Anda di halaman 1dari 22

CREATIVE

ACCOUNTING
NAMA : SUCI HATI
NPM. : 1904021
MATA KULIAH : SEMINAR AKUNTANSI KEUANGAN
DOSEN : RINA ANDRIANI, SE.,M.Si
Apa itu Creative Accounting ..??

♣ “Creativeaccounting” menurut Amat, Blake dan Dowd


[1999] adalah sebuah proses dimana beberapa pihak
menggunakan kemampuan pemahaman pengetahuan
akuntansi (termasuk didalamnya standar, teknik dsb.)
dan menggunakannya untuk memanipulasi pelaporan
keuangan.
♣ Stolowy dan Breton [2000] menyebut ‘creative
accounting’ merupakan bagian dari ‘accounting
manipulation’ yang terdiri dari ‘earning management’ ,
‘income smoothing’ dan ‘creative accounting’ itu
sendiri.
Lanjutan…

Sehingga arti dari ‘creative accounting’ yaitu


akar dari sejumlah skandal akuntansi, dan
banyak usulan untuk reformasi akuntansi -
biasanya berpusat pada analisis diperbarui
modal dan faktor produksi yang benar akan
mencerminkan bagaimana nilai tambah.
Apa Tujuan Creative Accounting..??
Pertama, sengaja distorsi laporan keuangan sebagai
alat untuk bertindak curang dengan mengecoh pemakai
atau kelompoknya tentang hasil usaha perusahaan.
Adapun tujuan khusus dari tindakan ini adalah :
Mendapatkan kredit, modal jangka panjang, atau
tambahan modal investasi berdasarkan informasi
keuangan yang didistorsi atau dihapus
Menyembunyikan kinerja tidak baik dari perusahaan.
Menghapus hutang pajak.
Manipulasi harga saham.
Menyembunyikan kinerja tidak baik oleh manajemen.
Lanjutan…
Kedua, sengaja distorsi laporan keuangan untuk
penyamaran tindakan kecurangan.dalam hal ini yang
diuntungkan tetap pihak perusahaan atau pelaku
kecurangan.
Adapun tujuan khusus dari tindakan ini adalah:
Menyembunyikan penjualan fiktif atau harta milik
dipalsukan.
Menyembunyikan pembayaran yang tidak benar.
Menyembunyikan tindakan penyelewangan dana atau
harta.
Apa saja Unsur-unsurnya..??

Menurut Charles W. Mulford & Eugene E. Comiskey :


Recognizing Premature or Fictitious Revenue
Aggressive Capitalization & Extended Amortization
Policies
Misreported Assets & Liabilities

Getting Creative with the Income Statement


Problems with Cash-flow Reporting
Recognizing Premature or Fictitious Revenue

Bentuk dari prematur revenue bisa berupa


pengakuan penjualan dilakukan pada saat barang
sudah dipesan, tapi belum dikirim (goods ordered,
but not shipped) atau barang sudah dikirim, tapi
belum dipesan (goods shipped, but not ordered).
Sementara itu, contoh penjualan fiktif adalah
backdated invoice, tanggal pengiriman yang
diubah, atau sengaja salah mencatat penjualan.
Aggressive Capitalization & Extended Amortization
Policies

>> Dalam kebijakan kapitalisasi yang agresif,


perusahaan melaporkan beban atau rugi tahun
berjalan sebagai aset. Akibatnya, pengakuan biaya
tertunda dan laba naik. Selanjutnya, aset atau
beban ditangguhkan tersebut diamortisasi selama
beberapa tahun.
Misreported Assets & Liabilities

>> Nilai aset overvalued dan/atau kewajiban


undervalued dengan tujuan agar earning power
menjadi lebih tinggi dan posisi keuangan lebih kuat.
Dengan laba yang tinggi, otomatis saldo laba dan
nilai ekuitas akan naik.
Getting Creative with the Income Statement

>> Permainan angka-angka di laporan laba rugi


terjadi pada cara mempercepat atau memperlambat
pengakuan pendapatan dan biaya. Dalam hal ini
laba diatur untuk beberapa periode pelaporan.
Problems with Cash-flow Reporting

>> Di dalam praktiknya, arus kas dari aktivitas


operasi hanya diketahui oleh segelentir pengguna
laporan keuangan, tapi tidak diketahui oleh para
investor maupun kreditur. Kedua stakeholder tersebut
lebih fokus pada kinerja keuangan. Akibatnya,
mereka cenderung menganggap bahwa laporan arus
kasnya sudah benar. Pada kenyataannya, laporan
arus kas, khususnya arus kas operasi, tidak terlepas
juga dari ‘creative accounting’.
Apa penyebab terjadinya Creative
Accounting..??

