Anda di halaman 1dari 11

PEMERINTAH KABUPATEN MAMUJU

DINAS PEKERJAAN UMUM & PENATAAN RUANG


JL. Martadinata No. 21 Telp ( 0426 ) 21307 Mamuju 91511

KERANGKA ACUAN KERJA


(KAK)

PERENCANAAN TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR
PAKET 1

KABUPATEN MAMUJU
TAHUN ANGGARAN 2020
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

JASA KONSULTANSI PERENCANAAN PEMBANGUNAN


GEDUNG KANTOR

A. PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Undang-undang No. 22 dan No. 25 Tahun 1999 mengenai otonomi daerah


saat ini menjadi salah satu paradigma yang cukup penting dalam konsep
pembangunan di Indonesia. Konsep otonomi tersebut besar sekali pengaruhnya
terhadap manajemen pembangunan serta penataan ruang pada khususnya.
Dengan adanya konsep otonomi tersebut, peran permerintah daerah khususnya
pemerintah kabupaten dan kota menjadi sangat besar. Oleh sebab itu pemerintah
pusat perlu mereposisikan fungsi dan peranannya di daerah, khususnya dalam
pengembangan wilayah.
Kabupaten Mamuju dengan visi Gerakan Membangun Mamuju Menuju
Masyarakat Maju dan Mandiri (Gebang Mamuju) mengalami perkembangan yang
sangat pesat dibanding beberapa tahun yang lalu, baik pertumbuhan
penduduknya maupun sarana dan prasarana perkotaan yang dimilikinya.
Salah satu keberhasilan pembangunan kota dan atau kabupaten adalah
tersedianya sarana dan prasarana transportasi yang baik di daerah tersebut. Selain
berperan dalam menunjang kelancaran kegiatan sosial ekonomi juga akan
menunjang perkembangan fisik didaerah yang bersangkutan.
Setiap bangunan Gedung Negara harus diwujudkan dan dilengkapi dengan
peningkatan Mutu atau Kualitas, sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi
bangunannya, dan dapat menjadi teladan bagi lingkungannya, serta memberi
kontribusi positif bagi perkembangan arsitektur.
Setiap Bangunan Negara harus direncanakan dan dirancang dengan sebaik
baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi
mutu, biaya, dan kriteria administrasi bagi bangunan negara.
Pemberi jasa perencanaan untuk Bangunan Negara dan prasarana
lingkungannya perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu
menghasilkan karya perencanaan teknis bangunan yang memadai dan layak
diterima menurut kaidah, norma serta tata laku profesional.
Untuk lebih mengoptimalkan kegiatan baik pembangunan, peningkatan serta
pemeliharaan jalan maka Pemerintah Kabupaten Mamuju melalui Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang memandang perlu adanya perencanaan yang
sistematis dan tepat guna pada kegiatan tersebut diatas, dengan harapan agar
didapat hasil perencanaan matang yang memenuhi persyaratan dan kaidah-
kaidah teknis dan dapat diaplikasikan di lapangan.
2. MAKSUD DAN TUJUAN

a. Maksud dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan Gambaran tentang


Perencanaan Gedung Kantor sesuai dengan estetika bangunan yang ada.
Sedangkan Tujuan adalah untuk mendapatkan hasil perencanaan berupa
Drawing Engenering Datail dan Rencana Anggaran Biaya terhadap Bangunan
Gedung.
b. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan perencanaan perlu disiapkan secara
matang, sehingga mampu mendorong perwujudan karya perencanaan yang
sesuai dengan kepentingan kegiatan.
c. Agar Pembangunan Gedung Kantor terlaksana dengan baik dalam memenuhi
unsur kekuatan (struktur), kenyamanan pengguna (estetika) dan ekonomis, maka
harus diawali dengan kegiatan perencanaan oleh penyedia jasa Konsultansi
Perencana yang juga harus dapat memenuhi standar aturan yang berlaku.

3. SASARAN KEGIATAN.
a. Lingkup Pekerjaan Perencanaan Pembangunan, yang terdiri dari komponen
kegiatan :

1. Pekerjaan Persiapan.

2. Pekerjaan Sipil / Struktur.

3. Pekerjaan Arsitektur.

4. Pekerjaan Mekanikal / Elektrikal (M/E).

5. Pekerjaan Utilitas.

b. Tahap-Tahap yang akan dilaksanakan adalah:

1. Persiapan Perencanaan termasuk survey.

2. Penyusunan Pra Rencana Lanjutan.

3. Pengembangan Rencana Lanjutan.

4. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya Lanjutan.

5. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Lanjutan.

6. Penyusunan Rencana Detail (Gambar Kerja, RKS, BQ, dll).

7. Persiapan Pelelangan.

8. Pelaksanaan Pelelangan.

9. Pengawasan Berkala.
B. KEGIATAN PERENCANAAN

1. Dalam melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana berpedoman pada ketentuan


yang berlaku, khususnya Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung
Negara menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : PRT/45/M/2007
tanggal 27 Desember 2007.
2. Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana adalah meliputi
tugas-tugas perencanaan lingkungan, site/tapak bangunan, dan perencanaan fisik
bangunan gedung negara yang terdiri dari:
a. Persiapan Perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan,
membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK.
b. Menyusun Pra Rencana seperti program dan konsep ruang, perkiraan biaya.
c. Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat :
1. Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya.
2. Rencana arsitektur, dan uraian konsep yang mudah dimengerti.
3. Rencana sistem Mekanikal / Elektrikal.
4. Rencana utilitas
5. Perkiraan biaya.

d. Penyusunan rencana detail antara lain membuat :

1. Gambar-gambar detail Arsitektur, Struktur, Utilitas dan M/E, yang sesuai dengan
gambar rencana yang telah disetujui.
2. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
3. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya pekerjaan.
4. Laporan akhir perencanaan.

3. Membantu Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran (PA/KPA) dan


Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di dalam menyusun dokumen pelelangan dan
pelaksanaan pelelangan.

4. Membantu Panitia Pengadaan pada waktu penjelasan pekerjaan, termasuk


menyusun Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, menyusun kembali dokumen
pelelangan dan melaksanakan tugas-tugas yang sama apabila terjadi lelang
ulang.

5. Mengadakan pengawasan berkala selama pelaksanaan konstruksi fisik dan


melaksanakan kegiatan seperti:

a. Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada


perubahan.

b. Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama


masa pelaksanaan konstruksi.
c. Memberikan saran-saran.

d. Membuat laporan akhir pengawasan berkala.


c. TANGGUNG JAWAB PERENCANAAN

1. Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan Perencana dapat melaksanakan


tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai
sesuai KAK ini.
2. Konsultan Perencana bertanggung jawab secara profesional atas jasa
perencanaan yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang
berlaku.
3. Secara umum tanggung jawab Konsultan Perencana adalah sebagai berikut :
a. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan standar 4
hasil karya perencanaan yang berlaku.
b. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi Batasan-
batasan yang telah diberikan oleh Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna
Anggaran (PA/KPA), termasuk melalui KAK ini, seperti dari segi pembiayaan,
waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan yang akan diwujudkan.
c. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan,
standar, dan pedoman teknis bangunan gedung yang berlaku untuk bangunan
gedung pada umumnya dan yang khusus untuk bangunan gedung negara.

D. LINGKUP KEGIATAN

a. Lingkup kegiatan/proyek : Perencanaan konstruksi pembangunan gedung.


Wilayah Kerja Perencanaan Paket 1 :

NO. PROGRAM KEGIATAN LOKASI PAGU FISIK

1. Rehab Rujab Sapota Kec. Mamuju Rp. 3.580.500.000

2. Pembangunan Toilet Wakil Pimpinan Setwan Kec. Mamuju Rp. 138.705.600

3. Pavin Blok Halaman Kantor Kelurahan Kalukku Kec. Kalukku Rp. 184.999.824

b. Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh konsultan perencana adalah mengikuti
ketentuan dalam APBD KABUPATEN MAMUJU Tahun Anggaran 2020.
Tahap yang akan dilaksanakan adalah :
1. Persiapan perencanaan termasuk melakukan survey perencanaan teknis desain.
2. Membuat desain perencanaan teknis.
3. Penyusunan rencana detail (gambar kerja, RKS, BQ dan lain-lain).
4. Penyusunan rencana anggaran biaya ( RAB ).
5. Penyusunan rencana pelaksanaan.
6. Menggandakan laporan akhir pekerjaan perencanaan sesuai kebutuhan
(persiapan pelelangan).
7. Melaksanakan tugas sebagai Aanwijzing (pelaksanaan pelelangan).
8. Mempresentasikan hasil perencanaan

E. BIAYA

a. Biaya Perencanaan.
1. Jumlah biaya untuk pekerjaan perencanaan adalah sebesar Rp. 115.500.000
yang terdiri dari :
a) Perencanaan Rehab Rujab Sapota Rp. 105.000.000- (Seratus lima juta rupiah)
merupakan biaya yang pasti dan tetap (lumsump fixed price).
b) Perencanaan Pembangunan Toilet Wakil Pimpinan Setwan Rp. 4.500.000-
(Empat juta lima ratus ribu rupiah) merupakan biaya yang pasti dan tetap
(lumsump fixed price).
c) Perencanaan Pavin Blok Halaman Kantor Kelurahan Kalukku Rp. 6.000.000-
(Enam juta rupiah) merupakan biaya yang pasti dan tetap (lumsump fixed
price).
2. Jumlah biaya pekerjaan perencanaan tersebut di atas sudah termasuk segala
pengeluaran beserta pajak-pajak, bea materai dan biaya-biaya lainnya yang
harus dibayarkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
b. Sumber Dana
Sumber dana seluruh pekerjaan perencanaan dibebankan pada DIPA / DPA Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Mamuju Nomor Rek :
1.03.01.1.03.02.003.5.2.3.49.01 Tahun Anggaran 2020, dan sudah termasuk Pajak
Pertambahan Nilai ( PPN ).

F. K R I T E R I A

Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Perencana seperti yang dimaksud
pada KAK harus memperhatikan kriteria umum bangunan disesuaikan berdasarkan
fungsi dan kompleksitas bangunan yaitu:

a. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas.

1. Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.

2. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan.

b. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan.

1. Menjamin terwujudnya tata ruang yang dapat memberikan keseimbangan dan


keserasian bangunan terhadap lingkungannya.

2. Menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan dengan baik tidak


menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
c. Persyaratan Struktur Bangunan.

1.Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban yang timbul


akibat perilaku alam dan manusia.

2.Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau luka yang


disebabkan oleh kegagalan arsitektur bangunan.

3.Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan benda yang


disebabkan oleh perilaku struktur.

4.Menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan fisik yang disebabkan


oleh kegagalan struktur.

d. Persyaratan Ketahanan Terhadap Kebakaran.

1.Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban yang timbul


akibat perilaku alam dan manusia.

2.Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dibangun sedemikian rupa,


secara struktur stabil selama kebakaran sehingga:

a. Cukup waktu bagi penghuni melakukan evakuasi secara aman.

b. Cukup waktu bagi pasukan pemadam kebakaran memasuki lokasi untuk


memadamkan api.

c. Dapat menghindari kerusakan pada properti lainnya.

e. Persyaratan Instalasi Listrik, Penangkal Petir dan Komunikasi.

1. Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup aman bagi penggunanya


maupun pemeliharaannya.
2. Menjamin terwujudnya keamanan bangunan gedung dan penghuninya dari
bahaya akibat petir.
3.Menjamin tersedianya sarana komunikasi yang memadai dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan gedung sesuai dengan
fungsinya.

f. Persyaratan ventilasi dan pengkondisian udara.

1. Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup, baik alam maupun


buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan
gedung sesuai dengan fungsinya.
2. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata ruang udara
secara baik.
g. Persyaratan Pencahayaan.
1. Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik alam
maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam
bangunan sesuai dengan fungsinya.
2. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata ruang udara
secara baik.

G. AZAS – AZAS.
Selain dari kriteria di atas, dalam melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana
hendaknya memperhatikan azas-azas bangunan gedung negara sebagai berikut:

1. Bangunan gedung negara hendaknya fungsional, efisien, menarik tetapi tidak


berlebihan.
2. Kreatifitas disain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya dan
kemewahan material, tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi antara fungsi
teknik dan fungsi sosial bangunan, terutama sebagai bangunan pelayanan kepada
masyarakat.
3.Dengan batasan tidak mengganggu kenyamanan penghuninya, biaya investasi dan
pemeliharaan bangunan sepanjang umurnya, hendaknya diusahakan serendah
mungkin.
4. Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga bangunan dapat
dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan secepatnya.
5. Bangunan Pemerintah hendaknya dapat meningkatkan kualitas lingkungan, dan
menjadi acuan tata bangunan dan lingkungan di sekitarnya.

H. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

1. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta,


Konsultan Perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan
Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat
Komitmen.

2. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, antara dan pokok
yang harus dihasilkan Konsultan sesuai dengan rencana keluaran yang ditetapkan
dalam KAK ini.

3. Dalam melaksanakan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan bahwa waktu


pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat.

4. Jangka waktu pelaksanaan, khususnya sampai diserahkannya dokumen


perencanaan untuk siap dilelangkan maksimal 45 (Empat Puluh Lima) hari Kalender
sejak dikeluarkannya Kontrak / Surat Perintah Mulai Kerja.
I. INFORMASI DAN TENAGA AHLI

1. Informasi

a. Untuk melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana harus mencari informasi yang


dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pengguna Anggaran / Kuasa
Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen.

b. Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam


pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pengguna Anggaran / Kuasa
Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen, maupun yang dicari sendiri.
Kesalahan / kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai akibat dari kesalahan
informasi menjadi tanggung jawab Konsultan Perencana.

2. Tenaga Ahli

a. Untuk melaksanakan tujuannya, konsultan Perencana harus menyediakan Tenaga


Ahli yang memenuhi ketentuan dari Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna
Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen, baik ditinjau dari segi lingkup kegiatan
maupun tingkat kompleksitas pekerjaan.

b. Tenaga Ahli yang dilibatkan adalah tenaga ahli yang cukup berpengalaman
dibidangnya masing-masing, yaitu terdiri dari:

1. Team Leader, berpendidikan minimal Sarjana Teknik Sipil (S1) lulusan


universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta, berpengalaman dalam
perencanaan bangunan bertingkat non perumahan sekurang-kurangnya 3 (tiga)
tahun dan 5 (lima) tahun untuk S2.

2. Tenaga Ahli Struktur, berpendidikan minimal Sarjana Teknik Sipil (S1) lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta, berpengalaman dalam
perencanaan bangunan bertingkat non perumahan sekurang-kurangnya 5
(lima) tahun.

3. Tenaga Ahli Arsitektur, berpendidikan minimal Sarjana Teknik Arsitek (S1) lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta, berpengalaman dalam
perencanaan bangunan bertingkat non perumahan sekurang-kurangnya 3
(Tiga) tahun.

4. Tenaga Ahli Estimasi Biaya, berpendidikan minimal Sarjana Teknik Sipil (S1) lulusan
universitas/Perguruan tinggi negeri atau swasta ,berpengalaman dalam
menghitung biaya pembangunan sekurang-kurangnya 3 (Tiga)tahun.

5. Tenaga Ahli Mekanikal Elektrikal, berpendidikan minimal Sarjana Teknik Mesin /


Elektonika (S1) lulusan universitas / perguruan tinggi negeri atau swasta,
berpengalaman dalam perencanaan mekanikal elektrikal bangunan bertingkat
non perumahan sekurang - kurangnya 3 (Tiga) tahun.
6. Tenaga pendukung yang dibutuhkan terdiri dari tenaga surveyor, tenaga
operator komputer, tenaga cad operator / drafter, Tenaga administrasi dan
tenaga Lokal.

J. KELUARAN

Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berdasarkan Kerangka Acuan


Kerja ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang minimal meliputi:

1. Tahap Konsep Rencana Teknis

a. Konsep penyiapan rencana teknis dan uraian rencana kerja konsultan


perencana.

b. Konsep skematik rencana teknis.

c. Laporan data dan informasi lapangan.

2. Tahap Pra-rencana Teknis

a. Gambar-gambar Pra-rencana.

b. Perkiraan biaya pembangunan.

c. Garis besar rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).

3. Tahap Pengembangan Rencana

a. Gambar pengembangan rencana arsitektur, struktur, ME dan utilitas.

b. Uraian konsep rencana dan perhitungan-perhitungan yang diperlukan.

c. Draft rencana anggaran biaya.

d. Draft rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).

4. Tahap Rencana Detail

a. Gambar rencana teknis bangunan lengkap.

b. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)

c. Bill Of Quantity (BQ).

d. Rencana anggaran biaya (RAB).

5. Tahap Pelelangan.

- Dokumen tambahan hasil penjelasan pekerjaan.

K. Lain-lain

1. Sewaktu-waktu Penyedia Jasa dapat diminta oleh Pengguna Jasa mengadakan


diskusi atau memberi penjelasan mengenai tahap atau hasil kerjanya;

2. Penyedia Jasa harus menyerahkan foto Dokumentasi (dalam album) yang berkaitan
dengan palaksanaan pekerjaan survey lapangan;

3. Penyedia Jasa harus selalu mendiskusikan usulan-usulan hasil pekerjaan ini dengan
Pemilik pekerjaan.
4. Semua peralatan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan harus
disediakan oleh Penyedia Jasa;

5. Hal-hal yang belum tercakup dalam Kerangka Acuan Kerja ini akan dijelaskan
dalam berita acara penjelasan pekerjaan.

Mamuju, 2020

Kepala Bidang Cipta Karya


Penataan Ruang Kabupaten Mamuju

Pejabat Pembuat Komitmen

AWALUDDIN LATIEF, ST.MT


Nip. 19790813 200604 1 008

Anda mungkin juga menyukai