesuai dengan rencana kerja, maka harapan untuk optimalnya
keutuhan bangunan lebih dapat dipertanggung jawabkan.
Dimana kuantitas inipun pada akhirnya dapat lebih memberikan
sisi lebih dari manfaat fungsi dan kekuatannya juga.

c. Agar waktu pelaksanaan dapat dimonitor dan dikendalikan


dengan baik sehingga dapat tepat waktu sesuai dengan rencana
yang ditargetkan. Dalam hal ini Pengelola Teknis memberikan
masukan–masukan program kerja serta tahapan–tahapan
pelaksanaan sehingga pekerjaan dapat sesuai fase–fase serta
urutan kerja yang pada akhirnya dapat meminimalkan waktu
kerja.

d. Adanya efisiensi dan pemanfaatan yang baik dalam


pelaksanaan, hal ini diharapkan adanya masukan–masukan
dari Pengelola Teknis untuk lebih menghemat bahan dan
tenaga dalam pelaksanaan kerja serta pemanfaatan bahan–
bahan sesuai dengan kebutuhan yang ada dan khusus efisiensi
tenaga dapat dilakukan dengan kebutuhan tugas yang
dikerjakan di lapangan dengan keahlian dari masing-masing
pekerja yang ditugaskan.

3. Sasaran Sasaran kegiatan yang dilaksanakan adalah Revitalisasi Kantor


BPS Kota Bontang :
a. Terlaksananya kegiatan Jasa Konsultansi Pengawasan
Pembangunan Gedung Kantor BPS Kota Bontang yang tepat
mutu/kualitas, tepat kuantitas, tepat dana, dan tepat waktu.
b. Agar bangunan dapat dipertanggungjawabkan kekuatannya
secara teknis.
c. Tersusunnya dokumen-dokumen kegiatan Jasa Konsultansi
Pengawasan Pembangunan Gedung Kantor BPS Kota Bontang.
4. Lokasi Pekerjaan Lokasi : Jl. Awang Long No.2 Kelurahan Bontang Baru Kecamatan
Bontang Utara Kota Bontang Propinsi Kalimantan Timur
Koordinat Persil:
- Longitude : 117,498363
- Latitude : 0,138276
Status Tanah : Sertifikat Hak Pakai No. 39 Tahun 2008 (Badan Pusat
Statistik Republik Indonesia cq. Badan Pusat Statistik Kota Bontang)
Fungsi/Jenis Bangunan Gedung : Kantor Badan Pusat Statistik Kota
Bontang
Luas Lahan Perencanaan : 796 m2
Luas Perencanaan Bangunan : 383 m2
Klasifikasi Bangunan : Bangunan Sederhana

Jumlah Lantai : 2 (dua)

5. Sumber Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan :


Pendanaan
DIPA : DIPA-054.01.2.637237/2020 tanggal 12 November
2019
Program : (054.01.01) Program Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPS
Kegiatan : (2886) Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya BPS Provinsi
Output : (951) Layanan Saranan dan Prasarana Internal
Komponen : (054) Pembangunan/Renovasi Gedung dan
Bangunan
Grup Akun : (533115) Belanja Modal Perencanaan dan
Pengawasan Gedung dan Bangunan
6. Nama dan Nama Pejabat Pembuat Komitmen: Novana Ari Santi
Organisasi Pejabat
Pembuat Satuan Kerja: Badan Pusat Statistik Kota Bontang
Komitmen

