Anda di halaman 1dari 15

KERANGKA ACUAN KERJA

JASA KONSULTANSI PENGAWASAN

Program : 1.03.08 Program Penataan Bangunan Gedung


Kegiatan : 1.03.08.1.01 Penetapan dan Penyelenggaraan Bangunan Gedung untuk
Kepentingan Strategis Daerah Provinsi
Sub Kegiatan : 1.03.08.1.01.01 Perencanaan, Pembangunan, Pengawasan dan
Pemanfaatan Bangunan Gedung untuk Kepentingan Strategis Daerah
Provinsi
Pekerjaan : Pengawasan Penata Halaman Outdoor Samping dan Belakang
Bapenda
Sumber Dana : APBD Perubahan pada DPPA Badan Pendapatan Daerah Provinsi
Kalimantan Tengah
Tahun Anggaran : 2022

A. LATAR BELAKANG
Pada setiap pekerjaan pembangunan baru maupun rehabilitasi dan renovasi untuk
Bangunan Pemerintah yang dilaksanakan oleh Kontraktor, harus mendapat
pengawasan secara teknis dilapangan agar rencana teknis yang telah disiapkan dan
digunakan sebagai dasar pelaksanaan pekerjaan ini dapat berlangsung secara efektif.

Pelaksanaan Pengawasan dilapangan harus dilakukan oleh pemberi jasa yang


kompeten dan dilakukan secara penuh dengan menempatkan tenaga-tenaga ahli yang
berpengalaman dilapangan sesuai kebutuhan dan kompleksitas pekerjaan. Konsultan
Pengawas bertujuan secara umum untuk mengawasi pekerjaan yang dilaksanakan oleh
kontraktor dari segi biaya, mutu, dan waktu pelaksanaan.

Kinerja Konsultan Pengawas dilapangan sangat ditentukan oleh kualitas dan intensitas
pengawasan secara menyeluruh agar dapat melakukan kegiatannya berdasarkan
Kerangka Acuan Kerja (KAK).

Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan pengawasan perlu disiapkan sebagai
dasar dan acuan dalam pekerjaan, sehingga mampu mendorong perwujudan
pengawasan yang sesuai dengan ketentuan.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari pekerjaan jasa konsultansi pengawasan ini untuk :
a. Membantu PPK dalam melakukan pengawasan teknis terhadap kegiatan pekerjaan
konstruksi di lapangan yang dilaksanakan oleh Penyedia pekerjaan konstruksi, agar
pelaksanaan konstruksi fisik dapat berlangsung sesuai dengan dokumen
rencana teknis dan dapat dihasilkan konstruksi fisik yang memenuhi standar teknis
yang berlaku.
b. Dukungan terhadap Pejabat Pembuat Komitmen dalam pengendalian kegiatan yang
dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi.
c. Meminimalkan kendala-kendala teknis yang sering dihadapi oleh Penyedia
pekerjaan konstruksi di lapangan dalam menerapkan desain yang memenuhi
persyaratan spesifikasinya.
d. Memberi kepastian dan jaminan kepada Pengguna Jasa bahwa pekerjaan yang
dilaksanakan oleh Penyedia pekerjaan konstruksi sesuai dengan spesifikasi dan
persyaratan teknis yang tercantum dalam dokumen kontrak.
e. Membantu menyelesaikan revisi desain, bilamana terdapat perbedaan antara
desain yang ada dengan kondisi dilapangan.
f. Tersedianya jumlah tenaga supervisi/pengawas yang cukup.
g. Tersedianya tenaga supervisi/pengawas yang kompeten.
h. Terselenggaranya pengawasan pelaksanaan pekerjaan konstruksi secara efektif.
Tujuan Pengawasan adalah pengendalian pelaksanaan pekerjaan di lapangan untuk
mendapatkan hasil pekerjaan yang memenuhi persyaratan yang tercantum di dalam
spesifikasi teknis (tepat mutu), dan dilaksanakan secara tepat biaya serta tepat waktu.

C. SASARAN
Sasaran dari pekerjaan jasa konsultansi pengawasan ini meliputi :
1. Mendukung penyelesaian pekerjaan konstruksi sesuai dengan dokumen kontrak
yang telah disepakati bersama oleh Pejabat Pembuat Komitmen dengan Penyedia
Jasa Konstruksi, dan tepat / tertib administrasi, tepat waktu, tepat mutu, tepat
sasaran dan tepat manfaat serta hasil akhir yang dicapai sesuai dengan dokumen
kontrak dan dapat diperatngungjawabkan.
2. Tersusunnya laporan kemajuan konstruksi;
3. Tersusunnya laporan dokumentasi;
4. Terlaksananya koordinasi antar pihak pelaksana dan pihak penerima sehingga
kegiatan jasa konsultansi pengawasan ini dapat terlaksana optimal.

D. LOKASI PEKERJAAN
Lokasi pekerjaan yaitu Kota Palangka Raya.

E. NAMA ORGANISASI PENGGUNA ANGGARAN


1. Penanggung Jawab Anggaran kegiatan selaku Pengguna Anggaran pada Satuan
Kerja adalah Kepala Badan Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah,
selanjutnya penanggung jawab pelaksanaannya sekaligus oleh Pengguna Anggaran
selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
2. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) adalah pejabat struktural pada Instansi Badan
Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah yang bertanggung jawab terhadap
kegiatan, yaitu :
a. Satker/SKPD : Badan Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah
b. Nama PA/PPK : ANANG DIRJO, S.P.,M.M
c. Alamat PA/PPK : Jln. RTA. Milono Km. 5,5 MM
d. Nama PPTK : ZUAIMY AMARAN, S.Sos, M.A.P
3. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) adalah Pejabat Pelaksanaan Teknis
dan operasional pekerjaan di lapangan yang melaporkan kegiatan pekerjaan
kepada PPK, Surat Penunjukan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan diterbitkan oleh
Pengguna Anggaran dengan kapasitas sebagai Kepala Satuan Organisasi
Perangkat Daerah pada instansi unit kerja dimaksud.
4. Data Pekerjaan :
Program : 1.03.08 Program Penataan Bangunan Gedung
Kegiatan : 1.03.08.1.01 Penetapan dan Penyelenggaraan Bangunan Gedung
untuk Kepentingan Strategis Daerah Provinsi
Sub Kegiatan : 1.03.08.1.01.01 Perencanaan, Pembangunan, Pengawasan dan
Pemanfaatan Bangunan Gedung untuk Kepentingan Strategis
Daerah Provinsi
Pekerjaan : Pengawasan Penata Halaman Outdoor Samping dan Belakang
Bapenda
Lokasi : Kota Palangka Raya

F. SUMBER PENDANAAN
1. Sumber dana dari keseluruhan pekerjaan pengawasan bersumber dari APBD
Perubahan Provinsi Kalimantan Tengah dan dibebankan pada DPPA-SKPD Badan
Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun Anggaran 2022 Nomor :
118.44/421/DPPA-SKPD/2022 tanggal 02 November 2022, pada program : 1.03.08
Program Penataan Bangunan Gedung. Kegiatan : 1.03.08.1.01 Penetapan dan
Penyelenggaraan Bangunan Gedung untuk Kepentingan Strategis Daerah Provinsi.
Sub Kegiatan : 1.03.08.1.01.01 Perencanaan, Pembangunan, Pengawasan dan
Pemanfaatan Bangunan Gedung untuk Kepentingan Strategis Daerah Provinsi.
Kode Rekening Belanja Jasa Konsultansi Pengawasan Arsitektur
(5.1.02.02.08.0018).
2. Total perkiraan biaya untuk pekerjaan pengawasan dengan nilai pagu sebesar
Rp. 15.819.696,00 (Lima Belas Juta Delapan Sembilan Belas Ribu Enam Ratus
Sembilan Puluh Enam Rupiah) dan Nilai HPS sebesar Rp. 15.819.696,00 (Lima
Belas Juta Delapan Sembilan Belas Ribu Enam Ratus Sembilan Puluh Enam
Rupiah) termasuk PPN 11% berpedoman dalam Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum nomor 22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
3. Syarat pembayaran yang utama adalah terpenuhinya Berita Acara Pemeriksaan dan
Serah Terima Pekerjaan oleh Konsultan Pengawas kepada PPK, setelah Konsultan
Pengawas menyelesaikan pekerjaan dan memenuhi segala kewajiban dan
menyelesaikan tugasnya.
4. Syarat pembayaran lainnya yang harus dilampirkan adalah bukti-bukti pengeluaran
biaya baik Biaya Personil maupun Biaya Non Personil. Bukti-bukti tersebut harus
lengkap dan sesuai dengan penawaran dan dalam durasi sesuai dengan kontrak.

G. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan jasa konsultansi pengawasan adalah 21 (dua
puluh satu) hari kalender terhitung sejak tanggal yang tercantum dalam Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK).
H. DATA DASAR
Bahwa pelaksanaan pengawasan untuk pekerjaan Pengawasan Penata Halaman
Outdoor Samping dan Belakang Bapenda, sudah ada data, dokumen hasil
perencanaan, gambar dan informasi yang berhubungan pekerjaan tersebut.
Untuk melaksanakan tugasnya, selain dari informasi yang diberikan oleh PPK/PPTK
termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini, penyedia jasa Konsultan Pengawas
harus mencari sendiri informasi yang dibutuhkan.
Informasi pengawas antara lain dari :
a. Dokumen pelaksanaan yaitu :
- Gambar-gambar pelaksanaan
- Rencana Kerja dan Syarat-syarat
- Dokumen Kontrak Pelaksanaan/ Pemborong.
b. Bar Chart / S-Curve / Network Planning dari pekerjaan yang dibuat oleh Kontraktor
Konstruksi (setelah disetujui);
c. Kerangka Acuan Kerja (KAK) konstruksi;
d. Peraturan-peraturan, standar dan pedoman yang berlaku untuk pekerjaan
pengawasan teknis konstruksi, termasuk petunjuk teknis simak pengawasan mutu
pekerjaan, dan lain-lain;
e. Informasi lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan konstruksi di lapangan

I. STANDAR TEKNIS
Berlaku ketentuan-ketentuan seperti standar, pedoman, dan peraturan yang berlaku,
antara lain :
a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
b. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/ Jasa
Pemerintah
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 22/PRT/M/2018
tanggal 14 September 2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
d. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat.
e. Standar dan Pedoman Teknis yang berlaku di bidang penyelenggaraan bangunan
gedung.

J. RUANG LINGKUP, LOKASI KEGIATAN, DATA DAN FASILITAS PENUNJANG


1. Ruang lingkup atau batasan pekerjaan jasa konsultansi yang dilaksanakan adalah:
 Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan
dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan.
 Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan,
serta mengawasi ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruks
 Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas, dan
laju pencapaian volume/realisasi fisik.
 Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan
persoalan yang terjadi selama pelaksanaan konstruksi.
 Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat
laporan Bulanan pekerjaan pengawasan, dengan masukkan hasil rapat-rapat
lapangan, Laporan harian, Mingguan dan Bulanan pekerjaan konstruksi yang
dibuat oleh Kontraktor.
 Menyusun Berita Acara Kemajuan Pekerjaan Pemeliharaan Pekerjaan,
Serah Terima Pertama (PHO) dan Kedua Pekerjaan Konstruksi (FHO).
 Meneliti gambar-gambar pelaksanaan (shop drawings) yang diajukan
oleh Pelaksana.
 Meneliti dan menyetujui gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan
(As-Built Drawings) sebelum Serah Terima Sementara (PHO).
 Menyusun daftar cacat/kekurangan sebelum serah terima sementara,
mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan, dan Laporan Akhir
Pengawasan.
 Menyusun laporan akhir pengawasan.
2. Data dan fasilitas penunjang yang disediakan oleh PPK untuk melaksanakan
pekerjaan jasa konsultansi adalah :
 Laporan dan Data hasil perencanaan;
 Berita acara aanwijzing sampai dengan penunjukan pelaksana kegiatan;
 Dokumen kontrak berserta lampirannya

K. JADWAL TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN


Konsultan Pengawas harus membuat uraian kegiatan secara terinci yang sesuai dengan
setiap bagian pekerjaan pengawasan yang dihadapi dilapangan sebagai berikut :
a. Pekerjaan Persiapan
 Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan pengawasan.
 Memeriksa Time Schedule/Bar Chart, S-Curve, dan Net Work Planning
yang diajukan oleh Kontraktor Pelaksana untuk selanjutnya diteruskan kepada
Pengelola Kegiatan untuk mendapat persetujuan.
 Peninjauan lapangan di lokasi yang direncanakan bersama instansi terkait dan
kontraktor.
b. Pekerjaan Teknis Pengawasan Lapangan
 Melaksanakan pekerjaan pengawasan secara umum, pengawasan lapangan,
koordinasi dan inspeksi kegiatan pembangunan agar pelaksanaan teknis yang
dilakukan dapat berjalan secara terus menerus sampai dengan pekerjaan
diserahkan untuk kedua kalinya.
 Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas dari bahan atau
komponen bangunan, peralatan dan perlengkapan selama pekerjaan
pelaksanaan dilapangan atau ditempat kerja lainnya.
 Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang tepat dan
cepat, agar batas waktu pelaksanaan minimal sesuai dengan jadwal yang
ditetapkan.
 Memberikan masukan pendapat teknis tentang penambahan atau pengurangan
pekerjaan yang dapat mempengaruhi biaya dan waktu pekerjaan serta
berpengaruh pada ketentuan kontrak, untuk mendapatkan persetujuan dari
Pemberi Tugas.
 Memberi petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai pengurangan dan
penambahan biaya dan waktu pekerjaan serta tidak menyimpang dari kontrak,
dapat langsung disampaikan kepada Kontraktor, dengan pemberitahuan tertulis
kapada Pemberi Tugas.
 Memberi bantuan dan petunjuk kepada Kontraktor dalam mengusahakan
perijinan sehubungan dengan pelaksanaan pembangunan.
 Dalam hal pengawasan kualitas penggunaan bahan oleh Kontraktor untuk
melaksanakan pengujian laboratorium dan penyelidikan di lokasi, Konsultan
Pengawas mengacu pada hal-hal berikut ini:
1) Sebelum pekerjaan beton struktur dilaksanakan (sekurangnya 28 hari),
Konsultan Pengawas harus mengawasi Kontraktor dalam melakukan
pengujian terhadap campuran beton yang akan digunakan untuk mencapai
mutu beton seperti yang dipersyaratkan dan dibuktikan oleh uji laboratorium
dengan siklus setiap set sampel adalah 3 hari, 7 hari dan 28 hari.
2) Konsultan Pengawas harus mengawasi apabila hasil pengujian pada siklus
awal menunjukkan hasil yang tidak sesuai dan di bawah mutu yang
diharapkan, pelaksanaan pengujian set sampel berikutnya untuk dilakukan
pengujian yang lain oleh Kontraktor, dan seterusnya sampai didapatkan
mutu beton yang dipersyaratkan.
3) Beton yang diperbolehkan dalam pekerjaan pengecoran adalah yang telah
lulus uji dalam laboratorium.
4) PPK, PPTK dan Konsultan Pengawas memiliki kewenangan untuk menolak
penggunaan beton di luar hasil tersebut di atas.
5) Konsultan Pengawas harus mengawasi penyelidikan slump beton yang
harus dilakukan langsung di lapangan sebelum beton dituangkan ke dalam
cetakan/bekisting.
6) Penyelidikan slump beton dilakukan untuk setiap volume kapasitas
molen/mesin pengaduk beton.
7) Konsultan Pengawas dan PPTK berkewajiban untuk menolak beton dengan
hasil slump dibawah syarat.
8) Pengawas dan Konsultan Pengawas harus mengawasi dan
mendokumentasikan hasil pengujian laboratorium campuran beton dan
penyelidikan slump beton di lapangan.
9) Sebelum digunakan di lapangan, besi tulangan harus diperiksa oleh PPTK
dan Konsultan Pengawas, dan Kontraktor harus melampirkan sertifikat atau
dilakukan pengujian laboratorium apabila tidak memiliki sertifikat.
10) PPTK dan Konsultan Pengawas bersama-sama menyatakan mutu besi
tulangan bisa diterima atau tidak dan menuangkannya dalam Berita Acara
Pemeriksaan Bahan dan diketahui oleh PPK.
11) Konsultan Pengawas bertugas untuk menetapkan kriteria, persyaratan dan
keperluan pengujian bahan bangunan yang akan digunakan oleh Kontraktor
selain yang telah tersebut di atas.
c. Konsultasi
 Melakukan konsultasi kepada Pemberi Tugas untuk membahas segala masalah
dan persoalan yang timbul selama masa pembangunan.
 Mengadakan rapat lapangan secara berkala sedikitnya dua kali dalam sebulan,
dengan Pemberi Tugas, Perencana dan Kontraktor dengan tujuan untuk
membicarakan masalah dan persoalan yang timbul dalam pelaksanaan,
kemudian membuat risalah dan mengirimkan kepada semua pihak yang
bersangkutan, serta sudah diterima paling lambat 1 minggu kemudian.
 Mengadakan rapat diluar jadwal rutin tersebut apabila dianggap mendesak.
d. Laporan
 Memberi laporan dan pendapat teknis administrasi dan teknis teknologis kepada
Pemberi Tugas, mengenai volume, prosentase dan nilai bobot bagian-bagian
pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Kontraktor.
 Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan, dan
dibandingkan dengan jadwal yang telah disetujui.
 Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai, jumlah tenaga kerja dan alat
yang digunakan.
 Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh Kontraktor
terutama yang mengakibatkan tambah atau berkurangnya pekerjaan, dan juga
perhitungan serta gambar konstruksi yang dibuat oleh Kontraktor (Shop
Drawings).
e. Dokumen
 Menerima dan menyiapkan Berita Acara sehubungan dengan
penyelesaian pekerjaan di lapangan, serta untuk keperluan pembayaran
angsuran.
 Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan di lapangan serta
penambahan atau pengurangan pekerjaan guna keperluan pembayaran.
 Mempersiapkan formulir, laporan harian, mingguan dan bulanan, Berita
Acara kemajuan pekerjaan, penyerahan pertama dan kedua serta formulir-
formulir lainnya yang diperlukan untuk kebutuhan dokumen pembangunan.

L. PERSYARATAN KUALIFIKASI
1. Memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) Kualifikasi Usaha Kecil, KBLI 41019;
2. Memiliki surat izin/Sertifikasi Usaha Jasa Konsultan Konstruksi (IUJK) Kualifikasi
Usaha Kecil beserta Sertifikat Badan Usaha (SBU) sub bidang Jasa :
 Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi Bangunan Gedung (RE201)
3. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) yang masih berlaku ;
4. Memiliki Surat Keterangan Domisili yang masih berlaku;
5. Memiliki NPWP, dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun pajak
terakhir SPT tahun 2020 atau 2021.
6. Memiliki status valid keterangan Wajib Pajak berdasarkan hasil Konfirmasi Status
Wajib Pajak.
7. Mempunyai atau menguasai tempat usaha/kantor dengan alamat yang benar,
tetap dan jelas berupa milik sendiri atau sewa;
8. Secara hukum mempunyai kapasitas untuk mengikatkan diri pada Kontrak yang
dibuktikan dengan :
1) Akta Pendirian Perusahaan dan/atau perubahannya;
2) Surat Kuasa (apabila dikuasakan); dan
3) Kartu Tanda Penduduk.;
9. Menandatangani Pakta Integritas;
10. Surat pernyataan yang ditandatangani Peserta yang berisi :
1) yang bersangkutan dan manajemennya tidak dalam pengawasan pengadilan,
tidak pailit, dan kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan;
2) yang bersangkutan berikut pengurus badan usaha tidak sedang dikenakan
sanksi daftar hitam;
3) yang bertindak untuk dan atas nama badan usaha tidak sedang dalam
menjalani sanksi pidana;
4) pimpinan dan pengurus badan usaha bukan sebagai pegawai
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah atau pimpinan dan pengurus badan
usaha sebagai pegawai Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah yang
sedang mengambil cuti diluar tanggungan Negara.;
11. Memiliki pengalaman :
1) Pekerjaan di bidang Jasa Konsultansi paling kurang 1 (satu) pekerjaan dalam
kurun waktu 1 (satu) tahun terakhir baik di lingkungan pemerintah maupun
swasta, termasuk pengalaman subkontrak;
2) Pekerjaan yang serupa (similar) berdasarkan jenis pekerjaan, kompleksitas
pekerjaan, metodologi, teknologi, atau karakteristik lainnya yang bisa
menggambarkan kesamaan, paling kurang 1 (satu) pekerjaan dalam kurun
waktu 3 (tiga) tahun terakhir baik di lingkungan pemerintah maupun swasta,
termasuk pengalaman subkontrak; dan
3) Nilai pekerjaan sejenis tertinggi dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir
paling kurang sama dengan 50% (lima puluh persen) nilai total HPS.
12. Memiliki kemampuan menyediakan personil pada sub bidang pekerjaan yang
sesuai untuk pelaksanaan pekerjaan;
13. Memiliki kemampuan menyediakan fasilitas / peralatan / perlengkapan untuk
melaksanakan pekerjaan Jasa Konsultansi ini dimiliki sendiri/sewa, seperti :
 Komputer/Laptop, Printer, dan Kamera.
M. KUALIFIKASI PERSONIL
Untuk melaksanakan pekerjaan pengawasan, Konsultan Pengawas menyediakan
tenaga ahli dengan kualifikasi sebagai berikut, disesuaikan dengan HPS (Harga
Perkiraan Sendiri) yang disusun oleh PPK.

Jumlah Orang
No Posisi/Jabatan Kualifikasi Pengalaman
Bulan
1 Inspector S1 Tenik Sipil 3 Tahun 1 Orang
2 Operator Komputer SMA/Sederajat 1 Tahun 1 Orang

1) Inspector
Inspector adalah tenaga pengawas lapangan dengan kualifikasi minimal lulusan S1
Teknik Sipil / S1 Teknik Arsitektur dengan pengalaman minimal 3 (tiga) tahun di
bidang bangunan gedung.
Tugas dan tanggung jawab pengawas mencakup, tapi tidak terbatas pada hal-hal
sebagai berikut :
 melakukan pengawasan terhadap penerapan Dokumen SMKK;
 memeriksa dan membuat rekomendasi terhadap penyusunan dan
pemutakhiran dokumen penerapan Keselamatan Konstruksi;
 melakukan pemeriksaan dan pengujian mutu bahan dan hasil pekerjaan;
 melakukan pemeriksaan dan pengukuran terhadap kuantitas hasil pekerjaan;
 melakukan pengawasan terhadap jadwal pekerjaan dan metode kerja;
 menyusun laporan terkait hasil pekerjaan yang tidak memenuhi syarat;
 memberikan peringatan dan teguran tertulis kepada pihak pelaksana
pekerjaan jika terjadi penyimpangan terhadap dokumen kontrak
 mengusulkan kepada PPK untuk menghentikan pelaksanaan sementara jika
pelaksana pekerjaan tidak memperhatikan peringatan yang diberikan;
 merekomendasikan kepada PPK untuk menolak pelaksanaan dan hasil
pekerjaan konstruksi yang tidak sesuai spesifikasi;
 melaporkan kepada PPK apabila ternyata pelaksanaan pekerjaan akan
mengakibatkan terlampaunya volume pekerjaan yang tercantum dalam
dokumen kontrak.
 melakukan pemeriksaan terhadap laporan penyedia;
 menyusun dan menyampaikan laporan pengawasan secara periodik; dan
 melakukan pengawasan selama masa pemeliharaan.
2) Operator Komputer
Operator Komputer adalah lulusan SMA Sederajat berjumlah 1 (satu) orang
yang berpengalaman dalam mengoperasikan komputer minimal 1 (satu) tahun.

