1. Latar Dinas ESDM Aceh sesuai dengan DPA Tahun Anggaran 2023 akan melakukan
Belakang Pengawasan Pemasangan Lampu Penerangan Tenaga Surya (PTS) Kab. Aceh
Tenggara. Setiap pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan yang dilakukan oleh
negara harus benar-benar memenuhi kriteria teknis yang layak dari segi mutu, biaya
dan kriteria administrasi sehingga dapat berfungsi dengan sebaik-baiknya.
Pemberi jasa pengawasan untuk bangunan negara dan prasarana lingkungannya
mengarahkan konsultan pengawas secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu
menghasilkan pengawasan teknis yang memadai dan layak diterima menurut kaidah,
norma serta tata laku profesional.
Dengan demikian untuk mencapai hasil yang maksimal dari pekerjaan
Pengawasan Pengawasan Pemasangan Lampu Penerangan Tenaga Surya (PTS) Kab.
Aceh Tenggara sangat diperlukan pengawasan yang baik dalam pelaksanaannya,
sehingga pemberi jasa pengawasan perlu bekerjasama dengan pihak konsultan
pengawas untuk melaksanakan pengawasan pekerjaan tersebut agar dapat berjalan
sesuai dengan yang diharapkan.
2. Maksud a. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi konsultan pengawas
dan Tujuan yang memuat masukan, azas, kriteria dan proses keluaran yang dipenuhi dan
diperhatikan serta diinterpretasikan kedalam pelaksanaan tugas pengawasan.
b. Dengan penugasan ini diharapkan konsultan pengawas dapat melaksanakan
tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran sesuai dengan
KAK ini.
1
3. Sasaran Yang menjadi sasaran dalam pekerjaan konsultansi ini adalah:
a. Penyelesaian pekerjaan yang tepat waktu;
b. Biaya pekerjaan sesuai dengan anggaran kegiatan;
c. Pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan spesifikasi teknis.
Data Penunjang
1. Data 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
Dasar 2. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III tentang Perikatan);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
4. Perpres Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Perubahan atas Peraturan Presiden
Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
5. Keputusan Menteri PUPR No.897/KPTS/M/2017 tentang Besaran Remunerasi
Minimal Tenaga Kerja Konstruksi Pada Jenjang Jabatan Ahli Untuk Layanan Jasa
Konsultansi Konstruksi
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor : 14 Tahun 2020 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi
melalui Penyedia;
7. Peraturan LKPP RI Nomor 9 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Melalui Penyedia.
Ruang Lingkup
1. Lingkup Ruang lingkup pekerjaan adalah melakukan pengawasan/supervisi kepada pelaksana
Kegiatan kegiatan terhadap pembangunan sarana ketenagalistrikan Pemerintah Aceh.
Sub bidang pekerjaan jasa konsultansi yang dibutuhkan untuk melaksanakan
Pengawasan Pengawasan Pemasangan Lampu Penerangan Tenaga Surya (PTS)
Kab. Aceh Tenggara, adalah:
a. Memiliki Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi : SIUJK Jasa Konsultan;
2
b. Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan Kualifikasi Usaha Kecil serta
disyaratkan sub bidang klasifikasi RE201 Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
Bangunan Gedung, atau RK001 Jasa Rekayasa Konstruksi Bangunan Gedung
Hunian dan Non Hunian.
c. Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban pelaporan perpajakan (SPT
Tahunan) tahun 2021/2022.
d. Memiliki akta pendirian perusahaan dan akta perubahan perusahaan (apabila
ada perubahan).
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas adalah
berpedoman pada ketentuan yang berlaku diantaranya PUIL, SNI, dan spesifikasi
teknis yang ada.
Lingkup Kegiatan tersebut antara lain :
1. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan pekerjaan pemasangan
yang akan dijadikan dasar pengawasan pekerjaan dilapangan.
2. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan perlengkapan K3, metoda
pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan.
3. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan dari segi kualitas, kuantitas, dan laju
pencapaian volume/realisasi fisik.
4. Mengumpulkan data dan informasi dilapangan untuk memecahkan persoalan
yang terjadi selama proses pelaksanaan pekerjaan.
5. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan
mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan dengan masukan hasil-hasil rapat
lapangan, laporan harian, mingguan, dan bulanan pekerjaan yang dibuat oleh
kontraktor pelaksana.
6. Menyusun berita acara kemajuan pekerjaan, pemeliharaan pekerjaan, serah
terima pertama dan serah terima kedua pekerjaan.
7. Meneliti gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan (As-Built
Drawing) sebelum serah terima pertama.
8. Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah terima pertama, mengawasi
perbaikannya pada masa pemeliharaan dan laporan akhir pekerjaan pengawasan.
9. Menyampaikan surat teguran kepada pelaksana kegiatan ketika terjadi
keterlambatan pekerjaan dan/atau ditemukan ketidak sesuaian antara
perencanaan dan pelaksanaan di lapangan.
2. Keluaran Keluaran yang dihasilkan oleh konsultan pengawas berdasarkan Kerangka Acuan
Kerja ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang minimal
meliputi:
a. Laporan bulanan sebagai resume laporan harian;
b. Berita acara kemajuan pekerjaan untuk pembayaran angsuran;
c. Surat perintah perubahan pekerjaan dan berita acara pemeriksaan pekerjaan
3
tambah kurang;
d. Laporan rapat di lapangan (site meeting);
e. Gambar rincian pelaksanaan (shop drawing) dan Time Schedule yang dibuat
oleh kontraktor pelaksana;
f. Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as built drawing);
g. Foto Dokumentasi (0%, 50%, 100%);
h. Laporan akhir pekerjaan pengawasan.
i. Laporan Bulanan disampaikan paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya.
4
b. Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas dari bahan atau
komponen, peralatan, dan perlengkapan K3 selama pekerjaan pelaksanaan di
lapangan atau ditempat kerja lainnya;
c. Mengawasi kemajuan pelaksanaan pekerjaan dan mengambil tindakan yang
tepat dan cepat agar batas waktu pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan jadwal
yang ditetapkan;
d. Memberikan masukan pendapat teknis tentang penambahan atau
pengurangan pekerjaan yang dapat mempengaruhi biaya dan waktu pekerjaan
serta berpengaruh pada ketentuan kontrak, untuk mendapatkan persetujuan
dari Pejabat Teknis Pelaksana Kegiatan;
e. Memberikan petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai penambahan biaya dan
waktu pekerjaan serta tidak menyimpang dari kontrak, dapat langsung
disampaikan kepada kontraktor pelaksana;
f. Memberikan bantuan dan petunjuk kepada pelaksana pekerjaan dalam
mengusahakan perijinan sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.
3. Konsultasi
a. Melakukan konsultasi dengan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) untuk
membahas segala masalah dan persoalan yang timbul selama masa
pembangunan;
b. Mengadakan rapat lapangan secara berkala, dengan Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan (PPTK), Pelaksana Pekerjaan serta unsur wilayah (jika diperlukan)
dengan tujuan untuk membicarakan masalah dan persoalan yang timbul
dalam pelaksanaan baik secara teknis maupun sosial untuk kemudian
membuat risalah rapat dan mengirimkan kepada semua pihak yang
bersangkutan, serta sudah diterima paling lambat 1 (satu) hari kerja
kemudian.
4. Laporan
a. Memberikan laporan dan pendapat teknis administrasi serta teknis teknologis
kepada PPTK mengenai volume presentasi dan nilai bobot bagian-bagian
pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh pelaksana pekerjaan.
b. Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan dan dibandingkan
dengan jadwal yang telah disetujui.
c. Melaporkan jumlah tenaga kerja dan alat yang digunakan.
d. Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh pelaksana
pekerjaan terutama yang mengakibatkan tambah dan berkurangnya
pekerjaan dilengkapi perhitungan serta gambar yang dibuat oleh pelaksana
pekerjaan (Shop drawing).
5. Dokumen
a. Menerima dan menyiapkan Berita Acara sehubungan dengan penyelesaian
5
pekerjaan di lapangan, serta untuk keperluan pembayaran.
b. Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan serta
penambahan atau pengurangan pekerjaan guna keperluan pembayaran.
c. Mempersiapkan formulir, laporan harian, mingguan dan bulanan; berita
acara kemajuan pekerjaan penyerahan pertama dan kedua serta formulir-
formulir lainnya yang diperlukan.
6. Jangka Jangka waktu pelaksanaan paket kegiatan ini adalah 120 (seratus dua puluh) hari
Waktu
kalender sejak penandatanganan Surat Perintah Mulai Kerja.
Penyelesa
ian
Kegiatan
7. Untuk mealaksanakan tugasnya konsultan pengawas harus menyediakan tenaga yang
Kebutuha
memenuhi kebutuhan kegiatan, baik ditinjau dari lingkup (besar) kegiatan maupun
n
Personel tingkat kompleksitas pekerjaan.
Minimal
Tenaga-tenaga yang dibutuhkan dalam kegiatan pengawasan ini minimal terdiri
dari:
1. Tenaga Sub Profesional, dengan persyaratan:
a. Inspector, sebanyak 1 (satu) orang;
Pendidikan minimal D-3 Teknik Elektro, pengalaman kerja dibidangnya
minimal 0 tahun. Mempunyai SKA Ahli Teknik Tenaga Listrik yang masih
berlaku. Sertifikat keahlian/profesi yang dikeluarkan oleh pihak yang
berwenang mengeluarkan dengan keahlian/profesi yang disyaratkan.
b. Tenaga K3, sebanyak 1 (satu) orang;
Memiliki sertifikat Alih Muda K3 Kontruksi, pendidikan minimal
SMA/Sederajat, dengan pengalaman kerja dibidangnya minimal 0 tahun.
8. Jadwal Bulan
Tahapan Uraian
Pelaksana Kegiatan I II III IV
an
M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4
Kegiatan
Persiapan
Pengawasan
Suervisi
Pelaporan
6
Laporan
1. Laporan Laporan Bulanan memuat: volume pekerjaan yang telah diselesaikan, laporan
Bulanan progress kegiatan, foto dokumentasi kegiatan serta kendala selama pelaksanaan
pekerjaan. Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: tanggal 5 bulan
berikutnya sebanyak 3 (tiga) buku laporan setiap bulan.
2. Laporan Laporan Akhir memuat: resume seluruh rangkaian pelaksanaan pekerjaan yang
Akhir direkam setiap bulan, berisi data-data penyelenggaraan pekerjaan, seperti: kronologi
pelaksanaan pekerjaan, program masa pemeliharaan, dokumen serah terima
pekerjaan pertama (PHO) dan dokumen serah terima pekerjaan akhir (FHO). Laporan
harus diserahkan selambat-lambatnya: 120 (seratus dua puluh) hari sejak SPMK
diterbitkan sebanyak 3 (tiga) buku laporan.