Anda di halaman 1dari 23

SISTEM INFORMASI KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH (SIKAPMU)

DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN, KAB.


BONE

APENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Perumahan dan permukiman merupakan salah satu kebutuhan
dasar manusia dalam rangka peningkatan dan pemerataan kesejahteraan
rakyat. Terwujudnya kesejahteraan rakyat ditandai dengan meningkatnya
kualitas kehidupan yang layak dan bermartabat melalui pemenuhan
kebutuhan papan sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia.
Perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang bersifat multi
sektor, yang hasilnya langsung menyentuh salah satu kebutuhan dasar
masyarakat.
Kabupaten Bone memiliki 219,05 Ha permukiman kumuh sesuai
SK Bupati No. 509 Tahu 2018 tentang penetapan lokasi perumahan
kumuh dan permukiman kumuh di Kabupaten Bone Tahun 2018, dimana
terdiri dari 5 kawasan, masing Kawasan Bajoe seluas 60,94 Ha, Kawasan
Panyula seluas 13,16 Ha, Kawasan Macege seluas 57,54 Ha, Kawasan
Watampone seluas 54,46 Ha dan Kawasan Macanang seluas 32,95 Ha.
Urusan perumahan dan permukiman (PKP) merupakan urusan
yang sangat kompleks dan bersifat multisectoral dan perlu ditangani
secara terpadu melalui koordinasi yang berjenjang disetiap tingkat
pemerintah. Luasnya cakupan wilayah serta banyaknya pihak yang
berkepentingan dalam bidang permukiman, maka urgensi untuk membuat
suatu system informasi manajemen basis data permukiman yang
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan informasi menjadi sangat strategis.
Permasalahan yang terjadi selama ini dalam penanganan
perrmukiman kumuh adalah data-data mengenai profil Kawasan kumuh
masih belum terekap menjadi satu database dan masih tersaji secara
manual. Disamping itu tidak tersedianya gambaran secara geografis yang
jelas tentang keadaan dan sebaran Permukiman Kumuh.

Rancangan Aksi Perubahan


1
A K B A R, SP,
M.Si
SISTEM INFORMASI KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH (SIKAPMU)
DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN, KAB.
BONE

Dalam rangka meningkatkan kualitas pengambilan kebijakan dan


perencanaan permukiman diperlukan dukungan dan ketersediaan data
permukiman yang lengkap, terbaru (update), valid dan relevan. Pendataan
dilakukan secara baik dan terstruktur, sesuai kondisi aktual di daerah.
Dasar pelaksanaan pendataan permukiman adalah Undang Undang 1
tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Pada bagian
ketiga tentang wewenang pasal 18, disebutkan bahwa Pemerintah
Kabupaten/kota berwenang menyusun dan menyediakan basis data PKP
pada tingkat Kabupaten/kota. Selain itu, peraturan Pemerintah No 88
tahun 2014 tentang Pembinaan Penyelenggaraan PKP menyebutkan
pengembangan system informasi dan komunikasi dilakukan melalui
penyusunan dan menyediakan basis data, pemuktahiran data, jaringan,
perangkat keras dan perangkat lunak. Salah satu aplikasi yang
memanfaatkan jaringan internet sebagai media komunikasi adalah Sistem
Informasi Geografis berbasiskan teknologi web (web based) atau yang
dikenal dengan WebGIS.
Sistem Informasi Geografis (SIG) Kawasan Permukiman Kumuh
disusun untuk melakukan pendataan kawasan yang terindikasi kumuh.
SIG Kawasan Permukiman Kumuh memberikan gambaran fisik kawasan
beserta sarana dan prasarananya juga karakteristik sosial ekonomi
masyarakat di dalamnya. Selain itu juga gambaran penghuni yang
disajikan secara rinci baik itu karakteristik fisik bangunannya serta sosial
ekonominya. Penyajian SIG Kawasan Permukiman Kumuh dalam bentuk
tabular (tabel), grafik statistik, visual (foto) dan peta Kawasan permukiman
kumuh yang memberikan nilai lebih dalam sistem sehingga penanganan
permukiman kumuh akan benar-benar sesuai dengan kebutuhan
masyarakat di lokus penanganan.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka sebagai reformer
termotivasi untuk menyusun Rencana Aksi perubahan dengan tema
”Sistem Informasi Kawasan Permukiman Kumuh (SIKAPMU
Menyenangkan) berbasis teknologi web (web based)”

Rancangan Aksi Perubahan


2
A K B A R, SP,
M.Si
SISTEM INFORMASI KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH (SIKAPMU)
DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN, KAB.
BONE

2. Tujuan
Tujuan Aksi Perubahan :
a. Tujuan Jangka Pendek
1) Mengidentifikasi dan memetakan kondisi Kawasan permukiman
kumuh di Kel. Bukaka, dan Biru, Kec. Tanete Riatang
2) Mewujudkan informasi/baseline data kawasan permukiman
kumuh berbasis data spasial pada Kel. Bukaka dan Biru, Kec.
Tanete Riattang
3) Menyajikan informasi/baseline data kawasan permukiman
kumuh hasil identifikasi yang terintegrasi dengan Web GIS
b. Tujuan Jangka Menengah
Menyajikan informasi/baseline data kawasan permukiman kumuh
berbasis data spasial pada Kel. Watampone, Ta, Walennae,
Masumpu, Manurunge dan Pappolo Kec. Tanete Riattang.
c. Tujuan Jangka Panjang
Mewujudkan informasi kawasan permukiman kumuh berbasis
WebGis (web based) pada Kawasan Perkotaan Watampone.
3. Manfaat
Adapun manfaat yang diharapan dalam Rencanan Aksi Perubahan
ini, yaitu :
a. Organisasi
1) Terjadinya peningkatan kinerja organisasi khususnya terkait
perencanaan yang berbasis data untuk Penanganan
Pengurangan Kawasan Permukiman Kumuh
2) Tersedianya inventarisasi dan peta sebaran Kawasan
Permukiman Kumuh di Kab. Bone
3) Terwujudnya kemudahan pelayanan melalui Sistem Informasi
Kawasan Permukiman Kumuh (SIKAPMU).
4) Menjadi acuan dalam pengambilan keputusan dalam
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan sarana dan
prasarana permukiman perkotaan

Rancangan Aksi Perubahan


3
A K B A R, SP,
M.Si
SISTEM INFORMASI KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH (SIKAPMU)
DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN, KAB.
BONE

b. Masyarakat
1) Pembangunan sarana dan prasarana permukiman kumuh
khususnya penanganan permukiman kumuh akan benar-
benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat di lokus
penanganan
2) Kemudahan bagi masyarakat mendapatkan akses informasi
lokus permukiman kumuh di perkotaan secara cepat, akurat
dan terkini (update)
3) Terciptanya informasi dan data yang mudah dipahami oleh
masyarakat terkait kondisi lingkungannya.
c. Stakeholder Lainnya
Kemudahan bagi para pemangku kepentingan mendapatkan
akses informasi lokasi permukiman kumuh di perkotaan secara
luas, cepat, akurat dan terkini (update)

4. Adopsi dan Adaptasi Hassil Studi Lapangan


,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

B PROFIL KINERJA ORGANISASI

1. Tugas Pokok Dan Fungsi


Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan
Kabupaten Bone mempunyai tugas melaksanan tugas dan kewenangan
urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi daerah dan tugas
pembantuan di bidang Perumahan, Permukiman dan Pertanahan dalam
rangka menunjang pencapaian visi misi Pemerintah Kabupaten.
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Perumahan,
Kawasan Permukiman dan Pertanahan dalam mendukung pencapaian
Visi Misi Bupati khususnya pada frase visi sejahtera. Dalam rumusan misi
yang telah disusun Bupati, Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan

Rancangan Aksi Perubahan


4
A K B A R, SP,
M.Si
SISTEM INFORMASI KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH (SIKAPMU)
DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN, KAB.
BONE

Pertanahan mendukung pencapaian misi khususnya pada misi keempat


yaitu meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam memenuhi hak-hak
dasar masyarakat yang berkeadilan. Kontribusi Dinas Perumahan,
Kawasan Permukiman dan Pertanahan adalah menyediakan infrastruktur
jalan lingkungan, drainase, air minum, penanganan Kawasan permukiman
kumuh dan rumah yang layak huni di Kabupaten Bone
Program-Program disusun sesuai kewenangan yang dimiliki, lintas
sektor/lintas SKPD, Program Kewilayahan sebagai pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi dinas yang selanjutnya dijabarkan dalam rencana
kegiatan yang meliputi indikasi pembiayaan, regulasi, sumber pendanaan,
kemitraan (Coorporate Responsibility Respond, Pihak Swasta), lokasi
kegiatan dengan tetap merujuk pada Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW), Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) serta Rencana Tata
Bangunan dan Lingkungan (RTBL).
Berdasarkan data statistik tahun 2020 total penduduk Kabupaten
Bone sebesar 809.441 jiwa dan diprediksi akan mengalami pertumbuhan
sebesar 2,72% /tahun. Pemusatan penduduk perkotaan Kota Watampone
(urban population) sebesar 149.867 jiwa dengan luas wilayah perkotaan
sebesar 12.635 Ha.
Tingginya angka pertumbuhan penduduk/tahun mendorong
meluasnya perumahan dan permukiman diperkotaan Kota Watampone
dan telah menimbulkan dampak pada kekumuhan, bencana kebakaran,
banjir, meningkatnya potensi kerawanan dan konflik sosial, menurunnya
tingkat kesehatan masyarakat, menurunnya kualitas pelayanan sarana
dan prasarana permukiman.
Mengacu landasan hukum Undang-undang No. 1 Tahun 2011
tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Kumuh, berdasarkan Data
Kumuh dan SK Bupati No. 509 Tahun 2018 tentang penetapan lokasi
perumahan kumuh dan permukiman kumuh di Kabupaten Bone Tahun
2018, yang terbagi dalam 5 kawasan, masing-masing Kawasan Bajoe
seluas 60,94 Ha, Kawasan Panyula seluas 13,16 Ha, Kawasan Macege