>> Karena adanya kebijakan dari perusahaan yang


menyebabkan banyak pihak manjemen yang melakukan
manipulasi data untuk mendapatkan keuntungan yang
lebih khususnya manajer perusahaan.
Lanjutan…
Menurut Watt dan Zimmerman [1986] ada tiga
hipotesis Manajer dalam bereaksi terhadap pelaporan
keuangan
♥Bonus plan hyphotesis >> Jika bonus yang diberikan
tergantung pada laba yang akan dihasilkan, maka
manajer akan melakukan ‘creative accounting’
dengan menaikkan laba atau mengurangi laba yang
akan dilaporkan. Pemilik biasanya menetapkan batas
bawah laba yang paling minim agar mendapatkan
bonus.
Lanjutan…
♥Debt-covenant hyphotesis >> Manajer dalam
menyikapi adanya pelanggaran atas perjanjian
hutang yang telah jatuh tempo, akan berupaya
menghindarinya dengan memilih kebijakan-kebijakan
akuntansi yang menguntungkan dirinya.
♥Political-cost hyphotesis >> Pemerintah melihat
kenaikan laba perusahaan sebagai obyek pajak yang
akan ditagihkan. Sehingga pilihan yang dihadapi oleh
organisasi adalah dengan cara bagaimana lewat
proses akuntansi agar laba dapat ditampilkan lebih
rendah.
Bagaimana Polanya..??
Berbagai macam pola yang dilakukan dalam rangka
‘creative accounting’ menurut Scott [1997]
 Taking Bath, atau disebut juga ‘big bath’ >> dapat
terjadi selama ada tekanan organisasional pada saat
pergantian manajemen baru yaitu dengan mengakui
adanya kegagalan atau defisit dikarenakan
manajemen lama dan manajemen baru ingin
menghindari kegagalan tersebut.
 Income minimization >> dilakukan pada saat
profitabilitas perusahaan sangat tinggi dengan maksud
agar tidak mendapatkan perhatian oleh pihak-pihak
yang berkepentingan (aspek political-cost).
Lanjutan…
 Income maximization >> Maksimalisasi laba
dimaksudkan untuk memperoleh bonus yang lebih
besar, dimana laba yang dilaporkan tetap dibawah
batas atas yang ditetapkan.
 Income smoothing >> Perataan laba dengan maksud
sebagai penyampaian informasi internal perusahaan
kepada pasar dalam meramalkan pertumbuhan laba
jangka panjang perusahaan.
 Timing revenue and expense recognition >> Membuat
kebijakan tertentu berkenaan dengan saat atau timing
suatu transaksi seperti adanya pengakuan yang
prematus atas penjualan.
Cara Mendeteksi & Mencegah
Kecurangan Akuntansi dalam Praktik
Creative Accounting
Menurut Wilopo, upaya menghilangkan perilaku tidak
etis manajemen dan kecenderungan kecurangan
akuntansi, antara lain :
 Mengefektifkan pengendalian internal, termasuk
penegakan hukum.
 Perbaikan sistem pengawasan dan pengendalian.
 Pelaksanaan good governance.
 Memperbaiki moral dari pengelola perusahaan, yang
diwujudkan dengan mengembangkan sikap komitmen
terhadap perusahaan, negara dan masyarakat.
Lanjutan…
The National Commission On Fraudulent Financial
Reporting (The Treadway Commission)
merekomendasikan 4 (empat) tindakan untuk
mengurangi kemungkinan terjadinya fraudulent financial
reporting, yaitu :
 Membentuk lingkungan organisasi yang memberikan
kontribusi terhadap integritas proses pelaporan
keuangan(financial reporting).
Lanjutan…
 Mengidentifikasi dan memahami faktor- faktor
yang mengarah ke fraudulent financial reporting.
 Menilai resiko fraudulent financial reporting di
dalam perusahaan.
 Mendisain dan mengimplementasikan internal
control yang memadai untuk financial reporting.
Lanjutan…
Atribut yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya
risiko terdapat fraudulent financial reporting di
perusahaan, antara lain :
☼ Terdapat kelemahan dalam pengendalian intern
(internal control)
☼ Perusahaan tidak memiliki komite audit

☼ Terdapat hubungan kekeluargaan (family relationship)

antara manajemen (Director) dengan karyawan


perusahaan.
Lanjutan…
Klasifikasi dari Creative Accounting Practices menurut
Mulfrod & Comiskey, terdiri dari :
 Pengakuan pendapatan fiktif (recognizing Premature or
Ficticious Revenue).
 Kapitalisasi yang agresif dan Kebijakan amortisasi
yang terlalu lebar (Aggressive Capitalization &
Extended Amortization Policies).
 Pelaporan keliru atas Aktiva & Utang (Misreported
Assets and Liabilities).
 Perekayasaan Laporan Laba Rugi (Creative with the
Income Statement).
 Timbul masalah atas pelaporan Arus Kas (Problems
with Cash-flow Reporting).
SEKIAN &
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai