Anda di halaman 1dari 16

Pelatihan Kepemimpinan

Pengawas KLHK 2023

LAPORAN
KELOMPOK

STUDI LAPANGAN
KAMPUNG DARLING
Sudimara, Ciledug, Tangerang

Disusun oleh : Taufik Aulia,


Erwin Hardika Putra
Kelompok D
Atik Saraswati
Nyoman Gde Gita Yogi D
Vitri Ludiana H
Esi Susilo
Arief Budi Setiawan
Bambang Widiatmoko
Budi Edi Susanto
Eko Susanto
Laporan Studi Lapangan_Kelompok D_PKP KLHK 2023 1

A. Deskripsi Lokus
1. Profil Instansi Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang
Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang dibentuk berdasarkan Peraturan
Walikota Tangerang Nomor 144 Tahun 2021 tentang kedudukan, susunan organisasi,
tugas dan fungsi serta tata kerja lingkungan hidup. Keberadaan Dinas Lingkungan
Hidup sangatlah penting untuk mengelola permasalahan-permasalahan lingkungan di
Kota Tangerang yang memiliki wilayah ± 164 Km2 dengan jumlah penduduk hampir 2
juta orang dengan salah satu permasalahan yang perlu penanganan yaitu produksi
sampah mencapai 1.500 ton/hari.
Struktur organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang terdiri dari pejabat
struktural dan pejabat fungsional, sebagaimana diuraikan pada bagan berikut ini.

Gambar 1. Bagan Struktur Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang

Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang, terdiri dari 4 (empat) bidang yaitu:
Bidang Tata Lingkungan; Bidang Pengaduan; Bidang Pencemaran Lingkungan; dan
Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Sampah Pengurangan sampah, pengelolaan
sampah, limbah B3. Jumlah Unit Pelaksana Teknis (UPT) sebanyak 4 UPT terdiri dari:
1. Pengelolaan Sampah TPA Rawa Kucing: 34,8 Ha
2. UPT Perbengkelan
3. UPT Pengelolaan Sampah Wilayah Barat
4. UPT Pengelolaan Sampah Wilayah Timur
Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang melaksanakan tugasnya mendukung
visi Walikota Tangerang yaitu terwujudnya kota tangerang yang sejahtera, berakhlakul
karimah dan berdaya saing dan salah satu misinya yaitu bersama meningkatkan
pembangunan sarana dan prasarana kota yang berkelanjutan dan berwawasan
Laporan Studi Lapangan_Kelompok D_PKP KLHK 2023 2

lingkungan dengan sasaran meningkatnya kualitas lingkungan hidup. Untuk


mewujudkan visi dan misi tersebut, Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang membuat
program-program unggulan antara lain: Program Bank Sampah; Sedekah Sampah;
Sekolah Adiwiyata; Wisata Edukasi; Program Kampung Iklim; Sepakat Taat dan Car
Free Day.

Bank Sampah Sedekah Sampah Sekolah Adiwiyata

Wisata Edukasi Kampung Proklim

Sepakat Taat Car Free Day

Gambar 2. Program unggulan di bidang lingkungan


Laporan Studi Lapangan_Kelompok D_PKP KLHK 2023 3

Permasalahan sampah di Kota Tangerang, menjadikan kota ini terus berbenah


dan menemukan inovasi-inovasi baru seperti pengolahan sampah menjadi energi
listrik yang sedang dijajaki pengembangannya. Di sektor hulu pengelolaan sampah,
Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang meluncurkan aplikasi “SILACAK yang
merupakan aplikasi pengelola data tracking GPS armada pengangkut sampah.
Keberadaan aplikasi ini dapat membantu penertiban alokasi armada untuk
pengangkutan sampah di Kota Tangerang. Selain itu, masyarakat dapat melaporkan
lokasi sampah melalui aplikasi, yang akan direspon oleh petugas untuk mengangkut
sampah sesuai koordinat yang diberikan dengan menempatkan armada/ petugas
terdekat dari lokasi yang dilaporkan.
Dinas Lingkungan hidup terus berbenah menyesuaikan dengan kebutuhan
publik, hal ini didukung oleh peran aktif walikota yang sangat peduli dengan
pengembangan wilayahnya. Program-program yang diluncurkan untuk menciptakan
Kota Tangerang menjadi kota yang LIVE, yaitu: Livable, Investable, Visitable, dan E-
Smart. Livable bermakna sebagai tempat hidup yang layak huni bagi warganya,
Investable yang berarti layak investasi, Visitable yaitu kota yg layak untuk dikunjungi,
dan E-Smart yakni kota yang memiliki fasilitas pelayanan digital berupa smart apps
Tangerang Live. Semua pelayanan publik terkoneksi menjadi satu aplikasi dalam
genggaman.

2. Profil Kampung Darling


Kampung Darling yang berada di Sudimara Jaya, Ciledug, Tangerang memiliki
arti nama yang sangat indah. Nama Kampung Darling diambil dari sebuah akronim
DAR: Sadar dan LING: Lingkungan yang dibentuk pada tanggal 15 Juni 2019
bertepatan dengan 11 Syawal 1440 H. Dalam dalam Bahasa Inggris, Darling berarti
sayang. Ide/gagasan terbentuknya Kampung Darling tidak terlepas dari sebuah
program sosialisasi membangun Kampung Tematik yang diselenggarakan oleh
pemerintah Kota Tangerang, kala itu di Kelurahan Sudimara Jaya mendapat giliran
pada tanggal 15 Januari 2019 di Posyandu Janur Kuning RW.11 dengan menghadirkan
seorang narasumber yang handal di bidangnya yaitu Ir. H. Bambang Irianto dari
kampung 3G Glimbung Go Green Malang yang memberikan motivasi kepada
pengurus Kampung Darling. Inilah yang menjadi trigger bagi penggerak Kampung
Darling Sudimara Jaya.
Dengan berdirinya Kampung Darling ini memiliki manfaat dan tujuan yaitu:
a. Manfaat:
1) lingkungan menjadi tertata rapih, bersih, hijau dan asri;
2) keterampilan dan kesejahteraan masyarakat meningkat;
Laporan Studi Lapangan_Kelompok D_PKP KLHK 2023 4

3) kesadaran PHBS meningkat;


4) meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan dan kasih saying
antar sesamanya.
b. Tujuan:
Menjadi kampung yang layak huni dan masyarakatnya Sejahtera.

Struktur pengelola kampung darling ditunjukkan pada Gambar berikut.

Gambar 3. Struktur Pengelola Kampung Darling

Wawancara bersama Bpk. Sobirin, penggerak kampung darling di Kelurahan


Sudimara Jaya, mengemukakan bahwa tujuannya adalah menjadi kampung layak huni
dan masyarakat sejahtera. Langkah-langkah yang dilakukan adalah :
1. Menyusun rencana kerja aksi
2. Lahan tidur tak terurus dibersihkan dengan kerja bakti.
3. Membuat penghijauan yang murah meriah
4. Membuat rumah bibit
5. Menanam sawi, cabe, jahe, kangkung, kacang tanah, anggur, pakcoy
6. Budidaya ikan
7. Bank Sampah
Setahun berjalan, bank sampah tertatih tatih, mendapat banyak keluhan dan
tidak ada pendanaan. Penggerak mulai mencari inovasi mengajak masyarakat mau
memilah sampahnya. Tahun 2021, pengurus membuat program rumahku merdeka
sampah, yaitu dengan kupon belanja sebesar Rp 10.000 diberikan kepada masyarakat
yang mengumpulkan sampah pilahan ke bank sampah. Hal ini mendapat respon yang
Laporan Studi Lapangan_Kelompok D_PKP KLHK 2023 5

positif dari warga. Setelah semua warga berbondong - bondong memberikan sampah
pilahan, pengurus membuat program Kampungku Merdeka Sampah, yaitu untuk
mengelola sampah organik dan anorganik. Sampah organik yg tidak bau busuk
dijadikan pupuk organik cair, kompos, molase dan eco enzym.
Pengkhususan selanjutnya yaitu program satu rumah satu eco enzym. Setiap
habis makan buah, masukkan ke tempat eco enzym. Prosesnya sama dengan
menabung sampah organik. Yang ditabung kali ini adalah sampah dari kulit buah -
buahan yang nantinya akan diolah menjadi eco enzym. Produk lainnya dari kulit nanas
adalah Tepache, yaitu minuman probiotik alami hasil fermentasi kulit nanas, dicampur
dengan gula merah dan sereh.
Setelah kampung darling berkembang, instansi yang turut berkolaborasi yaitu
KLHK, dinas ketahanan pangan, dinas sosial, dll. Dinas lingkungan hidup Kota
Tangerang memberikan pendampingan secara intensif sebagai bentuk manajemen
mutu, pengawasan dan pengendalian. Disampaikan pula bahwa Bpk Bambang Irianto
sebagai motivator penggerak kampung darling, senantiasa memberikan motivasi baik
secara langsung melalui kunjungan maupun secara tidak langsung melalui media
sosial. Selanjutnya, penggerak Kampung Darling membuat: 1. Pojok baca; 2. Darling
reuse garden; 3. Taman Pendidikan Alquran
Tiga tahun lebih kini usia Kampung Darling, perubahan lingkungannya makin
tampak nyata dengan semangat gotong royong masyarakat. Sisi-sisi jalan yang
sebelumnya gersang, kini nampak hijau, tempat-tempat yang sebelumnya kumuh kini
sudah bersih dan mulai tertata. Urban farming yang dilakukan dengan swadaya dan
gotong royong menanam sayur mayur, budi daya anggur dan ikan lele/nila sebagai
salah satu usaha untuk menunjang ketahanan pangan kini sudah mulai dirasakan
manfaatnya oleh warga, dan tidak kalah penting adalah Bank Sampah Darling sebagai
sarana penanganan sampah juga berfungsi untuk menggerakkan ekonomi sirkular
ditingkat tapak dengan melakukan berbagai macam inovasi sosial yang menghadirkan
sumber kesejahteraan masyarakat
Kampung Darling dikomandoi oleh seorang Ketua RT bernama Sobirin, berhasil
meraih juara II Inovator Kampung Tematik Kategori Madya Tahun 2022 dalam lomba
yang digelar oleh Bappeda Kota Tangerang dan penghargaan pengelolaan sampah
terbaik dari Kementerian LHK Tahun 2023. Banyak hal-hal menarik yang bisa diungkap
dari keberhasilan Pak Sobirin dan warga RT 004 untuk mewujudkan Kampung Darling
ini, terutama mengenai strategi menerapkan unsur-unsur manajemen (6M) dan
penerapan POAC dalam organisasi. Beberapa kegiatan di Kampung Darling
ditunjukkan pada Gambar berikut.
Laporan Studi Lapangan_Kelompok D_PKP KLHK 2023 6

Gambar 4. Beberapa kegiatan dan kondisi di Kampung Darling yang bersih

B. Deskripsi Pelayanan Publik


Desa merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat
setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang
diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Oleh sebab itu desa dengan hak otonomi khusus bisa mengatur sendiri urusan pemerintah
dan kepentingan masyarakatnya termasuk terhadap proses penyelenggaraan pelayanan
publik. dengan berpedoman pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik.
Pelayanan publik yang menjadi kewenangan desa berupa pelayanan barang publik,
jasa publik serta pelayanan administratif. Hal itu sesuai dengan Pasal 5 Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Pelayanan barang publik meliputi
Laporan Studi Lapangan_Kelompok D_PKP KLHK 2023 7

pengadaan/penyaluran barang publik, termasuk sarana/prasarana yang ada di desa


dengan menggunakan sebagian atau seluruhnya anggaran yang bersumber dari APBN
dan/atau APBD maupun APBDes. Untuk pelayanan jasa publik meliputi penyediaan jasa
layanan oleh pemerintah desa yang pelaksanaanya menggunakan APBN dan/atau APBD
maupun APBDes sebagian atau seluruhnya. Sedangkan pelayanan administratif adalah
pelayanan pemerintah desa yang diwajibkan oleh negara dan diatur dalam peraturan
perundang-undangan dalam rangka mewujudkan perlindungan pribadi, keluarga,
kehormatan, martabat dan harta benda. Adapun contohnya, surat pernyataan penguasaan
fisik tanah yang di tanda tangani dan diregister kepala desa hingga camat setempat, surat
keterangan desa sebagai pengantar untuk persyaratan administrasi kependudukan,
pembuatan surat keputusan pengangkatan maupun pemberhentian perangkat desa dan
lain-lain.
Sebagai instansi penyelenggara layanan, pemerintah desa wajib menyusun dan
menetapkan standar pelayanan, membuat maklumat pelayanan, menempatkan
petugas/pelaksana layanan yang mumpuni atau berkompeten, menyediakan
sarana/prasaran dan/atau fasilitas pelayanan publik, membantu masyarakat dalam
memahami hak dan tanggung jawabnya sebagai pengguna layanan serta memberikan
pelayanan yang berkualitas sesuai dengan asas penyelenggaraan pelayanan publik. Hal
tersebut tidak mudah karena mindset masyarakat yang cenderung konservatif serta
beberapa tantangan pelayanan yang kadang masih muncul dalam proses tranformasinya.
Pada umumnya permasalahan pelayanan publik di desa adalah sebagai berikut:
1. kompetensi petugas layanan yang masih di bawah standar;
2. persepsi aduan masyarakat masih dipandang hal negatif;
3. adanya tendensi layanan, khususnya informasi yang kurang lengkap;
4. akses teknologi informasi bagi masyarakat masih terbatas;
5. pengelolaan layanan administratif yang tidak tertib;
6. terjadi gratifikasi dalam layanan publik;
7. masyarakat kurang memahami hak dan tanggung jawabnya sebagai pengguna layanan.
Menurut data Ombudsman RI pada tahun 2020, permasalahan desa yang diadukan
mencapai 286 aduan dengan instansi terlapor meliputi pemerintah desa dan BPD. Dari
data juga terlihat bahwa laporan terkait pelayanan desa dalam tiga tahun terakhir terus
menunjukkan peningkatan. Terhadap lingkup layanan yang dilaporkan didominasi lingkup
layanan administratif. Hal itu membuktikan bahwa banyak tantangan pelayanan publik yang
harus diantisipasi oleh kepala desa selaku pemimpin di tingkat desa. Kepala desa harus
mampu menjadi tauladan bagi perangkat dan warganya. Selain itu kepemimpinan melayani
yang visioner, berintegritas dan inovatif mampu menghadapi tantangan tersebut dengan
Laporan Studi Lapangan_Kelompok D_PKP KLHK 2023 8

