Anda di halaman 1dari 41

1

Pusat Studi
Lingkungan Hidup
Universitas Gadjah Mada

FILOSOFI, DEFINISI DAN PRINSIP


FILOSOFI PENYELENGGARAAN
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP
STRATEGIS
Ahsan N. Hadi
▪ Kepala Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat PSLH-UGM
▪ Master Trainer KLHS Nasional - KLHK

Email : pslh@ugm.ac.id; ahsan.nurhadi@ugm.ac.id


Website : http://pslh.ugm.ac.id; WA : 081392263181
141122
Aktifitas Manusia dan Ekosistem :

❑ Ekosistem kita saat ini telah banyak mengalami


perubahan dan terdegradasi akibat aktifitas manusia
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya → pangan,
sandang, papan dan energi yang makin meningkat →
eksploitasi sumberdaya alam secara tidak terkendali.

❑ Eksploitasi sumberdaya alam yang tidak sustainable


menyebabkan degradasi lingkungan → jasa ekosistem
terdegradasi → kesejahteraan manusia terganggu →
kehidupan terancam.

❑ ‘Triple Planetary Crisis’, yakni perubahan iklim, polusi dan


kerusakan lingkungan hidup, dan kehilangan
keanekaragaman hayati → only one earth
.
Degradasi Lahan

SOB, 2016
Degradasi Lahan
DEGRADASI LAHAN
DEGRADASI LAUT, PESISIR & SUNGAI

A/M
DEGRADASI LAUT, PESISIR & SUNGAI

Polusi di lautan mengganggu kehidupan satwa


laut → 44 persen spesies burung laut, 22 persen
mamalia laut, semua spesies penyu, dan
beberapa spesies ikan terdokumentasi memiliki
sampah plastik di tubuhnya, baik tertelan maupun
menempel permanen di tubuhnya. Lebih kejam
lagi, sampah plastik membunuh setidaknya 1 juta
burung laut, dan 100.000 mamalia laut dan penyu
tiap tahun. (United Nations Convention On Biological Diversity, 2016)
Degradasi Atmosfer
Perubahan Iklim
 Perubahan Iklim ialah perubahan suhu, tekanan udara, angin, curah
hujan, dan kelembaban sebagai akibat dari Pemanasan Global.
 Pemanasan Global ialah meningkatnya temperatur rata-rata bumi
sebagai akibat dari akumulasi panas di atmosfer yang disebabkan oleh
Efek Rumah Kaca.
 Efek Rumah Kaca ialah fenomena menghangatnya bumi karena radiasi
sinar matahari dari permukaan bumi dipantulkan kembali ke angkasa
yang terperangkap oleh “selimut” dari gas-gas CO2 (karbon dioksida),
CH4 (metana), N2O (nitrogen dioksida), PFCS (perfluorokarbon), HFCS
(hidrofluorokarbon), dan SF6 (sulfurheksafluorida)
 Efek Rumah Kaca menyebabkan terjadinya Pemanasan Global yang
dapat menyebabkan Perubahan Iklim.
Perubahan Iklim
Degradasi Lingkungan
 Kerusakan lingkungan dan SDA [lahan, SD air,Kehati, pesisir, DAS,
hutan] dsb.
 Pencemaran lingkungan [air, tanah/lahan, limbah pertanian, udara yg
disebabkan oleh limbah industri dan RT]

o Ancaman Keberlanjutan
o Kelangkaan ketersediaan air
o Hilangnya lahan produktif
o Hilangnya Kehati
o Ketersediaan energi yang semakin langka
o Rusaknya sumberdaya terbarukan menjadi tidak terbarukan
o Bencana [banjir,kekeringan,meningkatnya perubahaniklim]
o Dsb.....
▪ Degradasi LH bersifat kausalitas, lintas wilayah dan antar sektor
→ Memerlukan instrumen pengelolaan LH sekuensial (nasional
ke daerah), lintas wilayah, antar sektor, dan antar lembaga.
▪ Sumber masalah degradasi LH berawal dari proses
pengambilan keputusan. Oleh karena itu, upaya penanggulangan
degradasi LH harus dimulai dari proses pengambilan keputusan
pembangunan pula.
▪ KLHS adalah instrumen pengelolaan LH yang diimplementasikan
pada proses pengambilan keputusan perencanaan pembangunan
(decision-making cycle process) dan bersifat sekuensial →
bersifat strategis → KLHS
Kurang Lebih ada 106 Definisi KLHS
(Silva, Selig, Lerípio dan Viegas, 2014)

“Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah istilah yang


digunakan untuk mendeskripsikan proses kajian lingkungan
untuk kebijakan, rencana, dan program yang disetujui
sebelum otorisasi proyek secara individu (Lee dan Walsh,
1992, h.126).
“Kajian dampak lingkungan untuk kebijakan, rencana, dan
program – dikenal juga sebagai kajian lingkungan hidup
strategis (KLHS) – (...)” (Therivel, 1998, h.39).
“Istilah “Kajian Lingkungan Hidup Strategis” (…) merujuk pada
proses yang mengintegrasikan pertimbangan keberlanjutan
kedalam perumusan, kajian dan implementasi kebijakan,
rencana, dan program (PPPs)” (DEAT, 2007, h.1).
Sumber: Maria Partidario
Rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh,
dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip
pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar
dan terintegrasi dalam pembangunan suatu
wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau
program Pasal 1 angka 10 UU 32/2009
Sumber: Pasal 1 angka 10 UU 32/2009
Konsep KRP…dan P
Kebijakan Road-map dengan tujuan yang sudah ditentukan,
prioritas pilihan, peraturan, dan mekanisme untuk
mengimplementasikan tujuan.
Rencana Prioritas, pilihan-pilihan dan langkah-langkah
untuk alokasi sumber daya dengan
mempertimbangkan kesesuaian dan ketersediaan
sumber daya, mengikuti sektor-sektor terkait dan
kebijakan global/makro.
Program Agenda yang sudah diatur dengan spesifikasi
aktifitas dan investasi program dalam kerangka
kebijakan dan rencana yang relevan.
Proyek Usulan yang detil, skema atau desain dari tindakan
atau aktivitas pembangunan, meliputi pekerjaan
konstruksi dan implementasi kebijakan/tujuan
perencanaan.
Sumber: Maria Partidario
(UNEP, 2009)

Spektrum KLHS

Isu -isu

Berbasis Pengkajian
Amdal Keberlanjutan
NCEA, 2006
Tata kelola
Berbasis Berbasis Institusi
Dampak
Bank Dunia, 2008
Pendekatan
Berbasis Pengaruh Berbasis strategis
Partidário, 2007
Sumber: Maria Partidario
KLHS dalam Perspektif
Internasional
Efek Keberlanjutan
Dampak Kapasitas
Tipe-Amdal Strategi

KLHS - dari “Pendekatan AMDAL" Menuju berpikir strategis


Penerapan yang lebih tepat tergantung pada tujuan dan konteks

(Partidário, 2009)
Relung Aplikasi Kajian Analisis Lingkungan
Kebijakan Rencana Program Proyek

KAJIAN ANALISIS LINGKUNGAN

Kajian Lingkungan Hidup Strategik (KLHS)

KLHS Kebijakan AMDAL

KLHS Tata Ruang KLHS Sektor

KLHS Regional / Program

Partidario (2000, 2003)


Cara pandang Amdal dan KLHS
AMDAL/EIA - good design KLHS/SEA - good
strategy
UU 32/2009
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Ruang Lingkup Inventaris LH

Penetapan Wilayah Ekoregion


a. Perencanaan
Penyusunan RPPLH
b. Pemanfaatan
c. Pengendalian pencegahan a. KLHS
b. TATA RUANG
d. Pemeliharaan c. BM LINGKUNGAN
d. KRITERIA BAKU KERUSAKAN LH
e. AMDAL
e. Pengawasan f. UKL/UPL
g. PERIZINAN
f. Penegakan Hukum h. INSTRUMEN EKONOMI LINGK
i. PERUU BERBASIS LINGK
j. ANGGARAN BERBASIS LINGK
Pasal 14 UU 32/2009
k. ANALISIS RESIKO LINGK
l. AUDIT LH
Mengapa KLHS melalui KRP..?
1. Kebijakan pembangunan berimplikasi besar dan luas terhadap
LH.

2. Dari berbagai pengamatan/penelitian yang dilakukan diketahui


bahwa kontribusi kerusakan LH dan SDA karena adanya kebijakan
yang kurang mengantisipasi lebih jauh implikasi terhadap LH.

3. Kebutuhan untuk mengintegrasikan kepentingan pengelolaan


dampak lingkungan dan keberlanjutan ke dalam K,R,P sudah sangat
mendesak dan di beberapa negara. KLHS [SEA] telah diterapkan
sejak tahun 1990.
FILOSOFI PENERAPAN
 “SELF-ASSESSMENT” (penilaian sendiri)
→ dilaksanakan sendiri oleh institusi pengambil keputusan
 “CAPACITY BUILDING” (peningkatan kapasitas)
→ mendorong peningkatan kapasitas aparat
 “PLANNING PROCESS IMPROVEMENT” (perbaikan proses)
→ memperbaiki proses perencanaan
 “INFLUENCING DECISION” (memperkuat pengambilan keputusan)
→ tercermin dalam keputusan akhir
→ melekatkan KLHS pada KRP tertentu dengan jelas
MEKANISME KLHS
Acuan standar minimum

 Pasal 15 (3) UU No. 32 Tahun 2010 :


“KLHS dilaksanakan dengan mekanisme :
(a) Pengkajian pengaruh KRP terhadap kondisi lingkungan hidup
di suatu wilayah
(b) Perumusan alternatif penyempurnaan KRP
(c) Rekomendasi perbaikan untuk pengambilan keputusan KRP
yang mengintegrasikan prinsip Pembangunan Berkelanjutan”
HASIL KLHS MENJADI DASAR K/R/P
 Hasil KLHS menjadi dasar bagi K/R/P pembangunan
dalam suatu wilayah
 Apabila hasil K/R/P menyatakan bahwa DDL dan DTL
terlampaui, maka ;
a. KRP pembangunan tersebut wajib diperbaiki sesuai
rekomendasi
b. Segala usaha dan/atau kegiatan yang telah melampaui
DDL dan DTL tidak diperbolehkan lagi.
Ps 17 UU 32/2009
Berpikir Sistem dalam Proses Partisipatif
Teori Kearifan, Russel Ackhoff, 1989

Keseluruhan lebih
besar/manfaat dari jumlah
masing-masing bagian individu

Sistem bukanlah hasil penjumlahan dari perilaku masing-masing


bagian; sistem adalah produk interaksi dari masing-masing bagian.

Nobody knows everything, someone knows something…


Berpikir Sistem dalam KLHS →Partisipatif
Teori Kearifan, Russel Ackhoff, 1989
KEPUTUSAN Masa Depan
Perubahan Tindakan Apa?
Pergerakan Mengungkap arahan

Apa yang terbaik


Mengungkap prinsip-
prinsip
KEARIFAN/HIKMAH
pemahaman, terpadu dapat
dilaksaanakan

PENGETAHUAN Masa Lalu


konteksual, dpt disintesis Mengapa
Mengungkap
Pola
INFORMASI Apa?
Bermanfaat, terorganisir, terstruktur Mengungkap
Hubungan

DATA
Sinyal, Tidak tahu apa apa

KENYATAAN
Sistem Alam Kegiatan Manusia
(ipendapat, cerita , mitos ,dll )
UU 32 TAHUN 2009
TENTANG
PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Pasal 15
(1)Pemerintah dan pemerintah daerah wajib
membuat KLH S untuk memastikan bahwa
prinsip pembangunan berkelanjutan telah
menjadi dasar dan terintegrasi dalam
pembangunan suatu wilayah dan/atau
kebijakan, rencana, dan/atau program.
(2)Pemerintah dan pemerintah daerah wajib
melaksanakan KLHS sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ke dalam
penyusunan atau evaluasi:
a. RTRW beserta rencana rincinya, RPJP dan
RPJM nasional, provinsi dan kab/kota, dan : b.
KRP yang berpotensi menimbulkan dampak/resiko
lingkungan hidup
Definisi Menurut UU 32/2009,
PP46/2016, Permen LHK No 69/2017

DEFINISI KLHS : Rangkaian analisis yang sistematis,


menyeluruh dan partisipatif, untuk memastikan bahwa
prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi
dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah
dan/atau-KRP

(UU32/2009, pasal 1; PP 46/2016, pasal 1; Permen LHK


69/2017, pasal 1)
DEFINISI KLHS MENURUT PERMENDAGRI NO 07 TAHUN 2018

Pasal 1, No 4
4.Kajian Lingkungan Hidup Strategis dalam Penyusunan
Rencana Pembangunan Menengah Daerah yang selanjutnya
disingkat KLHS RPJMD adalah analisis sistematis,
menyeluruh, dan partisipatif yang menjadi dasar untuk
mengintegrasikan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
ke dalam dokumen RPJMD.

MEKANISIMEN PEMBUATAN KLHS MENURUT PERMENDAGRI NO 07


TAHUN 2018
Pasal 3
Pembuatan KLHS RPJMD dilakukan dengan Mekanisme:
a. pembentukan tim pembuat KLHS RPJMD;
b. pengkajian Pembangunan Berkelanjutan;
c. perumusan skenario Pembangunan Berkelanjutan; dan
d. penjaminan kualitas, pendokumentasian dan validasi KLHS RPJMD.
PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

The key principle of sustainable development underlying all


others is the integration of environmental, social, and economic
concerns into all aspects of decision making. All other principles in
the SD framework have integrated decision making at their core
(Dernbach J. C., 2003; Stoddart, 2011).
References
Dernbach, J. C. (2003). Achieving sustainable development: The Centrality and multiple facets of integrated
decisionmaking. Indiana Journal of Global Legal Studies,
247-285.

Stoddart, H. (2011). A Pocket guide to sustainable development governance. Stakeholder Forum.


TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development


Goals) disingkat dengan SDGs adalah 17 tujuan dengan 169 capaian
yang terukur dan tenggat yang telah ditentukan oleh PBB sebagai
agenda dunia pembangunan untuk kemaslahatan manusia dan
planet bumi .[1] [2] Tujuan ini dicanangkan bersama oleh negara-negara
lintas pemerintahan pada resolusi PBB yang diterbitkan pada 21
Oktober 2015 sebagai ambisi pembangunan bersama hingga tahun
2030. [1] Tujuan ini merupakan kelanjutan atau pengganti dari Tujuan
Pembangunan Milenium yang ditandatangani oleh pemimpin-
pemimpin dari 189 negara sebagai Deklarasi Milenium di markas
besar PBB pada tahun 2000 dan tidak berlaku lagi sejak akhir 2015.

(Resolution adopted by the General Assembly on 25 September 2015)


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai