Anda di halaman 1dari 143

2020 – 2022

PANDUAN PEMETAAN SPASIAL


KOTAKU
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Landasan Hukum
1.3 Tujuan dan Sasaran

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN


2.1 Lokasi Kegiatan Pemetaan
2.2 Pelaksana Kegiatan Pemetaan
2.3 Jadwal Kegiatan Pemetaan

BAB III GAMBARAN UMUM KEGIATAN PEMETAAN SPASIAL


3.1 Pendekatan Pemetaan Spasial
3.2 Lingkup Kegiatan Pemetaan Spasial
3.3 Kualitas Data Spasial

BAB IV KETENTUAN DASAR DAN SPESIFIKASI TEKNIS


3.1 Ketentuan Dasar
3.2 Spesifikasi Teknis

BAB V WEB GIS


5.1 Web GIS
5.2 Web GIS KOTAKU

Halaman | ii
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

BAB VI KEBERLANJUTAN
6.1 Serah Terima Data Spasial
6.2 Alih Kelola Data Spasial
6.3 Integrasi Data Spasial
6.4 Strategi Keberlanjutan
6.5 Dukungan IGT Kumuh Nasional

Halaman | iii
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

DAFTAR TABEL

Halaman | iv
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

DAFTAR GAMBAR

Halaman | v
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman mengamanatkan
bahwa penyelenggaraan atas perumahan dan kawasan permukiman termasuk pencegahan
kumuh dan peningkatan kualitas permukiman kumuh wajib dilakukan oleh pemerintah pusat,
pemerintah daerah, dan atau setiap orang.
Sasaran pokok pembangunan nasional RPJPN 2005 – 2025 adalah terwujudnya
pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan yang ditandai dengan terpenuhinya kebutuhan
hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukungnya bagi seluruh masyarakat
yang didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang yang berkelanjutan, efisien,
dan akuntabel untuk mewujudkan kota tanpa permukiman kumuh.
Rancangan RPJMN 2020 – 2024 tentang Perumahan dan Permukiman Kumuh memiliki
arah kebijakan untuk meningkatkan akses masyarakat secara bertahap terhadap hunian layak,
aman, dan terjangkau dalam rangka mewujudkan kota tanpa permukiman kumuh. Aspek dalam
mencapai kota tanpa kumuh:
1. Infrastruktur dasar
Infrastruktur dasar masih menjadi fokus penanganan kumuh program eksisting saat
ini. Infrastruktur dasar meliputi jalan lingkungan, drainase, air minum, sanitasi,
persampahan, dan perlindungan kebakaran.
2. Sosial ekonomi
Menghubungkan penataan permukiman kumuh dengan peningkatan kapasitas
ekonomi dan kehidupan sosial penghuninya.
3. Rencana Tata Ruang
Penegakan tata ruang, peyediaan ruang bagi perumahan MBR dalam rencana tata
ruang.

Halaman | 1
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

4. Pembiayaan Rumah
Meningkatkan akses MBR terhadap pembiayaan perumahan agar dapat mengakses
rumah layak huni.
5. Lahan
Menjamin keamanan bermukim.
6. Penyediaan Perumahan
Meningkatkan akses MBR terhadap rumah layak huni.

UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman memberikan amanat
kepada pemerintah daerah untuk menyusun dokumen rencana penanganan kawasan kumuh
yang menjadi acuan dan dasar dalam penanganan kumuh di tingkat kabupaten/kota pada kurun
waktu tertentu dan dengan rencana pembiayaan tertentu. Dari tahun ke tahun dokumen rencana
penanganan kawasan kumuh ini mengalami penyesuaian-penyesuaian dalam upayanya untuk
menangani penuntasan kumuh. Diawali dari tahun 2015 dengan dokumen Rancana Kawasan
Permukiman Kumuh Perkotaan (RKPKP), tahun 2016 – 2019 dengan dokumen Rencana
Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP), dan pada tahun
2020 dengan dokumen Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh (RP2KPKPK), dokumen tersebut digunakan sebagai instrumen utama dalam
upaya penanganan permasalahan permukiman kumuh di kawasan perkotaan. Dokumen tersebut
merupakan dokumen rencana aksi penanganan dan pencegahan permukiman kumuh perkotaan
yang disusun oleh Pokjanis kabupaten/kota yang berisi rumusan strategi, kebutuhan program,
dan investasi untuk mewujudkan permukiman yang bebas kumuh (fisik – non fisik).
Permen PUPR No. 2/PRT/M/2016 Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh yang kemudian dimutakhirkan dengan
Permen PUPR No. 14/PRT/M/2018 Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Terhadap
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh di dalam lampirannya memuat tentang (1) ilustrasi
kriteria perumahan dan permukiman kumuh dan ilustrasi tipologi perumahan kumuh dan
permukiman kumuh; (2) format isian identifikasi lokasi dan format numerik lokasi perumahan
kumuh dan permukiman kumuh, formulasi penilaian lokasi, format penetapan lokasi perumahan

Halaman | 2
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

kumuh dan permukiman kumuh, dan format hail peninjauan ulang; dan (3) pola penanganan dan
bentuk rekomendasi penanganan non fisik. Penetapan lokasi perumahan kumuh dan permukiman
kumuh didahului proses pendataan (identifiksi lokasi dan penilaian lokasi) yang dilakukan oleh
pemerintah daerah kabupaten/kota dengan melibatkan peran serta masyarakat. Lokasi yang telah
dinilai dan diverifikasi ditetapkan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota dengan keputusan
bupati/wali kota (khusus untuk DKI Jakarta oleh gubernur dengan keputusan gubernur) tentang
Penetapan Lokasi Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh. Hasil penetapan lokasi tersebut
dilengkapi dengan tabel daftar lokasi perumahan kumuh dan permukiman kumuh serta peta
sebaran perumahan kumuh dan permukiman kumuh dalam lingkup wilayah daerah
kabupaten/kota (khusus DKI Jakarta dalam suatu wilayah daerah provinsi) berdasarkan tabel
daftar lokasi.
Dalam upaya untuk menuntaskan kumuh perkotaan, program KOTAKU mendorong
penyusunan dokumen perencanaan di tingkat kelurahan/desa. Harmonisasi pelaksanaan siklus
kegiatan kelurahan/desa dengan siklus kabupaten/kota diwujudkan melalui forum-forum
konsultasi secara berkala dan menerus. Perencanaan tingkat kelurhaan/desa adalah proses
perencanaan di wilayah kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan
dan permukiman yang menghasilkan produk perencanaan yaitu dokumen Rencana Penataan
Lingkungan Permukiman (RPLP). RPLP dalam program KOTAKU difokuskan untuk penanganan
permukiman kumuh di perkotaan.
Penyusunan dokumen-dokumen tersebut di atas mensyaratkan ketersediaan data
geospasial dengan keluaran dalam bentuk peta. Peta adalah gambaran konvensional permukaan
bumi yang digambarkan pada bidang datar dengan skala tertentu. Peta memiliki kelebihan dalam
penyajian informasi, peta mampu menampilkan data sekaligus lokasi (informasi keruangan)
sehingga mudah untuk dipahami. Penyusunan data geospasial dalam program KOTAKU merujuk
pada data geospasial yang ada di dalam dokumen perencanaan tata ruang tingkat
kabupaten/kota (RTRW) untuk menjaga korelasi basis data geospasial dengan tingkat di atasnya.
Dokumen RTRW merupakan produk perencanaan tingkat kabupaten/kota yang telah disusun
dengan menggunakan Citra Satelit Resolusi Tinggi terkoreksi, dan sudah melalui supervisi dan
konsultasi dengan Badan Informasi Geospasial yang berwenang dalam bidang data kebumian.

Halaman | 3
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

Undang-Undang No. 4 Tahun 2011 Tentang Informasi Geospasial menjelaskan bahwa


basis data geospasial merupakan data tentang lokasi geografis, dimensi atau ukuran, dan/atau
karakteristik objek alam dan/atau buatan manusia yang berada di bawah, pada, atau di atas
permukaan bumi. Informasi geospasial adalah data spasial yang sudah diolah sehingga dapat
digunakan sebagai alat bantu dalam perumusan kebijakan, pengambilan keputusan, dan/atau
pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan ruang kebumian. Untuk mendukung kebijakan
satu peta satu data (one map one policy), maka dikeluarkan Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun
2021 Tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2016 Tentang Percepatan
Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta Pada Tingkat Ketelitian Peta Skala 1:50.000 yang menjelaskan
bahwa Kebijakan Satu Peta adalah arahan strategis dalam terpenuhinya satu peta yang mengacu
pada satu referensi geospasial, satu standar, satu basis data, dan satu geoportal pada tingkat
ketelitian peta skala 1:50.000.

1.2 DASAR HUKUM


1. UU No. 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman.
2. UU No. 4 Tahun 2011 Tentang Informasi Geospasial.
3. Permen PUPR No. 25 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Data dan Informasi
Geospasial Infrastruktur Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat.
4. PP No. 27 tahun 2014 Tentang Jaringan Informasi Geospasial Nasional.
5. Permen PUPR No. 2/PRT/M/2016 Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh.
6. Permen PUPR No. 14/PRT/M/2018 Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh.
7. Peraturan Presiden No. 23 Tahun 2021 Tentang Perubahan atas Peraturan Presiden
No. 9 Tahun 2016 Tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta Pada Tingkat
Ketelitian Peta Skala 1:50.000

Halaman | 4
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

1.3 TUJUAN DAN SASARAN


Tujuan Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU adalah memberikan pengertian umum
tentang kegiatan pemetaan serta tahapan kegiatan pemetaan yang dilakukan di KOTAKU.
Sasaran Panduan Pemetaan Spasial KOTAKU adalah memberikan informasi tentang
prosedur standar tahapan kegiatan pemetaan yang dilakukan di KOTAKU untuk menyelesaikan
luaran sesuai dengan masa penugasan 2020 – 2022, yaitu visualisasi data SIM, dari numerik ke
spasial. Visualisasi data SIM dari numerik ke spasial meliputi 2 informasi, yaitu reporting dan
monitoring.

Misi dibangunnya SIM KOTAKU meliputi:


1. Memfasilitasi kolaborasi antar pelaku KOTAKU dan memudahkan pelaku KOTAKU
dalam mengambil keputusan berbasis fakta dan realita;
2. Menyediakan sistem informasi numerik maupun spasial yang terintegrasi agar pelaku
KOTAKU dapat melihat data/informasi yang sama untuk memonitor kemajuan,
capaian, maupun kualitas program; dan
3. Mempercepat dan memudahkan proses pengumpulan data dari pelaku KOTAKU.

SIG KOTAKU menyediakan informasi yang mudah diakses, cepat, tepat, murah (cost
effective), dan mampu memantau kegiatan dan hasil kegiatan KOTAKU berbasis spasial.
Visualisasi informasi secara spasial akan sangat membantu pemakai (user) dalam
membaca dan mencari informasi secara cepat, dengan hanya melakukan klik pada titik/area
tertentu pada peta kemudian akan muncul informasinya. Informasi yang ditampilkan melalui
media peta tentunya merupakan informasi utama yang mendukung kegiatan KOTAKU dalam hal
perencanaan dan pelaksanaan (investasi), dengan adanya informasi spasial maka monitoring
pelaksanaan kegiatan KOTAKU diharapkan akan lebih optimal.

Halaman | 5
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1 LOKASI KEGIATAN PEMETAAN


Kegiatan pemetaan KOTAKU dilaksanakan di seluruh kota/kabupaten lokasi dampingan
KOTAKU tahun 2020 dan 2021. Lokasi dampingan KOTAKU terbagi menjadi dua kategori yaitu (1)
lokasi prioritas, yaitu lokasi yang memiliki kegiatan skala kawasan; dan (2) lokasi non prioritas,
yaitu lokasi yang tidak memiliki kegiatan skala kawasan. Lokasi dampingan berdasarkan OSP
(Oversight Service Provider) dan provinsi tersaji dalam Tabel 2.1, dan untuk daftar lokasi
dampingan per kabupaten/kota terlampir pada Lampiran 1.
Tabel 2.1 Lokasi Dampingan KOTAKU
Jumlah Lokasi Dampingan (Kabupaten/Kota)
No. OSP Provinsi
Prioritas Non Prioritas Jumlah
1 OSP 1 Jawa Tengah 1 8 12 20
2 OSP 2 D.I. Yogyakarta 1 3 4
3 OSP 2 Jawa Tengah 2 2 13 15
4 OSP 3 Jawa Timur 1 1 18 19
5 OSP 4 Jawa Timur 2 3 15 18
6 OSP 5 Bali 0 6 6
7 OSP 5 Nusa Tenggara Barat 3 5 8
8 OSP 5 Nusa Tenggara Timur 1 9 10
9 OSP 6 Kalimantan Selatan 4 6 10
0 OSP 6 Kalimantan Tengah 1 1 2
11 OSP 7 Kalimantan Timur 2 5 7
12 OSP 8 Gorontalo 1 1 2
13 OSP 8 Maluku Utara 1 1 2
14 OSP 8 Sulawesi Utara 0 10 10
15 OSP 9 Sulawesi Barat 0 3 3
16 OSP 9 Sulawesi Tengah 0 3 3
17 OSP 9 Sulawesi Selatan 3 17 20
18 OSP 10 Sulawesi Tenggara 2 3 5
19 OSP 11 Maluku 2 1 3
10 OSP 11 Papua 1 2 3
21 OSP 11 Papua Barat 1 3 4
Jumlah 37 137 174

Halaman | 6
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

2.2 PELAKSANA KEGIATAN PEMETAAN


Kegiatan pemetaan KOTAKU melibatkan personil yang ada di OSP (provinsi) maupun di
Korkot (kabupaten/kota). Pembagian peran tersaji pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Peran Personil KOTAKU dalam Kegiatan Pemetaan
Tingkat Personil Peran
OSP TL OSP Memfasilitas koordinasi dan komunikasi kegiatan pemetaan dengan
(provinsi) (Koordinator Tim OSP dan Tim Korkot
Provinsi)
Sub TA SIM 1. Menyediakan data SIM yang diperlukan
2. Melakukan kendali progres kegiatan pemetaan
3. Fasilitasi dan koordinasi dengan Tim Korkot
4. Melakukan cek kelengkapan dan kesesuaian data spasial dengan
data SIM
Asisten GIS 1. Bertanggung jawab terhadap luaran kegiatan pemetaan
2. Melakukan sosialisasi tentang kegiatan pemetaan di lokasi
dampingan
3. Mengkoordinir tim pemetaan di lokasi dampingan
4. Memberikan pembekalan/peningkatan kapasitas kepada tim
pemetaan
5. Melakukan diskusi, konsultasi, serta serah terima/alih
kelola/integrasi kepada pemerintah daerah lokasi dampingan
Korkot Korkot 1. Memfasilitas koordinasi dan komunikasi kegiatan pemetaan dengan
(Kabupaten/ (Koordinator Tim Korkot dan Pemerintah Darerah (pokja PKP)
Kota) Kota) 2. Memfasilitasi serah terima/alih kelola/integrasi data spasial dengan
Pemerintah Daerah
Asmandat 1. Memberikan dukungan data SIM yang diperlukan
2. Bersama dengan Asisten GIS melakukan cek kelengkapan dan
kesesuaian antara data spasial, data SIM, dan kondisi lapangan
Askot UP 1. Bersama dengan Asisten GIS melakukan verifikasi delineasi kumuh
2. Bersama dengan Asisten GIS menyusun kebutuhan data spasial
untuk perencanaan
Askot Infra Bersama dengan Asisten GIS melakukan cek kelengkapan dan
kesesuaian antara data spasial, data SIM, dan kondisi lapangan untuk
kelengkapan data titik kegiatan
Askot KK Bersama dengan Asisten GIS melakukan cek kelengkapan dan
kesesuaian antara data spasial, data SIM, dan kondisi lapangan untuk
kelengkapan data titik kegiatan kolaborasi
Fasilitator Bersama dengan Asisten GIS melakukan verifikasi delineasi kumuh di
lapangan dan melakukan pemetaan titik kegiatan

Halaman | 7
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

2.3 JADWAL KEGIATAN PEMETAAN


Jadwal kegiatan pemetaan terbagi menjadi 3 sesuai dengan masa penugasan Asisten GIS
di lokasi dampingan kegiatan KOTAKU.
2.3.1 Tahun 2020
1. Tahun 2020, Asisten GIS terbagi menjadi 2 kali masa penugasan:
Mei – Juli 2020

Gambar 2.1 Jadwal Kegiatan Pemetaan Mei – Juli 2020

2. Agustus – Desember 2020

Gambar 2.2 Jadwal Kegiatan Pemetaan Agustus – Desember 2020

Halaman | 8
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

2.3.2 Tahun 2021


Januari – Desember 2021

Gambar 2.3 Jadwal Kegiatan Pemetaan Januari – Desember 2021

2.3.3 Tahun 2022

Gambar 2.4 Jadwal Kegiatan Pemetaan Juni – November 2022

Halaman | 9
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

BAB III
GAMBARAN UMUM KEGIATAN PEMETAAN SPASIAL

3.1 PENDEKATAN PEMETAAN SPASIAL


Permasalahan perumahan dan kawasan permukiman khususnya aspek air minum dan
sanitasi belum menjadi prioritas penanganan di daerah. Adanya kawasan-kawasan kumuh
tersebut seharusnya menjadi tanggung jawab penanganan bersama mulai dari pemerintah pusat,
pemerintah daerah, swasta, masyarakat, dan stakeholder lainnya. Pemerintah pusat dan
pemerintah daerah membutuhkan informasi data yang mudah dipahami dan dianalisa.
Maksud dan tujuan dari pemetaan informasi spasial adalah:
1. Menginformasikan dengan mudah kawasan-kawasan yang rentan terhadap
permasalahan permukiman kumuh.
2. Memetakan secara spasial keberadaan titik-titik kawasan kumuh dan
menginformasikan profil kawasan kumuh sehingga pemerintah dapat
memprioritaskan pembangunan PKP nya.
3. Memberikan informasi data infrastruktur terbangun yang mudah dipahami.
4. Memudahkan pemerintah pusat dan daerah dalam merumuskan perencanaan strategi
dan roadmap pembangunan infrastruktur dasar di daerah.

3.1.1 Pendekatan Kartografi


Kartografi adalah ilmu yang mempelajari tentang sejarah perkembangan serta pembuatan
peta. Peta merupakan gambaran umum permukaan bumi yang digambarkan pada sebuah bidang
datar dengan sistem proyeksi dan skala tertentu. Pembuatan peta dengan cara tradisional
dilakukan dengan menggunakan pena dan kertas, seiring perkembangan teknologi saat ini, peta
sudah dibuat dengan menggunakan perangkat lunak seperti ArcGIS (Geographic Information
System), Quantum GIS (Q-GIS), CAD (Computer Aided Design), serta perangkat lunak ilustrasi
khusus peta lainnya. Peta yang disajikan kemudian dilengkapi dengan petunjuk pembacaan peta
atau sering disebut sebagai legenda.

Halaman | 10
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

Peta berdasarkan isinya dibedakan menjadi 2, yaitu:


1. Peta Umum/Peta Dasar
Peta umum atau peta dasar adalah peta yang menggambarkan permukaan
bumi secara umum. Peta ini memuat semua kenampakan yang terdapat dalam
cakupan peta, baik kenampakan fisik (sungai, gunung, laut, dan lain sebagainya)
maupun kenampakan sosial budaya (jalan, permukiman, sawah, dan lain sebagainya).
Yang termasuk peta umum/peta dasar antara lain Peta Topografi, Peta Rupabumi
Indonesia, Peta Chorografi, Peta Indonesia, dan lain sebagainya.
2. Peta Khusus/Peta Tematik
Peta khusus atau peta tematik adalah peta yang menggambarkan informasi
tertentu saja sesuai dengan apa yang ingin ditampilkan. Yang termasuk peta
khusus/peta tematik antara lain Peta Persebaran Kawasan Kumuh, Peta Kerawanan
Bencana, Peta Jaringan Drainase, dan lain sebagainya.

3.1.2 Sistem Informasi Geografis


Sistem informasi geografis (SIG) merupakan sistem komputer yang memiliki kemampuan
untuk membangun, menyimpan, mengelola, dan menampilkan informasi dengan referensi
geografi (Aronoff, 1989). Sistem informasi geografis bekerja secara sistematis. Secara garis besar
SIG terdiri dari 5 komponen utama, komponen ini akan menentukan kualitas dari data SIG yang
dihasilkan. Komponen tersebut adalah:
1. Hardware (perangkat keras)
Hardware dengan spesifikasi yang tinggi dibutuhkan dalam komponen SIG, hal ini
dikarenakan data-data yang digunakan dan penyimpanannya membutuhkan ruang
yang besar serta proses analisisnya membutuhkan memori yang besar dan prosesor
yang cepat.
2. Software (perangkat lunak)
Software SIG harus mampu melakukan penyimpanan data, analisis, dan visualisasi
informasi secara keruangan.

Halaman | 11
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

3. Data (data)
Data pada SIG secara garis besar memiliki 2 tipe yaitu data vektor dan data atribut.
4. Method/Procedure (metode)
Metode atau prosedur adalah cara yang digunakan dalam penggambaran atau
pembuatan model analisis yang bersifat keruangan. Metode yang digunakan dalam
SIG menjadi sangat penting dalam kaitannya dengan peta dan analisis yang dihasilkan.
5. People (operator)
Operator memegang peranan penting, tanpa ada operator maka sistem tidak dapat
diaplikasikan. Kejelian dan ketekunan sangat diperlukan untuk operator.

Gambar 3.1 Komponen Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografis dapat digunakan sebagai alat untuk pemetaan, pemodelan,
pengukuran, dan monitoring. Keunikan dari pemanfaatan SIG adalah kemampuan untuk
menampilkan 2 jenis data pada waktu bersamaan, yaitu data vektor (grafis) dan data atribut
(tabel). Data vektor (grafis) merupakan gambaran objek permukaan bumi yang telah digambarkan
dengan informasi koordinat (X,Y), sedangkan data atribut (tabel) adalah informasi dari data grafis.
Informasi spasial yang ditawarkan oleh SIG dapat digunakan untuk kebutuhan
pengambilan keputusan dalam pengelolaan suatu kawasan. SIG memungkinkan data disajikan
secara lebih representatif dengan menampilkan peta/visual keruangan beserta atributnya secara
bersamaan.

Halaman | 12
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

3.2 LINGKUP KEGIATAN PEMETAAN SPASIAL


Program KOTAKU dimulai pada tahun 2016 sementara kegiatan pemetaan spasial baru
dimulai pada tahun 2020. Kegiatan pemetaan spasial difokuskan untuk memvisualisasikan data
numerik SIM menjadi data spasial dalam cakupan wilayah daerah kabupaten/kota. Data numerik
SIM yang disusun data spasialnya merupakan data kegiatan KOTAKU dalam kurun waktu 2017 –
2021 yang meliputi kegiatan Skala Lingkungan dan kegiatan Skala Kawasan. Pengertian dan
perbedaan antara kegiatan skala lingkungan dan kegiatan skala kawasan dijelaskan dalam Tabel
3.1 berikut ini.
Tabel 3.1 Perbedaan Kegiatan Skala Lingkungan dan Skala Kawasan
Aspek Skala Lingkungan Skala Kawasan
Unit pemetaan Basis/RT Delineasi perencanaan kawasan, didalamnya terdiri
dari beberapa delineasi kumuh basis/RT
Sumber SK Kumuh Delineasi skala kawasan: RP2KPKP
Delineasi kumuh: SK Kumuh
Luas - Minimal 15 ha
Penanganan Dana BDI/BPM Dana APBN
CFW
DFAT
APBD II Kota (kolaborasi)
Lokasi 174 Kabupaten/Kota 37 Kabupaten/kota
Penyelenggara KSM (masyarakat) Kontraktor

Prioritas penugasan pemetaan spasial adalah:


1. Menyusun vektor untuk data dasar dan delineasi kumuh sebagai unit satuan pemetaan terkecil
untuk dapat memvisualiasikan sebaran kumuh dalam suatu lingkup kabupaten/kota.
2. Menyusun data atribut dari data numerik SIM, yaitu status kumuh awal dan status kumuh akhir
yang diambil dari data SIM pengurangan kumuh, data SIM Realisasi Kegiatan, serta data SIM
Investasi dan Kegiatan.
3. Menyusun data spasial sebaran titik kegiatan infrastruktur BDI/BPM dari tahun 2017 – 2019
sebagai dokumentasi spasial dan inventarisasi kegiatan infrastruktur BDI/BPM, kegiatan ini
sekaligus verifikasi koordinat yang sudah ada di dalam data SIM, dikarenakan koordinat titik
kegiatan yang terdapat di dalam data SIM masih ada yang menyasar bukan pada lokasi yang
sebenarnya (titik kegiatan berada di laut maupun lintas kabupaten/kota atau provinsi).

Halaman | 13
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

4. Melakukan peningkatan kapasitas kepada seluruh pelaku KOTAKU, meliputi:


a. Sosialisasi mengenai informasi spasial dan pentingnya data spasial
b. Memberikan pelatihan kepada fasilitator dan Tim Korkot antara lain mengenai:
- penggunaan GPS
- basic GIS (operasi software pemetaan)
- pemanfaatan Google Earth dalam kegiatan pemetaan terkait KOTAKU
5. Mendukung kegiatan perencanaan dan aktivitas di lapangan antara lain penajaman dokumen
RPLP, kegiatan perencanaan DFAT, DAK Integrasi, pemetaan kegiatan BDI/BPM 2020 – 2021,
pemetaan kegiatan kolaborasi 2020 APBD II, kegiatan CFW 2021, kegiatan skala kawasan 2017
– 2021, penyusunan profil kelurahan/desa, ataupun kegiatan lainnya di lingkup Korkot.
6. Mendukung kegiatan baseline dan penyusunan lampiran peta SK Kumuh.

Lingkup kegiatan pemetaan spasial KOTAKU secara umum meliputi 3 fase, mulai dari input
– proses – output. Secara umum dapat digambarkan melalui Gambar 3.2 dibawah ini.

INPUT PROSES OUTPUT

Pengumpulan dan Pengolahan data: Luaran berupa:


inventarisasi data: 1. Editing 1. Peta Dasar:
1. Pemerintah Daerah a. Edit Vektor a. Peta Tematik
a. RTRW b. Edit Atribut 2. Peta Tematik:
b. CSRT c. Join Data a. Skala Lingkungan
c. RP2KPKP/SIAP d. Layout - Delineasi Kumuh
d. SK Kumuh 2. Layout Web GIS - Profil Kumuh
2. KOTAKU - Realisasi BDI/BPM,
a. SIM Kolaborasi 2020, CFW, DFAT
b. RPLP - Investasi & Kegiatan
c. LPJ, as built drawing BDI/BPM, Kolaborasi 2020,
3. Portal Website CFW, DFAT
a. BIG - Titik Kegiatan BDI/BPM,
b. BPS Kolaborasi 2020 CFW, DFAT
c. Google Earth/ b. Skala Kawasan
SAS Planet - Delineasi Skala Kawasan
4. Survei lapangan - Paket Kegiatan
- Output Kegiatan
- Titik Kegiatan

Gambar 3.2 Lingkup Kegiatan Pemetaan Spasial KOTAKU

Halaman | 14
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

3.2.1 Pengumpulan Dan Inventarisasi Data


Sebelum memulai kegiatan pemetaan, KMP Wilayah WB telah melakukan rekap
ketersediaan data spasial terkait kebutuhan pemetaan spasial melalui OSP. Rekap dilakukan pada
29 Januari – 09 Februari 2020 dengan melibatkan 11 OSP KOTAKU Wilayah WB. Kabupaten/kota
yang tercatat mengisi ketersediaan data ini berjumlah 151. Berdasarkan rekap data tersebut, lebih
dari 70% data spasialnya sudah tersedia dalam format shapefile dan sebagian besar bersumber
dari instansi/pemerintah daerah. Rekap sumber dan ketersediaan data spasial untuk SIG tersaji
dalam Tabel 3.2 dan Tabel 3.3.
Tabel 3.2 Sumber dan Penyedia Data Spasial untuk SIG di 151 Kabupaten/Kota
No. Jenis Data Sumber Penyedia Data
1. Citra Satelit/Foto Udara Dokumen RTRW Bappeda
Dinas Pekerjaan Umum
2. Administrasi, Batas Kabupaten/Kota Peta RBI Bappeda
Peta RTRW Dinas Pekerjaan Umum
3. Administrasi, Batas Kecamatan Peta RTRW Bappeda
Dinas Pekerjaan Umum
4. Administrasi, Batas Desa/Kelurahan Peta RTRW Bappeda
Dinas Pekerjaan Umum
5. Administrasi, Batas RT/RW Peta Desa/Kelurahan Pemerintah Desa
Baseline KOTAKU
6. Jaringan Jalan Peta RTRW Bappeda
Dinas Pekerjaan Umum
7. Perairan Peta RTRW Bappeda
Dinas Pekerjaan Umum
8. Bangunan Peta RTRW Bappeda
Dinas Pekerjaan Umum
9. Penutup Lahan Peta RTRW Bappeda
Dinas Pekerjaan Umum
10. Toponimi (fasilitas umum dan Peta RTRW Bappeda
fasilitas sosial yang penting) Dinas Pekerjaan Umum
11. Delineasi Kumuh Baseline KOTAKU KOTAKU
RPLP BKM
RP2KPKP
SK Bupati/SK Kumuh
Sumber : rekap ketersediaan data spasial melalui OSP (29 Januari – 9 Februari 2020)

Halaman | 15
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

Tabel 3.3 Hasil Rekap Ketersediaan Data Spasial untuk SIG di 151 Kabupaten/Kota
No. Jenis Data Ketersediaan Data Prosentase Ketersediaan Data
Tersedia Tidak Tersedia Tersedia (%) Tidak Tersedia (%)
1. Citra Satelit 122 29 80,80 19,20
2. Administrasi, Batas Kabupaten/Kota 149 2 98,68 1,32
3. Administrasi, Batas Kecamatan 151 0 100,00 0,00
4. Administrasi, Batas Desa/Kelurahan 147 4 97,35 2,65
5. Administrasi, Batas RT/RW 105 46 69,54 30,46
6. Jaringan Jalan 145 6 96,03 3,97
7. Perairan 142 9 94,04 5,96
8. Bangunan 122 29 80,80 19,20
9. Penutup Lahan 130 21 86,09 13,91
10. Toponimi (fasilitas umum dan 112 39 74,17 25,83
fasilitas sosial yang penting)
11. Delineasi Kumuh 140 11 92,72 7.28
Sumber : rekap ketersediaan data spasial melalui OSP (29 Januari – 09 Februari 2020)

Berdasarkan sumber datanya, jenis data yang diperlukan dalam mencapai output/keluaran
pemetaan Kotaku ditampilkan dalam Tabel 3.4 di bawah ini.
Tabel 3.4 Sumber Data dan Jenis Data
Sumber Data Jenis Data Tujuan
Instansi/ RTRW sebagai rujukan utama peta dasar
Pemerintah CSRT sebagai basemap (CSRT terkoreksi)
Daerah RP2KPKP/SIAP sebagai rujukan delineasi skala kawasan
SK Kumuh sebagai rujukan delineasi kumuh
KOTAKU SIM sebagai rujukan data atribut
RPLP sebagai rujukan untuk penyusunan peta tematik
perencanaan skala lingkungan
Paparan UP sebagai rujukan delineasi dan perencanaan skala
Skala Kawasan kawasan
LPJ, as built membantu identifikasi sebaran titik kegiatan 2017 –
drawing 2019 (lokasi dan volume kegiatan)
Portal BIG sebagai rujukan sekunder peta dasar (peta RBI)
Website BPS sebagai rujukan sekunder batas RT
Google Earth/ sebagai basemap sekunder
SAS Planet
Survei 1. Verifikasi data yang sudah ada
Lapangan 2. Memperoleh data

Halaman | 16
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

A. Data Instansi/Pemerintah Daerah


Informasi geospasial dibedakan menjadi 2 yaitu Informasi Geospasial Dasar (IGD) dan
Informasi Geospasial Tematik (IGT). IGD merupakan informasi dasar yang harus ada pada
sebuah peta. Mengacu pada Perka BIG No. 15 Tahun 2015 Tentang Pedoman Teknis Ketelitian
Peta Dasar Skala 1:5.000, objek yang digambarkan meliputi batas administrasi, jaringan jalan,
perairan, bangunan, toponimi (fasilitas umum dan fasilitas sosial), dan tutupan lahan. IGD ini
sudah tersedia di pemerintah daerah.
Undang-Undang No. 4 Tahun 2011 Tentang Informasi Spasial menyatakan bahwa data
geospasial tematik wajib mengacu pada Informasi Geospasial Dasar (IGD), sehingga peta
tematik yang akan dibuat KOTAKU harus merujuk pada informasi dasar yang dikeluarkan oleh
pemerintah daerah, hal ini juga dilakukan untuk mendukung kebijakan satu peta.
Jenis data yang dapat diperoleh di instansi/pemerintah daerah antara lain:
1. Dokumen RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah)
Dokumen RTRW merupakan dokumen perencanaan tata ruang wilayah dalam
lingkup kabupaten/kota. Perencanaan lebih detil yang disusun di dalam kabupaten/kota
tersebut seyogyanya mengikuti tata ruang yang sudah direncanakan di dalam Dokumen
RTRW sehingga pembangunan dan pengembangannya tidak bertentangan dengan tata
ruang wilayah kabupaten/kota. Dokumen RTRW memuat data spasial dalam format
shapefile (.shp). Contoh penyimpanan data shapefile pada dokumen RTRW tersaji dalam
Gambar 3.3.

Gambar 3.3 Contoh Penyimpanan Data Shapefile Dokumen RTRW

Halaman | 17
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

2. Citra Satelit Resolusi Tinggi


Citra satelit merupakan salah satu sumber acuan dalam pekerjaan pemetaan
dimana penyediaan citra satelit disesuaikan dengan kebutuhan skala penyajian data. Salah
satu acuan yang dapat digunakan untuk mengetahui jenis citra satelit yang akan
digunakan adalah dari Doyle (1984), dimana resolusi optimal adalah 1/10.000 dari
penyebut skala. Apabila skala output sebesar 1:5.000 maka resolusi spasial optimal
berkisar pada angka 0,5 m dimana nilai tersebut hanya dapat dipenuhi oleh citra satelit
resolusi tinggi (CSRT). Yang termasuk CSRT antara lain Pleiades dari Airbus Military and
Space, serta Quickbird, Geoeye, dan Worldview series dari Digital Globe. Citra satelit ini di
beberapa wilayah sudah tersedia dalam dokumen RTRW yang dimiliki oleh Bappeda atau
Dinas Pekerjaan Umum, sehingga citra ini sudah terkoreksi geometrik, radiometrik, serta
ter-rektifikasi. Citra satelit yang bersumber selain dari Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum,
atau instansi pemerintah lainnya dapat dijadikan sebagai referensi namun tidak dapat
digunakan sebagai acuan utama dalam pekerjaan ini. Contoh tampilan Citra Satelit
Resolusi Tinggi tersaji dalam Gambar 3.4.

Gambar 3.4 Citra Satelit Resolusi Tinggi (CSRT)

3. Dokumen RP2KPKP/SIAP
Dokumen Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh
Perkotaan (RP2KPKP) ataupun SIAP (Slum Improvement Action Plan) merupakan dokumen

Halaman | 18
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

dokumen rencana aksi penanganan dan pencegahan permukiman kumuh perkotaan yang
disusun oleh Pokjanis kabupaten/kota yang berisi rumusan strategi, kebutuhan program,
dan investasi untuk mewujudkan permukiman yang bebas kumuh (fisik – non fisik).

4. SK Kumuh Bupati/Walikota
Penetapan lokasi perumahan kumuh dan permukiman kumuh dilakukan oleh
pemerintah daerah kabupaten/kota dengan keputusan bupati/wali kota. Hasil penetapan
lokasi tersebut dilengkapi dengan tabel daftar lokasi perumahan kumuh dan permukiman
kumuh serta peta sebaran perumahan kumuh dan permukiman kumuh. Lokasi kumuh
yang tercantum di dalam SK meliputi nama RT, nama desa/kelurahan, kawasan kumuh
permukiman, dan kecamatan. Contoh Surat Keputusan Bupati/Wali Kota tentang
Penetapan Lokasi Permukiman Kumuh tersaji dalam Gambar 3.5.

Gambar 3.5 Contoh Surat Keputusan Bupati/Wali Kota tentang Penetapan Lokasi Permukiman Kumuh

B. Data KOTAKU
Semua kegiatan pendataan yang dilakukan oleh KOTAKU dikelola dan diolah melalui
Sistem Informasi Manajemen (SIM). Data SIM KOTAKU dapat diakses dan diunduh melalui website
KOTAKU (http://kotaku.pu.go.id). Data yang diunduh dari data SIM KOTAKU berupa data tabel
numerik dalam format .xls. Data SIM yang dijadikan sebagai atribut data spasial yaitu:

Halaman | 19
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

1. Pengurangan Kumuh
Data Pengurangan Kumuh merupakan data yang antara lain berisi (1) basis kumuh;
(2) skor kumuh awal; (3) luas kumuh awal; (4) status kumuh awal; (5) skor kumuh akhir; (6)
luas kumuh akhir; (7) status kumuh akhir; dan (8) pengurangan kumuh. Data ini
memberikan informasi pada 2 waktu yang berbeda, kondisi awal adalah kondisi pada saat
dilakukan baseline dan kondisi akhir adalah kondisi setelah intervensi kegiatan.
Pengurangan kumuh merupakan hasil dari luas kumuh awal dikurangi luas kumuh akhir.
Contoh data Pengurangan Kumuh SIM KOTAKU tersaji dalam Gambar 3.7.

Gambar 3.7 Contoh Data Pengurangan Kumuh SIM KOTAKU

2. Profil Kumuh
Profil Kumuh bersumber dari data baseline yang sudah diolah. Data baseline
adalah data yang diperoleh dari hasil pengukuran dan penilaian di lapangan berdasarkan
indikator kumuh. Unit terkecil pendataan baseline adalah rumah (by name by address) dan
lingkungan (basis/RT/dusun/lingkungan). Data tersebut kemudian diolah sehingga
menghasilkan informasi yang lebih sederhana yang menunjukkan suatu kondisi
lingkungan permukiman yang dilihat dari 7 indikator kumuh. Contoh data Profil Kumuh
SIM KOTAKU tersaji dalam Gambar 3.6.

Halaman | 20
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

Gambar 3.6 Contoh Data Profil Kumuh SIM KOTAKU

Sepanjang Program KOTAKU, kegiatan pendataan di lapangan (baseline) sudah


dilakukan sebanyak 2 kali. Pendataan yang pertama dilaksanakan pada tahun 2016 yang
mengacu Permen PUPR No. 2/PRT/M/2016 Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh, dimana penentuan kumuh
didasarkan kepada penilaian 19 parameter kumuh. Data baseline 19 parameter ini
digunakan sebagai dasar penentuan kegiatan penanganan kumuh dari 2017 – 2019.
Pendataan baseline yang kedua dilakukan pada Tahun 2020 yang mengacu
Permen PUPR No. 14/PRT/M/2018 Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh, dimana penentuan kumuh
didasarkan kepada penilaian 16 paremeter kumuh. Data baseline 16 parameter ini
digunakan sebagai dasar penentuan kegiatan penanganan kumuh dari 2020 – 2021.
Indikator penilaian kumuh yang digunakan berdasarkan Permen PUPR tersedia dalam
Tabel 3.4.

Halaman | 21
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

Tabel 3.4 7 Indikator yang tercantum di dalam Permen PUPR Tentang Pencegahan dan
Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Permen PUPR No. 2/PRT/M/2016 Permen PUPR No. 14/PRT/M/2018
(1) Kondisi Bangunan Gedung (1) Kondisi Bangunan Gedung
(a) Ketidakteraturan bangunan (a) Ketidakteraturan bangunan
(b) Kepadatan bangunan (b) Kepadatan bangunan
(c) Ketidaksesuaian dengan persyaratan (c) Ketidaksesuaian dengan persyaratan
teknis bangunan teknis bangunan
(2) Kondisi Jalan Lingkungan (2) Kondisi Jalan Lingkungan
(a) Cakupan pelayanan jalan lingkungan (a) Cakupan jaringan pelayanan
(b) Kualitas permukaan jalan lingkungan (b) Kualitas permukaan jalan
(3) Kondisi Penyediaan Air Minum (3) Kondisi Penyediaan Air Minum
(a) Ketersediaan akses aman air minum (a) Ketersediaan akses aman air minum
(b) Tidak terpenuhinya kebutuhan air (b) Tidak terpenuhinya kebutuhan air
minum minum
(4) Kondisi Drainase Lingkungan (4) Kondisi Drainase Lingkungan
(a) Ketidakmampuan mengalirkan (a) Ketidaktersediaan drainase
limpasan air (b) Ketidakmampuan mengalirkan
(b) Ketidaktersediaan drainase limpasan air
(c) Ketidakterhubungan dengan sistem (c) Kualitas konstruksi drainase
drainase kota
(d) Tidak terpeliharanya drainase
(e) Kualitas konstruksi drainase
(5) Kondisi Pengelolaan Air Limbah (5) Kondisi Pengelolaan Air Limbah
(a) Sistem pengelolaan air limbah tidak (a) Sistem pengelolaan air limbah tidak
sesuai standar teknis sesuai standar teknis
(b) Prasarana dan sarana pengelolaan air (b) Prasarana dan sarana pengelolaan air
limbah tidak sesuai persyaratan teknis limbah tidak sesuai persyaratan teknis
(6) Kondisi Pengelolaan Persampahan (6) Kondisi Pengelolaan Persampahan
(a) Prasarana dan sarana persampahan (a) Prasarana dan sarana persampahan
tidak sesuai dengan persyaratan teknis tidak sesuai dengan persyaratan
(b) Sistem pengelolaan persampahan teknis
tidak sesuai standar teknis (b) Sistem pengelolaan persampahan
(c) Tidak terpeliharanya prasarana dan tidak sesuai standar teknis
sarana pengelolaan persampahan
(7) Kondisi Proteksi Kebakaran (7) Kondisi Proteksi Kebakaran
(a) Ketidaktersediaan prasarana proteksi (a) Ketidaktersediaan sistem proteksi
kebakaran secara aktif dan pasif
(b) Ketidaktersediaan sarana proteksi (b) Ketidaktersediaan sarana proteksi
kebakaran kebakaran
Sumber : Permen PUPR No. 2/PRT/2016; Permen PUPR No. 14/PRT/M/2018

Halaman | 22
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

Perbedaan parameter tersebut terletak pada indikator drainase yaitu (1) tidak
terpeliharanya drainase; (2) kualitas konstruksi drainase, dan indikator kondisi pengelolaan
persampahan yaitu tidak terpeliharanya prasarana dan sarana pengelolaan persampahan.

3. Realisasi BDI/BPM, Kolaborasi 2020, CFW, DFAT


Data Realisasi BDI/BPM, CFW, DFAT merupakan data yang antara lain berisi (1)
pagu; (2) pencairan ke BKM); (3) pencairan ke KSM; (4) Pemanfaatan oleh KSM; (5)
Pemanfaatan BOP; dan (6) persen progres fisik, di setiap kelurahan penerima manfaat.
Contoh data Realisasi BDI/BPM SIM KOTAKU tersaji dalam Gambar 3.8.

Gambar 3.8 Contoh Data Realisasi BDI/BPM SIM KOTAKU

4. Investasi dan Kegiatan BDI/BPM, Kolaborasi 2020, CFW, DFAT


Data Investasi dan Kegiatan BDI/BPM, CFW, DFAT merupakan data yang antara lain
berisi (1) jenis kegiatan; (2) detil kegiatan; (3) volume kegiatan; (4) nilai (uang); dan (5)
koordinat kegiatan (longitude, latitude). Contoh data Investasi dan Kegiatan BDI/BPM SIM
KOTAKU tersaji dalam Gambar 3.9.

Gambar 3.9 Contoh Data Investasi dan Kegiatan BDI/BPM SIM KOTAKU

Halaman | 23
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

5. Paket Kegiatan Skala Kawasan


Data Paket Kegiatan Skala Kawasan merupakan data yang antara lain berisi (1)
nama kawasan; (2) nama kontraktor; (3) nomor kontrak; (4) nilai kontrak; (5) tanggal mulai
kontrak; dan (6) tanggal akhir kontrak. Contoh data Paket Kegiatan Skala Kawasan SIM
KOTAKU tersaji dalam Gambar 3.10.

Gambar 3.10 Contoh Data PPaket Kegiatan Skala Kawasan SIM KOTAKU

6. Output Kegiatan Skala Kawasan


Data Output Kegiatan Skala Kawasan merupakan data yang antara lain berisi (1)
nama kawasan; (2) jenis kegiatan; (3) sub komponen; (3) volume kegiatan; (4) nilai (uang);
dan (5) koordinat kegiatan (longitude, latitude). Contoh data Pencairan Paket Kegiatan
Skala Kawasan SIM KOTAKU tersaji dalam Gambar 3.11.

Gambar 3.11 Contoh Data Pencairan Paket Kegiatan Skala Kawasan SIM KOTAKU

Halaman | 24
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

Ketentuan kegiatan kolaborasi yang dipetakan:


a. Kegiatan Kolaborasi 2020
b. Menggunakan dana APBD II Kota
c. Kegiatan tercantum di dalam dokumen RPLP
d. Kegiatan berada di dalam delineasi kumuh
e. Kegiatan berkontribusi dalam pengurangan kumuh

Selain data SIM, informasi KOTAKU lainnya yang juga mendukung pemetaan spasial antara lain:
1. RPLP
Sebagai referensi kegiatan pemetaan dan perencanaan skala lingkungan.
2. Paparan Perencanaan Skala Kawasan
Sebagai rujukan dalam menentukan delineasi skala kawasan dan delineasi kumuh skala
kawasan.
3. LPJ, as built drawing
Sebagai sumber informasi pemetaan titik kegiatan, 2017 – 2019, terutama informasi
mengenai lokasi, jenis, dan volume kegiatan.

C. Portal Web GIS


1. Badan Informasi Geospasial (BIG)
BIG merupakan badan nasional yang bertanggung jawab atas data kebumian. BIG
memiliki geoportal nasional yang menjadi simpul Jaringan Informasi Geospasial Nasional
(JIGN). Ina-Geoportal yang merupakan geoportal nasional memiliki teknologi mapviewer
berbasis opensource dan dapat diakses melalui tautan
https://tanahair.indonesia.go.id/portal-web.
Salah satu data yang diakses adalah Peta Rupa Bumi Indonesia (Peta RBI). Peta Peta
RBI dapat digunakan sebagai acuan apabila di kabupaten/kota tidak tersedia peta dasar.
Peta RBI belum tersedia secara merata di seluruh wilayah Indonesia pada skala yang sama.
Untuk wilayah Jawa dan Sumatera Peta RBI sudah tersedia dalam skala 1:25.000, namun di

Halaman | 25
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

sebagian wilayah timur Indonesia baru tersedia dalam skala 1:50.000. Contoh
penyimpanan geodatabase Peta RBI tersaji dalam Gambar 3.12.

Gambar 3.12 Contoh Penyimpanan Geodatabase Peta Rupabumi Indonesia

Fitur yang dapat diambil dari Peta Rupabumi Indonesia dan digunakan sebagai
peta dasar yaitu batas wilayah, transportasi (jaringan jalan), hidrografi (perairan), toponimi
(fasilitas umum dan fasilitas sosial yang penting), bangunan, dan lain sebagainya. Fitur ini
dapat digunakan sebagai dasar untuk pendetilan peta dasar yang akan digunakan untuk
skala yang lebih besar.

2. BPS
Pada awal tahun 2022 BPS rilis shp batas RT seluruh Indonesia. Data ini dapat
dijadikan sebagai referensi ketika menyusun shp delineasi kumuh namun tidak bisa
dijadikan sebagai rujukan utama dikarenakan BPS menggunakan wilayah kerja statistik.

3. Google Earth/SAS Planet


Google Earth dapat menjadi referensi untuk mengetahui kondisi terkini
kenampakan objek di permukaan bumi. Kenampakan citra dari Google Earth bisa jadi lebih
terkini daripada CSRT yang diperoleh dari pemerintah daerah sehingga dapat menjadi
rereferensi untuk mengenali pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi.

Halaman | 26
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

SAS Planet dapat digunakan untuk mengunduh citra apabila di pemerintah daerah
tidak tersedia Citra Satelit Resolusi Tinggi, penting untuk diperhatikan bahwa sebelum
citra ini digunakan harus disesuaikan dengan peta dasar yang sudah ada, agar tidak terjadi
pergeseran objek.

D. Survei Lapangan
Survei lapangan merupakan bagian dari proses pengumpulan data untuk penyiapan
peta dasar dan penyusunan peta tematik. Rincian survei lapangan disajikan dalam Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Survei Lapangan

Tujuan 1. Memperoleh data spasial yang belum tersedia


2. Verifikasi data
Pelaku 1. Asisten GIS
2. Tim Korkot
3. Fasilitator
4. Pemerintah Desa
5. BKM
Kebutuhan Data 1. Delineasi kumuh
2. Titik kegiatan
3. Data lain yang dibutuhkan
Pendekatan 1. Partisipatif (FGD) : peta kerja, on screen
2. Survei lapangan

Keterlibatan pemerintah desa, BKM, dan warga masyarakat setempat sangat


membantu dan memudahkan karena memiliki wawasan/local knowledge yang lebih baik dan
lebih banyak tentang wilayah yang dipetakan (peta mental/mental map).
Pendekatan partisipatif melalui diskusi diutamakan dengan tujuan untuk efisiensi
waktu dan tenaga, pertimbangan lain adalah keterbatasan personil, keterbatasan alat survei,
lokasi dampingan yang cukup banyak (lintas kabupaten, lintas pulau), dan stabilitas sinyal.
Survei lapangan dilakukan apabila ada keraguan ketika melakukan diskusi, basemap tidak
jelas, dan sumber data yang ada tidak valid.
Kegiatan survei lapangan dibagi menjadi 3 tahapan, yaitu pra survei lapangan – survei
lapangan – pasca survei lapangan.

Halaman | 27
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

1. Tahap Pra Survei Lapangan


Kegiatan pra survei lapangan diawali dengan kegiatan orientasi lapangan dengan
tujuan untuk melihat keseluruhan kondisi lokasi sehingga memiliki gambaran
perencanaan dan strategi agar efektif dan efisien, serta dapat mengantisipasi
permasalahan dan kendala. Kegiatan yang dilakukan perlu dikoordinasikan dengan tim
korkot dan pemerintah desa setempat. Koordinasi dapat diartikan sebagai permohonan
izin untuk mengambil data maupun mengumpulkan data dari lapangan melalui FGD
(Focus Group Discussion), maupun pengukuran langsung ke lapangan. Tahap kegiatan pra
lapangan:
a. Pembentukan Tim Pemetaan
Tim pemetaan diperlukan agar kegiatan pemetaan dapat fokus dan dapat
menumbuhkan rasa tanggung jawab bersama agar kegiatan pemetaan dapat berjalan
sesuai dengan rencana dan tepat waktu. Pembentukan tim pemetaan dipandu oleh
Korkot bersama dengan Asisten GIS. Tim pemetaan dapat melibatkan Tim Korkot,
unsur pemerintah desa, karang taruna, relawan, dan warga masyarakat yang memiliki
pengetahuan tentang wilayahnya. Pelibatan unsur pemerintah desa dan warga
masyarakat selain untuk efisiensi waktu juga memberikan pengetahuan dasar tentang
proses pemetaan kepada warga masyarakat (learning by doing).
Secara teknis, tim pemetaan tersebut dapat dibagi menjadi beberapa
kelompok kerja berdasarkan kampung, area, atau menurut luas wilayahnya. Pada
setiap kelompok kerja, masing-masing anggota tim pemetaan memiliki tugasnya
masing-masing, misalnya sebagai penunjuk jalan (membaca peta kerja), operator GPS
(alat ukur lapangan), dan pencatat data (memberikan tanda pada peta kerja/membuat
sketsa peta).
b. Pembekalan Tim Pemetaan dan Penyusunan Desain Rencana Kerja
Pembekalan dilakukan oleh Korkot dan Asisten GIS untuk menyampaikan
tujuan survei lapangan sekaligus penyepakatan tentang teknis kerja dan
penjadwalannya. Desain rencana survei meliputi penyiapan peta kerja, metode yang
akan digunakan, alat yang mendukung pemetaan, jadwal, personil, serta pembiayaan.

Halaman | 28
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

 Penyiapan Peta Kerja


Peta kerja disusun dan disiapkan oleh Asisten GIS. Peta kerja merupakan
komponen penting yang digunakan dalam kegiatan survei lapangan. Peta kerja
memuat informasi dari data spasial yang sudah ada, misalnya batas administrasi
desa, garis pantai, jaringan jalan, sungai, toponimi, dan lain sebagainya. Peta kerja
yang perlu disiapkan antara lain Peta Administrasi Desa dan Peta Citra Satelit (jika
ada). Peta kerja dapat dicetak atau dalam bentuk soft copy. Contoh peta kerja
tersaji dalam Gambar 3.13.

Gambar 3.13 Contoh Peta Kerja untuk Survei Lapangan

 Desain Rencana Survei


Desain rencana survei perlu dibuat terlebih dahulu agar pelaksanaan survei
lapangan dapat terukur. Desain rencana survei meliputi:
(1) Waktu
Waktu menjadi parameter penting untuk menjadwalkan kapan kegiatan survei
lapangan akan dilaksanakan sehingga perlu kesepakatan seluruh tim
pemetaan.

Halaman | 29
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

(2) Pendekatan
- Partisipatif (FGD/Focus Group Discussion)
Salah satu cara yang cukup efisien untuk memperoleh data adalah dengan
diskusi (Focus Group Discussion). Diskusi dapat dilakukan dengan
menggelar peta kerja (kertas) atau on screen (digital).
- Survei lapangan
Apabila melalui diskusi di atas peta kerja hasilnya masih makro maka perlu
melakukan survei secara langsung di lapangan. Tim pemetaan dapat
melakukan tracking dan plotting. Tracking adalah menelusuri jalan/area,
sedangkan plotting adalah menentukan koordinat suatu titik. Selain
tracking dan plotting survei lapangan bisa juga dilengkapi dengan sketsa
yang digambarkan pada peta kerja maupun pada kertas terpisah.
(3) Area yang dipetakan/jalur survei
Jalur survei ini cukup penting untuk efisiensi waktu, tidak setiap area
mengambil data yang sama, sehingga perlu diketahui data apa saja yang akan
diambil pada setiap area.
(4) Alat dan bahan yang diperlukan
Alat dan bahan yang diperlukan perlu untuk dicatat, sebagai contoh:
- Peta kerja - GPS - Form (jika ada)
- Spidol berwarna - Handphone/tablet
(5) Personil
Personil harus disebutkan, siapa yang akan mengambil data di lapangan dan
siapa yang menjadi penanggung jawab (PIC).
(6) Hasil yang diharapkan
Target penyelesaian pengambilan data lapangan harus cukup jelas dituliskan.
(7) Pembiayaan
Pembiayaan terkait dengan biaya yang dikeluarkan selama kegiatan
pengambilan data dilakukan. Misalnya biaya untuk mencetak peta kerja,
pembelian batere GPS, dan lain sebagainya.

Halaman | 30
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

Contoh Desain Rencana Kerja disajikan dalam Tabel 3.6 berikut.


Tabel 3.6 Contoh Desain Rencana Kerja
No. Waktu Kegiatan Lokasi Alat dan Bahan Personil Hasil Biaya
1. Sabtu, Verifikasi delineasi Kecamatan Gresik, 1. Peta Kerja 1. Tim Batas RT/RW
7 Maret kumuh Desa Pulopacikan, 2. GPS Pemetaan dalam format
2020 RT001-RW004 3. Spidol - Nama 1 .gpx
(PIC)
- Nama 2
- Nama 3
2. Tim KORKOT
2. Sabtu, Verifikasi titik Kecamatan Gresik, 1. Peta Kerja 1. Tim Titik Kegiatan
7 Maret kegiatan Desa Pulopacikan, 2. Spidol Pemetaan di atas peta
2020 RT001-RW004 - Nama 4 kerja
(PIC)
- Nama 5
- Nama 6
2. Asisten GIS
3. Minggu, 1. Verifikasi delineasi Kecamatan Gresik, 1. Peta Kerja 1. Tim Pemetaan Batas RT/RW
8 Maret kumuh Desa Pulopacikan, 2. Handphone - Nama 2 dalam format
2020 2. Verifikasi titik RT001-RW004 3. Spidol (PIC) .gpx
kegiatan - Nama 5
- Nama 6
2. Tim KORKOT
dan seterusnya

2. Tahap Survei Lapangan


Survei lapangan dilaksanakan sesuai dengan desain rencana kerja yang telah
disusun bersama.

3. Tahap Pasca Survei Lapangan


Tahapan selanjutnya adalah proses pengolahan data. Data hasil lapangan
kemudian direkap menjadi satu yang kemudian diolah oleh Asisten GIS. Rekap data
meliputi converting, editing, attributing, joining, dan lain sebagainya.

3.2.2 Pengolahan Data


Proses pengolahan data spasial memerlukan software yang dapat mengolah data spasial,
beberapa diantaranya adalah ArcGIS dan Q-GIS, software ini cukup mudah untuk digunakan.
Proses pengolahan data dalam software GIS disebut dengan proses edit. Edit meliputi edit vektor

Halaman | 31
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

dan edit atribut. Proses edit sendiri memerlukan berbagai macam tools sesuai dengan
peruntukannya.
A. Edit Vektor
1. Data Instansi/Pemerintah Daerah
Data spasial (vektor dan atribut) yang diperoleh melalui instansi/pemerintah
daerah sebagian besar sudah dalam format shapefile (.shp) sehingga langkah selanjutnya
adalah melakukan export data ke file baru. Data spasial yang diperlukan adalah data dasar
yang meliputi batas administrasi, jaringan transportasi, perairan, bangunan, toponimi, dan
penutup lahan. Selanjutnya melakukan editing vektor yang diperlukan (cek topologi) dan
menyusun data atribut. Apabila data yang diterima berupa file pdf/jpeg/hardcopy maka
perlu dilakukan digitasi agar memperoleh data dalam format shapefile. Ketentuan vektor
dan atribut dijelaskan di BAB IV.
2. Survei Lapangan
Tipe data hasil diskusi maupun survei lapangan ini cukup variatif, hal ini
menyesuaikan dengan metode yang dilakukan di masing-masing kabupaten/kota.
a. Data yang berupa sketsa atau hasil diskusi di atas peta kerja diubah ke dalam format
shapefile melalui proses digitasi.
b. Data dari GPS dan atau aplikasi pada handphone/tablet dipindahkan ke
laptop/personal computer kemudian diubah dalam format shapefile melalui proses
export/convert.
c. Data numerik SIM KOTAKU (berupa koordinat (X,Y)) dapat disimpan dalam format
shapefile melalui software GIS.

Setelah proses edit vektor selesai dilakukan, selanjutnya disimpan sesuai dengan
ketentuan. Ketentuan penyimpanan file dijelaskan di Bab IV.
B. Edit Atribut
Setelah selesai melakukan edit vektor, selanjutnya adalah melakukan edit atribut. Edit
atribut adalah proses pemberian informasi pada data vektor. Pada data atribut dikenal istilah
“field” yang memiliki fungsi sama seperti fungsi kolom pada data tabel.

Halaman | 32
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

C. Join Data
Setelah data spasial (vektor dan atribut) sudah siap, langkah selanjutnya adalah
menggabungkan data. Proses penggabungan data dalam software GIS menggunakan
tools/menu “Join”. Data yang digabungkan adalah data atribut dengan data SIM (tabel).
Prasyarat dalam menggabungkan data adalah adanya satu informasi/kode yang harus ada
dan sama baik di dalam field maupun kolom, tools akan memproses penggabungan data
dengan mengenali unsur yang sama tersebut. Informasi/kode yang dapat digunakan adalah:
1. Pengurangan Kumuh : field/kolom kode_rt (atau menyesuaikan)
2. Profil Kumuh : field/kolom kode_rt (atau menyesuaikan)
3. Realisasi : field/kolom kode_kelurahan (atau menyesuaikan)
4. Investasi dan Kegiatan : field/kolom kode_kelurahan (atau menyesuaikan)
5. Pencairan Kegiatan Skala Kawasan : nama kawasan (atau menyesuaikan)
6. Output Kegiatan Skala Kawasan : nama kawasan (atau menyesuaikan)

Contoh proses penggabungan data tabular antara data atribut peta dan data SIM KOTAKU:

(a) Data atibut peta (b) Data SIM

Halaman | 33
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

(c) Hasil Join antara data atribut peta dengan data SIM KOTAKU
Gambar 3.14 Proses Join Data Atribut Peta dengan Data SIM KOTAKU

D. Layout
Layout merupakan tahapan akhir untuk menyusun dan menata informasi spasial dan
informasi tepi peta ke dalam 1 tampilan utuh. Ketentuan layout peta dijelaskan di BAB IV.

2.2.3 Keluaran
Keluaran utama kegiatan pemetaan spasial KOTAKU berupa basis data dalam format
shapefile. Basis data spasial dalam format shapefile ini agar menjadi informasi spasial yang mudah
dibaca dan dipahami oleh pengguna maka perlu disusun sebagai peta dalam format pdf/jpeg.
Selain itu informasi spasial ini disajikan pula secara online melalui Web GIS KOTAKU. Deskripsi
keluaran informasi spasial tersaji pada Tabel 3.7.

Halaman | 34
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

Tabel 3.7 Deskripsi Keluaran Informasi Spasial KOTAKU

Nama Peta Deskripsi

Peta Administrasi Peta Administrasi menunjukkan cakupan kabupaten/kota yang menjadi lokasi
pemetaan KOTAKU. Peta Administrasi memuat informasi dasar seperti batas
administrasi, perairan (sungai, danau, laut), transportasi (jalan, rel kereta api),
toponimi (wilayah administrasi, nama sungai, dan lain sebagainya).
Peta Delineasi Kumuh Peta Delienasi Kumuh menampilkan sebaran kumuh dalam cakupan
kabupaten/kota.
Peta Profil Kumuh Basis Peta Profil Kumuh Basis menunjukkan permasalahan kumuh pada saat
melakukan pendataan baseline di suatu lokasi. Peta Profil Kumuh terdiri dari 7
tematik sesuai dengan 7 indikator kumuh, yaitu bangunan, jalan, drainase, air
bersih, air limbah, persampahan, dan proteksi kebakaran. Informasi ditampilkan
dengan gradasi warna, semakin gelap warnanya maka permasalahannya
semakin besar.
Peta Status Kumuh Awal Peta Status Kumuh Awal menampilkan status kumuh sebelum intervensi.
Peta Status Kumuh Akhir Peta Status Kumuh Awal menampilkan status kumuh setelah intervensi.
Peta Realisasi Kegiatan Peta Realisasi Kegiatan (BDI/BPM/CFW/DFAT) menunjukkan besarnya anggaran
(BDI/BPM/CFW/DFAT) yang disalurkan di setiap kelurahan pada cakupan kabupaten/kota. Peta
Realisasi Kegiatan (BDI/BPM/CFW/DFAT) menampilkan informasi per tahun
yaitu mulai tahun 2017 – 2021 (CFW dan DFAT tahun 2021).
Peta Investasi Peta Investasi dan Kegiatan (BDI/BPM/CFW/DFAT) menunjukkan jenis intervensi
dan Kegiatan kegiatan yang dilakukan sebagai upaya pengurangan kumuh. Informasi yang
(BDI/BPM/CFW/DFAT) ditampilkan sebagai simbol adalah jenis kegiatan yang menggunakan anggaran
paling besar berdasarkan persentase penggunaan anggaran. Peta Investasi dan
Kegiatan (BDI/BPM/CFW/DFAT) menampilkan informasi per tahun yaitu mulai
tahun 2017 – 2021 (CFW dan DFAT tahun 2021).
Peta Titik Kegiatan Peta Titik Kegiatan (BDI/BPM/CFW/DFAT) menunjukkan titik lokasi intervensi
(BDI/BPM/CFW/DFAT) kegiatan pada cakupan kabupaten/kota. Peta Titik Kegiatan
(BDI/BPM/CFW/DFAT) menampilkan informasi per tahun yaitu mulai tahun 2017
– 2021 sesuai dengan jenis kegiatannya (CFW dan DFAT tahun 2021).
Peta Delineasi Peta Delineasi Skala Kawasan menunjukkan cakupan kegiatan perencanaan
Skala Kawasan penanganan kumuh dalam lingkup kawasan yang tertuang dalam dokumen
RP2KPKP.
Peta Paket Kegiatan Peta Paket Kegiatan Skala Kawasan menunjukkan besarnya anggaran
Skala Kawasan penanganan kumuh dalam suatu kawasan pada cakupan kabupaten/kota.
Peta Output Kegiatan Peta Output Kegiatan Skala Kawasan menunjukkan jenis intervensi kegiatan
Skala Kawasan yang dilakukan sebagai upaya penanganan kumuh di suatu kawasan. Informasi
yang ditampilkan sebagai simbol adalah jenis kegiatan yang menggunakan
anggaran paling besar berdasarkan persentase penggunaan anggaran.
Peta Titik Kegiatan Peta Titik Kegiatan menunjukkan titik lokasi intervensi kegiatan yang dikerjakan
Skala Kawasan di suatu kawasan.

Halaman | 35
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

3.3 KUALITAS DATA SPASIAL


Kontrol kualitas data menjadi satu tahapan penting yang harus dilakukan pada suatu
proses pekerjaan. Kontrol kualitas data dilakukan untuk melihat apakah pekerjaan tersebut telah
sesuai dengan prosedur dan standar yang telah disepakati. Kontrol kualitas pada setiap tahap
pekerjaan dapat menjadi indikasi apabila ada ketidaksesuaian maka dapat diantisipasi lebih awal.
Kualitas data dikatakan baik apabila sudah sesuai dengan prosedur dan standar yang disepakati
di dalam panduan, serta sesuai dengan kaidah pemetaan.
Kontrol kualitas data spasial dalam kegiatan KOTAKU dilakukan mulai dari proses
pengumpulan sumber data, pengolahan data, hingga penyajian. Kontrol kualitas data ini
dilakukan bersama dengan unit/bidang lain sesuai dengan data tematik yang disusun.

Tabel 3.1 Kontrol Kualitas Data Spasial


Aspek Kontrol Kualitas
Teknis Citra satelit yang digunakan KMP – Asisten GIS
Sistem proyeksi KMP – Asisten GIS
Kesesuaian penulisan atribut KMP – Asisten GIS
Cek topology error KMP – Asisten GIS
Layout peta KMP – Asisten GIS
Web GIS KMP – Asisten GIS
Substansi Delineasi Kumuh Askot UP – Asisten GIS (vektor)
Sub TA SIM – Asisten GIS (atribut)
Profil Kumuh Sub TA SIM – Asisten GIS
Realisasi BDI/BPM Sub TA SIM – Asisten GIS
Investasi & Kegiatan BDI/BPM Sub TA SIM – Asisten GIS
Titik Kegiatan BDI/BPM Askot Infra – Asisten GIS
Delineasi Skala Kawasan Askot UP/Korkot – Asisten GIS
Delineasi Kumuh Skala Kawasan Askot UP/Korkot – Asisten GIS
Paket Kegiatan Askot UP/Korkot – Asisten GIS
Output Kegiatan Askot UP/Korkot – Asisten GIS
Titik Kegiatan Askot Infra/Korkot – Asisten GIS

Prinsip dalam melakukan kontrol kualitas data dalam kegiatan pemetaan spasial KOTAKU:
1. Accurate
Data yang dipetakan merupakan data yang berada dalam lingkup kecil (basis – batas
RT) sehingga memerlukan ketelitian yang tinggi. Ketelitian tinggi dapat didukung dari:

Halaman | 36
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

a. Citra Satelit Resolusi Tinggi: mengupayakan menggunakan CSRT terkoreksi


sebagai basemap
b. Penggunaan GPS: GPS handheld yang digunakan umumnya memiliki eror hingga
1.5 – 3 meter
c. Survei lapangan: mengupayakan untuk dapat melakukan survei lapangan pada
seluruh lokasi delineasi kumuh dan titik kegiatan untuk dapat memaksimalkan
akurasi titik koordinat
2. Consistent
Unit pemetaan yang disusun sama untuk setiap tematik yang ditampilkan.
3. Completeness
Data yang disusun lengkap sesuai data SIM, sesuai dengan kondisi lapangan, dan
sesuai dengan ketentuan dan standar pemetaan yang disepakati.

Halaman | 37
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

BAB IV
KETENTUAN DASAR DAN SPESIFIKASI TEKNIS,

4.1 KETENTUAN DASAR


Skala pemetaan mencakup 1 wilayah kabupaten/kota dengan unit terkecil adalah basis
(RT/RW/dusun/lingkungan).

4.1.1 Standar Kelengkapan File


Data spasial disimpan dalam format shapefile. Sebuah file penyimpanan data spasial
setidaknya memiliki 6 format penyimpanan, yaitu:
1. Project File : .prj
2. Shp File : .shp
3. Index Shp File : .shx
4. SBN File : .sbn
5. Attribut File : .dbf
6. Index Attribut File : .sbx

4.1.2 Standar Kelengkapan Data


Sesuai dengan tujuan dan sasaran kegiatan pemetaan spasial KOTAKU, maka kelengkapan
data pemetaan spasial di setiap kabupaten/kota lokasi dampingan KOTAKU harus dapat
mengakomodir dan mendokumentasikan seluruh kegiatan KOTAKU mulai dari Tahun 2017 hingga
tahun 2021. Tabel 4.1 menunjukkan informasi dasar dan informasi tematik yang disusun, tipe data,
dan sumber tahun kegiatan untuk seluruh kegiatan yang ada di Wilayah II. Kelengkapan data tidak
akan sama antara satu kabupaten/kota dengan kabupaten/kota lainnya karena mengacu pada
kegiatan di masing-masing kabupaten/kota. Data Skala Kawasan hanya tersedia untuk
kabupaten/kota yang memiliki kegiatan skala kawasan, data DFAT hanya tersedia untuk
kabupaten/kota yang memiliki kegiatan DFAT, dan seterusnya.

Halaman | 38
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

Tabel 4.1 Standar Kelengkapan Data


Jenis Tipe Data Tahun
Nama
Informasi Poligon Garis Titik 2016 2017 2018 2019 2020 2021
INFORMASI DASAR
Informasi 1. Batas Administrasi √ √ -
Dasar 2. Jaringan Jalan √ - -
3. Perairan √ √ -
-
4. Bangunan √ - -
5. Penggunaan Lahan √ - -
6. Toponimi - - √
INFORMASI TEMATIK
Delineasi 7. Delineasi Kumuh √ - - √ - - - √ -
Kumuh 8. Status Kumuh Awal √ - - √ - - - √ -
9. Status Kumuh Akhir √ - - √ - - - √ -
Profil 10. Profil Kumuh Basis Indikator Bangunan √ - - √ - - √ -
Kumuh 11. Profil Kumuh Basis Indikator Jalan √ - - √ - - - √ -
12. Profil Kumuh Basis Indikator Drainase √ - - √ - - - √ -
13. Profil Kumuh Basis Indikator Air Bersih √ - - √ - - - √ -
14. Profil Kumuh Basis Indikator Air Limbah √ - - √ - - - √ -
15. Profil Kumuh Basis Indikator Persampahan √ - - √ - - - √ -
16. Profil Kumuh Basis Indikator Proteksi Kebakaran √ - - √ - - - √ -
Kegiatan 17. Realisasi BDI/BPM √ - - √ √ √ √ √ √
BDI/BPM 18. Investasi dan Kegiatan BDI/BPM √ - - √ √ √ √ √ √
19. Titik Kegiatan BDI/BPM √ √ √ √ √ √ √ √ √
Kegiatan 20. Realisasi Kegiatan Kolaborasi APBD II Kota √ - - - - - - √ -
Kolaborasi 21. Investasi dan Kegiatan Kolaborasi APBD II Kota √ - - - - - - √ -
APBD II 22. Titik Kegiatan Kolaborasi APBD II Kota √ √ √ - - - - √ -
Kegiatan 23. Realisasi CFW √ - - - - - - - √
CFW 24. Investasi dan Kegiatan CFW √ - - - - - - - √
25. Titik Kegiatan CFW √ √ √ - - - - - √
Kegiatan 26. Realisasi DFAT √ - - - - - - - √
DFAT 27. Investasi dan Kegiatan DFAT √ - - - - - - - √
28. Titik Kegiatan DFAT √ √ √ - - - - - √
Kegiatan 29. Delineasi Skala Kawasan √ - -
Skala 30. Delineasi Kumuh Skala Kawasan √ - -
Kawasan 31. Paket Kegiatan Skala Kawasan √ - - -
32. Output Kegiatan Skala Kawasan √ - -
33. Titik Kegiatan Skala Kawasan √ √ √

Halaman | 39
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

4.1.3 Standar Penyimpanan File


Keseluruhan dokumentasi kegiatan pemetaan spasial akan disimpan dalam sebuah folder
kerja. Ketentuan penamaan folder:
1. Shapefile yang berisi informasi dasar disimpan dalam satu folder tersendiri dengan
nama 01_DATA_DASAR.
2. Shapefile yang berisi informasi tematik disimpan dalam satu folder tersendiri dengan
nama 02_DATA_TEMATIK.
3. File yang berisi informasi project (.mxd) dan hasil export (.jpg) disimpan dalam satu
folder tersendiri dengan nama 03_ALBUM_PETA.
4. File data SIM yang digunakan sebagai atribut data spasial disimpan dalam satu folder
tersendiri dengan nama 04_DATA_SIM.
5. File citra satelit yang digunakan disimpan dalam satu folder tersendiri dengan nama
05_CITRA_SATELIT.
6. Shapefile yang berisi informasi tematik Skala Kawasan disimpan dalam folder tersendiri
dengan nama 06_SKALA_KAWASAN.
7. Shapefile dan album peta yang mendukung kegiatan lain disimpan dalam folder
tersendiri dengan nama 07_DUKUNGAN GIS.
8. File tambahan yang berisi bahan paparan serah terima data, paparan
koordinasi/laporan, dokumentasi (foto, notulensi, daftar hadir), Berita Acara, dan
catatan lain dibuat dalam folder tersendiri dengan nama 09_DOKUMENTASI.
9. File dari point 1 hingga 7 disimpan dalam satu folder sesuai dengan id/kode
kota/kabupaten (id/kode disesuaikan dengan data SIM) + nama kota/kabupaten,
kemudian bersama dengan kota/kabupaten lain dalam satu provinsi disimpan dalam
satu folder sesuai dengan kode provinsi (disesuaikan dengan data SIM) + nama
provinsi.

Halaman | 40
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

Contoh folder :

Halaman | 41
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

Gambar 4.1 Contoh Folder Penyimpanan

Halaman | 42
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

4.1.4 Standar Penamaan File


A. Penamaan file untuk Data Dasar
Tabel 4.2 Penamaan File untuk Data Dasar
No. Jenis Informasi Nama File Tipe Data Keterangan
1. Batas Administrasi Garis_Pantai_LN Garis/Line *)jika ada
Batas_Administrasi_LN Garis/Line
Batas_Administrasi_AR Poligon/Area
2. Transportasi Jalan_LN Garis/Line
Rel_KeretaApi_LN Garis/Line *)jika ada
3. Perairan Sungai_LN Garis/Line
Sungai_AR Poligon/Area
Perairan_Lainnya_AR Poligon/Area *)jika ada
4. Bangunan Bangunan_AR Poligon/Area
5. Penggunaan_Lahan Penggunaan_Lahan_AR Poligon/Area
6. Toponimi Toponimi_PT Titik/Point

Halaman | 43
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

B. Penamaan file untuk Data Tematik


Tabel 4.3 Penamaan File untuk Data Tematik
No. Jenis Informasi Nama File Tipe Data Sumber
Data Atribut
1. Delineasi Kumuh Delineasi_Kumuh_2016_AR Poligon/Area SIM
*)memuat data status kumuh Delineasi_Kumuh_2020_AR Poligon/Area SIM
awal dan akhir
2. Profil Kumuh Profil_Kumuh_Basis_2016_AR Poligon/Area SIM
Profil_Kumuh_Basis_2020_AR Poligon/Area SIM
3. Realisasi BDI/BPM Realisasi_BDI_BPM_xxxx_AR Poligon/Area SIM
Investasi dan Kegiatan BDI/BPM Investasi_Kegiatan_BDI_BPM_xxxx_AR Poligon/Area SIM
Titik Kegiatan BDI/BPM Titik_Kegiatan_BDI_BPM_xxxx_PT Titik/Point SIM, Survei
Titik_Kegiatan_BDI_BPM_xxxx_LN Garis/Line SIM, Survei
Titik_Kegiatan_BDI_BPM_xxxx_AR Poligon/Area SIM, Survei
4. Realisasi Kolaborasi 2020 Realisasi_Kolaborasi_2020_AR Poligon/Area SIM
Investasi dan Kegiatan Investasi_Kegiatan_Kolaborasi_2020_AR Poligon/Area SIM
Kolaborasi 2020
Titik Kegiatan Titik_Kegiatan_Kolaborasi_2020_PT Titik/Point SIM, Survei
Kolaborasi 2020 Titik_Kegiatan_Kolaborasi_2020_LN Garis/Line SIM, Survei
Titik_Kegiatan_Kolaborasi_2020_AR Poligon/Area SIM, Survei
5. Realisasi CFW Realisasi_CFW_2021_AR Poligon/Area SIM
Investasi dan Kegiatan CFW Investasi_Kegiatan_CFW_2021_AR Poligon/Area SIM
Titik Kegiatan CFW Titik_Kegiatan_CFW_2021_PT Titik/Point SIM, Survei
Titik_Kegiatan_CFW_2021_LN Garis/Line SIM, Survei
Titik_Kegiatan_CFW_2021_AR Poligon/Area SIM, Survei
6. Realisasi DFAT Realisasi_DFAT_2021_AR Poligon/Area SIM
Investasi dan Kegiatan DFAT Investasi_Kegiatan_DFAT_2021_AR Poligon/Area SIM
Titik Kegiatan CFW Titik_Kegiatan_DFAT_2021_PT Titik/Point SIM, Survei
Titik_Kegiatan_DFAT_2021_LN Garis/Line SIM, Survei
Titik_Kegiatan_DFAT_2021_AR Poligon/Area SIM, Survei
7. Delineasi Skala Kawasan Delineasi_Kawasan_AR Poligon/Area SIM
Delineasi Kumuh Skala Kawasan Delineasi_Kumuh_Kawasan_AR Poligon/Area SIM
Paket Kegiatan Skala Kawasan Paket_Kegiatan_Kawasan_AR Poligon/Area SIM
Output Kegiatan Skala Kawasan Output_Kegiatan_Kawasan_AR Poligon/Area SIM
Titik Kegiatan Skala Kawasan Titik_Kegiatan_Kawasan_2020_PT Titik/Point SIM, Survei
Titik_Kegiatan_Kawasan_2020_LN Garis/Line SIM, Survei
Titik_Kegiatan_Kawasan_2020_AR Poligon/Area SIM, Survei
Catatan :
xxxx : diisi dengan tahun sesuai data yang ditampilkan (2017 – 2021)

Halaman | 44
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

C. Penamaan file untuk Album Peta


Penamaan file untuk Album Peta tersaji dalam Tabel 4.4 berikut.
Tabel 4.4 Penamaan File untuk Album Peta
No. Nama Format : .mxd Format : .jpg
1 Peta Administrasi √ √
2 Peta Delineasi Kumuh 2016 √ √
3 Peta Status Kumuh Awal 2016 √ √
4 Peta Status Kumuh Akhir 2019 √ √
5 Peta Delienasi Kumuh 2020 √ √
6 Peta Status Kumuh Awal 2020 √ √
7 Peta Status Kumuh Akhir 2021 √ √
8 Peta Profil Kumuh Basis xxxx Kelurahan YYYY Indikator Bangunan √ √
9 Peta Profil Kumuh Basis xxxx Kelurahan YYYY Indikator Jalan √ √
10 Peta Profil Kumuh Basis xxxx Kelurahan YYYY Indikator Drainase √ √
11 Peta Profil Kumuh Basis xxxx Kelurahan YYYY Indikator Air Bersih √ √
12 Peta Profil Kumuh Basis xxxx Kelurahan YYYY Indikator Air Limbah √ √
13 Peta Profil Kumuh Basis xxxx Kelurahan YYYY Indikator Persampahan √ √
14 Peta Profil Kumuh Basis xxxx Kelurahan YYYY Indikator Proteksi Kebakaran √ √
15 Peta Realisasi BDI/BPM XXXX √ √
16 Peta Investasi dan Kegiatan BDI/BPM XXXX √ √
17 Peta Titik Kegiatan BDI/BPM XXXX √ √
18 Peta Realisasi CFW 2021 √ √
19 Peta Investasi dan Kegiatan CFW 2021 √ √
20 Peta Titik Kegiatan CFW 2021 √ √
21 Peta Realisasi DFAT 2021 √ √
22 Peta Investasi dan Kegiatan DFAT 2021 √ √
23 Peta Titik Kegiatan DFAT 2021 √ √
24 Peta Realisasi Kolaborasi 2020 √ √
25 Peta Investasi dan Kegiatan Kolaborasi 2020 √ √
26 Peta Titik Kegiatan Kolaborasi 2020 √ √
27 Peta Delineasi Skala Kawasan √ √
28 Peta Paket Kegiatan Skala Kawasan √ √
29 Peta Output Kegiatan Skala Kawasan √ √
30 Peta Titik Kegiatan Skala Kawasan √ √
Catatan :
XXXX : diisi dengan tahun sesuai data yang ditampilkan
YYYY : diisi nama kelurahan

Keterangan:
- MXD: merupakan format penyimpanan project software ArcGIS. MXD dapat berisi 1 atau
lebih shapefile (layer) yang disusun sedemikian rupa sehingga menjadi informasi yang
representatif.

Halaman | 45
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

- JPG: merupakan format penyimpanan hasil export file .mxd setelah proses layout selesai,
hasilnya disebut sebagai peta. Nama file menyesuaikan dengan informasi peta.

D. Penamaan file untuk data SIM KOTAKU


Tabel 4.5 Penamaan File untuk Data SIM KOTAKU
No. Informasi Nama Format
1. Pengurangan Kumuh SIM_Pengurangan Kumuh_(tanggal unduh) .xls
Contoh: SIM_Pengurangan Kumuh_12042020
2. Profil Kumuh SIM_Profil Kumuh_(tanggal unduh) .xls
Contoh: SIM_Profil Kumuh_12042020
3. Realisasi BDI/BPM SIM_Realisasi BDI_BPM (tahun)_(tanggal unduh) .xls
Contoh: SIM_Realisasi BDI_BPM 2019_12042020
4. Investasi dan Kegiatan SIM_Investasi dan Kegiatan BDI_BPM (tahun)_(tanggal unduh) .xls
BDI/BPM Contoh: SIM_Investasi dan Kegiatan BDI_BPM 2019_12042020
5. Kegiatan Infrastruktur SIM_Kegiatan Infrastruktur BDI_BPM (tahun)_(tanggal unduh) .xls
BDI/BPM Contoh: SIM_Kegiatan Infrastruktur BDI_BPM 2019_12042020
6. Realisasi CFW SIM_Realisasi CFW 2021_(tanggal unduh) .xls
Contoh: SIM_Realisasi CFW 2021_15122021
7. Investasi dan Kegiatan SIM_Investasi dan Kegiatan CFW 2021_(tanggal unduh) .xls
CFW Contoh: SIM_Investasi dan Kegiatan CFW 2021_15122021
8. Kegiatan Infrastruktur SIM_Kegiatan Infrastruktur CFW 2021_(tanggal unduh) .xls
CFW Contoh: SIM_Kegiatan Infrastruktur CFW 2021_15122021
9. Realisasi DFAT SIM_Realisasi DFAT 2021_(tanggal unduh) .xls
Contoh: SIM_Realisasi DFAT 2021_15122021
10. Investasi dan Kegiatan SIM_Investasi dan Kegiatan DFAT 2021_(tanggal unduh) .xls
DFAT Contoh: SIM_Investasi dan Kegiatan DFAT 2021_15122021
11. Kegiatan Infrastruktur SIM_Kegiatan Infrastruktur DFAT 2021_(tanggal unduh) .xls
DFAT Contoh: SIM_Kegiatan Infrastruktur DFAT 2021_15122021
12. Realisasi Kolaborasi SIM_Realisasi Kolaborasi APBD II 2020_(tanggal unduh) .xls
Contoh: SIM_Realisasi Kolaborasi APBD II 2020_12042021
13. Investasi dan Kegiatan SIM_Investasi dan Kegiatan Kolaborasi APBD II 2020_(tanggal unduh) .xls
Kolaborasi Contoh: SIM_Investasi dan Kegiatan Kolaborasi APBD II 2020_12042021
14. Kegiatan Infrastruktur SIM_Kegiatan Infrastruktur kolaborasi APBD II 2020_(tanggal unduh) .xls
Kolaborasi Contoh: SIM_Kegiatan Infrastruktur kolaborasi APBD II 2020_12042021
15. Paket Kegiatan Skala SIM_Paket Kegiatan Skala Kawasan_(tanggal unduh) .xls
Kawasan Contoh: SIM_Paket Kegiatan Skala Kawasan_15122021
16. Output Kegiatan Skala SIM_Output Skala Kawasan_(tanggal unduh) .xls
Kawasan Contoh: SIM_Output Skala Kawasan_15122021

Halaman | 46
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

E. Penamaan file untuk Citra Satelit


File citra satelit ditulis sesuai dengan nama citra, cakupan wilayah, beserta tahun perekaman.

F. Dokumentasi Kegiatan
Dokumentasi kegiatan ditulis sesuai dengan isinya, sertakan tanggal, bulan, dan tahun
kegiatan tersebut dilakukan.

4.2 KETENTUAN TEKNIS


4.2.1 Software
Software yang digunakan untuk mengolah data hingga menyajikan informasi spasial dalam
bentuk peta adalah software ArcGIS atau Q-GIS.

4.2.2 Sistem Referensi Geometri


Georeferensi yang digunakan sebagai aspek keterpaduan pemetaan dasar (basemap)
adalah World Geodetic System (WGS) 1984. Sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada,
penentuan proyeksi didasarkan pada standarisasi yang telah dilakukan oleh BIG selaku lembaga
yang mengatur kebijakan Data Informasi Geospasial (DIG).

4.2.3 Proyeksi
Secara sederhana, proyeksi adalah sistem yang digunakan untuk merepresentasikan bumi
yang berbentuk bulat ke bidang datar. Pemilihan sistem proyeksi yang tepat akan meminimalkan
distorsi atau pergeseran objek di permukaan bumi. Proyeksi yang umum digunakan di wilayah
sekitar garis equator/garis khatulistiwa (termasuk di Indonesia) adalah sistem proyeksi UTM
(Universal Transverse Mercator). Sistem proyeksi ini adalah memotong bola bumi secara membujur
dari utara ke selatan yang disebut sebagai garis bujur/meridian, dan memotong secara melintang
yang disebut sebagai garis lintang. Sistem proyeksi UTM membagi zona pada setiap jarak 60 bujur
dan 80 lintang, sehingga terdapat 60 zone di seluruh dunia. Jarak ini ditetapkan dengan
pertimbangan bahwa pada jarak tersebut area masih memiliki jarak yang homogen.

Halaman | 47
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

47N 48N 49N 50N 51N 52N 53N

47S 48S 49S 50S 51S 52S 53S 54S

Gambar 4.1 Zonasi Proyeksi UTM

Ketentuan dan kesepakatan yang digunakan dalam menentukan proyeksi, antara lain:
1. Sistem proyeksi yang digunakan adalah Universal Transverse Mercator (UTM), dimana proyeksi
dengan pembagian zona grid mengacu pada spheroid yang telah dispesifikasikan dalam SRGI
(Sistem Referensi Geospasial Indonesia) Tahun 2013.
2. Apabila dalam suatu wilayah sistem UTM terletak pada dua zona UTM yang berdampingan,
maka proyeksi koordinat geografis dan zona UTM yang digunakan adalah yang dominan.
3. Apabila dalam suatu wilayah sistem UTM terletak pada lebih dari dua zona UTM, maka seluruh
koordinat ditransformasikan ke dalam sistem koordinat geografis.
4. Apabila dalam peta masukan belum memenuhi ketentuan tersebut, maka wajib melakukan
georeferensi dan transformasi.

4.2.4 Sistem Koordinat


Koordinat dalam pemetaan merupakan parameter penting dalam menyajikan informasi
spasial. Koordinat terdiri dari 2 komponen yaitu (X,Y) yang menunjukkan lokasi suatu objek
berdasarkan posisi acuan yang sudah ditetapkan. Titik X menunjukkan posisi menurut garis lintang
bumi (longitude), sedangkan titik Y menunjukkan posisi menurut garis bujur bumi (latitude).
Sistem koordinat yang sering digunakan dalam SIG adalah sistem koordinat geografi dan sistem

Halaman | 48
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

koordinat UTM. Sistem koordinat geografi memiliki satuan decimal degree (degree, minute,
second atau degree, minute, decimal), sedangkan Sistem koordinat UTM memiliki satuan meter
utara/meter timur (mU/mT).

4.2.5 Atribut Database


A. Informasi Dasar
Database mengenai informasi dasar merujuk pada data yang dikeluarkan oleh pemerintah
daerah yang tertuang dalam dokumen RTRW maupun Peta Rupa Bumi Indonesia.
1. Batas Administrasi
Batas administrasi yang sudah disahkan melalui Permendagri disebut sebagai
batas definitif, sedangkan batas yang belum disahkan dalam Permendagri disebut sebagai
batas indikatif. Batas definitif pada peta tidak dapat diubah lagi vektornya.
Tabel 4.6 Ketentuan Pengisian Atribut Batas Administrasi
No. Tipe Data Nama File Field/Atribut Isi Field
1. Garis/Line Batas_Administrasi_LN Keterangan “Batas Kabupaten”
“Batas Kecamatan”
“Batas Kelurahan”
Status “Definitif”
“Indikatif”
Sumber Informasi sumber perolehan data
2. Poligon/Area Batas_Administrasi_AR Provinsi Nama Provinsi
Kode_Prov Kode Provinsi
Kab_Kota Nama Kota/Kabupaten
*)Kabupaten : langsung nama
*)Kota : menggunakan ‘Kota’
Kode_Kab Kode Kota/Kabupaten
Kecamatan Nama Kecamatan
Kode_Kec Kode Kecamatan
Kelurahan Nama Kelurahan
Kode_Kel Kode Kelurahan
3. Garis/Line Garis_Pantai_LN Keterangan “Garis Pantai”
Sumber Informasi sumber perolehan data

Halaman | 49
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

2. Jaringan Jalan (Transportasi)


Jaringan jalan sebagai salah satu indikator aksesibilitas merupakan hal yang
penting bagi kebutuhan perencanaan dan monitoring.
Tabel 4.7 Ketentuan Pengisian Atribut Transportasi (Jaringan Jalan)
No. Tipe Data Nama File Field/Atribut Isi Field
1. Garis/Line Jalan_LN Fungsi “Arteri”
“Kolektor”
“Lokal”
“Lingkungan”
Sumber Informasi sumber perolehan data
2. Garis/Line Rel_KeretaApi_LN Keterangan “Rel Kereta Api”
Sumber Informasi sumber perolehan data

3. Perairan
Unsur perairan merupakan tubuh air yang ada di permukaan bumi. Perairan terdiri
dari sungai, danau, waduk, bendungan, embung, dan lain sebagainya.
Tabel 4.8 Ketentuan Pengisian Atribut Perairan
No. Tipe Data Nama File Field/Atribut Isi Field
1. Garis/Line Sungai_LN Nama Nama sungai jika ada
Sumber Informasi sumber perolehan data
2. Poligon/Area Sungai_AR Nama Nama sungai jika ada
Sumber Informasi sumber perolehan data
3. Poligon/Area Perairan_Lainnya_AR Keterangan “Danau”
“Waduk”
“Bendungan”
“Saluran Air”
*)bisa ditambahkan jenis perairan
lainnya
Nama Nama danau/waduk/
bendungan jika ada
Sumber Informasi sumber perolehan data

4. Bangunan
Bangunan dapat menunjukkan informasi kepadatan, tata letak, pola dan
persebarannya, sekaligus asosiasi dengan suatu wilayah. Data bangunan merupakan hal
yang penting bagi kebutuhan perencanaan dan monitoring, pergerakan yang dinamis
dapat dilihat dari pergerakan jumlah bangunan. Data bangunan disesuaikan dengan

Halaman | 50
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

ketersediaan data rujukan. Apabila sudah tersedia bisa digunakan apabila belum ada tidak
perlu dilakukan digitasi interpretasi bangunan.
Tabel 4.9 Ketentuan Pengisian Atribut Bangunan
No. Tipe Data Nama File Field/Atribut Isi Field
1. Poligon/Area Bangunan_AR Keterangan “Bangunan”
Sumber Informasi sumber perolehan data

5. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan adalah penutup lahan yang sudah dimanfaatkan oleh manusia.
Contoh: permukiman, hutan, sawah, dan lain sebagainya. Data penggunaan lahan ini
disesuaikan dengan ketersediaan data rujukan. Apabila sudah tersedia bisa digunakan
apabila belum ada tidak perlu dilakukan digitasi interpretasi penggunaan lahan.
Tabel 4.10 Ketentuan Pengisian Atribut Penggunaan Lahan
No. Tipe Data Nama File Field/Atribut Isi Field
1. Poligon/Area Penggunaan_Lahan_AR Keterangan Jenis penggunaan lahan
Sumber Informasi sumber perolehan data

6. Toponimi
Toponimi merupakan asal usul penamaan dari nama tempat, wilayah, atau suatu
bagian lain dari permukaan bumi, termasuk unsur alam (sungai, pulau, laut, teluk, gunung,
dan lain sebagainya) dan unsur buatan (kota, gedung, jalan, jembatan, kabupaten, dan lain
sebagainya). Tipe data untuk toponimi yang disajikan adalah titik/point.
Tabel 4.11 Ketentuan Pengisian Atribut Toponimi
No. Tipe Data Nama File Field/Atribut Isi Field
1. Titik/Point Toponimi_PT Keterangan “Kantor Pemerintahan”
“Unsur Alam”
dan seterusnya
Nama “Kantor Provinsi”
“Kantor Bupati”
“Kantor Kecamatan”
“Kantor Kelurahan/Desa”
dan seterusnya
Sumber Informasi sumber perolehan data

Halaman | 51
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

B. Informasi Tematik
1. Delineasi Kumuh
Delineasi kumuh merupakan vektor poligon yang menyajikan informasi persebaran
kawasan kumuh permukiman di suatu kabupaten/kota. Delineasi kumuh memiliki unit
terkecil basis (RT/RW/Lingkungan/Dusun). Hasil penggabungan dengan data SIM
pengurangan kumuh menyajikan data dan informasi mengenai skor kumuh, luas kumuh,
dan status kumuh, pada 2 periode waktu yang berbeda, yaitu kondisi awal sesuai
pendataan numerik baseline, dan kondisi akhir sesuai dengan perhitungan pengurangan
kumuh setelah adanya intervensi kegiatan.
Tabel 4.12 Ketentuan Pengisian Atribut Delineasi Kumuh
No. Tipe Data Nama File Field/Atribut Isi Field
1. Poligon/Area Delineasi_Kumuh_2016_AR Provinsi Nama Provinsi
Delineasi_Kumuh_2020_AR Kode_Prov Kode Provinsi
Kab_Kota Nama Kabupaten/Kota
*)Kabupaten : langsung nama
*)Kota : menggunakan ‘Kota’
Kode_Kab Kode Kabupaten/Kota
Kecamatan Nama Kecamatan
Kode_Kec Kode Kecamatan
Kelurahan Nama Kelurahan
Kode_Kel Kode Kelurahan
Basis Kode Kel-RT-RW
skor_awal Sesuai dengan data SIM
luas_awal Sesuai dengan data SIM
kum_awal Sesuai dengan data SIM
skor_akhir Sesuai dengan data SIM
luas_akhir Sesuai dengan data SIM
kum_akhir Sesuai dengan data SIM
p_kumuh Sesuai dengan data SIM
Sumber “Data SIM KOTAKU,
download pada_tanggal”
SK Sesuai SK (sama persis titik
komanya).
: data yang berasal dari Data SIM KOTAKU

Halaman | 52
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

2. Profil Kumuh Basis


Profil kumuh basis menggabungkan informasi antara delineasi kumuh dengan data
numerik profil kumuh basis (kondisi awal) yang bersumber dari data SIM KOTAKU (kode p
atau persentase) berdasarkan 7 indikator dan 19/16 kriteria.
Tabel 4.13 Ketentuan Pengisian Atribut Profil Kumuh Basis
No. Tipe Data Nama File Field/Atribut Isi Field
1. Poligon/Area Profil_Kumuh_Basis_2016_AR Provinsi Nama Provinsi
Profil_Kumuh_Basis_2020_AR Kode_Prov Kode Provinsi
Kab_Kota Nama Kabupaten/Kota
*)Kabupaten : langsung nama
*)Kota : menggunakan ‘Kota’
Kode_Kab Kode Kabupaten/Kota
Kecamatan Nama Kecamatan
Kode_Kec Kode Kecamatan
Kelurahan Nama Kelurahan
Kode_Kel Kode Kelurahan
Basis Kode Kel-RT-RW
k1_a_p Sesuai dengan data SIM
k1_b_p Sesuai dengan data SIM
k1_c_p Sesuai dengan data SIM
k1_p Sesuai dengan data SIM
k2_a_p Sesuai dengan data SIM
k2_b_p Sesuai dengan data SIM
k2_p Sesuai dengan data SIM
dan seterusnya sesuai Data SIM
k1_a Sesuai Ketentuan Kelas
k1_b Sesuai Ketentuan Kelas
k1_c Sesuai Ketentuan Kelas
Bangunan Sesuai Ketentuan Kelas
dilanjutkan di Lampiran 2
Sumber “Data SIM KOTAKU,
download pada_tanggal”
: data yang berasal dari Data SIM KOTAKU

Halaman | 53
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

3. Realisasi BDI/BPM, CFW, DFAT, Kolaborasi


Realisasi menggabungkan antara vektor batas administrasi (satuan
kelurahan/desa) dengan data SIM Realisasi (kegiatan BDI/BPM, CFW, DFAT, Kolaborasi)
per kelurahan/desa. Realisasi BDI/BPM menyajikan data dari Tahun 2017 – 2021, Realisasi
CFW dan DFAT menyajikan data pada Tahun 2021, dan Kolaborasi (APBD II Kota)
menyajikan data pada Tahun 2020.
Tabel 4.14 Ketentuan Pengisian Atribut Realisasi
No. Tipe Data Nama File Field/Atribut Isi Field
1. Poligon/area  Realisasi_BDI_BPM_2017_AR Provinsi Nama Provinsi
 Realisasi_BDI_BPM_2018_AR Kode_Prov Kode Provinsi
 Realisasi_BDI_BPM_2019_AR Kab_Kota Nama Kabupaten/Kota
 Realisasi_BDI_BPM_2020_AR *)Kabupaten : langsung nama
 Realisasi_BDI_BPM_2021_AR *)Kota : menggunakan ‘Kota’
 Realisasi_CFW_2021_AR Kode_Kab Kode Kabupaten/Kota
 Realisasi_DFAT_2021_AR Kecamatan Nama Kecamatan
 Realisasi_Kolaborasi_2020_AR Kode_Kec Kode Kecamatan
Kelurahan Nama Kelurahan
Kode_Kel Kode Kelurahan
Pagu_BPM Sesuai dengan data SIM
Cair_BKM Sesuai dengan data SIM
Cair_KSM Sesuai dengan data SIM
ManfaatKSM Sesuai dengan data SIM
ManfaatBOP Sesuai dengan data SIM
P_Fisik Sesuai dengan data SIM
Keterangan Progres Fisik Berjalan 100%
Sumber “Data SIM KOTAKU,
download pada_tanggal”
: data yang berasal dari Data SIM KOTAKU

Halaman | 54
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

4. Investasi dan Kegiatan BDI/BPM, CFW, DFAT, Kolaborasi


Investasi dan Kegiatan menggabungkan antara vektor batas administrasi (satuan
kelurahan/desa) dengan data SIM Investasi dan Kegiatan (kegiatan BDI/BPM, CFW, dan
DFAT) per kelurahan/desa. Sebelum digabungkan, data SIM Investasi dan Kegiatan diolah
terlebih dahulu menggunakan pivot table (.xls) dengan tujuan untuk menyederhanakan
dan mengambil data yang diperlukan. Data yang akan diinformasikan adalah jenis
kegiatan dan besaran dana yang diinvestasikan di setiap kelurahan/desa. Realisasi
BDI/BPM menyajikan data dari Tahun 2017 – 2021, Realisasi CFW dan DFAT menyajikan
data pada Tahun 2021, dan Kolaborasi (APBD II Kota) menyajikan data pada Tahun 2020.
Tabel 4.15 Ketentuan Pengisian Atribut Investasi dan Kegiatan
No. Tipe Data Nama File Field/Atribut Isi Field
1. Poligon/Area  Investasi_Kegiatan_BDI_BPM_2017_AR Provinsi Nama Provinsi
 Investasi_Kegiatan_BDI_BPM_2018_AR Kode_Prov Kode Provinsi
 Investasi_Kegiatan_BDI_BPM_2019_AR Kab_Kota Nama Kabupaten/Kota
 Investasi_Kegiatan_BDI_BPM_2020_AR *)Kabupaten : langsung nama
 Investasi_Kegiatan_BDI_BPM_2021_AR *)Kota : menggunakan ‘Kota’
 Investasi_Kegiatan_CFW_2021_AR Kode_Kab Kode Kabupaten/Kota
 Investasi_Kegiatan_DFAT_2021_AR Kecamatan Nama Kecamatan
 Investasi_Kegiatan_Kolaborasi_2020_AR Kode_Kec Kode Kecamatan
Kelurahan Nama Kelurahan
Kode_Kel Kode Kelurahan
AB_m Sesuai dengan data SIM
BDI_AB_m Sesuai dengan data SIM
AB_u Sesuai dengan data SIM
BDI_AB_u Sesuai dengan data SIM
T_BDI_AB Sesuai dengan data SIM
P_AB Olah Data
Jln_m Sesuai dengan data SIM
T_BDI_Jln Sesuai dengan data SIM
dilanjutkan di Lampiran 2
T_BDI Sesuai dengan data SIM
Kegiatan Olah Data
Sumber “Data SIM KOTAKU,
download pada_tanggal”
: data yang berasal dari Data SIM KOTAKU
*)pada isi field, BDI disesuaikan dengan kegiatannya
Contoh : BDI_AB_m
CFW_AB_m
DFAT_AB_m

Halaman | 55
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

5. Titik Kegiatan BDI/BPM, CFW, DFAT, Kolaborasi


Titik kegiatan menunjukkan persebaran intervensi kegiatan infrastruktur dalam
kurun waktu 2017 – 2021 yang bersumber dari data SIM Realisasi Kegiatan. Titik kegiatan
yang dipetakan menyesuaikan dengan satuannya yang apabila diterjemahkan dalam
vektor memiliki tipe data titik (satuan unit), garis (satuan meter), dan area (satuan m2).
Volume kegiatan yang dipetakan menyesuaikan antara data SIM dengan kondisi riil di
lapangan.
Tabel 4.16 Ketentuan Pengisian Atribut Titik Kegiatan
No. Tipe Data Nama File Field/Atribut Isi Field
1. Titik/Point Titik_Kegiatan_BDI_BPM_xxxx_PT Provinsi Nama Provinsi
Titik_Kegiatan_BDI_BPM_xxxx_LN Kode_Prov Kode Provinsi
Titik_Kegiatan_BDI_BPM_xxxx_AR Kab_Kota Nama Kabupaten/Kota
*) xxxx : diisi dengan tahun *)Kabupaten : langsung nama
sesuai data yang ditampilkan *)Kota : menggunakan ‘Kota’
Kode_Kab Kode Kabupaten/Kota
Titik_Kegiatan_CFW_2021_PT Kecamatan Nama Kecamatan
Titik_Kegiatan_CFW_2021_LN Kode_Kec Kode Kecamatan
Titik_Kegiatan_CFW_2021_AR Kelurahan Nama Kelurahan
Kode_Kel Kode Kelurahan
Titik_Kegiatan_DFAT_2021_PT Nama_KSM Sesuai dengan data SIM
Titik_Kegiatan_ DFAT _2021_LN Kegiatan Sesuai dengan data SIM – Lapangan
Titik_Kegiatan_ DFAT _2021_AR
Volume Menyesuaikan
Satuan Menyesuaikan
Titik_Kegiatan_Kolaborasi_2020_PT
BDI Menyesuaikan
Titik_Kegiatan_ Kolaborasi_2020_LN
Progres Sesuai dengan data SIM
Titik_Kegiatan_ Kolaborasi_2020_AR
X Koordinat X
Y Koordinat Y
Sumber “Data SIM KOTAKU, download
pada_tanggal”
: data yang berasal dari Data SIM KOTAKU

6. Delineasi Skala Kawasan

Delineasi Skala Kawasan merupakan vektor poligon yang menyajikan informasi


perencanaan skala kawasan untuk penanganan kumuh di suatu kota/kabupaten. Delineasi
Skala Kawasan bersumber pada dokumen RP2KPKP (Rencana Pencegahan dan
Peningkatan Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan) dan Paparan Perencanaan Skala
Kawasan.

Halaman | 56
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

Tabel 4.17 Ketentuan Pengisian Atribut Delineasi Skala Kawasan


No. Tipe Data Nama File Field/Atribut Isi Field
1. Poligon/Area Delineasi_Skala_Kawasan_AR Provinsi Nama Provinsi
Kode_Prov Kode Provinsi
Kab_Kota Nama Kabupaten/Kota
*)Kabupaten : langsung nama
*)Kota : menggunakan ‘Kota’
Kode_Kab Kode Kabupaten/Kota
Kawasan Nama Kawasan
Tipologi Tipologi Kawasan
Luas Luas Kawasan Kumuh
Sumber Sesuai nama dokumennya

7. Delineasi Kumuh Skala Kawasan


Delineasi kumuh skala kawasan merupakan vektor poligon yang menyajikan
informasi persebaran kawasan kumuh permukiman yang masuk ke dalam delineasi
perencanaan skala kawasan. Delineasi kumuh skala kawasan bersumber dari delineasi
kumuh yang disusun pada Tahun 2016, maupun penggabungan dengan delineasi kumuh
Tahun 2020.
Tabel 4.18 Ketentuan Pengisian Atribut Delineasi Kumuh Skala Kawasan
No. Tipe Data Nama File Field/Atribut Isi Field
1. Poligon/Area Delineasi_Kumuh_Kawasan_AR Provinsi Nama Provinsi
Kode_Prov Kode Provinsi
Kab_Kota Nama Kabupaten/Kota
*)Kabupaten : langsung nama
*)Kota : menggunakan ‘Kota’
Kode_Kab Kode Kabupaten/Kota
Kecamatan Nama Kecamatan
Kode_Kec Kode Kecamatan
Kelurahan Nama Kelurahan
Kode_Kel Kode Kelurahan
Basis Kode Kel-RT-RW
Luas Sesuai dengan data SIM
Sumber “Data SIM KOTAKU,
download pada_tanggal”
SK Sesuai SK (sama persis titik
komanya).
: data yang berasal dari Data SIM KOTAKU

Halaman | 57
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

8. Paket Kegiatan Skala Kawasan


Paket Kegiatan Skala Kawasan menggabungkan antara vektor delineasi skala
kawasan dengan data SIM Paket Kegiatan Skala Kawasan.
Tabel 4.19 Ketentuan Pengisian Atribut Paket Kegiatan Skala Kawasan
No. Tipe Data Nama File Field/Atribut Isi Field
1. Poligon/Area Paket_Kegiatan_Kawasan_AR Provinsi Nama Provinsi
Kode_Prov Kode Provinsi
Kab_Kota Nama Kabupaten/Kota
*)Kabupaten : langsung nama
*)Kota : menggunakan ‘Kota’
Kode_Kab Kode Kabupaten/Kota
Kawasan Nama Kawasan
Kontraktor Nama Kontraktor
No_Kontrak Nomor Kontrak
N_Kontrak Nilai Kontrak
T_Awal Tanggal Mulai Kontrak
T_Akhir Tanggal Akhir Kontrak
Sumber “Data SIM KOTAKU, download
pada_tanggal”

Halaman | 58
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

9. Output Kegiatan Skala Kawasan


Output Kegiatan Skala Kawasan menggabungkan antara vektor delineasi skala
kawasan dengan data SIM Output Kegiatan Skala Kawasan. Sebelum digabungkan, data
SIM Output Kegiatan Skala Kawasan diolah terlebih dahulu menggunakan pivot table
(.xls) dengan tujuan untuk menyederhanakan dan mengambil data yang diperlukan. Data
yang akan diinformasikan adalah jenis kegiatan dan besaran dana yang diinvestasikan di
setiap delineasi skala kawasan.
Tabel 4.20 Ketentuan Pengisian Atribut Output Kegiatan Skala Kawasan
No. Tipe Data Nama File Field/Atribut Isi Field
1. Poligon/Area Output_Kegiatan_Kawasan_AR Provinsi Nama Provinsi
Kode_Prov Kode Provinsi
Kab_Kota Nama Kabupaten/Kota
*)Kabupaten : langsung nama
*)Kota : menggunakan ‘Kota’
Kode_Kab Kode Kabupaten/Kota
Kawasan Nama Kawasan
Tahun Tahun Kegiatan
AB_m Sesuai dengan data SIM
K_AB_m Sesuai dengan data SIM
AB_u Sesuai dengan data SIM
SK_AB_u Sesuai dengan data SIM
T_SK_AB Sesuai dengan data SIM
P_AB Olah Data
Jln_m Sesuai dengan data SIM
T_SK_Jln Sesuai dengan data SIM
dilanjutkan di Lampiran 2
T_SK Sesuai dengan data SIM
Kegiatan Olah Data
Sumber “Data SIM KOTAKU,
download pada_tanggal”
: data yang berasal dari Data SIM KOTAKU

Halaman | 59
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

10. Titik Kegiatan Skala Kawasan


Titik kegiatan skala kawasan menunjukkan persebaran intervensi kegiatan
infrastruktur skala kawasan. Titik kegiatan yang dipetakan menyesuaikan dengan
satuannya yang apabila diterjemahkan dalam vektor memiliki tipe data titik (satuan unit),
garis (satuan meter), dan area (satuan m2). Volume kegiatan yang dipetakan menyesuaikan
antara data SIM dengan kondisi riil di lapangan.
Tabel 4.21 Ketentuan Pengisian Atribut Titik Kegiatan Skala Kawasan
No. Tipe Data Nama File Field/Atribut Isi Field
1. Titik/Point Titik_Kegiatan_ Kawasan_PT Provinsi Nama Provinsi
Titik_Kegiatan_ Kawasan_LN Kode_Prov Kode Provinsi
Titik_Kegiatan_ Kawasan_AR Kab_Kota Nama Kota/Kabupaten
*)Kabupaten : langsung nama
*)Kota : menggunakan ‘Kota’
Kode_Kab Kode Kota/Kabupaten
Kawasan Nama Nama Kawasan
Tahun Tahun Kegiatan
Kegiatan Sesuai dengan data SIM – Lapangan
Sub_Keg Sesuai dengan data SIM – Lapangan
Volume Menyesuaikan
Satuan Menyesuaikan
Nilai Sesuai dengan data SIM
Progres Sesuai dengan data SIM
X Koordinat X
Y Koordinat Y
Sumber “Data SIM KOTAKU, download
pada_tanggal”
: data yang berasal dari Data SIM KOTAKU

4.2.6 Layout Peta


Penyajian informasi data spasial dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu melalui Desktop GIS
dan Web GIS. Desktop GIS adalah data spasial yang hanya dapat diakses oleh perseorangan
melalui desktop, sedangkan Web GIS memungkinkan orang lain mengakses data spasial melalui
media internet.

Halaman | 60
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

Layout peta merupakan teknik penyajian informasi spasial agar mudah dibaca dan
digunakan oleh pengguna. Spesifikasi penyajian peta mengacu pada RSNI (Rancangan Standar
Nasional Indonesia 2014). Fomat layout peta disajikan secara landscape dan portrait.

Keterangan :
1. Isi Peta 5. Proyeksi
2. Logo Instansi 6. Inset/Diagram Lokasi
3. Judul Peta 7. Legenda
4. Orientasi & Skala 8. Sumber & Riwayat Peta, Keterangan

Gambar 4.2 Format Layout Peta Landscape

Halaman | 61
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

Keterangan :
1. Isi Peta 5. Proyeksi
2. Logo Instansi 6. Inset/Diagram Lokasi
3. Judul Peta 7. Legenda
4. Orientasi & Skala 8. Sumber & Riwayat Peta, Keterangan

Gambar 4.3 Format Layout Peta Portrait

Halaman | 62
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

Keterangan layout peta:


1. Isi Peta
Isi peta merupakan gambar peta yang disajikan. Isi peta disajikan secara seamless dengan
skala menyesuaikan. Isi peta dilengkapi dengan grid geografi dan grid UTM.
2. Logo
Logo yang ditampilkan adalah logo dari instansi yang mengeluarkan peta, dalam hal ini
KOTAKU.
3. Judul Peta
Judul peta memuat dan menggambarkan isi peta.
4. Orientasi & Skala
Orientasi merupakan penunjuk arah utara dan biasa digambarkan dengan gambar arah mata
angin. Skala diinformasikan dengan 2 cara, yaitu dengan skala batang/skala bar dan dengan
skala angka.
5. Proyeksi
Proyeksi memberikan informasi sistem proyeksi yang digunakan, sistem grid, dan datum
horizontal (berdasarkan zona pembagian bumi).
6. Inset/diagram lokasi
Inset/diagram lokasi menunjukkan posisi peta terhadap wilayah yang lebih luas. Inset peta
digambarkan dengan kaidah kartografis yang memuat gratikul, toponimi wilayah dan
perairan, batas administrasi dan simbol lain yang menunjukkan lokasi.
7. Legenda
Legenda memberikan keterangan simbol-simbol dan unsur yang ada pada peta. Legenda
dikelompokkan dan diurutkan menurut tipe datanya, mulai dari simbol titik, simbol garis, dan
simbol area, serta diurutkan mulai dari informasi dasar hingga informasi tematik.
8. Sumber dan riwayat peta serta keterangan
Sumber memuat keterangan dari mana peta tersebut digambarkan, sementara riwayat
menuliskan proses yang dilakukan. Keterangan memuat informasi tambahan terkait peta.

Halaman | 63
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

Contoh sumber peta dan riwayat peta serta keterangan peta:

Gambar 4.4 Contoh Sumber Peta dan Riwayat Peta serta Keterangan

Contoh layout peta landscape :

Gambar 4.5 Contoh Layout Peta Landscape

Halaman | 64
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

Contoh layout peta portrait :

Gambar 4.6 Contoh Layout Peta Portrait

Halaman | 65
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

Spesifikasi layout peta:


1. Layout peta : A1
2. Page layout : landscape/portrait
3. Isi Peta : ukuran peta adalah seamless, skala menyesuaikan ukuran frame
4. Grid :
a. Axes : (-) Major Division Ticks : Symbol : RGB : 0, 0, 0
Display ticks : outside
Tick size : 5 pts
(-) Subdivision Ticks : Symbol : RGB : 110, 110, 110
Display ticks : outside
Tick size : 2 pts
b. Labels : (-) Font : Arial
(-) Size : 10
(-) Color : RGB : 0, 0, 0
(-) Label Offset : 25 pts
(-) Label Orientation : left, right
c. Lines : (-) Display Properties : Show as a grid of ticks
(-) Symbol :+
(-) Color : RGB : 0, 0, 0
(-) Size :8
d. Intervals : (-) Interval : (-) Units : meters
Interval : (1) diisi menyesuaikan dengan luas dan skala petanya
(2) ketentuan yang dipegang bahwa 1 sisi berisi 5-8 ticks
Satuan ditulis secara manual : bujur (mT), lintang (mU)

Halaman | 66
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

5. Graticule :
a. Axes : (-) Major Division Ticks : Symbol : RGB : 0, 112, 255 (width : 1.5)
Display ticks : outside
Tick size : 5 pts
(-) Subdivision Ticks : Symbol : RGB : 110, 110, 110 (width : 0.2)
Display ticks : outside
Tick size : 2 pts
b. Labels : (-) Format : Degrees Minutes Seconds
(-)Font : Arial
(-) Size : 10
(-) Color : RGB : 0, 112, 255
(-) Label Offset : 6 pts
(-) Label Orientation : left, right
c. Lines : (-) Display Properties : Show as a grid of lines
(-) Symbol : - (line)
(-) Color : RGB : 0, 197, 255
(-) Size : 0.2
d. Intervals : (-) Interval : (-) Units : meters
Interval : (1) diisi menyesuaikan dengan luas dan skala petanya
(2) ketentuan yang dipegang bahwa 1 sisi berisi 5-8 ticks
Satuan ditulis secara manual : bujur (BT), lintang (LU/LS)

6. Logo : logo yang digunakan adalah Logo KOTAKU

7. Judul Peta : Arial (14), hitam, Bold, Uppercase

Halaman | 67
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

8. Orientasi Arah Utara dan Skala


a. Skala
 Scale and unit : (-) Scale : Number of divisions :4
Number of subdivisions :2
(-) Units : Division Units : kilometers
Label Position : after bar
Label : km
 Format : (-) Text : Arial (10), hitam
(-) Style : Double Alternating Scale Bar
b. Skala angka : Arial (10), hitam

9. Proyeksi : Arial (10), hitam


Proyeksi : Universal Transverse Mercator
Sistem Grid : Grid Georgrafi dan Grid Universal Transverse Mercator
Datum Horizontal : WGS 1984 – Zone XXX (sesuai dengan zonanya)

10. Inset/diagram lokasi (DIAGRAM LOKASI): Arial Narrow (12), hitam, Bold, Uppercase
Graticule : yang perlu diedit
a. Axes : (-) Major Division Ticks : Symbol : RGB : 0, 92, 230 (width : 1)
Display ticks : outside
Tick size : 3 pts
(-) Subdivision Ticks : Symbol : RGB : 110, 110, 110 (width : 0.2)
Display ticks : outside
Tick size : 2 pts

Halaman | 68
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

b. Labels : (-) Format : Degrees Minutes Seconds


(-)Font : Arial Narrow
(-) Size :8
(-) Color : RGB : 0, 112, 255

(-) Label Offset : 5 pts


(-) Label Orientation : left, right
c. Lines : (-) Display Properties : Do not show lines or ticks
d. Intervals : (-) Interval : (-) Units : meters
Interval : (1) diisi menyesuaikan dengan luas dan skala petanya
(2) ketentuan yang dipegang bahwa 1 sisi berisi 2-4 ticks
Toponimi : Arial (6), hitam

11. Legenda
Judul legenda (KETERANGAN) : Arial(12), hitam, Bold, Uppercase
Legenda : Arial (10), hitam
Simbologi peta secara lengkap tersaji dalam Lampiran 3.

12. Sumber dan riwayat peta, serta keterangan : Arial (10), hitam

Halaman | 69
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

BAB V
WEB GIS

5.1 WEB GIS


Penyajian informasi data spasial dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu melalui Desktop GIS
dan Web GIS. Desktop GIS adalah data spasial yang hanya dapat diakses oleh perseorangan
melalui desktop, sedangkan Web GIS memungkinkan orang lain mengakses data spasial melalui
media internet. Web GIS merupakan salah satu aplikasi GIS atau pemetaan digital yang
memanfaatkan jaringan internet sebagai media komunikasi yang berfungsi untuk
mendistribusikan, mempublikasikan, mengintegrasikan, mengkomunikasikan, serta menyediakan
informasi dalam bentuk teks, peta digital, serta menjalankan fungsi-fungsi analisis dan query yang
terkait dengan GIS melalui jaringan internet (Prahasta, 2007).
Tampilan peta dan informasi secara online memudahkan berbagai pihak untuk mengakses
berbagai informasi yang diperlukan melalui Website. Visualisasi informasi dan kegiatan dengan
menggunakan GIS akan sangat membantu pemakai (user) dalam mencari informasi dengan
mengakses Web GIS. Web GIS mampu menyediakan informasi yang mudah diakses, cepat, tepat,
murah, dan mampu memantau kegiatan yang berbasis spasial.

5.2 WEB GIS KOTAKU


Arsitektur Web GIS yang ada di Dashboard sistem aplikasi SIM KOTAKU akan
menggunakan teknologi Client-Server Model 3-tier yang terdiri dari presentation layer,
application layer, dan database layer. Client-server adalah suatu bentuk arsitektur, dimana client
adalah perangkat yang menerima, menampilkan, dan menjalankan aplikasi (software komputer),
sedangkan server adalah perangkat yang menyediakan dan bertindak sebagai pengelola aplikasi,
data, dan keamanannya.
Dari sisi client (pemakai aplikasi), pada saat mengakses aplikasi secara online melalui
koneksi jaringan internet, publik cukup menggunakan browser saja. Browser adalah perangkat
lunak untuk menampilkan halaman web, sedangkan untuk bisnis proses, pengolahan, dan
penyimpanan database akan dilakukan oleh server.

Halaman | 70
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

Gambar 5.1 Arsitektur Sistem

Web GIS dalam program KOTAKU memberikan informasi dan monitoring tentang
kegiatan KOTAKU yang sudah dilakukan. Web GIS KOTAKU dapat diakses melalui website
KOTAKU www.kotaku.pu,go.id atau melalui link http://103.12.84.58/gis/peta/slum .

Gambar 5.2 Tampilan Dashboard Web GIS KOTAKU

Halaman | 71
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

Tampilan informasi spasial tematik dalam Web GIS KOTAKU:

Gambar 5.3 Tampilan Informasi Spasial Tematik dalam Web GIS KOTAKU

Skema pengelolaan Web GIS KOTAKU:

ADVISORY

WEB GIS
KOTAKU
NMC OSP

Gambar 5.4 Skema Pengelolaan Web GIS KOTAKU

Halaman | 72
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

5.2.1 ArcGIS Online


ArcGIS Online adalah sebuah mapping platform/system pemetan online yang dibuat oleh
ESRI. AcGIS menyediakan fasilitas pemetaan secara online dengan mudah dan tanpa biaya sebagai
pengembangan dan pelatihan. Secara sederhana, ArcGIS Online merupakan “jembatan” dari
penyajian desktop ke penyajian online. Akun ArcGIS Online disediakan untuk setiap OSP. Daftar
akun untuk setiap OSP tersaji dalam tabel 5.1.
Tabel 5.1 Daftar Akun ArcGIS Online
No. User Id Email Password
1. myospjawatengah myospjawatengah@gmail.com PuspowarnoTengah8No20
2. myosp2jawatengah myosp2jawatengah@gmail.com CisanggiriIIINo12
3. myosp2diy myosp2diy@gmail.com CisanggiriIIINo12
4. myosp3jawatimur myosp3jawatimur@gmail.com CisanggiriIIINo12
5. myosp4jawatimur myosp4jawatimur@gmail.com CisanggiriIIINo12
6. myosp5ntb myosp5ntb@gmail.com CisanggiriIIINo12
7. myosp5ntt myosp5ntt@gmail.com CisanggiriIIINo12
8. myosp5bali myosp5bali@gmail.com CisanggiriIIINo12
9. myosp6kalsel myosp6kalsel@gmail.com CisanggiriIIINo12
10. myosp6kalteng myosp6kalteng@gmail.com CisanggiriIIINo12
11. myosp7kaltim myosp7kaltim@gmail.com CisanggiriIIINo12
12. myosp8sulut myosp8sulut@gmail.com CisanggiriIIINo12
13. myosp8malut myosp8malut@gmail.com CisanggiriIIINo12
14. myosp8gorontalo myosp8gorontalo@gmail.com CisanggiriIIINo12a
15. myosp9sulbar myosp9sulbar@gmail.com CisanggiriIIINo12
16. myosp9sulsel myosp9sulsel@gmail.com CisanggiriIIINo12
17. myosp9sulteng myosp9sulteng@gmail.com CisanggiriIIINo12
18. myosp10sultra myosp10sultra@gmail.com CisanggiriIIINo12
19. myosp11maluku myosp11maluku@gmail.com CisanggiriIIINo12
20. myosp11papuabarat myosp11papuabarat@gmail.com CisanggiriIIINo12
21. myosp11papua myosp11papua@gmail.com CisanggiriIIINo12

Halaman | 73
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

5.2.2 Langkah Kerja Editing di ArcGIS Online


Untuk dapat melakukan editing data spasial ke dalam Web GIS KOTAKU, berikut langkah
kerja yang dapat diikuti.
1. Sign In di ArcGIS Online.
Langkah pertama adalah membuka ArcGIS online melalui link https://www.arcgis.com,
kemudian Sign In.

Selanjutnya, masukkan username dan password dengan benar, daftar username dan
password bisa menghubungi Administrator Web GIS KOTAKU melalui Unit SIM KMP KOTAKU
Wilayah 2 atau MIS-GIS Advisory KOTAKU.

Halaman | 74
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

2. Unggah Data Spasial


Setelah proses Sign In berhasil maka akan masuk ke laman milik OSP 5 Provinsi Nusa
Tenggara Barat, untuk memulai proses unggah data spasial pilih menu “Map”.

Tampilan akan berubah seperti pada gambar di bawah. Sebelum memulai unggah
data, siapkan data terlebih dahulu dalam format file .zip. Untuk memulai unggah data spasial
pilih menu “Add > Add Layer From File”.

Halaman | 75
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

Pilih file format .zip yang akan diunggah kemudian “Import Layer”.

Setelah layer muncul, pilih “Done”.

Halaman | 76
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

3. Editing
Tampilan layer setelah unggah data akan seperti pada gambar di bawah ini.
Selanjutnya adalah melakukan editing seperlunya untuk tampilan simbologi dan atribut,
ketentuan simbologi akan disampaikan pada akhir bab ini.

Fungsi editing pada layer akan dijelaskan sebagai berikut.


a. Menampilkan Legenda

Berfungsi untuk menampilkan atau menyembunyikan Legenda layer.

Halaman | 77
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

b. Menampilkan tabel

Berfungsi untuk menampilkan atau menyembunyikan Tabel Atribut layer.

c. Editing vektor

Berfungsi untuk mengatur tampilan/simbologi.

Halaman | 78
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

Berfungsi untuk memilih field/kolom mana pada data atribut/tabel yang akan ditampilkan dalam layer.

Berfungsi untuk mengatur simbologi layer, berupa warna dan tipe garis (untuk data tipe line).
Ada pilihan “Unique symbols” dan Single symbol”.

Halaman | 79
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

Sebagai contoh, untuk menampilkan batas administrasi maka dipilih “Unique


symbols”. Tampilan akan masuk pada fungsi editing simbol. Untuk memulai edit simbol,
klik pada masing-masing keterangan simbol.

Berfungsi untuk mengatur warna.

Berfungsi untuk mengatur garis.

Klik “OK” apabila proses edit telah selesai.

Halaman | 80
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

Setelah selesai klik “OK”, lalu klik “DONE”.

Tampilan setelah selesai melakukan editing. Simbol untuk batas administrasi sudah
berubah.

Halaman | 81
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

d. Editing tabel/data atribut


Apabila kita klik pada salah satu vektor, maka akan muncul informasi dari vektor
tersebut yang berupa data tabel.

Klik menu seperti di bawah ini untuk memulai edit informasi data tabel.

Berfungsi untuk mengatur tabel yang ingin ditampilkan.

Halaman | 82
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

Berfungsi untuk menuliskan judul tabel, misal Batas Administrasi.

Tampilan untuk memulai edit tabel.

Halaman | 83
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

Pilihan untuk menampilkan atau tidak menampilkan kolom ini ke dalam tampilan tabel.

Nama kolom ini dapat diganti sesuai kebutuhan.

Urutan kolom bisa diatur.

Klik “OK” setelah selesai melakukan edit.

Klik “OK” jika proses edit sudah selesai.

Halaman | 84
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

Tampilan informasi data tabel.

4. Menyimpan Data

Simpan file dengan nama sesuai Kota/Kabupaten.

Halaman | 85
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

Pekerjaan sudah tersimpan di dalam file KOTA MATARAM.

Jika akan menambahkan layer ulangi langkah dari awal. Layer akan bertambah di dalam
file KOTA MATARAM.

5.2.3 Struktur Tampilan Web GIS

Gambar 5.5 Struktur Tampilan Web GIS KOTAKU

Halaman | 86
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

Beberapa menu yang terdapat pada tampilan Web GIS KOTAKU


: menu
: pilihan lokasi
: tampilan layer

Menu dalam Web GIS yang terkait dengan data spasial:


1. Dashboard
Menu dashboard merupakan menu utama yang akan tampil apabila membuka
Web GIS KOTAKU. Tampilan akan menyajikan informasi sebaran titik kegiatan KOTAKU
secara nasional. Dashboard tersebut memiliki menu yang dapat dipilih apabila pengguna
akan melihat informasi yang lebih detil, yaitu pilihan provinsi, tahun, dan jenis kegiatan.
Lokasi yang ditampilkan di dalam dashboard merupakan data koordinat yang diambil dari
data SIM. Di dalam menu ini perlu dilakukan review, apakah masih ada titik koordinat yang
berada di laut, lintas provinsi atau lintas kabupaten akibat kesalahan input data koordinat
di data SIM, apabila ditemukan maka harus diperbaiki di data SIM dengan bantuan
Asmandat, Sub TA SIM, ataupun Korkot.

2. Peta Slum
Konten yang dibuat di dalam ArcGIS Online seluruhnya akna tampil di dalam menu
ini. Di dalam Peta Slum terdapat 4 kategori sesuai dengan isi informasi, yaitu (1) Profile
Kumuh; (2) Skala Lingkungan; (3) Skala Kawsaan; (4) Profile BDC; dan (5) Profile BDC FS.
Karena menu di dalam Web GIS Online berbeda, maka konten yang berada di dalam Arc
GIS Online juga dibedakan. Dari menu tersebut lingkup yang menjadi keluaran adalah
profile kumuh, skala lingkungan, dan skala kawasan.
Penamaan konten di dalam ArcGIS Online tersaji dalam Tabel 5.2.
Tabel 5.2 Penamaan Konten ArcGIS Online
No. Nama Menu Web GIS KOTAKU Nama Konten ArcGIS Online
1. Profile Kumuh Profil Kumuh Kabupaten/Kota
2. Skala Lingkungan Kabupaten/Kota (nama)
3. Skala Kawasan Skala Kawasan Kabupaten/Kota (nama)

Halaman | 87
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

5.2.4 Ketentuan Atribut ArcGIS Online


1. Informasi tabel yang ditampilkan untuk Batas Administrasi (garis):
Atribut ArcGIS Online
Nama layer Batas Administrasi
Pop up Batas Administrasi
Keterangan Keterangan
Status Status
Sumber Sumber

2. Informasi tabel yang ditampilkan untuk Batas Administrasi (area):


Atribut ArcGIS Online
Nama layer Wilayah Administrasi
Pop up Wilayah Administrasi
Provinsi Provinsi
Kab_Kota Kota atau Kabupaten
Kecamatan Kecamatan
Kelurahan Kelurahan atau Desa
Sumber Sumber

3. Informasi tabel yang ditampilkan untuk Delineasi Kumuh:


Atribut ArcGIS Online Atribut ArcGIS Online
Nama layer Status Kumuh Awal xxxx Nama layer Status Kumuh Akhir xxxx
Pop up Status Kumuh Awal xxxx Pop up Status Kumuh Akhir xxxx
Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi
Kab_Kota Kota atau Kabupaten Kab_Kota Kota atau Kabupaten
Kecamatan Kecamatan Kecamatan Kecamatan
Kelurahan Kelurahan atau Desa Kelurahan Kelurahan atau Desa
Basis Basis Basis Basis
Jeda jeda
skor_awal Skor Kumuh Awal skor_awal Skor Kumuh Awal
luas_awal Luas Kumuh Awal (Ha) luas_awal Luas Kumuh Awal (Ha)
kum_awal Status Kumuh Awal kum_awal Status Kumuh Awal
jeda jeda
Sumber Sumber skor_akhir Skor Kumuh Akhir
luas_ akhir Luas Kumuh Akhir (Ha)
kum_ akhir Status Kumuh Akhir
Jeda
p_kumuh Pengurangan Kumuh (Ha)
Sumber Sumber

Halaman | 88
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

4. Informasi tabel yang ditampilkan untuk Realisasi Kegiatan:


Atribut ArcGIS Online
Nama layer Realisasi BDI/BPM xxxx
Pop up Realisasi BDI/BPM xxxx
Provinsi Provinsi
Kab_Kota Kota atau Kabupaten
Kecamatan Kecamatan
Kelurahan Kelurahan atau Desa
Jeda
Pagu_BPM Pagu BPM (ribuan)
Cair_BKM Pencairan BKM (ribuan)
Cair_KSM Pencairan KSM (ribuan)
ManfaatKSM Pemanfaatan KSM (ribuan)
Manfaat BOP Pemanfaatan BOP (ribuan)
P_Fisik Progres Fisik (%)
Sumber Sumber
*)Ketentuan ini berlaku untuk Realisasi CFW dan DFAT

5. Informasi tabel yang ditampilkan untuk Investasi dan Kegiatan:


Atribut ArcGIS Online
Nama layer Investasi dan Kegiatan BDI/BPM xxxx
Pop up Alokasi Investasi dan Kegiatan BDI/BPM xxxx
Provinsi Provinsi
Kab_Kota Kota atau Kabupaten
Kecamatan Kecamatan
Kelurahan Kelurahan atau Desa
Jeda
Kegiatan ALOKASI INVESTASI KEGIATAN TERBANYAK
Jeda
Jln_m Jalan (m)
BDI_Jln_m BDI Jalan (ribuan)
Jln_u Jalan (unit)
BDI_Jln_u BDI Jalan (ribuan)
T_BDI_Jln Total BDI Jalan (ribuan)
Persen_Jln Persentase dari Total BDI (%)
Jeda
Dr_m Drainase (m)
BDI_Dr_m BDI Drainase (ribuan)
Dr_u Drainase (unit)
BDI_Dr_u BDI Drainase (ribuan)
T_BDI_Dr Total BDI Drainase (ribuan)
Persen_Dr Persentase dari Total BDI (%)
Jeda

Halaman | 89
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

Lanjutan Informasi tabel yang ditampilkan untuk Investasi dan Kegiatan:


Atribut ArcGIS Online
Jb_m Jembatan (m)
BDI_Jb_m BDI Jembatan (ribuan)
Jb_u Jembatan (unit)
BDI_Jb_u BDI Jembatan (ribuan)
T_BDI_Jb Total BDI Jembatan (ribuan)
Persen_Jb Persentase dari Total BDI (%)
Jeda
Ps_m Persampahan (m)
BDI_Ps_m BDI Persampahan (ribuan)
Ps_u Persampahan (unit)
BDI_Ps_u BDI Persampahan (ribuan)
T_BDI_Ps Total BDI Persampahan (ribuan)
Persen_Ps Persentase dari Total BDI (%)
Jeda
AB_m Air Bersih (m)
BDI_AB_m BDI Air Bersih (ribuan)
AB_u Air Bersih (unit)
BDI_AB_u BDI Air Bersih (ribuan)
T_BDI_AB Total BDI Air Bersih (ribuan)
Persen_AB Persentase dari Total BDI (%)
Jeda
SPL_m Saluran Pembuangan Limbah (m)
BDI_SPL_m BDI Saluran Pembuangan Limbah (ribuan)
SPL_u Saluran Pembuangan Limbah (unit)
BDI_SPL_u BDI Saluran Pembuangan Limbah (ribuan)
T_BDI_SPL Total BDI Saluran Pembuangan Limbah (ribuan)
Persen_SPL Persentase dari Total BDI (%)
Jeda
RTH_m Sarana Ruang Terbuka Hijau (m)
BDI_RTH_m BDI Sarana Ruang Terbuka Hijau (ribuan)
RTH_m2 Sarana Ruang Terbuka Hijau (m2)
BDI_RTH_m2 BDI Sarana Ruang Terbuka Hijau (ribuan)
RTH_u Sarana Ruang Terbuka Hijau (unit)
BDI_RTH_u BDI Sarana Ruang Terbuka Hijau (ribuan)
T_BDI_RTH Total BDI Sarana Ruang Terbuka Hijau (ribuan)
Persen_RTH Persentase dari Total BDI (%)
Jeda
MCK_u MCK (unit)
BDI_MCK_u BDI MCK (ribuan)
Persen_MCK Persentase dari Total BDI (%)
Jeda

Halaman | 90
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

Lanjutan Informasi tabel yang ditampilkan untuk Investasi dan Kegiatan:


Atribut ArcGIS Online
PK_m Proteksi Kebakaran (m)
BDI_PK_m BDI Proteksi Kebakaran (ribuan)
PK_u Proteksi Kebakaran (unit)
BDI_PK_u BDI Proteksi Kebakaran (ribuan)
T_BDI_PK Total BDI Proteksi Kebakaran (ribuan)
Persen_PK Persentase dari Total BDI (%)
Jeda
Prm_u Perumahan (unit)
BDI_Prm_u BDI Perumahan (ribuan)
Persen_Prm Persentase dari Total BDI (%)
Jeda
PU_u Penerangan Umum (unit)
BDI_PU_u BDI Penerangan Umum (ribuan)
T_PU_AB Total BDI Penerangan Umum (ribuan)
Persen_PU Persentase dari Total BDI (%)
Jeda
SK_u Sarana Kesehatan (unit)
BDI_SK_u BDI Sarana Kesehatan (ribuan)
T_BDI_SK Total BDI Sarana Kesehatan (ribuan)
Persen_SK Persentase dari Total BDI (%)
Jeda
SPd_u Sarana Pendidikan (unit)
BDI_SPd_u BDI Sarana Pendidikan (ribuan)
T_BDI_SPd Total BDI Sarana Pendidikan (ribuan)
Persen_SPd Persentase dari Total BDI (%)
Jeda
SPr_u Sarana Perdagangan (unit)
BDI_SPr_u BDI Sarana Perdagangan (ribuan)
Persen_SPr Persentase dari Total BDI (%)
Jeda
SPt_u Sarana Peternakan (unit)
BDI_SPt_u BDI Sarana Peternakan (ribuan)
T_BDI_SPt Total BDI Sarana Peternakan (ribuan)
Persen_PK Persentase dari Total BDI (%)
Jeda
T_BDI Total BDI Kelurahan/Desa (ribuan)
Sumber Sumber
*)Ketentuan ini berlaku untuk Investasi dan Kegiatan CFW dan DFAT

Halaman | 91
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

6. Titik Kegiatan
a. Tipe Titik
Atribut ArcGIS Online
Nama layer Titik Kegiatan xxxx
Pop up Titik Kegiatan xxxx
Provinsi Provinsi
Kab_Kota Kota atau Kabupaten
Kecamatan Kecamatan
Kelurahan Kelurahan atau Desa
Jeda
Nama_KSM Nama KSM
Kegiatan Kegiatan
Sub_Keg Sub Kegiatan
Volume Volume (unit)
Jeda
Sumber Sumber

b. Tipe Garis
Atribut ArcGIS Online
Nama layer Titik Kegiatan xxxx
Pop up Titik Kegiatan xxxx
Provinsi Provinsi
Kab_Kota Kota atau Kabupaten
Kecamatan Kecamatan
Kelurahan Kelurahan atau Desa
Jeda
Nama_KSM Nama KSM
Kegiatan Kegiatan
Sub_Keg Sub Kegiatan
Volume Volume (m)
Jeda
Sumber Sumber

Halaman | 92
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

c. Tipe Area
Atribut ArcGIS Online
Nama layer Titik Kegiatan xxxx
Pop up Titik Kegiatan xxxx
Provinsi Provinsi
Kab_Kota Kota atau Kabupaten
Kecamatan Kecamatan
Kelurahan Kelurahan atau Desa
Jeda
Nama_KSM Nama KSM
Kegiatan Kegiatan
Sub_Keg Sub Kegiatan
Volume Volume (m2)
Jeda
Sumber Sumber
*)Ketentuan ini berlaku untuk Titik Kegiatan CFW dan DFAT

Halaman | 93
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

7. Informasi tabel yang ditampilkan untuk Profil Kumuh Basis:


a. Profil Kumuh Basis untuk 1 layer (opsional)
Atribut ArcGIS Online
Nama layer Profil Kumuh Basis
Pop up Profil Kumuh Basis
Provinsi Provinsi
Kab_Kota Kota atau Kabupaten
Kecamatan Kecamatan
Kelurahan Kelurahan atau Desa
Basis Basis
Jeda
k1_a_p Bangunan tidak teratur (%)
k1_b_p Bangunan padat (%)
k1_c_p Bangunan tidak sesuai persyaratan teknis (%)
k1_p PERMASALAHAN BANGUNAN (%)
Jeda
k2_a_p Tidak terjangkau pelayanan jalan lingkungan (%)
k2_b_p Kondisi permukaan jalan lingkungan rusak (%)
k2_p PERMASALAHAN JALAN (%)
Jeda
k3_a_p Tidak tersedia akses aman air minum (%)
k3_b_p Tidak terpenuhi kebutuhan air minum (%)
k3_p PERMASALAHAN AIR MINUM (%)
Jeda
k4_a_p Tidak mampu mengalirkan limpasan air (%)
k4_b_p Tidak tersedia drainase (%)
k4_c_p Tidak terhubung dengan drainase dalam kota (%)
k4_d_p Drainase tidak terpelihara (%)
k4_e_p Permasalahan konstruksi drainase (%)
k4_p PERMASALAHAN DRAINASE (%)
Jeda
k5_a_p Sistem pengelolaan air limbah tidak sesuai standar teknis (%)
k5_b_p Prasarana dan sarana pengelolaan air limbah tidak sesuai dengan persyaratan teknis (%)
k5_p PERMASALAHAN AIR LIMBAH (%)
Jeda
k6_a_p Prasarana dan sarana persampahan tidak sesuai dengan persyaratan teknis (%)
k6_b_p Sistem pengelolaan persampahan yang tidak sesuai standar teknis (%)
k6_c_p Sarana dan prasarana pengelolaan persampahan tidak terpelihara (%)
k6_p PERMASALAHAN PERSAMPAHAN (%)
Jeda
k7_a_p Tidak tersedia prasarana proteksi kebakaran (%)
k7_b_p Tidak tersedia sarana proteksi kebakarab (%)
k7_p PERMASALAHAN PROTEKSI KEBAKARAN (%)
Jeda
Sumber Sumber

Halaman | 94
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

b. Profil Kumuh Basis untuk setiap indikator


(1) Indikator Bangunan
Atribut ArcGIS Online
Nama layer Profil Kumuh Basis Indikator Bangunan
Pop up Profil Kumuh Basis Indikator Bangunan
Provinsi Provinsi
Kab_Kota Kota atau Kabupaten
Kecamatan Kecamatan
Kelurahan Kelurahan atau Desa
Basis Basis
Jeda
k1_a_p Bangunan tidak teratur (%)
k1_b_p Bangunan padat (%)
k1_c_p Bangunan tidak sesuai persyaratan teknis (%)
Bangunan PERMASALAHAN BANGUNAN (%)
Jeda
Sumber Sumber

(2) Indikator Jalan


Atribut ArcGIS Online
Nama layer Profil Kumuh Basis Indikator Jalan
Pop up Profil Kumuh Basis Indikator Jalan
Provinsi Provinsi
Kab_Kota Kota atau Kabupaten
Kecamatan Kecamatan
Kelurahan Kelurahan atau Desa
Basis Basis
Jeda
k2_a_p Tidak terjangkau pelayanan jalan lingkungan (%)
k2_b_p Kondisi permukaan jalan lingkungan rusak (%)
Jalan PERMASALAHAN JALAN (%)
Jeda
Sumber Sumber

Halaman | 95
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

(3) Indikator Air Minum


Atribut ArcGIS Online
Nama layer Profil Kumuh Basis Indikator Air Minum
Pop up Profil Kumuh Basis Indikator Air Minum
Provinsi Provinsi
Kab_Kota Kota atau Kabupaten
Kecamatan Kecamatan
Kelurahan Kelurahan atau Desa
Basis Basis
Jeda
k3_a_p Tidak tersedia akses aman air minum (%)
k3_b_p Tidak terpenuhi kebutuhan air minum (%)
Air_Minum PERMASALAHAN AIR MINUM (%)
Jeda
Sumber Sumber

(4) Indikator Drainase


(a) 19 Parameter
Atribut ArcGIS Online
Nama layer Profil Kumuh Basis Indikator Drainase
Pop up Profil Kumuh Basis Indikator Drainase
Provinsi Provinsi
Kab_Kota Kota atau Kabupaten
Kecamatan Kecamatan
Kelurahan Kelurahan atau Desa
Basis Basis
Jeda
k4_a_p Tidak mampu mengalirkan limpasan air (%)
k4_b_p Tidak tersedia drainase (%)
k4_c_p Tidak terhubung dengan drainase dalam kota (%)
k4_d_p Drainase tidak terpelihara (%)
k4_e_p Permasalahan konstruksi drainase (%)
Drainase PERMASALAHAN DRAINASE (%)
Jeda
Sumber Sumber

Halaman | 96
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

(b) 16 Parameter
Atribut ArcGIS Online
Nama layer Profil Kumuh Basis Indikator Drainase
Pop up Profil Kumuh Basis Indikator Drainase
Provinsi Provinsi
Kab_Kota Kota atau Kabupaten
Kecamatan Kecamatan
Kelurahan Kelurahan atau Desa
Basis Basis
Jeda
k4_a_p Tidak tersedia drainase (%)
k4_b_p Tidak mampu mengalirkan limpasan air (%)
k4_c_p Permasalahan konstruksi drainase (%)
Drainase PERMASALAHAN DRAINASE (%)
Jeda
Sumber Sumber

(5) Indikator Air Limbah


Atribut ArcGIS Online
Nama layer Profil Kumuh Basis Indikator Air Limbah
Pop up Profil Kumuh Basis Indikator Air Limbah
Provinsi Provinsi
Kab_Kota Kota atau Kabupaten
Kecamatan Kecamatan
Kelurahan Kelurahan atau Desa
Basis Basis
Jeda
k5_a_p Sistem pengelolaan air limbah tidak sesuai standar teknis (%)
k5_b_p Prasarana dan sarana pengelolaan air limbah tidak sesuai dengan
persyaratan teknis (%)
Air_Limbah PERMASALAHAN AIR LIMBAH (%)
Jeda
Sumber Sumber

Halaman | 97
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

(6) Indikator Persampahan


(a) 19 Parameter
Atribut ArcGIS Online
Nama layer Profil Kumuh Basis Indikator Persampahan
Pop up Profil Kumuh Basis Indikator Persampahan
Provinsi Provinsi
Kab_Kota Kota atau Kabupaten
Kecamatan Kecamatan
Kelurahan Kelurahan atau Desa
Basis Basis
Jeda
k6_a_p Prasarana dan sarana persampahan tidak sesuai dengan persyaratan
teknis (%)
k6_b_p Sistem pengelolaan persampahan yang tidak sesuai standar teknis (%)
k6_c_p Sarana dan prasarana pengelolaan persampahan tidak terpelihara (%)
Sampah PERMASALAHAN PERSAMPAHAN (%)
Jeda
Sumber Sumber

(b) 16 Parameter
Atribut ArcGIS Online
Nama layer Profil Kumuh Basis Indikator Persampahan
Pop up Profil Kumuh Basis Indikator Persampahan
Provinsi Provinsi
Kab_Kota Kota atau Kabupaten
Kecamatan Kecamatan
Kelurahan Kelurahan atau Desa
Basis Basis
Jeda
k6_a_p Prasarana dan sarana persampahan tidak sesuai dengan persyaratan
teknis (%)
k6_b_p Sistem pengelolaan persampahan yang tidak sesuai standar teknis (%)
Sampah PERMASALAHAN PERSAMPAHAN (%)
Jeda
Sumber Sumber

Halaman | 98
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

(7) Indikator Proteksi Kebakaran


Atribut ArcGIS Online
Nama layer Profil Kumuh Basis Indikator Proteksi Kebakaran
Pop up Profil Kumuh Basis Indikator Proteksi Kebakaran
Provinsi Provinsi
Kab_Kota Kota atau Kabupaten
Kecamatan Kecamatan
Kelurahan Kelurahan atau Desa
Basis Basis
Jeda
k7_a_p Tidak tersedia prasarana proteksi kebakaran (%)
k7_b_p Tidak tersedia sarana proteksi kebakarab (%)
Kebakaran PERMASALAHAN KEBAKARAN (%)
Jeda
Sumber Sumber

8. Informasi tabel yang ditampilkan untuk Delineasi Skala Kawasan:


Atribut ArcGIS Online
Nama layer Delineasi Skala Kawasan
Pop up Delineasi Skala Kawasan
Provinsi Provinsi
Kab_Kota Kota atau Kabupaten
Kawasan Nama Kawasan
Jeda
Tipologi Tipologi
Luas Luas (ha)
Sumber Sumber

9. Informasi tabel yang ditampilkan untuk Delineasi Kumuh Skala Kawasan:


Atribut ArcGIS Online
Nama layer Delineasi Kumuh Skala Kawasan
Pop up Delineasi Kumuh Skala Kawasan
Provinsi Provinsi
Kab_Kota Kota atau Kabupaten
Kecamatan Kecamatan
Kelurahan Kelurahan atau Desa
Jeda
Basis Basis
Luas Luas (ha)
Sumber Sumber SK

Halaman | 99
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

10. Informasi tabel yang ditampilkan untuk Paket Kegiatan Skala Kawasan:
Atribut ArcGIS Online
Nama layer Paket Kegiatan Skala Kawasan
Pop up Paket Kegiatan Skala Kawasan
Provinsi Provinsi
Kab_Kota Kota atau Kabupaten
Kawasan Pagu BPM (ribuan)
Jeda
Kontraktor Nama Kontraktor
No_Kontrak Nomor Kontrak
N_Kontrak Nilai Kontrak
T_Awal Tanggal Mulai Kontrak
T_Akhir Tanggal Akhir Kontrak
Sumber Sumber

11. Informasi tabel yang ditampilkan untuk Output Kegiatan Skala Kawasan:
Atribut ArcGIS Online
Nama layer Output Kegiatan Skala Kawasan
Pop up Alokasi Output Kegiatan Skala Kawasan
Provinsi Provinsi
Kab_Kota Kota atau Kabupaten
Kawasan Nama Kawasan
Tahun Tahun
Jeda
Kegiatan ALOKASI OUTPUT SKALA KAWASAN TERBANYAK
Jeda
Jln_m Jalan (m)
BDI_Jln_m BDI Jalan (ribuan)
Jln_u Jalan (unit)
BDI_Jln_u BDI Jalan (ribuan)
T_BDI_Jln Total BDI Jalan (ribuan)
Persen_Jln Persentase dari Total BDI (%)
Jeda
Dr_m Drainase (m)
BDI_Dr_m BDI Drainase (ribuan)
Dr_u Drainase (unit)
BDI_Dr_u BDI Drainase (ribuan)
T_BDI_Dr Total BDI Drainase (ribuan)
Persen_Dr Persentase dari Total BDI (%)
Jeda

Halaman | 100
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

Lanjutan Informasi tabel yang ditampilkan untuk Output Kegiatan Skala Kawasan:
Atribut ArcGIS Online
Jb_m Jembatan (m)
BDI_Jb_m BDI Jembatan (ribuan)
Jb_u Jembatan (unit)
BDI_Jb_u BDI Jembatan (ribuan)
T_BDI_Jb Total BDI Jembatan (ribuan)
Persen_Jb Persentase dari Total BDI (%)
Jeda
Ps_m Persampahan (m)
BDI_Ps_m BDI Persampahan (ribuan)
Ps_u Persampahan (unit)
BDI_Ps_u BDI Persampahan (ribuan)
T_BDI_Ps Total BDI Persampahan (ribuan)
Persen_Ps Persentase dari Total BDI (%)
Jeda
AB_m Air Bersih (m)
BDI_AB_m BDI Air Bersih (ribuan)
AB_u Air Bersih (unit)
BDI_AB_u BDI Air Bersih (ribuan)
T_BDI_AB Total BDI Air Bersih (ribuan)
Persen_AB Persentase dari Total BDI (%)
Jeda
SPL_m Saluran Pembuangan Limbah (m)
BDI_SPL_m BDI Saluran Pembuangan Limbah (ribuan)
SPL_u Saluran Pembuangan Limbah (unit)
BDI_SPL_u BDI Saluran Pembuangan Limbah (ribuan)
T_BDI_SPL Total BDI Saluran Pembuangan Limbah (ribuan)
Persen_SPL Persentase dari Total BDI (%)
Jeda
RTH_m Sarana Ruang Terbuka Hijau (m)
BDI_RTH_m BDI Sarana Ruang Terbuka Hijau (ribuan)
RTH_m2 Sarana Ruang Terbuka Hijau (m2)
BDI_RTH_m2 BDI Sarana Ruang Terbuka Hijau (ribuan)
RTH_u Sarana Ruang Terbuka Hijau (unit)
BDI_RTH_u BDI Sarana Ruang Terbuka Hijau (ribuan)
T_BDI_RTH Total BDI Sarana Ruang Terbuka Hijau (ribuan)
Persen_RTH Persentase dari Total BDI (%)
Jeda
MCK_u MCK (unit)
BDI_MCK_u BDI MCK (ribuan)
Persen_MCK Persentase dari Total BDI (%)
Jeda

Halaman | 101
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

Lanjutan Informasi tabel yang ditampilkan untuk Output Kegiatan Skala Kawasan:
Atribut ArcGIS Online
MCK_u MCK (unit)
BDI_MCK_u BDI MCK (ribuan)
Persen_MCK Persentase dari Total BDI (%)
Jeda
PK_m Proteksi Kebakaran (m)
BDI_PK_m BDI Proteksi Kebakaran (ribuan)
PK_u Proteksi Kebakaran (unit)
BDI_PK_u BDI Proteksi Kebakaran (ribuan)
T_BDI_PK Total BDI Proteksi Kebakaran (ribuan)
Persen_PK Persentase dari Total BDI (%)
Jeda
PU_u Penerangan Umum (unit)
BDI_PU_u BDI Penerangan Umum (ribuan)
T_PU_AB Total BDI Penerangan Umum (ribuan)
Persen_PU Persentase dari Total BDI (%)
Jeda
SK_u Sarana Kesehatan (unit)
BDI_SK_u BDI Sarana Kesehatan (ribuan)
T_BDI_SK Total BDI Sarana Kesehatan (ribuan)
Persen_SK Persentase dari Total BDI (%)
Jeda
SPd_u Sarana Perikanan (unit)
BDI_SPd_u BDI Sarana Perikanan (ribuan)
T_BDI_SPd Total BDI Sarana Perikanan (ribuan)
Persen_SPd Persentase dari Total BDI (%)
Jeda
SPr_u Sarana Sosial Budaya (unit)
BDI_SPr_u BDI Sarana Sosial Budaya (ribuan)
T_BDI_SPr_u Total BDI Sarana Sosial Budaya (ribuan)
Persen_SPr Persentase dari Total BDI (%)
Jeda
SPt_u Tambatan Perahu (unit)
BDI_SPt_u BDI Tambatan Perahu (ribuan)
T_BDI_SPt Total BDI Tambatan Perahu (ribuan)
Persen_PK Persentase dari Total BDI (%)
Jeda
T_BDI Total BDI Kelurahan/Desa (ribuan)
Sumber Sumber

Halaman | 102
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

12. Titik Kegiatan Skala Kawasan


a. Tipe Titik
Atribut ArcGIS Online
Nama layer Titik Kegiatan Skala Kawasan
Pop up Titik Kegiatan Skala Kawasan
Provinsi Provinsi
Kab_Kota Kota atau Kabupaten
Kawasan Kawasan
Tahun Tahun
Jeda
Kegiatan Kegiatan
Sub_Keg Sub Kegiatan
Volume Volume (unit)
Jeda
Sumber Sumber

b. Tipe Garis
Atribut ArcGIS Online
Nama layer Titik Kegiatan Skala Kawasan
Pop up Titik Kegiatan Skala Kawasan
Provinsi Provinsi
Kab_Kota Kota atau Kabupaten
Kawasan Kawasan
Tahun Tahun
Jeda
Kegiatan Kegiatan
Sub_Keg Sub Kegiatan
Volume Volume (m)
Jeda
Sumber Sumber

Halaman | 103
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

c. Tipe Area
Atribut ArcGIS Online
Nama layer Titik Kegiatan Skala Kawasan
Pop up Titik Kegiatan Skala Kawasan
Provinsi Provinsi
Kab_Kota Kota atau Kabupaten
Kawasan Kawasan
Tahun Tahun
Jeda
Kegiatan Kegiatan
Sub_Keg Sub Kegiatan
Volume Volume (m2)
Jeda
Sumber Sumber

5.2.5 Ketentuan Tata Letak


Penyusunan layer dalam ArcGIS Online:
a. Konten Kabupaten/Kota (Skala Lingkungan)
1. Batas Administrasi (aktif)
2. Titik Kegiatan BDI/BPM 2021 (titik, garis, area : dalam 1 file upload)
3. Titik Kegiatan DFAT 2021 (titik, garis, area : dalam 1 file upload)
4. Titik Kegiatan CFW 2021 (titik, garis, area : dalam 1 file upload)
5. Titik Kegiatan BDI/BPM 2020 (titik, garis, area : dalam 1 file upload)
6. Titik Kegiatan BDI/BPM 2019 (titik, garis, area : dalam 1 file upload)
7. Titik Kegiatan BDI/BPM 2018 (titik, garis, area : dalam 1 file upload)
8. Titik Kegiatan BDI/BPM 2017 (titik, garis, area : dalam 1 file upload)
9. Status Kumuh Akhir 2021
10. Status Kumuh Awal 2020
11. Realisasi BDI/BPM 2021
12. Realisasi DFAT 2021
13. Realisasi CFW 2021
14. Realisasi BDI/BPM 2020
15. Investasi dan Kegiatan BDI/BPM 2021

Halaman | 104
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

16. Investasi dan Kegiatan CFW 2021


17. Investasi dan Kegiatan DFAT 2021
18. Investasi dan Kegiatan BDI/BPM 2020
19. Status Kumuh Akhir 2019
20. Status Kumuh Awal 2016
21. Realisasi BDI/BPM 2019
22. Realisasi BDI/BPM 2018
23. Realisasi BDI/BPM 2017
24. Investasi dan Kegiatan BDI/BPM 2019
25. Investasi dan Kegiatan BDI/BPM 2018
26. Investasi dan Kegiatan BDI/BPM 2017
27. Wilayah Administrasi (aktif)

*)basemap aktif : imagery


*)default extent : menampakkan 1 kabupaten

b. Konten Profil Kumuh Kabupaten/Kota (Profile Kumuh)


1. Batas Administrasi (aktif)
2. Profil Kumuh Basis Indikator Bangunan
3. Profil Kumuh Basis Indikator Jalan
4. Profil Kumuh Basis Indikator Drainase
5. Profil Kumuh Basis Indikator Air Bersih
6. Profil Kumuh Basis Indikator Air Limbah
7. Profil Kumuh Basis Indikator Persampahan
8. Profil Kumuh Basis Indikator Proteksi Kebakaran
9. Wilayah Administrasi (aktif)

Halaman | 105
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

c. Konten Skala Kawasan Kabupaten/Kota (Skala Kawasan)


1. Batas Administrasi (aktif)
2. Titik Kegiatan Skala Kawasan (titik, garis, area : dalam 1 file upload)
3. Delineasi Kumuh Skala Kawasan (aktif)
4. Delineasi Skala Kawasan (aktif)
5. Paket Kegiatan Skala Kawasan
6. Output Kegiatan Skala Kawasan
7. Wilayah Administrasi

5.2.6 Simbologi
Simbologi ArcGIS Online terdapat di Lampiran 4.

Halaman | 106
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

BAB VI
KEBERLANJUTAN

KOTAKU sebagai program penanganan kumuh diharapkan memiliki exit strategy dimana
Pemerintah Daerah diharapkan siap melanjutkan penanganan kumuh pasca program. Serah
terima, alih kelola, dan integrasi data merupakan tahapan yang dilakukan untuk menyiapkan
Pemerintah Daerah agar secara mandiri dapat mengelola data penanganan kumuh.

Catatan penting dalam menyiapkan keberlanjutan:


1. Kesesuaian dengan kebutuhan pengembangan sistem informasi geospasial
Unsur-unsur data spasial yang disusun oleh KOTAKU harus sesuai dengan rencana
pengembangan yang ada di kabupaten/kota.
2. Verifikasi dan Pengesahan Data
Pemerintah kabupaten/kota melakukan verifikasi dan pengesahan terhadap data yang
diserah terimakan, sehingga data yang diserah terimakan adalah data yang sudah disetujui
oleh Pemerintah Daerah. Informasi dapat dipublikasikan setelah mendapat persetujuan
Pemerintah Daerah.
3. Alih Kelola dan Integrasi
KOTAKU melakukan alih kelola melalui peningkatan kapasitas (transfer knowledge)
kepada walidata serta melakukan integrasi/instalasi hasil pekerjaan kepada Pemerintah
Daerah.
4. Pemutakhiran Data
KOTAKU melakukan pembaharuan data secara periodik, melakukan monitoring dan
evaluasi terhadap kegiatan program, kemudian secara berkala melaporkan dan melakukan
konsultasi dan diskusi kepada Pemerintah Daerah. Pemerintah Daerah (Pokja PKP)
menentukan walidata untuk mengelola data spasial KOTAKU. Walidata bertanggungjawab
mulai dari persiapan, pelaksanaan, serta pengelolaan data spasial.

Halaman | 107
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

Ruang lingkup keberlanjutan tersaji dalam Gambar 6.1.

Delineasi Kumuh
SERAH TERIMA
Data Sebaran Kegiatan Skala
Lingkungan & Skala Kawasan
2017 - 2020

Membaca Data

KEBERLANJUTAN ALIH KELOLA Memutakhirkan Data

Menyajikan Data

Basis Data

INTEGRASI Website Pemerintah Daerah

Web GIS/Geoportal

Gambar 6.1 Ruang Lingkup Keberlanjutan Data Spasial KOTAKU

6.1 SERAH TERIMA DATA SPASIAL


Data spasial hasil kegiatan pemetaan yang diselesaikan di setiap akhir masa penugasan
harus diserah terimakan kepada pemerintah daerah sebagai bentuk pelaporan dan pertanggung
jawaban pekerjaan. Serah terima data spasial ini menjadi langkah awal yang penting dalam proses
keberlanjutan pasca program.
Kegiatan serah terima ini bertujuan:
1. Sosialisasi bahwa selain data numerik yang terangkum dalam data SIM, KOTAKU juga
menyusun data spasialnya.
2. Sebagai wadah diskusi dan konsultasi terkait penyusunan data spasial, khususnya
penyusunan delineasi kumuh dan monitoring pengurangan kumuh.
3. Data spasial yang sudah disusun dapat dikelola bersama antara KOTAKU dengan
pemerintah daerah.

Halaman | 108
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

6.2 ALIH KELOLA DATA SPASIAL


Alih kelola diterjemahkan sebagai transisi pengelolaan data spasial dari KOTAKU kepada
pemerintah daerah. Tujuan alih kelola pengelolaan data spasial kepada pemerintah daerah:
2. Pemerintah daerah dapat membaca data KOTAKU dalam menangani kumuh.
3. Pemerintah daerah mampu memutakhirkan data kumuh.
4. Pemerintah daerah mampu menyajikan informasi penanganan kumuh.

6.3 INTEGRASI DATA SPASIAL


SK Kumuh yang dikeluarkan oleh bupati/wali kota belum seluruhnya disertai dengan
lampiran peta dan memiliki data dalam format shapefile, sehingga ketika KOTAKU akan menyusun
data shp delineasi kumuhnya hal ini menjadi tantangan mengingat acuan yang ada adalah tabel
yang menunjukkan lokasi (RT/kelurahan) dan luasnya saja. Salah satu upaya yang dilakukan untuk
dapat menyusun shp sesuai dengan cakupan SK adalah mendorong dan bersama dengan
pemerintah daerah melakukan verifikasi dalam menyusun shp delineasi kumuh yang belum
tersedia sehingga pemerintah daerah akan memiliki data delineasi kumuh secara utuh sesuai
dengan cakupan SK yang sudah ada.
Data spasial yang berpotensi untuk terus dikelola, dimutakhirkan, dan dikembangkan
adalah delineasi kumuh, sehingga data delineasi kumuh inilah yang menjadi prioritas untuk
diintegrasikan. Kegiatan pemetaan data spasial KOTAKU diprioritaskan di lokasi dampingan
KOTAKU saja, sehingga penanganan KOTAKU yang difasilitasi oleh Program KOTAKU tidak selalu
sama dengan lokasi kumuh SK bupati/wali kota.

Tujuan integrasi data spasial KOTAKU:


1. Pemerintah Daerah
2. SPKP/SISPKP

Halaman | 109
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

shp delineasi kumuh

sesuai dengan SK sesuai dampingan KOTAKU

integrasi IGT Kumuh integrasi pengurangan


SPKP/SIPKP Nasional pemda kumuh

Gambar 6.2 Integrasi Data Spasial KOTAKU

6.3.1 Integrasi Data Spasial dengan Pemerintah Daerah


Pentingnya integrasi data spasial dengan pemerintah daerah:
1. Data spasial mendukung Kebijakan Satu Peta, data spasial dapat digunakan bersama-
sama oleh berbagai instansi dan lembaga yang berada di lingkungan pemerintah
daerah sehingga data akan saling terintegrasi dan mendukung antara satu dengan
lainnya.
2. Data spasial dapat diakses, diperbarui, dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
instansi dan lembaga yang ada di lingkungan pemerintah daerah (tematik)
3. Ketersediaan data spasial yang lengkap, akurat, berkualitas baik, dan terintegrasi dapat
membangun kepercayaan (trsust) sehingga dapat digunakan sebagai bahan koordinasi
antar instansi dan lembaga di pemerintah daerah, mendukung perencanaan dan
pengambilan keputusan, serta membuka dan menciptakan peluang serta kesempatan
luas untuk berbagai macam program dan kegiatan (kolaborasi) untuk percepatan
pembangunan.
4. Data spasial dapat diguankan sebagai tools pengendalian yang memiliki visualisasi
keruangan sehingga sangat baik digunakan mulai dari pendataan, perencanaan,
monitoring, serta analisis.

Halaman | 110
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

6.3.2 Integrasi Data Spasial dengan SPKP/SI-SPKP


Strategi Penyelenggaraan Kawasan Permukiman (SPKP) merupakan dokumen
perencanaan pembangunan infrastruktur pemrukiman berbasis spasial yang menjadi acuan untuk
keterpaduan dan prioritas pembangunan di kabupaten/kota untuk jangka waktu 2020 – 2024.
SI-SPKP merupakan tools/instrumen yang dapat diguanakan untuk menghimpun dan
mengintegrasikan data-data pada sistem infromasi di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya
dalam mendukung pross perencanaan pembangunan infratsruktur pada Bidang Cipta Karya.

Prinsip SPKP:
1. Terpadu
Perencanaan pembangunan yang tidak parsial namun berorientasi pada peningkatan
keterpaduan berdasarkan suduut pandang wilayah dan sudut pandang program.
2. Berkelanjutan
Perencanaan pembangunan infrastruktur permukiman yang berbasis pada ekonomi,
sosial, dan lingkungan.
3. Strategis dan Prioritas
Perencanan pembnagunan iunfrasturktur yang terintegrasi dan signifikan dampaknya
bagi kesejahteraan masyarakat (berorientasi apda outcome).
4. Inklusif
Perencanaan pembangunan yang memberikan kontribusi yang signifikan bagi upaya
pengentasan kemiskinan dan pemerataan pembangunan

Halaman | 111
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

Langkah integrasi data dengan SPKP/SISPKP tersaji dalam Gambar 6.3.

shp sesuai SK Field Type Field Field Properties


WADMPR Text Length : 254
WADMKK Text Length : 254
WADMKC Text Length : 254
WADMKD Text Length : 254
penyesuaian atribut LUAS_HA Double Precision and scale : 0
KEWENANGAN Text Length : 254
RT_RW Text Length : 254
NO_SK Text Length : 254
KUMUH Text Length : 254
INTEGRASI SPKP/SISPKP
Sumber: paparan Tata Cara Input Data Spasial,
Dir. PKP

Gambar 6.3 Integrasi Data Spasial KOTAKU dengan SPKP/SIPKP

6.4 STRATEGI KEBERLANJUTAN


Strategi keberlanjutan data spasial KOTAKU tersaji dalam Gambar 6.2.

NMC/KMP

komando KORPROV advokasi


Asisten GIS BPPW

Identifikasi kondisi aktual pemda KORKOT

Kategori kesiapan pemda


koordinas
i
Peningkatan Kapasitas

Proses alih kelola/integrasi

fasilitasi Pemda/Pokja PKP

KEBERLANJUTAN

Gambar 6.4 Strategi Keberlanjutan Data Spasial KOTAKU

Halaman | 112
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

6.4.1 Identifikasi Kondisi Aktual Pemerintah Daerah


Identifikasi kondisi aktual pemerintah daerah dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
kondisi terkini terkait dengan kesiapan pemerintah daerah dalam rangka alih kelola data spasial.
Identifikasi kesiapan pemerintah daerah dilihat melalui 31 pertanyaan yang terbagi ke dalam 5
topik yaitu (1) data identitas; (2) teknologi dan data; (3) SDM; (4) kebijakan; dan (5) kelembagaan.
Daftar pertanyaan terlampir pada Lampiran 4.
Pengisian identifikasi kondisi aktual pemerintah daerah ini dilakukan oleh Asisten GIS
bersama dengan Tim Korkot. Informasi dapat diperoleh melalui pengamatan langsung maupun
wawancara dengan PIC/penanggung jawab data (khususnya spasial) di lingkungan pemetintah
daerah. Sumber informasi bisa berasal lebih dari 1 sumber.

KOMPONEN TOPIK PERTANYAAN KUNCI

Perangkat Lunak

Perangkat Keras Teknologi dan Data Teknologi dan Data

Bobot 30% 1. Ketersediaan perangkat keras


Data
2. Ketersediaan perangkat lunak

Sistem SDM SDM SDM


Informasi
Bobot 30% 1. Ketersediaan SDM sebagai pendukung/pengolah GIS
Gegrafis
(opsional dari 3 pertanyaan)

Kebijakan Kebijakan

Bobot 30% 1. Adanya anggaran APBD untuk survei pemutakhiran data


Prosedur 2. Adanya anggaran APBD untuk survei peningkatan kapasitas

Kelembagaan Kelembagaan

Bobot 10% 1. Adanya dukungan prosedur untuk OPD/tim yang mengelola


data

Gambar 6.5 Alur Olah Data Hasil Identifikasi Kondisi Aktual Pemerintah Daerah

Halaman | 113
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

6.4.2 Kategori Kesiapan Pemerintah Daerah


Hasil identifikasi kondisi aktual pemerintah daerah yang sudah terkumpul kemudian
dilakukan skoring sesuai dengan pembobotannya dan kemudian dikelompokkan sesuai dengan
kesiapannya.

Kategori 3
Pemerintah daerah siap mendoorng peran serta publik untuk inovasi SIG
Kategori 2
Pemerintah daera siap mengembangkan data spasial
Kategori 1 SMART CITY
Pemerintaj daerah siap embangun data spasial
Kategori 3
Skor 67 -
100
Kategori 2
Skor 34 - 66
Kategori 1
Skor 0 - 33

Gambar 6.6 Kategori Kesiapan Pemerintah Daerah

Halaman | 114
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

6.4.3 Strategi Alih Kelola

ALIH KELOLA ASPEK EKSISTING/AKTUAL KOMITMEN PEMDA

ada, inventaris kantor perawatan hardware


Penyiapan Hardware
ada, milik pribadi pengadaan hardware

ada, open source software open source software

Penyiapan Software ada, ilegal software berbayar

ada, berbayar penganggaran rutin

ada, basic GIS

SDM ada, basic IT peningkatan kapasitas

ada, potensial

KEBIJAKAN &
KELEMBAGAAN

Gambar 6.7 Strategi Alih Kelola Data Spasial KOTAKU

Halaman | 115
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

6.4.4 Strategi Integrasi

INTEGRASI TUJUAN BENTUK PRASYARAT

Penyusunan SK Kumuh Lampiran SK Kumuh 1. Prosedur/regulasi tentang


ketentuan pemetaan
2. Hardware, software
3. SDM

Embed link Akun 1. Prosedur/regulasi tentang


ArcGIS Online KOTAKU ketentuan pemetaan
Website 2. Hardware, software
Embed link Akun 3. Internet, server, listrik
ArcGIS Online 4. SDM

1. Prosedur/regulasi tentang
platform ketentuan pemetaan
Web GIS 2. Hardware, software
Ina Geoportal - BIG 3. Internet, server, listrik
4. SDM

Peningkatan
Kapasitas SDM

KEBIJAKAN &
KELEMBAGAAN

Gambar 6.8 Strategi Integrasi Data Spasial KOTAKU

Halaman | 116
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

6.5 DUKUNGAN IGT KUMUH NASIONAL

Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 23 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Presiden No. 9 Tahun 2016 Tentang Percepatan Pelaksanaan Kebiajakan Satu Peta Tingkat Ketelitian Peta
Skala 1: 50.000 mencantumkan salah satu program perwujudan IGT Potensi kegiatan meuwujudkan IGT
Sumber Daya dan Lingkungan adalah penyediaan Peta Kawasan Permukiman Kumuh Skala 1:5.000 dengan
penanggung jawab dari Kementerian PUPR, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Direktorat Pengembangan
Kawasan Permukiman. Direktorat PKP dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut menyusun
rencana aksi dalam jangka waktu 5 tahun seperti tertuang dalam gambar 6.8.

Gambar 6.9 Rencana Aksi Direktorat PKP dalam upaya Pemenuhan IGT Kumuh Nasional

Halaman | 117
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

Tahapan penarikan shp delineasi kumuh sebagai IGT Kumuh Nasional tersaji dalam Gambar 6.10.

BIG

BTPP

Dir. PKP

QC Teknis

KOTAKU

QC Teknis

penyesuaian atribut dan


Kesesuaian dengan SK Kumuh
Field Type Field Field Properties
Provinsi Text Length : 250
shp delineasi kumuh
sesuai SK Kumuh Kab_Kota Text Length : 250
Kecamatan Text Length : 250
Kelurahan Text Length : 250
Kode_RT_RW Text Length : 250
Sumber_Data Text Length : 250
SK_kumuh Text Length : 250
Remarks Text Length : 250

Gambar 6.10 Tahapan Penarikan Delineasi Kumuh menjadi IGT Kumuh Nasional

Halaman | 118
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

GLOSARIUM
Atribut adalah informasi yang menempel pada suatu data vektor, pada data
spasial atribut berbentuk tabel dan memiliki format penyimpanan file .dbf,
satu atribut dapat berisi banyak informasi.
Data adalah kumpulan keterangan yang benar dan nyata yang dapat dijadikan
sebagai dasar suatu kajian, data dapat berupa angka, huruf, dan gambar
(melalui kajian secara langsung terhadap objek), suara (melalui
wawancara), peta atau citra (melalui interpretasi).
Data Atribut adalah data yang biasanya digunakan untuk keperluan data statistik, atau
sensus penduduk atau catatan survei lainnya.

Data Garis/Line adalah tipe data spasial yang dinyatakan dalam bentuk garis dan
merupakan kumpulan dari banyak titik koordinat, contoh Jalan, Sungai,
dan lain sebagainya.

Data Geospasial adalah data tentang lokasi geografis, dimensi atau ukuran, dan atau
karakteristik objek alam dan atau buatan manusia, yang berada di bawah,
pada, atau di atas permukaan bumi.

Data Poligon/Area adalah tipe data spasial yang dinyatakan dalam bentuk poligon dan
merupakan kumpulan dari banyak titik koordinat, contoh Batas
Administrasi, Danau, dan lain sebagainya.

Data Raster adalah data yang terdiri dari sel-sel yang disusun menurut baris dan
kolom, dan di masing-masing sel tersebut tersimpan sebuah nilai tunggal,
data raster ini biasanya berupa gambar.

Data Spasial adalah keterangan tentang lokasi dan bentukannya di permukaan bumi
serta keterkaitan satu aspek dengan lainnya, data spasial menyimpan
koordinat dan topologi dari bentukan tersebut, definisi lain dari data
spasial adalah semua data yang dapat dipetakan.

Halaman | 119
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

Data Titik/Point adalah tipe data spasial yang dinyatakan dalam bentuk titik dan memiliki
1 titik koordinat (x,y), contoh Kantor Desa, Gunung, dan lain sebagainya.

Data Vektor adalah data yang tipe datanya dapat berupa titik, garis, dan area yang
memiliki koordinat di permukaan bumi.

Delineasi adalah penggambaran hal penting dengan garis yang merupakan batas
suatu unsur (biasanya tentang peta dan sebagainya).

Digitasi adalah proses konversi dari peta analog menjadi peta digital dengan
menggunakan meja digitasi, pada saat ini digitasi bisa dilakukan secara
langsung di layar komputer (digitasi on screen).

Georeferensi adalah referensi koordinat geografi, setiap citra satelit atau peta yang akan
digunakan sebagai acuan pengambilan data, pada suatu titik tertentu
harus memiliki koordinat yang sama dengan koordinat yang sudah
ditetapkan.

Geospasial adalah aspek keruangan yang menunjukkan lokasi geografis, letak, dan
posisi suatu objek yang berada di bawah, pada, atau di atas permukaan
bumi, yang dinyatakan dalam sistem koordinat tertentu.

Informasi adalah gabungan atau rangkaian dan analisa data yang berbentuk angka,
huruf, gambar, suara, peta, atau citra yang telah diolah, yang mempunyai
arti, nilai, dan makna tertentu.

Informasi Geospasial adalah data geospasial yang sudah diolah sehingga dapat digunakan
sebagai alat bantu dalam perumusan kebijakan, pengambilan keputusan,
dan atau pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan ruang
kebumian.

Kartografi adalah ilmu yang mempelajari tentang sejarah perkembangan serta


pembuatan peta.

Halaman | 120
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

Peta adalah suatu gambaran dari unsur-unsur alam dan atau buatan manusia,
yang berada di atas maupun di bawah permukaan bumi yang
digambarkan pada suatu bidang datar dengan skala tertentu.

Peta Dasar adalah peta yang menyajikan unsur-unsur alam dan atau buatan manusia
yang umum terlihat di permukaan bumi, digambarkan pada suatu bidang
datar dengan skala tertentu.

Peta Tematik adalah peta yang menyajikan unsur-unsur alam dan atau buatan manusia,
digambarkan pada suatu bidang datar dengan skala tertentu.

Proyeksi adalah cara untuk menggambarkan permukaan bumi yang memiliki


bidang lengkung menjadi bidang datar.

Rektifikasi adalah suatu proses untuk melakukan transformasi data dari satu sistem
grid menggunakan suatu transformasi geometrik.

Shapefile (.shp) adalah format penyimpanan data vektor (data spasial).

Sistem Koordinat adalah pernyataan besaran geometrik yang menentukan posisi suatu titik
dengan mengukur besar vektor terhadap satu posisi acuan yang telah
didefinisikan.

Skala adalah perbandingan jarak antara di peta dengan jarak sebenarnya di


muka bumi (lapangan).

UTM atau Universal Transverse Mercator adalah sistem poyeksi yang umum
digunakan untuk menggambarkan bidang lengkung bumi menjadi bidang
datar, sistem ini memotong bola bumi secara membujur dari utara ke
selatan sebagai garis bujur/meridian dan memotong secara melintang
disebut sebagai garis lintang.

Halaman | 121
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

WGS 1984 atau World Geodetic System adalah standar yang digunakan dalam
kartografi, geodesi, dan navigasi, WGS merupakan parameter yang
digunakan sebagai acuan untuk mendefinisikan geometri elipsoid bumi.

Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur
terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan pada aspek
administratif dan atau fungsional.

Halaman | 122
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

Lampiran 1. Daftar Kabupaten/Kota Dampingan

Halaman | 123
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

Lampiran 2. Tabel penamaan field data atribut


1. Investasi dan Kegiatan BDI/BPM AR
Jenis Kegiatan Data SIM Field
Jalan Satuan (m) Jln_m
BDI Jalan dengan satuan (m) BDI_Jln_m
Satuan (u) Jln_u
BDI Jalan dengan satuan (u) BDI_Jln_u
Total BDI Jalan T_BDI_Jln
Persentase BDI Jalan terhadap BDI Total Persen_Jln
Drainase Satuan (m) Dr_m
BDI Drainase dengan satuan (m) BDI_Dr_m
Satuan (u) Dr_u
BDI Drainase dengan satuan (u) BDI_Dr_u
Total BDI Drainase T_BDI_Dr
Persentase BDI Drainase terhadap BDI Total Persen_Dr
Jembatan Satuan (m) Jb_m
BDI Jembatan dengan satuan (m) BDI_Jb_m
Satuan (u) Jb_u
BDI Jembatan dengan satuan (u) BDI_Jb_u
Total BDI Jembatan T_BDI_Jb
Persentase BDI Jembatan terhadap BDI Total Persen_Jb
Persampahan Satuan (m) Ps_m
BDI Persampahan dengan satuan (m) BDI_Ps_m
Satuan (u) Ps_u
BDI Persampahan dengan satuan (u) BDI_Ps_u
Total BDI Persampahan T_BDI_Ps
Persentase BDI Persampahan terhadap BDI Total Persen_Ps
Air Bersih Satuan (m) AB_m
BDI Air Bersih dengan satuan (m) BDI_AB_m
Satuan (u) AB_u
BDI Air Bersih dengan satuan (u) BDI_AB_u
Total BDI Air Bersih T_BDI_AB
Persentase BDI Air Bersih terhadap BDI Total Persen_AB
Saluran Pembuangan Limbah Satuan (m) SPL_m
(SPL) BDI SPL dengan satuan (m) BDI_SPL_m
Satuan (u) SPL_u
BDI SPL dengan satuan (u) BDI_SPL_u
Total BDI SPL T_BDI_SPL
Persentase BDI SPL terhadap BDI Total Persen_SPL

Halaman | 124
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

(Lanjutan)
Investasi dan Kegiatan BDI/BPM AR
Jenis Kegiatan Data SIM Field
Sarana Ruang Terbuka Hijau Satuan (m) RTH_m
(RTH) BDI RTH dengan satuan (m) BDI_RTH_m
Satuan (m2) RTH_m2
BDI RTH dengan satuan (m2) BDI_RTH_m2
Satuan (u) RTH_u
BDI RTH dengan satuan (u) BDI_RTH_u
Total BDI RTH T_BDI_RTH
Persentase BDI RTH terhadap BDI Total Persen_RTH
MCK Satuan (u) MCK_u
BDI MCK dengan satuan (u) BDI_MCK_u
Persentase BDI MCK terhadap BDI Total Persen_MCK
Proteksi Kebakaran Satuan (m) PK_m
(PK) BDI PK dengan satuan (m) BDI_PK_m
Satuan (u) PK_u
BDI PK dengan satuan (u) BDI_PK_u
Total BDI SPL T_BDI_PK
Persentase BDI PK terhadap BDI Total Persen_PK

Halaman | 125
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

2. Tabel isi field untuk data atribut Profil Kumuh Basis


Field Keterangan Field
k1_a Bangunan tidak teratur (sesuai kelas interval)
k1_b Bangunan padat (sesuai kelas interval)
k1_c Bangunan tidak sesuai persyaratan teknis (sesuai kelas interval)
Bangunan Permasalahan Bangunan (sesuai kelas interval)
k2_a Tidak terjangkau pelayanan jalan lingkungan (sesuai kelas interval)
k2_b Kondisi permukaan jalan lingkungan rusak (sesuai kelas interval)
Jalan Permasalahan Jalan (sesuai kelas interval)
k3_a Tidak tersedia akses aman air minum (sesuai kelas interval)
k3_b Tidak terpenuhi kebutuhan air minum (sesuai kelas interval)
Air_Minum Permasalahan Air Minum (sesuai kelas interval)
k4_a Tidak mampu mengalirkan limpasan air (sesuai kelas interval)
k4_b Tidak tersedia drainase (sesuai kelas interval)
k4_c Tidak terhubung dengan drainase dalam kota (sesuai kelas interval)
k4_d Drainase tidak terpelihara (sesuai kelas interval)
k4_e Permasalahan konstruksi drainase (sesuai kelas interval)
Drainase Permasalahan Drainase (sesuai kelas interval)
k5_a Sistem pengelolaan air limbah tidak sesuai standar teknis (sesuai kelas interval)
k5_b Prasarana dan sarana pengelolaan air limbah tidak sesuai dengan persyaratan teknis
(sesuai kelas interval)
Air_Limbah Permasalahan Air Limbah (sesuai kelas interval)
k6_a Prasarana dan sarana persampahan tidak sesuai dengan persyaratan teknis (sesuai
kelas interval)
k6_b Sistem pengelolaan persampahan yang tidak sesuai standar teknis (sesuai kelas
interval)
k6_c Sarana dan prasarana pengelolaan persampahan tidak terpelihara (sesuai kelas
interval)
Sampah Permasalahan Persampahan (sesuai kelas interval)
k7_a Tidak tersedia prasarana proteksi kebakaran (sesuai kelas interval)
k7_b Tidak tersedia sarana proteksi kebakaran (sesuai kelas interval)
Kebakaran Permasalahan Proteksi Kebakaran (sesuai kelas interval)
Ketentuan kelas : > 25%
25 – 50%
> 50%

Halaman | 126
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

Lampiran 3. Simbologi Peta


1. Legenda Keterangan Data Dasar
Spesifikasi
Keterangan Tipe Simbol
RGB Ukuran
Ibu Kota Provinsi Point 000 000 000 12

Ibu Kota Kabupaten Point 000 000 000 12

Ibu Kota Kecamatan Point 000 000 000 10

Ibu Kota Desa/Kelurahan Point 000 000 000 8

Batas Negara Line 000 000 000 0.7

Batas Provinsi Line 000 000 000 0.7

Batas Kabupaten/Kota Line 000 000 000 0.7

Batas Kecamatan Line 000 000 000 0.5

Batas Desa/Kelurahan Line 000 000 000 0.5

Batas RT/RW Line 000 000 000 0.3

Garis Pantai Line 000 197 255 0.3

Jalan Tol Line 255 127 000 7

Jalan Arteri Line 255 127 000 4

Jalan Kolektor Line 255 178 000 2

Jalan Lokal Line 102 000 051 1

Jalan Lingkungan Line 150 054 052 0.5

Jalan Line 255 110 110 0.3

Rel Kereta Api Line 000 000 000 3.4

Halaman | 127
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

Lanjutan Legenda Keterangan Data Dasar


Spesifikasi
Keterangan Tipe Simbol
RGB Ukuran
Sungai Line 000 255 225 0.2

Area 210 250 225


Outline:
000 255 225

Waduk/Danau Area 200 255 255 0,1


Outline:
000 255 255

Laut Area 210 255 255


Outline:
000 197 255

2. Legenda Keterangan Data Tematik “Delineasi Kumuh Skala Kawasan”:


Spesifikasi
Keterangan Tipe
Simbol RGB Ukuran
Delineasi Kumuh Area 204 066 052 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1

3. Legenda Keterangan Data Tematik “Delineasi Kumuh”:


Spesifikasi
Keterangan Tipe
Simbol RGB Ukuran
Kumuh Berat Area 245 000 000 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1
Kumuh Sedang Area 245 120 000 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1
Kumuh Ringan Area 245 245 000 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1
Tidak Kumuh Area 110 205 060 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1

Halaman | 128
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

4. Legenda Keterangan Data Tematik “Realisasi” dan “Paket Kegiatan Skala Kawasan”:
Spesifikasi
Keterangan Tipe
Simbol RGB Ukuran
Progres Fisik berjalan 100% Area 000 060 150 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1
Progres Fisik berjalan 75% Area 095 115 205 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1
Progres Fisik berjalan 50% Area 160 170 235 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1
Progres Fisik berjalan 25% Area 215 215 255 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1
Tidak Ada Kegiatan BDI/BPM Area 225 225 225 Outline:
Tahun xxxx 110 110 110
Ukuran : 0,1

5. Legenda Keterangan Data Tematik “Alokasi Investasi Kegiatan Terbanyak”:


Spesifikasi
Keterangan Tipe
Simbol RGB Ukuran
Air Bersih Area 000 160 225 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1
Drainase Area 196 189 151 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1
Jalan Area 255 130 130 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1
Jembatan Area 255 200 200 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1

MCK Area 245 245 120 Outline:


110 110 110
Ukuran : 0,1

Persampahan Area 225 130 100 Outline:


110 110 110
Ukuran : 0,1

Halaman | 129
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

Lanjutan Legenda Keterangan Data Tematik “Alokasi Investasi Kegiatan Terbanyak”:


Spesifikasi
Keterangan Tipe
Simbol RGB Ukuran
Perumahan Area 255 170 050 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1
Proteksi Kebakaran Area 160 110 180 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1
Ruang Terbuka Hijau Area 132 208 056 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1
Saluran Pembuangan Limbah Area 118 125 107 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1
Sosial Budaya Area 205 245 120 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1
Penerangan Umum Area 225 150 80 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1

Sarana Kesehatan Area 233 182 190 Outline:


110 110 110
Ukuran : 0,1

Sarana Pendidikan Area 211 204 160 Outline:


110 110 110
Ukuran : 0,1
Sarana Perdagangan Area 255 201 215 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1

Sarana Peternakan Area 231 255 161 Outline:


110 110 110
Ukuran : 0,1
Tidak Ada Kegiatan BDI/BPM Area 225 225 225 Outline:
Tahun xxxx 110 110 110
Ukuran : 0,1

Halaman | 130
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

6. Legenda Keterangan Data Tematik “Profil Kumuh Basis”:


Spesifikasi
Indikator Keterangan Tipe
Simbol RGB Ukuran
Bangunan Persentase > 50% Area 170 110 000 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1
Persentase 25 – 50% Area 255 170 000 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1

Persentase < 25% Area 255 210 125 Outline:


110 110 110
Ukuran : 0,1
Jalan Persentase > 50% Area 255 000 000 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1
Persentase 25 – 50% Area 255 125 125 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1
Persentase < 25% Area 255 190 190 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1
Air Minum Persentase > 50% Area 005 010 225 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1
Persentase 25 – 50% Area 005 175 225 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1
Persentase < 25% Area 135 220 225 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1
Drainase Persentase > 50% Area 196 189 151 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1

Persentase 25 – 50% Area 232 229 201 Outline:


110 110 110
Ukuran : 0,1

Persentase < 25% Area 242 255 204 Outline:


110 110 110
Ukuran : 0,1

Halaman | 131
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

Lanjutan Legenda Keterangan Data Tematik “Profil Kumuh Basis”:


Spesifikasi
Indikator Keterangan Tipe
Simbol RGB Ukuran
Air Limbah Persentase > 50% Area 118 125 107 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1
Persentase 25 – 50% Area 127 158 143 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1
Persentase < 25% Area 156 201 191 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1
Persampahan Persentase > 50% Area 170 170 000 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1
Persentase 25 – 50% Area 255 255 000 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1
Persentase < 25% Area 255 255 190 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1
Proteksi Kebakaran Persentase > 50% Area 170 000 130 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1
Persentase 25 – 50% Area 255 115 225 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1
Persentase < 25% Area 255 190 230 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1

Halaman | 132
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

7. Legenda Keterangan Data Tematik “Titik Kegiatan”:


Spesifikasi
Kegiatan Tipe Simbol
RGB Ukuran
Air Bersih Point 000 255 255 14

Line 000 255 255 5

Drainase Point 000 255 255 14

Line 000 255 255 8

Jalan Line 255 000 000 2

Jembatan Line 255 000 000 0.1

MCK Point 168 112 060 14

Penerangan Umum Point 255 000 000 14

Persampahan Point 055 170 000 15

Perumahan 255 170 050 14

Proteksi Kebakaran Point 230 000 000 12

Line 230 000 000

Saluran Pembuangan Limbah Line 118 125 107

Sarana Kesehatan Point 000 100 78 14

Sarana Pendidikan Point 000 000 000 16

Sarana Perdagangan Point 000 000 000 16

Halaman | 133
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

Lanjutan Legenda Keterangan Data Tematik “Titik Kegiatan”:


Spesifikasi
Kegiatan Tipe Simbol
RGB Ukuran
Sarana Peternakan Point 000 000 000 16

Sarana Ruang Terbuka Hijau Line 000 140 000

Area 000 140 000

Sarana Sosial Budaya Point 075 230 000 10

Halaman | 134
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

Lampiran 4. Simbologi ArcGIS Online


1. Batas Administrasi LN
Spesifikasi
Keterangan Tipe Simbol
HEX Ukuran
Batas Provinsi Line #000000 1.2

Batas Kabupaten Line #000000 1.2

Batas Kecamatan Line #858585 1

Batas Kelurahan Line #858585 1

2. Batas Administrasi AR

Kelurahan Tipe Simbol

Nama Kelurahan Area Default


*)Transparency : 50%
*)Label : Kelurahan (sesuaikan dengan skala/visible range)

3. Delineasi Kumuh Skala Kawasan


HEX
Delineasi Kumuh Tipe
Fill Outline
Delineasi Kumuh Area #CC4234 #999999 (default)
*)Transparency : 50%
*)Label : Kode_RTRW (sesuaikan dengan skala/visible range)

4. Delienasi Kumuh
Status Kumuh HEX
Tipe
(Awal/Akhir) Fill Outline
Kumuh Berat Area #F50000 #999999 (default)
Kumuh Sedang Area #F57800 #999999 (default)
Kumuh Ringan Area #F5F500 #999999 (default)
Tidak Kumuh Area #6ECD3C #999999 (default)
*)Transparency : 50%
*)Label : Kode_RTRW (sesuaikan dengan skala/visible range)

Halaman | 135
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

5. Realisasi dan Paket Kegiatan Skala Kawasan


HEX
Keterangan Tipe
Fill Outline
Progres Fisik Berjalan 100% Area #003C96 #999999 (default)
Progres Fisik Berjalan 75% Area #5F73CD #999999 (default)
Progres Fisik Berjalan 50% Area #A0AAEB #999999 (default)
Progres Fisik Berjalan 25% Area #D7D7FF #999999 (default)
Tidak Ada Kegiatan BDI/BPM Tahun xxxx Area #E1E1E1 #999999 (default)
*)Transparency : 50%

6. Alokasi Investasi Kegiatan Terbanyak


HEX
Keterangan Tipe
Fill Outline
Air Bersih Area #00A0E1 #999999 (default)
Drainase Area #C4BD97 #999999 (default)
Jalan Area #FF8282 #999999 (default)
Jembatan Area #FFC8C8 #999999 (default)
MCK Area #F5F578 #999999 (default)
Persampahan Area #E18264 #999999 (default)
Perumahan Area #FFAA32 #999999 (default)
Proteksi Kebakaran Area #A06EB4 #999999 (default)
Ruang Terbuka Hijau Area #84D038 #999999 (default)
Saluran Pembuangan Limbah Area #767D6B #999999 (default)
Sosial Budaya Area #CDF578 #999999 (default)
Penerangan umum Area #FF5000 #999999 (default)
Sarana Kesehatan Area #E9B6BE #999999 (default)
Sarana Pendidikan Area #D3CCA0 #999999 (default)
Sarana Perdagangan Area #FFC9D7 #999999 (default)
Sarana Peternakan Area #E7FFFF #999999 (default)
Tidak Ada Kegiatan BDI/BPM Tahun xxxx Area #E1E1E1 #999999 (default)
*)Transparency : 50%

Halaman | 136
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

7. Titik Kegiatan
Spesifikasi
Kegiatan Tipe Simbol
SHAPE/WARNA Ukuran
Air Bersih Point Government 15

Line #050AE1 2

Drainase Point Government 15

Line #00FFFF 2

Jalan Line #FF0000 2

Jembatan Line #FFC8C8 2

MCK Point Government 15

Penerangan Point Government 15


Umum

Persampahan Point Government 15

Perumahan Point Government 15

Proteksi Point Government 15


Kebakaran

Saluran Line #767D6B 2


Pembuangan
Limbah
Sarana Kesehatan Point Public Safety 15

Sarana Point Government 15


Pendidikan

Sarana Point Government 15


Perdagangan

Halaman | 137
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022

Lanjutan Simbologi Titik Kegiatan:


Spesifikasi
Kegiatan Tipe Simbol
SHAPE/WARNA Ukuran
Sarana Point Government 15
Peternakan

Sarana Ruang Line #008C00 2


Terbuka Hijau

Area #008C00

Sarana Sosial Point Government 15


Budaya

8. Profil Kumuh Basis


HEX
Indikator Keterangan Tipe
Fill Outline
Bangunan Persentase > 50% Area #AA6E00 #999999 (default)
Persentase 25 – 50% Area #FFAA00 #999999 (default)
Persentase < 25% Area #FFD27D #999999 (default)
Jalan Persentase > 50% Area #FF0000 #999999 (default)
Persentase 25 – 50% Area #FF7D7D #999999 (default)
Persentase < 25% Area #FFBEBE #999999 (default)
Air Minum Persentase > 50% Area #050AE1 #999999 (default)
Persentase 25 – 50% Area #05AFE1 #999999 (default)
Persentase < 25% Area #87DCE1 #999999 (default)
Drainase Persentase > 50% Area #C4BD97 #999999 (default)
Persentase 25 – 50% Area #E8E5C9 #999999 (default)
Persentase < 25% Area #F2FFCC #999999 (default)
Air Limbah Persentase > 50% Area #767D6B #999999 (default)
Persentase 25 – 50% Area #7F9E8F #999999 (default)
Persentase < 25% Area #9CC9BF #999999 (default)
Persampahan Persentase > 50% Area #AAAA00 #999999 (default)
Persentase 25 – 50% Area #FFFF00 #999999 (default)
Persentase < 25% Area #FFFFBE #999999 (default)
Proteksi Kebakaran Persentase > 50% Area #AA0082 #999999 (default)
Persentase 25 – 50% Area #FF73E1 #999999 (default)
Persentase < 25% Area #FFBEE6 #999999 (default)
*)Transparency : 50%

Halaman | 138

Anda mungkin juga menyukai