LAPORAN
KELOMPOK
STUDI LAPANGAN
KAMPUNG DARLING
Sudimara, Ciledug, Tangerang
A. Deskripsi Lokus
1. Profil Instansi Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang
Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang dibentuk berdasarkan Peraturan
Walikota Tangerang Nomor 144 Tahun 2021 tentang kedudukan, susunan organisasi,
tugas dan fungsi serta tata kerja lingkungan hidup. Keberadaan Dinas Lingkungan
Hidup sangatlah penting untuk mengelola permasalahan-permasalahan lingkungan di
Kota Tangerang yang memiliki wilayah ± 164 Km2 dengan jumlah penduduk hampir 2
juta orang dengan salah satu permasalahan yang perlu penanganan yaitu produksi
sampah mencapai 1.500 ton/hari.
Struktur organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang terdiri dari pejabat
struktural dan pejabat fungsional, sebagaimana diuraikan pada bagan berikut ini.
Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang, terdiri dari 4 (empat) bidang yaitu:
Bidang Tata Lingkungan; Bidang Pengaduan; Bidang Pencemaran Lingkungan; dan
Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Sampah Pengurangan sampah, pengelolaan
sampah, limbah B3. Jumlah Unit Pelaksana Teknis (UPT) sebanyak 4 UPT terdiri dari:
1. Pengelolaan Sampah TPA Rawa Kucing: 34,8 Ha
2. UPT Perbengkelan
3. UPT Pengelolaan Sampah Wilayah Barat
4. UPT Pengelolaan Sampah Wilayah Timur
Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang melaksanakan tugasnya mendukung
visi Walikota Tangerang yaitu terwujudnya kota tangerang yang sejahtera, berakhlakul
karimah dan berdaya saing dan salah satu misinya yaitu bersama meningkatkan
pembangunan sarana dan prasarana kota yang berkelanjutan dan berwawasan
Laporan Studi Lapangan_Kelompok D_PKP KLHK 2023 2
positif dari warga. Setelah semua warga berbondong - bondong memberikan sampah
pilahan, pengurus membuat program Kampungku Merdeka Sampah, yaitu untuk
mengelola sampah organik dan anorganik. Sampah organik yg tidak bau busuk
dijadikan pupuk organik cair, kompos, molase dan eco enzym.
Pengkhususan selanjutnya yaitu program satu rumah satu eco enzym. Setiap
habis makan buah, masukkan ke tempat eco enzym. Prosesnya sama dengan
menabung sampah organik. Yang ditabung kali ini adalah sampah dari kulit buah -
buahan yang nantinya akan diolah menjadi eco enzym. Produk lainnya dari kulit nanas
adalah Tepache, yaitu minuman probiotik alami hasil fermentasi kulit nanas, dicampur
dengan gula merah dan sereh.
Setelah kampung darling berkembang, instansi yang turut berkolaborasi yaitu
KLHK, dinas ketahanan pangan, dinas sosial, dll. Dinas lingkungan hidup Kota
Tangerang memberikan pendampingan secara intensif sebagai bentuk manajemen
mutu, pengawasan dan pengendalian. Disampaikan pula bahwa Bpk Bambang Irianto
sebagai motivator penggerak kampung darling, senantiasa memberikan motivasi baik
secara langsung melalui kunjungan maupun secara tidak langsung melalui media
sosial. Selanjutnya, penggerak Kampung Darling membuat: 1. Pojok baca; 2. Darling
reuse garden; 3. Taman Pendidikan Alquran
Tiga tahun lebih kini usia Kampung Darling, perubahan lingkungannya makin
tampak nyata dengan semangat gotong royong masyarakat. Sisi-sisi jalan yang
sebelumnya gersang, kini nampak hijau, tempat-tempat yang sebelumnya kumuh kini
sudah bersih dan mulai tertata. Urban farming yang dilakukan dengan swadaya dan
gotong royong menanam sayur mayur, budi daya anggur dan ikan lele/nila sebagai
salah satu usaha untuk menunjang ketahanan pangan kini sudah mulai dirasakan
manfaatnya oleh warga, dan tidak kalah penting adalah Bank Sampah Darling sebagai
sarana penanganan sampah juga berfungsi untuk menggerakkan ekonomi sirkular
ditingkat tapak dengan melakukan berbagai macam inovasi sosial yang menghadirkan
sumber kesejahteraan masyarakat
Kampung Darling dikomandoi oleh seorang Ketua RT bernama Sobirin, berhasil
meraih juara II Inovator Kampung Tematik Kategori Madya Tahun 2022 dalam lomba
yang digelar oleh Bappeda Kota Tangerang dan penghargaan pengelolaan sampah
terbaik dari Kementerian LHK Tahun 2023. Banyak hal-hal menarik yang bisa diungkap
dari keberhasilan Pak Sobirin dan warga RT 004 untuk mewujudkan Kampung Darling
ini, terutama mengenai strategi menerapkan unsur-unsur manajemen (6M) dan
penerapan POAC dalam organisasi. Beberapa kegiatan di Kampung Darling
ditunjukkan pada Gambar berikut.
Laporan Studi Lapangan_Kelompok D_PKP KLHK 2023 6
Key Success Factor yang dominan adalah tokoh berintegritas yang menjalankan
inovasi yaitu Walikota Tangerang dan Bapak Sobirin sebagai penggerak Kampung Darling.
Kepemimpinan yang kuat menjadi pemicu lahirnya ide-ide kreatif dan inovasi dalam
pelayanan publik. Program dapat berjalan baik apabila dilaksanakan oleh tim yang efektif,
dan tim efektif semestinya terdiri atas orang orang yang peduli dan memiliki komitmen yang
sama untuk mencapai tujuan. Pak Sobirin menjelaskan dalam proses mereka mencapai hasil
hingga sampai seperti sekarang, yang penting dalam tim adalah orang yang “suka rela,
dimana dia suka juga rela” . Orang yang kami pandang berperan besar untuk tercapainya
keberhasilan kampung darling adalah :
1. Ketua RT (Pak Sobirin). Pak Sobirin memiliki peran strategis untuk menjamin program
terlaksana dengan baik karena perannya yang melekat pada masyarakat sangat penting
untuk terus menerus menunjukan keteladanan dengan perbuatan dan membangun
karakter luwes untuk merangkul semua pihak sehingga program dapat berjalan
2. Pak Bambang Irianto, merupakan tokoh intelektual yang merupakan seorang akademisi
beradal dari kota malang Jawa Timur, secara rutin mendampingi masyarakat kampung
darling, membina pengembangan pengetahuannya serta membina motivasi
masyarakat.
3. Walikota, H.Arief R Wismansyah yang melek Digital, Generasi Z, merupakan pemimpin
perubahan, tokoh yang sangat berperan untuk meyiapkan regulasi dan supporting
kebijakan agar proses pembangunan masyarakat mandiri di kampung darling mendapat
apresiasi program dan anggaran. Program Unggulan Kota Tangerang: Bank Sampah;
Sedekah Sampah; Sekolah Adiwiyata; Wisata Edukasi; Program Kampung Iklim;
Sepakat Taat; Car Free Day (hari Minggu: 13 kecamatan melakukan aktivitas sesuai
arahan Walikota) secara nyata mendorong Kota Tangerang menjadi kota yang LIVE.
E. Lesson Learnt
Lesson learnt yang diperoleh dari studi lapangan di Kota Tangerang (Lokus
Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang dan Kampung Darling sebagai berikut:
1. Peran Kepemimpinan dan Kekuatan Kepemimpinan dalam Pelaksanaan
Pekerjaan.
Dalam pelayanan publik dan menciptakan lingkungan yang harmoni di Kota
Tangerang dengan jumlah penduduk yang mencapai 2 jt orang dengan luas ± 164 Km2,
Dinas Lingkungan Hidup menghadapi berbagai permasalahan lingkungan terutama
penanganan sampah. Berbagai terobosan, ide-ide kreatif dan inovasi diluncurkan
dalam bentuk kegiatan/ program kerja Dinas untuk kepuasan masyarakat demi
mewujudkan Kota Tangerang yang sejahtera, berakhlakul karimah dan berdaya saing
sesuai visi – misi Walikota 2019-2023.
Cita-cita mewujudkan Kota Tangerang menjadi kota yang LIVE, yaitu: Livable,
Investable, Visitable, dan E-Smart, memberi semangat bersama dari seluruh jajaran
aparatur pemerintah Kota Tangerang. Livable bermakna sebagai tempat hidup yang
layak huni bagi warganya, Investable yang berarti layak investasi, Visitable yaitu kota
yg layak untuk dikunjungi, dan E-Smart yakni kota yang memiliki fasilitas pelayanan
digital berupa smart apps Tangerang Live.
Didalam organisasi, cita-cita bersama ini harus digaungkan dan ditanamkan
kepada seluruh staf agar memiliki semangat yang sama, tujuan yang sama, untuk
kesejahteraan masyarakat dan bentuk cinta kepada tanah air, bangsa dan negara.
Penanaman nilai-nilai ini harus diikuti dengan keteladanan dari pemimpin seperti
dicontohkan oleh walikota Tangerang yang konsern terhadap perbaikan lingkungan
dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat serta integritas dan keteladanan dari
Pak Sobirin yang menggerakkan Kampung Darling.
7. Dukungan anggaran yang memadai didukung oleh leadership yang kuat. Kota
Tangerang sudah memilki Peraturan Daerah (Perda) tentang Pengelolaan Sampah
sehingga dengan adanya Perda penganggaran dapat dilakukan secara rutin. Inisiasi
Perda ini tentunya diawali oleh pemimpin (walikota) yang mendorong seluruh pihak
secara bersama memaknai pentingnya pengelolaan lingkungan Kota Tangerang
terutama penanganan sampah di Kota Tangerang. Demikian pula yang dilakukan Pak
Sobirin sebagai penggerak Kampung Darling yang terus berupaya mencari sumber-
sumber anggaran secara kreatif dan membangun jejaring.
8. Pelayanan publik digital dilakukan dengan mewujudkan aplikasi yang mudah diakses
oleh masyarakat. Kota Tangerang memiliki fasilitas pelayanan digital berupa smart
apps Tangerang Live. Semua pelayanan publik terkoneksi menjadi satu aplikasi dalam
genggaman