DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
Halaman | ii
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
DAFTAR GAMBAR
Halaman | iii
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
Halaman | iv
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
BAB I
PENDAHULUAN
yang didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang yang berkelanjutan, efisien,
dan akuntabel untuk mewujudkan kota tanpa permukiman kumuh.
Rancangan RPJMN 2020 – 2024 tentang Perumahan dan Permukiman Kumuh memiliki
arah kebijakan untuk meningkatkan akses masyarakat secara bertahap terhadap hunian layak,
aman, dan terjangkau dalam rangka mewujudkan kota tanpa permukiman kumuh. Aspek dalam
mencapai kota tanpa kumuh:
1. Infrastruktur dasar
Jalan lingkungan, drainase, air minum, sanitasi, persampahan, perlindungan
kebakaran. Aspek ini masih menjadi fokus penanganan kumuh program eksisting
saat ini.
2. Sosial ekonomi
Menghubungkan penataan permukiman kumuh dengan peningkatan kapasitas
Penegakan tata ruang, peyediaan ruang bagi perumahan MBR dalam rencana tata
ruang.
Halaman | 1
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
4. Pembiayaan Rumah
5. Lahan
Menjamin keamanan bermukim.
6. Penyediaan Perumahan
Meningkatkan akses MBR terhadap rumah layak huni.
menengah, dan juga penanganan illegal settlement serta peremajaan (urban renewal).
Era komputerisasi ini telah membuka wawasan dan paradigma baru dalam pengambilan
keputusan dan penyebaran informasi. Data yang merepresentasikan dunia nyata dapat disimpan
dan diproses sedemikian rupa sehingga dapat disajikan dalam bentuk yang lebih sederhana dan
dilibatkan dalam pemetaan tematik meliputi citra satelit dengan berbagai tingkat resolusi, alat
penentu posisi (GPS/Global Positioning System), dan komputer dengan seluruh perangkatnya.
Peta rencana pola ruang wilayah harus digambarkan dalam bentuk delineasi. Delineasi
kawasan kumuh dan kawasan non kumuh harus dipetakan pada lembar kertas yang
menggambarkan wilayah secara utuh. Informasi delineasi kawasan kumuh tersebut diharapkan
menjadi petunjuk tentang kondisi infrastruktur yang ada di lokasi kawasan kumuh yang dapat
Halaman | 2
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
Tujuan dari penyusunan POS Pemetaan KOTAKU adalah merumuskan prosedur baku
sebagai acuan penyusunan standarisasi data dan informasi spasial yang akan menghasilkan
sistem informasi geografis pada lokasi sasaran program KOTAKU.
Komunikasi.
5. Permen PUPR No. 25 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Data dan Informasi
langkah dan prosedural dalam menyusun standarisasi data informasi spasial. Secara umum POS
Pemetaan KOTAKU ini memuat panduan dasar yang meliputi gambaran umum sistem informasi
geografis, pengumpulan data dari skala kabupaten/kota; desa/kelurahan; dan skala lingkungan
(RT/RW), pengolahan data, penyajian informasi, hingga keberlanjutan pengelolaan sistem data
Halaman | 3
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
BAB II
PENDEKATAN INFORMASI SPASIAL & PROSES PENGOLAHAN DATA SPASIAL
Pusat, Pemerintah Daerah, swasta, masyarakat, dan stakeholder lainnya. Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah membutuhkan informasi data yang mudah dipahami dan dianalisa.
Maksud dan tujuan dari pemetaan informasi spasial adalah:
1. Menginformasikan dengan mudah kawasan-kawasan yang rentan terhadap
pembuatan peta. Peta merupakan gambaran umum permukaan bumi yang digambarkan pada
sebuah bidang datar dengan sistem proyeksi dan skala tertentu. Pembuatan peta dengan cara
tradisional dilakukan dengan menggunakan pena dan kertas, seiring perkembangan teknologi
saat ini, peta sudah dibuat dengan menggunakan perangkat lunak seperti ArcGIS (Geographic
Information System), CAD (Computer Aided Design), serta perangkat lunak ilustrasi khusus peta
lainnya. Peta yang disajikan kemudian dilengkapi dengan petunjuk pembacaan peta atau sering
Halaman | 4
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
bumi secara umum. Peta ini memuat semua kenampakan yang terdapat dalam
cakupan peta, baik kenampakan fisik (sungai, gunung, laut, dan lain sebagainya)
maupun kenampakan sosial budaya (jalan, permukiman, sawah, dan lain sebagainya).
Yang termasuk peta umum antara lain Peta Topografi, Peta Rupabumi Indonesia,
Peta khusus atau peta tematik adalah peta yang menggambarkan informasi
tertentu saja sesuai dengan apa yang ingin ditampilkan. Yang termasuk peta tematik
antara lain Peta Persebaran Kawasan Kumuh, Peta Kerawanan Bencana, Peta Jaringan
Drainase, dan lain sebagainya.
Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan sistem komputer yang memiliki kemampuan
untuk membangun, menyimpan, mengelola, dan menampilkan informasi dengan referensi
geografi (Aronoff, 1989). Sistem Informasi Geografis bekerja secara sistematis. Secara garis besar
SIG terdiri dari 5 komponen utama, komponen ini akan menentukan kualitas dari data SIG yang
Hardware dengan spesifikasi yang tinggi dibutuhkan dalam komponen SIG, hal ini
dikarenakan data-data yang digunakan dan penyimpanannya membutuhkan ruang
yang besar serta proses analisisnya membutuhkan memori dan prosesor yang cepat.
2. Software (perangkat lunak)
Software SIG harus mampu melakukan penyimpanan data, analisis, dan visualisasi
informasi secara keruangan.
3. Data
Data pada SIG secara garis besar memiliki 2 tipe yaitu data vektor dan data atribut.
Halaman | 5
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
4. Method/Procedure (metode)
Metode atau prosedur adalah cara yang digunakan dalam penggambaran atau
pembuatan model analisis yang bersifat keruangan. Metode yang digunakan dalam
SIG menjadi sangat penting dalam kaitannya dengan peta dan analisis yang
dihasilkan.
5. People (operator)
Operator memegang peranan penting, tanpa ada operator maka sistem tidak dapat
Sistem Informasi Geografis dapat digunakan sebagai alat untuk pemetaan, pemodelan,
pengukuran, dan monitoring. Keunikan dari pemanfaatan SIG adalah kemampuan untuk
menampilkan jenis data yang berada pada waktu bersamaan, yaitu data vektor (grafis) dan data
atribut (tabel). Data vektor (grafis) merupakan gambaran objek permukaan bumi yang telah
digambarkan dengan informasi koordinat (X,Y), sedangkan data atribut (tabel) adalah informasi
dari data grafis tersebut.
Informasi spasial yang ditawarkan oleh Sistem Informasi Geografis dapat digunakan
untuk kebutuhan pengambilan keputusan dalam pengelolaan suatu kawasan. Sistem Informasi
Geografis memungkinkan data disajikan secara lebih representatif dengan menggunakan peta
Halaman | 6
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
beserta atributnya secara bersamaan. Berkaitan dengan pekerjaan ini, konsep SIG digunakan
dalam proses analisis data spasial dengan menggabungkan (integrasi) dengan data tabel yang
berasal dari Sistem Informasi Manajemen (SIM).
pengumpulan dan inventarisasi data. Pengumpulan dan inventarisasi data diperoleh melalui
pengumpulan data instansi, data SIM KOTAKU, dan pengumpulan data lapangan apabila data
dan Informasi Geospasial Tematik (IGT). Informasi Geospasial Dasar merupakan informasi dasar
yang harus ada pada sebuah peta. Mengacu pada Perka BIG No. 15 Tahun 2015 Tentang
Pedoman Teknis Ketelitian Peta Dasar Skala 1:5.000, objek yang digambarkan pada pekerjaan ini
meliputi batas administrasi, jaringan jalan, perairan, bangunan, fasilitas umum dan fasilitas sosial
spasialnya bersifat spesifik dan disesuaikan dengan kebutuhan pemetaan KOTAKU. Informasi
tematik yang akan disusun antara lain informasi pengurangan kumuh, informasi realisasi
BDI/BPM setiap kelurahan, informasi intervensi kegiatan setiap kelurahan, informasi profil
kumuh, dan informasi titik kegiatan.
Tabel 2.1 Sumber dan Penyedia Data Spasial untuk SIG di 150 Kabupaten/Kota
No. Jenis Data Sumber Penyedia Data
1. Citra Satelit/Foto Udara Dokumen RTRW Bappeda
Dinas Pekerjaan Umum
2. Administrasi, Batas Kabupaten/Kota Peta RBI Bappeda
Peta RTRW Dinas Pekerjaan Umum
3. Administrasi, Batas Kecamatan Peta RTRW Bappeda
Dinas Pekerjaan Umum
4. Administrasi, Batas Desa/Kelurahan Peta RTRW Bappeda
Dinas Pekerjaan Umum
5. Administrasi, Batas RT/RW Peta Desa/Kelurahan Pemerintah Desa
Halaman | 7
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
Informasi tematik lain yaitu profil kumuh dan titik intervensi kegiatan yang bersumber
dari SIM KOTAKU yang memuat informasi spasial berupa data koordinat (X,Y), sehingga
informasi ini sudah merupakan data vektor (tipe titik) dan dapat ditampilkan sebagai data
spasial, walau demikian titik ini perlu diverifikasi kembali di lapangan.
Sumber data spasial dari instansi dapat digunakan sebagai acuan utama dalam
penyusunan pemetaan KOTAKU. Sumber data tersebut antara lain:
1. Citra Satelit
Citra satelit merupakan salah satu sumber acuan dalam pekerjaan ini dimana
penyediaan citra satelit disesuaikan dengan kebutuhan skala penyajian data. Salah satu
acuan yang dapat digunakan untuk mengetahui jenis citra satelit yang akan digunakan
adalah dari Doyle (1984), dimana resolusi optimal adalah 1/10.000 dari penyebut skala.
Apabila skala output sebesar 1:5.000 maka resolusi spasial optimal berkisar pada angka
0,5 m dimana nilai tersebut hanya dapat dipenuhi oleh citra satelit resolusi tinggi (CSRT).
Yang termasuk CSRT antara lain Pleiades dari Airbus Military and Space, serta Quickbird,
Geoeye, dan Worldview series dari Digital Globe. Citra satelit ini di beberapa wilayah
Halaman | 8
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
sudah tersedia dalam dokumen RTRW yang dimiliki oleh Bappeda atau Dinas Pekerjaan
Umum, sehingga citra ini sudah terkoreksi geometrik, radiometrik, serta ter-rektifikasi.
Citra satelit yang bersumber selain dari Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum, atau
instansi pemerintah lainnya dapat dijadikan sebagai referensi namun tidak dapat
data geospasial tematik wajib mengacu pada Informasi Geospasial Dasar (IGD),
berdasarkan hal tersebut maka pekerjaan pemetaan terkait KOTAKU wajib mengacu
pada peta dasar dalam hal ini Peta Rupabumi Indonesia pada skala 1:50.000. Peta
Rupabumi Indonesia (Peta RBI) penting digunakan dalam pekerjaan ini sebagai acuan
yang sama. Untuk wilayah Jawa dan Sumatra Peta RBI sudah tersedia dalam skala
1:25.000, namun di sebagian wilayah timur Indonesia baru tersedia dalam skala 1:50.000.
Halaman | 9
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
Beberapa fitur yang dapat diambil dari Peta Rupabumi Indonesia antara lain
batas administrasi, jaringan jalan, perairan, fasilitas umum dan fasilitas sosial yang
penting (toponimi), bangunan, dan lain sebagainya. Fitur ini dapat digunakan sebagai
dasar untuk pendetilan peta dasar yang akan digunakan untuk skala yang lebih besar
pada pekerjaan ini.
3. Dokumen RTRW
sebisa mungkin merujuk pada dokumen RTRW agar ada kesesuaian dengan
perencanaan pada level di atasnya. Dokumen RTRW memuat data spasial dalam format
shapefile (.shp). Contoh penyimpanan data shapefile pada dokumen RTRW tersaji dalam
gambar 2.4.
