Anda di halaman 1dari 10

Nama Kelompok:

1. Moch. Saifuddin Hamid (20181220030)


2. Shana Oktaviani Hakim (20181220036)
3. Zahrotin Nisa (20181220139)
4. Cindy Antika Resty (20181220141)

BAB VII
LAPORAN POSISI KEUANGAN DAN ARUS KAS

a. Laporan Posisi Keuangan


Laporan posisi keuangan (neraca) memberikan informasi mengenai sifat dan
jumlah investasi dalam sumber-sumber ekonomi perusahaan, kewajiban
terhadap kreditur, dan hak pemilik terhadap aset bersih perusahaan.
Informasi yang tercantum dalam laporan posisi keuangan menjadi dasar :
a) Penentuan rate of return
b) Pengevaluasian struktur modal perusahaan
c) Penentuan likuiditas dan fleksibilitas keuangan perusahaan.

b. Elemen-Elemen Laporan Posisi Keuangan (Aset, Liabilitas, Ekuitas)


Ada tiga elemen statmen keuangan yang tercantum dalam laporan posisi
keuangan , yaitu :
1. Aset (asset). Aset adalah sumber daya yang dikendalikan oleh suatu
entitas sebagai peristiwa masa lalu dan dari aset tersebut diharapkan ada
manfaat ekonomi masa depan yang mengalir ke dalam entitas.
2. Liabilitas (liabilities). Liabilitas adalah kewajiban kini perusahaan yang
timbul dari peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya mengakibatkan arus
keluar sumber daya suatu entitas pada masa yang akan datang.
3. Ekuitas (equity). Ekuitas adalah kepentingan sisa dalam aset
perusahaan setelah dikurangi semua liabilitas.
Selanjutnya tiap elemen tersebut dibagi lagi menjadi beberapa subklas,
sabagai berikut :
LAPORAN POSISI
KEUANGAN
Aset Liabilitas dan Ekuitas
 • Aset lancar  • Liabilitas lancar
 ♣ Kas dan setara kas (jangka panjang)
 ♣ Piutang dagang  • Liabilitas bukan
 ♣ Sediaan barang lancar
 • Aset bukan lancar  ♣ Utang jangka
 ♣ Investasi jangka panjang
panjang  • Ekuitas
 ♣ Aset tetap  ♣ Modal saham
 ♣ Aset tak berujud  ♣ Agio saham
 ♣ Aset lain-lain  ♣ Saldo laba
 ♣ Laba
komprehensif
akumulasian
 ♣ Kepentingan
nonpengendali

Aset lancar (Current Asset)


Aset lancar adalah kas dan aset lain yang diharapkan dapat dikonversi
menjadi kas, dijual , atau dikonsumsi dalam satu perioda atau satu siklus
operasi, tergantung mana yang lebih lama.
Akun atau unsur diklasifikasikan sebagai aset lancar , jika :
a) Entitas mengharapkan akan merealisasi aset, atau bermaksud untuk
menjual atau menggunakannya dalam siklus operasi normal.
b) Entitas memiliki aset untuk tujuan diperdagangkan
c) Entitas mengharapkan akan merealisasikan aset (secara tunai) dalam
jangka waktu 12 bulan setelah perioda pelaporan, atau
d) Kas atau setara kas (seperti yang dinyatakan dalam PSAK 2 : Laporan
Arus Kas) kecuali aset tersebut dibatasi pertukarannya atau
penggunaannya untuk menyelesaikan liabilitas sekurang-kurangnya
12 bulan setelah perioda pelaporan (PSAK No. 1)

Kas (Cash)
Kas adalah uang tunai dan demand deposits. Ekuivalen kas adalah investasi
jangka pendek yang sangat liquid yang akan jatuh tempo dalam jangka waktu
tiga bulan atau kurang.
Investasi Jangka Pendek (Short- Term Investment)
Sekuritas ekuitas atau utang yang dimiliki untuk diperdagangkan dilaporkan
sebagai aset lancar. Sekuritas ekuitas diperdagangkan dan tidak
diperdagangkan dilaporkan sebesar nilai wajar.

Piutang Dagang (Receivables)


Piutang adalah hak atau tuntutan atas aset pihak lain sebagai akibat
transaksi penjualan barang atau penyerahan jasa yang dilakukan secara
kredit.

Beban Dibayar di Muka (Prepaid Expenses)


Beban dibayar di muka adalah beban yang dibayarkan lebih awal sebelum
manfaatnya diterima. Contohnya adalah pembayaran iuran asuransi,
pembayaran dimuka untuk sewa, iklan, pajak, dan suplies operasi
Sediaan (Inventories)
Sediaan adalah aset yang dimiliki untuk dijual kembali atau dikonsumsi
dalam pabrikasi. Perusahaan mengungkap informasi tentang dasar penilaian
sediaan (nilai terendah antara biaya (kos) dengan NRV) dan asumsi aliran
biaya yang digunakan (FIFO atau biaya rata-rata).