terobosan gagasan kreatif demi kemakmuran masyarakatnya. Salah satunya adalah


pengembangan layanan publik berbasis IT.
Pelayanan publik dewasa ini telah berkembang ke arah digital. Bahkan pada saat
pandemi covid menjadi momentum untuk percepatan layanan publik digital. Hampir semua
instansi pemerintah meluncurkan layanan publik digital. Langkah-langkah untuk
mewujudkan tranformasi layanan publik digital diantaranya:
1. beradaptasi dengan perubahan yang ada;
2. memaksimalkan penggunaan teknologi;
3. meningkatkan kapasitas penyelegaraan pelayanan publik;
4. kolaborasi pemanfaatan dan literasi data antar unit/instansi.
Dengan berkembangnya inovasi layanan publik diharapkan asas-asas
penyelenggaraan pelayanan publik sebagaimana diamanatkan Pasal 4 Undang-undang
No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dapat terwujud sampai ke tingkat desa.
Mengadopsi pengalaman dari Kelurahan Sudimara Jaya Kecamatan Ciledug Kota
Tangerang, maka upaya masyarakat dan perangkat desa dalam pelayanan publik
diwujudkan dengan tema sadar lingkungan. Layanan publik yang diberikan oleh Bapak
Sobirin selaku Ketua RT termasuk pelayanan jasa publik. Beliau memberikan contoh
langsung dan pembimbingan terhadap warganya agar menjaga kebersihan lingkungan.
Dengan mengedepankan asas gotong royong, secara perlahan masyarakat berperan aktif
dalam KSM Darling (Kampung Sejahtera Mandiri Sadar Lingkungan). Layanan publik pun
berkembang berupa Bank Sampah. Pengelolaan layanan ini sempat tersendat pada tahun
pertama, namun dengan keteguhan hati pengurusnya, maka sampai tahun ini mampu
melayani sampah anorganik dari warga sebanyak 25 ton dalam setahun. Dari layanan
sampah anorganik ini diperoleh pendapatan sekitar 90 juta yang terbagi ke nasabah
sebesar 70% dan ke pengelola sebesar 30%. Masyarakat yang merasakan manfaat dari
layanan ini mendukung gagasan kreatif pengurusnya untuk pengembangan usaha,
diantaranya pembuatan minuman probiotik, pembuatan ecoenzym, penanaman sayuran
dan buah, serta budidaya lele. Inovasi ini berfungsi pula untuk edukasi kepada masyarakat
dalam memanfaatkan peluang di sekitarnya.
Keberhasilan layanan publik KSM Darling dibuktikan pula dengan berbagai
penghargaan dan bantuan yang diterimanya. KSM Darling telah memanfaatkan teknologi
dalam layanan publiknya yang disalurkan lewat internet. Layanan publiknya termasuk
dalam kategori layanan informasi dan layanan pelanggan. Media yang dimanfaatkan
diantaranya website, whatsapps, IG, dan facebook.
Dengan demikian diharapkan program layanan publik Bank Sampah ini dapat
diadopsi di daerah lain melalui tahapan:
Laporan Studi Lapangan_Kelompok D_PKP KLHK 2023 9

1. Tahap Awareness (Kesadaran) yaitu tahap dimana seseorang mengetahui atau


tidaknya akan suatu inovasi.
2. Tahap Evaluations (Evaluasi) yaitu tahap seseorang mulai berpikir dan menilai layanan
yang akan diadopsi.
3. Tahap Trial (Mencoba) yaitu tahap seseorang melakukan suatu keputusan terhadap
inovasi tersebut.
4. Tahap Adopsi yaitu tahap dimana seseorang memastikan atau menginformasikan
keputusan yang akan diambilnya sehingga memulai perilaku baru.

