DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Landasan Hukum
1.3 Tujuan dan Sasaran
Halaman | ii
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
BAB VI KEBERLANJUTAN
6.1 Serah Terima Data Spasial
6.2 Alih Kelola Data Spasial
6.3 Integrasi Data Spasial
6.4 Strategi Keberlanjutan
6.5 Dukungan IGT Kumuh Nasional
Halaman | iii
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
DAFTAR TABEL
Halaman | iv
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
DAFTAR GAMBAR
Halaman | v
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
BAB I
PENDAHULUAN
Halaman | 1
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
4. Pembiayaan Rumah
Meningkatkan akses MBR terhadap pembiayaan perumahan agar dapat mengakses
rumah layak huni.
5. Lahan
Menjamin keamanan bermukim.
6. Penyediaan Perumahan
Meningkatkan akses MBR terhadap rumah layak huni.
UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman memberikan amanat
kepada pemerintah daerah untuk menyusun dokumen rencana penanganan kawasan kumuh
yang menjadi acuan dan dasar dalam penanganan kumuh di tingkat kabupaten/kota pada kurun
waktu tertentu dan dengan rencana pembiayaan tertentu. Dari tahun ke tahun dokumen rencana
penanganan kawasan kumuh ini mengalami penyesuaian-penyesuaian dalam upayanya untuk
menangani penuntasan kumuh. Diawali dari tahun 2015 dengan dokumen Rancana Kawasan
Permukiman Kumuh Perkotaan (RKPKP), tahun 2016 – 2019 dengan dokumen Rencana
Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP), dan pada tahun
2020 dengan dokumen Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh (RP2KPKPK), dokumen tersebut digunakan sebagai instrumen utama dalam
upaya penanganan permasalahan permukiman kumuh di kawasan perkotaan. Dokumen tersebut
merupakan dokumen rencana aksi penanganan dan pencegahan permukiman kumuh perkotaan
yang disusun oleh Pokjanis kabupaten/kota yang berisi rumusan strategi, kebutuhan program,
dan investasi untuk mewujudkan permukiman yang bebas kumuh (fisik – non fisik).
Permen PUPR No. 2/PRT/M/2016 Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh yang kemudian dimutakhirkan dengan
Permen PUPR No. 14/PRT/M/2018 Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Terhadap
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh di dalam lampirannya memuat tentang (1) ilustrasi
kriteria perumahan dan permukiman kumuh dan ilustrasi tipologi perumahan kumuh dan
permukiman kumuh; (2) format isian identifikasi lokasi dan format numerik lokasi perumahan
kumuh dan permukiman kumuh, formulasi penilaian lokasi, format penetapan lokasi perumahan
Halaman | 2
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
kumuh dan permukiman kumuh, dan format hail peninjauan ulang; dan (3) pola penanganan dan
bentuk rekomendasi penanganan non fisik. Penetapan lokasi perumahan kumuh dan permukiman
kumuh didahului proses pendataan (identifiksi lokasi dan penilaian lokasi) yang dilakukan oleh
pemerintah daerah kabupaten/kota dengan melibatkan peran serta masyarakat. Lokasi yang telah
dinilai dan diverifikasi ditetapkan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota dengan keputusan
bupati/wali kota (khusus untuk DKI Jakarta oleh gubernur dengan keputusan gubernur) tentang
Penetapan Lokasi Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh. Hasil penetapan lokasi tersebut
dilengkapi dengan tabel daftar lokasi perumahan kumuh dan permukiman kumuh serta peta
sebaran perumahan kumuh dan permukiman kumuh dalam lingkup wilayah daerah
kabupaten/kota (khusus DKI Jakarta dalam suatu wilayah daerah provinsi) berdasarkan tabel
daftar lokasi.
Dalam upaya untuk menuntaskan kumuh perkotaan, program KOTAKU mendorong
penyusunan dokumen perencanaan di tingkat kelurahan/desa. Harmonisasi pelaksanaan siklus
kegiatan kelurahan/desa dengan siklus kabupaten/kota diwujudkan melalui forum-forum
konsultasi secara berkala dan menerus. Perencanaan tingkat kelurhaan/desa adalah proses
perencanaan di wilayah kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan
dan permukiman yang menghasilkan produk perencanaan yaitu dokumen Rencana Penataan
Lingkungan Permukiman (RPLP). RPLP dalam program KOTAKU difokuskan untuk penanganan
permukiman kumuh di perkotaan.
Penyusunan dokumen-dokumen tersebut di atas mensyaratkan ketersediaan data
geospasial dengan keluaran dalam bentuk peta. Peta adalah gambaran konvensional permukaan
bumi yang digambarkan pada bidang datar dengan skala tertentu. Peta memiliki kelebihan dalam
penyajian informasi, peta mampu menampilkan data sekaligus lokasi (informasi keruangan)
sehingga mudah untuk dipahami. Penyusunan data geospasial dalam program KOTAKU merujuk
pada data geospasial yang ada di dalam dokumen perencanaan tata ruang tingkat
kabupaten/kota (RTRW) untuk menjaga korelasi basis data geospasial dengan tingkat di atasnya.
Dokumen RTRW merupakan produk perencanaan tingkat kabupaten/kota yang telah disusun
dengan menggunakan Citra Satelit Resolusi Tinggi terkoreksi, dan sudah melalui supervisi dan
konsultasi dengan Badan Informasi Geospasial yang berwenang dalam bidang data kebumian.
Halaman | 3
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 4
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
SIG KOTAKU menyediakan informasi yang mudah diakses, cepat, tepat, murah (cost
effective), dan mampu memantau kegiatan dan hasil kegiatan KOTAKU berbasis spasial.
Visualisasi informasi secara spasial akan sangat membantu pemakai (user) dalam
membaca dan mencari informasi secara cepat, dengan hanya melakukan klik pada titik/area
tertentu pada peta kemudian akan muncul informasinya. Informasi yang ditampilkan melalui
media peta tentunya merupakan informasi utama yang mendukung kegiatan KOTAKU dalam hal
perencanaan dan pelaksanaan (investasi), dengan adanya informasi spasial maka monitoring
pelaksanaan kegiatan KOTAKU diharapkan akan lebih optimal.
Halaman | 5
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
Halaman | 6
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 7
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 8
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 9
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
BAB III
GAMBARAN UMUM KEGIATAN PEMETAAN SPASIAL
Halaman | 10
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 11
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
3. Data (data)
Data pada SIG secara garis besar memiliki 2 tipe yaitu data vektor dan data atribut.
4. Method/Procedure (metode)
Metode atau prosedur adalah cara yang digunakan dalam penggambaran atau
pembuatan model analisis yang bersifat keruangan. Metode yang digunakan dalam
SIG menjadi sangat penting dalam kaitannya dengan peta dan analisis yang dihasilkan.
5. People (operator)
Operator memegang peranan penting, tanpa ada operator maka sistem tidak dapat
diaplikasikan. Kejelian dan ketekunan sangat diperlukan untuk operator.
Sistem Informasi Geografis dapat digunakan sebagai alat untuk pemetaan, pemodelan,
pengukuran, dan monitoring. Keunikan dari pemanfaatan SIG adalah kemampuan untuk
menampilkan 2 jenis data pada waktu bersamaan, yaitu data vektor (grafis) dan data atribut
(tabel). Data vektor (grafis) merupakan gambaran objek permukaan bumi yang telah digambarkan
dengan informasi koordinat (X,Y), sedangkan data atribut (tabel) adalah informasi dari data grafis.
Informasi spasial yang ditawarkan oleh SIG dapat digunakan untuk kebutuhan
pengambilan keputusan dalam pengelolaan suatu kawasan. SIG memungkinkan data disajikan
secara lebih representatif dengan menampilkan peta/visual keruangan beserta atributnya secara
bersamaan.
Halaman | 12
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 13
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Lingkup kegiatan pemetaan spasial KOTAKU secara umum meliputi 3 fase, mulai dari input
– proses – output. Secara umum dapat digambarkan melalui Gambar 3.2 dibawah ini.
