Anda di halaman 1dari 15

DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU, TERBARUKAN,

DAN KONSERVASI ENERGI


KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

TRANSISI ENERGI DI
INDONESIA

Dadan Kusdiana
Direktur Jenderal EBTKE

pada
Rapat Kerja Nasional BPDLH 2022

JAKARTA | 22 Desember 2022


KOMITMEN PENURUNAN EMISI GRK DENGAN PENGEMBANGAN EBTKE
POTENSI DAN PEMANFAATAN EBT
Enhanced NDC 2030
▪ Melalui enhanced NDC Indonesia PEMANFAATAN
Penurunan menaikkan target penurunan emisi ENERGI POTENSI (GW)
Emisi GRK Emisi GRK pada 2030 (MW)
Emisi karbon, sektor energi mengalami
No Sektor 2010 (Juta SURYA 3.295 264
Ton CO2e) peningkatan dari 314 Juta ton CO2e
BaU CM1 CM2 CM1 CM2
menjadi 358 Juta ton CO2e HIDRO 95 6.679
1. Energi 453,2 1.669 1.311 1.223 358 446 ▪ Realisasi penurunan emisi GRK sektor BIOENERGI 57 3.087
2. Limbah 88 296 256 253 40 45,3
energi semakin meningkat setiap
tahunnya. Pada tahun 2021, sektor BAYU 155 154
3. IPPU 36 70 63 61 7 9 energi berhasil menurunkan emisi GRK PANAS BUMI 24 2.342
4. Pertanian 111 120 110 108 10 12 sebesar 70 Juta ton CO2e
LAUT 60 0
5. Kehutanan 647 714 217 -15 500 729 ▪ Strategi realisasi: Penerapan EBT yang
massif, efisiensi energi, fuel switching, TOTAL 3.686 12.526
TOTAL 1.334 2.869 1.953 1.632 915 1.240
dll.
Ket: *) Realisasi November 2022
Keterangan: CM: Counter Measure; CM1: Usaha sendiri; CM2: bantuan internasional ; IPPU: Potensi Nuklir: Uranium 89.483 ton - Thorium 143.234 ton
industrial processes and production use
▪ Hidro: tersebar di seluruh wilayah Indonesia, terutama
Net Zero Emission 2060 1. Pengurangan emisi: 93% dari BaU, optimalisasi di Kaltara, NAD, Sumbar, Sumut, dan Papua
suplai dengan menggunakan EBT dan demand ▪ Surya: tersebar di seluruh wilayah Indonesia, terutama
dengan menerapkan efisiensi energi. di NTT, Kalbar, dan Riau memiliki radiasi lebih tinggi
▪ Angin (>6 m/s): di NTT, Kalsel, Jabar, Sulsel, NAD dan
2. EBT menjadi sumber penyediaan seluruh energi
listrik. Papua
▪ Energi Laut: tersebar di seluruh wilayah Indonesia,
3. Pemanfaatan Sumber energi baru yang lebih
terutama Maluku, NTT, NTB dan Bali
beragam, antara lain nuklir untuk pembangkit listrik
▪ Panas Bumi: tersebar pada kawasan ring of fire,
dan hidrogen untuk transportasi.
meliputi Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi,
4. Penerapan inovasi dan teknologi modern, seperti dan Maluku
carbon capture dan smart grid.

Direktorat Jenderal EBTKE @2022 2


PETA JALAN TRANSISI ENERGI MENUJU KARBON NETRAL 2060
1) Timeline pencapaian strategis mencapai net zero emission di sektor energi.
2) Peta Jalan ini akan menjadi bentuk komitmen bersama antara pemerintah dan para pemangku kepentingan mencapai NZE 2060.

2025: Penurunan emisi 231,2 Juta ton CO2 2035: Penurunan emisi 388 Juta ton CO2 2050: Penurunan emisi 1.043,8 Juta ton CO2
Supply: Supply: Supply:
➢ Pengembangan PLT EBT sesuai RUPTL PT PLN (Persero) ➢ Produksi EBT Green Hydrogen mulai 2031 untuk sektor
➢ Produksi EBT Green hydrogen untuk substitusi gas alam
2021-2030 transportasi
untuk proses industri dengan temperatur tinggi mulai
➢ Implementasi PLTS Atap ➢ Battery Energy Storage System (BESS) tahun 2034
tahun 2041
➢ Percepatan pengembangan PLT Sampah ➢ Kapasitas terpasang PLTP mencapai 11 GW pada tahun
➢ Pengembangan PLT Biomassa skala kecil 2035 ➢ Bauran energi primer didominasi oleh EBT
➢ Cofiring PLTU Batu Bara Demand: Demand:
Demand: ▪ Penggunaan kompor Induksi untuk 28,2 juta RT. ▪ Penggunaan kompor Induksi untuk 46,6 juta RT.
▪ Kompor Induksi untuk 8,1 juta RT. ▪ Kendaraan listrik 9,3 juta mobil dan 51 juta motor ▪ Kendaraan listrik 50,2 juta mobil dan 163 juta motor
▪ Kendaraan listrik 300 ribu mobil dan 1,3 juta motor ▪ Jargas untuk 15,2 juta RT. ▪ Jargas untuk 22,7 juta rumah.
▪ Jargas untuk 5,2 juta RT. ▪ Penggunaan biofuels 40% ▪ Penggunaan biofuels 40%
▪ DME sebagai substitusi LPG pada RT
▪ Penambahan penerapan manajemen energi dan ▪ Penerapan hidrogen di sektor industri
▪ Mandatori biodiesel 30% pada 2025
peralatan SKEM
▪ Penerapan hidrogen di sektor transportasi

2021 – 2025 2026 – 2030 2031– 2035 2036 – 2040 2041– 2050 2051 – 2060
Supply: Supply:
Supply:
➢ Pemanfaatan nuklir untuk pembangkit listrik mulai tahun ➢ Tidak ada pembangkit listrik berbahan bakar fossil dan
➢ Pengembangan PLT EBT sesuai RUPTL PT PLN (Persero) tersisa emisi sebesar 129 juta ton CO2 pada sektor
2039
2021-2030 industri dan transportasi
➢ Pemanfaatan pump storage mulai tahun 2025 ➢ Pengembangan EBT, terutama solar PV secara massif, ➢ Semua listrik dihasilkan dari PLT EBT
Demand: dilanjutkan dengan PLT Bayu baik secara onshore dan
Demand:
offshore mulai tahun 2037
▪ Kompor Induksi untuk 18,1 juta RT. ▪ Penggunaan kompor Induksi untuk 54,3 juta RT.
Demand:
▪ Kendaraan Listrik 2 jt mobil dan 13 juta motor ▪ Kendaraan listrik 65 juta mobil dan 175 juta motor
▪ Penggunaan kompor Induksi untuk 37,9 juta RT.
▪ Jargas untuk 10,2 juta RT ▪ Kendaraan listrik 23 juta mobil dan 101 juta motor ▪ Jargas untuk 22,7 juta rumah.
▪ Pemanfaatan biofuels pada sektor industri dan ▪ Jargas untuk 20,2 juta rumah. ▪ Pemanfaatan CCS pada industri sebesar 13 juta ton CO2
transportasi mencapai 40% ▪ Penggunaan biofuels 40% ▪ Proyeksi konsumsi listrik sebesar 1.942 TWh, setara
▪ Manajemen energi dan SKEM untuk 11 peralatan ▪ CCS untuk industri semen dan baja mulai tahun 2036 dengan 5.862 kWh/kapita

2030: Penurunan emisi 327,9 Juta ton CO2 2040: Penurunan emisi 629,4 Juta ton CO2 2060: Penurunan emisi 1.798 Juta ton CO2
Teknologi rendah emisi yang inovatif seperti CCS/CCUS dapat diterapkan dalam kondisi tertentu pada pembangkit listrik fosil yang ada untuk mempercepat
pengurangan emisi dalam peralihan ke energi yang lebih bersih dan lebih hijau

Direktorat Jenderal EBTKE @2022 3


PEMENUHAN LISTRIK DARI PLT EBT UNTUK MENCAPAI NZE 2060
Roadmap Pengembangan PLT EBT Super Grid dan Pemerataan Sumber Daya EBT
Kapasitas Terpasang PLT EBT di 2060: 708 GW
Surya 421 GW, Bayu 94 GW, Hidro 72 GW, Bioenergi 708
60 GW, Nuklir 31 GW, Geotermal 22 GW, Energi
Samudera 8 GW. 637
60,2 GW Storage: Pumped Storage 4,2 GW, BESS 56
GW.
Coal Gas Diesel Geothermal
509
Bioenergy Hydro Wind Solar
Nuclear Ocean Storage
Green RUPTL PT PLN (Persero)
389
2021-2030: Penambahan
kapasitas PLT EBT: 20,92 GW
(51,6%), investasi: 55,2 miliar 283
USD.
199
152
100
82

▪ Untuk mengoptimalkan kondisi Indonesia yang merupakan negara kepulauan dimana sumber
2022 2025 2030 2035 2040 2045 2050 2055 2060 daya EBT tersebar luas di seluruh negeri, diperlukan moderninasi jaringan grid yang smart
dan terintegrasi secara nasional, untuk membangun infrastruktur transmisi dalam negeri yang
▪ Proyeksi demand listrik sebesar 1.942 TWh dengan konsumsi listrik setara dengan tangguh dan andal.
5.862 kWh/kapita.
▪ Tujuan:
▪ Sektor pembangkit listrik didominasi oleh VRE VRE dengan tetap mengoptimalkan
sumber ET baseload untuk menjaga stabilitas sistem. ➢ Meningkatkan pengembangan energi terbarukan.
➢ Menjaga stabilitas dan keandalan transmisi
▪ Pump storage masuk sistem pada 2025, Battery Energy Storage System (BESS) ➢ Mengatasi mismatch antara lokasi sumber daya EBT dengan area dengan demand listrik
dimanfaatkan secara masif mulai 2031. tinggi.
▪ PLTN akan tersambung pada sistem di tahun 2049 untuk menjaga keandalan sistem. ➢ Menyediakan dan memperluas akses energi.
Pada tahun 2060, PLTN yang dikembangkan akan mencapai 31 GW.
Investasi interkoneksi akan berkurang apabila REBID (Renewable Energy Based
▪ Total investasi: 1.108 miliar USD atau 28,5 miliar USD/tahun s.d. 2060.
Industry Development) diimplementasikan
Direktorat Jenderal EBTKE @2022 4
KAPASITAS TERPASANG PLT BIOENERGI (NOVEMBER 2022)
PLT BIOENERGI
3.086,58 MW LIMBAH SAWIT
667,19 MW.
LIMBAH SAWIT
116,01 MW

INDUSTRI KERTAS
POME 1801,91 MW.
43,90 MW

OFF GRID BAGASSE


ON GRID
LAINNYA 233,17 MW 2.853,41 MW 222,84 MW.
73,26 MW

POME
84,42 MW.
IPP EXCESS POWER
80,1 MW 153,07 MW
LAINNYA
77,06 MW.

PLTBm : 2.914,163 MW PLTBg : 138,964 MW PLTSa : 28,45 MW PLT BBN : 5 MW

Direktorat Jenderal EBTKE @2022 5


PROGRAM COFIRING BIOMASSA PADA PLTU
Cofiring Biomassa pada PLTU

Cofiring biomassa pada PLTU adalah upaya


alternatif mengurangi pemakaian batu bara
dengan memanfaatkan bahan bakar biomassa
sebagai pengganti sebagian batu bara dengan
tetap memperhatikan kualitas bahan bakar
sesuai kebutuhan.

14 14
Potensi Bahan Baku Biomassa
12 12
10.20 10.11
10 9.08 9.11 9.14 8.91 10

Biomassa (Jt Ton)

Produksi (TWh)
8 8
6 6
4 2.83 4
2.20
Limbah 2 0.45 2
0.25
Tanaman Energi Pertanian/Perkebunan 0 0
2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030
2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030
PLTU
25 35 50 52 52 52 52 52 52 52
(Jumlah)
Produksi
0.18 0.34 2.74 3.53 12.71 12.60 11.31 11.35 11.39 11.10
(TWh)
Limbah Industri Kayu Sampah Rumah Tangga Biomasa
0.25 0.45 2.20 2.83 10.20 10.11 9.08 9.11 9.14 8.91
(Juta Ton)
Direktorat Jenderal EBTKE @2022 6
PROSES BISNIS RANCANGAN PERMEN COFIRING BIOMASSA PADA PLTU
Pentahapan Pemanfaatan
Insentif Fiskal dan non Bahan Bakar Biomassa Pokok-Pokok yang diatur :
Fiskal 1. Bahan Bakar Biomassa terkait Harga,
jenis dan standar
2. Pentahapan pemanfaatan Bahan Bakar
Pemilik PLTU Biomassa
Penyedia 3. Penyediaan Bahan Bakar Biomassa
kewajiban 4. Aspek K3L
Bahan Bakar Biomassa 5. Pelaporan
6. Pembinaan dan Pengawasan
Bahan Bakar Biomassa 7. Insentif
Kontrak 8. Ketentuan Peralihan
1. Harga
Penyediaan 1.
2. Standar

Biomassa Murni
Bahan Bakar Pelaporan
Biomassa

VOLUNTARY
BBJP/SRF
2. Pemilik Wilus Non PLN
Pembinaan dan Pengawasan
a. Pentahapan cofiring
b. Standar dan mutu Biomassa
Rekomendasi Ekspor c. Aspek K3L
d. Ketersediaan pasokan
e. Laporan pelaksanaan
Pasar Internasional

Direktorat Jenderal EBTKE @2022 7


RANTAI PASOK COFIRING: SENTRA PRODUKSI BAHAN BAKAR BIOMASSA (SPB3m)

Direktorat Jenderal EBTKE @2022 8


HUTAN TANAMAN ENERGI UNTUK BAHAN BAKU COFIRING
Analisa Keekonomian HTE oleh Perhutani

Direktorat Jenderal EBTKE @2022 9


PERKEBUNAN TEBU DAN ENERGI
Pemerintah melalui Rancangan Peraturan Presiden tentang Percepatan
Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Bioetanol Sebagai Bahan
Bakar Nabati (Biofuel) berencana akan melalukan perluasan areal lahan
perkebunan tebu sampai dengan 700.000 Ha dan peningkatan produksi
bioetanol yang berasal dari tanaman tebu paling sedikit sebesar
1.200.000 kL pada tahun 2030.

Luas Lahan Tebu Nasional 2021:


Industri Etanol Berbasis Molasses **
443.501 Ha*

PLT Bioenergi: Fuel Grade Ethanol:


243,8 MW 63.000 kL/Y
* Sumber: Luas Lahan Tebu Menurut Provinsi di Indonesia 2017 – 2021,
Ditjen Perkebunan
** Sumber: APSENDO, November 2022
Direktorat Jenderal EBTKE @2022 10
MANDATORI PEMANFAATAN BAHAN BAKAR NABATI
Biodiesel/Biofuel
Tahapan Mandatori Biodiesel (Berdasarkan Permen ESDM 12/2015)

Tambahan Investasi BU BBN Nasional:


• Investasi : Rp 2,62 Triliun
• Tambahan Tenaga kerja : 93 orang

*) Data s.d. 8 Desember 2022


Faktor Kunci pada Implementasi
Uji Jalan B40
Kerangka Peraturan Insentif Kapasitas Produksi
Memadai
(Peraturan pendukung untuk (Pemerintah memberikan
keberlanjutan program) insentif dari Dana BPDPKS) (Kap. Terpasang BU BBN Aktif
19,2 Juta kL)

Monitoring
& Evaluasi Standar Nasional Infrastruktur
(Pemerintah Bersama (Standar Nasional dan (Kesiapan Infrastruktur untuk
stakeholder terkait melakukan Panduan Teknis untuk mendukung pencampuran dan
pemantauan intensif dan menjaga kualitas) sistem distribusi)
berkala) BBN -> B30D10 & B40
Direktorat Jenderal EBTKE @2022 11
PENINGKATAN AKSESIBILITAS DAN PENYEDIAAN ENERGI BERSIH
Pembangunan Infrastruktur EBTKE melalui APBN KESDM 2011-2022 Program Konversi PLTD (Dedieselisasi)
APDAL in Papua (2021)

5.200 Tersebar di
2.130 lokasi (mayoritas
unit remote)

Konversi PLTD ke PLT 499 MW


Konversi ke Pembangkit EBT:
1 PLTS + BESS / Hybrid (Diesel)
EBT

Manfaat:
1 Mengurangi 67 ribu kL
konsumsi BBM
2 Reduksi emisi 0,3 juta CO2e
GRK
Dukungan Pemerintah 3 Peningkatan bauran 0,5%
1. APBN EBT
2.Dana Alokasi Khusus
✓ Surya, Hidro (Air) , PTL Bio, dll. (DAK) Energi Skala Kecil
2 Konversi PLTD 304 Konversi PLTD ke bahan bakar
✓ APDAL (Alat Penyalur Daya Listrik)
3.Bantuan Pasang Baru Ke Gas MW gas
✓ PJU – TS (Penerangan Jalan Umum
Listrik Permen ESDM
Tenaga Surya)
3/2022 Konversi PLTD 1070
✓ LTSHE (Lampu Tenaga Surya Hemat 3 Konversi PLTS ke pembangunan grid /
Energi) ke Grid MW interkoneksi jaringan

Direktorat Jenderal EBTKE @2022 12


PEMDA SEBAGAI MITRA DALAM AKSELERASI PENGEMBANGAN EBT
Melakukan kegiatan usaha/bisnis Menciptakan inovasi di bidang EBT PERAN PEMERINTAH DAERAH DAN
pembangkitan dan bahan bakar, jasa yang langsung dapat dimanfaatkan MASYARAKAT LOKAL
penunjang, penciptaan lapangan kerja, oleh masyarakat, menyiapkan SDM
kontribusi dalam penerimaan negara dan berkualitas serta mendorong transfer
kegiatan ekonomi Perumusan kebijakan dan
teknologi
penerbitan izin dan lisensi untuk
BUMN & SWASTA AKADEMIK pengembangan EBTKE.

PENTAHELIX Mendorong partisipasi publik


dalam implementasi EBTKE
melalui program sosialisasi,
kampanye, dan diseminasi.

MEDIA PEMERINTAH NGO


Mendukung identifikasi dan
Mengedukasi masyarakat Menyusun kebijakan, peraturan, Mitra pemerintah, memberi inventarisasi data potensi EBT
akan pentingnya EBT serta standar nasional, pembinaan advokasi/pendampingan bagi yang ada di daerah.
menyebarluaskan program dan pengawasan, serta masyarakat, melakukan
pemerintah kepada fasilitator dalam pengembangan kampanye positif dan ikut
masyarakat Mengintegrasikan program
EBT berperan serta aktif dalam
pengembangan EBT
pengembangan EBTKE pada
rencana pembangunan daerah.

Direktorat Jenderal EBTKE @2022 13


TERIMA KASIH

Direktorat Jenderal EBTKE, Kementerian ESDM


Jl. Pegangsaan Timur No.1, Jakarta

@djebtke www.ebtke.esdm.go.id
POTENSI BAHAN BAKAR BIOMASSA (B3m) UNTUK COFIRING

Potensi Eksisting : Potensi Pengembangan :


Hutan Energi 49.578 Ha ≈ 991.560 ton 27.223.454 Ha ≈ 544.469.073 ton

B3m Limbah
(Full Batok / Tempurung Kelapa
Pertanian /
425.978 ton
Bahan Perkebunan
Organik)

Limbah
Industri
Sawdust Wood chip Cangkang sawit Sekam Padi EFB / Tankos
2.427.638 ton 789.008 ton 12.850.976 ton 10.047.142 ton 47.120.246 ton
Data terlampir merupakan data

B3m potensi teoritis hasil kajian DJ EBTKE


Sampah Potensi Eksisting : bekerjasama dengan UNDP MTR3
(Sebagian pada tahun 2021.
Rumah 68.500.000 ton sampah
Bahan Data yang digunakan bersumber

Tangga ≈ 42.013.333 ton SRF kepada Data BPS, Buku Statistik


Organik) Perkebunan, Perpres 97 th. 2017,
KLHK dan Perum Perhutani.

Direktorat Jenderal EBTKE @2022 15

Anda mungkin juga menyukai