Anda di halaman 1dari 31

Carbon Tax: Building momentum to

stimulate Green Economy Growth

Dr. Liliek Sofitri, S.E, M.A


Head of Research and Studies Tax Centre FIA Universitas Indonesia
30 September 2022

taxcentreui admin@ui.taxcentre.id ui.taxcentre.id


OUTLINE

❑ Green Economy
❑ Pengenaan Pajak Karbon
di Indonesia
KONSEP GREEN ECONOMY Definisi Green Economy

United Nations Environment


Ekonomi Programme (UNEP)
Green economy adalah bagaimana
menghasilkan kehidupan manusia yang
sejahtera dan keadilan sosial menjadi lebih
baik dengan cara mengurangi risiko
lingkungan dan kelangkaan ekologis secara
significan (UNEP 2008)
Green
Economy
Pilar The Green Economy Coalition
Green economy adalah salah satu upaya
Lingkung menyediakan kemakmuran bagi semua
Sosial an makhluk dalam ekologi batas planet, yang
mengikuti lima prinsip-prinsip utama yaitu
kesejahteraan, keadilan, planet batas-batas,
efisiensi dan kecukupan, dan pemerintahan
yang baik.
GREEN ECONOMY 🡪 TRANSFORMASI PROSES BROWN TO GREEN

Sumber: Bappenas, 2022 Sustainable Development Goals


TIMELINE MENUJU VISI INDONESIA MAJU 2045

Sumber: KLHK, 2021


BAGAIMANA MENGUKUR GREEN ECONOMY ?

• Green Economy
Index
• Transformasi
ekonomi ramah
lingkungan
merupakan
keniscayaan.

Sumber: Bappenas, 2022


Indonesia Green Economy Index 2011–2020

Sumber: Bappenas, 2022


Progress of each Green Economy Index’s indicator score from
2011 to 2020

Sumber: Bappenas, 2022


STRATEGI INDONESIA MEWUJUDKAN GREEN
ECONOMY
• Melalui pembangunan rendah karbon, tertuang didalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024
• Kebijakan net zero emissions (NZE), Diterbitkannya peta jalan untuk
mencapai net zero emission pada 2060, termasuk net sink sektor kehutanan
dan lahan tahun 2030
• Pengembangan mekanisme Nilai Ekonomi Karbon (NEK) sebagai insentif
bagi pihak swasta dalam mencapai penurunan emisi tertuang didalam
dokumen NDC dan dis-insentif melalui Pajak Karbon
• Dukungan seluruh instrumen kebijakan fiskal untuk memastikan
transformasi green economy berjalan mulus. Pada sisi fiskal, bentuk
dukungan terhadap transformasi green economy, salah satunya melalui
penerapan pajak karbon.
PENGENAAN PAJAK KARBON DI
INDONESIA
PRINSIP DASAR PENGENAAN PAJAK KARBON

Merupakan instrument
Pajak Karbon
pengendalian linkungan

Pigouvian Tax Carbon Pricing 🡪 Perpres NEK


No 98 Tahun 2021

Pajak yang dikenakan atas


kegiatan ekonomi yang
menciptakan eksternalitas Negatif.
CARBON PRICING atau NILAI EKONOMI KARBON

• Pemberian harga atau Valuasi atas emisi GRK/karbon


• Memiliki nilai ekonomi
• Merupakan kebijakan untuk merespon “market failure”

• Dasar teori:
• Polluter Pays Principles (PPP) oleh OECD (1972)

“The polluter should bear the expenses of carrying out the pollution
prevention and control measures introduced by public authorities, to
ensure that the environment is in an acceptable state”. OECD (1972)
Ekspansi Polluter Pays Principles (PPP)
• Prinsip awalnya hanya berfokus
pada biaya pencegahan dan
pengendalian polusi

• tetapi kemudian diperluas untuk


mencakup biaya tindakan yang
diambil pihak berwenang untuk
menangani emisi polutan.

• Perpanjangan lebih lanjut dari


prinsip ini mencakup tanggung
jawab lingkungan: pencemar
harus membayar kerusakan
lingkungan yang mereka
sebabkan, terlepas dari apakah
polusi yang menimbulkan
kerusakan itu di bawah batas
hukum (disebut “pencemaran
sisa yang diizinkan”) atau tidak
disengaja.

Sumber: European Court of Auditors (ECA), 2012


Instruments Polluter Pays Principles (PPP)

Sumber: European Court of Auditors (ECA), 2021


TUJUAN PAJAK KARBON
1) Individu/masyarakat 🡪 diharapkan dapat mengubah
perilaku konsumsi energi masyarakat menjadi lebih
ramah lingkungan
2) Pelaku usaha dan industri 🡪 diharapkan dapat
mengubah perilaku usaha dan industri serta proses
industri dalam berproduksi agar menjadi lebih ramah
lingkungan
3) Menurunkan emisi karbon sesuai target NDC dan
mewujudkan NZE
4) Salah satu instrument yang digunakan untuk
transformasi menuju green economy
Carbon Pricing 🡪 Perpres NEK No 98 Tahun 2021

Sumber: Perpres NEK No 98 Tahun 2021


SUBJEK PAJAK KARBON
Subjek pajak karbon yaitu orang pribadi atau badan yang membeli barang
yang mengandung karbon dan/atau melakukan aktivitas yang menghasilkan
emisi karbon. Penerapan pajak karbon mengutamakan pengaturan atas
subjek pajak badan

• Pembelian Barang
Yang dimaksud dengan “barang yang mengandung karbon” adalah barang
yang termasuk tapi tidak terbatas pada bahan bakar fosil yang menyebabkan
emisi karbon.
• Sektor teridentifikasi yang menyebabkan emisi
karbon/setara menurut dokumen NDC
Sektor Energi Sektor Industri
Sektor Kehutanan Sektor Pertanian
Sektor Transportasi Sektor Limbah
Profil emisi GRK Nasional Tahun 2000-2020
jjhlkhlkj

Sumber: Laporan Inventarisasi GRK Tahun 2021, KLHK 2022


Sumber Emisi di Indonesia thn 2020 berdasar
sektor

Sumber: Laporan Inventarisasi GRK Tahun 2021, KLHK 2022


Sumber Emisi di Indonesia thn 2018-2019
berdasar sektor

Sumber: Laporan Inventarisasi GRK Tahun 2021, KLHK 2022


Barang yang menyebabkan emisi
karbon/setara
Sektor Energi Yang dimaksud dengan “barang yang
Sektor Kehutanan mengandung karbon” adalah barang
Sektor Transportasi yang termasuk tapi tidak terbatas pada
Sektor Industri bahan bakar fosil yang menyebabkan
Sektor Pertanian emisi karbon.
Sektor Limbah

Aktivitas yang menghasilkan emisi karbon


Yang dimaksud dengan “aktivitas yang menghasilkan emisi karbon” adalah
aktivitas yang menghasilkan atau mengeluarkan emisi karbon yang berasal
antara lain dari sektor energi, pertanian, kehutanan dan perubahan
lahan, industri, serta limbah.

Sumber: UU HPP No 7 Tahun 2021


Aktivitas yang menghasilkan emisi karbon – Sektor
Energi
Eksplorasi dan eksploitasi sumber-sumber energi primer (misal
minyak mentah, batubara)

Konversi energi primer menjadi energi sekunder yaitu energi


yang siap pakai (konversi minyak mentah menjadi BBM di kilang
Pengadaan Energi
minyak, konversi batubara menjadi tenaga listrik di pembangkit
tenaga listrik)

Kegiatan penyaluran dan distribusi energi.


Energi

Penggunaan bahan bakar untuk peralatan tidak bergerak atau


stasioner (di industri, komersial, dan rumah tangga)
Penggunaan Energi

Peralatan yang bergerak (transportasi)

Sumber: Laporan Inventarisasi GRK Tahun 2021, KLHK 2022


Key Source of Emitter- Energy Sector
pembakaran bahan bakar pada
produksi listrik dan panas, industri
minyak bumi, dan manufaktur
bahan bakar padat.
industri energi
Produksi listrik termasuk listrik yang
dihasilkan oleh PLN, pembangkit
Industri manufaktur listrik mandiri, dan pembangkit
listrik swasta
pembakaran Kegiatan penyaluran dan
bahan bakar distribusi energi.

Transportasi
Energi

sumber-sumber lainnya seperti rumah tangga, komersial, dan ACM


(Agriculture, Construction, and Mining),

termasuk gas CH4 yang dihasilkan dari fasilitas produksi


emisi fugitif dari migas (hulu), penyulingan dan proses, dan distribusi
produksi bahan
bakar emisi selama kegiatan pertambangan batu bara.

