SPESIFIKASI UMUM
1. PENDAHULUAN
A. UMUM
2. TUJUAN
5. SUMBER PENDANAAN
A. BIAYA KONSTRUKSI
B. SUMBER BIAYA
c. Contoh material, pengujian – pengujian harus mendapat persetujuan dari PPK dimana
PPK dapat dibantu oleh konsultan MK/Pengawas dan / atau tim teknis.
f. Sub Penyedia / Sub Kontraktor, Sub penyedia adalah penyedia yang mengadakan
perjanjian kerja dengan penyedia penanggung jawab kontrak, untuk melaksanakan
sebagian pekerjaan (subkontrak).
g. Kontraktor harus menyebutkan pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh sub kontraktor
dengan melampirkan identitas sub kontraktor (baik dalam tahapan penawaran maupun
pelaksanaan) dan dalam pelaksanaan pekerjaan harus mendapatkan persetujuan dari
PPK. Jenis pekerjaan yang diizinkan untuk dilaksanakan oleh sub kontraktor terlampir.
i. Untuk data penunjang atau data kebutuhan lainya, Penyedia Jasa Konstruksi harus
mempelajari dokumen Pekerjaan Pekerjaan Rehabilitasi BPP Panti dan Prasarana
Penunjang ini.
j. Penyedia Jasa Konstruksi harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam
pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari PPK dan Bantuan Teknik Bangunan maupun
yang dicari sendiri. Kesalahan Pekerjaan/kelalaian pekerjaan sebagai akibat dari kesalahan
informasi menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari pelaksana konstruksi.
k. Standar teknis dan klasifikasi bangunan gedung yang dibangun harus memenuhi syarat
teknis sebagai bangunan yang sesuai standar dari Kementerian Pekerjaan Umum dan
Klasifikasi bangunan termasuk bangunan tidak sederhana.
A. LINGKUP TUGAS
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi meliputi :
a. Memeriksa dan mempelajari kondisi lahan dan dokumen untuk pelaksanaan konstruksi
yang akan dijadikan dasar pekerjaan di lapangan.
b. Melaksanaan konstruksi fisik yang telah disusun oleh Penyedia Jasa Konsultansi
Perencanaan (DED) yang meliputi program-program pencapaian sasaran konstruksi,
penyediaan dan penggunaan tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan bahan
bangunan, informasi, dana, program Quality Assurance / Quality Control dan program
kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
9. PERSYARATAN PENYEDIA
Pengalaman
Jabatan Pekerjaan Kebutuhan Profesi /
No Kerja
yang diperlukan (orang) Keahlian
(Tahun)
SKT Pelaksana
Sertifikat Petugas K3
Petugas K3 Konstruksi /
2. 0 1 Konstruksi / SKA Ahli
Ahli K3 Konstruksi
K3 Konstruksi
Kebutuhan
Minimal
No. Jenis Kapasitas Kepemilikan
(Milik/Sewa beli/Sewa)
1. Concrete Mixer 1 unit Min 0,3 M3
12. KRITERIA
1. Manajemen resiko
2. Keselamatan kerja
a. Penyiapan RK3K
f. Personil K3
h. Rambu-rambu
2. Alokasi tenaga yang lengkap. Tenaga inti (tenaga pelaksana) yang diusulkan
oleh kontraktor pelaksana harus mendapatkan persetujuan dari PPK. PPK
berdasarkan hasil analisa dan rekomendasi Konsultan MK/Pengawas
dan/atau Tim Teknis dapat meminta pergantian personil tenaga
inti/pelaksana.
9. pelaksana kerja.
1. Laporan Harian
2. Laporan Mingguan
3. Laporan Bulanan
- Berisi hasil akhir gambar sesuai pekerjaan di lapangan. Laporan ini paling
lambat diserahkan sebelum dilakukannya serah terima pertama pekerjaan
konstruksi sejumlah 5 (lima) rangkap setelah disetujui oleh Konsultan
Pengawas.
19. KETENTUAN
1. Umum
2. Pelaporan
3. Pengawasan
4. Sanksi
A. Ketentuan
Melakukan latihan dan penerangan kepada tenaga kerja untuk dapat memahami
kewajiban- kewajibannya dalam pelaksanaan K3 Konstruksi.
Jika dalam satu proyek terdapat lebih dari satu Penyedia Jasa,maka harus
bekerjasama dalam kegiatan K3 Konstruksi.
13.3. Perlengkapan K3 Konstruksi
Tutup Kepala
Masker
Sarung Tangan
Untuk melindungi dari kecelakaan ditempat yang tinggi atau terperosok dalam
lubang Atau lumpur yang dalam. Sepatu Karet
Untuk melindungi kaki dari luka akibat menginjak benda-benda tajam dan
menghindari dari tergelincir akibat jalan licin/ dari adukan coran.
E. Perancah
-Bambu dari jenis yang tebal, tua, kering, tidak lapuk, lurus, dipakai
secara utuh, digunakan tali pengikat dari tambang ijuk atau kawat
dan dilarang untuk hanya menggunakan paku sebagai pengikat.
-Besi pipa logam untukkonstruksi harus dari material yang baik, lurus
dan bebas karat.
-Perancah gantung yang menggunakan tali harus mempunyai serat
material yang baik,tidak lapuk/berkarat atau kena asam atau
bahankimia.
Perancah yang dibuat dari kayu bulat (dolken) atau bamboo harus
memenuhi ketentuan:
-Tiang Vertikal
-Balok Memanjang
A. Pengertian Istilah
2. Pengusaha adalah:
B. Pelaksanaan
5. Untuk tenaga kerja borongan dan tenaga kerja lepas diatur oleh:
7. Apabila ada yang mengalami kecelakaan kerja,tenaga kerja atau siapa saja
harus Secepatnya memberitahukan keperusahaan/pengusaha.
c. Keadaan cacat total tetap untuk selama-lamanya baik fisik maupun mental,
atau
d. Meninggal Dunia.
