Isu-isu lingkungan hidup yang semakin menguat dewasa ini, termasuk pada aras global,
secara substantif merupakan suatu wacana korektif terhadap paradigma pembangunan
(developmentalism). Krisis lingkungan hidup yang semakin luas di Indonesia dewasa ini,
ditengarai karena antara lain perencanaan pembangunan yang bias pertumbuhan ekonomi
ketimbang ekologi. Sehingga sebagai akumulasinya dalam dekade terakhir ini kita seperti
menuai bencana lingkungan. Banjir, longsor, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, degradasi
hutan dan keanekaragaman hayati, serta pencemaran sungai, laut dan udara, datang silih
berganti. Sebagai akibatnya, biaya (cost) dampak lingkungan hidup yang harus ditanggung oleh
masyarakat dan pemerintah jauh lebih besar ketimbang manfaat (benefit) ekonomi yang
diperoleh.
X-1
Penyusunan Revisi Dokumen Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Enrekang Tahun 2016-2020
Dengan diberlakukannya kebijakan nasional penataan ruang tersebut, maka tidak ada lagi
tata ruang wilayah yang tidak direncanakan. Tata ruang menjadi produk dari rangkaian proses
perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang. Oleh
karena itu, penegasan sanksi atas pelanggaran tata ruang sebagaimana diatur dalam UU
26/2007 menuntut proses perencanaan tata ruang harus diselenggarakan dengan baik agar
penyimpangan pemanfaatan ruang bukan disebabkan oleh rendahnya kualitas rencana tata
ruang wilayah. Guna membantu mengupayakan perbaikan kualitas rencana tata ruang wilayah
maka Kajian Lingkungan Hidup Strategis [KLHS] atau Strategic Environmental Assessment [SEA]
menjadi salah satu pilihan alat bantu melalui perbaikan kerangka pikir [framework of thinking]
perencanaan tata ruang wilayah untuk mengatasi persoalan lingkungan hidup.
Fenomena ini menjadi dasar argumentasi perhatian pada lingkungan hidup dalam
konstelasi pelaksanaan pembangunan nasionaldan daerah melalui implementasi UU Penataan
Ruang. Oleh karena itu, setiap proses perumusan visi, misi,tujuan, dan strategi pembangunan
sampai dengan pelaksanaannya yang memerlukan alokasi kegiatan disuatu lokasi atau kawasan
tertentu akan senantiasa mengandung kepentingan pelestarian lingkungan hidup.
Menyadari bahwa instrumen lingkungan hidup yang tersedia saat ini baru pada tingkat
proyek (pelaksanaan AMDAL), maka masih dibutuhkan satu alat kaji pada tingkat strategis,
setara dengan strategi pembangunan nasional maupun daerah. Bahkan dalam Peraturan
Pemerintah tentang AMDAL dinyatakan bahwa salahsatu instrumennya yaitu AMDAL
X-2
Penyusunan Revisi Dokumen Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Enrekang Tahun 2016-2020
Regional telah dihapuskan, sehingga sebuah format kajian mengenai lingkungan hidup pada
aras strategis dalam konteks pembangunan semakin diperlukan.
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) atau yang secara internasional dikenal
sebagai Strategic Environmental Assessment (SEA), dalam satu dekade terakhir dapat
dikatakan masih dalam tahap awal pengembangan di Indonesia. Yang dimaksud dengan tahap
awal adalah bahwa KLHS baru dalam tahap penapisan (screening) dan pelingkupan (scoping)
serta masih dalam bentuk kajian yang belum diimplementasikan secara riel. Dengan kata lain,
KLHS belum menjadi bagian dari kebijakan pembangunan nasional. Namun dari pengalaman
selama ini, dapatditarik satu kesimpulan bahwa KLHS sudah sampai padataraf sangat
dibutuhkan, dan perlu segera diterapkan secara riel serta diformalkan dalam konteks kebijakan
nasional maupun daerah.
Sebagai satu konsep yang baru tetapi sangat dibutuhkan maka sejumlah alternatif
mekanisme penerapannya dalam konteks substansi, konstitusi, kelembagaan maupun
pendekatan, metode,dan teknis pelaksanaannya telah dicoba untuk dirumuskan. Tentunya
alternatif - alternatif ini perlu di uji coba pula, khususnya dalam konteks kebijakan
penyelenggaraannya.
X-3
Penyusunan Revisi Dokumen Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Enrekang Tahun 2016-2020
10. Tersusunnya aturan pendanaan bagi pelestarian lingkungan hidup yang inovatif.
11. Meningkatkan diplomasi internasional.
12. Meningkatkan kesadaran rakyat akan pentingnya konservasi lingkungan hidup dan
sumber daya alam.
X-4
Penyusunan Revisi Dokumen Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Enrekang Tahun 2016-2020
X-5
Penyusunan Revisi Dokumen Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Enrekang Tahun 2016-2020
Ada dua definisi KLHS yang lazim diterapkan, yaitu definisi yang
menekankan pada pendekatan telaah dampak lingkungan (EIA-driven) dan
pendekatan keberlanjutan (sustainability-driven). Pada definisi pertama, KLHS
X-6
Penyusunan Revisi Dokumen Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Enrekang Tahun 2016-2020
X-7
Penyusunan Revisi Dokumen Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Enrekang Tahun 2016-2020
X-8
Penyusunan Revisi Dokumen Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Enrekang Tahun 2016-2020
X-9
Penyusunan Revisi Dokumen Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Enrekang Tahun 2016-2020
X - 10
Penyusunan Revisi Dokumen Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Enrekang Tahun 2016-2020
Jawaban positif bagi salah satu pertanyaan diatas sudah cukup untuk
memberikan alasan bahwa rancangan RTR tersebut memiliki potensi efek
penting dan perlu dipertimbangkan untuk dilengkapi dengan KLHS.
X - 11
Penyusunan Revisi Dokumen Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Enrekang Tahun 2016-2020
X - 12
Penyusunan Revisi Dokumen Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Enrekang Tahun 2016-2020
X - 13
Penyusunan Revisi Dokumen Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Enrekang Tahun 2016-2020
X - 14
Penyusunan Revisi Dokumen Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Enrekang Tahun 2016-2020
1. AMDAL Proyek , yaitu AMDAL yang berlaku bagi satu kegiatan yang
berada dalam kewenangan satu instansi sektoral. Misalnya rencana
kegiatan pabrik tekstil yang mempunyai kewenangan memberikan ijin
dan mengevaluasi studi AMDALnya ada pada Departemen
Perindustrian.
X - 15
Penyusunan Revisi Dokumen Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Enrekang Tahun 2016-2020
pabrik pulp dan kertas yang kegiatannya terkait dengan proyek hutan
tanaman industri (HTI) untuk penyediaan bahan bakunya, pembangkit
tenaga listrik uap (PLTU) untuk menyediakan energi, dan pelabuhan
untuk distribusi produksinya. Di sini terlihat adanya keterlibatan lebih
dari satu instansi, yaitu Departemen Perindustrian, Departemen
kehutanan, Departemen Pertambangan dan Departemen Perhubungan.
X - 16
Penyusunan Revisi Dokumen Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Enrekang Tahun 2016-2020
Karakter budaya serta perilaku sosial dan politik orang Indonesia sangat
mempengaruhi bentuk penerapan AMDAL. Inisiatif program dan kebijakan
lingkungan di Indonesia sangat bersifat “top down” oleh pemerintah sendiri.
Inisiatif “top down” tersebut muncul bukan karena adanya kebut uhan
penganalisisan dampak, tetapi sebagai tanggapan terhadapa perkembangan
barat. Tekanan perkembangan barat untuk menanggapi masalah lingkungan
X - 17
Penyusunan Revisi Dokumen Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Enrekang Tahun 2016-2020
X - 18
Penyusunan Revisi Dokumen Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Enrekang Tahun 2016-2020
X - 19
Penyusunan Revisi Dokumen Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Enrekang Tahun 2016-2020
Pelibatan wakil LSM dan masyarakat sangat penting, sehingga tidak ada
lagi keluhan bahwa masyarakat harus menerima dampak suatu kegiatan tanpa
memiliki suara untuk menyetujui atau menolak. Hal ini dikuatkan dengan
Keputusan Kepala Bapedal No 8/2000, yang mensyaratkan par tisipasi
masyarakat dalam proses penilaian Amdal. "Desentralisasi kewenangan Amdal
merupakan bentuk penyelesaian masalah yang paling strategis untuk menyerap
aspirasi masyarakat, penyederhanaan prosedur Amdal, peningkatan efektivitas
pelaksanaan dan keterp aduan serta ketepatan perencanaan daerah.
X - 20
Penyusunan Revisi Dokumen Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Enrekang Tahun 2016-2020
Komponen pengamanan sosial adalah bagian paling penting untuk memahami upaya
pencegahan terhadap munculnya dampak sosial di masyarakat. Pelaksanaan upaya pengamanan
sosial adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk melihat dan memastikan bahwa
pelaksanaan program telah sesuai dengan kaidah-kaidah pengamanan sosial. Secara garis besar
mekanisme penerapan pengamanan sosial dilaksanakan dengan alur sebagai berikut:
X - 21
Penyusunan Revisi Dokumen Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Enrekang Tahun 2016-2020
lingkungan untuk memastikan alignment, air larian, dsb. memenuhi standar praktek
yang baik.
Memastikan adanya langkah-langkah mitigasi yang memadai.
X - 22
Penyusunan Revisi Dokumen Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Enrekang Tahun 2016-2020
a. Proteksi Lingkungan
Tanggung jawab lingkungan ditekankan pada menemukan cara
penggunaan sumber daya alam secara berkelanjutan untuk mengurangi
dampak operasionalisasi terhadap lingkungan.
b. Jaminan Kerja
Terkait dengan kebebasan berserikat bagi pekerja dan pengenalan secara
efektif terhadap hak dan kewajiban pekerja, khususnya hak untuk
berunding secara kolektif.
c. Hak Asasi Manusia
Pengembangan tempat kerja yang bebas dari diskriminasi dengan
mengedepankan etika professional yang memperhatikan kreativitas dan
pembelajaran, dan keseimbangan antara pekerjaan terhadap aspek lain di
luar pekerjaan.
X - 23
Penyusunan Revisi Dokumen Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Enrekang Tahun 2016-2020
X - 24
Penyusunan Revisi Dokumen Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Enrekang Tahun 2016-2020
X - 25
Penyusunan Revisi Dokumen Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Enrekang Tahun 2016-2020
Isu lainnya yang juga memerlukan perhatian serius untuk lima tahun yang
akan datang adalah pentingnya seluruh jajaran ke-PU-an untuk terus
meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas yang didukung secara
optimal oleh jajaran birokrasi melalui reformasi birokrasi yang mengedepankan
transparansi dan akuntabilitas birokrasi serta mewujudkan disiplin dan etos
kerja yang prima.
X - 26
Penyusunan Revisi Dokumen Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Enrekang Tahun 2016-2020
Tantangan pembangunan
X - 27
Penyusunan Revisi Dokumen Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Enrekang Tahun 2016-2020
X - 28
Penyusunan Revisi Dokumen Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Enrekang Tahun 2016-2020
X - 29
Penyusunan Revisi Dokumen Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Enrekang Tahun 2016-2020
X - 30
Penyusunan Revisi Dokumen Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Enrekang Tahun 2016-2020
X - 31
Penyusunan Revisi Dokumen Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Enrekang Tahun 2016-2020
X - 32
Penyusunan Revisi Dokumen Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Enrekang Tahun 2016-2020
Aspek Sosial Merupakan aspek akhir dari seluruh hirarki dari kajian
seluruh studi kelayakan. Suatu proyek investasi harus memiliki kohesif dengan
masyarakat di lingkungan sekitarnya dan tidak menimbulkan inklusif. Sehingga
investasi tersebut tidak menimbulkan gejolak di tengah masyarakat, khususnya
masyarakat sekitar kawasan pembangunan. Dinilai layak investasi dan dapat
diambil suatu keputusan investasi setelah mempertimbangkan seluruh aspek
kajian secara hirarki dan proyek dapat dinyatakan bermanfaat bagi masyarakat.
X - 33
Penyusunan Revisi Dokumen Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Enrekang Tahun 2016-2020
X - 34
Penyusunan Revisi Dokumen Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Enrekang Tahun 2016-2020
X - 35