Sumber: Laporan Inventarisasi GRK Tahun 2021, KLHK 2022


KAPAN SAAT TERUTANG PAJAK KARBON ?
1) pada saat pembelian barang yang mengandung karbon;
2) pada akhir periode tahun kalender dari aktivitas yang menghasilkan
emisi karbon dalam jumlah tertentu; atau
3) saat lain yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah

Perhitungan pajak karbon terutang


Perhitungan pajak karbon terutang atas keseluruhan nilai pembelian barang
yang mengandung karbon atau aktivitas yang menghasilkan emisi karbon
dengan mempertimbangkan nilai faktor emisi yang ditetapkan oleh
kementerian dan/atau badan/lembaga yang memiliki kompetensi dan
kewenangan melakukan pengukuran nilai faktor emisi.
Nilai faktor emisi adalah nilai koefisien yang menghubungkan jumlah emisi
rata-rata yang dilepaskan ke atmosfer dari sumber tertentu relatif terhadap
unit aktivitas atau proses yang terkait pelepasan emisi karbon.
Sumber: UU HPP No 7 Tahun 2021
TARIF PAJAK KARBON
1) Tarif pajak karbon ditetapkan lebih tinggi dari harga karbon di pasar karbon
2) atau sama dengan harga karbon di pasar karbon per kilogram karbon
dioksida ekuivalen (CO2e) atau satuan yang setara.
3) Karbon dioksida ekuivalen (CO2e) merupakan representasi emisi gas rumah
kaca. Representasi emisi gas rumah kaca antara lain
a) senyawa karbon dioksida (CO2),
b) dinitro oksida (N2O), dan metana (CH4).
c) Yang dimaksud dengan “setara” adalah satuan konversi karbon dioksida
ekuivalen (CO2e) antara lain ke satuan massa dan satuan volume.
4) Apabila harga karbon di pasar karbon lebih rendah dari Rp30,00 per kilogram
karbon dioksida ekuivalen (CO2e) atau satuan yang setara, tarif pajak karbon
ditetapkan sebesar paling rendah Rp30,00 per kilogram karbon dioksida
ekuivalen (CO2e) atau satuan yang setara.

Sumber: UU HPP No 7 Tahun 2021


PENGGUNAAN atas PENERIMAAN
PAJAK KARBON
a) Penerimaan dari pajak karbon dapat dialokasikan untuk pengendalian
perubahan iklim, yaitu mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

b) Yang dimaksud “mitigasi perubahan iklim” adalah serangkaian kegiatan


yang dilakukan dalam upaya menurunkan tingkat emisi gas rumah kaca
atau meningkatkan penyerapan emisi gas rumah kaca sebagai bentuk
upaya penanggulangan dampak perubahan iklim. Sementara itu, yang
dimaksud dengan “adaptasi perubahan iklim” adalah upaya yang
dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dalam menyesuaikan diri
terhadap perubahan iklim, termasuk keragaman iklim dan kejadian iklim
ekstrim sehingga potensi kerusakan akibat perubahan iklim berkurang,
peluang yang ditimbulkan oleh perubahan iklim dapat dimanfaatkan, dan
konsekuensi yang timbul akibat perubahan iklim dapat diatasi.
Sumber: UU HPP No 7 Tahun 2021
PEMBERIAN FASILITAS PAJAK KARBON
1) pengurangan pajak karbon; dan/atau
2) perlakuan lainnya atas pemenuhan kewajiban pajak karbon.

Yang dimaksud dengan “perdagangan emisi karbon” adalah mekanisme


transaksi antara pelaku usaha dan/atau kegiatan yang memiliki emisi
melebihi batas atas emisi yang ditentukan.

Sementara itu, yang dimaksud dengan “pengimbangan emisi karbon” (offset


emisi karbon) adalah pengurangan emisi karbon yang dilakukan usaha
dan/atau kegiatan untuk mengompensasi emisi yang dibuat di tempat lain.

Sumber: UU HPP No 7 Tahun 2021


Implementasi pajak karbon diselaraskan
dengan mekanisme perdagangan karbon
PPh Orang
Pribadi
Potensi Future Research (1/2) PPh
PPh Badan
PPN

PPnBM
Dikelola Ditjen
Pajak
PBB

BPHTB

Bea Materai

Pajak dan Pungutan bukan Pajak


dikelola Pusat Bea Masuk
Sumber Daya
Alam
Dikelola Ditjen
Bea Keluar
Bea Cukai
Pelayanan
Cukai
Kekayaan Negara
Dipisahkan
Dikelola DJA PNBP
Barang Milik
Negara

Pengelolaan
Dana

Hak Negara
lainnya
Potensi Future Research (2/2) Pajak Kendaraan
Bermotor (PKB)

Pajak Bea Balik Nama


Kendaraan Bermotor
(PBBNKB)

Pajak Bahan Bakar


Kendaraan Bermotor
(PBBKB)

Pajak Air Permukaan


Dikelola Provinsi
(PAP)

Pajak Rokok

Pajak Alat Berat (PAB)


Pajak dan Pungutan
dikelola Daerah
Opsen Pajak Mineral
Bukan Logam dan
Batuan (MBLB)

Pajak Daerah

Dikelola Kab / Kota

Retribusi
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai