Laba akuntansi adalah perbedaan antara total pendapatan dengan biaya eksplisit. Itu adalah
laba yang perusahaan sajikan dalam laporan laba rugi perusahaan. Untuk menyajikannya, perusahaan
mematuhi standar akuntansi yang berlaku. Sebaliknya, anda tidak akan menemukan laba ekonomi
dalam laporan laba rugi. Perusahaan tidak memiliki kewajiban untuk mengungkapkannya ke pihak
eksternal seperti regulator, investor atau lembaga keuangan. Laba akuntansi memberitahu anda
seberapa menguntungkan perusahaan menggunakan aset yang mereka miliki saat ini untuk
menghasilkan barang dan jasa. Sementara itu, laba ekonomi menggabungkan analisis sesuatu yang saat
ini tidak tercermin dalam aset perusahaan. Untuk alasan ini, perusahan mungkin melaporkan laba
akuntansi yang positif, tetapi laba ekonomi adalah negatif.
b) Pengakuan pendapatan
Pengakuan pendapatan merupakan pencatatan jumlah uang secara resmi ke dalam metode
pembukuan sehingga jumlah tersebut terrefleksi dalam statemen keuangan. Pendefinisian pendapatan
wajib dipisahkan dari pengetian pengakuan pendapatan. Pengakuan pendapatan tidak boleh
menyimpang dari landasan konseptual.
Oleh sebab – itu secara konseptual – pendapatan hanya diakui jika memenuhi mutu
keterukuran dan keterandalan. Mutu tersebut harus dioperasionalkan dalam wujud kriteria pengakuan
pendapatan. Prinsip pengakuan pendapatan (revenue recognition principle) memastikan bahwa
pendapatan diakui pada saat Direalisasi atau bisa direalisasi dan dihasilkan.
Pendapatan bisa direalisasi jika barang dan jasa ditukar dengan kas atau klaim atas kas (piutang).
Pendapatan juga bisa direalisasi jika aktiva yang diterima dalam pertukaran langsung bisa dikonversi
menjadi kas atau klaim atas kas dengan jumlah yang bisa dikenal.
Pendapatan dibuat jika entitas yang bersangkutan pada hakikatnya sudah mampu mengatasi
apa yang harusnya mereka kerjakan untuk bisa mendapatkan hak atas manfaat yang dimiliki oleh
pendapatannya, yaitu jika progres pengerjaan laba sudah selesai.
Empat transaksi pendapatan yang sudah diakui dalam prinsip ini adalah :
Pendapatan dari penjualan produk diakui pada tanggal penjualan (tanggal penyerahan terhadap
pelanggan).
Pendapatan dari pemberian jasa diakui saat jasa sudah diberi dan bisa ditagih.
Pendapatan dari membolehkan pihak lain untuk menerapkan aktiva perusahaan, seperti bunga,
sewa dan royalty, diakui layak dengan berlalunya waktu atau saat aktiva itu diterapkan.
Pendapatan dari penjualan aktiva kecuali produk diakui pada tanggal penjualan.
Pada akhirnya, karena hal tersebut, meski dua perusahaan yang dibandingkan masih berada di
industri yang sama, kenyataannya, perbandingan menjadi tidak apple-to-apple karena perbedaan
metode depresiasi yang diterapkan. Kemudian, keterbatasan yang ketiga atau yang terakhir pada tulisan
ini adalah mengenai itikad dan juga kehati-hatian pihak manajemen terkait pencadangan kerugian
ataupun perkiraan umur aset. Misalnya, terkait penentuan umur aset tetap, beberapa perusahaan
dalam menilai umur ekonomisnya, mungkin saja, menetapkannya berdasarkan perhitungan teknis yang
mumpuni, sedangkan, beberapa lainnya menetapkan umur aset berdasarkan kebutuhan untuk
mendongkrang nilai laba saja. Selain itu, terkait nilai pencadangan, seperti beban garansi atau piutang
tak tertagih, beberapa perusahaan, mungkin saja, membuat perkiraan yang optimis sehingga nilai laba-
nya saat ini menjadi lebih tinggi dibanding perusahaan yang membuat perkiraan pesimis atas nilai
pencadangan yang perlu dibentuk.
d) Manajemen laba
Manajemen laba adalah mengelola pendapatan (arus kas masuk) dan pengeluaran (arus kas
keluar) untuk memastikan bahwa bisnis menghasilkan laba operasi bersih. Biasanya, manajemen laba
berurusan dengan laporan laba rugi (biasa disebut laporan P&L). Anda dapat membandingkannya
dengan laporan tentang bagaimana aspek keuangan dari bisnis melakukan atau melakukan. Ini
membantu menentukan seberapa menguntungkan usaha bisnis atau dalam kasus proyeksi P&L (profit
dan loss), seberapa menguntungkan itu.