C. Key Succes Factor (KSF)


Faktor penentu kesuksesan adalah gol utama yang harus dipenuhi organisasi untuk
mencapai tujuan strategis. Key Success Factors (KSF) merupakan faktor – faktor kunci
yang penting bagi pengelola kegiatan untuk menunjang keberhasilan tujuan yang telah
ditetapkan dan berasal dari lingkungan (internal maupun eksternal) pengelola itu sendiri.
Setiap lokus yang satu dengan lokus yang lain memiliki KSF yang berbeda. Pada lokus
Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang yang memiliki SDM memadai, sarana dan
prasarana, serta Kepemimpinan Walikota yang peduli dengan lingkungan menjadi kunci
kesuksesan pelaksanaan pelayanan dibidang lingkungan hidup di Kota Tangerang.
Selanjutnya KSF diidentifikasi untuk membuat keputusan dalam menentukan
variabel–variabel mana yang penting dan yang kurang penting dalam mencapai dan
mempertahankan keunggulan kompetitif. Dengan mengidentifikasi KSF secara tepat, maka
pimpinan organisasi dapat mengetahui kelebihan atau kekurangan yang dimiliki oleh
organisasinya. Selain itu untuk dapat bertahan, maka pimpinan juga harus melakukan
perbaikan–perbaikan terhadap kinerjanya yang kurang memuaskan berdasarkan hasil
analisis terhadap faktor kunci keberhasilan. Kesalahan dalam melakukan
pengidentifikasian variabel-variabel kritis dalam jangka panjang akan mempengaruhi
keberhasilan suatu kegiatan dalam menciptakan keunggulan bersaing, oleh karena itu jika
suatu organisasi dapat mengidentifikasi KSF dengan tepat, maka perencanaan strategis
yang dibuat akan sangat menunjang organisasi dalam mencapai tujuannya.
Faktor-faktor Tipe KSF ada dua, yaitu:
1) faktor internal yang merupakan faktor-faktor yang dapat dipengaruhi oleh aktivitas
manajemen kegiatan, seperti misalnya: biaya, kualitas, sumber daya manusia dan jasa;
2) faktor eksternal yang merupakan faktor-faktor yang tidak dapat dipengaruhi oleh
aktivitas manajemen kegiatan, seperti kebijakan pemerintah, pasar, perubahan teknologi
dan sebagainya.
Berdasarkan data yang diperoleh, identifikasi KSF di Kampung Darling
sebagaimana ditunjukkan pada Tabel berikut.
Laporan Studi Lapangan_Kelompok D_PKP KLHK 2023 10

Tabel 1. Key Success Factors Kampung Darling


Key Factors Internal Eksternal
Pendukung 1. Memiliki pengurus dengan daya juang tinggi, kemauan belajar dan 1. Trigger dari Ir. Bambang Irianto penggerak Kampung 3G Malang
mengadopsi dari kemajuan ditempat lain seperti kampung 3G yang memfasilitasi Kampung darling.
Malang Binaan Bapak Ir. Bambang Irianto, kemampuan teknis dan 2. Dukungan dari Pemerintah Kota Tangerang dari sisi kebijakan
berinovasi. Pak Sobirin selaku Ketua kelompok memiliki integritas dan pembiayaan
sehingga menjadi teladan warganya dan memicu terbentuknya 3. Dukungan dari CSR seperti Coca Cola dll
sistem kepercayaan (belief system) di Kampung Darling 4. Koordinasi yang baik dengan instansi dan aparat pemerintah
2. Karakter stereotip warga RT.4 RW.11 Kelurahan Sudimara Jaya, (RW, Lurah dan tokoh masyarakat)
Kecamatan Ciledug yang menurut ketua RT 4 didominasi warga 5. Bimbingan teknis, konsultasi, monitoring dan evaluasi dari
dengan etnis jawa. Sehingga mudah untuk melakukan komunikasi instansi Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang
antar warga karena kedekatan budaya dan linguistik 6. Organisasi Perangkat Daerah terkait juga turut serta membangun
3. Lingkungan dengan mayoritas warganya tidak memiliki pekerjaan iklim kondusif sehingga terbentuknya lingkungan yang sehat,
tetap menjadikan salah satu fator mudah munculnya pop up aman, mandiri dan kreatif. Program Kampung tematik menjadi
kreatifitas untuk memenuhi kebutuhan hidup. Menurut Pak Sobirin pemantik munculnya ide bank sampah di kampung darling
lebih dari 60% warganya bekerja serabutan dan hanya 10% saja 7. Terdapat pasar yang menampung penjualan hasil pemilahan
yang tercatat sebagai ASNMotivasi inisiator/ketua kepada anggota sampah, budidaya sayur dan ikan lele namun sampai saat ini
pokja menjadi salah satu faktor KSF, motivasi yang ditanamkan belum bisa berproduksi keluar masih sebatas dijual untuk
kepada anggota akan memunculkan inovasi menghasilkan produk penduduk lokal karena masih proses sertifikasi produk.
– produk unggulan yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
4. Kesadaran masyarakat yang tinggi/ kesadaran kolektif warga mau
menerima saran dan masukan; segera memperbaiki kekeliruan;
fleksibel dan beradaptasi;
5. Memiliki strategi pemasaran pelayanan; dan mengikuti
perkembangan teknologi
6. Memiliki prosedur yang sudah dapat diterapkan terkait pengelolaan
bank sampah, budidaya sayuran aquaponik dan budidaya air
tawar.
Penghambat 1. Motivasi masyarakat sekitar masih berorientasi pada pemasukan 1. Perubahan harga pasar yang dapat mempengaruhi motivasi
finansial belum memiliki kesadaran lingkungan yang murni. masyarakat di Kampung Darling
2. Pengetahuan yang tidak merata sehingga dimungkinkan tidak 2. Kebijakan Pemkot Tangerang yang dapat berubah karena
berkelanjutan jika salah satu pengurus berpengaruh pindah tempat perubahan politis/ pergantian walikota sebagai tokoh sentral
3. Regenerasi belum berjalan, generasi muda di dalam masyarakat 3. Mindset keproyekan dalam bantuan atau investasi luar yang
yang enggan melanjutkan kegiatan Kampung Darling tidak berorientasi pembangunan kemandirian berkelanjutan
Laporan Studi Lapangan_Kelompok D_PKP KLHK 2023 11

Key Success Factor yang dominan adalah tokoh berintegritas yang menjalankan
inovasi yaitu Walikota Tangerang dan Bapak Sobirin sebagai penggerak Kampung Darling.
Kepemimpinan yang kuat menjadi pemicu lahirnya ide-ide kreatif dan inovasi dalam
pelayanan publik. Program dapat berjalan baik apabila dilaksanakan oleh tim yang efektif,
dan tim efektif semestinya terdiri atas orang orang yang peduli dan memiliki komitmen yang
sama untuk mencapai tujuan. Pak Sobirin menjelaskan dalam proses mereka mencapai hasil
hingga sampai seperti sekarang, yang penting dalam tim adalah orang yang “suka rela,
dimana dia suka juga rela” . Orang yang kami pandang berperan besar untuk tercapainya
keberhasilan kampung darling adalah :
1. Ketua RT (Pak Sobirin). Pak Sobirin memiliki peran strategis untuk menjamin program
terlaksana dengan baik karena perannya yang melekat pada masyarakat sangat penting
untuk terus menerus menunjukan keteladanan dengan perbuatan dan membangun
karakter luwes untuk merangkul semua pihak sehingga program dapat berjalan
2. Pak Bambang Irianto, merupakan tokoh intelektual yang merupakan seorang akademisi
beradal dari kota malang Jawa Timur, secara rutin mendampingi masyarakat kampung
darling, membina pengembangan pengetahuannya serta membina motivasi
masyarakat.
3. Walikota, H.Arief R Wismansyah yang melek Digital, Generasi Z, merupakan pemimpin
perubahan, tokoh yang sangat berperan untuk meyiapkan regulasi dan supporting
kebijakan agar proses pembangunan masyarakat mandiri di kampung darling mendapat
apresiasi program dan anggaran. Program Unggulan Kota Tangerang: Bank Sampah;
Sedekah Sampah; Sekolah Adiwiyata; Wisata Edukasi; Program Kampung Iklim;
Sepakat Taat; Car Free Day (hari Minggu: 13 kecamatan melakukan aktivitas sesuai
arahan Walikota) secara nyata mendorong Kota Tangerang menjadi kota yang LIVE.

D. Keberlangsungan Keunggulan Strategi Pengawasan atau Pengendalian


Pelaksanaan Pelayanan Publik
Keberlangsungan keunggulan strategi pengawasan atau pengendalian
pelaksanaan pelayanan publik sebagi berikut:
1. Transparansi penerimaan dan penggunan anggaran. Pengurus Kampung Darling
Desa Sudimara Jaya selalu membukukan dan menginformasikan kondisi keuangan
kepada anggota sebagai bentuk transparansi dalam rangka pengawasan dan
pengendalian keberlangsungan program pengelolaan sampah di Kampung Darling.
Laporan Studi Lapangan_Kelompok D_PKP KLHK 2023 12