Aset Bukan Lancar (Noncurrent Assets)


Aset bukan lancar adalah aset bukan kas dan bukan juga aset lain yang
diharapkan dapat dikonversi menjadi tunai, dijual, atau dikonsumsi lebih dari
satu tahun atau satu siklus operasi, tergantung yang lebih lama.

Investasi Jangka Panjang (Long Term Investment)


Investasi jangka panjang terdiri atas :
a) Investasi dalam surat berharga, seperti obligasi, saham biasa, wesel
jangka panjang
b) Investasi dalam aset tetap yang tidak digunakan saat ini, seperti tanah
yang dimiliki untuk spekulasi
c) Investasi dalam dana khusus, seperti sinking fund, dana pensiun, dana
untuk perluasan usaha
d) Investasi perusahaan afiliasi atau perusahaan anak tidak dikonsolidasi.
Aset Tetap (Tangible Asset)
Aset tetap merupakan aset yang memiliki bentuk fisik, masa manfaat relatif
permanen, dan digunakan dalam operasi normal perusahaan, misalnya :
tanah, gedung, mesin, perabotan, dan aset sumber alam. Kebanyakan aset
tetap memiliki sifat dapat didepresiasikan dan dikonsumsi. Dasar penilaian
aset tetap adalah kos historik. Kecuali untuk tanah , entitas akan
mendepresiasi aset tetap dan mendeplesi aset sumber alam.

Aset Tidak Berwujud (Intangible Asset)


Aset yang tidak memiliki bentuk fisik, tetapi memberikan hak ekonomi dan
keuntungan kepada perusahaan. Contoh aset tak berwujud adalah
paten, franchise, hak cipta (copyrights), goodwill, merek dagang, nama
dagang dan daftar pelanggan.

Aset Lain-lain (Others Asset)


Aset lain-lain merupakan klasifikasi khusus untuk item-item yang tidak
termasuk dalam klasifikasi aset yang telah diuraikan diatas. Item yang
termasuk dalam kelompok ini adalah beban yang ditangguhkan, uang muka
jangka panjang, piutang jangka panjang, aset tak berwujud, aset dalam dana
tertentu, aset tak lancar untuk dijual dan kas atau sekuritas dengan batasan
penggunaan.
Klasifikasi akun tertentu akan berbeda pemanfaatannya tergantung sifat
operasi bisnisnya. Sebagai contoh :
Tanah bagi perusahaan estat real diklasifikasi sebagai sediaan tanah,
Tanah yang digunakan untuk pabrik dikalsifikasi aset tetap,
Tanah untuk spekulasi diklasifikasi sebagai investasi jangka panjang.

Liabilitas Lancar (Current Liabilities)


Liabilitas lancar adalah kewajiban yang secara beralasan diharapkan dapat
dilunasi melalui penyerahan aset atau penciptaan kewajiban yang baru
dalam satu tahun atau siklus operasi bisnis, tergantung mana yang lebih
lama. Sebagai contoh , kewajiban lancar meliputi :
a) Kewajiban yang dihasilkan dari perolehan barang dagangan atau jasa :
utang dagang, utang upah, utang pajak, dan lain-lain.
b) Pendapat yang dikumpulkan dimuka, yang diperoleh atas pengiriman
barang atau penyerahan jasa : pendapatan diterima dimuka ,
pendapatan pesanan diterima dimuka
c) Kewajiban lain yang pelunasannya dilakukan dalam satu siklus
operasi. Misalnya : kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo
dalam satu perioda, utang jangka pendek dari pembelian aset tetap.
Suatu liabilitas diklasifikasi sebagai kiabilitas jangka pendek (lancar) jika :
a) Entitas mengharapkan akan menyelesaikan liabilitas tersebut dalam
siklus operasi normalnya,
b) Entitas memiliki liabilitas tersebut untuk tujuan diperdagangkan
c) Liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu
12 bulan setelah perioda pelaporan , atau
d) Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian
liabilitas selama skurang-kurangnya 12 bulan setelah perioda pelaporan.

Liabilitas Bukan Lancar (Noncurrent Liabilities)


Kewajiban yang tidak diharapkan dilunasi dalam satu siklus operasi normal
perusahaan, misal utang obligasi, utang wesel, pajak pendapatan
ditangguhkan, kewajiban sewa guna usaha, dan kewajiban pensiun. Utang
jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu siklus operasi normal
perusahaan diklasifikasikan sebagai utang lancar.
Ada beberapa tipe utang jangka panjang, yaitu :
a) Utang yang timbul dari kegiatan pembelanjaan
b) Utang yang timbul dari kegiatan operasi seperti, utang pensiun, dan
pajak laba ditangguhkan
c) Utang yang akan terjadi tergantung pada terjadi tidaknya kajadian
tertentu pada masa yang akan datang, misalnya jaminan atas produk atau
jasa, dan utang kontingensi lainnya.

Ekuitas (Owne’s Equity)


Ekuitas terdiri atas bagian modal dan lain-lain. Bagian modal terdiri atas dua
bagian, yaitu :
a) Modal disetor , berasal dari setoran modal dari pemilik berupa modal
saham dan agio saham (biasa dan preferen),
b) Modal dihasilakan, adalah modal yang berasal dari hasil operasi
perusahaan, seperti saldo laba.
c. Usulan Format Laporan Posisi Keuangan
PSAK tidak mensyaratkan format tertentu untuk menyajikan laporan posisi keuangan.
Ada dua bentuk laporan posisi keuangan yang biasa diikuti oleh entitas, yaitu bentuk
akun ( account form) dan bentuk laporan (report form). Bentuk akun menyajikan secara
berdampingan bagian kiri adalah asset dan bagian kanan adalah liabilitas dan ekuitas.

Laporan Posisi Keuangan


31 Desember 2011

Asset lancar Liabilitas jangka panjang


Asset tidak lancar Liabilitas jangka pendek
Ekuitas

Sementara bentuk laporan, menyajikan secara berurutan kebawah mulai dari asset,
liabilitas dan ekuitas.

Laporan Posisi Keuangan


31 Desember 2011
Asset
Liabilitas
Ekuitas

Sedangkan, format yang diilustrasikan di IFRS berbeda dalam penyampaian sebagai


berikut.

Laporan posisi keuangan


31 Desember 2011

Asset tidak lancarEkuitas


Asset lancarLiabilitas Jangka Pendek

d. Mengevaluasi Posisi Keuangan Perusahaan Pengungkapan Laporan Posisi


Keuangan

Entitas mengungkapkan dalam laporan posisi keuangan atau dalam catatan atas laporan
keuangan, subklasifikasi dari pos – pos yang disajikan. Perincian subklasifikasikan
bergantung pada ketentuan di PSAK, misalnya :
1. Piutang, antara piutang usaha pihak ketiga dan piutang usaha dengan pihak
berelasi
2. Persediaan, disubklasifikasi antara persediaan bahan baku, barang dalam
proses dan barang jadi
3. Asset tetap, subklasifikasi terpisah menurut kelompok asset tetap, misalnya
tanah, bangunan dan peralatan .
Pengungkapan juga dapat disajikan pada laporan posisi keuangan misalnya informasi
jenis saham, yaitu jumlah saham modal dasar dan jumlah saham yang diterbitkan dan
disetor penuh dan nilai nominal saham.

e. Laporan Arus Kas

Kas terdiri atas saldo kas (cash on hand) dan rekening giro (demand deposits).
Setara kas ( cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid,
berjangka pendek, dan segera dapat dijadikan kas dalam jumlah yang dapat
yang dapat ditentukan dan memiliki resiko perubahan nilai yang tidak signifikan.
Item setara kas umumnya berjangka waktu tiga bulan tau kurang.
Tujuan penyusunan laporan arus kas adalah memberikan informasi yang
relevan tentang penerimaan dan pembayaran kas yang dilakukan perusahaan
selama periode tertentu. Untuk mencapai tujuan tersebut laporan arus kas
melaporkan:
1. Informasi tentang jumlah kas yang diperoleh dari kegiatan operasi suatu
entitas;
2. Informasi tentang jumlah kas yang diperoleh dari kegiatan investasi:
3. Informasi tentang jumlah kas yang diperoleh dari kegiatan pendanaan dan
kenaikan atau penurunan bersih kas selama periode waktu tertentu.
Laporan arus kas adalah laporan untuk :
a) Mengevaluasi perubahan dalam asset bersih entitas, struktur keuangan dan
kemampuan mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka
penyesuaian terhadap keadaan dan peluang yang berubah.
b) Menilai kemampuan suatu entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas
dan memungkinkan para pengguna mengembangkan model untuk menilai dan
membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan dari berbagai
entitas.
c) Meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai entitas.
d) Indikator dari jumlah,waktu , dan kepastian arus kas masa depan .
e) Meneliti kecermatan dari taksiran arus kas masa depan yang telah dibuat
sebelumnya dan dalam menentukan hubungan antara profitabilitas dan arus
kas bersih serta dampak perubahan harga (PSAK No.2,2009).
f. Usulan Format Laporan Arus Kas

Ada tiga sumber informasi untuk menyusun laporan arus kas,yaitu:

1. Neraca komparatif;
2. Laporan laba-rugi periode kini;
3. Data transaksi terseleksi.
Ada tiga tahapan penyusunan laporan arus kas,yaitu:
1. Penentuan perubahan dalam kas menggunakan neraca komparatif;
2. Penentuan arus kas bersih dari kegiatan operasi;
3. Penentuan arus kas bersih dari kegiatan investasi dan pendanaan.

format aliran kas masuk dan keluar


Aliran Kas Masuk
( Cash Inflow)
Kegiatan Operasi Kegiatan Investasi Kegiatan Pendanaan
 ¬ Penerimaan kas  ¬ Penerimaan kas  ¬ Penerimaan kas dari
dari penjualan barang dari penjualan emisisaham atau instrument
dan pemberian jasa. tanah,bangunan,peralat modal lainnya.
 ¬ Penerimaan kas an, asset tdk berwujud,  ¬ Penerimaan kas dari
dari royalty,fees,komis, dan asset jangka emisi
dan pendapatan lain. panjang lainnya. obligasi,pinjaman,wesel,hipo
 ¬ Penerimaan kas  ¬ Kas yang diterima tek dan pinjaman jangka
oleh entitas asuransi dari penjualan pendek dan jangka panjang
sehubungan dengan instrument utangdan lainnya.
premi,klaim,anuitas, dan instrument ekuitas
manfaat polis lainnya. entitas lain dan
 ¬ Penerimaan kas kepemilikan ventura
dari kontrak yang dimiliki bersama.
untuk tujuan  ¬ Penerimaan kas
diperdagangkan atau dari pelunasan uang
diperjanjikan (dealing). muka dan pinjaman
 ¬ Penerimaan yang diberikan pada
kembali (restitusi) pajak pihak lain.
penghasilan kecuali jika  ¬ Penerimaan kas
dapat didentifikasikan dari futures
secara khusus sebagai contracts,forward
bagian dari kegiatan contacts,option contract,
pendanaan dan dan swap contracts
investasi. keculi apa bila kontrak
tersebut dimiliki untuk
tujuan diperdagangkan
atau diperjanjikan, atau
apabila pembayaran
tersebut diklasifikasi
sebagai kegiatan
pendanaan.

Aliran Kas Keluar(Cash


outflow)
Kegiatan operasi Kegiatan Kegiatan
Investasi Pendanaan
 ϖ Membeli  ϖ Membeli
sediaan secara tunai. asset tetap
 ϖ Membayar gaji. secara tunai.
 ϖ Membayar  ϖ Membeli
pajak. surat-surat
 ϖ Membayar berharga secara
bunga. tunai.
 ϖ Membayar  ϖ
biaya lainnya. Meminjamkan
 ϖ Membayar PP. dana pada
 ϖ Membayar tunai entitas lain
barang dan jasa kepada  ϖ
pemasok. Meminjamkan
 ϖ Membayar tunai dana pada
kepada dan untuk entitas lain.
kepentingan keryawan.  ϖ Membayar
 ϖ Menerima kas tunai pembelian
dari entitas asuransi asset tetap,aset
sehubungan dengan tidak berwujud
premi,klaim,anuitas, dan dan aset jangka
manfaat polis lainnya. pangjang.
 ϖ Uang muka
dan pinjaman
yang diberikan
kep
g. Analisis Keuangan Dari Informasi Akuntansi

Menurut PSAK 2 (revisi 2009) Laporan Arus Kas bahwa transaksi investasi dan
pendanaan yang tidak memerlukan penggunaan kas dan setara kas, tidak termasuk
dalam laporan arus kas. Transaksi tersbut contohnya adalah perolehan aset secara
kredit atau melalui sewa pembiayaan, akuisisi suatu entitas melalui penerbitan saham
dan konveksi utang menjadi modal. Transaksi semacam itu meskipun memengaruhi
struktur aset serta modal entitas, tapi tidak memengaruhi arus kas periode berjalan,
sehingga tidak memasukkan ke dalam laporan arus kas. Hal ini konsisten dengan
tujuan laporan arus kas, yaitu melaporkan transaksi yang berpengaruhi terhadap arus
kas periode berjalan. Transaksi tersebut diungkapkan pada bagian lain dalam laporan
keuangan sedemikian rupa sehingga dapat memberikan semua informasi yang relevan
mengenai aktivitas dan pendanaan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai