Anda di halaman 1dari 19

RANCANGAN AKSI PERUBAHAN

KINERJA PELAYANAN PUBLIK

Implementasi Aplikasi Sistem Informasi Pelayanan


Validasi Online Surat Setoran Pajak Daerah Bea
Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (SSPD BPHTB)
Pada Badan Pendapatan Daerah Kota Bekasi

OLEH :
MULYADI LATIEF, S.Sos, MM
NIP : 19820205 201001 1 003

PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR


ANGKATAN I

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI JAWA BARAT
TAHUN 2021

1
LEMBAR PERSETUJUAN RANCANGAN AKSI PERUBAHAN (RAP)
KINERJA PELAYANAN PUBLIK

JUDUL : IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM INFORMASI


PELAYANAN VALIDASI SURAT SETORAN
PAJAK DAERAH BEA PEROLEHAN HAK ATAS
TANAH DAN BANGUNAN ONLINE PADA BADAN
PENDAPATAN DAERAH KOTA BEKASI

NAMA : MULYADI LATIEF, S.Sos, MM

NIP : 19820205 201001 1 003

GOLONGAN/PANGKAT : PENATA ( III/c)

JABATAN : KEPALA BIDANG PELAYANAN, PELAPORAN DAN


SISTEM

UNIT KERJA : BADAN PENDAPATAN DAERAH

Disetujui untuk diimplementasikan dalam Aksi Perubahan untuk selanjutnya


diujikan dalam Seminar Laporan Aksi Perubahan Kinerja Pelayanan Publik di
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Barat.

Bekasi, April 2021

Coach, Penguji

_-_________________________. _______________________
NIP. NIP.

2
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirohim,

Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanawata’ala atas


segala kenikmatan yang telah diberikannya dan atas kehendak-Nyalah penulis
dapat menyelesaikan Rancangan Aksi Perubahan dengan judul Implementasi
Aplikasi Sistem Informasi Pelayanan Validasi Surat Setoran Pajak Daerah Bea
Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan Online Pada Badan Pendapatan
Daerah Kota Bekasi, sebagai salah satu rangkaian kurikulum Pelatihan
Kepemimpinan Administrator yang dilaksanakan oleh Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Barat Tahun 2021.

Demikian Rancangan Aksi Perubahan ini semoga dapat menjadi bahan


pertimbangan dan mendapat masukan dari semua pihak.

Bekasi, Oktober 2021

Penyusun

Mulyadi Latief, S.Sos. MM

3
DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar.........................................................................................i

Daftar Isi .............................................................................................ii


Bab I Pendahuluan.................................................................................5
1.1.Latar Belakang .............................................................................5

1.2.Tujuan ..........................................................................................7

1.3.Manfaat ........................................................................................7

1.3.1. Manfaat Bagi Organisasi ……………………………………..7

1.3.2. Manfaat Bagi Stakholders ……………………………………7

1.3.3 Manfaat Bagi Masyarakat ……………………………………8

1.4. Output dan Outcome …………………………………………………?

Bab II Profil Kinerja Pelayanan Organisasi .........................................7