Gambar 1. Neraca Keuangan dan Laporan Bank Sampah Darling


tahun 2022-2023

2. Upaya mengedukasi masyarakat untuk keberlangsungan program secara terus


menerus dan konsisten.Upaya edukasi terkait pengelolaan sampah dilakukan terus
menerus oleh pengurus kepada masyarakat untuk menggugah kesadaran dan
meningkatkan pemahaman masyarakat guna memastikan keberlangsungan
pengelolaan sampah di kampung darling (pengawasan melekat).
3. Adanya bimbingan dari Dinas Lingkungan Hidup untuk menjaga keberlangsungan
program dan kegiatan. Bimbingan dan monitoring secara berkala (setiap satu bulan
sekali) dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang untuk membantu
kelompok dalam pelaksanaan pengelolaan sampah.
4. Melakukan ujicoba sampai mendapatkan produk dengan kualitas terbaik dengan harga
terjangkau. Produk-produk yang dihasilkan dari kegaitan pengelolaan sampah
dilakukan pengujian untuk memastikan produk memenuhi kualitas / mutu terbaik
namun dengan harga yang masih bisa terjangkau untuk dipasarkan.
5. Menerima saran masukan dari berbagai pihak sebagai upaya perbaikan kualitas, baik
produk dan lingkungan.
Laporan Studi Lapangan_Kelompok D_PKP KLHK 2023 13

E. Lesson Learnt
Lesson learnt yang diperoleh dari studi lapangan di Kota Tangerang (Lokus
Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang dan Kampung Darling sebagai berikut:
1. Peran Kepemimpinan dan Kekuatan Kepemimpinan dalam Pelaksanaan
Pekerjaan.
Dalam pelayanan publik dan menciptakan lingkungan yang harmoni di Kota
Tangerang dengan jumlah penduduk yang mencapai 2 jt orang dengan luas ± 164 Km2,
Dinas Lingkungan Hidup menghadapi berbagai permasalahan lingkungan terutama
penanganan sampah. Berbagai terobosan, ide-ide kreatif dan inovasi diluncurkan
dalam bentuk kegiatan/ program kerja Dinas untuk kepuasan masyarakat demi
mewujudkan Kota Tangerang yang sejahtera, berakhlakul karimah dan berdaya saing
sesuai visi – misi Walikota 2019-2023.
Cita-cita mewujudkan Kota Tangerang menjadi kota yang LIVE, yaitu: Livable,
Investable, Visitable, dan E-Smart, memberi semangat bersama dari seluruh jajaran
aparatur pemerintah Kota Tangerang. Livable bermakna sebagai tempat hidup yang
layak huni bagi warganya, Investable yang berarti layak investasi, Visitable yaitu kota
yg layak untuk dikunjungi, dan E-Smart yakni kota yang memiliki fasilitas pelayanan
digital berupa smart apps Tangerang Live.
Didalam organisasi, cita-cita bersama ini harus digaungkan dan ditanamkan
kepada seluruh staf agar memiliki semangat yang sama, tujuan yang sama, untuk
kesejahteraan masyarakat dan bentuk cinta kepada tanah air, bangsa dan negara.
Penanaman nilai-nilai ini harus diikuti dengan keteladanan dari pemimpin seperti
dicontohkan oleh walikota Tangerang yang konsern terhadap perbaikan lingkungan
dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat serta integritas dan keteladanan dari
Pak Sobirin yang menggerakkan Kampung Darling.

2. Kemampuan/ kepekaan pimpinan dan tokoh-tokoh kunci dalam mendiagnosa


permasalahan dan menemukan inovasi.
Kemampuan tokoh-tokoh kunci dalam mendiagnosa permasalahan dan
menemukan solusi menjadi key succes faktor penting dalam pelayanan publik seperti
yang ditunjukkan oleh kemampuan walikota melihat permasalahan lingkungan di Kota
Tangerang dan membandingkan dengan pencapaian ditempat lain dengan
mengadopsi dan mengadaptasi sesuai kondisi Kota Tangerang. Demikian pula dengan
kepekaan Penggerak Kampung Darling (Pak Sobirin) yang mampu mendiagnosa
lingkungan eksternal dan internal kampungnya. Lingkungan yang beliau pimpin adalah
daerah yang rawan banjir karena berada pada daerah cekungan sehingga apabila
sampah tidak ditangani dengan baik akan mendatangkan permasalahan lingkungan.
Laporan Studi Lapangan_Kelompok D_PKP KLHK 2023 14

Pemahaman terhadap Kondisi internal masyarakat warga RT.4 RW.11 Kelurahan


Sudimara Jaya, Kecamatan Ciledug yang didominasi warga etnis jawa, sehingga
mudah untuk melakukan komunikasi antar warga karena kedekatan budaya dan
linguistik. Kemampuan mendiagnosa ini menjadi modal dasar dalam menelurkan ide-
ide kreatif.