C. Santunan
1. KETERANGAN UMUM
a. Lingkup Pekerjaan
Kecuali ditentukan lain dalam RKS ini, berlaku dan mengikat ketentuan – ketentuan tersebut
di bawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya :
d. Daerah Pekerjaan
Adalah daerah termasuk segala sesuatu yang ada didalam daerah tersebut yang dikuasai
untuk segala keperluan pekerjaan
e. Rencana Kerja.
Dalam waktu 2 minggu setelah penandatanganan Kontrak, Kontraktor wajib menyerahkan
suatu Rencana Kerja yang meliputi :
g. Quality Control
Kontraktor harus sudah memperhitungkan semua biaya-biaya untuk Quality Control kepada
Pihak Ketiga.
h. Ukuran
Ukuran dengan angka adalah yang harus diikuti dari pada ukuran skala pada Gambar
Rencana.Jika terjadi keragu-raguan tentang ukuran-ukuran, harus segera dilaporkan kepada
Konsultan Pengawas untuk mendapat petunjuk lebih lanjut
i. Peralatan
• Kontraktor diharuskan mengajukan daftar terperinci tentang peralatan yang akan
digunakan untuk melaksanakan pekerjaan. Daftar tersebut harus disetujui Konsultan
Pengawas dalam hal tahun pembuatannya, pabrik pembuatnya, nomor pengenal,
kondisi dan “RENCANA WAKTU TIBA DI TEMPAT PEKERJAAN”. Kontraktor wajib
mendatangkan alat tersebut tepat pada waktunya dan dalam keadaan apapun tidak
dibenarkan untuk memindahkan alat-alat tersebut sebagian atau seluruhnya tanpa
persetujuan dari Konsultan Pengawas.
• Kontraktor diharuskan mempersiapkan alat-alat yang diperlukan untuk
melaksanakan tiap tahap pekerjaan sebelum pekerjaan tersebut dimulai. Kerusakan
pada bagian atau keseluruhan dari alat-alat tersebut yang akan mengganggu
pekerjan harus segera diperbaiki atau diganti sehingga Konsultan Pengawas
menganggap pekerjaan tersebut dapat dimulai.
j. Material.
• Sumber dan Macam Material.
Kontraktor harus mengajukan daftar tertulis kepada Konsultan Pengawas untuk
mendapatkan persetujuan tentang nama perusahanan, tempat asal (sumber) material.
Sebelum memberi persetujuan, Konsultan Pengawas dapat minta didatangkan contoh
barang/material/bahan baku, untuk keperluan pemeriksaan.
• Penyimpanan Material.
Material harus disimpan sedemikian rupa agar mutunya tidak menjadi berkurang.
Penyimpanan hendaknya dilandasi dengan lantai yang keras, bersih dan diberi atap dan
dinding. Cara penyusunan material harus diatur sedemikian sehingga mudah untuk
diadakan pemeriksaan sewaktu-waktu. Demikian juga penyimpanannya diatur sehingga
pengambilannya dapat diatur menurut datangnya material tersebut.
Gambar Rencana untuk proyek ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Dokumen
Kontrak. Harus juga disadari bahwa revisi-revisi masih mungkin diadakan dalam masa
pelaksanaan.
Kontraktor wajib melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Gambar Rencana dan Spesifikasi
ini maupun spesifikasi yang lainnya dan tidak dibenarkan untuk menarik keuntungan dari
kesalahan-kesalahan, kekurangan-kekurangan pada Gambar Rencana atau perbedaan
antara Gambar Rencana dan isi Spesifikasi.
Konsultan Pengawas akan mengoreksi dan menjelaskan Gambar Rencana tersebut untuk
kelengkapan yang telah disebut dalam Spesifikasi. Dimensi dalam Gambar Rencana harus
dihitung dengan teliti dan tidak dibenarkan untuk menganggap bahwa Gambar Rencana
tersebut dibuat pada skala yang benar, kecuali atas petunjuk Konsultan Pengawas.
Kontraktor harus membuat shop Drawing sebelum memulai suatu pekerjaan untuk
mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas
Bilamana ada ketidak sesuaian antara Gambar-gambar Rencana, dan Spesifikasi Pekerjaan
dengan Syarat-syarat Umum atau Syarat-syarat Khusus, maka hal ini harus segera
dilaporkan kepada Konsultan Pengawas untuk selanjutnya diputuskan oleh Pemberi Tugas .
Kontraktor tidak dibenarkan mengajukan biaya tambahan atau menarik keuntungan apabila
dalam hal ini. terdapat perbedaan antara item pekerjaan dengan Gambar Rencana dan
Spesifikasi. Dalam hal ini Kontraktor wajib melaksanakan pekerjaan tersebut sesuai dengan
Gambar Rencana dan Spesifikasi ini tanpa biaya tambahan.
s. Contoh-contoh.
Contoh-contoh material/bahan yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas atau Wakilnya harus
segera disediakan tanpa kelambatan atas biaya. Kontraktor, dan contoh-contoh material/
bahan tersebut harus sesuai dengan standard yang ditentukan dalam Spesifikasi ini.
Contoh-contoh tersebut diambil dengan jalan atau cara demikian rupa sehingga dapat
dianggap bahwa bahan tersebutlah yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan nanti
1. PEKERJAAN PENDAHULUAN
• Pasangan Bouwplank
Bouwplank dipasang pada patok kayu kasau kelas III berukuran 5/7, tertancap
ditanah sehingga tidak dapat digerak-gerakkan atau diubah-ubah, berjarak
maksimum 1.50 m satu dengan yang lainnya.
Bouwplank dibuat dari papan dengan ukuran tebal 3 cm dan lebar 25 cm dipasang
lurus dan diserut rata pada sisi disebelah atasnya. Tinggi sisi atas papan bangunan
harus sama satu dengan yang lainnya dan rata/waterpass, kecuali dikehendaki lain
oleh Konsultan Pengawas
Bouwplank dipasang minimum sejarak 2 m dari as pondasi terluar. Apabila kondisi
lapangan tidak memungkinkan, bouwplank diletakkan sesuai dengan petunjuk
Konsultan Pengawas.
Setelah selesai pemasangan bouwplank, Pemborong harus melaporkan kepada
Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan dan harus menjaga serta
memelihara keutuhan dan ketetapan letak bouwplank selama pembangunan, sampai
dinyatakan tidak diperlukan lagi oleh Konsultan Pengawas.
• Pekerjaan Pengukuran
Sebelum memulai pekerjaan ini, Pemborong diwajibkan mempelajari dengan
seksama rencana tapak dan titik mula/awal pembangunan dan referensi koordinat,
pengukuran sesuai dengan peteunjuk Konsultan Pengawas atau seperti yang
tercantum dalam gambar kerja.
Bila ada ketidak sesuaian ukuran dilapangan terhadap gambar kerja, Pemborong
diwajibkan memberitahukan hal tersebut kepada Konsultan Pengawas secara tertulis
untuk mendapatkan cara penyelesaian yang terbaik.
Jumlah BM/patok ukur yang harus dibuat oleh Pemborong minimum 2 (dua) buah,
lokasi penanaman sesuai petunjuk Konsultan Pengawas sedemikian rupa sehingga
tidak mengganggu dan atau terganggu selama pembangunan berlangsung
Patok ukur dibuat tertancap kuat ditanah dengan bagian yang muncul diatas muka
tanah cukup untuk memberikan indikasi peil P +/- 0.00 sesuai dengan gambar kerja.
Diatasnya dicantumkan indikasi peil P +/- 0.00 sesuai dengan petunjuk Konsultan
Pengawas.
Untuk daerah yang mempunyai perbedaan elevasi sangat tajam, diperlukan patok
ukur tambahan yang dapat dipakai sebagai patokan elevasi - elevasi didaerah
tersebut
Patok ukur dibuat permanen, tidak dapat diubah, diberi tanda yang jelas dan dijaga
keutuhannya sampai pembangunan selesai. Pembongkaran hanya dapat dilakukan
bila ada instruksi tertulis dari Konsultan Pengawas.
• Sewa Scafolding
Kontraktor harus menyediakan scafolding dalam pelaksanaan pekerjaan dalam
jumlah yang cukup.
Keselamatan tenaga kerja dilapangan harus diperhatikan dengan baik
• Pembongkaran Pagar
Kontraktor harus melakukan pembongkaran pagar dengan sebaik-baiknya tanpa
merusak areal sekitarnya.
• Direksi Keet, Gudang dan Barak Kerja
Pemborong harus membuat Direksi Keet untuk Pemborong, Pengawas dan gudang
material yang dapat dikunci diatas tapak pekerjaan dengan ukuran sesuai dengan
kebutuhan.
Pemborong harus membuat barak untuk tempat tinggal pekerja yang dilengkapi
dengan kakus dan tempat mandi para pekerja.
Lokasi / tempat gudang penyimpanan / material, harus sedemikian rupa sehingga
mudah dicapai untuk truck pengangkut/material dari luar tapak dan tidak
mengganggu pelaksanaan pekerjaan pembangunan.
Setelah selesai pembangunan Direksi Keet, barak dan gudang penyimpanan
material harus dibongkar dan disingkirkan keluar tapak, kecuali ditentukan lain oleh
Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas
• Air Kerja
Air untuk bekerja harus disediakan Pemborong dengan mengambil sumber dari
sumur yang ada dilokasi proyek atau dari luar lokasi atau mengambil sumber dari
instalasi yang ada dengan persetujuan pihak Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
Apabila sumber air yang ada tidak dapat menjamin kelancaran air, Pemborong harus
membuat bak penampungan air/reservoir dengan kapasitas yang mencukupi untuk
air kerja, dibuat dari drum-drum atau sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas.
• Keamanan
Pemborong harus menempatkan personil satuan pengaman (Satpam ) untuk
kepentingan Pemborong sendiri ditapak pekerjaan dengan persetujuan pihak
Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas sampai pembangunan selesai.
• Penerangan Listrik
Listrik untuk bekerja harus disediakan Pemborong dengan menggunakan diesel
pembangkit tenaga listrik / arus dari PLN dengan kapasitas daya mencukupi untuk
keperluan kerja.
• Mobilisasi dan Demobilisasi
Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Pemborong harus mengadakan mobilisasi
peralatan dan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menunjang jalannnya pekerjaan.
Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah Surat Perintah Kerja (SPK) diterima oleh
Pemborong. Demobilisasi dilaksanakan, apabila pekerjaan dianggap telah selesai
dan dengan persetujuan Pemberi Tugas/ Konsultan Pengawas.
• Pagar Proyek
Pemborong diwajibkan memelihara dan melengkapi /mengganti pagar yang rusak
disekeliling tempat pekerjaan agar tetap rapi dan tidak merusak pemandangan
selama pelaksanaan serta membongkar setelah penyelesaian pekerjaan. Semua
harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan Dinas Tata Kota setempat.
(Pagar Proyek harus dicat dengan warna yang menarik).
Semua pembiayaan pekerjaan / kegiatan yang sifatnya untuk kelancaran pekerjaan
merupakan tanggung jawab pemborong dan tidak masuk kedalam harga penawaran
yang wajib disediakan dalam pelaksanaan pekerjaan.
3. PASANGAN PONDASI
Langkah-langkah pengerjaan
• Gali tanah tempat pondasi akan dipasang, dengan ukuran sesuai gambar rencana
• Bersihkan galian dari segala kotoran seperti sisa tumbuhan, sampah, dsb.
• Urug pasir setebal minimal 5cm di dasar galian
• Pasang batu kosong dengan posisi berdiri dan sela-sela batu diisi dengan pasir dan
disiram air supaya pasir dapat mengisi sela-sela batu.
• Pasang batu kali belah dengan spesi 1 PC : 4 Psr.
• Pasang angkur sloof dari besi tulangan Ø 10mm setiap jarak satu meter.
• Permukaan atas pasangan pondasi dirapikan dan dibuat rata
• Urug dengan tanah yang bersih pada kanan kiri pondasi sambil dipadatkan
Pekerjaan ini dapat di nilai sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai dipasang
sesuai dengan Gambar Rencana dan Spesifikasi ini serta telah disyahkan oleh
Direksi/Pengawas Lapangan
a. Lingkup Pekerjaan
1. Semen
Digunakan PCC Merah menurut NI - 8 tahun 1972 dan memenuhi S - 400 menurut
Standar Cement Portland yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI 8
tahun 1972).
Semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam satu zak semen,
tidak diperkenankan pemakaiannnya sebagai bahan campuran.
Penyimpanan harus sedemikian rupa sehingga terhindar dari tempat yang lembab
agar semen tidak cepat mengeras. Tempat penyimpanan semen harus ditinggikan
30 cm dan tumpukan paling tinggi 2 m. Setiap semen baru yang masuk harus
dipisahkan dari semen yang telah ada agar pemakaian semen dapat dilakukan
menurut urutan pengiriman.
2. Pasir beton.
Pasir beton harus berupa butir-butir tajam dan keras, bebas dari bahan-bahan organis,
lumpur dan sejenisnya serta memenuhi komposisi butir serta kekerasan sesuai
dengan syarat-syarat yang tercantum dalam PBI - 1971.
3. Kerikil/Split
Kerikil yang digunakan harus bersih dan bermutu baik, serta mempunyai gradasi
dan kekerasan sesuai yang disyaratkan dalam PBI 1971.
Untuk Beton mutu fc’= 19.3 Mpa (K-225), fc’= 21.7 Mpa (K-250) dan fc’= 26.04 Mpa
(K-300) mengunakan material kerikil beton batu pecah (Split)
Penumpukan material kerikil dengan pasir harus dipisahkan agar kedua jenis
material tersebut tidak tercampur untuk menjamin adukan beton dengan komposisi
material yang tepat.
4. A i r
Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak, asam alkali, garam,
bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak beton atau baja
tulangan. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air bersih yang dapat diminum.
5. Besi beton.
Daya lekat baja tulangan harus dijaga dari kotoran, lemak, minyak, karat lepas dan
bahan lainnya.
Besi beton harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak boleh disimpan
diudara terbuka dalam jangka waktu panjang.
Jika pemborong tidak berhasil memperoleh diameter besi sesuai dengan yang
ditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan penukaran dengan diameter yang
terdekat dengan catatan :
Bahan yang digunakan untuk cetakan dan acuan harus bermutu baik sehingga hasil
akhir konstruksi mempunyai bentuk, ukuran dan batas-batas yang sesuai dengan yang
ditunjukkan oleh gambar rencana dan uraian pekerjaan.
7. Mutu beton
Mutu beton yang digunakan untuk pekerjaan struktur adalah fc’ = 21,7 Mpa (K 250) ,
dan untuk Coran lantai dipakai Beton Mutu fc’ = 14,5 Mpa (K-175). Sebelum
dilaksanakanya pekerjaan beton harus ada perhitungan mix disain untuk komposisi
campuran Mutu beton yang akan dipakai sebagai pedoman untuk pekerjaan beton
tersebut.
8. Pada Bagian beton yang ada pekerjaan lanjutannya harus dibuatkan stek besi
sepanjang 1m’ atau menurut petunjuk direksi (pengawas Lapangan)
c. Pedoman Pelaksanaan :
1. Kecuali ditentukan lain dalam Rencana kerja dan syarat-syarat ini, maka sebagai
pedoman tetap dipakai PBI 1971.
2. Pemborong wajib melaporkan secara tertulis pada Direksi apabila ada perbedaan
yang didapat didalam gambar konstruksi dan gambar arsitektur.
3. Adukan beton dan Pengangkutan
Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan tertulis Direksi. Selama
pengecoran berlangsung pekerja dilarang berdiri dan berjalan-jalan diatas
penulangan. Untuk dapat sampai ketempat-tempat yang sulit dicapai harus digunakan
papan-papan berkaki yang tidak membebani tulangan. Kaki-kaki tersebut harus sudah
dapat dicabut pada saat beton dicor.
5. Perawatan beton
Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak kehilangan kelembaban untuk paling
sedikit 14 (empat belas) hari. Untuk keperluan tersebut ditetapkan cara sebagai
berikut:
• Pekerjaan ini dapat di nilai sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai
dipasang sesuai dengan Gambar Rencana dan Spesifikasi ini serta telah disyahkan
oleh Direksi/Pengawas Lapangan
1. Dinding bata
Pemasangan dinding bata merah setebal 1/2 bata dilakukan untuk seluruh pembatas
ruangan yang tertera dalam gambar dan dijelaskan dalam gambar detail.
b. Persyaratan Bahan
1. Bata
Bentuk standar batu bata adalah prisma empat persegi panjang, bersudut siku-siku
dan tajam, permukaannya rata dan tidak menampakkan adanya retak-retak yang
merugikan. Bata merah dibuat dari tanah liat dengan atau campuran bahan lainnya,
yang dibakar pada suhu cukup tinggi hingga tidak hancur bila direndam air
2. Pasir
Harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras, butir-butir harus bersifat kekal,
artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan hujan.
Kadar lumpur tidak boleh melebihi 5 % berat
c. Pedoman Pelaksanaan
3. Pengukuran (Uit-zet) harus dilakukan oleh Kontraktor secara teliti dan sesuai gambar,
dengan syarat :
Semua pasangan dinding harus rata (horizontal), dan pengukuran harus dilakukan
dengan benang.
Pengukuran pasangan benang antara satu kali menaikkan benang tidak boleh
melebihi 30 cm, dari pasangan bata yang telah selesai.
4. Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata diatasnya harus berbeda setengah
panjang bata. Bata setengah tidak dibenarkan digunakan ditengah pasangan bata,
kecuali pasangan pada sudut.
5. Pengakhiran sambungan pada satu hari kerja harus dibuat bertangga menurun dan
tidak tegak bergigi untuk menghindari retak dikemudian hari. Pada tempat-tempat
tertentu sesuai gambar diberi kolom-kolom praktis yang ukurannya disesuaikan
dengan tebal dinding.
6. Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa yang ditanam didalam dinding, harus dibuat
pahatan secukupnya pada pasangan bata (sebelum diplester).
Pahatan tersebut setelah dipasang pipa/alat, harus ditutup dengan adukan plesteran
yang dilaksanakan secara sempurna, dikerjakan bersama-sama dengan plesteran
seluruh bidang tembok.
Pekerjaan ini dapat di nilai sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai dipasang
sesuai dengan Gambar Rencana dan Spesifikasi ini serta telah disyahkan oleh
Direksi/Pengawas Lapangan
1. Untuk semua kozen pintu dan jendela, daun pintu, jendela dan Rangka Partisi,
digunakan kayu klas II balok.
4. Kaca dipakai :
-. Kaca Bening T = 5 mm
Ukuran type dan ketebalan kaca penempatanya harus sesuai dengan gambar bestek
Ukuran kayu untuk kozen pintu adalah 5/12 cm (ukuran setelah jadi dibuat).
Konstruksi sambungan kayu harus rapi, tidak longgar, ikatan perkuatan harus
menggunakan pen kayu keras yang sebelumnya bidang sambungan ini harus dilumuri
dengan lem kayu, agar sambungannya dapat melekat dengan baik.
Setiap kozen pintu harus dilengkapi angker minimal 3 buah untuk kiri kanan kozen
yang melekat ke tembok. Untuk kozen jendela 2 buah di kiri kanan kozen yang
melekat ke tembok. Khusus untuk kozen pintu dibawah kozen dilengkapi dengan dork
yang diangker kedalam neut beton.
Daun pintu dibuat dengan kayu klas I, bentuk dan ukuran disesuaikan dengan gambar,
dan disyaratkan agar Kontraktor memesan langsung pada tempat khusus pembuat
pintu atau pada toko.
Jendela dibuat sesuaikan dengan gambar detail Kaca mati disamping jendela
dipasang kaca polos tebal 5 mm untuk tebal 8 mm dan 10 mm Warna. Pasangan kaca
harus memperhatikan muai susut baik dari kozen, maupun bahan kaca tersebut
- Pembuatan Kusen Aluminium harus mengikuti ketentuan dalam spesifikasi ini atau
spesifikasi lainnya dan menurut petunjuk Konsultan Pengawas.
- Dinding atau beton yang akan berhubungan dengan kusen aluminium harus
terlebih dahulu diberi lapisan clear methacylate laquar atau dempul alastis agar
kedap air.
- Profil aluminium yang berdekatan dengan tembok dan selesai dipasang agar diberi
lapisan pelindung yang disetujui konsultan pengawas untuk melindungi permukaan
aluminium agar tidak terkena percikan adukan atau benda lain dan mudah untuk
dibersihkan dan tidak akan merusak bentuk asli permukaan aluminium tersebut
- Profil aluminium yang digunakan harus dari profil yang dipilih dan tidak bengkok
serta cacat lain yang merugikan.
- Pekerjaan pemasangan ini harus dilakukan oleh tukang yang ahli dalam bidangnya
dan terlatih sehingga semua detail dan pertemuan runcing, halus, rata, bersih dari
goresan-goresan, bidang permukaan rangka tersebut rata, lurus waterpas dan betul-
betul tegak (vertikal)
- Seluruh rangka dapat merekat dengan baik pada dinding, dengan menggunakan
sekrup dan fisher yang sesuai dan menurut petunjuk konsultan pengawas.
- Celah/alur untuk memasang kaca harus diberi sealant/karet agar kedap air sesudah
kaca dipasang.
Pekerjaan ini dapat di nilai sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai
dipasang sesuai dengan Gambar Rencana dan Spesifikasi ini serta telah disyahkan
oleh Direksi/Pengawas Lapangan
• Setiap pekerjaan yang kurang baik atau tidak sesuai dengan gambar atau spesifikasi
ini akan ditolak dan kontraktor harus mengganti segera tanpa biaya tambahan.
• Untuk bagian-bagian yang harus dilakukan dengan las listrik serta pengelasannya
sudah melalui ujian (test) dan harus memiliki ijazah yang menetapkan kwalifikasi
serta jenis pengelasan yang diperkenankan kepadanya.
• Bagian konstruksi yang segera akan dilas harus dibersihkan dari bekas cat, karat,
lemak dan kotoran.
• Pengelasan konstruksi, baik secara keseluruhan maupun pengelasan-pengelasan
bagiannya-bagiannya hanya boleh dilakukan setelah diperiksa bahwa hubungan-
hubungan yang akan dilas sudah sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku
untuk konstruksi itu.
• Kedudukan konstruksi bahan yang segera akan dilas harus menjamin situasi yang
paling aman bagi pengelas dan kualitas hasil pengelasan yang dilakukan.
• Profil pegangan folding gate harus rata dan lurus, sambungan pada folding gate
harus rapi.
• Semua bagian folding gate sebelum dipasang harus diperiksa oleh Pengawas.
• Pemasangan tiang folding gate harus tegak lurus dan jarak antara tiang harus sama.
6. PEKERJAAN KAP/ATAP
6.1 Lingkup Pekerjaan
1. Baja Ringan untuk Bahan Atap dipakai bahan baja lapis mutu tinggi terbuat dari baja
high tensile (Hi-Ten) G550/450-550 MPa (4500-5500 kg/cm2) dengan lapisan tahan
karat Zinc-Aluminium dengan 100 gr/cm2 dengan Komposisi 43.5 % Zinc, 55 %
Aluminium dan 15 % Silicon atau telah memiliki lulus uji struktur
Nasional/internasional serta dibuktikan dengan surat keterangan / Jaminan pabrik
pada waktu pelaksanaan.
3. Bahan Penutup Atap yang dipakai adalah Atap Seng BJLS 25 Warna (CROSWAN).
3. Tiap sambungan pemasangan atap diberi tindisan sesuai dengan spesifikasi pabrik
atau petunjuk pengawas dan direksi, sehingga hasil akhir pasangan akan rapi dan
tidak bocor.