2.1. Kondisi Kegiatan Pelayanan ………………………………………..?

2.2. Identifikasi dan Analisis Masalah Pelayanan...............................10

2.3. Strategi Penyelesaian melalui Terobosan/Inovasi............................10

A. Tahapan Kegiatan...............................................................................11

B. Sumberdaya (Peta dan Pemanfaatan)...............................................11

C. Manajemen Pengendalian Mutu Pekerjaan........................................17

4
Bab I Pendahuluan
1.1.Latar Belakang
Fiskal daerah adalah salah satu kebijakan pemerintah pusat dalam rangka
pelaksanaan kebijakan otonomi daerah dengan tujuan agar daerah mempunyai
sumber pembiayaan secara mandiri dalam menjalankan pembangunan sesuai
dengan karakteristik yang dimiliki daerah tersebut. Kemandirian daerah dalam
membiayai secara mandiri salah satunya dengan kewenangan dalam memungut
pajak daerah. Pajak Daerah adalah salah satu sumber penerimaan Pemerintah
Daerah yang diatur oleh konstitusi negara dalam Undang – undang nomor 28
Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD). Dalam ketentuan
tersebut diatur mengenai jenis pungutan yang sah sebagai sumber Pendapatan
Asli Daerah (PAD), dimana Pemerintah Provinsi diberikan wewenang untuk
memungut 5 jenis pajak dan Pemerintah Kota/Kabupaten diberikan kewenangan
untuk memungut 11 jenis pajak. Undang – undang ini diterbitkan oleh Pemerintah
Pusat bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) didalamnya dengan semangat
memberikan ruang yang luas dalam pelaksanaan desentralisasi fiskal sebagai
dasar hukum untuk memperkuat kemandirian daerah dalam membangun
wilayahnya. Pemerintah Daerah Kota Bekasi sebagai salah satu daerah yang
secara geografis menjadi salah satu pintu masuk menuju ibukota negara yaitu
Jakarta mengalami perkembangan cukup pesat. Hal ini tercermin dalam data
Produk Domestik Bruto (PDRB) menjadi salah satu indikator ekonomi yang dapat
dilihat dari Tabel 1 yang menunjukan PDRB dalam kurun waktu 4 tahun dari tahun
2017 s.d tahun 2020.

Tabel 1
Pertumbuhan ekonomi Kota Bekasi, 2016-2019
Uraian 2017 2018 2019
PDRB atas dasar harga berlaku (Rp) dalam Triliun rupiah 83.33 90.98 98.21
PDRB atas dasar harga konstan tahun 2010 (Rp) dalam
62.20 65.84 69.40
Triliun
PDRB per Kapita atas dasar harga berlaku (Rp) dalam
29.14 31.03 32.69
juta
Pertumbuhan ekonomi (%) 6.09 5.73 5.41
Sumber: BPS Kota Bekasi, 2020

5
Kota Bekasi sebagai daerah yang secara ekonomi terus tumbuh dengan
potensi besar yang dimiliki dari sektor jasa dan perdagangan, saat ini melalui berbagai
macam kebijakan berusaha seoptimal mungkin untuk terus meningkatkan jumlah
Penerimaan Asli Daerah (PAD) sebagai sumber pendapatan untuk menopang
pembiayaan pembangunan dan memperbesar kemandirian fiskal. Salah satu sektor
pajak yang masih terus berkembang dan menjadi sumber penerimaan pajak terbesar
adalah Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Hal ini terlihat dari
data penerimaan BPHTB di Kota Bekasi yang selalu meningkat dari tahun ke tahun
sebagaimana terlihat dalam table 2.

Tabel 2
Target dan realisasi Pajak Daerah BPHTB Kota Bekasi 2017 - 2020
Uraian 2017 2018 2019 2020
Target (Rp) 381.738.842.300 400.211.207.169 440.211.207.169 392.973.712.306
Realisasi (Rp) 444.913.068.974 454.255.516.465 467.554.231.133 397.277.765.035
Capaian Target (%) 116.55% 113.50% 106.19% 101.09%
Sumber : LKPD Kota Bekasi, 2017 - 2020

Salah satu upaya Pemerintah Kota Bekasi dalam meningkatkan penerimaan


pajak daerah BPHTB adalah dengan melakukan optimalisasi kepatuhan wajib pajak
dengan memberikan pelayanan validasi SSPD BPHTB sebagai mekanisme penelitian
dan uji kebenaran atas penghitungan, pembayaran dan pelaporan yang dilakukan oleh
wajib pajak. Dasar pelaksanan penelitian SSPD BPHTB tertuang dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 55 Tahun 2016 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Pemungutan Pajak, Pemerintah Kota Bekasi menindaklanjuti dengan adanya
Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2019 tentang Pajak Daerah dan Keputusan
Walikota Nomor : 973/Kep.348-Bapenda/VIII/2019 tentang Pedoman Pengelolaan Bea
Perolehan Ha katas Tanah dan Bangunan. Dalam implementasinya, Badan
Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bekasi selaku Organisasi Perangkat Daerah
(OPD) yang diberikan tugas untuk melaksanakan pelayanan tersebut secara aktif
merumuskan strategi pelayanan validasi SSPD BPHTB agar menjadi lebih optimal,
efektif, efisien dan menimbulkan dampak peningkatan kepatuhan wajib pajak dalam
menghitung, membayar dan melaporkan BPHTB yang disetor.
Berdasarkan pemikiran sebagaimana dikemukakan di atas, maka kegiatan
Implementasi Sistem Informasi Pelayanan Validasi Surat Setoran Pajak Daerah Bea
Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (SSPD BPHTB) Online merupakan salah
satu strategi yang penting dan sangat relevan untuk meningkatkan penerimaan pajak
daerah BPHTB di Kota Bekasi.

6
1.2. Tujuan
a. Jangka pendek
Terwujudnya regulasi yang menjadi petunjuk teknis pelaksanaan pelayanan
validasi SSPD BPHTB online yang menjadi rujukan bagi pembuatan aplikasi
system informasi validasi SSPD BPHTB online dan penggunaannya baik oleh
fiscus maupun wajib pajak;
b. Jangka menengah
Tersedianya aplikasi Sistem Informasi Pelayanan Validasi Surat Setoran Pajak
Daerah Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan Online Pada Badan
Pendapatan Daerah Kota Bekasi;
c. Jangka panjang
Integrasi Aplikasi Sistem Informasi Pelayanan Validasi Surat Setoran Pajak
Daerah Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan Online dengan sistem
informasi pengelolaan pajak daerah lainnya..

1.3. Manfaat
Manfaat aksi perubahan Implementasi Sistem Informasi Pelayanan Validasi
Surat Setoran Pajak Daerah Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan
Online, diharapkan dapat memberikan konstribusi sebagai berikut :
1.3.1. Pihak Internal
- Pelayanan validasi SSPD BPHTB menjadi lebih cepat dan efektif karena
dilaksanakan full online dan tanpa tatap muka;
- Efisiensi anggaran cetakan formulair SSPD BPHTB, ATK serta sarana
lainnya karena system ini sepenuhnya dilaksanakan secara paperless;
- Mendukung paya pemerintah dalam melaksanakan pencengahan
penyebaran bahaya virus covid19 pada masa pandemic saat ini;
- Peningkatan kepatuhan wajib pajak sehingga dapat mengoptimalkan
penerimaan pajak BPHTB.
1.3.2. Pihak Eksternal/Stakholder
- Memberikan perluasan akses pelayanan yang lebih mudah dijangkau oleh
wajib pajak;
- Efisiensi dari segi waktu dan biaya serta peningkatan kecepatan waktu
layanan;

7
1.3.3. Manfaat Bagi Masyarakat

1.4. Output dan Outcome

8
Bab II Profil Kinerja Pelayanan
Badan Pendapatan Daerah Kota Bekasi sebagai Organisasi Perangkat Daerah
yang diamanahkan untuk melakukan pemungutan pajak daerah sesuai dengan
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
dibentuk dengan dasar Peraturan Walikota Nomor 66 Tahun 2016 sebagaimana
diubah melalui Peraturan Walikota Nomor 14 tahun 2019 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi sera Tata Kerja Pada Badan
pendapatan Daerah Kota Bekasi dengan struktur organisasi sebagai berikut :

Gambar 1
Struktur Organisasi Badan Pendapatan Daerah Kota Bekasi

Dalam Peraturan Walikota Nomor 66 Tahun 2016 sebagaimana diubah melalui


Peraturan Walikota Nomor 14 tahun 2019 salah satu unsur dalam Badan Pendapatan
Daerah Kota Bekasi adalah Bidang Pelayanan, Pelaporan dan Sistem diantaranya
yaitu :
1. Bidang Pelayanan, Pelaporan dan Sistem mempunyai tugas membantu Kepala
Badan dalam memimpin, mengendalikan, dan mengkoordinasikan perumusan
kebijakan teknis dan pelaksanaan urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Badan yang meliputi pelayanan administrasi pajak dan retribusi
daerah,pelaporan dan pembukuan serta sistem dan informasi untuk mencapai
pelaksanaan teknis urusan di bidangnya.
2. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Pelayanan, Pelaporan dan Sistemmempunyai fungsi:
a. Penyusunan program kerja dan rencana kegiatan Bidang;

