Anda di halaman 1dari 37

PEMBELAJARAN PENGALAMAN

PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN


HIDUP STRATEGIS (KLHS)
RPJMD/RPJPD

Oleh : Dr. Luthfi Muta’ali, S.Si. MSP.


luthfimutaali@ugm.ac.id (081328760017)
Dosen Magister Pengelolaan Lingkungan UGM dan Peneliti di PSLH UGM,
Anggota Tim Validasi KLHS Provinsi Jawa Tengah dan DIY

Disampaikan Dalam Bimbingan Teknis Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RPJP dan
RPJMD Provinsi Kalimantan Tengah
Diselenggarakan, Kerjasama Bappelitbangda Provinsi Kalimantan Tengah, Universitas Palangka Raya, dan
Global Green Growth Institute (GGGI)
Palangkaraya, 14-17 Februari 2023
TETRALOGI
KLHS

DR. LUTHFI MUTA’ALI, S.Si. MSP.


- Bidang Keahlian : Pengembangan Wilayah, Tata Ruang dan Pengelolaan https://www.facebook.com/luthfi.mutaali
Lingkungan, Ekonomi Regional
• RT05 RW 55 Krapyak, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, DIY. 55844
• Fakultas Geografi UGM. Bulaksumur – Yogyakarta 55281. Telp/fax 0274
luthfimutaali
589595
• HP 0813287600117.
• Email : luthfimutaali@ugm.ac.id
https://twitter.com/luthfimutaali
12 TANYA JAWAB POPULER KLHS RPJPD
N PERTANYAAN JAWABAN
O
1 Langkah taktis memulai Kegiatan • Konsultasikan dan libatkan Tim Validator dari sejak awal (Narasumber)
KLHS RPJP/RPJM. Mohon arahan • Pedoman teknkis penyusunan KLHS (Pakai murni Permendagri 7 atau
Gabungan dengan PP46 dan Permen LKH 69). Bagaimana Teknik
menggabungnya?
2 Positioning KLHS RPJP RPJM • Masukkan dalam agenda politik, bukan hanya administrative
supaya efektif dan efisien • Mungkinkah KLHS RPJP/RPJM dilakukan bersamaan
3 Apakah sudah ada Permendagri Masih mengacu Permendagri 7/2018, dengan modifikasi (Konsultasi dengan
baru, selain Permendagri 7/2018 Tim Validasi Provinsi/KLHK)
4. Memakai TPB untuk metadata 1 Kemungkinan besar Metadata 2 (Perpres 111/2022), tapi ada yang bilang
(lama) atau Metadata 2 (Perpres Meta data 1 (KLHK)
111/2022) dan RPJMNAS Kelemahan Indikator TPB di tingkat Daerah. Perlu penyepakatan
4. Prinsip Dasar dalam penyusunan Bersifat Masukan (exante), setiap masukan harus menyesuaikan dengan yang
KLHS RPJMD/RPJP akan diberi masukan (FORMAT/STRUKTUR RPJP/RPJM). Pelajari dan pahami
5 Bagaimana permusan isu strategis Skenario PP46 dan PermenLHK 69, Isu PB didepan (Penjaringan isu dengan
PB (di depan atau dibelakang) public)
Skenario Permendagri 7/2018 (Analisis ketercapain, gap, proyeksi, sebagai
dasar penyusunan isu PB
Kombinasi, dilakukan analisis TPB, dipaparkan dan didiskusikan public untuk
disepakati
6 Bagaimana Analisis TPB, termasuk Analisis Kaitan TPB dan RPJP/RPJM (Indikator), Analisis Capaian, Analisis Gap,
sekuen waktu Analisis Proyeksi (sesuai waktu). Analisis Skenario
1. RPJM (analisis data proyeksi 5 tahun, detil rinci tahunan)
2. RPJP (analisis data proyeksi 20 tahun, detil rinci 5 tahun pertama, perkiraan
makro di periode lima tahun ke2,3, dan 4)
3. TPB Berakhir 2030, tidak masalah. Sampai 2030 rinci tahunan (RPJM),
selebihnya dapat [prakiraan makro, dengan sekuen 5 tahunan)
Pasca 2030, indikator TPB tetap bermanfaat besar karena indicator
pembangunan berkelanjutan
Luthfi.mutaali@gmail.com
AGENDA PENGGUNAAN PERMENDAGRI
7/2018 UNTUK RPJPD
1. MEMAHAMI SUBSTANSI OBJEK KRP (RPJPD) DAN MENYESUAIKANNYA.
TERMASUK SEKUEN WAKTUNYA (20 TAHUN BERBEDA DENGAN 5
TAHUN)
2. TAHAPAN SAMA, MEMBERSAMAI TAHAP PERSIAPAN (PENYUSUNAN
RANCANGAN TEKNOKRATIK)
3. PEMILAHAN DAN PEMILIHAN INDIKATOR TPB (VERSI PERPRES 59 DAN
META DATA TERBARU), MENJADI INDIKATOR MAKRO
4. CAPAIAN, PERLUKAH?, PEMBANDING DENGAN APA? (MENUNGGU
RPJP NASIONAL SEBAGAI ACUAN)
5. INDIKATOR MAKRO DIPROYEKSIKAN (SESUAIKAN)
6. BAGAIMANAKAN DENGAN PENYUSUNAN SKENARIO (?).
PERTIMBANGAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN ?
7. TPB TETAP SEBAGAI DASAR PENGINTEGRASIAN. BUKAN DITINGKATKAN
PROGRAM KEGIATAN, TETAPI ARAHAN KEBIJAKAN UMUM
A. PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS
B. VISI MISI DAERAH
C. ARAH KEBIJAKAN DAN SASARAN
D. SKALA PRIORITAS (TAHAPAN 5 TAHUNAN)
DASAR OPERASIONAL PENYUSUNAN KAJIAN
LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
UU NO 32/2009 TENTANG PPLH

DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP


PP 46/2016 TENTANG KLHS
KLHS- Ex Ante KLHS Ex Post PERENCANAAN
PERENCANAAN
DAERAH
(Sebelum KRP) (setelah ada KRP) SPASIAL (RTRW)
(RPJP/RPJM)
MASUKAN KRP EVALUASI KRP