Halaman | 10
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
pengolahan data sekunder. Data SIM KOTAKU dapat diakses dan diunduh melalui website
KOTAKU (http://kotaku.pu.go.id). Data yang diunduh dari data SIM KOTAKU berupa data
tabel dalam format .xls. Data yang diunduh dapat disesuaikan dengan data kabupaten/kota
yang dibutuhkan saja. Setelah mengunduh, data tabel tersebut kemudian dipilah, kolom
mana saja yang diperlukan sebagai informasi data spasial dan kolom mana yang tidak
dibutuhkan untuk tampilan data spasial.
Data SIM KOTAKU dapat memberikan informasi koordinat dan dapat juga digunakan
sebagai data atribut untuk data vektor. Data SIM KOTAKU yang diperlukan:
1. Pengurangan Kumuh
Data Pengurangan Kumuh merupakan data yang berisi informasi tentang kondisi
kumuh di suatu unit delineasi kumuh pada 2 waktu yang berbeda yaitu pada saat
Halaman | 11
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
dilakukan baseline dan setelah dilakukan intervensi kegiatan. Contoh data Pengurangan
2. Realisasi BDI/BPM
Data Realisasi BDI/BPM merupakan data yang berisi informasi tentang
pemanfaatan dan penggunaan dana BDI/BPM (Bantuan Dana Investasi/Bantuan
intervensi kegiatan yang sudah dilakukan di setiap kelurahan penerima manfaat. Jenis
kegiatan yang terdapat dalam data SIM KOTAKU tersedia sangat detil, data yang akan
ditampilkan adalah jenis kegiatan L-XX. Contoh data Investasi dan Kegiatan SIM KOTAKU
tersaji dalam gambar 2.7.
Halaman | 12
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
4. Profil Kumuh
Penilaian kumuh program KOTAKU ditentukan berdasarkan Permen PUPR
menilai suatu lingkungan dengan unit satuan RT/RW (basis). Indikator dan kriteria yang
digunakan adalah:
Halaman | 13
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
5. Titik Kegiatan
Titik Lokasi Kegiatan merujuk pada data Realisasi Kegiatan SIM KOTAKU, lokasi ini
ditunjukkan melalui koordinat (X,Y) yang terdapat dalam data tersebut. Contoh data
Realisasi Kegiatan SIM KOTAKU yang menunjukkan lokasi tersaji dalam gambar 2.9.
Halaman | 14
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
C. Survei Lapangan
Survei lapangan memiliki 2 tujuan, yaitu untuk memperoleh data spasial yang belum
tersedia melalui perolehan data di atas (citra satelit, Peta RBI, dokumen RTRW, dokumen
RPLP/RP2KPKP/SK Bupati, maupun data SIM KOTAKU), serta untuk verifikasi data yang
sudah ada (batas RT/RW, koordinat data SIM KOTAKU).
Tahap survei lapangan merupakan bagian dari proses pengumpulan data untuk
penyiapan peta dasar dan penyusunan peta tematik. Survei lapangan pada pemetaan
KOTAKU bertujuan untuk melakukan identifikasi batas desa, batas RT/RW, delineasi kumuh,
serta data lain apabila belum tersedia. Proses pemetaan untuk melengkapi data spasial yang
belum tersedia dilakukan dengan melibatkan Tim OC, Tim Korkot, Pemerintah Desa, dan
warga masyarakat. Identifikasi batas desa, batas RT/RW, maupun delineasi kumuh dilakukan
Halaman | 15
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
perencanaan dan strategi agar efektif dan efisien, serta dapat mengantisipasi
mengambil data maupun mengumpulkan data dari lapangan melalui FGD (Focus Group
Discussion) maupun pengukuran langsung ke lapangan. Tahap kegiatan pra lapangan:
desa/kelurahan. Pembentukan tim pemetaan dipandu oleh Tim Korkot KOTAKU. Tim
pemetaan dapat melibatkan dari Tim Korkot KOTAKU, unsur Pemerintah Desa,
Karang Taruna, relawan, dan warga masyarakat yang memiliki pengetahuan tentang
wilayahnya. Tim pemetaan ini akan berperan dalam pengumpulan data lapangan
yang belum tersedia. Pelibatan unsur masyarakat ini selain untuk efisiensi waktu juga
sekaligus merupakan proses transfer knowledge pemetaan kepada warga masyarakat
secara umum. Tim Pemetaan Desa kemudian dapat dibagi menjadi beberapa
kelompok kerja berdasarkan kampung, area, atau menurut luas wilayahnya. Pada
operator GPS (alat ukur lapangan), dan pencatat data (memberikan tanda pada Peta
Kerja/membuat sketsa peta).
akan digunakan, alat yang mendukung pemetaan, jadwal, personil, serta pembiayaan.
komponen penting yang digunakan dalam kegiatan survei lapangan. Peta kerja
memuat informasi dari data spasial yang sudah ada, misalnya batas administrasi
Halaman | 16
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
desa, garis pantai, jaringan jalan, sungai, toponimi, dan lain sebagainya. Peta kerja
yang perlu disiapkan antara lain Peta Administrasi Desa dan Peta Citra Satelit (jika
ada).
(1) Waktu
Waktu menjadi parameter yang cukup penting untuk menunjukkan
kapan kegiatan pengambilan data lapangan ini akan dilaksanakan. Waktu ini
juga terkait dengan penjadwalan keseluruhan kegiatan agar pekerjaan dapat
batas RT/RW, delineasi kumuh, dan lokasi RT/RW yang menjadi wilayah
penanganan sesuai data SIM KOTAKU, serta plot lokasi kegiatan secara
Halaman | 17
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
bersama-sama di atas peta kerja. FGD dilakukan oleh Asisten GIS, Tim
Parameter ini cukup penting karena tidak semua area mengambil data
yang sama, sehingga perlu diketahui data apa saja yang akan diambil pada
setiap area.
(4) Alat dan bahan yang diperlukan
Alat dan bahan yang diperlukan perlu untuk dicatat, sebagai contoh:
- Peta kerja
- Spidol berwarna
- GPS
- Handphone/tablet
(5) Personil
dituliskan.
(7) Pembiayaan
Halaman | 18
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
Tabel 2.3 Hasil Rekap Ketersediaan Data Spasial untuk SIG di 150 Kabupaten/Kota
No. Waktu Kegiatan Lokasi Alat dan Bahan Personil Hasil Biaya
1. Sabtu, Identifikasi batas Kecamatan Sungai 1. Peta Kerja 1. Tim Batas RT/RW
20 Nov 2021 RT/RW Liat, Desa Parit 2. GPS Pemetaan dalam
Padang 3. Spidol - Nama 1 format .gpx
RT001-RW004 (PIC)
- Nama 2
- Nama 3
2. Tim KORKOT
2. Senin, Verifikasi titik Kecamatan Sungai 1. Peta Kerja 1. Tim Titik Kegiatan
22 Nov 2021 kegiatan Liat, Desa Parit 2. Spidol Pemetaan di atas peta
Padang - Nama 4 kerja
RT001-RW004 (PIC)
- Nama 5
- Nama 6
2. Asisten GIS
3. Minggu, 1. Identifikasi batas Kecamatan Sungai 1. Peta Kerja 1. Tim Pemetaan Batas RT/RW
28 Nov 2021 RT/RW Liat, Desa Parit 2. Handphone - Nama 2 dalam
2. Verifikasi titik Padang 3. Spidol (PIC) format .gpx
kegiatan RT001-RW004 - Nama 5
- Nama 6
2. Tim KORKOT
dan seterusnya
disusun bersama.
kemudian direkap menjadi satu yang kemudian diolah oleh Asisten GIS. Rekap data
meliputi penyusunan editing, attributing, join, dan lain sebagainya.
Halaman | 19
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
Proses pengolahan data spasial memerlukan software yang dapat mengolah data spasial,
salah satunya adalah ArcGIS, software ini cukup mudah untuk digunakan. Proses pengolahan
data dalam software GIS disebut dengan proses editing. Proses editing sendiri memerlukan
berbagai macam tools sesuai dengan peruntukannya.
A. Editing
1. Data spasial (vektor dan atribut)
Data spasial (vektor dan atribut) yang diperoleh melalui instansi sebagian besar
sudah memiliki format shapefile (.shp) sehingga langkah yang dilakukan adalah
melakukan export data ke file baru. Data spasial yang diperlukan adalah Batas
Administrasi, Jaringan Transportasi, Perairan, Bangunan, Toponimi, Penutup Lahan, dan
Delineasi Kumuh. Selanjutnya melakukan editing vektor yang diperlukan (topologi) dan
menyusun data atribut. Ketentuan vektor dan data atribut dijelaskan di BAB III.
2. Survei Lapangan
Data survei lapangan ini akan berbeda-beda di setiap kabupaten/kota, hal ini
a. Perolehan data yang berupa sketsa di atas peta kerja perlu untuk diubah ke dalam
format vektor (shapefile) melalui proses digitasi.
lebih lanjut.
c. Perolehan data spasial yang berasal dari data SIM KOTAKU (berupa koordinat (X,Y)
Setelah semua hasil survei lapangan selesai diolah, maka semua data akan
tersimpan dalam format shapefile (.shp). Data yang berisi informasi dasar dikelompokkan
pada file Peta Dasar, sedangkan data yang berisi informasi tematik dikelompokkan pada
file Peta Tematik.
Halaman | 20
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
B. Atributing
Atributing adalah proses pemberian informasi pada data spasial. Salah satu hal
penting yang harus terdapat dalam data atribut adalah adanya field/kolom yang isinya
C. Join
Join adalah tools/fasilitas pada software GIS untuk menggabungkan 2 buah data
yaitu data spasial dengan data tabular SIM KOTAKU. Salah satu kolom yang tidak boleh
dihilangkan adalah kolom yang memuat identitas/kode unik data tersebut, karena
identitas/kode unik tersebut nantinya akan menjadi identitas ketika akan menggabungkan
dengan data spasial. Kolom dengan isi yang sama juga terdapat pada data GIS. Data SIM
KOTAKU yang menjadi identitas adalah:
Halaman | 21
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
(c) Hasil Join antara data atribut peta dengan data SIM KOTAKU
Gambar 2.11 Proses Join Data Atribut Peta dengan Data SIM KOTAKU
D. Foldering
Data spasial yang sudah selesai kemudian disusun dalam sebuah folder
penyimpanan yang rapi sehingga mudah dibaca dan ditelusuri. Format penyimpanan data
E. Layout
Layout merupakan tahapan untuk menyusun dan menata peta untuk keperluan tampilan
2.2.3 Keluaran
Keluaran dari pekerjaan Pemetaan KOTAKU ini adalah tampilnya informasi peta yang berupa:
Halaman | 22
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
11. Titik Kegiatan (2017, 2018, 2019) (Tipe Titik/Point, Tipe Garis/Line, Tipe Poligon/Area)
12. Skala Kawasan (Tipe Titik/Point, Tipe Garis/Line, Tipe Poligon/Area)
13. Kegaiatan Livelihood – PPMK dan Livelihood BDC (Tipe Titik/Point, Tipe Garis/Line, Tipe
Poligon/Area)
B. Layout Peta
1. Peta Administrasi
lokasi Pemetaan KOTAKU. Peta Delineasi Kumuh menampilkan informasi status kumuh
awal (pada saat kegiatan baseline) dan informasi status kumuh akhir (setelah adanya
intervensi kegiatan).
3. Peta Realisasi BDI/BPM
Realisasi BDI/BPM menampilkan informasi per tahun yaitu mulai tahun 2017, 2018, dan
2019.
dilakukan sebagai upaya pengurangan kumuh. Informasi yang ditampilkan dalam simbol
adalah jenis kegiatan yang menggunakan anggaran paling besar berdasarkan persentase
Halaman | 23
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
penggunaan anggaran. Peta Investasi dan Kegiatan menampilkan informasi per tahun
Pemetaan KOTAKU. Informasi yang ditampilkan dalam simbol adalah kriteria yang
memiliki persentase paling besar menentukan kekumuhan.
Halaman | 24
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
BAB III
KETENTUAN DASAR, SPESIFIKASI TEKNIS, & OUTPUT DATA SPASIAL
Halaman | 25
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
Halaman | 26
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
peta.
2. JPG
JPG merupakan format penyimpanan hasil export file .mxd setelah selesai diolah
hingga proses layout. Nama project menyesuaikan dengan informasi yang akan
Halaman | 27
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
1. File data spasial yang berisi informasi Peta Dasar disimpan dalam satu folder tersendiri
dengan nama 01_PETA_DASAR.
2. File data spasial yang berisi informasi Peta Tematik disimpan dalam satu folder tersendiri
dengan nama 02_PETA_TEMATIK.
3. File data spasial yang berisi informasi project dan hasil export disimpan dalam satu folder
tersendiri dengan nama 03_ALBUM_PETA.
4. File data tabel dari SIM yang berisi informasi terkait atribut data spasial disimpan dalam satu
folder tersendiri dengan nama 04_DATA_SIM.
5. File citra satelit yang digunakan disimpan dalam satu folder tersendiri dengan nama
05_CITRA_SATELIT.
6. File tambahan yang berisi catatan, dokumentasi, dan laporan mingguan (atau laporan
bulanan OC) dibuat dalam folder tersendiri.
Halaman | 28
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
7. File dari point 1 hingga 6 disimpan dalam satu folder sesuai dengan id/kode kota/kabupaten
8. File data spasial nomor 7 disimpan dalam satu folder sesuai dengan kode provinsi
(disesuaikan dengan data SIM) + nama provinsi.
Contoh : 11 ACEH
21 KEPULAUAN RIAU
Contoh folder :
penentuan proyeksi didasarkan pada standarisasi yang telah dilakukan oleh BIG selaku lembaga
yang mengatur kebijakan Data Informasi Geospasial (DIG). Ketentuan dan kesepakatan dalam
Halaman | 29
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
1. Sistem proyeksi yang digunakan adalah Universal Transverse Mercator (UTM), dimana
proyeksi dengan pembagian zona grid mengacu pada spheroid yang telah dispesifikasikan
dalam SRGI (Sistem Referensi Geospasial Indonesia) Tahun 2013.
2. Apabila dalam suatu wilayah sistem UTM terletak pada dua zona UTM yang berdampingan,
maka proyeksi koordinat geografis dan zona UTM yang digunakan adalah yang dominan.
3. Apabila dalam suatu wilayah sistem UTM terletak pada lebih dari dua zona UTM, maka
seluruh koordinat ditransformasikan ke dalam sistem koordinat geografis.
4. Apabila dalam peta masukan belum memenuhi ketentuan tersebut, maka wajib melakukan
georeferensi dan transformasi.
A. Peta Dasar
1. Batas Administrasi
Batas administrasi (batas kabupaten, batas kecamatan, batas desa, batas RT/RW)
merujuk pada Peta Rupabumi Indonesia, peta RTRW, Peta Desa, maupun survei
lapangan. Batas wilayah yang sudah disahkan dalam Permendagri disebut sebagai batas
definitif, sedangkan batas yang belum disahkan dalam Permendagri disebut sebagai
batas indikatif. Batas definitif pada peta tidak dapat diubah lagi vektornya sementara
batas indikatif dapat disesuaikan bentuk geometriknya sesuai dengan batasan fisik objek
di sekitarnya.
Tabel 3.5 Ketentuan Pengisian Atribut Batas Administrasi
No. Tipe Data Nama File Field/Atribut Isi Field
1. Garis/Line Batas_Administrasi_LN Keterangan “Batas Kabupaten”
“Batas Kecamatan”
“Batas Kelurahan”
“Batas RW”
“Batas RT”
Status “Definitif”
“Indikatif”
Sumber Informasi sumber perolehan data
2. Poligon/Area Batas_Administrasi_AR Provinsi Nama Provinsi
Kode_Prov Kode Provinsi
Kab_Kota Nama Kota/Kabupaten
*)Kabupaten : langsung nama
Halaman | 30
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
3. Perairan
Unsur perairan merupakan tubuh air yang ada di permukaan bumi. Perairan
terdiri dari sungai, danau, waduk, bendungan, embung, dan lain sebagainya.
Halaman | 31
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
4. Bangunan
Bangunan sebagai salah satu indikator dapat menunjukkan informasi kepadatan
bangunan, tata letak, pola dan persebarannya, sekaligus asosiasi dengan suatu wilayah.
Data bangunan merupakan hal yang penting bagi kebutuhan perencanaan dan
monitoring.
Tabel 3.8 Ketentuan Pengisian Atribut Bangunan
No. Tipe Data Nama File Field/Atribut Isi Field
1. Poligon/Area Bangunan_AR Keterangan “Bangunan”
Sumber Informasi sumber perolehan data
5. Penggunaan Lahan
lahan ini disesuaikan dengan ketersediaan peta dari Instansi. Apabila sudah tersedia bisa
digunakan apabila belum ada tidak perlu dilakukan digitasi interpretasi penggunaan
lahan.
6. Toponimi
Toponimi merupakan asal usul penamaan dari nama tempat, wilayah, atau suatu
bagian lain dari permukaan bumi, termasuk unsur alam (sungai, pulau, laut, teluk,
gunung, dan lain sebagainya) dan unsur buatan (kota, gedung, jalan, jembatan,
kabupaten, dan lain sebagainya). Tipe data untuk toponimi yang disajikan adalah
Halaman | 32
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
titik/point. Fasilitas umum dan fasilitas sosial yang penting dapat dimasukkan dalam data
toponimi.
Halaman | 33
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
B. Peta Tematik
Data atribut pada data tematik merupakan penggabungan dengan data SIM.
1. Delineasi Kumuh
Delineasi kumuh menyajikan informasi mengenai persebaran kawasan kumuh di
Halaman | 34
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
2. Realisasi BDI/BPM
informasi antara Batas Administrasi dengan data Realisasi BDI/BPM yang bersumber dari
data SIM KOTAKU.
Halaman | 35
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
Investasi dan Kegiatan menyajikan informasi mengenai jenis kegiatan dan besar
investasi BDI/BPM di suatu desa/kelurahan. Investasi dan Kegiatan menggabungkan
informasi antara Batas Administrasi dengan data Investasi dan Kegiatan yang bersumber
dari data SIM KOTAKU. Sebelum digabungkan, data SIM KOTAKU dianalisa terlebih
dahulu dengan menggunakan pivot table (.xls) dengan tujuan untuk menyederhanakan
dan mengambil data yang diperlukan. Kolom yang diperlukan antara lain kode
Halaman | 36
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
4. Profil Kumuh
Delineasi Kumuh dengan data Numerik Pengurangan Kumuh (Kondisi Awal) yang
bersumber dari data SIM KOTAKU (kode p atau persentase).
Halaman | 37
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
> 50%
5. Titik Kegiatan
Titik kegiatan menunjukkan persebaran intervensi kegiatan dilaksanakan. Titik
kegiatan ditunjukkan melalui koordinat (X,Y) yang terdapat pada data SIM Realisasi
Kegiatan BDI/BPM. Titik kegiatan yang dipetakan memiliki tipe data titik, garis, dan area.
Halaman | 38
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
Halaman | 39
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
diagram lokasi berisi informasi batas administrasi dengan tingkat yang lebih luas yaitu batas
kabupaten dalam skala satu provinsi. Data Batas Administrasi Kabupaten skala Provinsi
digunakan oleh pengguna. Spesifikasi penyajian peta mengacu pada RSNI (Rancangan Standar
Nasional Indonesia 2014). Fomat layout peta disajikan secara landscape dan portrait.
Halaman | 40
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
Keterangan :
1. Isi Peta 5. Proyeksi
2. Logo Instansi 6. Inset/Diagram Lokasi
3. Judul Peta 7. Legenda
4. Orientasi & Skala 8. Sumber & Riwayat Peta, Keterangan
Halaman | 41
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
Keterangan :
1. Isi Peta 5. Proyeksi
2. Logo Instansi 6. Inset/Diagram Lokasi
3. Judul Peta 7. Legenda
4. Orientasi & Skala 8. Sumber & Riwayat Peta, Keterangan
Halaman | 42
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
1. Isi Peta
Isi peta merupakan gambar peta yang disajikan. Isi peta disajikan secara seamless dengan
skala menyesuaikan. Isi peta dilengkapi dengan grid geografi dan grid UTM.
2. Logo
Logo yang ditampilkan adalah logo dari instansi yang mengeluarkan peta, dalam hal ini
KOTAKU.
3. Judul Peta
Judul peta memuat dan menggambarkan isi peta.
angin. Skala diinformasikan dengan 2 cara, yaitu dengan skala batang/skala bar dan dengan
skala angka.
5. Proyeksi
Proyeksi memberikan informasi sistem proyeksi yang digunakan, sistem grid, dan datum
Inset/diagram lokasi menunjukkan posisi peta terhadap wilayah yang lebih luas. Inset peta
digambarkan dengan kaidah kartografis yang memuat gratikul, toponimi wilayah dan
Legenda memberikan keterangan simbol-simbol dan unsur yang ada pada peta. Legenda
dikelompokkan dan diurutkan menurut tipe datanya, mulai dari simbol titik, simbol garis,
dan simbol area, serta diurutkan mulai dari informasi dasar hingga informasi tematik.
8. Sumber dan riwayat peta serta keterangan
Sumber memuat keterangan dari mana peta tersebut digambarkan, sementara riwayat
menuliskan proses yang dilakukan. Keterangan memuat informasi tambahan terkait peta.
Halaman | 43
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
Gambar 3.10 Contoh Sumber Peta dan Riwayat Peta serta Keterangan
Halaman | 44
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
Halaman | 45
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
1. Layout peta : A1
2. Page layout : landscape/portrait
3. Isi Peta : ukuran peta adalah seamless, skala menyesuaikan ukuran frame
4. Grid :
(-) Symbol :+
(-) Color : RGB : 0, 0, 0
(-) Size :8
d. Intervals : (-) Interval : (-) Units : meters
5. Graticule :
a. Axes : (-) Major Division Ticks : Symbol : RGB : 0, 112, 255 (width : 1.5)
Halaman | 46
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
(-) Subdivision Ticks : Symbol : RGB : 110, 110, 110 (width : 0.2)
(-) Size : 10
(-) Color : RGB : 0, 112, 255
Halaman | 47
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
10. Inset/diagram lokasi (DIAGRAM LOKASI): Arial Narrow (12), hitam, Bold, Uppercase
(-) Subdivision Ticks : Symbol : RGB : 110, 110, 110 (width : 0.2)
Display ticks : outside
Halaman | 48
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
11. Legenda
Halaman | 49
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
Halaman | 50
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
Halaman | 51
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
Halaman | 52
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
Halaman | 53
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
Spesifikasi
Indikator Keterangan Tipe
Simbol RGB Ukuran
Bangunan Persentase > 50% Area 170 110 000 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1
Halaman | 54
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
Halaman | 55
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
Proteksi Kebakaran Persentase > 50% Area 170 000 130 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1
Halaman | 56
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
Spesifikasi
Kegiatan Tipe Simbol
RGB Ukuran
Line 000 255 255 8
12. Sumber dan riwayat peta, serta keterangan : Arial (10), hitam
Halaman | 57
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
BAB IV
WEB GIS
4.1 PENDAHULUAN
Penyajian informasi data spasial dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu melalui Desktop
GIS dan Web GIS. Desktop GIS adalah data spasial yang hanya dapat diakses oleh perseorangan
melalui desktop, sedangkan Web GIS memungkinkan orang lain mengakses data spasial melalui
media internet. Web GIS merupakan salah satu aplikasi GIS atau pemetaan digital yang
memanfaatkan jaringan internet sebagai media komunikasi yang berfungsi untuk
mendistribusikan, mempublikasikan, mengintegrasikan, mengkomunikasikan, serta menyediakan
informasi dalam bentuk teks, peta digital, serta menjalankan fungsi-fungsi analisis dan query
mengakses berbagai informasi yang diperlukan melalui Website. Visualisasi informasi dan
kegiatan dengan menggunakan GIS akan sangat membantu pemakai (user) dalam mencari
informasi dengan mengakses Web GIS. Web GIS mampu menyediakan informasi yang mudah
diakses, cepat, tepat, murah, dan mampu memantau kegiatan yang berbasis spasial.
Arsitektur Web GIS yang ada di Dashboard sistem aplikasi SIM KOTAKU akan
menggunakan teknologi Client-Server Model 3-tier yang terdiri dari presentation layer,
application layer, dan database layer. Client-server adalah suatu bentuk arsitektur, dimana client
adalah perangkat yang menerima, menampilkan, dan menjalankan aplikasi (software komputer),
sedangkan server adalah perangkat yang menyediakan dan bertindak sebagai pengelola
aplikasi, data, dan keamanannya.
Dari sisi client (pemakai aplikasi), pada saat mengakses aplikasi secara online melalui
koneksi jaringan internet, publik cukup menggunakan browser saja. Browser adalah perangkat
lunak untuk menampilkan halaman web, sedangkan untuk bisnis proses, pengolahan, dan
penyimpanan database akan dilakukan oleh server.
Halaman | 58
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
Web GIS dalam program KOTAKU memberikan informasi dan monitoring tentang
kegiatan KOTAKU yang sudah dilakukan. Web GIS KOTAKU dapat diakses melalui
http://103.12.84.58/webgis/ .
Halaman | 59
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
BKM
OC / KORKOT PEMDA
Administrator WEB
GIS
GIS
User
STAKEHOLDER INSTANSI
PUBLIC
Halaman | 60
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
Untuk dapat melakukan update data spasial ke dalam Web GIS KOTAKU, berikut langkah
kerja yang dapat diikuti.
oleh ESRI. AcGIS menyediakan fasilitas pemetaan secara online dengan mudah dan tanpa
biaya sebagai pengembangan dan pelatihan. Langkah pertama adalah membuka ArcGIS
Selanjutnya, masukkan username dan password dengan benar, daftar username dan
password bisa menghubungi Administrator Web GIS KOTAKU melalui Unit SIM KMP
KOTAKU Wilayah 2 atau MIS-GIS Advisory KOTAKU.
Halaman | 61
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
Setelah proses Sign In berhasil maka akan masuk ke laman Provinsi, sebagai contoh
pilih Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk memulai proses unggah data spasial pilih menu
“Map”.
Tampilan akan berubah seperti pada gambar di bawah. Sebelum memulai unggah
data, siapkan data terlebih dahulu dalam format file .zip. Untuk memulai unggah data
Halaman | 62
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
Pilih file format .zip yang akan diunggah kemudian “Import Layer”.
Halaman | 63
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
3. Editing
Tampilan layer setelah unggah data akan seperti pada gambar di bawah ini.
Selanjutnya adalah melakukan editing seperlunya untuk tampilan simbologi dan atribut,
ketentuan simbologi akan disampaikan pada akhir bab ini.
Halaman | 64
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
b. Menampilkan tabel
c. Editing vektor
Halaman | 65
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
Berfungsi untuk memilih field/kolom mana pada data atribut/tabel yang akan ditampilkan dalam layer.
Berfungsi untuk mengatur simbologi layer, berupa warna dan tipe garis (untuk data tipe line).
Ada pilihan “Unique symbols” dan Single symbol”.
Halaman | 66
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
symbols”. Tampilan akan masuk pada fungsi editing simbol. Untuk memulai edit simbol,
klik pada masing-masing keterangan simbol.
Halaman | 67
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
Tampilan setelah selesai melakukan editing. Simbol untuk batas administrasi sudah
berubah.
Halaman | 68
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
Apabila kita klik pada salah satu vektor, maka akan muncul informasi dari vektor
tersebut yang berupa data tabel.
Klik menu seperti di bawah ini untuk memulai edit informasi data tabel.
Halaman | 69
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
Halaman | 70
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
Pilihan untuk menampilkan atau tidak menampilkan kolom ini ke dalam tampilan tabel.
Halaman | 71
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
4. Menyimpan Data
Halaman | 72
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
Jika akan menambahkan layer ulangi langkah dari awal. Layer akan bertambah di dalam
file KOTA MATARAM.
Halaman | 73
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
Halaman | 74
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
Halaman | 76
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
7. Titik Kegiatan
a. Tipe Titik
Atribut ArcGIS Online
Nama layer Titik Kegiatan xxxx
Pop up Titik Kegiatan xxxx
Provinsi Provinsi
Kab_Kota Kota atau Kabupaten
Kecamatan Kecamatan
Kelurahan Kelurahan atau Desa
Jeda
Nama_KSM Nama KSM
Kegiatan Kegiatan
Sub_Keg Sub Kegiatan
Volume Volume (unit)
Jeda
Sumber Sumber
b. Tipe Garis
Atribut ArcGIS Online
Nama layer Titik Kegiatan xxxx
Pop up Titik Kegiatan xxxx
Provinsi Provinsi
Kab_Kota Kota atau Kabupaten
Kecamatan Kecamatan
Kelurahan Kelurahan atau Desa
Jeda
Nama_KSM Nama KSM
Kegiatan Kegiatan
Sub_Keg Sub Kegiatan
Volume Volume (m)
Jeda
Sumber Sumber
Halaman | 77
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
c. Tipe Area
Atribut ArcGIS Online
Nama layer Titik Kegiatan xxxx
Pop up Titik Kegiatan xxxx
Provinsi Provinsi
Kab_Kota Kota atau Kabupaten
Kecamatan Kecamatan
Kelurahan Kelurahan atau Desa
Jeda
Nama_KSM Nama KSM
Kegiatan Kegiatan
Sub_Keg Sub Kegiatan
Volume Volume (m2)
Jeda
Sumber Sumber
1. Batas Administrasi LN
Spesifikasi
Keterangan Tipe Simbol
HEX Ukuran
Batas Provinsi Line #000000 1.2
2. Batas Administrasi AR
Halaman | 78
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
3. Pengurangan Kumuh AR
Status Kumuh HEX
Tipe
(Awal/Akhir) Fill Outline
Kumuh Berat Area #F50000 #999999 (default)
Kumuh Sedang Area #F57800 #999999 (default)
Kumuh Ringan Area #F5F500 #999999 (default)
Tidak Kumuh Area #6ECD3C #999999 (default)
*)Transparency : 50%
*)Label : Kode_RTRW (sesuaikan dengan skala/visible range)
4. REALISASI BDI/BPM
HEX
Keterangan Tipe
Fill Outline
Progres Fisik Berjalan 100% Area #003C96 #999999 (default)
Progres Fisik Berjalan 75% Area #5F73CD #999999 (default)
Progres Fisik Berjalan 50% Area #A0AAEB #999999 (default)
Progres Fisik Berjalan 25% Area #D7D7FF #999999 (default)
Tidak Ada Kegiatan BDI/BPM Tahun xxxx Area #E1E1E1 #999999 (default)
*)Transparency : 50%
Halaman | 79
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
Single symbol
HEX
Delineasi Kumuh Tipe
Fill Outline
Delineasi Kumuh Area #CC4234 #999999 (default)
*)Transparency : 50%
*)Label : Kode_RTRW (sesuaikan dengan skala/visible range)
Halaman | 80
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
7. TITIK KEGIATAN
Spesifikasi
Kegiatan Tipe Simbol
SHAPE/WARNA Ukuran
Air Bersih Point Government 15
Line #050AE1 2
Line #00FFFF 2
Halaman | 81
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
Area #008C00
Halaman | 82
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
Halaman | 83
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
BAB V
JADWAL PEKERJAAN, EVALUASI PEKERJAAN, & KEBERLANJUTAN
dikerjakan oleh Asisten GIS yang mengerjakan cakupan wilayah pemetaan di tingkat
kota/kabupaten.
Berikut Timeline dalam bentuk Barchart Jadwal Pelaksanaan Pemetaan Kotaku Wilayah
1:
Halaman | 84
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
Halaman | 85
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
Evaluasi pekerjaan GIS akan dimonitor melalui laporan mingguan yang dibuat oleh
Asisten GIS. Evaluasi meliputi kesesuaian target output dengan kelengkapan output yang
tertuang dalam laporan mingguan, kualitas output yang diberikan, dan komunikasi yang baik
(responsif).
Halaman | 86
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
5.2 KEBERLANJUTAN
Unsur-unsur yang telah dibuat oleh Asisten GIS harus sesuai dengan rencana
pengembangan yang ada di kota/kabupaten setempat.
yang sudah dikumpulkan, sehingga data yang dikumpulkan adalah data yang sudah
disetujui oleh Pemerintah Daerah. Informasi dapat dipublikasikan setelah mendapat
Asisten GIS harus dapat memberikan transfer pengetahuan kepada tim di lapangan
(korkot, fasilitator) dan Pemerintah Daerah serta instalasi hasil pekerjaan kepada Pemerintah
Daerah.
4. Pemutakhiran Data
Melakukan perbaikan data secara periodik oleh pemerintah pusat, KMP, dan daerah
sebagai monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan program. Pemerintah Daerah/Pokja PKP
harus menentukan walidata untuk SIM GIS kegiatan KOTAKU. Walidata bertanggungjawab
Halaman | 87
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
GLOSARIUM
Atribut adalah informasi yang menempel pada suatu data vektor, pada data
Data adalah kumpulan keterangan yang benar dan nyata yang dapat dijadikan
sebagai dasar suatu kajian, data dapat berupa angka, huruf, dan gambar
Data Atribut adalah data yang biasanya digunakan untuk keperluan data statistik, atau
sensus penduduk atau catatan survei lainnya.
Data Garis/Line adalah tipe data spasial yang dinyatakan dalam bentuk garis dan
merupakan kumpulan dari banyak titik koordinat, contoh Jalan, Sungai,
Data Geospasial adalah data tentang lokasi geografis, dimensi atau ukuran, dan atau
Data Poligon/Area adalah tipe data spasial yang dinyatakan dalam bentuk poligon dan
merupakan kumpulan dari banyak titik koordinat, contoh Batas
Data Raster adalah data yang terdiri dari sel-sel yang disusun menurut baris dan
Data Spasial adalah keterangan tentang lokasi dan bentukannya di permukaan bumi
serta keterkaitan satu aspek dengan lainnya, data spasial menyimpan
Halaman | 88
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
koordinat dan topologi dari bentukan tersebut, definisi lain dari data
Data Titik/Point adalah tipe data spasial yang dinyatakan dalam bentuk titik dan memiliki
1 titik koordinat (x,y), contoh Kantor Desa, Gunung, dan lain sebagainya.
Data Vektor adalah data yang tipe datanya dapat berupa titik, garis, dan area yang
Delineasi adalah penggambaran hal penting dengan garis yang merupakan batas
Digitasi adalah proses konversi dari peta analog menjadi peta digital dengan
menggunakan meja digitasi, pada saat ini digitasi bisa dilakukan secara
langsung di layar komputer (digitasi on screen).
Georeferensi adalah referensi koordinat geografi, setiap citra satelit atau peta yang
akan digunakan sebagai acuan pengambilan data, pada suatu titik
Geospasial adalah aspek keruangan yang menunjukkan lokasi geografis, letak, dan
posisi suatu objek yang berada di bawah, pada, atau di atas permukaan
Informasi adalah gabungan atau rangkaian dan analisa data yang berbentuk angka,
huruf, gambar, suara, peta, atau citra yang telah diolah, yang mempunyai
arti, nilai, dan makna tertentu.
Informasi Geospasial adalah data geospasial yang sudah diolah sehingga dapat digunakan
sebagai alat bantu dalam perumusan kebijakan, pengambilan keputusan,
Halaman | 89
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
pembuatan peta.
Peta adalah suatu gambaran dari unsur-unsur alam dan atau buatan manusia,
Peta Dasar adalah peta yang menyajikan unsur-unsur alam dan atau buatan manusia
yang umum terlihat di permukaan bumi, digambarkan pada suatu
Peta Tematik adalah peta yang menyajikan unsur-unsur alam dan atau buatan
Rektifikasi adalah suatu proses untuk melakukan transformasi data dari satu sistem
Sistem Koordinat adalah pernyataan besaran geometrik yang menentukan posisi suatu titik
dengan mengukur besar vektor terhadap satu posisi acuan yang telah
didefinisikan.
UTM atau Universal Transverse Mercator adalah sistem poyeksi yang umum
Halaman | 90
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
WGS 1984 atau World Geodetic System adalah standar yang digunakan dalam
Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur
terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan pada aspek
Halaman | 91
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
Halaman | 92
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
(Lanjutan)
Halaman | 93
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021
Halaman | 94