9
b. Perumusan kebijakan, petunjuk teknis serta rencana strategis sesuai
lingkup bidang tugasnya;
c. Perumusan bahan kebijakan, perencanaan, pelayanan,rekapitulasi, analisa,
rekomendasi dan fasilitasi dalam pelaksanaan pelayanan administrasi pajak
dan retribusi daerah;
d. Perumusan bahan kebijakan, perencanaan, penyusunan, pelaporan,
pencatatan, pengadministrasian dan pendistribusian dalam pelaksanaan
pelaporan dan pembukuan;
e. Perumusan bahan kebijakan, perencanaan, pembangunan,pemeliharaan,
pendayagunaan, pengendalian, penyusunan,pengolahan dan pelayanan
serta analisa dalam pelaksanaan sistem dan informasi;
f. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan dalam lingkup tugasnya;
g. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya sesuai perintah Kepala Badan;
h. Penyiapan bahan laporan pelaksanaan tugas kepada Kepala Badan.

3. Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat


(1) dan ayat (2), Bidang Pelayanan, Pelaporan dan Sistemmempunyai uraian
tugas:
a. Memimpin, mengatur, membina, dan mengendalikan pelaksanaan tugas
sesuai lingkup bidangnya;
b. Menyusun bahan visi dan misi sesuai bidang tugasnya untuk dirumuskan
menjadi konsep visi dan misi Badan;
c. Menyusun dan merumuskan rencana strategis bidang;
d. Menyusun serta merumuskan bahan penetapan kebijakan dan/atau
petunjuk teknis sesuai lingkup bidang tugasnya sebagai bahan penetapan
kebijakan pimpinan;
e. Menyusun dan merumuskan pedoman kerja pada lingkup bidang tugasnya
sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
f. Menyusun, merumuskan, serta menetapkan program kerja dan rencana
kegiatan Bidang sesuai dengan rencana strategis dan kebijakan yang telah
ditetapkan oleh Kepala Badan menurut skala prioritas;
g. Merumuskan usulan rencana anggaran kegiatan bidang untuk dirumuskan
menjadi rencana anggaran kegiatan Badan;
h. Menyusun dan mengajukan usulan rencana kebutuhan biaya kegiatan rutin
sesuai bidang tugasnya kepada Kepala Badan;
i. Mengoreksi dan/atau menandatangani konsep naskah dinas yang berkaitan
kewenangan dalam ketentuan pedoman tata naskah dinas dan/atau atas
instruksi/ disposisi pimpinan;
j. Mengoreksi dan memaraf konsep Rekomendasi/Nota Pertimbangan/Surat
Keterangan dan/atau jasa pelayanan publik lainnya untuk ditandatangani
oleh Kepala Badan melalui Sekretariat;
k. Memberikan pertimbangan teknis dan/atau administratif terkait kebijakan-
kebijakan strategis sesuai lingkup bidang tugasnya kepada Kepala Badan;
l. Memberikan masukan, saran dan informasi kepada Kepala Badan terkait
pelaksanaan tugas lingkup Bidang;
m. Merencanakan, membagi tugas, memberi petunjuk, menyelia,mengatur,
mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan bidang yang meliputi
pelayanan administrasi pajak dan retribusi daerah, pelaporan dan
pembukuan serta sistem dan informasi;
n. Mengidentifikasi permasalahan berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan
serta memberikan alternatif pemecahan masalah;
o. melakukan koordinasi teknis dengan Sekretaris dan Kepala Bidang lainnya
dalam pelaksanaan tugasnya;
p. Melakukan koordinasi dengan jajaran Pemerintah baik setingkat
Kabupaten/Kota, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintahan Pusat maupun
10
instansi vertikal dalam rangka penyelenggaraan tugas sesuai kebijakan
Kepala Badan;
q. Mengarahkan, mendistribusikan, memonitoring, mengevaluasi dan
mengawasi pelaksanaan tugas pada lingkup bidang;
r. Membina, mengevaluasi dan memotivasi kinerja bawahan dalam upaya
peningkatan produktivitas kerja dan pengembangan karier;
s. Melaksanakan pengawasan melekat secara berjenjang terhadap pegawai di
lingkup Bidang sesuai ketentuan yang berlaku;
t. Memberikan sanksi sesuai kewenangan tingkatan eselonnya atas
pelanggaran disiplin staf/bawahan sesuai ketentuan yang berlaku;
u. Merumuskan bahan laporan kinerja Bidang;
v. Merumuskan dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas secara administratif kepada Kepala melalui Sekretaris
setiap akhir tahun anggaran atau pada saat serah terima jabatan;
w. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan pimpinan sesuai
wewenang bidang tugasnya.

4. Bidang Pelayanan, Pelaporan dan Sistem, membawahkan:


a. Sub Bidang Pelayanan Administrasi Pajak dan Retribusi Daerah;
b. Sub Bidang Pelaporan dan Pembukuan;
c. Sub Bidang Sistem dan Informasi.

2.1. Analisis Masalah Pelayanan


Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dan faktor empiric yang terjadi di
Badan Pendapatan Daerah Kota Bekasi, saat ini pelaksanaan pelayanan
terhadap validasi SSPD BPHTB terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi
diantaranya :
Tabel 3.
Kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan
Kondisi yang diharapkan pasca aksi
No Kondisi saat ini
perubahan
1. Belum adanya aturan mengenai Tersedianya regulasi yang mengatur
petunjuk teknis pelayanan validasi tentang petunjuk teknis pelayanan
SSPD secara online sebagai acuan validasi SSPD secara online sebagai
penyusunan system informasi aplikasi acuan penyusunan system informasi
pelayanan SSPD BPHTB online. aplikasi pelayanan SSPD BPHTB
online
2. Pelayanan validasi SSPD BPHTB Pelayanan validasi SSPD BPHTB
dilaksanakan secara tatap muka dilaksanakan non tatap muka atau
secara full online.
3. Tandatangan pejabat validasi SSPD Tandatangan pejabat validasi SSPD
BPHTB dilakukan secara manual BPHTB dilakukan secara digital

2.2 Strategi Penyelesaian Masalah


1. Terobosan /Inovasi
Masih terdapatnya beberapa masalah yang mengemuka dalam upaya
meningkatkan penerimaan pajak daerah BPHTB merupakan identifikasi yang

11
dilakukan berdasarkan data empirik sebagaimana dijelaskan pada bagian
sebelumnya, maka diperlukan upaya agar kinerja pelayanan pajak daerah BPHTB
menjadi lebih optimal, efektif dan efisien sehingga dapat menjadi alternatif strategi
untuk meningkatkan penerimaan pajak daerah BPHTB. Berdasarkan kesesuain
tugas dan fungsi Bidang Pelayanan, Pelaporan dan Sistem, dalam rencana aksi
perubahan ini akan memfokuskan pembahasan mengenai optimalisasi pelayanan
validasi SSPD BPHTB dengan judul aksi perubahan “ Implementasi Sistem
Informasi Pelayanan Validasi Surat Setoran Pajak Daerah Bea Perolehan
Hak Atas Tanah dan Bangunan (SSPD BPHTB) Online pada Badan
Pendapatan Daerah Kota Bekasi”

2. Tahapan Kegiatan
Tahapan kegiatan Rancangan Proyek Perubahan dapat di lihat pada tabel 4
sebagai berikut :
Tabel 4
Pentahapan Kegiatan
NO KEGIATAN UTAMA TIMELINE EVIDEN

Tahap 1 Perencanaan (Jangka Pendek)

1. Melakukan konsultasi dengan Minggu Ke-1 - Foto Kegiatan


pimpinan dan mentor untuk meminta - Arahan pelaksanaan
arahan-arahan pelaksanaan aksi Proyek Peubahan
perubahan

2. Presentasi dan koordinasi rencana Minggu Ke-1 - Foto Kegiatan


aksi perubahan ke stakeholders - Notulen
internal Bapenda - Daftar Hadir

3. Koordinasi dengan stakeholder Minggu Ke-1 - Foto Kegiatan


eksternal - Pernyataan
dukungan

Tahap 2 Pengorganisasian (Jangka Pendek)

4. Proses pembentukan tim efektif Minggu Ke-2 - Foto Kegiatan


- Dokumen

5. Melaksanakan rapat dengan Tim Minggu Ke-2 - Foto Kegiatan


efektif - Notulen
- Daftar Hadir

Tahap 3 Pelaksanaan (Jangka Pendek)

6. Pengumpulan bahan, data dan Minggu Ke-2 - Foto Kegiatan


dokumen terkait terkait pelayanan - Dokumen

12
validasi SSPD BPHTB

7. FGD dengan pihak terkait mengenai Minggu Ke-2 - Foto Kegiatan


identifikasi kebutuhan pelayanan - Dokumen hasil FGD
SSPD BPHTB secara online - Daftar Hadir

8. Pembahasan hasil dan koordinasi Minggu ke-3 - Foto Kegiatan


hasil FGD kepada mentor mengenai - Dokumen
bentuk regulasi yang akan disusun pengolahan data

9. Rapat internal penyusunan naskah Minggu ke-3 - Foto Kegiatan


regulasi mengenai petunjuk teknis - Dokumen
system informasi pelayanan validasi
SSPD BPHTB secara online

10. Asisstensi dan koordinasi kepada Minggu Ke-4 - Foto Kegiatan


bagian hukum setda Kota Bekasi s.d minggu ke - Draft dokumen
mengenai legal drafting materi 6 regulasi
- Daftar Hadir
regulasi

11. Melakukan koordinasi kepada mentor Minggu ke-7 - Foto Kegiatan


untuk melaporkan hasil penyusunan - Dokumen draft
regulasi mengenai petunjuk teknis regulasi
system informasi pelayanan validasi
SSPD BPHTB secara online

Tahap 4 Evaluasi dan Pelaporan (Jangka Pendek)

12. Melaksanakan monitoring dan Minggu Ke-8 - Foto Kegiatan


evaluasi proyek perubahan - Laporan
- Daftar Hadir

13. Menyusun Laporan Aksi Perubahan Minggu Ke-8 - Foto Kegiatan


- Laporan
Jangka Menengah

1. Melakukan pembuatan aplikasi Akhir Tahun - Dokumen anggaran


system informasi pelayanan validasi 2021 - Design Sistem
SSPD BPHTB online informasi

2. Sosialisasi dan sinkronisasi Akhir Tahun - Foto Kegiatan


persyaratan validasi SSPD BPHTB 2021
dengan aplikasi system informasi - Daftar hadir rapat
pelayanan validasi SSPD BPHTB
online

3. Uji coba aplikasi system informasi Akhir Tahun - Foto Kegiatan


pelayanan validasi SSPD BPHTB 2021
online - Daftar hadir

13
4. Tersedianya aplikasi system informasi Akhir Tahun Aplikasi system
pelayanan validasi SSPD BPHTB 2021 informasi pelayanan
online SSPD BPHTB online

Jangka Panjang

1. Integrasi aplikasi system informasi Tahun 2023 Dokumen Anggaran


pelayanan validasi SSPD BPHTB Kegiatan
online dengan aplikasi pajak daerah
lainnya sebagai

2. Terciptanya pelayanan pajak daerah


yang terintegratif sehingga dapat
menjadi bahan analisis perluasan
basis pajak daerah sebagai dasar
pengambilan kebijakan strategis
disektor pajak daerah

1. Sumberdaya ( Peta dan Pemanfaatan )


Dalam pelaksanaan aksi perubahan diperlukan sebuah sinergi dari berbagai
pihak baik internal maupun eksternal agar dapat berjalan dengan baik dan sesuai
harapan, maka perlu adanya identifikasi dari pihak-pihak yang terlibat baik
langsung maupun tidak langsung sebagai pemangku kepentingan (stakeholders)
untuk mengetahui pengaruh (influence), dukungan/ kepentingan (interest),
kemungkinan adanya hambatan/penolakan (resistance).
a. Stakeholders Internal
1) Kepala Badan Pendapatan Daerah Kota Bekasi
2) Sekretaris Badan Pendapatan Daerah Kota Bekasi
3) Kepala Bidang Perencanan dan Pengembangan Pendapatan Daerah pada
Bapenda Kota Bekasi
4) Kepala Bidang Pendapatan pada Bapenda Kota Bekasi
5) Kepala Bidang Pengawasan dan pengendalian pada Bapenda Kota Bekasi
6) Kasubbid Sistem dan Informasi pada Bidang Pelayanan, Pelaporan dan
Sistem pada Bapenda Kota Bekasi
7) Kasubbid Pelayanan Administrasi Pajak dan Retribusi Daerah pada
Bidang Pelayanan, Pelaporan dan Sistem pada Bapenda Kota Bekasi
8) Kasubbid Regulasi Pajak dan Retribusi Daerah pada Bidang Perencanan
dan Pengembangan Pendapatan Daerah pada Bapenda Kota Bekasi