Halaman | 14
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 15
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Tabel 3.3 Hasil Rekap Ketersediaan Data Spasial untuk SIG di 151 Kabupaten/Kota
No. Jenis Data Ketersediaan Data Prosentase Ketersediaan Data
Tersedia Tidak Tersedia Tersedia (%) Tidak Tersedia (%)
1. Citra Satelit 122 29 80,80 19,20
2. Administrasi, Batas Kabupaten/Kota 149 2 98,68 1,32
3. Administrasi, Batas Kecamatan 151 0 100,00 0,00
4. Administrasi, Batas Desa/Kelurahan 147 4 97,35 2,65
5. Administrasi, Batas RT/RW 105 46 69,54 30,46
6. Jaringan Jalan 145 6 96,03 3,97
7. Perairan 142 9 94,04 5,96
8. Bangunan 122 29 80,80 19,20
9. Penutup Lahan 130 21 86,09 13,91
10. Toponimi (fasilitas umum dan 112 39 74,17 25,83
fasilitas sosial yang penting)
11. Delineasi Kumuh 140 11 92,72 7.28
Sumber : rekap ketersediaan data spasial melalui OSP (29 Januari – 09 Februari 2020)
Berdasarkan sumber datanya, jenis data yang diperlukan dalam mencapai output/keluaran
pemetaan Kotaku ditampilkan dalam Tabel 3.4 di bawah ini.
Tabel 3.4 Sumber Data dan Jenis Data
Sumber Data Jenis Data Tujuan
Instansi/ RTRW sebagai rujukan utama peta dasar
Pemerintah CSRT sebagai basemap (CSRT terkoreksi)
Daerah RP2KPKP/SIAP sebagai rujukan delineasi skala kawasan
SK Kumuh sebagai rujukan delineasi kumuh
KOTAKU SIM sebagai rujukan data atribut
RPLP sebagai rujukan untuk penyusunan peta tematik
perencanaan skala lingkungan
Paparan UP sebagai rujukan delineasi dan perencanaan skala
Skala Kawasan kawasan
LPJ, as built membantu identifikasi sebaran titik kegiatan 2017 –
drawing 2019 (lokasi dan volume kegiatan)
Portal BIG sebagai rujukan sekunder peta dasar (peta RBI)
Website BPS sebagai rujukan sekunder batas RT
Google Earth/ sebagai basemap sekunder
SAS Planet
Survei 1. Verifikasi data yang sudah ada
Lapangan 2. Memperoleh data
Halaman | 16
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 17
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
3. Dokumen RP2KPKP/SIAP
Dokumen Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh
Perkotaan (RP2KPKP) ataupun SIAP (Slum Improvement Action Plan) merupakan dokumen
Halaman | 18
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
dokumen rencana aksi penanganan dan pencegahan permukiman kumuh perkotaan yang
disusun oleh Pokjanis kabupaten/kota yang berisi rumusan strategi, kebutuhan program,
dan investasi untuk mewujudkan permukiman yang bebas kumuh (fisik – non fisik).
4. SK Kumuh Bupati/Walikota
Penetapan lokasi perumahan kumuh dan permukiman kumuh dilakukan oleh
pemerintah daerah kabupaten/kota dengan keputusan bupati/wali kota. Hasil penetapan
lokasi tersebut dilengkapi dengan tabel daftar lokasi perumahan kumuh dan permukiman
kumuh serta peta sebaran perumahan kumuh dan permukiman kumuh. Lokasi kumuh
yang tercantum di dalam SK meliputi nama RT, nama desa/kelurahan, kawasan kumuh
permukiman, dan kecamatan. Contoh Surat Keputusan Bupati/Wali Kota tentang
Penetapan Lokasi Permukiman Kumuh tersaji dalam Gambar 3.5.
Gambar 3.5 Contoh Surat Keputusan Bupati/Wali Kota tentang Penetapan Lokasi Permukiman Kumuh
B. Data KOTAKU
Semua kegiatan pendataan yang dilakukan oleh KOTAKU dikelola dan diolah melalui
Sistem Informasi Manajemen (SIM). Data SIM KOTAKU dapat diakses dan diunduh melalui website
KOTAKU (http://kotaku.pu.go.id). Data yang diunduh dari data SIM KOTAKU berupa data tabel
numerik dalam format .xls. Data SIM yang dijadikan sebagai atribut data spasial yaitu:
Halaman | 19
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
1. Pengurangan Kumuh
Data Pengurangan Kumuh merupakan data yang antara lain berisi (1) basis kumuh;
(2) skor kumuh awal; (3) luas kumuh awal; (4) status kumuh awal; (5) skor kumuh akhir; (6)
luas kumuh akhir; (7) status kumuh akhir; dan (8) pengurangan kumuh. Data ini
memberikan informasi pada 2 waktu yang berbeda, kondisi awal adalah kondisi pada saat
dilakukan baseline dan kondisi akhir adalah kondisi setelah intervensi kegiatan.
Pengurangan kumuh merupakan hasil dari luas kumuh awal dikurangi luas kumuh akhir.
Contoh data Pengurangan Kumuh SIM KOTAKU tersaji dalam Gambar 3.7.
2. Profil Kumuh
Profil Kumuh bersumber dari data baseline yang sudah diolah. Data baseline
adalah data yang diperoleh dari hasil pengukuran dan penilaian di lapangan berdasarkan
indikator kumuh. Unit terkecil pendataan baseline adalah rumah (by name by address) dan
lingkungan (basis/RT/dusun/lingkungan). Data tersebut kemudian diolah sehingga
menghasilkan informasi yang lebih sederhana yang menunjukkan suatu kondisi
lingkungan permukiman yang dilihat dari 7 indikator kumuh. Contoh data Profil Kumuh
SIM KOTAKU tersaji dalam Gambar 3.6.
Halaman | 20
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 21
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Tabel 3.4 7 Indikator yang tercantum di dalam Permen PUPR Tentang Pencegahan dan
Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Permen PUPR No. 2/PRT/M/2016 Permen PUPR No. 14/PRT/M/2018
(1) Kondisi Bangunan Gedung (1) Kondisi Bangunan Gedung
(a) Ketidakteraturan bangunan (a) Ketidakteraturan bangunan
(b) Kepadatan bangunan (b) Kepadatan bangunan
(c) Ketidaksesuaian dengan persyaratan (c) Ketidaksesuaian dengan persyaratan
teknis bangunan teknis bangunan
(2) Kondisi Jalan Lingkungan (2) Kondisi Jalan Lingkungan
(a) Cakupan pelayanan jalan lingkungan (a) Cakupan jaringan pelayanan
(b) Kualitas permukaan jalan lingkungan (b) Kualitas permukaan jalan
(3) Kondisi Penyediaan Air Minum (3) Kondisi Penyediaan Air Minum
(a) Ketersediaan akses aman air minum (a) Ketersediaan akses aman air minum
(b) Tidak terpenuhinya kebutuhan air (b) Tidak terpenuhinya kebutuhan air
minum minum
(4) Kondisi Drainase Lingkungan (4) Kondisi Drainase Lingkungan
(a) Ketidakmampuan mengalirkan (a) Ketidaktersediaan drainase
limpasan air (b) Ketidakmampuan mengalirkan
(b) Ketidaktersediaan drainase limpasan air
(c) Ketidakterhubungan dengan sistem (c) Kualitas konstruksi drainase
drainase kota
(d) Tidak terpeliharanya drainase
(e) Kualitas konstruksi drainase
(5) Kondisi Pengelolaan Air Limbah (5) Kondisi Pengelolaan Air Limbah
(a) Sistem pengelolaan air limbah tidak (a) Sistem pengelolaan air limbah tidak
sesuai standar teknis sesuai standar teknis
(b) Prasarana dan sarana pengelolaan air (b) Prasarana dan sarana pengelolaan air
limbah tidak sesuai persyaratan teknis limbah tidak sesuai persyaratan teknis
(6) Kondisi Pengelolaan Persampahan (6) Kondisi Pengelolaan Persampahan
(a) Prasarana dan sarana persampahan (a) Prasarana dan sarana persampahan
tidak sesuai dengan persyaratan teknis tidak sesuai dengan persyaratan
(b) Sistem pengelolaan persampahan teknis
tidak sesuai standar teknis (b) Sistem pengelolaan persampahan
(c) Tidak terpeliharanya prasarana dan tidak sesuai standar teknis
sarana pengelolaan persampahan
(7) Kondisi Proteksi Kebakaran (7) Kondisi Proteksi Kebakaran
(a) Ketidaktersediaan prasarana proteksi (a) Ketidaktersediaan sistem proteksi
kebakaran secara aktif dan pasif
(b) Ketidaktersediaan sarana proteksi (b) Ketidaktersediaan sarana proteksi
kebakaran kebakaran
Sumber : Permen PUPR No. 2/PRT/2016; Permen PUPR No. 14/PRT/M/2018
Halaman | 22
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Perbedaan parameter tersebut terletak pada indikator drainase yaitu (1) tidak
terpeliharanya drainase; (2) kualitas konstruksi drainase, dan indikator kondisi pengelolaan
persampahan yaitu tidak terpeliharanya prasarana dan sarana pengelolaan persampahan.
