Jl. Soekarno – Hatta No. 104 Telp./Fax. No. (0752) 82565 Padang Panjang
Program :
Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Drainase
Kegiatan :
Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Drainase Yang
Terhubung Langsung Dengan Sungai Dalam Daerah
Kabupaten/Kota
Sub Kegiatan :
Pembangunan Sistem Drainase Perkotaan
Pekerjaan :
Konsultan Perencanaan Pembangunan Drainase
Jl. Soekarno – Hatta No. 104 Telp./Fax. No. (0752) 82565 Padang Panjang
1. PENDAHULUAN
1.1. U m u m
1. Setiap bangunan konstruksi harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya, sehingga mampu
memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, andal, dan dapat sebagai teladan bagi
lingkungannya, serta berkontribusi positif bagi perkembangan arsitektur di Indonesia.
2. Setiap bangunan konstruksi harus direncanakan, dirancang dengan sebaik-baiknya,
sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu, biaya dan
kriteria administrasi bagi bangunan konstruksi.
3. Pemberian jasa perencanaan untuk bangunan konstruksi perlu diarahkan secara baik
dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya perencanaan teknis bangunan
yang memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma serta tata laku proffesional.
4. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan perencanaan perlu disiapkan secara
matang sehingga mampu mendorong perwujudan karya perencanaan yang sesuai bagi
kepentingan proyek.
2. KEGIATAN PERENCANAAN
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana berpedoman pada ketentuan yang
berlaku, khususnya mengacu kepada Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Konstruksi, menurut
Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya Nomor: 332/KPTS/M/2002 tanggal 21 Agusutus 2002,
meliputi tugas-tugas perencanaan fisik bangunan konstruksi yang terdiri dari :
1. Persiapan perencanaan, seperti: mengumpulkan data dan informasi lapangan, membuat
interpretasi secara garis besar terhadap KAK, dan konsultasi dengan Pemerintah Daerah
setempat mengenai peraturan daerah/perijinan bangunan.
2. Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat :
a. Rencana arsitektural.
b. Rencana utilitas, beserta uraian konsep dan perhitungannya.
c. Perkiraan biaya.
3. Penyusunan rencana detail, antara lain meliputi :
a. Gambar-gambar detail arsitektur, detail utilitas yang sesuai dengan gambar rencana yang
telah disetujui.
b. Gambar-gambar rencana site development.
c. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
d. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya pekerjaan Konsultansi.
e. Laporan Akhir Perencanaan
4. Mengadakan persiapan dan menyusun dokumen pengadaan jasa Konsultansi.
5. Membantu Pejabat Pengadaan pada waktu penjelasan pekerjaan dan pembuatan risalah
aanwijzing.
6. Mengadakan pengawasan berkala selama pelaksanaan konstuksi fisik dan melaksanakan
kegiatan seperti :
a. Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada perubahan.
b. Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama masa
pelaksanaan Konsultansi.
c. Memberikan saran-saran, pertimbangan dan rekomendasi tentang penggunaan bahan.
d. Melakukan inspeksi lapangan secara berkala (minimal 2 kali dalam 1 bulan) atas
kesesuaian perencanaan dengan pelaksanaan di lapangan.
4. BIAYA
4.1. Biaya Perencanaan
1. Besarnya biaya pekerjaan perencanaan mengikuti pedoman dalam Keputusan Menteri
Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor: 332/KPTS/M/2002 tanggal 21 Agustus
2002 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Konstruksi Negara.
2. Besarnya biaya langsung personil maupun non personil menyesuaikan dengan Surat
Keputusan tentang Standar Biaya Belanja Daerah.
a. Biaya Langsung Personil (Tenaga Ahli) untuk Jasa Konsultasi dan untuk tenaga
pendukung dihitung berdasarkan harga pasar yang berlaku dan wajar serta
didasarkan pada dokumen yang dapat dipertanggungjawabkan, yaitu melalui daftar
gaji yang telah diperiksa, disertai bukti pembayaran pajak terhadap gaji yang
diterima.
b. Biaya Langsung Personil bagi seorang tenaga ahli yang memberikan jasa konsultasi
dihitung menurut jumlah satuan waktu tertentu (bulan, minggu, hari dan jam)
dikalikan dengan Biaya Langsung Personil yang ditetapkan berdasarkan pengalaman
profesional riil sejak lulus dari pendidikan tinggi.
c. Pengaturan komponen pembiayaan pada butir a dan b di atas adalah dipisahkan
antara bangunan standar, serta non standar dan harus terbaca dalam suatu
rekapitulasi akhir yang menyebut angka dan huruf.
d. Besarnya biaya Konsultan Perencana merupakan biaya yang pasti dan tetap
(lumpsum fixed price).
e. Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian pekerjaan
perencanaan yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Komitmen dan Konsultan Perencana
serta diketahui oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota
Padang Panjang.
f. Semua komponen biaya langsung personil dan biaya langsung non personil harus
disertai dengan bukti pembayaran.
4.2. Komponen Pembiayaan
1. Biaya pekerjaan bagi Konsultan Perencana dan tata cara pembayaran diatur secara
kontraktual setelah melalui tahapan proses pengadaan Konsultan Perencana sesuai
peraturan yang berlaku, yang terdiri dari:
a. Penugasan luar kota
b. Materi dan penggandaan laporan
c. Kerja/kantor
d. Sewa kendaraan
e. Sewa komputer/ploter
f. Perjalanan (lokal maupun luar kota)
g. Biaya komunikasi
h. Pajak dan iuran daerah lainnya
i. Dan lain-lain yang dapat dipertanggungjawabkan
4.3. Sumber Dana
Sumber dana dari keseluruhan pekerjaan perencanaan dibebankan pada APBD Kota Padang
Panjang.
5. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini
selanjutnya akan diatur dalam surat perjanjian tersendiri, yang minimal meliputi paket Pekerjaan
Konsultan Perencanaan Pembangunan Drainase.
Keluaran ini harus diserahkan dalam bentuk Dokumen Perencanaan sebanyak 5 (lima) buku dan Soft
Copy dalam bentuk SSD 500 GB Dokumen Perencanaan, yang terdiri dari :
1. Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
2. Perhitungan Volume masing-masing item pekerjaan, dilengkapi dengan perhitungan-
perhitungan lain yang diperlukan dalam perencanaan pekerjaan ini.
3. Daftar Kuantitas dan Harga, yang dilengkapi dengan analisa harga pekerjaan, daftar harga
bahan dan rencana jadwal pelaksanaan pekerjaan.
4. Bill of Quantity (BoQ).
5. Album Gambar Perencanaan.
6. KRITERIA
6.1. Kriteria Umum
1. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :
a. Menjamin bangunan konstruksi didirikan berdasarkan ketentuan tata ruang dan tata
bangunan yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota Padang Panjang.
b. Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.
c. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan.
7. AZAS - AZAS
Selain dari kriteria di atas, di dalam melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana hendaknya
memperhatikan azas-azas bangunan konstruksi negara sebagai berikut:
1. Bangunan konstruksi negara hendaknya: fungsional, efisien, menarik tetapi tidak berlebihan.
2. Kreativitas desain hendaknya tidak ditekankan pada ketahanan gaya dan kemewahan material,
tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi antara fungsi teknik dan fungsi sosial bangunan,
terutama sebagai bangunan pelayanan kepada masyarakat.
3. Dengan batasan tidak mengganggu produktivitas kerja, biaya investasi dan pemeliharaan
bangunan sepanjang umurnya hendaknya diusahakan serendah mungkin.
4. Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga bangunan dapat dilaksanakan
dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan secepatnya.
Bangunan konstruksi negara hendaknya dapat meningkatkan kualitas lingkungan, dan menjadi acuan
tata bangunan dan lingkungan disekitarnya.
8. PROSES PERENCANAAN
1. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta, Konsultan
Perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan Pengelola Bagian Proyek.
2. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, antara dan pokok yang harus
dihasilkan konsultan sesuai dengan rencana keluaran yang ditetapkan dalam KAK ini.
3. Dalam melaksanakan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan bahwa waktu
pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat.
4. Jangka waktu pelaksanaan adalah 30 (Tiga puluh) hari kalender, terhitung sejak
diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
9. MASUKAN
9.1 Informasi
1. Untuk melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana harus mencari informasi yang
dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen
termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja ini.
2. Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam
pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kota Padang Panjang maupun yang dicari sendiri. Kesalahan/kelalaian pekerjaan
perencanaan sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab Konsultan
Perencana.
3. Dalam hal ini informasi yang diperlukan dan harus diperoleh untuk bahan perencanaan
diantaranya mengenai hal-hal sebagai berikut :
a. Informasi tentang lahan, meliputi :
i. Kondisi fisik lokasi seperti : luasan, batas-batas
ii. Perincian penggunaan lahan, perkerasan, penghijauan dan lain-lain.
b. Kebutuhan bangunan :
i. Program ruang
ii. Keinginan tentang organisasi/pemanfaatan ruang.
c. Keinginan tentang ruang-ruang tertentu, baik yang berhubungan dengan pemakai
atau perlengkapan yang akan digunakan dalam ruang tersebut.
d. Keinginan tentang kemungkinan perubahan fungsi ruang/bangunan.
9.2 T e n a g a
1. Untuk melaksanakan tujuannya, Konsultan Perencana harus menyediakan tenaga yang
memenuhi ketentuan proyek, baik ditinjau dari segi lengkap (besarnya) kegiatan
maupun tingkat kompleksitas pekerjaan.
2. Dalam melaksanakan tugasnya, tenaga yang diusulkan harus berkoordinasi dengan pihak
terkait dengan pekerjaan ini. Dan sewaktu-waktu dapat dipanggil oleh Pengguna Jasa
untuk menyelesaikan segala permasalahan yang terjadi dalam proses perencanaan
maupun dalam tahap Pengawasan Berkala. Untuk Calon Penyedia Jasa yang berkantor
pusat di luar Kota Padang Panjang harus membuat kantor cabang di Kota Padang
Panjang, guna untuk memudahkan koordinasi sebagaimana hal diatas.
3. Tenaga-tenaga ahli yang dibutuhkan dalam kegiatan perencanaan terdiri dari :
A. Tenaga Ahli
1. Team Leader (1 org S1. Teknik Sipil memiliki Sertifikat Ahli Teknik Sumber Daya
Air) berpengalaman dibidangnya selama 2 tahun
B. Tenaga Penunjang
1. Estimator (1 org D3. T.Sipil) berpengalaman dibidangnya selama 1 tahun
2. Drafter Cad (1 org D3. T.Sipil) berpengalaman dibidangnya selama 1 tahun
11. PENUTUP
11.1 Berdasarkan RKS dan KAK ini Calon Konsultan Perencana segera menyusun Dokumen
Penawaran sesuai persyaratan yang dimiliki.
11.2 Hal-hal lain yang belum dijelaskan/disebutkan dalam KAK ini bilamana dianggap perlu akan
dijelaskan pada saat penjelasan pekerjaan (Aanwijzing).
WIDYA KUSUMA, ST
NIP. 19750901 200501 1 008