IMPLEMENTASI MANDATORI
BIODIESEL
DADAN KUSDIANA
DIREKTUR JENDERAL
www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 33
KOMPOSISI KONSUMSI
ENERGI NASIONAL
IMPOR & KONSUMSI DOMESTIK BAHAN BAKAR 2010 - 2020
4
TAHAPAN, TARGET, REALISASI DAN PEMANFAATAN BIODIESEL
TARGET DAN REALISASI
MANDATORI BIOFUELS
6
REALISASI PROGRAM BIODIESEL TAHUN 2021
TOTAL ALOKASI
Purchase Order (PO) vs Realisasi
TAHUN 2021 Alokasi VS Realisasi
(Jan - Nov 2021)
9,2 Juta kL
Total
Total PO
9,2 8.81
21 21 Juta KL Juta KL
Realisasi*)
BU BBN BU BBM Realisasi Realisasi
1.49 juta kL
8.08 Juta kL (87.90%) 8.08 Juta kL (91,87%)
(72.98.05%)
60
TITIK SERAH Keterangan:
1. Data realisasi hingga 22 Nov 2021;
2. Data Penyaluran bulan November masih dalam proses penyelesaian
www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 7
Pengembangan Bahan Bakar Nabati di Transportasi Udara
Pengembangan Katalis Merah Putih oleh PT Pertamina
(Persero) dan Institute Teknologi Bandung.
8
PENGEMBANGAN BIOETHANOL UNTUK SUBSTITUSI GASOLINE
1G Bioethanol: Sugar & Starch Plants USULAN PENGEMBANGAN PROGRAM BIOETHANOL *)
▪ Tetes dan nira tebu, nira sorgum manis, nira aren, nira
lontar, nira nipah, dll. 2G Bioethanol: Nira dari Limbah Batang Sawit
▪ Tepung-tepung sorgum biji (jagung cantel), sagu, ubi ▪ Batang tua / limbah peremajaan sawit.
jalar, singkong/gaplek, dll ▪ Potensi produksi bioethanol dari peremajaan sawit: 2,8
juta kL – 5,6 juta kL / tahun.
▪ Untuk mengatasi lokasi Program PSR tidak
tetap/berpindah tiap tahunnya, dapat diatasi dengan di
TANTANGAN lokasi PSR dilakukan ekstraksi gula serta pati dari batang
sawit dan evaporasikan/pekatkan ekstraknya menjadi
tetes sawit (oil palm molasses, 50 – 60 %-b gula
▪ Kompetisi dengan pangan dan pakan. fermentabel) untuk dikirim ke pabrik bioethanol.
▪ Sustainability of feedstock rendah. ▪ Unit produksi tetes sawit bersifat portable.
▪ Harga bahan baku tinggi (termasuk komoditas ekspor ▪ Program bioetanol dapat dimulai dengan mencampurkan
dan memiliki pasar yang luas) sehingga tidak 5 %-v bioetanol ke dalam Pertalite, sehingga karena
angka oktan (RON)-nya meningkat menjadi > 91 dapat
ekonomis untuk bahan bakar.
dijual sebagai Pertamax E5.
▪ Production cost tinggi, tidak ekonomis.
▪ Program Pertamax E5 dapat dimulai di Surabaya Raya
▪ Belum ada sumber pendanaan untuk menutupi selisih dan Jakarta (lalu Jabodetabek).
harga dengan gasoline.
*) Kajian Tim Studi Bioetanol, Program Studi Teknik Bioenergi dan Kemurgi, FTI - ITB 9
PENGEMBANGAN BIOFUELS (2021-2040)
1) Sejak 2020, Mandatori B30 telah diimplementasikan di seluruh
sektor.
2) Pengembangan Co-processing Green Diesel di Pertamina RU II
Dumai ditargetkan akan mulai berproduksi secara komersial pada
2022.
3) Pengembangan Stand Alone Green Diesel oleh PT Pertamina.
Revamping phase I @ RU IV Cilacap di 2022; Revamping phase II
@ RU IV Cilacap di 2023; dan RU III Plaju standalone green refinery
di 2024.
4) Pengembangan Green Gasoline.
• Non Pertamina stand alone green gasoline
➢ Uji kinerja terbatas pada sampel B-40 dan B30+DPME10 terhadap B-30
menunjukkan penurunan torsi dan daya (1,1 – 2,1%), peningkatan
konsumsi #(1,1%) dan penurunan opasitas gas buang (1,6 – 3,2%).
Sedangkan Sampel B-30+HVO10 memberikan nilai tambah pada Daya
Maksimal 0,6% dan Torsi Maksimal 2,6%.
➢ Karakteristik Fisika Kimia B-30+HVO10 Batasan mutu maksimum kandungan monogliserida dalam
menunjukkan perubahan dibandingkan B-30: biodiesel (B-100) yang diusulkan adalah 0, 41 %-massa
a. Kinerja: Angka Setana, Nilai Kalor. dan kandungan air maksimum 220 ppm (untuk
b. Lingkungan/Emisi: Kandungan sulphur. implementasi B-40)
c. Handling & Storage: Kandungan air,
Stabilitas Oksidasi, Angka Asam, Titik
- Produksi FAME mencukupi untuk penerapan B40.
Nyala, Titik Kabut.
d. Kebersihan / Filter Plugging: FBT, - Bahan baku DPME 10% belum mencukupi untuk mendukung
Kontamintasi Partikulat, Cleanliness. implementasi B30+DPME10.
- Pertamina mulai memproduksi HVO dalam jumlah besar mulai
*Fatty Acid Methyl Ester
** Distilled Palm Oil Methyl Ester
tahun 2024.
*** Hydrogenated Vegetable Oil
www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 12
PERSIAPAN BEYOND B30
Memastikan Kesiapan BU BBN.
1
Menyusun Standard Nasional (SNI).
- Merevisi SNI Spesifikasi Biodiesel untuk B40;
6 Mengkajji kesiapan dan kemampuan BU BBN untuk
- Menyusun SNI untuk Greenfuels; memproduksi Biodiesel dan Greenfuels dalam jumlah
- Menyusun SNI katalis. dan kualitas yang sesuai dengan yang dipersyaratkan.
2
Kajian Teknis dan Tekno Ekonomi 7 Proper Handling and Storage System
Memastikan tata cara penanganan dan penyimpanan
Kajian Teknis dan Tekno Ekonomi Pemanfaatan B40
dilaksanakan oleh PPPTMGB Lemigas. biodiesel (B100) dan BXX serta Greenfuels dapat
dipahami dan dilaksanakan oleh semua pihak terkait.
Mempersiapkan Insentif
4 Berkoordinasi dengan stakeholder terkait menyiapkan Program Strategis Nasional
skema insentif agar Mandatori B40/B50 dan Greenfuels 9 Mendorong Pembangunan Bahan Bakar Hijau melalui
dapat berjalan. Program Strategis Nasional .
www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 15