Gambar 3.9 Contoh Data Investasi dan Kegiatan BDI/BPM SIM KOTAKU
Halaman | 23
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Gambar 3.10 Contoh Data PPaket Kegiatan Skala Kawasan SIM KOTAKU
Gambar 3.11 Contoh Data Pencairan Paket Kegiatan Skala Kawasan SIM KOTAKU
Halaman | 24
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Selain data SIM, informasi KOTAKU lainnya yang juga mendukung pemetaan spasial antara lain:
1. RPLP
Sebagai referensi kegiatan pemetaan dan perencanaan skala lingkungan.
2. Paparan Perencanaan Skala Kawasan
Sebagai rujukan dalam menentukan delineasi skala kawasan dan delineasi kumuh skala
kawasan.
3. LPJ, as built drawing
Sebagai sumber informasi pemetaan titik kegiatan, 2017 – 2019, terutama informasi
mengenai lokasi, jenis, dan volume kegiatan.
Halaman | 25
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
sebagian wilayah timur Indonesia baru tersedia dalam skala 1:50.000. Contoh
penyimpanan geodatabase Peta RBI tersaji dalam Gambar 3.12.
Fitur yang dapat diambil dari Peta Rupabumi Indonesia dan digunakan sebagai
peta dasar yaitu batas wilayah, transportasi (jaringan jalan), hidrografi (perairan), toponimi
(fasilitas umum dan fasilitas sosial yang penting), bangunan, dan lain sebagainya. Fitur ini
dapat digunakan sebagai dasar untuk pendetilan peta dasar yang akan digunakan untuk
skala yang lebih besar.
2. BPS
Pada awal tahun 2022 BPS rilis shp batas RT seluruh Indonesia. Data ini dapat
dijadikan sebagai referensi ketika menyusun shp delineasi kumuh namun tidak bisa
dijadikan sebagai rujukan utama dikarenakan BPS menggunakan wilayah kerja statistik.
Halaman | 26
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
SAS Planet dapat digunakan untuk mengunduh citra apabila di pemerintah daerah
tidak tersedia Citra Satelit Resolusi Tinggi, penting untuk diperhatikan bahwa sebelum
citra ini digunakan harus disesuaikan dengan peta dasar yang sudah ada, agar tidak terjadi
pergeseran objek.
D. Survei Lapangan
Survei lapangan merupakan bagian dari proses pengumpulan data untuk penyiapan
peta dasar dan penyusunan peta tematik. Rincian survei lapangan disajikan dalam Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Survei Lapangan
Halaman | 27
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 28
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 29
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
(2) Pendekatan
- Partisipatif (FGD/Focus Group Discussion)
Salah satu cara yang cukup efisien untuk memperoleh data adalah dengan
diskusi (Focus Group Discussion). Diskusi dapat dilakukan dengan
menggelar peta kerja (kertas) atau on screen (digital).
- Survei lapangan
Apabila melalui diskusi di atas peta kerja hasilnya masih makro maka perlu
melakukan survei secara langsung di lapangan. Tim pemetaan dapat
melakukan tracking dan plotting. Tracking adalah menelusuri jalan/area,
sedangkan plotting adalah menentukan koordinat suatu titik. Selain
tracking dan plotting survei lapangan bisa juga dilengkapi dengan sketsa
yang digambarkan pada peta kerja maupun pada kertas terpisah.
(3) Area yang dipetakan/jalur survei
Jalur survei ini cukup penting untuk efisiensi waktu, tidak setiap area
mengambil data yang sama, sehingga perlu diketahui data apa saja yang akan
diambil pada setiap area.
(4) Alat dan bahan yang diperlukan
Alat dan bahan yang diperlukan perlu untuk dicatat, sebagai contoh:
- Peta kerja - GPS - Form (jika ada)
- Spidol berwarna - Handphone/tablet
(5) Personil
Personil harus disebutkan, siapa yang akan mengambil data di lapangan dan
siapa yang menjadi penanggung jawab (PIC).
(6) Hasil yang diharapkan
Target penyelesaian pengambilan data lapangan harus cukup jelas dituliskan.
(7) Pembiayaan
Pembiayaan terkait dengan biaya yang dikeluarkan selama kegiatan
pengambilan data dilakukan. Misalnya biaya untuk mencetak peta kerja,
pembelian batere GPS, dan lain sebagainya.
Halaman | 30
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 31
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
dan edit atribut. Proses edit sendiri memerlukan berbagai macam tools sesuai dengan
peruntukannya.
A. Edit Vektor
1. Data Instansi/Pemerintah Daerah
Data spasial (vektor dan atribut) yang diperoleh melalui instansi/pemerintah
daerah sebagian besar sudah dalam format shapefile (.shp) sehingga langkah selanjutnya
adalah melakukan export data ke file baru. Data spasial yang diperlukan adalah data dasar
yang meliputi batas administrasi, jaringan transportasi, perairan, bangunan, toponimi, dan
penutup lahan. Selanjutnya melakukan editing vektor yang diperlukan (cek topologi) dan
menyusun data atribut. Apabila data yang diterima berupa file pdf/jpeg/hardcopy maka
perlu dilakukan digitasi agar memperoleh data dalam format shapefile. Ketentuan vektor
dan atribut dijelaskan di BAB IV.
2. Survei Lapangan
Tipe data hasil diskusi maupun survei lapangan ini cukup variatif, hal ini
menyesuaikan dengan metode yang dilakukan di masing-masing kabupaten/kota.
a. Data yang berupa sketsa atau hasil diskusi di atas peta kerja diubah ke dalam format
shapefile melalui proses digitasi.
b. Data dari GPS dan atau aplikasi pada handphone/tablet dipindahkan ke
laptop/personal computer kemudian diubah dalam format shapefile melalui proses
export/convert.
c. Data numerik SIM KOTAKU (berupa koordinat (X,Y)) dapat disimpan dalam format
shapefile melalui software GIS.
Setelah proses edit vektor selesai dilakukan, selanjutnya disimpan sesuai dengan
ketentuan. Ketentuan penyimpanan file dijelaskan di Bab IV.
B. Edit Atribut
Setelah selesai melakukan edit vektor, selanjutnya adalah melakukan edit atribut. Edit
atribut adalah proses pemberian informasi pada data vektor. Pada data atribut dikenal istilah
“field” yang memiliki fungsi sama seperti fungsi kolom pada data tabel.
Halaman | 32
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
C. Join Data
Setelah data spasial (vektor dan atribut) sudah siap, langkah selanjutnya adalah
menggabungkan data. Proses penggabungan data dalam software GIS menggunakan
tools/menu “Join”. Data yang digabungkan adalah data atribut dengan data SIM (tabel).
Prasyarat dalam menggabungkan data adalah adanya satu informasi/kode yang harus ada
dan sama baik di dalam field maupun kolom, tools akan memproses penggabungan data
dengan mengenali unsur yang sama tersebut. Informasi/kode yang dapat digunakan adalah:
1. Pengurangan Kumuh : field/kolom kode_rt (atau menyesuaikan)
2. Profil Kumuh : field/kolom kode_rt (atau menyesuaikan)
3. Realisasi : field/kolom kode_kelurahan (atau menyesuaikan)
4. Investasi dan Kegiatan : field/kolom kode_kelurahan (atau menyesuaikan)
5. Pencairan Kegiatan Skala Kawasan : nama kawasan (atau menyesuaikan)
6. Output Kegiatan Skala Kawasan : nama kawasan (atau menyesuaikan)
Contoh proses penggabungan data tabular antara data atribut peta dan data SIM KOTAKU:
Halaman | 33
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
(c) Hasil Join antara data atribut peta dengan data SIM KOTAKU
Gambar 3.14 Proses Join Data Atribut Peta dengan Data SIM KOTAKU
D. Layout
Layout merupakan tahapan akhir untuk menyusun dan menata informasi spasial dan
informasi tepi peta ke dalam 1 tampilan utuh. Ketentuan layout peta dijelaskan di BAB IV.