PERMENDAGRI 27/2012 PERMENDAGRI PERMENLHK


69/2017 PERMEN
7/2018
(PENGARUH)
ATR 5/2022
• TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)*
• DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN
ENAM MUATAN KLHS
HIDUP
ANALISIS LINGKUNGAN 1. Kapasitas Daya Dukung Dan Daya
Tampung Lingkungan Hidup
2. Perkiraan Dampak Dan Risiko
Lingkungan Hidup;
KLHS. Rangkaian analisis yang sistematis, 3. Kinerja Layanan Atau Jasa Ekosistem;
menyeluruh dan partisipatif, untuk memastikan 4. Efisiensi Pemanfaatan Sumber Daya
bahwa PRINSIP PEMBANGUNAN Alam;
5. Tingkat Kerentanan dan Kapasitas
BERKELANJUTAN telah menjadi dasar dan Adaptasi Perubahan Iklim;
terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah
6. Tingkat Ketahanan Dan Potensi
dan/atau KRP
Keanekaragaman Hayati
*) KLHS RPJMD juga menjadi referensi RAD TPB
ANALISIS LINGKUNGAN
PERBEDAAN KLHS RPJMD DAN KLHS RTRW/RDTR
INDIKATOR PERBEDAAN DAN PERSAMAAN
KLHS RPJMD KLHS RTRW/RDTR
PERMENDAGRI 7/2018 PERMENLHK 69/2017 DAN PERMEN ATR 5/2022
WAKTU SEBELUM KRP (EX-ANTE) SETELAH ATAU PADA SAAT KRP (EX-POST)

OBJEK KRP TIDAK ADA ADA

PRINSIP KAJIAN MASUKAN PENCAPAIAN TPB EVALUASI DAMPAK KRP TERHADAP LH

TUJUAN PENCAPAIAN TPB PERBAIKAN KRP

TAFSIR PEMBANGUNAN EMPAT PILAH SDGS / TPB MINIMALISASI DAMPAK LINGKUNGAN


PERKELANJUTAN
INSTRUMEN LINGKUNGAN TUJUAN PEMBANGUNAN ENAM MUATAN KLHS
BERKELANJUTAN (TPB)
PROFIL LINGKUNGAN PROFIL WILAYAH (UMUM), MENGIKUTI PROFIL LINGKUNGAN (TEKANAN ENAM MUATAN)
RPJMD PRASYARAT D3TLH
PRASYARAT D3TLH
SUBSTANSI LAPORAN PENCAPAIAN INDIKATOR TPB DAMPAK KRP TERHADAP LINGKUNGAN (ENAM
MUATAN)
FUNGSI DAYA DUKUNG PROFIL DAN SKENARIO INTRUMEN DAMPAK LINGKUNGAN

PENDEKATAN SPASIAL METODE PENDUKUNG METODE UTAMA (OVERLAY) DAN KETERKAITAN

FUNGSI ISU PB • DIINTEGRASIKAN DALAM RPJMD • PENAPIS KRP BERDAMPAK


• DIPEROLEH DARI CAPAIAN TPB • PENAPIS ALTERNATIF MENJADI REKOMENDASI

HASIL AKHIR REKOMENDASI DAN INTEGRASI REKOMENDASI DAN INTEGRASI

PASCA PENYUSUNAN PENJAMINAN KUALITAS, PENJAMINAN KUALITAS, PENDUKUMENTASIAN,


PENDUKUMENTASIAN, VALIDASI VALIDASI
KH. MB FIRJAUN BARLAMAN
Wakil Bupati Jember
OPTIMALISASI MOMENTUM PILKADA
1. RPJP
2. RPJM KEHILANGAN MOMENTUM, KLHS HANYA
3. KLHS DOKUMEN ADMINISTRASI

GAMBARAN TIMELINE PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN KLHS RPJMD


H. HENDY SISWANTO
Bupati Jember
Integrasi/Penelaahan

bahan masukan PILKADA SERENTAK RANWAL


KLHS RPJMD TEKNOKRATIK RPJMD NOVEMBER 2024 RPJMD
Prediksi waktu penyusunan
75 hari setelah
Bulan Juli s/d Agustus 2024
Pertengahan pelantikan KDH
± 3 s/d 4 bulan Akhir 2023 s/d
Tahun 2023
Awal 2024
Pembentukan Pengkajian Perumusan Validasi
Pembangunan
Tim Skenario
Berkelanjutan • Kab/Kota ke Prov Agar pemanfaatan KLHS RPJMD dapat terintegrasi ke dalam Teknokratik
• Prov ke KLHK
RPJMD secara optimal maka :
Kondisi Capaian • Disarankan pembuatan KLHS RPJMD dimulai pada Tahun 2023;
Pembagian Peran
Umum Indikator Para Pihak (Ormas, • Apabila ketersediaananggaran belumada dan baru dianggarkan pada
Daerah yang
relevan
Filantropi, Pelaku Tahun2024, TimPembuatdapatmelakukan pembuatandan pelaksanaan
Usaha, Akademis)
• DDDT
(Kajian KLHS RPJMD diTahun2024 namundengan masa pembuatandan
• Data Geografis
TPB) pelaksanaan yang relatifsingkat dan berdekatan dengan proses
• Data Demografis penyusunan Teknokratik RPJMD.
• Keuangan Daerah
• Data kondisi umum • Apabila KLHS RPJMD telah terintegrasi ke dalam dokumen RPJMD maka
lainnya dokumenRPJMD telahmemenuhi2 prinsipdalampenyusunandokrenda
sebagaimana pasal 5 Permndagri 86/2017 yaitu berwawasam lingkungan
dan berkelanjutan.
GAMBARAN TIMELINE PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN KLHS RPJPD

Integrasi/Penelaahan

Tahun 2024

bahan masukan PERSIAPAN PENYUSUNAN/


KLHS RPJPD RANWAL RPJPD
RANWAL RPJPD
penyusunan Ranwal RPJPD paling lambat 1 tahun
Penyiapan data dan informasi perencanaan
sebelum (n-1) periode RPJPD sebelumnya
pembangunan (pasal 17 Permendagri 86/2017)
berakhir(pasal 18 Permendagri 86/2017)

Awal 2023 ± 3 s/d 4 bulan 2 bulan


Pertengahan Agar pemanfaatan KLHS RPJPD dapat terintegrasi ke dalam Ranwal RPJPD
2023 s/d Awal
2024 secara optimal maka :
Pengkajian
Pembentukan
Pembangunan
Perumusan Validasi • Pemda Menetapkan rpjpd periode 2025 sd 2045;
Tim Berkelanjutan
Skenario • Diharapkan pembuatan KLHS RPJPD dimulai pada Tahun 2023;
• Kab/Kota ke Prov
• Prov ke KLHK • Mengingat penyusunan Ranwal RPJPD paling lambat 1tahun sebelum (n-
1)periodeRPJPD sebelumnyaberakhir, makaKLHS RPJPD disusun
Kondisi Umum Capaian Pembagian Peran sebelum Ranwal RPJPD;
Daerah Indikator Para Pihak (Ormas, • KLHS RPJPD yang telah disusun dapat menjadi bahan masukan untuk
yang Filantropi, Pelaku
relevan Usaha, Akademisi) penyiapandata dan informasi dalam tahapan persiapan penyusunan
(Kajian RPJPD (sesuai pasal 17Permendagri 86/2017)
TPB)
• DDDT • Integrasi/PenelaahanKLHS RPJPD dilakukan pada tahap Rancangan
• Data Geografis
• Data Demografis Awal RPJPD
• Keuangan Daerah • Apabila KLHS RPJPD telah terintegrasi ke dalam dokumen RPJPD maka
• Data kondisi umum lainnya
dokumen RPJPD telah memenuhi 2 prinsip dalam penyusunan dokrenda
sebagaimana pasal 5 Permndagri 86/2017 yaitu berwawasam lingkungan
dan berkelanjutan.
lama

terbaru
PENYEPAKATAN PENGGUNAAN META DATA SDGS
(TERDAPAT PERBEDAAN ARAHAN)
PERBEDAAN METADATA I DAN METADATA II SDGS
1. Evaluasi 5 tahunan SDGs dan diselaraskan dengan RPJMN 2020-2024
2. Evaluasi metadata dilakukan dengan mengacu pada perubahan yang ditetapkan UN-STAT di tingkat global yang pada awalnya
tahun 2016 berjumlah 241 indikator menjadi 247 indikator pada april 2020
3. Kajian ulang dilakukan pada indikator-indikator yang berstatus “masih akan dikembangkan” dan peninjauan kembali
indikator proxy agar dapat sesuai dengan indikator global serta revisi indikator proxy.

Perbandingan Jumlah Target dan


Metadata 1 Indikator SDGs Pada Metadata 1 dan
Jumlah Target: 169
Jumlah Indikator: 319 Metadata 2

Metadata 2
319
Jumlah Target: 142 289
Jumlah Indikator: 289

169
142

Jumlah Target Jumlah Indikator Jumlah Target Jumlah Indikator


Metadata 1 Metadata 2

KESESUAIAN DATA SDGS DENGAN (1) RPJMD, (2) DATA DAERAH


MASIHKAH DIPERTAHANKAN TIDAK ADA DATA? 10
PERTIMBANGAN MEMILIH META DATA 1 ATAU 2
ADALAH RAD TPB
SUBSTANSI KLHSRPJMD
(sesuai Permendagri 7/2018)

pembuatan Pengkajian Pembangunan


Pasal 3 Berkelanjutan

Penjaminan kualitas,
Pembentukan tim
pendokumentasian dan validasi
pembuat KLH
RPJMS
D

Perumusan skenario
Pembangunan Berkelanjutan

pemanfaatan Laporan KLHS RPJMD dimanfaatkan untuk:


Pasal 15 Pasal 15 (a) Pasal 15 (b)
Penyusunan dokumen
Penyusunan
RPJMD RAD TPB
12
PERUMUSAN ISU STRATEGIS (?)

HASIL AKHIR

• Permendagri 7/2018 tentang Pembuatan dan Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan Rencana 13
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
PERUMUSAN ISU STRATEGIS (?)

AWAL, DASAR ANALISIS

• PermenLHK No 69 tahun 2017 tentang Pelaksanaan PP No 46/2016 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis 14
Relevansi antar dokumen KLHS atau dokumen referensi lain dalam Identifikasi Isu Strategis Pembangunan Berkelanjutan
Sumber:
KARAKTERISTIK WILAYAH: • Pasal 7 huruf a- Pasal 9 PP 46/2016
• Kondisi Kualitas Lingkungan Hidup; Isu-Isu Pembangunan • Pasal 20-21 dan Lamp. IV Huruf B
• Kondisi Ekosistem + Tingkat pelayanannya; Permenlhk P. 69/2017
• Kondisi SDA;
Berkelanjutan (Isu-Isu PB)
• Pola aktivitas Sosekbud; (Ekonomi, Sosial dan Lingkungan)
• kelembagaan pengelolaannya; a. Pengumpulan
b. Pemusatan;
ISU-ISU STRATEGIS PB dirumuskan P Konsultasi
Masyarakat & r c. Penelaan cepat;
berdasarkan PRIORITAS dengan Publik
mempertimbankan Unsur-Unsur paling
pemangku o d. Perkiraan potensi dampak
kepentingan
sedikit: s dan keterkaitan antara isu
a. KARAKTERISTIK WILAYAH; e strategis;
b. Tingkat pentingnya Potensi dampak [7 s e. Penentuan isu strategis &
kriteria]
c. Keterkaitan antar isu strategis PB [DPSIR]
prioritas
d. Keterkaitan dengan materi muatan KRP;
e. Muatan RPPLH; dan/atau Isu-Isu • Akar Masalah,
f. Hasil KLHS dari KRP yang terkait • berdampak penting & Luas,
Strategis PB • actual dan
• dirasakan masyarakat
Isu strategis PB memuat daftar paling sedikit berkaitan dengan:
Sosial: Poverty &
Dampak & Kinerja Jasa Status mutu & Adaptasi
D3TLH Bencana Kehati Livelihood, kesmas
Risiko LH LH ketersediaan SDA PI kawasan MHA

KLHS RPJM/RPJP. Bagaimana meletakkan isu strategis DAN MENGKAITKANNYA DENGAN TPB
Catatan agenda di lapangan
DIMANA MELATAKKAN
BRIDGINGSISTEMATIKA ISU STRATEGIS DALAM
PERMENDAGRI 7/2018
INTEGRASIPELAPORANKLHSRPJMD Slide 14

ANTARAMUATANPERMENDAGRI7/2018DENGANPP46/2016
PERMENDAGRI7/2018 PP46/2016

BAB JUDUL BAB JUDUL

I Pendahuluan I Pendahuluan

II Dasar Teori II Pengkajian Pengaruh KRP Terhadap Kondisi LH

III Kondisi Umum Daerah a. Identifikasi dan Perumusan Isu Pembangunan Berkelanjutan
b. Karakter Wilayah- Base Line (Batas Wilayah Perencanaan,
IV Analisis Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Batas Fungsional, Karakter 6 muatan KLHS, Base line Indikator
TPB, Keuangan Daerah, dan lainnya sesuai Kondisi Umum
V Analisis Capaian Indikator TPB pada Organisasi Daerah Permendagri No. 7/2018)
c. Isu Pembangunan Berkelanjutan Strategis
VI Alternatif Skenario dan Rekomendasi
d. Identifikasi Muatan KRP Yang Berpotensi menimbulkan
VII Kesimpulan Pengaruh Terhadap kondisi LH
e. Analisis Pengaruh KRP terhadap kondisi LH (Isu PB Strategis)

III Rumusan Alternatif dan Penyempurnaan KRP


Isu PB Strategis dari KLHS
KRP lainnya (RTRW, KLHS IV Rekomendasi
tetangga)

Bahan dari Bpk. Hendaryanto, ST, M.Si Kasubdit KLHS


• INFORMASI MUATAN (6 MUATAN DAN TPB)
1 HARUS DIGUNAKAN SEBAGAI DASAR DALAM
MENDIFINISIKAN ISU STRATEGIS

• Isu strategis harus dapat di “petakan” dalam TPB


2 sehingga menjadi Tujuan/Target yang
direkomendasikan

• Rekomendasi tidak hanya mengaitkan denga TPB,


3 tetapi bagaimana menyelesaikan masalah tersebut
dengan sudut pandang pencapaian TPB

Bahan dari Bpk. Hendaryanto, ST, M.Si Kasubdit KLHS

BAGAIMANA POSITIONING 6 MUATAN DAN


D3TLH DALAM KLHS RPJM/RPJP
CONTOH HASIL PETA DAYA DUKUNG LINGKUNGAN BERBASIS JASA LINGKUNGAN PENYEDIA BAHAN
PANGAN DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
D3TLH SEBAGAI PRASYARAT HASIL DAN MANFAAT
1. ASPEK SKALA REPRESENTASI DATA
2. SUBSTANSI (PEDOMAN PETA SKALA 1:250.000 •Indek
TERAKHIR) PETA SKALA 1:50.000 •Luasan dan Kontribusi (%)
3. KEBAHARUAN (UPDATE)
PETA SKALA 1:25.000 •Grafik
•Sebaran lokasi
PETA SKALA 1:5.000 •Trend (Kecenderungan) perubahan
•Kaitannya dengan data/informasi
sektoral atau topikal
Kelemahnnya tidak mampu menyempaikan nilai
absolut dan keseimbangan supply demand

UNIT ANALISIS
1. Administrasi (Provinsi, Kota,
Kecamatan, Desa)
2. Ekoregion
3. Fungsi Ruang (RPPLH)
4. Sistem DAS/Sub DAS
5. Unit-Unit lain yang memeiliki
referensi Geografis
PETA INI MENJADI DASAR MANAJEMEN LINGKUNGAN TERHADAP Data-data yang sudah dikumpulkan selama ini, Daya
KEPENTINGAN PENGGUNAAN RUANG UNTUK PEMBANGUNAN DI Tampung, dapat connect, jika memiliki koordinaat
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Geografis
TRENS D3TLH

PROFIL D3TLH, To dan Tn

STATUS D3TLH

KERENTANAN D3TLH
overlay D3TLH dan ISU STRATEGIS PB
(Misalnya kemiskinan (?)

Jasa Ekosistem Penyedia Pangan (Ha)


Kemiskinan Sangat
Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
Rendah
Rendah 1.237,18 437,02 229,19 22,22 561,76
Sedang 1.120,56 352,90 205,91 37,57 766,54
Tinggi 380,70 132,70 72,41 26,30 411,91
KEGUNAAN PETA D3TLH DALAM KLHS RPJMD/RPJP
1. PROFIL LINGKUNGAN HIDUP
1.PROFIL (DASAR PERUMUSAN
2.ANALISIS PERMASALAHAN)
2. DIPERTIMBANGKAN DALAM
3.RENCANA PENETAPAN ISU-ISU
STRATEGIS TUJUAN
PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN (TPB)
3. DASAR PENYUSUNAN
PROYEKSI DAN SKENARIO
(ANALISIS KETERKAITAN ISU
STRATEGIS PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN DENGAN
D3TLH
4. PERUMUSAN REKOMENDASI
5. PENJAMINAN KUALITAS (30
PERSEN)
Hasil Capaian Rumusan Kajian PB Kajian
Rekomendasi
TPB Alternatif (D3TLH) Anggaran

Dipertahankan / Dipertahankan /
Tercapai tidak perlu BAU
Ditingkatkan Ditingkatkan

Agar diupayakan Dengan atau tanpa


Belum Tercapai Overlay peta ditingkatkan
untuk tercapai upaya tambahan

Perlu pengadaan
Dilakukan tidak perlu karena
Tidak ada data diadakan data dan
pengadaan data belum ada data
anggarannya

Tidak ada di
Tidak ada tidak perlu tidak perlu tidak perlu
wilayah Kajian

Bahan dari Bpk. Hendaryanto, ST, M.Si Kasubdit KLHS


PERTANYAAN LANJUTAN
N PERTANYAAN JAWABAN
O
7 Bagaimana proses penyusunan Mengikuti Permendagri 7/2018 yaitu Ketercapaian, Gap dan proyeksi) dengan
Skenario menambahkan analisis D3TLH dan IKLH (penapisan kedua). Harus dilakukan
analisis keterkaitan indicator TPB dengan D3TLH dan IKLH. Jika dirasa perlu
tambahan dipersilahkan
8 Apakah harus selalu ada overlay Hahekat overlay itu keterkaitan dan atau dampak. Tidak harus selalu overlay
terkait enam muatan peta. Jika dapat memungkinkan dipersilahkan. Penggantinya adalah analisis
table silang. Cermat dan tepat meletakkan 6 Muatan KLHS dalam analisis KLHS
RPJM/RPJP

Bagaimana memanfaatkannya di KLHS RPJMD/RPJPD ? Untuk penapis isu


strategis?)
9 Bagaimana sebaiknya bentuk Ikuti sistematika produk RPJP
Rekomendasinya 1. Proyeksi data jangka Panjang (20 tahun). Yang menarik, bagaimana
dengan D3TLHnya (Analisis kerentanan dan kecenderungan penting)
2. Rekomendasi permasalahan dan isu strategis JANGKA PANJANG
3. Rekomendasi dasar penyusunan visi dan misi daerah jangka Panjang
4. Rekomendasi Aarah kebijakan dan sasaran yang dirumusakan dalam 4
tahapan (5 tahunan)
10 Bisakah KLHS RPJP/RPJM, Sangat mungkin dipadukan untuk prinsip efisiensi kerja. Proses bisa dipadukan
dipadukan tetapi Outputnya tetap 2, sendiri sendiri yaitu KLHS RPJP dan KLHS RPJM.
Misalnya tim Pokjanya sama
11 Bagaimana Model Integrasinya Prinsip masukan dan document to document. Problem waktu dan jaminan
penggunaan (integrasi) hasil KLHS kedalam RPJP/RPJM. Kapan digunakan,
bagaimana menggunakannya (terjamin kualitasnya?)

Teknik menjadikan sebagai bahan profil Gambaran Umum, Isu dan


permasalahan, Visi dan Misi serta Arah kebijakan dan Sasaran (4 Periode)
12 Bagaimana peran D3TLH dan Dibahas dalam materi ini. Silahkan dipelajari.
kedudukannya dalamKLHS
RPJM/RPJP
PENYUSUNAN SKENARIO, HANYA KETERCAPAIAN ATAU
“Skenario Pembangunan Berkelanjutan dirumuskan
MENAMBAHKAN PERTIMBANGAN LAIN berdasarkan proyeksi capaian indikator TPB sampai Jangka
waktu berakhirnya Periode RPJMD dan masa pencapaian TPB
Tahun 2030’’
1. D3TLH (WAJIB). MODIFIKASI ENAM MUATAN? Upaya Tambahandisusundengan
memperhatikan:
2. IKLH 1. Pencapaiantarget tanpa upaya
tambahan
3. ISU NASIONAL (TRIPLE PLANET CRISIS), 2. pencapaian target yang ditetapkan
secara nasional;
PERUBAHAN IKLIM, POLUSI KERUSAKAN 3. potensi, daya saing dan inovasi daerah;
4. daya dukung dan daya tampung
LINGKUNGAN DAN KEHATI) daerah;
5. Peranpara pihak
SKENARIO TPB MENGHARUSKAN ADANYA ANALISIS KETERKAITAN 6. pertimbanganlain sesuai dengan
kebutuhandaerah.
D3TLH Jenis Skenario
Kelompok Isu Strategis terdiri dari 149 indikator TPB Skenario Keterangan
1. Jasa Ekosistem Penyedia Pangan D3TLH
2. Jasa Ekosistem Penyedia Air A Tanpa upaya tambahan TPB tercapai serta
TPB Tercapai TPB Belum terkait D3TLH
(80 Indikator) Tercapai (69) Bersih
3. Jasa Ekosistem Pengaturan Iklim B Tanpa upaya tambahan TPB tercapai serta tidak
4. Jasa Ekosistem Kualitas Udara terkait D3TLH
5. Jasa Ekosistem Pengaturan Tata C Dengan upaya TPB belum tercapai
Aliran Air dan Banjir tambahan dan terkait D3TLH
6. Jasa Ekosistem Pengaturan dan D Dengan upaya TPB belum tercapai
Analisis Skenario & pencegahan Bencana Alam tambahan dan tidak terkait D3TLH
Rekomendasi KLHS 7. Jasa Ekosistem Pendukung E Tidak Ada Data TPB Tidak Ada Data
RPJMD Biodiversitas
Rekomendasi Keterangan
IKLH Pertahankan (pada TPB tercapai baik terkait atau
Hasil Analisis Skenario & 1. KUALITAS AIR 1 tidak terkait D3TLH)
Rekomendasi TPB 2. KUALITAS UDARA Ditingkatkan (pada TPB belum tercapai baik terkait
3. KUALITAS LAHAN 2 atau tidak terkait D3TLH)
berdasarkan aspek
D3TLH Ditambahkan (rekomendasi pelaksanaan TPB yang
TRIPLE CRISIS 3 belum ada data)
1. PERUBAHAN IKLIM
2. KERUSAKAN LINGKUNGAN
Skenario dengan Skenario Tanpa 3. KEHATI Jenis Skenario D3TLH REKOMENDASI Terkait D3TLH
Upaya Tambahan Upaya Tambahan A 1
B 1
C 2
D 2
Rekomendasi E 3
• MUNGKINKAH KLHS RPJP/RPJM DILAKUKAN BERSAMAAN
MEKANISMEPENYUSUNAN
KLHSRPJMD
TAHAPAN PEMBUATAN KLHSRPJMD
MEKANISME PENYUSUNAN KLHS CONTOH TAHAPAN PEMBUATAN
RPJMD (PERMENDAGRI7/2018) KLHS RPJMD

Pembentukan Tim Pembuat Kick Off


KLHS RPJMD
DAPAT DIJADIKAN SATU
MembentukTimPembuat KLHSRPJMD

IdentifikasidanPengumpulanData
Pengkajian Pembangunan BAHAN DASAR RPJM/RPJP SAMA,
Berkelanjutan AnalisisData
TPB/SDGSDAPAT DIJADIKAN SATU
Konsultasi Publik I

Perumusan Skenario Alternatif Proyeksi BERBEDA SUBSTANSI DAN PRODUK.


Pembangunan Berkelanjutan KonsultasiPublik II TIDAK DIJADIKAN SATU
PembuatanLaporan

PenjaminanKualitas
BERBEDA SUBSTANSI DAN LAPORAN.
Penjaminan Kualitas,
Pendokumentasian
TIDAK DIJADIKAN SATU
Pendokumentasian
Rapat Kec il dlm kantor
Penelaahan
Rapat Halfday/Fullday
Catatan agenda di lapangan

BRIDGINGSISTEMATIKA
INTEGRASIPELAPORANKLHSRPJMD Slide 14

ANTARAMUATANPERMENDAGRI7/2018DENGANPP46/2016
PERMENDAGRI7/2018 PP46/2016

BAB JUDUL BAB JUDUL

I Pendahuluan I Pendahuluan

II Dasar Teori II Pengkajian Pengaruh KRP Terhadap Kondisi LH

III Kondisi Umum Daerah a. Identifikasi dan Perumusan Isu Pembangunan Berkelanjutan
b. Karakter Wilayah- Base Line (Batas Wilayah Perencanaan,
IV Analisis Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Batas Fungsional, Karakter 6 muatan KLHS, Base line Indikator
TPB, Keuangan Daerah, dan lainnya sesuai Kondisi Umum
V Analisis Capaian Indikator TPB pada Organisasi Daerah Permendagri No. 7/2018)
c. Isu Pembangunan Berkelanjutan Strategis
VI Alternatif Skenario dan Rekomendasi
d. Identifikasi Muatan KRP Yang Berpotensi menimbulkan
VII Kesimpulan Pengaruh Terhadap kondisi LH
e. Analisis Pengaruh KRP terhadap kondisi LH (Isu PB Strategis)

III Rumusan Alternatif dan Penyempurnaan KRP


Isu PB Strategis dari KLHS
KRP lainnya (RTRW, KLHS IV Rekomendasi
tetangga)

Bahan dari Bpk. Hendaryanto, ST, M.Si Kasubdit KLHS


PROBLEM : KAPAN DOKUMEN RPJMD DISUSUN
KALAU BELUM DISUSUN, BAGAIMANA DAN KAPAN MENGINTEGRASIKANNYA?

INTEGRASI MUATAN LAPORAN KLHSRPJMD KEDALAM RPJMD

Komitmenskenario 5 tahunke depan KLHSRPJMD DOKUMEN RPJMD


terkait kondisi SDA, target TPByang harus
dipenuhi, dankemampuandaerah KEBIJAKAN UMUM BAB I PENDAHULUAN
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Kondisi eksisting daerahterkait
BAB II GAMBARAN
data daya dukung daya
tampung, geografis, UMUM KONDISI
demografis, dan keuangan KONDISI UMUM DAERAH DAERAH
daerah (geografis, demografis, DDDT, keuangan)
BAB III
Gambaranpencapaianindikator
GAMBARAN
TPB dengantarget yang CAPAIAN INDIKATOR TPB KEUANGAN
ditetapkan DAERAH
BAB IV
Perekapanhasil capaianTPB
KONDISI PENCAPAIAN TPB PERMASALAHAN
dengangambaranpembagian DAN ISU-ISU
perandankondisi umumdaerah
STRATEGIS DAERAH
BAB V VISI, MISI,
Pembagianperanantar PEMBAGIAN PERAN
pemerintahdan TUJUAN DAN
non-pemerintah SASARAN
SKENARIO PEMBANGUNAN BAB VI STRATEGI,
Rekomendasi hasil kajian BERKELANJUTAN ARAH KEBIJAKAN
kondisi DAN PROGRAM
PEMBANGUNAN
Rangkumanhasil temuan ISU STRATEGIS, PERMASALAHAN,
dari hasil kajianDDDT, SASARAN STRATEGIS BAB VII KERANGKA
TPB, danpembagian
peran PENDANAAN
PEMBANGUNAN
DAN PROGRAM
PERANGKAT
DAERAH
PROBLEM : KAPAN DOKUMEN RPJPD DISUSUN
KALAU BELUM DISUSUN, BAGAIMANA DAN KAPAN MENGINTEGRASIKANNYA?

INTEGRASI MUATAN LAPORAN KLHSRPJMD KEDALAM RPJPD

Komitmenskenario 20 tahunke depan KLHSRPJPD DOKUMEN RPJPD


terkait kondisi SDA, target TPByang harus
dipenuhi, dankemampuandaerah KEBIJAKAN UMUM BAB I PENDAHULUAN
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Kondisi eksisting daerahterkait
BAB II GAMBARAN
data daya dukung daya
tampung, geografis, UMUM KONDISI
demografis, dan keuangan KONDISI UMUM DAERAH DAERAH
daerah (geografis, demografis, DDDT, keuangan)
BAB III
PERMASALAHAN
Gambaranpencapaianindikator
TPB dengantarget yang CAPAIAN INDIKATOR TPB DAN ISU-ISU
ditetapkan STRATEGIS DAERAH
BAB IV VISI DAN
Perekapanhasil capaianTPB
KONDISI PENCAPAIAN TPB MISI DAERAH
dengangambaranpembagian
perandankondisi umumdaerah BAB V SASARAN DAN
ARAH KEBIJAKAN
Pembagianperanantar PEMBAGIAN PERAN PEMBANGUNAN
pemerintahdan
non-pemerintah

SKENARIO PEMBANGUNAN
Rekomendasi hasil kajian BERKELANJUTAN
kondisi

Rangkumanhasil temuan ISU STRATEGIS, PERMASALAHAN,


dari hasil kajianDDDT, SASARAN STRATEGIS
TPB, danpembagian
peran
PERUMUSAN PERMASALAHAN, ISU STRATEGIS DAN SASARAN STRATEGIS
MENJADI DASAR DALAM MERUMUSKAN REKOMENDASI

Permasalahan, Alternatif proyeksi tanpa atau dengan upaya tambahan dalam perumusan skenario
Isu Strategis dan pembangunan menjadidasardalam merumuskanrekomendasiyang berisi
permasalahan, isu strategis, dansasaranstrategisdaerahdengan ketentuan :
Sasaran Strategis

Rumusan
permasalahan dalam Sasaran strategis
pencapaian TPB RumusanIsu yang merupakan
menjelaskan Strategis kondisi capaian
terjadinya sebagai upaya TPB yang
GAP/Kesenjangan menyelesaikan disusun
antara proyeksi permasalahan berdasarkan isu
pencapaianTPBdan pencapaian TPB strategis dan
Target TPBsecara permasalahan
nasional
CONTOH REKOMENDASI RPJMD
PROGRAM DAN KEGIATAN BERDASARKAN KEPMENDAGRI 050-3708 Th 2020 PILAR SOSIAL

Kode
Pilar/ No NO.
Isu Strategis Keterkaitan Sub Permasalahan Sasaran Strategis Khusus Program, Kegiatan, dan Sub Kegiatan Berbasis Kepmendagri 050-3708 Th 2020 Instansi (OPD)
TPB Indikator
Skenario
Sosial/1 Risiko Bencana 1.5.1.(b) Indikator Terkait Belum terpenuhinya kebutuhan Terpenuhinya kebutuhan dasar PROGRAM PENANGANAN BENCANA Badan
(Alam dan D3TLH dan dasar korban bencana sosial korban bencana sosial • Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Sosial Kabupaten/Kota Penanggulangan
nonalam) Terdampak PROGRAM PENANGGULANGAN BENCANA Bencana Daerah
Covid-19 • Pelayanan Informasi Rawan Bencana Kabupaten/Kota
PROGRAM PENANGGULANGAN BENCANA
• Perlidungan sosial korban bencana alam dan sosial kab/kota.
• Penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat terhadap kesiapsiagaan bencana kab/kota.
Sosial/2 Peningkatan Mutu 2.2.2.(b) Indikator Tidak Rendahnya persentase bayi usia Meningkat angka persentase bayi PROGRAM PEMENUHAN UPAYA KESEHATAN PERORANGAN DAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT Dinas Kesehatan
dan Jangkauan Terkait D3TLH kurang dari 6 bulan yang usia kurang dari 6 bulan yang • Penyediaan Layanan Kesehatan untuk UKM dan UKP Rujukan Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
Layanan Kesehatan dan Terdampak mendapatkan ASI eksklusif. mendapatkan ASI eksklusif hingga
Masyarakat Covid-19 kebih dari 50% Pada Tahun 2026
Sosial/1 Infrastruktur 1.4.1.(d) Terkait D3TLH Persentase rumah tangga yang Meningkatkan persentase rumah PROGRAM PENGELOLAAN DANPENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM Dinas Perumahan
Dasar, Air Bersih, dan Tidak memiliki akses terhadap layanan tangga yang memiliki akses terhadap • Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Daerah Kabupaten/ Rakyat, Kawasan
dan Sanitasi Terdampak sumber air minum layak dan layanan sumber air minum layak dan Kota Permukiman dan
Covid-19 berkelanjutan di Jember baru berkelanjutan menjadi 100% Pada Cipta Karya
sekitar 71% Tahun 2026
Sosial/1 Infrastruktur 1.4.1.(e) Terkait D3TLH Persentase rumah tangga yang Meningkatkan persentase rumah PROGRAM PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM AIR LIMBAH Dinas Perumahan
Dasar, Air Bersih, dan Tidak memiliki akses terhadap layanan tangga yang memiliki akses terhadap • Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Air Limbah Domestik dalam Daerah Kabupaten/Kota Rakyat, Kawasan
dan Sanitasi Terdampak sanitasi layak dan berkelanjutan layanan sanitasi layak dan Permukiman dan
Covid-19 baru sekitar 71% berkelanjutan menjadi 100% Pada Cipta Karya
Tahun 2026
Sosial/1 Risiko Bencana 1.5.1.(d) Indikator Terkait Belum adanya daerah bencana Adanya daerah bencana PROGRAM PENANGGULANGAN BENCANA Badan
(Alam dan D3TLH dan alam/bencana sosial yang alam/bencana sosial yang mendapat • Pelayanan Informasi Rawan Bencana Kabupaten/Kota Penanggulangan
Nonalam) Terdampak mendapat pendidikan layanan pendidikan layanan khusus. PROGRAM PENGELOLAAN PENDIDIKAN Bencana Daerah
Covid-19 khusus. (SMAB=Sekolah/ (SMAB=Sekolah/ Madrasah Aman • Pengelolaan Pendidikan Non Formal
Madrasah Aman Bencana) Bencana) sebanyak 3 desa Pada PROGRAM PENANGGULANGAN BENCANA
Tahun 2026 • Pelayanan Informasi Rawan Bencana Kabupaten/ Kota

Sosial/3 Peningkatan Mutu 3.3.3* Indikator Tidak Kejadian Malaria per 1000 orang Menurunkan Kejadian Malaria per PROGRAM PEMENUHAN UPAYA KESEHATAN PERORANGAN DAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT Dinas Kesehatan
dan Jangkauan Terkait D3TLH Kabupaten Jember Tahun 2020 1000 orang menjadi 1,6 Pada Tahun • Penyediaan Layanan Kesehatan untuk UKM dan UKP Rujukan Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
Layanan Kesehatan dan Terdampak adalah 5,3 2026 • Melakukan intensifikasi posmantan.
Masyarakat Covid-19 • Melakukan Mass Blood Survey secara berkala.
• Melakukan program penemuan dan pengobatan penderita sampai tuntas.
• Melakukan Indoor residual spraying di populasi beresiko.

Sosial/3 Peningkatan Mutu 3.3.5.(b) Indikator Tidak Kabupaten Jember belum berhasil Kabupaten Jember berhasil PROGRAM PEMENUHAN UPAYA KESEHATAN PERORANGAN DAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT Dinas Kesehatan
dan Jangkauan Terkait D3TLH mengeliminasi filariasis (berhasil mengeliminasi filariasis • Penyediaan Layanan Kesehatan untuk UKM dan UKP Rujukan Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
Layanan Kesehatan dan Terdampak lolos dalam survei penilaian • Melakukan intensifikasi penemuan penderita dan di tatalaksana sesuai prosedure.
Masyarakat Covid-19 transmisi tahap I). • Melakukan surveilans berkala atau pemantauan secara intensif terhadap faktor resiko
Sosial/3 Peningkatan Mutu 3.7.1.(b) Indikator Tidak Angka penggunaan metode Meningkatkan angka MKJP PROGRAM PEMBINAAN KELUARGA BERENCANA (KB) Dinas Pemberdayaan
dan Jangkauan Terkait D3TLH kontrasepsi jangka panjang (MKJP) Kabupaten Jember menjadi 34% • Pengendalian dan Pendistribusian Kebutuhan Alat dan Obat Kontrasepsi serta Pelaksanaan Perempuan
Layanan Kesehatan dan Terdampak cara modern Kabupaten Jember Pada Tahun 2026 Pelayanan KB di Daerah Kabupaten/Kota Perlindungan Anak
Masyarakat Covid-19 Tahun 2020 adalah 22% dan KB
CONTOH REKOMENDASI RPJPD
VISI, MISI, SASARAN, ARAH KEBIJAKAN, TAHAPAN 5 TAHUNAN
Isu Strategis Indikator dengan upaya Rekomendasi
NO.
Pembangunan tambahan (DUT) Permasalahan Misi Sasaran Arah kebijakan
TPB
Berkelanjutan
1 Infrastrutur Air Persentase rumah tangga Rendahnya Persentase Memperluas jaringan pelayanan air Perluasan jaringan pelayanan air
Bersih dan yang memiliki akses rumah tangga yang memiliki minum minum
Sanitasi terhadap layanan sumber akses terhadap layanan
air minum layak. sumber air minum layak.
2 Infrastrutur Air Persentase rumah tangga Rendahnya Persentase Memperluas jaringan pelayanan Perluasan jaringan sanitasi
Mewujudkan pelayanan
Bersih dan yang memiliki akses rumah tangga yang memiliki sanitasi
infrastruktur dasar
Sanitasi terhadap layanan sanitasi akses terhadap layanan
yang prima
layak. sanitasi layak.
3 Infrastrutur Air Proporsi rumah tangga Rendahnya Proporsi rumah Membangun Instalasi Pengelolaan Penyediaan Instalasi Pengelolaan
Bersih dan yang terlayani sistem tangga yang terlayani sistem Air Limbah Terpadu Limbah Terpadu
Sanitasi pengelolaan air limbah pengelolaan air limbah
terpusat. terpusat.
4 Ancaman Jumlah korban meninggal, Tingginya Jumlah korban Peningkatan mitigasi bencana di
Kerawanan hilang dan terkena meninggal, hilang dan semua sektor dan level
Bencana Daerah dampak bencana per terkena dampak bencana per Mewujudkan
Meningkatkan kapasitas dalam
100.000 orang. 100.000 orang. pembangunan dengan
menghadapi bencana
5 Ancaman Indeks Risiko Bencana Tingginya Indeks Risiko prinsip berkelanjutan Menurunkan Indeks Risiko Benca
Kerawanan Indonesia (IRBI). Bencana Indonesia (IRBI). Indonesia (IRBI)
Bencana Daerah
6 Pengelolaan Persentase sampah Rendahnya Persentase Peningkatan pelayanan persampa
Sampah perkotaan yang sampah perkotaan yang Mewujudkan pelayanan
Mengembangkan pengelolaan
tertangani. tertangani. infrastruktur dasar
sampah dengan konsep zero waste
7 Pengelolaan Jumlah timbulan sampah Rendahnya Jumlah timbulan yang prima Penerapan konsep 3R dalam
Sampah yang didaur ulang. sampah yang didaur ulang. pengelolaan persampahan
8 Kerusakan Proporsi tutupan hutan Rendahnya Proporsi tutupan Mengurangi alih fungsi kawasan Pengendalian alih fungsi kawasan
Hutan dan Lahan terhadap luas lahan hutan terhadap luas lahan lindung lindung
keseluruhan. keseluruhan. Mewujudkan
9 Kerusakan Proporsi luas lahan kritis Perlunya peningkatan luas pembangunan dengan Meningkatkan luasan wilayah yang Perluasan lahan yang direhabilita
Hutan dan Lahan yang direhabilitasi lahan kritis yang prinsip berkelanjutan direhabilitasi
terhadap luas lahan direhabilitasi
keseluruhan.

TARGET Tahapan
Proyeksi
NO. (PERPRES
INDIKATOR Satuan 2031- 2036- 2041- 59/2017) 2026-2030 2031-2035 2036-2040 2041-20
INDIKATOR
2026 2027 2028 2029 2030 2035 2040 2045 -
ringkasan
Persentase
penduduk
yang hidup di
bawah garis Pemenuhan Penguran
Menurun Pemberdayaan Pemberdayaan
kemiskinan hak dasar ketimpan
1.2.1* % 13.3 13 12.7 12.4 12.1 11-10 10-9 9-8 menjadi 7- masyarakat masyarakat
nasional, masyarakat pendapat
8% miskin miskin
menurut jenis miskin masyarak
kelamin dan
kelompok
umur.
CONTOH REKOMENDASI RPJPD
TAHAPAN 5 TAHUNAN

NO. Rekoemndasi Tahapan KLHS Tahapan dalam Dokumen RPJP


INDIKATOR
INDIKATOR
2026-2030 2031-2035 2036-2040 2041-2045 2026-2030 2031-2035 2036-2040 2041-204
Persentase penduduk
yang hidup di bawah Pemenuhan Pengurangan
Pemberdayaan Pemberdayaan
garis kemiskinan hak dasar ketimpangan
1.2.1* masyarakat masyarakat
nasional, menurut jenis masyarakat pendapatan
miskin miskin
kelamin dan kelompok miskin masyarakat
umur.

INTEGRASI KLHS RPJPD


TAHAPAN 5 TAHUNAN

Isu Strategis Indikator dengan upaya Rekomendasi KLHS Dokumen RPJP


NO.
Pembangunan tambahan (DUT) Permasalahan Misi Sasaran Arah kebijakan Misi Sasaran Arah
TPB
Berkelanjutan kebijakan
TERIMA KASIH
CONTOH PENYUSUNAN KLHS RPJMD
KABUPATEN JEMBER
(LINK)
https://bit.ly/KLHSRPJPRPJP

Anda mungkin juga menyukai