Anda di halaman 1dari 98

2021

PANDUAN PEMETAAN SPASIAL


KOTAKU WILAYAH ISDB
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

Halaman | ii
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

DAFTAR GAMBAR

Halaman | iii
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

Halaman | iv
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman mengamanatkan

bahwa penyelenggaraan atas perumahan dan kawasan permukiman termasuk pencegahan


kumuh dan peningkatan kualitas permukiman kumuh wajib dilakukan oleh Pemerintah Pusat,

Pemerintah Daerah, dan atau setiap orang.


Sasaran pokok pembangunan nasional RPJPN 2005 – 2025 adalah terwujudnya
pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan yang ditandai oleh terpenuhinya kebutuhan
hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukungnya bagi seluruh masyarakat

yang didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang yang berkelanjutan, efisien,
dan akuntabel untuk mewujudkan kota tanpa permukiman kumuh.

Rancangan RPJMN 2020 – 2024 tentang Perumahan dan Permukiman Kumuh memiliki
arah kebijakan untuk meningkatkan akses masyarakat secara bertahap terhadap hunian layak,

aman, dan terjangkau dalam rangka mewujudkan kota tanpa permukiman kumuh. Aspek dalam
mencapai kota tanpa kumuh:

1. Infrastruktur dasar
Jalan lingkungan, drainase, air minum, sanitasi, persampahan, perlindungan

kebakaran. Aspek ini masih menjadi fokus penanganan kumuh program eksisting
saat ini.

2. Sosial ekonomi
Menghubungkan penataan permukiman kumuh dengan peningkatan kapasitas

ekonomi dan kehidupan sosial penghuninya.


3. Rencana Tata Ruang

Penegakan tata ruang, peyediaan ruang bagi perumahan MBR dalam rencana tata
ruang.

Halaman | 1
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

4. Pembiayaan Rumah

Meningkatkan akses MBR terhadap pembiayaan perumahan agar dapat mengakses


rumah layak huni.

5. Lahan
Menjamin keamanan bermukim.

6. Penyediaan Perumahan
Meningkatkan akses MBR terhadap rumah layak huni.

Harapan pengembangan KOTAKU ke depan adalah mengarah ke pendekatan

komprehensif yang menuju ke perubahan signifikan dan peningkatan akses masyarakat ke


rumah layak beserta infrastruktur dasar pendukungnya, serta fokus ke penanganan skala besar,

menengah, dan juga penanganan illegal settlement serta peremajaan (urban renewal).
Era komputerisasi ini telah membuka wawasan dan paradigma baru dalam pengambilan

keputusan dan penyebaran informasi. Data yang merepresentasikan dunia nyata dapat disimpan
dan diproses sedemikian rupa sehingga dapat disajikan dalam bentuk yang lebih sederhana dan

sesuai kebutuhan. Perkembangan teknologi penginderaan jauh dan komputer sangat


membantu dalam peningkatan kinerja dan efisiensi survei pemetaan tematik. Teknologi yang

dilibatkan dalam pemetaan tematik meliputi citra satelit dengan berbagai tingkat resolusi, alat
penentu posisi (GPS/Global Positioning System), dan komputer dengan seluruh perangkatnya.

Peta rencana pola ruang wilayah harus digambarkan dalam bentuk delineasi. Delineasi
kawasan kumuh dan kawasan non kumuh harus dipetakan pada lembar kertas yang

menggambarkan wilayah secara utuh. Informasi delineasi kawasan kumuh tersebut diharapkan
menjadi petunjuk tentang kondisi infrastruktur yang ada di lokasi kawasan kumuh yang dapat

berdampak pada kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari penyusunan POS Pemetaan KOTAKU adalah mempersiapkan langkah-

langkah dan prosedural dalam menyusun standarisasi data informasi spasial.

Halaman | 2
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

Tujuan dari penyusunan POS Pemetaan KOTAKU adalah merumuskan prosedur baku

sebagai acuan penyusunan standarisasi data dan informasi spasial yang akan menghasilkan
sistem informasi geografis pada lokasi sasaran program KOTAKU.

1.3 DASAR HUKUM

1. UU No. 4 Tahun 2011 Tentang Informasi Geospasial.


2. PP No. 8 Tahun 2013 Tentang Ketelitian Peta Rencana Tata Ruang.

3. UU No. 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman.


4. Permen PUPR No.17 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Teknologi Informasi dan

Komunikasi.
5. Permen PUPR No. 25 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Data dan Informasi

Geospasial Infrastruktur Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat.


6. Permen PUPR No. 2 Tahun 2016 Tentang Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan

Kumuh dan Permukiman Kumuh.

1.4 RUANG LINGKUP


Dokumen POS Pemetaan KOTAKU ini dimaksudkan untuk mempersiapkan langkah-

langkah dan prosedural dalam menyusun standarisasi data informasi spasial. Secara umum POS
Pemetaan KOTAKU ini memuat panduan dasar yang meliputi gambaran umum sistem informasi

geografis, pengumpulan data dari skala kabupaten/kota; desa/kelurahan; dan skala lingkungan
(RT/RW), pengolahan data, penyajian informasi, hingga keberlanjutan pengelolaan sistem data

pada tingkat kabupaten/kota.

Halaman | 3
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

BAB II
PENDEKATAN INFORMASI SPASIAL & PROSES PENGOLAHAN DATA SPASIAL

2.1 PENDEKATAN INFORMASI SPASIAL


Permasalahan perumahan dan kawasan permukiman khususnya aspek air minum dan

sanitasi belum menjadi prioritas penanganan di daerah. Adanya kawasan-kawasan kumuh


tersebut seharusnya menjadi tanggung jawab penanganan bersama mulai dari Pemerintah

Pusat, Pemerintah Daerah, swasta, masyarakat, dan stakeholder lainnya. Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah membutuhkan informasi data yang mudah dipahami dan dianalisa.
Maksud dan tujuan dari pemetaan informasi spasial adalah:
1. Menginformasikan dengan mudah kawasan-kawasan yang rentan terhadap

permasalahan permukiman kumuh.


2. Memetakan secara spasial keberadaan titik-titik kawasan kumuh dan

menginformasikan profil kawasan kumuh sehingga pemerintah dapat


memprioritaskan pembangunan PKP nya.

3. Memberikan informasi data infrastruktur terbangun yang mudah dipahami.


4. Memudahkan pemerintah pusat dan daerah dalam merumuskan perencanaan

strategi dan roadmap pembangunan infrastruktur dasar di daerah.

2.1.1 Pendekatan Kartografi


Kartografi adalah ilmu yang mempelajari tentang sejarah perkembangan serta

pembuatan peta. Peta merupakan gambaran umum permukaan bumi yang digambarkan pada
sebuah bidang datar dengan sistem proyeksi dan skala tertentu. Pembuatan peta dengan cara

tradisional dilakukan dengan menggunakan pena dan kertas, seiring perkembangan teknologi
saat ini, peta sudah dibuat dengan menggunakan perangkat lunak seperti ArcGIS (Geographic

Information System), CAD (Computer Aided Design), serta perangkat lunak ilustrasi khusus peta
lainnya. Peta yang disajikan kemudian dilengkapi dengan petunjuk pembacaan peta atau sering

disebut sebagai legenda.

Halaman | 4
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

Peta berdasarkan isinya dibedakan menjadi 2, yaitu:

1. Peta Umum/Peta Dasar


Peta umum atau peta dasar adalah peta yang menggambarkan permukaan

bumi secara umum. Peta ini memuat semua kenampakan yang terdapat dalam
cakupan peta, baik kenampakan fisik (sungai, gunung, laut, dan lain sebagainya)

maupun kenampakan sosial budaya (jalan, permukiman, sawah, dan lain sebagainya).
Yang termasuk peta umum antara lain Peta Topografi, Peta Rupabumi Indonesia,

Peta Chorografi, Peta Indonesia, dan lain sebagainya.


2. Peta Khusus/Peta Tematik

Peta khusus atau peta tematik adalah peta yang menggambarkan informasi
tertentu saja sesuai dengan apa yang ingin ditampilkan. Yang termasuk peta tematik

antara lain Peta Persebaran Kawasan Kumuh, Peta Kerawanan Bencana, Peta Jaringan
Drainase, dan lain sebagainya.

2.1.2 Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan sistem komputer yang memiliki kemampuan
untuk membangun, menyimpan, mengelola, dan menampilkan informasi dengan referensi

geografi (Aronoff, 1989). Sistem Informasi Geografis bekerja secara sistematis. Secara garis besar
SIG terdiri dari 5 komponen utama, komponen ini akan menentukan kualitas dari data SIG yang

dihasilkan. Komponen tersebut adalah:


1. Hardware (perangkat keras)

Hardware dengan spesifikasi yang tinggi dibutuhkan dalam komponen SIG, hal ini
dikarenakan data-data yang digunakan dan penyimpanannya membutuhkan ruang

yang besar serta proses analisisnya membutuhkan memori dan prosesor yang cepat.
2. Software (perangkat lunak)

Software SIG harus mampu melakukan penyimpanan data, analisis, dan visualisasi
informasi secara keruangan.

3. Data
Data pada SIG secara garis besar memiliki 2 tipe yaitu data vektor dan data atribut.

Halaman | 5
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

4. Method/Procedure (metode)

Metode atau prosedur adalah cara yang digunakan dalam penggambaran atau
pembuatan model analisis yang bersifat keruangan. Metode yang digunakan dalam

SIG menjadi sangat penting dalam kaitannya dengan peta dan analisis yang
dihasilkan.

5. People (operator)
Operator memegang peranan penting, tanpa ada operator maka sistem tidak dapat

diaplikasikan. Kejelian dan ketekunan sangat diperlukan untuk operator.

Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografis dapat digunakan sebagai alat untuk pemetaan, pemodelan,
pengukuran, dan monitoring. Keunikan dari pemanfaatan SIG adalah kemampuan untuk

menampilkan jenis data yang berada pada waktu bersamaan, yaitu data vektor (grafis) dan data
atribut (tabel). Data vektor (grafis) merupakan gambaran objek permukaan bumi yang telah

digambarkan dengan informasi koordinat (X,Y), sedangkan data atribut (tabel) adalah informasi
dari data grafis tersebut.

Informasi spasial yang ditawarkan oleh Sistem Informasi Geografis dapat digunakan
untuk kebutuhan pengambilan keputusan dalam pengelolaan suatu kawasan. Sistem Informasi

Geografis memungkinkan data disajikan secara lebih representatif dengan menggunakan peta

Halaman | 6
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

beserta atributnya secara bersamaan. Berkaitan dengan pekerjaan ini, konsep SIG digunakan

dalam proses analisis data spasial dengan menggabungkan (integrasi) dengan data tabel yang
berasal dari Sistem Informasi Manajemen (SIM).

2.2 PROSES PENGOLAHAN DATA SPASIAL

2.2.1. Pengumpulan Dan Inventarisasi Data


Tahap pertama untuk dapat menghasilkan informasi spasial adalah melakukan

pengumpulan dan inventarisasi data. Pengumpulan dan inventarisasi data diperoleh melalui
pengumpulan data instansi, data SIM KOTAKU, dan pengumpulan data lapangan apabila data

dari instansi dan data SIM KOTAKU belum mencukupi.


Informasi data spasial dapat dibedakan menjadi 2 yaitu Informasi Geospasial Dasar (IGD)

dan Informasi Geospasial Tematik (IGT). Informasi Geospasial Dasar merupakan informasi dasar
yang harus ada pada sebuah peta. Mengacu pada Perka BIG No. 15 Tahun 2015 Tentang

Pedoman Teknis Ketelitian Peta Dasar Skala 1:5.000, objek yang digambarkan pada pekerjaan ini
meliputi batas administrasi, jaringan jalan, perairan, bangunan, fasilitas umum dan fasilitas sosial

(toponimi), dan tutupan lahan.


Informasi Geospasial Tematik merupakan informasi tematik yang kebutuhan data

spasialnya bersifat spesifik dan disesuaikan dengan kebutuhan pemetaan KOTAKU. Informasi
tematik yang akan disusun antara lain informasi pengurangan kumuh, informasi realisasi

BDI/BPM setiap kelurahan, informasi intervensi kegiatan setiap kelurahan, informasi profil
kumuh, dan informasi titik kegiatan.

Tabel 2.1 Sumber dan Penyedia Data Spasial untuk SIG di 150 Kabupaten/Kota
No. Jenis Data Sumber Penyedia Data
1. Citra Satelit/Foto Udara Dokumen RTRW Bappeda
Dinas Pekerjaan Umum
2. Administrasi, Batas Kabupaten/Kota Peta RBI Bappeda
Peta RTRW Dinas Pekerjaan Umum
3. Administrasi, Batas Kecamatan Peta RTRW Bappeda
Dinas Pekerjaan Umum
4. Administrasi, Batas Desa/Kelurahan Peta RTRW Bappeda
Dinas Pekerjaan Umum
5. Administrasi, Batas RT/RW Peta Desa/Kelurahan Pemerintah Desa

Halaman | 7
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

No. Jenis Data Sumber Penyedia Data


Baseline KOTAKU
6. Jaringan Jalan Peta RTRW Bappeda
Dinas Pekerjaan Umum
7. Perairan Peta RTRW Bappeda
Dinas Pekerjaan Umum
8. Bangunan Peta RTRW Bappeda
Dinas Pekerjaan Umum
9. Penutup Lahan Peta RTRW Bappeda
Dinas Pekerjaan Umum
10. Toponimi (fasilitas umum dan Peta RTRW Bappeda
fasilitas sosial yang penting) Dinas Pekerjaan Umum
11. Delineasi Kumuh Baseline KOTAKU KOTAKU
RPLP BKM
RP2KPKP
SK Bupati/SK Kumuh

Informasi tematik lain yaitu profil kumuh dan titik intervensi kegiatan yang bersumber
dari SIM KOTAKU yang memuat informasi spasial berupa data koordinat (X,Y), sehingga

informasi ini sudah merupakan data vektor (tipe titik) dan dapat ditampilkan sebagai data
spasial, walau demikian titik ini perlu diverifikasi kembali di lapangan.

A. Pengumpulan Data Instansi

Sumber data spasial dari instansi dapat digunakan sebagai acuan utama dalam
penyusunan pemetaan KOTAKU. Sumber data tersebut antara lain:

1. Citra Satelit
Citra satelit merupakan salah satu sumber acuan dalam pekerjaan ini dimana

penyediaan citra satelit disesuaikan dengan kebutuhan skala penyajian data. Salah satu
acuan yang dapat digunakan untuk mengetahui jenis citra satelit yang akan digunakan

adalah dari Doyle (1984), dimana resolusi optimal adalah 1/10.000 dari penyebut skala.
Apabila skala output sebesar 1:5.000 maka resolusi spasial optimal berkisar pada angka

0,5 m dimana nilai tersebut hanya dapat dipenuhi oleh citra satelit resolusi tinggi (CSRT).
Yang termasuk CSRT antara lain Pleiades dari Airbus Military and Space, serta Quickbird,

Geoeye, dan Worldview series dari Digital Globe. Citra satelit ini di beberapa wilayah

Halaman | 8
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

sudah tersedia dalam dokumen RTRW yang dimiliki oleh Bappeda atau Dinas Pekerjaan

Umum, sehingga citra ini sudah terkoreksi geometrik, radiometrik, serta ter-rektifikasi.

Gambar 2.2 Citra Satelit Resolusi Tinggi (CSRT)

Citra satelit yang bersumber selain dari Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum, atau
instansi pemerintah lainnya dapat dijadikan sebagai referensi namun tidak dapat

digunakan sebagai acuan dalam pekerjaan ini.

2. Peta Rupabumi Indonesia


Undang-Undang No. 4 Tahun 2011 Tentang Informasi Spasial menyatakan bahwa

data geospasial tematik wajib mengacu pada Informasi Geospasial Dasar (IGD),
berdasarkan hal tersebut maka pekerjaan pemetaan terkait KOTAKU wajib mengacu

pada peta dasar dalam hal ini Peta Rupabumi Indonesia pada skala 1:50.000. Peta
Rupabumi Indonesia (Peta RBI) penting digunakan dalam pekerjaan ini sebagai acuan

serta referensi utama perolehan data dasar.


Peta RBI belum tersedia secara merata di seluruh wilayah Indonesia pada skala

yang sama. Untuk wilayah Jawa dan Sumatra Peta RBI sudah tersedia dalam skala
1:25.000, namun di sebagian wilayah timur Indonesia baru tersedia dalam skala 1:50.000.

Contoh penyimpanan geodatabase Peta RBI tersaji dalam gambar 2.3.

Halaman | 9
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

Gambar 2.3 Contoh Penyimpanan Geodatabase Peta Rupabumi Indonesia

Beberapa fitur yang dapat diambil dari Peta Rupabumi Indonesia antara lain

batas administrasi, jaringan jalan, perairan, fasilitas umum dan fasilitas sosial yang
penting (toponimi), bangunan, dan lain sebagainya. Fitur ini dapat digunakan sebagai

dasar untuk pendetilan peta dasar yang akan digunakan untuk skala yang lebih besar
pada pekerjaan ini.

3. Dokumen RTRW

KOTAKU merupakan program pengurangan lingkungan kumuh yang mengacu


pada dokumen RTRW sehingga perencanaan dan pelaksanaan yang terdapat di KOTAKU

sebisa mungkin merujuk pada dokumen RTRW agar ada kesesuaian dengan
perencanaan pada level di atasnya. Dokumen RTRW memuat data spasial dalam format

shapefile (.shp). Contoh penyimpanan data shapefile pada dokumen RTRW tersaji dalam
gambar 2.4.

Halaman | 10
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

Gambar 2.4 Contoh Penyimpanan Data Shapefile Dokumen RTRW

4. Dokumen RPLP/RP2KPKP/SK Bupati


Data yang akan kita ambil dari dokumen tersebut adalah data delineasi kumuh,

yaitu gambar/koordinat yang menunjukkan area yang merupakan lingkungan kumuh.

B. Data SIM KOTAKU


Data SIM KOTAKU merupakan data primer hasil pengukuran di lapangan maupun

pengolahan data sekunder. Data SIM KOTAKU dapat diakses dan diunduh melalui website
KOTAKU (http://kotaku.pu.go.id). Data yang diunduh dari data SIM KOTAKU berupa data

tabel dalam format .xls. Data yang diunduh dapat disesuaikan dengan data kabupaten/kota
yang dibutuhkan saja. Setelah mengunduh, data tabel tersebut kemudian dipilah, kolom

mana saja yang diperlukan sebagai informasi data spasial dan kolom mana yang tidak
dibutuhkan untuk tampilan data spasial.

Data SIM KOTAKU dapat memberikan informasi koordinat dan dapat juga digunakan
sebagai data atribut untuk data vektor. Data SIM KOTAKU yang diperlukan:

1. Pengurangan Kumuh
Data Pengurangan Kumuh merupakan data yang berisi informasi tentang kondisi

kumuh di suatu unit delineasi kumuh pada 2 waktu yang berbeda yaitu pada saat

Halaman | 11
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

dilakukan baseline dan setelah dilakukan intervensi kegiatan. Contoh data Pengurangan

Kumuh SIM KOTAKU tersaji dalam gambar 2.5.

Gambar 2.5 Contoh Data Pengurangan Kumuh SIM KOTAKU

2. Realisasi BDI/BPM
Data Realisasi BDI/BPM merupakan data yang berisi informasi tentang
pemanfaatan dan penggunaan dana BDI/BPM (Bantuan Dana Investasi/Bantuan

Pemerintah ke Masyarakat) di setiap kelurahan penerima manfaat. Contoh data Realisasi


BDI/BPM SIM KOTAKU tersaji dalam gambar 2.6.

Gambar 2.6 Contoh Data Realisasi BDI/BPM SIM KOTAKU

3. Investasi dan Kegiatan


Data Investasi dan Kegiatan pada data SIM KOTAKU menunjukkan jenis-jenis

intervensi kegiatan yang sudah dilakukan di setiap kelurahan penerima manfaat. Jenis
kegiatan yang terdapat dalam data SIM KOTAKU tersedia sangat detil, data yang akan

ditampilkan adalah jenis kegiatan L-XX. Contoh data Investasi dan Kegiatan SIM KOTAKU
tersaji dalam gambar 2.7.

Halaman | 12
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

Gambar 2.7 Data Investasi dan Kegiatan SIM KOTAKU

4. Profil Kumuh
Penilaian kumuh program KOTAKU ditentukan berdasarkan Permen PUPR

No.2/PRT/M/2016 Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan


Kumuh dan Permukiman Kumuh. Permen ini menggunakan 7 indikator 19 kriteria untuk

menilai suatu lingkungan dengan unit satuan RT/RW (basis). Indikator dan kriteria yang
digunakan adalah:

(1) Kondisi Bangunan Gedung


(a) Ketidakteraturan bangunan

(b) Kepadatan bangunan


(c) Ketidaksesuaian dengan persyaratan teknis bangunan

(2) Kondisi Jalan Lingkungan


(a) Cakupan pelayanan jalan lingkungan

(b) Kualitas permukaan jalan lingkungan

(3) Kondisi Penyediaan Air Minum


(a) Ketersediaan akses aman air minum

(b) Tidak terpenuhinya kebutuhan air minum


(4) Kondisi Drainase Lingkungan

(a) Ketidakmampuan mengalirkan limpasan air

Halaman | 13
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

(b) Ketidaktersediaan drainase

(c) Ketidakterhubungan dengan sistem drainase kota


(d) Tidak terpeliharanya drainase

(e) Kualitas konstruksi drainase


(5) Kondisi Pengelolaan Air Limbah

(a) Sistem pengelolaan air limbah tidak sesuai standar teknis


(b) Prasarana dan sarana pengelolaan air limbah tidak sesuai persyaratan teknis

(6) Kondisi Pengelolaan Persampahan


(a) Prasarana dan sarana persampahan tidak sesuai dengan persyaratan teknis

(b) Sistem pengelolaan persampahan tidak sesuai standar teknis


(c) Tidak terpeliharanya prasarana dan sarana pengelolaan persampahan

(7) Kondisi Proteksi Kebakaran


(a) Ketidaktersediaan prasarana proteksi kebakaran

(b) Ketidaktersediaan sarana proteksi kebakaran

Gambar 2.8 Data Numerik Kumuh dari Data SIM KOTAKU

5. Titik Kegiatan
Titik Lokasi Kegiatan merujuk pada data Realisasi Kegiatan SIM KOTAKU, lokasi ini

ditunjukkan melalui koordinat (X,Y) yang terdapat dalam data tersebut. Contoh data
Realisasi Kegiatan SIM KOTAKU yang menunjukkan lokasi tersaji dalam gambar 2.9.

Halaman | 14
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

Gambar 2.9 Lokasi (Koordinat (X,Y)) Kegiatan BDI/BPM SIM KOTAKU

C. Survei Lapangan
Survei lapangan memiliki 2 tujuan, yaitu untuk memperoleh data spasial yang belum
tersedia melalui perolehan data di atas (citra satelit, Peta RBI, dokumen RTRW, dokumen

RPLP/RP2KPKP/SK Bupati, maupun data SIM KOTAKU), serta untuk verifikasi data yang
sudah ada (batas RT/RW, koordinat data SIM KOTAKU).

Tahap survei lapangan merupakan bagian dari proses pengumpulan data untuk
penyiapan peta dasar dan penyusunan peta tematik. Survei lapangan pada pemetaan

KOTAKU bertujuan untuk melakukan identifikasi batas desa, batas RT/RW, delineasi kumuh,
serta data lain apabila belum tersedia. Proses pemetaan untuk melengkapi data spasial yang

belum tersedia dilakukan dengan melibatkan Tim OC, Tim Korkot, Pemerintah Desa, dan
warga masyarakat. Identifikasi batas desa, batas RT/RW, maupun delineasi kumuh dilakukan

dengan pendekatan teknologi dan partisipatif masyarakat, teknologi pemetaan


menggunakan perangkat lunak GIS sedangkan pengumpulan data lapangan dengan

pendekatan partisipatif masyarakat. Pemerintah Desa dan warga masyarakat setempat


memiliki wawasan yang lebih banyak mengenai kondisi keruangan (dalam hal ini batas

RT/RW) yang biasa disebut peta mental/mental map.

1. Tahap Pra Lapangan


Kegiatan pra lapangan diawali dengan kegiatan orientasi lapangan dengan

tujuan untuk melihat keseluruhan kondisi lokasi sehingga memiliki gambaran

Halaman | 15
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

perencanaan dan strategi agar efektif dan efisien, serta dapat mengantisipasi

permasalahan dan kendala. Kegiatan yang dilakukan perlu dikoordinasikan dengan


Pemerintah Desa setempat. Koordinasi dapat diartikan sebagai permohonan izin untuk

mengambil data maupun mengumpulkan data dari lapangan melalui FGD (Focus Group
Discussion) maupun pengukuran langsung ke lapangan. Tahap kegiatan pra lapangan:

a. Pembentukan Tim Pemetaan


Tim Pemetaan diperlukan ketika akan memulai pekerjaan pemetaan di tingkat

desa/kelurahan. Pembentukan tim pemetaan dipandu oleh Tim Korkot KOTAKU. Tim
pemetaan dapat melibatkan dari Tim Korkot KOTAKU, unsur Pemerintah Desa,

Karang Taruna, relawan, dan warga masyarakat yang memiliki pengetahuan tentang
wilayahnya. Tim pemetaan ini akan berperan dalam pengumpulan data lapangan

yang belum tersedia. Pelibatan unsur masyarakat ini selain untuk efisiensi waktu juga
sekaligus merupakan proses transfer knowledge pemetaan kepada warga masyarakat

secara umum. Tim Pemetaan Desa kemudian dapat dibagi menjadi beberapa
kelompok kerja berdasarkan kampung, area, atau menurut luas wilayahnya. Pada

setiap kelompok kecil, masing-masing anggota Tim Pemetaan Desa memiliki


tugasnya masing-masing, yaitu sebagai penunjuk jalan (membaca peta kerja),

operator GPS (alat ukur lapangan), dan pencatat data (memberikan tanda pada Peta
Kerja/membuat sketsa peta).

b. Pembekalan Tim Pemetaan dan Penyusunan Desain Rencana Kerja


Pembekalan dilakukan oleh Tim Korkot dan Asisten GIS untuk menyampaikan

tujuan survei lapangan sekaligus penyepakatan tentang teknis kerja dan


penjadwalannya. Desain rencana survei meliputi penyiapan peta kerja, metode yang

akan digunakan, alat yang mendukung pemetaan, jadwal, personil, serta pembiayaan.

 Penyiapan Peta Kerja


Peta kerja disusun dan disiapkan oleh Asisten GIS. Peta kerja merupakan

komponen penting yang digunakan dalam kegiatan survei lapangan. Peta kerja
memuat informasi dari data spasial yang sudah ada, misalnya batas administrasi

Halaman | 16
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

desa, garis pantai, jaringan jalan, sungai, toponimi, dan lain sebagainya. Peta kerja

yang perlu disiapkan antara lain Peta Administrasi Desa dan Peta Citra Satelit (jika
ada).

Gambar 2.10 Contoh Peta Kerja untuk Survei Lapangan

 Desain Rencana Survei


Desain rencana survei meliputi:

(1) Waktu
Waktu menjadi parameter yang cukup penting untuk menunjukkan

kapan kegiatan pengambilan data lapangan ini akan dilaksanakan. Waktu ini
juga terkait dengan penjadwalan keseluruhan kegiatan agar pekerjaan dapat

selesai tepat waktu.


(2) Kegiatan/metode

- FGD (Focus Group Discussion)


Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk melengkapi

kekurangan data adalah dengan metode diskusi di atas kertas (Focus


Group Discussion). Tim pemetaan partisipatif dapat menentukan delineasi

batas RT/RW, delineasi kumuh, dan lokasi RT/RW yang menjadi wilayah
penanganan sesuai data SIM KOTAKU, serta plot lokasi kegiatan secara

Halaman | 17
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

bersama-sama di atas peta kerja. FGD dilakukan oleh Asisten GIS, Tim

Korkot, dan Tim Pemetaan.


- Survei lapangan

Apabila setelah melakukan FGD/pekerjaan di atas peta kerja


hasilnya masih sangat makro maka diperlukan survei secara langsung di

lapangan. Tim pemetaan dapat melakukan tracking dan plotting. Tracking


adalah menelusuri jalan/area sebagai identifikasi batas, sedangkan

plotting adalah menentukan koordinat suatu titik. Selain tracking dan


plotting survei lapangan bisa juga dilengkapi dengan sketsa yang

digambarkan pada peta kerja maupun pada kertas terpisah.


(3) Area yang dipetakan/jalur survei

Parameter ini cukup penting karena tidak semua area mengambil data
yang sama, sehingga perlu diketahui data apa saja yang akan diambil pada

setiap area.
(4) Alat dan bahan yang diperlukan

Alat dan bahan yang diperlukan perlu untuk dicatat, sebagai contoh:
- Peta kerja

- Spidol berwarna
- GPS

- Handphone/tablet
(5) Personil

Personil harus cukup jelas disebutkan, siapa yang akan mengambil


data di lapangan dan siapa yang menjadi penanggung jawab (PIC).

(6) Hasil yang diharapkan


Target penyelesaian pengambilan data lapangan harus cukup jelas

dituliskan.
(7) Pembiayaan

Halaman | 18
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

Pembiayaan terkait dengan biaya yang dikeluarkan selama kegiatan

pengambilan data dilakukan. Misalnya biaya untuk mencetak peta kerja,


pembelian batere untuk GPS, dan lain sebagainya.

Contoh desain rencana kerja dapat dituangkan dalam tabel berikut:

Tabel 2.3 Hasil Rekap Ketersediaan Data Spasial untuk SIG di 150 Kabupaten/Kota
No. Waktu Kegiatan Lokasi Alat dan Bahan Personil Hasil Biaya
1. Sabtu, Identifikasi batas Kecamatan Sungai 1. Peta Kerja 1. Tim Batas RT/RW
20 Nov 2021 RT/RW Liat, Desa Parit 2. GPS Pemetaan dalam
Padang 3. Spidol - Nama 1 format .gpx
RT001-RW004 (PIC)
- Nama 2
- Nama 3
2. Tim KORKOT
2. Senin, Verifikasi titik Kecamatan Sungai 1. Peta Kerja 1. Tim Titik Kegiatan
22 Nov 2021 kegiatan Liat, Desa Parit 2. Spidol Pemetaan di atas peta
Padang - Nama 4 kerja
RT001-RW004 (PIC)
- Nama 5
- Nama 6
2. Asisten GIS
3. Minggu, 1. Identifikasi batas Kecamatan Sungai 1. Peta Kerja 1. Tim Pemetaan Batas RT/RW
28 Nov 2021 RT/RW Liat, Desa Parit 2. Handphone - Nama 2 dalam
2. Verifikasi titik Padang 3. Spidol (PIC) format .gpx
kegiatan RT001-RW004 - Nama 5
- Nama 6
2. Tim KORKOT
dan seterusnya

2. Tahap Survei Lapangan


Survei lapangan dilaksanakan sesuai dengan desain rencana kerja yang telah

disusun bersama.

3. Tahap Pasca Lapangan


Tahapan selanjutnya adalah proses pengolahan data. Data hasil lapangan

kemudian direkap menjadi satu yang kemudian diolah oleh Asisten GIS. Rekap data
meliputi penyusunan editing, attributing, join, dan lain sebagainya.

Halaman | 19
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

2.2.2. Proses Pengolahan Data

Proses pengolahan data spasial memerlukan software yang dapat mengolah data spasial,
salah satunya adalah ArcGIS, software ini cukup mudah untuk digunakan. Proses pengolahan

data dalam software GIS disebut dengan proses editing. Proses editing sendiri memerlukan
berbagai macam tools sesuai dengan peruntukannya.

A. Editing
1. Data spasial (vektor dan atribut)

Data spasial (vektor dan atribut) yang diperoleh melalui instansi sebagian besar
sudah memiliki format shapefile (.shp) sehingga langkah yang dilakukan adalah

melakukan export data ke file baru. Data spasial yang diperlukan adalah Batas
Administrasi, Jaringan Transportasi, Perairan, Bangunan, Toponimi, Penutup Lahan, dan

Delineasi Kumuh. Selanjutnya melakukan editing vektor yang diperlukan (topologi) dan
menyusun data atribut. Ketentuan vektor dan data atribut dijelaskan di BAB III.

2. Survei Lapangan
Data survei lapangan ini akan berbeda-beda di setiap kabupaten/kota, hal ini

menyesuaikan dengan kebutuhan data spasial yang belum tersedia di kabupaten/kota


tersebut.

a. Perolehan data yang berupa sketsa di atas peta kerja perlu untuk diubah ke dalam
format vektor (shapefile) melalui proses digitasi.

b. Perolehan data menggunakan GPS dan handphone/tablet dipindahkan/export ke


laptop/personal computer dalam format shapefile untuk proses pengolahan peta

lebih lanjut.
c. Perolehan data spasial yang berasal dari data SIM KOTAKU (berupa koordinat (X,Y)

dapat diubah menjadi format shapefile melalui software GIS.

Setelah semua hasil survei lapangan selesai diolah, maka semua data akan
tersimpan dalam format shapefile (.shp). Data yang berisi informasi dasar dikelompokkan

pada file Peta Dasar, sedangkan data yang berisi informasi tematik dikelompokkan pada
file Peta Tematik.

Halaman | 20
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

B. Atributing

Atributing adalah proses pemberian informasi pada data spasial. Salah satu hal
penting yang harus terdapat dalam data atribut adalah adanya field/kolom yang isinya

menjadi identitas/kunci ketika akan menggabungkan dengan data SIM. Ketentuan


penamaan dan kolom data atribut dijelaskan di BAB III.

C. Join

Join adalah tools/fasilitas pada software GIS untuk menggabungkan 2 buah data
yaitu data spasial dengan data tabular SIM KOTAKU. Salah satu kolom yang tidak boleh

dihilangkan adalah kolom yang memuat identitas/kode unik data tersebut, karena
identitas/kode unik tersebut nantinya akan menjadi identitas ketika akan menggabungkan

dengan data spasial. Kolom dengan isi yang sama juga terdapat pada data GIS. Data SIM
KOTAKU yang menjadi identitas adalah:

1. Pada data Pengurangan Kumuh : kolom kode_rt


2. Pada data Realisasi BDI : kolom kode_kelurahan

3. Pada data Investasi dan Kegiatan : kolom kode_kelurahan


4. Pada data Profil Kumuh : kolom kode_rt

5. Pada data Kegiatan : kolom koordinat (longitude, latitude)


Contoh proses penggabungan data tabular antara data atribut peta dan data SIM KOTAKU:

(a) Data atibut peta (b) Data SIM

Halaman | 21
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

(c) Hasil Join antara data atribut peta dengan data SIM KOTAKU

Gambar 2.11 Proses Join Data Atribut Peta dengan Data SIM KOTAKU

D. Foldering

Data spasial yang sudah selesai kemudian disusun dalam sebuah folder
penyimpanan yang rapi sehingga mudah dibaca dan ditelusuri. Format penyimpanan data

dirinci pada Bab III.

E. Layout
Layout merupakan tahapan untuk menyusun dan menata peta untuk keperluan tampilan

pada dokumen. Ketentuan layout peta dijelaskan di BAB III.

2.2.3 Keluaran
Keluaran dari pekerjaan Pemetaan KOTAKU ini adalah tampilnya informasi peta yang berupa:

A. Data dengan format shapefile


1. Batas Administrasi (Tipe Poligon/Area dan Tipe Garis/Line)

2. Jaringan Jalan (Tipe Garis/Line)


3. Perairan (Tipe Poligon/Area dan atau Tipe Garis/Line)

4. Bangunan (Tipe Poligon/Area)


5. Penggunaan Lahan (Tipe Poligon/Area)

Halaman | 22
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

6. Toponimi (Tipe Titik/Point)

7. Delineasi Kumuh (Tipe Poligon/Area)


8. Realisasi BDI/BPM (2017, 2018, 2019) (Tipe Poligon/Area)

9. Investasi dan Kegiatan (2017, 2018, 2019) (Tipe Poligon/Area)


10. Profil Kumuh (Tipe Poligon/Area)

11. Titik Kegiatan (2017, 2018, 2019) (Tipe Titik/Point, Tipe Garis/Line, Tipe Poligon/Area)
12. Skala Kawasan (Tipe Titik/Point, Tipe Garis/Line, Tipe Poligon/Area)

13. Kegaiatan Livelihood – PPMK dan Livelihood BDC (Tipe Titik/Point, Tipe Garis/Line, Tipe
Poligon/Area)

14. Kegiatan CFW (Tipe Titik/Point, Tipe Garis/Line, Tipe Poligon/Area)

B. Layout Peta
1. Peta Administrasi

Peta Administrasi menunjukkan cakupan kabupaten/kota yang menjadi lokasi


Pemetaan KOTAKU.

2. Peta Delineasi Kumuh


Peta Delineasi Kumuh menunjukkan status kumuh pada cakupan kabupaten/kota

lokasi Pemetaan KOTAKU. Peta Delineasi Kumuh menampilkan informasi status kumuh
awal (pada saat kegiatan baseline) dan informasi status kumuh akhir (setelah adanya

intervensi kegiatan).
3. Peta Realisasi BDI/BPM

Peta Realisasi BDI/BPM menunjukkan besarnya dana BDI/BPM yang disalurkan


dalam suatu kelurahan pada cakupan kabupaten/kota lokasi Pemetaan KOTAKU. Peta

Realisasi BDI/BPM menampilkan informasi per tahun yaitu mulai tahun 2017, 2018, dan
2019.

4. Peta Investasi dan Kegiatan


Peta Investasi dan Kegiatan menunjukkan jenis intervensi kegiatan yang

dilakukan sebagai upaya pengurangan kumuh. Informasi yang ditampilkan dalam simbol
adalah jenis kegiatan yang menggunakan anggaran paling besar berdasarkan persentase

Halaman | 23
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

penggunaan anggaran. Peta Investasi dan Kegiatan menampilkan informasi per tahun

yaitu mulai tahun 2017, 2018, dan 2019.


5. Peta Profil Kumuh

Peta Profil Kumuh menunjukkan permasalahan kumuh di suatu lokasi yang


menjadi dasar penentuan dan penilaian kumuh pada cakupan kabupaten/kota lokasi

Pemetaan KOTAKU. Informasi yang ditampilkan dalam simbol adalah kriteria yang
memiliki persentase paling besar menentukan kekumuhan.

6. Peta Titik Kegiatan


Peta Titik Kegiatan menunjukkan titik lokasi kegiatan yang sudah dilakukan pada

cakupan kabupaten/kota lokasi Pemetaan KOTAKU. Peta Titik Kegiatan menampilkan


informasi per tahun yaitu mulai tahun 2017, 2018, dan 2019.

7. Peta Livelihood – BDC dan PPMK


8. Peta CFW

Halaman | 24
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

BAB III
KETENTUAN DASAR, SPESIFIKASI TEKNIS, & OUTPUT DATA SPASIAL

3.1 KETENTUAN DASAR

Skala pemetaan dilakukan di tingkat Kota/Kabupaten dengan unit terkecil RT/RW.

3.1.1 Standar Kelengkapan File


Data spasial disimpan dalam format shapefile. Sebuah file penyimpanan data spasial
akan memiliki paling tidak 6 format penyimpanan, yaitu:
1. Project File .prj

2. Shp File .shp


3. Index Shp File .shx

4. SBN File .sbn


5. Attribut File .dbf

6. Index Attribut File .sbx

3.1.2 Standar Kelengkapan Pemetaan KOTAKU


A. Peta Dasar KOTAKU harus memenuhi 6 data berikut:

1. Batas Administrasi (Tipe Poligon/Area dan Tipe Garis/Line)


2. Jaringan Jalan (Tipe Garis/Line)

3. Perairan (Tipe Poligon/Area dan atau Tipe Garis/Line)


4. Bangunan (Tipe Poligon/Area)

5. Penggunaan Lahan (Tipe Poligon/Area)


6. Toponimi (Tipe Titik/Point)

B. Peta Tematik KOTAKU ISDB harus memenuhi 7 data berikut:

1. Delineasi Kumuh (Tipe Poligon/Area)


2. Realisasi BDI/BPM (2017, 2018, 2019) (Tipe Poligon/Area)

Halaman | 25
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

3. Investasi dan Kegiatan BDI/BPM (2017, 2018, 2019) (Tipe Poligon/Area)

4. Profil Kumuh (Tipe Poligon/Area)


5. Titik Kegiatan (2017, 2018, 2019) (Tipe Titik/Point, Tipe Garis/Line, Tipe Poligon/Area)

6. Livelihood – BDC (Tipe Titik/Point, Tipe Garis/Line, Tipe Poligon/Area)


7. CFW (Tipe Titik/Point)

3.1.3 Standar Penamaan File

A. Penamaan file untuk Peta Dasar


Tabel 3.1 Penamaan File untuk Peta Dasar
No Informasi Nama File Tipe Data Keterangan
.
1. Batas Administrasi Garis_Pantai_LN Garis/Line *)jika ada
Batas_Administrasi_LN Garis/Line
Batas_Administrasi_AR Poligon/Area
2. Transportasi Jalan_LN Garis/Line
Rel_KeretaApi_LN Garis/Line *)jika ada
3. Perairan Sungai_LN Garis/Line
Sungai_AR Poligon/Area
Perairan_Lainnya_AR Poligon/Area *)jika ada
4. Bangunan Bangunan_AR Poligon/Area
5. Penggunaan_Lahan Penggunaan_Lahan_AR Poligon/Area
6. Toponimi Toponimi_PT Titik/Point

B. Penamaan file untuk Peta Tematik

Tabel 3.2 Penamaan File untuk Peta Tematik


No. Informasi Nama File Tipe Data Sumber
Data Atribut
1. Delineasi Kumuh Delineasi_Kumuh_AR Poligon/Area SIM
2. Realisasi BDI/BPM Realisasi_BDI_BPM_xxxx_AR Poligon/Area SIM
3. Investasi dan Kegiatan Investasi_Kegiatan_xxxx_AR Poligon/Area SIM
4. Profil Kumuh Profil_Kumuh_AR Poligon/Area SIM
5. Titik Kegiatan Titik_Kegiatan_xxxx_PT Titik/Point SIM
6. Skala Kawasan Delineasi_Skala_Kawasan_AR Poligon/Area SIM
Kegiatan_Skala_Kawasan_LN Garis/Line SIM
Titik_Skala_Kawasan_PT Titik/Point SIM
7 Livelihood – PPMK Livelihood_PPMK_PT Titik/Point SIM
8. Livelihood - BDC Livelihood_BDC_PT Titik/Point SIM
9. CFW CFW_xxxx_PT Titik/Point SIM
Catatan :

Halaman | 26
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

xxxx : diisi dengan tahun sesuai data yang ditampilkan

C. Penamaan file untuk Album Peta


1. MXD

MXD merupakan format penyimpanan project yang dikerjakan menggunakan


software ArcGIS. MXD dibuat berdasarkan layer yang dibutuhkan untuk membuat suatu

peta.
2. JPG

JPG merupakan format penyimpanan hasil export file .mxd setelah selesai diolah
hingga proses layout. Nama project menyesuaikan dengan informasi yang akan

disampaikan di dalam peta.

Tabel 3.3 Penamaan File untuk Album Peta


No. Folder Nama Format
1. 01_MXD 1. Peta Status Kumuh Awal .mxd
2. Peta Status Kumuh Akhir .mxd
3. Peta Realisasi BDI/BPM XXXX .mxd
4. Peta Investasi dan Kegiatan BDI/BPM XXXX .mxd
5. Peta Profil Kumuh Basis .mxd
6. Peta Titik Kegiatan .mxd
7. Peta Skala Kawasan .mxd
8. Peta Livelihood – PPMK .mxd
9. Peta Livelihood – BDC .mxd
10. Peta CFW .mxd
2. 02_JPG 1. Peta Delineasi Kumuh Awal .jpg
2. Peta Delineasi Kumuh Akhir .jpg
3. Peta Realisasi BDI_BPM XXXX .jpg
4. Peta Investasi dan Kegiatan BDI_BPM XXXX .jpg
5. Peta Profil Kumuh Basis .jpg
6. Peta Titik Kegiatan .jpg
7. Peta Skala Kawasan .jpg
8. Peta Livelihood – PPMK .jpg
9. Peta Livelihood – BDC .jpg
10. Peta CFW .jpg
Catatan :
XXXX : diisi dengan tahun sesuai data yang ditampilkan

Halaman | 27
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

D. Penamaan file untuk data SIM KOTAKU

Tabel 3.4 Penamaan File untuk Data SIM KOTAKU


No. Informasi Nama Tipe Data
1. Pengurangan Kumuh SIM_Pengurangan Kumuh_(tanggal unduh) .xls
Contoh : SIM Pengurangan Kumuh_12042020
2. Realisasi BDI/BPM SIM_Realisasi BDI_BPM (tahun)_(tanggal unduh) .xls
Contoh : SIM_Realisasi BDI_BPM 2019_12042020
3. Investasi dan Kegiatan SIM_Investasi dan Kegiatan (tahun)_(tanggal unduh) .xls
Contoh : SIM_Investasi dan Kegiatan 2019_12042020
4. Profil Kumuh SIM_Profil Kumuh_(tanggal unduh) .xls
Contoh : SIM_Profil Kumuh_12042020
5. Realisasi Kegiatan BDI/BPM SIM_Realisasi Kegiatan BPM (tahun)_(tanggal unduh) .xls
SIM_Realisasi Kegiatan BPM 2019_12042020
6. Skala Kawasan SIM_Kegiatan_ Skala Kawasan (tanggal unduh) .xls
7 Livelihood - PPMK Livelihood_PPMK (tahun) (tanggal unduh) .xls
8. Livelihood – BDC Livelihood_BDC (tahun) (tanggal unduh) .xls
9. CFW Kegiatan_CFW (tahun) (tanggal unduh) .xls

3.1.4 Standar Penamaan Folder


Ketentuan penamaan folder:

1. File data spasial yang berisi informasi Peta Dasar disimpan dalam satu folder tersendiri
dengan nama 01_PETA_DASAR.

2. File data spasial yang berisi informasi Peta Tematik disimpan dalam satu folder tersendiri
dengan nama 02_PETA_TEMATIK.

3. File data spasial yang berisi informasi project dan hasil export disimpan dalam satu folder
tersendiri dengan nama 03_ALBUM_PETA.

4. File data tabel dari SIM yang berisi informasi terkait atribut data spasial disimpan dalam satu
folder tersendiri dengan nama 04_DATA_SIM.

5. File citra satelit yang digunakan disimpan dalam satu folder tersendiri dengan nama
05_CITRA_SATELIT.

6. File tambahan yang berisi catatan, dokumentasi, dan laporan mingguan (atau laporan
bulanan OC) dibuat dalam folder tersendiri.

Halaman | 28
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

7. File dari point 1 hingga 6 disimpan dalam satu folder sesuai dengan id/kode kota/kabupaten

(id/kode disesuaikan dengan data SIM) + nama kota/kabupaten.


Contoh : 1105 KABUPATEN ACEH TIMUR

2171 KOTA BATAM


1671 KOTA PALEMBANG

8. File data spasial nomor 7 disimpan dalam satu folder sesuai dengan kode provinsi
(disesuaikan dengan data SIM) + nama provinsi.

Contoh : 11 ACEH
21 KEPULAUAN RIAU

Contoh folder :

Gambar 3.1 Contoh Folder Penyimpanan

3.2 SPESIFIKASI TEKNIS


3.2.1 Software

Software yang digunakan untuk mengumpulkan data, mengolah data, hingga


menghasilkan keluaran informasi adalah software ArcGIS.

3.2.2 Sistem Referensi Geometri

Georeferensi yang digunakan sebagai aspek keterpaduan pemetaan dasar (basemap)


adalah World Geodetic System (WGS) 1984. Sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada,

penentuan proyeksi didasarkan pada standarisasi yang telah dilakukan oleh BIG selaku lembaga
yang mengatur kebijakan Data Informasi Geospasial (DIG). Ketentuan dan kesepakatan dalam

menentukan proyeksi pemetaan KOTAKU, antara lain:

Halaman | 29
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

1. Sistem proyeksi yang digunakan adalah Universal Transverse Mercator (UTM), dimana

proyeksi dengan pembagian zona grid mengacu pada spheroid yang telah dispesifikasikan
dalam SRGI (Sistem Referensi Geospasial Indonesia) Tahun 2013.

2. Apabila dalam suatu wilayah sistem UTM terletak pada dua zona UTM yang berdampingan,
maka proyeksi koordinat geografis dan zona UTM yang digunakan adalah yang dominan.

3. Apabila dalam suatu wilayah sistem UTM terletak pada lebih dari dua zona UTM, maka
seluruh koordinat ditransformasikan ke dalam sistem koordinat geografis.

4. Apabila dalam peta masukan belum memenuhi ketentuan tersebut, maka wajib melakukan
georeferensi dan transformasi.

3.2.3 Pembuatan Database

A. Peta Dasar
1. Batas Administrasi

Batas administrasi (batas kabupaten, batas kecamatan, batas desa, batas RT/RW)
merujuk pada Peta Rupabumi Indonesia, peta RTRW, Peta Desa, maupun survei

lapangan. Batas wilayah yang sudah disahkan dalam Permendagri disebut sebagai batas
definitif, sedangkan batas yang belum disahkan dalam Permendagri disebut sebagai

batas indikatif. Batas definitif pada peta tidak dapat diubah lagi vektornya sementara
batas indikatif dapat disesuaikan bentuk geometriknya sesuai dengan batasan fisik objek

di sekitarnya.
Tabel 3.5 Ketentuan Pengisian Atribut Batas Administrasi
No. Tipe Data Nama File Field/Atribut Isi Field
1. Garis/Line Batas_Administrasi_LN Keterangan “Batas Kabupaten”
“Batas Kecamatan”
“Batas Kelurahan”
“Batas RW”
“Batas RT”
Status “Definitif”
“Indikatif”
Sumber Informasi sumber perolehan data
2. Poligon/Area Batas_Administrasi_AR Provinsi Nama Provinsi
Kode_Prov Kode Provinsi
Kab_Kota Nama Kota/Kabupaten
*)Kabupaten : langsung nama

Halaman | 30
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

No. Tipe Data Nama File Field/Atribut Isi Field


*)Kota : menggunakan ‘Kota’
Kode_Kab Kode Kota/Kabupaten
Kecamatan Nama Kecamatan
Kode_Kec Kode Kecamatan
Kelurahan Nama Kelurahan
Kode_Kel Kode Kelurahan
RW Nama RW (“RWXXX”)
RT Nama RT (“RTXXX”)
Kode_RTRW Kode Kel-RT-RW
Sumber Informasi sumber perolehan data
3. Garis/Line Garis_Pantai_LN Keterangan “Garis Pantai”
Sumber Informasi sumber perolehan data

2. Jaringan Jalan (Transportasi)


Jaringan jalan sebagai salah satu indikator aksesibilitas merupakan hal yang

penting bagi kebutuhan perencanaan dan monitoring.


Tabel 3.6 Ketentuan Pengisian Atribut Transportasi (Jaringan Jalan)
No. Tipe Data Nama File Field/Atribut Isi Field
1. Garis/Line Jalan_LN Fungsi “Arteri”
“Kolektor”
“Lokal”
“Lingkungan”
Sumber Informasi sumber perolehan data
2. Garis/Line Rel_KeretaApi_LN Keterangan “Rel Kereta Api”
Sumber Informasi sumber perolehan data

3. Perairan

Unsur perairan merupakan tubuh air yang ada di permukaan bumi. Perairan
terdiri dari sungai, danau, waduk, bendungan, embung, dan lain sebagainya.

Tabel 3.7 Ketentuan Pengisian Atribut Perairan


No. Tipe Data Nama File Field/Atribut Isi Field
1. Garis/Line Sungai_LN Nama Nama sungai jika ada
Sumber Informasi sumber perolehan data
2. Poligon/Area Sungai_AR Nama Nama sungai jika ada
Sumber Informasi sumber perolehan data
3. Poligon/area Perairan_Lainnya_AR Keterangan “Danau”
“Waduk”
“Bendungan”
“Saluran Air”
*)bisa ditambahkan jenis perairan

Halaman | 31
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

No. Tipe Data Nama File Field/Atribut Isi Field


lainnya
Nama Nama danau/waduk/
bendungan jika ada
Sumber Informasi sumber perolehan data

4. Bangunan
Bangunan sebagai salah satu indikator dapat menunjukkan informasi kepadatan

bangunan, tata letak, pola dan persebarannya, sekaligus asosiasi dengan suatu wilayah.
Data bangunan merupakan hal yang penting bagi kebutuhan perencanaan dan

monitoring.
Tabel 3.8 Ketentuan Pengisian Atribut Bangunan
No. Tipe Data Nama File Field/Atribut Isi Field
1. Poligon/Area Bangunan_AR Keterangan “Bangunan”
Sumber Informasi sumber perolehan data

5. Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan adalah penutup lahan yang sudah dimanfaatkan oleh


manusia. Contoh : permukiman, hutan, sawah, dan lain sebagainya. Peta penggunaan

lahan ini disesuaikan dengan ketersediaan peta dari Instansi. Apabila sudah tersedia bisa
digunakan apabila belum ada tidak perlu dilakukan digitasi interpretasi penggunaan

lahan.

Tabel 3.9 Ketentuan Pengisian Atribut Penggunaan Lahan


No. Tipe Data Nama File Field/Atribut Isi Field
1. Poligon/Area Penggunaan_Lahan_AR Keterangan Jenis penggunaan lahan
Sumber Informasi sumber perolehan data

6. Toponimi
Toponimi merupakan asal usul penamaan dari nama tempat, wilayah, atau suatu

bagian lain dari permukaan bumi, termasuk unsur alam (sungai, pulau, laut, teluk,
gunung, dan lain sebagainya) dan unsur buatan (kota, gedung, jalan, jembatan,

kabupaten, dan lain sebagainya). Tipe data untuk toponimi yang disajikan adalah

Halaman | 32
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

titik/point. Fasilitas umum dan fasilitas sosial yang penting dapat dimasukkan dalam data

toponimi.

Halaman | 33
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

Tabel 3.10 Ketentuan Pengisian Atribut Toponimi


No. Tipe Data Nama File Field/Atribut Isi Field
1. Titik/Point Toponimi_PT Keterangan “Kantor Pemerintahan”
“Unsur Alam”
dan seterusnya
Nama “Kantor Provinsi”
“Kantor Bupati”
“Kantor Kecamatan”
“Kantor Kelurahan/Desa”
dan seterusnya
Sumber Informasi sumber perolehan data

B. Peta Tematik
Data atribut pada data tematik merupakan penggabungan dengan data SIM.

1. Delineasi Kumuh
Delineasi kumuh menyajikan informasi mengenai persebaran kawasan kumuh di

suatu kelurahan/desa. Delineasi Kumuh menggabungkan informasi antara Batas


Administrasi dengan data Pengurangan Kumuh yang bersumber dari data SIM KOTAKU.

Tabel 3.11 Ketentuan Pengisian Atribut Delineasi Kumuh


No. Tipe Data Nama File Field/Atribut Isi Field
1. Poligon/Area Delineasi_Kumuh_AR Provinsi Nama Provinsi
Kode_Prov Kode Provinsi
Kab_Kota Nama Kota/Kabupaten
*)Kabupaten : langsung nama
*)Kota : menggunakan ‘Kota’
Kode_Kab Kode Kota/Kabupaten
Kecamatan Nama Kecamatan
Kode_Kec Kode Kecamatan
Kelurahan Nama Kelurahan
Kode_Kel Kode Kelurahan
Kode_RTRW Kode Kel-RT-RW
skor_awal Sesuai dengan data SIM
luas_awal Sesuai dengan data SIM
kum_awal Sesuai dengan data SIM
skor_akhir Sesuai dengan data SIM
luas_akhir Sesuai dengan data SIM
kum_akhir Sesuai dengan data SIM
p_kumuh Sesuai dengan data SIM
Sumber “Data SIM KOTAKU,
download pada_tanggal”

Halaman | 34
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

: data yang berasal dari Data SIM KOTAKU

Gambar 3.2 Contoh Data Pengurangan Kumuh SIM KOTAKU

2. Realisasi BDI/BPM

Realisasi BDI/BPM menyajikan informasi mengenai besaran dana pencairan yang


bersumber dari BDI/BPM di suatu kelurahan/desa. Realisasi BDI/BPM menggabungkan

informasi antara Batas Administrasi dengan data Realisasi BDI/BPM yang bersumber dari
data SIM KOTAKU.

Tabel 3.12 Ketentuan Pengisian Atribut Realisasi BDI/BPM


No. Tipe Data Nama File Field/Atribut Isi Field
1. Poligon/area Realisasi_BDI_BPM_xxxx_AR Provinsi Nama Provinsi
*) xxxx : diisi dengan tahun Kode_Prov Kode Provinsi
sesuai data yang ditampilkan Kab_Kota Nama Kota/Kabupaten
*)Kabupaten : langsung nama
*)Kota : menggunakan ‘Kota’
Kode_Kab Kode Kota/Kabupaten
Kecamatan Nama Kecamatan
Kode_Kec Kode Kecamatan
Kelurahan Nama Kelurahan
Kode_Kel Kode Kelurahan
Pagu_BPM Sesuai dengan data SIM
Cair_BKM Sesuai dengan data SIM
Cair_KSM Sesuai dengan data SIM
ManfaatKSM Sesuai dengan data SIM
ManfaatBOP Sesuai dengan data SIM
P_Fisik Sesuai dengan data SIM
Keterangan Progres Fisik Berjalan 100%
Sumber “Data SIM KOTAKU,
download pada_tanggal”
: data yang berasal dari Data SIM KOTAKU

Halaman | 35
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

Gambar 3.3 Contoh Data Realisasi BDI/BPM SIM KOTAKU

3. Investasi dan Kegiatan

Investasi dan Kegiatan menyajikan informasi mengenai jenis kegiatan dan besar
investasi BDI/BPM di suatu desa/kelurahan. Investasi dan Kegiatan menggabungkan

informasi antara Batas Administrasi dengan data Investasi dan Kegiatan yang bersumber
dari data SIM KOTAKU. Sebelum digabungkan, data SIM KOTAKU dianalisa terlebih

dahulu dengan menggunakan pivot table (.xls) dengan tujuan untuk menyederhanakan
dan mengambil data yang diperlukan. Kolom yang diperlukan antara lain kode

kelurahan, nama kegiatan, volume realisasi, satuan, dan BDI KOTAKU.


Tabel 3.13 Ketentuan Pengisian Atribut Investasi dan Kegiatan
No. Tipe Data Nama File Field/Atribut Isi Field
1. Poligon/Area Investasi_Kegiatan_xxxx_AR Provinsi Nama Provinsi
*) xxxx : diisi dengan tahun Kode_Prov Kode Provinsi
sesuai data yang ditampilkan Kab_Kota Nama Kota/Kabupaten
*)Kabupaten : langsung nama
*)Kota : menggunakan ‘Kota’
Kode_Kab Kode Kota/Kabupaten
Kecamatan Nama Kecamatan
Kode_Kec Kode Kecamatan
Kelurahan Nama Kelurahan
Kode_Kel Kode Kelurahan
AB_m Sesuai dengan data SIM
BDI_AB_m Sesuai dengan data SIM
AB_u Sesuai dengan data SIM
BDI_AB_u Sesuai dengan data SIM
T_BDI_AB Sesuai dengan data SIM
P_AB Analisa Data
Jln_m Sesuai dengan data SIM
T_BDI_Jln Sesuai dengan data SIM
dilanjutkan di Lampiran 1
T_BDI Sesuai dengan data SIM
Kegiatan Analisa Data
Sumber “Data SIM KOTAKU,
download pada_tanggal”

Halaman | 36
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

: data yang berasal dari Data SIM KOTAKU

Gambar 3.4 Contoh Data Kegiatan dan Investasi SIM KOTAKU

4. Profil Kumuh

Profil kumuh menyajikan informasi mengenai penyebab kumuh di tingkat basis


berdasarkan 7 indikator 19 kriteria. Profil Kumuh Basis menggabungkan informasi antara

Delineasi Kumuh dengan data Numerik Pengurangan Kumuh (Kondisi Awal) yang
bersumber dari data SIM KOTAKU (kode p atau persentase).

Tabel 3.14 Ketentuan Pengisian Atribut Profil Kumuh Basis


No. Tipe Data Nama File Field/Atribut Isi Field
1. Poligon/Area Profil_Kumuh_AR Provinsi Nama Provinsi
Kode_Prov Kode Provinsi
Kab_Kota Nama Kota/Kabupaten
*)Kabupaten : langsung nama
*)Kota : menggunakan ‘Kota’
Kode_Kab Kode Kota/Kabupaten
Kecamatan Nama Kecamatan
Kode_Kec Kode Kecamatan
Kelurahan Nama Kelurahan
Kode_Kel Kode Kelurahan
Kode_RTRW Kode Kel-RT-RW
k1_a_p Sesuai dengan data SIM
k1_b_p Sesuai dengan data SIM
k1_c_p Sesuai dengan data SIM
k1_p Sesuai dengan data SIM
k2_a_p Sesuai dengan data SIM
k2_b_p Sesuai dengan data SIM
k2_p Sesuai dengan data SIM
dan seterusnya sesuai Data SIM
k1_a Sesuai Ketentuan Kelas
k1_b Sesuai Ketentuan Kelas

Halaman | 37
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

No. Tipe Data Nama File Field/Atribut Isi Field


k1_c Sesuai Ketentuan Kelas
Bangunan Sesuai Ketentuan Kelas
dilanjutkan di Lampiran 1
Sumber “Data SIM KOTAKU,
download pada_tanggal”
: data yang berasal dari Data SIM KOTAKU

Ketentuan kelas : > 25%


25 – 50%

> 50%

Gambar 3.5 Contoh Data Numerik Pengurangan Kumuh SIM KOTAKU

5. Titik Kegiatan
Titik kegiatan menunjukkan persebaran intervensi kegiatan dilaksanakan. Titik

kegiatan ditunjukkan melalui koordinat (X,Y) yang terdapat pada data SIM Realisasi
Kegiatan BDI/BPM. Titik kegiatan yang dipetakan memiliki tipe data titik, garis, dan area.

Jumlah kegiatan yang dipetakan menyesuaikan dengan kondisi riil di lapangan.

Tabel 3.15 Ketentuan Pengisian Atribut Titik Kegiatan


No. Tipe Data Nama File Field/Atribut Isi Field
1. Titik/Point Titik_Kegiatan_xxxx_PT Provinsi Nama Provinsi
*) xxxx : diisi dengan tahun Kode_Prov Kode Provinsi
sesuai data yang ditampilkan Kab_Kota Nama Kota/Kabupaten
*)Kabupaten : langsung nama
*)Kota : menggunakan ‘Kota’
Kode_Kab Kode Kota/Kabupaten
Kecamatan Nama Kecamatan

Halaman | 38
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

No. Tipe Data Nama File Field/Atribut Isi Field


Kode_Kec Kode Kecamatan
Kelurahan Nama Kelurahan
Kode_Kel Kode Kelurahan
Nama_KSM Sesuai dengan data SIM
Kegiatan Sesuai dengan data SIM – Lapangan
Sub_Keg Sesuai dengan data SIM – Lapangan
Volume Menyesuaikan
Satuan Menyesuaikan
BDI Menyesuaikan
Progres Sesuai dengan data SIM
X Koordinat X
Y Koordinat Y
Sumber “Data SIM KOTAKU,
download pada_tanggal”
: data yang berasal dari Data SIM KOTAKU

Gambar 3.6 Contoh Data Realisasi Kegiatan BPM SIM KOTAKU

Halaman | 39
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

3.3 OUTPUT DATA SPASIAL

3.3.1 Format Penyimpanan Data

Gambar 3.7 Contoh Format Penyimpanan File

Catatan, pada folder 01_PETA_DASAR bisa ditambahkan folder 07_DIAGRAM_LOKASI


yang berisi file untuk keperluan menampilkan inset/diagram lokasi pada saat layout peta. File

diagram lokasi berisi informasi batas administrasi dengan tingkat yang lebih luas yaitu batas
kabupaten dalam skala satu provinsi. Data Batas Administrasi Kabupaten skala Provinsi

bersumber dari peta RBI.

3.3.2 Layout Peta


Layout peta merupakan teknik penyajian informasi spasial agar mudah dibaca dan

digunakan oleh pengguna. Spesifikasi penyajian peta mengacu pada RSNI (Rancangan Standar
Nasional Indonesia 2014). Fomat layout peta disajikan secara landscape dan portrait.

Halaman | 40
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

Keterangan :
1. Isi Peta 5. Proyeksi
2. Logo Instansi 6. Inset/Diagram Lokasi
3. Judul Peta 7. Legenda
4. Orientasi & Skala 8. Sumber & Riwayat Peta, Keterangan

Gambar 3.8 Format Layout Peta Landscape

Halaman | 41
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

Keterangan :
1. Isi Peta 5. Proyeksi
2. Logo Instansi 6. Inset/Diagram Lokasi
3. Judul Peta 7. Legenda
4. Orientasi & Skala 8. Sumber & Riwayat Peta, Keterangan

Gambar 3.9 Format Layout Peta Portrait

Halaman | 42
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

Keterangan layout peta:

1. Isi Peta
Isi peta merupakan gambar peta yang disajikan. Isi peta disajikan secara seamless dengan

skala menyesuaikan. Isi peta dilengkapi dengan grid geografi dan grid UTM.
2. Logo

Logo yang ditampilkan adalah logo dari instansi yang mengeluarkan peta, dalam hal ini
KOTAKU.

3. Judul Peta
Judul peta memuat dan menggambarkan isi peta.

4. Orientasi & Skala


Orientasi merupakan penunjuk arah utara dan biasa digambarkan dengan gambar arah mata

angin. Skala diinformasikan dengan 2 cara, yaitu dengan skala batang/skala bar dan dengan
skala angka.

5. Proyeksi
Proyeksi memberikan informasi sistem proyeksi yang digunakan, sistem grid, dan datum

horizontal (berdasarkan zona pembagian bumi).


6. Inset/diagram lokasi

Inset/diagram lokasi menunjukkan posisi peta terhadap wilayah yang lebih luas. Inset peta
digambarkan dengan kaidah kartografis yang memuat gratikul, toponimi wilayah dan

perairan, batas administrasi dan simbol lain yang menunjukkan lokasi.


7. Legenda

Legenda memberikan keterangan simbol-simbol dan unsur yang ada pada peta. Legenda
dikelompokkan dan diurutkan menurut tipe datanya, mulai dari simbol titik, simbol garis,

dan simbol area, serta diurutkan mulai dari informasi dasar hingga informasi tematik.
8. Sumber dan riwayat peta serta keterangan

Sumber memuat keterangan dari mana peta tersebut digambarkan, sementara riwayat
menuliskan proses yang dilakukan. Keterangan memuat informasi tambahan terkait peta.

Halaman | 43
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

Contoh sumber peta dan riwayat peta serta keterangan peta:

Gambar 3.10 Contoh Sumber Peta dan Riwayat Peta serta Keterangan

Contoh layout peta landscape :

Gambar 3.11 Contoh Layout Peta Landscape

Halaman | 44
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

Contoh layout peta portrait :

Gambar 3.12 Contoh Layout Peta Portrait

Halaman | 45
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

Spesifikasi layout peta:

1. Layout peta : A1
2. Page layout : landscape/portrait

3. Isi Peta : ukuran peta adalah seamless, skala menyesuaikan ukuran frame
4. Grid :

a. Axes : (-) Major Division Ticks : Symbol : RGB : 0, 0, 0


Display ticks : outside

Tick size : 5 pts


(-) Subdivision Ticks : Symbol : RGB : 110, 110, 110

Display ticks : outside


Tick size : 2 pts

b. Labels : (-) Font : Arial


(-) Size : 10

(-) Color : RGB : 0, 0, 0


(-) Label Offset : 25 pts

(-) Label Orientation : left, right


c. Lines : (-) Display Properties : Show as a grid of ticks

(-) Symbol :+
(-) Color : RGB : 0, 0, 0

(-) Size :8
d. Intervals : (-) Interval : (-) Units : meters

Interval : (1) diisi menyesuaikan dengan luas dan skala petanya


(2) ketentuan yang dipegang bahwa 1 sisi berisi 5-8 ticks

Satuan ditulis secara manual : bujur (mT), lintang (mU)

5. Graticule :
a. Axes : (-) Major Division Ticks : Symbol : RGB : 0, 112, 255 (width : 1.5)

Display ticks : outside


Tick size : 5 pts

Halaman | 46
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

(-) Subdivision Ticks : Symbol : RGB : 110, 110, 110 (width : 0.2)

Display ticks : outside


Tick size : 2 pts

b. Labels : (-) Format : Degrees Minutes Seconds


(-) Font : Arial

(-) Size : 10
(-) Color : RGB : 0, 112, 255

(-) Label Offset : 6 pts


(-) Label Orientation : left, right

c. Lines : (-) Display Properties : Show as a grid of lines


(-) Symbol : - (line)

(-) Color : RGB : 0, 197, 255


(-) Size : 0.2

d. Intervals : (-) Interval : (-) Units : meters


Interval : (1) diisi menyesuaikan dengan luas dan skala petanya

(2) ketentuan yang dipegang bahwa 1 sisi berisi 5-8 ticks


Satuan ditulis secara manual : bujur (BT), lintang (LU/LS)

6. Logo : logo yang digunakan adalah Logo KOTAKU

7. Judul Peta : Arial (14), hitam, Bold, Uppercase

8. Orientasi Arah Utara dan Skala


a. Skala

 Scale and unit : (-) Scale : Number of divisions :4


Number of subdivisions :2

Halaman | 47
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

(-) Units : Division Units : kilometers

Label Position : after bar


Label : km

 Format : (-) Text : Arial (10), hitam


(-) Style : Double Alternating Scale Bar

b. Skala angka : Arial (10), hitam

9. Proyeksi : Arial (10), hitam


Proyeksi : Universal Transverse Mercator

Sistem Grid : Grid Georgrafi dan Grid Universal Transverse Mercator


Datum Horizontal : WGS 1984 – Zone XXX (sesuai dengan zonanya)

10. Inset/diagram lokasi (DIAGRAM LOKASI): Arial Narrow (12), hitam, Bold, Uppercase

Graticule : yang perlu diedit


a. Axes : (-) Major Division Ticks : Symbol : RGB : 0, 92, 230 (width : 1)

Display ticks : outside


Tick size : 3 pts

(-) Subdivision Ticks : Symbol : RGB : 110, 110, 110 (width : 0.2)
Display ticks : outside

Tick size : 2 pts


b. Labels : (-) Format : Degrees Minutes Seconds

(-)Font : Arial Narrow


(-) Size :8

(-) Color : RGB : 0, 112, 255

(-) Label Offset : 5 pts


(-) Label Orientation : left, right

c. Lines : (-) Display Properties : Do not show lines or ticks


d. Intervals : (-) Interval : (-) Units : meters

Halaman | 48
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

Interval : (1) diisi menyesuaikan dengan luas dan skala petanya

(2) ketentuan yang dipegang bahwa 1 sisi berisi 2-4 ticks


Toponimi : Arial (6), hitam

11. Legenda

Judul legenda (KETERANGAN) : Arial(12), hitam, Bold, Uppercase


Legenda : Arial (10), hitam

a. Legenda Keterangan Data Dasar


Spesifikasi
Keterangan Tipe Simbol
RGB Ukuran
Ibu Kota Provinsi Point 000 000 000 12

Ibu Kota Kabupaten Point 000 000 000 12

Ibu Kota Kecamatan Point 000 000 000 10

Ibu Kota Desa/Kelurahan Point 000 000 000 8

Batas Negara Line 000 000 000 0.7

Batas Provinsi Line 000 000 000 0.7

Batas Kabupaten/Kota Line 000 000 000 0.7

Batas Kecamatan Line 000 000 000 0.5

Batas Desa/Kelurahan Line 000 000 000 0.5

Batas RT/RW Line 000 000 000 0.3

Garis Pantai Line 000 197 255 0.3

Halaman | 49
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

Legenda Keterangan Data Dasar (Lanjutan)


Spesifikasi
Keterangan Tipe Simbol
RGB Ukuran
Jalan Tol Line 255 127 000 7

Jalan Arteri Line 255 127 000 4

Jalan Kolektor Line 255 178 000 2

Jalan Lokal Line 102 000 051 1

Jalan Lingkungan Line 150 054 052 0.5

Jalan Line 255 110 110 0.3

Rel Kereta Api Line 000 000 000 3.4

Sungai Line 000 255 225 0.2

Area 210 250 225


Outline:
000 255 225

Waduk/Danau Area 200 255 255 0,1


Outline:
000 255 255

Laut Area 210 255 255


Outline:
000 197 255

b. Legenda Keterangan Data Tematik “Delineasi Kumuh”:


Spesifikasi
Keterangan Tipe
Simbol RGB Ukuran
Delineasi Kumuh Area 204 066 052 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1

Halaman | 50
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

c. Legenda Keterangan Data Tematik “Pengurangan Kumuh”:


Spesifikasi
Keterangan Tipe
Simbol RGB Ukuran
Kumuh Berat Area 245 000 000 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1
Kumuh Sedang Area 245 120 000 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1
Kumuh Ringan Area 245 245 000 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1
Tidak Kumuh Area 110 205 060 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1

d. Legenda Keterangan Data Tematik “Realisasi BDI/BPM”:


Spesifikasi
Keterangan Tipe
Simbol RGB Ukuran
Progres Fisik berjalan 100% Area 000 060 150 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1
Progres Fisik berjalan 75% Area 095 115 205 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1
Progres Fisik berjalan 50% Area 160 170 235 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1
Progres Fisik berjalan 25% Area 215 215 255 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1
Tidak Ada Kegiatan BDI/BPM Area 225 225 225 Outline:
Tahun xxxx 110 110 110
Ukuran : 0,1

Halaman | 51
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

e. Legenda Keterangan Data Tematik “Alokasi Investasi Kegiatan Terbanyak”:


Spesifikasi
Keterangan Tipe
Simbol RGB Ukuran
Air Bersih Area 000 160 225 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1

Drainase Area 196 189 151 Outline:


110 110 110
Ukuran : 0,1

Jalan Area 255 130 130 Outline:


110 110 110
Ukuran : 0,1

Jembatan Area 255 200 200 Outline:


110 110 110
Ukuran : 0,1

MCK Area 245 245 120 Outline:


110 110 110
Ukuran : 0,1

Persampahan Area 225 130 100 Outline:


110 110 110
Ukuran : 0,1
Perumahan Area 255 170 050 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1
Proteksi Kebakaran Area 160 110 180 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1

Ruang Terbuka Hijau Area 132 208 056 Outline:


110 110 110
Ukuran : 0,1

Saluran Pembuangan Limbah Area 118 125 107 Outline:


110 110 110
Ukuran : 0,1
Sosial Budaya Area 205 245 120 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1

Tidak Ada Kegiatan BDI/BPM Area 225 225 225 Outline:


Tahun xxxx 110 110 110
Ukuran : 0,1

Halaman | 52
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

Halaman | 53
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

Legenda Keterangan Data Tematik “Profil Kumuh Basis” :

Spesifikasi
Indikator Keterangan Tipe
Simbol RGB Ukuran
Bangunan Persentase > 50% Area 170 110 000 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1

Persentase 25 – 50% Area 255 170 000 Outline:


110 110 110
Ukuran : 0,1

Persentase < 25% Area 255 210 125 Outline:


110 110 110
Ukuran : 0,1
Jalan Persentase > 50% Area 255 000 000 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1
Persentase 25 – 50% Area 255 125 125 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1
Persentase < 25% Area 255 190 190 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1
Air Minum Persentase > 50% Area 005 010 225 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1
Persentase 25 – 50% Area 005 175 225 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1
Persentase < 25% Area 135 220 225 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1

Drainase Persentase > 50% Area 196 189 151 Outline:


110 110 110
Ukuran : 0,1

Persentase 25 – 50% Area 232 229 201 Outline:


110 110 110
Ukuran : 0,1

Persentase < 25% Area 242 255 204 Outline:


110 110 110
Ukuran : 0,1

Halaman | 54
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

Halaman | 55
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

Legenda Keterangan Data Tematik “Profil Kumuh Basis” (Lanjutan) :


Spesifikasi
Indikator Keterangan Tipe
Simbol RGB Ukuran
Air Limbah Persentase > 50% Area 118 125 107 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1

Persentase 25 – 50% Area 127 158 143 Outline:


110 110 110
Ukuran : 0,1
Persentase < 25% Area 156 201 191 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1

Persampahan Persentase > 50% Area 170 170 000 Outline:


110 110 110
Ukuran : 0,1

Persentase 25 – 50% Area 255 255 000 Outline:


110 110 110
Ukuran : 0,1

Persentase < 25% Area 255 255 190 Outline:


110 110 110
Ukuran : 0,1

Proteksi Kebakaran Persentase > 50% Area 170 000 130 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1

Persentase 25 – 50% Area 255 115 225 Outline:


110 110 110
Ukuran : 0,1

Persentase < 25% Area 255 190 230 Outline:


110 110 110
Ukuran : 0,1

f. Legenda Keterangan Data Tematik “Titik Kegiatan” :


Spesifikasi
Kegiatan Tipe Simbol
RGB Ukuran
Air Bersih Point 000 255 255 14

Line 000 255 255 5

Drainase Point 000 255 255 14

Halaman | 56
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

Spesifikasi
Kegiatan Tipe Simbol
RGB Ukuran
Line 000 255 255 8

Jalan Line 255 000 000 2

Jembatan Line 255 000 000 0.1

MCK Point 168 112 060 14

Persampahan Point 055 170 000 15

Perumahan 255 170 050 14

Saluran Pembuangan Limbah Line 118 125 107

Proteksi Kebakaran Point 230 000 000 12

Line 230 000 000

Sarana Sosial Budaya Point 075 230 000 10

Sarana Ruang Terbuka Hijau Line 000 140 000

Area 000 140 000

12. Sumber dan riwayat peta, serta keterangan : Arial (10), hitam

Halaman | 57
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

BAB IV
WEB GIS

4.1 PENDAHULUAN
Penyajian informasi data spasial dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu melalui Desktop

GIS dan Web GIS. Desktop GIS adalah data spasial yang hanya dapat diakses oleh perseorangan
melalui desktop, sedangkan Web GIS memungkinkan orang lain mengakses data spasial melalui

media internet. Web GIS merupakan salah satu aplikasi GIS atau pemetaan digital yang
memanfaatkan jaringan internet sebagai media komunikasi yang berfungsi untuk
mendistribusikan, mempublikasikan, mengintegrasikan, mengkomunikasikan, serta menyediakan
informasi dalam bentuk teks, peta digital, serta menjalankan fungsi-fungsi analisis dan query

yang terkait dengan GIS melalui jaringan internet (Prahasta, 2007).


Tampilan peta dan informasi secara online memudahkan berbagai pihak untuk

mengakses berbagai informasi yang diperlukan melalui Website. Visualisasi informasi dan
kegiatan dengan menggunakan GIS akan sangat membantu pemakai (user) dalam mencari

informasi dengan mengakses Web GIS. Web GIS mampu menyediakan informasi yang mudah
diakses, cepat, tepat, murah, dan mampu memantau kegiatan yang berbasis spasial.

4.2 WEB GIS KOTAKU

Arsitektur Web GIS yang ada di Dashboard sistem aplikasi SIM KOTAKU akan
menggunakan teknologi Client-Server Model 3-tier yang terdiri dari presentation layer,

application layer, dan database layer. Client-server adalah suatu bentuk arsitektur, dimana client
adalah perangkat yang menerima, menampilkan, dan menjalankan aplikasi (software komputer),

sedangkan server adalah perangkat yang menyediakan dan bertindak sebagai pengelola
aplikasi, data, dan keamanannya.

Dari sisi client (pemakai aplikasi), pada saat mengakses aplikasi secara online melalui
koneksi jaringan internet, publik cukup menggunakan browser saja. Browser adalah perangkat

lunak untuk menampilkan halaman web, sedangkan untuk bisnis proses, pengolahan, dan
penyimpanan database akan dilakukan oleh server.

Halaman | 58
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

Gambar 4.1 Arsitektur Sistem

Web GIS dalam program KOTAKU memberikan informasi dan monitoring tentang

kegiatan KOTAKU yang sudah dilakukan. Web GIS KOTAKU dapat diakses melalui
http://103.12.84.58/webgis/ .

Gambar 4.2 Tampilan WebGIS KOTAKU

Halaman | 59
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

Skema informasi tematik yang akan ditampilkan dalam Web GIS:

BATAS Batas Administrasi menunjukkan cakupan kota/kabupaten yang


ADMINISTRASI dipetakan

Profil kumuh memberikan informasi mengenai kondisi


PROFIL KUMUH
kekumuhan dilihat dari 7 indikator kumuh

Delineasi kumuh menunjukkan lingkungan/area mana saja yang


DELINEASI
masuk dalam kategori kumuh menurut penilaian 7 indikator
KUMUH
kumuh

REALISASI Realisasi BDI/BPM memberikan informasi besarnya BDI/BPM


BDI/BPM yang dimanfaatkan

Investasi & Kegiatan memberikan informasi mengenai jenis


INVESTASI &
kegiatan (sub komponen kegiatan) yang sudah dilaksanakan
KEGIATAN untuk mengatasi permasalahan kumuh

TITIK KEGIATAN Titik Kegiatan menunjukkan lokasi intervensi kegiatan

Gambar 4.3 Skema Informasi Tematik Web GIS

Skema pengelolaan Web GIS:

BKM

OC / KORKOT PEMDA

Administrator WEB
GIS
GIS
User

STAKEHOLDER INSTANSI

PUBLIC

Gambar 4.4 Skema Informasi Tematik Web GIS

Halaman | 60
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

4.3 LANGKAH KERJA

Untuk dapat melakukan update data spasial ke dalam Web GIS KOTAKU, berikut langkah
kerja yang dapat diikuti.

1. Sign In di ArcGIS Online.


ArcGIS Online adalah sebuah mapping platform/system pemetan online yang dibuat

oleh ESRI. AcGIS menyediakan fasilitas pemetaan secara online dengan mudah dan tanpa
biaya sebagai pengembangan dan pelatihan. Langkah pertama adalah membuka ArcGIS

online melalui link https://www.arcgis.com, kemudian Sign In.

Selanjutnya, masukkan username dan password dengan benar, daftar username dan

password bisa menghubungi Administrator Web GIS KOTAKU melalui Unit SIM KMP
KOTAKU Wilayah 2 atau MIS-GIS Advisory KOTAKU.

Halaman | 61
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

2. Unggah Data Spasial

Setelah proses Sign In berhasil maka akan masuk ke laman Provinsi, sebagai contoh
pilih Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk memulai proses unggah data spasial pilih menu

“Map”.

Tampilan akan berubah seperti pada gambar di bawah. Sebelum memulai unggah
data, siapkan data terlebih dahulu dalam format file .zip. Untuk memulai unggah data

spasial pilih menu “Add > Add Layer From File”.

Halaman | 62
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

Pilih file format .zip yang akan diunggah kemudian “Import Layer”.

Setelah layer muncul, pilih “Done”.

Halaman | 63
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

3. Editing
Tampilan layer setelah unggah data akan seperti pada gambar di bawah ini.

Selanjutnya adalah melakukan editing seperlunya untuk tampilan simbologi dan atribut,
ketentuan simbologi akan disampaikan pada akhir bab ini.

Fungsi editing pada layer akan dijelaskan sebagai berikut.


a. Menampilkan Legenda

Berfungsi untuk menampilkan atau menyembunyikan Legenda layer.

Halaman | 64
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

b. Menampilkan tabel

Berfungsi untuk menampilkan atau menyembunyikan Tabel Atribut layer.

c. Editing vektor

Berfungsi untuk mengatur tampilan/simbologi.

Halaman | 65
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

Berfungsi untuk memilih field/kolom mana pada data atribut/tabel yang akan ditampilkan dalam layer.

Berfungsi untuk mengatur simbologi layer, berupa warna dan tipe garis (untuk data tipe line).
Ada pilihan “Unique symbols” dan Single symbol”.

Halaman | 66
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

Sebagai contoh, untuk menampilkan batas administrasi maka dipilih “Unique

symbols”. Tampilan akan masuk pada fungsi editing simbol. Untuk memulai edit simbol,
klik pada masing-masing keterangan simbol.

Berfungsi untuk mengatur warna.

Berfungsi untuk mengatur garis.

Klik “OK” apabila proses edit telah selesai.

Halaman | 67
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

Setelah selesai klik “OK”, lalu klik “DONE”.

Tampilan setelah selesai melakukan editing. Simbol untuk batas administrasi sudah
berubah.

Halaman | 68
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

d. Editing tabel/data atribut

Apabila kita klik pada salah satu vektor, maka akan muncul informasi dari vektor
tersebut yang berupa data tabel.

Klik menu seperti di bawah ini untuk memulai edit informasi data tabel.

Berfungsi untuk mengatur tabel yang ingin ditampilkan.

Halaman | 69
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

Berfungsi untuk menuliskan judul tabel, misal Batas Administrasi.

Tampilan untuk memulai edit tabel.

Halaman | 70
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

Pilihan untuk menampilkan atau tidak menampilkan kolom ini ke dalam tampilan tabel.

Nama kolom ini dapat diganti sesuai kebutuhan.

Urutan kolom bisa diatur.

Klik “OK” setelah selesai melakukan edit.

Klik “OK” jika proses edit sudah selesai.

Halaman | 71
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

Tampilan informasi data tabel.

4. Menyimpan Data

Simpan file dengan nama sesuai Kota/Kabupaten.

Halaman | 72
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

Pekerjaan sudah tersimpan di dalam file KOTA MATARAM.

Jika akan menambahkan layer ulangi langkah dari awal. Layer akan bertambah di dalam
file KOTA MATARAM.

4.4 KETENTUAN ARCGIS ONLINE

4.4.1 Ketentuan Tabel


1. Informasi tabel yang ditampilkan untuk Batas Administrasi LN :
Atribut ArcGIS Online
Nama layer Batas Administrasi
Pop up Batas Administrasi
Keterangan Keterangan
Status Status
Sumber Sumber

2. Informasi tabel yang ditampilkan untuk Batas Aministrasi AR :


Atribut ArcGIS Online
Nama layer Wilayah Administrasi
Pop up Wilayah Administrasi
Provinsi Provinsi
Kab_Kota Kota atau Kabupaten
Kecamatan Kecamatan
Kelurahan Kelurahan atau Desa
Sumber Sumber

Halaman | 73
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

3. Informasi tabel yang ditampilkan untuk Delineasi Kumuh AR :

Atribut ArcGIS Online Atribut ArcGIS Online


Nama layer Delineasi Kumuh Awal Nama layer Delineasi Kumuh Akhir
Pop up Kondisi Kumuh Awal Pop up Pengurangan Kumuh
Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi
Kab_Kota Kota atau Kabupaten Kab_Kota Kota atau Kabupaten
Kecamatan Kecamatan Kecamatan Kecamatan
Kelurahan Kelurahan atau Desa Kelurahan Kelurahan atau Desa
Kode RT_RW Basis Kode RT_RW Basis
jeda jeda
skor_awal Skor Kumuh Awal skor_awal Skor Kumuh Awal
luas_awal Luas Kumuh Awal (Ha) luas_awal Luas Kumuh Awal (Ha)
kum_awal Status Kumuh Awal kum_awal Status Kumuh Awal
jeda jeda
Sumber Sumber skor_akhir Skor Kumuh Akhir
luas_ akhir Luas Kumuh Akhir (Ha)
kum_ akhir Status Kumuh Akhir
Jeda
p_kumuh Pengurangan Kumuh (Ha)
Sumber Sumber

4. Informasi tabel yang ditampilkan untuk Realisasi BDI/BPM AR :


Atribut ArcGIS Online
Nama layer Realisasi BDI/BPM xxxx
Pop up Realisasi BDI/BPM xxxx
Provinsi Provinsi
Kab_Kota Kota atau Kabupaten
Kecamatan Kecamatan
Kelurahan Kelurahan atau Desa
Jeda
Pagu_BPM Pagu BPM (ribuan)
Cair_BKM Pencairan BKM (ribuan)
Cair_KSM Pencairan KSM (ribuan)
ManfaatKSM Pemanfaatan KSM (ribuan)
Manfaat BOP Pemanfaatan BOP (ribuan)
P_Fisik Progres Fisik (%)
Sumber Sumber

Halaman | 74
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

5. Informasi tabel yang ditampilkan untuk Investasi dan Kegiatan BDI/BPM AR :


Atribut ArcGIS Online
Nama layer Investasi dan Kegiatan BDI/BPM xxxx
Pop up Alokasi Investasi dan Kegiatan BDI/BPM xxxx
Provinsi Provinsi
Kab_Kota Kota atau Kabupaten
Kecamatan Kecamatan
Kelurahan Kelurahan atau Desa
Atribut Jeda ArcGIS Online
Kegiatan
AB_m ALOKASI
Air BersihINVESTASI
(m) KEGIATAN TERBANYAK (Lanjutan)
BDI_AB_m Jeda
BDI Air Bersih (ribuan)
Jln_m
AB_u Jalan
Air (m) (unit)
Bersih Informasi tabel yang
BDI_Jln_m
BDI_AB_u BDI Jalan (ribuan)
Air Bersih (ribuan) ditampilkan untuk Investasi
Jln_u
T_BDI_AB Jalan (unit)
Total BDI Air Bersih (ribuan)
BDI_Jln_u
Persen_AB BDI Jalan (ribuan)
Persentase dari Total BDI (%) dan Kegiatan BDI/BPM AR :
T_BDI_Jln Total BDI Jalan (ribuan)
Jeda
Persen_Jln
SPL_m Persentase dari Total BDI
Saluran Pembuangan (%) (m)
Limbah
BDI_SPL_m Jeda
BDI Saluran Pembuangan Limbah (ribuan)
Dr_m
SPL_u Drainase (m)
Saluran Pembuangan Limbah (unit)
BDI_Dr_m
BDI_SPL_u DrainasePembuangan
BDI Saluran (ribuan) Limbah (ribuan) 6. Informasi tabel yang
Dr_u
T_BDI_SPL Drainase
Total BDI (unit)
Saluran Pembuangan Limbah (ribuan)
ditampilkan untuk Profil
BDI_Dr_u
Persen_SPL BDI Drainase
Persentase (ribuan)
dari Total BDI (%)
T_BDI_Dr Total BDI Drainase (ribuan)
Jeda Kumuh Basis :
Persen_Dr
RTH_m Persentase
Sarana RuangdariTerbuka
Total BDI (%) (m)
Hijau
BDI_RTH_m Jeda
BDI Sarana Ruang Terbuka Hijau (ribuan)
Jb_m
RTH_m2 Jembatan
Sarana (m) Terbuka Hijau (m2)
Ruang
BDI_Jb_m
BDI_RTH_m2 BDI Jembatan (ribuan)
Sarana Ruang Terbuka Hijau (ribuan)
Jb_u
RTH_u Jembatan
Sarana (unit)Terbuka Hijau (unit)
Ruang
BDI_Jb_u
BDI_RTH_u Jembatan
BDI Sarana (ribuan)
Ruang Terbuka Hijau (ribuan)
T_BDI_Jb
T_BDI_RTH Jembatan
Total BDI Sarana (ribuan)
Ruang Terbuka Hijau (ribuan)
Persen_Jb
Persen_RTH Persentase dari Total BDI (%)
Jeda
Ps_m
MCK_u Persampahan
MCK (unit) (m)
BDI_Ps_m
BDI_MCK_u Persampahan
BDI MCK (ribuan) (ribuan)
Ps_u
Persen_MCK Persampahan
Persentase dari(unit)
Total BDI (%)
BDI_Ps_u BDI Persampahan (ribuan)
Jeda
T_BDI_Ps
PK_m Total BDIKebakaran
Proteksi Persampahan (m) (ribuan)
Persen_Ps
BDI_PK_m Persentase
BDI Proteksidari Total BDI(ribuan)
Kebakaran (%)
PK_u Jeda
Proteksi Kebakaran (unit)
BDI_PK_u BDI Proteksi Kebakaran (ribuan)
T_BDI_PK Total BDI Proteksi Kebakaran (ribuan)
Persen_PK Persentase dari Total BDI (%)
Jeda
Prm_u Perumahan (unit)
BDI_Prm_u BDI Perumahan (ribuan)
Halaman | 75
Persen_Prm Persentase dari Total BDI (%)
Jeda
T_BDI Total BDI Kelurahan/Desa (ribuan)
Sumber Sumber
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

Atribut ArcGIS Online


Nama layer Profil Kumuh Basis
Pop up Profil Kumuh Basis
Provinsi Provinsi
Kab_Kota Kota atau Kabupaten
Kecamatan Kecamatan
Kelurahan Kelurahan atau Desa
Jeda
k1_a Bangunan tidak teratur (%)
k1_b Bangunan padat (%)
k1_c Bangunan tidak sesuai persyaratan teknis (%)
Bangunan PERMASALAHAN BANGUNAN (%)
Jeda
k2_a Tidak terjangkau pelayanan jalan lingkungan (%)
k2_b Kondisi permukaan jalan lingkungan rusak (%)
Jalan PERMASALAHAN JALAN (%)
Jeda
k3_a Tidak tersedia akses aman air minum (%)
k3_b Tidak terpenuhi kebutuhan air minum (%)
Air_Minum PERMASALAHAN AIR MINUM (%)
Jeda
k4_a Tidak mampu mengalirkan limpasan air (%)
k4_b Tidak tersedia drainase (%)
k4_c Tidak terhubung dengan drainase dalam kota (%)
k4_d Drainase tidak terpelihara (%)
k4_e Permasalahan konstruksi drainase (%)
Drainase PERMASALAHAN DRAINASE (%)
Jeda
k5_a Sistem pengelolaan air limbah tidak sesuai standar teknis (%)
k5_b Prasarana dan sarana pengelolaan air limbah tidak sesuai dengan persyaratan teknis (%)
Air_Limbah PERMASALAHAN AIR LIMBAH (%)
Jeda
k6_a Prasarana dan sarana persampahan tidak sesuai dengan persyaratan teknis (%)
k6_b Sistem pengelolaan persampahan yang tidak sesuai standar teknis (%)
k6_c Sarana dan prasarana pengelolaan persampahan tidak terpelihara (%)
Sampah PERMASALAHAN PERSAMPAHAN (%)
Jeda
k7_a Tidak tersedia prasarana proteksi kebakaran (%)
k7_b Tidak tersedia sarana proteksi kebakarab (%)
Kebakaran PERMASALAHAN PROTEKSI KEBAKARAN (%)
Jeda
Sumber Sumber

Halaman | 76
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

7. Titik Kegiatan

a. Tipe Titik
Atribut ArcGIS Online
Nama layer Titik Kegiatan xxxx
Pop up Titik Kegiatan xxxx
Provinsi Provinsi
Kab_Kota Kota atau Kabupaten
Kecamatan Kecamatan
Kelurahan Kelurahan atau Desa
Jeda
Nama_KSM Nama KSM
Kegiatan Kegiatan
Sub_Keg Sub Kegiatan
Volume Volume (unit)
Jeda
Sumber Sumber

b. Tipe Garis
Atribut ArcGIS Online
Nama layer Titik Kegiatan xxxx
Pop up Titik Kegiatan xxxx
Provinsi Provinsi
Kab_Kota Kota atau Kabupaten
Kecamatan Kecamatan
Kelurahan Kelurahan atau Desa
Jeda
Nama_KSM Nama KSM
Kegiatan Kegiatan
Sub_Keg Sub Kegiatan
Volume Volume (m)
Jeda
Sumber Sumber

Halaman | 77
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

c. Tipe Area
Atribut ArcGIS Online
Nama layer Titik Kegiatan xxxx
Pop up Titik Kegiatan xxxx
Provinsi Provinsi
Kab_Kota Kota atau Kabupaten
Kecamatan Kecamatan
Kelurahan Kelurahan atau Desa
Jeda
Nama_KSM Nama KSM
Kegiatan Kegiatan
Sub_Keg Sub Kegiatan
Volume Volume (m2)
Jeda
Sumber Sumber

4.4.2 Ketentuan Simbologi

1. Batas Administrasi LN
Spesifikasi
Keterangan Tipe Simbol
HEX Ukuran
Batas Provinsi Line #000000 1.2

Batas Kabupaten Line #000000 1.2

Batas Kecamatan Line #858585 1

Batas Kelurahan Line #858585 1

2. Batas Administrasi AR

Kelurahan Tipe Simbol

Nama Kelurahan Area Default


*)Transparency : 50%
*)Label : Kelurahan (sesuaikan dengan skala/visible range)

Halaman | 78
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

3. Pengurangan Kumuh AR
Status Kumuh HEX
Tipe
(Awal/Akhir) Fill Outline
Kumuh Berat Area #F50000 #999999 (default)
Kumuh Sedang Area #F57800 #999999 (default)
Kumuh Ringan Area #F5F500 #999999 (default)
Tidak Kumuh Area #6ECD3C #999999 (default)
*)Transparency : 50%
*)Label : Kode_RTRW (sesuaikan dengan skala/visible range)

4. REALISASI BDI/BPM
HEX
Keterangan Tipe
Fill Outline
Progres Fisik Berjalan 100% Area #003C96 #999999 (default)
Progres Fisik Berjalan 75% Area #5F73CD #999999 (default)
Progres Fisik Berjalan 50% Area #A0AAEB #999999 (default)
Progres Fisik Berjalan 25% Area #D7D7FF #999999 (default)
Tidak Ada Kegiatan BDI/BPM Tahun xxxx Area #E1E1E1 #999999 (default)
*)Transparency : 50%

5. ALOKASI INVESTASI KEGIATAN TERBANYAK


HEX
Keterangan Tipe
Fill Outline
Air Bersih Area #00A0E1 #999999 (default)
Drainase Area #C4BD97 #999999 (default)
Jalan Area #FF8282 #999999 (default)
Jembatan Area #FFC8C8 #999999 (default)
MCK Area #F5F578 #999999 (default)
Persampahan Area #E18264 #999999 (default)
Perumahan Area #FFAA32 #999999 (default)
Proteksi Kebakaran Area #A06EB4 #999999 (default)
Ruang Terbuka Hijau Area #84D038 #999999 (default)
Saluran Pembuangan Limbah Area #767D6B #999999 (default)
Sosial Budaya Area #CDF578 #999999 (default)
Tidak Ada Kegiatan BDI/BPM Tahun xxxx Area #E1E1E1 #999999 (default)
*)Transparency : 50%

Halaman | 79
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

6. PROFIL KUMUH BASIS


HEX
Indikator Keterangan Tipe
Fill Outline
Bangunan Persentase > 50% Area #AA6E00 #999999 (default)
Persentase 25 – 50% Area #FFAA00 #999999 (default)
Persentase < 25% Area #FFD27D #999999 (default)
Jalan Persentase > 50% Area #FF0000 #999999 (default)
Persentase 25 – 50% Area #FF7D7D #999999 (default)
Persentase < 25% Area #FFBEBE #999999 (default)
Air Minum Persentase > 50% Area #050AE1 #999999 (default)
Persentase 25 – 50% Area #05AFE1 #999999 (default)
Persentase < 25% Area #87DCE1 #999999 (default)
Drainase Persentase > 50% Area #C4BD97 #999999 (default)
Persentase 25 – 50% Area #E8E5C9 #999999 (default)
Persentase < 25% Area #F2FFCC #999999 (default)
Air Limbah Persentase > 50% Area #767D6B #999999 (default)
Persentase 25 – 50% Area #7F9E8F #999999 (default)
Persentase < 25% Area #9CC9BF #999999 (default)
Persampahan Persentase > 50% Area #AAAA00 #999999 (default)
Persentase 25 – 50% Area #FFFF00 #999999 (default)
Persentase < 25% Area #FFFFBE #999999 (default)
Proteksi Kebakaran Persentase > 50% Area #AA0082 #999999 (default)
Persentase 25 – 50% Area #FF73E1 #999999 (default)
Persentase < 25% Area #FFBEE6 #999999 (default)
*)Transparency : 50%

Single symbol
HEX
Delineasi Kumuh Tipe
Fill Outline
Delineasi Kumuh Area #CC4234 #999999 (default)
*)Transparency : 50%
*)Label : Kode_RTRW (sesuaikan dengan skala/visible range)

Halaman | 80
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

7. TITIK KEGIATAN
Spesifikasi
Kegiatan Tipe Simbol
SHAPE/WARNA Ukuran
Air Bersih Point Government 15

Line #050AE1 2

Drainase Point Government 15

Line #00FFFF 2

Jalan Line #FF0000 2

Jembatan Line #FFC8C8 2

MCK Point Government 15

Persampahan Point Government 15

Perumahan Point Government 15

Saluran Line #767D6B 2


Pembuangan
Limbah
Proteksi Point Government 15
Kebakaran

Sarana Sosial Point Government 15


Budaya

Sarana Ruang Line #008C00 2


Terbuka Hijau

Halaman | 81
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

Area #008C00

4.4.3 Ketentuan Tata Letak

Penyusunan layer dalam ArcGIS Online :


1. Batas Administrasi (aktif)

2. Titik Kegiatan 2017 (point, jaringan, area : dalam 1 file upload)


3. Titik Kegiatan 2018 (point, jaringan, area : dalam 1 file upload)

4. Titik Kegiatan 2019 (point, jaringan, area : dalam 1 file upload)


5. Profil Kumuh Basis

6. Delineasi Kumuh Awal


7. Delineasi Kumuh Akhir (aktif)

8. Realisasi BDI/BPM 2017


9. Realisasi BDI/BPM 2018

10. Realisasi BDI/BPM 2019


11. Investasi dan Kegiatan BDI/BPM 2017

12. Investasi dan Kegiatan BDI/BPM 2018


13. Investasi dan Kegiatan BDI/BPM 2019

14. Wilayah Administrasi (aktif)

*)basemap aktif : imagery


*)default extent : menampakkan 1 kabupaten

Halaman | 82
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

Halaman | 83
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

BAB V
JADWAL PEKERJAAN, EVALUASI PEKERJAAN, & KEBERLANJUTAN

5.1 JADWAL PEKERJAAN


Penyusunan data dan informasi spasial dilakukan dalam kurun waktu 12 bulan. Kegiatan

dikerjakan oleh Asisten GIS yang mengerjakan cakupan wilayah pemetaan di tingkat
kota/kabupaten.

Berikut Timeline dalam bentuk Barchart Jadwal Pelaksanaan Pemetaan Kotaku Wilayah
1:

Halaman | 84
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

Gambar 5.1 Rencana Jadwal Pemetaan KOTAKU Wilayah-1

Halaman | 85
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

5.2 EVALUASI PEKERJAAN

Evaluasi pekerjaan GIS akan dimonitor melalui laporan mingguan yang dibuat oleh
Asisten GIS. Evaluasi meliputi kesesuaian target output dengan kelengkapan output yang

tertuang dalam laporan mingguan, kualitas output yang diberikan, dan komunikasi yang baik
(responsif).

Halaman | 86
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

Tabel 5.1 Tabel Evaluasi Pekerjaan


NO. ASPEK EVALUASI BOBOT
1. Laporan mingguan tepat waktu, 25%
sebagai bentuk monitoring progress target rencana
2. Kelengkapan output pekerjaan dalam laporan mingguan, 25%
sebagai bentuk monitoring teknik pekerjaan
3. Kualitas output yang dihasilkan, 25%
sebagai bentuk monitoring kesesuaian dengan POS Pemetaan
KOTAKU, kualitas output dilihat dari kelengkapan, akurasi,
konsisten
4. Responsif, 25%
untuk melihat kecepatan dalam kondisi actual dan komunikasi

5.2 KEBERLANJUTAN

Keberlanjutan sistem data:


1. Kesesuaian dengan kebutuhan pengembangan sistem GIS Pemerintah Kota/Kabupaten.

Unsur-unsur yang telah dibuat oleh Asisten GIS harus sesuai dengan rencana
pengembangan yang ada di kota/kabupaten setempat.

2. Verifikasi dan Pengesahan Data


Pemerintah kota/kabupaten melakukan verifikasi dan pengesahan terhadap data

yang sudah dikumpulkan, sehingga data yang dikumpulkan adalah data yang sudah
disetujui oleh Pemerintah Daerah. Informasi dapat dipublikasikan setelah mendapat

persetujuan Pemerintah Daerah.


3. Transfer Pengetahuan

Asisten GIS harus dapat memberikan transfer pengetahuan kepada tim di lapangan
(korkot, fasilitator) dan Pemerintah Daerah serta instalasi hasil pekerjaan kepada Pemerintah

Daerah.

4. Pemutakhiran Data
Melakukan perbaikan data secara periodik oleh pemerintah pusat, KMP, dan daerah

sebagai monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan program. Pemerintah Daerah/Pokja PKP
harus menentukan walidata untuk SIM GIS kegiatan KOTAKU. Walidata bertanggungjawab

mulai dari persiapan, pelaksanaan, serta pengelolaan data GIS.

Halaman | 87
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

GLOSARIUM

Atribut adalah informasi yang menempel pada suatu data vektor, pada data

spasial atribut berbentuk tabel dan memiliki format penyimpanan


file .dbf, satu atribut dapat berisi banyak informasi.

Data adalah kumpulan keterangan yang benar dan nyata yang dapat dijadikan
sebagai dasar suatu kajian, data dapat berupa angka, huruf, dan gambar

(melalui kajian secara langsung terhadap objek), suara (melalui


wawancara), peta atau citra (melalui interpretasi).

Data Atribut adalah data yang biasanya digunakan untuk keperluan data statistik, atau
sensus penduduk atau catatan survei lainnya.

Data Garis/Line adalah tipe data spasial yang dinyatakan dalam bentuk garis dan
merupakan kumpulan dari banyak titik koordinat, contoh Jalan, Sungai,

dan lain sebagainya.

Data Geospasial adalah data tentang lokasi geografis, dimensi atau ukuran, dan atau

karakteristik objek alam dan atau buatan manusia, yang berada di


bawah, pada, atau di atas permukaan bumi.

Data Poligon/Area adalah tipe data spasial yang dinyatakan dalam bentuk poligon dan
merupakan kumpulan dari banyak titik koordinat, contoh Batas

Administrasi, Danau, dan lain sebagainya.

Data Raster adalah data yang terdiri dari sel-sel yang disusun menurut baris dan

kolom, dan di masing-masing sel tersebut tersimpan sebuah nilai


tunggal, data raster ini biasanya berupa gambar.

Data Spasial adalah keterangan tentang lokasi dan bentukannya di permukaan bumi
serta keterkaitan satu aspek dengan lainnya, data spasial menyimpan

Halaman | 88
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

koordinat dan topologi dari bentukan tersebut, definisi lain dari data

spasial adalah semua data yang dapat dipetakan.

Data Titik/Point adalah tipe data spasial yang dinyatakan dalam bentuk titik dan memiliki

1 titik koordinat (x,y), contoh Kantor Desa, Gunung, dan lain sebagainya.

Data Vektor adalah data yang tipe datanya dapat berupa titik, garis, dan area yang

memiliki koordinat di permukaan bumi.

Delineasi adalah penggambaran hal penting dengan garis yang merupakan batas

suatu unsur (biasanya tentang peta dan sebagainya).

Digitasi adalah proses konversi dari peta analog menjadi peta digital dengan

menggunakan meja digitasi, pada saat ini digitasi bisa dilakukan secara
langsung di layar komputer (digitasi on screen).

Georeferensi adalah referensi koordinat geografi, setiap citra satelit atau peta yang
akan digunakan sebagai acuan pengambilan data, pada suatu titik

tertentu harus memiliki koordinat yang sama dengan koordinat yang


sudah ditetapkan.

Geospasial adalah aspek keruangan yang menunjukkan lokasi geografis, letak, dan
posisi suatu objek yang berada di bawah, pada, atau di atas permukaan

bumi, yang dinyatakan dalam sistem koordinat tertentu.

Informasi adalah gabungan atau rangkaian dan analisa data yang berbentuk angka,

huruf, gambar, suara, peta, atau citra yang telah diolah, yang mempunyai
arti, nilai, dan makna tertentu.

Informasi Geospasial adalah data geospasial yang sudah diolah sehingga dapat digunakan
sebagai alat bantu dalam perumusan kebijakan, pengambilan keputusan,

dan atau pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan ruang


kebumian.

Halaman | 89
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

Kartografi adalah ilmu yang mempelajari tentang sejarah perkembangan serta

pembuatan peta.

Peta adalah suatu gambaran dari unsur-unsur alam dan atau buatan manusia,

yang berada di atas maupun di bawah permukaan bumi yang


digambarkan pada suatu bidang datar dengan skala tertentu.

Peta Dasar adalah peta yang menyajikan unsur-unsur alam dan atau buatan manusia
yang umum terlihat di permukaan bumi, digambarkan pada suatu

bidang datar dengan skala tertentu.

Peta Tematik adalah peta yang menyajikan unsur-unsur alam dan atau buatan

manusia, digambarkan pada suatu bidang datar dengan skala tertentu.

Proyeksi adalah cara untuk menggambarkan permukaan bumi yang memiliki

bidang lengkung menjadi bidang datar.

Rektifikasi adalah suatu proses untuk melakukan transformasi data dari satu sistem

grid menggunakan suatu transformasi geometrik.

Shapefile (.shp) adalah format penyimpanan data vektor (data spasial).

Sistem Koordinat adalah pernyataan besaran geometrik yang menentukan posisi suatu titik
dengan mengukur besar vektor terhadap satu posisi acuan yang telah

didefinisikan.

Skala adalah perbandingan jarak antara di peta dengan jarak sebenarnya di

muka bumi (lapangan).

UTM atau Universal Transverse Mercator adalah sistem poyeksi yang umum

digunakan untuk menggambarkan bidang lengkung bumi menjadi


bidang datar, sistem ini memotong bola bumi secara membujur dari

Halaman | 90
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

utara ke selatan sebagai garis bujur/meridian dan memotong secara

melintang disebut sebagai garis lintang.

WGS 1984 atau World Geodetic System adalah standar yang digunakan dalam

kartografi, geodesi, dan navigasi, WGS merupakan parameter yang


digunakan sebagai acuan untuk mendefinisikan geometri elipsoid bumi.

Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur
terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan pada aspek

administratif dan atau fungsional.

Halaman | 91
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

Lampiran 1. Tabel penamaan field data atribut

1. Investasi dan Kegiatan BDI/BPM AR


Jenis Kegiatan Data SIM Field
Jalan Satuan (m) Jln_m
BDI Jalan dengan satuan (m) BDI_Jln_m
Satuan (u) Jln_u
BDI Jalan dengan satuan (u) BDI_Jln_u
Total BDI Jalan T_BDI_Jln
Persentase BDI Jalan terhadap BDI Total Persen_Jln
Drainase Satuan (m) Dr_m
BDI Drainase dengan satuan (m) BDI_Dr_m
Satuan (u) Dr_u
BDI Drainase dengan satuan (u) BDI_Dr_u
Total BDI Drainase T_BDI_Dr
Persentase BDI Drainase terhadap BDI Total Persen_Dr
Jembatan Satuan (m) Jb_m
BDI Jembatan dengan satuan (m) BDI_Jb_m
Satuan (u) Jb_u
BDI Jembatan dengan satuan (u) BDI_Jb_u
Total BDI Jembatan T_BDI_Jb
Persentase BDI Jembatan terhadap BDI Total Persen_Jb
Persampahan Satuan (m) Ps_m
BDI Persampahan dengan satuan (m) BDI_Ps_m
Satuan (u) Ps_u
BDI Persampahan dengan satuan (u) BDI_Ps_u
Total BDI Persampahan T_BDI_Ps
Persentase BDI Persampahan terhadap BDI Total Persen_Ps
Air Bersih Satuan (m) AB_m
BDI Air Bersih dengan satuan (m) BDI_AB_m
Satuan (u) AB_u
BDI Air Bersih dengan satuan (u) BDI_AB_u
Total BDI Air Bersih T_BDI_AB
Persentase BDI Air Bersih terhadap BDI Total Persen_AB
Saluran Pembuangan Limbah Satuan (m) SPL_m
(SPL) BDI SPL dengan satuan (m) BDI_SPL_m
Satuan (u) SPL_u
BDI SPL dengan satuan (u) BDI_SPL_u
Total BDI SPL T_BDI_SPL
Persentase BDI SPL terhadap BDI Total Persen_SPL

Halaman | 92
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

(Lanjutan)

Investasi dan Kegiatan BDI/BPM AR


Jenis Kegiatan Data SIM Field
Sarana Ruang Terbuka Hijau Satuan (m) RTH_m
(RTH) BDI RTH dengan satuan (m) BDI_RTH_m
Satuan (m2) RTH_m2
BDI RTH dengan satuan (m2) BDI_RTH_m2
Satuan (u) RTH_u
BDI RTH dengan satuan (u) BDI_RTH_u
Total BDI RTH T_BDI_RTH
Persentase BDI RTH terhadap BDI Total Persen_RTH
MCK Satuan (u) MCK_u
BDI MCK dengan satuan (u) BDI_MCK_u
Persentase BDI MCK terhadap BDI Total Persen_MCK
Proteksi Kebakaran Satuan (m) PK_m
(PK) BDI PK dengan satuan (m) BDI_PK_m
Satuan (u) PK_u
BDI PK dengan satuan (u) BDI_PK_u
Total BDI SPL T_BDI_PK
Persentase BDI PK terhadap BDI Total Persen_PK

Halaman | 93
Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU 2021

2. Tabel isi field untuk data atribut Profil Kumuh Basis


Field Keterangan Field
k1_a Bangunan tidak teratur (sesuai kelas interval)
k1_b Bangunan padat (sesuai kelas interval)
k1_c Bangunan tidak sesuai persyaratan teknis (sesuai kelas interval)
Bangunan Permasalahan Bangunan (sesuai kelas interval)
k2_a Tidak terjangkau pelayanan jalan lingkungan (sesuai kelas interval)
k2_b Kondisi permukaan jalan lingkungan rusak (sesuai kelas interval)
Jalan Permasalahan Jalan (sesuai kelas interval)
k3_a Tidak tersedia akses aman air minum (sesuai kelas interval)
k3_b Tidak terpenuhi kebutuhan air minum (sesuai kelas interval)
Air_Minum Permasalahan Air Minum (sesuai kelas interval)
k4_a Tidak mampu mengalirkan limpasan air (sesuai kelas interval)
k4_b Tidak tersedia drainase (sesuai kelas interval)
k4_c Tidak terhubung dengan drainase dalam kota (sesuai kelas interval)
k4_d Drainase tidak terpelihara (sesuai kelas interval)
k4_e Permasalahan konstruksi drainase (sesuai kelas interval)
Drainase Permasalahan Drainase (sesuai kelas interval)
k5_a Sistem pengelolaan air limbah tidak sesuai standar teknis (sesuai kelas interval)
k5_b Prasarana dan sarana pengelolaan air limbah tidak sesuai dengan persyaratan
teknis (sesuai kelas interval)
Air_Limbah Permasalahan Air Limbah (sesuai kelas interval)
k6_a Prasarana dan sarana persampahan tidak sesuai dengan persyaratan teknis (sesuai
kelas interval)
k6_b Sistem pengelolaan persampahan yang tidak sesuai standar teknis (sesuai kelas
interval)
k6_c Sarana dan prasarana pengelolaan persampahan tidak terpelihara (sesuai kelas
interval)
Sampah Permasalahan Persampahan (sesuai kelas interval)
k7_a Tidak tersedia prasarana proteksi kebakaran (sesuai kelas interval)
k7_b Tidak tersedia sarana proteksi kebakaran (sesuai kelas interval)
Kebakaran Permasalahan Proteksi Kebakaran (sesuai kelas interval)

Halaman | 94

Anda mungkin juga menyukai