2.2.3 Keluaran
Keluaran utama kegiatan pemetaan spasial KOTAKU berupa basis data dalam format
shapefile. Basis data spasial dalam format shapefile ini agar menjadi informasi spasial yang mudah
dibaca dan dipahami oleh pengguna maka perlu disusun sebagai peta dalam format pdf/jpeg.
Selain itu informasi spasial ini disajikan pula secara online melalui Web GIS KOTAKU. Deskripsi
keluaran informasi spasial tersaji pada Tabel 3.7.
Halaman | 34
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Peta Administrasi Peta Administrasi menunjukkan cakupan kabupaten/kota yang menjadi lokasi
pemetaan KOTAKU. Peta Administrasi memuat informasi dasar seperti batas
administrasi, perairan (sungai, danau, laut), transportasi (jalan, rel kereta api),
toponimi (wilayah administrasi, nama sungai, dan lain sebagainya).
Peta Delineasi Kumuh Peta Delienasi Kumuh menampilkan sebaran kumuh dalam cakupan
kabupaten/kota.
Peta Profil Kumuh Basis Peta Profil Kumuh Basis menunjukkan permasalahan kumuh pada saat
melakukan pendataan baseline di suatu lokasi. Peta Profil Kumuh terdiri dari 7
tematik sesuai dengan 7 indikator kumuh, yaitu bangunan, jalan, drainase, air
bersih, air limbah, persampahan, dan proteksi kebakaran. Informasi ditampilkan
dengan gradasi warna, semakin gelap warnanya maka permasalahannya
semakin besar.
Peta Status Kumuh Awal Peta Status Kumuh Awal menampilkan status kumuh sebelum intervensi.
Peta Status Kumuh Akhir Peta Status Kumuh Awal menampilkan status kumuh setelah intervensi.
Peta Realisasi Kegiatan Peta Realisasi Kegiatan (BDI/BPM/CFW/DFAT) menunjukkan besarnya anggaran
(BDI/BPM/CFW/DFAT) yang disalurkan di setiap kelurahan pada cakupan kabupaten/kota. Peta
Realisasi Kegiatan (BDI/BPM/CFW/DFAT) menampilkan informasi per tahun
yaitu mulai tahun 2017 – 2021 (CFW dan DFAT tahun 2021).
Peta Investasi Peta Investasi dan Kegiatan (BDI/BPM/CFW/DFAT) menunjukkan jenis intervensi
dan Kegiatan kegiatan yang dilakukan sebagai upaya pengurangan kumuh. Informasi yang
(BDI/BPM/CFW/DFAT) ditampilkan sebagai simbol adalah jenis kegiatan yang menggunakan anggaran
paling besar berdasarkan persentase penggunaan anggaran. Peta Investasi dan
Kegiatan (BDI/BPM/CFW/DFAT) menampilkan informasi per tahun yaitu mulai
tahun 2017 – 2021 (CFW dan DFAT tahun 2021).
Peta Titik Kegiatan Peta Titik Kegiatan (BDI/BPM/CFW/DFAT) menunjukkan titik lokasi intervensi
(BDI/BPM/CFW/DFAT) kegiatan pada cakupan kabupaten/kota. Peta Titik Kegiatan
(BDI/BPM/CFW/DFAT) menampilkan informasi per tahun yaitu mulai tahun 2017
– 2021 sesuai dengan jenis kegiatannya (CFW dan DFAT tahun 2021).
Peta Delineasi Peta Delineasi Skala Kawasan menunjukkan cakupan kegiatan perencanaan
Skala Kawasan penanganan kumuh dalam lingkup kawasan yang tertuang dalam dokumen
RP2KPKP.
Peta Paket Kegiatan Peta Paket Kegiatan Skala Kawasan menunjukkan besarnya anggaran
Skala Kawasan penanganan kumuh dalam suatu kawasan pada cakupan kabupaten/kota.
Peta Output Kegiatan Peta Output Kegiatan Skala Kawasan menunjukkan jenis intervensi kegiatan
Skala Kawasan yang dilakukan sebagai upaya penanganan kumuh di suatu kawasan. Informasi
yang ditampilkan sebagai simbol adalah jenis kegiatan yang menggunakan
anggaran paling besar berdasarkan persentase penggunaan anggaran.
Peta Titik Kegiatan Peta Titik Kegiatan menunjukkan titik lokasi intervensi kegiatan yang dikerjakan
Skala Kawasan di suatu kawasan.
Halaman | 35
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Prinsip dalam melakukan kontrol kualitas data dalam kegiatan pemetaan spasial KOTAKU:
1. Accurate
Data yang dipetakan merupakan data yang berada dalam lingkup kecil (basis – batas
RT) sehingga memerlukan ketelitian yang tinggi. Ketelitian tinggi dapat didukung dari:
Halaman | 36
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 37
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
BAB IV
KETENTUAN DASAR DAN SPESIFIKASI TEKNIS,
Halaman | 38
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 39
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 40
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Contoh folder :
Halaman | 41
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 42
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 43
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 44
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Keterangan:
- MXD: merupakan format penyimpanan project software ArcGIS. MXD dapat berisi 1 atau
lebih shapefile (layer) yang disusun sedemikian rupa sehingga menjadi informasi yang
representatif.
Halaman | 45
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
- JPG: merupakan format penyimpanan hasil export file .mxd setelah proses layout selesai,
hasilnya disebut sebagai peta. Nama file menyesuaikan dengan informasi peta.
Halaman | 46
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
F. Dokumentasi Kegiatan
Dokumentasi kegiatan ditulis sesuai dengan isinya, sertakan tanggal, bulan, dan tahun
kegiatan tersebut dilakukan.
4.2.3 Proyeksi
Secara sederhana, proyeksi adalah sistem yang digunakan untuk merepresentasikan bumi
yang berbentuk bulat ke bidang datar. Pemilihan sistem proyeksi yang tepat akan meminimalkan
distorsi atau pergeseran objek di permukaan bumi. Proyeksi yang umum digunakan di wilayah
sekitar garis equator/garis khatulistiwa (termasuk di Indonesia) adalah sistem proyeksi UTM
(Universal Transverse Mercator). Sistem proyeksi ini adalah memotong bola bumi secara membujur
dari utara ke selatan yang disebut sebagai garis bujur/meridian, dan memotong secara melintang
yang disebut sebagai garis lintang. Sistem proyeksi UTM membagi zona pada setiap jarak 60 bujur
dan 80 lintang, sehingga terdapat 60 zone di seluruh dunia. Jarak ini ditetapkan dengan
pertimbangan bahwa pada jarak tersebut area masih memiliki jarak yang homogen.
Halaman | 47
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Ketentuan dan kesepakatan yang digunakan dalam menentukan proyeksi, antara lain:
1. Sistem proyeksi yang digunakan adalah Universal Transverse Mercator (UTM), dimana proyeksi
dengan pembagian zona grid mengacu pada spheroid yang telah dispesifikasikan dalam SRGI
(Sistem Referensi Geospasial Indonesia) Tahun 2013.
2. Apabila dalam suatu wilayah sistem UTM terletak pada dua zona UTM yang berdampingan,
maka proyeksi koordinat geografis dan zona UTM yang digunakan adalah yang dominan.
3. Apabila dalam suatu wilayah sistem UTM terletak pada lebih dari dua zona UTM, maka seluruh
koordinat ditransformasikan ke dalam sistem koordinat geografis.
4. Apabila dalam peta masukan belum memenuhi ketentuan tersebut, maka wajib melakukan
georeferensi dan transformasi.
Halaman | 48
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
koordinat UTM. Sistem koordinat geografi memiliki satuan decimal degree (degree, minute,
second atau degree, minute, decimal), sedangkan Sistem koordinat UTM memiliki satuan meter
utara/meter timur (mU/mT).
Halaman | 49
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
3. Perairan
Unsur perairan merupakan tubuh air yang ada di permukaan bumi. Perairan terdiri
dari sungai, danau, waduk, bendungan, embung, dan lain sebagainya.
