Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)

Nama Paket Pekerjaan


Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup (KLHS)
RPJMD Kabupaten Batang

Nama Kegiatan
Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Kabupaten/Kota

Nama Sub Kegiatan


Pembuatan dan Pelaksanaan KLHS RPJMD

Pengguna Anggaran
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Batang

Nama OPD
Dinas Lingkungan Hidup (DLH)
Kabupaten Batang

Tahun Anggaran 2023


KERANGKA ACUAN KERJA

PENYUSUNAN KLHS RPJMD

Latar Belakang Mendasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH), pemerintah wajib menyusun Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) untuk memastikan bahwa prinsip
pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam
pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program
termasuk dalam penyusunan perencanaan program pembangunan daerah, salah
satunya dokumen RPJMD.

Dalam Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,


Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan
Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah, disebutkan bahwa salah
satu cakupan kegiatan dalam menyusuan RPJMD dan RPJMD adalah penyusunan
laporan KLHS yang dinaksudakan untuk memastikan bahwa pembangunan
berkelanjutan telah menjadi dasar pembangunan dengan memperhatikan potensi
dampak pembangunan melalui penyusunan rekomendasi perbaikan berupa
antisipasi, mitigasi, adaptasi dan / atau kompensasi program dan kegiatan.

Penyusunan KLHS berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun


2016 tentang Tata Cara Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis dan untuk
dokumen perencanaan pembangunan juga merujuk pada Permendagri Nomor 7
tahun 2018 tentang Pembuatan dan Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis (KLHS) dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD). Selain itu KLHS juga menjadi dokumen yang terintegrasi ke
dalam rencana pembangunan dan salah satu syarat penetapan Peraturan Daerah
(Perda) tentang RPJPD dan RPJMD sebagai salah satu instrumen
mengintegrasikan pertimbangan lingkungan pada tingkatan pengambilan
keputusan yang bersifat strategis, yakni pada arah Kebijakan, Rencana dan
Program pembangunan (KRP).

Salah satu muatan analisis Laporan KLHS RPJMD adalah Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan agenda
internasional yang menjadi kelanjutan dari Tujuan Pembangunan Milenium atau
Millennium Development Goals (MDGs). SDGs disusun oleh Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB) dengan melibatkan 194 negara, civil society, dan berbagai pelaku
ekonomi dari seluruh penjuru dunia. Agenda ini dibuat untuk menjawab tuntutan
kepemimpinan dunia dalam mengatasi kemiskinan, kesenjangan, dan perubahan
iklim dalam bentuk aksi nyata. SDGs atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
(TPB) ditetapkan pada 25 September 2015 dan terdiri dari 17 (tujuh belas) tujuan
global yang akan dijadikan tuntunan kebijakan dan pendanaan untuk 15 tahun ke
depan dan diharapkan dapat tercapai pada tahun 2030. Di Indonesia tujuan dan
target dalam TPB tersebut dikelompokkan dalam 4 (empat) pilar pembangunan
berkelanjutan, yaitu pilar sosial, pilar ekonomi, pilar lingkungan hidup, serta pilar
hukum dan tata kelola. Sebagai tindak lanjut Pemerintah Indonesia mengeluarkan
kebijakan dalam pencapaian TPB melalui Perpres Nomor 111 tahun 2022 tentang
Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang merupakan
perubahan atas Perpres No 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian
Pembangunan Berkelanjutan.

Dalam menyususn KLHS RPJMD selain menekankan pada upaya untuk


memastikan bahwa Tujuan Berkelanjutan termuat dalaam rencana pembangunan
jangka menengah, tetap memberikan peranan penting aspek lingkungan hidup
melalui instrumen daya dukung dan daya tampung linmgkungan hidup. Konsep
pembangunan yang memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan
berbasis jasa lingkungan merupakan pembangunan yang mempertimbangkan
kondisi sumber daya yang dimiliki, kebutuhan generasi akan datang dan
kepentingan multi urusan selain mempertimbangkan tujuan pembangunan itu
sendiri.

Terkait dengan hal tersebut dan berpedoman pada Permendagri 7 Tahun 2018,
maka sebelum ditetapkanya KRP RPJMD perlu dilakukan penyusunan KLHS
RPJMD (es-ante).

Maksud dan Secara umum, maksud Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Tujuan RPJMD Kabupaten Batang untuk memastikan bahwa isu strategis, permasalahan
dan sasaran strategis dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan termuat dalam
RPJMD Kabupaten Batang. Sedangkan tujuannya adalah memberikan masukan ke
dalam:

a. Analisis kondisi pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), untuk


memberikan gambaran kondisi pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan
(permasalahan, isu strategis) sebagai dasar untuk merumuskan skenario
pembangunan berkelanjutan;
b. Perumusan skenario Pembangunan Berkelanjutan (PB), berupa alternatif
proyeksi kondisi pencapaian (target pencapaian) Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan.

Target/Sasaran Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana Pembangunan


Jangka Menengah Kabupaten Batang

Nama Penyelenggaran pekerjaan Penyusunan KLHS RPJMD :


Organisasi
a. Organisasi Perangkat Daerah adalah Dinas Lingkungan Hidup (DLH)
Pengadaan Jasa Kabupaten
Batang
b. Pengguna Anggaran adalah Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kab Batang.
Sumber Dana a. Sumber dana dibebankan pada APBD Kabupaten Batang Tahun Anggaran
dan Perkiraan 2023 pada Kegiatan Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Biaya (KLHS) Kabupaten/Kota, Sub Kegiatan Pembuatan dan Pelaksanaan KLHS
RPJMD dengan nomor rekening paket pekerjaan adalah : 5.1.02.02.08.0032-
Belanja Jasa Konsultansi Lainnya-JasaKonsultansi Lingkungan (Penyusunan
KLHS RPJMD)
b. Pagu anggaran yang disediakan adalah : Rp. 50.000.000,00 (Lima Puluh Juta
Rupiah).
c. Nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) : Rp. 49.994.000,00 (Empat Puluh
Sembilan Juta Sembilan Ratus Sembilan Puluh Empat Ribu Rupiah).

Wilayah Studi Kabupaten Batang

DATA PENUNJANG
Data Dasar 1. Data yang tercantum dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Batang.
2. Data Rancangan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan.

3. Data Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Jawa Tengah
4. Data Statistik dari BPS Kabupaten Batang.

5. Data Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten


Batang

6. Data Kualitas Lingkungan Hidup Kabupaten Batang


7. Data Rencana Aksi Daerah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
8. Data Evaluasi Capaian Kinerja Rencana Aksi Daerah Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan
9. Data Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Kabupaten Batang

10. Data RPJMD Kabupaten Batang periode sebelumnya


11. Data lain yang terkait

Standar Teknis Standar teknis yang harus dipenuhi adalah :


1. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelenggaraan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis
2. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.69/MENLHK/
SETJEN/ KUM.1/12/2017 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46
Tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2018 tentang Pembuatan dan
Pelaksanaan KLHS RPJMD.

Studi Terdahulu 1. Studi dalam rangka penyusunan KLHS RTRW

2. Studi dalam rangka penyusunan KLHS RPJMD Kabupaten Batang


3. Studi dalam Rangka penyusunan KLHS RDTR Kawasan Perkotaan di
Kabupaten Batang
4. Studi lain yang terkait

Referensi 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan


Hukum Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor
4700);
3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor
58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016 tentang Tata Cara
Penyelenggaraan
KLHS;

6. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 Tentang Pelaksanaan Pencapaian


Tujuan Pembangunan Berkelanjutan;

7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana


Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024;

8. Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga Atas
Perpres Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis
Nasional;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara

Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara


Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan
JangkaPanjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah,
serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 07 Tahun 2018 tentang Pembuatan dan
Pelaksanaan KLHS RPJMD;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi,
Kodefikasi dan Nomeklatur Perencanaan dan Keuangan Daerah, yang telah
diubah menggunakan Keputusan Mendagri Nomor 050-3708 tentang Hasil
Verifikasi dan Validasi Pemutakhiran Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur
Perencanaan dan Keuangan Daerah.

12. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 62 Tahun 2019 tentang Rencana Aksi
Daerah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019
– 2023.

RUANG LINGKUP

Lingkup Lingkup kegiatan yang ditetapkan dalam penyusunan KLHS RPJMD ini terdiri atas
Kegiatan :
1) Sosialisasi.

Kegiatan ini dimaksudkan unutk menyamakan pemahaman yang sama antar


OPD dan Pokja Penyusun KLHS sehingga dipahami terkait dengan kerangka
pikir, maksud dan tujuan penyusunan KLHS termasuk didalamnya adalah
terkait dengan penetapan isu-isu pembangunan sektoral yang terkait dengan
pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

2) Identifikasi dan Pengumpulan Data

Identifikasi dan pengumpulan data yang mencakup: Kondisi umum daerah


antara lain meliputi gambaran umum Kabupaten Batang, kondisi data daya
dukung dan daya tampung lingkungan untuk jasa lingkungan yang signifikan
bagi pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan dan neraca sumber daya
alam, kondisi geografis wilayah, data demografi wilayah, kondisi lingkungan
termasuk didalamnya adalah kondisi pengelolaan sampah dan limbah serta
kondisi kebencanaan daerah. Selain itu juga ditambahkan serta kondisi
keuangan daerah dengan rentang waktu utama s/d Tahun 2022 apabila telah
tersedia secara valid; 2). capaian indikator tujuan pembangunan berkelanjutan
yang relevan, yang meliputi analisis kondisi pencapaian pembangunan
berkelanjutan yang ada di Kabupaten Batang; dan 3). pembagian peran antara
stakeholder.

3) Analisis data
Data dari tahapan sebelumnya dianalisis untuk memberikan gambaran
kondisi pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan sebagai gambaran
permasalahan (jika terdapat gap dengan tujuan pembangunan berkelanjutan),
dan identifikasi awal isu strategis pembangunan untuk penyusunan RPJMD.
Analisis terutama untuk melihat gap capaian indikator TPB Kabupaten Batang
terhadap target provinsi dan nasional serta juga melihat BAU (Bussiness As
Usual) dari trend capaian indikator dari tahun-tahun sebelumnya sesuai
ketersediaan data sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 07 Tahun 2018 tentang Pembuatan dan Pelaksanaan KLHS RPJMD

4) Konsultasi Publik I

Konsultasi Publik I bertujuan untuk menyepakati isu utama, tantangan, dan


kondisi pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Peserta Konsultasi
Publik terdiri atas unsur-unsur perangkat daerah, unsur non pemerintah
(ormas, filantropi, pelaku usaha, akademisi, dan pihak terkait lainnya).

5) Alternatif Proyeksi
Beberapa metode proyeksi digunakan untuk memproyeksikan kondisi
pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan sehingga diperoleh skenario
pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Skenario terpilih akan menjadi
pertimbangan dalam penyusunan sasaran pembangunan dalam penyusunan
RPJMD.

6) Konsultasi Publik II
Konsultasi Publik II bertujuan menyepakati rekomendasi hasil penyusunan
skenario. Peserta Konsultasi Publik terdiri atas unsur organisasi perangkat
daerah dan unsur non pemerintah seperti ormas, filantropi, pelaku usaha,
akademisi, dan pihak terkait lainnya.
7) Pembuatan Laporan

Tim Pembuat KLHS menyusun laporan hasil pelaksanaan pekerjaan


penyusunan KLHS RPJMD berupa:

a. Laporan Pendahuluan berisi metode dan kerangka pikir dalam


melaksanakan kajian KLHS

b. Laporan Antara
c. Laporan Akhir KLHS RPJMD Kabupaten Batang .

Jangka Waktu 90 (Sembilan Puluh ) hari kalender, terhitung sejak diterbitkan Surat Perintah
Pelaksanaan Mulai Kerja (SPMK). Jam kerja 8 jam per hari atau dapat ditambah sesuai
Kegiatan kebutuhan untuk mempercepat proses pekerjaan.
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Bulan Bulan Bulan
No Uraian Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
Pemahaman KAK
kajian awal penyusunan pekerjaan
Koordinasi tim tekni
2 TAHAP PENDAHULUAN
Koordinasi Tim intern
studi literatur
Penyusunan Draft Laporan Pendahuluan
Koordinasi TimTeknis
Paparan laporan pendahuluan
3 Pengumpulan data
4 Analisis Data
5 Laporan Antara
6 Konsultansi Publik I
7 Perumusan Skenario
8 Konsultansi Publik II
9 Pembahasan Laporan Akhir
10 pengumpulan Laporan

1. Identifikasi
Pada tahap ini tim bersama dengan tenaga ahli melakukan identifikasi
kebutuhan data, terutama yang terkait dengan pencapaian indikator Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan. Termasuk pada tahapan ini adalah identifikasi
mitra pemerintah dan kontribusinya terhadap pembangunan berkelanjutan di
Kabupaten Batang tahap identifikasi juga diharapkan dapat melakukan
keterlibtan para pihak/stakeholder yang terlibat dalam penyusunan KLHS
sehingga dapat tercapai prinsip transparansi/akuntabilitas
2. Diseminasi / Sosialisasi penyusunan KLHS.
Sosialisasi dilakukan dalam rangka menyamakan persepsi khususnya kepada
Pokja penyusunan KLHS, stakeholder yang berkepentingan dengan
penyusunan dokumen, serta pihak swasta dan akademisi.
3. Pembahasan laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan merupakan bagian dari tanggung jawab penyedia jasa
untuk menjadi bagian dari pelaksanaan tahapan pekerjaan. Dalam Laporan
pendahulan penyedia jasa sudah harus menyampaikan progres pekerjaan
berupa metode analisis kajian KLHS, mobilisasi tenaga kerja, rencana
pekerjaan dan identifikasi data yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
penyusunan KLHS. Kegiatan ini dihadiri oleh pokja penyusun KLHS dan
stakeholder terkait
4. Pengumpulan data
Identifikasi dan pengumpulan data yang mencakup:
a) Kondisi umum daerah antara lain meliputi gambaran umum Kabupaten
Batang, kondisi data daya dukung dan daya tampung lingkungan untuk jasa
lingkungan yang signifikan bagi pencapaian tujuan pembangunan
berkelanjutan dan neraca sumber daya alam, kondisi geografis wilayah,
data
demografi wilayah, kondisi lingkungan termasuk di dalamnya adalah
kondisi pengelolaan sampah dan limbah serta kondisi kebencanaan daerah.
Selain itu juga ditambahkan serta kondisi keuangan daerah dengan rentang
waktu utama s/d Tahun 2022 apabila telah tersedia secara valid;
b) Capaian indikator tujuan pembangunan berkelanjutan yang relevan, yang
meliputi analisis kondisi pencapaian pembangunan berkelanjutan yang ada
di Kabupaten Batang; dan
c) Pembagian peran antara stakeholder.

5. Analisis Data
Data dari tahapan sebelumnya dianalisis untuk memberikan gambaran kondisi
pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan sebagai gambaran
permasalahan (jika terdapat gap dengan tujuan pembangunan berkelanjutan),
dan identifikasi awal isu strategis pembangunan untuk penyusunan Perubahan
RPJMD. Analisis terutama untuk melihat gap capaian indikator TPB
Kabupaten Batang terhadap target provinsi dan nasional serta juga melihat
BAU (Bussiness As Usual) dari trend capaian indikator dari tahun-tahun
sebelumnya sesuai ketersediaan data sebagaimana diatur dalam Peraturan
Menteri Dalam Negeri No. 7 Tahun 2018 tentang Pembuatan dan Pelaksanaan
KLHS RPJMD. Selanjutnya adalah terkait dengan analisis dengan daya
dukung dan daya tamping lingkungan hidup di Kabupaten Batang berpdoman
pada data yang tersedia. Kedua hasil analisis ini kemudian di korelasikan
untuk dapat di analisis hubungan antara daya dukung daya tampung dengan
pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Analisis kedalam Tujuan
pembangunan berkelanjutan diharapkan dapat mengkalkulasi pencapaian TPB
di tingkat kabupaten provinsi dan nasional dan pengelompokan (tipologi)
klasifikasi pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan,
6. Pembahasan Laporan Antara
Laporan antara yang sudah mengkompilasi data dan hasil Analisa kemudian
disampaikan kepada tim penyusun/pokja KLHS untuk mendapat saran
pendapat dan tanggapan sekaligus melakukan koreksi terhadap tahapan
penyusunan KLHS RPJMD.
7. Konsultasi Publik I
Tahapan ini adalah melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait dengan
kompilasi data dan hasil analisisnya untuk dapat disampaikan kepada publik
termasuk inventarisasi masukan/feedback yang diberikan dalam rangka
penyempurnaan data dan hasil analisisnya.
8. Perumusan Skenario.
Berpedoman pada Permendagri Nomor 7 Tahun 2018 tentang Pembuatan dan
Pelaksanaan KLHS RPJMD bahwa secara prinsip skenario pencapaian tujuan
pembangunan dilakukan dengan melakukan analisis capaian TPB tanpa upaya
tambahan dan dengan upaya tambahan serta iventarisasi terhadap indikator
TPB yang belum ada. Selain itu pemilihan scenario juga diintegrasikan dengan
analisis daya dukung dan daya tampung, yang selanjutnya disandingkan dalam
bentuk matriks pencapaian tujuan pembangunan.
Hasil persandingan tersebut kemudian menjadi acuan dalam menyusun
rekomendasi yang akan menjadi dasar integrasi dalam dokumen Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Batang.
9. Konsultasi Publik II
Konsultasi Publik II bertujuan meberikan informasi terkait dengan hasil
penyusunan skenario dan rekomndasi untuk menjadi kesepakatan Bersama.
Peserta Konsultasi Publik terdiri atas unsur organisasi perangkat daerah dan
unsur non pemerintah seperti ormas, pelaku usaha, akademisi, dan pihak
terkait lainnya
10. Pembahasan Laporan Akhir.
Laporan akhir merupakan tahapan dalam kegiatan yang dihadiri oleh tim pokja
KLHS RPJMD dan stakeholder terkait untuk melakukan evaluasi terhadap
capaian pekerjaan yang sudah dilaksanakan dan masukan terkait
penyempurnaan kegiatan yang sudah dilaksanakan.

Pendekatan dan Kegiatan Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana
Metodologi Pembangunan Jangka Menengah Daerah dilakukan oleh penyedia jasa konsultansi
sesuai dengan PP Nomor 46 Tahun 2016 dan Permendagri Nomor 17 Tahun 2018

Ketentuan lain mengikuti Dokumen Pengadaan yang ditetapkan oleh Pejabat


Pembuat Komitmen Pekerjaan Penyusunan KLHS RPJMD pada Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Batang.

Kualifikasi Beberapa tenaga ahli dan tenaga pendukung sebagai berikut :


Tenaga Ahli A. Tenaga Ahli :
1. Ahli Lingkungan
Posisi : Ketua Tim
Kualifikasi :
Ahli bidang Lingkungan, minimal berpendidikan S1 Ilmu Lingkungan,
memiliki SKA Ahli Teknik Lingkungan, memiliki pengalaman kerja
dibidangnya minimal 2 (dua) tahun

B. Tenaga Pendukung :
1. Ahli Perencanaan Wilayah Kota
Ahli bidang Perencanaan wilayah perkotaan, minimal berpendidikan S1
Planologi / Perencanaan Wilayah, memiliki SKA Perencanaan wilayah kota,
memiliki pengalaman kerja dibidangnya minimal 1 (Satu) tahun
2. Administrasi
Berjumlah 1 orang, disyaratkan berpendidikan minimal SMA/ SMK
3. Pengolah data dan peta
Berjumlah 1 orang, disyaratkan berpendidikan minimal SMA/SMK
diutamakan D3/S1 Geografi / Planologi
Keluaran Seluruh hasil pekerjaan akan dibuat pelaporan dalam Bahasa Indonesia yang terdiri
dari sebagai berikut:
a. Laporan pendahuluan
Berisikan alasan dan dasar pelaksanaan KLHS, proses KLHS, identifikasi
pemangku kepentingan, rencana pelaksanaan konsultasi publik.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya satu minggu setelah jadwal
pendahuluan sebanyak 5 (lima) buku laporan pendahuluan.
b. Laporan antara
Berisikan deskripsi kegiatan, data dan analisis data derts pembahasan metode
proyeksi ysng digunakan untuk memproyeksikan kondisi pencapaian tujuan
pembangunan berkelanjutan untuk mendapatkan skenario pencapaian tujuan
pembangunan berkelanjutan.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya satu minggu setelah jadwal
antara sebanyak 5 (lima ) buku laporan antara.
c. Laporan akhir
Berisi hasil dari pembahasan pada tahap sebelumnya yang dilaksanakan dalam
rangka menyepakati rekomendasi hasil penyusunan skenario pencapaian tujuan
pembangunan berkelanjutan dan integrasi dengan daya dukung dan daya
tampung lingkungan hidup, kajian pembiayaan daerah, kajian mitra
pemerintah dan perumusan skenario serta rekomendasi.
e. Flashdisk berisi tentang softcopy seluruh produk yang dihasilkan
sebanyak 1 buah.

Penutup Dengan tersusunnya Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RPJMD


Kabupaten Batang diharapkan menghasilkan rumusan skenario dan rekomendasi
untuk dijadikan dasar dalam menetapkan kebijakan pembangunan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah.

Demikian Kerangka acuan ini disusun untuk dimanfaatkan dan dipergunakan


sebagaimana mestinya.

Batang, Agustus 2023


Kepala Dinas Lingkungan Hidup
Selaku PPK

AKHMAD HANDY HAKIM, S.Sos


Pembina Utama Muda
NIP. 19740515 199303 1 001

Anda mungkin juga menyukai