Pekerjaan ini dapat di nilai sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai dipasang
sesuai dengan Gambar Rencana dan Spesifikasi ini serta telah disyahkan oleh
Direksi/Pengawas Lapangan
7. PEKERJAAN PLESTERAN
Pekerjaan plesteran dilakukan pada seluruh pasangan bata, atau yang tertera dalam
gambar bestek
Bahan pasir, semen dan air mengikuti persyaratan yang telah digariskan dalam pasal
beton bertulang.
3. Ketebalan plesteran pada semua bidang permukaan harus sama tebalnya dan tidak
diperbolehkan plesteran yang terlalu tipis dan terlalu tebal.
Ketebalan yang diperbolehkan berkisar antara 1,00 cm sampai 1,50 cm. Untuk
mencapai tebal plesteran yang rata sebaiknya diadakan pemeriksaan secara silang
dengan menggunakan mistar kayu panjang yang digerakkan secara horizontal dan
vertikal.
6. Pekerjaan plesteran baru boleh dilaksanaka setelah pekerjaan penutup atap selesai
dipasang
7.4 Pengukuran Hasil Kerja
Pekerjaan ini dapat di nilai sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai
dipasang sesuai dengan Gambar Rencana dan Spesifikasi ini serta telah disyahkan
oleh Direksi/Pengawas Lapangan
8. PEKERJAAN PLAFOND
1. Rangka Plafond mengunakan rangka kayu dipasang dengan urutan pertama, yang
dibautkan/di paku pada plafond. Untuk rangka pembagi juga mengunakan balok kayu.
Gantungan Plafon dilekatkan/dipaku langsung pada kuda kuda baja/dinding
bangunan. Jarak gantungan plafond disesuaikan dengan analisa rangka plafond.
3. Pemasangan rangka ini harus rapi dan waterpass. Kontraktor bertanggung jawab atas
kerapian pemasangan rangka ini.
5. Pada bagian plafond yang berhubungan dengan dinding diberi List Profil Kayu
Pekerjaan ini dapat di nilai sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai dipasang
sesuai dengan Gambar Rencana dan Spesifikasi ini serta telah disyahkan oleh
Direksi/Pengawas Lapangan.
9. PEKERJAAN LANTAI
Pemasangan lantai dibuat untuk semua bagian lantai ruangan, dan dinyatakan dalam
gambar bestek. Finishing lantai dipakai Keramik yang ukuran disesuai kan dengan
gambar bestek atau ditentukan lain oleh direksi/pengawas lapangan.
1. Pasir Urug
2. Coran dasar lantai dengan mutu beton fc’ = 14.5 MPa setebal 5- 7 cm
3. Granit 60 x 60 Ikad/indogress
1. Pada lantai baru dihampar Pasir urug setebal 10 cm disiram dengan air dan
dipadatkan pakai stamper pemadat.
2. Pemeriksaan
3. Adukan
Untuk perataan lantai lantai Dicor dengan beton mutu fc’ 14.5 Mpa setebal 7 – 8 cm.
Adukan untuk Granit 1 PC : 3 Ps
Adukan untuk pemasangan Granit yaitu semen dicampur air, sehingga didapat
campuran yang plastis.
Adukan perekat untuk keramik harus betul-betul padat/penuh agar tidak terdapat
rongga-rongga dibawah keramik/granit tersebut yang dapat melemahkan
konstruksi. Sambungan antara keramik/granit dengan keramik lainnya harus sama
lebarnya, lurus dan harus diisi dengan air semen (tepung AFA) yang warnanya
disesuaikan dengan warna keramik atau ditentukan kemudian oleh direksi teknis.
Hasil pasangan akhir harus rata dan waterpass dan tidak bergelombang
Pekerjaan yang telah selesai tidak boleh ada retak, noda dan cacat-cacat lainnya.
Apabila terjadi cacat pada lantai, maka bagian cacat tersebut harus dibongkar
sampai berbetuk bujur sangkar dan pasangan baru harus rata dengan sekitarnya.
Permukaan pasangan keramik harus datar dan waterpass.
9.4 Pengukuran Hasil Kerja
Pekerjaan ini dapat di nilai sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai dipasang
sesuai dengan Gambar Rencana dan Spesifikasi ini serta telah disyahkan oleh
Direksi/Pengawas Lapangan
1. Meni kayu untuk bidang kozen yang melekat ketembok dan lain-lain.
3. Cat kayu untuk bidang-bidang kayu kozen yang nampak, daun pintu panel dan
ventilasi kayu, serta list plafond.
4. Cat tembok untuk dinding yang diplester, bidang-bidang beton dan plafond.
5. Cat Impra Melamin untuk bidang-bidang kayu kozen yang nampak, daun pintu panel
dan ventilasi kayu, list dan partisi kayu.
10.2 Bahan
2. Plamir merk RJ
2. Pekerjaan meni, residu harus betul-betul rata, berwarna sama, pengecatan minimal 2
(dua) kali.
3. Pekerjaan cat kayu harus dilakukan lapis demi lapis dengan memperhatikan waktu
pengeringan jenis bahan yang digunakan.
Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan halus, setelah itu dilap
dengan kain basah hingga bersih.
Melapis dinding dengan plamur tembok, dipoles sampai rata. Setelah betul-betul
kering digosok dengan amplas halus dan dilap dengan kain kering yang bersih.
Pengecatan dengan cat tembok emulsion sampai rata, minimal 2 (dua) kali.
Apabila tidak ditentukan lain oleh Pemberi Tugas maka digunakan warna sebagai
berikut:
Kozen pintu dan jendela digunakan warna Candy Brown dari daftar warna cat Platone
atau yang sekualitas.
Daun pintu Panel dan digunakan warna Candy Brown dari daftar warna cat Platone
atau yang sekualitas
Pekerjaan ini dapat di nilai sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai dipasang
sesuai dengan Gambar Rencana dan Spesifikasi ini serta telah disyahkan oleh
Direksi/Pengawas Lapangan
11 PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI
11.1 Lingkup Pekerjaan
• Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan perlengkapan daun
pintu/jendela dan alat bantu lainnya untuk melaksankan pekerjaan hingga
tercapainya hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
• Pemasangan alat pengantung dan pengunci dilakukan meliputi seluruh pemasangan
pada daun pintu aluminium dan daun jendela aluminium seperti yang
ditunjukkan/disyaratkan dalam detail gambar.
11.2. Perlengkapan Pintu Dan Jendela
Pekerjaan Kunci dan Pegangan Pintu
• Semua pintu menggunakan peralatan kunci sebagai berikut :
1. Kunci Tanam biasa : Merk setara SES
2. Engsel : Merk setara HPP
3. Grendel : Merk setara Bossini
4. Back Plat : Merk setara Dekkson
5. Engsel (Butt Hinges) : Merk setara Dekkson
6. Engsel lantai (Floor Hinges) : Merk setara Dorma
• Untuk panel-panel listrik, pintu shaff dan lain-lain, kunci yang dipakai merk setara
Dekkson.
• Untuk daun jendela kaca dipakai handle pengunci merk setara Dekkson.
• Semua kunci-kunci tanam terpasang dengan kuat pada rangka daun pintu, sesuai
gambar rencana.
• Pegangan pintu masuk Utama dipakai handle merk setara Dekkson.
Pekerjaan Engsel
• Untuk pintu-pintu panil pada umumnya mengunakan engsel pintu merk setara
Dekkson, warna ditentukan kemudian, dipasang sekurang-kuranya 3 buah untuk
setiap daun dengan warna menggunakan sekrup kembang dengan warna yang
sama dengan engsel. Jumlah engsel yang harus dipasasang harus diperhitungkan
menurut beban berat daun pintu, tiap engsel memikul maksimal 20 kg.
• Untuk pintu aluminium mengunakan engsel lantai (floor higes) double action, merk
setara Dekkson dipasang dengan baik pada lantai sehingga terjamin kekuatan dan
kerapihannya, dipasang sesuai dengan gambar untuk itu.
• Untuk jendela digunakan engsel merk setara Dekkson.
• Untuk daun pintu-pintu aluminium mengunakan engsel merk setara Dekkson, distel
dengan posisi single action.
Persyaratan Pelaksanaan
• Semua peralatan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang
terlebih dahulu diserahkan contoh-contohnya kepada Direksi Pengawas/Perencana
untuk mendapatkan persetujuan. Pengajuan / penyerahan harus disertai brosur/
spesifikasi dari pabrik yang bersangkutan.
• Apabila dianggap perlu, Direksi Pengawas dapat meminta untuk mengadakan test-
test laboratorium yang dilakukan terhadap contoh-contoh bahan yang diajukan
sebagai dasar persetujuan. Seluruh biaya test laboratorium menjadi tanggung jawab
kontraktor.
• Engsel atas dipasang + 28 cm (as) dari sisi as pintu ke bawah. Engsel bawah
dipasang + 32 cm (as) dari permukaan lantai keatas. Engsel tengah dipasang
ditengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
• Untuk pintu toilet engsel atas dan bawah dipasang + 28 cm (as) dari permukaan
pintu, engsel tengah dipasang ditengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
• Pemasangan Locksace, handle dan bankplat serta door closer harus rapi, lurus dan
sesuai dengan letak posisi yang telah ditentukan oleh Direksi Pelaksana.
• Apabila hal tersebut tidak tercapai, Kontraktor memperbaiaki tanpa tambahan biaya.
• Door stopper dipasang pada lantai, letaknya diatur agar daun pintu dan kunci tidak
membentur tembok pada saat pintu terbuka.
• Door holder didasar daun pintu dipasang 6 cm dari tepi daun pintu.
• Pemasangan harus baik sehingga pada saat ditekan ke bawah, karet holder akan
menekan lantai pada posisi yang dikehendaki. Door holder dipasang hanya pintu
yang tidak mengunkan door closer.
• Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus dilakukan
pengujian secara kasar dan halus.
• Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.
• Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan) berdasarkan
gambar dokumen kontrak yang telah disesuaikan dengan keadaan lapangan
• Di dalam shop drawing harus jelas dicantumkan senua data yang diperlukan
termasuk ketyerangan produk, cara pemasangan atau detail -detail khusus yang
belum tercakup secara lengkap di dalam Gambar Dokumen Kontrak sesuai dengan
Standar Spesifikasi Pabrik.
• Shop drawing sebelum dilaksanakan harus disetujui dahulu oleh Direksi
Pengawas/Perencana.
13 PEKERJAAN SANITASI
13.1 Ketentuan Umum
• Pekerjaan yang dimaksudkan dalam pasal ini meliputi semua tenaga kerja, bahan
dan alat yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan sanitair, seperti yang
tercantum dalam gambar.
• Bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang terlebih dahulu harus
diserahkan contoh-contohnya kepada Direksi Pengawas / Perencana untuk
mendapatkan persetujuan.
• Bahan yang cacat maupun perlengkapannya kurang, tidak diperkenankan untuk
dipasang dan harus diluarkan dari site dengan seizing Direksi Pengawas /
Perencana.
13.2. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk dalam pekerjaan sanitair ini adalah :
• Pekerjaan Instalasi Air
• Pekerjaan Kloset Jongkok
• Pekerjaan Washtafel
• Pekerjaan Accesories : Kran-kran
• Floor drain
• Serta seperti yang tercantum dalam gambar perencanaan.
13.3. Bahan dan Pelaksanaan Pekerjaan
a. Pekerjaan Closet Duduk
• Kloset Duduk yang dipakai adalah : Produk : setara America Standart
• Warna : ditentukan kemudian
• Lengkap dengan notasi kelengkapan dari produsen atau brosur.
• Kloset beserta kelengkapannya yang dipasang telah diseleksi dengan baik, tidak ada
bagian yang rusak, retak atau cacat-cacat lainnya dengan telah disetujui oleh Direksi
Pengawas/Perencana.
• Untuk kedudukan dasar kloset dipakai adukan dengan campuran 1PC:2Psr:2 1/2 Kr,
finish sealant.
• Kloset harus terpasang dengan kokoh letak dan ketinggian sesuai gambar rencana.
Semua noda-noda harus dibersihkan, sehubungan pipa di sealant (untuk mencegah
bau dan kebocoran air)
b. Pekerjaan closet Jongkok
• Kloset Jongkok yang dipakai adalah : Produk : setara American Standart
• Warna : ditentukan kemudian
• Dan kloset yang akan dipasang adalah telah diseleksi dengan baik, tidak ada bagian
yang rusak, retak atau cacat-cacat lainnya dan telah disetujui oleh Direksi
Pengawas/Perencana.
• Kloset harus terpasang dengan kokoh, letak dan ketinggian sesuai gambar rencana,
waterpass, semua noda harus dibersihkan.
c. Pekerjaan Wastafel
• Wastafel yang akan dipakai : Produk setara Folk
• Warna ditentukan kemudian
• Semuanya lengkap dengan siphoon, fitting dan perlengkapan lainya (lengkap
dengan notasi kelengkapan dari produsen / brosur)
• Wastafel yang akan dipasang telah diseleksi baik, tidak ada bagian yang gompal,
retak atau cacat-cacat lainnya dan telah disetujui oleh Direksi Pengawas/Perencana.
• Ketinggian dan konstruksi pemotongan harus sesuai dengan gambar rencana serta
ketentuan dari brosur yang dikeluarkan oleh produsennya. Pemasangan harus baik,
rapi, waterpass dan dibersihkan dari semua kotoran atau noda dan penyambungan
instalasi plumbingnya tidak boleh ada kebocoran-kebocoran.
• Pemasangan wastafel meja dilaksanakan dengan ketentuan dari gambar
• perencanaan juga ketentuan dari produsennya.
• Mengenai type telah diuraikan dibagian atas, untuk ketinggian disesuaikan dengan
gambar detail.
• Untuk bagian wastafel yang menenpel pada dinding meja diberi selant.
• Antara bibir wastafel bagian bawah dengan adukan diberi sealant.
e. Pekerjaan Kran-kran
• Semua kran yang dipasang adalah merek setara TOTO terbuat dari stainless steel,
ukuran disesuaikan dengan keperluan masing-masing seperti gambar rencana
plumbing dan brosur alat-alat sanitair (notasi kelengkapan sesuai dengan brosur).
• Kran-kran tembok dipakai type yang sesuai gambar dan mempunyai ring dudukan
yang harus dipasang menempel pada dinding (notasi kelengkapan sesuai dengan
brosur).
• Kran-kran yang dipasang dihalam type Standard harus mempunyai ulir untuk
sambungan selang (notasi kelengkapan sesuai dengan brosur).
• Kran-kran harus dipasang pada pipa air bersih dengan kuat dan siku.
• Penempatan harus sesuai dengan gambar rencana, dan tidak ada kebocoran.
• Floor Drain yang digunakan adalah yang terbuat dari stainless steel, (notasi
kelengkapan sesuai dengan brosur).
• Floor drain dipasang pada tempat yang ditentukan pada gambar rencana.
• Floor drain yang dipasang telah diseleksi dengan baik, tanpa cacat dan disetujui oleh
Direksi/Perencana.
• Pada tempat-tempat yang akan dipasang floor drain, penutup lantai harus diberi
lubang yang rapi dengan bentuk dan ukuran floor drain yang sesuai.
• Floor drain terpasang dengan rapi, waterpass, dan bersih dari noda-noda semen dan
kotoran-kotoran lainnya.
f. Pekerjaan Kaca Cermin
• Bentuk dan ukuran kaca cermin yang digunakan lengkap dengan alat penggantung
dan perlatan lainnya.
• Kaca cermin adalah float glass tebal 6 mm, dan pantulannya harus baik, tidak
menimbulkan distorsi. Tepi-tepinya harus dipotong lurus atau garis lengkung dan
lingkaran menurut gambar, kemudian digosok halus dan sudut-sudutnya dibulatkan
dengan batu carborunoum.
• Pada pinggiran kaca cermin dibevel.
• Setelah terpasang cermin harus dibersihkan dengan cairan pembersih yang
mengandung amonia.
g. Pekerjaan Perlengkapan Toilet
• Perlengkapan toilet seperti : tempat tissue dan lain-lain yang diperlukan sesuai
petunjuk Direksi Pengawas/Perencana.
• Untuk itu kontraktor harus menyerahkan contoh-contoh atau brosur-brosur kepada
Direksi Pengawas/Perencana. Untuk persetujuan.
15. P E N U T U P
• Pelaksana harus membersihkan ruangan, bangunan, dan pekarangan dari segala
sisa-sisa pekerjaan, sehingga seluruh halaman dan bangunan kelihatan bersih dan
rapi. Semua bahan sisa-sisa pekerjaan tersebut harus diangkut keluar lokasi
pekerjaan.
• Semua pekerjaan yang tercantum dalam bestek, RAB dan gambar serta risalah-
risalah/berita acara Aanwijzing adalah merupakan kesatuan yang ditawar dan wajib
dilaksanakan dengan sempurna secara keseluruhan oleh Pelaksana tanpa dalih.
• Walaupun dalam bestek ini tidak lengkap tercantum satu persatu baik keur maupun
bahan dan lain-lainnya, tapi tercantum dalam AV maka pekerjaan tersebut harus
dikerjakan, bukan merupakan pekerjaan tambahan.
• Apabila ada pekerjaan yang tidak disebutkan dalam uraian Spesifikasi Teknis ini,
yang ternyata pekerjaan tersebut harus ada agar mendapatkan hasil akhir yang
sempurna, maka pekerjaan tersebut harus dilaksanakan oleh Kontraktor atas
perintah tertulis Pejabat Pembuat Komitmen.
• Rencana Kerja dan Syarat–Syarat ini menjadi pedoman dan harus ditaati oleh
Kontraktor dan Direksi Pekerjaan serta Pejabat Pembuat Komitmen dalam
melaksanakan pekerjaan ini.