3. Kreatifitas dalam Pelayanan


Diagnosa yang tepat untuk melahirkan kreatifitas yang tepat sasaran seperti yang
dilakukan oleh Walikota Tangerang dan Penggerak Kampung Darling. Kreatifitas
dalam pelayanan yang dilakukan Kota Tangerang dengan cita-cita mewujudkan Kota
Tangerang menjadi kota yang LIVE, yaitu: Livable, Investable, Visitable, dan E-Smart
berawal dari diagnosa terhadap kondisi lingkungan. Cita-cita mewujudkan Kota LIVE
diimplementasikan melalui berbagai program seperti : Program Bank Sampah;
Sedekah Sampah; Sekolah Adiwiyata; Wisata Edukasi; Program Kampung Iklim;
Sepakat Taat dan Car Free Day. Demikian pula dengan Kampung Darling, Pak Sobirin
melakukan kreatifitas yang tepat dengan mengadopsi Kampung 3G Glimbung Go
Green Malang yang disosialisaikan oleh Pak Ir. H. Bambang Irianto (tokoh yang
mentrigger Kampung Darling) serta melakukan kreatifitas lain sesuai kebutuhan dan
kemampuan masyarakat yang dipimpinnya. Kreatifitas yang ditunjukkan kedua tokoh
ini terus bergulir menyesuaikan dengan dinamika yang ada sehingga tetap adaptif dan
memberi manfaat.

4. Membangun tim efektif


Pencapaian inovasi yang dilakukan harus didukung dengan kerja tim seperti yang
dilakukan oleh Pak Sobirin di Kampung Darling yang mampu menggerakkan tim efektif
untuk menjalankan inovasi yang diadopsi dari daerah lain yang sudah berhasil. Pak
Sobirin selaku penggerak Kampung Darling membagi peran dan mengkoordinasikan
kegiatan dengan efektif. Kampung Darling memiliki struktur organisasi serta
melakukan koordinasi yang baik dengan pemerintah setempat (Kelurahan, Dinas
Lingkungan Hidup dan Dinas terkait)

5. Komunikasi dalam Pelayanan Publik yang diwujudkan melalui kolaborasi antar


instansi menjadi salah satu kunci keberhasilan program-program yang dilakukan oleh
Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang. Kota Tangerang yang sebelumnya menjadi
Kota terjorok kedua Indonesia berubah menjadi Kota yang mendapatkan penghargaan
adipura. Perubahan ini tentunya dilakukan dengan komunikasi yang baik antar
stakeholders dan sangat ditentukan oleh kemampuan komunikasi pimpinan dalam hal
Laporan Studi Lapangan_Kelompok D_PKP KLHK 2023 15

ini Walikota Tangerang yang mampu mendorong, memotivasi dan menggerakkan


seluruh stakeholders secara bersama mewujudkan cita-cita Kota Tangerang sebagai
Kota LIVE.

6. Perencanaan Pelayanan Publik. Seluruh program kegiatan dilakukan melalui satu


pintu (melalui Bappeda Kota Tangerang) sehingga tidak terjadi satu lokus
mendapatkan 2 atau lebih kegiatan dalam tahun yang sama. Hal ini merupakan
perwujudan bagaimana perencanaan pelayanan publik dilakukan secara tertib.

7. Dukungan anggaran yang memadai didukung oleh leadership yang kuat. Kota
Tangerang sudah memilki Peraturan Daerah (Perda) tentang Pengelolaan Sampah
sehingga dengan adanya Perda penganggaran dapat dilakukan secara rutin. Inisiasi
Perda ini tentunya diawali oleh pemimpin (walikota) yang mendorong seluruh pihak
secara bersama memaknai pentingnya pengelolaan lingkungan Kota Tangerang
terutama penanganan sampah di Kota Tangerang. Demikian pula yang dilakukan Pak
Sobirin sebagai penggerak Kampung Darling yang terus berupaya mencari sumber-
sumber anggaran secara kreatif dan membangun jejaring.

8. Pelayanan publik digital dilakukan dengan mewujudkan aplikasi yang mudah diakses
oleh masyarakat. Kota Tangerang memiliki fasilitas pelayanan digital berupa smart
apps Tangerang Live. Semua pelayanan publik terkoneksi menjadi satu aplikasi dalam
genggaman

9. Menjalankan manajemen mutu, manajemen pengawasan dan pengendalian


pelaksanaan pekerjaan dengan melakukan rapat tanpa terikat waktu (WAG yag
dilakukan walikota) kepada OPD di Kota Tangerang. Program-program kegiatan di
Kota Tangerang telah memiliki SOP sehingga manajemen mutu, pengawasan dan
pengendalian pelaksanaan dapat dilaksanakan secara terukur.

Anda mungkin juga menyukai