Tabel 4.8 Ketentuan Pengisian Atribut Perairan
No. Tipe Data Nama File Field/Atribut Isi Field
1. Garis/Line Sungai_LN Nama Nama sungai jika ada
Sumber Informasi sumber perolehan data
2. Poligon/Area Sungai_AR Nama Nama sungai jika ada
Sumber Informasi sumber perolehan data
3. Poligon/Area Perairan_Lainnya_AR Keterangan “Danau”
“Waduk”
“Bendungan”
“Saluran Air”
*)bisa ditambahkan jenis perairan
lainnya
Nama Nama danau/waduk/
bendungan jika ada
Sumber Informasi sumber perolehan data
4. Bangunan
Bangunan dapat menunjukkan informasi kepadatan, tata letak, pola dan
persebarannya, sekaligus asosiasi dengan suatu wilayah. Data bangunan merupakan hal
yang penting bagi kebutuhan perencanaan dan monitoring, pergerakan yang dinamis
dapat dilihat dari pergerakan jumlah bangunan. Data bangunan disesuaikan dengan
Halaman | 50
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
ketersediaan data rujukan. Apabila sudah tersedia bisa digunakan apabila belum ada tidak
perlu dilakukan digitasi interpretasi bangunan.
Tabel 4.9 Ketentuan Pengisian Atribut Bangunan
No. Tipe Data Nama File Field/Atribut Isi Field
1. Poligon/Area Bangunan_AR Keterangan “Bangunan”
Sumber Informasi sumber perolehan data
5. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan adalah penutup lahan yang sudah dimanfaatkan oleh manusia.
Contoh: permukiman, hutan, sawah, dan lain sebagainya. Data penggunaan lahan ini
disesuaikan dengan ketersediaan data rujukan. Apabila sudah tersedia bisa digunakan
apabila belum ada tidak perlu dilakukan digitasi interpretasi penggunaan lahan.
Tabel 4.10 Ketentuan Pengisian Atribut Penggunaan Lahan
No. Tipe Data Nama File Field/Atribut Isi Field
1. Poligon/Area Penggunaan_Lahan_AR Keterangan Jenis penggunaan lahan
Sumber Informasi sumber perolehan data
6. Toponimi
Toponimi merupakan asal usul penamaan dari nama tempat, wilayah, atau suatu
bagian lain dari permukaan bumi, termasuk unsur alam (sungai, pulau, laut, teluk, gunung,
dan lain sebagainya) dan unsur buatan (kota, gedung, jalan, jembatan, kabupaten, dan lain
sebagainya). Tipe data untuk toponimi yang disajikan adalah titik/point.
Tabel 4.11 Ketentuan Pengisian Atribut Toponimi
No. Tipe Data Nama File Field/Atribut Isi Field
1. Titik/Point Toponimi_PT Keterangan “Kantor Pemerintahan”
“Unsur Alam”
dan seterusnya
Nama “Kantor Provinsi”
“Kantor Bupati”
“Kantor Kecamatan”
“Kantor Kelurahan/Desa”
dan seterusnya
Sumber Informasi sumber perolehan data
Halaman | 51
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
B. Informasi Tematik
1. Delineasi Kumuh
Delineasi kumuh merupakan vektor poligon yang menyajikan informasi persebaran
kawasan kumuh permukiman di suatu kabupaten/kota. Delineasi kumuh memiliki unit
terkecil basis (RT/RW/Lingkungan/Dusun). Hasil penggabungan dengan data SIM
pengurangan kumuh menyajikan data dan informasi mengenai skor kumuh, luas kumuh,
dan status kumuh, pada 2 periode waktu yang berbeda, yaitu kondisi awal sesuai
pendataan numerik baseline, dan kondisi akhir sesuai dengan perhitungan pengurangan
kumuh setelah adanya intervensi kegiatan.
Tabel 4.12 Ketentuan Pengisian Atribut Delineasi Kumuh
No. Tipe Data Nama File Field/Atribut Isi Field
1. Poligon/Area Delineasi_Kumuh_2016_AR Provinsi Nama Provinsi
Delineasi_Kumuh_2020_AR Kode_Prov Kode Provinsi
Kab_Kota Nama Kabupaten/Kota
*)Kabupaten : langsung nama
*)Kota : menggunakan ‘Kota’
Kode_Kab Kode Kabupaten/Kota
Kecamatan Nama Kecamatan
Kode_Kec Kode Kecamatan
Kelurahan Nama Kelurahan
Kode_Kel Kode Kelurahan
Basis Kode Kel-RT-RW
skor_awal Sesuai dengan data SIM
luas_awal Sesuai dengan data SIM
kum_awal Sesuai dengan data SIM
skor_akhir Sesuai dengan data SIM
luas_akhir Sesuai dengan data SIM
kum_akhir Sesuai dengan data SIM
p_kumuh Sesuai dengan data SIM
Sumber “Data SIM KOTAKU,
download pada_tanggal”
SK Sesuai SK (sama persis titik
komanya).
: data yang berasal dari Data SIM KOTAKU
Halaman | 52
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 53
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 54
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 55
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 56
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 57
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 58
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 59
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 60
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Layout peta merupakan teknik penyajian informasi spasial agar mudah dibaca dan
digunakan oleh pengguna. Spesifikasi penyajian peta mengacu pada RSNI (Rancangan Standar
Nasional Indonesia 2014). Fomat layout peta disajikan secara landscape dan portrait.
Keterangan :
1. Isi Peta 5. Proyeksi
2. Logo Instansi 6. Inset/Diagram Lokasi
3. Judul Peta 7. Legenda
4. Orientasi & Skala 8. Sumber & Riwayat Peta, Keterangan
Halaman | 61
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Keterangan :
1. Isi Peta 5. Proyeksi
2. Logo Instansi 6. Inset/Diagram Lokasi
3. Judul Peta 7. Legenda
4. Orientasi & Skala 8. Sumber & Riwayat Peta, Keterangan
Halaman | 62
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 63
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Gambar 4.4 Contoh Sumber Peta dan Riwayat Peta serta Keterangan
Halaman | 64
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 65
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 66
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
5. Graticule :
a. Axes : (-) Major Division Ticks : Symbol : RGB : 0, 112, 255 (width : 1.5)
Display ticks : outside
Tick size : 5 pts
(-) Subdivision Ticks : Symbol : RGB : 110, 110, 110 (width : 0.2)
Display ticks : outside
Tick size : 2 pts
b. Labels : (-) Format : Degrees Minutes Seconds
(-)Font : Arial
(-) Size : 10
(-) Color : RGB : 0, 112, 255
(-) Label Offset : 6 pts
(-) Label Orientation : left, right
c. Lines : (-) Display Properties : Show as a grid of lines
(-) Symbol : - (line)
(-) Color : RGB : 0, 197, 255
(-) Size : 0.2
d. Intervals : (-) Interval : (-) Units : meters
Interval : (1) diisi menyesuaikan dengan luas dan skala petanya
(2) ketentuan yang dipegang bahwa 1 sisi berisi 5-8 ticks
Satuan ditulis secara manual : bujur (BT), lintang (LU/LS)
Halaman | 67
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
10. Inset/diagram lokasi (DIAGRAM LOKASI): Arial Narrow (12), hitam, Bold, Uppercase
Graticule : yang perlu diedit
a. Axes : (-) Major Division Ticks : Symbol : RGB : 0, 92, 230 (width : 1)
Display ticks : outside
Tick size : 3 pts
(-) Subdivision Ticks : Symbol : RGB : 110, 110, 110 (width : 0.2)
Display ticks : outside
Tick size : 2 pts
Halaman | 68
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
11. Legenda
Judul legenda (KETERANGAN) : Arial(12), hitam, Bold, Uppercase
Legenda : Arial (10), hitam
Simbologi peta secara lengkap tersaji dalam Lampiran 3.
12. Sumber dan riwayat peta, serta keterangan : Arial (10), hitam
Halaman | 69
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
BAB V
WEB GIS
Halaman | 70
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Web GIS dalam program KOTAKU memberikan informasi dan monitoring tentang
kegiatan KOTAKU yang sudah dilakukan. Web GIS KOTAKU dapat diakses melalui website
KOTAKU www.kotaku.pu,go.id atau melalui link http://103.12.84.58/gis/peta/slum .
