(KAK)
Nama Kegiatan
Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Kabupaten/Kota
Pengguna Anggaran
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Batang
Nama OPD
Dinas Lingkungan Hidup (DLH)
Kabupaten Batang
Latar Belakang Mendasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH), pemerintah wajib menyusun Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) untuk memastikan bahwa prinsip
pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam
pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program
termasuk dalam penyusunan perencanaan program pembangunan daerah, salah
satunya dokumen RPJMD.
Salah satu muatan analisis Laporan KLHS RPJMD adalah Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan agenda
internasional yang menjadi kelanjutan dari Tujuan Pembangunan Milenium atau
Millennium Development Goals (MDGs). SDGs disusun oleh Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB) dengan melibatkan 194 negara, civil society, dan berbagai pelaku
ekonomi dari seluruh penjuru dunia. Agenda ini dibuat untuk menjawab tuntutan
kepemimpinan dunia dalam mengatasi kemiskinan, kesenjangan, dan perubahan
iklim dalam bentuk aksi nyata. SDGs atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
(TPB) ditetapkan pada 25 September 2015 dan terdiri dari 17 (tujuh belas) tujuan
global yang akan dijadikan tuntunan kebijakan dan pendanaan untuk 15 tahun ke
depan dan diharapkan dapat tercapai pada tahun 2030. Di Indonesia tujuan dan
target dalam TPB tersebut dikelompokkan dalam 4 (empat) pilar pembangunan
berkelanjutan, yaitu pilar sosial, pilar ekonomi, pilar lingkungan hidup, serta pilar
hukum dan tata kelola. Sebagai tindak lanjut Pemerintah Indonesia mengeluarkan
kebijakan dalam pencapaian TPB melalui Perpres Nomor 111 tahun 2022 tentang
Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang merupakan
perubahan atas Perpres No 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian
Pembangunan Berkelanjutan.
Terkait dengan hal tersebut dan berpedoman pada Permendagri 7 Tahun 2018,
maka sebelum ditetapkanya KRP RPJMD perlu dilakukan penyusunan KLHS
RPJMD (es-ante).
Maksud dan Secara umum, maksud Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Tujuan RPJMD Kabupaten Batang untuk memastikan bahwa isu strategis, permasalahan
dan sasaran strategis dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan termuat dalam
RPJMD Kabupaten Batang. Sedangkan tujuannya adalah memberikan masukan ke
dalam:
DATA PENUNJANG
Data Dasar 1. Data yang tercantum dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Batang.
2. Data Rancangan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan.
3. Data Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Jawa Tengah
4. Data Statistik dari BPS Kabupaten Batang.
8. Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga Atas
Perpres Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis
Nasional;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
12. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 62 Tahun 2019 tentang Rencana Aksi
Daerah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019
– 2023.
RUANG LINGKUP
Lingkup Lingkup kegiatan yang ditetapkan dalam penyusunan KLHS RPJMD ini terdiri atas
Kegiatan :
1) Sosialisasi.
3) Analisis data
Data dari tahapan sebelumnya dianalisis untuk memberikan gambaran
kondisi pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan sebagai gambaran
permasalahan (jika terdapat gap dengan tujuan pembangunan berkelanjutan),
dan identifikasi awal isu strategis pembangunan untuk penyusunan RPJMD.
Analisis terutama untuk melihat gap capaian indikator TPB Kabupaten Batang
terhadap target provinsi dan nasional serta juga melihat BAU (Bussiness As
Usual) dari trend capaian indikator dari tahun-tahun sebelumnya sesuai
ketersediaan data sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 07 Tahun 2018 tentang Pembuatan dan Pelaksanaan KLHS RPJMD
4) Konsultasi Publik I
5) Alternatif Proyeksi
Beberapa metode proyeksi digunakan untuk memproyeksikan kondisi
pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan sehingga diperoleh skenario
pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Skenario terpilih akan menjadi
pertimbangan dalam penyusunan sasaran pembangunan dalam penyusunan
RPJMD.
6) Konsultasi Publik II
Konsultasi Publik II bertujuan menyepakati rekomendasi hasil penyusunan
skenario. Peserta Konsultasi Publik terdiri atas unsur organisasi perangkat
daerah dan unsur non pemerintah seperti ormas, filantropi, pelaku usaha,
akademisi, dan pihak terkait lainnya.
7) Pembuatan Laporan
b. Laporan Antara
c. Laporan Akhir KLHS RPJMD Kabupaten Batang .
Jangka Waktu 90 (Sembilan Puluh ) hari kalender, terhitung sejak diterbitkan Surat Perintah
Pelaksanaan Mulai Kerja (SPMK). Jam kerja 8 jam per hari atau dapat ditambah sesuai
Kegiatan kebutuhan untuk mempercepat proses pekerjaan.
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Bulan Bulan Bulan
No Uraian Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
Pemahaman KAK
kajian awal penyusunan pekerjaan
Koordinasi tim tekni
2 TAHAP PENDAHULUAN
Koordinasi Tim intern
studi literatur
Penyusunan Draft Laporan Pendahuluan
Koordinasi TimTeknis
Paparan laporan pendahuluan
3 Pengumpulan data
4 Analisis Data
5 Laporan Antara
6 Konsultansi Publik I
7 Perumusan Skenario
8 Konsultansi Publik II
9 Pembahasan Laporan Akhir
10 pengumpulan Laporan
1. Identifikasi
Pada tahap ini tim bersama dengan tenaga ahli melakukan identifikasi
kebutuhan data, terutama yang terkait dengan pencapaian indikator Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan. Termasuk pada tahapan ini adalah identifikasi
mitra pemerintah dan kontribusinya terhadap pembangunan berkelanjutan di
Kabupaten Batang tahap identifikasi juga diharapkan dapat melakukan
keterlibtan para pihak/stakeholder yang terlibat dalam penyusunan KLHS
sehingga dapat tercapai prinsip transparansi/akuntabilitas
2. Diseminasi / Sosialisasi penyusunan KLHS.
Sosialisasi dilakukan dalam rangka menyamakan persepsi khususnya kepada
Pokja penyusunan KLHS, stakeholder yang berkepentingan dengan
penyusunan dokumen, serta pihak swasta dan akademisi.
3. Pembahasan laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan merupakan bagian dari tanggung jawab penyedia jasa
untuk menjadi bagian dari pelaksanaan tahapan pekerjaan. Dalam Laporan
pendahulan penyedia jasa sudah harus menyampaikan progres pekerjaan
berupa metode analisis kajian KLHS, mobilisasi tenaga kerja, rencana
pekerjaan dan identifikasi data yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
penyusunan KLHS. Kegiatan ini dihadiri oleh pokja penyusun KLHS dan
stakeholder terkait
4. Pengumpulan data
Identifikasi dan pengumpulan data yang mencakup:
a) Kondisi umum daerah antara lain meliputi gambaran umum Kabupaten
Batang, kondisi data daya dukung dan daya tampung lingkungan untuk jasa
lingkungan yang signifikan bagi pencapaian tujuan pembangunan
berkelanjutan dan neraca sumber daya alam, kondisi geografis wilayah,
data
demografi wilayah, kondisi lingkungan termasuk di dalamnya adalah
kondisi pengelolaan sampah dan limbah serta kondisi kebencanaan daerah.
Selain itu juga ditambahkan serta kondisi keuangan daerah dengan rentang
waktu utama s/d Tahun 2022 apabila telah tersedia secara valid;
b) Capaian indikator tujuan pembangunan berkelanjutan yang relevan, yang
meliputi analisis kondisi pencapaian pembangunan berkelanjutan yang ada
di Kabupaten Batang; dan
c) Pembagian peran antara stakeholder.
5. Analisis Data
Data dari tahapan sebelumnya dianalisis untuk memberikan gambaran kondisi
pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan sebagai gambaran
permasalahan (jika terdapat gap dengan tujuan pembangunan berkelanjutan),
dan identifikasi awal isu strategis pembangunan untuk penyusunan Perubahan
RPJMD. Analisis terutama untuk melihat gap capaian indikator TPB
Kabupaten Batang terhadap target provinsi dan nasional serta juga melihat
BAU (Bussiness As Usual) dari trend capaian indikator dari tahun-tahun
sebelumnya sesuai ketersediaan data sebagaimana diatur dalam Peraturan
Menteri Dalam Negeri No. 7 Tahun 2018 tentang Pembuatan dan Pelaksanaan
KLHS RPJMD. Selanjutnya adalah terkait dengan analisis dengan daya
dukung dan daya tamping lingkungan hidup di Kabupaten Batang berpdoman
pada data yang tersedia. Kedua hasil analisis ini kemudian di korelasikan
untuk dapat di analisis hubungan antara daya dukung daya tampung dengan
pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Analisis kedalam Tujuan
pembangunan berkelanjutan diharapkan dapat mengkalkulasi pencapaian TPB
di tingkat kabupaten provinsi dan nasional dan pengelompokan (tipologi)
klasifikasi pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan,
6. Pembahasan Laporan Antara
Laporan antara yang sudah mengkompilasi data dan hasil Analisa kemudian
disampaikan kepada tim penyusun/pokja KLHS untuk mendapat saran
pendapat dan tanggapan sekaligus melakukan koreksi terhadap tahapan
penyusunan KLHS RPJMD.
7. Konsultasi Publik I
Tahapan ini adalah melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait dengan
kompilasi data dan hasil analisisnya untuk dapat disampaikan kepada publik
termasuk inventarisasi masukan/feedback yang diberikan dalam rangka
penyempurnaan data dan hasil analisisnya.
8. Perumusan Skenario.
Berpedoman pada Permendagri Nomor 7 Tahun 2018 tentang Pembuatan dan
Pelaksanaan KLHS RPJMD bahwa secara prinsip skenario pencapaian tujuan
pembangunan dilakukan dengan melakukan analisis capaian TPB tanpa upaya
tambahan dan dengan upaya tambahan serta iventarisasi terhadap indikator
TPB yang belum ada. Selain itu pemilihan scenario juga diintegrasikan dengan
analisis daya dukung dan daya tampung, yang selanjutnya disandingkan dalam
bentuk matriks pencapaian tujuan pembangunan.
Hasil persandingan tersebut kemudian menjadi acuan dalam menyusun
rekomendasi yang akan menjadi dasar integrasi dalam dokumen Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Batang.
9. Konsultasi Publik II
Konsultasi Publik II bertujuan meberikan informasi terkait dengan hasil
penyusunan skenario dan rekomndasi untuk menjadi kesepakatan Bersama.
Peserta Konsultasi Publik terdiri atas unsur organisasi perangkat daerah dan
unsur non pemerintah seperti ormas, pelaku usaha, akademisi, dan pihak
terkait lainnya
10. Pembahasan Laporan Akhir.
Laporan akhir merupakan tahapan dalam kegiatan yang dihadiri oleh tim pokja
KLHS RPJMD dan stakeholder terkait untuk melakukan evaluasi terhadap
capaian pekerjaan yang sudah dilaksanakan dan masukan terkait
penyempurnaan kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Pendekatan dan Kegiatan Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana
Metodologi Pembangunan Jangka Menengah Daerah dilakukan oleh penyedia jasa konsultansi
sesuai dengan PP Nomor 46 Tahun 2016 dan Permendagri Nomor 17 Tahun 2018
B. Tenaga Pendukung :
1. Ahli Perencanaan Wilayah Kota
Ahli bidang Perencanaan wilayah perkotaan, minimal berpendidikan S1
Planologi / Perencanaan Wilayah, memiliki SKA Perencanaan wilayah kota,
memiliki pengalaman kerja dibidangnya minimal 1 (Satu) tahun
2. Administrasi
Berjumlah 1 orang, disyaratkan berpendidikan minimal SMA/ SMK
3. Pengolah data dan peta
Berjumlah 1 orang, disyaratkan berpendidikan minimal SMA/SMK
diutamakan D3/S1 Geografi / Planologi
Keluaran Seluruh hasil pekerjaan akan dibuat pelaporan dalam Bahasa Indonesia yang terdiri
dari sebagai berikut:
a. Laporan pendahuluan
Berisikan alasan dan dasar pelaksanaan KLHS, proses KLHS, identifikasi
pemangku kepentingan, rencana pelaksanaan konsultasi publik.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya satu minggu setelah jadwal
pendahuluan sebanyak 5 (lima) buku laporan pendahuluan.
b. Laporan antara
Berisikan deskripsi kegiatan, data dan analisis data derts pembahasan metode
proyeksi ysng digunakan untuk memproyeksikan kondisi pencapaian tujuan
pembangunan berkelanjutan untuk mendapatkan skenario pencapaian tujuan
pembangunan berkelanjutan.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya satu minggu setelah jadwal
antara sebanyak 5 (lima ) buku laporan antara.
c. Laporan akhir
Berisi hasil dari pembahasan pada tahap sebelumnya yang dilaksanakan dalam
rangka menyepakati rekomendasi hasil penyusunan skenario pencapaian tujuan
pembangunan berkelanjutan dan integrasi dengan daya dukung dan daya
tampung lingkungan hidup, kajian pembiayaan daerah, kajian mitra
pemerintah dan perumusan skenario serta rekomendasi.
e. Flashdisk berisi tentang softcopy seluruh produk yang dihasilkan
sebanyak 1 buah.