Statoil
KELOMPOK 5
HUSNUL FITRIANI 1711031014
ELYZA MUSTIKA DEWI 1711031034
DESVITA ADARIA 1711031022
DHIAH SEPTIANA 1711031054
INDAH LARASSATI 1711031058
SITI ISTIKOMAH 1711031064
SERLI ANGGRAINI 1711031080
1. Gambaran umum
Statoil, merupakan perusahaan yang bergerak dibidang energi. Statoil
terkenal sebagai perusahaan energi multinasional terbesar di Norwegia
yang bermarkas di Stavanger, Norwegia. Statoil menggunakan
manajemen kinereja inovatif yang disebut ambition to action untuk
menerjemahkan strategi keseluruhan perusahaan dalam tujuan yang
strategis, indikator kinereja yang penting, tindakan-tindakan yang
diperlukan dan tujuan individual. Statoil juga mengkombinasikan dua
konsep manajemen balance scorecard dan beyond budgetting.
2. Latar belakang perusahaan
Statoil merupakan perusahaan energi multinasional yang besar
dan berpusat di Norwegia, berdiri pada 14 juni 1972 oleh
pemerintah Norwegia dan sepenuhnya dimiliki oleh negara hingga
tahun 2001. Saat merger dengan pesaing di Norwegia, divisi
minyak dan hydro pada 2007, statoil menjadi produsen energi
lepas pantai terbesar, penjual minyak mentah terbesar ketiga
didunia. Orientasi awalnya adalah eksplorasi, produksi dan
pengembangan minyak dan gas pada bagian kontinental Norwegia
dengan kompetensi khas pengeboran minyak di lepas pantai laut
dalam di lingkungan gundul dan berbukit.
Strategi statoil adalah menumbuhkan produksi minyak dan
gas dalam jangka panjang dengan mendapatkan keuntungan
sekaligus secara bertahap membangun posisi dalam produksi
energi terbarukan. Struktur organisasi statoil terdiri atas enam
unit bisnis utama :
1. Ekspolarsi dan produksi--Norwegia.
2. Eksplorasi dan produksi--Internasional.
3. Gas alam.
4. Produksi dan pemasaran.
5. Proyek dan pengadaan.
6. Teknologi dan energi baru.
3. Ambition to action
Ambition to action, proses yang dirancang untuk memberi integrasi dari
strategi organisasi terhadap tindakan karyawan, selain memberikan
kebebasan dan fleksibilitas yang cukup. Hal ini dirancang dalam lima
prinsip :
2. Melakukan hal yang benar dalam situasi nyata dengan pandual satoil
book, Ambition to action, kriteria keputusan dan otoritas, serta
penilaian perusahaan yang baik.
3. Dalam kerangka kerja ini, sumberdaya yang ada
dialokasikan ke kasus.
Statoli ingin para manajer menetapkan KPI secara relatif dan bukan
secara mutlak .
KPI yang relatif menghubungkan input dan output (misal biaya per barel)
dan ketika memungkinkan, mereka membandingkan kinerja organisasi
dengan suatu patokan atau kinerja relatif entitas lainnya.
Para manajer Statoli berfikir bahwa target KPIrelatif akan lebih tepat dan
“tahan lama”, artinya target KPI tidak perlu terlalu sering diperbarui.
(lanjutan)
■ Tindakan