Anda di halaman 1dari 20

RENCANA AKSI PROYEK PERUBAHAN

(PROJECT CHARTER)

A. IDENTIFIKASI PROYEK

Nama : “Optimalisasi Penyusunan Produk Hukum


Daerah Yang Bersifat Pengaturan (Regeling)
Melalui Pelibatan Tenaga Perancang Peraturan
Perundang-Undangan Pada Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan Ham Nusa Tenggara
Barat”

Deskripsi : Sub Bagian Peraturan Perundang-Undangan


Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Mataram
menyelenggarakan tugas dan fungsinya
berdasarkan Pasal 15 ayat 2 Peraturan Walikota
Mataram Nomor 32 Tahun 2016 tentang Tugas dan
Fungsi yang berbunyi sebagai berikut :
Pasal 15 Ayat 2 :
Sub Bagian Peraturan Perundang-Undangan
melaksanakan tugas menyiapkan pengkoordinasian
perumusan penyusunan produk hukum Daerah baik
yang bersifat pengaturan (regeling) maupun
penetapan (beschikking), fasilitasi dan pengkajian
produk hukum serta pengundangannya.

Sponsor
: HUBAIDI, SH.,MH
Kepala Bagian Hukum Setda Kota Mataram

Project Leader : I KETUT SURYA BAWANA, SH.,MH


Kasubbag Peraturan Perundang-Undangan

Sumber Daya : 1. Mentor :

1
Tim a. Bertindak sebagai pembimbing dan pengawas
Project Leader berdasar sikap profesionalisme.
b. Memberikan dukungan penuh kepada Project
Leader dalam mempersiapkan rancangan
Proyek Perubahan yang akan dilakukan.
c. Memberikan dukungan kepada Project Leader
dalam merumuskan atau mengidentifikasi
persoalan - persoalan krusial yang mendukung
Proyek Perubahan.
d. Membantu Project Leader dalam memetakan
agenda proyek yang akan dilaksanakan dan
rencana jadwal pertemuan yang akan
dilaksanakan.
e. Menjelaskan kontrak penyelesaian tugas kepada
Project Leader serta berperan sebagai inspirator.

1. Coach :
a. Memberikan arahan, bimbingan dan memantau
serta monitoring kegiatan Project leader selama
pelaksanaan proyek perubahan berlangsung
atau tahap taking ownership melalui media
teknologi informasi (IT) atau bertemu langsung.
b. Aktif melakukan intervensi ketika Project Leader
mengalami permasalahan dalam merancang
proposal proyek perubahan.

c. Membantu memberikan solusi, komunikasi dan


mediasi terhadap permasalahan yang muncul
selama proyek perubahan berlangsung serta
melakukan komunikasi dengan Mentor terkait
kegiatan Project Leader selama tahap Taking
Ownership dan Breakthrough I

2
2. Tim Kerja :
A. Sumber Daya Internal :
 Kepala bagian Hukum Setda Kota
Mataram;
 Kepala Sub Bagian Dokumentasi dan
Penyuluhan Hukum;
 Kepala Sub Bagian Bantuan Hukum;
 Staf bagian Hukum Setda Kota Mataram.
B. Sumber Daya Eksternal :
 Kepala PD/SKPD se Kota Mataram;
 Tim Anggaran Pemerintah Daerah
(TAPD) Kota Mataram;
 Tenaga Perancang Peraturan
Perundang-Undangan Pada Kantor
Wilayah Kementerian Hukum Dan Ham
Nusa Tenggara Barat

3
B. LATAR BELAKANG (BURNING PLATFORM)

Tugas dan Fungsi Sub bagian Peraturan Perundang-Undangan yaitu

melaksanakan tugas menyiapkan pengkoordinasian perumusan penyusunan

produk hukum Daerah baik yang bersifat pengaturan (regeling) maupun

penetapan (beschikking), fasilitasi dan pengkajian produk hukum serta

pengundangannya sebagaimana diatur dalam Ketentuan Pasal 15 Ayat (2)

Peraturan Walikota Mataram Nomor 32 Tahun 2016 tentang Kedudukan,

Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Sekretariat Daerah

Kota Mataram.

Aparatur Pemerintah/ASN dalam melaksanakan Tugas dan fungsinya

sebagai pendukung penyelenggara pemerintahan Pemerintah Kota Mataram

adalah pelaksanan kegiatan Peraturan Perundang-Undangan masih

ditemukan adanya produk hukum daerah khususnya bersifat pengaturan

(regeling) yang kualitasnya perlu untuk ditingkatkan

Dengan demikian, guna terwujudnya produk hukum daerah khususnya

bersifat pengaturan (regeling) yang berkualitas, maka Sub bagian Peraturan

Perundang-Undangan Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Mataram ingin

melakukan perubahan yang efektif dan inovatif yaitu dengan Optimalisasi

Penyusunan Produk Hukum Daerah Yang Bersifat Pengaturan (Regeling)

Melalui Pelibatan Tenaga Perancang Peraturan Perundang-Undangan Pada

Kantor Wilayah Kementerian Hukum Dan Ham Nusa Tenggara Barat.

4
C. TUJUAN

Bahwa Proposal Poryek perubahan ini memiliki beberapa tujuan yaitu:

1. Tujuan jangka pendek yaitu:

a. Perencanaan pelaksanaan Optimalisasi Penyusunan Produk Hukum

Daerah Yang Bersifat Pengaturan (Regeling) dengan membentuk

Tim Internal di Bagian Hukum Setda Kota Mataram yang terdiri dari

Kepala Bagian Hukum, semua Kepala Sub Bagian Hukum dan Staf

Kepala Sub Bagian Peraturan Perundang-Undangan yang akan

melakukan pemetaan dan membentuk tim yang akan bekerja

memilih bahan serta merancang format Keputusan Walikota

Mataram tentang Pembentukan Tim Penyusunan Produk Hukum

Daerah dan Konsultasi Publik.

b. Identifikasi kebutuhan sarana dan prasarana kegiatan;

c. Menyusun Rencana Anggaran Biaya pelibatan tenaga perancang

peraturan perundang-undangan pada Kantor Wilayah Kementerian

Hukum dan Ham Nusa Tenggara Barat disetiap penyusunan produk

hukum daerah yang bersifat pengaturan (regeling).

2. Tujuan Jangka Menengah

a. Ditetapkannya Keputusan Walikota Mataram tentang Pembentukan

Tim Penyusunan Produk Hukum Daerah dan Konsultasi Publik yang

susunan keanggotaannya melibatkan unsur tenaga perancang

peraturan perundang-undangan pada Kantor Wilayah Kementerian

Hukum dan Ham Nusa Tenggara Barat.

5
b. Melaksanakan kegiatan optimalisasi penyusunan produk hukum

daerah yang bersifat pengaturan (Regeling) melalui pelibatan tenaga

tenaga perancang peraturan perundang-undangan pada Kantor

Wilayah Kementerian Hukum dan Ham Nusa Tenggara Barat

3. Tujuan Jangka Panjang

a) Penyusunan dan Pengusulan Anggaran Tim Penyusunan Produk

Hukum Daerah dan Konsultasi Publik yang susunan keanggotaannya

melibatkan unsur tenaga perancang peraturan perundang-undangan

pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Ham Nusa Tenggara

Barat Tahun Anggaran 2020 melalui KUA-PPAS yang kemudian

dibahas oleh TAPD dan ditetapkannya dalam APBD Tahun Anggaran

2020;

b) Penyusunan RKA melalui TAPD yang kemudian dilanjutkan dengan

pembuatan DPA Tahun Anggaran 2020; dan

c) Tersedianya Anggaran Tim Penyusunan Produk Hukum Daerah dan

Konsultasi Publik dalam DPA Sub Peraturan Perundang-Undangan

Bagian Hukum Setda Kota Mataram pada APBD Tahun Anggaran

2020.

d) Tercapainya tujuan hukum yang memberikan kepastian, kemanfaatan

dan keadilan bagi seluruh aparatur dan masyarakat.

6
D. MANFAAT

Bahwa proposal Proyek perubahan ini akan banyak memberikan manfaat,

antara lain :
a) Terwujudnya produk hukum daerah khususnya bersifat pengaturan

(regeling) yang berkualitas;


b) Terciptanya dan terlaksananya Pemerintahan yang Baik (good

governance);
c) Tercapainya tujuan hukum yang memberikan kepastian, kemanfaatan

dan keadilan bagi seluruh aparatur dan masyarakat.

E. JENIS PERUBAHAN

Perbandingan kondisi awal dengan kondisi yang diharapakan setelah

terjadi perubahan yaitu:

1. Kondisi awal sebelum perubahan :


(a) Telah dibentuk Tim Penyusunan Produk Hukum Daerah dan

Konsultasi Publik melalui Keputusan Walikota Mataram, akan

tetapi susunan keanggotaannya belum melibatkan unsur tenaga

perancang peraturan perundang-undangan pada Kantor Wilayah

Kementerian Hukum dan Ham Nusa Tenggara Barat.


(b) Masih ditemukan adanya produk hukum daerah khususnya

bersifat pengaturan (regeling) yang kualitasnya perlu untuk

ditingkatkan.

2. Kondisi yang diharapkan setelah perubahan:


(a) Terjalinnya sinergitas antara Bagian Hukum Setda Kota Mataram

dengan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Ham Nusa

Tenggara Barat melalui Pelibatan tenaga perancang peraturan

7
perundang-undangan disetiap penyusunan produk hukum

daerah yang bersifat pengaturan (regeling).


(b) Terwujudnya produk hukum daerah khususnya bersifat

pengaturan (regeling) yang berkualitas.


(c) Tercapainya tujuan hukum yang memberikan kepastian,

kemanfaatan dan keadilan bagi seluruh aparatur dan

masyarakat.

F. RUANG LINGKUP

Proyek perubahan ini berupa yaitu “Optimalisasi Penyusunan Produk

Hukum Daerah Yang Bersifat Pengaturan (Regeling) Melalui Pelibatan

Tenaga Tenaga Perancang Peraturan Perundang-Undangan Pada Kantor

Wilayah Kementerian Hukum Dan Ham Nusa Tenggara Barat” yang

merupakan tugas, pokok dan fungsi Sub Bagian Peraturan Perundang-

Undangan Pada Bagian Hukum Setda Kota Mataram.

8
G. OUTPUT KUNCI (KEY PROJECT DELIVERABLES)

Output yang ingin dicapai dari proyek perubahan ini adalah:

Nama Deskripsi

1. “Optimalisasi Penyusunan Setelah melalui koordinasi dan


Produk Hukum Daerah Yang adanya dukungan dari Kepala
Bersifat Pengaturan (Regeling) bagian Hukum, Kasubbag
Melalui Pelibatan Tenaga Dokumentasi dan Penyuluhan
Perancang Peraturan Hukum, Kasubbag Bantuan
Perundang-Undangan Pada Hukum, Staf Bagian Hukum Setda
Kantor Wilayah Kementerian Kota mataram dan dari
Hukum Dan Ham Nusa Stakeholder Dinas/instansi
Tenggara Barat” PD/SKPD terkait merupakan kunci
untuk “Optimalisasi Penyusunan
Produk Hukum Daerah Yang
Bersifat Pengaturan (Regeling)
Melalui Pelibatan Tenaga Tenaga
Perancang Peraturan Perundang-
Undangan Pada Kantor Wilayah
Kementerian Hukum Dan Ham
Nusa Tenggara Barat”.

9
H. PENTAHAPAN (MILESTONE)

No Pentahapan Waktu

1. a. Tahap Pendek
 Pembentukan Tim Kerja.
Minggu I Mei 2019
(8 Mei 2019)
 Pembahasan pelaksanaan
Proyek Perubahan dengan Minggu I Mei 2019
stakeholeder. (9-10 Mei 2019)
 Koordinasi dengan stakeholder
terkait.
Minggu II dan III

 Membuat komitmen Mei 2019 (16-24


Mei 2019)

 Menyusun Pembentukan Tim


Minggu IV Mei
Penyusunan Produk Hukum
2019 (27 Mei 2019)
Daerah dan Konsultasi Publik
yang susunan keanggotaannya
Minggu IV Mei
melibatkan unsur tenaga
2019
perancang peraturan
(27-31 Mei 2019)
perundang-undangan pada
Kantor Wilayah Kementerian
Hukum dan Ham Nusa
Tenggara Barat

2. b. Tahap Menengah
 Adanya Perubahan Keputusan
Minggu II Juni 2019
Walikota Mataram tentang
(10-15 Juni 2019)
Pembentukan Tim Penyusunan
Produk Hukum Daerah dan
Konsultasi Publik yang susunan
keanggotaannya melibatkan unsur

10
No Pentahapan Waktu
tenaga perancang peraturan
perundang-undangan pada Kantor
Wilayah Kementerian Hukum dan
Minggu II dan III
Ham Nusa Tenggara Barat.
Juni 2019
 Dilaksanakannya kegiatan (17-21 Juni 2019)
optimalisasi penyusunan produk
hukum daerah yang bersifat
pengaturan (Regeling) melalui
pelibatan tenaga perancang
peraturan perundang-undangan
pada Kantor Wilayah Kementerian
Hukum dan Ham Nusa Tenggara
Barat (Raperwal Bale Mediasi)
Minggu IV Juni
 Tersusunnya Peraturan Walikota 2019
Mataram tentang Bale Mediasi (24-28 Juni 2019)

3. c. Jangka Panjang
Minggu I Desember
 Melakukan monitoring dan
2019
evaluasi secara berkelanjutan
(2-6 Desember
terhadap kegiatan
2019)

11
I. ANGGARAN
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 18 Tahun 2018

Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran

2019, kegiatan Penyusunan Rencana Kerja Rancangan Peraturan

Perundang-Undangan terdapat pada DPA Bagian Hukum Setda Kota

Mataram dengan kode rekening 4.01 . 4.01.03 . 26 . 01 dengan jumlah

dana Rp.87.150.000 (Delapan Puluj Tujuh Seratus Lima Puluh ribu

rupiah) yang akan dilaksanakan semester pertama. Rincian anggaran

tersebut adalah sebagai berikut :

Jumlah Deskripsi
1. Rp. 1.200.000,- Biaya makan minum dalam rangka
(satu Juta dua ratus ribu
Pertemuan Tim Penyusunan Produk
Rupiah)
Hukum Daerah dan Konsultasi Publik
2. Rp. 83.100.000,- Honorarium Tim Penyusunan Produk
(delapan puluh tiga juta Hukum Dan Konsultasi Publik Di
seratus ribu rupiah) Lingkungan Pemerintah Kota
Mataram Tahun Anggaran 2019

J. IDENTIFIKASI DAN PEMETAAN STAKEHOLDER

Ada beberapa stakeholder yang terkait langsung maupun tidak

langsung dengan Rencana Proyek Perubahan ini antara lain : Sekretaris

Daerah Kota Mataram, Asisten Pemerintahan dan kesejahteraan Rakyat,

Kepala Bagian Hukum, tenaga perancang peraturan perundang-undangan

pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Ham Nusa Tenggara Barat,

Kasubbag Dokumentasi Dan Penyuluhan Hukum, Kasubbag Bantuan Hukum,

staf Subbag Peraturan Perudang-Undangan Dokumentasi Dan Penyuluhan

12
Hukum, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kota Mataram, Aparatur

Pemerintah/ASN lingkup Pemerintah Kota Mataram,

Dari stakeholder di atas dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok

antara lain :

1. Stakeholder Utama : merupakan orang atau kelompok yang memiliki

pengaruh positif dan negatif serta memiliki kepentingan terhadap proyek

perubahan, diantaranya adalah Sekretaris Daerah Kota Mataram, Asisten

pemerintahan dan kesejahteraan Rakyat dan Kepala Bagian Hukum

Setda Kota Mataram.

2. Stakeholder Primer : merupakan orang atau kelompok yang langsung

dipengaruhi positif dan negatif dalam pelaksanaan proyek perubahan

yaitu : Kasubbag Dokumentasi Dan Penyuluhan Hukum, Kasubbag

Bantuan Hukum, tenaga perancang peraturan perundang-undangan pada

Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Ham Nusa Tenggara Barat

serta Seluruh Aparatur Pemerintahan/ASN Pemerintah Kota Mataram .

3. Stakeholder Sekunder : merupakan orang atau kelompok yang secara

tidak langsung dipengaruhi positif atau negatif dalam melaksanaan proyek

perubahan yaitu : Seluruh Perangkat Daerah Kota Mataram, Tim

Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kota Mataram, dan Masyarakat.

Dilihat dari kekuatan stakeholders, ada empat kelompok ciri- ciri

stakeholder yaitu :

1. Promotors : stakeholder yang memiliki kepentingan besar terhadap

upaya dan juga kekuatan untuk membantu membuatnya berhasil (atau

menggagalkannya).

13
2. Defenders : memiliki kepentingan pribadi dan dapat menyuarakan

dukungannya dalam komunitas, tetapi kekuatannya kecil untuk

mempengaruhi upaya.

3. Latents : tidak memiliki kepentingan khusus maupun terlibat dalam

upaya, tetapi memiliki kekuatan besar untuk mempengaruhi upaya jika

mereka tertarik.

4. Apathetics : kurang memiliki kepentingan maupun kekuatan, bahkan

mungkin tidak mengetahui adanya upaya.

14
Kemudian untuk lebih jelasnya identifikasi kelompok stakeholders

dapat dilihat pada tabel berikut :

NO STAKE HOLDER KLASIFIKASI JENIS Dukungan


Stakeholder Internal :
1. Sekretaris Daerah Kota Promotors Utama +++
Mataram
2. Asisten Pemerintahan Promotors Utama +++
dan Kesehateraan
Rakyat
3. Kepala Bagian Hukum Promotors Utama +++
Setda Kota Mataram
4. Kasubbag di bagian Latents Primer +++
Hukum
Stakeholder Eksternal : +++
1 tenaga perancang Defenders Primer +++
peraturan perundang-
undangan pada Kantor
Wilayah Kementerian
Hukum dan Ham Nusa
Tenggara Barat
2 Seluruh Perangkat Defenders Sekunder +++
Daerah Kota Mataram
3 Tim Anggaran Latents Sekunder +++
Pemerintah Daerah
(TAPD) Kota Mataram
4 ASN Lingkup Pemerintah
P Apathetics Primer ++
Kota Mataram E
N
G
A
R
U
H
LATENS DEFENDERS
PROMOTER
APATHETICS 15
Tim Anggaran Pemerintah tenagaSekretaris Daerah
perancang
ASN Lingkup
Daerah Pemerintah
(TAPD) Kota peraturan perundang-
Asisten Pemerintahan dan
Kota Mataram
Mataram undangan
Kesehateraan Rakyat
Kepala Bagian Hukum
Kasubbag di bagian Seluruh Perangkat Daerah
Setda Kota Mataram
Hukum Kota Mataram
K
E
P
E
N
T
I
N
G
A
N
STRATEGI MEMPENGARUHI STAKEHOLDER
a. Terhadap kelompok Promotors yaitu kelompok yang memiliki kepentingan

terhadap program dan juga kekuatan untuk membantu dalam keberhasilan

proyek perubahan, strategi yang digunakan :


 Komunikasi dengan memberikan informasi untuk meyakinkan bahwa kegiatan

perubahan yang diusulkan sangat diperlukan dan berguna


 Beberapa hal yang komunikasikan antara lain maksud, tujuan, manfaat,

output serta impact dari proyek perubahan


 Menyampaikan dukungan-dukungan yang diperlukan untuk suksesnya

pelaksanaan proyek perubahan seperti ; perlunya dukungan anggaran dan

motivasi kepada tim


b. Terhadap kelompok Defenders yaitu kelompok yang memiliki kepentingan pribadi

dan dapat menyuarakan dukungan dalam komunitas,tetapi kekuatannya kecil

dalam mempengaruhi program, strategi yang digunakan :


16
 Komunikasi dengan memberikan motivasi bahwa kegiatan proyek perubahan

ini harus dilaksanankan karena berkaitan dengan tugas pokok dan

merupakan kesempatan untuk menunjukkan kepada pihak lain bahwa kita

mampu melaksanakan tugas perubahan.


 Menjaga semangat, motivasi dan memberikan apresiasi dan mengingatkan

secara terus menerus pencapaian agar proyek perubahan dapat

terselesaikan.
 Melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan
c. Terhadap kelompok Latens yaitu kelompok yang tidak memiliki kepentingan

khusus maupun terlibat dalam program,tetapi memiliki kekuatan dalam

mempengaruhi program jika mereka menjadi tertarik, strategi yang digunakan :


 Membangun komunikasi dengan memberikan informasi mengenai maksud,

tujuan, manfaat serta output yang dihasilkan dari proyek perubahan.


 Perlakuan terhadap mereka dengan sopan dan baik.
d. Terhadap kelompok APATHETICS kelompok yang tidak memiliki kepentingan

maupun kekuatan, dan tidak mengetahui adanya program, strategi yang

digunakan :
 Memberikan informasi seperlunya dan menjaga agar tidak menjadi

penghambat dari kegiatan proyek perubahan

Dengan demikian untuk menemukan keterkaitan antar stakeholder dan

pengaruhnya terhadap kegiatan yang dilakukan pada pelaksanaan proyek

perubahan dapat dilihat pada identifikasi stakeholder berikut ini (net map).

Gambar Identifikasi Stakeholder (net map)

SU. Asisten I SU. SEKDA SU. Kabag


+++ +++ Hukum
+++ 17
SS. SS. Kasubbag
TAPD di Bag. Hukum
+++ +++

PROJECT
LEADER
Seluruh
Perangkat Daerah tenaga
Kota Mataram perancang
+++ peraturan +
++

SP.Aparatur
Coach
/ ASN
+++
++

18
Keterangan
Stakeholder utama Mempengaruhi/mendukung
(SU)

Stakeholder primer Dipengaruhi langsung


(SP)

Stakeholder Dipengaruhi tidak langsung


sekunder (SS)

++ Pengaruh sedang Garis Pembimbingan


+++ Pengaruh Besar

K. IDENTIFIKASI POTENSI KENDALA

Identifikasi potensi kendala dalam proyek perubahan ini adalah:

1. Tidak tersedianya anggaran yang mendukung proyek perubahan ini

Rencana mengatasi: memasukkan ke dalam Rencana Kerja Anggaran

Perubahan Satuan Kerja Perangkat Daerah ( RKAP ) Sub Bagian

Peraturan Perundang-Undangan Setda Kota Mataram Tahun

Anggaran 2019;

2. Adanya rutinitas tugas pokok dan fungsi yang waktunya bersamaan

dengan proyek perubahan;

Rencana mengatasi: Berusaha menyediakan waktu untuk

melaksanakan proyek perubahan setelah jam dinas berakhir.

L. KRITERIA KEBERHASILAN

19
Ukuran tingkat keberhasilan mengacu pada pencapaian output

yang telah ditetapkan yaitu tersedianya Anggaran/Dana Kegiatan

Optimalisasi Penyusunan Produk Hukum Daerah Yang Bersifat

Pengaturan (Regeling) Melalui Pelibatan Tenaga Tenaga Perancang

Peraturan Perundang-Undangan Pada Kantor Wilayah Kementerian

Hukum Dan Ham Nusa Tenggara Barat sehingga dengan telah

tersedianya anggaran pelaksanaan optimalisasi akan menghasilkan

produk hukum daerah khususnya bersifat pengaturan (regeling) yang

berkualitas dan diharapkan mencapai 100 % dengan waktu yang dibatasi

60 hari kerja saat BREAKTHROUGH II.

M. DISETUJUI
Proses Sponsor:
Mentor / Atasan Langsung, Coach / Pembimbing,

HUBAIDI, SH., MH Drs. H. SAMSUL HIDAYAT, M.Ed


NIP. 19790607 200501 1 012 NIP. 19610224 199010 1 001

20

Anda mungkin juga menyukai