Anda di halaman 1dari 16

GOOD CORPORATE

GOVERNANCE
NAMA : SUCI HATI
NPM. : 190412021
MATA KULIAH : SEMINAR AKUNTANSI KEUANGAN
DOSEN : RINA ANDRIANI, SE.,M.Si
Latar belakang munculnya GCG
Perhatian terhadap praktik tata kelola perusahaan di perusahaan modern
telah meningkat akhir-akhir ini, terutama sejak keruntuhan perusahaan-
perusahaan besar AS seperti Enron Corporation dan Worldcom.

Di Indonesia, perhatian pemerintah terhadap masalah ini diwujudkan


dengan didirikannya Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) pada
akhir tahun 2004.

Sistem tatakelola organisasi perusahaan yang baik ini menuntut


dibangunnya dan dijalankannya prinsip-prinsip tata kelola perusahaan
(GCG) dalam proses manajerial perusahaan. Dengan mengenal prinsip-
prinsip yang berlaku secara universal ini diharapkan perusahaan dapat hidup
secara berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi para stakeholdernya.
Pengertian GCG
Walaupun istilah GCG dewasa ini sudah popular, namun sampai saat ini
belum ada definisi baku yang dapat disepakati oleh semua pihak istilah
“corporate governance” pertama kali diperkenalkan Cadbury Committee
pada tahun 1992 yang menggunakan istilah tersebut dalam laporannya yang
kemudian dikenal sebagai Cadbury Report (dalam Sukrisno Agoes,2009).
Istilah ini sekarang menjadi sangat popular dan telah diberi banyak definisi
oleh berbagai pihak. Dibawah ini diberikan beberapa definisi dari beberapa
sumber yang dapat dijadikan acuan.
1. Cadbury Commite of United Kingdom
“A set rules that define the relationship between shareholders, managers,
creditor, the goverment, employees, ang other internal and external
stakeholders in respect to their right and responsibilty, or the system by which
companies are directed and controlled”.
Lanjutan..
“Seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham,
pengurus (pengelola) perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta
para pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya yang berkaitan
dengan hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain suatu system
yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan”.

2. Forum for Corporate Governance in Indonesia – FCGI (2006) – tidak


membuat definisi tersendiri tetapi mengambil defini dari Cadbury Commite of
Uniter Kingdom, yang kalau diterjemahkan adalah: “seperangkat peraturan
yang mengatur hubungan antara pemegang saham pengurus (pengelola)
perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta para pemegang
kepentingan internal dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan
kewajiban mereka, atau dengan kata lain suatu system yang mengarahkan dan
mengendalikan perusahaan”.
Lanjutan..
3. Sukrisno Agoes (2006) mendefinisikan tata kelola perusahaan yang baik
sebagai suatu system yang mengatur hubungan peran dewan komisaris, peran
direksi, pemegang saham, dan pemagku kepentingan lainnya. Tata kelola
perusahaan yang baik juga disebut sebagai suatu prose sang transparan atas
penentuan tujuan perusahaan, pencapaiannya dan penilaian kinerjanya.

4. Organization for economic Cooperation and Development – OECD (dalam


Tjager dkk, 2004) mendefinisikan GCG sebagai: “suatu struktur yang terdiri
atas para pemegang saham, direktur, manager, seperangkat tujuan yang ingin
dicapai perusahaan, dan alat-alat yang akan digunakan dalam mencapai tujuan
dan memantau kinerja”.
Lanjutan..
5. Wahyudi Prakarsa (dalam Sukrisno Agoes, 2009) mendefiniskan GCG
sebagai: “mekanisme administrative yang mengatur hubungan-hubungan
antara manajemen perusahaan, komisaris, direksi, pemegang saham, dan
kelompok-kelompok kepentingan yang lain.
Good Corporate Governance
 GCG / tata kelola yang baik adalah suatu sistem yang mengatur hubungan
peran dewan komisaris, peran direksi, pemegang saham, dan pemangku
kepentingan lainnya.
 Tata kelola yang baik merupakan suatu proses yang transparan atas
penentuan tujuan perusahaan, pencapaiannya dan penilaian kinerjanya.
Konsep GCG
 Wadah : organisasi (perusahaan, sosial, pemerintah)
 Model : suatu sistem, proses, dan seperangkat peraturan, termasuk
prinsip-prinsip, serta nilai-nilai yang melandasi praktek bisnis yang sehat
 Tujuan:
› Meningkatkan kinerja organisasi
› Menciptakan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan
› Mencegah dan mengurangi manipulasi serta kesalahan yang signifikan
dalam pengelolaan organisasi
› Meningkatkan upaya agar para pemangku kepentingan tidak dirugikan
Konsep GCG
 Mekanisme
› Mengatur dan mempertegas kembali hubungan, peran, wewenang dan
tanggung jawab
 Dalam arti sempit : antar pemilik / pemegang saham, dewan
komisaris, dan dewan direksi
 Dalam arti luas : antar seluruh pemangku kepentingan
Prinsip GCG
 Fairness (Perlakuan yang setara)
› Prinsip agar para pengelola memperlakukan semua pemangku
kepentingan (stakeholder) secara adil dan setara
 Prinsip Transparansi
› Kewajiban bagi para pengelola untuk menjalankan prinsip
keterbukaan dalam proses keputusan dan penyampaian informasi.
 Prinsip Akuntabilitas
› Para pengelola berkewajiban untuk membinasistem akuntansi yang
efektif untuk menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya.
Lanjutan..
 Prinsip Responsibilitas : para pengelola wajib memberikan
pertanggungjawaban atas semua tindakan dalam mengelola perusahaan
kepada para pemangku kepentingan sebagai wujud kepercayaan yang
diberikan padanya. Lima dimensi tanggung jawab
› Dimensi Ekonomi
› Dimensi Hukum
› Dimensi Moral
› Dimensi Sosial
› Dimensi Spiritual
Lanjutan..
 Kemadirian
› Suatu keadaan dimana para pengelola dalam mengambil suatu
keputusan bersifat frofesional, mandiri, bebas dari konflik
kepentingan, dan bebas dari tekanan/pengaruh dari manapun yang
bertentangan dengan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-
prinsip pengelolaan yang sehat
Manfaat GCG
 Memudahkan akses terhadap investasi domestik maupun asing
 Mendapatkan biaya modal yang lebih murah
 Memberikan keputusan yang lebih baik dalam meningkatkan kinerja
ekonomi perusahaan
 Meningkatkan keyakinan dan kepercayaan dari para pemangku
kepentingan terhadap perusahaan
 Melindungi direksi dan komisaris dari tuntutan hukum
Perangkat Dalam Penerapan
GCG
 Komisaris independen, pengertiannya:
› Seseorang yang ditunjuk untuk mewakili pemegang saham
independen
› Pihak yang ditunjuk tidak dalam kapasitas mewakili pihak manapun
dan semata-mata ditunjuk berdasarkan latar belakang pengetahuan,
pengalaman dan keahlian profesional yang dimilikinya untuk
sepenuhnya menjalankan tugas demi kepentingan perusahaan
› Independen in fact (pengambilan keputusan berdasarkan
profesionalisme) dan independen in appearance (tidak ada hubungan
darah)
Perangkat Dalam Penerapan GCG
 Komite Audit
› Mendorong terbentuknyanstruktur pengendalian intern yang memadai
› Meningkatkan kualitas keterbukaan dan laporan keuangan
› Mengkaji ruang lingkup dan ketepatan audit eksternal, kewajaran
biaya audit eksternal, serta kemadirian dan objektivitas audit eksternal
› Mempersiapkan suarat uraian tugas dan tanggung jawab komite audit
selama tahun buku yang sedang diperiksa eksternal audit
 Sekretasis Perusahaan
› Sebagai pejabat penghubung antara perusahaan dengan pihak luar

Anda mungkin juga menyukai