Rancangan Aksi Perubahan


5
A K B A R, SP,
M.Si
SISTEM INFORMASI KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH (SIKAPMU)
DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN, KAB.
BONE

seluas 57,54 Ha, Kawasan Watampone seluas 54,46 Ha dan Kawasan


Macanang seluas 32,95 Ha, yang merevisi SK Bupati Nomor 373 tanggal
7 Juli 2014.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Dinas Perumahan
Kawasan Permukiman dan Pertanahan, Kepala Seksi Revitalisasi
Kawasan Permukiman mempunyai tugas, antara lain:
 Merencanakan, menyusun dan melaksanakan kegiatan sesuai
tugasnya
 Melaksanakan Inventarisasi dan pemutakhiran data kawasan
permukiman Skala Kabupaten
 Menyiapkan bahan rumusan kebijakan strategis pengembangan
kawasan permukiman
 Melaksanakan revitalisasi kawasan untuk daerah kawasan kumuh
(slum/squatter)
 Melaksanakan pengendalian dan pengawasan untuk daerah kawasan
kumuh (slum/squatter)
 Mengkoordinasikan rencana strategis kegiatan revitalisasi kawasan
permukiman terhadap SKPD dan lembaga lainnya yang terkait
 Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
revitalisasi kawasan permukiman
 Melaksanakan perencanaan, pengelolaan, pemeliharaan, revitalisasi
dan pengawasan lingkungan permukiman
 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kawasan
Permukiman terkait tugasnya

2. Struktur Organisasi
Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan
Kabupaten Bone Tahun dibentuk berdasarkan Peraturan Bupati
Kabupaten Bone Nomor 64 Tahun 2016 tentang Kedudukan Susunan
Organisasi Tugas dan Fungsi Serta tata Kerja Dinas dan sebagai salah
satu lembaga teknis daerah dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang

Rancangan Aksi Perubahan


6
A K B A R, SP,
M.Si
SISTEM INFORMASI KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH (SIKAPMU)
DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN, KAB.
BONE

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris


Daerah.

Adapun bagan struktur organisasi Dinas Perumahan, Kawasan


Permukiman dan Pertanahan Kab. Bone, sebagai berikut:

Gambar 1 Struktur Organisasi Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman


dan Pertanahan Kab. Bone

Rancangan Aksi Perubahan


7
A K B A R, SP,
M.Si
SISTEM INFORMASI KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH (SIKAPMU)
DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN, KAB.
BONE

3. Indikator Kinerja Utama (Iku) Dinas Perumahan Kawasan


Permukiman Dan Pertanahan Kab. Bone

Rancangan Aksi Perubahan


8
A K B A R, SP,
M.Si
SISTEM INFORMASI KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH (SIKAPMU)
DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN, KAB.
BONE

Tabel 1 Indikator Kinerja Utama Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan


Pertanahan Kab. Bone
Kondisi
Kinerja Kondisi
pada Kinerja
Target Capaian Setiap Tahun pada
No Indikator awal
Periode Akhir
RPJMD Periode
RPJMD
Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Persentase Luas kawasan
1 0,048 0.046 0.045 0.043 0.041 0.039 0.039
Permukiman Kumuh (%)
Persentase Luas kawasan
2 0,025 0.03 0,035 0.04 0.05 0.05 0.05
Permukiman yang Tertata (%)

4. Sumber Daya Organisasi


Potensi sumberdaya manusia mempunyai peran dan fungsi sangat strategis,
dengan sumberdaya manusia yang memadai baik kuantitas maupun kualitas dapat
mendorong terwujudnya kinerja Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan
Pertanahan Kab. Bone yang semakin meningkat. Pegawai di Kantor Dinas
Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Bone terdiri dari
Aparatur Sipil Negara (ASN) dan tenaga honorer (Non ASN).Jumlah pegawai
sebanyak 70 orang dengan jumlah pegawai laki-laki sebanyak 48 orang (ASN 21
orang dan non ASN 27 orang) dan 22 orang pegawai perempuan (ASN 17 orang dan
non ASN 5 orang).
Berdasarkan status kepegawaian, maka dapat diketahui bahwa jumlah
pegawai sebanyak 70 orang terdiri atas 38 ASN dan 32 non ASN dengan persentase
ada 54% ASN dan 46% non ASN.

Tabel 2 Jumlah dan Persentase ASN Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan
Pertanahan Kab. Bone berdasarkan Jabatan
Jumlah Persentase (%)
No Uraian Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan
1. Eselon II 1 - 2,63 -
2. Eselon III 4 1 10,53 2,63
3. Eselon IV 9 6 23,68 15,79
4. Staf 7 10 18,42 26,32
Berdasarkan tabel 2, persentase tertinggi yakni ASN Staf Perempuan
sebanyak 10 orang dengan persentase 26,32% sedangkan yang terendah yakni ASN
laki-laki dengan jabatan Eselon II serta ASN perempuan dengan jabatan Eselon III
yang sama-sama berjumlah 1 orang dengan persentase 2,63%
Berikut adalah Jumlah dan persentase ASN berdasarkan golongan
9
SISTEM INFORMASI KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH (SIKAPMU)
DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN, KAB.
BONE

Tabel 3 Jumlah dan Persentase ASN Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan
Pertanahan Kabupaten Bone berdasarkan Golongan

Jumlah Persentase (%)


No Uraian
Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan
1. Golongan I - - - -
2. Golongan II 4 4 10,53 10,53
3. Golongan III 15 12 39,47 31,58
4. Golongan IV 2 1 5,26 2,63

Berdasarkan tabel 3, persentase yang terendah yakni ASN Perempuan


golongan IV yang berjumlah 1 orang dengan persentase 2,63% sedangkan tertinggi
yakni ASN Laki-laki golongan III yakni berjumlah 15 orang dengan persentase 39,47%
Adapun Jumlah dan persentase pegawai berdasarkan pendidikan adalah
sebagai berikut:
Tabel 4 Jumlah dan Persentase ASN Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan
Pertanahan Kabupaten Bone berdasarkan Pendidikan
Jumlah Persentase (%)
No Uraian
Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan
1. Tamat SMP - - - -
2. Tamat 5 5 13,16 13,16
3. SMA/SMK - - - -
4. Diploma I/II/III 14 11 36,84 28,95
5. S1/S2 2 1 5,26 2,63

Tabel 4 menunjukkan bahwa persentase yang terendah yakni ASN


perempuan dengan latar pendidikan S2 sebanyak 1 orang dengan persentase 2,63%
sedangkan tertinggi yakni ASN laki-laki dengan latar belakang pendidikan S1
sebanyak14 orang dengan persentase 36,84%.
Upaya untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi pegawai di Dinas
Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kab. Bone salah satunya
pendidikan dan latihan (Diklatpim). Jumlah dan persentase pegawai berdasarkan
pelatihan yang diikuti adalah sebagai berikut.
Tabel 5 Jumlah dan Persentase ASN Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan
Pertanahan Kabupaten Bone berdasarkan Pelatihan yang Diikuti
Jumlah Persentase (%)
No Uraian Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan
1. Diklat Pim Tk. III 3 1 7,89 2,63
2. Diklat Pim Tk. III 5 2 13,16 5,26
3. Belum Ikut Diklat 13 14 34,22 36,84

10
SISTEM INFORMASI KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH (SIKAPMU)
DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN, KAB.
BONE

Tabel 5 menunjukkan bahwa persentase yang terendah yakni seorang ASN


perempuan yang telah mengikuti Diklat Pim TK. III dengan persentase 2,63%
sedangkan tertinggi yakni 14 orang ASN perempuan yang belum mengikuti Diklat Pim
dengan persentase 36,84%

C ANALISIS MASALAH

1. Identifikasi Masalah
Tidak adanya informasi/baseline data Kawasan permukiman yang dapat diakses
dengan cepat, akurat/valid dan update di Dinas Perumahan Kawasan
Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Bone, sehingga menghambat
perencanaan kegiatan dalam penanganan Kawasan permukiman kumuh.
Beberapa masalah yang ada di seksi revitalisasi Kawasan permukiman dapat
dilihat pada tabel permasalahan berikut sekaligus menentukan masalah prioritas
yang akan dilaksanakan. Untuk menentukan masalah prioritas dapat
menggunakan analisis APKL dan USG.
Tabel 6 penentuan Isu Strategis dengan menggunakan analisis APKL
NILAI RANG
NO ISU STRATEGI/MASALAH A P K L TOTAL KING
1. Metode penyajian Informasi/Data
menggunakan system manual 4 4 4 4 16 I
2. Terbatasnya jumlah SDM yang
menangani Kawasan kumuh dalam 4 4 2 3 13 II
pendataan maupun perencanaan
3. Tidak terpeliharanya infrastruktur
sanitasi pada Kawasan permukiman 3 3 1 1 8 V
kumuh
4. Laporan Kegiatan dan arsip dokumen
3 2 2 2 9 IV
yang menumpuk
5. Kurangnya kemampuan SDM aparatur di
4 3 2 2 11 III
bidang teknologi pemetaan
Ket.
A = Aktual
P = Problematik
K = Kekhalayakan
L = Layak (Relevan)

11
SISTEM INFORMASI KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH (SIKAPMU)
DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN, KAB.
BONE

Keterangan :
A : Aktual {sedang terjadi / dalam proses kejadian dan hangat bicarakan)
P : Problematika (masalah mendesak untuk
dipecahkan)
K : Kekhalayakan (menyangkut hajat hidup orang
banyak)
L : Layak (logis, pantas, realitas, dan dapat dibahas)

Tabel 3.2 Analisis


Isu USG

Kriteria
No Isu-Isu Jumlah Ranking
U S G

1 Kurangnya kemampuan SDM III


aparatur di bidang teknologi 4 4 3 11
pemetaan
2 Terbatasnya jumlah SDM yang
menangani Kawasan kumuh dalam 5 4 3 12
II
pendataan maupun perencanaan
Kurangnya
3 kemampuan SDM
aparatur di bidang
teknologi pemetaan 5 5 4 14
I

Keterangan :

Nilai: 1= Sangat Kecil 2= Kecil 3= Sedang 4= Besar 5= sangat Besar


U : Urgent (Mendesak)
S : Serius (Waktu)
G : Growt (Perkembangan Dampak)
Dari hasi tabel diatas, maka dapat diangkat Core isu yakni
“Kurangnya kemampuan SDM Aparatur di bidang
Teknologi Pemetaan”.

2. Mengidentifikasi Penyebab Masalah


Identifikas penyebab masalah dilakukan untuk mengetahui masalah
pokok dan masalah spesifik terkait Metode penyajian Informasi/Data
menggunakan system manual pada Bidang Permukian seksi Revitalisasi

8
SISTEM INFORMASI KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH (SIKAPMU)
DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN, KAB.
BONE
Kawasan Permukiman sesuai hasil analisis APKL yaitu:
a. Metode penyajian Informasi/Data menggunakan system manual
b. Terbatasnya jumlah SDM yang menangani Kawasan kumuh dalam
pendataan maupun perencanaan
c. Kurangnya kemampuan SDM aparatur dibidang teknologi pemetaan

3. Akar Penyebab Masalah


Berdasarkan hasil identifikasi penyebab masalah maka ditemukan akar
penyebab masalah berupa masalah pokok dan masalah spesifik:
a. Masalah Pokok
1) Perangkat pengolahan data masih terbatas
2) Tidak tersedianya gambaran secara geografis yang jelas tentang
keadaan dan sebaran Permukiman Kumuh
3) Kurangnya inisiatif aparatur dalam pengumpulan data kumuh
4) Terbatasnya jumlah SDM yang menangani Kawasan kumuh dalam
pendataan maupun perencanaan
Dari keempat masalah pokok yang telah diidentifikasi, masalah
yang paling berpengaruh pada penyajian yang masih
menggunakan system manual adalah karena “belum jelas
gambaran keadaan dan sebaran permukiman kumuh” karena
data yang ada masih berupa data tabular yang belum diolah
menjadi data spasial sehingga penyajiannya baru berupa
dokumen hardcopy dan tentunya akses informasinya sangat
terbatas karena hanya berada diinternal dinas sendiri
b. Masalah Spesifik
hasil identifikasi masalah pokok yang memiliki pengaruh langsung
terhadap penyajian yang masih menggunakan system manual
kemudian di breakdown ke masalah yang lebih spesifik yaitu:
1) Updating/Pengolahan Baseline data yang tidak dilakukan
2) Belum ada sistem penyajian informasi dan baseline data
kawasan permukiman kumuh
3) Baseline data yang belum lengkap
4) Kurangnya SDM memiliki kemampuan di bidang teknologi

9
SISTEM INFORMASI KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH (SIKAPMU)
DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN, KAB.
BONE
pemetaan untuk mengolah data ke bentuk spasial
4. Penetapan Masalah Prioritas
Dari hasil identifikasi akar masalah diatas maka ditetapkan masalah
prioritas yang akan dicarikan solusi pemecahannya dalam aksi
perubahan ini yaitu belum adanya sistem penyajian data/informasi
spasial berbasis web GIS sebagai kemudahan akses informasi bagi para
pemangku kepentingan
5. Alternative Solusi Penyelesaian Masalah
Untuk mengatasi masalah penyajian Informasi/Data menggunakan
system manual maka dilakukan analisis alternatif solusi masalah yaitu:
a. Penyediaan sarana/prasarana terutama hardware dan software
untuk mengolah data
b. Pembuatan Aplikasi Sistem Informasi Kawasan Permukiman Kumuh
berbasis Web
c. Optimalisasi website Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan
Pertanahan
6. Solusi Penyelesaian Masalah
Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan suatu sistem
Informasi yang mampu mengintegrasikan dan mengolah data non
spasial maupun data spasial, yang mudah diakses secara luas oleh para
pemangku kepentingan.
Sistem ini menyajikan informasi sangat berguna bagi pengelola dan
pengambil keputusan untuk membantu memecahkan permasalahan,
menentukan pilihan atau membuat kebijakan penanganan permukiman
kumuh. Sistem itu adalah Sistem Informasi Kawasan Permukiman
Kumuh (SIKAPMU) berbasis teknologi WebGIS

10
SISTEM INFORMASI KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH (SIKAPMU)
DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN, KAB.
BONE

D STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH


1. Terobosan/Inovasi
Membuat suatu Sistem Informasi Kawasan Permukiman Kumuh
(SIKAPMU) berbasis teknologi WebGIS (SIKAPMU Menyenangkan)
yang memudahkan para pemangku kepentingan untuk mengakses
informasi tentang Kawasan permukiman kumuh.

2. Tahapan Kegiatan
NO MILESTONE KEGIATAN WAKTU
JANGKA PENDEK
1. Persetujuan dengan 1. Konsultasi dengan Mentor Minggu I
Mentor dalam rangka aksi perubahan Bulan April
2. Permintaan saran dari mentor 2021
3. Pengajuan judul rencana aksi
perubahan kepada mentor
4. Penetapan Judul dari Mentor
5. Rapat internal membahas aksi
perubahan
6. Membuat kesepakatan area aksi
perubahan
2. Pembentukan Tim 1. Persiapan pertemuan Minggu I
Kerja 2. Melakukan konsultasi dengan mentor April 2021
terkait pembentukan tim Kerja
3. Membuat surat undangan rapat
4. Melaksanakan Rapat Pembentukan
Tim Kerja
5. Membuat notulen hasil rapat
6. Membuat berita acara terlaksananya
rapat pembentukan Tim Kerja
7. Pembuatan draft SK Tim Kerja
8. Penandatangan SK Tim Kerja oleh
Kadis Perkimtan
9. Penyusunan Program dan Jadwal
Pelaksanaan Program Kerja
3. Terwujudnya Dukungan 1. Konsultasi dan komunikasi Minggu II
Stakeholders Internal efektif dengan Kepala Dinas Bulan April
dan Eksternal oleh Perkimtan tentang aksi 2021
Stakeholder Internal perubahan
2. Konsultasi dan komunikasi
efektif dengan Stakeholder
Internal dan Ekst
3. Menyiapkan surat kesediaan
dukungan dari stakeholders Internal
dan Eksternal

11
SISTEM INFORMASI KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH (SIKAPMU)
DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN, KAB.
BONE
4. Penetapan peran dan tugas dari tiap
Stakeholders
4. Tersedia format survey 1. Melakukan konsultasi dengan mentor Minggu II
yang standar terkait pelaksanaan rapat dengan tim dan III
kerja menyusun format survey/ Bulan April
baseline data dan kuisioner baseline 2021
2. Membuat dan mengedarkan
undangan` rapat kerja Tim
Sosialisasi pengisian format survey
3. Rapat dengan Tim Kerja membahas:
- Standarisasi format survey
baseline data kumuh
- Standarisasi format kuisioner
baseline kumuh
4. Mengimplementasikan hasil rapat,
yaitu:
- Menyusun standarisasi format
survey/pendataan baseline data
kumuh
- Menyusun standarisasi format
kuisioner baseline kumuh
5. Membuat dan mengedarkan
undangan rapat sosialisasi
6. Sosialisasi Pengisian format survey/
baseline data kumuh
7. Pelaksanaan penjelasan
pengisian kuisioner
5. Data dan Informasi 1. Melaksanakan identifikasi informasi Minggu IV
Lokus Sasaran dan data eksisting di Kel. Bukaka, April 2021
Pelaksanaan Kegiatan dan Biru
2. Melaksanakan survey pendataan dan
interview kondisi permukiman kumuh
3. Mengumpulkan data hasil survey
6. Tersedianya Baseline 1. Mempersiapkan system Minggu I
Data Permukiman aplikasi/software GIS baseline data Mei 2021
Kumuh Kel. Bukaka, permukiman kumuh
dan Biru 2. Menginput data hasil survey
3. Mengolah baseline data dari data
tabular menjadi data spasial
7. Pembuatan Aplikasi 1. Melaksanakan input informasi Minggu II
SIKAPMU permukiman kumuh ke dalam Mei 2021
WebGIS
2. Pembuatan Sistem Informasi
Kawasan Permukiman Kumuh
(SIKAPMU) berbasis teknologi
WebGIS
8. Ekspose Aplikasi 1. Melakukan Konsultasi Mentor Minggu III
SIKAPMU terkait pelaksanaan Ekspose Mei 2021
Aplikasi SIKAPMU
2. Mempersiapkan undangan
pertemuan untuk ekspose
3. Melaksanakan ekspose hasil survey
dengan stakeholder internal

12
SISTEM INFORMASI KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH (SIKAPMU)
DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN, KAB.
BONE
9. Dokumen hasil 1. Menyusun peta Kawasan Minggu III

Pemetaan dan Profil permukiman dalam bentuk peta dan IV Mei


Kumuh analog dan digital 2021
2. Menyusun Profil Kumuh Kel. Bukaka
dan Kel. Biru
10. Testimoni 1. Melakukan penjaringan tertimoni dari Minggu IV
stakeholders internal Mei 2021
2. Melakukan penjaringan tertimoni dari
stakeholders eksternal
3. Melakukan penjaringan tertimoni dari
masyarakat
JANGKA MENENGAH
1. Tersedianya Baseline 1. Survey dan pendataan baseline Bulan Juli
Data Permukiman kumuh di Kel. Watampone, Ta, s/d
Kumuh Kel. Walennae, Masumpu dan Pappolo Desember
Watampone, Ta, 2. Input data baseline Permukiman 2021
Walennae, Manurunge, Kumuh
Masumpu dan Pappolo
2. Monev Kegiatan Evaluasi dan Monitoring pemanfaatan
secara berkala
3. Sosialisasi dan Monev Sosialisasi dan monitoring evaluasi
(Monev) kepada stakeholders eksternal
secara berkala
JANGKA PANJANG
1. Tersedianya Baseline 1. Survey dan pendataan baseline Bulan
Data Permukiman kumuh di Kec. Tanete Riattang Barat Januari s/d
Kumuh Kawasan dan Tanete Riattang Timur Desember
Perkotaan Watampone 2. Input data baseline Permukiman 2024
Kumuh Kawasan Perkotaan
Watampone
2. Monev Kegiatan Evaluasi dan Monitoring
pemanfaatanWebGIS secara berkala
3. Sosialisasi dan Monev Sosialisasi dan monitoring evaluasi
(Monev) kepada stakeholders eksternal
secara berkala

3. Sumber Daya (Peta Dan Pemanfaatan Stakeholder)


a. Analisis dan Pemanfaatan Stakeholders
Stakeholder atau pemangku kepentingan terkait dalam aksi
perubahan ini adaah pihak yang secara langsung atau tidak langsung
yang berperan terhadap keberhasilan pelaksanaan aksi perubahan,
serta yang mendapatkan dampak atau memanfaatkan hasil dari aksi
perubahan ini.
Tim yang akan mendukung pelaksanaan aksi perubahan
sebagaimana tertera pada Struktur Organisasi Tim, dengan tugas
masing-masing dapat dilihat sebagai berikut:

13
SISTEM INFORMASI KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH (SIKAPMU)
DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN, KAB.
BONE

14
SISTEM INFORMASI KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH (SIKAPMU)
DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN, KAB.
BONE
Peran Nama Tugas
Mentor PRIJO UTOMO, S.Sos Penanggung jawab, pengawas,
konsultan (memberi petunjuk,
masukan, arahan, ide dan motivasi)
terhadap pelaksanaan aksi perubahan
Coach Dr. Hj. A. St. NURAENI, S.Pd.,  Melakukan bimbingan teknis,
M.Pd monitoring, komunikasi dan
motivasi dan memberikan
masukan kepada reformer sampai
terwujudnya aksi perubahan.
 Melakukan koreksi kepada
reformer terkait laporan aksi
perubahan
Reformer AKBAR, SP, M.Si Sebagai Project Leader yang
bertanggungjawab penuh atas
pelaksanaan dan keberhasilan aksi
perubahan
Tim 1. Kasubag. Program Membantu Reformer dalam
Kerja 2. Staf Seksi Revitalisasi pelaksanaan implementasi rencana
Kawasan Permukiman aksi perubahan baik teknis maupun
3. Herman Wafir, S.Sos nonteknis
4. Yola Amaliah Ayuningsih, ST
5. Sutrisno, ST

1 Kepala Dinas Perumahan, Kawasan


Stakeholder Internal Permukiman dan
Pertanahan
2 Sekretaris Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan
Pertanahan
3 Kepala Bidang Kawasan Permukiman
4 Kepala Bidang Perumahan
5 Kasi Pengelolaan Perumahan
6 Kepala Seksi Sanitasi dan Penyehatan Lingkungan
7 Staf Bidang Kawasan Permukiman
8 Honorer/Tenaga Kontrak
1 Kepala Bappeda Stakeholder
2 Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
3 Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup
4 Kepala Bidang Infrastruktur Bappeda
5 Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinkes
6 Pokja PKP Kabupaten Bone
7 Camat Tanete Riattang
8 Lurah Bukaka
9 Lurah Biru
10 Tim KOTAKU
11 Tokoh Masyarakat
12 Wartawan/LSM
13 Badan Keswadayaan Masyarakat

15
SISTEM INFORMASI KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH (SIKAPMU)
DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN, KAB.
BONE
Matriks Pemetaan Stakeholders
No. Stakeholder Internal Power Proximity Interest Score
1 Kepala Dinas Perkimtan 4 4 4 12
2 Sekretaris Disperkimtan 3 2 3 8
3 Kepala Bidang Kawasan Permukiman 3 4 4 11
4 Kepala Bidang Perumahan 2 2 4 8
5 Kepala Seksi Sanitasi dan PL 2 1 4 7
6 Kasi Pengelolaan Perumahan 2 1 4 7
7 Staf Bidang Kawasan Permukiman 1 1 1 3
8 Honorer/ Tenaga Kontrak 1 1 1 3
No. Stakeholder Eksternal Power Proximity Interest Score
1 Kepala Bappeda 2 1 3 6
2 Kadis PU PR 2 1 3 6
3 Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup 2 1 3 6
4 Kabid. Infrastruktur Bappeda 2 1 3 6
5 Kabid. Kesehatan Masyarakat 2 1 3 6
6 Pokja PKP Kabupaten Bone 2 1 3 6
7 Camat Tanete Riattang 1 3 2 6
8 Lurah Bukaka 1 3 2 6
9 Lurah Biru 1 3 2 6
10 Tim KOTAKU 1 2 3 6
11 Tokoh Masyarakat 1 1 1 3
12 Wartawan/LSM 1 1 1 3
13 Badan Keswadayaan Masyarakat 1 2 3 6
STAKEHOLDER WINDOWS
INFLUENCE

LATENS PROMOTERS
(Kepentingan kecil, pengaruh besar) (Kepentingan besar, pengaruh besar)
Sekretaris Disperkimtan  Kadis Perkimtan
Kabid. Perumahan  Kabid. Kawasan Permukiman
Kasi Sanitasi dan PL
Kasi Pengelolaan Perumahan
INTERE

APATHETICS DEFENDERS
(Kepentingan kecil, pengaruh kecil) (Kepentingan besar, pengaruh kecil)
Staf Bidang Kawasan Permukiman Kepala Bappeda
Honorer/Tenaga Kontrak Kadis. PUPR
Sekretaris DLH
b. Tim KeTrojkaohdMaansyJaararkinatgan Kerja, Internal dan EKka bsi tde. Irnnfraalstruktur Bappeda
Kabid.
TiKesehatan Masyarakat
 Wartawan/LSM
m Kerja Pokja PKP
Camat T. Riattang
1. Kasubag. Program Lurah Bukaka
Staf Seksi Revitalisasi Kawasan Perm ukLimuraahnBiru
Tim KOTAKU
3. Herman Wafir, S.Sos BKM

16
SISTEM INFORMASI KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH (SIKAPMU)
DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN, KAB.
BONE
4. Yola Amaliah Ayuningsih, ST
5. Sutrisno, ST

Jaringan Kerja

COACH MENTOR

REFORMER

STAKEHOLDER STAKEHOLDER
TIM KERJA EKSTERNAL
INTERNAL

4. Penggunaan Teknologi Digital dalam Pengendalian Kegiatan

Seiring dengan perkembangan di era Revolusi Industri 4.0 yang sangat


pesat menyebabkan adanya perubahan yang cukup signifikan. Dalam
pelaksanaan aksi perubahan tentunya tidak bisa dilepaskan dari
penggunaan teknologi yang mendukung dalam aksi perubahan ini, yaitu
penggunaan Software pengolah data spasial GIS, penggunaan GPS
untuk mengambil koordinat lokasi Kawasan kumuh. Penggunaan GPS
ini bisa digantikan dengan Smartphone dengan menginstall aplikasi
GPS Essentials. Begitupun juga nantinya hasil dari aksi perubahan ini
bisa diakses lewat Smartphone. Disamping itu, dalam pelaksanaan
kegiatan aksi perubahan ini digunakan juga kamera video untuk
merekam secara audio visual.

5. Manajemen Risiko
a. Potensi kendala/hambatan/risiko yang di hadapi.
1) Terbatas dan kurangnya data baseline Kawasan permukiman
kumuh perkotaan
2) Tim kerja belum terkoordinasi dengan baik serta terbatasnya

17
SISTEM INFORMASI KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH (SIKAPMU)
DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN, KAB.
BONE
tenaga professional
3) Terbatasanya dana, waktu dan sarana pendukung
4) Adanya beberapa tugas dari OPD yang berbenturan dengan
waktu pelaksanaan implementasi aksi perubahan ini
5) Kondisi pandemi Covid-19 membatasi ruang gerak untuk
pelaksanaan kegiatan aksi perubahan.
b. Cara mengatasi kendala/hambatan/resiko
1) Mengoptimalkan pelaksanaan survey data baseline Kawasan
permukiman kumuh serta melaksanakan koordinasi, komunikasi
efektif dari instansi terkait
2) Mengoptimalkan pelaksanaan, pendampingan dan pemberdayaan
Tim kerja
3) Mengoptimalkan pemanfaatan dana, waktu dan sarana
pendukung yang terbatas secara efektif dan efisien dan tepat
sasaran
4) Melakukan koordinasi, komunikasi secara intensif dan
berkelanjutan dengan stakeholder internal dan eksternal
5) Tetap menerapkan protocol Kesehatan Covid-19, agar
pelaksanaan aksi perubahan tetap dapat dilaksanakan
c. Pengendalian pelaksanaan kegiatan
1) Memaksimalkan tugas dan fungsi dari Tim yang terlibat dengan
rencana aksi perubahan
2) Membentuk Tim Kerja dengan memilih orang-orang yang memiliki
kompetensi
3) Melaksanakan komunikasi efektif dengan Tim Kerja, dan
stakeholders
4) Melaksanakan komunikasi dan konsultasi secara intens dengan
mentor
5) Management waktu yang tepat agar tetap sesuai dengan jadwal
kegiatan yang sudah disusun.
6) Menyiapkan sarana dan prasarana yang mendukung rencana aksi
dapat berjalan sesuai dengan perencanaan

18
SISTEM INFORMASI KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH (SIKAPMU)
DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN, KAB.
BONE
7) Melaksanakan monitoring dan evaluasi secara berkala

19

Anda mungkin juga menyukai