Anda di halaman 1dari 9

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)

REVISI RPJPD KABUPATEN TABALONG TAHUN 2005 - 2025

RINGKASAN EKSEKUTIF KLHS REVISI RPJPD 2005-2025


KABUPATEN TABALONG
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

A. Pendahuluan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis dalam Penyusunan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah yang selanjutnya
disingkat KLHS Revisi RPJPD adalah analisis sistematis,
menyeluruh, dan partisipatif yang menjadi dasar untuk
mengintegrasikan tujuan Pembangunan Berkelanjutan
(TPB)/Sustainable Development Goals (SDGs) ke dalam dokumen
RPJPD Kabupaten Tabalong
PP Nomor 46 tahun 2016 menyatakan bahwa Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah wajib membuat KLHS untuk
memastikan bahwa prinsip Pembangunan Berkelanjutan telah
menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah
dan/atau Kebijakan, Rencana, dan/atau Program
TPB/SDGs bertujuan untuk menjaga peningkatan
kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan,
menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, menjaga
kualitas lingkungan hidup serta pembangunan yang inklusif dan
terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga pening. Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan berdasarkan Peraturan Presiden
Nomor 59 tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan
Pembuatan dan pelaksanaan KLHS Kebijakan, Rencana,
dan/atau Program RPJPD berdasarkan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 7 tahun 2018 tentang Pembuatan dan Pelaksanaan
KLHS RPJPD
Luas wilayah administrasi Kabupaten Tabalong berdasarkan
UndangUndang Nomor 8 Tahun 1965 tentang Pembentukan
Daerah Tingkat II Tanah Laut, Daerah Tingkat II Tapin dan Daerah
Tingkat II Tabalong (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1965 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 2756) adalah ± 3.946 Km2 atau ± 394.600 Ha. Namun
setelah dilakukan penataan batas dan kesepakatan antara
Pemerintah Kabupaten Tabalong dengan Pemerintah Kabupaten
Barito Selatan, luas wilayah Kabupaten Tabalong menjadi
±3.646,52 Km2 atau ± 364.652 Ha, yang terdiri dari 12 kecamatan,
121 desa, dan 10 kelurahan
Tujuan penyelenggaraan KLHS Revisi RPJPD 2005 – 2025
Kabupaten Tabalong sebagai berikut:
1. Memastikan bahwa prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan
telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam penyusunan
RPJPD, dan
2. Meningkatkan kualitas RPJPD sebagai upaya perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup.

Ringkasan Eksekutif iii


KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
REVISI RPJPD KABUPATEN TABALONG TAHUN 2005 - 2025

Penyelenggaraan KLHS Revisi RPJPD Kabupaten Tabalong


melalui proses pembuatan dan pelaksanaan KLHS dengan
melibatkan Pokja PL, Pokja RPJPD, para pemangku kepentingan
dan tenaga ahli. Pemerintah Kabupaten Tabalong Sesuai Surat
Keputusan Bupati Tabalong Nomor SK Bupati Tabalong Nomor
188.45/417/2018 tanggal 20 Agustus 2018, menyelenggarakan
kegiatan KLHS untuk menjadi pertimbangan perumusan RPJPD
Kabupaten Tabalong 2005-2025. Proses pembuatan dan
pelaksanaan KLHS terdiri atas:
1. Persiapan dengan membentuk tim pelaksana KLHS
2. Identifikasi dan Pengumpulan Data
a. Identifikasi pemangku kepentingan;
b. Identifikasi isu strategis, isu paling strategis dan isu
perioritas dan Pengumpulan Data Indikator capaian Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan 5 tahun sebelum pelaksanaan
KLHS
c. Analisis Data capaian dengan TARGET (PERPRES 59/2017)
3. Kajian Muatan KLHS
a. Kapasitas Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan
Hidup Untuk Pembangunan;
b. Perkiraan Mengenai Dampak dan Risiko Lingkungan Hidup;
c. Kinerja Layanan Atau Jasa Ekosistem;
d. Efisiensi Pemanfaatan Sumber Daya Alam;
e. Tingkat Kerentanan dan Kapasitas Adaptasi Terhadap
Perubahan Iklim;
f. Tingkat Ketahanan dan Potensi Keanekaragaman Hayati.
4. Penyusunan Alternatif Proyeksi dan rekomendasi
a. Mekanisme Perumusan Skenario Pembangunan
Berkelanjutan
b. Skenario dan Rekomendasi Indikator TPB yang Terkait
DDTLH
c. Skenario dan Rekomendasi Indikator TPB yang Tidak Terkait
DDTLH
5. Penjaminan Kualitas dan Pendokumentasian KLHS RPJPD;
6. Permohonan Validasi RPJPD

B. Proses dan hasil penyelenggaraan KLHS REVISI RPJPD


Kabupaten Tabalong
Penyelenggaraan (pembuatan dan pelaksanaan KLHS Revisi
RPJPD Kabupaten Tabalong dilaksanakan pada tahun 2018,
proses pelaksanaan KLHS melalui tahapan sebagai berikut:
1. Persiapan yang bertujuan membentuk pokja KLHS dan
melakukan persiapan dokumen pendukung penyenggaraan
KLHS RPJPD, sehingga diperoleh dengan SK Bupati Tabalong
188.45/417/2018 tanggal 20 Agustus 2018.

Ringkasan Eksekutif iv
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
REVISI RPJPD KABUPATEN TABALONG TAHUN 2005 - 2025

2. Indentifikasi Pelibatan Masyarakat dan Pemangku Kepentingan


tanggal 31 Juli 2018, diperoleh data masyarakat yeng terkena
dampak dan memiliki informasi yang relevansi terkait RPJPD
yaitu: unsur pemerintah dan organisasi non pemerintah, dunia
usaha dan organisasi kemasyarakatan.
3. Identifikasi isu dan Pengumpulan Data tanggal 01 Agustus
2018, sehinga diperoleh isu strategis pembangunan
berkelanjutan hasil FGD para pemangku kepentingan
4. Pengumpulan dan Analisis Data oleh Tim Pokja dan Tenaga
Ahli pada tanggal 06 Agustus sampai dengan 30 November
2018, sehingga diperoleh data dan capaian setiap indikator
TPB/SDGs sesuai kondisi karakteristik daerah berdasarkan
Lampiran permendagri Nomor 7 tahun 2018 dan Pepres Nomor
59 tahun 2017.
5. Kosultasi Uji Publik Tahap I tentang Kesepakatan Isu utama,
Tantangan dan Kondisi Pencapaian TPB Dalam
Penyelenggaraan KLHS Revisi RPJPD 2005-2025 Kabupaten
Tabalong tanggal 31 Oktober 2019, sehingga diperoleh
kesepakatan para pemangku kepentingan hasil FGD yaitu:
Capaian TPB dan OPD sesuai TPB
6. Perumusan Capaian TPB/SDGs dan Permsalahan
berdasarkan indikator TPB/SDGs oleh Tim Pokja Dan Tenaga
Ahli KLHS Revisi RPJPD 2005-2025 Kabupaten Tabalong
tanggal 3 November 2018, sehingga dapat diketahui capaian
dan permasalahan setiap indikator TPB/SDGs.
7. Analisis Proyeksi Alternatif Skenario dan Rekomendasi oleh
Tim Pokja dan Tenaga Ahli pada tanggal 04 Desember sampai
dengan 5 Desember 2018, sehingga diperoleh Alternatif
Skenario dan Rekomendasi setiap indikator TPB/SDGs.
8. Kosultasi Uji Publik Tahap II tentang Kesepakatan Skenario
dan Rekomendasi Hasil KLHS REVISI RPJPD 2005-2025
Kabupaten Tabalong tanggal 17 Desember 2018, sehingga
diperoleh kesepakatan para pemangku kepentingan hasil FGD
yaitu: Alternatif skenario dan rekomendasi hasil KLHS Revisi
RPJPD 2005-2025 sebagai bahan pertimbangan penyusunan
rumusan RPJPD 2005-2025 Kabupaten Tabalong
9. Penjaminan Kualitas Kajian Lingkungan Hidup Strategis dalam
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Tahun 2005-2025 Kabupaten Tabalong tanggal 17 Desember
2018, sehingga diperoleh Nilai Penjaminan Kualitas Kajian
Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005-2025
Kabupaten Tabalong
10. Permohonan Validasi KLHS REVISI RPJPD 2005-2025
Kabupaten Tabalong kepada Gubernur Provinsi Kalimantan
Selatan Cq. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi
Kalimantan Selatan

Ringkasan Eksekutif v
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
REVISI RPJPD KABUPATEN TABALONG TAHUN 2005 - 2025

C. Kesimpulan dan Saran Tindak Lanjut


KLHS adalah analisis sistematis, menyeluruh, dan partisipatif
yang menjadi dasar untuk mengintegrasikan tujuan Pembangunan
Berkelanjutan/SDGs ke dalam dokumen RPJPD Kabupaten
Tabalong:
1. Hasil identifikasi pencapaian indikator SDGs/TPB Kabupaten
Tabalonghanya melaksanakan 16 tujuan yang terbagi dalam
220 indikator
a. Indikator TPB yang sudah dilaksanakan oleh Kabupaten
Tabalong dan sudah mencapai target nasional berdasarkan
4 pilar pembangunan yaitu: pilar sosial 12, ekonomi 7,
lingkungan 4, hukum dan tata kelola 0.
b. Indikator TPB yang sudah dilaksanakan oleh Kabupaten
Tabalong tetapi belum mencapai target nasional
berdasarkan 4 pilar pembangunan yaitu: pilar sosial 25,
pilar ekonomi 5, pilar lingkungan 4 dan pilar hokum, tata
kelola adalah 0.
c. Indikator TPB yang belum dilaksanakan oleh Kabupaten
Tabalong tetapi belum mencapai target nasional
berdasarkan 4 pilar pembangunan yaitu pilar sosial 0, pilar
ekonomi 2, pilar lingkungan 0 dan pilar hokum, tata kelola
adalah 0.
d. Indikator TPB yang belum dilaksanakan oleh Kabupaten
Tabalong tetapi tidak ada data sehingga belum mencapai
target nasional berdasarkan 4 pilar pembangunan yaitu:
pilar sosial 59, pilar ekonomi 44, pilar lingkungan 21 dan
pilar hokum, tata kelola adalah 37.
2. Hasil FGD para pemangku kepentingan diperoleh bahwa isu
strategis pilar sosial, ekonomi dan pilar lingkungan sejumlah
31 isu strategis dan isu prioritas 6, sedangkan isu sesuai TPB
prioritas 6 sebagai berikut:
a. Nomor TPB 1: Mengakhiri Kemiskinan dalam Segala
Bentuk Dimanapun
b. Nomor TPB 3: Menjamin Kehidupan yang Sehat dan
Meningkatkan Kesejahteraan Seluruh Penduduk Semua
Usia.
c. Nomor TPB 4: Menjamin Kualitas Pendidikan yang Inklusif
dan Merata serta Meningkatkan Kesempatan Belajar
Sepanjang Hayat untuk Semua.
d. Nomor TPB 6: Menjamin Ketersediaan serta Pengelolaan
Air Bersih dan Sanitasi Layak yang Berkelanjutan untuk
semua
e. Nomor TPB 9: Membangun Infrastruktur yang Tangguh,
Meningkatkan Industri Inklusif dan Berkelanjutan, Serta
Mendorong Inovasi.

Ringkasan Eksekutif vi
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
REVISI RPJPD KABUPATEN TABALONG TAHUN 2005 - 2025

3. OPD yang sudah melaksanakan TPB berdasarkan Kategori


pencapaian TPB sebagai berikut:
a. OPD yang sudah melaksanakan dan sudah mencapai target
nasional sebanyak 11 OPD dengan total 30 indikator.
b. OPD yang sudah melaksanakan dan belum mencapai target
nasional sebanyak 8 OPD dengan total 29 indikator
c. OPD yang belum melaksanakan dan belum mencapai target
nasional sebanyak 5 OPD dengan total 11 indikator
d. OPD yang datanya belum tersedia sebanyak 22 OPD
dengan total 150 indikator
e.

4. Jumlah kebutuhan air di Kabupaten Tabalong pada tahun


2019 sebanyak 416.711.770 m3 dan tahun 2025 sebanyak
462.910.035 m3. Dari dua belas kecamatan di Kabupaten
Tabalong, kebutuhan air paling besar berada di Kecamatan
Murung Pudak yaitu pada tahun 2019 sebanyak 86.732.767 m3
dan tahun 2030 sebanyak 97.388.255 m3
5. Daya Dukung terhadap Kinerja Layanan/Jasa Ekosistem
Penyediaan Pangan
No. Klasifikasi Luas (ha) Persentase (%)
1 Sangat Rendah 48.715,2 13,62
2 Rendah 154.699,9 43,27
3 Sedang 118.024,6 33,01
4 Tinggi 646,7 0,18
5 Sangat Tinggi 35.466,5 9,92
Total 357.553 100,00
6. Daya Dukung terhadap Kinerja Layanan/Jasa Ekosistem
Penyediaan Air Bersih
No. Klasifikasi Luas (ha) Persentase (%)
1 Sangat Rendah 323 0,09
2 Rendah 21.777 6,02
3 Sedang 159.034 43,99
4 Tinggi 167.438 46,31
5 Sangat Tinggi 12.984 3,59
Total 361.555 100,00
7. Daya Dukung terhadap Kinerja Layanan/Jasa Ekosistem
Pengaturan Tata Aliran Air dan Banjir
No. Klasifikasi Luas (ha) Persentase (%)
1 Sangat Rendah 4.319,1 1,2
2 Rendah 80.598,9 22,5
3 Sedang 212.016,3 59,3
4 Tinggi 47.445,9 13,3
5 Sangat Tinggi 13.172,9 3, 7
Total 357.553,0 100,0

Ringkasan Eksekutif vii


KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
REVISI RPJPD KABUPATEN TABALONG TAHUN 2005 - 2025

8. Daya Dukung terhadap Kinerja Layanan/Jasa Ekosistem


Pendukung Biodiversitas
No. Klasifikasi Luas (ha) Persentase (%)
1 Sangat Rendah 29.748,6 8,32
2 Rendah 105.135,5 29,40
3 Sedang 76.715,8 21,46
4 Tinggi 140.007,2 39,16
5 Sangat Tinggi 5.945,9 1,66
Total 357.553,0 100,00

9. Efisiensi Pemanfaatan Sumber Daya Alam: Meningkatnya


pemanfaatan lahan ini didorong oleh peningkatan jumlah
penduduk dengan berbagai kegiatan yang memanfaatkan
lahan untuk memenuhi kebutuhan penduduk. Alih fungsi
pemanfaatan lahan ini akan berdampak pada berkurangnya
layanan jasa ekosistem dari kawasan yang bervegetasi.

10. Tingkat Kerentanan dan Kapasitas Adaptasi Terhadap


Perubahan Iklim: Salah satu upaya mitigasi yang dilakukan
untuk mengurangi konsentrasi CO2 di atmosfer adalah
memelihara dan mengembangkan kemampuan vegetasi hutan
dan lahan untuk menyerap dan menyimpan karbon.

