Anda di halaman 1dari 4

Pengukuran arus kas alternatif

Laba bersih+amortisasi+depresiasi
Masalah :
1.

Penambahan kembali penyusutan terkadang diartikan beban tersebut


bukanlah beban yang sah

2.

Penambahan kembali penyusutan menunjukan bahwa ada kas yang


dikeluarkan untuk mengganti asset jangka panjang

3.

Laba bersih + penyusutan mengabaikan perubahan akun-akun modal


kerja yang merupakan arus kas bersih dari aktivitas operasi

Laba bersih + depresiasi +


amortisasi

Laba Bersih sebesar 247.112

pada 31 desember 2015,

akumulasi penyusutan sebesar Rp526.413 pada 31 Desember 2015,

akumulasi amortisasi sebesar Rp302.306 pada 31 Desember 2015,

arus kas alternatif Rp247.112 + Rp526.413 + Rp302.306 = Rp


1.075.831

Terdapat Rp 1.075.831 arus kas bersih selama tahun 2015. berarti


arus kas selama 2015 cukup besar sehingga kegiatan operasi dapat
berjalan dengan baik.

Arus kas bebas / Free cash flow

FCF = Pengeluaran modal bersih untuk mempertahankan kapasitas


produksi + dividen saham preferen dan saham biasa

FCF = NOPAT PERUBAHAN NOA

NOPAT sebesar 247.112

FCF = 247.112-456.327 = -209.215

terdapat arus kas bebas di tahun 2015 yaitu sebesar -209.215


berarti arus kas yang ada banyak digunakan untuk pembiayan untuk
pembelian asset untuk keperluan jangka panjang

NOA -456,327

ARUS KAS SEBAGAI VALIDASI

Untuk memprediksi hasil operasi berdasarkan kapasitas produksi yang dimiliki dan direncanakan.

Untuk menilai kapasitas ekspansi perusahaan di masa depan, kebutuhan modal, dan sumber arus
kas masuknya.

Selain itu arus kas memberikan petunjuk penting tentang :


1.

Kelayakan pendanaan pengeluaran modal

2.

Sumber kas dalam pendanaan ekspansi

3.

Ketergantungan pada pendanaan eksternal

4.

Kebijakan dividen masa depan

5.

Kemampuan memenuhi persyaratan utang

6.

Fleksibilitas untuk mengahadapi kebutuhan

7.

Praktik keuangan manajemen

8.

Kualitas laba rugi

Anda mungkin juga menyukai