Data Penunjang
7. Data Dasar Data dasar adalah data yang memberikan syarat-syarat khusus/
spesifik berkaitan dengan bangunan Gedung yang direncanakan,
baik dari segi fungsi bangunan, segi teknis lainnya, antara lain:
a. Lokasi Proyek : Jl. Awang Long No.2 Kel.Bontang Baru
Kec.Bontang Utara – Kota Bontang
b. Luas Bangunan : 383 m2
c. Jumlah Lantai : 2 (dua)
d. Pengawasan Pembangunan Gedung Kantor BPS Kota
Bontang Tahun Anggaran 2020 ini harus menjadi gedung
dengan kriteria khusus sebagai berikut:
- Dapat berfungsi secara optimal;
- Kuat dan Nyaman bagi pengguna;
- Hemat air dan energi;
- Biaya operasional dan pemeliharaan rendah; dan
- Ramah lingkungan.
e. Solusi dan Batasan-batasan kontekstual seperti faktor sosial
budaya setempat, faktor geografi, klimatologi, dan
perkembangan kemajuan teknologi pada saat ini.
f. Pengawasan interior harus memperhatikan bahwa di dalam
Pengawasan dan pemilihan bahan dan warna bagi
komponen bangunan seperti lantai, dinding, plafond harus
dipilih dari produk yang memiliki kualitas No. 1 dan mudah
dalam pemeliharaan.
g. Pengawasan sarana luar bangunan harus memperhatikan
perbandingan efektif antara kebutuhan parkir kendaraan
dengan jumlah pengguna bangunan serta tamu yang
datang. Selain area parkir perlu diperhatikan tentang
penghijauan di sekitar bangunan, sehingga secara
keseluruhan ruang luar bangunan yang terbentuk
diharapkan dapat menimbulkan rasa aman secara psikologis
bagi pengguna bangunan.
8. Standar Teknis Standar Nasional Indonesia tentang Bangunan Gedung, antara lain:
a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa
Konstruksi;
b. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III tentang
Perikatan);
c. Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 2000 tentang
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor
54 Tahun 2016;
d. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Gedung
Negara.
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 07/PRT/M/2019 tentang Standar dan Pedoman
Pengadaan Jasa Konstruksi.
g. Keputusan Dewan Pengurus Nasional Ikatan Nasional
Konsultan Indonesia Nomor 69/SK.DPN/XI/2018 tentang
Pedoman Standar minimal Tahun 2019 Biaya Langsung
Personil (Remuneration/Billing Rate) dan Biaya Langsung Non
Personil (Direct Cost) untuk Penyusunan Rencanan Anggaran
Biaya (RAB) dan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Kegiatan Usaha
Jasa Konsultansi.
h. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 897/KPTS/M/2017 tentang Besaran Remunerasi
Minimal Tenaga Kerja Konstruksi Pada Jenjang Jabatan Ahli
Untuk Layanan Jasa Konsultansi Konstruksi.
9. Studi-studi Penyedia jasa wajib mencari data-data pendukung sendiri terkait
Terdahulu pekerjaan pengawasan pembangunan gedung ini.

10. Referensi Hukum 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa


Konstruksi;
2. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III tentang
Perikatan);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 2000 tentang
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor
54 Tahun 2016;
4. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Gedung
Negara.
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 07/PRT/M/2019 tentang Standar dan Pedoman
Pengadaan Jasa Konstruksi.
7. Keputusan Dewan Pengurus Nasional Ikatan Nasional
Konsultan Indonesia Nomor 69/SK.DPN/XI/2018 tentang
Pedoman Standar minimal Tahun 2019 Biaya Langsung
Personil (Remuneration/Billing Rate) dan Biaya Langsung Non
Personil (Direct Cost) untuk Penyusunan Rencanan Anggaran
Biaya (RAB) dan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Kegiatan Usaha
Jasa Konsultansi.
8. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 897/KPTS/M/2017 tentang Besaran Remunerasi
Minimal Tenaga Kerja Konstruksi Pada Jenjang Jabatan Ahli
Untuk Layanan Jasa Konsultansi Konstruksi.
Ruang Lingkup

11. Lingkup Pekerjaan a. Kegiatan Persiapan


 Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi
pekerjaan pengawasan.

 Memeriksa time schedule (bar chart, S-curve) yang


diajukan kontraktor pelaksana dan selanjutnya
diteruskan kepada PPK untuk mendapatkan
persetujuan.
b. Kegiatan Pengawasan Lapangan
 Menugaskan tenaga-tenaga pengawas lapangan di
lokasi pelaksanaan fisik secara penuh sesuai kebutuhan
selama masa pelaksanaan konstruksi sampai dengan
serah terima akhir (Final Hand Over) seluruh pekerjaan
fisik.

 Melaksanakan pekerjaan pengawasan secara umum,


pengawasan lapangan, koordinasi dan inspeksi kegiatan-
kegiatan pembangunan agar pelaksanaan teknis
maupun administrasi dapat berjalan secara terus
menerus sampai pada serah terima akhir (Final Hand
Over).

 Mengawasi kebenaran/akurasi ukuran, kualitas, dan


kuantitas material atau komponen yang digunakan
dalam pelaksanaan pembangunan fisik.

 Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas


bahan atau komponen bangunan, peralatan, dan
perlengkapan selama pekerjaan pelaksanaan di
lapangan atau di tempat kerja lainnya.

 Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil


tindakan yang tepat dan cepat, agar batas waktu
pelaksanaan minimal sesuai jadwal yang ditetapkan.

 Memberikan masukan pendapat teknis tentang


penambahan atau pengurangan pekerjaan yang dapat
mempengaruhi biaya, waktu pekerjaan, dan ketentuan
kontrak, untuk mendapatkan persetujuan dari PPK.

 Memberikan petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai


pengurangan, penambahan biaya, waktu pekerjaan, dan
tidak menyimpang dari kontrak, dapat langsung
disampaikan ke kontraktor pelaksana dengan
pemberitahuan tertulis kepada PPK.
 Memberikan bantuan dan petunjuk kepada kontraktor
pelaksana dalam mengusahakan perijinan sehubungan
dengan pelaksanaan pembangunan.

 Mengkoordinir penyelenggaraan rapat lapangan


berkala, sedikitnya 2 (dua) kali sebulan, dengan unsur
Pejabat Pembuat Komitmen/Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran dan Pengelola Teknis (PT),
Perencana dan Kontraktor Pelaksana. Rapat tersebut
bertujuan untuk membicarakan masalah yang timbul
dalam pelaksanaan, membuat risalah rapat dan
dikirimkan kepada semua pihak yang bersangkutan
serta sudah diterima paling lambat 3 (tiga) hari
kemudian.
c. Kegiatan Pelaporan

 Memberikan laporan dan pendapat teknis administrasi


dan teknis teknologis kepada Pejabat Pembuat
Komitmen/Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran mengenai persentase volume dan nilai bobot
bagian-bagian pekerjaan yang akan dan telah
dilaksanakan oleh Kontraktor Pelaksana.

 Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata


dilaksanakan dan dibandingkan dengan jadwal yang
telah disetujui.

 Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai,


jumlah tenaga kerja dan alat yang digunakan.

 Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat


oleh Kontraktor Pelaksana terutama yang
mengakibatkan tambahan atau berkurangnya pekerjaan
dan juga perhitungan serta gambar konstruksi yang
dibuat oleh Kontraktor Pelaksana (shop drawing).
d. Kegiatan Penyiapan Dokumen

 Menerima dan menyiapkan berita acara penyelesaian


pekerjaan di lapangan, serta untuk keperluan
pembayaran.

 Memeriksa di lapangan dan menyiapkan daftar volume


dan nilai pekerjaan, serta penambahan atau
pengurangan pekerjaan guna keperluan pembayaran.

 Mempersiapkan berita acara kemajuan pekerjaan.


 Meneliti gambar-gambar yang telah sesuai dengan
pelaksanaan (as built drawing) sebelum serah terima
pertama (Provisional Hand Over/PHO).

 Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah terima


pertama dan mengawasi perbaikannya.