14
9) Staff pada Bidang Pelayanan, Pelaporan dan Sistem pada Bapenda Kota
Bekasi

b. Stakeholders Eksternal
a. Kasubbid terkait pada Badan Pendapatan Daerah Kota Bekasi
b. Kepala UPTD Pajak dan Retribusi Daerah
c. Staff pada Badan Pendapatan Daerah Kota Bekasi
d. Instansi vertikal terkait (KPP pratama, Kantor Pertanahan Kota Bekasi,
Kantor Lelang)
e. Wajib Pajak
f. PPAT Notaris dan PPATS
g. Tim Ahli (konsultan IT)

Gambar 2
Pemetaan Sumber Daya

Influence

LATEN PROMOTER
Tim Ahli (konsultan IT) Kepala Badan
Instansi vertikal terkait (KPP Sekretarias Badan
Pratama, Kantor Pertanahan dan Kepala Bidang P3D
Kantor Lelang) Kepala Bidang Pendapatan
Kepala Bidang Wasdal
Badan Siber dan Sandi Negara
Ka Subbid PAPRD
Diskominfostandi Ka Subbid Sistem dan Infrmasi
Ka Subbid Regulasi Pajak dan
Retribusi Daerah
Staff pada Bidang PPS

Interest

DEFENDER
Kepala Subbidang pada Bidang
Pendapatan Daerah
APATHETIC Kepala Subbidang pada Bidang
Pengawasan dan Pengendalian
Wajib Pajak Kepala Sub Bagian pada Sekretariat
PPAT Notaris Bapenda
PPATS Kepala UPTD Pajak dan Retribusi
Daerah

Keterangan :
Kepentingan

Dukungan
15
Dengan memperhatikan kelompok stakeholders di atas, strategi untuk
mempengaruhinya sebagai berikut :

a. PROMOTER memiliki kepentingan besar terhadap aksi perubahan dan juga


kekuatan terhadap kegiatan, yaitu dengan cara dengan cara :
 Menyampaikan maksud, tujuan, manfaat dan output yang dihasilkan dari
aksi perubahan;
 Berkomunikasi dengan cara memberikan informasi meyakinkan bahwa
kegiatan yang akan dilaksanakan akan sangat berguna bagi lembaga;
b. DEFFENDER adalah tidak mempunyai kekuatan tapi mempunyai kepentingan
namun dapat menyuarakan dukungan dalam membantu kegiatan dapat tercapai
yaitu dengan cara :
 Berkomunikasi dengan memberikan pemahaman bahwa kegiatan aksi
perubahan ini berkaitan dengan tugas dan pokok dan fungsi dan bertujuan
untuk pelayanan menuju ke arah yang lebih baik.
 Mengajak diskusi dalam pembuatan Rancangan Aksi Perubahan;
 Memberikan motivasi dan apresiasi agar aksi perubahan dapat
terselesaikan.
c. LATEN adalah mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi tapi tidak mempunyai
kepentingan untuk dalam kegiatan aksi perubahan yaitu dengan cara :
 Membangun komunikasi yang baik dengan memberikan pemahaman
tentang pentingnya kegiatan aksi perubahan ini;
 Memberikan informasi mengenai maksud, tujuan, manfaat dan output yang
dihasilkan dari kegiatan aksi perubahan.
d. APATHETIC adalah tidak mempunyai kekuatan juga tidak mempunyai
kepentingan untuk membantu kegiatan aksi perubahan yaitu dengan cara :
 Memberikan informasi seperlunya agar dapat mendukung dan tidak menjadi
penghambat dari kegiatan aksi perubahan.

Untuk melaksanakan rencana aksi perubahan ini, maka diperlukan segenap


dukungan dari berbagai pihak dengan membentuk tim kerja efektif agar dalam

16
implementasinya berjalan dengan lancar dan efefktif dengan struktur sebagaimana
gambar dibawah ini :

Gambar 3
Struktur Tata Kelola Aksi Perubahan

Coach
?

Project Leader
Mulyadi Latief

Tim Teknis Tim Administrasi


Staff Subbid PPS dan Staff pada Bidang PPS
Tim Ahli

Keterangan :

Garis Perintah
Garis Konsultasi
Garis Koodinasi

Berikut ini susunan tim efefktif beserta tugas dan tanggungjawab


masing-masing :

Tabel 5
Tugas dan Tanggungjawab Tim Efektif
NO FUNGSI TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB

1 Mentor Memberikan arahan dan


pendampingan lapangan dalam
17
memberikan arahan kepada project
leader selama kegiatan aksi perubahan
berlangsung

2 Coach Memberikan masukan, arahan dan


pendampingan kepada project leader
selama kegiatan aksi perubahan
berlangsung

3 Project Leader/ peserta diklat melaksanakan aksi perubahan dengan


berkoordinasi dan konsultasi kepada
mentor dengan bimbingan dari coach
serta berkoordinasi dengan seluruh
stakeholder internal maupun eksternal

4 Tim Administrasi : - Melakukan fasilitasi administrasi


dan mendukung sarana dalam
menyusun laporan kegiatan.
- Membantu Project Leader dalam
melaksanakan aksi perubahan
secara administrasi/ Non Teknis
aksi perubahan
5 Tim Teknis : - Terlibat dalam dalam proses
perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi aksi perubahan
berdasarkan kendali Project
Leader;
- Melaporkan setiap tahapan yang
dikerjakan kepada Project Leader.

1. Manajemen Pengendalian Mutu


Untuk mensinergikan seluruh potensi kekuatan stakeholder dan mengatasi
kendala-kendala ataupun masalah yang muncul maka perlu dirumuskan strategi
mitigasi resiko. Beberapa permasalahan yang terkait dengan perlunya strategi
mitigasi resiko yang dilakukan adalah sebagai berikut :

Tabel 6
Kendala dan Strategi Mengatasi Kendala
No Kendala/Masalah Strategi Mengatasi Kendala

1 Keterbatasan akses data dan Koordinasi dan komunikasi dukungan


informasi mengakibatkan dengan pimpinan unit kerja terkait
pelaksanaan aksi perubahan tidak
maksimal
2 Kurangnya kerjasama, koordinasi Melakukan koordinasi yang bersifat
dan pemahaman substansi proyek edukatif.
perubahan di Tim Efektif

18
3 Terbatasnya anggaran pelaksanaan Komunikasi dengan pihak internal dan
aksi perubahan eksternal dalam rangka pengajuan
dukungan anggaran

4 Kurangnya pemahaman terhadap Berkoordinasi dan komunikasi dengan


orientasi dan manfaat aksi, pimpinan dan mentor, membentuk tim
sehingga stakeholder dan rekan efektif yang memiliki dedikasi tinggi dan
kerja tidak sepenuhnya memberikan pemahaman mengenai
memberikan dukungan terhadap manfaat aksi perubahan kepada tim
aksi perubahan efektif, stakeholder serta rekan kerja

Faktor kunci keberhasilan dalam melaksanakan aksi perubahan sebagai


berikut :

a. Sosialisasi dan memberikan pemahaman kepada seluruh pihak yang terkait


dengan aksi perubahan mengenai tujuan dan manfaat aksi perubahan;
b. Membentuk komitmen semua pihak baik stakeholder internal maupun
stakeholder eksternal serta dukungan penuh dari pimpinan dalam
pelaksanaan aksi perubahan;
c. Sarana prasarana memadai;
d. Dukungan anggaran.

19

Anda mungkin juga menyukai