11. Rekomendasi Strategi dan Arah Kebijakan:


1) Peningkatan cakupan pelayanan air minum.
2) Terpeliharanya sumber air baku secara
berkesinambungan.
3) Pemeliharaan dan peningkatan instalasi pengolahan air
minum sesuai perkembangan penduduk dan ekonomi.
4) Menyatunya masyarakat dan pemerintah dalam usaha
menjaga lingkungan hidup
5) Peningkatan infrastruktur sanitasi yang layak untuk
pelayanan skala kota, kawasan, dan komunal
6) Peningkatan cakupan penduduk yang terlayani sanitasi
layak
7) koordinasi antar OPD terkait updating Data sanitasi
8) Updating/memperbaharui data BDT dan PKH sesuai
dengan kondisi riil di lapangan.
9) Peningkatan proporsi sumber daya yang dialokasikan
oleh pemerintah secara langsung untuk program
pemberantasan kemiskinan
10) Peningkatan sarana dan prasarana air minum
11) Inventarisasi dan pemetaan sumber air untuk air minum
layak dan berkelanjutan
12) Tercapainya pemerataan pemenuhan kebutuhan air
minum yang layak bagi semua masyarahat
13) Identifikasi sumber daya air

Ringkasan Eksekutif viii


KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
REVISI RPJPD KABUPATEN TABALONG TAHUN 2005 - 2025

14) Pemetaan daya dukung sumber daya air


15) Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap perilaku
hidup bersih dan sehat
16) Pembangunan sarana dan prasarana air limbah bagi
masyarakat
17) Indentifikasi Pengelolaan lumpur tinja
18) Pemetaan pemukiman
19) Peningkatan kesadaran masyarahat terhadap perilaku
hidup bersih dan sehat.
20) Peninjauan terhadap Perda yang mengatur organisasi dan
Tugas Fungsi Perangkat Daerah khususnya yang secara
konsisten mengkoordinir dan mengatur pemanfaatan
sumber daya air di kabupaten Tabalong.
21) Meningkatkan Pemahaman dan Keterlibatan Masyarakat
beserta Aparatur dalam mencegah potensi bencana.
22) Meningkatnya upaya Pencegahan Bencana dan
Kesiapsiagaan, Penanganan Bencana dan Pasca Bencana
oleh Semua Pihak yang terlibat
23) Koordinasi antar dinas/instansi terkait dalam hal
penanganan sampah perkotaan.
24) Menyusun regulasi daerah yang mewajibkan investor /
perusahaan untuk menerapkan manajemen risiko-risiko
lingkungan dalam proses pengolahan industrinya
25) Terlaksananya rehabilitasi dan reboisasi hutan dan lahan
kritis serta terselenggaranya pemeliharaan lingkungan
bersih dan sehat secara partisipatif.
26) Melakukan koordinasi dengan Kecamatan, DLH Provinsi,
KPHP dan Kementerian LHK terkait status kawasan eks
tambang kritis diubah dari HP HPK menjadi APL sehingga
kewenangan untuk mengelola lahan tersebut sepenuhnya
ada di kabupaten.
27) Tegaknya penerapan hukum berkaitan dengan
lingkungan dan peruntukan lahan.
28) Terjaganya tingkat produksi lestari dengan
mempertimbangkan daya dukung dan daya tampung
serta terpeliharanya kualitas lingkungan.
29) Kerjasama dengan LIPI, Pihak Ketiga dan Pemerintah
Daerah lainnya dalam rangka pengembangan
pemanfaatan keanekaragaman hayati.
30) Terpenuhinya derajat kesehatan masyarakat yang lebih
baik
31) Pembangunan bidang ekonomi difokuskan pada
penurunan kemiskinan dan percepatan pertumbuhan
ekonomi
32) Menambah alokasi anggaran jaminan kesehatan secara
bertahap bagi masyarahat Kabupaten Tabalong

Ringkasan Eksekutif ix
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
REVISI RPJPD KABUPATEN TABALONG TAHUN 2005 - 2025

33) Meningkatkan pemenuhan hak dasar dan inklusivitas


bagi penyandang disabilitas yang miskin dan rentan
34) Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarahat
untuk memberikan imunisasi dasar lengkap khususnya
untuk pasangan baru menikah
35) Terpenuhinyan derajat kesehatan masyarakat yang lebih
baik dan tingkat pendidikan masyarakat yang semakin
baik dan berkualitas
36) Tingkat pendidikan masyarakat yang semakin baik dan
berkualitas
37) Meningkatkan kesadaran masyarahat akan pentingnya
pendidikan
38) Terpenuhinyan derajat kesehatan masyarakat yang lebih
baik dan tingkat pendidikan masyarakat yang semakin
baik dan berkualitas
39) Peningkatan kesadaran masyarahat tentang pola makan
anak yang berkualitas
40) Pembangunan di bidang kesehatan diarahkan pada
upaya kesehatan yang bersifat reformatif dan akseleratif
yang ditujukan untuk peningkatan akses, kualitas
pelayanan kesehatan dan kesehatan lingkungan terutama
dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan bayi
(AKB), perbaikan gizi masyarakat, peningkatan umur
harapan hidup, pengendalian penyakit menular dan tidak
menular serta pemberdayaan masyarakat
41) Meningkatkan pelayanan pada fasilitas kesehatan
khususnya pada ibu melahirkan.
42) Meningkatkan upaya terhadap pencegahan dan
penganggulangan penyakit
43) Peningkatan kualitas keimanan dan ketaqwaan
masyarakat
44) Melakukan pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan
sosial secara menyeluruh dan merata
45) Penegakan hukum bagi pengedar narkoba
46) Meningkatkan kampanye Program Keluarga Berencana
47) Terpenuhinya tingkat pendidikan masyarakat yang
semakin baik dan berkualitas
48) Penuntasan wajib belajar 9 (sembilan) tahun
49) Meningkatkan akses dan mutu layanan pendidikan Dasar
50) Pemberian beasiswa bagi siswa berprestasi dan tidak
mampu/miskin.
51) Meningkatkan akses pelayanan KB dan penyuluhan
kesehatan reproduksi
52) Meningkatkan jumlah koperasi dan UMKM yang dapat
mengakses permodalan dari pemerintah atau bank
53) Meningkatkan pola struktur ekonomi yang semula sangat
tergantung pada pertambangan kepada sektor pertanian

Ringkasan Eksekutif x
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
REVISI RPJPD KABUPATEN TABALONG TAHUN 2005 - 2025

diiringi dengan makin berkembangnya industri dan


perdagangan
54) Pembangunan prasarana dan sarana diarahkan untuk
mendukung Percepatan Pembangunan Ekonomi yang
berbasis pada bidang agribisnis melalui peningkatan
kuantitas dan kualitas fasilitas bagi pelayanan publik.
55) Meningkatkan skill tenaga kerja di sektor pertanian
56) pengendalian terhadap jumlah penduduk miskin dan
pengangguran terbuka
57) Mengembangkan keterampilan masyarakat usia muda.
58) Menyediakan kegiatan untuk menfasilitasi kegiatan riset.
59) Peningkatan jaringan transportasi inter dan antar moda
yang terpadu
60) Peningkatan partisipasi swasta dalam penyelenggaraan
transportasi
61) Meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarahat dan
kelembagaan desa
62) Peningkatan penguasaan dan pemanfaatan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi di masyarakat
63) Tersedianya perangkat hukum dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di Kabupaten
Tabalong
64) Bekerjasama dengan pusat terkait program RTLH
65) Meningkatkan wawasan kaum perempuan dan rasa
percaya diri untuk ikutberperan dalam pembangunan
66) Mengelola dan memanfaatkan SDA dan SDM secara
berkelanjutan.
67) Pembangunan bidang ekonomi diprioritaskan pada
peningkatan sektor selain pertambangan dan penggalian
dalam penciptaan nilai dan kontribusi pada
perekonomian Kabupaten Tabalong.
68) Pembangunan bidang prasarana dan sarana diarahkan
pada peningkatan ketersediaan Energi

Ringkasan Eksekutif xi

Anda mungkin juga menyukai