12. Keluaran a. Laporan Mingguan, yang berisi :


 Persentase volume dan nilai bobot bagian-bagian
pekerjaan yang akan dan telah dilaksanakan oleh
Kontraktor Pelaksana.
 Laporan kemajuan pekerjaan setiap minggu yang nyata
dilaksanakan dan dibandingkan dengan jadwal yang
telah disetujui.
 Perubahan gambar dan pembiayaan (tambah kurang)
 Ringkasan hambatan dan permasalahan yang terjadi di
lapangan dan cara mengatasinya serta ringkasan risalah
rapat mingguan.
b. Laporan Bulanan, yang berisi :
 Persentase volume dan nilai bobot bagian-bagian
pekerjaan yang akan dan telah dilaksanakan oleh
Kontraktor Pelaksana.
 Laporan kemajuan pekerjaan setiap bulan yang nyata
dilaksanakan dan dibandingkan dengan jadwal yang
telah disetujui.
 Perubahan gambar dan pembiayaan (tambah kurang)
 Ringkasan hambatan dan permasalahan yang terjadi di
lapangan dan cara mengatasinya serta ringkasan risalah
rapat bulanan.
c. Laporan Akhir Pengawasan, yang antara lain berisi :
 Rangkuman hasil pelaksanaan pengawasan sejak awal
pelaksanaan.
 Foto-foto pelaksanaan.
 Hasil check list pelaksanaan dan laporan
cacat/kerusakan pelaksanaan pada masa pemeliharaan.
 Kesimpulan dan saran-saran.

13. Peralatan, 1) Data


Material, Personel Laporan dan data, yaitu berupa dokumen hasil perencanaan
dan Fasilitas dari teknis.
Pejabat Pembuat
Komitmen 2) Staf Pengawas/Pendamping
Pengguna jasa akan mengangkat petugas atau wakil yang
bertindak sebagai pengawas atau pendamping dalam rangka
pelaksanaan pekerjaan jasa konsultansi ini.
14. Peralatan dan Alat ukur dan lain-lain yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
Material dari pekerjaan.
Penyedia Jasa
Konsultansi

15. Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa selaku Konsultan Pengawas adalah


Kewenangan sesuai dengan perundangan yang berlaku yang berkaitan dengan
Penyedia Jasa kegiatan Konsultan Pengawas dan Surat Perjanjian (Kontrak).

16. Jangka Waktu Pelaksanaan pengawasan dimulai sejak masa pelaksanaan


Penyelesaian pembangunan fisik sampai dengan serah terima akhir (Final Hand
Pekerjaan Over), dilaksanakan selama 150 (seratus lima puluh) hari kalender.

17. Kebutuhan Personel Minimal

NO. POSISI/JABATAN KUALIFIKASI JUMLAH

A. Tenaga Ahli
Pendidikan S1 Teknik Sipil /
1. Chief Inspector Arsitektur, (SKA) Ahli Teknik 1
Bangunan Gedung - Muda atau
(SKA) Arsitek - Muda ,
Pengalaman Min. 2 Thn

B. Tenaga Pendukung
Pendidikan Min. D3 Teknik Sipil,
1. Inspector Pengalaman Min. 2 Thn 1

Sesuai dengan ketentuan, maka Tenaga Ahli di atas harus memiliki Sertifikat
tenaga ahli SKA/SKT dari Asosiasi dan dilengkapi dengan Curiculum Vitae
(pengalaman dilengkapi dengan referensi/surat keterangan) serta ijazah.

1) Chief Inspector

Tenaga Chief Inspector 1(satu) orang yang bertanggungjawab langsung kepada


Pejabat Pembuat Komitmen.

Chief Inspector sekurang-kurangnya seorang Sarjana Teknik Sipil/Arsitektur (S1)


dari suatu perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi swasta yang telah disamakan
atau perguruan tinggi internasional yang diakui. Untuk perguruan tinggi swasta
yang belum disamakan harus telah lulus ujian negara.
Chief Inspector harus memiliki pengalaman selama 2 (dua) tahun dalam
pelaksanaan pekerjaan gedung dan mempunyai Sertifikat Keahlian (SKA) sebagai
Ahli Teknik Bangunan Gedung – Muda atau SKA Arsitek - Muda. Tugas utama Chief
Inspector adalah memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja
dalam pelaksanaan pekerjaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.

Tugas dan tanggung jawab Chief Inspector mencakup, antara lain :

a) Menjamin terlaksananya segala syarat dari KAK yang berkaitan dengan


organisasi dan pelaksanaan pekerjaan selesai dengan baik sehingga
memuaskan pemberi tugas dalam hal ini Pejabat Pembuat Komitmen.
b) Mengkoordinasikan pekerjaan-pekerjaan kegiatan supervise dilapangan dalam
membantu memberikan saran-saran/pemecahan terhadap masalah-masalah
yang timbul serta segera melaporkannya kepada Pemberi tugas dalam hal ini
Pejabat Pembuat Komitmen.
c) Berkoordinasi dengan Pejabat Pembuat Komitmen selaku pemberi tugas
dalam menyiapkan dan menyetujui Justifikasi Teknis termasuk gambar dan
perhitungannya (bila ada).
d) Memonitor secara berkala progress kemajuan pekerjaan fisik yang dicapai oleh
proyek/kegiatan fisik dan melaporkannya kepada Pejabat Pembuat Komitmen.
e) Bertanggung jawab dalam penyusunan dan penyerahan semua laporan kepada
Pejabat Pembuat Komitmen dan memastikan semua laporan dapat dibuat
dengan baik dan benar serta terkirim tepat waktu.
f) Bertanggung jawab mengambil alih sementara/seterusnya sebagian/seluruh
tugas-tugas tenaga teknis yang terkait dengan kegiatan pengawasan lainnya
apabila tenaga teknis tersebut tidak disediakan di dalam kontrak atau
berhalangan.

2) Inspector

Inspector 1 (satu) orang minimal Sarjana Muda Teknik Sipil (D3) dengan
pengalaman kerja minimal 2 (dua) tahun sejak lulus.

Tugas dan tanggung jawab Inspector antara lain mencakup, namun tidak terbatas
pada:
a) Bertanggung jawab kepada Quality dan Quantity untuk mengawasi kualitas
dan kuantitas dari konstruksi sesuai dengan dokumen kontrak, spesifikasi,
gambar-gambar kerja.
b) Turut mengawasi semua pengambilan contoh material dan menginformasikan
kepada Quality dan Quantity tentang hasil pengambilan contoh material
tersebut.
c) Membuat catatan harian tentang aktivitas kontraktor dengan format laporan
standar dan memberitahukan kontraktor secara tertulis terhadap
penyimpangan-penyimpangan yang dilakukannya.
d) Menggambar kemajuan harian yang dicapai kontraktor pada grafik (chart)
yang telah disetujui.
e) Membantu Chief Inspector dalam membuat laporan dan serah terima
sementara serta pemeriksaan kualitas di lapangan.
f) Memonitor dan melaporkan setiap kejadian (kecelakaan, kebakaran dan lain-
lain) serta kendala di lapangan kepada Chief Inspector.

18. Jadwal Tahapan A. Pengawasan persiapan konstruksi.


Pelaksanaan B. Pengawasan tahap pelaksanaan konstruksi sampai dengan
Pekerjaan serah terima pertama (PHO) pekerjaan konstruksi.
C. Pengawasan tahap pemeliharaan pekerjaan konstruksi
sampai dengan serah terima akhir (FHO) pekerjaan
konstruksi.

Laporan
19. Laporan Mingguan Laporan Mingguan memuat:
1. Persentase volume dan nilai bobot bagian-bagian pekerjaan
yang akan dan telah dilaksanakan oleh Kontraktor Pelaksana.
2. Laporan kemajuan pekerjaan setiap minggu yang nyata
dilaksanakan dan dibandingkan dengan jadwal yang telah
disetujui.
3. Perubahan gambar dan pembiayaan (tambah kurang)
4. Ringkasan hambatan dan permasalahan yang terjadi di
lapangan dan cara mengatasinya serta ringkasan risalah rapat
mingguan.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 2 (dua) hari
kalender sejak berakhirnya periode mingguan, sebanyak 1 (satu)
buku laporan.

20. Laporan Bulanan Laporan Bulanan memuat:


1. Persentase volume dan nilai bobot bagian-bagian pekerjaan
yang akan dan telah dilaksanakan oleh Kontraktor Pelaksana.
2. Laporan kemajuan pekerjaan setiap bulan yang nyata
dilaksanakan dan dibandingkan dengan jadwal yang telah
disetujui.
3. Perubahan gambar dan pembiayaan (tambah kurang)
4. Ringkasan hambatan dan permasalahan yang terjadi di
lapangan dan cara mengatasinya serta ringkasan risalah rapat
bulanan.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 4 (empat) hari
kalender sejak berakhirnya periode bulanan, sebanyak 2 (dua)
buku laporan.

21. Laporan Akhir Laporan Akhir Pengawasan memuat:


Pengawasan 1. Rangkuman hasil pelaksanaan pengawasan sejak awal
pelaksanaan.
2. Foto-foto pelaksanaan.
3. Hasil check list pelaksanaan dan laporan cacat/kerusakan
pelaksanaan pada masa pemeliharaan.
4. Kesimpulan dan saran-saran
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 1 (satu) minggu
setelah serah terima pertama (PHO) sebanyak 3 (tiga) rangkap
buku laporan dan media penyimpanan data (flashdisk).

Hal-Hal Lain
22. Produksi dalam Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
Negeri dilakukan di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.

23. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut:


Pengumpulan Data
Lapangan Melakukan pengumpulan data dan mencari informasi lingkungan.
Untuk mewujudkan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang digunakan
dalam pengawasan, perlu mempertimbangkan berbagai kebijakan
baik kebijakan yang datangnya dari instansi vertikal atau yang
sifatnya lokal. Data informasi yang diperlukan, yakni:

1. Pengumpulan data dan informasi intern Badan Pusat Statistik


Kota Bontang yang meliputi:
a. Standar, kebijakan dan peraturan-peraturan.
b. Sarana bangunan yang telah ada.
c. Rencana jangka pendek dan jangka panjang.
d. Pola organisasi, aktivitas dari personil yang akan
menggunakan sarana bangunan.
e. Potensi dan permasalahan yang ada.
2. Pengumpulan data dari PEMDA Setempat, PLN, PDAM dan
data lapangan di Kota Bontang dan sekitarnya yang meliputi:
a. Peraturan Pembangunan secara umum.
b. Peraturan yang berlaku atas lokasi, garis sepadan,
pencapaian, pola massa, dan sebagainya.
c. Peraturan ketinggian bangunan/gedung.
d. Karakteristik lokasi tentang kondisi saat ini, peil banjir,
drainase, air tanah, dan sebagainya.
e. Karakteristik lingkungan lokasi tentang pola lalu lintas, jalur
air bersih, jalur listrik, jalur drainase, iklim, aktivitas
gangguan yang ada (existing), material bangunan, tenaga
kerja, dan sebagainya.

24. Alih Pengetahuan Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi Pengawasan


berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan dan
pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personel
satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen.

Bontang, 12 Mei 2020

Ditetapkan Oleh:
Badan Pusat Statistik Kota Bontang
Pejabat Pembuat Komitmen

NOVANA ARI SANTI


NIP. 19831122 200701 2 002

Anda mungkin juga menyukai