Halaman | 71
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Gambar 5.3 Tampilan Informasi Spasial Tematik dalam Web GIS KOTAKU
ADVISORY
WEB GIS
KOTAKU
NMC OSP
Halaman | 72
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 73
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Selanjutnya, masukkan username dan password dengan benar, daftar username dan
password bisa menghubungi Administrator Web GIS KOTAKU melalui Unit SIM KMP KOTAKU
Wilayah 2 atau MIS-GIS Advisory KOTAKU.
Halaman | 74
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Tampilan akan berubah seperti pada gambar di bawah. Sebelum memulai unggah
data, siapkan data terlebih dahulu dalam format file .zip. Untuk memulai unggah data spasial
pilih menu “Add > Add Layer From File”.
Halaman | 75
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Pilih file format .zip yang akan diunggah kemudian “Import Layer”.
Halaman | 76
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
3. Editing
Tampilan layer setelah unggah data akan seperti pada gambar di bawah ini.
Selanjutnya adalah melakukan editing seperlunya untuk tampilan simbologi dan atribut,
ketentuan simbologi akan disampaikan pada akhir bab ini.
Halaman | 77
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
b. Menampilkan tabel
c. Editing vektor
Halaman | 78
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Berfungsi untuk memilih field/kolom mana pada data atribut/tabel yang akan ditampilkan dalam layer.
Berfungsi untuk mengatur simbologi layer, berupa warna dan tipe garis (untuk data tipe line).
Ada pilihan “Unique symbols” dan Single symbol”.
Halaman | 79
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 80
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Tampilan setelah selesai melakukan editing. Simbol untuk batas administrasi sudah
berubah.
Halaman | 81
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Klik menu seperti di bawah ini untuk memulai edit informasi data tabel.
Halaman | 82
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 83
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Pilihan untuk menampilkan atau tidak menampilkan kolom ini ke dalam tampilan tabel.
Halaman | 84
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
4. Menyimpan Data
Halaman | 85
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Jika akan menambahkan layer ulangi langkah dari awal. Layer akan bertambah di dalam
file KOTA MATARAM.
Halaman | 86
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
2. Peta Slum
Konten yang dibuat di dalam ArcGIS Online seluruhnya akna tampil di dalam menu
ini. Di dalam Peta Slum terdapat 4 kategori sesuai dengan isi informasi, yaitu (1) Profile
Kumuh; (2) Skala Lingkungan; (3) Skala Kawsaan; (4) Profile BDC; dan (5) Profile BDC FS.
Karena menu di dalam Web GIS Online berbeda, maka konten yang berada di dalam Arc
GIS Online juga dibedakan. Dari menu tersebut lingkup yang menjadi keluaran adalah
profile kumuh, skala lingkungan, dan skala kawasan.
Penamaan konten di dalam ArcGIS Online tersaji dalam Tabel 5.2.
Tabel 5.2 Penamaan Konten ArcGIS Online
No. Nama Menu Web GIS KOTAKU Nama Konten ArcGIS Online
1. Profile Kumuh Profil Kumuh Kabupaten/Kota
2. Skala Lingkungan Kabupaten/Kota (nama)
3. Skala Kawasan Skala Kawasan Kabupaten/Kota (nama)
Halaman | 87
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 88
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 89
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 90
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 91
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
6. Titik Kegiatan
a. Tipe Titik
Atribut ArcGIS Online
Nama layer Titik Kegiatan xxxx
Pop up Titik Kegiatan xxxx
Provinsi Provinsi
Kab_Kota Kota atau Kabupaten
Kecamatan Kecamatan
Kelurahan Kelurahan atau Desa
Jeda
Nama_KSM Nama KSM
Kegiatan Kegiatan
Sub_Keg Sub Kegiatan
Volume Volume (unit)
Jeda
Sumber Sumber
b. Tipe Garis
Atribut ArcGIS Online
Nama layer Titik Kegiatan xxxx
Pop up Titik Kegiatan xxxx
Provinsi Provinsi
Kab_Kota Kota atau Kabupaten
Kecamatan Kecamatan
Kelurahan Kelurahan atau Desa
Jeda
Nama_KSM Nama KSM
Kegiatan Kegiatan
Sub_Keg Sub Kegiatan
Volume Volume (m)
Jeda
Sumber Sumber
Halaman | 92
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
c. Tipe Area
Atribut ArcGIS Online
Nama layer Titik Kegiatan xxxx
Pop up Titik Kegiatan xxxx
Provinsi Provinsi
Kab_Kota Kota atau Kabupaten
Kecamatan Kecamatan
Kelurahan Kelurahan atau Desa
Jeda
Nama_KSM Nama KSM
Kegiatan Kegiatan
Sub_Keg Sub Kegiatan
Volume Volume (m2)
Jeda
Sumber Sumber
*)Ketentuan ini berlaku untuk Titik Kegiatan CFW dan DFAT
Halaman | 93
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 94
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 95
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 96
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
(b) 16 Parameter
Atribut ArcGIS Online
Nama layer Profil Kumuh Basis Indikator Drainase
Pop up Profil Kumuh Basis Indikator Drainase
Provinsi Provinsi
Kab_Kota Kota atau Kabupaten
Kecamatan Kecamatan
Kelurahan Kelurahan atau Desa
Basis Basis
Jeda
k4_a_p Tidak tersedia drainase (%)
k4_b_p Tidak mampu mengalirkan limpasan air (%)
k4_c_p Permasalahan konstruksi drainase (%)
Drainase PERMASALAHAN DRAINASE (%)
Jeda
Sumber Sumber
Halaman | 97
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
(b) 16 Parameter
Atribut ArcGIS Online
Nama layer Profil Kumuh Basis Indikator Persampahan
Pop up Profil Kumuh Basis Indikator Persampahan
Provinsi Provinsi
Kab_Kota Kota atau Kabupaten
Kecamatan Kecamatan
Kelurahan Kelurahan atau Desa
Basis Basis
Jeda
k6_a_p Prasarana dan sarana persampahan tidak sesuai dengan persyaratan
teknis (%)
k6_b_p Sistem pengelolaan persampahan yang tidak sesuai standar teknis (%)
Sampah PERMASALAHAN PERSAMPAHAN (%)
Jeda
Sumber Sumber
Halaman | 98
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 99
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
10. Informasi tabel yang ditampilkan untuk Paket Kegiatan Skala Kawasan:
Atribut ArcGIS Online
Nama layer Paket Kegiatan Skala Kawasan
Pop up Paket Kegiatan Skala Kawasan
Provinsi Provinsi
Kab_Kota Kota atau Kabupaten
Kawasan Pagu BPM (ribuan)
Jeda
Kontraktor Nama Kontraktor
No_Kontrak Nomor Kontrak
N_Kontrak Nilai Kontrak
T_Awal Tanggal Mulai Kontrak
T_Akhir Tanggal Akhir Kontrak
Sumber Sumber
11. Informasi tabel yang ditampilkan untuk Output Kegiatan Skala Kawasan:
Atribut ArcGIS Online
Nama layer Output Kegiatan Skala Kawasan
Pop up Alokasi Output Kegiatan Skala Kawasan
Provinsi Provinsi
Kab_Kota Kota atau Kabupaten
Kawasan Nama Kawasan
Tahun Tahun
Jeda
Kegiatan ALOKASI OUTPUT SKALA KAWASAN TERBANYAK
Jeda
Jln_m Jalan (m)
BDI_Jln_m BDI Jalan (ribuan)
Jln_u Jalan (unit)
BDI_Jln_u BDI Jalan (ribuan)
T_BDI_Jln Total BDI Jalan (ribuan)
Persen_Jln Persentase dari Total BDI (%)
Jeda
Dr_m Drainase (m)
BDI_Dr_m BDI Drainase (ribuan)
Dr_u Drainase (unit)
BDI_Dr_u BDI Drainase (ribuan)
T_BDI_Dr Total BDI Drainase (ribuan)
Persen_Dr Persentase dari Total BDI (%)
Jeda
Halaman | 100
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Lanjutan Informasi tabel yang ditampilkan untuk Output Kegiatan Skala Kawasan:
Atribut ArcGIS Online
Jb_m Jembatan (m)
BDI_Jb_m BDI Jembatan (ribuan)
Jb_u Jembatan (unit)
BDI_Jb_u BDI Jembatan (ribuan)
T_BDI_Jb Total BDI Jembatan (ribuan)
Persen_Jb Persentase dari Total BDI (%)
Jeda
Ps_m Persampahan (m)
BDI_Ps_m BDI Persampahan (ribuan)
Ps_u Persampahan (unit)
BDI_Ps_u BDI Persampahan (ribuan)
T_BDI_Ps Total BDI Persampahan (ribuan)
Persen_Ps Persentase dari Total BDI (%)
Jeda
AB_m Air Bersih (m)
BDI_AB_m BDI Air Bersih (ribuan)
AB_u Air Bersih (unit)
BDI_AB_u BDI Air Bersih (ribuan)
T_BDI_AB Total BDI Air Bersih (ribuan)
Persen_AB Persentase dari Total BDI (%)
Jeda
SPL_m Saluran Pembuangan Limbah (m)
BDI_SPL_m BDI Saluran Pembuangan Limbah (ribuan)
SPL_u Saluran Pembuangan Limbah (unit)
BDI_SPL_u BDI Saluran Pembuangan Limbah (ribuan)
T_BDI_SPL Total BDI Saluran Pembuangan Limbah (ribuan)
Persen_SPL Persentase dari Total BDI (%)
Jeda
RTH_m Sarana Ruang Terbuka Hijau (m)
BDI_RTH_m BDI Sarana Ruang Terbuka Hijau (ribuan)
RTH_m2 Sarana Ruang Terbuka Hijau (m2)
BDI_RTH_m2 BDI Sarana Ruang Terbuka Hijau (ribuan)
RTH_u Sarana Ruang Terbuka Hijau (unit)
BDI_RTH_u BDI Sarana Ruang Terbuka Hijau (ribuan)
T_BDI_RTH Total BDI Sarana Ruang Terbuka Hijau (ribuan)
Persen_RTH Persentase dari Total BDI (%)
Jeda
MCK_u MCK (unit)
BDI_MCK_u BDI MCK (ribuan)
Persen_MCK Persentase dari Total BDI (%)
Jeda
Halaman | 101
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Lanjutan Informasi tabel yang ditampilkan untuk Output Kegiatan Skala Kawasan:
Atribut ArcGIS Online
MCK_u MCK (unit)
BDI_MCK_u BDI MCK (ribuan)
Persen_MCK Persentase dari Total BDI (%)
Jeda
PK_m Proteksi Kebakaran (m)
BDI_PK_m BDI Proteksi Kebakaran (ribuan)
PK_u Proteksi Kebakaran (unit)
BDI_PK_u BDI Proteksi Kebakaran (ribuan)
T_BDI_PK Total BDI Proteksi Kebakaran (ribuan)
Persen_PK Persentase dari Total BDI (%)
Jeda
PU_u Penerangan Umum (unit)
BDI_PU_u BDI Penerangan Umum (ribuan)
T_PU_AB Total BDI Penerangan Umum (ribuan)
Persen_PU Persentase dari Total BDI (%)
Jeda
SK_u Sarana Kesehatan (unit)
BDI_SK_u BDI Sarana Kesehatan (ribuan)
T_BDI_SK Total BDI Sarana Kesehatan (ribuan)
Persen_SK Persentase dari Total BDI (%)
Jeda
SPd_u Sarana Perikanan (unit)
BDI_SPd_u BDI Sarana Perikanan (ribuan)
T_BDI_SPd Total BDI Sarana Perikanan (ribuan)
Persen_SPd Persentase dari Total BDI (%)
Jeda
SPr_u Sarana Sosial Budaya (unit)
BDI_SPr_u BDI Sarana Sosial Budaya (ribuan)
T_BDI_SPr_u Total BDI Sarana Sosial Budaya (ribuan)
Persen_SPr Persentase dari Total BDI (%)
Jeda
SPt_u Tambatan Perahu (unit)
BDI_SPt_u BDI Tambatan Perahu (ribuan)
T_BDI_SPt Total BDI Tambatan Perahu (ribuan)
Persen_PK Persentase dari Total BDI (%)
Jeda
T_BDI Total BDI Kelurahan/Desa (ribuan)
Sumber Sumber
Halaman | 102
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
b. Tipe Garis
Atribut ArcGIS Online
Nama layer Titik Kegiatan Skala Kawasan
Pop up Titik Kegiatan Skala Kawasan
Provinsi Provinsi
Kab_Kota Kota atau Kabupaten
Kawasan Kawasan
Tahun Tahun
Jeda
Kegiatan Kegiatan
Sub_Keg Sub Kegiatan
Volume Volume (m)
Jeda
Sumber Sumber
Halaman | 103
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
c. Tipe Area
Atribut ArcGIS Online
Nama layer Titik Kegiatan Skala Kawasan
Pop up Titik Kegiatan Skala Kawasan
Provinsi Provinsi
Kab_Kota Kota atau Kabupaten
Kawasan Kawasan
Tahun Tahun
Jeda
Kegiatan Kegiatan
Sub_Keg Sub Kegiatan
Volume Volume (m2)
Jeda
Sumber Sumber
Halaman | 104
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 105
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
5.2.6 Simbologi
Simbologi ArcGIS Online terdapat di Lampiran 4.
Halaman | 106
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
BAB VI
KEBERLANJUTAN
KOTAKU sebagai program penanganan kumuh diharapkan memiliki exit strategy dimana
Pemerintah Daerah diharapkan siap melanjutkan penanganan kumuh pasca program. Serah
terima, alih kelola, dan integrasi data merupakan tahapan yang dilakukan untuk menyiapkan
Pemerintah Daerah agar secara mandiri dapat mengelola data penanganan kumuh.
Halaman | 107
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Delineasi Kumuh
SERAH TERIMA
Data Sebaran Kegiatan Skala
Lingkungan & Skala Kawasan
2017 - 2020
Membaca Data
Menyajikan Data
Basis Data
Web GIS/Geoportal
Halaman | 108
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 109
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 110
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Prinsip SPKP:
1. Terpadu
Perencanaan pembangunan yang tidak parsial namun berorientasi pada peningkatan
keterpaduan berdasarkan suduut pandang wilayah dan sudut pandang program.
2. Berkelanjutan
Perencanaan pembangunan infrastruktur permukiman yang berbasis pada ekonomi,
sosial, dan lingkungan.
3. Strategis dan Prioritas
Perencanan pembnagunan iunfrasturktur yang terintegrasi dan signifikan dampaknya
bagi kesejahteraan masyarakat (berorientasi apda outcome).
4. Inklusif
Perencanaan pembangunan yang memberikan kontribusi yang signifikan bagi upaya
pengentasan kemiskinan dan pemerataan pembangunan
Halaman | 111
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
NMC/KMP
KEBERLANJUTAN
Halaman | 112
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Perangkat Lunak
Kebijakan Kebijakan
Kelembagaan Kelembagaan
Gambar 6.5 Alur Olah Data Hasil Identifikasi Kondisi Aktual Pemerintah Daerah
Halaman | 113
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Kategori 3
Pemerintah daerah siap mendoorng peran serta publik untuk inovasi SIG
Kategori 2
Pemerintah daera siap mengembangkan data spasial
Kategori 1 SMART CITY
Pemerintaj daerah siap embangun data spasial
Kategori 3
Skor 67 -
100
Kategori 2
Skor 34 - 66
Kategori 1
Skor 0 - 33
Halaman | 114
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
ada, potensial
KEBIJAKAN &
KELEMBAGAAN
Halaman | 115
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
1. Prosedur/regulasi tentang
platform ketentuan pemetaan
Web GIS 2. Hardware, software
Ina Geoportal - BIG 3. Internet, server, listrik
4. SDM
Peningkatan
Kapasitas SDM
KEBIJAKAN &
KELEMBAGAAN
Halaman | 116
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 23 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Presiden No. 9 Tahun 2016 Tentang Percepatan Pelaksanaan Kebiajakan Satu Peta Tingkat Ketelitian Peta
Skala 1: 50.000 mencantumkan salah satu program perwujudan IGT Potensi kegiatan meuwujudkan IGT
Sumber Daya dan Lingkungan adalah penyediaan Peta Kawasan Permukiman Kumuh Skala 1:5.000 dengan
penanggung jawab dari Kementerian PUPR, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Direktorat Pengembangan
Kawasan Permukiman. Direktorat PKP dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut menyusun
rencana aksi dalam jangka waktu 5 tahun seperti tertuang dalam gambar 6.8.
Gambar 6.9 Rencana Aksi Direktorat PKP dalam upaya Pemenuhan IGT Kumuh Nasional
Halaman | 117
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Tahapan penarikan shp delineasi kumuh sebagai IGT Kumuh Nasional tersaji dalam Gambar 6.10.
BIG
BTPP
Dir. PKP
QC Teknis
KOTAKU
QC Teknis
Gambar 6.10 Tahapan Penarikan Delineasi Kumuh menjadi IGT Kumuh Nasional
Halaman | 118
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
GLOSARIUM
Atribut adalah informasi yang menempel pada suatu data vektor, pada data
spasial atribut berbentuk tabel dan memiliki format penyimpanan file .dbf,
satu atribut dapat berisi banyak informasi.
Data adalah kumpulan keterangan yang benar dan nyata yang dapat dijadikan
sebagai dasar suatu kajian, data dapat berupa angka, huruf, dan gambar
(melalui kajian secara langsung terhadap objek), suara (melalui
wawancara), peta atau citra (melalui interpretasi).
Data Atribut adalah data yang biasanya digunakan untuk keperluan data statistik, atau
sensus penduduk atau catatan survei lainnya.
Data Garis/Line adalah tipe data spasial yang dinyatakan dalam bentuk garis dan
merupakan kumpulan dari banyak titik koordinat, contoh Jalan, Sungai,
dan lain sebagainya.
Data Geospasial adalah data tentang lokasi geografis, dimensi atau ukuran, dan atau
karakteristik objek alam dan atau buatan manusia, yang berada di bawah,
pada, atau di atas permukaan bumi.
Data Poligon/Area adalah tipe data spasial yang dinyatakan dalam bentuk poligon dan
merupakan kumpulan dari banyak titik koordinat, contoh Batas
Administrasi, Danau, dan lain sebagainya.
Data Raster adalah data yang terdiri dari sel-sel yang disusun menurut baris dan
kolom, dan di masing-masing sel tersebut tersimpan sebuah nilai tunggal,
data raster ini biasanya berupa gambar.
Data Spasial adalah keterangan tentang lokasi dan bentukannya di permukaan bumi
serta keterkaitan satu aspek dengan lainnya, data spasial menyimpan
koordinat dan topologi dari bentukan tersebut, definisi lain dari data
spasial adalah semua data yang dapat dipetakan.
Halaman | 119
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Data Titik/Point adalah tipe data spasial yang dinyatakan dalam bentuk titik dan memiliki
1 titik koordinat (x,y), contoh Kantor Desa, Gunung, dan lain sebagainya.
Data Vektor adalah data yang tipe datanya dapat berupa titik, garis, dan area yang
memiliki koordinat di permukaan bumi.
Delineasi adalah penggambaran hal penting dengan garis yang merupakan batas
suatu unsur (biasanya tentang peta dan sebagainya).
Digitasi adalah proses konversi dari peta analog menjadi peta digital dengan
menggunakan meja digitasi, pada saat ini digitasi bisa dilakukan secara
langsung di layar komputer (digitasi on screen).
Georeferensi adalah referensi koordinat geografi, setiap citra satelit atau peta yang akan
digunakan sebagai acuan pengambilan data, pada suatu titik tertentu
harus memiliki koordinat yang sama dengan koordinat yang sudah
ditetapkan.
Geospasial adalah aspek keruangan yang menunjukkan lokasi geografis, letak, dan
posisi suatu objek yang berada di bawah, pada, atau di atas permukaan
bumi, yang dinyatakan dalam sistem koordinat tertentu.
Informasi adalah gabungan atau rangkaian dan analisa data yang berbentuk angka,
huruf, gambar, suara, peta, atau citra yang telah diolah, yang mempunyai
arti, nilai, dan makna tertentu.
Informasi Geospasial adalah data geospasial yang sudah diolah sehingga dapat digunakan
sebagai alat bantu dalam perumusan kebijakan, pengambilan keputusan,
dan atau pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan ruang
kebumian.
Halaman | 120
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Peta adalah suatu gambaran dari unsur-unsur alam dan atau buatan manusia,
yang berada di atas maupun di bawah permukaan bumi yang
digambarkan pada suatu bidang datar dengan skala tertentu.
Peta Dasar adalah peta yang menyajikan unsur-unsur alam dan atau buatan manusia
yang umum terlihat di permukaan bumi, digambarkan pada suatu bidang
datar dengan skala tertentu.
Peta Tematik adalah peta yang menyajikan unsur-unsur alam dan atau buatan manusia,
digambarkan pada suatu bidang datar dengan skala tertentu.
Rektifikasi adalah suatu proses untuk melakukan transformasi data dari satu sistem
grid menggunakan suatu transformasi geometrik.
Sistem Koordinat adalah pernyataan besaran geometrik yang menentukan posisi suatu titik
dengan mengukur besar vektor terhadap satu posisi acuan yang telah
didefinisikan.
UTM atau Universal Transverse Mercator adalah sistem poyeksi yang umum
digunakan untuk menggambarkan bidang lengkung bumi menjadi bidang
datar, sistem ini memotong bola bumi secara membujur dari utara ke
selatan sebagai garis bujur/meridian dan memotong secara melintang
disebut sebagai garis lintang.
Halaman | 121
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
WGS 1984 atau World Geodetic System adalah standar yang digunakan dalam
kartografi, geodesi, dan navigasi, WGS merupakan parameter yang
digunakan sebagai acuan untuk mendefinisikan geometri elipsoid bumi.
Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur
terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan pada aspek
administratif dan atau fungsional.
Halaman | 122
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 123
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 124
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
(Lanjutan)
Investasi dan Kegiatan BDI/BPM AR
Jenis Kegiatan Data SIM Field
Sarana Ruang Terbuka Hijau Satuan (m) RTH_m
(RTH) BDI RTH dengan satuan (m) BDI_RTH_m
Satuan (m2) RTH_m2
BDI RTH dengan satuan (m2) BDI_RTH_m2
Satuan (u) RTH_u
BDI RTH dengan satuan (u) BDI_RTH_u
Total BDI RTH T_BDI_RTH
Persentase BDI RTH terhadap BDI Total Persen_RTH
MCK Satuan (u) MCK_u
BDI MCK dengan satuan (u) BDI_MCK_u
Persentase BDI MCK terhadap BDI Total Persen_MCK
Proteksi Kebakaran Satuan (m) PK_m
(PK) BDI PK dengan satuan (m) BDI_PK_m
Satuan (u) PK_u
BDI PK dengan satuan (u) BDI_PK_u
Total BDI SPL T_BDI_PK
Persentase BDI PK terhadap BDI Total Persen_PK
Halaman | 125
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 126
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 127
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 128
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
4. Legenda Keterangan Data Tematik “Realisasi” dan “Paket Kegiatan Skala Kawasan”:
Spesifikasi
Keterangan Tipe
Simbol RGB Ukuran
Progres Fisik berjalan 100% Area 000 060 150 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1
Progres Fisik berjalan 75% Area 095 115 205 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1
Progres Fisik berjalan 50% Area 160 170 235 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1
Progres Fisik berjalan 25% Area 215 215 255 Outline:
110 110 110
Ukuran : 0,1
Tidak Ada Kegiatan BDI/BPM Area 225 225 225 Outline:
Tahun xxxx 110 110 110
Ukuran : 0,1
Halaman | 129
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 130
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 131
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 132
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 133
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 134
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
2. Batas Administrasi AR
4. Delienasi Kumuh
Status Kumuh HEX
Tipe
(Awal/Akhir) Fill Outline
Kumuh Berat Area #F50000 #999999 (default)
Kumuh Sedang Area #F57800 #999999 (default)
Kumuh Ringan Area #F5F500 #999999 (default)
Tidak Kumuh Area #6ECD3C #999999 (default)
*)Transparency : 50%
*)Label : Kode_RTRW (sesuaikan dengan skala/visible range)
Halaman | 135
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Halaman | 136
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
7. Titik Kegiatan
Spesifikasi
Kegiatan Tipe Simbol
SHAPE/WARNA Ukuran
Air Bersih Point Government 15
Line #050AE1 2
Line #00FFFF 2
Halaman | 137
Panduan Umum Pemetaan Spasial KOTAKU 2020 – 2022
Area #008C00
Halaman | 138