N. SPESIFIKASI TEKNIS DAN REFERENSI HUKUM


Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas pada Kerangka Acuan
Kerja ini harus memperhatikan persyaratan sebagai berikut :
1) Persyaratan Umum Pekerjaan
Setiap bagian dari pekerjaan pengawasan harus dilaksanakan secara benar dan
tuntas sampai dengan memberi hasil yang telah ditetapkan dan diterima dengan
baik oleh Pemberi Tugas.

2) Persyaratan Obyektif
Pelaksanaan pekerjaan pengawasan teknis konstruksi yang obyektif untuk
kelancaran pelaksanaan, baik yang menyangkut macam, kualitas, dan kuantitas
dari setiap bagian pekerjaan sesuai standar hasil kerja pengawasan yang berlaku.

3) Persyaratan Fungsional
Pekerjaan pengawasan konstruksi fisik harus dilaksanakan dengan
profesionalisme yang tinggi sebagai Konsultan Pengawas yang secara fungsional
dapat mendorong peningkatan kinerja kegiatan.

4) Persyaratan Prosedural
Penyelesaian administrasi sehubungan dengan pekerjaan dilapangan harus
dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.

5) Persyaratan Teknis Lainnya.


Selain kriteria umum diatas, untuk pekerjaan pengawasan berlaku pula ketentuan-
ketentuan seperti standar, pedoman, dan peraturan yang berlaku, antara lain :
a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
b. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2021 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun
2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017
tentang Jasa Konstruksi.
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2021 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung.
e. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2011 tentang
Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
f. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 tentang
Perubahan Atas Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun
2018 tentang Pengadaan Barang dan Jasa.
g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006
tentangPersyaratan Teknis Bangunan Gedung.
h. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Gedung Negara.
i. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10
Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi.
J. Peraturan Pemerintah Daerah setempat.
O. PRODUK, KELUARAN DAN LAPORAN YANG DIHASILKAN
Produk atau keluaran yang dihasilkan sebagai tujuan dalam kegiatan pengawasan
kantor ini adalah :
1. Pengawasan kelancaran pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor pelaksana
yang meliputi kuantitas, kualitas, biaya dan ketepatan waktu pelaksanaan
pekerjaan, sehingga wujud akhir pembangunan dan kelengkapannya sesuai
dengan dokumen pelaksanaan, dan dapat diterima dengan baik oleh para pihak
dalam kegiatan dan kelancaran penyelesaian administrasi yang berhubungan
dengan pekerjaan di lapangan serta penyelesaian kelengkapan dokumen
pelaksanaan.
2. Catatan-catatan penting dapat dilakukan selama proses pengawasan yang
meliputi:
1) Program dan alokasi tenaga kerja dan konsepsi pekerjaan pengawasan.
2) Catatan harian yang memuat semua kejadian, perintah atau petunjuk
yang penting dari Konsultan Pengawas yang dapat mempengaruhi
pelaksanaan pekerjaan, menimbulkan konsekuensi keuangan, kelambatan
penye lesaian dan tidak terpenuhinya syarat teknis.
3) Laporan Harian, yang berisikan keterangan tentang:
a. Tenaga kerja yang dialokasikan oleh pihak kontraktor pelaksana.
b. Bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak
c. Peralatan kerja yang disediakan oleh kontraktor pelaksana.
d. Pekerjaan yang diselenggarakan, berkaitan dengan pelaksanaan
konstruksi di lapangan.
e. Waktu pelaksanaan pekerjaan.
4) Laporan Mingguan, sebagai rangkuman dari laporan harian (Prestasi/
kemajuan pekerjaan berdasarkan persentase/bobot pekerjaan dibandingkan
dengan waktu pelaksanaan pekerjaan).
3. Bersama PPK dan PPTK melakukan pemeriksaan terhadap laporan pencapaian
pekerjaan oleh Kontraktor dan menyusun Berita Acara kemajuan pekerjaan untuk
pembayaran angsuran.
4. Perhitungan perubahan pekerjaan, gambar-gambar pendukungnya dan Berita
Acara Pemeriksaaan pekerjaan tambah/kurang jika terjadi hal -hal mendesak yang
mengakibatkan perubahan terhadap kontrak pekerjaan.
5. Dokumentasi pelaksanaan pekerjaan dari awal (0%) sampai akhir (100%).
6. Laporan terinci dan rekomendasi kepada PPK apabila terjadi hal-hal khusus yang
berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan seperti; laporan tentang keterlambatan
pekerjaan dan penilaian umum terhadap Kontrak serta rekomendasi atas hal -hal
tersebut.
7. Melakukan perhitungan secara teliti dan detail terhadap prestasi dan pencapaian
volume pekerjaan terakhir oleh Kontraktor, apabila terjadi kemungkinan
Pemutusan Kontrak kepada Kontraktor.
8. Dokumentasi dan hasil pekerjaan yang diserahkan oleh konsultan peng awas pada
kegiatan ini adalah :
1) Laporan Pendahuluan, berisi rencana kerja yang akan dilaksanakan dan
kerangka kegiatan yang harus dijelaskan seperti kegiatan persiapan, jadwal
penugasan personil, rencana kerja dan tahapan pelaksanaan pekerjaan secara
lengkap. Laporan Pendahuluan diserahkan kepada pemilik pekerjaan
sebanyak 3 (tiga) buku.
2) Laporan Bulanan, berisi kemajuan pekerjaan yang telah dicapai, secara
singkat yang menggambarkan pencapaian pemenuhan untuk masing-masing
pekerjaan, seperti :
 Cara mengatasi masalah Penyedia Jasa (salah satu, administrasi/teknis
untuk keuangan).
 Memberikan rekomendasi bagaimana masing-masing penyelesaian
masalah.
 Secara substansional Laporan Bulanan terdiri atas 5 format standar yang
dilengkapi oleh masing-masing pengawas, adalah sebagai berikut :
- Surat pengantar;
- Satu halaman "Progress Summary", rangkuman status fisik dan
keuangan dari proyek dan identifikasi permasalahan yang berdampak
pada kemajuan pekerjaan dan biaya;
- Jadwal Pelaksanaan dilengkapi “S” Curve.
- Satu halaman laporan "Supervision Consultants".
 Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk angsuran pembayaran.
 Surat Perintah Perubahan pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaan
Pekerjaan Tambah Kurang.
 Laporan Rapat di lapangan (site meeting).
 Gambar rincian pelaksanaan (shop drawings) dan Time Schedule yang
dibuat oleh Kontraktor Pelaksana.
Jumlah laporan yang diserahkan sebanyak 3 (tiga) buku setiap bulan sampai
berakhirnya pelaksanaan pengawasan.
3) Laporan Akhir, berisi ringkasan metode konstruksi, pelaksanaan pengawasan
konstruksi, rekomendasi pada kebutuhan di masa yang akan datang, semua
aspek teknis yang muncul selama masa konstruksi pekerjaan, permasalahan
potensial untuk konstruksi baru yang mungkin muncul, dan pemberian
solusinya, jika ada, untuk beberapa variasi perbaikan dalam kegiatan akan
datang dengan tampilan yang sama dalam lingkup tanggung jawab Pengguna
Jasa. Laporan akhir juga melampirkan foto kegiatan dan foto copy gambar-
gambar sesuai dengan pelaksanaan "As Built Drawing" dan manual Peralatan-
peralatan yang dibuat oleh kontraktor Pelaksana. Jumlah laporan yang
diserahkan sebanyak 3 (tiga) buku setiap bulan sampai berakhirnya
pelaksanaan pengawasan.
4) Dokumentasi, merupakan dokumen foto yang terbagi dalam tiga tahap, yaitu :
 Tahap awal pekerjaan (kondisi nol), foto yang menggambarkan kondisi
lapangan secara keseluruhan terutama pada titik-titik tertentu yang
memerlukan penanganan khusus.
 Tahap pelaksanaan pekerjaan foto yang menggambarkan pelaksanaan
dari dimulainya suatu item pekerjaan sampai berakhirnya pekerjaan yang
dibuat untuk seluruh item pekerjaan yang mewakili masing -masing tahap
pekerjaan.
 Tahap akhir pekerjaan, foto yang menggambarkan kondisi akhir setelah
semua pekerjaan telah selesai dilaksanakan.
 Posisi tempat pengambilan foto harus sama pada tiap-tiap tahapan mulai
dari 0%, 25%, 50%, 75% dan 100%
Seluruh hasil dokumentasi ini harus dicetak berwarna dengan menggunakan
kertas glossy/kertas foto dan diberikan keterangan kegiatan pada masing
- masing foto. Jumlah dokumentasi yang diserahkan sebanyak 2 (dua) set.

P. JAMINAN KUALITAS
1. Koordinasi Pekerjaan
Untuk menjamin kelancaran dan tercapainya kualitas pekerjaan yang baik,
diperlukan hal-hal tersebut di bawah ini :
1) Sebelum pekerjaan dimulai, PPK, PPTK, Konsultan Pengawas dan Kontraktor
melaksanakan Pre Construction Meeting (PCM).
2) Melakukan pemeriksaan bersama (Mutual Check) MC.0 ke lapangan.
3) Pertemuan rutin lainnya dilaksanakan minimal sekali dalam sebulan atau
sesuai kebutuhan.
4) Konsultan Pengawas menjamin tersedianya personil tetap untuk pekerjaan
pembangunan ini, sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilaksanakan.
5) Personil tetap yang ditugaskan Konsultan Pengawas harus memahami semua
persyaratan dan standar pekerjaan dan bahan bangunan, gambar rencana dan
spesifikasi teknis.
6) Bersama PPK, Konsultan Pengawas memiliki kewenangan untuk meminta
tambahan tenaga kerja dan tenaga ahli kepada Kontraktor.
7) Bersama PPK, Konsultan Pengawas memiliki kewenangan untuk meminta
penggantian tenaga kerja dan tenaga ahli kepada Kontraktor.

2. Tanggungjawab Profesi
Untuk menjamin terlaksananya pekerjaan dengan baik, Konsultan Pengawas
memiliki tanggung jawab sebagai berikut :
1) Melaksanakan kewajiban profesi secara menyeluruh dalam melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan pembangunan dari awal
sampai dengan selesai.
2) Melakukan penilaian pencapaian pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor
hanya pada volume pekerjaan terpasang.
3) Bertanggung jawab penuh terhadap pengawasan mutu pekerjaan di lapangan.
4) Memberikan saran dan pertimbangan terbaik kepada PPK dalam pengambilan
keputusan-keputusan penting.
5) Bersikap tegas dan tidak bertoleransi terhadap kesalahan yang dilakukan oleh
Kontraktor
6) Melakukan analisa konstruktif (struktural dan arsitektural) apabila terjadi
perbedaan mutu pekerjaan di lapangan.
7) Menyusun skema perbaikan atas terjadinya penurunan mutu tersebut di atas
dan mengawasi pelaksanaannya.
8) Berkoordinasi dengan PPK dan Konsultan Perencana apabila ada perubahan
gambar dan perhitungannya.
9) Menjunjung tinggi etika profesi dan bersedia melaksanakan kewajiban moral
pengawasan sampai dengan berakhirnya masa pemeliharaan bangunan.

Q. PRODUKSI DALAM NEGERI


Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam wilayah
Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam KAK ini dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.

R. PEDOMAN PENGUMPULAN DATA LAPANGAN


1. Untuk melaksanakan tugasnya, Konsultan Pengawas harus mencari sendiri
informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pemberi Tugas
termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja ini.
2. Konsultan Pengawas harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam
pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pemberi Tugas maupun yang dicari
sendiri. Kesalahan pengawasan/kelalaian pekerjaan sebagai akibat dari kesalahan
informasi menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari Konsultan Pengawas.
3. Informasi pengawasan antara lain :
a. Dokumen Pelaksanaan yaitu :
i. Gambar-gambar pelaksanaan,
ii. Rencana kerja dan syarat-syarat,
iii. Berita Acara Aanwijzing sampai dengan penunjukan Pemborong,
iv. Dokumen kontrak berserta lampirannya.
b. Bar Chart dan S-Curve dan Net Work Planning dari pekerjaan yang dibuat oleh
Pemborong ( setelah disetujui ).
c. Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pengawasan.
d. Peraturan-peraturan, standar dan pedoman yang berlaku untuk pekerjaan
pengawasan teknis konstruksi, termasuk petunjuk teknis simak pengawasan
mutu pekerjaan, dll.
e. Informasi lainnya.
f. Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan Standar dan
prosedur yang sudah menjadi acuan bagi konsultan pengawas secara umum
dan harus memenuhi persyaratan :
 Disajikan secara lengkap, jelas dan rinci;
 Memuat keadaan yang sebenarnya;
 Merupakan data yang paling baru (update);
 Dilengkapi dengan foto-foto dan video kegiatan.

S. ALIH PENGETAHUAN
Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan
pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil
proyek/satuan kerja KPA/PPK/ Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK).

Setelah Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) ini diterima, maka calon konsultan hendaknya
memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang
dibutuhkan.

Demikian petunjuk teknis pelaksanaan ini dibuat untuk dijadikan Kerangka Acuan Kerja
(KAK) dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

Palangka Raya, Nopember 2022


Kepala Badan Pendapatan Daerah Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)
Provinsi Kalimantan Tengah Badan Pendapatan Daerah
Selaku Pejabat Pembuat Komitmen Provinsi Kalimantan Tengah

ANANG DIRJO, SP.,MM ZUAIMY AMRAN, S.Sos, M.A.P


Pembina Utama Muda NIP. 19811216 200501 1 007
NIP. 19741005 200003 1 003

Anda mungkin juga menyukai