Anda di halaman 1dari 11

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAAN BANGKA BELITUNG

DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN


Opas Indah, Taman Sari, Pangkal Pinang City, Bangka Belitung Islands 33684
Kota Pangkalpinang

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Nama Kegiatan :
Desain Perencanaan Landscape Area Gedung Layanan
Perpustakaan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

TAHUN ANGGARAN 2023


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PERENCANAAN LANDSCAPE GEDUNG LAYANAN PERPUSTAKAAN
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Setiap bangunan gedung yang bersumber dana dari negara adalah milik Negara dan
harus diwujudkan sebaik-baiknya, sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi
bangunannya, andal dan dapat menjadi teladan bagi lingkungannya, serta
berkontribusi positif bagi perkembangan arsitektur Indonesia.
Setiap bangunan gedung negara harus direncanakan, dirancang dengan sebaik-
baiknya sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu,
biaya dan kriteria administrasi bagi bangunan gedung negara.
Penyedia jasa perencanaan untuk bangunan gedung negara perlu diarahkan secara
baik dan menyeluruh sehingga mampu menghasilkan karya perencanaan teknis
bangunan yang memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma serta tata laku
profesional.
Kerangka Acara kerja (KAK) untuk pekerjaan perencanaan perlu dipersiapkan secara
matang sehingga mampu mendorong perwujudan karya perencanaan yang sesuai
dengan kepentingan kegiatan.
1.2. Maksud dan Tujuan
1. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan pentujuk bagi penyedia jasa
perencanaan yang memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses
yang harus dipenuhi dan diperhatikan dalam pelaksanaan tugas
perencanaan.
2. Dengan penugasan ini diharapkan penyedia jasa perencanaan dapat
melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan
keluaran yang memadai sesuai KAK ini.
1.3. Sasaran
1. Sasaran yang akan dicapai adalah hasil perencanaan dan perancangan
yang respresentatif dan optimal, sehingga menjadi tahap awal pelaksanaan
pekerjaan yang baik dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan secara
keseluruhan.
2. Hasil perencanaan dan perancangan diharapkan dapat menjadi tauladan
bagi perkembangan Arsitektur di lingkungan perkantoran Provinsi Kep.
Bangka Belitung.
1.4. Nama Kegiatan dan Organisasi Pengguna Jasa

1
1. Nama kegiatan adalah Perencanaan Landscape Gedung Layanan
Perpustakaan
Organisasi Pengguna Jasa adalah Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung melalui pemegang mata anggaran Dinas Kearsipan dan
Perpustakaan.
1.5. Lingkup Pekerjaan
1. Lingkup pekerjaan adalah Perencanaan Landscape Gedung Layanan
Perpustakaan
2. Pelaksanaan pekerjaan berpedoman pada ketentuan yang berlaku.
1.6. Penyedia Jasa
1. Penyedia jasa untuk pekerjaan dimaksud adalah penyedia jasa
perencanaan yang selanjutnya disebut dengan Konsultan Perencana.
2. Konsultan perencana merupakan perusahaan jasa konsultasi dalam bidang
perancangan bangunan beserta kelengkapannya, yang terdaftar dalam
asosiasi perusahaan konsultan atau lembaga tertentu yang ditunjuk
Pemerintah.
3. Konsultan perencana dengan kualifikasi rekanan kelas usaha non kecil dan
berpengalaman dalam perencanaan dan perancangan gedung.
4. Konsultan perencana dimaksud berpengalaman dalam perencanaan
fasilitas landscape serta memahami fungsi dan filosofi dari fasilitas
tersebut.
1.7. Nilai dan Sumber Pendanaan
Nilai pendanaan untuk pekerjaan Perencanaan Landscape Dinas Pekerjaan
Umum dengan pagu dana sebesar Rp. 100.000.000 (Seratus Juta Rupiah)
termasuk PPN bersumber dana dari APBD Provinsi Kep. Bangka Belitung
Tahun Anggaran 2023.
1.8. Jangka Waktu
Pelaksanaan pekerjaan perencanaan dijadwalkan selesai dalam jangka waktu
44 hari kerja kelender atau 1,4 (satu koma empat bulan), dan mulai terhitung
setelah diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) oleh pengguna jasa.
II. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KONSULTAN PERENCANA
Tugas Konsultan Perencana
Tugas konsultan perencana merupakan aktivitas yang dilakukan dalam
kegiatan ini, meliputi berbagai tahapan pekerjaan.
1. Persiapan Perencanaan / Perancangan

2
a. Survey/kompilasi data merupakan kegiatan awal dari perencanaan dan
bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara lengkap kebutuhan
perencanaan dan keadaan lapangan ;
- Data informasi lapangan seperti poligonal dan ukuran site, kontur
site, penyelidikan tanah sementara, harga material, dll.
- Pengumpulan data referensi seperti RDTRK, RTBL kawasan, peta
kawasan/lingkungan rencana, dll.
- Konsultasi perijinan dengan Pemerintah Daerah.
b. Pemrograman Perencanaan Landscape Gedung Layanan
Perpustakaan,
- Membuat konsep perencanaan
- Membuat sketsa gagasan dan Schematic Konsep
- Membuat landasan secara keahlian berdasarkan standar
perencanaan lanskap
2. Penyusunan Gambar Pra Rencana
a. Membuat Rencana Tapak Bangunan
b. Membuat Rencana Anggaran Biaya Sementara.
3. Penyusunan Pengembangan Perencanaan
a. Membuat rancangan arsitektur berserta uraian konsep yang dilengkapi
dengan visualisasi 2D, visualisas 3D.
b. perhitungannya.
c. Membuat rancangan utilitas (mekanikal dan elektrikal), beserta uraian
konsep dan perhitungannya.
d. Pembuatan Perhitungan Biaya
e. Setelah gambar-gambar perencanaan selesai Konsultan harus
melakukan kaji ulang dari perkiraan anggaran yang tersedia terhadap
hasil perencanaan, sehingga rumusan volume serta biaya-biaya yang
akan dijabarkan akan mencakup seluruh biaya pelaksanaan.
Untuk tahap perhitungan harus dipersiapkan Analisa harga Satuan
dengan memasukkan unsur komponen harga satuan setempat berlaku
saat ini. Berdasarkan Analisa Harga Satuan dibuat Rencana Anggaran
Biaya yang mencerminkan batasan-batasan kerja dan menghasilkan
suatu harga kerja yang visibel .
f. Membuat garis besar Spesifikasi Teknik (Outline Specification)
4. Rancangan Detail meliputi :

3
a. Membuat gambar-gambar detail Pekerjaan Arsitektur,
Sipil, Landscape, Mekanikal & Elektrikal.
b. Membuat rencana kerja dan syarat-syarat (Spesifikasi teknik)
c. Membuat perincian volume pelaksanaan pekerjaan termasuk Rencana
Anggaran Biaya ( BQ dan RAB ).
5. Persiapan Pelelangan meliputi :
a. Membantu Pemimpin Proyek dalam menyusun dokumen untuk
pelelangan.
b. Membantu Panitia Pelelangan dalam menyusun program dan
pelaksanan pelelangan.
6. Pelelangan, evaluasi dan negosiasi
a. Membantu Panitia Pelelangan pada waktu penjelasan pekerjaan.
b. Membantu Panitia Pelelangan dalam melaksanakan evaluasi
penawaran.
c. Menyusun kembali Dokumen Pelelangan dan melaksanakan tugas-
tugas yang sama apabila terjadi lelang ulang.
d. Membantu Panitia Pelelangan untuk mengevaluasi dan Negosiasi
calon pemenang.
7. Pengawasan Berkala
a. Melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan secara berkala,
sepanjang masa pelaksanaan pekerjaan fisik dilaksanakan.
b. Melakukan penyesuaian-penyesuaian gambar perencanaan dan teknis
pelaksanaan bila ada perubahan dalam pelaksanaan pembangunan.
c. Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul
selama masa pembangunan yang berkaitan dengan perencanaan.
d. Memberikan rekomendasi tentang penggunaan bahan bangunan
khususnya bahan bangunan untuk finishing yang menyangkut dengan
masalah estetika.
Tanggung Jawab Konsultan Perencana
Secara umum tanggung jawab konsultan perencanaan harus menjaga agar
kegiatan pembangunan mempunyai :
1. Ketetapan fungsi dan peruntukan yang sesuai standar dasar.
2. Ketetapan kualitas dan kuantitas perencanaan sesuai dengan standar atau
peraturan yang berlaku sehingga pelaksanaan pembanguna konstruksi
proyek mencapai hasil dan dayaguna yang memenuhi syarat teknis dan
syarat ekonomis yang dapat dipertanggung jawabkan.

4
3. Konsultan Perencana bertanggung jawab secara profesional atas jasa
perencanaan yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi
yang berlaku.
4. Secara umum tanggung jawab Konsultan adalah sebagai berikut :
1. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan
standar hasil karya perencanaan yang berlaku.
2. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi
batasan - batasan yang telah diberikan oleh proyek, termasuk melalui
KAK ini, seperti dari segi pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan
dan mutu bangunan yang akan diwujudkan.
3. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi
peraturan, standar, dan pedoman teknis bangunan gedung yang berlaku
untuk bangunan gedung pada umumnya dan yang khusus untuk
bangunan gedung negara.
III. MASUKAN
3.1. Informasi
1. Untuk melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana harus mencari sendiri
informasi yang dibutuhkan selain informasi yang diberikan oleh proyek dalam
Pengarahan Penugasan ini.
2. Konsultan Perencanaan harus memeriksa kebenaran informasi yang
digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari proyek
maupun yang diperoleh sendiri. Kesalahan akibat informasi tersebut menjadi
tanggung jawab dari Konsultan.
3.2. Proses Perencanaan
Dalam proses perencanaan konsultan perencana menyampaikan tahapan
perencanaan terhadap pekerjaan yang sedang dan akan dilaksanankan.
3.3. Tenaga Kerja
Selama menjalankan tugasnya, penyedia jasa minimal harus menyediakan
tenaga kerja sebagai berikut :
1. Tenaga Ahli :
a. Tim Leader
Tim Leader disyaratkan seorang Strata Satu (S1), jurusan Arsitektur
lanskap dan telah ber SKA ataupun lulusan universitas negeri atau yang
telah terakreditasi, berpengalaman dibidang perencanaan sub-bidang
Arsitektur sekurang-kurangnya 7 (Tujuh) tahun. Pengalaman lebih
diutamakan dibidang Jasa Arsitektur.
Sebagai ketua Tim, tugas utamanya adalah memimpin dan mengkoordinir
seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan sampai
dengan pekerjaan dinyatakan selesai.

5
b. Ahli Arsitek
Tenaga Ahli Arsitektut lanskap disyaratkan sarjana teknik strata satu
(S1), jurusan Arsitektur lulusan universitas negeri atau yang telah
disamakan, berpengalaman dibidang perencanaan sub-bidang
Arsitektur, sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun.
c. Ahli Mekanikal dan Elektrikal
Tenaga Ahli Mekanikal dan Elektrikal disyaratkan sarjana teknik strata
satu (S1), jurusan Teknik Mekanikal atau Elektrikal, lulusan universitas
negeri atau yang telah disamakan, berpengalaman dibidang Jasa
Perencanaan Bangunan Gedung, sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun.
d. Ahli Estimasi Biaya (Cost Estimator)
Tenaga Ahli Estimasi Biaya (Cost Estimator) disyaratkan sarjana teknik
strata satu (S1), jurusan Teknik Sipil lulusan universitas negeri atau yang
telah disamakan, berpengalaman dalam estimasi biaya, sekurang-
kurangnya 3 (tiga) tahun.
3. Tenaga Pendukung
Tenaga pendukung merupakan bagian dari biaya kegiatan yang diusulkan
oleh Konsultan Perencana. Tenaga pendukung yang diminta harus
disediakan oleh Konsultan Perencana minimal :
a. Administrasi
b. Surveyor
c. Drafter Operator Cad
Tenaga ahli dan asisten tenaga ahli tersebut diminta disertai dengan
pembuatan riwayat hidup (Curriculum Vitae) yang harus ditulis dengan teliti dan
benar, ditanda tangani oleh yang bersangkutan, diketahui oleh pimpinan
perusahaan, dan dilampiri ijazah yang telah dilegalisir minimal oleh Dekan
Fakultas Universitas bersangkutan.
Penempatan tenaga kesemuanya harus jelas mengenai tugas dan tanggung
jawabnya serta masa penugasannya dan diketahui oleh seorang Team Leader
yang disetujui oleh Pemberi Tugas.
IV. METODELOGI
Azas Kriteria
Dalam Pekerjaan Perencanaan seperti yang dimaksud pada Pengarahan Penugasan
ini, Konsultan Perencana harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Persyaratan Umum Pekerjaan

6
Setiap bagian dari Pekerjaan Perencanaan harus dilaksanakan secara benar dan
tuntas sampai dengan memberi hasil yang telah ditetapkan dan diterima dengan
baik oleh Pemilik Kegiatan.
2. Persyaratan Obyektif
Pelaksanaan pengaturan pekerjaan perencanaan dimulai dari tahap konsep
rancangan, tahap pra-rancangan, tahap pengembangan rancangan samapai
dengan tahap rancangan gambar detail yang menyangkut macamnya, kualitasnya
serta kuantitas dari setiap tahapan perencanaan.
3. Persyaratan Fungsional
Pekerjaan Perecanaan pada setiap tahapan baik yang menyangkut waktu dan
mutu harus dilaksanakan dengan profesionalisme yang tinggi sebagai Konsultan
Perencana.
4. Persyaratan Prosedural
Penyelesaian administrasi sehubungan dengan setiap tahapan pekerjaan harus
dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan pengaturan yang berlaku.
5. Diskusi/Asistensi
Diskusi/asistensi adalah bagian proses pelaksanaan kegiatan, dan merupakan
persyaratan yang wajib dipenuhi dan dilaksakan oleh pihak Konsultan Perencana
terdiri atas
- Konsultan Perencana perlu melakukan asistensi/diskusi mengenai hasil
pekerjaan, baik gambar-gambar maupun kendala-kendala yang terjadi di
lapangan dengan Satuan Kerja yang ditunjuk untuk mencari jalan keluar dan
memantapkan hasil pekerjaan secara lengkap dan baik.
- Konsultan Perencana diminta melaksanakan asistensi/diskusi minimal 1 (satu)
kali dalam setiap periode tahapan pekerjaan perencanaan sampai pada
tahapan pelaksanaan fisik pemborongan.
6. Standar, Pedoman dan Peraturan
Selain kriteria umum diatas untuk Pekerjaan Perencanaan berlaku pula ketentuan-
ketentuan seperti standar, pedoman dan peraturan yang berlaku antara lain :
- RUTRK, RDTRK, dan RTBL Kawasan Terkait.
- Peraturan-peraturan dari Departemen / Instansi terkait
- AV (Algemene Voor Warden Voor de Univoering bij aaneming van openbaru
werrken in Indonesia, tanggal 28 Mei 1941 No.9 Lembaran Negara No.14571)
- Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI) yang terakhir (1993)
- Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan Bangunan N.I.-3/1982
- Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI) - N.I-5

7
- Syarat-syarat Konstruksi Bangunan Indonesia (SLBI)
- Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPBBI)
- Peraturan Muat Indonesia (PMI) - N.I.19983.
- Peraturan Umum Listrik (AVE) - N.I-6
- Peraturan Air Minum (AVMI - Drink Water)
- Peraturan Semen Portland Indonesia - N.I-8/1972
- Peraturan Pengecatan N.I-12
- Peratutan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
- Pedoman Perpipaan Indonesia (PPI)
- National Plumbing Codes (NPC - USA)
- Fire Office Committe (FOC USA)
- National Fire Protection Associates (NFPA - USA)
- National Electric Codes (NEC - USA)
- American National of Standard Institute (ANSI USA)
- American Standard of testing of Material (ASTM USA)
- Japan International Standard (JIS - Japan)
- American Society of Mechanical Engineer (ASME - USA)
- American Society of Heating, Ventilating and Air Conditioning Engineer
- Fire Protection (SNI)
- Peraturan-peraturan lain yang berlaku dan dipersyaratkan berdasarkan
Normalisasi di Indonesia yang belum tercantum.
V. KELUARAN
Konsultan Perencana diminta menghasilkan keluaran yang lengkap dari hasil
pekerjaan perencanaannya sesuai dengan kebutuhan proyek. Kelancaran
pelaksanaan proyek yang berhubungan dengan perencanaan sepenuhnya
menjadi tanggung jawab dari Konsultan Perencana.
Keluaran yang dihasilkan dari pekerjaan perencanaan ini adalah sebagai berikut :
Setiap Tahap dikonsultasikan dan dipersentasikan.
Tahap Konsep Rencana Teknis :
1. Konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konsep organisasi, jumlah dan
kualifikasi tim perencana metode pelaksanaan dan tanggung jawab waktu
perencanaan.

8
2. Konsep skematik Rencana teknis, termasuk program ruang, organisasi
hubungan ruang dll.
3. Laporan data dan informasi lapangan termasuk penyelidikan tanah sederhana
keterangan rencana kota dll.
Tahap Pra Rencana Teknis
1. Gambar-Gambar Rencana Tapak
2. Gambar-Gambar Pra Rencana Bangunan
3. Perkiraan Biaya Pembangunan
4. Garis Besar Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat (RKS)
5. Hasil Konsultasi Rencana Dengan Pemda Setempat
6. Gambar Perspektif.
Tahap Pengembangan Rencana
1. Gambar Pengembangan Rencana Arsitek, Struktur, Utilitas.
2. Uraian konsep rencana dan perhitungan-perhitungan yang diperlukan.
3. Draft Rencana Anggaran Biaya
4. Draft Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat (RKS)
Tahap Rencana Detail
1. Gambar Rencana Teknis Bangunan Lengkap.
2. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
3. Rencana kegiatan dan Volume Pekerjaan (BQ)
4. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
5. Laporan Perencanaan Arsitektur, Struktur,Utilitas lengkap dengan
perhitungan-perhitungan yang diperlukan
Tahap Pelelangan
1. Dokumen tambahan hasil penjelasan pekerjaan
2. Laporan bantuan teknis dan administrasi pada waktu pelelangan.
Tahap Pengawasan Berkala
1. Laporan pengawasan berkala
2. Dokumen petunjuk pemeliharaan bangunan.
VI. PROGRAM KERJA

9
1. Bagi konsultan yang ditunjuk, sebelum melaksanakan pekerjaan perencanaan
harus segera menyusun :
a. Program kerja berupa jadwal kegiatan secara terinci.
b. Alokasi tenaga yang lengkap (sesuai disiplin ilmu dan jumlahnya). Tenaga
yang diusulkan harus mendapat persetujuan dari Pelaksana Kegiatan
atas rekomendasi dari Asisten Teknis Proyek/Pengelola Teknis.
2. Kedua hal tersebut di atas harus mendapat persetujuan dari Pelaksana
Kegiatan dan akan menjadi Pedoman Penugasan bagi Konsultan Perencana
dalam melaksanakan tugasnya.
VII. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Jangka waktu pelaksanaan kegiatan Perencanaan Desain Interior Perpustakaan
ini adalah 1,4 (satu koma empat) bulan atau 44 (empat puluh empat) hari
kalender terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
VIII. PENUTUP
1. Setelah Kerangka Acuan Kerja ini diterima, Konsultan Perencana hendaknya
memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan
masukan lainnya yang dibutuhkan.
2. Berdasarkan bahan-bahan masukan tersebut Konsultan Perencana agar
segera menyusun Rencana Kerja dan disampaikan kepada Pelaksana
Kegiatan.

Pangkalpinang, 08 Mei 2023


Mengetahui,
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

RAKHMADI, S.Pd., MA
NIP. 19641014 1989 1 012

10

Anda mungkin juga menyukai