Anda di halaman 1dari 14

KERANGKA ACUAN KERJA

(K A K)

KEGIATAN :

Penyelenggaraan Bangunan Gedung di Wilayah/Daerah Kabupaten/ Kota,


Pemberian Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Sertifikat Laik Fungsi
Bangunan Gedung

SUB KEGIATAN :

Perencanaan, Pembangunan, Pengawasan, dan Pemanfaatan Bangunan


Gedung Daerah Kabupaten/Kota

PEKERJAAN :

SUPERVISI LANJUTAN PEMBANGUNAN KANTOR KECAMATAN SUNGAI PINANG

LOKASI :

KOTA SAMARINDA

PENDAPATANASLIDAERAH (PAD)
TAHUN ANGGARAN
2021
KERANGKA ACUAN KERJA
( KAK )
Uraian Pendahuluan

1. Latar Belakang 1. SUPERVISI LANJUTAN PEMBANGUNAN KANTOR


KECAMATAN SUNGAI PINANG merupakan pekerjaan
lanjutan dari pekerjaan yang telah dilaksanakan pada
tahun sebelumnya. Lanjutan Pembangunan Kantor
Kecamatan Sungai Pinang dalam pelaksanaannya
harus memenuhi azas dan prinsip kemanfaatan,
keselamatan, keselarasan sungai dengan
lingkungannya, efektif, efisien, terarah dan terkendali
sesuai program dan fungsi.

2. Perlunya melanjutkan peningkatan gedung kantor,


mengingat pekerjan yang telah dilaksanakan pada
tahun sebelumnya belum tuntas.

2. Maksud dan Maksud :


Tujuan Melaksanakan Pekerjaan Supervisi Lanjutan
Pembangunan Kantor Kecamatan Sungai Pinang.

Tujuan :
1. Tujuan umum dari paket pekerjaan ini adalah
mengadakan Supervisi Lanjutan Pembangunan
Kantor Kecamatan Sungai Pinang.

2. Pelaksana/Konsultan yang diserahi pekerjaan ini


wajib menyediakan jasa-jasanya semaksimal mungkin
untuk melaksanakan pekerjaan Supervisi Lanjutan
Pembangunan Kantor Kecamatan Sungai Pinangyang
dikerjakan oleh Rekanan pemenang tender sesuai
dengan Kerangka Acuan Kerja serta berpedoman pada
spesifikasi teknik yang berlaku sehingga diperoleh
hasil pekerjaan berupa Dokumen Kegiatan yang terdiri
dari laporan pendahuluan, laporan bulanan dan
laporan akhir, sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan dan dapat dipertanggungjawabkan guna
pelaksanaan pekerjaan dimaksud.

3. Membantu SKPD Dinas Pekerjaan Umum dan


Penataan Ruang Kota Samarinda di dalam melakukan
pengendalian pengawasan teknis terhadap kegiatan
pekerjaan konstruksi di lapangan yang dilaksanakan
oleh Penyedia Pekerjaan Konstruksi (Kontraktor),
karena keterbatasan tenaga pada Satuan Kerja yang
bersangkutan, baik dari segi jumlah maupun dari segi
kualifikasinya.
4. Mengendalikan semua kegiatan dan meminimalkan
kendala-kendala teknis yang sering dihadapi oleh
Penyedia Jasa Konstruksi di lapangan dalam
menerapkan desain yang memenuhi persyaratan
spesifikasinya.

5. Memberikan kepastian dan jaminan kepada Pengguna


Barang/Jasa bahwa pengendalian pengawasan
terhadap pekerjaan fisik yang dilaksanakan oleh
Penyedia Jasa Konstruksi (Kontraktor) sesuai dengan
spesifikasi dan persyaratan teknis yang tercantum
dalam dokumen kontrak.

6. Pengedalian pelaksanaan pekerjaan di lapangan


untuk mendapatkan hasil pekerjaan konstruksi yang
memenuhi persyaratan yang tercantum di dalam
spesifikasi (tepat mutu), dan dilaksanakan secara
tepat biaya serta tepat waktu.

3. Sasaran Terselenggaranya pelaksanaan pekerjaan pengawasan


teknis yang efektif dan efisien sehingga tercapai
kesesuaian dengan rencana, dan sebagian tugas Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang khususnya dalam
hal menyangkut masalah pengendalian teknis
dilapangan dan administrasi teknik pada umumnya,
dilimpahkan kepada Penyedia Jasaini.

4. Lokasi Kota Samarinda


Kegiatan
5. Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Pendanaan Dengan Rician Sebagai Berikut :
- Nama Program : Penataan Bangunan Gedung
- Nama Kegiatan : Penyelenggaraan Bangunan Gedung di
Wilayah/Daerah Kabupaten/Kota, Pemberian Izin
Mendirikan Bangunan (IMB) dan Sertifikat Laik Fungsi
Bangunan Gedung
- Nama Sub Kegiatan : Perencanaan, Pembangunan,
Pengawasan, dan Pemanfaatan BangunanGedung Daerah
Kabupaten/Kota
- Sumber Dana :Pendapatan Asli Daerah (PAD)
- DPA Nomor :1.03.08.2.01.02
- Pagu Anggaran : Rp. 174.050.000,00- (Seratus Tujuh
Puluh Empat Juta Lima Puluh Ribu Rupiah)
- Harga Perkiraan Sendiri (HPS) :
- Rp. 173.976.000 ,00 (Seratus Tujuh Puluh Tiga Juta
Sembilan Ratus Tujuh Puluh Enam Ribu Rupiah).

6. Nama dan H. Hendra Irawan, ST, MM( Pejabat Pembuat Komitmen)


Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Pejabat Samarinda.
Pembuat
Komitmen
(PPK)
Data Penunjang
7. Data Dasar Dokumen Perencanaan Lanjutan Pembangunan
Kantor Kecamatan Sungai Pinang dan Hasil
survey/observasi di lokasi yang telah ditentukan.

Sebelum memulai kegiatan pekerjaan, konsultan harus


mengadakan konsultasi terlebih dahulu dengan
Pengguna Jasa, yaitu untuk mendapatkan konfirmasi
mengenai konstruksi yang akan ditangani beserta
utilitasnya. Adapun data-data yang diperlukan sebelum
melaksanakan pekerjaan sebagai berikut :
1. Data-data dokumen kontrak sesuai dengan Penyedia
Barang/Jasa yang ditunjuk untuk melaksanakan
kegiatan pembangunan.
2. Data lokasi untuk membantu proses selanjutnya
3. Data mengenai bahan/material maupun peralatan
yang digunakan sehingga dapat menentukan jenis
konstruksi yang akan ditangani.
4. Usulan-usulan teknis lain dari sumber-sumber yang
dapat dipercaya.
5. Studi-studi terdahulu maupun data-data sekunder
lainnya yang diperlukan dan dianggap penting

8. Standar Teknis 1. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.12/ PRT/


M/2014 tanggal 26 September 2014 tentang
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan.
2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
No.28/PRT/M/2016 tanggal 1 Agustus 2016 tentang
Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Bidang
Pekerjaan Umum;
3. SNI yang masih Berlaku yang berhubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan.

9. Studi-Studi Dokumen Perencanaan Lanjutan Pembangunan


Terdahulu Kantor Kecamatan Sungai Pinang.

10. Referensi 1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun


Hukum 2017 tentang Jasa Konstruksi.
2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat lndonesia No. 19/PRT/M/2017,
tentang Tenaga Kerja Konstruksi Pada Jenjang Jasa
Konsultansi Konstruksi.
3. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Republik lndonesia No.
897/KPTS/M/2017, tentang Besaran Remunerasi
Minimal Tenaga Kerja Konstruksi Pada Jenjang
Jabatan Ahli Untuk Layanan Jasa Konsultansi
Konstruksi.
4. Keputusan Dewan Pengurus Nasional Ikatan
Nasional Konsultan Indonesia Nomor:
55/SK.DPN/XII/2019 tanggal 3 Desember 2019
Tentang Ketentuan Pedoman Standar Minimal
Tahun 2021 Biaya Langsung Personil
(Remuneration/Billing Rate) dan Biaya Langsung
Non Personil (Direct Cost) untuk Penyusunan
Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Harga Perkiraan
Sendiri (HPS) Kegiatan Jasa Konsultasi.
5. Peraturan Presiden RI Nomor 16 Tahun 2018
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
6. Peraturan Kepala LKPP yang berhubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan;
7. Pedoman Standarisasi Biaya Umum untuk
Keperluan Pemerintah KotaSamarinda Tahun
Anggaran 2021.

Ruang Lingkup
11. Lingkup 1. Konsultan harus berusaha untuk mendapatkan
Pekerjaan informasi umum mengenai kondisi eksisting Gedung
Knator Kecamatan Sungai Pinang, melalui Gambar
Kerja beserta Dokumen Teknis maupun
Perencanaannya.
2. Konsultan terdiri dari Tim Pengawas Lapangan yang
bertanggung jawab untuk melaksanakan pengawasan
pekerjaan fisik selama waktu pelaksanaan yang telah
ditentukan dengan menggunakan data lapangan yang
diperoleh dari Penyedia Jasa dan menggunakan
standard design serta cara yang telah ditentukan oleh
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota
Samarinda.

12. Keluaran Tugas Pengawasan secara umum adalah mengawasi


kelancaran pekerjaan pembangunan yang dikerjakan
oleh Rekanan/Kontraktor pelaksana, yang menyangkut
kuantitas, kualitas, biaya dan ketepatan waktu
pelaksanaan pekerjaan, sehingga wujud akhir Lanjutan
Pembangunan Kantor Kecamatan Sungai Pinangyang
sesuai dengan Dokumen Kontrak
Pelaksanaan/Pemborongan, dan telah diterima dengan
baik oleh Pengguna Jasa/Pejabat Pembuat Komitmen
dan kelancaran penyelesaian administrasi yang
berhubungan dengan pekerjaan di lapangan, serta
penyelesaian kelengkapan Dokumen Pembangunan
lainnya.

Konsultan Pengawasan diminta menghasilkan keluaran


(output) yang lengkap sesuai dengan kebutuhan
kegiatan. Kelancaran pelaksanaan kegiatan yang
berhubungan dengan Kegiatan Pengawasan menjadi
tanggung-jawab Konsultan Pengawasan. Keluaran yang
diminta dari Konsultan Pengawasan berdasarkan KAK ini
diantaranya :
1. Program kerja, alokasi tenaga, dan konsepsi
pekerjaan Pengawasan.
2. Buku harian (bila diperlukan), yang memuat semua
kejadian, perintah/petunjuk yang penting dari
Konsultan Pengawasan/Direksi Kegiatan, yang dapat
mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan,
menimbulkan konsekuensi keuangan, kelambatan
penyelesaian dan tidak terpenuhinya syarat teknis.
3. Meneliti laporan harian yang dikerjakan bersama
dengan kontraktor, berisi keterangan tentang :
a. Tenaga kerja.
b. Bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak.
c. Alat-alat.
d. Pekerjaan yang diselenggarakan.
e. Waktu pekerjaan.
f. Laporan mingguan, sebagai resume laporan
harian.
4. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan, untuk
pembayaran angsuran.
5. Surat Perintah Perubahan Pekerjaan, dan Berita
Acara Pemeriksaan Pekerjaan Tambah/ Kurang, jika
ada tambah/kurang pekerjaaan.
6. Berita Acara Penyerahan Pertama Pekerjaan.
7. Berita Acara Pernyataan Selesainya Pekerjaan.
8. Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as built
drawings) yang dibuat oleh kontraktor dan diteliti
oleh konsultan Pengawasan.
9. Laporan Rapat di lapangan (Site Meeting).
10. Gambar Perincian (shop drawings), dan Kurva S (S
Curve) dari Rekanan/ Kontraktor.

13. Peralatan, Pengguna Jasa/Pejabat Pembuat Komitmen akan


Material, menugaskan juga personil pengawasan dari instansi
Personil dan (Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota
Fasilitas dari Samarinda) untuk melengkapi pekerjaan dari konsultan
Pejabat Pengawasan. Untuk fasilitas dari PPK hanya
Pembuat menyediakan ruang untuk rapat-rapat rutin beserta
Komitmen perlengkapannya.

14. Peralatan dan Penyedia Jasa diwajibkan untuk menyediakan segala


Material dari perlengkapan dan peralatan yang berkaitan dengan tugas
Penyedia Jasa pengawasan.

15. Lingkup Lingkup Kewenangan


Kewenangan Lingkup kewenangan bagi Konsultan Pengawasan adalah
Penyedia Jasa pelaksanaan Pengawasan, meliputi :
a. Pekerjaan Pengawasan, baik mengenai kuantitas,
kualitas, maupun ketepatan waktu pekerjaan.
b. Pengamanan untuk kelancaran pelaksanaan, baik
dalam hal mutu pekerjaan, ketertiban pekerjaan,
menghindari penyimpangan pelaksanaan pekerjaan,
maupun penyelesaian perselisihan yang mungkin
timbul.
c. Pengaturan penggunaan bahan untuk pekerjaan,
baik mengenai asal bahan, penilaian/penelitian
kualitas bahan, dan larangan/penggunaan bahan
yang tidak memenuhi persyaratan.
d. Penyelesaian administrasi di lapangan mengenai
penyerahan pekerjaan, penyimpangan dari rencana,
perhitunganpekerjaan tambah / kurang,
perpanjangan waktu pelaksanaan.

Tanggung Jawab Pengawasan


Konsultan Pengawasan bertanggung jawab secara
profesional atas jasa Pengawasan yang dilakukan sesuai
ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku.
Dalam hal ini pekerjaan yang dilaksanakan harus bisa
dipertanggungjawabkan secara teknis dan administratif,
sehingga Konsultan Pengawasan dalam melaksanakan
tugasnya harus mengacu pada ketentuan-ketentuan
yang berlaku secara profesional. Secara umum tanggung
jawab Konsultan Pengawasan antara lain terhadap :
a. Kesesuaian pelaksanaan konstruksi dengan
Dokumen Kontrak Pelaksanaan/Pemborongan yang
dijadikan pedoman, serta peraturan, standar dan
pedoman teknis yang berlaku, diantaranya:
Dokumen Pelaksanaan dari pekerjaan,yaitu :
1) Gambar-gambar pelaksanaan.
2) Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
3) Berita Acara Aanwijzing sampai dengan
penunjukan Pemborong
4) Dokumen Kontrak Pelaksanaan/ Pemborongan
5) Bar Chart dan S-Curve serta Net Work Planning
dari pekerjaan yang dibuat oleh Kontraktor
Pelaksana/ Pemborong (setelah disetujui)
6) Pengarahan Penugasan/Kerangka Acuan Kerja
(KAK) Pekerjaan Pengawasan.
b. Kinerja Pengawasan yang harus memenuhi standar
hasil kerja Pengawasan yang berlaku dan
disyaratkan.
c. Hasil evaluasi Pengawasan dan dampak yang
ditimbulkan.
d. Ketepatan waktu pelaksanaan

Penanggung jawab profesional Pengawasan adalah tidak


hanya Konsultan sebagai suatu Perusahaan tetapi juga
bagi para tenaga ahli profesional Pengawasan
yangterlibat.

16. Jangka Waktu - Masa Kontrak adalah sejak tanggal penandatanganan


Penyelesaian kontrak sampaidengan serah terima akhir pekerjaan
Pekerjaan pembangunan fisik;
- Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan adalah 90 (Sembilan
Puluh) hari kalender, terhitung sejak dikeluarkan
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) atau sampai
dengan serah terima pertama pembangunan fisik
(PHO) dan masih mempunyai tanggung jawab sampai
dengan Masa Pemeliharaan selesai (FHO).

17. Personil dari Rincian personil yang harus disediakan oleh penyedia
Penyedia Jasa jasa terlampir.

18. Persyaratan Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) Klasifikasi


Kualifikasi Klasifikasi Pengawasan RekayasaSub Klasifikasi Jasa
Sertifikat Pengawas Pekerjaan Konstruksi Bangunan Gedung
Badan Usaha (RE 201)
(SBU) Memiliki Nomor Induk Berusha NIB KBLI : 71101 JASA
PENGAWAS PEKERJAAN KONTRUKSI BANGUNAN
GEDUNG
Terkonfirmasi Status Wajib Pajak (SPT Tahunan)
Tahun 2020
19. Jadwal Jadwal Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan
Tahapan Pekerjaan Pengawasan ini dapat dibagi dalam beberapa
Pelaksanaan tahapan proses, yaitu :
Pekerjaan a. Tahap Persiapan.
b. Tahap Pelaksanaan Pengawasan.
c. Tahap Penyerahan Laporan :
1) Laporan Pendahuluan
2) Laporan Bulanan.
3) Laporan Akhir.
Konsultan Pengawasan harus memerinci sendiri
kegiatannya dan dalam menjalankan tugasnya akan
mendapatkan pula arahan dari Pengelola Kegiatan secara
tertulis agar fungsi dan tanggung jawab Konsultan
Pengawasan dapat terlaksana dengan baik, dan
menghasilkan keluaran (produk) sebagaimana yang
diharapkan. Secara garis besar, uraian tugas Konsultan
Pengawasan secara bertahap di lapangan antara lain
adalah sebagai berikut :
a. Pekerjaan Persiapan
Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan
konsepsi/metodologi pelaksanaan pekerjaan
Pengawasan.
b. Pekerjaan Teknis Pengawasan Lapangan
1) Memeriksa Time Schedule, Bar Chart, S-Curve dan
Net Work Planning yang diajukan oleh Rekanan/
Kontraktor pelaksana untuk selanjutnya diteruskan
kepada Pengelola Kegiatan untuk mendapatkan
persetujuan
2) Melaksanakan Kegiatan Pengawasan secara umum,
Pengawasan lapangan, koordinasi dan inspeksi
kegiatan-kegiatan pembangunan agar pelaksanaan
teknis maupun administrasi teknis yang dilakukan
secara terus menerus sampai dengan pekerjaan
diserahkan untuk terakhir kalinya.
3) Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan
kuantitas dari bahan atau komponen bangunan,
peralatan dan perlengkapan selama pekerjaan
pelaksanaan di lapangan atau di tempat kerja
lainnya.
4) Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil
tindakan yang tepat dan cepat, agar batas waktu
pelaksanaan minimal sesuai dengan jadual yang
telah ditetapkan. (jadual harus jelas mengingat
waktu pelaksanaan fisik sangat terbatas)
5) Memberikan masukan pendapat teknis tentang
penambahan atau pengurangan pekerjaan yang
dapat mempengaruhi biaya dan waktu pekerjaan
serta berpengaruh pada ketentuan kontrak, untuk
mendapatkan persetujuan dari Pengguna Jasa/
Kuasa Pengguna Anggaran/Pelaksana
Kegiatan/Pejabat Pembuat komitmen.
6) Memberikan petunjuk, perintah sejauh tidak
mengenai pengurangan dan penambahan biaya dan
waktu pekerjaan serta tidak menyimpang dari
kontrak, dapat langsung disampaikan kepada
Rekanan/ Kontraktor pelaksana, dengan
pemberitahuan secara tertulis kepada Pengelola
Kegiatan.
c. Konsultasi
1) Melakukan konsultasi dengan Pengguna Jasa
untuk membahas segala masalah dan persoalan
yang timbul selama masa pelaksanaan
pembangunan.
2) Mengadakan rapat lapangan secara berkala
sedikitnya 2 (dua) kali setiap bulannya, dengan
Pengguna Jasa; Konsultan Perencana Teknis;
Rekanan/Kontraktor pelaksana; dan Tim Teknis,
dengan tujuan untuk membicarakan masalah dan
persoalan yang timbul dalam pelaksanaan, untuk
kemudian membuat risalah rapat dan
mengirimkan kepada semua pihak yang
bersangkutan, serta sudah diterima masing-
masing pihak paling lambat satu minggu
kemudian.
3) Mengadakan rapat di luar jadual rutin tersebut
apabila dianggap perlu dan karena ada
permasalahan mendesak yang perlu dipecahkan.
d. Pelaporan
1) Memberikan laporan dan pendapat teknis
administrasi dan teknisteknologis kepada
Pengguna Jasa/Kuasa Pengguan Anggaran/
Pejabat Pembuat Komitmen/Pejabat Pelaksana
Kegiatan atau Pengelola Kegiatan mengenai
volume, prosentase dan nilai bobot bagian-bagian
pekerjaan yang akan dilaksanakan Rekanan/
Kontraktor pelaksana.
2) Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata
mengenai volume, prosentase dan nilai bobot
bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan
Rekanan/ Kontraktor pelaksana dan dibandingkan
dengan jadual yang telah disetujui.
3) Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai,
jumlah tenaga kerja dan alat yang digunakan.
4) Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang
dibuat oleh Rekanan/Kontraktor pelaksana
terutama yang mengakibatkan tambah atau
berkurangnya pekerjaan, dan juga perhitungan
serta gambar konstruksi yang dibuat oleh
Rekanan/ Kontraktor pelaksana (shop drawings).
5) Melaporkan semua kegiatan pengawasan dalam
laporan bulanan dan laporan akhir pekerjaan.

e. Penyiapan/ Pemeriksaaan Dokumen Pekerjaan


1) Menerima dan menyiapkan Berita Acara
sehubungan dengan penyelesaian pekerjaan di
lapangan, serta untuk keperluan pembayaran
angsuran.
2) Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan
nilai pekerjaan, serta penambahan atau
pengurangan pekerjaan guna keperluan
pembayaran.
3) Mempersiapkan formulir laporan mingguan dan
bulanan, Berita Acara Kemajuan Pekerjaan, Berita
Acara Penyerahan Pertama dan Kedua serta
formulir-formulir lainnya yang diperlukan untuk
kebutuhan dokumen pembangunan.

Laporan
20. Laporan Laporan Pendahuluan
Pendahuluan Laporan Pendahuluan memuat ringkasan yang berisi
metodologi dan rencana kerja dan jadwal yang berfungsi
sebagai umpan balik/feed back untuk perbaikan dan
monitoring.
Laporan Bulanan Laporan Bulanan
Laporan Bulanan memuat rangkuman kegiatan
pelaksanaan pekerjaan yang berisi laporan progress
bulanan dalam rentang waktu satu bulan yang telah
dilalui.

Laporan bulanan memuat dan dengan susunan yang


berisi :
1. Pengantar
2. Progress Report Summary berisi ringkasan prestasi
kemajuan fisik dan prestasikeuangan dan
permasalahan-permasalahan yang timbul pada saat
periodetersebut.
3. Jadwal pelaksanaan
4. Laporan mengenai personil konsultan
5. Data foto lapangan
Laporan Laporan Akhir Karya Pengawasan
Akhir/Hasil Laporan Akhir Karya Pengawasan memuat rangkuman
Karya kegiatan yang telah dilakukan, berisi uraian
Pengawasan pelaksanaan pengawasan pelaksanaan pekerjaan fisik
dari awal hingga selesai. Laporan Akhir juga memuat
informasi lain mengenai pelaksanaanpekerjaan tersebut
21. Jenis, Isi Dan Konsultan Pengawasan harus menyusun dan
Jumlah Laporan menyerahkan dokumen atau laporan kepada PPK, sesuai
dengan dokumen kontrak.
1. Laporan Pendahuluan sejumlah 5 buku
2. Laporan Bulanan sejumlah 5 buku per bulan
3. Laporan Akhir Karya Pengawasan sejumlah 5 buku.
4. Soft Data (flash Disk) 1 Buah, berisi keseluruhan
laporan pelaksanaan pekerjaan.

Hal-Hal Lain

22. Produksi Dalam Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini
Negeri harus dilakukan di dalam wilayah negara Republik
Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK
dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam
negeri.

23. Persyaratan Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain


Kerjasama diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi
ini, maka harus berpedoman dengan peraturan yang
berlaku.

24. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi


Pengumpulan persyaratan yang ditentukan.
Data Lapangan

25. Alih Pengetahuan Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi


berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan dan
membahas dalam rangka alih pengetahuan kepada
personil satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen

Samarinda, Juni2021
Pejabat Pembuat Komitmen

H. Hendra Irawan, ST, MM


NIP. 197806261 199803 003

KEBUTUHAN PERSONIL
JUMLAH
POSISI KUALIFIKASI
ORG/BLN
TENAGA AHLI
Site Engineer S1 Teknik Sipil, memiliki sertifikat keahlian “Ahli 1 Orang
Muda ManajemenProyek (602)”dan memiliki 3 Bulan
pengalaman profesional selama 2 tahun dibidangnya

Ahli K3 S1 Teknik Sipil, memiliki sertifikat keahlian “Ahli 1 Orang


Muda K3 Konstruksi (603)”dan memiliki pengalaman 3 Bulan
Kontruksi
profesional selama 2 tahun dibidangnya

TENAGA TEKNIS
Inspector S1 Teknik Sipil / Arsitektur, Pengawas Bangunan 1 Orang
Gedung (TA 024) yang terakreditasi oleh lembaga 3 Bulan
yang berwenang dan memiliki pengalaman
profesional dibidangnya selama 2 tahun.

TENAGA PENUNJANG
Administrasi Pendidikan Minimal S1 Ekonomi (Managemen), yang 1 Orang
Keuangan terakreditasi oleh lembaga yang berwenang dan 3 Bulan
memiliki pengalaman profesional dibidangnya
selama 2 tahun.

URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PERSONIL

1. Site Engineer
1. Berkoordinasi, memeriksa dan mengevaluasi atas informasi yang diterima
dari setiap anggota team.
2. Mengadakan pertemuan dengan Pejabat Pembuat Komitmen dalam
rangka mengevaluasi pelaksanaan tugas konsultan.
3. Bertanggung jawab atas ketepatan waktu penyampaian semua laporan-
laporan yang menjadi tanggung jawab konsultan.
4. Inspeksi secara teratur untuk melaksanakan monitoring kondisi
pekerjaan dan mengendalikan perbaikan agar pekerjaan dapat
direalisasikan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang berlaku.
5. Penafsiran yang benar tentang gambar standar dan spesifikasi.
6. Metode pelaksanaan yang tepat untuk tiap jenis pekerjaan sesuai kondisi
lapangan.
7. Metode pengukuran quantitas pekerjaan yang benar sesuai dokumen
kontrak tentang cara pengukuran pembayaran.
8. Membuat persyaratan penerima “Acceptance” atau “Rejection” bahan,
material, alat dan produk pekerjaan.
9. Melakukan pemantauan dengan ketat atas prestasi tentang kontraktor
dan segera melaporkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen apabila
kemajuan pekerjaan ternyata mengalami keterlambatan lebih dari 10%
dari rencana serta membuat saran-saran penanggulangan maupun
perbaikan.
10. Melakukan pengecekan secara cermat terhadap semua pengukuran
pekerjaan dan secara khusus harus ikut serta dalam proses pengukuran
akhir pekerjaan.
11. Menyusun laporan bulanan tentang kemajuan fisik dan keuangan serta
menyerahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen Fisik.
12. Menyusun justifikasi teknik termasuk gambar dan perhitungan
sehubungan dengan usulan perubahan kontrak.
13. Memeriksa dan menandatangani dokumen-dokumen pengendalian mutu
dan kuantitas pekerjaan.

2. Ahli K3 Konstruksi

1. Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan


terkait K3 Konstruksi
2. Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi
3. Merencanakan dan menyusun program K3
4. Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3
5. Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan program,
prosedur kerja dan instruksi kerja K3
6. Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan
pedoman teknis K3 konstruksi
7. Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis
K3, jika diperlukan
8. Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta
keadaan darurat

3. Inspector
1. Pengendalian terhadap kuantitas bahan dan pekerjaan yang
dilaksanakan oleh kontraktor berdasarkan ketentuan dan persyaratan
yang telah ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
2. Mempersiapkan rekomendasi teknis sehubungan dengan variasi volume
kontrak.
3. Mengecek dan mengukur volume bahan dan pekerjaan yang dihasilkan
kontraktor, untuk dipakai sebagai dasar pembayaran pekerjaan.
4. Berpedoman Terhadap petunjuk teknis dan instruksi dari Site Engineer,
agar Site Engineer selalu mendapat informasi yang diperlukan
sehubungan dengan pengawasan sesuai dengan desain yang ditentukan.
5. Melakukan Pelaporan kepada Site Engineer dan atau Pejabat Pembuat
Komitmen apabila ternyata pelaksanaan pekerjaan akan mengakibatkan
terlampauinya volume pekerjaan yang tercantum dalam Dokumen
Kontrak.
6. Membuat catatan yang lengkap tentang pembayaran kepada kontraktor,
sehingga tidak terjadi pembayaran berganda atau pembayaran lebih.
7. Mempelajarai pasal-pasal dalam Kontrak sehingga tata cara pengukuran
dan pembayaran pekerjaan kepada kontraktor benar-benar didasarkan
kepada ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Kontrak.
8. Membuat dan menghimpun semua data yang berhubungan dengan
pengendalian pekerjaan serta memantau kemajuan pekerjaan di
lapangan.
9. Melaksanakan pengarsipan surat-surat, laporan harian, laporan bulanan,
jadwal kemajuan pekerjaan dan lain-lain.
10. Mengecek semua “As Built Drawing” yang dibuat oleh kontraktor.
11. Membantu Site Engineer dalam menyiapkan data untuk Pembayaran
Akhir.

4. Administrasi Keuangan
1. Membantu Site Engineer dalam bidang administrasi, keuangan dan
umum.
2. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam penyelesaian
administrasi dan keuangan.
3. Menyelesaikan pembuatan kontrak dan tugas administrasi lainnya.

Anda mungkin juga menyukai