Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

( Pt. Pertamina International Shipping )

Dosen Pengampu :
Benarda S.P.,MM

Disusun Oleh :
Nur Gusti Setya W (201011200204)

S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Surya Kencana No. 1 Pamulang Telp (021)7412566, Fax.
(021)7412566
Tangerang, Banten
2022
ABSTRAK

PT Pertamina International Shipping (PIS), sebagai Subholding


Integrated Marine Logistics yang diresmikan pada tahun 2021, awalnya
dibentuk melalui spin-off usaha charter out dengan tujuan untuk
mendapatkan pendapatan riil, yang nantinya secara konsolidasi akan
memberikan keuntungan kepada PT Pertamina (Persero) secara
profesional, sesuai dengan praktik pelayaran yang berlaku. Sebagai
perusahaan pelayaran nasional bertaraf internasional, PIS menangkap
peluang dengan memberikan keuntungan berupa pengelolaan bisnis
pelayaran secara profesional, sesuai praktik pelayaran Indonesia dan
memberikan keuntungan finansial dengan adanya insentif pajak, sehingga
PIS akan mampu memberikan harga yang lebih kompetitif, tentunya
dengan komitmen pelayanan yang baik.

Dengan posisi Indonesia sebagai negara kepulauan, keberadaan


PIS sangat penting dalam memasok kebutuhan energi ke berbagai tempat
di tanah air. Terutama dengan adanya Tol Laut sebagai program
Pemerintah Indonesia, kelancaran distribusi barang hingga ke pelosok
Indonesia juga turut menjadi kontribusi PIS, di mana tentunya dapat
berdampak positif pada pemerataan harga logistik setiap barang di
seluruh wilayah Indonesia.

Sejak didirikan tahun 2016, ekspansi bisnis PIS terus dilakukan,


antara lain dengan membangun anak perusahaan Pertamina International
Shipping Pte Ltd di Singapura, serta cucu perusahaan, yaitu PIS Polaris
Pte Ltd dan PIS Paragon Pte Ltd, yang juga berkedudukan di Singapura.
Ke depannya, dengan strategi bisnis yang semakin matang, PIS akan
terus berupaya mengembangkan lini bisnis lainnya yang mendukung
bisnis inti pelayaran untuk menjadi Integrated Marine Logistics Company
terkemuka di Asia. Sebagai perusahaan subholding Pertamina, PIS terus
berkomitmen menjadi perusahaan yang kompetitif untuk berkompetisi di
kancah nasional dan internasional.
DAFTAR ISI

Abstrak...............................................................................................II

Daftar Isi.............................................................................................IiI

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang..............................................................................

1.2 Identifikasi Masalah.......................................................................

1.3 Batasan Masalah .........................................................................

1.4 Tujuan Penelitian .........................................................................

Bab II Landasan Teori

2.1 Pengertian Pengendalian Manajemen .........................................

2.2 Sistem Pengendalian Manajemen................................................

2.3 Lingkup Pengendalian Manajemen...............................................

2.4 Konsep Pokok Pengendalian Manajemen ...................................


BAB III Hasil Penelitian dan Pembahasan

3.1 Gambaran Umum Perusahaan ............................................................

3.2 Visi, Misi Pt. Pertamina Shipping .........................................................

3.3 Penerapan Sistem Pengendalian Manajemen Pt. Pertamina Shipping.

BAB IV Kesimpulan dan Saran

4.1 Kesimpulan....................................................................................

4.2 Saran ............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu bentuk tanggung jawab Perusahaan kepada Pemangku


Kepentingan khususnya Pemegang Saham adalah dengan menjaga kepercayaan
melalui praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau GCG (Good Corporate
Governance). Perseroan berkomitmen dalam setiap keputusan yang diambil harus
berlandaskan pada asas-asas dan prinsip-prinsip GCG.

Perseroan juga yakin bahwa penerapan GCG yang komprehensif dan


menyeluruh, dapat membawa Perseroan menjadi Perusahaan yang memberikan
nilai bagi Pemegang Saham, serta menjaga kesinambungan operasi Perusahaan
pada masa yang akan datang.

Sebagai perusahaan nasional dengan jangkauan internasional, sekaligus


sebagai entitas dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sepenuhnya dimiliki
oleh pemerintah, PT Pertamina International Shipping (PIS) sebagai Subholding
Integrated Marine Logistics berkomitmen penuh menerapkan tata kelola
perusahaan (Good Corporate Governance atau GCG) dengan sebaik-baiknya,
sebagai salah satu semangat utama dalam rangka mencapai tujuan perusahaan
yang berkelanjutan.

Penerapan Praktik GCG berdasarkan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik


Negara Nomor Per-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang
Baik (Good Corporate Governance) pada BUMN diartikan sebagai prinsip-prinsip
yang mendasari suatu proses, dan mekanisme pengelolaan perusahaan
berlandaskan peraturan perundang-undangan dan etika berusaha. Komitmen GCG
atau GCG Code dalam Perusahaan merupakan kristalisasi dari kaidah-kaidah GCG,
peraturan perundang-undangan yang berlaku, nilai-nilai budaya yang dianut, visi
dan misi serta praktek-praktek terbaik (best practices) GCG.

Pedoman GCG yang telah disusun menjadi acuan bagi Pemegang Saham,
Dewan Komisaris, Direksi, Karyawan serta menjadi acuan bagi Stakeholder lainnya
dalam berhubungan dengan Perusahaan. Sekaligus menjadi payung dalam
penyusunan Pedoman Perusahaan serta peraturan teknis lainnya sesuai kebutuhan
dalam mendorong tata kelola perusahaan yang efektif
1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis


mengidentifikasikan permasalahan-permasalahan yang akan di bahas dalam
penelitian ini. Identifikasi masalah yang akan di bahas adalah :

1. Bagaimana penerapan sistem pengendalian manajemen di PT


Pertamina International Shipping?

2. Bagaimana pengendalian GCG di Pertamina International


Shipping ?

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah diperlukan dalam suatu penelitian agar tujuan penelitian


tidak menyimpang dari sasaran. Oleh karena itu, penulis dalam penelitian hanya
dibatasi mengenai peranan sistem pengendalian manajemen di PT Pertamina
International Shipping.

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian yang baik adalah penelitian yang memiliki tujuan yang jelas.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui penerapan sistem pengendalian manajemen di PT


Pertamina International Shipping.

2. Untuk mengetahui pengendalian GCG di PT. Pertamina International.


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen


Sistem pengendalian manajemen adalah sistem yang berisikan berbagai
tuntutan bagaimana menjalankan serta mengendalikan sebuah perusahaan maupun
organisasi yang baik berdasarkan berbagai asumsi yang ada.
2.2 Sistem Pengendalian Anggaran
Sistem pengendalian anggaran adalah sistem pengendalian perusahaan
dengan menggunakan anggaran sebagai alatnya. Pengendalian adalah upaya untuk
menjamin agar sasaran perusahaan tercapai dan anggaran dipakai sebagai patokan
untuk menentukan arah. Jadi, dalam pengendalian anggaran, yang dikendalikan
bukan anggarannya, melainkan perusahaan. Pengendalian anggaran yang ketat
cenderung meningkatkan prilaku disfungsional dalam hal terciptanya senjangan dan
orientasi jangka pendek manajerial.
Terdapat empat aspek dalam sistem pengendalian anggaran, yaitu:

 Organisasi penganggaran
 Prosedur penyusunan anggaran
 Jangka waktu anggaran
 Macam-macam anggaran.
Pengendalian anggaran merupakan metode manajemen yang penting untuk
mengendalikan biaya dan memaksimalkan keuntungan. Ini dapat dipahami sebagai
salah satu contoh rasionalitas manajerial tertinggi. Ini adalah alat manajemen yang
berguna yang dapat membandingkan kinerja saat ini dengan kinerja yang
direncanakan sebelumnya untuk mencapai keseimbangan antara tujuan dan sarana,
keluaran dan usaha. Ini mengoreksi penyimpangan dari jalur yang direncanakan
sebelumnya melalui pengamatan, penyelidikan, perencanaan, pengendalian, dan
pengambilan keputusan, sehingga membantu untuk melaksanakan kegiatan masa
depan secara teratur. Ini mengungkapkan operasi yang boros, kelemahan dalam
struktur organisasi, dan meminimalkan pengeluaran yang boros.
Pengendalian anggaran mencakup hal-hal berikut:
1. Penyusunan anggaran.
2. Untuk mencapai perbandingan angka anggaran yang berkelanjutan.
3. Anggaran direvisi untuk memperhitungkan keadaan yang berubah.

2.3 Lingkup Pengendalian Manajemen

Terdapat beberapa perbedaan pendapat antar penulis sistem pengendalian


manajemen mengenai lingkup sistem pengendalian manajemen. Dalam bukunya Sistem
Pengendalian Manajemen Supriyono (2000:14) berpendapat paling tidak tiga pandangan
yang berbeda mengenai lingkup sistem pengendalian manajemen, yaitu:

A. Pengendalian manajemen merupakan bagian dari proses perencanaan


dan pengendalian,
B. Pengendalian manajemen merupakan salah satu fungsi manajemen,
dan
C. Pengendalian manajemen mencakup pengendalian strategi dan
pengendalian operasional.

Penjelasan dari tiga pandangan yang berbeda mengenai lingkup sistem pengendalian
manajemen tersebut akan dijelaskan dibawah ini:

A. Pengendalian manajemen merupakan bagian dari proses perencanaan dan


pengendalian. Pandangan ini diberikan oleh Anthony, Dearden dan
Govindarajan. Mereka mengemukakan bahwa perumusan strategi pengendalian
manajemen, dan pengendalian tugas merupakan tiga elemen terpisah proses
perencanaan dan pengendalian, namun masing-masing saling berhubungan
erat. Menurut mereka, pengendalian manajemen adalah proses yang digunakan
oleh para manajemen untuk mempengaruhi para anggota organisasinya agar
mengimplemntasikan strategi-strategi organisasi. Dalam pandangannya, bidang
yang tepat untuk sistem pengendalian manajemen adalah keberhasilan
implementasi strategi.

B. Pengendalian manajemen merupakan salah satu fungsi manajemen.


Pandangan ini diberikan oleh William Newman. Newman berpendapat bahwa
sistem pengendalian menjadi salah satu fungsi manajemen. Pengendalian
adalah salah satu tahap pokok pengelolaan, bersama-sama dengan
perencanaan, pengorganisasian, dan pengarahan. Pengendalian dipandang
sebagai bagian penting proses manajemen dan salah satu bagian dari seluruh
usaha-usaha manajerial suatu organisasi.

C. Pengendalian manajemen mencakup pengendalian strategi dan


pengendalian operasional. Definisi pengendalian manajemen Maciariello dan
Kirby, mencakup: pengendalian strategi dan pengendalian operasi.
Pengendalian manajemen berhubungan dengan desain manajemen yang
digunakan untuk mengarahkan organisasi mencapai tujuannya, maka
pengendalian manajemen mencakup pula aspek-aspek perencanaan,
pengorganisasian, dan pengarahan fungsi-fungsi manajemen.

2.4 Konsep Pokok Pengendalian Manajemen

Bedasarkan pada istilah yang digunakannya, Supriyono (2000:16) mengungkapkan


sistem pengendalian manajemen mempunyai tiga konsep pokok, yaitu: “(a). Sistem, (b).
Pengendalian, dan (c). Manajemen”. Dibawah ini akan di bahas ketiga konsep pokok
tersebut:

A. Sistem

Kata sistem mempunyai banyak arti. Salah satu definisi sistem berhubungan
dengan sistem kehidupan. Sistem kehidupan disusun dalam suatu hierarki: sel-sel,
organ-organ, orang-orang individual, keluargakeluarga, organisasi-organisasi,
bangsa-bangsa, dan organisasi-organisasi supranasional. Dengan demikian, sistem
pengendalian manajemen merupakan bagian dari sistem kehidupan. Suatu sistem
mempunyai dua aspek, yaitu: Lingkungan sistem dan aliran sistem.

Lingkungan sistem adalah sifat elemen-elemennya dan kekuatan-kekuatan


yang mempengaruhinya pada satu momen waktu tertentu. Lingkungan sistem
meliputi lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan internal sistem
meliputi elemen-elemen lingkungan beroperasinya sistem. Dalam suatu organisasi,
lingkungan internal meliputi, misalnya: manusia dalam organisai, aturan-aturan,
kebiasaan-kebiasaan yang mempengaruhi perilaku manusia dan fasilitas-fasilitas
fisik. Lingkungan eksternal sistem, meliputi kekuatan-kekuatan luar yang
mempengaruhi organisasi. Aliran sistem adalah interaksi-interaksi sepanjang waktu di
antara elemenelemen dan diantara sistem dan lingkungannya. Perilaku sistem
ditentukan oleh dua aspek tersebut secara bersama-sama. Aliran sistem dapat
digolongkan menjadi dua tipe, yaitu: Aliran-aliran fisik dan aliran informasi. Aliran fisik
pada dasarnya, meliputi: aliran barang-barang dan energi melalui sistem tersebut.
Apa yang sesungguhnya terjadi dalam suatu sistem merupakan aliran energi. Aliran
informasi menjelaskan apa yang terjadi di masa lalu atau apa yang mungkin terjadi di
masa depan.

Jika tidak dibedakan dengan jelas kedua tipe aliran sistem tersebut di atas
maka dapat timbul kebingungan. Istilah sistem yang banyak digunakan dalam praktik
oleh para perancang sistem biasanya adalah aliran sistem, bukan aliran energi.
Sistem akuntansi atau sistem pengendalian produksi biasanya dihubungkan dengan
aliran informasi, bukan aliran sumbersumber fisik, meskipun untuk memahami sistem
harus memahami aliran sumber-sumber fisik. Orang biasanya menggunakan istilah
sistem untuk menjelaskan aliran informasi.

Perlu diperhatikan, orang cenderung menggunakan istilah “sistem” dalam


pengertian “sistematik” yaitu aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan berdasarkan urutan
prosedur-prosedur atau prosedur selangkah demi selangkah. Pengertian ini sangat
sempit dibandingkan dengan pengertian sistem tersebut di atas, namun pengertian ini
berguna untuk membedakan aktivitas-aktivitas yang terstruktur dan tidak terstruktur.

Atas dasar pandangan sempit, sistem adalah penentuan cara melaksanakan


aktivitas atau seperangkat aktivitas yang biasanya berulang-ulang. Biasanya sistem
disifati oleh ritmik, berulang-ulang koordinasi. Serangkaian langkah-langkah yang
dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu.

Sebagian tindakan manajemen adalah tidak sistematis. Tindakan yang tidak


sistemaris biasanya tidak diatur oleh sistem dan para manajer harus menggunakan
judgment untuk melaksanakan tindakan tersebut. Banyak interaksi di antara para
manajer atau antara seseorang manajer dan bawahannya bersifat tidak sistematis.
Interaksi ini biasanya tidak diatur oleh sistem sehingga keberhasilannya ditentukan
oleh keahlian manajer dalam menghadapi manusia. Jika semua tindakan diatur
melalui sistem, hal ini tidak mungkin dan tidak praktis, berarti tidak diperlukan peran
para manjer.

Sistem formal untuk proses pengendalian manajemen melibatkan, antara


lainnya: Sistem pengendalian finansial secara formal, sistem pengendalian
nonfinansial secara formal, proses informal, serta dipengaruhi oleh struktur
organisasi, dan kemampuan manusia.

B. Pengendalian
Dalam arti luas, pengendalian adalah proses untuk mengarahkan
seperangkat variabel kearah tercapainya sasaran atau tujuan. Dalam organisasi,
pengendalian adalah proses mengarahkan kegiatan yang menggunakan berbagai
sumber ekonomis agar sesuai dengan rencana sehingga tujuan organisasi dapat
dicapai. Dalam pengendalian organisasi, manusia merupakan variabel penting yang
harus diberi pedoman, diarahkan, dan dimotivasi untuk mencapai tujuan. Dalam
mengendalikan suatu organisasi digunakan sistem pengendalian. Sistem
pengendalian adalah sistem yang bertujuan untuk mempertahankan atau
memelihara kondisi yang bertujuan untuk mempertahankan atau memelihara kondisi
yang diinginan atau mencapai tujuan yang diinginan. Sistem pengendalian tidak
hanya digunakan dalam organisasi, namun juga digunakan untuk pengendalian
bukan organisasi. Komponen sistem pengendalian sebagai berikut:

1. Detektor atau sensor atau observator adalah alat pengukur yang


mendeteksi mengenai apa yang sesungguhnya terjadi pada parameter yang
dikendalikan.
2. Selektor atau evaluator atau assessor adalah alat untuk menilai apa
yang sesungguhnya terjadi dan membandingkannya dengan standar atau
apa yang diharapkan atau yang seharusnya terjadi.
3. Efektor atau director atau modifier adalah alat untuk mengubah
perilaku jika diperlukan agar pelaksanaan atau proses sesuai dengan yang
diharapkan.
4. Jaringan komunikasi (communication network) adalah alat untuk
menyebarluaskan informasi dari satu alat ke alat yang lainnya.
Penyampaian informasi dari detector ke alat kendali dinamakan umpan
balik.

Komponen sistem pengendalian menggunakan mekanisme umpan-balik


(feedback). Umpan balik (feedback) adalah penyebarluasan informasi dari detector,
melalui selector, ke efektor. Jika keempat komponen tersebut di atas digabungkan,
maka secara bersama-sama membentuk suatu sistem pengendalian. Sebagai suatu
sistem, masing-masing komponen pengendalian tersebut saling berkaitan
mempengaruhi, dan dipengaruhi satu sama lain.

C. Manajemen

Kata ketiga dalam sistem pengendalian manajemen adalah manajemen.


Organisasi berisi sekelompok manusia yang bekerja bersama-sama untuk mencapai
tujuan tertentu. Organisasi mempunyai arah (goal). Goal organisasi adalah
keinginan para partisipan untuk mencapai hasil tertentu. Dalam organisai bisnis,
salah satu arah organisasi adalah untuk mencapai laba yang memuaskan. Untuk
mencapai arah tersebut suatu organisasi mempunyai satu atau beberapa pemimpin
yang disebut manajer atau secara kolektif mereka disebut manajemen. Manajer
adalah pemimpin suatu unit organisasi. Manajemen adalah para manajer sebagai
suatu kesatuan dalam suatu unit organisasi.
BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Gambaran Umum Perusahaan

PT Pertamina International Shipping (PIS), sebagai Subholding Integrated Marine


Logistics yang diresmikan pada tahun 2021, awalnya dibentuk melalui spin-
off usaha charter out dengan tujuan untuk mendapatkan pendapatan riil, yang nantinya
secara konsolidasi akan memberikan keuntungan kepada PT Pertamina (Persero) secara
profesional, sesuai dengan praktik pelayaran yang berlaku. Sebagai perusahaan pelayaran
nasional bertaraf internasional, PIS menangkap peluang dengan memberikan keuntungan
berupa pengelolaan bisnis pelayaran secara profesional, sesuai praktik pelayaran Indonesia
dan memberikan keuntungan finansial dengan adanya insentif pajak, sehingga PIS akan
mampu memberikan harga yang lebih kompetitif, tentunya dengan komitmen pelayanan
yang baik.

Dengan posisi Indonesia sebagai negara kepulauan, keberadaan PIS sangat penting
dalam memasok kebutuhan energi ke berbagai tempat di tanah air. Terutama dengan
adanya Tol Laut sebagai program Pemerintah Indonesia, kelancaran distribusi barang
hingga ke pelosok Indonesia juga turut menjadi kontribusi PIS, di mana tentunya dapat
berdampak positif pada pemerataan harga logistik setiap barang di seluruh wilayah
Indonesia.

Sejak didirikan tahun 2016, ekspansi bisnis PIS terus dilakukan, antara lain dengan
membangun anak perusahaan Pertamina International Shipping Pte Ltd di Singapura, serta
cucu perusahaan, yaitu PIS Polaris Pte Ltd dan PIS Paragon Pte Ltd, yang juga
berkedudukan di Singapura.

Ke depannya, dengan strategi bisnis yang semakin matang, PIS akan terus
berupaya mengembangkan lini bisnis lainnya yang mendukung bisnis inti pelayaran untuk
menjadi Integrated Marine Logistics Company terkemuka di Asia. Sebagai
perusahaan subholding Pertamina, PIS terus berkomitmen menjadi perusahaan yang
kompetitif untuk berkompetisi di kancah nasional dan internasional.

3.2 Visi Misi Perusahaan


Budaya Perusahaan dibangun melalui Tata Nilai 6C yang merupakan nilai-nilai
penting yang harus dimiliki Insan Perusahaan. Pemahaman dan pelaksanaan Tata Nilai 6C
ini akan membentuk budaya yang meniadi ciri khas Perusahaan di antara Nilai perusahaan-
perusahaan lain. Insan Perusahaan yang bertindak mewakili PERUSAHAAN Perusahaan
harus memastikan dirinya berperilaku sesuai dengan Tata Nilai 6C Perusahaan.Tata Nilai
6C Perusahaan sebagaimana dimaksud adalah sebagai berikut:
CLEAN (BERSIH)
Dikelola secara professional, menghindari benturan kepentingan, tidak
menoleransi suap, meniuniung tinggi kepercayaan dan integritas.
Berpedoman pada asas-asas tata kelola korporasi yang baik.

COMPETITIVE (KOMPETITIF)
Mampu berkompetisi dalam skala, baik regional maupun internasional,
mendorong pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya sadar biaya,
dan menghargai kineria.

CONFIDENT (PERCAYA DIRI)


Berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, meniadi
pelopor dalam reformasi BUMN, dan membangun kebanggaan
bangsa.
COSTUMER FOCUSED (FOKUS PADA PELANGGAN)
Berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, meniadi
pelopor dalam reformasi BUMN, dan membangun
kebanggaan bangsa.

COMMERCIAL (KOMERSIAL)
Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial
dan mengambil keputusan berdasarkan prinsip-prinsip
bisnis yang sehat.

CAPABLE (BERKEMAMPUAN)
Dikelola oleh pemimpin dan pekeria profesional yang
memiliki talenta dan penguasaan teknis tinggi, serta
berkomiten dalam membangun kemampuan riset dan
pengembangan.

STRONG HSSE CULTURE (BUDAYA HSSE YANG KUAT)


Mengedepankan kineria HSSE sebagai indikator Good
Business Performance, menerapkan standar yang sangat
tinggi lebih dari sekedar memenuhi standar minimum dan
memandang kegagalan sebagai sesuatu yang harus
diperbaiki.

3.3 Penerapan Sistem Pengendalian Manajemen Pt. Pertamina International


Shipping

PIS juga mengadopsi sistem pemantauan risiko, manajemen risiko, dan


sistem pengendalian internal PT Pertamina (Persero), serta menerapkannya
dalam setiap aspek pengelolaan usaha. Hal ini merupakan bagian dari integrasi
tata kelola, operasi, dan sinergi bersama dengan PTK, PKT, dan PIS PL dalam
fungsi Sub Holding Integrated Marine and Logistics (SH IML) termasuk dalam
rangka meningkatkan sinergi antar Subholding  PT Pertamina (Persero).

“Kami menyadari pentingnya penerapan GCG sebagai syarat kunci dalam


mencapai kinerja PIS yang berkelanjutan,” ujar Pjs Corporate Secretary PIS
Roberth MV Dumatubun dalam keterangan resmi yang dikutip Jumat (13/5). 
Assesment implementasi GCG perusahaan yang dilakukan oleh PIS
sesuai dan berdasarkan standar alat uji Keputusan Sekretaris Menteri BUMN
Nomor : SK-16/S.MBU/2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) Pada BUMN, yang
mencakup enam aspek pokok pengukuran meliputi komitmen terhadap
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara Berkelanjutan, Pemegang
Saham dan RUPS, Dewan Komisaris, Direksi, Pengungkapan Informasi dan
Transparansi serta aspek lainnya

Tujuan penerapan gcg :

Penerapan prinsip-prinsip GCG akan meningkatkan citra dan kinerÏa


Perusahaan serta meningkatkan nilai Perusahaan bagi pemegang saham.
Tuiuan penerapan GCG adalah:

1 memaksimalkan nilai Perusahaan dengan cara


meningkatkan penerapan prinsip prinsip transparansi,
akuntabilitas, pertanggungiawaban, kemandirian, dan
kewaiaran dalam pelaksanaan kegiatan Perusahaan

2 terlaksananya pengelolaan Perusahaan secara profesional


dan mandiri

3 terciptanya pengambilan keputusan oleh seluruh Organ


Perusahaan yang didasarkan pada nilai moral yang tinggi dan
kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku
4 terlaksananya tanggung iawab sosial Perusahaan
terhadap Stakeholders; dan
5 meningkatkan iklim investasi nasional yang kondusif,
khususnya di bidang energi dan petrokimia.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan Dan Saran

Dari materi di atas maka dapat disimpulkan pertamina merupakan salah


satu perusahaan BUMN yang mana perusahaan ini dinaungi oleh Negara.
Sistem Pengendalian Manajemen Pertamina dalam menyelenggarakan usaha di
bidang energi dan petrokimia, terbagi ke dalam sektor Hulu dan Hilir, serta
ditunjang oleh kegiatan anak-anak perusahaan dan perusahaan patungan.
Selain itu sebagai wujud kontribusi PT Pertamina (Persero) kepada masyarakat
melalui penyelenggaraan pendidikan tinggi. PT Pertamina (Persero) mendirikan.
Sebagai pengusaha kita harus memiliki hati yang niat dan tangguh agar tidak
mudah putus asa. Tidaklah mudah banyak rintangan serta cobaan yang harus
dilewati, seperti banyaknya pesaing serta kebangkrutan yang menghantui diri
pengusaha.

4.2 Saran

Dengan adanya pembahasan tentang perusahaan Pertamina ini semoga


makalah ini dapat membantu. Demikian makalah mengenai perusahaan
Pertamina (BUMN) yang dapat saya sampaikan, penulis berharap kepada
pembaca agar dapat memberikan penulis kritikan maupun masukan yang positif
demi penyempurnaan makalah ini memberikan manfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/Administrator/Downloads/
PENGENDALIANATAUKONTROLPADAPERUSAHAANPTPERTA
MINA%20(1).pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/
Pertamina_International_Shipping#:~:text=Sejarah,FSO
%20Abherka)%20ke%20perusahaan%20ini.
https://pertamina-pis.com/

Anda mungkin juga menyukai